no uraian 2008 2009 2010 2011 2012

176

Upload: hoangminh

Post on 12-Jan-2017

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
Page 2: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… i

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014............................................................................... ii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… iii

DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………......………... I-1 1.1. Latar Belakang ……………………………..…………………..... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan …………………………..………… I-2 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJM dengan Dokumen

Perencanaan Pembangunan Daerah lainnya .….......…..……. I-4 1.4. Maksud dan Tujuan ...……………………………………...……. I-7 1.5. Sistematika Penulisan ….……………………….………….…..…. I-8

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH............................................ II-1 2.1. Aspek Geografi dan Demografi ………………………..…….…… II-1 2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat .….……….………………………… II-16 2.3. Aspek Pelayanan Umum….…………………………......………… II-20 2.4. Aspek Daya Saing Daerah …..……………………………………. II-46

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ........... III-1 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ….................................................. III-1 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ……...………….. III-16 3.3. Kerangka Pendanaan 2008-2013 …..…….…..…………………. III-22

BAB IV ANALISA ISU-ISU STRATEGIS ……………………….……...…. IV-1 4.1. Permasalahan Pembangunan ………………….........…………... IV-1 4.2. Isu-isu Strategis ………………………………………….…………. IV-3

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ............................................. V-1 5.1. VISI ................................................................................................. V-1 5.2. Misi ................................................................................................. V-2 5.3. Tujuan dan Sasaran ……………………………………………........... V-3

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................. VI-1

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 i

Page 3: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH …………………………………………………….………….. VII-1

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN …………………………………………. VIII-1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ……………………. IX-1

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN …….……... X-1

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 ii

Page 4: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BUPATI LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 – 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK TIMUR,

Menimbang : a. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur

merupakan rencana pembangunan Kabupaten

Lombok Timur untuk 5 (Lima) tahun yang memuat

visi, misi, strategi pembangunan daerah, kebijakan

umum, agenda pembangunan daerah dan prioritas

program secara rinci dan terukur;

b. bahwa untuk keberlanjutan program pembangunan

daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur 2005-

2025, perlu disusun RPJMD Tahun 2013-2018;

c. bahwa RPJMD tersebut di atas, disusun sebagai

upaya mengarahkan seluruh dimensi kebijakan

pembangunan baik sektoral, lintas sektoral maupun

lintas daerah dan sebagai pedoman umum dan arahan

dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

pembangunan serta pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat di daerah; RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 5: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu

membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-

2018;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958

tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II

Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1649);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421); RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 6: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4739);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1988 tentang

Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988

Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3373); RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 7: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

13. Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2000 tentang

Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4028);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593)

16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4693);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 8: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4815);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4816);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2006

Nomor 11);

24. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 9: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 31);

25. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa

Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 32);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2

Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi

Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur

(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun

2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Lombok Timur Nomor 1);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur

(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun

2008 Nomor 4);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6

Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur

2005-2025;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2

Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2032

(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun

2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Lombok Timur Nomor 2);

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 10: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

dan

BUPATI LOMBOK TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

2013-2018

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat

Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

Daerah Kabupaten Lombok Timur.

3. Bupati adalah Bupati Lombok Timur.

4. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan

tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan

pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang

tersedia.

5. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan.

6. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

7. Tujuan adalah rumusan mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mencapai Misi.

8. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

9. Kebijakan adalah arah/ tindakan yang diambil oleh

pemerintah daerah untuk mencapai tujuan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 11: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

10. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu

atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah/Lembaga untuk mencapai sasaran dan

tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau

kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh

Instansi Pemerintah.

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2013-2018 yang selanjutnya disebut RPJMD

adalah Dokumen perencanaan pembangunan daerah

untuk periode 5 (Lima) tahun di Kabupaten Lombok

Timur.

12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD

adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah

untuk periode 20 (Dua Puluh) tahun, terhitung sejak

tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

13. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat

KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang

pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi

yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

14. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat

Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD

untuk periode 5 (lima) tahun.

15. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya

disebut RKPD adalah dokumen perencanaan daerah

untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut rencana

pembangunan tahunan daerah;

16. Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja

SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk

periode 1 (satu) tahun.

17. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang

selanjutnya disingkat Bappeda adalah unsur

perencanaan penyelenggaraan pemerintahan yang RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 12: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan

penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan

rencana pembangunan daerah.

Pasal 2

(1) RPJMD Tahun 2013-2018 merupakan landasan dan

pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan

pembangunan daerah 5 (Lima) tahun.

(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun

berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan.

BAB II : Gambaran Umum.

BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah.

BAB IV : Analisis Isu-isu Strategis.

BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan.

BAB VII : Kebijakan Umum dan Program

Pembangunan Daerah.

BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas dan

Kebutuhan.

BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah.

BAB X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Pasal 3

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum

dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 4

(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan

Pasal 3 menjadi pedoman bagi masing-masing SKPD

dalam penyusunan Renstra SKPD dan Renja SKPD.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 13: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

(2) Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah penyusunan

RKPD berpedoman pada RPJMD Tahun 2013-2018.

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan

sebagai bahan pembahasan KUA dan pedoman

penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah.

Pasal 5

(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan RPJMD Tahun 2013-2018.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi pengendalian terhadap kebijakan masing-

masing SKPD dalam melaksanakan RPJMD Tahun

2013-2018.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi penilaian terhadap pelaksanaan RPJMD

Tahun 2013-2018 oleh masing-masing SKPD.

(4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

menjadi bahan bagi penyusunan RPJMD periode

berikutnya.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD diatur

dengan Peraturan Bupati.

Pasal 6

(1) RPJMD Tahun 2013-2018 dapat dirubah dalam hal:

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan

bahwa proses perumusan dan substansi yang

dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 14: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan.

b. terjadi perubahan yang mendasar.

c. merugikan kepentingan daerah dan nasional.

(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan berdasarkan peraturan daerah.

Pasal 7

(1) Masyarakat dapat menginformasikan program dan

kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan RPJMD

yang telah ditetapkan.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

disertai dengan data yang akurat.

(3) Pemerintah daerah menindaklanjuti informasi dari

masyarakat sebagaimana pada ayat (1) berdasarkan

pertimbangan Kepala Bappeda dan Kepala SKPD.

(4) Ketentuan mengenai mekanisme penyampaian dan

tindak lanjut informasi dari masyarakat diatur dengan

Peraturan Bupati.

Pasal 8

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka

Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Lombok Timur 2008-2013 (Lembaran Daerah

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2009 Nomor 6) dicabut

dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 15: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Lombok Timur.

Ditetapkan di Selong

pada tanggal 28 Pebruari 2014

BUPATI LOMBOK TIMUR,

MOCH. ALI BIN DACHLAN

Diundangkan di Selong

pada tanggal 28 Pebruari 2014

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

LOMBOK TIMUR,

ROHMAN FARLY

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014 NOMOR 1

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 16: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2018

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2014

BUPATI LOMBOK TIMUR,

MOCH. ALI BIN DACHLAN

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018

Page 17: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

DAFTAR TABEL

Hal.

1. Tabel II.1 Penggunaan Tanah (Ha) di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012....................................................................... II-6

2. Tabel II.2 Penduduk Kabupaten Lombok Timur Menurut KecamatanTahun 2012………….………..………………... II-14

3. Tabel II.3 Lapangan Pekerjaan Utama……………………..…...……. II-15 4. Tabel II.4 PDRB Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008

Periode 2008-2012 (Dalam Juta Rupiah)…………….…… II-16 5. Tabel II.5 Distribusi Presentase PDRB Kab.Lombok Timur

ADHK Tahun 2000 Periode 2008-2012………………………… II-17 6. Tabel II.6 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pendidikan………...…. II-21 7. Tabel II.7 Capaian Indikator Kinerja Bidang Kesehatan………..…… II-25 8. Tabel II.8 Capaian Indikator Kinerja Sarana Kesehatan…………..... II-26 9. Tabel II.9 Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kesehatan…….…….... II-27 10. Tabel II.10 Capaian Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Selong.....… II-28

11. Tabel II.11 Capaian Indikator Kinerja Kunjungan dan Pelayanan RSUD Selong……………….…………………….………..… II-30

12. Tabel II.12 Capaian Indikator Kinerja Jaringan Irigasi………..……..... II-32

13. Tabel II.13 Capaian Indikator Kinerja Jaringan Jalan……..……..……. II-33

14. Tabel II.14 Status Jalan di Kabupaten Lombok Timur………....……… II-33

15. Tabel II.15 Kondisi Jalan…………………………..……………………… II-34

16. Tabel II.16 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan………..….. II-35

17. Tabel II.17 Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Lombok Timur……. II.37

18. Tabel II.18 Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan..….... II-38

19. Tabel II.19 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal….. II-40

20. Tabel II.20 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian……….…….. II-42

21. Tabel II.21 Perkembangan Sektor Perdagangan……………..………. II-44

22. Tabel II.22 Perkembangan Sektor Industri di Kab. Lombok Timur………………………………………………………….. II-46

23. Tabel II.23 Distribusi Presentase PDRB Kabupaten Lombok Timur ADHB Tahun 2008-2012……………...……………………. II-47

24. Tabel II.24 Produksi Ikan di Kabupaten Lombok Timur…………….… II-50

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 iii

Page 18: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

25. Tabel II.25 Posisi Kredit Bank Umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 – 2011 (Juta Rupiah)…………………....…… II-51

26. Tabel II.26 Kondisi Jalan…………...………………………………….… II-52

27. Tabel II.27 Jenis dan Jumlah Investasi di Kabupaten Lombok Timur…………………………………………………….……. II-53

28. Tabel II.28 Penguatan Kelembagaan Lokal di Kabupaten Lombok Timur…………………..……….…………….……. II-56

29. Tabel III.1 Perkembangan Komponen PAD Tahun 2008-2012….... III-2

30. Tabel III.2 Realisasi Penerimaan Hasil Perusahaan Milik Daerah danHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah........... III-4

31. Tabel III.3 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang sah 2008-2012........................................................................ III-5

32. Tabel III.4 Realisasi Dana Perimbangan 2008-2012......................... III-6

33. Tabel III.5 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 – 2012…………………………………..…..... III-8

34. Tabel III.6 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Lombok TimurTahun 2008-2012 ….………… III-11

35. Tabel III.7 Analisis Rasio Keuangan Tahun 2008-2012 Kab. Lombok Timur……………………………………......... III.13

36. Tabel III.8 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lombok Timur…..….…. III-21

37. Tabel III.9 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kab. Lombok Timur……………….…………………………. III-21

38. Tabel III.10 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kab. Lombok Timur……………………………………….…. III-22

39. Tabel III.11 Pengeluaran Periodik, Wajibdan Mengikat serta Perioritas Utama Tahun 2008-2012 Kabupaten Lombok Timur…………………………………………..……. III-23

40. Tabel III.12 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Timur………………………………………...……… III-26

41. Tabel III.13 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Timur…....……… III-27

42. Tabel IV.1 Kondisi Beberapa Indikator Kesehatan 2008 dan 2012... IV-5

43. Tabel IV.2 Data Series 2008-2012 Banyaknya Gangguan Kamtibmas yang Dilaporkan…………………..…………… IV-11

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 iv

Page 19: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

DAFTAR GRAFIK

Hal.

