nurul hidayah fst

Upload: origoandora

Post on 19-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    1/154

    PERANCANGAN APLIKASI T-COMMERCE DENGAN

    RETURN CHANNELPADA SISTEMMIDDLEWAREUNTUK

    TV DIGITAL DVB-T

    oleh :

    NURUL HIDAYAH

    107091002798

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011 M / 1432 H

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    2/154

    PERANCANGAN APLIKASI T-COMMERCEDENGANRETURN

    CHANNEL PADA SISTEMMIDDLEWAREUNTUK TV DVB-T

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Komputer

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh:

    NURUL HIDAYAH

    107091002798

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011 M / 1432 H

    ii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    3/154

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    PENGESAHAN UJIAN

    Skripsi berjudul Perancangan Aplikasi T-Commerce dengan Return

    Channel pada Sistem Middleware untuk TV Digital DVB-T yang ditulis oleh

    Maulana Wijaya Ratno Budiarto, NIM 107091000107 telah diuji dan dinyatakan

    lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 September 2011. Skripsi ini

    telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu

    (S1) Program Studi Sistem Informasi.

    Menyetujui :

    Penguji I Penguji II

    Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc

    NIP. 19710 522 200 604 1 002

    Arini,MT,M.Eng

    NIP. 19760131 200912 2 001

    Pembimbing I Pembimbing II

    Herlino Nanang, MT

    NIP. 19731 209 200 501 1 002

    Nenny Anggraini, MT

    NIP. -

    Mengetahui :

    Dekan

    Fakultas Sains dan Teknologi

    DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

    NIP. 19680117 200112 1001

    Ketua

    Program Studi Teknik Informasi

    Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc

    NIP. 19710 522 200 604 1 002

    iii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    4/154

    PERANCANGAN APLIKASI T-COMMERCEDENGANRETURN

    CHANNEL PADA SISTEMMIDDLEWAREUNTUK TV DVB-T

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Komputer

    Pada Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh:

    Nurul Hidayah

    107091002798

    Menyetujui,

    Pembimbing I,

    Herlino Nanang, MT

    NIP. 19731 209 200 501 1 002

    Pembimbing II,

    Nenny Anggraini, MT

    NIP. -

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Teknik Informasi

    Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc

    NIP. 19710 522 200 604 1 002

    iv

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    5/154

    ABSTRACT

    Nurul Hidayah (107091002798), Perancangan Aplikasi T-Commerce dengan

    Return Channel pada Sistem Middleware untuk TV Digital DVB-T (Di bawah

    bimbingan Herlino Nanang,MT dan Nenny Anggraini, MT)

    Pesatnya perkembangan teknologi digital yang memberikan kontibusi

    terhadap konvergensi dibidang penyiaran telekomunikasi dan informasi,

    memungkinkan siaran TV berkualitas tinggi dapat dinikmati dengan berbagai

    perangkat. Televisi Digital atau DVT adalah jenis televisi yang menggunakan

    sinya digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data.

    Karakteristik sistem penyiaran TV digital yang ada di Indonesia dibagi

    berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan. Teknologi TV digital

    memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi yang tinggi. Di

    sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan

    gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar buram walau

    pesawat penerima sinya berada dalam keadaan bergerak.

    DVB-T atau Digital Television Broadcasting Terrestial adalah salah satu

    standar TV digital yang digunakan di benua Eropa yang di adaptasi oleh Indonesia

    karena beberapa kelebihannya, terutama karena kehandalan DVB-T yang mampu

    mengirimkan sejumlah besar data pada kecepatan tinggi secarapoint-to-point.

    v

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    6/154

    vi

    Pada unit penerima, dibutuhkan sistem penerima digital yang berupa Set-

    top Box (STB) yang fungsinya menerima sinyal modulasi DVB-T dan

    mengolahnya sehingga siarannya dapat ditonton melalui televisi biasa. Pada

    DVB-T terdapat middleware yang memungkinkan sebuah aplikasi dengan standar

    MHP (Multimedia Home Platform) dapat berjalan ketika siaran TV berjalan.

    MHP menjadikan siaran TV digital menjadi lebih interaktif Contoh aplikasi

    middleware MHP adalah layanan informasi, games, voting interaktif, email, SMS

    atau shopping.

    Pada set-top box MHP memiliki beberapa aplikasi yang memungkinkan

    terjadinya aplikasi dua arah, aplikasi tersebut disebur return channel. Untuk

    menggunakan return channel, dibutuhkan internet akses dengan xDSL, modem

    kabel ataupun wireless.

    Keywords : TV Digital, DVB-T, MHP, Middleware, Return Channel, T-

    Commerce

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    7/154

    HALAMAN PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

    BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

    SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

    ATAU LEMBAGA MANAPUN.

    Jakarta, September 2011

    Nurul Hidayah

    107091002798

    vii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    8/154

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum, Wr. Wb

    Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadhirat Ilahi Rabbi, Allah SWT.

    Yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis

    dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul Perancangan Aplikasi

    T-Commerce Dengan Return Channel pada Sistem Middleware untuk TV

    Digital DVB-T.

    Penulis menyadari selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak

    yang dengan rela membantu, mulai dari pelaksanaan penelitian sampai dengan

    selesainya laporan ini. Karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1.

    Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi UIN Syarif Hid.ayatullah Jakarta.

    2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik

    Informasi Informasi dan Sekretaris Program Studi Teknik Informasi

    Informasi, Ibu Viva Arifin, M.MSi.

    3. Bapak Herlino Nanang, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Nenny

    Anggraini, MT selaku Dosen Pembimbing II.

    4.

    Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan doa untuk kelancaran skripsi

    saya serta memberi dorongan moral dan materil selama penulisan skripsi ini.

    5.

    Bapak Dr.Hary Budiarto selaku pembimbing dari BPPT.

    viii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    9/154

    ix

    6. Bapak Sofyan Mufti Prasetyo, Tri Miyarno, dan Muhammad Setiyobudi

    selaku pembimbing lapangan di BPPT yang senantiasa membantu kami.

    7. Fitri Mulianti S, teman seperjuangan saya yang senantiasa membantu dalam

    pembuatan skrispsi serta memberikan dukungan untuk menyelesaikan

    skripsi ini

    8. Teman-teman TI C 2007 dan TI Multimedia, yang tidak bisa disebutkan

    satu per satu.

    9. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil

    selama penyelesaian skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih terlalu banyak

    kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat

    membangun agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

    Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada Penulis sendiri

    dan umumnya bagi yang membaca.

    Jakarta, 19 September 2011

    Nurul Hidayah

    Penulis

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    10/154

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Judul ......................................................................................................... i

    Halaman Sampul .................................................................................................... ii

    Lembar Pengesahan Ujian .................................................................................... iii

    Lembar Persetujuan Pembimbing ......................................................................... iv

    Abstrak ................................................................................................................... v

    Halaman Pernyataan ............................................................................................ vii

    Kata Pengantar .................................................................................................... viii

    Daftar Isi ................................................................................................................. x

    Daftar Gambar ...................................................................................................... xv

    Daftar Tabel ...................................................................................................... xviii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

    1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

    1.3. Batasan Masalah ............................................................................... 4

    1.4. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 4

    1.5. Metode Penelitian ............................................................................ 6

    1.6.

    Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

    x

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    11/154

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

    2.1. Pengertian Televisi ...................................................................................... 10

    2.1.1. Sejarah Pertelevisian di Indonesia ............................................... 10

    2.1.2. Televisi Digital ............................................................................. 11

    2.1.2.1. Kelebihan TV Digital .................................................... 14

    2.1.2.2. DVB-T (Digital Television Broadcasting-Terrestrial) .. 15

    2.1.2.3. MHP (Multimedia Home Platform) ............................. 16

    2.1.2.4. Return Channel ............................................................ 20

    2.1.2.5. MPEG-2 ....................................................................... 19

    2.2. Internet ........................................................................................................ 21

    2.2.1. E-Commerce ................................................................................ 22

    2.2.1.1. Klasifikasi E-Commerce ............................................... 22

    2.2.2. T-Commerce ................................................................................ 24

    2.3. Software Pengembang ................................................................................ 26

    2.3.1. iCareus ......................................................................................... 26

    2.3.1.1. Perbedaan iCareus versi Demo dan Licence ................ 27

    2.3.1.2. Cara Menginstal iCareus ............................................. 28

    xi

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    12/154

    2.3.1.3. Menu Pada iCareus ..................................................... 29

    2.3.2. Java dan Netbeans ..................................................................... 33

    2.3.2.1. Java ............................................................................. 33

    2.3.2.2. Neatbeans .................................................................... 35

    2.3.3. Adobe Photoshop ........................................................................ 37

    2.3.3.1. Format File ................................................................... 37

    2.4. Perancangan Aplikasi .................................................................................. 38

    2.5. Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 39

    2.5.1. Tahapan-Tahapan Waterfall ......................................................... 39

    2.6. Studi Sejenis ................................................................................................ 40

    BAB III METODELOGI PENELITIAN ......................................................... 49

    3.1. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 49

    3.1.1. Studi Pustaka ......... ................. ................. .................................. 49

    3.1.2. Studi Literatur ................. ................. ................. ........................ 49

    3.1.3. Studi Lapangan ......... ................. ................. ................. ............. 50

    3.2. Metode Pengembangan Sistem ................. ................. ................. ............. 51

    xii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    13/154

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 54

    4.1. Hasil Pengamatan ........................................................................................ 54

    4.2. Analisis Kueisioner ..................................................................................... 57

    4.3. Alasan Menggunakan Waterfall .................................................................. 57

    4.4. Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 59

    4.4.1. Analisis Kebutuhan ...................................................................... 59

    4.4.2. Desain ........................................................................................... 60

    4.4.2.1. Perancangan Diagram Transisi ..................................... 60

    4.4.2.2. Perancangan Prototype .................................................. 63

    4.4.2.3. Perancangan Anatarmuka (Interface) ............................ 68

    4.4.2.3.1. Cara Membuat Scene ......................... 71

    4.4.2.3.2. Cara Membuat Menu dan Isi .............. 74

    4.4.2.3.3. Pengkodingan dan Implementasi ....... 79

    4.4.2.3.4. Pengujian ............................................ 91

    xiii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    14/154

    BAB V PENUTUP .............................................................................................. 93

    5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 93

    5.2. Saran ............................................................................................................ 94

