nomor tljiu.aj 2115 - jatengprov.go.id · pasal 1 pasal i 1. diantara ketentuan angka 21 dan angka...

23
a. bahwa dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan untuk peningkatan pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Tengah serta dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah; b. bahwa dengan adanya perkembangan keadaan khususnya kepada desa untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, maka di perlukan peningkatan peran dan fungsi kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) sebagai pendamping dalam pelaksanaan Undang- Undang Desa, maka Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu dilakukan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, dan dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 56 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah; l. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ten tang Penyeleng- garaan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); GUBERNUR JAWA TENGAH, DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA Mengingat Menimbang PERUBAHANATAS PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUANKEUANGANKEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR "TlJiu.aJ 2115 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

a. bahwa dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahanuntuk peningkatan pelaksanaan pembangunan, pembinaankemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa di JawaTengah serta dalam upaya percepatan penanggulangankemiskinan, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa TengahNomor 56 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemberian BantuanKeuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah;

b. bahwa dengan adanya perkembangan keadaan khususnyakepada desa untuk mendorong dan meningkatkan partisipasimasyarakat dalam pembangunan desa, maka di perlukanpeningkatan peran dan fungsi kader pemberdayaan masyarakatdesa (KPMD) sebagai pendamping dalam pelaksanaan Undang­Undang Desa, maka Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksudpada huruf a, perlu dilakukan perubahan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud hurufa, dan dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernurtentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa TengahNomor 56 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian BantuanKeuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah;

l. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang PembentukanProvinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan NegaraTahun 1950 Halaman 86-92);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ten tang Penyeleng­garaan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi danNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor47, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor4286);

GUBERNUR JAWATENGAH,

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

Mengingat

Menimbang

PERUBAHANATAS PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUANKEUANGANKEPADA

PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR "TlJiu.aJ 2115

TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAHPERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH

Page 2: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepubik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RepublikInonesia Nomor 5589);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang DanaPerimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang SistemInformasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4576);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 ten tang PedomanPembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

Page 3: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

21. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/iJasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4Tahun 2015tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/iJasa Pemerintah;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran DaerahProvinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 1 Seri E Nomor 1,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2008tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran DaerahProvinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 2 Seri E Nomor 2,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (LembaranDaerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, TambahanLembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2015tentang Penyelenggaraan Kearsipan (Lembaran Daerah ProvinsiJawa Tengah Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Jawa Tengah Nomor 75);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang LaporanKeuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentangPengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4738);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5165);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 553);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 47 Tahun 2015 ten tang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5717);

Page 4: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan

1. Daerah adalah Provinsi Jawa Tengah.2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut

Pasal 1

Pasal I

1. Diantara k etentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1 ditambah angka baru yaituangka 21a: sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 56 Tahun2015 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa DiProvinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Tahun 2015 Nomor 56) diubah sebagaiberikut:

PERATURANGUBERNUR JAWATENGAH NOMOR 56 TAYHUN2015TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUANKEUANGANKEPADAPEMERINTAH DESA DI PROVINSIJAWATENGAH.

ATASPERUBAHANTENTANGGUBERNURMenetapkan : PERATURAN

MEMUTUSKAN:

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 ten tangPengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 2093);

28. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal DanTransmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang PedomanKewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan LokalBerskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 158);

29. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 ten tang Pedoman Tata TertibDan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

30. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

31. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan UsahaMilik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor296);

32. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 56 Tahun 2015 tentangPedoman Pemberian Bantuan Keuangan Kepada PemerintahDesa Di Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Tahun 2015 Nomor56);

Page 5: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas­luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indones~asebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur atau Bupati dan perangkat daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenagan Daerahotonom.

4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.5. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah.6. Kecamatan adalah Pemerintah Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah.

7. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan j' atau hak tradisional yangdiakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan namalain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara PemerintahDesa.

10. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lainadalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yanganggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkanketerwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokrasi.

11. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalahmusyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BadanPermusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut namalain adalah Musyawarah an tara Badan Permusyawaratan Desa,Pemerintah Desa dan unsur Masyarakat yang diselenggarakan olehPemerintah Desa untuk menetapkan Prioritas, Program, Kegiatan dankebutuhan pembangunan desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatandan Belanja Desa, Swadaya Masyarakat Desa darr/ atau AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaterr/ Kota.

13. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunandi Desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh Kepala Desadengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan dankegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dankeadilan sosial.

14. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa adalahbadan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki olehDesa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaanDesa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usahalainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

15. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkanoleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BadanPermusyawaratan Desa.

Page 6: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

16. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dankehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

17. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utamapertanian, termasuk pengelolaan sum ber daya alam dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

18. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilaidengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yangberhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

19. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputiperencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung­jawaban keuangan desa.

20. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asliDesa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan BelanjaDesa atau perolehan hak lainnya yang sah.

21. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkankemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkanpengetahuan, sikap keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program,kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah danprioritas kebutuhan masyarakat Desa.

21a. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota masyarakat desayang memiliki pengetahuan, kemampuan untuk menggerakanmasyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat danpembangunan partisipasif.

22. Rencana Pembangunan Jangka MenengahDesa yang selanjutnyadisingkat RPJMDes adalah Rencana Kerja dan Anggaran yang memuatrincian kebutuhan dana untuk pembangunan kegiatan.

23. Rencana Kegiatan Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat RKPDesadalah Penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desauntuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

24. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkatAPBDes adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desapenerimabantuan.

25. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desaatau sebutan nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenanganmenyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa.

26. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkatPTPKDadalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa untukmelaksanakan pengelolaan keuangan desa.

27. Sekretaris Desa adalah bertindak selaku koordinator pelaksanaanpengelolaan keuangan desa.

28. Bendahara Desa adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangiurusan administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa.

29. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang PemerintahDesa yang menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan untukmembayar seluruh pengeluaran Desa pada Bank yang ditetapkan.

30. Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal dari seluruh pendapatandesa yang masuk ke APBDesa melalui Rekening kas desa.