1. Grafik II.1 Jumlah Dan laju Petumbuhan Penduduk…………………… II-14 2. Grafik II.2 Pendapatan Perkapita…………………………………………. II-18 3. Grafik II.3 Produksi 4 Komoditas Pertanian (Ton)………. ……………. II-48 4. Grafik II.4 Perkembangan populasi sapi Kabupaten Lombok Timur… II-49 5. Grafik II.5 Perkembangan Produksi Jagung Kabupaten Lombok

Timur……………………………………..…………………….. II-49

6. Grafik II.6 Perkembangan Produksi Rumput Laut Kabupaten Lombok Timur……………………..…………………………... II-50

7. Grafik III.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008-2012………………………………………………. III-2

8. Grafik III.2 Pendapatan Asli Daerah dari Tahun 2008-2012……………. III-3 9. Grafik IV.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2008-2012………..………… IV-3 10. Grafik IV.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2008-2012 1Laju Inflasi

di Kabupaten Lombok Timur 2008-2014…………………….. IV-5 11. Grafik IV.3 Trend indikator AKI dan AKB 2008-2012……………..……… IV-6 12. Grafik IV.4 Persentase APK dan APM pada Jenjang Pendidikan

SD-SMA Tahun 2012……………………………..……………. IV-7 13. Grafik IV.5 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja ………………..………... IV-8 14. Grafik IV.6 Lapangan Pekerjaan Utama……………………………..……. IV-8 15. Grafik IV.7 Persentase status pekerjaan angkatan Kerja Tahun 2012… IV-9

16. Grafik IV.8 Distribusi lapangan kerja TKI asal Lombok Timur di Luar Negeri Tahun 2012……………………………..………… IV-9

17. Grafik IV.9 Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah IV-12 18. Grafik IV.10 Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah IV-12 19. Grafik IV.11 Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah IV.12

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 v

Page 20: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2018

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana amanat Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), khususnya pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, maka Kabupaten Lombok Timur yang baru saja memasuki babak baru pemerintahan dengan terpilihnya H. Moch. Ali Bin Dachlan dan Drs. Khairul Warisin, M.Si sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2013-2018 wajib untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka menengah 2013-2018 sebagai penjabaran Visi dan Misi . Amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang SPPN ini diperkuat kembali dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 khususnya pasal 14, yang memperkuat peran Pemerintah Daerah yaitu dengan diaturnya urusan wajib sebanyak 16 (Enam Belas) urusan diantaranya adalah urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan. Dalam rangka menindak lanjuti urusan wajib perencanaan dan pengendalian pembangunan maka didalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah telah diatur ruang lingkup perencanaan daerah melalui tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan yang terdiri atas : Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) yang menganut prinsip-prinsip antara lain : merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah, dan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Demikian juga disebutkan dalam Pasal 150 Undang-undang 32 Tahun 2004 ayat 1,bahwa Rencana pembangunan RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 1

Page 21: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

jangka menengah daerah yang selanjutnya disebut RPJM daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman kapada RPJP daerah dengan memperhatikan RPJM nasional. Pada tahun 2013 ini, posisi Kabupaten Lombok Timur adalah dalam transisi pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahunan menuju periode Lima Tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku, yaitu Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, maka sejak Bupati dan Wakil Bupati dilantik untuk masa jabatan Lima Tahun, maka paling lambat 6 (enam) bulan setelahnya, RPJMD telah di Perdakan. Demikian halnya dengan kondisi Kabupaten Lombok Timur, Bupati dan Wakil Bupati telah dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 30 Agustus 2013, sehingga RPJMD periode 2013-2018 harus selesai paling lambat 6 (enam) bulan setelahnya yaitu pada 28 Pebruari 2014.

RPJMD 2013-2018 memiliki nilai strategis ditinjau dari peran dan fungsinya sebagai penentu arah kebijakan lima tahun kedepan. Dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai penentu arah kebijakan, RPJMD merupakan rujukan bagi SKPD dalam menentukan target kinerja sektoral yang dituangkan dalam Renstra SKPD yang secara keseluruhan bermuara pada pencapaian target kinerja pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang tergambarkan dalam capaian target kinerja tahunan selama periode 2013 sampai dengan 2018. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 2

Page 22: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593)

16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 3

Page 23: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2006 Nomor 11);

24. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 31);

25. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 32);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 4);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2);

1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah Lainnya

Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 4

Page 24: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. RPJMD harus sinkron dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.

RPJMD Kabupaten Lombok Timur, diterjemahkan dari visi dan misi Kepala Daerah periode 2013-2018 yang dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Kabupaten Lombok Timur 2005-2025, dengan memperhatikan RPJMD Propinsi NTB dan RPJM Nasional. Penyelarasan dilakukan dengan mensinkronkan tujuan dan sasaran RPJMD. Selanjutnya, RPJMD Kabupaten Lombok Timur digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

Sebagai dokumen perencanaan kebijakan pembangunan 5 (lima) tahun kedepan, RPJMD Kabupaten Lombok Timur juga mempedomani dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur yang tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2012 dan mengarah pada terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan pemanfaatan ruang, baik kebijakan struktur tata ruang maupun kebijakan pola tataruang.

Dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian kinerja tahunan SKPD yang bermuara pada pencapaian indikator kinerja daerah, maka penyusunan indikator kinerja disesuaikan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ada, antara lain menyangkut SPM pada 15 (lima belas) bidang yaitu : Keluarga Berencana, kesehatan, kesenian, ketahanan pangan, ketenagakerjaan, kominfo, lingkungan hidup, pekerjaan umum, pemberdayaan anak dan perlindungan perempuan, pemerintahan dalam negeri, pendidikan, perumahan rakyat dan sosial, penanaman modal serta perhubungan.

Dalam hirarki dokumen perencanaan daerah maka kedudukan RPJMD tahun rencana terhadap RPJPD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025 dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut :

RPJP 2005-2025

Lima Tahun Pertama Lima Tahun Kedua Lima Tahun Ketiga Lima Tahun Keempat

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

RPJMD

2008-2013

2008-2013

RPJMD

2013-2018

2013-2018

GAMBAR I.1 KEDUDUKAN RPJMD TAHUN RENCANATERHADAP RPJP

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 5

Page 25: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Sedangkan keterkaitan RPJMD, RKPD dan Renstra SKPD adalah bahwa RPJMD merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah setiap tahun dan sebagai rujukan penyusunan Renstra SKPD yang dipedomani sebagai dasar penyusunan rencana kerja SKPD setiap tahunnya. Keterkaitan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

GAMBAR I.2 KETERKAITAN RPJMD, RKPD dan RENSTRA SKPD

Secara hirarkis, kedudukan dokumen perencanaan menurut Undang-undang

No.25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dapat digambarkan sebagai berikut : RPJPN merupakan dokumen perencanaan jangka panjang skala nasional yang disusun untuk masa perencanaan 20 (dua puluh) tahunan dan merupakan dokumen utama sebagai rujukan rencana jangka panjang daerah propinsi maupun kabupaten/kota, yang selanjutnya dirincikan dalam 4 (empat) dokumen rencana pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahunan yang disebut RPJMN untuk skala nasional dan RPJMD untuk Propinsi dan Kabupaten/Kota.

Sebagai dokumen operasionalnya, maka RPJMD kemudian diterjemahkan dalam rencana strategis lima tahunan yang disusun oleh masing-masing Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk Renstra SKPD. Dalam menetapkan alokasi anggaran pelaksanaan program kegiatan, maka melalui mekanisme Musrenbang disusunlah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk skala nasional dan RKPD untuk propinsi, kabupaten dan kota, yang ditindak lanjuti oleh penyusunan Renja SKPD yang berpedoman pada RKPD sebagai dasar penyusunan RKA-SKPD pada setip tahunnya, dimana RKA-SKPD merupakan materi dasar penyusun APBD untuk Propinsi, kabupaten dan kota. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

RPJM

RKPD

RENSTRA SKPD

RENJA SKPD

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 6

Page 26: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

GAMBAR I.3

HUBUNGAN RPJPD, RTRW, RPJMD, RENSTRA SKPD DAN RENJA SKPD

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud : adalah menjadi pedoman bagi seluruh komponen daerah seperti pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lain-lain dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Lombok Timur sesuai dengan visi, misi dan program pembangunan dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih, sehingga seluruh upya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.

Tujuan : a. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan

permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima) tahun kedepan.

b. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 (lima) tahun kedepan.

c. Menerjemahkan visi dan misi kepala daerah kedalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2013 sampai dengan 2018 yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing SKPD Tahun 2013 sampai dengan 2018 yang berpedoman pada RPJPD Tahun 2005-2025.

d. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 sampai dengan 2018.

e. Menetapkan indikator kinerja satuan kerja perangkat daerah dan indikator kinerja kepala daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintah daerah periode 2013 sampai dengan 2018.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 7

Page 27: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1.5. Sistematika Penulisan

RPJM Daerah Kabupaten Lombok Timur 2013-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3. Kerangka Pendanaan BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 I - 8

Page 28: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. ASPEK GEOGRAFIS dan DEMOGRAFI 2.1.1. ASPEK GEOGRAFIS 2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten diantara sepuluh

Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, berada di sebelah timur Pulau

Lombok, terletak antara 1160 - 1170 Bujur Timur dan 80 - 90 Lintang Selatan. Luas

wilayahnya tercatat 2.679,88 km2, terdiri atas daratan seluas 1.605,55 km2 atau

(59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 km2 (40,09 %). Secara administratif Kabupaten

Lombok Timur terdiri dari 20 Kecamatan 254 desa/kelurahan dengan rincian : 15

kelurahan, 239 Desa dengan batas administrasi sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Laut Jawa

- Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

- Sebelah Barat : Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Utara

- Sebelah Timur : Selat Alas

Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 1

Page 29: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.1.1.2. Topografi Ketinggian wilayah Kabupaten Lombok Timur bervariasi antara 0 m diatas

permukaan laut pada daerah pantai sampai dengan 3.726 meter dpl pada daerah pegunungan. Atas dasar ketinggian wilayah kabupaten Lombok timur tersebut, maka dapat dibuat kriteria kondisi wilayah menjadi daerah datar, yaitu kelerengan antara 0 - 2%, landai bergelombang dengan kelerengan antara 2 - 15%, daerah dataran tinggi, yaitu antara 15 - 40% dan yang paling ekstrem adalah daerah yang curam atau bergunung-gunung dengan kelerengan >40%.

Berdasarkan klasifikasi Topografi, maka untuk kelerengan antara 0-2% atau daerah yang datar mencakup kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Kecamatan Pringgabaya dengan luas keseluruhan mencapai 2.576 Ha. Untuk wilayah dengan kelerengan antara 2-15% dan merupakan kreteria kelerengan yang dominan di Kabupaten Lombok Timur, mencakup wilayah Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Kecamatan Sambelia dengan luas keseluruhan wilayah sekitar 96.763 Ha, sedangkan untuk wilayah dengan kelerengan antara 15-40% mencakup sebagian wilayah Kecamatan Suela, dan sebagian wilayah Kecamatan Sembalun, adapun untuk wilayah yang paling curam dengan kelerengan >40% meliputi daerah pegunungan Rinjani yang ada di Kecamatan Sembalun dengan luas areal sekitar 13.810 Ha.

Adapun kondisi geografis wilayah Kabupaten Lombok Timur berdasarkan ketinggian diatas permukaan laut, pada wilayah kecamatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: ketinggian antara 0 - 100 meter dpl, meliputi wilayah Kecamatan Keruak, Labuhan

Haji, Pringgabaya dan Kecamatan Sambelia, Ketinggian antara 100 - 500 meter dpl, merupakan kondisi wilayah yang paling

dominan di Kabupaten Lombok Timur yang mencakup wilayah Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Terara, sebagian Montong Gading, Sikur, Masbagik, sebagian wilayah Kecamatan Pringgasela, sebagian wilayah Kecamatan Aikmel, Sebagian wilayah Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Sukamulia, Wanasaba dan Kecamatan Suralaga.

Ketinggian antara 1.000 meter dpl, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Montong Gading, sebagian Pringgasela, sebagian Aikmel dan sebagian wilayah Kecamatan Sambelia.

Sedangkan ketinggian antara 1000 – 1500 m Dpl mencakup wilayah Kecamatan Sembalun dan sebagian wilayah Kecamatam Suela.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 2

Page 30: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.1.1.3. Geologi Secara garis besar keadaan geologi di wilayah Kabupaten Lombok Timur di bagi

menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Utara, wilayah Tenggara dan wilayah Selatan. Bebatuan yang ada sebagian besar berasal dari hasil kegiatan gunung berapi, yaitu dari aktivitas Gunung Rinjani dan Gunung Nangi. Data geologi untuk Kabupaten Lombok Timur diambil dari Ree geologische Kaert Det Esland Lombok skala 1 : 200.000 tahun 1879. Berdasarkan data tersebut dapat dikemukakan luas masing-masing jenis bebatuan yang ada sebagai berikut :

a. Vulkaniech seluas 284.445 Ha yang terdiri atas 1. Rendjanigebergte seluas 63.798 Ha 2. Vulkan Nangi seluas 57.864 Ha 3. Puinsteem Terein seluas 11.310 Ha, tersebar di Kabupaten Lombok Timur 4. Bataltlavastroom seluas 339 Ha tersebar di Kabupaten Lombok Timur 5. Amphibool Andesit Lavestroom seluas 678 Ha yang tersebar di Kabupaten

Lombok Timur. b. Kwartaire Sedimenten seluas 8.693 Ha c. Krateeigwal, seluas 4.967 Ha d. Danau Segara Anak seluas 814 Ha 2.1.1.4. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur secara umum terdiri dari jenis Aluvial, Regosol, Grumosol, Mediteran dan Asosiasi Litosol dan Litosol coklat kemerahan. Berdasarkan tabel, diperoleh gambaran bahwa jenis tanah yang paling dominan di Kabupaten Lombok Timur adalah Tanah Brown Forest Soil Vulkan dengan luas 29.062 Ha atau 18,10%. Menyusul Jenis tanah regosol Vulkan seluas 27.493 Ha atau 17,12%, sedangkan tanah Mediteran Coklat Vulkan seluas 1.075 Ha atau 0.67 %.

Adapun penyebaran jenis tanah berdasarkan wilayah kecamatan yang ada diperoleh gambaran sebagai berikut : Tanah jenis Grumosol tersebar di Kecamatan Keruak, Jerowaru, Terara, Montong Gading, Sikur, Sukamulia, Suralaga, Selong, Labuhan Haji, sebagian Aikmel, Wanasaba dan sebagian Kecamatan Sembalun, dengan luas 38.423 ha atau 23.93% dari seluruh luas Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan Keruak dan Jerowaru mempunyai luas tanah Gromusol 18.462 Ha atau 11.50%, sedangkan Kecamatan Sukamulia dan Suralaga hanya 23 Ha.

