novan cahaya saputra.docx

23
TUGAS KOMUNITAS I Keluarga Inspirasi ( Keluarga Islami ) DISUSUN OLEH NOVAN CAHAYA SAPUTRA 075 STYC 13 1

Upload: novan-cahaya-saputra

Post on 11-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Novan Cahaya Saputra.docx

TUGAS KOMUNITAS I

Keluarga Inspirasi ( Keluarga Islami )

DISUSUN OLEH

NOVAN CAHAYA SAPUTRA

075 STYC 13

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2015

1

Page 2: Novan Cahaya Saputra.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah memberi

kekuatan kepada kita untuk selalu taat beribadah kepada-Nya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada

Pemimpin ummat seluruh dunia, Rasulullah SAW. Semoga syafa’atnya sampai

kepada kita semua selaku ummat akhir zaman.

Dalam kesempatan ini Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan

makalah sebagai tugas mata kuliah Komunitas I yang berjudul “Keluarga

Inspirasi”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, semoga apa yang ada dalam isi makalah ini bisa bermanfaat

khususnya bagi penulis umumnya bagi semua para pembaca.

Mataram, Mei 2015

Penulis

2

Page 3: Novan Cahaya Saputra.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Tujuan...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian.............................................................................................................2

1. Keluarga ........................................................................................................2

2. Keluarga Inspirasi...........................................................................................2

B. Fungsi Keluarga Dalam Islam..............................................................................3

C. Keluarga Islami....................................................................................................6

D. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga islami...........................................................6

E. Contoh Keluarga Islami........................................................................................6

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan..............................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUTAKA

3

Page 4: Novan Cahaya Saputra.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai

makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga

terpenting dalam kehidupan kaum muslimin umumnya dan manhaj amal

Islam khususnya. Ini semua disebabkan karena peran besar yang dimainkan

oleh keluarga, yaitu mencetak dan menumbuhkan generasi masa depan, pilar

penyangga bangunan umat dan perisai penyelamat bagi negara.

Setiap adanya sekumpulan atau sekelompok manusia yang terdiri atas

dua individu atau lebih, tidak bisa tidak, pasti dibutuhkan keberadaan seorang

pemimpin atau seseorang yang mempunyai wewenang mengatur dan

sekaligus membawahi individu lainnya (tetapi bukan berarti seperti

keberadaan atasan dan bawahan).

Demikian juga dengan sebuah keluarga, karena yang dinamakan

keluarga adalah minimal terdiri atas seorang suami dan seorang istri yang

selanjutnya muncul adanya anak atau anak-anak dan seterusnya. Maka, sudah

semestinya di dalam sebuah keluarga juga dibutuhkan adanya seorang

pemimpin keluarga yang tugasnya membimbing dan mengarahkan sekaligus

mencukupi kebutuhan baik itu kebutuhan yang sifatnya dhohir maupun yang

sifatnya batiniyah di dalam rumah tangga tersebut supaya terbentuk keluarga

yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

B. Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi tugas Komunitas

C. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang keluarga inspirasi

2. Untuk mengetahui keluarga Islami

4

Page 5: Novan Cahaya Saputra.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Keluarga

Keluarga adalah Keluarga adalah salah satu kelompok atau

kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit

masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan

perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang

dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:

a. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan

Logan, 1986).

b. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah

tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya

(Bailon dan Maglaya,1978 ).

c. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di

suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

(Departemen Kesehatan RI, 1988). 

2. Keluarga inspirasi

Keluarga inspirasi adalah keluaga yang disebut juga keluarga

sakinah mawaddah warohma, dimana keluarga tersebut menjadi inspirasi

atau contoh yang baik untuk keluarga – keluarga lainnya. Pada dasarnya

keluarga ispirasi sama dengan keluarga pada umumnya, tetapi yang

5

Page 6: Novan Cahaya Saputra.docx

membedakan keluarga inspirasi adalah ada kemungkinan untuk di contoh

dari setiap hal – hal yang dilakukan dalam keluarga tersebut.

