noise criteria

Upload: pieter-karunia-deo

Post on 08-Mar-2016

417 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

kriteria kebisingan yang ada. sesuai standart yang ada

TRANSCRIPT

  • TUGAS AKUSTIK

    NOISE CRITERIA

    Oleh

    Sarwenda Kusuma 2414100041

    Pieter Karunia Deo 2414100068

    Reynald Oloan C. 2414100100

    Faiz Rafandio 2414100106

    Jurusan Teknik Fisika

    Fakultas Teknologi Industri

    Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    2015

  • 1. Pengantar

    Suara atau bunyi memiliki intensitas yang berbeda, contohnya jika kita berteriak suara

    kita lebih kuat daripada berbisik, sehingga teriakan itu memiliki energi lebih besar untuk

    mencapai jarak yang lebih jauh. Unit untuk mengukur intensitas bunyi adalah desibel (dB).

    Skala desibel merupakan skala yang bersifat logaritmik. Penambahan tingkat desibel berarti

    kenaikan tingkat kebisingan yang cukup besar. Contoh, jika bunyi bertambah 3 dB, volume

    suara sebenarnya meningkat 2 kali lipat.

    Kebisingan bisa menggangu karena frekuensi dan volumenya. Sebagai contoh, suara

    berfrekuensi tinggi lebih menggangu dari suara berfrekuensi rendah. Untuk menentukan

    tingkat bahaya dari kebisingan, maka perlu dilakukan monitoring dengan bantuan alat:

    Ada beberapa macam peralatan pengukuran kebisingan, antara lain sound survey meter,

    sound level meter, octave band analyzer, narrow band analyzer, dan lain-lain. Untuk

    permasalahan bising kebanyakan sound level meter dan octave band analyzer sudah cukup

    banyak memberikan informasi.

    Tabel Noise Criteria

  • Noise Criteria Curves

    Untuk menentukan nilai NC dari suatu hasil pengukuran kebisingan dilakukan cara

    sebagai berikut :

    Lakukan pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi pada frekuensi pita oktaf,

    Plot hasil pengukuran tyersebut pada grafik NC/PNC

    Cari nilai penetrasi terbesar/tertinggi dari harga Tingkat Tekanan Bunyi tersebut pada

    salah satu grafik NC/PNC.

  • Harga NC/PNC dari hasil pengukuran adalah harga NC/PNC yang

    ditembus/dipenetrasi ditambah dengan nilai penetrasi terbesar.

    Contoh : Hasil pengukuran kebisingan di dalam ruangan kelas, didapatkan data seperti tercantum

    pada tabel berikut, Tentukan nilai NC dari ruangan tersebut :

    Frekuensi

    tengah, Hz

    63 125 250 500 1000 2000 4000 8000

    Tingkat

    kebisingan

    41 45 48 50 46 42 40 38

    Penyelesaian :

    Plotkan setiap TTB pada grafik (kurva) NC

    Kurva hasil ploting akan menembus kurva NC.

    Cari berapa nilai penetrasi (perbedaan dB kurva NC yang ditembus dan kurva ploting).

    Jadi bila nilai NC yang dipenetrasi adalah 45, maka ditambah nilai penetrasi yaitu misal

    perbedaan dB nya adalah 1. maka nilai NC = 45 + 1 = 46

    Bila ada 2 nilai penetrasi, maka diambil nilai penetrasi terbesar.

    2. Kriteria Gangguan Percakapan (Speech Interference Criteria)

    Frekuensi suara yang dapat dikeluarkan oleh seorang :

    Laki-laki : 100 Hz 4000 Hz.

    Perempuan : 200 Hz 8000 Hz. Kurva grafik hasil pengukuran menembus kurva NC-45 dengan selisih 1 dB. Jadi NC dari ruangan tersebut adalah 45 + 1= NC-46

    Kurva grafik hasil pengukuran menembus kurva NC-45 dengan selisih 1 dB. Jadi NC dari ruangan tersebut adalah 45 + 1= NC-46

  • Frekuensi Percakapan (Suara Pembicaraan) : 500 Hz 4000 Hz.