Jenis tanah Mediteran Coklat Vulkan dan Mediteran Coklat tersebar di Kecamatan Pringgabaya, Suela, sebagian Aikmel dan Kecamatan Sambelia dengan luas 25.187 Ha. Kecamatan Pringgabaya memiliki luas tanah 12.914 Ha, sedangkan Kecamatan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 3

Page 31: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Aikmel hanya 550 ha. Tanah Mediteran Coklat Vulkan hanya terdapat di Kecamatan Aikmel seluas 1.075 Ha, dan untuk jenis tanah Mediteran Coklat hanya terdapat di Kecamatan Keruak.

Jenis tanah Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat adalah jenis tanah yang terdapat di kecamatan Labuhan Haji, sebagian Selong, Pringgabaya, Aikmel dan Kecamatan Sambelia, dengan luas 10.676 Ha atu 6,65 %. Sedangkan tanah Regosol Kelabu dan Aluvial Hidromorf terdapat di Kecamatan Keruak, Sakra, Sakra Barat dan Sakra Timur dan sebagian Kecamatan Selong dengan luas 1.719 Ha atau 1,07 %. Lebih jelasnya lihat peta 3.2. mengenai jenis tanah.

Seperti daerah lainnya di Indonesia, maka Kabupaten Lombok Timur juga beriklim trofis yang ditandai dengan dua musim, yaitu musim panas dan musim penghujan. Musim penghujan berlangsung antara bulan Januari - Maret, dengan tingkat curah hujan rata-rata berkisar 1000 hingga 2000 mm/tahun dengan hari hujan sebanyak 100 – 200 hari/tahun. Sedangkan musim panas atau kemarau berlangsung antara bulan April-Desember. Kondisi ini diakibatkan adanya perubahan klimatologi global maka terjadi pergeseran musim, yang berpengaruh terhadap waktu pergantian musim jika dibandingkan kondisi beberapa dekade yang lalu. Suhu udara di Kabupaten Lombok Timur pada pagi hari berkisar antara 18 - 23 C, sedangkan pada siang hari suhu udara berkisar antara 27 - 35 C, dengan kelembaban udara rata-rata 80%.

Curah hujan rata-rata perbulan sebesar 151,84 mm dengan jumlah hari hujan perbulan selama 15 hari. Adapun kecamatan yang merupakan daerah paling basah pada musim penghujan adalah Kecamatan Aikmel, Suela, Sembalun, Masbagik, Pringgasela, Montong Gading. Sedangkan daerah paling kering adalah Kecamatan Keruak dan Jerowaru dengan curah hujan rata-rata 14 mm/hari.

2.1.1.5. Kemampuan Tanah

Yang dimaksud dengan kemampuan tanah adalah keadaan wilayah yang dilihat dari segi fisik wilayah, antara lain tentang kemiringan tanah, kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, erosi tanah dan faktor pembatas. Dengan diketahuinya kemampuan tanah, maka dapat digunakan sebagai sarana dalam pemanfaatan wilayah yang berwawasan lingkungan terutama dalam pemanfaatan tanah supaya tetap menjamin kelestarian sumber daya alam/tanah dan llingkungan hidup. Selain itu kemampuan tanah dapat juga digunakan untuk memantau tindakan prioritas pembangunan didaerah yang bersangkutan.

2.1.1.6. Kemiringan Tanah/Lereng

Yang dimaksud dengan kemiringan tanah adalah beda tinggi dari dua tempat yang

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 4

Page 32: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

berbeda, yang dinyatakan dalam persen artinya perbedaan tinggi dari dua tempat yang berbeda dalam jarak 100 m.

Kecamatan Sukamulia, Suralaga, Masbagik dan Pringgasela mempunyai persentase luas nomor dua dan tiga, masing-masing 78.59% dan 72.18% dari luas wilayahnya. Akan tetapi keempat kecamatan ini sudah memakai sistem irigasi teknis sehingga tidak terlalu menyulitkan pengairannya, kecuali pada kecamatan Pringgasela terdapat daerah yang memiliki kemiringan curam sehingga agak sulit dalam pengairannya.

Kecamatan Sambelia dan kecamatan Aikmel memiliki luas lahan yang banyak dengan kemiringan 40°. Kecamatan Sambelia yang mempunyai luas 31.459 ha memiliki 35.53% lahan berbukit. Ini termasuk kawasan hutan yang dilindungi dan sebagian hutan telah menjadi gundul sehingga perlu mendapat perhatian. Begitu juga dengan Kecamatan Aikmel dengan luas pegunungan 10.860 Ha dari luas kecamatan Aikmel sebagian lahannya telah menjadi gundul. Didaerah ini juga terdapat kawasan nasional Gunung Rinjani yang sebagian telah menjadi gundul.

Kedalaman efektif tanah merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengusahaan tanah, suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh kedalaman tanah. Berdasarkan kedalaman efektif tanah, luas Kabupaten Lombok Timur sebagian besar mempunyai kedalaman efektif tanah lebih dari 60 cm atau seluas 118.811 Ha (74%), selebihnya seluas 27.677 Ha memiliki kedalaman efektif tanah antara 30-60 cm. Sedangkan daerah yang memiliki kedalaman efektif tanah 30 cm seluas 14.002 Ha atau 8,72%.

Klasifikasi tekstur tanah di Kabupaten Lombok Timur dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Halus, Sedang dan Kasar. Berdasarkan tekstur tanah di Kabupaten Lombok Timur dapat diketahui bahwa sebagian besar bertekstur sedang yaitu seluas 130,977 Ha (81,57%), bertekstur halus 18,778 Ha (16,70%) dan bertekstur Kasar 10.800 Ha (6,72%). 2.1.1.7. Pola Penggunaan Tanah

Pola penggunaan tanah di Kabupaten Lombok Timur berupa permukiman, persawahan, perkebunan, areal tambak dan tegalan. Berdasarkan data yang ada dapat digambarkan bahwa pola penggunaan tanah yang dominan di Kabupaten Lombok Timur berupa areal persawahan yang tersebar merata di seluruh wilayah kecamatan. Demikian pula untuk penggunaan tanah untuk permukiman tersebar merata. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 5

Page 33: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

TABEL II.1 PENGGUNAAN TANAH (Ha)

KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012

NO KECAMATAN PERMUKIMAN SAWAH TEGAL PERKEBUNAN MATA AIR TAMBAK

SEMAK BELUKAR

1 Jerowaru 837,2 1.966,4 1.176,3 35,7 - 13.4 Keruak 698,4 1.083,0 164 94,8 56,12 - 8,5 2 Sakra 196 2.074,0 140 142,3 12,7 7 Sakra Barat 222 2.807,1 180 144,5 17,4 56.4 Sakra Timur 167 3.090,0 106 124,1 83,2 12,4 Terara 346,2 3.959,0 224 133,2 38,15 573,4 -

Mt. Gading 225 3.625,0 304,1 254,8 1799,12 - - Sikur 239 3.406,0 624 147,8 163,28 - - 3 Masbagik 514,7 3.184,4 643,2 218,3 188,41 746,3 - Pringgasela 175 3.259,0 3.246,2 164,4 - - Sukamulia 220 4.937,2 251 137,5 2,2 - Suralaga 192 3.794,0 459 213,3 - - Selong 784,7 2.205,1 809 154,2 65,3 2 - Labuhan haji 253,4 2.505,8 2.722,1 185,2 1,5 - 4 Pringgabaya 503 2.896,4 6.352,4 214,7 37,68 - -

Suela 239 4.239,2 2.648,2 172,4 - - Aikmel 294,2 5.325,2 868 145,4 265,55 - -

Wanasaba 304,1 3.249,0 804 134,9 125,6 - - Sembalun 237 1.105,1 515,2 245,2 154,3 - 84,5 Sambelia 318 1.042,0 142 149,1 250,7 52,2 6.965,9 59.752,9 22.378,7 3.211,8 2.893,5 1.689,4 164,6

Sumber : RTRW Kabupaten Lombok Timur, 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 6

Page 34: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Potensi Pengembangan Wilayah

Pertanian Secara umum pola penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh

lahan pertanian, hal ini terkait dengan matapencaharian penduduk yang sebagian besar

bergerak dibidang pertanian dan tanaman pangan. Hingga tahun 2011 luas areal

pertanian lebih kurang 45.317 Ha atau 25,1% dari luas seluruh wilayah Kabupaten

Lombok Timur (Data luas areal pertanian terkini sedang dipetakan oleh Kementerian

Pertanian RI). Berdasarkan sistem pengairannya, maka lahan pertanian yang ada di

Kabupaten Lombok Timur dapat dibagi menjadi kawasan pertanian dengan sistem

irigasi teknis, lahan pertanian dengan sistem irigasi setengah teknis dan pertanian yang

menggunakan sistem tadah hujan.

Gambar II.2 Potensi Sektor Pertanian Dan Perkebunan

Lahan pertanian yang menggunakan sistem irigasi teknis seluas 6.429 hektar dan akan dikembangkan menjadi 16.823 hektar. Kecamatan yang dalam pengolahan pertaniannya menggunakan sistem irigasi teknis adalah Kecamatan Terara, Sikur, Masbagik, Sukamulia, Pringgasela dan Kecamatan Aikmel. Akan tetapi secara umum di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar areal pertaniannya masih menggunakan sistem irigasi sederhana dengan luasan 6.915,72 Ha, sedangkan kecamatan-kecamatan yang menggunakan sistem tadah hujan antar lain Kecamatan Sakra, sebagian Kecamatan Sakra Barat, sebagian Kecamatan Sakra Timur, Jerowaru, dan Kecamatan Keruak. Akibat perbedaan sistem irigasi pada masing-masing wilayah kecamatan ini, maka secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap pengembangan pola tanam dan jenis vegetasi yang dibudidayakan. Pada daerah-daerah yang sistem irigasinya teknis dan RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 7

Page 35: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

setengah teknis maka petani dapat bercocok tanam sepanjang tahun dengan pola padi-padi-palawija, sedangkan pada daerah yang menggunakan sistem irigasi tadah hujan pola yang dikembangkan adalah Padi-Palawija. Jenis palawiija yang dikembangkan di Lombok Timur meliputi tanaman sayur mayur berupa kacang panjang, tomat, dan kubis terkadang jenis tanaman palawija diganti dengan tanaman perkebunan berupa tanaman tembakau. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan pola tanam akibat tingginya permintaan regional terhadap suplai tembakau, jika awalnya tanaman tembakau yang dikembangkan di Lombok Timur hanya digunakan untuk menyuplai kebutuhan lokal saja, namun setelah masuknya beberapa perusahaan rokok di Kabupaten Lombok Timur maka sebagian besar areal pertanian yang ada diarahkan untuk pengembangan tanaman tembakau. Kecamatan-kecamatan yang dikenal sebagai penyuplai tembakau di Lombok Timur antara lain Kecamatan Sikur, Terara, Montong Gading sebagian Kecamatan Masbagik, Aikmel dan Kecamatan Suralaga. Perikanan

Perkembangan kawasan perikanan ditandai dengan adanya kampung-kampung nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang sebagian wilayahnya adalah daerah pantai, maka terdapat beberapa wilayah perikanan. Di wilayah Lombok Timur bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera Indonesia berkembang kawasan perikanan yang mencakup wilayah Kecamatan Pringgabaya dan Kecamatan Sambelia, sedangkan wilayah kecamatan pantai yang berada di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan mencakup Kecamatan Labuhan Haji, kawasan perikanan yang dikenal berada di Desa Labuhan Haji dan Desa Suryawangi, Kecamatan Keruak mencakup Desa Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru kawasan perikanan yang terkenal berada di Desa Pemongkong.

Gambar II.3 Potensi Budidaya Perikanan Lombok Timur

Umumnya kawasan perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan

adanya pasar ikan dan tempat pengeringan ikan. Lokasi pemasaran hasil ikan yang RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 8

Page 36: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

dominan di Lombok Timur bagian selatan berada di Desa Tanjung, Desa Labuhan Haji

Kecamatan Labuhan Haji, berikutnya di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, sebagai imbas dari adanya kawasan perikanan di Tanjung Luar.

Pada kawasan perikanan yang memiliki tingkat produksi perikanan laut yang cukup

tinggi seperti di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak. Pada lokasi ini terdapat tempat

pelelangan yang menyatu dengan tempat pengasapan dan pengeringan ikan. Dalam pengembangannya kawasan perikanan yang ada di Lombok Timur terkendala

dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perkembangan kawasan

perikanan, seperti belum tersedianya tempat pelelangan ikan yang memadai, kalaupun

tersedia maka terkait dengan pemeliharaan dan tingkat kebersihan dari lokasi yang ada.

Terkait dengan kawasan perikanan ini pada dasarnya Kabupaten Lombok Timur kaya

dengan potensi perikanan, akan tetapi karena belum dikelola dengan maksimal, maka

belum memberikan hasil optimal bagi peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya nelayan.