B. Fungsi keluarga dalam islam

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, perlu

diberdayakan fungsinya agar dapat mensejahterakan ummat secara

keseluruhan. Dalam Islam fungsi keluarga meliputi :

1. Penerus Misi Ummat Islam

Dalam sejarah dapat kita lihat, bagaimana Islam sanggup berdiri

tegap dan tegar dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya,

bahkan Islam dapat menyapu bersih kekuatan musryik dan sesat yang

ada, terlebih kekuatan Romawi dan Persia yang pada waktu itu

merupakan Negara adikuasa di dunia.

Menurut riwayat Abu Zar’ah Arrozi bahwa jumlah kaum muslimin

ketika Rasulullah Saw wafat sebanyak 120.000 orang pria dan wanita.

Para sahabat sebanyak itu kemudian berguguran dalam berbagai

peperangan, ada yang syahid dalam perang jamal atau perang Shiffin.

Namun sebagian besar dari para syuhada itu telah meninggalkan

keturunan yang berkah sehingga muncullah berpuluh “singa” yang

semuanya serupa dengan sang ayah dalam hal kepahlawanan dan

keimanan. Kaum muslimin yang jujur tersebut telah menyambut

pengarahan Nabi-nya: “Nikah-lah kalian, sesungguhnya aku bangga

dengan jumlah kalian dari ummat lainnya, dan janganlah kalian

berfaham seperti rahib nashrani” .

Demikianlah, berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan yang

bermutu merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan

ummat Islam yang sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung Islam

dalam mempertahankan kehidupannya.

2.  Perlindungan Terhadap Akhlaq

Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif

memelihara pemuda dari kerusakan dan melidungi masyarakat dari

kekacauan. Karena itulah bagi pemuda yang mampu dianjurkan untuk

menyambut seruan Rasullullah.

6

Page 7: Novan Cahaya Saputra.docx

“Wahai pemuda! Siapa di antara kalian berkemampuan maka

menikahlah. Karena nikah lebih melindungi mata dan farji, dan barang

siapa yang tidak mampu maka hendaklah shoum, karena shoum itu

baginya adalah penenang” ( HR.AL-Khosah dari Abdullah bin Mas’ud ).

3. Wahana Pembentukan Generasi Islam

Pembentukan generasi yang handal, utamanya dilakukan oleh

keluarga, karena keluargalah sekolah kepribadian pertama dan utama

bagi seorang anak. Penyair kondang Hafidz Ibrohim mengatakan: “Ibu

adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bila engaku mendidiknya berarti

engkau telah menyiapkan bangsa yang baik perangainya“. Ibu sangat

berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai tugas

yang penting yaitu menyediakan sarana bagi berlangsungnya pendidikan

tersebut. Keluarga-lah yang menerapkan sunnah Rosul sejak bangun

tidur, sampai akan tidur lagi, sehingga bimbingan keluarga dalam

melahirkan generasi Islam yang berkualitas sangat dominan.

4. Memelihara Status Sosial dan Ekonomi

Dalam pembentukan keluarga, Islam mempunyai tujuan untuk

mewujudkan ikatan dan persatuan. Dengan adanya ikatan keturunan

maka diharapkan akan mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat

dan antar bangsa.

Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab

dan Ajam (non Arab), antara kulit hitam dan kulit putih, antara orang

Timur dan orang Barat. Berdasarkan fakta ini menunjukkan bahwa Islam

sudah mendahului semua “sistem Demokrasi ” dalam mewujudkan

persatuan Ummat manusia. Bernard Shaw mengatakan: “Islam adalah

agama kebebasan bukan agama perbudakan, ia telah merintis dan

mengupayakan terbentuknya persaudaraan Islam sejak Seribu Tiga Ratus

Lima Puluh tahun yang lalu, suatu prinsip yang tidak pernah dikenal oleh

bangsa Romawi, tidak pernah ditemukan oleh bangsa Eropa dan bahkan

Amerika Modern sekalipun “. Selanjutnya mengatakan: “Apabila Anda

bertanya kepada seorang Arab atau India atau Persia atau Afganistan,

7

Page 8: Novan Cahaya Saputra.docx

siapa anda? Mereka akan menjawab “Saya Muslim (orang Islam)”. Akan

tetapi apabila anda bertanya pada orang Barat maka ia akan menjawab

“Saya orang Inggris, saya orang Itali, saya orang Perancis”. Orang Barat

telah melepaskan ikatan agama, dan mereka berpegang teguh pada ikatan

darah dan tanah air”.

