nomor tahun 2oo3 tentang - biro hukum · melindungi masyarakat khususnya dari bahaya penyalahgunaan...
TRANSCRIPT
PERATURAN DAERAH PROPINST JANIBI
NOMOR 2 TAHUN 2OO3
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN.PI'N}'ALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA
DAI{ BAHAN.BAIIAN ADIKTIF LAINNYA( NARKOBA )
DENGA}I RAHNIAT TUHAN YANG NTAHA f,SA
GUBERNUR JAMBI
vcni:nbang : a. bahrva Propinsi Jambi secara teritorial bersebelahandengan negara tetangga (Singapura, Malaysia,Thailand) dan kuatnya anrs globalisasi / modernisasiserta berbagai dampak positif dan negatif dalamkehidupan rnasyarakat propinsi Jambi yang bercirikanagama" adat istiadat dan kebudayaan yang terusdipertahankan kelestariannya ;
b. bahwa dengan semakin meluasnya peredaran gelapNarkotik4. Psikotropika dan Bahan-bahan berbahayalainnya )'ang berdampak pada kesinambungangenerasi muda, masa depan bangsa dan tingginyaangka I'riminalitas di masyarakat, maka untukmelindungi masyarakat khususnya dari bahayapenyalahgunaan Narkoba, untuk itu harusdilakukan upaya-upaya pencegahan danPenanggulangannya dengan meningkatkan peran sertamasyarakat;
Mengingat
c. bahwa keprihatinan dan kepedulian dari PemerintahPropinsi Jambi bersama DPRD Propinsi Jambi akankesinambungan dari generasi muda yang merupakanaset-aset bangsa, dan komponen masyarakat lainnya,termasuk Aparatur Pemerintah, Aparatur lainnyayang telah menelan korban baik moril maupunmaterial;
d. bahua berdasarkan pertimbangan sebagaimanatersebut pada huruf a, b dan c di atas, perlumenetapkan Peraturan Daerah Propinsi Jambi tentang!'Pencegahan dan Penanggulangan PenyalahgunaanNarkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan Adiktiflainnya" (NARKOBA) ;
l. Undang-undang Nomor 6l Tahun 1958 tentangPenetapan Undang-undang Darurat Nomor 19
Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerahSrvatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau(Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 75) sebagaiUndang-undang (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor ll2);
2. Undang-undangNomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun lgg2 tentangKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495) ;
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun lg97 tentangPsikotropika (Lembaran Negara Tahun 1997
Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor3671);
I
5. Undang-undang Nornor 22 Tahun 1997 tentangNarkotika (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomoi67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 369g) ;
6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999Nomor 60, Tarnbahan Lembaran Negara Nomor3S3e);
7. Peraturan Pemerintah Nomor I I Tahun 1962 tentang. Perdagangan Bamng-barang Dalam pengarvasan
(Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 46,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2473);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun l9g3 tentangPelaksanaan Undang-undang Hukum Acara pidana(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258) .
9" Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentangKoordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah(kmbaran Negara Tahun 1988 Nomor l0) ;
10. PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentangIzin Usaha Industri (Lembaran Negara Tahun 1995Nomor25);
11. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1997tentang Pengawasan dan Pengendalian MinumanBeralkohol;
12. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentangTehnik Penyusunan Peraturan perundang-undangan
dan Bentuk Rancangan Undang-undang, RancanganPeraturan Pemerintah dan Rancangan KeputusanPresiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);
Memperhatikan :
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentangBadan Narkotika Nasional ;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun2003 tentang Pedoman Pembinaan PenyidikPegawai Negeri Sipil di lingkungan PernerintahDaerah;
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahPropinsi Jambi Nomor 12 Tahun 2003 tentangPersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahPropinsi Jambi terhadap Rancangan PeraturanDaerah tentang Pencegahan dan PenanggulanganPenyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Bahan-
bahan Adihif lainnya (Narkoba) untuk ditetapkanmenjadi Peraturan Daerah Propinsi Jambi.
Dengan Persetujuan
DEWAN PER1VAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAMBI
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: PERATURAN DAERAH PROPINSI JAMBITENTANG PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN PENTALAHGUNAANNARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN BAHAN.BAHAN ADIKTIF LAINNYA (NARKOBA).
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
4
13.
14.
2,
3
4.