Pariwisata

Kawasan wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur jika dikelompokkan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wisata alam pegunungan, wisata pantai dan wisata budaya.

Wisata alam pegunungan mencakup obyek-obyek wisata berupa danau ataupun air

terjun; wisata alam pantai, mencakup obyek-obyek wisata yang menyajikan keindahan pantai dan dasar lautnya, sedangkan wisata budaya adalah obyek wisata yang

menyajikan daya tarik berupa aspek kultural yang berkembang dalam mayarakat,

meliputi kampung tradisional, peninggalan budaya/artefak dan peninggalan budaya

seperti makam atau istana kerajaan. Disamping itu terdapat pula daya tarik wisata berupa sentra-sentra kerajinan rakyat yang menyediakan berbagai souvenir dan

cenderamata khas Lombok. Secara detail kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten

Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Wisata Alam Pegunungan a. Taman Nasional Gunung Rinjani Dan Segara Anak

b. Obyek Wisata Otak Kokok

c. Air Terjun AikTemer

d. Obyek Wisata Tete Batu

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 9

Page 37: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar II.4 Potensi Pengembangan Wisata Alam/Pegunungan

2. Wisata Alam Pantai (Bahari) Obyek wisata pantai di Lombok Timur dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu obyek wisata yang telah dikembangkan dan obyek wisata yang belum dikembangkan, artinya obyek wisata yang telah dikembangkan telah cukup dikenal oleh masyarakat dan tersedia fasilitas pendukung berupa penginapan, rumah makan dan dapat dijangkau oleh alat transportasi umum, sedangkan obyek wisata yang belum dikembangkan dapat diartikan bahwa obyek wisata ini masih alami, jarang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun regional, tidak tersedia fasilitas yang memadai, belum dapat dijangkau oleh alat transportasi umum. Berdasarkan kategori tersebut maka obyek wisata pantai yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut :

a. Obyek Wisata Pulau Lampu dan Sekitarnya (Gili Petagan, Bidara, Kondo, Gili Kapal dan Gili Lendang Belo)

b. Gili Sulat Dan Gili Lawang c. Gili Meringke d. Pantai Darmawangi e. PantaiKaliantan f. Pantai surga g. Pantai Cemara h. Tanjung Ringgit (Pantai Pink, Gili Sunut) i. Teluk Ekas dan Sekitarnya (Gili Inus dan Gili Areng) j. Teluk Serewe, dan lain-lain

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 10

Page 38: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar II.5 Potensi Pengembangan Wisata Bahari

3. Wisata Budaya Jenis wisata budaya yang ada di Kabupaten Lombok Timur meliputi Makam dan kampung tradisional. Makam yang terkenal di Lombok Timur yang banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah Makam Selaparang dan Makam Kenaot sedangkan kampung tradisional, yaitu Desa Sapit.

a. Makam Selaparang b. Makam Kenaot c. Dusun Senanti d. Desa Sepit

Gambar II.6 Potensi Pengembangan Wisata Budaya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 11

Page 39: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

4. Sentra Kerajinan Rakyat Selain berbagai jenis obyek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok

Timur terdapat pula potensi wisata berupa sentra kerajinan rakyat yang tersebar secara merata di beberapa wilayah Kecamatan. Adapaun sentra-sentra kerajinan yang dominan dan cukup dikenal antara lain:

1. Sentra Kerajinan Gerabah 2. Sentra Kerajinan Kain Tenun

Gambar II.7 Potensi Home Industri

Potensi Kawasan

Dikaitkan dengan fungsi strategis, struktur dan pola ruang, maka kawasan prioritas yang akan dikembangkan difokuskan pada konteks pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur yaitu :

a. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Ekonomi, meliputi :

1. Kawasan pengembangan perkotaan selong merupakan pusat permukiman dan industri, meliputi Kecamatan Selong, sebagian Kecamatan Labuhan Haji, sebagian Kecamatan Sukamulia, dan sebagian Kecamatan Masbagik, sebagian Kecamatan Pringgasela dan sebagian Kecamatan Sakra

2. Penetapan kawasan agropolitan Sembalun meliputi Kecamatan Sembalun dengan sektor unggulan hortikultura;

3. Kawasan sentra produksi peternakan dan pertanian Aikmel-Wanasaba meliputi Kecamatan Aikmel dan sebagian Kecamatan Wanasaba dengan sektor unggulan ternak sapi dan sektor unggulan jagung; dan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 12

Page 40: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

4. Penetapan kawasan minapolitan Keruak-Jerowaru meliputi wilayah Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata.

b. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Sosial Budaya, meliputi : 1. kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan kawasan Makam Kenaot

di Kecamatan Sakra; dan

2. kawasan rumah adat tradisional di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Suela.

c. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Lingkungan Hidup, meliputi: 1. kawasan Kebun Raya Lombok di Lemor Kecamatan Suela; dan

2. kawasan ekosistem hutan Sambelia di Kecamatan Sambelia.

Wilayah Rawan Bencana

Posisi Kabupaten Lombok Timur yang berada pada cincin gunung api, menyebabkan wilayah ini memiliki kerentanan terhadap bencana alam. Adapun bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut : a. Kawasan rawan letusan gunung berapi terdiri atas :

1. Daerah Bahaya di Kecamatan Sembalun, Kecamatan Suela, Kecamatan Aikmel, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Wanasaba dan sepanjang alur Kokok Putih Kecamatan Sambelia; dan

2. Daerah Waspada di sepanjang aliran sungai yang berhulu di kaldera (jari-jari 8 km dari titik kawah) yang terdapat di wilayah Kabupaten.

b. Kawasan rawan gempa bumi mencakup seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur;

c. Kawasan rawan gerakan tanah berada di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sembalun dan kawasan sekitar Gunung Rinjani bagian timur dan sekitar Gunung Nangi

d. Kawasan yang terletak di zona patahan aktif meliputi Kecamatan Masbagik, Kecamatan Selong dan Kecamatan Labuhan Haji sampai Selat Alas

e. Kawasan rawan tsunami berada di sepanjang kawasan pantai di kabupaten

f. Kawasan rawan abrasi berada di sebagian Kecamatan Labuhan Haji, sebagian wilayah Kecamatan Keruak dan sebagian wilayah Kecamatan Jerowaru; dan

g. Kawasan bahaya gas beracun berada disekitar Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Suela.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 13

Page 41: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.1.2. Aspek Demografi

2.1.2.1. Jumlah, Laju pertumbuhan, sebaran dan kepadatan Penduduk Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-

aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Perkembangan pendudukan di Kabupaten Lombok Timur selama ini menunjukkan peningkatan, dapat dilihat dari jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 1.081.630 jiwa, pada Tahun 2009 meningkat menjadi 1.096.165 jiwa dan terus meningkat hingga menjadi 1.116.745 jiwa pada tahun 2011. Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2012 sebanyak 1.123.488 jiwa yang terdiri dari laki-laki 519.898 (46,55%) jiwa perempuan 596.847 jiwa (53,45%). Sehingga laju pertumbuhan penduduk Lombok Timur selama periode 2008-2012 rata-rata sebesar 0,96%.

Grafik II.1 Jumlah dan Laju Petumbuhan Penduduk

1060000

1070000

1080000

1090000

1100000

1110000

1120000

1130000

2008 2009 2010 2011 2012

Dengan luas wilayah daratan 1.605,55 km2 Kabupaten Lombok Timur memiliki

kepadatan penduduk sebesar 695,55 jiwa/km2 tahun 2012. Hal ini berarti ketersediaan ruang bagi penduduk di Kabupaten Lombok Timur semakin terbatas.

Tabel II.2

Penduduk Kabupaten Lombok Timur Menurut Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Keruak 23.516 25.934 49.090 2 Jerowaru 26.358 28.506 54.864 3 Sakra 24.924 28.764 53.688 4 Sakra Barat 21.799 25.994 47.793 5 Sakra Timur 18.917 22.759 41.676 6 Terara 31.109 34.239 65.348 7 Montong Gading 18.955 22.863 41.818 8 Sikur 30.804 37.166 67.970 9 Masbagik 45.336 50.056 95.392 10 Peringgasela 23.337 27.480 50.817 11 Sukamulia 13.990 16.745 30.735

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 14

Page 42: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

12 Suralaga 24.580 28.353 52.933 13 Selong 40.633 44.533 85.166 14 Labuhan Haji 25.324 28.496 53.820 15 Peringgabaya 42.974 48.428 91.402 16 Suela 17.349 20.546 37.895 17 Aikmel 43.295 50.943 94.238 18 Wanasaba 27.360 32.257 59.617 19 Sembalun 9.190 9.861 19.051 20 Sambelia 14.736 15.439 30.175

Total 524.126 599.362 1.123.488

Sumber : BPS Kab. Lotim 2013

2.1.2.2. Komposisi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada Tahun 2012 sebesar 1.123.488

jiwa dengan komposisi menurut jenis kelamin 599.362 jiwa atau 53,35% adalah penduduk perempuan dan 524.126 jiwa atau 46,65% adalah penduduk laki-laki. Sedangkan menurut kelompok umur, sebagian besar adalah umur produktif degan komposisi sebesar 63,55% dan sisanya sejumlah 37,45 % adalah usia non produktif.Komposisi penduduk menurut umur terbesar adalah pada kelompok umur anak-anak 0-4 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 122.177, dan kelompok umur dengan jumlah terendah adalah kelompok umur 70-74 Tahun dengan jumlah 15.844 jiwa. 2.1.2.3. Ketenagakerjaan

Di Kabupaten Lombok Timur presentase penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha, sebagian besar bekerja pada lapangan usaha pertanian dengan komposisi terbesar yaitu 39,6% disusul oleh lapangan usaha perdagangan sebesar 22,21% dan jasa sebesar 17,8%.

Tabel II.3

Lapangan Pekerjaan Utama

No Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Pertanian 43,16 35,21 39,60 2 Industri Pengolahan 8,77 15,17 11,63 3 Perdagangan 13,06 33,52 22,21 4 Jasa-jasa 20,16 14,76 17,80

Sumber : BPS Kab. Lotim 2013

3. Indeks Pembangunan Manusia Keberhasilan pembangunan manusia baik fisik maupun non fisik pada dasarnya

terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup tiga komponen dasar yang digunakan untuk menggambarkan upaya pembangunan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 15

Page 43: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

manusia yakni indikator yang berkaitan dengan pengetahuan (pendidikan), peluang hidup (kesehatan) dan kehidupan yang layak (kemampuan daya beli/purchasing power parity). IPM Kabupaten Lombok Timur tercatat 63,93 (BPS Kab. Lotim) pada tahun 2011 meningkat dari 62,68 pada tahun 2010.

2.2. Aspek Kesejahteraan Rakyat 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dalam menggambarkan perkembangan perekonomian suatu daerah diperlukan

ukuran yang mampu menjelaskan seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh proses pembangunan suatu wilayah sekaligus indikator kualitas/kemampuan daya beli masyarakat. Secara agregat perkembangan perekonomian bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi wilayah yang mampu memberikan gambaran sejauh mana nilai tambah yang dihasilkan oleh pembangunan dapat meningkatkan ataupun menurunkan kemampuan ekonomi masyarakat dalam bentuk kemampuan daya belinya.

Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi volume total PDRB, pertumbuhan sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja ekonomi sektor riil. Sementara pemantauan terhadap sektor moneter dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan seperti suku bunga kredit perbankan dan lain-lain.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah ukuran kemampuan perekonomian/ekonomi daerah menghasilkan nilai tambah dari adanya aktifitas kegiatan ekonomi diseluruh sektor selama waktu satu tahun. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memiliki trend pergerakan positif dengan capaian rata-rata sebesar 5,6%.

Tabel II.4 PDRB Kabupaten Lombok Timur ADHK Tahun 2000 Periode 2008-2012

(Dalam juta rupiah)

No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian 979.216,49 1.002.944,81 1.015.606,42 1.059.427,17 1.089.121,17 2 Pertambangan dan

penggalian 122.648.,00 131.963,11 142.719,29 149.345,62 161.985,34

3 Industri pengolahan 205.465,61 217.713,57 227.989,49 239.261,04 252.451,52 4 Listrik,gas dan air

bersih 6.856,72 7.168,56 7.740,23 7.783,69 8.343,11

5 Bangunan 230.674,79 252.087,39 272.155,29 299.455,57 325.968,67 6 Perdagangan,hotel

dan restoran 514.371,88 559..619,66 605.172,02 658.348,56 712.519,80

7 Pengangkutan dan komunikasi

164.916,84 174.065,44 185.973,21 196.357,06 209.362,11

8 Keuangan,persewaan dan jasa perusahaan

130.375,75 140.565,18 152.815,49 164.371,16 176.073,47

9 Jasa-jasa 342.526,83 321.114,50 361.375,94 377.344,80 386.078,08 Sumber : BPS Lombok Timur, 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 16

Page 44: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan pengembangan yang berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB tahun 2012 yaitu : sektor pertanian 33,87%, pertambangan dan penggalian 4,14%, industri pengolahan 5,7%, listrik, gas dan air bersih 0,33%, bangunan 9,61%, perdagangan, hotel dan restauran 19,59%, pengangkutan dan komunikasi 6,03%, keuangan, perseroan dan jasa perusahaan 5,46% dan jasa-jasa lainnya 15,27%.

