ntd

7
BAB I ABSTRAK Pratikum penetapan kadar abu ini dilakukan untuk mengetahui kadar abu bahan.suatu bahan pakan bila dipanaskan pada suhu 600 0 c maka semuah zat-zat organiknya akan teroksidasi menjadi CO2.H2O dan gas-gas lai dan yang tertinggal(tersisa) adalaah zat-zat organiknya( mineral/abu). Abu Merupakan zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya. Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500 – 600o C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. Penentuan abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu antara lain : Untuk menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan. Untuk mengetahui kadar abu pada jenis sample yang digunakan Untuk mengetahui kandungan dan kotoran yang terdapat di dalam sampel yang di abukan

Upload: roro-rasi-putra

Post on 29-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Ntd

BAB IABSTRAKPratikum penetapan kadar abu ini dilakukan untuk mengetahui kadar abu bahan.suatu bahan pakan bila dipanaskan pada suhu 6000c maka semuah zat-zat organiknya akan teroksidasi menjadi CO2.H2O dan gas-gas lai dan yang tertinggal(tersisa)

adalaah zat-zat organiknya( mineral/abu). Abu Merupakan zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan

cara pengabuannya. Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500 – 600o C dan kemudian melakukan penimbangan zat

yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut.Penentuan abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu

antara lain : Untuk menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan.

Untuk mengetahui kadar abu pada jenis sample yang digunakan

Untuk mengetahui kandungan dan kotoran yang terdapat di dalam sampel yang di

abukan

BAB IIPENDAHULUANLatar belakangAbu adalah zat

organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan

komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu ada

hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam satu bahan

dapat merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik. Yang

termasuk dalam garam organik misalnya garam- garam asam malat, oksalat, asetat,

pektat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk garam fosfat, karbonat,

klorida, sulfat, nitrat. Selain kedua garam tersebut, terkadang mineral berbentuk

sebagai senyawa kompleks yang bersifat organis. Apabila akan ditentukan jumlah

mineralnya dalam bentuk aslinya adalah sangat sulit, oleh karenanya biasanya

dilakukan dengan menentukan sisa-sia pembakaran garam mineral tersebut, yang

dikenal dengan pengabuan.

I.1. TujuanUntuk mentukan persentase kandungan abu pada pada sampel yang pakan

puyuh(PKPY)Untuk Mengoksidasi zat-zat organik yang terkandung di dalam pakan

puyuh ( sampel)Untuk memisahkan zat organik dengan kndungan zat an-organik

Page 2: Ntd

BAB IIIMETODE PRATIKUM. Waktu dan Tempat Praktikum penetepan kadar air ini dilaksanakan pada hari Rabu 05-oktober- 2011,

pukul 08.00-16.00 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas pertanian universitas Bengkulu.Prinsip : suatu bahan makanan bila dipanaskan pada suhu 6000C maka

semua zat-zat organiknya akan teroksidasi menjadi CO2.H2O dan gas-gas lain. Dan yang tertinggal (tersisa) adalah zat-zat anorganiknya (meneral/abu). Bahan dan AlatDalam

praktikum penetapan kadar abu dalam suatu bahan pakan puyuh alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: Selica disk TanurTimbangan analitik

listrikDesikantorTang penjepitSpatula2.3. Cara kerja Selica disk yang sudah dikeringkan di dalam oven pada suhu 1050C selama 1 jamKemudian dinginkan di dalam desikator selama

1 jam. Selanjutnya ditimbang ( X gram)Kedalam selika disk ditimbang contoh bahan (sampel) sebanyak 1,5-2 gram (Y gram) dan dimasukkan ke dalam tamur. Naikkan

temperatur sampai mencapai 6000C selama 12 jam (dipijarkan) sampai contoh bahan berwarna putih)

1. Kemudian didinginkan diluar tanur pada tempat yang telah disediakan, sehingga

suhunya turun menjadi 1200C, lalu dimasukkan dalam desikator selama 1 jam.

2. Sudah dingin, kemudian ditimbang (z GRAM), abunya disimpan untuk penetapan

kadar silica.

III. Hasil Dan Pembahasan3.1. Hasil

NO.

Nama sampel ( kode)NO. 413 4118

1. Pengamatan/ulangan ke 2.a II IIIIII

2. Berat cawan kosong kering(xg)3. 17.219815, 0980 gr 21.030116,3891 gr

3. Berat cawav + sampel abu4. 19.219617, 0970 gr 033018,3842 gr

4.Berat cawan=smpel abua5. 17.497215,3515 gr 21.301

421.301416,6423 gr5. Kadar abu(%)Kadar Abu(%) 13.8712,68 13.50912,69

Untuk mendapatkan kadar abu, sampel harus di masukan ke dalam tanur pada suhu

6000C, karena pada suhu tersebut bahan organik akan menjadi bahan anorganik.

Untuk menghitung berapa persen kandungan kadar abu dapat menggunakan rumus sebagai

berikut :

kadar abu=(Z−X)(Y−X )

×100%Kadar Abu Sample No.13Kadar abu = (Z−X)(Y−X ) X 100% =

17.4972−17.2198¿ ¿19.2196−1 7.2198¿

¿ X 100 = 0.27741.9998

X 100% = 13,87%

Page 3: Ntd

2.Kadar Abu Sample No. 18Kadar abu = (Z−X)(Y−X ) X 100% =

(21.3014−21.0301)(23.0330−21.0301) X

100% = 0,27042 ,0029

X 100% = 13,50%

3.2. Pembahasan Dalam percobaan ini sampel yang di gunakan adala pakan

puyuh( PKPy) setelah di lakukan percobaan dan pengamatan dapat di peroleh kadar abu

sebagai berikut:13.87 % Dan 13.50 , selisih antara penimbangan pertama dan kedua sangat

sedikit, perbedaan tersebut disebabkan oleh berat silica disk yang tidak sama. Penentuan

kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu

sekitar 500 – 600o C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah

proses pembakaran tersebut. Bahan yang akan diabukan ditempatkan dalam wadah khusus

yang disebut krus yang dapat terbuat dari porselin, silika, quartz, nikel, atau platina dengan

berbagai kapasitas (25 – 100 mL). Pemilihan wadah ini disesuaikan dengan bahan yang akan

diabukan.

Pengabuan dilakukan pada alat pengabuan yaitu Tanur atau Muffle yang telah diatur

suhunya. Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang umumnya

berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30 menit.

Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, untuk itu maka krus yang

berisi abu yang diambil dari dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan ke dalam oven

bersuhu 105oC supaya suhunya turun, kemudian dimasukkan ke dalam Deksikator sampai

dingin. abunya dapat ditimbang hingga hasil timbangannya konstan.