31. Pengeluaran Desa adalah Uang yang dikeluarkan dari APBDesa melaluiRekening Kas Desa.

Page 7: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

32. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara pendapatan desadengan belanja desa.

33. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antara pendapatan desadengan belanja desa.

34. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPDPengampu adalah Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah yangbertanggung jawab sesuai dengan bidang tugas terkait dengan BantuanKeuangan kepada Pemerintah Desa.

35. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa adalah Bantuan Keuangandari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada Pemerintah Desa yangberwujud uang.

36. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkatAPBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi JawaTengah yang merupakan rene ana keuangan tahunan PemerintahanDaerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah danDPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

37. Belanja Bantuan Keuangan adalah belanja yang digunakanuntukmenganggarkan bantuan keuangan dari ProvinsikepadaKabupatenjKota, Pemerintah Desa, dan kepada Pemerintah Daerahlainnyadalam rangka pemerataan danj atau peningkatan kemampuankeuangan.

38. Kategori desa dengan kemiskinan Tinggi adalah desa dengan jumlahrumah tangga miskin diatas batas maksimal pada masing-masingKeeamatan.

39. Kategori desa dengan kemiskinan Sedang adalah desa dengan jumlahrumah tangga miskin antara batas minimal dan batas maksimal padamasing-masing Kecamatan.

40. Kategori desa dengan kemiskinan Rendah adalah desa dengan jumlahrumah tangga miskin di bawah batas minimal pada masing-masingKecamatan.

41. Sarana Prasarana Perdesaan adalah Segala sesuatu yang berupa syaratatau upaya yang dapat dipakai sebagai alat atau media dalam mencapaimaksud dan tujuan serta merupakan penunjang utama terselenggaranyasuatu proses usaha, pembangunan perdesaan.

42. Desa Berdikari adalah Desa yang Mandiri dalam Pemenuhan kebutuhandasar (pangan, papan, energi, pendidikan dan kesehatan), mampumenyelesaikan persoalan atas dasar kemampuan sendiri, adil danberdaulat dalam pengambilan keputusan menyangkut hajat hidupwarganya melalui rembugan dengan memperhatikan kelestarianlingkungan, kearifan dan budaya lokal, mampu bekerja sarna setaradengan pihak lain atau mampu berjejaring dan bergotong royong dalamsatu kesatuan kawasan.

43. Ketahanan Masyarakat Desa adalah Kondisi dinamis berupa kehidupansosial, ekonomi, budaya dan lingkungan masyarakat Desa berbasiskebersamaan, keterpaduan, keuletan dan ketangguhan guna mengelolapotensi sumber daya dan peluang pengembangan diri serta mengatasitantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik dari luar masyarakatDesa menuju terbentuknya kemandirian Desa serta mendukungpencapaian kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.

44. Sarana Prasarana Sanitasi Air BersihjSanitasi adalah Suatu kebutuhandasar berupa air bersih dan sanitasi yang didukung partisipasi aktifmasyarakat mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan

Page 8: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

Bantuan keuangan kepada pemerintah desa sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (2) huruf c, digunakan untuk membiayai:

a. penyertaan modal dan peningkatan kapasitas bagi pengelolaan BUMDesa;

b. penyediaan bahan pangan yang dikelola oleh Pemerintah Desa (LumbungDesa) sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD);

c. pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (Peralatan, Bimbingandan Pelatihan);

d. pemberian modal usaha ekonomi yang dikelola oleh Keluarga denganWanita sebagai penggeraknya baik perorangan maupun kelornpok, danPelatihan melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pemberdayaandan Kesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK);

e. permodalan Simpan Pinjam melalui Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam(UED-SP);

f. bantuan operasional kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD)dalamrangka pendampingan proses pembangunan di desa.

Pasal 13

2. ketentuan angkat 13 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 13 berbunyi sebagaiberikut:

pengembangan sarana air bersih dan sanitasi dalam mengatasipermasalahan kesehatan lingkungan.

45. Pasar Desa adalah Pasar tradisional yang berkedudukan di desa dandikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat desa.

46. Musyawarah perencanaan pembangunan di desa adalah forummusyawarah tahunan stakeholders desa untuk menyepakati rencanakegiatan tahun anggaran berikutnya.

47. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan,perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan danpelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum danevaluasi pelaksanaan.

48. Pendampingan adalah suatu proses menjalin relasi sosial antarapendamping dengan dampingannya dalam suatu kegiatan pemberdayaanmasyarakat dan pembangunan partisipatif di desa.

49. Pendamping adalah orang /Iembaga yang menjalin relasi sosial denganmasyarakat dalam rangka memperkuat dukungan, mernotivasi,memfasilitasi dan menjembatani kebutuhan dalam pelaksanaanpemberdayaan masyarakat di desa.

50. Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat TPK adalah timpelaksana kegiatan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa yangterdiri dari un sur Pemerintah Desa dan Masyarakat yang ditetapkandengan Surat Keputusan Kepala Desa darr/ atau sebagaimana ditetapkandalam peraturan Bupati tentang pengelolaan Keuangan Desa.

51. Pembangunan adalah membuat bangunan baru dari tidak ada menjadiada.

52. Rehabilitasi adalah memperbaiki kerusakan bangunan dengan tingkatkerusakan diatas 50% (lima puluh persen).

53. Pemeliharaan adalah mempertahankan kondisi agar tetap baik.

Page 9: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

BERITADAERAHPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2015 NOMOR "

SRI PURYONO

Diundangkan di Semarangpada tanggal 23 ~"aHr 2815

SEKRETARISDAERAHPROVINSIJAWATENGAH,

GANJARPRANOWO

GUBERNUR JAWATENGAH,

~

Ditetapkan di Semarangpada tanggal 23 :;e .... e 2115

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanGubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Pasal II

(1) Bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 huruf f diberikan kepada kader pemberdayaan masyarakat desa di7.809 (tujuh ribu delapan ratus sembilan) desa sebesar 5.000.000 (lima jutarupiah) untuk setiap desa dan digunakan untuk bantuan opereasionalkader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD)dalam rangka mendampingiproses pembangunan de sa.

(2) Bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa untuk kegiatan PeningkatanKetahanan Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 kecualihuruf f dapat digunakan maksimal 5% (lima persen) dari besaran biayapelaksanaan kegiatan untuk biaya operasional.