I Daerah adalah Propinsi Jambi ;
Pemerintah Daerah adalah Gubernur Jambi besertaperangkatnya ;
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakryat Daerah PropinsiJambi ;
Gubernur adalah Gubernur Jambi ;
Pegarvai Nbgeri Sipil yang selanjutnl'a disebut PNS adalah merekayang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku diangkat oleh Pejabat yang
benvenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negara atau
diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu
Peraturan Perundang-undangan dan digaji menurut Peraturan
Perundang-undangan ;
PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkunganPemerintah Daerah yang diberikan wewenang khusus sebagai
penyidik pelanggaran Peraturan Daerah ini ;
Narkotika, Psikouopika dan Bahan-bahan Adiktif lainnya adalah Zatatau Obat yang secara rinci tertuang dalam Undang-undang Nomor22 Tahun 199? tentang Narkotika, Undang-undang Nornor 5 Tahun1997 tentang Psikouopika dan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol,yang selanjutnya disingkat NARKOBA, dengan pengertian masing-
masing sebagai berikut :
(a) Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penunrnan atau perubahan kesadaran, hilangnyarasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapatmenimbulkan ketergantungan.
.5.
6.
(b) Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesisbukan Narkotika yang berpsikoaktif melalui pengaruh selektifpada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khaspada aktivitas mental dan prilaku.
(c) Bahan-bahan Adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapatmenimbulkan ketergantungan psikis.
8. Penyalahgunaan NARKOBA adalah penggunaan NARKOBA tanpasepengetahuan dan pengawasan Dokter ;
g . Rumah./Tempat Pemondokan, Hotel/?enginapan adalah rumah/tempatpernondokan, Hotel/Penginapan yang secara khusus disediakan untukdihuni dengan perjanjian tertentu yang bersifat timbal balik dankomersial:
I 0. Pen gusaha/pe rni I ik/pengel ol a/penanggun g j awab adalah orang/BadanUsaha yang melakukan usaha sebagaimana dimaksud pada angka 8 ;
ll. Asrama adalah rumatltempat lang secara khusus disediakan, yangdikelola oleh Instansi/Yayasan untuk dihuni dengan peraturant€rtentu yang benifat sosial ,
12. Pengusaha/pemilik/pengelolalpenanggung jawab asrama adalah
oranglBadan Usaha yang melakukan usaha sebagaimana dimaksudpada angka 10.
BAB IIRUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini adalah segala kegiatan dan atau
perbuatan dalam upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan NARKOBA di Daerah.
6
BAB IIIKEWAJIBAN
Pasul 3
Kewaj i ban bagi Pe ngusaha/pem i I ik/penge I ola/ penarrggun g -j arvab rumah'
tempat Pemondokan/Asrama/Rumah Susun adalah :
L Melaporkan penghuninya disertai dengan identitas kepada Ketua
Rt/Rdl(elurahan dan atau Desa;
2, Mencantumkan peraturan Pemondokan/Asrama ditempat yang mudah
, dibaca;
3. Meminta jaminan kepada penghuni bahrva tempat pemondokan'
asramanya tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
pada penyalahgunaan NARKOBA dengan membuat Surat Peml'ataan
di atas kertas bermaterai ; .
4. Mengauasi rumafutempat pernondokar/asrama dan penghuninya agar
tidak menjadi ajang yang berkaitan dengan penyalahgunaan
NARKOBA;
5. Melaporkan kepada RtrR.Ml(elurahan dan atau Desa serta Aparat
Berwajib terdekat apabila mengetahui ada penghuni koshya yang
terlibat penyalahgunaan NARKOBA.
Pasal 4
Kewaj iban bagi Pengusaha/pemil ik/penge lolar pe nanggun g j awab tempat
hiburan adalah
(1) Menjamin bahwa tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan masalah
penyalahgunaan dan pengedaran NARKOBA ditempat hiburan yang
dikelolanya dengan membuat Surat Pernyataan di atas kertas
bermaterai'
7
(2) Memasang papan pengumuman " laranganNARKOBA ditempat yang mudah dibaca ;
penyalahgunaan
(3) Melaporkan kepada yang berwajib apabila mengetahui adanya",penyalahgunaan NARKOBA baik yang dilakukan oleh karyamaupun pengun-jung.
Pasal 5
Kewaj iban bagi Pengusaha/pemilik/pengelola/penanggung j arvab Hotel/Penginapan dan Restaurant adalah :
(1) Mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;
(2) Menjamin bahwa tidak ada penyalahgunaan NARKOBA di Hotel/Penginapan dan restaurant yang dikelolanya dengan membuat SuratPernyataan di atas kertas bermaterai ;
(3) Memasang papan pengumuman larangan penyalahgunaanNARKOBA ditempat yang mudah dibaca :
(4) Melaporkan kepada yang berwajib apabila mengetahui adanyapenyalahgunaan NARKOBA baik yang dilakukan oleh karyarvanmaupun pengunjung.
