nulis cerpen

4
Sukses di negeri Obama Ayam berkokok pada pagi itu tanda matahari hampir terbit di ufuk timur. Suara ayam seperti meminta sarapan. pada waktu itu aku harus bangun membantu orang tuaku memberi makan pada ternak ayam broiler belakang rumahku.memang tidak banyak tidak besar, hanya setengah dari besar halaman rumah. Setiap hari aku harus menyiapkan makanan dan minuman untuk ayam-ayam itu. Karena aku berharap besar ternak ayam petelur yang selama ini didirikan keluarga mampu berkembang pesat. Aku harus mampu mewujudkan itu,bukankah ada pepatah mengatakan sedikit- sedikit lama-lama menjadi bukit tentu itu menjadi motivasi bagiku. Ayam petelur tidak boleh sampai kelaparan karna kurang makan juga tentu mempengaruhi pada bobot ayam, kalau ayamnya besar,kelihatan segar pasti harganya akan tinggi di pasaran. Aku harus tekun dan ulet dalam menekuni usaha ini. Setiap lebaran ada pemborong yang membeli ayam-ayamku,lumayan uangnya mampu kusisihkan dan untuk tambahan aku sekolah. Ternaknya pasang surut,seperti roda,kadang di atas kadang di bawah ,kadang sukses kadang gagal. Kalau sukses ayam-ayam mampu tumbuh sehat,segar dan tidak ada kendala,tapi kalau gagal bibit ayam broiler yang sudah mau besar justru mati karna terkena penyakit,akibatnya tidak jadi panen dan rugi,namun aku tidak boleh gagal,karena kalau sampai gagal aku tidak bisa menyisihkan uang untuk tabungan masa depanku. Aku merasa aku harus berlatih mandiri tidak terus-terusan mengandalkan orang tua. Aku masih duduk di bangku 2 SMA,aku harus mampu membagi waktu. Kadang setiap malam selesai belajar aku selalu teringat kalimat “ Besok aku mau jadi apa?” kalimat itu yang kadang mampu memotivasi aku untuk lebih bertanggung-jawab dan giat. Tapi aku belum tau apa yang akan aku tekuni untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Setiap malam aku belajar agar aku bisa sukses nantinya dalam arti kata sukses itu bisa membuat orang tua bangga terhadap saya. Bukannya aku sombong tapi aku dari sekolah dasar sampai sekarang aku selalu mendapat peringkat 1 paralel. Aku juga hobi main basket,pernah suatu ketika aku mengikuti lomba untuk mewakili sekolah dan kabupaten untuk maju ke Singapore dalam liga Sea Games tingkat pelajar. Aku sangat bangga kala itu. Semangatku menyala seperti api, tidak ada yang bisa menghalangiku.

Upload: densoes

Post on 27-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Nulis cerpen

TRANSCRIPT

Page 1: Nulis cerpen

Sukses di negeri Obama

Ayam berkokok pada pagi itu tanda matahari hampir terbit di ufuk timur. Suara ayam seperti meminta sarapan. pada waktu itu aku harus bangun membantu orang tuaku memberi makan pada ternak ayam broiler belakang rumahku.memang tidak banyak tidak besar, hanya setengah dari besar halaman rumah. Setiap hari aku harus menyiapkan makanan dan minuman untuk ayam-ayam itu. Karena aku berharap besar ternak ayam petelur yang selama ini didirikan keluarga mampu berkembang pesat. Aku harus mampu mewujudkan itu,bukankah ada pepatah mengatakan sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit tentu itu menjadi motivasi bagiku. Ayam petelur tidak boleh sampai kelaparan karna kurang makan juga tentu mempengaruhi pada bobot ayam, kalau ayamnya besar,kelihatan segar pasti harganya akan tinggi di pasaran. Aku harus tekun dan ulet dalam menekuni usaha ini. Setiap lebaran ada pemborong yang membeli ayam-ayamku,lumayan uangnya mampu kusisihkan dan untuk tambahan aku sekolah. Ternaknya pasang surut,seperti roda,kadang di atas kadang di bawah ,kadang sukses kadang gagal. Kalau sukses ayam-ayam mampu tumbuh sehat,segar dan tidak ada kendala,tapi kalau gagal bibit ayam broiler yang sudah mau besar justru mati karna terkena penyakit,akibatnya tidak jadi panen dan rugi,namun aku tidak boleh gagal,karena kalau sampai gagal aku tidak bisa menyisihkan uang untuk tabungan masa depanku. Aku merasa aku harus berlatih mandiri tidak terus-terusan mengandalkan orang tua.