Tabel II.5 Distribusi Presentase PDRB Kab.Lombok Timur ADHK Tahun 2000

Periode 2008-2012

No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian 36,6 35,46 35,83 35,24 33,87 2 Pertambangan dan penggalian 4,58 4,67 4,07 4,04 4,14 3 Industri pengolahan 7,68 7,70 5,85 5,70 5,70 4 Listrik,gas dan air bersih 0,25 0,25 0,34 0,33 0,33 5 Bangunan 8,62 8,91 8,78 9,16 9,61 6 Perdagangan,hotel dan restoran 19,23 19,78 18,22 18,85 19,59 7 Pengangkutan dan komunikasi 6,16 6,15 6,43 6,12 6,03 8 Keuangan,persewaan dan jasa

perusahaan 4,87 4,97 5,1 5,25 5,46

9 Jasa-jasa 12 12,11 15,38 15,31 15,27 Berdasarkan kondisi pertumbuhan PDRB masing-masing lapangan usaha dan

kontribusinya terhadap pembentukan PDRB berdasarkan harga berlaku maupun konstan Kabupaten Lombok Timur, maka perkiraan Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Lombok Timur pada interval 5,5%-6,5%. Sehingga jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional maka angka tersebut berada pada rentang interval pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan pada angka 6,4-6,9% (RKP Tahun 2014).

B. Pendapatan Perkapita

Komponen pendapatan menggambarkan konsumsi/pengeluaran riil per kapita berdasarkan paritas daya beli dalam rupiah. Dengan mengukur paritas daya beli kita bisa melihat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok serta memiliki kesempatan yang lebih jauh memenuhi kebutuhan lain diluar kebutuhan pangan. Komponen pendapatan yang diukur dengan Purchasing Power Parity (PPP) telah memperhitungkan perubahan harga pada setiap komoditas selanjutnya Purchasing Power Parity (PPP) ini akan memberikan deskripsi bagaimana tarap ekonomi dan akses hidup layak masyarakat.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 17

Page 45: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Di Kabupaten Lombok Timur hasil perhitungan Purchasing Power Parity (PPP) berdasarkan 27 komoditas berada pada angka Rp. 625,27 ribu per kapita di Tahun 2011 meningkat dari Rp. 624,06 ribu per kapita pada tahun 2010. Artinya setiap tahunnya rata-rata rupiah yang dikeluarkan per kapita untuk memenuhi kebutuhan pokok masih berkisar pada kisaran Rp. 600 ribu per kapita termasuk pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan dan non makanan.

Grafik II.2 Pendapatan Perkapita

Peningkatan angka Purchasing Power Parity (PPP) di Kabupaten Lombok Timur ini

menggambarkan semakin meratanya pendapatan masyarakat, seperti yang di gambarkan oleh angka gini ratio Kabupaten Lombok Timur yang mengalami peningkatan peringkat dari peringkat 5 manjadi peringkat 1 dari seluruh Kabupaten/Kota se NTB dengan angka 0,225 pada periode 2010–2011. Prestasi ini sekaligus membuktikan hasil pembenahan sektor ekonomi Kabupaten Lombok Timur khususnya terkait dengan pendapatan masyarakat.

2.2.2. Seni Budaya dan Olahraga

Seni tradsional dan budaya merupakan asset yang tak ternilai harganya, keduanya salang terkait satu sama lain dalam ikut memajukan daerah. Kesenian dan tradisional dan kebudayaan daeerah sama-sama memiliki andil besar dalam mendukung kemajuan pembangunan pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.

Adapun jens kesenian yang ada di Kabupaten Lombok Timur, antara lain :

A. Kesenian tradisional

1. Gendang Beleq : merupakan jenis kesenian yang cukup digemari oleh masyarakat terutama untuk mengiringi acara pernikan maupun sunatan.

2. Slober : adalah jenis musik tradisonal yang cukup tua di Pulau Lombok. Alat-alat musiknya cukup unik dan sederhana yaitu terbuat dari epelapah enau yang ditup dengan nada tertentu sehingga menhasilkkan nada yang harmonis

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 18

Page 46: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

3. Memaos : adalah seni membaca lontar tentang hikayat dan cerita tentang sejarah Lombok maupun tata hidupo masyarakat Lombok. Kesenian memaos ini keberadaannya hamper punah karena semakin sedikit generasi muda yang mampu membaca tulisan lontar sehingga kesenian ini perlu dilestarikan.

4. Tari Jangger : Merupakan tartian yang dilakukan oleh perempuan yang melantunkan tembang sasak dengan diiringi musik gamelan Lombok. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada saat acara pernikahan, sunatan maupun acara-acara pemerintah maupun pada saat kunjungan tamu/wisatawan

5. Wayang kulit : Merupakan jenis kesenian yang mulai memudar dan perlu dilestarikan. Kesenian wayang kulit cukup tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur

6. Tandang Mendet : merupakan tarian perang yang dimainkan oleh belasan penari berpakaian lengkap dengan membawa senjata berupa tombak tameng atau pedang dan diiringi dengan musik gendang beleq

B. Budaya daerah

1. Bau Nyale : Bau nyale adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sanagat melegenda dan mempunyai nilai sacral yang tinggi di masyarakat Sasak. Tradisi ini berawal dari kisah penolakan seoarang putri ketika dilamar oleh putra seorang raja. Akibat penolakan tersebut maka akan terjadi peperangan sehingga sang putri memilih untuk menceburkan diri ke laut lepas. Representasi dari sang putri tersebut oleh masyarakat dijelmakan dalam bentuk nyale. Nyale adalah sejenis hewan laut yang berkembang biak dengan bertelur. Bagi masyarakat Sasak nyale dipergunakan untuk berbagai keperluan baik untuk makanan maupun untuk kesuburan pertanian.

2. Rebo Bontong : Rebo Bontong mengandung arti ‘pemutus’. Merupakan rangkaian acara untuk menolak bala terutama dilakukan pada hari rabu minggu terakhir di bulan Syafar. Menurut keyakainan masyarakat hari Rebo bontong merupakan puncak terjadinya bala sehingga perlu dilakukan upacara pemutusan bala’ pada hari dimaksud.

3. Sabuk Belo : merupakan benda budaya berupa sabuk sepanjang 25 meter yang merupakan warisan turun temurun masyarakat Lombok khususnya yang ada di Desa Lenek Daya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat Sabuk belo ini merupakan symbol ikatan persaudaraan, persahabatan, persatuan dan kesatuan serta kasih saying diantara mahluk yang merupakan ciptaan tuhan

4. Upacara Perkawinan Sorong Serah Aji Krama : Adat perkawinan pada masyarakat Sasak Lombok Timur dikaitkan dengan upacara adat Sorong Serah Aji Krama yang merupakan rangkaian adat yang harus dilewati oleh sepasang mempelai sebagai bentuk penghormatan atas adat dan kebudayaan yang tinggi yang dimiliki oleh Masyarakat Lombok Timur khususnya dan masyarakat Pulau Lombok pada

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 19

Page 47: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

umumnya. Adapun rangkaian prosesi sorong serah adalah Mesejati, Selabar, Mengambil Wali, Mengambiul janji, sorong serah, nyongkolan dan balik nampak.

Permainan Rakyat 1. Perisaian : Kesenian ini tak .lepas dari upacara ritual dan music yang

membangkitkan semangat untuk berperang. Walaupun perkelahian cukup seru, tetapi di luar arena para pepadu tetap menjunjung nilai sportifitas dan tidak ada dendam dari sesama pepadu

2. Begasingan : merupakan salah saty permainan yang mempunyai unsur seni dan olah raga. Permainan ini mencerminkan nuansa kemasyarakatan yang tetap berpegang kepada petunjuk dan aturtan yang brlaku di dalam permainana tersebut

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.1. Pendidikan

Dalam rangka meningkatkan SDM melalui bidang pendidikan, berbagai upaya telah kita lakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena pendidikan merupakan salah satu usaha yang sangat strategis untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesehatan jasmani dan rohani.

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan perluasan dan pemerataan mutu pendidikan dan untuk memajukan olah raga adalah melalui program wajib pendidikan, kepemudaan dan olah raga diantaranya adalah : 1).Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 2) Program Wajib Blejar Pendidikan Dasar 9 Tahun, 3) Program Pendidikan Menegah, 4) Program Pendidikan Non Formal, 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 7) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, dan 8) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Pelaksanaan program ini diukur melalui indikator : peningkatan angka partisipasi

kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), angka drop out (DO), angka melanjutkan, tingkat kelulusan, dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA. Penetapan target dan realisasi dari masing-masing indikator program tersebut adalah sebagi berikut :

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 20

Page 48: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel II.6 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pendidikan

Indikator program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6,10 6,80 7,10 7,50 7,70 2. APK : - SD / MI % 100.02 109.20 110.59 110.73 113.84 - SMP / MTs % 66.54 81.98 89.32 99.04 99.97 - SMA / MA / SMK % 53.79 54.72 61.30 64.97 68.92

3. APM : - SD / MI % 93.76 96.12 96.40 96.51 98.90

- SMP / MTs % 62.38 63.23 67.75 78.57 94.47 - SMA / MA / SMK % 40.25 41.28 41.38 46.19 59.75 4. Angka Kelulusan : − SD / MI % 88,65 100 99,45 100,00 100,00 − SMP / MTs % 92,48 96,39 95,85 99,63 99,72 − SMA / MA / SMK % 80,73 83,71 87,25 99,45 99,93

5. Angka Melanjutkan : − SD / MI % 90,32 91,56 95,09 96,20 97,14

− SMP / MTs % 90,57 92,18 93,99 94,51 95,60 − SMA / MA / SMK % 91,54 92,99 94,18 95,06 96,43

6. Angka Drop Out (DO) : − SD / MI % 0.31 0,24 0.11 0.10 0.07 − SMP / MTs % 1.14 1.10 1.07 0.92 0.51 − SMA / MA / SMK % 1.14 1.10 0.98 0.95 0.64

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Lotim, 2008-2012.

Berikut dipaparkan kemajuan bidang pendidikan di Kabupaten Lombok Timur:

a) Pendidikan Pra-sekolah : Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA); Dari 239 Desa dan 15 Kelurahan yang tersebar pada 20 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, sampai dengan tahun 2012 terdapat 189 Taman Kanak-Kanak yang telah diberikan izin operasional. Namun belum semua desa memiliki Taman Kanak-Kanak terlebih dengan adanya desa pemekaran, menjadikan beberapa desa ataupun kelurahan yang memiliki Taman Kanak-Kanak lebih dari satu, yang menunjukkan bahwa pendidikan semakin merupakan kebutuhan bagi masyarakat. Dari jumlah TK tersebut baru 1 TK Negeri Pembina yaitu TK Negeri Selong dan 5 TK Negeri Pembina Pedesaan yaitu di Kecamatan Sakra, Labuhan Haji, Sambelia, Pringgabaya, Sakra Barat. Di samping itu pula bahwa sebagian besar TK belum memiliki gedung sendiri dan sementara menempati gedung Sekolah Dasar atau Balai Desa dengan fasilitas penunjang atau alat bermain yang belum memadai.

b) Pendidikan Dasar; Jumlah Sekolah Dasar yang tersebar pada 20 Kecamatan sampai dengan tahun 2012 adalah 663 Negeri dan 9 swasta , 2 buah Sekolah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 21

Page 49: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Dasar Luar Biasa Negeri dan swasta 1 buah. Pencapaian Indikator Pelaksanaan Pendidikan Dasar selama Tahun 2008 sampai dengan 2012 sebagai berikut :

(1) Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI pada tahun 2008 adalah 100,02%, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 113,84%. Sedangkan Angka Partisipasi Murni SD/MI pada tahun 2008 adalah 93.76%, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 98.90%.

(2) Rehabilitasi SD termasuk pengadaan meubelier sebanyak 88 sekolah yang dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dituangkan melalui APBD Kabupaten, sedangkan pola pelaksanaannya dilaksanakan dengan swakelola kecuali perencanaannya.

(3) Proses pembelajaran pada jenjang SD untuk semua mata pelajaran sesuai hasil evaluasi UAS, angka kelulusan SD/MI pada tahun 2008 adalah 88,65%, sedangkan pada tahun 2011/2012 tingkat kelulusan SD/MI mencapai 100%.