Untuk menjamin hubungan persudaraan yang akrab antara anak-

anak satu agama, maka Islam menganjurkan dilangsungkannya

pernikahan dengan orang-orang asing (jauh), karena dengan tujuan ini

akan terwujud apa-apa yang tidak pernah direalisasikan melalui

pernikahan keluarga dekat.

Selain fungsi sosial, fungsi ekonomi dalam berkeluarga juga akan

nampak. Mari kita simak hadist Rosul “Nikahilah wanita, karena ia akan

mendatangkan Maal”(HR. Abu Dawud, dari Urwah RA). Maksud dari

hadist tersebut adalah bahwa perkawinan merupakan sarana untuk

mendapatkan keberkahan, karena apabila kita bandingkan antara

kehidupan bujangan dengan yang telah berkeluarga, maka akan kita

dapatkan bahwa yang telah berkeluarga lebih hemat dan ekonomis

dibandingkan dengan yang bujangan. Selain itu orang yang telah

berkeluarga lebih giat dalam mencari nafkah karena perasaan

bertanggung jawab pada keluarga daripada para bujangan.

5.  Menjaga Kesehatan

Ditinjau dari segi kesehatan, pernikahan berguna untuk memelihara

para pemuda dari kebiasaan onani yang banyak menguras tenaga, dan

juga dapat mencegah timbulnya penyakit kelamin.

6. Memantapkan Spiritual (Ruhiyyah)

Pernikahan berfungsi sebagai pelengkap, karena ia setengah dari

keimanan dan pelapang jalan menuju sabilillah, hati menjadi bersih dari

berbagai kecendrungan dan jiwa menjadi terlindung dari berbagai

waswas.

8

Page 9: Novan Cahaya Saputra.docx

C. Keluaga Islami

Islami adalah satuan kerabat yang mendasar terdiri dari suami, isteri

dan anak – anak. Keluarga dalam pandangan Islam memiliki nilai yang tidak

kecil. Bahkan Islam menaruh perhatian besar terhadap kehidupan keluarga

degan meletakkan kaidah-kaidah yang arif guna memelihara kehidupan

keluarga dari ketidak harmonisan dan kehancuran. Kenapa demikian besar

perhatian Islam? Karena tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah batu

bata pertama untuk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan

madrasah iman yang diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muslim

yang mampu meninggikan kalimat Allah di muka bumi.

Bila pondasi ini kuat lurus agama dan akhlak anggota maka akan kuat

pula masyarakat dan akan terwujud keamanan yang didambakan. Sebalik bila

tercerai berai ikatan keluarga dan kerusakan meracuni anggota-anggota maka

dampak terlihat pada masyarakat bagaimana kegoncangan melanda dan rapuh

kekuatan sehingga tidak diperoleh rasa aman.

D. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga islami itu ada beberapa hal yaitu

1. memiliki kecenderungan kepada agama.

2. yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.

3. sederhana dalam belanja.

4. santun dalam bergaul.

5. selalu introspeksi.

6. suami dan isteri yang setia (saleh/salehah).

7. anak-anak yang berbakti.

8. lingkungan sosial yang sehat.

9. dekat rizkinya kepada Allah atau rezki yang halal.

E. Contoh keluarga Islami

1. Keluarga Nabi Imran As.

Satu-satunya surat dalam Al-Qur’an yang diberi nama dengan

nama sebuah keluarga adalah surat Ali Imran (keluarga Imran). Tentunya

9

Page 10: Novan Cahaya Saputra.docx

bukan sebuah kebetulan nama keluarga ini dipilih menjadi salah satu

nama surat terpanjang dalam Al-Qur’an.