4. ketentuan pada Lampiran huruf B nomor 3 ditambah 1 (satu) huruf yaituhuruf f, ketentuan huruf D nomor 1 (satu) dan huruf F nomor 3 diubah,sehingga keseluruhan Lampiran berbunyi sebagaimana tercantum dalamLampiran Peraturan Gubernur ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Pasal 14

3. ketentuan angkat 14 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 14 berbunyi sebagaiberikut:

Page 10: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

2. Tujuana. Mendukung terwujudnya proses perencanaan dan pembangunan

partisipatif masyarakat dengan semangat gotong-royong masyarakatdalam kegiatan pembangunan;

b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam kegiatanpembangunan;

c. Mendorong terwujudnya Desa Berdikari;

d. Meningkatkan ketersediaan dan kemanfaatan sarana prasaranaperdesaan dan Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa.

A. Maksud dan Tujuan

1. MaksudMeningkatkan partisipasi masyarakat dalam percepatan pembangunanperdesaan guna kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlumemberikan stimulan Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa melalui APBDProvinsi Jawa Tengah, dengan ketentuan sebagai berikut :

Dalam rangka mendorong terwujudnya percepatan Pembangunan Desa danPemberdayaan Masyarakat Desa, serta dalam upaya percepatan PenanggulanganKemiskinan dan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran prioritas pembangunanJawa Tengah, sebagaimana tertuang dalam Rancangan Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah dan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 untukmeningkatkan kesejahteraan dan kemandirian wilayah, serta mendukungpencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional, diantaranya diperlukansinergitas hubungan kinerja dan keserasian pembangunan antara Provinsi,Kabupaten, Kecamatan dan Pemerintah Desa sebagai bagian integral daripembangunan Provinsi Jawa Tengah secara bersama, utamanya untukpeningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pertumbuhan ekonomi danpenanganan infrastruktur serta percepatan pembangunan perdesaan berbasismasyarakat, an tara lain melalui penguatan pemberdayaan masyarakat (bidanginfrastruktur, bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidangsosial budaya dan lain-lain) sesuai dengan kondisi dan potensi desa.

KEBIJAKANUMUM

PETUNJUK TEKNIS PEDOMAN PEMBERIANBANTUANKEUANGANKEPADAPEMERINTAHDESA DI PROVINSI JAWATENGAH

LAMPIRANPERATURANGUBERNUR JAWATENGAHNOMOR "'P~ ~'15TENTANGPERUBAHANATASPERATURANGUBERNURJAWATENGAH NOMOR 56 TAHUN2015PEDOMANPEMBERIANBANTUANKEUANGANKEPADAPEMERINTAHDESA DI PROVINSIJAWATENGAH

Page 11: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

d. Bidang Pendidikan, diprioritaskan untuk pembangunan saranaprasarana perpustakaan desa atau taman cerdasj pintar.

e. Bidang Sosial Budaya diprioritaskan untuk:

1) Pembangunan atau rehabilitasi sarana prasarana kesenian desa.

2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan saran aprasarana sanggar anak.

2. Rintisan Desa Berdikari.

Digunakan untuk pengembangnan ekonomi produktif (bukan simpanpinjam atau usaha dagang tetapi kegiatan produksi perdesaan), padalokasi rintisan desa berdikari. Contoh pembuatan makanan nngan,pengolahan kerajinan rotan, pembuatan lada bubuk dsb.

1) Pembangunan at au rehabilitasi pos pelayanan terpadu (Posyandu).2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan poliklinik

kesehatan desa (PKD).3) Penyediaan sarana penunjang poliklinik kesehatan desa (PKD).

c. Bidang Kesehatan, diprioritaskan untuk :

dan/ atauproduksi4) Pengembangan sarana prasaranaperekonomian kewenangan desa.

b. Bidang Ekonomi, diprioritaskan untuk :

1) Pembangunan atau rehabilitasi at au pemeliharaan pasar desa danatau kios desa.

2) Pembangunan atau rehabilitasi tempat pelelangan ikan,pemancingan ikan, dan tambatan perahu.

3) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan lumbungpangan desa.

a. Bidang Infrastruktur, diprioritaskan untuk :

1) Pembangunan atau rehabilitasi jalan desa/jembatan desa/jalanusaha tani/jalan produksi/bangunan pelengkap jalan.

2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan air bersihberskala desa.

3) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan embung desa.4) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan sarana bidang

lingkungan.5) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan jaringan irigasi

tingkat usaha tani (JITUT)/jaringan irigasi desa (JIDES).6) Pembangunan atau rehabilitasi serta pengelolaan saluran untuk

budidaya perikanan.7) Pembangunan atau rehabilitasi sarana penghasil energi baru

terbarukarr/ energi mandiri.

B. SasaranSasaran Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, untuk Lokasi UsulanDesa diprioritaskan bagi desa dengan kategori Kemiskinan Tinggi dan Sedang,peruntukan dan penggunaannya untuk kegiatan fisik sesuai Peraturan MenteriDesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik IndonesiaNomor 1Tahun 2015 antara lain:

1. Peningkatan Sarana Prasarana Perdesaan :

Page 12: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

C. Arah Kebijakan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa.

1. Kebijakan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa.

a. Bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa untuk percepatanpembangunan di perdesaan berbasis masyarakat dalam penguatanpemberdayaan ekonomi dalam mendukung peningkatan saranaprasarana perdesaan, desa berdikari, dan peningkatan ketahananmasyarakat;

b. Usulan kegiatan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desamerupakan hasil musyawarah desa (Musdes) yang dituangkan dalamRPJM Desa dan RKP Desa serta tidak boleh ada duplikasi anggarandengan sumber pendapatan desa yang tercantum dalam APBDes padatahun yang sarna;

c. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa ditransfer langsung keRekening Pemerintah Desactan masuk pacta Anggaran Pendapatan danBelanja Desa;

d. Pemerintah Provinsi sesuai kewenangan wajib melakukan fasilitasidan verifikasi administrasi proposal berdasarkan usulan kegiatan yangtelah dilakukan verifikasi teknis di tingkat Kabupaten dan Kecamatan,serta melakukan Pemantauan, Pengawasan dan Evaluasi terhadappelaksanaan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa;

e. Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan sesuai kewenangan wajibmelakukan fasilitasi dan verifikasi administrasi teknis proposalberdasarkan prioritas kebutuhan desa yang sudah dibahas dalamforum musyawarah desa (Musdes), penumbuhan keswadayaan,pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaanbantuan keuangan kepada Pemerintah Desa;

f. Apabila Desa penerima bantuan keuangan dari Pemerintah ProvinsiJawa Tengah tidak bisa melaksanakan atau menyelesaikan kegiatan100% sampai akhir tahun dapat diberikan sanksi tidak diberikanBantuan Keuangan Tahun berikutnya.

3. Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa.Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa merupakan upaya peningkatankualitas hidup masyarakat di desa melalui berbagai bentuk pengembanganlokal dan penguatan kapasitas masyarakat desa sesuai dengan potensidesa, peruntukan dan penggunaannya antara lain:

a. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) digunakan untuk penyertaanmodal dan peningkatan kapasitas pengelola BUMDes.

b. CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Desa) digunakan untukketersediaan bahan pangan yang dikelola oleh Pemerin tah Desa(Lumbung Desa);

c. TTG (Teknologi Tepat Guna) digunakan untuk pengembangan danpenerapan teknologi tepat guna (peralatan, bimbingan dan pelatihan);

d. UP2K-PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pemberdayaandan Kesejahteraan Keluarga) digunakan untuk modal usaha ekonomiyang dikelola oleh keluarga dengan wanita sebagai penggeraknya baikperorangan maupun kelompok dan Pelatihan;

e. UED-SP (Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam) digunakan untukmodal simpan Pinjam;

f. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPM) digunakan untukoperasional pendampingan proses pembangunan desa.

Page 13: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

E. Pelaksanaan Kegiatan :

Agar pelaksanaan kegiatan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desaterlaksana dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan,perlu memperhatikan hal-hal sebagaiberikut :

1. Perencanaan kegiatan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desadilaksanakan secara partisipatif oleh Pemerintah Desa bersama masyarakatmelalui musyawarah desa yang dituangkan dalarn RPJMDes dan RencanaKerja Pemerintah Desa;

2. Kegiatan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa dilaksanakan secaraswakelola dan tidak diperbolehkan dilaksanakan oleh pihak ketiga(diborongkan);

3. Kegiatan hams sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan tidakdiperkenankan mengubah jenis kegiatan atau mengalihkan tempat./Iokasikegiatan;

2. Guna meningkatkan efektifitas pelaksanaan bantuan keuangan kepadaPemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten diwajibkan menyediakan danapendampingan sekurang-kurangnya untuk kegiatan identifikasi,sosialisasi, verifikasi, penyusunan, koordinasi, monitoring dan evaluasikegiatan dll.

NO JENIS BANTUAN BESARANDANA(Rp.)

1 BUM-Desa Rp. 20.000.000,-2 UED-SP Rp. 15.000.000,-3 CPPD Rp. 15.000.000,-4 UP2PKK Rp. 10.000.000,-5 TTG Rp. 15.000.000,-6 KPMD R_p_.5.000.000,-

D. Alokasi dan Lokasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa.

1. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa digunakan untuk :

a. Peningkatan sarana prasarana perdesaan sesuai jumlah desa yangmengusulkan proposal dengan priortitas desa miskin tinggi dan desamiskin sedang serta sesuai masing-masing bidang.

b. Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa antara lain digunakanuntuk:

2. Prinsip pelaksanaan kegiatan.

a. Keberpihakan pada masyarakat miskin;b. Transparansi;c. Swakelola dan gotong royong;d. Swadaya;e. Partisipatif;f. Acountable (dapat dipertangungjawabkan);g. Sustainable (berkelanjutan);h. Berorientasi pengembangan kawasan;1. Responsif gender.

Page 14: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

1) Pembangunan atau rehabilitasi jalan desa/jernbatan desajjalanusaha tanijjalan produksijbangunan pelengkap jalan.

2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan air bersihberskala desa.

3) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan embung desa.4) Pembangunan atau rehabilitasi pemeliharaan sarana bidang

lingkungan.5) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan jaringan irigasi

tingkat usaha tani (JITUT)jjaringan irigasi desa (JIDES).6) Pembangunan atau rehabilitasi serta pengelolaan saluran untuk

budidaya perikanan;

a. Bidang Infrastruktur, diprioritaskan untuk :

Sasaran bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa, untuk lokasi usulan desadiprioritaskan bagi desa dengan kategori kemiskinan tinggi dan sedang,peruntukan dan penggunaannya untuk kegiatan fisik sesuai Peraturan MenteriDesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik IndonesiaNomor 1Tahun 2015 an tara lain:

1. Peningkatan Sarana Prasarana Perdesaan :

F. Sasaran Penggunaan Bantuan Keuangan :

4. Dikecualikan ketentuan angka 4 (empat) apabila terjadi bencana ataupengalihan lokasi di desa yang telah disepakati melalui musyawarahjrembugdesa yang dituangkan dalam berita acara dan dilampiri proposalperubahan;

5. Proposal kegiatan disampaikan secara berjenjang setelah dikaji dandiverifikasi oleh kecamatan dan tim kabupaten yang dikoordinasikan olehSKPD Pemberdayaan Masayarakat Desa serta tim verikasi Provinsi yangkoordinasikan oleh SKPD Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa untukproses lebih lanjut;

6. Pemerintah Desa dan masyarakat diwajibkan untuk menyediakan swadayagotong royong baik dalam bentuk dana danj atau material darr/ atau tenagakerja dan sebagainya sesuai dengan kemampuan;

7. Dana Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa setelah masuk kerekening kas desa untuk segera dicairkan oleh Kepala Desa dan BendaharaDesa untuk dimasukkan ke kas umum desa selanjutnya segera disalurkan keTim Pengelola Kegiatan (TPK)guna pelaksanaan kegiatan dengan Berita AcaraPenyerahan Dana Bantuan Keuangan disaksikan masyarakat Desa disertaiDokumentasi;

8. Pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana prasarana perdesaan sejumlahdesa yang mengusulkan proposal masing-masing kegiatan, dan Tim PengelolaKegiatan (TPK) melaksanakan kegiatan paling lambat 15 (limabelas) harisetelah bantuan masuk rekening kas desa;

9. Pelaksanaan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sepenuhnyamenjadi tanggung jawab Kepala Desa;

10. Kepala Desa wajib melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dan laporanpertanggungjawaban bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa, kepadaGubernur Jawa Tengah Cq. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat DanDesa dengan tembusan Kepala Biro Keuangan SETDA Provinsi JawaTengah dan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah SETDAProvinsi Jawa Tengah paling lambat 10 Januari tahun berikutnya.

