ntd
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
BAB IABSTRAKPratikum penetapan kadar abu ini dilakukan untuk mengetahui kadar abu bahan.suatu bahan pakan bila dipanaskan pada suhu 6000c maka semuah zat-zat organiknya akan teroksidasi menjadi CO2.H2O dan gas-gas lai dan yang tertinggal(tersisa)
adalaah zat-zat organiknya( mineral/abu). Abu Merupakan zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan
cara pengabuannya. Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500 – 600o C dan kemudian melakukan penimbangan zat
yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut.Penentuan abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu
antara lain : Untuk menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan.
Untuk mengetahui kadar abu pada jenis sample yang digunakan
Untuk mengetahui kandungan dan kotoran yang terdapat di dalam sampel yang di
abukan
BAB IIPENDAHULUANLatar belakangAbu adalah zat
organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan
komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu ada
hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam satu bahan
dapat merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik. Yang
termasuk dalam garam organik misalnya garam- garam asam malat, oksalat, asetat,
pektat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk garam fosfat, karbonat,
klorida, sulfat, nitrat. Selain kedua garam tersebut, terkadang mineral berbentuk
sebagai senyawa kompleks yang bersifat organis. Apabila akan ditentukan jumlah
mineralnya dalam bentuk aslinya adalah sangat sulit, oleh karenanya biasanya
dilakukan dengan menentukan sisa-sia pembakaran garam mineral tersebut, yang
dikenal dengan pengabuan.
I.1. TujuanUntuk mentukan persentase kandungan abu pada pada sampel yang pakan
puyuh(PKPY)Untuk Mengoksidasi zat-zat organik yang terkandung di dalam pakan
puyuh ( sampel)Untuk memisahkan zat organik dengan kndungan zat an-organik
BAB IIIMETODE PRATIKUM. Waktu dan Tempat Praktikum penetepan kadar air ini dilaksanakan pada hari Rabu 05-oktober- 2011,
pukul 08.00-16.00 WIB, bertempat di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas pertanian universitas Bengkulu.Prinsip : suatu bahan makanan bila dipanaskan pada suhu 6000C maka
semua zat-zat organiknya akan teroksidasi menjadi CO2.H2O dan gas-gas lain. Dan yang tertinggal (tersisa) adalah zat-zat anorganiknya (meneral/abu). Bahan dan AlatDalam
praktikum penetapan kadar abu dalam suatu bahan pakan puyuh alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: Selica disk TanurTimbangan analitik
listrikDesikantorTang penjepitSpatula2.3. Cara kerja Selica disk yang sudah dikeringkan di dalam oven pada suhu 1050C selama 1 jamKemudian dinginkan di dalam desikator selama
1 jam. Selanjutnya ditimbang ( X gram)Kedalam selika disk ditimbang contoh bahan (sampel) sebanyak 1,5-2 gram (Y gram) dan dimasukkan ke dalam tamur. Naikkan
temperatur sampai mencapai 6000C selama 12 jam (dipijarkan) sampai contoh bahan berwarna putih)
1. Kemudian didinginkan diluar tanur pada tempat yang telah disediakan, sehingga
suhunya turun menjadi 1200C, lalu dimasukkan dalam desikator selama 1 jam.
2. Sudah dingin, kemudian ditimbang (z GRAM), abunya disimpan untuk penetapan
kadar silica.
III. Hasil Dan Pembahasan3.1. Hasil
NO.
Nama sampel ( kode)NO. 413 4118
1. Pengamatan/ulangan ke 2.a II IIIIII
2. Berat cawan kosong kering(xg)3. 17.219815, 0980 gr 21.030116,3891 gr
3. Berat cawav + sampel abu4. 19.219617, 0970 gr 033018,3842 gr
4.Berat cawan=smpel abua5. 17.497215,3515 gr 21.301
421.301416,6423 gr5. Kadar abu(%)Kadar Abu(%) 13.8712,68 13.50912,69
Untuk mendapatkan kadar abu, sampel harus di masukan ke dalam tanur pada suhu
6000C, karena pada suhu tersebut bahan organik akan menjadi bahan anorganik.
Untuk menghitung berapa persen kandungan kadar abu dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
kadar abu=(Z−X)(Y−X )
×100%Kadar Abu Sample No.13Kadar abu = (Z−X)(Y−X ) X 100% =
17.4972−17.2198¿ ¿19.2196−1 7.2198¿
¿ X 100 = 0.27741.9998
X 100% = 13,87%
2.Kadar Abu Sample No. 18Kadar abu = (Z−X)(Y−X ) X 100% =
(21.3014−21.0301)(23.0330−21.0301) X
100% = 0,27042 ,0029
X 100% = 13,50%
3.2. Pembahasan Dalam percobaan ini sampel yang di gunakan adala pakan
puyuh( PKPy) setelah di lakukan percobaan dan pengamatan dapat di peroleh kadar abu
sebagai berikut:13.87 % Dan 13.50 , selisih antara penimbangan pertama dan kedua sangat
sedikit, perbedaan tersebut disebabkan oleh berat silica disk yang tidak sama. Penentuan
kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu
sekitar 500 – 600o C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah
proses pembakaran tersebut. Bahan yang akan diabukan ditempatkan dalam wadah khusus
yang disebut krus yang dapat terbuat dari porselin, silika, quartz, nikel, atau platina dengan
berbagai kapasitas (25 – 100 mL). Pemilihan wadah ini disesuaikan dengan bahan yang akan
diabukan.
Pengabuan dilakukan pada alat pengabuan yaitu Tanur atau Muffle yang telah diatur
suhunya. Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang umumnya
berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30 menit.
Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, untuk itu maka krus yang
berisi abu yang diambil dari dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan ke dalam oven
bersuhu 105oC supaya suhunya turun, kemudian dimasukkan ke dalam Deksikator sampai
dingin. abunya dapat ditimbang hingga hasil timbangannya konstan.