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 95

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 97

    Lampiran 1 Kuesioner .............................................................................. 97

    Lampiran 2 Analisa Kuesioner ................................................................. 98

    Lampiran 3 Program .............................................................................. 101

    xiv

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    15/154

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1. Contoh Sistem MHP secara umum ................................................. 17

    Gambar 2.2. Sistem Middleware secara Umum ................................................... 18

    Gambar 2.3. Contoh program Xlet untuk TV Digital .......................................... 18

    Gambar 2.4. MPEG-2 .......................................................................................... 20

    Gambar 2.5. Gambaran T-Commerce secara umum ............................................ 24

    Gambar 2.6. Contoh TV Polling .......................................................................... 25

    Gambar 2.7. Contoh-contoh relationship Return Channel ................................... 26

    Gambar 2.8. iCareus Versi Demo ........................................................................ 28

    Gambar 2.9. donggle pada iCareus ...................................................................... 28

    Gambar 2.10. Scene Browser ............................................................................... 31

    Gambar 2.11. Tampilan icareus secara keseluruhan ............................................ 32

    Gambar 2.12. Contoh program Java sederhana ................................................... 34

    Gambar 3.1. Ilustrasi model waterfall .................................................................. 51

    Gambar 4.1. Illustrasi penyiaran TV digital secara umum ....... ....... ....... ....... .. 54

    Gambar 4.2. Illustrasi proses di DAC ....... ....... .......... ....... ....... ....... ....... ....... 55

    Gambar 4.3. Illustrasi TV interaktif ..................................................................... 56

    Gambar 4.4. Flow Diagram (DFD) ...................................................................... 61

    Gambar 4.5. Blok diagram pada PC pemancar TV Digital .................................. 62

    Gambar 4.6. Flowchart proses secara umum ....................................................... 62

    xv

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    16/154

    Gambar 4.7. Flowchart proses saat Return Channel berjalan .............................. 63

    Gambar 4.8. contoh view scene ........................................................................... 64

    Gambar 4.9. Prototype t-commerce halaman utama ............................................ 64

    Gambar 4.10. Prototype t-commerce halaman produk ........................................ 67

    Gambar 4.11. Prototype t-commerce halaman produk A1 .................................. 67

    Gambar 4.12. Interface Prototype Halaman Utama ............................................. 68

    Gambar 4.13. Interface prototype halaman produk ............................................. 69

    Gambar 4.14. Interface Halaman Utama .............................................................. 70

    Gambar 4.15.. Interface halaman tipe produk ...................................................... 71

    Gambar 4.16. iCareus ........................................................................................... 71

    Gambar 4.17. Rangka Prototype .......................................................................... 72

    Gambar 4.18. Perancangan Pada Photoshop ........................................................ 73

    Gambar 4.19. Interface yang telah selesai ........................................................... 73

    Gambar 4.20. Resource List ................................................................................. 74

    Gambar 4.21. Interface yang telah masuk ke iCareus .......................................... 74

    Gambar 4.22. Properties ...................... ...................... ...................... ..................76

    Gambar 4.23. Command ...................... ...................... ...................... ................. 76

    Gambar 4.24. Teks Area ...................... ...................... ...................... ................. 77

    Gambar 4.25. Teks Editor ...................... ................... ...................... ................. 77

    Gambar 4.26 Aplikasi yang telah jadi ...................... ........................ ................. 78

    Gambar 4.27 Hasil akhir pada Emulator ...................... .................... ................. 78

    Gambar 4.28. Properties BPPTProject ................................................................. 80

    Gambar 4.29. Properties BPPTSample App ........................................................ 81

    xvi

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    17/154

    Gambar 4.30. Properties BPPT Voting Server ..................................................... 82

    Gambar 4.31. Properties BPPT Voting WebUI ................................................... 82

    Gambar 4.32 Shuttle untuk Transmisi ................................................................. 84

    Gambar 4.33 Decoder untuk TV Digital .............................................................. 84

    Gambar 4.34 Icareus Playout ............................................................................... 85

    Gambar 4.35 Login Icareus Playout ..................................................................... 85

    Gambar 4.36 Tampilan Icareus Playout ............................................................... 85

    Gambar 4.37 Upload Carousel ............................................................................. 86

    Gambar 4.38 Mencari file .nkr ............................................................................. 86

    Gambar 4.39 Add Carousel ................................................................................. 87

    Gambar 4.40 Application Information Table ....................................................... 87

    Gambar 4.41 Edit AIT .......................................................................................... 88

    Gambar 4.42 Information Table .......................................................................... 88

    Gambar 4.43 Memasukan parameter baru ........................................................... 89

    Gambar 4.44 Parameter yang telah dibuat ........................................................... 89

    Gambar 4.45 Memasukan aplikasi ke channel TV .............................................. 90

    Gambar 4.46 Menjalankan aplikasi di playout .................................................... 90

    Gambar 4.47 Remote Decoder ............................................................................. 90

    Gambar 4.48 Hasil transmisi pada TV ................................................................. 91

    Gambar 4.49. Illustrasi cara kerja return channel ................................................ 92

    xvii

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    18/154

    xviii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1. Perbedaan TV Digital dan TV Analog ............................................... 12

    Tabel 4.1. Hasil pertanyaan kueisioner ............................................................... 37

    Tabel 4.2. Ukuran Scene ..................................................................................... 72

    Tabel 4.3.. Penggunaan java ................................................................................ 83

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    19/154

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Televisi (TV) sebagai media sarana penyampaian informasi yang

    efisien dan banyak di gunakan di Indonesia dan juga negara-negara lain.

    Saat ini populasi TV tidak kurang dari 40 juta unit, dengan jumlah pengguna

    lebih dari 200 juta orang. Dengan semakin tingginya perkembangan

    teknologi, memungkinkan terjadinya era konvergensi yang memungkinkan

    teknologi TV dapat menjangkau pengguna lebih banyak lagi. Era

    konvergensi pada dunia penyiaran adalah perpindahan siaran TV yang

    awalnya menggunakan sinyal analog dengan sinyal digital secara perlahan.

    Sebagai pengguna TV yang cukup banyak, Indonesia berpotensi

    dalam industri teknologi dan TV Digital. Hal ini dapat dilihat dengan

    banyaknya penguna TV Digital berbayar di Indonesia. Indonesia mulai

    banyak menggunakan layanan TV Digital berbayar pada tahun 2008 dengan

    jumlah pengguna sebanyak 700.000 pengguna dan terus berkembang hingga

    tahun 2011 tercatat pada jumlah pengguna sebanyak 1,2juta orang..

    Siaran TV digital berbeda dengan siaran TV berlangganan. Walau

    kedua siaran tersebut sama-sama menggunakan sinyal digital, namun

    standar yang digunakan berbeda. Pada TV berlangganan seperti Indovision

    atau First Media standar yang digunakan adalah DVB-S ( Digital Video

    Broadcast Satelite) sedangkan pada TV digital standar yang digunakan

    adalah DVB-T (igital Video Broadcast Teresstrial).

    1

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    20/154

    DVB (Digital Video Broadcasting) adalah salah satu sistem yang

    digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user.

    Dengan teknologi digital, DVB dapat memanfaatkan penggunaan bandwidht

    secara lebih efisien. Selain penambahan kapasitas kanal TV, pada media

    transmisi terestrial dapat diperoleh kualitas gambar yang lebih baik dan

    bahkan pada media kabel TV, DVB-C menawarkan layanan interaksi two-

    way. Standar DVB menggunakan MPEG-2 sebagai data container. Sistem

    DVB dengan menggunakan format konten MPEG-2 dapat menampung 5

    siaran dalam 1 kanal. Hal ini dimungkinkan karena proses kompresi konten

    format MPEG-2 dengan melakukan muxing/penyatuan konten yang

    kemudian diterima ke receiver melalui bantuan Set-Top-Boxatau digital TV.

    Pada beberapa Set-Top-Box yang sudah canggih, data yang

    ditransmisikan dapat berupa aplikasi/middleware, misalnya dengan

    menggunakan middlewareberbasis MHP (Multimedia Home Programming).

    Middleware adalah perangkat lunak komputer yang menghubungkan

    komponen perangkat lunak atau beberapa orang dan aplikasi mereka.

    Middleware tersebut merupakan executable program basis Java (pada

    middleware dengan standar DVB-J) ataupun suatu aplikasi dengan format

    HTML (DVB-HTML). Selain itu, jika dalam Set-Top-Boxtersebut memiliki

    return channel(dalam standard DVB-RTC) maka memungkinkannya proses

    siaran televisi yang lebih interaktif misalnya TV-Education, TV-Goverment,

    maupun polling TV interaktif.

    2

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    21/154

    Sejak Mei 2008 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mulai

    mempersiapkan migrasi pemancar siaran dan perangkat televisi analog ke

    digital yang ditargetkan akan selasai pada tahun 2015. Meski begitu, masih

    banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang perpindahan sinyal ini.

