nomor 170/pmk.05/2010

36
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TANGGAL 20 SEPTEMBER 2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATUAN KERJA

Upload: yudhpragist

Post on 26-Jun-2015

1.010 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TANGGAL 20 SEPTEMBER 2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATUAN KERJA

TRANSCRIPT

Page 1: NOMOR 170/PMK.05/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 170/PMK.05/2010

TANGGAL 20 SEPTEMBER 2010

TENTANG

PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATUAN KERJA

Page 2: NOMOR 170/PMK.05/2010

LATAR BELAKANG

1. BELUM ADANYA KEBIJAKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN YANG MENGATUR MENGENAI BATAS WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKER

2. BELUM ADANYA KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKER YANG MENGAKIBATKAN RENDAHNYA DAYA SERAP ANGGARAN

3. BELUM ADANYA KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN BAGI PENERIMA HAK (KHUSUSNYA PIHAK KETIGA/REKANAN)

Page 3: NOMOR 170/PMK.05/2010

LATAR BELAKANG

4. TINGGINYA VOLUME PENGAJUAN SPM PADA AKHIR TAHUN DI SELURUH KPPN

5. SUDAH CEPATNYA PENYELESAIAN SP2D DI KPPN

6. SUDAH CEPATNYA PENCAIRAN SP2D PADA BANK OPERASIONAL MITRA KERJA KPPN

7. PENGAJUAN SPM DILAKUKAN DALAM JANGKA WAKTU YANG TERLALU LAMA DARI WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN.

Page 4: NOMOR 170/PMK.05/2010

PENGATURAN TERDAHULU

KEPPRES NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANGPELAKSANAAN APBN

Pasal 18 ayat (2) : Pengajuan SPPR/SPPP untuk Pembayaran Langsung (SPP-LS) harus disertai dengan bukti yang sah dan diajukan selambat- lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya tagihan yang memenuhi syarat dari pihak penagih

Pasal 19 ayat (2) : KPKN menerbitkan SPM dalam waktu paling selambat - lambat nya 2 (dua) hari kerja untuk anggaran rutin dan 1 (satu) hari kerja untuk anggaran pembangunan setelah diterimanya SPPR/ SPPP disertai bahan-bahan yang memenuhi syarat

Pasal 19 ayat (3) : Dalam hal KPKN menolak untuk membayar SPPR/SPPP, maka KPKN harus menyatakan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada bendaharawan yang bersangkutan selambat- lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah diterimanya SPPR/SPPP

Page 5: NOMOR 170/PMK.05/2010

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Penerima Hak adalah pejabat negara/pegawai negeri/ pihak ketiga/pihak lain yang berhak menerima pembayaran atas pelaksanaan kegiatan/tugas yang membebani APBN.

BATAS WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN MULAI DARI PENGAJUAN TAGIHAN YANG LENGKAP DAN BENAR DARI PENERIMA HAK KEPADA KPA SAMPAI DENGAN SPM DITERBITKAN DAN DISAMPAIKAN KE KPPN

Page 6: NOMOR 170/PMK.05/2010

PENGAJUAN TAGIHAN

Pasal 6

1. TAGIHAN ATAS PENGADAAN BARANG/JASA YANG MEMBEBANI APBN DIAJUKAN DENGAN SURAT TAGIHAN OLEH PENERIMA HAK KEPADA KPA/PPK

PALING LAMBAT 5 (LIMA) HARI KERJA SETELAH TIMBULNYA HAK TAGIH KEPADA NEGARA;

2. APABILA 5 (LIMA) HARI KERJA SETELAH TIMBULNYA HAK TAGIH KEPADA NEGARA PENERIMA HAK BELUM MENGAJUKAN SURAT TAGIHAN , MAKA KPA/PPK HARUS SEGERA MEMBERITAHUKAN SECARA TERTULIS KEPADA PENERIMA HAK UNTUK MENGAJUKAN TAGIHAN;

Page 7: NOMOR 170/PMK.05/2010

PENGAJUAN TAGIHAN

Pasal 6

3. DALAM HAL SETELAH 5 (LIMA) HARI KERJA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM AYAT (2) PENERIMA HAK BELUM MENGAJUKAN SURAT TAGIHAN, MAKA PENERIMA HAK PADA SAAT MENGAJUKAN TAGIHAN HARUS MEMBERIKAN PENJELASAN SECARA TERTULIS KEPADA KPA/PPK ATAS KETERLAMBATAN PENGAJUAN TAGIHAN TERSEBUT;

Page 8: NOMOR 170/PMK.05/2010

PENGAJUAN TAGIHAN

Pasal 6

Tagihan sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1)didasarkan atas :

a. Kontrak/Surat Perintah Kerja/ Surat Tugas/ Surat Perjanjian b. Surat Keputusan; dan/atauc. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan; dan/ataud. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; dan/ataue. Berita Acara Serah Terima barang/pekerjaan; dan/atauf. Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan.