Page 15: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

d. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga-Pernberdayaan danKesejahteraan Keluarga (UP2K-PKK)digunakan untuk modal usahaekonomi yang dikelola oleh keluarga dengan wanita sebagaipenggeraknya baik perorangan maupun kelompok dan Pelatihan;

c. Teknologi Tepat Guna (TTG) digunakan untuk Pengembangan danPenerapan Teknologi Tepat Guna (Peralatan, Bimbingan dan Pelatihan);

b. Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD) digunakan untukketersediaan bahan pangan yang dikelola oleh Pemerintah Desa(Lumbung Desa);

a. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) digunakan untuk penyertaanmodal atau peningkatan kapasitas pengelola BUMDes;

3. Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa.

Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa merupakan upaya peningkatankualitas hidup masyarakat di desa melalui berbagai bentuk pengembanganlokal dan penguatan kapasitas masyarakat desa sesuai ctengan potensidesa, peruntukan dan penggunaannya antara lain:

2. Rintisan Desa Berdikari.

Digunakan untuk pengembangnan ekonomi produktif (bukan simpanpinjam atau usaha dagang tanpa kegiatan produksi perdesaan), padalokasi Rintisan Desa Berdikari. Contoh pembuatan makanan rmgan,pengolahan kerajinan rotan, pembuatan lada bubuk dsb.

d. Bidang Pendidikan, diprioritaskan untuk pembangunan saranaprasarana perpustakaan desa atau taman cerdasj pintar.

e. Bidang Sosial Budaya diprioritaskan untuk :

1) Pembangunan atau rehabilitasi sarana prasarana kesenian desa.

2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan saranaprasarana sanggar anak.

1) Pembangunan atau rehabilitasi pos pelayanan terpadu (Posyandu).2) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan poliklinik

kesehatan desa (PKD).3) Penyediaan sarana penunjang poliklinik kesehatan desa (PKD).

c. Bidang Kesehatan, diprioritaskan untuk :

b. Bidang Ekoriorni, diprioritaskan untuk :1) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan pasar desa dan

atau kios desa.2) Pembangunan atau rehabilitasi tempat pelelangan ikan,

pemancingan ikan, dan tambatan perahu.3) Pembangunan atau rehabilitasi atau pemeliharaan lumbung

pangan desa.4) Pengembangan sarana prasarana produktif dan/ atau perekono­

mian kewenangan desa.

7) Pembangunan atau rehabilitasi energi baru terbarukan/ energimandiri.

Page 16: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

Kegiatan fasilitasi penyusunan rencana kegiatan diberikan kepada desapenerima bantuan keuangan di Tingkat Kabupaten agar dapatmemahami peran dan tanggungjawab, ketentuan dan peraturan yangberlaku serta mampu membuat usulan rencana kegiatan.

c. Fasilitasi dan Verifikasi Rencana Kegiatan.

b. Sosialisasi.

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk menginformasikan dan memberikanPetunjuk Teknis tentang bantuan keuangan kepada Pemerintah Desayang dihadiri oleh Kepala SKPD Tingkat Provinsi, SKPD Tingkatkabupaten, dan camat.

a. Rapat Koordinasi.

Kegiatan rapat koordinasi dilakukan untuk rnewujudkan keterpaduandan mensinergikan program bantuan keuangan kepada Pemerintah Desayang dihadiri oleh Kepala SKPD pengampu kegiatan di Tingkat Provinsidan Kabupaten.

I. Persiapan Pelaksanaan :

1. Tingkat Provinsi

H. Lain-Lain:

1. Harga satuan mendasarkan pada standarisasi harga satuan barang dan jasayang berlaku di masing-masing Kabupaten.

2. Apabila harga satuan tersebut pada angka 1 tidak terdapat dalamstandarisasi, maka harga satuan dapat menggunakan harga pasar atau nilaiwajar yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten sesuai peraturanPerundang-undangan.

3. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dikenakan pajak sesuaiketentuan yang berlaku.

4. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa tidak boleh dan tidakdiperkenankan untuk upah tenaga kerja Zhonorarium kecuali orang miskin,sewa alat dan pembebasan tanah.

G. Jenis Kegiatan yang tidak boleh dan tidak diperkenankan :

1. Pembangunan gapura, tugu batas desa, pagary talud j'jalan didalammakam;

2. Pembangunan sarana prasarana peribadatan;

3. Pembangunan sarana prasarana yang merupakan milik pribadi ataubukan merupakan milik desa;

4. Pembangunan sarana prasarana kelembagaan kantor/balai desa, balaiRT/RW, gedung PKK;

5. Pembangunan pos kamling, rumah lagan/ gudang.

digunakan untukdesa (uang saku,

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPM)operasional pendampingan proses pembangunanpenganti uang tranpot dan penyusunan laporan).

f.

e. Usaha Ekonomi Desa - Simpan Pinjam (UED-SP) digunakan untukpermodalan Simpan Pinjam;

Page 17: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

a. musyawarah desa (sosialisasi, perencanaan dan mernfasilitasipembentukan Tim Pengelola Kegiatan);

b. menyusun dan mengajukan rencana kegiatan ;

4. Tingkat Desa

3. Tingkat Kecamatan

a. Sosialisasi program bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa;b. Fasilitasi penyusunan rencana kegiatan, verifikasi dan pemberkasan

pencairan dana;c. Rekapitulasi kegiatan dan nomor rekening desa serta rekomendasi

Camat;d. Monitoring dan evaluasi kegiatan.