Satu hal yang unik adalah bahwa profil Imran sendiri yang

namanya diabadikan menjadi nama surat ini tidak pernah disinggung

sama sekali. Yang banyak dibicarakan justru adalah istri Imran (imra’atu

Imran) dan puterinya; Maryam. Hal ini seolah mengajarkan kita bahwa

keberhasilan seorang kepala rumah tangga dalam membawa anggota

keluarganya menjadi individu-individu yang saleh dan salehah tidak serta

merta akan menjadikan profilnya dikenal luas dan tersohor. 

Dikisahkan bahwa Imran dan istrinya sudah berusia lanjut. Akan

tetapi keduanya belum juga dikaruniai seorang anak. Maka istri Imran

bernazar, seandainya ia dikaruniai Allah seorang anak, akan ia serahkan

anaknya itu untuk menjadi pelayan rumah Allah (Baitul Maqdis). Nazar

itu ia ikrarkan karena ia sangat berharap agar anak yang akan

dikaruniakan Allah itu adalah laki-laki, sehingga bisa menjadi khadam

(pelayan) yang baik di Baitul Maqdis. Ternyata anak yang dilahirkannya

adalah perempuan. Istri Imran tidak dapat berbuat apa-apa. Allah SWT

telah menakdirkan anaknya adalah perempuan dan ia tetap wajib

melaksanakan nazarnya. Ia tidak mengetahui bahwa anak perempuan

yang dilahirkannya itu bukanlah anak biasa. Karena ia yang kelak akan

menjadi ibu dari seorang nabi dan rasul pilihan Allah. Setelah itu, anak

perempuan yang kemudian diberi nama Maryam tersebut diasuh dan

dididik oleh Zakaria yang juga seorang Nabi dan Rasul, serta masih

terhitung kerabat dekat Imran. Kisah ini dapat dilihat pada surat Ali Imran

ayat 35-37.

2. Kisah Keluarga Imran Dalam Alquran 

Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 35-37 ada sebuah kisah

kesalehan yang menarik untuk dijadikan pelajaran bagi kita masa kini

untuk menghambakan / mengabdikan diri kepada Allah. Ketika istri Ali

Imran sedang hamil, dia selalu beribadah seraya berdoa kepada Allah.

Saking cintanya kepada Allah,dalam doanya dia bernazar “ Ya Allah,

jadikanlah anak dalam kandunganku ini menjadi anak yang shaleh dan

10

Page 11: Novan Cahaya Saputra.docx

kuserahkan kepada Mu agar dia berkidmat di Baitul Maqdis, terimalah

nazarku ini ya Allah, seesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha

mengetahui” istri imran belum mengetahui apakah anak dalam kandungan

ini lelaki atau perempuan.

Pada usia kehamilan sembilan bulan lahirlah anak dalam

kandungan ini, ternyata seorang bayi perempuan cantik, Kemudian istri

Imran berdoa kepada Allah, “ Ya Allah anak yg kulahirkan adalah

seorang perempuan, tentu anak perempuan tidak sama dengan seorang

laki laki”. Ada perasaan dalam hati istri imran bahwa pengabdian seorang

anak perempuan tidaklah sehebat seorang lelaki. Padahal Allah maha

mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Anak perempuan tersebut diasuh dan dididik oleh Nabi Zakaria.

Pendidikan tauhid dan kepribadian diberikan kepada Maryam secara

mendalam. Karakter Maryam terbentuk menjadi seorang yang shaleha

luar biasa, dia tumbuh menjadi remaja putri cantik yang selalu menjaga

kesucian serta kehormatan perempuannya. Istilah sekarang dia tidak

kelihatan bergaul sembarangan dengan lelaki yang bukan mukrimnya.