Timbulnya hak tagih kepada Negara adalah pada saatdokumen b, c, d dan e di atas ditandatangani(Penerima Hak telah memenuhi kewajibannya)

Hak tagih adalah hak yang timbul akibat dari penerima haktelah memenuhi kewajibannya yang dinyatakan dalamberita acara atau dokumen lain yang dipersamakan

Page 9: NOMOR 170/PMK.05/2010

PP-SPMPPK

DOKUMENPENDUKUNG

SPM-UP/TUP

BENDAHARAPENGELUARAN

PERMINTAAN UP/TUP

PROSES PENYELESAIAN SPP-UP/TUP S.D. SPM-UP/TUP(LAMPIRAN )

SPP-UP/TUPPERSETUJUAN TUP

Ka.KANWIL DJPBN/

Ka.KPPN

Ka.KANWIL DJPBN/

Ka.KPPN

SPM-UP/TUP

DOKUMENPENDUKUNG

3.a3.b

6

ADK

DOKUMENPENDUKUNG

1

4

KPPNKPPN

ADK

PENGEMBALIAN SPP-UP/TUP

PENGEMBALIAN PERMINTAAN

UP/TUP

52

7

Page 10: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

1 : Bendahara pengeluaran menyampaikan permintaan UP/TUP kepada PPK untuk diterbitkan SPP UP/TUP

2 : PPK menguji permintaan UP/TUP, apabila tidak lengkap dan benar maka mengembalikan permintaan UP/TUP tersebut kepada bendahara pengeluaran secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permintaan tersebut

3.a : PPK menerbitkan SPP UP dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permintaan UP dari bendahara pengeluaran

Page 11: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

3.b

: PPK menerbitkan SPP TUP dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya persetujuan TUP dari Kepala Kanwil DJPBN/Kepala KPPN

4 : PPK menyampaikan SPP UP/TUP yang lengkap dan benar kepada PP SPM

5 : Apabila SPP UP/TUP tidak lengkap dan benar, maka PP-SPM mengembalikan kepada PPK secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya SPP UP/TUP tersebut

Page 12: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

6 : PP SPM melakukan pengujian SPP UP/TUP s/d menerbitkan SPM UP/TUP paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPP UP/TUP beserta dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPK.

7 : KPA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM UP /TUP beserta dokumen pendukung dan ADK SPM kepada KPPN paing lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Page 13: NOMOR 170/PMK.05/2010

ADKADK

PPK KPPNKPPNPENERIMA HAK

SPP-GUP SPM-GUP

BENDAHARAPENGELUARAN

Dokumen Pendukung

PROSES PENYELESAIAN SPP-GUP S.D. SPM-GUP

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN BUKTI-BUKTI

PENGELUARAN

4

Bukti-BuktiPengeluaran

2 7

3

1

Bukti-BuktiPengeluaran

PP-SPM

5

SPM-GUP

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN SPP-GUP

6

8

Page 14: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

1 : Bukti-bukti pengeluaran disampaikan oleh Penerima Hak kepada Bendahara Pengeluaran.

2 : Dokumen pendukung SPP-GUP berupa bukti-bukti pengeluaran disampaikan oleh BendaharaPengeluaran kepada PPK

3 : PPK menguji bukti-bukti pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran, apabila tidak lengkap dan benar, maka PPK mengembalikannya kepadaBendahara Pengeluaran secara tertulis palinglambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya bukti-bukti pengeluaran tersebut.

Page 15: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

4 : PPK menerbitkan SPP-GUP dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 5 (lima) hari kerjasetelah dokumen pendukung/bukti-bukti pengeluaran diterima lengkap dan benar dariPenerima Hak dan/atau Bendahara Pengeluaran.

5 : PPK menyampaikan SPP-GUP beserta dokumen pendukungnya kepada PP-SPM.

6 : Apabila SPP-GUP dan dokumen pendukung tidaklengkap dan benar, maka PP-SPM mengembalikannya kepada PPK secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelahditerimanya SPP-GUP tersebut.

Page 16: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

7 : PP-SPM melakukan pengujian SPP-GUP s.d. menerbitkan SPM-GUP paling lambat 4 (empat)hari kerja setelah SPP-GUP beserta dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPK.