    Kemudian dengan mengambil sebuah random sample yaitu cara berbelanja

    yang efektif yang dapat membuat fungsi TV lebih interaktif, penulis tertarik

    untuk membantu BPPT dalam mengembangkan siaran TV digital dengan

    mengangkat judul Perancangan Aplikasi T-Commerce Dengan Return

    Channelpada SistemMiddlewareuntuk TV Digital DVB

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diambil oleh penulis, maka dapat

    dirumuskan masalah sebagai berikut :

    1.

    Bagaimana merancang aplikasi TV Digital yang interaktif antara user

    dan TV dengan menggunakan Return Channel berbasis MHP

    Middleware.

    2. Bagaimana mentransmisikan aplikasi interaktif dari komputer agar

    berjalan pada siaran TV Digital.

    3

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    22/154

    1.3. Batasan Masalah

    Mengingat TV digital adalah hal baru yang tengah dikembangkan

    dan akan terus berkembang, maka penulis membatasi masalah pada skripsi

    ini sebagai berikut :

    1. Pembuatan konten untuk aplikasi T-Commerce yaitu informasi produk

    melalui TV.

    2. Return Channel yang akan dimasukan adalah tele-shopping berupa TV

    polling produk.

    3. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle)

    4.

    Bahasa Pemograman untuk TV interaktif digunakan bahasa Java.

    1.4. Tujuan dan Manfaat

    1.

    Tujuan

    Tujuan skripsi ini antara lain :

    a. Mengembangkan aplikasi siaran TV digital DVB-T dalam

    mentransmisikan program interaktif

    b. Masyarakat dapat menggunakan sarana aplikasi return channel pada

    siaran TV digital.

    2. Manfaat

    Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

    a.

    BagiPenulis.

    1.

    Mengetahui cara pembuatan aplikasi T-Commerce untuk

    middleware TV digital yang tak ada pada TV analog

    4

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    23/154

    2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat pada bangku kuliah dengan

    ditambahnya wawasan dan pengalaman penulis dalam hal lain

    yang berkaitan dengan metodelogi penulisan tugas akhir

    3. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam meyelesaikan kurikulum

    tingkat akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains

    dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayahtullah Jakarta

    b. Bagi Universitas

    1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

    pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

    2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya

    dan sebagai bahan evaluasi.

    3.

    Memberikan sumbangan akademik berupa karya ilmiah

    c.

    Bagi Insntansi

    1. Membantu dalam pengembangan konten pada sistem middleware

    TV digital yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat

    banyak.

    d.

    Masyarakat Umum

    1. Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi

    informsi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

    civitas akademika kampus UIN Syarifhidayahtullah Jakarta pada

    khususnya

    5

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    24/154

    1.5. Metode Penelitian

    Metode menurut Jogyanto (2005:59) adalah kesatuan metode-

    metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan

    yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu lainnya.

    Pengertian dari metode menurut Jugiyanto (2005:59) adalah suatu cara atau

    tekhnik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode yang

    digunakan penulis dalam penulisan bagian metodelogi penelitian dibagi

    menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan

    Berikut penjelasan kedua metode tersebut :

    1.

    Metode Pengumpulan data

    Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan analisis

    data dan menjadikan informasi yang akan digunakan untuk mengetahui

    permasalahan yang dihadapi

    a.

    Studi Pustaka

    Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul

    skripsi melalui membaca buku-buku dari perusahaan dan mencari

    refrensi atrikel dari internet.

    b.

    Studi Literatur

    Penulis melakukan pencarian refrensi dan bahan acuan dari

    penelitian sejenis yang dilakukan peneliti lain dan sebelumnya

    (Subana,2005)

    6

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    25/154

    c. Observasi

    Penulis melakukan observasi langsung pada instansi terkait yaitu

    BPPT untuk mempelajari bagaimana membuat aplikasi untuk siaran

    TV digital selama penulisan skripsi berlangsung.

    d. Kuisioner

    Penulis membuat kuisioner sederhana yang dibagikan ke beberapa

    orang disekitar penulis sebagai bahan untuk membuat tv interaktif

    polling. Kuisioner disebar melalui email dan diberikan secara

    langsung pada responden.

    2.

    Metode Pengembangan Sistem

    Dalam pengembangan yang penulis lakukan ini, penulis menggunakan

    metode SDCL (System Development Life Cycle) dengan model proses

    waterfall yang dikemukan oleh Winston W. Royce (1997:20) yang

    meliputi tahap-tahap berikut :

    1. Analisis Aplikasi TV Digital yaitu mengumpulkan informasi

    mengenai aplikasi yang dibuat di BPPT. Kemudian Analisis

    Kebutuhan Aplikasi yaitu melakukan analisis atas informasi yang

    dibutuhkan untuk isi aplikasi dan return channel

    2. Perancangan yaitu merancang konsep pengembangan aplikasi,

    prototype untuk aplikasi dan perancangan interface aplikasi

    3.

    Pengkodingan dan Implementasi yaitu tahap pengkodingan pada

    Return Channel agar dapat dimengerti oleh komputer. Selanjutnya

    aplikasi akan menjalani tahap pengujian.

    7

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    26/154

    4. Pengujian dan Pemeliharaan yaitu tahap untuk menguji apakah

    aplikasi berjalan sesuai dengan rancangan. Kemudian pemeliharaan

    terhadap data-data pada t-commerce yang harus dilakukan secara

    rutin.

    Metode waterfall ini dipilih untuk menghemat proses penyelesain

    aplikasi t-commerce.

    1.6. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut :

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penulisan

    skripsi, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodelogi dan

    sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang

    diperlukan dalam penulisan skripsi ini

    BAB III METODELOGI PENELITIAN

    Dalam bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan

    penulisan yang berhubungan dengan judul skripsi ini

    8

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    27/154

    9

    BAB IV PERANCANGAN APLIKASI T-COMMERCE DAN

    RETURN CHANNEL

    Dalam bab ini berisi mengenai pembuatan aplikasi T-Commerce

    dan Return Channel dari tahan desain aplikasi sampai

    pemograman untuk return channel menggunakan metode

    pengembangan piranti lunak Waterfall

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini akan diuraikan hasil berserta kesimpulan dari

    pengembangan aplikasi T-Commerce dan Return Channel. Serta

    saran yang diberikan untuk pengembangkan lebih lanjut

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    28/154

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian Televisi

    Televisi adalah media komunikasi yang terkenal sebagai penerima

    siaran gambar bergerak dengan suara baik itu hitam putih (monochrom) atau

    berwarna. Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele (bahasa

    yunani) yang berarti jauh dan visio (bahasa latin) yang berarti

    penglihatan. Penyiaran TV biasanya dipancarkan dengan kanal UHF (Ultra

    High Frequency) dan VHF (Very High Frequency). Siaran TV pada

    awalnya direkam dan dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi

    kebelakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke

    teknologi televisi digital.

    2.1.1. Sejarah Pertelevisian di Indonesia

    Pertelevisian di Indonesia dimulai pada tahun 1962,

    tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1962 bertepatan dengan

    kemerdekaan RI yang ke XVII. Dengan pemancar berkekuatan

    100watt, siaran pertama dilakukan untuk menyiarkan peringatan 17

    Agustus dari halaman Istana Merdeka Jakarta. Pada awalnya TVRI

    (Televisi Republik Indonesia) adalah proyek khusus untuk

    mensukseskan penyelenggaraan Asian Games ke 4 di Jakarta.

    Kemudian pada tanggal 12 November 1962 TVRI mulai

    mengudara secara reguler seiring dengan ditetapkannya TVRI

    10

    http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_analoghttp://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_analog
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    29/154

    sebagai televisi berbadan hukum yayasan melalui keputusan

    presiden RI nomor 215 tahun1963.

    Beberapa tahun kemudian, pemerintah Indonesia

    menerbitkan Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor : 190 A/

    Kep/ Menpen/ 1987 tentang siaran saluran terbatas, yang membuka

    peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Hingga mulai tahun

    1998 mulai bermunculan TV swasta yang dimulai oleh RCTI,

    SCTV, TPI (MNC TV), hingga TV One

    Seiring dengan perkembangan jaman, dunia penyiaran TV

    telah memasukin era konvergensi yaitu perpindahan siaran TV

    yang awalnya menggunakan sinyal analog dengan sinyal digital

    secara perlahan. Sebagai pengguna TV yang cukup banyak,

    Indonesia berpotensi dalam industri teknologi dan TV Digital.

    Migrasi dari analog di mulai dari tahun 2008 yang tengah

    dikerjakan oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan

    Teknologi).

    2.1.2. Televisi Digital

    Televisi Digital atau DVT adalah jenis televisi yangmenggunakan siaran dengan sinyal digital dan sistem kompresi

    untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi.

    Siaran TV digital yang dikirimkan adalah sinyal digital (digital

    broadcasting). TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas

    11

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    30/154

    gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan

    televisi analog.

    TV Digital TV Analog

    Sinyal analog yang telah di

    kompresi menjadi sinyal

    digital dengan menggunakan

    sistem bit ( 0 dan 1 )

    Sinyal analog yang

    mentransmisikan suara dan

    gambar dalam bentuk

    gelombang kontinu

    elektromagnetik

    TV digital dapat menampilkan

    siaran yang bagus, selama

    menerima sinyal walau

    pengiriman sinyal lemah.

    TV analog pada saat

    pengiriman sinyal lemah

    maka kualitas siaran akan

    ikut terganggu

    Struktur TV digital yaitu dapat

    menampung 6 siaran channel

    dalam satu pita kanal

    (bandwidth).

