nort west corner method (metode barat laut)

12
Metode Transportasi Menggunakan North West Corner Method (Metode Barat Laut) Oleh: Mochamad Rofik (201110060311101) Metode transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan. Tiga hal penting harus diingat dari penjelasan awal diatas yaitu komoditas tunggal, daerah sumber (asal) lebih dari satu dan daerah tujuan juga lebih dari satu. Meskipun demikian, metode transportasi tidak hanya berguna untuk optimasi pengangkutan komoditas (barang) dari daerah sumber menuju daerah tujuan. Metode transportasi juga dapat digunakan untuk perencanaan produksi. Data yang dibutuhkan dalam metode transportasi adalah: 1. Level suplai pada setiap daerah sumber dan level permintaan pada setiap daerah tujuan untuk kasus pendistribusian barang, jumlah produksi dan jumlah permintaan (kapasitas inventori) pada kasus perencanaan produksi. 2. Biaya transportasi per unit komoditas dari setiap daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan pada kasus pendistribusian dan biaya produksi dan inventori per unit pada kasus perencanaan produksi. Dikarenakan hanya ada satu jenis komoditas, pada dasarnya setiap daerah tujuan dapat menerima komoditas dari sembarang daerah sumber, kecuali ada kendala lainnya. Kendala yang mungkin terjadi adalah tidak adanya jaringan transportasi dari suatu sumber menuju sutau tujuan, waktu pengangkutan yang lebih lama dibandingkan masa berlaku komoditas, dan tentunya perbedaan biaya pengangkutan komoditas. Dapat ditunjukkan jaringan pengangkutan pada metode transportasi secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut.

Upload: mochamad-rofik

Post on 10-Sep-2015

53 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mencari biaya terendah dengan metode Nort West Corner (Barat Laut)

TRANSCRIPT

  • Metode Transportasi Menggunakan North West Corner Method

    (Metode Barat Laut)

    Oleh: Mochamad Rofik (201110060311101)

    Metode transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan

    (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah

    tujuan. Tiga hal penting harus diingat dari penjelasan awal diatas yaitu komoditas

    tunggal, daerah sumber (asal) lebih dari satu dan daerah tujuan juga lebih dari satu.

    Meskipun demikian, metode transportasi tidak hanya berguna untuk optimasi

    pengangkutan komoditas (barang) dari daerah sumber menuju daerah tujuan. Metode

    transportasi juga dapat digunakan untuk perencanaan produksi. Data yang dibutuhkan

    dalam metode transportasi adalah:

    1. Level suplai pada setiap daerah sumber dan level permintaan pada setiap daerah

    tujuan untuk kasus pendistribusian barang, jumlah produksi dan jumlah permintaan

    (kapasitas inventori) pada kasus perencanaan produksi.

    2. Biaya transportasi per unit komoditas dari setiap daerah sumber menuju berbagai

    daerah tujuan pada kasus pendistribusian dan biaya produksi dan inventori per unit

    pada kasus perencanaan produksi.

    Dikarenakan hanya ada satu jenis komoditas, pada dasarnya setiap daerah

    tujuan dapat menerima komoditas dari sembarang daerah sumber, kecuali ada kendala

    lainnya. Kendala yang mungkin terjadi adalah tidak adanya jaringan transportasi dari

    suatu sumber menuju sutau tujuan, waktu pengangkutan yang lebih lama

    dibandingkan masa berlaku komoditas, dan tentunya perbedaan biaya pengangkutan

    komoditas. Dapat ditunjukkan jaringan pengangkutan pada metode transportasi secara

    sederhana dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut.

  • Gambar. 1.1

    Gambar 1.1 menunjukkan konsep transportasi secara sederhana, penyuplai komoditas

    ( X, Y, Z,) mendistribusikan barangnya kedaerah-daerah tujuan yang dalam gambar

    1.1 di simbolkan dengan A, B, C, D, dan E.

    Karena tujuan optimasi adalah penentuan total biaya minimum, maka tujuan

    dalam model matematikanya adalah minimisasi. Alternatif keputusan dalam hal ini

    adalah penentuan jumlah yang akan diangkut dari daerah sumber i menuju tujuan j.

    Seingga koefisien fungsi tujuan dalam kasus mencari nilai optimum adalah biaya

    angkut per unit dari sumber i menuju tujuan j. Kendala atau sumber daya yang

    membatasi penentuan total biaya transportasi optimum adalah jumlah suplai pada

    masing-masing daerah sumber dan jumlah permintaan pada masing-masing daerah

    tujuan. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi dalam kenyataannya adalah masalah

    kemudahan akses yang biasanya berkaitan dengan infrastruktur.

    Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mencari biaya minimum adalah

    dengan menggunakan North West Corner Method (Metode Barat Laut). Sesuai

    dengan namanya, metode ini mengisi tabel awal transportasi dari sisi barat laut atau

    pojok kiri atas. Pengisiannya dilakukan dengan mengisi sebanyak-banyaknya daerah

    tujuan dengan jumlah sumber daya yang ada. Langkah-langkahnya bisa dijabarkan

    sebagai berikut: (a) Pertama isi penuh permintaan pada kolom pertama dengan

  • persediaan pada baris pertama (B11), (b) Jika permintaan pada kolom pertama sudah

    terpeneuhi maka langkah selanjutnya bergeser ke baris sebelahnya (B12). Akan tetapi

    jika permintaan pada kolom pertama belum terpenuhi maka permintaan dipenuhi

    dengan suplai dari baris kedua, (c) Langkah ini berulang terus menerus sampai semua

    permintaan terpenuhi.

    Salah satu contoh penerapan adalah kasus mengenai distribusi beras. Misal,

    Beras untuk memenuhi sebuah daerah akan dikirim dari 4 distributor (A,B,C,D) ke

    tiga toko (1,2 dan 3). Jumlah beras yang siap dikirim dari distributor A, B, C, D

    masing-masing 300 kw, 200 kw, 600 kw dan 500 kw. Kebutuhan toko 1, 2, 3 masing-

    masing 200 kw, 1000 kw, dan 400 kw. Biaya pengiriman dari distributor ke toko

    masing-masing bisa dilihat dalam tabel 1.2.

    Distributor Biaya Pengiriman ke masing-masing toko

    1 2 3

    A 5 3 6

    B 2 9 4

    C 3 7 8

    D 6 1 4

    Tabel 1.2

    Jumlah seluruh beras yang tersedia di distributor adalah 300+200+600+500 = 1600

    kw dan jumlah permintaan toko adalah 200+1000+400= 1600 kw. Karena keduanya

    sama maka proses iterasi bisa dilakukan. Biaya pengiriman per unit barang tertera

    pada ujung kiri tiap sel. Di sisi kanan table tampak jumlah persediaan barang dari tiap

    distributor, sedangkan di sisi bawah tabel adalah jumlah permintaan tiap toko.

  • Setelah membuat tabel seperti diatas, langkah selanjutnya adalah memulai iterasi

    metode barat laut. Langkah-langkahnya akan dijabarkan sebagai berikut.

    a. Iterasi pertama

    Sesuai dengan namanya, iterasi pertama dimulai dengan kolom pertama baris

    pertama (K11). Pada kolom pertama terlihat jika kebutuhan toko A adalah 200

    kw beras sedangkan persediaan distributor pada baris pertama (distributor A)

  • adalah 300 kw beras. Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip metode barat laut

    yang telah dikemukakan diawal. Maka, K11 kita suplai 200 kw beras dari

    distributor A. Dengan demikian kebutuhan toko A sudah terpenuhi, hal ini

    mengakibatkan toko A tidak perlu lagi meminta distribusi dari distributor lain,

    sehingga distributor B, C, dan D pada kolom 1 kita beri warna merah.

    b. Iterasi kedua

    Pada iterasi kedua, terlihat jika toko 2 membutuhkan suplai beras sebanyak

    1000 kw. Proses iterasi yang pertama membuat persediaan distributor A

    tersisa 100 kw beras. Dalam metode barat laut kita habiskan terlebih dahulu

    persediaan suplai pada baris pertama (pada kasus ini distributor A). Dengan

    demikin kolom 2 baris 1 (K21) kita isi dengan 100 kw beras dari distributor

    A. Karena persedian distributor A sudah habis maka K31 kita beri warna

    merah, hal ini menunjukkan jika persedian barang bada baris pertama

    (distributor A) sudah habis.

    c. Iterasi ketiga

  • Setelah distributor pada baris pertama (distributor A) kehabisan stok beras,

    sekarang dilanjutkan pada distributor pada baris kedua (distributor B).