    Kriteria gangguan pada percakapan dinyatakan dalam besaran

    Speech Interference Level ,

    Preferred Interference Level,

    dengan L500, L1000, L2000, L4000 = TTB pada frekuensi 500, 1000, 2000, 4000 Hz

    Tabel Level Interferensi Percakapan

    Distance

    from

    speaker to

    hearer (m)

    Maximum level of background noise to ensure speech

    intelligibility (dB)

    Normal

    Voice

    Raised

    Voice

    Very

    Loud

    Voice

    Shouting

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,6

    0,8

    1,0

    1,5

    2,0

    3,0

    4,0

    8,0

    16,0

    73

    69

    65

    63

    61

    59

    56

    54

    51

    48

    45

    42

    35

    29

    79

    75

    71

    69

    67

    65

    62

    60

    57

    54

    51

    48

    41

    35

    85

    81

    77

    75

    73

    71

    68

    66

    63

    60

    57

    54

    47

    41

    91

    87

    83

    81

    79

    77

    74

    72

    69

    66

    63

    60

    53

    47

    dB3

    LLLSIL

    400020001000

    dB3

    LLLPSIL 20001000500

  • 3. Kriteria Untuk Kantor

    Speech interference levels dikembangkan untuk kriteria kantor. Level background noise

    adalah NC 20 untuk kantor eksekutif dan NC 55 dalam kantor yang terdapat penulis

    (pengetik) atau alat lainnya yang cocok.

    Hal tersebut menunjukkan beberapa tipe kantor, level yang lebih tinggi akan diterima dimana

    pembicaraan adalah tidak penting. Dalam kantor pribadi dan ruang konferensi disarankan

  • pada nilai maksimum antara 40-45 dB (LAea) dan pada ruang kantor besar pada maksimum 4-

    50 dB.

    4. Ruang Audiometri

    Agar ruang audiometri dapat mengukur dengan tepat jumlah hearing loss. Sebuah kriterium

    harus diatur pada beberapa level yang memungkinkan untuk mengukur ambang pendengaran

    manusia dengan pendengaran normal. Figure 6.5 menunjukan level maksimum yang

    diizinkan dalan octave band untuk dicapai.

    5. Rumah Sakit

    Hingga, saat ini tidak ada standar yang mengatur mengenai kebisingan atau kontrol suara

    di rumah sakit. Namun, dari kesepakatan umum dari berbagai negara, NC 30 direkomendasikan

    sebagai kriteria bising maksimum untuk bangsal rumah sakit. Disadari atau tidak, menentukan

    kriteria bising (Noise Criteria) pada rumah sakit tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan, pasien

    yang berada di rumah sakit harus tidur/beristirahat dengan cukup, sedangkan disaat yang

    bersamaan, para perawat dan dokter sedang bekerja. Tidak hanya itu, adanya bising dari

    peralatan-peralatan medis juga harus diperhatikan agar pasien tetap dapat beristirahat dengan

    nyaman.Untuk siang hari, besarnya bising maksimum yang direkomendasikan untuk bangsal

    rumah sakit yaitu diantara 45-50 dBA.

    Table Kriteria Bising yang disarankan untuk Rumah Sakit

    Kamar Tidur NC 30

    Ruang Keseharian NC 35

    Ruang Perawatan NC35

    Kamar Mandi NC 35

    Toilet NC 35

  • Dapur NC 40

    6. Rumah Tempat Tinggal

    Idealnya, kriteria bising pada ruang tidur di rumah tidak boleh melebihi kurva NC 25-35.

    Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh kebanyakan penghuni rumah yaitu suara bising

    yang berasal dari tetangga sebelahnya. Hal ini dapat diatasi dengan memasang dinding isolasi

    minimum, dengan pengeculian bahwa tetangga sebelah mengeluarkan bunyi yang sangat

    bising. Pada tabel 6.5 dapat diketahui kriteria bising untuk kamar tidur dan ruang tamu yang

    telah dihitung menggunakan kurva NR (Noise Rating).Untuk kriteria bising pada kamar tidur

    dalam satuan dB (A) ini dapat dilihat pada Tabel 6.6.

    Tabel Kriteria NR (Noise Rating) untuk tempat tidur dan ruang tamu

    Noise Rating (NR)

    Kriteria dasar untuk ruang tamu 30

    Kriteria dasar untuk kamar tidur 25

    Perbaikan :

    Nada murni mudah dimengerti -5

    Impulsif dan / atau intermiten -5

    Bising hanya saat jam kerja +5

    Bising hanya 25% dari waktu +5

    6% +10

    1-5% +15

    0-5% +20

    0-1% +25

    0-0.2% +30

    Economic tie +5

    Very quite surburban -5

    Surburban 0

    Resential urban +5

    Urban near some industry +10

    Area of heavy industry +10

  • Tabel Kriteria bising maksimum di kamar tidur dalam satuan dB(A)

    Kota 25

    Suburban 30

    Urban 35

    Busy Urban 40

    7. Ruang Kelas dan ruang kuliah

    Pada ruang kelas dan ruang kuliah, pembicaraan dilakukan secara langsung atau

    komunikasi dua arah. Bising yang berlebihan seringkali membuat komunikasi langsung ini

    berjalan kurang efisien. Idealnya tingkat kriteria bising tidak lebih besar dari kurva NC 25

    dapat dicapai untuk kebisingan kontinyu. Tingkat bising yang lebih tinggi dapat dimaklumi,

    asalkan tidak melebihi kurva NC 35.