(4) Berbagai Lomba yang diikuti dengan prestasi yang cukup menggembirakan antara lain : Juara I olimpiade SMA MIPA, Matematika, Kimia, Fisika tingkat Provinsi NTB, Juara I olimpiade SMP Fisika tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Juara IV tingkat nasional lomba debat bahasa inggris, nominasi tingkat nasional LPIR, nominasi tingkat nasional mengarang bahasa Indonesia, dan juara I tingkat nasional lomba kreativitas guru.

c) Pendidikan Menengah; Jumlah lembaga SMP Negeri dan Swasta sebanyak 78 buah. Sedangkan jumlah SMA Negeri 22 buah, SMA swasta 20 buah, SMK Negeri 6 buah dan SMK Swasta 2 buah. Pencapaian Indikator Pelaksanaan Pendidikan Menengah selama Tahun 2008 sampai dengan 2012 sebagai berikut :

(1) Angka Partisipasi Kasar untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2008 masing-masing 66.54% dan 53.79%, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 99.97% dan 68.92%. Sedangkan Angka Partisipasi Murni untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2008 adalah 62.38% dan 40.25%, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 94.47% dan 59.75%.

(2) Angka melanjutkan sekolah untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2008 masing-masing adalah 90,57% dan 91,54%, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 95,60% dan 96,43%. Sedangkan Angka Drop Out (DO) untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK dapat ditekan dengan ditandai adanya penurunan prosentase siswa yang DO yaitu pada tahun 2008 adalah 1.14% dan 1.14%, pada tahun 2012 turun menjadi 0.51% dan 0.64%,

(3) Bantuan R BOS (4) Dalam berbagai lomba Lombok Timur berhasil sebagai juara yaitu Lomba OSN

Juara I Tingkat Propinsi dan juara I Tingkat Nasional, Lomba Olimpiade Penelitian SMA juara I Tingkat Propinsi dan Juara Nasional, Lomba Olimpiade Sain Computer Juara I Tk. Provinsi dan peringkat 18 Nasional, Juara I Tingkat Nasional untuk Akuntansi. Sedangkan untuk perolehan Nilai UN SMA Peringkat / Rangking I se NTB, untuk SMK Peringkat / Rangking IV.

d) Pendidikan Luar Sekolah; Pendidikan Luar Sekolah antara lain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi melalui jalur

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 22

Page 50: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

sekolah. Melalui jalur pendidikan luar sekolah dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain :

(1) Program pendidikan Pra sekolah melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan wahana untuk meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, perasaan, kecerdasan, sosial dan fisik yang diperlukan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya dan dilaksanakan dalam bentuk Kelompok Bermain, Penitipan Anak dan bentuk lain seperti Posyandu dan Bina Keluarga Balita. Jumlah warga belajar PAUD sebanyak 11.550 orang yang terdiri dari 484 lembaga.

(2) Pembrantasan Getas Aksara melaui Keaksaraan Fungsional (KF) bagi mereka yang belum dapat membaca aksara latin dan operasi hitung (aritmatika) sederhana tahun ini menjangkau 18.000 orang.

(3) Program Paket A setara SD menjangkau 710 orang. (4) Program Paket B setara SMP menjangkau 1.731 orang. (5) Program Paket C setara SMA menjangkau sebanyak 772 orang. (6) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan sarana pembelajaran

masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi desa untuk menggerakkan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya dengan orientasi pemberdayaan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Hingga sekarang jumlah PKBM di Kabupaten Lombok Timur mencapai jumlah 143 lembaga yang tersebar pada 20 Kecamatan.

(7) Pembinaan Diklusemas sebanyak 66 lembaga kursus yang terdiri dari Kursus Bahasa Inggris, Kursus Menjahit, Kursus Computer, Kursus Mengetik, Kursus Akuntansi, Kursus Bahasa Arab, Kursus Sablon dan Percetakan, Sempoa, Salon Kecantikan dan Anyaman Bambu Halus.

(8) Berbagai lomba yang kita ikuti dan berhasil antara lain Lomba Cerdas Cermat Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi kita berhasil meraih Juara I untuk Warga Belajar Paket B, Juara II Tingkat Provinsi untuk lomba Cerdas Cermat Warga Belajar Paket A setara SD, dan juga Lomba Cerdas Cermat tingkat SMA dan SMK kita berhasil sebagai Juara II. Sedangkan Ujian Nasional Paket A, B, dan C kita berhasil dengan prosentase kelulusan 80%,.

2.3.2. Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Permasalahan utama yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah tingginya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, dan rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan berbagai upaya yang diarahkan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi serta dapat meningkatkan umur harapan hidup di Kabupaten Lombok Timur.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 23

Page 51: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Untuk mempercepat peningkatan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur maka pemerintah telah mengambil kebijakan. Kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan status kesehatan di Kabupaten Lombok Timur adalah peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, kesehatan lingkungan, upaya kesehatan, dan kerjasama lintas sektoral. Kebijakan ini akan dapat dicapai melalui program-program antara lain pelayanan kesehatan dasar, perbaikan gizi masyarakat. pemberantasan penyakit menular, serta kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Adapun program dan kegiatan di bidang kesehatan yang hendak dicapai yaitu :

a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan melalui kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

b) Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan antara lain Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Penyediaan biaya operasional & pemeliharaan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan Remaja, Pencegahan dan penaggulangan penyakit tidak menular, dan Pelayanan kesehatan haji.

c) Program Pengawasan Obat dan Makanan melalui kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat & Makanan dan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.

d) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, diantara kegiatannya adalah Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, Promosi kesehatan dalam peningkatan PHBS dan peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Kesehatan.

e) Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin, dan Kegiatan Penanggulangan KEP, AGB, GAKY dan KVA.

f) Program Pengembangan Lingkungan Sehat melalui kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat.

g) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatan Penyemprotan/foging sarang nyamuk, Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik.

h) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Mata/Pencegahan Kebutaan dan Operasi Bibir Sumbing, Penanggulangan ISPA, Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Jaminan Persalinan (Jampersal) Kesehatan Penduduk Miskin.

i) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis.

j) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Lansia dengan kegiatan Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Perawatan kesehatan anak balita dan Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia.

k) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalu kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 24

Page 52: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Realisasi pelaksanaan program selama periode 2008–2012 ditunjukkan dengan hasil perkembangan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

Tabel II.7 Capaian Indikator Kinerja Bidang Kesehatan

Indikator program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 1. Angka Kematian Bayi (AKB) per

seribu kelahiran Orang/ 1.000 78 25 24 24 24

2. Angka Kematian Ibu (AKI)/100.000 persalinan

Orang/ 100.000 393 167 164 159 154

3. Balita Gizi Buruk % 3,7 3,32 3,17 2,82 2,71 4. Proporsi Pertolongan kelahiran

oleh Tenaga kesehatan terlatih % 84,7 95,03 96,4 97,2 98,1

5. Jumlah penderita penyakit menular (malaria)/1.000 penduduk

Orang/ 1.000 8,3 0,85 0,73 0,29 0,18

6. Penderita HIV/AIDS % 0,006 0,007 0,009 0,01 0,01 7. Akseptor KB Aktif % 66,36 64,82 69,58 71,92 73,87 8. Usia Harapan Hidup Tahun 59,70 60,33 60,75 61 61,2

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur, 2008-2012

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR), Angka Kematian Ibu melahirkan (Maternal Mortality Rate/MMR), dan usia harapan hidup saat lahir (Life Expectancy at Birth) adalah indikator program utama yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat. Indikator ini disepakati sebagai indikator strategis yang secara umum dianggap dapat menggambarkan tingkat keberhasilan program di bidang kesehatan di samping indikator program lain yang lebih bersifat sebagai indikator masukan, proses, maupun indikator keluaran. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah indikator yang paling peka karena bayi merupakan kelompok umur yang paling rentan terhadap berbagai macam penyakit.

Uraian atas pencapaian ketiga indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :

a) Angka kematian bayi di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah kematian bayi, dimana pada tahun 2008 sebesar 78 per 1.000 kelahiran hidup turun menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Angka tersebut sudah cukup rendah dibandingkan dengan target nasional yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup sedangkan target Provinsi NTB masih cukup tinggi yaitu 74 per 1000 kelahiran hidup.

b) Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Lombok Timur juga masih menunjukkan cakupan yang cukup berarti. Hal ini ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah kematian ibu melahirkan, dimana pada tahun 2008 sebesar 393 per 100.000 persalinan turun menjadi 154 per 100.000 persalinan pada tahun 2012.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 25

Page 53: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Disamping itu angka tersebut juga masih cukup rendah dibandingkan target nasional yaitu 217 per 100.000 kelahiran hidup.

c) Umur Harapan Hidup ( UHH ). Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan BPS terjadi peningkatan umur harapan hidup dari 59,70 tahun pada tahun 2008 menjadi 61,20 tahun pada tahun 2012. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan Umur Harapan Hidup Nasional 72 tahun (sumber data www/presidenri.go.id tanggal 11 Februari 2013).

d) Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat bisa dilihat dari status gizi masyarakat. Dewasa ini status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur rata-rata masih cukup baik. Pada kelompok balita (anak di bawah lima tahun) masih dijumpai gizi kurang dan gizi buruk yang fluktuatif dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Namun demikian jika dibandingkan dengan angka status gizi rata-rata nasional sesuai target Indonesia Sehat 2012 balita gizi buruk tidak boleh lebih 5 %, prevalensi gizi buruk rata-rata di Lombok Timur masih lebih baik (2,71% pada tahun 2012).

Pemerataan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu prioritas program kesehatan disamping peningkatan mutu pelayanan. Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah di Tingkat Kabupaten, Pemerintah berupaya meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik ditingkat pelayanan dasar maupun pelayanan rujukan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir terdapat penambahan sarana pelayanan puskesmas rawat inap dari 20 unit menjadi 29 unit, penambahan mobil puskeling dari 34 unit menjadi 43 unit.

Ditingkat pelayanan obat dan rujukan terdapat peningkatan jumlah apotek dan rumah sakit swasta dari 8/0 buah pada tahun 2008 menjadi 16/2 buah pada tahun 2012.

Tabel II.8 Capaian Indikator Kinerja Sarana Kesehatan

Indikator program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 1 Puskesmas rawat inap Unit 20 20 27 27 29 2 Mobil Puskeling Unit 26 28 29 34 43 3 Jumlah Apotek Unit 8 10 12 14 22 4 Jumlah Klinik Swasta Unit 2 6 8 11 16 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lotim, 2008-2012

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik ditingkat pelayanan dasar maupun rujukan disamping diperlukan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai juga diperlukan sumber daya kesehatan yang cukup, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Di Kabupaten Lombok Timur dewasa ini tenaga kesehatan mengalami peningkatan, seperti terlihat pada tabel dibawah ini : RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 26

Page 54: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel II.9 Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kesehatan

Indikator program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah Dokter Spesialis Orang 7 9 8 7 9

2 Jumlah Dokter Umum Orang 45 34 54 58 86

3 Jumlah Dokter Gigi Orang 13 12 18 15 15 4 Jumlah Bidan Orang 231 222 220 216 423 5 Jumlah Perawat Orang 401 546 452 441 1064

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lotim, 2008-2012

Kondisi kesehatan selain mempengaruhi aktivitas dan kreatifitas masyarakat, juga berpengaruh terhadap angka kematian. Dengan kondisi kesehatan masyarakat yang ideal diharapkan kematian dini yang disebabkan oleh serangan penyakit semaksimal mungkin dapat dihindarkan. Lebih lanjut pengendalian kematian dini akibat kondisi buruknya kesehatan akan dapat meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.

Rumah Sakit mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengupayakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya meningkatkan pelayanan serta melaksanakan upaya rujukan. Rumah Sakit mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan dan asuhan keperawatan, menyelenggarakan pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan latihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sehubungan dengan kondisi tersebut diatas Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menuangkan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh untuk turut serta mewujudkan Kabupaten lombok Timur yang sehat yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat, selanjutnya dijabarkan dalam program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong yang diarahkan pada program Pengembangan / Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui beberapa kegiatan yang antara lain adalah Pembinaan Tenaga Kesehatan termasuk pengembangan karier tenaga kesehatan, program obat dan pembekalan yang diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan kefarmasian serta dalam program upaya kesehatan perorangan khususnya di Rumah Sakit diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan, dengan tujuan program yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

a) Pengembangan suatu sistem informasi yang terkendali dan terprogram komputerisasi guna memenuhi tuntutan kecepatan akses data maupun informasi kesehatan kepada pasien / masyarakat.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 27

Page 55: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

b) Tersedianya sarana prasarana pendukung serta penunjang operasional langsung Rumah Sakit seperti pembangunan gedung, penyedian obat dan bahan habis pakai, alat kedokteran dan peralatan keperawatan.

c) Terpenuhinya target penerimaan melalui retribusi pelayanan kesehatan yang dilakukan setiap unit pelayanan di RSUD Dr. R Soedjono Selong.