Tidak pernah membuka aurat didepan umum apalagi memakai baju – baju

minim seperti gadis gadis sekarang. Zakaria menjaganya juga dengan

baik. Gadis Maryam menjadi buah bibir orang banyak bahwa dia adalah

perempuan terhormat yang selalu menjaga kepribadian. Dia dipuji

kebanyakan oarang waktu itu, baik tua maupun muda, lelaki atau

perempuan.

         Luar biasa. Zakaria sebagai nabi Allah sangat memuji keshalehan

Maryam, gadis yang baik dan santun. Ketika Nabi Zakaria berpergian, dia

berada didalam rumah saja dan pintu rumah dikunci dari luar oleh Nabi

Zakaria. Hebatnya, ketika Nabi Zakaria pulang kerumah, nabi

menemukan makanan- makanan yang lezat lezat tersedia untuk Nabi

Zakaria, padahal Nabi dan istrinya tidak meninggalkan bahan mentah

makanan untuk dimasak. Lantas Nabi bertanya, “ Hai putriku Maryam,

dari mana kamu mendapatkan makanan yang lezat lezat ini ? “ Maryam

menjawab , “ wahai Bapak, semuanya ini datang dari sisi Allah,

11

Page 12: Novan Cahaya Saputra.docx

sesungguhnya ALLah memberi rezeki kepada siapa saja yang

dikehendakiNya tanpa hisab/ hitungan (tidak terkira). Demikianlah Allah

menyayangi Maryam akibat keshalehanya.

Demikianlah kisah Maryam sebagai anak kandung Imran yang

menjadi ibu nabi Isa.As dalam kisah selanjutnya. Dari kisah pembentukan

karakter Maryam menjadi seorang Perempuan Shaleha serta berbudi

pekerti baik ada beberapa faktor pendukung; Pertama, dari doa ibu-bapak

Maryam selama masa kehamilan, On line orang tuanya dengan Allah

tidak pernah putus, meminta mendapatkan anak yang shaleh. Kedua,

Pendidikan yang dialaminya sehingga terbentuk karakternya atau

kepribadian yang baik, yakni sumbangsih didikan nabi Zakaria, seorang

yang alim dan rajin beribadah. Sama kata dengan perbuatan, memberikan

contoh/ teladan yang baik. Ketiga, inner motivation yang dimiliki olen

Maryam dalam menjadikan dirinya sebagi hamba Allah yang shaleha. Dia

menyadari bahwa tujuan hidup ini adalah untuk menjadi hamba Allah

yang baik (Insan Kamil), yakni mengabdi kepada sang maha pencipta.

Sehebat apapun buruknya lingkungan, jika seseorang itu sudah

terbentengi imannya, insya Allah lingkungan buruk tersebut tidak akan

dapat merusaknya.

3. Hikmah Keluarga Imran Tercatat Abadi Dalam Quran

Jika kita diajari oleh Nabi untuk bershalawat di mana di sana

dicantumkan dua Nabi,maka jelas pesannya. Karena keduanya memang

teladan bagi manusia. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an

bahwa Uswatun Hasanah hanya disematkan untuk kedua Nabi ini; Nabi

Ibrahim alaihis salam dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Tetapi yang menarik adalah, shalawat kita ternyata juga diperuntukkan

bagi keluarga keduanya. Sungguh ini sebuah kemuliaan bagi kedua

keluarga mulia ini. Dan sekaligus menyampaikan bahwa kedua keluarga

ini memang layak didoakan bagi seluruh manusia. Karena memang

mereka dua keluarga mulia. Tetapi ada yang menarik dalam al-Qur’an.

Ada satu keluarga istimewa; Keluarga Imron. Keistimewaan itu jelas

terlihat. Ditandai oleh beberapa hal:

12

Page 13: Novan Cahaya Saputra.docx

a. Inilah satu-satunya keluarga yang dipakai untuk menjadi Nama Surat

dalam al-Qur’an

Tidak ada surat al-Qur’an yang menggunakan nama keluarga kecuali

Surat Ali Imron (Keluarga Imron)

b. Inilah keluarga biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga Nabi

Sebagaimana yang bisa kita baca dalam ayat:

اللهاصطفىآدمونوحاوآإلبراهي إن موآلعمرانعلىالعالمي

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim

dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-

masing)” (Qs. Ali Imron: 33). Di dalam ayat ini, Allah memilih di atas

segala umat dua Nabi: Adam dan Nuh, serta dua keluarga: Keluarga

Ibrahim dan Keluarga Imron.

c. Inilah keluarga ideal yang dibandingkan lebih mulia dari keluarga dua

Nabi. Ayat terakhir dalam Surat at-Tahrim menjelaskan hal itu:

هاوكتبهو تيأحصنتفرجهافنفخنافيهمنروحناوصدقتبكلماترب ومريمابنتعمرانالكانتمنالقانتين“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara

kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari

ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan

Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (Qs.

At-Tahrim: 12)

Pembicaraan tentang keluarga Imron dimulai dari ayat ini:

ميعالعليم كأنتالس يإن لمن رافتقب ينذرتلكمافيبطنيمحر إن إذقالتامرأةعمرانرب(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya

aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku

menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena

itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (35)

13

Page 14: Novan Cahaya Saputra.docx

Dalam ayat ini dibahas tentang kehamilan. Sebuah fase yang

sangat penting. Mengabaikannya berarti kehilangan sebuah fase

penting.Ayat ini mengajarkan kepada setiap keluarga muslim agar

para istri banyak menyematkan harapan mulia bagi janin. Harapan

semulia istri Imron. Sekaligus banyak mendoakan bagi calon jabang

bayi agar kelak menjadi orang yang baik dan mulia. Dari sinilah,

maka teori pendidikan manusia sejak dalam kandungan bukanlah hal

yang baru muncul hari ini. Al-Qur’an telah membicarakannya.Tetapi

yang jelas bertentangan dengan Islam adalah ketika metode

pendidikan janin yang digadang-gadang hari ini adalah pendidikan

dengan memperdengarkan musik klasik di perut ibu. Banyak yang

meyakini bahwa hal ini merupakan hasil penelitian. Sayangnya, umat

ini masih lebih percaya penelitian yang entah dari mana sumber dan

kepentingan di baliknya, dengan ayat yang absolut haq dan telah

melahirkan para pemimpin bumi yang istimewa. Yang lebih celaka

lagi, ketika umat Islam dikelabuhi oleh dunia barat. Bukan penelitian

dikatakan sebagai penelitian. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah

hal itu salah, bukan penelitian pula. Ini efek kita lebih mengagungkan

penelitian daripada ayat dan petunjuk Nabi. Satu studi terkenal pada

1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa

mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan

kognitif. Itu meningkatkan ketertarikan orang dalam memajan bayi

dan anak kecil pada musik klasik, dan pengusaha berlomba

menjualnya ke berbagai sekolah, pusat perawatan siang-hari dan

orang-tua.

14

Page 15: Novan Cahaya Saputra.docx

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Keluaga Islami adalah keluaga yang seluruh anggota keluarga tersebut

tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Keluarga yang tunduk dan patuh atau

keluarga yang sholeh dan sholeha yang selalu mengerjakan apa yang di

petintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT. maka keluarga

tersebut selalu dalam lindungan Allah SWT.

B. Saran

Jadilah keluarga yang sholeh dan sholeha agar menjadi keluaga yang

selalu di bawah lindungan Allah SWT.

Sesungguhnya penulis sadar bahwa makalah ini memiliki kesalahan, tetapi

dengan demikian penulis mengharapkan kepada agar member saran yang

sifatnya membangun kepada penulis.

15

Page 16: Novan Cahaya Saputra.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://www.eramuslim.com/akhwat/quranic-parenting/dari-keluarga-imron-untuk-keluarga-kita.htm#.VWmkc9Ltmko

http://sepengatahuanku.blogspot.com/2015/01/kisah-keluarga-nabi-imran.html

http://imanulhassan.blogspot.com/2011/05/kisah-maryam-binti-imran.htmlhttp://santosolukito.blogspot.sg/2012/04/keluarga-samara-sakinah-mawaddah-wa.html

16