    Struktur TV analog yaitu

    gelombang UHF hanya dapat

    menampung 14 channel

    siaran

    Sistem transmisi pancarannya

    yaitu data gambar atau suara

    dikodekan dalam mode digital

    baru dipancarkan.

    Sistem transmisi pancarannya

    masih menggunakan sistim

    analog dengan cara

    memodulasikannya langsung

    ke Frekuensi Carrier

    Tabel 2.1. Perbedaan TV Digital dan TV Analog

    Televisi Digital atau DVT adalah jenis televisi yang

    menggunakan sinyal digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan

    sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi. Siaran TV digital

    yang dikirimkan adalah sinyal digital (digital broadcasting).

    Karakteristik Sistem Penyiaran TV digital yang ada di Indonesia

    12

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    31/154

    dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV

    digital tersebut. Pada satu sisi, teknologi TV Digital

    memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi

    yang tinggi yang membuatnya memerlukan kanal dengan laju yang

    tinggi juga, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital

    juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang

    jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar buram walau

    pesawat penerima sinya berada dalam keadaan bergerak dengan

    kecepatan tinggi.

    Ketika migrasi TV digital dilakukan, masyarakat tidak

    perlu membeli TV baru yang mendukung sinyal digital. Namun

    hanya perlu menambah alat bernama Set-top Box untuk dapat

    menerima sinyal TV digital. Set-top Boxsetiap TV digital berbeda,

    tergantung standar apa yang digunakan oleh TV digital tersebut.

    Kualitas gambar dan warna yang dihasilkan sinyal digital

    jauh lebih bagus daripada televisi analog. Kelebihan sinyal digital

    dibandingkan dengan analog adalah ketahanannya terhadap noise

    dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di bagian penerimadengan suatu kode koreksi error (error correction code).

    Keuntungan lainnya adalah konsumsi bandwidth yang lebih efisien

    dan efek interferensi yang lebih rendah. Pada beberapa standar, hal

    ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem OFDM (Orthogonal

    Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi

    13

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    32/154

    efek lintas jamak (Hary Budiarto, Bambang Heru Tjahjono dan

    tim : 2007). Pada sistem analog, efek lintasan jamak ini akan

    menimbulkan echo yang berakibat munculnya gambar ganda yang

    sangat mengganggu kenikmatan menonton. Sinyal digital juga bisa

    dioperasikan dengan daya yang lebih rendah serta menghasilkan

    kualitas gambar dan warna yang jauh lebih bagus daripada TV

    analog.

    2.1.2.1.Kelebihan TV Digital

    Sebagai sistem penyiaran baru, TV digital

    mempunya beberapa kelebihan yang menjadikannya

    alasan untuk bermigrasi dari TV analog ke TV digital.

    Berikut adalah keunggulan dari TV digital :

    1.

    Ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang terjadi

    karena pergerakan pesawat penerima

    2.Sistem TV digital mampu meningkatkan kualitas siaran

    di samping memberikan lebih banyak pilihan program

    kepada pengguna.

    3.

    Siaran TV digital memberikan fleksibilitas aplikasi

    interaktif sehingga akan sangat mendukung kebutuhan

    interaksi antara suatu enteprise dengan penggunanya

    baik yang bersifat komersial, nonprofit seperti

    interactive advertisement, tele-news, tele-banking, tele-

    14

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    33/154

    shopping, maupun nonkomersial seperti tele-education,

    tele-working, dantele-traffic.

    2.1.2.2.

    DVB-T (Digital Television Broadcasting-Terrestrial)

    Sebagai sistem yang open-source, DVB telah

    mengalami banyak proses penyempurnaan dan selanjutnya

    terbagi atas beberapa katagori disesuaikan akan kebutuhan.

    Saat ini salah satu pengembangan DVB yang menarik

    adalah penggunaan standar DVB dalam penyiaran televisi

    digital terrestrial(DVB-T).

    DVB-T atau Digital Television Broadcasting

    Terrestial adalah salah satu standar TV digital yang

    digunakan di benua Eropa yang di adaptasi oleh Indonesia

    karena beberapa kelebihannya, terutama karena

    kehandalan DVB-T yang mampu mengirimkan sejumlah

    besar data pada kecepatan tinggi secarapoint-to-point.

    Pada unit penerima, dibutuhkan sistem penerima

    digital yang berupa Set-top Box (STB) yang fungsinya

    menerima sinyal modulasi DVB-T dan mengolahnyasehingga siarannya dapat ditonton melalui televisi biasa.

    Perangkat STB ini bentuk dan fungsinya mirip seperti

    penerima satelit/dekoder (semacam milik Indovision atau

    Astro), hanya saja alat ini cukup dihubungkan ke antena

    biasa. Nantinya, rangkaian penerima pada televisi masa

    15

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    34/154

    depan akan dapat langsung mengolah sinyal modulasi

    DVB-T sehingga tidak lagi dibutuhkan penerima STB

    terpisah.

    Sistem DVB-T memiliki ketahanan tinggi terhadap

    berbagai gangguan akibat kondisi kanal yang buruk

    dengan adanya derau, lintasan jamak, dan variasi daya

    terima karena fading. DVB-T juga dapat

    diimplementasikan dalam mode SFN (single frequency

    network) di mana suatu operator dapat memasang

    beberapa pemancar dengan frekuensi yang sama tersebar

    pada suatu area dengan tujuan untuk memperluas dan

    memperbaiki kualitas cakupan tanpa perlu menambah

    frekuensi.

    Data digital yang digunakan dalam standar DVB

    merupakan data terkompresi dalam format MPEG-2.

    Pemilihan format kompresi ini dilandasi pertimbangan

    karena kualitas kompresi yang baik dan dari sudut

    pandang komersial juga menguntungkan. Disamping ituformat MPEG-2 juga telah menjadi standar dalam sistem

    video digital di dunia seperti dalam format DVD.

    2.1.2.3.MHP

    MHP atau Multimedia Home Platform adalah

    standar dari sistem middleware yang dirancang khusus

    16

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    35/154

    untuk DVB sebagai aplikasi interaktif pada TV digital.

    MHP menerima dan melakukan eksekusi interaktif pada

    TV digital dengan menggunakan Java. Aplikasi TV

    interaktif dapat dikirimkan melalui broadcast channel

    bersama dengan gambar dan video streaming. Contoh

    aplikasi middleware MHP adalah layanan informasi,

    games, voting interaktif, email, SMS atau shopping (The

    MHP Knowledge Project : 2006)

    Gambar 2.1. Contoh Sistem MHP secara Umum

    Sebagai aplikasi interaktif, MHP dibuat dengan

    menggunakan program Java yang dapat berjalan di atas

    MHP Middleware. Program Java yang digunakan dapat

    dikontrol dengan broadcaster atau melalui middleware.

    Middleware pada TV digital berperan sebagai software

    atau juga dapet berperan sebagai sistem informasi yang

    17

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    36/154

    ada di dalam Set-top-Box. Middleware berjalan diantara

    sistem operasi dan aplikasi

    Gambar 2.2. Sistem Middleware secara Umum

    MHP sebagai aplikasi interaktif dibuat dengan

    menggunakan Java yang disebut Xlets. Xlets adalah

    Java yang dapat bekerja pada aplikasi untuk TV digital. X

    pada Xlet berarti unknown yang artinya Xlet dapat

    digunakan pada konten apapun yang cocok dengan TV

    digital. Contoh koding Xlet

    Gambar 2.3. Contoh program Xlet untuk TV Digital

    18

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    37/154

    2.1.2.4.Return Channel

    Set-top-BoxMHP memiliki beberapa aplikasi lain

    yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah, seperti

    voting atau aplikasi shopping. Aplikasi ini disebut Return

    channel. Untuk menggunakan return channel, dibutuhkan

    internet akses dengan xDSL, modem kabel ataupun wireless.

    Ada dua tipe return channel yaitu always on atau

    connection based tergantung kebutuhan user yang

    diinginkan.

    Tipe always on adalah tipe dimana IP address

    selalu tersedia, misalnya dengan tersedianya model kabel.

    Return channel dengan tipe always on memerlukan

    bandwidht yang cukup besar dan kecepatannya tergantung

    ada ISP yang menyediakan service.

    Tipe connection-based adalah tipe return channel

    yang koneksinya perlu diatur sebelum melakukan data-

    transfer. Contohnya adalah koneksi dial-up. Hanya satu

    aplikasi saja yang dapat di jalankan dengan dial-up padawaktu tertentu. Bila ada aplikasi lain yang ingin dijalankan

    maka harus menunggu sesuai dengan level prority yang

    ingin dijalankan.

    Pada standar DVB-T Return Channel disebut

    DVB-RCT memberikan sebuah akses pengembalian dari

    19

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    38/154

    pengguna TV di rumah kembali ke penyedia layanan TV

    Digital.

    2.1.2.5. MPGE-2

    MPEG-2 adalah salah satu standar digital video

    broadcasting (DVB). MPGE-2 adalah kombinasi hasil dari

    video dan suara yang dikompresi secara lossy. MPEG-2

    digunakan sebagai format TV digital yang sinyalnya

    dipancarkan dengan terrestrial (melalui udara), kabel atau

    langsung dari satelit. MPEG-2 juga digunakan untuk format

    video yang dipakai pada DVD.