Untuk menilai kinerja maka ditetapkan indikator - indikator yang dapat mengukur keberhasilan maupun kegagalan tujuan yang hendak dicapai selama periode tertentu. Indikator kinerja pelayanan kesehatan di RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur meliputi standar-standar yang dipersyaratkan dalam pemberian pelayanan, yaitu:

BOR : Bed Occupancy Rate yaitu rata-rata pemanfaatan tempat tidur

LOS : Length of Stay yaitu angka lama dirawat

TOI : Term Over Interval yaitu angka pergantian interval

BTO : Bed Turn Over yaitu angka perputaran tempat tidur

GDR : Gross Death Rate yaitu angka kematian umum

NDR : Net Death Rate yaitu angka kematian bersih

Sedangkan realisasi indikator pelaksanaan program berdasarkan data dasar kinerja pelayanan adalah sebagai berikut :

Tabel II.10 Capaian Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Selong

Indikator Kegiatan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Peningkatan B.O.R (persen) 67,24 78 76,88 76,75 76,02

2. T.O.I (hari) 1,1 1,2 1,04 1,06 1,04

3. A.L.O.S (hari) 4 4 3,45 3,49 3,30

4. B.T.O (kali) 33,5 68 81,29 79,95 84,38

5. G.D.R (per 1.000) 4,77 4,30 2,00 3,79 3,89

6. N.D.R (per 1.000) 2,73 2,38 1,76 2,07 1,94

Sumber : RSUD Dr. R. Soedjono Selong, 2008-2012 Keterangan

Standar Pelayanan B.O.R : 60-85 persen T.O.I : 1-3 Hari

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 28

Page 56: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

L.O.S : 6-9 hari B.T.O : 40-50 kali G.D.R : 45 Maksimum per 1.000 N.D.R : 25 Maksimum per 1.000

Pencapaian angka Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) mengalami peningkatan yang berarti, dimana tingkat capaian pada tahun 2008 sebesar 67,24 % meningkat menjadi 79,00 %. Meskipun angka Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) menunjukan peningkatan yang berarti namun masih dalam standar pelayanan yang sudah ditetapkan yaitu berkisar antara 60–85%, hal ini menunjukan bahwa pemanfaatan tempat tidur sudah cukup efektif.

Untuk angka Lama Masa Perawatan (ALOS), pada tahun 2008 terealisasi 4 hari yang mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 3,25 hari. Namun demikian, angka tersebut belum mencapai angka standar pelayanan yaitu rata-rata 6-9 hari. Hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan peningkatan pelayanan kepada pasien yang menyebabkan pasien merasa lekas sembuh dan dipengaruhi oleh kemampuan pasien untuk membayar biaya perawatan.

Untuk angka Penggantian Interval (TOI) pada tahun 2008 terealisasi 1,1 hari yang mengalami sedikit penurunan pada tahun 2012 menjadi 1,07 hari. Angka ini juga belum sesuai dengan angka standar pelayanan yang diinginkan yaitu 1-3 hari.

Sedangkan untuk Angka Perputaran Tempat Tidur (BTO) pada tahun 2012 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2008 terealisasi sebesar 33,5 kali naik menjadi 77,48 kali pada tahun 2012. Angka ini diatas angka standar pelayanan yaitu 40-50 kali pertahun. Hal ini terjadi karena pada tahun terjadi peningkatan jumlah pasien dan tidak dibarengi dengan peningkatan angka lama perawatan pada pasien rawat inap.

Angka Kematian Bersih (NDR) pada tahun 2008 yaitu dari 4,77/1000 penderita keluar mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 1,91/1000 penderita keluar. Angka ini tergolong berhasil karena masih jauh berada di bawah angka standar maksimal yaitu 25/1000 penderita keluar.

Begitu juga dengan angka kematian umum (GDR) pada tahun 2008 mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada pada tahun 2012. Pada tahun 2008 Angka Kematian umum (GDR) mancapai 4,77/1000 penderita keluar sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 3,83/1000 penderita keluar. Angka kematian umum ini tergolong berhasil karena masih jauh berada di bawah angka Standar Maksimal yaitu 45/1000 penderita keluar.

Penurunan angka Kematian Bersih (NDR) dan ini menunjukan semakin meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr R Soedjono Selong. Walaupun demikian perlu diupayakan peningkatan kesadaran masyarakat untuk sesegera mungkin berkunjung ke sarana kesehatan jika dalam

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 29

Page 57: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

keadaan sakit sehingga mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, dan juga perlu upaya yang terus menerus dalam meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit.

Meningkatnya kunjungan dan pelayanan penunjang medis dengan indikator sebagai berikut :

Tabel II.11 Capaian Indikator Kinerja Kunjungan dan Pelayanan RSUD Selong

No Indikator Kegiatan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 a. Peningkatan Kunjungan

Pasien Rawat Inap 13.965 16.248 19.911 20.783 20.936

b. Peningkatan Kunjungan Pasien Rawat Jalan

67.318 58.560 64.614 70.438 73.940

c. Peningkatan Kunjungan Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD)

11.777 11.570 12.072 14.789 16.978

d. Peningkatan Pemeriksaan Laboratorium

92.539 93.934 94.595 101.527

160.551

e. Peningkatan Pemeriksaan Rontgen

9.255 9.369 10.052 10.293 11.914

f. Peningkatan Pelayanan Operasi

2.205 2.001 2.002 2.512 1.413

g. Pelayanan Fisioterapi 8.516 8.396 6.755 7.301 10.521 Sumber : RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kab. Lotim, 2008-2012

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pencapaian indikator kunjungan

dan pelayanan RSUD Selong dalam 5 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2008 sampai

dengan 2012 secara keseluruhan terus mengalami peningkatan yang berarti. Hal ini

ditandai oleh adanya peningkatan rata-rata pelayanan pada masing–masing unit (dari

tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2008) yaitu

kunjungan pasien rawat inap mencapai 69,55%, kunjungan pasien rawat jalan

mencapai 100,71%, kunjungan pasien IGD mencapai 90,68, pemeriksaan laboratorium

yang mencapai 82,15%, pemeriksaan rontgen mencapai 88,93%, pelayanan operasi

mencapai 111,25% dan pelayanan fisioterapi mencapai 103,31%. Kenaikan angka

kunjungan ini merupakan salah satu indikator meningkatnya kesadaran dan

kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan kesehatan khususnya dalam hal

ini pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 30

Page 58: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Faktor pendukung peningkatan kunjungan pasien dan peningkatan pelayanan

penunjang medis selama tahun 2008-2012 antara lain bertambahnya jumlah poliklinik

(penyakit dalam II) seiring bertambahnya tenaga dokter spesilis kandungan,

peningkatan dan pengadaan alat-alat medis baik alat kedokteran maupun alat

laboratorium yang bersumber dana APBD maupun dana dekonsentrasi (APBN),

penambahan dan peningkatan kesejahteraan paramedis serta peningkatan kualitas

sumber daya manusia dengan melibatkan tenaga yang ada di RSUD Dr. R. Soedjono

Selong pada berbagai pelatihan dan pendidikan.

Untuk pelaksanan program dan kegiatan pada RSUD Dr. R. Soedjono

Kabupaten Lombok Timur didukung dengan penyediaan dana yang bersumber dari

APBD yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung. Realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung tahun

2008 sampai dengan tahun 2012 seperti tercantum pada tabel sebagai berikut :

2.3.3. Infrastruktur

a. Jaringan Irigasi Pembangunan pada sektor pengairan karena terbatasnya dana, maka lebih

mengutamakan program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dalam rangka

mendukung keberhasilan produksi tanaman pangan. Tugas dan tanggung jawab

meliputi 125 daerah irigasi pedesaan yang tersebar pada 10 pengamat pengairan yang

terbagi menjadi areal teknis 6.604,2 Ha dan 36.991 Ha semi teknis pada “wilayah kerja”

Kabupaten Lombok Timur sehingga luas areal keseluruhan 43,595,2 Ha. Atas dasar

kondisi tersebut maka sasaran yang ditetapkan dalam sektor pengairan adalah

Tercapainya Pelayanan Prasarana Jaringan Irigasi yang Lebih Efisien dan Efektif

Sesuai Pola Tanam dan Tata Tanam.

Untuk menunjang tercapainya peningkatan ketahanan pangan dan

pengembangan agrobisnis dengan meningkatkan efektifitas dan produktivitas

pengelolaan jaringan irigasi oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan pemerintah

Kota yang dilaksanakan dengan prinsip partisipasi, pemberdayaan masyarakat, serta

penyelenggaraan pemerintahan secara transparan maka kebijakan yang diambil adalah

mengembangkan dan menyelenggarakan sistem irigasi yang terpadu dan

berkelanjutan. Kebijakan tersebut didukung dengan program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 31

Page 59: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) atau indikator kinerja

urusan pekerjaan umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008-2012 secara umum

dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel II.12 Capaian Indikator Kinerja Jaringan Irigasi

Indikator Kinerja

Sasaran/Program

Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

a. Terpelihara dan meningkatnya infrastruktur irigasi

Lokasi 104 75 65 230 74

b. Terpeliharanya embung rakyat Buah 15 13 30 83 7 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012

Berdasarkan data tabel diatas dapat digambarkan bahwa capaian indikator

kinerja jaringan irigasi secara umum cukup berhasil, hal ini ditandai dengan

peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan di sektor pengairan dan

irigasi selama 5 tahun yaitu penanganan infrastruktur irigasi yang terus dilaksanakan,

dimana pada tahun 2008 penanganan infrastruktur irigasi yang ditangani sebanyak 104

lokasi, sedangkan pada tahun 2012 infrastruktur yang ditangani sebanyak 74 lokasi.

Sedangkan untuk pemeliharaan embung rakyat, pada tahun 2008 sebanyak 15 embung

rakyat yang tangani dan pada tahun 2012 tersedianya 7 embung rakyat. Dengan

ketersediaan sarana dan prasarana disamping ketersediaan irigasi yang cukup telah

mendukung keberhasilan program dalam memenuhi kebutuhan petani.

b. Jaringan Jalan

Pembangunan pada sektor transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani

melalui program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara 20 – 50

% sedangkan untuk kerusakan antara 50 – 100 % akan ditangani melalui program

peningkatan jalan dan jembatan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari

aspirasi yang kuat dari masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut maka pemerintah Daerah menetapkan sasaran

pembangunan pada sektor transportasi berupa tercapainya kondisi jalan mantap.

Sasaran tersebut didukung dengan kebijakan memelihara/ mempertahankan

(meningkatkan kondisi) jalan dan jembatan yang diprogramkan melalui

rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan serta Pembangunan/peningkatan jalan

dan jembatan. RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 32

Page 60: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian

sasaran beserta target dan realisasinya terinci dalam tabel berikut :

Tabel II.13 Capaian Indikator Kinerja Jaringan Jalan

Indikator Kinerja Sasaran/Program

Satuan

Realisasi (Tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

a. Panjang jalan yang ditangani (rehab dan pemeliharaan rutin)

Km 117.798 129.745 215.513 181.515 47.12

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012

Dari tabel di atas menggambarkan bahwa panjang jalan yang ditangani dan pembangunan/rehab jembatan merupakan capaian program yang dilaksanakan baik melalui rehabilitasi/pemeliharaan maupun pembangunan/ peningkatan. Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, di Kabupaten Lombok Timur untuk jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten selalu dilakukan pemeliharaan, rehabilitasi dan peningkatan, untuk menjaga agar kondisi jalan yang ada tetap baik dan layak dilalui.

Jalan yang ada di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari jalan nasional. jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa. Panjang jalan berdasarkan status jalan sebagai berikut :

Tabel II.14 Status Jalan di Kabupaten Lombok Timur

Indikator Kinerja

Sasaran/Program

Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

a Nasional km 48,10 48,10 33,07 33,07 44,90

b Provinsi km 220,56 220,56 214,64 214,64 214,64

C Kabupaten km 732,97 732,97 1.079,49 1.079,49 1.079,49

d Desa/lokal km 1.511,78 1.511,78 1.299,69 1.299,69 1.299,69

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012

Dari tabel di atas terlihat bahwa panjang jalan nasional mengalami perubahan,

pada tahun 2008 panjang jalan nasional 48,10 Km turun menjadi 44,90 Km pada tahun

2012, sama halnya dengan jalan desa/lokal yang mengalami penurunan pada tahun

2008 sepanjang 1.511,78 Km turun menjadi sepanjang 1.299,69 Km pada tahun 2012.

Sementara jalan Kabupaten mengalami penambahan yang cukup signifikan, dari

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 33

Page 61: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

732,97 km pada tahun 2008 meningkat menjadi 1.079,49 km pada tahun 2012 atau

adanya penambahan sepanjang 346,52 Km atau naik sebesar 47,28%.

Disamping kuantitas jalan yang memadai hal lain yang juga sangat penting

diperhatikan adalah kondisi jalan, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Kondisi jalan

kabupaten sebagai berikut :

Tabel II.15 Kondisi Jalan

Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jalan Permukaan (Kab+Desa)

a. Aspal km 286,29 531,50 627,53 635,08 644,84

b. Kerikil km 119,34 80,13 94,07 94,07 90,31

c. Tanah km 327,34 121,34 357,89 350,34 344,34

d. Tidak Terinci (jln desa)

km 1.511,78 1.511,78 1.299,69 1.299,69 1.299,69

1. Kondisi Jalan (Kabupaten)

a.Baik km 340,36 384,12 369,60 430,82 435,95

b. Sedang km 92,05 80,13 139,61 150,88 147,77

c. Rusak km 122,74 121,34 182,56 156,48 153,01

d. Rusak Berat km 177,82 147,38 387,72 341,31 342,76

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012

c. Perumahan

Secara umum kondisi prasarana dasar permukiman dan perumahan baik dari

segi kuantitas maupun kualitas memang perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas

dimaksud dalam jangka pendek seyogyanya diarahkan untuk mengoptimalkan

fungsinya dalam memenuhi ataupun melayani masyarakat terutama yang berkaitan

langsung dengan aktifitas ekonomi masyarakat seperti fasilitas air bersih, saluran

drainase, jalan lingkungan, jalan setapak, penataan permukiman kota dan desa.

