nomor percobaan

30
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I. Nomor Percobaan : 1 II. Nama Percobaan : Reaksi uji terhadap asam amino. III. Tujuan Percobaan : Untuk mengidentifikasi atau menguji gugus fungsi yang terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksi dengan reagen Millon, dan Ninhidrin. IV. Dasar teori : Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah sebagai unsur pembentuk struktur sel, misalnya dalam rambut , wol, kolagen, jaringan penghuung, membran sel, dan lai – lain. Selain itu dapat pula berfungsi sebagai protein yang aktif seperti misalnya enzim, yang berperan sebagai katalis segala proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim, yaitu hormon, pembawa O 2 (hemoglobin), protein yang terikat pada gen, toksin, antibodi/antigen, dan lain-lain. Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti

Upload: intanayu

Post on 17-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

LAPORAN TETAPPRAKTIKUM BIOKIMIAI. Nomor Percobaan : 1 II. Nama Percobaan: Reaksi uji terhadap asam amino. III. Tujuan Percobaan: Untuk mengidentifikasi atau menguji gugus fungsi yang terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksi dengan reagen Millon, dan Ninhidrin. IV. Dasar teori :Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah sebagai unsur pembentuk struktur sel, misalnya dalam rambut , wol, kolagen, jaringan penghuung, membran sel, dan lai lain. Selain itu dapat pula berfungsi sebagai protein yang aktif seperti misalnya enzim, yang berperan sebagai katalis segala proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim, yaitu hormon, pembawa O2 (hemoglobin), protein yang terikat pada gen, toksin, antibodi/antigen, dan lain-lain.Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya. Protein-protein yang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil.Asam amino merupakan bagian struktur protein dan menentukan banyak sifatnya yang penting. Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus NH2pada atom karbon dari posisi gugus COOH. Dari rumus umum tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon ialah atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H. Oleh karena itu asam amino juga memiliki sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi atau aktivitas optik. Rumus molekul dapat digambarkan dengan model bola atau batang dengan rumus proyeksi Fischer. Oleh karena atom karbon itu asimetrik, maka molekul asam amino mempunyai dua konfigurasi D dan L. Hal ini dapat dibandingkan dengan konfigurasi molekul monosakarida (Poedjiadi, 1994).

Gambar 1 : Struktur umum asam aminoMenurut Lehninger (1982), Asam amino dapat digolongkan berdasarkan gugus R. Terdapat empat golongan asam amino: (1) golongan dengan gugus R nonpolar atau hidrofobik, (2) golongan dengan gugus R polar, tetapi tidak bermuatan, (3) golongan dengan gugus R bermuatan negatif, dan (4) golongan dengan gugus R bermuatan positif. 1. Golongan dengan gugus R nonpolar atau hidrofobik Gugus R dalam golongan asam amino ini merupakan hidrokarbon, dan bersifat hidrofobik. Meliputi lima asam amino dengan gugus R alifatik (alanin, valin, leusin, isoleusin, dan prolin), dua dengan lingkaran aromatic (fenilalanin dan triptofan), dan satu yang mengandung sulfur (metionin). 2. Golongan dengan gugus R polar tidak bermuatan Gugus R dari asam amino polar lebih larut di dalam air, atau lebih hidrofilik, dibandingkan dengan asam amino nonpolar, karena golongan ini mengandung gugus fungsionil yang membentuk ikatan hydrogen dengan air. Meliputi: glisin, serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, dan glutamine. 3. Golongan dengan gugus R bermuatan negative Mengandung gugus R dengan muatan total negative pada pH 7 adalah asam aspartat dan asam glutamate, masing-masing mempunyai tambahan gugus karboksil. Asam amino ini merupakan senyawa induk asparagin dan glutamine berturut-turut.4. Golongan dengan gugus R bermuatan positif Asam amino yang mengandung gugus R dengan muatan total positif pada pH 7 adalah lisin, yang mengandung tambahan gugus amino (kedua) pada posisi di rantai alifatiknya; arginin, yang mengandung gugus guanidine bermuatan positif; dan histidin yang mengandung gugus inidazol yang mengion sedikit. Uji asam amino dapat dilakukan melalui reaksi dengan reagen Millon, dan Ninhidrin. 1. Uji Millon Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan protein yang mengandung asam amino dengan rantai samping gugus fenolik, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Tetapi khusus untuk proteosa dan pepton secara langsung akan menghasilkan larutan berwarna merah. Endapan yang terbentuk berupa garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi. Jika larutan protein yang dianalisis ada dalam sussana basa, maka terlebih dahulu harus dinetralisasi dengan asam, karena dalam basa ion merkuri dalam pereaksi akan mengendap sebagai Hg(OH)2. Pada penetralan ini digunakan asam selain HCl, karena ion Cl- dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan radikal klor (Cl.).Radikal klor dapat merusak kompleks berwarna.Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksi fenil yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil yang positif. 2. Uji Ninhidrin Ninhidrin beraksi dengan asam amino bebas da protein menghasilkan warna ungu.Reaksi ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil hidrolisisnya.Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya asam amino atau untuk mengetahui adanya pelepasan protein oleh cairan tubuh. Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan bersama asam amino, maka akan terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks berwarna ungu dihasilkan dari reaksi ninhdrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia.Asam amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan jalan mengamati intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi asam amino.