2. Tingkat Kabupaten

a. Rapat Koordinasi.

Kegiatan rapat koordinasi dilakukan untuk mewujudkan keterpaduandan mensinergikan program bantuan keuangan kepada PemerintahDesa dilaksanakan di Kabupaten, yang dihadiri oleh Kepala PerangkatDaerah terkait tingkat Kabupaten dan Camat.

b. Sosialisasi.

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk menginformasikan danmemberikan Petunjuk Teknis tentang Bantuan Keuangan kepadaPemerintah Desa yang dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah terkaittingkat Kabupaten dan Camat.

c. Supervisi dan verifikasi usulan rencana kegiatan dan dokumenpermohonan pencairan;

d. Rekapitulasi jenis usulan kegiatan;

e. Rekapitulasi nomor rekening kas desa;

f. Rekomendasi Badarr/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten ;g. Monitoring dan evaluasi kegiatan.

d. Fasilitasi dan Verifikasi Dokumen Permohonan Pencairan.

Verifikasi administrasi teknis proposal kegiatan dan dokumenpermohonan pencairan dana dilakukan dari tingkat Kecamatan dantingkat Kabupaten, sedangkan verifikasi administrasi dilakukan ditingkat Provinsi dengan maksud untuk:

1. Mengetahui rencana penggunaan bantuan keuangan yang akandilaksanakan oleh TPK;

2. Melakukan sinkronisasi usulan kegiatan yang disesuaikan denganmusyawarah desa;

3. Melakukan pengendalian agar kegiatan yang akan dilakukan sesuaidengan maksud dan tujuan pemberian bantuan;

4. Memberikan petunjuk/ acuan bagi TPK dalam pelaksanaankegiatan.

e. Pengajuan dan permohonan pencairan dana bantuan;

f. Monitoring dan evaluasi kegiatan.

Page 18: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

1. Sistimatika Proposal sekurang-kurangnya berisi :

a. Latar belakang : Kondisi pada saat ini (jenis konstruksi dan tingkatkerusakan), kewenangan, permasalahan dan nilai strategis.

Contoh : Pembangunan Ruas Jalan :

Ruas Jalan Desa saat ini berupa makadarrr/jalan tanah dengankerusakan cukup parah. Ruas Jalan dimaksud merupakan kewenangandari Pemerintah Desa karena berada pada satu wilayahdesa. Rusaknya jalan dimaksud menyebabkan sulitnya distribusi hasilpanen dan kelancaran transportasi masyarakat desa. Ruas jalan tersebutmendukung perekonomian, pendidikan dll.

b. Maksud dan Tujuan: Spesifik pembangunanj pekerjaan terkait.c. Sasaran: ObyekjJenis Kegiatany pekerjaan dan lokasi kegiatan.

K. Penyampaian Proposal.

4. Kepala SKPD yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan DesaKabupaten menyampaikan surat pengantar usulan kegiatan kepadaGubernur Jawa Tengah Cq. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat danDesa Provinsi Jawa Tengah.

5. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Tengahmenginventarisir, memverifikasi dan menyampaikan rekomendasi kepadaGubernur Jawa Tengah Cq. Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD untukmendapat persetujuan.

menjadidiusulkan2. Prioritas lokasi pembangunanjrehab yangtanggungjawab Pemerintah Desa dan masyarakat;

3. Kepala desa menyampaikan usulan kegiatan kepada Gubernur Jawa TengahCq. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi JawaTengah dengan dilengkapi usulan nama kegiatan, lokasi, volume danjumlah anggaran serta diketahui Kepala SKPD yang membidangiPemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten.

1. Kepala desa, perangkat desa, ketua LKMD/LPMD, BPD, KPMD dan anggotamasyarakat melakukan musyawarah untuk menggali potensi, kebutuhandesa dan permasalahan desa melalui musyawarah desa dan harusdituangkan dalam RPJM Desa dan RKPDesa;

J. Mekanisme Penyampaian Usulan Kegiatan :

c. verifikasi rencana kegiatan yang usulan sudah masuk di RPJMDes;d. melaksanakan dan memelihara kegiatan;e. membuat berita acara penyerahan uang bantuan dari Kepala Desa

kepada TPK.f. membuat surat pernyataan kesanggupan kepala desa dan TPK untuk

melaksanakan kegiatan (bermaterai cukup) dan berstempel basah;g. membuat surat pernyataan kesanggupan TPK diketahui kepala desa

untuk melaksanakan kegiatan (bermaterai cukup) dan berstempelbasah;

h. menyusun dan membuat laporan pertanggungjawaban, denganlampiran -lam piran;

1. surat pernyataan kepala desa bertanggung jawab sepenuhnya ataskebenaran dan validitas data, informasi dan lampiran dalam proposalusulan.

Page 19: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

Dan/ atau bentuk kelembagaan TPK lainnya yang ditetapkan denganPeraturan Bupati.

2. Proposal diajukan oleh kepala desa dengan persetujuan BadanPermusyawaratan Desa mengetahui camat yang direkomendasi oleh SKPDPemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten untuk disampaikan kepadaGubernur Cq. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi JawaTengah.

3. Camat memverifikasi, merekap dan mengkoordinasikan proposal dari desauntuk disampaikan kepada Bupati Cq Kepala SKPD PemberdayaanMasyarakat dan Desa Kabupaten.

4. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupatenmerekomendasi rencana kegiatan untuk disampaikan kepada GubernurCq. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi JawaTengah.

5. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Tengahbersama Perangkat Daerah terkait selaku Tim koordinasi melakukanverifikasi administrasi terhadap rencana kegiatan dari masing-masing desauntuk disampaikan kepada Kepala Biro Keuangan SETDA Provinsi JawaTengah selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan.

1) Penanggungjawab : Kepala Desa2) Ketua : Ketua LKMD/ LPMD3) Sekretaris : Sekretaris Desa4) Bendahara : Bendahara Desa5) Seksi Teknis : Kasi Pembangunan6) Pelaksana teknis : Masyarakat setempat

a) Anggota : Masyarakat setempatb) Anggota : Masyarakat setempat

1. Surat Pernyataan Kepala Desa bertanggung jawab sepenuhnya ataskebenaran dan validitas data, informasi dan lampiran dalam proposalusulan.