    Gambar 2.4. MPEG-2

    Pada uji coba TV digital yang dilakukan 13

    Agustus 2008 yang lalu, telah ditentukan standar video

    broadcast DVB-T yang digunakan adalah MPEG-2. Alasan

    mengapa MPEG-2 digunakan adalah karena resolusi video

    yang cocok dengan format TV digital (Satryio Dharmanto :

    2008) Kemudian faktor bit rate atau bandwidth juga

    menentukan seberapa banyaknya data yang dibutuhkan

    20

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    39/154

    untuk memainkan file video per detiknya. Resolusi yang

    besar ditambah bit rate yang juga tinggi membuat sebuah

    file video mentah memiliki ukuran sangat besar. Untuk

    itu, ada faktor yang tidak kalah penting dalam urusan video

    digital, yakni teknik kompresi video.

    Sebagai codec standar dunia dalam bidang video

    digital, selama ini kita kenal MPEG, yang dalam

    pelaksanaannya kini telah mencapai generasi atau versi 4.

    Meski demikian, codec standar MPEG-2 yang dibuat pada

    1994 tetap masih dipergunakan secara luas, baik untuk

    urusan video pada keping DVD maupun standar broadcast

    DVB. MPEG-2 mampu memberikan hasil video yang baik

    berkat teknik kompresi yang efektif dengan memanipulasi

    frame pada Group-Of-Picture(GOP).

    2.2. Internet

    Internet adalah kumpulan dari jutaan komputer di seluruh dunia

    yang terkoneksi antara yang satu dengan yang lain. Secara harfiah, Internet

    ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubungmenggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani

    miliaran pengguna internet.

    Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan

    ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa

    dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos

    21

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    40/154

    atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet.

    Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

    2.2.1. E-Commerce

    Perdagangan Elektronik atau Electronic Commoerce atau

    E-Business adalah proses melakukan pembelian dan penjualan

    barang, jasa dan informasi secara elektronik. Beberapa orang

    melihat istilah perdagangan (commerce)dijelaskan hanya sebagai

    transaksi diantara rekan bisnis. Tetapi kenyataannya, E-Commerce

    tidak hanya sekedar jual beli melainkan juga komunikasi,

    kolaborasi dan penemuan informasi secara elektronik. Contohnya

    adalah e-Learning dan e-Government.

    E-Commerce saat ini berada pada tahap konsolidasi

    dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan

    secara hati-hati terhadap strategi, implementasi, profitabiliti.

    Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business mempunyai dua

    bagian, tidak hanya teknologi tetapi juga bisnis.

    2.2.1.1. Klasifikasi E-Commerce

    1. Business to Consumer

    Merupakan transaksi dari suatu produk dan jasa dari

    pebisnis ke pembeli secara individu. Tipe pembeli seperti

    Mark & Spencer online atau pada Amazon.com. com

    22

    http://id.wikipedia.org/wiki/E-commercehttp://id.wikipedia.org/wiki/E-commerce
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    41/154

    Contih lainnya adalah T-Commerce, yaitu transaksi

    jual beli antara produsen dan konsumen melalui tv yang

    telah terhubung dengan jariangan internet atau IPTV.

    Pada transaksi ini, konsumen dihadapkan langsung ke

    produk yang akan dibeli. Dimana jaringan terlah

    tersambung ke server produsen. Saat konsumen telah

    memilih barang, server akan memproses transaksi

    tersebut.

    2. Mobile commerce

    Transaksi e-commerce yang dilakukan secara

    penuh atau sebagian di dalam lingkungan nikable

    (wireless).

    3. E-Learning

    Training atau edukasi yang disajikan secara online.

    E-learning digunakan secara mendalam di dalam suatu

    perusahaan untuk pelatian karyawannya (disebut e-

    training)

    23

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    42/154

    2.2.2. T-Commerce

    T-Commerce ada salah satu contoh TV interaktif yang

    dapat melakukan transaksi jual beli antara produsen dan konsumen

    melalui tv yang telah terhubung dengan jariangan internet atau

    IPTV.

    Aplikasi T-Commerce adalah salah satu contoh bagaimana

    memanfaatkan media digital modern untuk mencapai suatu

    keuntungan (Catherine M. Skelly : 200). Penggunaan metode

    tradisional seperti iklan tv biasanya mudah dilupakan, terlebih jika

    iklan tersebut tidak menarik. Oleh karena itu, muncullah ide

    dimana produsen dapat memanfaatkan aplikasi media digital untuk

    terhubung dengan konsumen.

    Gambar 2.5. Gambaran T-Commerce secara umum

    T-Commerce atau Tele-shopping saat ini telah banyak

    dikembangkan walau masih berupa prototype. Contohnya adalah

    iTV Nionex, dimana user dapat mengakses eBay dan melihat

    proses pelelangan atau auction yang tengah terjadi di eBay.

    24

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    43/154

    Selain itu ada Mail-Order yang dikeluarkan oleh salah satu

    perusahaan di Jerman yang membuat tele-shopping interaktif

    dimana user dapat melihat, memilih barang melalui screen TV

    sebagai katalog online seperti di Internet.

    Kemudian T-Commerce juga dapat digunakan sebagai

    sarana polling untuk melihat seberapa banyak suatu produk

    dimintai oleh masyarakat setempat.

    Gambar 2.6. Contoh TV Polling

    Untuk membuat sebuah layanan T-Commerce penting

    adanya kerjasama antara penyedia konten dengan produsen.

    Kerjasama dimana saling membutuhkan satu sama lain hingga

    terjadi suatu hubungan yang disebut T-Commerce Relationship.

    Dengan makin banyaknya channel yang ada pada TV Digital,

    makan akan semakin banyak konten yang dapat dimasukan pada

    channel yang ada.

    25

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    44/154

    Gambar 2.7. Contoh Commerce Relationship

    2.3. Software Pengembang

    Untuk membuat aplikasi T-Commerce dengan return channel,

    dibutuhkan setidaknya 3 jenis perangkat lunak yaitu :

    a.

    iCareus

    b. Java dan Neatbeans

    c. Adobe Photoshop CS 3

    2.3.1. iCareus

    Middleware t-commerce dan Return Channel dapat dibuat

    dengan menggunakan sebuah software yang bernama I-careus.

    User dapat membuat atau mendesain keseluruhan middleware

    dengan mudah walaupun user tidak memiliki kemampuan dalam

    programming, disini user lebih bemain dengan desain

    dibandingkan program.

    26

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    45/154

    iCareus versi demo dapat di download pada sebuah

    web www.icareus.com pada situsini, bias didapat manual dalam

    penggunaan software iCareus serta program demo untu kmencob

    aaplikasi ini. Berikut cara mendapatkan iCareus :

    a. Buka situs www.icareus.com

    kemudian Sign-Up

    b. Setelah sign-up, akan dikirimkan email konfigurasi yang berisi

    informasi user & passwordnya

    c. Kemudian, saat kembali login di www.icareus

    maka user akan

    langsung masuk kesebuah page yang berisikan file manual book

    dan program demo yang dapat di download.

    d. Setelah di download, iCareus versi demo siap untuk digunakan

    e. Untuk program iCareus versi licence di dapat dari instasi tempat

    melakukan riset skripsi.

    2.3.1.1. Perbedaan iCareus versi Demo dan Licence

    Ada dua versi iCareus yaitu versi demo dan licence.

    Perbedaan terbesar terletak pada saat emulator dijalankan.

    Pada versi demo, akan terlihat tulisan iCareus iTV Suite

    Demo, sedangkan pada versi Licence tulisan tersebut akan

    hilang

    27

    http://www.icareus.com/http://www.icareus.com/http://www.icareus/http://www.icareus/http://www.icareus.com/http://www.icareus.com/
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    46/154

    .

    Gambar 2.8. iCareus Versi Demo

    Pada versi Licence, untuk menjalankan iCareus

    dibutuhkan sebuah donggle sebagai kunci untuk

    membuka iCareus. Untuk membuat t-commerce yang bisa

    ditransmisikan ke TV digunakan iCareus versi Licence.

    Gambar 2.9. donggle pada iCareus

    2.3.1.2. Cara Menginstal iCareus

    Menginstal iCareus tidak berbeda saat menginstal

    software-software lainnya. Hanya saja yang perlu

    diperhatikan bahwa untuk menginstalan iCareus sebaiknya

    28

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    47/154

    dilakukan pada OS Windows XP. Baik versi licence dan

    versi demo bekerja dengan baik pada OS Windows XP.

    Saat menjalankan hasil kerja iCareus, user secara

    otomatis akan menginstal emulator untuk melihat hasil

    middleware. Emulator hanya bekerja pada OS Windows XP,

    jadi walau program iCareus dapat di instal pada OS

    Windows Vista atau windows 7, emulator tidak akan bisa

    berjalan dengan baik.

    2.3.1.3.

    Menu Pada iCareus

    Saat aplikasi iCareus dijalan, akan ada 7 jendela

    berbeda yaitu tools, Scene Browser, Editor, View, Resource

    List, Properties dan Emulator message.

    a.

    Tools

    1. Selection Tools : digunakan untuk menyeleksi

    area scene yang ingin dikerjakan.

    2. Color Picker : untuk memilih warna, dengan

    cara mengklik diwarna yang di inginkan pada area

    scene.

    3. Panel : membuat batasan pada area scene,

    dimana tools lain bias dimasukan tanpa melewati

    batas panel.

    29

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    48/154

    4. Text Area : user dapat memasukan atau

    mengedit teks yang nantinya akan muncul pada

    middleware yang dibuat.

    5. Text List :sama seperti text area hanya saja,

    teks yang dimunculkan tidak dalam satu area. User

    harus menggunakan remote untuk berpindah ke area

    teks yang lainnya.

    6. Image : untuk memasukan satugambar kedalam

    scene.