8 : KPA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM-GUP beserta dokumen pendukung danADK SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Page 17: NOMOR 170/PMK.05/2010

ADKADK

PPK KPPNKPPNPENERIMA HAK

SPP-GUPNIHIL

SPM-GUPNIHIL

BENDAHARAPENGELUARAN

Dokumen Pendukung

PROSES PENYELESAIAN SPP-GUP NIHIL S.D. SPM-GUP NIHIL ATAS TUP

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN BUKTI-BUKTI

PENGELUARAN

4

Bukti-BuktiPengeluaran

2 7

3

1

Bukti-BuktiPengeluaran

PP-SPM

5

SPM-GUPNIHIL

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN SPP-GUP

6

8

Batas akhir pertangggunggjawaban TIUP

Page 18: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

1 : Bukti-bukti pengeluaran disampaikan oleh Penerima Hak kepada Bendahara Pengeluaran.

2 : Dokumen pendukung SPP-GUP NIHIL berupa bukti-bukti pengeluaran disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran kepada PPK

3 : PPK menguji bukti-bukti pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran, apabila tidak lengkap dan benar, maka PPK mengembalikannya kepadaBendahara Pengeluaran secara tertulis palinglambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya bukti-bukti pengeluaran tersebut.

Page 19: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

4 : PPK menerbitkan SPP-GUP NIHIL dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum batas akhir pertanggungjawaban TUP.

5 : PPK menyampaikan SPP-GUP NIHIL beserta dokumen pendukungnya kepada PP-SPM.

6 : Apabila SPP-GUP NIHIL dan dokumen pendukung tidak lengkap dan benar, maka PP-SPM mengembalikannya kepada PPK secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelahditerimanya SPP-GUP tersebut.

Page 20: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

7 : PP-SPM melakukan pengujian SPP-GUP NIHIL s.d. menerbitkan SPM-GUP NIHIL paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah SPP-GUP beserta dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPK.

8 : KPA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM-GUP NIHIL beserta dokumen pendukung danADK SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Page 21: NOMOR 170/PMK.05/2010

ADKADK

PP-SPM KPPNKPPNPPABP

SPM-LS SPM-LSSPP-LS

PPK

Dokumen Pendukung

PROSES PENYELESAIAN SPP-LS S.D. SPM-LS BELANJA PEGAWAI

Dokumen Pendukung

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN SPP-LS

PENGEMBALIAN TAGIHAN

3 6

TAGIHAN

Dokumen Pendukung

4 7

5

2

1

Page 22: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

1 : PPABP menyampaikan tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS yang lengkap dan benarkepada PPK.

2 : PPK menguji tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS, apabila tidak lengkap dan benar PPK mengembalikannya kepada PPABP secaratertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelahditerimanya surat tagihan tersebut.

3 : PPK menerbitkan SPP-LS dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 4 (empat) hari Kerja setelah dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPABP.

4 : PPK menyampaikan SPP-LS beserta dokumen pendukungnya kepada PP-SPM.

Page 23: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

5 : Apabila SPP-LS dan dokumen pendukung tidak lengkap dan benar, maka PP-SPM mengembalikannya kepada PPK secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelahditerimanya SPP-LS tersebut.

6 : PP-SPM melakukan pengujian SPP-LS s.d. menerbitkan SPM-LS paling lambat 5 (lima) harikerja setelah SPP-LS beserta dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPK.

7 : KPA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM-LS beserta dokumen pendukung dan ADK APM ke KPPNpaling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Page 24: NOMOR 170/PMK.05/2010

1 : Tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS yang lengkap dan benar diajukan oleh Penerima Hak kepada KPA/PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih

2 : PPK menguji tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS, apabila tidak lengkap dan benar maka PPK mengembalikannya kepada Penerima Hak secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat tagihan tersebut

3 : PPK menerbitkan SPP-LS dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari Penerima Hak

Page 25: NOMOR 170/PMK.05/2010

ADKADK

PP-SPM KPPNKPPNPENERIMA HAK

SPM-LS SPM-LSSPP-LS

PPK

Dokumen Pendukung

PROSES PENYELESAIAN SPP-LS S.D. SPM-LS NON BELANJA PEGAWAI

Dokumen Pendukung

Dokumen Pendukung

PENGEMBALIAN SPP-LS

PENGEMBALIAN TAGIHAN

3 6

TAGIHAN

Dokumen Pendukung

4 7

5

2

1

Setelah timbulnya hak tagih

Page 26: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

1 : Tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS yang lengkap dan benar diajukan oleh Penerima Hak kepada KPA/PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih

2 : PPK menguji tagihan dan dokumen pendukung SPP-LS, apabila tidak lengkap dan benar maka PPK mengembalikannya kepada Penerima Hak secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat tagihan tersebut

3 : PPK menerbitkan SPP-LS dan disampaikan kepada PP-SPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari Penerima Hak

Page 27: NOMOR 170/PMK.05/2010

Keterangan Lampiran

4 : PPK menyampaikan SPP-LS beserta dokumen pendukungnya kepada PP-SPM.