Pasal 6
Kewajiban bagi pengusaha / pemilik / pengelola / penanggung jawabLembaga Pendidikan adalah :
(1) Setiap kmbaga Pendidikan wajib mengatur dan mengawasi agar diLembaga yang dikelolanya tidak terjadi kegiatan yang berkaitandengan penyelahgunaan NARKOBA ;
(l)
(3)
Scliap Lernbaga Pendidikan wajib berkoordinasi dengan orang tua /rvali sisrva dan instansi terkait terutama pihak yang beruajib ;
Setiap Lembaga Pendidikan wajib bertindak kooperatif danproaktif dalam hal yang berkaitan dengan penyalahgunaanNARKOBA.
Pasal 7
Apabila dalam Lembaga Pendidikan ada Tenaga Pendidik / Karl'awanSlasta / Sisrva I Mahasisrva yang terlibat penggunaan NARKOBA dansrrdah dinyatakan bersalah berdasarkan kekuatan hukum tetap makalernbaga pendidikan tersebut berkewajiban memberhentikan sementaraaktifitas pelaku dari lembaga pendidikannya, dan dapat dipertimbangkanuntuk diterima kembali apabila pelaku selesai menjalani masa hukumandan dinyatakan sembuh oleh Lernbaga yang menangani RehabilitasiKorban Narkoba.
Pasal I
( I ) Setiap lembaga dan atau perusahaan yang memiliki karyawan secaralangsung maupun tidak langsung untuk mengawasi lingkun-ean kerjadi lembaga / perusahaan 1ang dipimpinnya agar tidak tefadipenyalahgunaan NARKOBA ;
(2) Bentuk kewajiban dan atau tanggung jawab pengaw,asan tersebutharus dibuat dan dituangkan dalam peraturan resmi serta aturan-aturan pelaksanaan dan sanksinya yang akan diatur lebih lanjutdengan Keputusan Gubernur ;
(3) Menjamin bahrva karyawan di lembaga dan atau perusahaan yang,dipimpinnl,a termasuk dirinya tidak terlibat penyalahgunaanNARKOBA dengan masing-masing membuat S.urat Pernyataan diatas kertas bermaterai ;
(4) Pimpinan, Karyav,'an, Lembaga dan atau Perusahaan berkewajibanmelaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada penyalahgunaanNARKOBA di lingkungan ke{anya.
Pasal 9
Kewajiban bagi Pimpinan Instansi Pemerintah Daerah adalah :
(1) Setiap Pimpinan Instansi Pemerintah bertanggung jawab mengaturlingkungan ke{anya agar tidak digunakan untuk kegiatan yangberkaitan dengan penyalahgunaan NARKOBA ;
(2) Pemerintah Daerah berkewajiban mengeluarkan ketentuan yangmensyaratkan calon PNS harus memiliki :
a. Surat Keterangan Dokter bebas NARKOBA dari Dokter yangberwenang.
b. Surat Pemyataan di atas kertas bermaterai yang menyatakan tidakakan menyalahgunakan NARKOBA.
Pasal 10
Kervajiban Pimpinan dan Anggota DPRD adalah :
(1) Pimpinan DPRD bertanggung jawab mengatur lingkungan kerjanyaagar tidak digunakan untuk penl'alahgunaan NARKOBA ,
(2) Anggota DPRD diwajibkan memiliki :
a. Surat keterangan bebas NARKOBA dari Dokter yangberwenang
b. Surat pernyakan di atas kertas bermaterai yang menyatakan tidakakan menyalahgunakan NARKOBA.
l0
(l )
(2)
(3 ) Pcngusaha/pernilik/pengelola/perlanggung jawab Rumah/TempatPondokan/Asratna, Hotel, Restaurant, Lembaga Pendidikan, TempatHiburan, baik Badan Hukum dan Perorangan yang tidakmelaksanakan ketentuan sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 3,4, 5,
6 disamping diancam pidana sebagaimana tersebut pada ayat (1)Pasal ini rnaka segala perizinan yang menyangkut usahanya dapatdicabut oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kervenangan;
(4 ) l'indak Pidana yang dimaksud alat ( I ) Pasal ini adalah pelanggaran.