    7. ImageList : untuk memasukan lebih dari satu

    gambar ke scene pada satu area kerja yang sama.

    8. Menu : tools untuk membuat menu pada

    tampilan middleware.

    9. Form : tools untuk membuat form berbasis java

    10. Button : membuat buttons pada scene.

    11. TextEdit: untuk menginput tulisan pada scene

    saat iCareus dijalankan.

    30

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    49/154

    b.Scene Browser

    1. Move : untuk memindahkan scene yang ingin

    dikerjakan

    2. Duplicate : menggandakan scene yang tengah

    digunakan

    3. Add : menambahkan scene barupada scene browser

    4. Remove : menghapus scene yang tidak dipakai atau

    ingin dihilangkan

    Gambar 2.10.Scene Browser

    c. Editor

    Editor dapat digunakan user untuk mengedit tools

    yang digunakan seperti unutk mengedit tools menu, text

    list atau image list.

    d.

    View

    Pada jendela view user dapat melihat rancangan

    scene yang tengah dikerjakan.

    31

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    50/154

    e. Resource List

    Gambar yang di input untuk scene diambil dari

    Resource List dengan mengklik add maka user dapat

    menambahkan file gambar sesuai dengan keinginan.

    f. Properties

    User dapat melihat informasi dari file yang

    tengah digunakan. Selain itu user juga dapat mengedit

    file sesuai keperluan rancangan e-commerce

    g. Emulator Messages

    User dapat meliha tinformasi emulator saat akan

    menjalankan emulator tersebut. Dengan jendela ini user

    dapat melihat apakah ada kesalahan atau

    kekuranganpada emulator jika emulator tidak berjalan.

    Gambar 2.11.Tampilan icareus secara keseluruhan

    32

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    51/154

    2.3.2.

    Java dan Netbeans

    2.3.2.1. Java

    Java adalah bahasa pemograman yang dapat

    dijalankan di berbagai komputer juga telpon genggam atau

    HP. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat

    pada bahasa C dan C++ namun dengan sintaksis yang lebih

    sederhana. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya

    dikompilasi kedalam bytecode dan dapat dijalankan pada

    berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa

    pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general

    purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan

    dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena

    fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java

    mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang

    berbeda.

    Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang

    paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan

    dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak

    aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

    33

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    52/154

    Gambar 2.12.Contoh program Java sederhana

    Versi pertama Java dibuat pada tahun 1996 yang

    merupakan versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak

    paket standar java awal yang dapat dikembangkan pada

    versi selanjutnya contohnya :

    1. java.lang : Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

    2. java.io : Peruntukan kelas inputdan output, termasuk

    penggunaan berkas.

    3. java.util : Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas

    struktur data dan kelas kelas penanggalan.

    4. java.net : Peruntukan kelas TCP/IP, yang

    memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain

    menggunakan jaringan TCP/IP.

    5. java.awt : Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka

    dengan pengguna (GUI)

    6. java.applet : Kelas dasar aplikasi antar muka untuk

    diterapkan pada penjelajah web.

    34

    http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IPhttp://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    53/154

    2.3.2.2. Netbeans

    Netbeans adalah platform untuk aplikasi Java

    desktop dan perangkat untuk pengembangan perangkat

    lunak atau Java IDE (Intergrared development

    environment) dengan Java, JavaScript, PHP, Python. Ruby,

    Groovy, C, C++ dan lainnya. Netbeans IDE ditulis dengan

    bahasa pemograman Java da dapat di jalankan di mana saja

    jika ada JVM (Java Virtual Machine) baik pada OS

    Windows, Mac OS, Linux dan Solaris.

    JDK atau Java Development Kit diperlukan untuk

    pengembangan fungsi Java tapi tidak dibutuhkan untuk

    pengembangan bahasa pemograman yang lain.

    Pada netbeans terdapat platform yaitu framworks

    yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan

    aplikasi desktop Java Swing sederhana. Kumpulan Java

    IDE untuk Java SE memiliki apa yang diperlukan untuk

    pengembangan Plug-in NetBeans dan aplikasi berbasis

    Platform NetBeans.Aplikasi dapat menginstal modul Netbeans secara

    dinamis. Setiap aplikasi dapat berisi Update Center Modul

    yang memungkinkan pengguna apliaksi untuk

    mendownload upgrade dan fitur baru secara langsung ke

    dalam aplikasi yang berjalan. Reinstalling an upgrade or a

    35

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    54/154

    new release does not force users to download the entire

    application again. Menginstal ulang upgrade atau rilis baru

    tidak memaksa pengguna untuk men-download keseluruhan

    aplikasi lagi.

    Platform ini menawarkan layanan dapat digunakan

    kembali umum untuk aplikasi desktop, memungkinkan

    pengembang untuk fokus pada logika khusus untuk aplikasi

    mereka. Among the features of the platform are: Di antara

    fitur dari platform adalah:

    1. Pengguna interface manajemen (misalnya menu

    dan toolbar)

    2. Pengguna pengaturan manajemen

    3. Storage management (penyimpanan dan

    pengambilan setiap data apa saja

    4. Window management

    5. Wizard frameworks (mendukung langkah-demi-

    langkah dialog)

    6. NetBeans Visual Library

    36

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    55/154

    2.3.3. Adobe Photoshop

    Adobe photoshop adalah salah satu perangkat lunak untuk

    melakukan pengeditan foto atau gambar. Photoshop banyak

    digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga

    dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat

    lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap

    sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems.

    Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS

    (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi

    sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah

    Adobe Photoshop CS4 dan versi yang terakhir (keduabelas) adalah

    Adobe Photoshop CS5.

    Photoshop tersedia untuk Microsoft Windows, Mac OS X,

    dan Mac OS; versi 9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem

    operasi lain seperti Linuxdengan bantuan perangkat lunak tertentu

    seperti CrossOver.

    2.3.3.1.

    Format File

    Photoshop memiliki kemampuan untuk membaca

    dan menulis gambar berformat raster dan vektor

    seperti .png, .gif, .jpeg, dan lain-lain. Photoshop juga

    memiliki beberapa format file khas:

    37

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fotograferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Acrobathttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windowshttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OS_Xhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OShttp://id.wikipedia.org/wiki/Linuxhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CrossOver&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CrossOver&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Linuxhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OShttp://id.wikipedia.org/wiki/Mac_OS_Xhttp://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windowshttp://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Acrobathttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fotografer
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    56/154

    1. .PSD(Photoshop Document) format yang menyimpan

    gambar dalam bentuk layer, termasuk teks, mask,

    opacity, blend mode, channel warna, channel alpha,

    clipping paths, dan setting duotone. Kepopuleran

    photoshop membuat format file ini digunakan secara

    luas, sehingga memaksa programer program

    penyunting gambar lainnya menambahkan

    kemampuan untuk membaca format PSD dalam

    perangkat lunak mereka.

    2. .PSB' adalah versi terbaru dari PSD yang didesain

    untuk file yang berukuran lebih dari 2 GB

    3. .PDD adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat

    mendukung fitur perangkat lunak PhotshopDeluxe.

    2.4. Perancangan Aplikasi

    Aplikasi menurut Jogiyanto (1992:12) adalah penggunaan dalam

    suatu komputer, intruksi atau pernyataan yang disusun sedemikian rupa

    sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus

    Besar Bahasa Indonesia (1998:52) Aplikasi adalah penerapan rancang

    sistem untuk mengelolah data yang menggunakan aturan atau ketentua

    bahasa pemograman tertentu.

    Perancanganan aplikasi menurut George M.Scott adalah desain

    sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa

    38

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gigabitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gigabita
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    57/154

    yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut konfigurasi dari suatu

    komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem,

    sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang

    bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem

    2.5. Metode Pengembangan Sistem

    Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model

    sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model waterfall

    2.5.1. Tahap-Tahap Waterfal

    a. Analisis

    Merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan

    data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian,

    wawancara, atau study literatur

    b. Desain

    Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang

    sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana

    memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

    c.

    Implementasi (Implementation)Tahap ini mencangkup pada persiapan implementasi,

    implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan

    menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari

    fase integrasi dan pengujian.

    39

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    58/154

    d. Pengujian (Maintenance)

    Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga

    dengan sebuah aplikasi. Semua fungsi-fungsi aplikasi harus

    diujicobakan, agar aplikasi bebas dari error, dan hasilnya harus

    benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan

    sebelumnya.

    2.6. Studi Sejenis

    Terdapat penelitian sejenis yang objek pembahasannya dapat

    dijadikan acuan untuk pembuatan skripsi ini. Catherine M. Skelly (2000),

    yang melakukan penelitian tentang T-Commerce dengan judul T-

    Comemrce : Turning Television Sets into Cash Registers. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui bagaimana T-Commerce berjalan sesuai

    dengan perkembangan zaman. Metode yang digunakan fokus pada metode

    sistem perekonomian dimana dibangunnya kerjasama antara produsen dan

    penyedia konten. Hasil dari penelitian ini adalah terlihatnya kesempatan

    dalam berinvestasi pada era bisnis baru dimana adanya konvergensi media

    dengan internet interaktif salah satunya adalah televisi interaktif.