V. Alat Dan BahanAlat1. Pipet tetes2. Tabung reaksi3. Gelas ukur4. Beker gelas5. Rak tabung6. Pengaduk7. Penjepit tabung8. Bunsen9. Neraca analitikBahan1. Larutan protein 1% - 10% (kuning telur dan Putih telur)2. Reage milon3. Reagen ninhidrin4. Tirosin 3%5. Alanin 1 10%6. Histidin 5%

VI. Prosedur Percobaan1. Uji MilonTambahkan 5 tetes reagen Millon ke dalam 3 ml larutan protein, panaskan campuran baik-baik. Jika reagen yang digunakan terlalu banyak, maka warna akan hilang pada pemanasan.2. Uji Ninhidrin Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1 % ke dalam 3 ml larutan protein. Panaskan hingga mendidih. Ulangi percobaan dengan menggunakan glisin.

VII. Hasil PengamatanPERLAKUANHASIL PENGAMATAN

UJI MILON

1. Tirosin

3 ml tirosin 3% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanTyrosin 3% (tidak berwarna) +Reagen Millon (tidak berwarna) Berwarna merah bata

2. Alanin

a. 3 ml alanin 1 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskan.alanin 1% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

b. 3 ml alanin 2 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 2% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

c. 3 ml alanin 3 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 3% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

d. 3 ml alanin 4 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 4% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

e. 3 ml alanin 5 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 5% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

f. 3 ml alanin 6 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 6% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

g. 3 ml alanin 7 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 7% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

h. 3 ml alanin 8 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 8% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

i. 3 ml alanin 9 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 9% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

j. 3 ml alanin 10 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanalanin 10% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

3. Histidin

3 ml histidin 5 % + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanhistidin 5% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna

4. Putih telur

a. 3 ml putih telur 1% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 1% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata

b. 3 ml putih telur 2% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 2% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata >1%

c. 3 ml putih telur 3% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 3% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>2%

d. 3 ml putih telur 4% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 4% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>3%

e. 3 ml putih telur 5% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 5% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>4%

f. 3 ml putih telur 6% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 6% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>5%

g. 3 ml putih telur 7% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 7% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>6%

h. 3 ml putih telur 8% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 8% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>7%

i. 3 ml putih telur 9% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 9% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>8%

j. 3 ml putih telur 10% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskanputih telur 10% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>9%