    Distributor B mempunyai stok barang 200 kw beras dan semua persediaan

    beras tersebut disuplai ke toko 2. Pada iterasi ketiga ini, K32 sudah diberi

    tanda merah hal ini karena persedian beras di distributor B sudah habis. Pada

    iterasi kedua ini juga terlihat jika kebutuhan toko 2 masih kurang 700 kw

    beras.

    d. Iterasi keempat

    Persediaan barang distributor B pada iterasi ketiga telah habis sehingga

    sekarang iterasi berpindah pada baris ketiga (distributor C). Distributor C

    mempunyai persediaan beras sebanyak 600 kw. Karena toko 2 masih

    kekurang 700 kw beras maka semua persediaan beras pada distributor C di

    suplai ke toko 2. Pada iterasi keempat ini K33 diberi tanda merah yang

  • menandakan stok beras pada distributor C telah habis. Sementara itu toko 2

    masih kekurangan suplai beras sebanyak 100 kw.

    e. Iterasi kelima

    Pada iterasi kelima distributor D memiliki stok beras sebanyak 500 kw.

    Karena toko 2 masih kekurangan stok beras sebanyak 100 kw, maka 100 kw

    persediaan distributor D didistribusikan ke toko 2. Pada iterasi kelima ini

    terlihat jika kebutuhan toko 2 sudah terpenuhi dan distributor D masih

    memiliki persediaan beras sebanyak 400 kw.

    f. Iterasi keenam

    Iterasi keenan adalah iterasi terakhir dalam contoh kasus ini, pada iterasi ini

    toko C membutuhkan beras sebanyak 400 kw dan itu bisa dipenuhi oleh

    distributor D.

  • Dari langkah-langka iterasi yang sudah dilakukan akhirnya kebutuhan

    semua toko bisa dipenuhi oleh distributor. Dari tabel pada iterasi keenam bisa

    dihitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tiga toko

    yang disuplai dari empat distributor. Cara mendapatkan biaya (cost) yang

    dibutuhka adalah mengalikan jumlah barang masing-masing sel dengan biaya

    di masing-masing sel tersebut. Pada kasus ini biaya yang dibutuhkan adalah

    ) ) ) ) )

    )

    Jika diandaikan biaya tersebut dalam satuan ribuan berarti biaya yang

    dibutuhkan pada contoh kasus tersebut adalah Rp. 9.000.000,00 (Sembilan

    Juta Rupiah)

    Contoh soal dan penyelesaian.

    Seiring dengan berkembangnya pembagunan, permintaan akan semen di

    seluruh wilayah Indonesia juga mengalami kenaikan yang signifikan. Total

    kebutuhan semen Indonesia pada 1 tahun terakhir adalah 1.900.000 ton. Dengan

    rincian sebagai berikut. Jawa-Bali membutuhkan 800.000 ton, Sumatera 500.000 ton,

    Kalimantan 400.000 ton, dan Papua 200.000 ton. Kebutuhan tersebut mayoritas bisa

    dipenuhi oleh industri semen dalam negeri dengan rincian Semen Gresik 900.000 ton,

    Semen Padang 500.000 ton, Semen Bosowa 400.000 ton dan sisanya yang 100.000

    ton hasil impor luar negeri. Dengan fakta seperti ini Semen Indonesia sebagai induk

    perusahaan dan pemegang distributor tunggal semen di Indonesia memerlukan

    perhitunagn matang agar biaya pengiriman semen ke daerah tidak membengkak.

    Berapa biaya minimal yang bisa dikeluarkan PT. Semen Indonesia untuk

    mendistribusikan semen ke seluruh wilayah? dengan asumsi biaya per ton yang

    tertera pada tabel berikut.

    Jawa-Bali Sumatera Kalimantan Papua

    Semen Gresik

    (Tuban)

    500.000 300.000 600.000 1.000.000

  • Semen Padang

    (Padang)

    200.000 300.000 700.000 1.200.000

    Semen Bosowa

    ( Kalimantan)

    800.000 500.000 200.000 600.000

    Impor Luar

    Negeri

    500.000 500.000 600.000 1.000.000

    Dengan menggunakan metode barat laut persoalan diatas bisa dimodelkan seperti

    berikut:

    Berikut adalah langkah-langkah iterasinya.

  • Dari keenam iterasi tersebut maka biaya yang harus dikeluarkan PT. Semen

    Indonesia adalah ) ) ) )

    ) ) ) . Dengan skala yang kita paka

    maka biaya minimal yang dibutuhkan PT. Semen Indonesia untuk memenuhi

    kebutuhan semen nasioanl adalah Rp. 84.000.000.000 (Delapan puluh empat

    miliar rupiah).