    Pada penelitian lain tentang TV interaktif, Celia Quico (2000)melakukan penelitian tentang industri TV interaktif di Portugal.Interactive

    Television a New Media Industy in Portugaldilakukan dengan tujuan

    menganalisis kemungkinan perkembangan produk dan jasa pada masa

    sekarang dan yang akan datang yang disesuaikan dengan standar penyiaran

    di Portugal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kueisioner

    40

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    59/154

    wawancara untuk mendapatkan data-data lengkap mengenai Portugal yang

    nantinya dapat digunakan untuk menentukan jenis dari televisi interaktif

    yang akan dibuat. Hasilnya adalah penggunaan televisi interaktif yang

    dapat dibuat oleh beberapa platform. Hal ini menjadikan banyaknya

    televisi interaktif yang dapat berjalan tapi tidak sesuai dengan standar

    penyiaran di Portugis, karena itu perlu dilakukan suatu fokus untuk

    menentukan standar yang tepat bagi Portugal.

    Penelitian tentang TV interaktif lainnya adalahInformation System

    in The Living Room : A Case Study of Personalized Interactive TV Design

    yang dibuat oleh George Lekakos, Kostas Chorianopoulos, Diomidis

    Spinelis (2001). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membuat desain

    dan melakukan uji coba pengguna antar muka untuk Interaktif dan

    Periklanan TV pribadi. Desain yang efektif untuk pengguna. Pendekatan

    proses desain didasarkan pada kebutuhan pengguna sesuai dengan teori

    desain Sistem Infromasi. Metode yang digunakan adalah IMEDIA

    (Intelligent Mediaton Environment dor Digital Interactive Adverstising)

    Prototype. Hasilnya adalah memberikan pendekatan untuk desain TV

    Viewer interaktif dan dapat mempersonalisi antar muka dari TV interaktif.Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengatasi antar muka yang lebih

    beragam yang dapat digunakan oleh mobile telephone sebagai alat

    memasukan data.

    Kemudian pada objek penelitian DVB-RCT yaitu return channel

    yang digunakan untuk standar penyiaran DVB-T terdapat penelitian yang

    41

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    60/154

    dilakukan oleh Gerard Faria (2002) tentang DVB-RCT The Missing Link

    For Digital Terrestrial TVdengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar

    pengaruh return channel untuk menjadikan televisi jauh lebih interaktif

    selain itu penelitian juga dilakukan untuk mengetauhi kapasitas dari

    penggunaan return channel pada siaran televisi. Hasilnya adalah diketahui

    bahwa layana return channel dapat digunakan dimana saja dimana terdapat

    sinya DVB-T walaupun pada keadaan sinyal yang tidak baik. Penelitian

    lebih lanjut disarankan untuk mengukur tingkat kebutuhan power lever

    dari return channel agar dapat digunakan secara maksimum.

    Selain itu Gerard Faria juga melakukan penelitian lain bersama

    dengan Fabio Scalise yaitu DVB-RCT : Standard for Interactive DVB-T

    yang bertujuan untuk memperkenalkan DVB-RCT lebih spesifik lagi.

    Dengan hasil memperlihatkan kinerja dari DVB untuk menyediakan

    layanan terestrial yang fleksible dengan menggunakan return channel.

    Lebih dari sekedar teknologi DVB-RCT dapat menjadi sebuah komersial

    yang real yang dapat digunakan dimasa depan.

    Kemudian penelitian lain yaitu Interactivity in Terrestrial DTV

    Sytem : the DVB-RCT Standaroleh ngelo Pinelli Martins Samia, DayanAdionel Guimares yang memiliki tujuan yang sama dengan penlitian

    yang dilakukan oleg Gerard Faria hanya saja ruang lingkup penelitiannya

    adalah di Brazil, selain itu data dan informasi yang ada lebih lengkap jika

    dibandingkan dengan Gerard Faria. Hasilnya adalah walau sistem telah

    didesain sesuai dengan DVB-RCT namun ditemukan adanya keterbatasan

    42

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    61/154

    pengaksesan return channel pada pengguna IP service.Saran yang didapat

    untuk penelitian selanjutnya adalah menambah jumlah pengguna internet

    di Brazil sehingga pemerintah setempat dapat menstimun kemajuan

    teknologi dan disesuaikan dengan keadaan di Brazil.

    Ada juga penelitian tentang DVB Based Interactive TV dan Data

    Service for Renote Austarlia Communities oleh T.Eyers yang bertujuan

    untuk memeriksa iTV dan servis lainnya yang dikembangkan

    menggunakan DVB dari Digital TV (DTV) platforms. Dengan metode

    kuantitatif dan pengamantan, didapatkan hasil terkait dengan standar DVB

    yaitu adanya interaksi data dalam stream siaran satelit yang dapat

    direkayasa untuk beberapa layanan interaktif DVB-T bahkan untuk

    pelanggan tidak berbayar.

    Selanjutnya pada objek penelitian T-Commerce lainnya Selina

    Hsin, Lisa Wei, Jim Chen (2006) melakukan penelitian tenantang T-

    Commerce secara spesifik dengan target penelitannya adalah Wanita. TV

    Shopping: Decision Making for Buying Overseas Travel Packages from

    TV Shopping Channel -ET Mall adalah penelitian yang bertujuan untuk

    menganalisis minat konsumen terhadap TV Shopping. Menggunakanmetode Hypothesis dan Data Collection untuk mendapatkan empat poitn

    penting yaitu mengidentifikasi jumlah pembelian melalui TV Shopping

    kemudian melihat berapa besar pengaruh promosi yang dilakukan melalui

    siaran TV Shopping yang dilanjutkan dengan bagaimana melakukan

    pembayaran dan yang terakhir adalah respon akhir konsumen setelah

    43

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    62/154

    proses selesai. Hasil yang didapat adalah pembelanjaan hanya dilakukan

    oleh beberapa kalangan tertentu dan diacara mana saja TV shopping

    banyak digemari. Rekomendasi dari penulis adalah melakukan pemelihan

    keputusan yang tepat saat melakukan TV shopping dengan menggunakan

    pertimbangan seberapa besar persentase kepupoleran suara channel TV

    Shopping, karena jika makin tinggi persentasenya maka akan semakin

    dapat dipercaya oleh konsumen.

    Berlanjut pada standar penyiaran DVB-T, terdapat penelitian yang

    dilakukan oleh Dariusz P. Wicek, Tadeusz W. Wickowski (2006)

    dengan judul Compability Analysis Method of DVB-T System Interfered

    with By Other Digital Widweband System. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengkalkulasikan code rate dari DVB-T dengan tipe modulasi yang

    berbeda. Dengan menggunakan metode penghitungan matematika

    didapatkan hasil penentuan sinyal digital dapat disimulasikan oleh noise

    yang memiliki spektrum yang sama. Untuk penelitian selanjutnya

    disarankan untuk menggunakan metode perhitungan yang lebih sulit namu

    menghasilkan hasil yang lebih efisien untuk sistem terbaru.

    Penelitian lain tentang DVB-T yaituReverse Path Technologies in

    Interactive DVB-T Broadcastingoleh G. Xilouris, G. Gardikis, E. Pallis, A.

    Kourtis. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan desain dan

    implementasi dari infrastruktur dari jaringan wireless terrestrial yang

    sesuai dengan platform MAMBO dan dapat digunakan untuk

    mendemosntrasikan konsep dari sebuah project. Dengan menggunakan

    44

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    63/154

    metode sederhana seperti waterfall didapatkan hasil desain dan implemtasi

    dari kinerja jaringan nirakabel teretrial yang sesuai dengan saluran

    donwlink DVB-T. Teknologi reverse path yang diterapkan berdasarkan

    LMDS yang ditunjukan untuk pengguna akhir. Selanjutnya, kedua

    teknologi membedakan di bit rate yang ditawarkan pada uplink, yang

    pertama adalah narrowband dan broadband kedua. Hal ini menunjukkan

    bahwa yang diajukan jaringan menawarkan throughput 430 Kbps ke end

    ponsel pengguna dan 7 Mbps untuk pengguna statis.

    Penelitian lain tentang digital broadcasting dengan standar DVB-T

    adalah Digita; Broadcasting and Mobile Cellular Networks to Provide

    Asymmetric Data Serviceyang dilakukan olegAurelia Bria. Penelitian ini

    bertujuan untuk membandingkan sinya dari analog TV yang akan berubah

    menjadi digital agar dapat berjalan pada mobile terutama standar SVB-T

    yang menyediakan data rate yang tinggi dan jarang ada keterlambatan

    dibandingan dengan DAB (Digital Audio Broadcasting) Hasilnya adala

    sistem DVB-T dengan mobile (GSM/3G) mempunyai peluang yang lebih

    banyak terutama dari sisi layanan siaran serta data pribadi pengguna.

    Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan masalah-masalah yangrelevan dan tantangan mengenai topik ini dari teknis, serta dari titik

    pandang ekonomis. Keuntungan yang ditawarkan oleh sistem hibrida

    dalam hal efisiensi spektrum, kapasitas tinggi pada downlink, biaya

    investasi yang rendah dan peluang bisnis yang baik.

    45

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    64/154

    Masih tentang DVB-RCT, penelitian lain yang dilakykan oleh

    Shweta Iyer dengan judul Investigation of Uplink Interference on DVB-

    RCT. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan penyebab utama

    yang mengakibatkan ganguang pada frkuensi upllink yang ditemukan di

    standar DVB-RCT. Dengan metode kualitatif yaitu berfokus pada studi

    pustaka didapatkan hasil bahwa penyebab terganggunya frekuensi

    bermulai dari jaringan pada pengguna di rumah yang mengganggu dan

    tergabung pada sinya yang mirip melalui sistem kabel. Penggunaan lebih

    dari satu pesawat televisi dengan menggunakan satu antena juga dapat

    menyebabkan gangguan serta kemungkinan gangguan pada set-top box.