KETENTihBJ*YTDIKANPasal 15
Selain oleh pejabat penyidik POLRI, penyidik atas tindakpelanggaran sebagairnana dimaksud Pasal 14 Peraturan Daerah ini,dapat juga dilakukan oleh PPNS sesuai dengan KepmendagriNomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan PenyidikPegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah dan tetapberkoordinasi dengan penyidik POLRI ;
Urrtuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 15 ayat (1)Peraturan Daerah ini PPNS mempuny'ai wewenang :
a. Menerima laporan pengaduan dari seseorang mengenai adanyatindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah ;
b. Melakukan tindakan pertama dan memeriksa tempat kejadian ;
c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenaldiri yang bersangkutan ;
d. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannyadengan pemeriksaan tindak penyalahgunaan NARKOBA ,
e. Melaporkan ddn berkoordinasi dengan Penyidik POLRI.
l3
BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akandengan Keputusan Gubernur.
Pasal 17
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agarsetiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran DaerahPropinsi Jambi.
Ditetapkan di JambiPadatanggal 18 Juni 2003
Diundangkan di JambiPada tanggal 2l Juni 2003
DAERAH PROPINSI JAilIBI
K SALEH
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAMBI TAHLIN 2OO3 NOMOR 2 SERI E
NOMOR 1.
l4
I
{!lI,flt)
cIj.
diatur i
\.airL.l-}- \!av.o-
t"6y,E:l-H(SErtf
.-tia rvr sj
PENJELASAN
ATAS
PERATT]RAN DAERAH PROPINSI JIINIBI
NOMOR 2 TAHUN 2OO3
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGGUITANGAN PENYALAHGUNAANNARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN BAHAN-BAHAN
ADIKTIF LAINNYA (NARKOBA)
I. PENJELASAN UMUM
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari pembangunan nasional, diarahkan guna tercapainyakesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiapmasyarakat Propinsi Jambi yang berdasarkan adat istiadat, agama,budaya dan lainlain agar dapat diwujudkan derajat kesehatan danmoral bermasyarakat yang optimal yang dilakukan melalui berbagaidaya dan upaya kesehatan dan kerohanian diantaranyapenyelenggaraan pelayanan kesehatan dan sosialisasi bidangkeagamaan.
Penyalahgunaan NARKOBA dapat mengakibatkan sidromaketergantungan apabila penggunaannya tidak dibarvah pengawasandan petunjuk tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian danwewenang untuk itu. Hal ini tidak saja merugikan bagtpenyalahgunaan, tetapi juga berdampak sosial ekonomi dankeamanan nasional sehingga hal ini merupakan ancaman bagikehidupan bangsa dan negara
l5
Disatu sisi dalam penyelenggataan pelayanan kesehatantersebut NARKOBA memegang peranan penting. Disamping ituNARKOBA juga digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan
meliputi penelitian, pengembangan pendidikan dan pengajaransehingga ketersediaannya perlu dijarnin melalui kegiatan produksidan irnpor.
Disisi lain dampak langsung dalam kehidupanbermasyarakat, penyalahgunaan NARKOBA mendorong adanyaperedaran gelap, sedangkan peradaran gelap NARKOBAmenyebabkan meningkatnya penyalahgunaan yang makin meluas.
Oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan dan penanggulanganpenyalahgunaan NARKOBA dan upaya pernberantasan peredaran
gelap
Disamping upaya pencegahan peredaran gelap NARKOBAterlebih dalam era globalisasi komunikasi, informasi dan transportasisekarang ini sangat diperlukan. Sehubungan itu diperlukan upaya
untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
NARKOBA melalui Peraturan Daerah di bidang NARKOBA.
tr. PENJELASAN PASAL DEITfl PASAI,
Pasal ICukup jelas
Pasal2Cukup jelas
Pasal3Cukup jelas
t6
i,.d 1.lti Iii il
F1.,
ii..
pF:l'.
hli!:F;i.
i;.'sh
;
ins
,r4ffi1
fW
';ffi
,ffi
'1,'l.l,iij
,'iI :. {
'_' ,,
rr:i.
':.rl i i i
,i_:.i- rt- ; j ;rri1 :.1.:.i;d1.
! r ..;'
.-; : ,: .ill,+lr, .!..,.,." ,.1 ii I.
,'."; r I i,.u
f.
, " ':{8'-: :
,
ilrliil
I t I : i r' t
t:: : ..
.i r'::,: r i...:
i