5. Kuning telur

a. 3 ml kuning telur 1% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 1% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata

b. 3 ml kuning telur 2% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 2% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>1%

c. 3 ml kuning telur 3% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 3% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>2%

d. 3 ml kuning telur 4% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 4% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>3%

e. 3 ml kuning telur 5% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 5% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>4%

f. 3 ml kuning telur 6% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 6% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>5%

g. 3 ml kuning telur 7% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 7% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>6%

h. 3 ml kuning telur 8% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 8% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>7%

i. 3 ml kuning telur 9% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 9% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>8%

j. 3 ml kuning telur 10% + 5 tetes reagen millon lalu dipanaskankuning telur 10% (tidak berwarna) + Reagen Millon (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan tak berwarna, ada endapan merah bata>9%

UJI NINHIDRIN

1. Tirosin

3 ml tirosin 3 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskantyrosin 3% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu

2. Alanin

a. 3 ml alanin 1 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 1% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu

b. 3 ml alanin 2 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 2% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >1%

c. 3 ml alanin 3 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 3% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >2%

d. 3 ml alanin 4 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 4% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >3%

e. 3 ml alanin 5 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 5% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >4%

f. 3 ml alanin 6 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 6% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >5%

g. 3 ml alanin 7 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 7% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >6%

h. 3 ml alanin 8 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 8% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >7%

i. 3 ml alanin 9 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 9% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >8%

j. 3 ml alanin 10 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanalanin 10% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >9%

3. Histidin

3 ml histidin 5 % + 10 tetes larutan ninhidrin 0,1% lalu dipanaskanHistidin 5% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu

4. Putih telur

a. 3ml putih telur 1% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan 2 menitputih telur 1% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu

b. 3ml putih telur 2% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 2% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu >1%

c. 3ml putih telur 3% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 3% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>2%

d. 3ml putih telur 4% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskanputih telur 4% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>3%

e. 3ml putih telur 5% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 5% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu >4%

f. 3ml putih telur 6% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 6% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>5%

g. 3ml putih telur 7% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 7% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>6%

h. 3ml putih telur 8% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 8% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu 7%

i. 3ml putih telur 9% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan putih telur 9% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>8%

j. 3ml putih telur 10% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskanputih telur 10% (tidak berwarna) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tidak berwarna larutan berwarna ungu>9%

e. kuning telur

a. 3ml kuning telur 1% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 1% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu

b. 3ml kuning telur 2% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 2% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >1%

c. 3ml kuning telur 3% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 3% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >2%

d. 3ml kuning telur 4% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 4% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >3%

e. 3ml kuning telur 5% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 5% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >4%

f. 3ml kuning telur 6% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 6% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >5%

g. 3ml kuning telur 7% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 7% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >6%

h. 3ml kuning telur 8% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 8% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >7%

i. 3ml kuning telur 9% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 9% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >8%

j. 3ml kuning telur 10% + 0,5ml R.Ninhidrin ; dipanaskan kuning 10% (putih) + R.Ninhidrin (tidak berwarna) larutan tak berwarna larutan berwarna ungu >9%

VIII. Persamaan Reaksia. Uji Millon

HNO3 + 2H2O + H+ + CO2

Tyrosine (Tyr)