5 : Apabila SPP-LS dan dokumen pendukung tidak lengkap dan benar, maka PP-SPM mengembalikannya kepada PPK secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya SPP-LS tersebut.

6 : PP-SPM melakukan pengujian SPP-LS s.d. menerbitkan SPM-LS paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah SPP-LS beserta dokumen pendukung diterima lengkap dan benar dari PPK.

7 : KPA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM-LS beserta dokumen pendukung dan ADK SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

Page 28: NOMOR 170/PMK.05/2010

TANGGUNG JAWAB KPATERHADAP PENYELESAIAN TAGIHAN

Pasal 10

1. BERTANGGUNG JAWAB ATAS KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKERNYA MASING-MASING.

2. MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PROSES PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKERNYA MASING- MASING;

Amanat Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa :

a. Pasal 4 ayat (2) huruf i : wewenang sekaligus keharusan PA/KPA untuk mengawasi pelaksanaan anggaran yang berada dalam penguasaannya.

b. Pasal 54 ayat (1) dan (2) : PA/KPA bertanggung jawab secara formal dan material atas pelaksanaan kegiatan yang berada dalam penguasaannya.

Page 29: NOMOR 170/PMK.05/2010

SANKSI

Pasal 11

KPA, PPK DAN PP-SPM YANG TINDAKANNYA MENGAKIBATKAN KETERLAMBATAN

PENYELESAIAN TAGIHAN DARI KETENTUAN BATAS WAKTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN INI DIKENAKAN SANKSI DISIPLIN SESUAI KETENTUAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Page 30: NOMOR 170/PMK.05/2010

SANKSI

Amanat Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 tanggal 06 Juni 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang menyatakan bahwa:

a. Pasal 3 angka 14 : Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat

b. Pasal 4 angka 10 : Pegawai Negeri Sipil dilarang melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

c. Pasal 8 angka 11 : Terhadap pelanggaran atas kewajiban dimaksud Pasal 3 angka 14 di atas dijatuhkan hukuman disiplin ringan

Page 31: NOMOR 170/PMK.05/2010

SANKSIPasal 11

PENGENAAN SANKSI PADA PMK INI HANYA BERUPA SANKSI DISIPLIN PEGAWAI, NAMUN TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN PADA PERATURAN SELANJUTNYA DIKENAKAN SANKSI DENDA DAN / ATAU BUNGA

Amanat Pasal 3 ayat (7) UU-RI No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa:

KELAMBATAN PEMBAYARAN ATAS TAGIHAN YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN APBN DAPAT MENGAKIBATKAN PENGENAAN DENDA DAN / ATAU BUNGA Penjelasan :DENDA DAN/ATAU BUNGA DIMAKSUD DAPAT DIKENAKAN KEPADA KEDUA BELAH PIHAK

Page 32: NOMOR 170/PMK.05/2010

INSPEKTORAT JENDERAL/APARAT PENGAWAS INTERNAL MELAKUKAN

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN BATAS WAKTU

PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MASING-MASING

PENGAWASAN TERHADAP BATAS WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN

Pasal 12

Page 33: NOMOR 170/PMK.05/2010

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 13

1. PENGATURAN PENYELESAIAN SPP DAN SPM PADA SATKER PERWAKILAN/ATASE DI LUAR NEGERI DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN;

2. BATAS WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN MENYESUAIKAN DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN MENGENAI PEDOMAN

PELAKSANAAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN DAN PERATURAN

PELAKSANAANNYA

3. DOKUMEN PENDUKUNG SEBAGAI LAMPIRAN PENGAJUAN SPP SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 7 DAN DOKUMEN PENDUKUNG SEBAGAI LAMPIRAN PENGAJUAN SPM SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 8 MENGACU PADA KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR MENGENAI PEDOMAN PEMBAYARAN DALAM PELAKSANAAN APBN;

Page 34: NOMOR 170/PMK.05/2010

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 13

4. PROSES BATAS WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN DITUANGKAN DALAM ROUTING SLIP ATAU DOKUMEN LAIN YANG MERUPAKAN ALUR PROSES PENYELESAIAN TAGIHAN PADA SATKER;

5. ALUR PROSES PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATKER SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (4) SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LAMPIRAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PERATURAN MENTERI KEUANGAN INI.

Page 35: NOMOR 170/PMK.05/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN INI MULAI BERLAKU PADA TANGGAL

01 OKTOBER 2010

KETENTUAN PENUTUP

KETENTUAN LEBIH LANJUT YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA

PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN INI DITETAPKAN OLEH

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Pasal 15

Pasal 14

Page 36: NOMOR 170/PMK.05/2010

TERIMA KASIHTERIMA KASIH