    Sarannya adalah mengevaluasi kualitas layanan tertentu dan memperbaiki

    topologi dari penyebaran DVB-T, peningkatan pada set-top box juga dapat

    mengurangi gangguan.

    Penelitian selanjutnya adalah Usability Evaluation Techniques for

    Interactive Televisionyang dilakukan oleh Lyn Pemberton dan Ricard N.

    Griffiths dengan tujuan memperkenalkan televisi interaktif sebagai

    tantangan terbaru untuk produsen yang memiliki keyakinan kuat akan

    analisis interaksi pengguna televisi dengan TV. Dengan metode prototypepenelitian ini menghasilkan sebuah tolak ukur untuk penggunaan tv

    interaktif dan menstimulasikannya sejauh mungkin walaupun pada proses

    pengembangaanya akan menghilangkan beberapa aspek yang sudah ada.

    Untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk menetapkan standar

    46

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    65/154

    sehingga tidak akan banyak hal yang terganti sehingga tv interaktif dapat

    diterima oleh masyarakat

    Contoh penelitian tv interaktif lainnya adalahInteractive Television

    and E-Learning Convergence : Examing the Potential of T-Learningoleh

    Miltiadis Lytras, Chris Lougos, Polyneikis Chozos, Athanasia Pouloudi.

    Sebuah penelitian yang betujuan untuk memberikan arahan terbaru dalam

    mengembangkan teknologi digital yang berfokus pada pendidikan.

    Dengan menggunakan metode kualitatif yang berdasarkan pada teori-teori

    yang ada, didapatkan hasil adanya potensi dari kovergensi antara tv

    dengan e-learning dengan memanfaatkan fasilitas dari e-learning itu

    sendiri sehingga menjadi t-learning yang lebih efektif dan bermanfaat.

    Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikak faktor-

    faktor penentu juga membuat pertanyaan yang berhubungan dengan

    pengaruh sosial dari pengguna nantinya. Serta masalah yang berhubungan

    dengan pembuatan t-learning nantinya.

    Penelitian paling baru yang dilakukan pada tahun 2011 oleh

    Thomas Ash, Kenneth Corbitso, Neil Pisone Combining the Benefits of

    Traditional Commerce and E-Commerce with M-Commerce benefits in the

    Retail Industryadalah penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana

    M-Commerce atau Mobile Commerce dibidang bisnis baik pada sistem

    tradisional ataupun elektrik.

    47

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    66/154

    48

    Dengan menggunakan metode Research Approach (Pendekatan

    Penelitian) yang dibagi menjadi dua. Ada dua cara yang berbeda untuk

    melakukan penelitian: pendekatan induktif, dan pendekatan deduktif.

    Kedua pendekatan penelitian menggambarkan hubungan antara penelitian

    dan teori. Dalam pendekatan induktif, penelitian ini didasarkan pada

    asumsi bahwa karena segala hal selalu begitu, itu adalah bagaimana

    mereka akan di masa depan, sedangkan pada pendekatan deduktif.

    Penelitian dilakukan berdasarkan ide-ide yang dikumpulkan dari

    teori (Bryman dan Bell. 2011). Mengenai penelitian ini, pendekatan

    penelitian deduktif diterapkan dengan menggunakan kerangka teoritis,

    dalam rangka untuk menjelaskan data empiris yang dikumpulkan.

    Pendekatan deduktif adalah linear, yang berarti bahwa setiap langkah dari

    penelitian tersebut mengikuti sebelumnya dan memberikan kontribusi

    untuk analisis teoritis. Pendekatan penelitian deduktif digunakan ketika

    mengumpulkan data kuantitatif dan mengevaluasi sisi positif dan negatif

    (Bryman dan Bell, 2011).

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi M-Commerce dapat

    digunakan dalam skala kecil dengan membandikan sisi positif dan negatif

    terhadap Traditional Commerce dan E-Commerce. Karena studi ini hanya

    fokus pada ruang lingkup kecil maka disarankan untuk memperluas ruang

    lingkup yang lebih besar maka itu akan membuktikan bahwa M-

    Commerce dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih efisien

    penggunaannya.

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    67/154

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1.Metode Pengumpulan Data

    3.1.1. Studi Pustaka

    Pada tahap pengumpulan data dengan cara studi pustaka,

    penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang

    akan ditulis. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko

    buku maupun secara online melalui internet. Beberapa refrensi

    diantaranya adalah :

    1. Budiarto, Hary (2007). Sistem TV DIGITAL dan prospeknya di

    Indonesia

    2.

    Dharmanto, Satriyo. Digital TV

    Indonesia. http://digitaltv4indonesia.blogspot.com/

    Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut,

    penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam

    penulisan ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang

    didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodelogi

    penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung.

    3.1.2. Studi Literatur

    Selain studi pustaka penulis juga mengumpulkan refrensi dan

    bahan tulisan dari skripsi atau penelitian yang salah satu objek

    49

    http://digitaltv4indonesia.blogspot.com/http://digitaltv4indonesia.blogspot.com/
  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    68/154

    pembahasannya hampir sama dengan yang ditulis oleh penulis,

    contohnya adalah skripsi tentang E-Commerce (Analisa Implementasi

    Elektronic Commerce Terhadap Penjualan pada PT. Purnama Indah

    Punen Hotel : 2007)

    3.1.3. Studi Lapangan

    1.Observasi

    Penulis melakukan pengumpulan data di lapangan untuk

    mendapatkan informasi mengenai kebutuhan sistem. Observasi

    dilakukan dengan datang langsung ke instansi bersangkutan

    yaitu BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi),

    untuk mengetahui keadaan secara langsung objek penelitian

    yang sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

    informasi secara jelas mengenai data-data dan informasi yang

    dibutuhkan dalam perancangan aplikasi.

    2.

    Kueisioner

    Kueisioner dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu yang

    dilakukan secara acak dengan mengirimkan email dan diberikan

    secara langsung kepada orang-orang disekitar penulis, keluarga

    dan teman. Kueisioner bertujuan untuk mengetahui seberapa

    banyak produk yang diminati di pasaran dengan konsumen dari

    50

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    69/154

    berbagai kalangan terutama mahasiswa. Kuesioner berupa

    pertanyaan yang nantinya akan dimasukan kedalam Return

    channelTV polling

    3.2.Metode Pengembangan Sistem

    Pada metode pengembangan sistem, penulis menggunakan salah satu

    model SDLC (System Development Life Cycle) yaitu waterfall. Metod

    waterfall yang sering juga disebut model sekuensial linier (sequential liniear)

    menyediakan pendekatan alur hidup secara perangkat lunak secara sekensial

    atau berurutan dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap

    pendukung (support).

    Gambar 3.1.Ilustrasi model waterfall

    Tahapan dari metode Waterfall

    1. Analisis kebutuhan aplikasi

    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

    mespesifikasikan kebutuhan aplikasi agar dapat dipaham. Selain itu

    analisis dilakukan untuk memahami aplikasi yang akan berjalan agar

    51

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    70/154

    dapat mendefinisikan permasalah aplikasi sehingga dapat menentukan

    kebutuhan aplikasi secara garis besar sebagai persiapan ke tahap

    perancangan.

    2. Perancangan atau Desain

    Pada tahap perancangan ini diberikan gambaran umum yang

    jelas kepada pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang

    aplikasi yang akan dibuat kepada pihak-pihak yang terlibat dalam

    pengembagan aplikasi. Tahap ini dimulai dari dimulai dari perancangan

    proses, toolsatau peralatan dengan bantuan Data Flow Diagram(DFD)

    sebagai alat bantu dan Flowchartsebagai proses

    3.

    Pengkodingan dan Implementasi

    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

    tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah

    dibuat pada tahap desain.

    4.

    Pengujian

    Tahap pengujian dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa

    perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan

    kebutuhan yang telah dideskripsikan. Hal ini dilakukan untuk

    meminimalisir kesalahan (error)dan memastikan keluaran (output) yang

    dihasilkan sesuai dengan desain.

    52

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    71/154

    53

    5.

    Pendukung (support)atau pemeliharaan (maintenance)

    Tidak menutup kemungkinan sebuah aplikasi mengalami

    perubahan ketika sudah dijalankan. Perubahan bisa terjadi karena

    adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian.

    Tahap pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan tanpa

    harus membuat aplikasi baru. Selain itu tahap pemeliharaan atau

    maintenance juga dilakukan sebagai kegiatan-kegiatan pemeliharaan

    juga memperbarui informasi yang terdapat didalam aplikasi sesuai

    dengan kondisi yang sedang terjadi.

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    72/154

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1.Hasil Pengamatan

    Penulis melakukan perancangan aplikasi dengan melakukan

    pengamatan secara langsung terlebih dahulu di BPPT (Badan Penerapan

    dan Penelitian Teknologi) bagian Pusat Teknologi Informasi dan

    Komunikasi gedung II Lt.21, Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340

    untuk melihat secara langsung keadaan objek penelitian yang sebenarnya.

    Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang sebenernya dan informasi

    dalam perancangan aplikasi. Informasi yang didapat dari tempat

    penelitian adalah sistem penyiaran TV digital baik secara umum dan

    khusus.

    Gambar 4.1.Illustrasi penyiaran TV digital secara umum

    54

  • 7/23/2019 Nurul Hidayah Fst

    73/154

    Secara umum, penyiaran TV digital tidak terlalu berbeda dengan

    penyiaran TV analog. Hanya saja, pada penyiaran TV digital yang dikirim

    oleh pemancara bukanlah sinyal siaran tetapi sudah berupa data digital

    yang telah diproses sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena pada

    beberapa stasiun TV analog sudah menggunakan perangkat digital dalam