Aku masih duduk di bangku 2 SMA,aku harus mampu membagi waktu. Kadang setiap malam selesai belajar aku selalu teringat kalimat “ Besok aku mau jadi apa?” kalimat itu yang kadang mampu memotivasi aku untuk lebih bertanggung-jawab dan giat. Tapi aku belum tau apa yang akan aku tekuni untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Setiap malam aku belajar agar aku bisa sukses nantinya dalam arti kata sukses itu bisa membuat orang tua bangga terhadap saya. Bukannya aku sombong tapi aku dari sekolah dasar sampai sekarang aku selalu mendapat peringkat 1 paralel. Aku juga hobi main basket,pernah suatu ketika aku mengikuti lomba untuk mewakili sekolah dan kabupaten untuk maju ke Singapore dalam liga Sea Games tingkat pelajar. Aku sangat bangga kala itu. Semangatku menyala seperti api, tidak ada yang bisa menghalangiku. Akhirnya berkat doa dan usaha aku mendapat juara pertama,merupakan pengalaman yang tak tak terlupakan bagiku.

Jam berputar, waktu semakin lama semakin bertambah,sebentar lagi aku naik ke kelas 3 SMA itu artinya aku harus semakin tekun belajar. Waktu berlalu begitu cepat,aku naik ke kelas 3 dengan nilai yang memuaskan, aku mendapat peringkat 1 paralel lagi. Aku sangat bersyukur. Di sini aku mulai lebih maksimal lagi dalam belajar,banyak waktu bermain yang terpotong. Hingga Ujian Nasional sudah di depan mata. Waktu demi waktu,hari demi hari cepat sekali berlalu,tinggal satu minggu lagi Ujian akan dimulai. Aku semakin gigih dan ulet. Hari pertama Ujian hingga selesai kulalui dengan lancar, walaupun keringat dingin karna panas tubuhku menyengat. Di rumah aku merasa menganggur karna harus menunggu hasilnya sampai beperapa bulan,aku berfikir bagaimana kalau aku memanfaatkan dengan mencari peluang bisnis sampingan ketika aku tidak sekolah. Terpikirkan di benakku agar aku mulai usaha di jual beli online atau lebih familiar dengan online shop. Disitu aku menyediakan makanan khas asal kota ku yaitu seperti Carica,keripik Jamur,kerpiki Kentang dan lainnya. Aku harus rutin membuka situs dagangku. Pelangganku semakin lama semakin banyak,bahkan ada yang dari luar negeri. Hasilnya dapat aku tabung.

Page 2: Nulis cerpen

Beperapa bulan lamanya aku menganggur tiba lah saatnya pengumuman kelulusan. Aku berhasil lulus dengan nilai terbaik satu provinsi. Aku sangat bersyukur bercampur bangga,karna bisa membuat orang tua bahagia semua juga ikut bangga denganku. Setelah itu banyak sekali tawaran beasiswa perguruan tinggi terbaik baik dalam maupun luar negeri. Akhirnya aku diterima di University of Harvard America. Di jurusan technic of computer.Aku tidak menolak kesempatan emas ini. Aku tidak mengeluarkan uang sepeser pun semuanya gratis,aku sangat bersyukur ,orang tuaku mendukungku untuk bisa menimba ilmu di negeri Obama.aku siap fisik dan mental,karena aku akan jauh dari negeri tercinta. Aku kesana menggunakan pesawat terbang yang masih asing bagiku dalam hidupku belum pernah naik,sungguh di atas awan penuh sensasi dan motivasi ku semakin tinggi. Hari demi hari aku lewati disana,dari musim semi,gugur,salju.