    Persyaratan kriteria bising ruang musik hampir mirip dengan ruang kelas, tetapi hal tersebut

    akan menimbulkan masalah bila ruang musik tersebut berdampingan dengan ruang kelas.

    Orkestra kecil sekolah dapat menghasilkan tingkat suara yang cukup tinggi. Jika ruang musik

    sudah terlanjur dibangun disamping ruang kelas, harus dilakukan peningkatan isolasi bunyi

    misalnya dengan cara mengatur dinding batanya minimal setebal 230 mm.

    Present Departement for Education (DFE) merekomendasikan tingkat kebisingan

    maksimum latar belakang sekolah (bising yang tidak dihasilkan oleh kegiatan yang ada di

    ruang kelas) yang dapat dilihat pada Tabel 6.7.

    Tabel Level bising maksimum di sekolah/kampus

    Tipe Kondisi L maksimum

    (dB)

    Ruang sirkulasi, workshop, ruang praktikum 50

    Grup belajar dengan kurang dari 15 orang dan berkomunikasi dengan

    jarak kurang dari 4 meter

    45

    Resource areas, ruang belajar mandiri, perpustakaan

    Grup belajar dengan 15-35 orang dan berkomunikasi dengan jarak

    kurang dari sama dengan 8 meter

    40

    Kelas kecil

    Ruang inspeksi kesehatan

    Ruang seminar

  • Grup belajar dengan lebih dari 35 orang 35

    Ruang kelas besar

    Laboratorium bahasa

    Ruang musik dan drama 30

    8. Hotel

    Persyaratan untuk kamar tidur kamar pada hotel hampir sama dengan rumah tempat tinggal

    dengan kriteria bising yang direkomendasikan yaitu sekitar NC 25. Namun, NC 25 tersebut

    secara ekonomi sedikit mustahil untuk diterapkan pada hotel, sehingga kriteria bising yang

    umum diaplikasikan pada hotel yaitu NC 35 atau NC 40. Sedangkan untuk restoran pada hotel,

    akan sangat nyaman bila memenuhi kriteria bisingnya yaitu NC 45 atau NR 45. Standar isolasi

    antara kamar tidur hotel biasanya hampir sama dengan standar isolasi pada rumah tempat

    tinggal, hal ini menyangkut standar isolasi pada dinding dan lantainya. Standar yang lebih

    rendah dapat diterapkan apabila tidak ada bising yang ditimbulkan dari pemakaian radio dan

    televisi.

    9. Studio Rekaman

    Para peneliti yang berbeda telah menyarankan berbagai kriteria bising yang terletak

    diantara ambang pendengaran pada frekuensi rendah, dan di bawah tingkat kebisingan yang

    dihasilkan oleh kondensor mikrofon berkualitas tinggi dengan frekuensi yang lebih tinggi (ini

    melebihi ambang pendengaran pada frekuensi tinggi). Kriteria kebisingan sebesar NR 15

    disarankan untuk studio rekaman maupun studio drama . Kita dapat melihat tingkat bising

    maksimumnya pada Tabel 6.8

    Tabel Level bising maksimum yang diperbolehkan pada studio rekaman maupun studio

    drama

    Octave band centre

    frequency (Hz)

    Sound only light

    entertainment (dB)

    Drama (dB) Other sound

    All television (dB)

    63 55 45 50

    125 45 36 40

    250 38 27 32

    500 32 23 27

    1000 27 18 22

    2000 23 14 17

    4000 20 10 14

  • 10. Concert Hall

    Saat ini ada dua kriteria kebisingan yang direkomendasikan dalam ANSI standar S12.2-

    1995: Kriteria Kebisingan Seimbang (NCB) dan Kriteria kamar (RC). Namun, masih banyak

    lagi telah diusulkan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Kriteria Room Kebisingan

    (RNC) dan RC Mark-II. Penelitian diperlukan untuk memvalidasi berbagai Peringkat sytems

    dengan data pengujian subjektif aktual, dan untuk mengembangkan kriteria yang dapat

    mencirikan efek nada diskrit dan waktu bervariasi fluktuasi.

    Perhitungan dari banyak metode kriteria kebisingan yang tercantum di atas melibatkan

    pertama mengukur tingkat suara di band oktaf di berbagai tertentu dan membandingkannya

    dengan kurva maju tertentu. Nilai optimal dari kebisingan latar belakang untuk pengaturan

    ruang konser yang cukup rendah (NC-20 atau lebih rendah, RC-20 (N) atau lebih rendah).

    11. Gereja

    Kondisi akustik yang tepat untuk ibadah harus mencakup ketentuan sebagai berikut:

    1. Akustik alami Hidup yang mendukung dan meningkatkan respon lisan dan dinyanyikan

    dari majelis.