Albumin + Hg(NO3)2

+ 2HNO3

b. Reaksi Ninhidrin

reaksi ninhidrin

IX. Pembahasan Praktikum kali ini mengenai reaksi uji terhadap asam amino dengan menggunakan reagen Millon, dan reagen Ninhidrin. Pada praktikum kali ini kami menggunakan beberapa sampel diantaranya telur mentah yang diambil putih telur beserta kuning telurnya yang sebelumnya sudah dibuat dengan konsentrasi masing-masing 1-10%. Selanjutnya kami juga menggunakan asam amino antara lain alanin 1 10 %, tirosin 3%, dan histidin 5% .Pada uji pertama yaitu uji millon, saya melakukan uji tehadap asam amino alanin dengan menggunakan reagen millon. Seperti pada teorinya dikatakan positif apabila terjadinya perubahan pada larutan, perubahan itu ditunjukkan dengan adanya endapan merah bata pada terhadap asam amino yang diuji. Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, bila direaksikan dengan senyawa yang mengandung gugus fenol akan membentuk endapan merah dengan pemanasan. Pada alanin saya mencoba dengan kosentrasi 1 - 10%, pada saat pencampuran maupun setelah dipanaskan tidak terjadi perubahan pada larutan, warna larutan tetap bening atau tidak berwarna. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa alanin memberikan uji negatif karena larutan tersebut tidak berwarna. Pada percobaan milon dengan putih telur pada konsentrasi 4% sampai 10 % saya mengulang beberapa kali untuk mendapatkan endapan merah bata yang benar. Mungkin karena faktor dari larutan putih telur tersebut membuat saya mengulang melakukan uji ini karena kemungkinan larutan sudah basi, sehingga merusak kandungan larutan putih telur dan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan uji ini karena uji ini sangat membutuhkan kesabaran yang sangat-sangat tinggi, selain itu faktor alat yang kurang bersih dari pencucian juga bisa menyebabkan gagalnya uji ini hal ini dikarenakan larutan yang diujikan terkontaminasi zat lain sehingga berpengaruh pada hasil yang digunakan tersebut dan pada uji milon untuk kuning telur saya juga mengulangi pada konsentrasi 2% sampai 10% dengan kesalahan yang sama. Percobaan terakhir dengan menggunakan reagen ninhidrin, perlakuannya hampir sama dengan uji million, hanya saja dengan menggunakan volume reagen ninhidrin lebih banyak dari millon. Pada asam amino larutan putih telur, kuning telur dan alanin, terjadi perubahan setelah dipanaskan menjadi warna ungu, hal ini dikarenakan asam amino tersebut mengandung gugus amino bebas, sehingga dikatakan reaksi ini positif terhadap uji ninhidrin. Pada uji ninhidrin dengan alanin saya mengulangi beberapa kali pada konsentrasi 1% dan 2% karena terjadi kesalahan pada proses pemanasannya terlalu lama.X. Kesimpulan1. Pemanasan pada uji Millon dan Ninhidrin bertujuan untuk mempercepat reaksi yang terjadi.2. Jika Ninhidrin dipanaskan bersama asam amino, maka akan terbentuk larutan yang berwarna ungu 3. Pada uji Millon, reaksi positif jika terbentuk endapan merah bata akibat kandungan gugus hidrosil fenil oleh asam amino 4. Reaksi positif pada uji millon ditunjukkan oleh tirosin 5. Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan berwarna ungu akibat adanya gugus amino bebas.

XI. Daftar Pustaka Anonim.2008.Analisis protein. http://rgmaisyah.files.wordpress.com/2008/12/analisis-protein.pdf Diakses tanggal 02 september 2014.Lehninger,A.L.1997.Dasar-dasar Biokimia Jilid 1.Erlangga:Jakarta.Wirahadikusumah, Muhamad. 1977.Biokimia.ITB:Bandung.

Pertanyaan dan JawabanA. Uji Millon 1. Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan ke dalam protein? Jawaban: Larutan akan berubahan berwarna merah, dan terbentuk garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi 2. Mengapa larutan albumin terkoagulasi? Jawaban: Hal ini telah terjadi akibat adanya perubahan struktur tersier ataupun kwartener pada albumin, sehingga protein tersebut mengendap. 3. Larutan protein yang mana yang memberikan uji negatif? Mengapa? Jawaban: Larutan yang memberikan uji negatif adalah valin, leusin, glisin, glutamin, asam aspartat, triftofan, dan arginin. Hal ini dikarenakan di dalam larutan tersebut tidak memiliki gugus fenol.B. Uji Ninhidrin 1. Warna apa yang terbentuk? Jawaban: Warna yang terbentuk adalah warna biru, namun khusus untuk prolin berwarna kuning 2. Gugus apa yang memberikan uji positif?Jawaban: Gugus Non Pola