Terpikir di benakku yang suka dengan bisnis,aku mulai memikirkan peluang usaha yang bisa aku buat disana. Dan aku mendapat ide dengan membuat food store di sana. Aku mulai mempromosikan makanan khas kotaku Wonosobo seperti Carica,keripik jamur,keripik kentang.itu terlihat aneh jika dijual di America namun itu membawa berkah bagiku karena banyak yang suka. Hingga kepala sekolah dari Uneversity of Havard memesan satu truk besar untuk dinikmati beliau bersama keluarga. Kata dia keripik kentang dan carica “it’s Delicious,nice very good” hasil dari jualan itu aku sisihkan,hingga aku bisa menyewa kios disana. Aku gunakan untuk berjualan aneka makanan Indonesia,tapi khususnya makanan khas Wonosobo. Banyak yang tertarik . kerabat kuliah sampai dosen. Kiosku dibuka saat pagi hari sampai malam. Kadang aku yang menjaga sendiri kalau lagi jam kosong tidak ada jam kuliah. Tapi aku juga mempunyai 3 karyawan yang bisa membantuku. Perempuan semua dan cantik semua. Menu yang aku sajikan yaitu“Mie Ongklok dan sate sapi”,juga ada Tempe Kemul. Orang sana merasa keenakan dengan menu itu.dari tahun ke tahun kios semakin ramai pembeli. Pada akhirnya kios ku bertambah banyak. Dari pusat kota,mie ongklok mulai terkenal dan makin ngehits disana.peluang di musim dingin aku berjualan “Wedang Ronde” dan “Susu Jahe” juga tak kalah ramai pengunjung. Sedangkan di musim panas aku membuka dengan berjualan “es kepala muda dan es dawet” turis turis yang haus juga banyak yang membeli. Teman satu kampus membeli semua. Tak diduga saya masuk majalah Hollywood betapa senangnya aku bisa mempromosikan makanan Indonesia dengan sukses. Sampai suatu ketika aku diundang di acara talk show terkenal di America,masuk Koran,hingga masuk televise America. Hari ke hari aku selalu dibuntuti media karena kehebatanku dalam bisnis. Penawaran selalu banyak dating saat aku lulus sarjana 1.

Prestasi ku di Harvard semakin gemilang,ujian terakhir aku mendapat predikat Cum laude. Saat sekolah aku mengambil jurusan technic programmer software master.aku melanjutkan S2 dengan beasiswa lagi. Lulus dengan cumlaude. 5 tahun kemudian lulus S3 dengan gelar master doctor. Pada saat mengajukan lamaran kerja, aku menyambi dengan mengurus bisnisku. Tak lama aku mendapat panggilan dari perusahaan ternama facebook. 2 tahun berlalu aku bekerja disana. Sambil mengurus bisnisku disana. Aku fokus untuk mengembangkan bisnisku,akhirnya sedikit demi sedikit aku memperbesar dan memajukan fasilitas. Tak terduga presiden dan para asistennya sudah pernah makan mie ongklok dan tempe kemul di toko saya. Dia juga minum carica es dawet khas Indonesia,dia sangat keenakan.dia juga pesan keripik kentang 1 truk lebih untuk dibawa pulang.itu merupakan suatu

Page 3: Nulis cerpen

kebanggaan bagi saya. Artis Hollywood seperti Angelina jollie dan james bond juga pernah mampir. Bahkan petinju dunia mike Tyson.

Waktu berlalu,akhirnya saya berpindah kerja ke perusahaan google corp. ini merupakan kesempatan emas. Akhirnya saya bekerja disana sudah hampir 10 tahun. Aku menjabat sebagai manager dan direktur utama pemegang saham terbesar di perusahaan google. Tak sombong,aku menjadi orang terkaya di Indonesia. Aku membangun restoran khusus mie ongklok di America. Aku termasuk milyader termuda di usia ku masih 20 tahun. Akhirnya saya pulang ke Indonesia,menaikkan haji kedua orang tuaku. Dan di Indonesia aku membangun peternakan ayam broiler hingga ke semua penjuru. Ini sebuah perjalanan hidup yang sangat penuh lika liku tapi kita harus bersabar agar menjadi sukses.