J. Kepengurusan TPK ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desadengan struktur organisasi, sebagai berikut:

Usulan nilaig. Rencana Penganggaran/ Rencana Anggaran Belanjaanggaran.

h. Lampiran Proposal, untuk Sarpras Perdesaan :1) Rencana Anggaran Biaya (RAB)dan swadaya masyarakat;2) Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan TPK;3) Berita Acara hasil musyawarah dengan dilampiri daftar hadir;4) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Desa dan TPK untuk

melaksanakan kegiatan (bermaterai cukup) dan berstempel basah;5) Denah lokasi dan peta desa;6) Gambar teknis sederhana kegiatan yang akan dilakukan;7) Foto berwarna 0 % (nol persen) kegiatan (foto asli bukan fotocopy).

d. Keluaran (output) : Volume Kegiatan Zpekerjaan secara kuantitatif secarajelas dan terukur.

e. Manfaat (outcame) : Manfaat yang langsung dirasakan masyarakatsetelah bangunan terbangun/kegiatan selesai dilaksanakan.

f. Dampak (impact) : Jangka panjang yang diperkirakan akan terjadi.

Page 20: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

2. Tingkat Kecamatan

a. Camat melakukan verifikasi berkas permohonan pencairan dana dariKepala Desa.

b. Setelah berkas permohonan pencairan dana dinyatakan lengkap dansesuai, Camat membuat:

1) Rekomendasi permohonan pencairan dana, kepada SKPD pengampukegiatan di tingkat Kabupaten;

2) Rekapitulasi Nomor Rekening Penerima Bantuan.

c. Seluruh berkas sebagaimana dimaksud pada huruf a. dan huruf b.angka 1) dan 2) disampaikan kepada Kepala SKPD pengampu kegiatandi tingkat Kabupaten untuk diverifikasi dan mendapatkan Rekomendasi.

8) Fotocopy KTPKepala Desa dan Bendahara Desa, yang masih berlakumasing-masing rangkap 6 (enam).

b. Seluruh berkas sebagaimana dimaksud pada huruf a. disampaikankepada Camat untuk diverifikasi dan mendapatkan rekomendasi.

7) Fotocopy buku rekening Kas Desa yang masih aktif pada PT. BankJateng rangkap 6 (enam);

6) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Desa untuk bertanggung­jawab atas kegiatan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desaberstempel basah rangkap 6 (enam), terdiri dari 1 (satu) aslibermaterai cukup dan 5 (lima) tanpa materai;

1) Kwitansi rangkap 6 (enam) dengan tanda tangan Kepala Desa danBendahara Desa berstempel basah, terdiri dari 1 (satu) kwitansi aslibermeterai cukup dan 5 (lima) kwitansi tanpa materai;

2) Rencana Penggunaan Dana (RPD) rangkap 6 (enam) dengantandatangan Ketua TPK dan disetujui Kepala Desa berstempel basah;

3) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Desa untuk telahmengerjakan Kegiatan minimal sesuai dengan proposal kegiatanberstempel basah rangkap 6 (enam), terdiri dari 1(satu) aslibermeterai cuku dan 5 (lima) tanpa materai;

4) Surat Pernyataan Kesanggupan TPK mengerjakan kegiatan dengantanda tangan Ketua TPK dan disetujui Kepala Desa, berstempelbasah rangkap 6 (enam), terdiri dari 1 (satu) asli bermaterai cukupdan 5 (lima) tanpa materai;

5) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Desa untukmenyalurkany menyerahkan dana bantuan keuangan kepada TPKsesuai dengan Proposal kegiatan/perencanaan usaha, berstempelbasah rangkap 6 (enam), terdiri dari 1 (satu) asli bermaterai cukupdan 5 (lima) tanpa materai;

1. Mekanisme Pencairan Dana.

1. Tingkat Desa

a. Kepala Desa membuat Surat Permohonan Pencairan Dana BantuanKeuangan kepada Gubernur cq. Kepala Biro Keuangan SETDA ProvinsiJawa Tengah dengan distempel basah rangkap 6 (enam), dilampiri:

Page 21: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

1. Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan Keuangan meliputi:a. Laporan penggunaan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa

memuat informasi tentang :

1)Pendahuluan;2) Nama kegiatan;3) Maksud dan tujuan;4) Susunan TPK5) Realisasi Anggaran Biaya (Bantuan dan Swadaya Masyarakat);6) Realisasi Kegiatan

4. Tingkat Provinsi

a. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bersama SKPDterkait di tingkat Provinsi melakukan verifikasi berkas pencairanberdasarkan Rekomendasi Kepala SKPD Pemberdayaan Masyarakat danDesa di tingkat Kabupaten.

b. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di tingkat Provinsimembuat Rekomendasi permohonan pencairan dana dan rekapitulasikepada Gubernur Cq. Kepala Biro Keuangan SETDA Provinsi JawaTengah setelah berkas permohonan pencairan dana dinyatakan lengkapdan sesuai, dengan dilampiri:1) Rekomendasi dari SKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di

tingkat Kabupaten, asli rangkap 9 (sembilan) berstempel basah;2) Rekapitulasi Nomor Rekening Penerima Bantuan Keuangan masing­

masing besarnya dana bantuan, rangkap 5 (lima) berstempel basah;3) Berkas permohonan pencairan dana dari desa yang telah diverifikasi

dan dinyatakan lengkap oleh Kecamatan dan Kabupaten rangkap 6(Enam) berstempel basah;

4) Rekapitulasi Dana Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desamasing-masing besarnya Dana bantuan rangkap 5 (lima) berstempelbasah.