    2. Lingkungan akustik yang memberikan kesan terdengar dari kehadiran orang lain, jelas

    menyampaikan pengalaman ibadah umum.

    3. Lokasi Cocok dan konfigurasi spasial untuk sumber suara utama.

    4. Isolasi suara yang baik untuk mencegah intrusi mengganggu suara selama ibadah atau

    meditasi dan untuk memungkinkan privasi dan kerahasiaan di mana diperlukan.

    5. Kontrol yang memadai dari kebisingan yang dihasilkan oleh sistem bangunan dalam gereja

    seperti HVAC, pipa, dan pencahayaan.

    6. Sebuah berkualitas tinggi sistem penguatan suara.

    Memenuhi persyaratan ini adalah yang paling efektif dan ekonomis dicapai jika mereka adalah

    bagian integral dari desain arsitektur dari fase desain awal.

  • Design Studio Musik

    Studio merupakan ruangna yang kedap suara, yang kerap digunakan orang untuk memainkan

    alat music tanpa mengganggu orang lain. Suara dalam studio musik dihasilkan oleh instrumen

    musik dan ditangkap oleh transduser (alat yang mengubah energi suara menjadi energi elektronik),

    di antaranya mikrofon atau peralatan elektronik yang ditanamkan di dalam instrumen itu sendiri.

    Dalam pembuatan studio akustik, harus diperhatikan persyaratan persyaratan umum yang harus

    dipenuhi. persyaratan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu persyaratan akustikal dan persyatan

    fungsional. Berikut persyaratan persyaratan tersebut .

    Untuk pembuatan studio music, harus diperhatikan juga bahan atau material material yang

    mendukung, dalam artian material material tersebut harus berkoefisien serap yang memadahi. Hal

    ini harus diperhatikan, karena jika kita salah memilih material, maka akan terjadi kebocoran

    dimana mana dan akan sangant mengganggu tetangga. Untuk pemilihan bahan peredam, dapat

    dipilih rockwool dan papan gypsum 12mm dengan karpet dibagian terluarnya. Perancangan

    peredam suara juga harus diperhatikan. dibutuhkan rangka yang kuat untuk menopang beban

    bahan peredam yang akan di pasang di dinding ruangan.

    Gambar 1. Struktur material penuyusun peredam suara.

    Persyaratan Akustik Persyaratan Fungsional

    Ketenangan di bawah NC 20 Kontrol suhu dan ventilasi yang memadai

    Isolasi dari lingkungan Kontak visual dengan ruang control

    Dengung yang memadai

    Bebas dari kerusakan akustik

    Difusi yang wajar

    Isolasi untuk instrumen yang berbeda

    Pengendalian dengung bass

    Penyerapan variable

    Panel dinding akustik (panel akustik menyerap

    atau merefleksikan)

  • Gambar 2. Struktur lapisan peredam suara.

    Dalam lingkup studio musik, terdapat juga soal gema. Gema studio musik meliputi beberapa

    ruang yang diakses dari mini lobi yang memisahkan studio musik dari ruang kontrol. Lobi ini

    terkadang dapat digunakan sebagai ruang isolasi secara khusus jika ada kebutuhan feedback,

    misalnya dengan gitar listrik. Dua bilik isolasi, dengan pintu geser kaca, yang valiabel untuk

    instrumen tersendiri, seperti piano atau vokal. Peredam juga memiliki andil dalam kualitas studio

    musik. Dinding dan langit-langit yang terbuat dari beberapa lapisan drywall dengan penyelesaian

    panel kayu dapat dipasang di langit-langit sebagai peredam. Peredam berlapis persegi digantung

    dengan kait di dinding dan dapat dipindahkan atau dilipat untuk memperluas ruang. Juga, berguna

    untuk mengatasi frekuensi dengung. Pertengahan frekuensi waktu gema adalah sekitar 1.2 detik

    dan datar dengan frekuensi. Gambar 3 memperlihatkan kisaran waktu gema yang tepat untuk

    sebuah studio musik.

    Gambar 3. Grafik waktu gema

  • Bass trap dilakukan dengan menggunakan pleno udara yang dibangun pada langit-langit,

    seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4. Saluran fleksibel di daerah ini membuat ruang dengan

    bass penyerap pleno. Daerah ini penuh dengan isolasi fiberglas. Energi frekuensi rendah bisa

    masuk melalui diffuser dan keluar dari saluran-saluran ke dalam volume yang diperlakukan.

    Langit-langit tersegmentasi membutuhkan diffuser kayu permukaan yang diterapkan untuk

    mengontrol gema getaran.

    Gambar 4. Ilustrasi Desain Akustik Ruang Bass Trap