M.Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).

c. Berkas permohonan pencairan dana dengan larnpiran-lampiran yangtelah diverifikasi Kabupaten dilampiri Surat Rekomendasi dari KepalaSKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rekapitulasi NomorRekening Kas Desa Penerima Bantuan serta rekapitulasi jenis kegiatanbantuan keuangan kepada Pemerintah Desa untuk disampaikan kepadaKepala SKPD pengampu kegiatan dan Surat Pengantar /RekomendasiKepala SKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atas nama Bupati.

b. Setelah berkas permohonan pencairan dana, dinyatakan lengkap dansesuai, Kepala SKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Desa selakukoordinator verifikator kegiatan di tingkat Kabupaten membuat:1) Rekomendasi permohonan pencairan dana kepada Gubernur Cq.

Kepala Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Tengah, rangkap 6(enam) berstempel basah;

2) Rekapitulasi Nomor Rekening Penerima Bantuan rangkap 6 (enam)berstempel basah.

3. Tingkat Kabupaten

a. Kepala SKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bersama SKPDpengampu kegiatan di tingkat Kabupaten melakukan verifikasi berkaspermohonan pencairan dana berdasarkan Rekomendasi Camat.

Page 22: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

i

a. Hasil kegiatan dimaksudkan untuk mewujudkan pengembangankeswadayaan masyarakat, sehingga pemeliharaan dan pengembanganmenjadi tanggungjawab penerima bantuan;

3. Pemeliharaan

2. Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Keuangan dibuat dandilaporkan secara berjenjang dari tingkat desa, Kecamatan dan Kabupaten.

N. Monitoring dan Evaluasi, Pemeliharaan dan Sumber Biaya.

1. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring dan Evaluasi sebagai upaya pengendalian kegiatan agar tepatguna, tepat waktu, tepat sasaran dan tertib adrninistrasi dilakukansecara berjenjang oleh tim Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan;

b. Waktu monitoring dilaksanakan secara berkala/jnsidentil baik pada saatPersiapan, Pelaksanaan maupun pasca kegiatan;

c. Pengendalian kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan administrasimaupun peninjauan lapangan;

d. Pengendalian kegiatan juga dilaksanakan oleh Kabupaten, Kecamatan,Pemerintah Desa dan Masyarakat guna mengetahui perkembanganpelaksanaan kegiatan dan penyelesaian permasalahan untukpenyempurnaan pengambilan kebijakan selanjutnya.

2. Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan wajib melakukan pengendalian,fasilitasi dan verifikasi proposal mendasarkan kebutuhan prioritas yangsudah dibahas dalam forum Musyawarah Desa (Musdes), pendampingandalam rangka penumbuhan keswadayaan, pengendalian, pemantauan,pengawasan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan bantuan Keuangan kepadaPemerin tah Desa.

11) Lain-lain/Penutup.

7) Waktu pelaksanaan dan tempat/lokasi kegiatan;8) Manfaat / Out come kegiatan;9) Kendala dan Permasalahan;10) Lampiran-lampiran:

a) Foto copy bukti-bukti Pengeluaran yang lengkap dan sah sesuaiPeraturan Perundang-Undangan (Dokumen Asli disimpan dandipergunakan oleh penerima bantuan keuangan selaku obyekPeriksa);

b) Realisasi biaya beserta lampiran bukti pembayaran;c) Foto kegiatan berwarna/Dokumentasi (kondisi 0%, 50% dan

100% diambil dari sudut pengambilan yang sarna, bagi kegiatanSarana Prasarana Perdesaan untuk Fisik);

d) Berita Acara Pengambilan Uang (Kepala Desa & Bendahara);e) Berita Acara Penyerahan Uang dari Kepala Desa kepada Pengelola

Kegiatan;f) Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan oleh Kepala Desa;g) Realisasi Biaya beserta lampiran bukti pembayaran;h) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Desa telah mengerjakan

Kegiatan minimal sesuai dengan proposal kegiatan, bermeteraidan berstempel basah;

i) Surat Pernyataan Kesanggupan TPK mengerjakan kegiatandengan tanda tangan Ketua TPK dan disetujui Kepala Desa,bermeterai dan berstempel basah.

Page 23: NOMOR TlJiu.aJ 2115 - jatengprov.go.id · Pasal 1 Pasal I 1. Diantara ketentuan angka 21 dan angka 22 Pasal 1ditambah angka baru yaitu angka 21a: sehingga Pasal 1berbunyi sebagai

GUBERN~TENGAH'

GANJAR PRANOWO

Demikian Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa DiProvinsi Jawa Tengah disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sehinggadapat dicapai hasil yang tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran, tepat manfaatdan tepat administrasi.

Kebijakan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dimaksudkan untukmendorong terwujudnya percepatan Pembangunan Desa dan PemberdayaanMasyarakat Desa, serta dalam upaya Penanggulangan Kemiskinan denganmeningkatkan jejaring sarana prasarana perdesaan dan hal ini sejalan denganprogram unggulan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi J awa TengahTahun 2013-2018 khususnya berkaitan dengan program Peningkatan SaranaPrasarana Perdesaaan, Rintisan Desa Berdikari dan Peningkatan KetahananMasyarakat Desa.

Kegiatan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengahakan berhasil apabila ada keterlibatan semua pihak baik dari jajaranPemerintahan di semua tingkatan, lembaga kemasyarakatan yang tumbuh didesa maupun anggota masyarakat.

secara hukum atas segalayang tidak melaksanakan

5. Pemberi bantuan tidak bertanggungjawabkelalaian terhadap penerima bantuanpertanggunjawaban bantuan dimaksud.

P. Penutup.

O. Lain-Lain.

1. Pemberian Bantuan Keuangan tidak mengikat dan tidak terus menerusdalam arti bahwa pemberian bantuan keuangan tersebut tidak wajib dantidak harus diberikan setiap tahun anggaran;

2. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan Proposal/rencana kegiatan yangsudah disetujui;

3. SKPD Kabupaten agar berperan aktif dan terlibat langsung dalam prosesperencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi sertapengembangan hasil kegiatan dengan tetap melibatkan partisipasi dan peranaktif masyarakat;

4. Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, menjaditanggungjawab Kepala Desa penerima bantuan dan apabila terjadipelanggaran/penyalahgunaan bantuan keuangan dikenakan sanksi sesuaidengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

4. Sumber Biaya

Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa berasal dari APBD.

b. TPKwajib melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Desa paling lambat1 (satu) minggu setelah kegiatan berakhir.