Sementara itu untuk mewujudkan Kabupaten Lombok Timur yang indah dan rapi

maka dipandang perlu untuk pandangan jauh kedepan sehingga dapat memprediksi

dan memproyeksi kemana suatu organisasi harus diarahkan oleh karena itu perlu

dilakukan perencanaan, penataan dan perancangan Kabupaten Lombok Timur. RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 34

Page 62: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Berdasar kondisi tersebut pemerintah daerah menetapkan sasaran

meningkatnya Prasarana Dasar Permukiman Perkotaaan dan Perdesaan serta

Kawasan Strategis yang meliputi pelayanan air bersih, drainase perkotaan di kota

Kabupaten dan kota Kecamatan serta penanganan kampung kumuh yang didukung

dengan kebijakan perbaikan perumahan dan permukiman kota, pembangunan/rehab

dan pemeliharaan prasarana air bersih dan peningkatan prasarana lingkungan

permukiman dan sanitasi perkotaan dan program penataan lingkungan perumahan

pemukiman, pembangunan sarana dan prasarana air bersih. Untuk meningkatkan

kegiatan penataan ruang telah diupayakan program-prgoram sebagai berikut yaitu

perencanaan dan pengendalian tata ruang dan tata bangunan, pemanfaatan dan

evaluasi tata ruang kota.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran

beserta target dan realisasinya terinci dalam tabel berikut :

Tabel II.16 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan

Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

Pembangunan Sarana Pemukiman

− Pembangunan Saluran Drainase

− Pembangunan Jalan Lingkungan

Lokasi Lokasi

10 6

8 8

1 6

12 45

14 151

− Pembangunan Sarana Air Besih

Lokasi 20 19 22 25 22

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012

Rata-rata pencapaian sasaran meningkat yang didukung oleh beberapa faktor

antara lain ketersediaan bahan, kondisi lapangan dan lokasi pekerjaan, kemampuan

kontraktor, dan pengawasan dan pengendalian pekerjaan. Hal ini ditandai dengan

bertambahnya pembangunan sarana pemukiman baik pembangunan saluran drainase,

jalan lingkungan dan sarana air bersih, serta pembangunan pasar umum dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2012.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 35

Page 63: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Informasi lain berkenaan dengan penyediaan prasarana dasar pemukiman

adalah sebagai berikut :

a) Pengadaan air bersih bagi penduduk dikelola oleh PDAM, namun demikian belum

semua penduduk dapat dilayani, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kapasitas

produksi maupun distribusinya. Bagi penduduk yang belum mendapat air bersih

dari PDAM diperoleh dengan membuat sumur gali atau sumur dangkal yang dibuat

secara pribadi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

b) Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman; dari sisi aspirasi

masyarakat, pembangunan infrastruktur dituntut untuk makin mampu berperan

dalam mendukung tumbuhnya perekonomian domestik dan pengembangan

wilayah, sekaligus mempersempit kesenjangan pembangunan antar wilayah

kecamatan, memiliki korelasi yang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi domestik,

sesuai tata ruang, kelestarian lingkungan hidup, dan pengentasan kemiskinan.

Secara umum kondisi prasarana dasar perumahan dan permukiman baik dari segi

kuantitas maupun kualitas memang perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas yang

dimaksud dalam jangka pendek seyogyanya diarahkan untuk mengoptimalkan

fungsinya dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Secara umum agar pelaksanaan kegiatan pembangunan pada tahun mendatang

dapat lebih baik lagi, maka perlu adanya strategi dan pemecahan masalah yang akan

dilaksanakan pada tahun mendatang yaitu:

a) Memberikan bantuan sarana operasional lapangan untuk kegiatan pengawasan

dan pengendalian kegiatan pembangunan.

b) Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sebelum proyek dilaksanakan.

c) Melakukan tahapan prioritas kegiatan pembangunan sesuai dengan prioritas

kebutuhan masyarakat.

d) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanakan pembangunan

sekaligus memelihara dan memanfaatkan sarana yang sudah tersedia agar dapat

dimanfaatkan secara berkesinambungan.

Terkait dengan rumah tidak layak huni Kabupaten Lombok Timur sampai dengan tahun

2013 yang belum ditangani sebanyak 57.128 unit dengan perincian per kecamatan

dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 36

Page 64: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel II.17 Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Rumah Tidak Layak

Huni (Unit)

1 Keruak 2.190

2 Jerowaru 5.266

3 Sakra 1.602

4 Sakra Barat 2.433

5 Sakra Timur 3.900

6 Terara 3.436

7 Montong Gading 4.114

8 Sikur 4.012

9 Masbagik 2.187

10 Pringgasela 1.377

11 Sukamulia 1.046

12 Suralaga 1.054

13 Selong 2.493

14 Labuhan Haji 2.436

15 Pringgabaya 5.668

16 Suela 2.590

17 Aikmel 2.654

18 Wanasaba 4.359

19 Sembalun 1.122

20 Sambelia 3.189

Sumber: BPMPD Kabupaten Lombok Timur, 2013

2.3.4. Ketenagakerjaan Penanganan masalah ketenagakerjaan diselenggarakan oleh Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah menempatkan

penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu sasaran pokok untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Strategi pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian strategi

pembangunan masyarakat Lombok Timur yang merupakan langkah terencana dalam

mengatasi kondisi tenaga kerja dan daya saingnya, mengarah pada meningkatnya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 37

Page 65: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

penempatan tenaga kerja trampil yang produktif, mandiri, dinamis, kreatif, dan berdaya

sosial terhadap globalisasi disertai perkembangan wilayah.

Melihat potensi geografis Kabupaten Lombok Timur secara ekonomis yang

merupakan bagian dari Provinsi NTB yang mempunyai ciri khusus yang dapat

menjamin kehidupan dan kesejahteraan masyarakat apabila dapat dimanfaatkan

dengan baik, disisi lain penduduk usia kerja (tenaga kerja) kurang memiliki etos kerja

dan ketrampilan yang memadai untuk memanfaatkan potensi alam yang tersedia

sehingga tidak menimbulkan kesempatan kerja produktif dalam jumlah yang cukup.

Kebijakan yang ditempuh dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan dan

transmigrasi adalah dengan memprioritaskan berbagai program diantaranya adalah a)

peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja; b) peningkatan perluasan dan

kesempatan kerja; dan c) perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

Program tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran, pengertian dan

semangat tenaga kerja untuk menjadi pelaku diseluruh kegiatan ekonomi formal

maupun ekonomi masyarakat. Ketiga program tersebut oleh pemerintah hendaknya

bisa menjadi produk unggulan spesifik dinas yang menangani masalah

ketenagakerjaan baik di kecamatan maupun ditingkat kota.

Keberhasilan pencapaian sasaran dapat dilihat dari pencapaian indikator sasaran

sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel II.18 Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan

Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 1 Meningkatnya keterampilan

bagi pencari kerja

Orang 240 306 340 280 324

2 Meningkatnya informasi

bursa kerja

Desa 119 119 180 212 254

3 Meningkatnya penempatan

kerja keluar negeri

Orang 18.314 19.843 20.287 22.005 14.925

4 Meningkatnya kesempatan

kerja melalui usaha mandiri

Kelompok 5 30 20 30 20

5 Menurunnya jumlah masalah % 12 15 17 20 14

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 38

Page 66: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012 ketenagakerjaan

6 Meningkatnya tenaga kerja

yang terserap pada

lapangan kerja industri

Orang 40 75 125 126 140

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lotim, 2008-2012

2.3.5. Investasi

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

memberikan kewenangan yang luas bagi setiap daerah untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan

kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelimpahan wewenang tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

kesejahteraan masyarakat antara lain melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan,

dan daya saing daerah. Hal ini mengandung konsekuensi logis pada tatanan tanggung

jawab menggali segenap potensi daerah untuk meningkatkan akselerasi pembangunan

disegala bidang bagi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat tersebut.

Kesejahteraan ekonomi dapat terwujud melalui pembangunan bidang ekonomi

yang nota bane keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh sejauhmana tingkat

pemanfaatan atau ekploitasi sumber daya ekonomi yang tersedia. Dalam hal ini

permasalahan yang dihadapi adalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya relatif tidak

/ belum dapat diwujudkan karena berbagai hambatan atau keterbatasan menyangkut

maintenance pembiayaan ekploitasi, terbatasnya kemampuan inovasi/perluasan skala

usaha dari para pelaku kegiatan yang ada.

Sasaran yang ingin dicapai dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui

pemanfaatan sumberdaya secara produktif dan berkelanjutan adalah terwujudnya

peningkatan jumlah dan jenis investasi.

Peningkatan daya saing investasi dan pelayanan prima merupakan kebijakan

yang ditempuh dalam rangka pencapaian sasaran tersebut. Kebijakan tersebut

didukung melalui program utama, yaitu : 1 ) Peningkatan Promosi dan Kerjasama

Investasi ; 2 ) Peningkatan iklim dan realisasi Investasi.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 39

Page 67: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Kegiatan untuk mendukung program penanaman modal di Kabupaten Lombok Timur

adalah sebagai berikut :

a) Pengembangan potensi unggulan daerah

b) Expo/Pameran investasi daerah

c) Pemutakhiran data realisasi investasi di Kabupaten Lombok Timur

Indikator yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran

tersebut adalah jumlah perusahaan, bidang usaha dan lokasi kegiatan usaha

berdasarkan registrasi ijin prinsip penanaman modal yang dikeluarkan sampai dengan

tahun 2012. Realisasi pencapaian dari target yang telah ditetapkan pada masing-

masing indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel II.19 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal

No Nama Perusahaan

Bidang Usaha Lokasi Nilai Investasi

1. PT. Agrindo Nusantara

SP No. 11/24/I/PMA/2000

Agrobisnis Ds. Sajang Kec. Sembalun

US$ 5.960.100

2. PT. Indonesia Tenggara Marine

SP No. 02/24/PMDN/2000

Pelayaran Labuhan Lombok Kec. Pringabaya

Rp. 250.100.100

3. PT. Hot Planet

SP No. 111/I/PMA/2005

Cottage Lendang Terak, Sungkun Kec. Jerowaru

US$ 800.000

4. PT. Lombok Saka

SP No. 567/I/IP/PMA/2011

Cottage Bloam, Sekaroh Kec. Jerowaru

US$ 3.000.000

5. PT. Autore Pearl Culture

SP No. 334/I/Perikanan/2007

Mutiara Sekaroh, Tj. Ringgit Kec. Jerowaru

US$ 2.600.100

6. PT.New Word Energi

SP No. 86/K1/I/PMA/2007

Perkebunan Jarak Kimia

Dasar Organik

Menanga Baris Kec.Pringgabaya

US$ 2.000.000

7. PT. Eco Solutions Lombok

SP No. 01727/I/PPM/PMA/2012

Hotel Tangsi, Tanjung Ringgit Kec. Jerowaru

US$ 3.098.000

Sumber : Badan LH dan Penanaman Modal Kab. Lotim, 2013

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 40

Page 68: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.3.6. Ketahanan Pangan

Sasaran utama yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

petani adalah meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan

hortikultura serta mengembangkan usaha tani yang berwawasan agribisnis.

Berdasarkan sasaran tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan

kebijakan Mengembangkan dan Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis pada

keragaman sumber bahan pangan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan dan

nutrisi dalam jumlah dan mutu yang cukup didukung dengan program yang sistematis

dan terarah.

Disamping itu untuk menjawab tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat

khususnya petani, hal yang paling besar peluangnya untuk dikembangkan adalah

beberapa komoditas yang merupakan komoditas unggulan daerah Kabupaten Lombok

Timur yaitu komoditi Jagung, Cabe dan Pisang. Komoditas tersebut memiliki

keunggulan komparatif serta peluang pasar yang cukup besar. Oleh karena itu ketiga

komoditas tersebut memerlukan perhatian yang lebih besar melalui upaya

pengembangan berkelanjutan sampai pada tingkat luasan skala ekonomi serta

penyediaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran/kemitraan. Disamping itu

perlu juga dilakukan pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaannya guna

memperkuat posisi tawar petani serta meningkatkan upaya pengenalan produk petani

melalui berbagai event (Pameran dan Expo Agribisnis), sehingga terintegrasi antara

On-Farm dan Off-Farm.

Pengembangan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Timur dengan

memperhatikan daya dukung alamnya yang cukup potensial merupakan upaya

menjamin ketersediaan pangan dan ternak secara berkelanjutan baik kualitas maupun

kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai melalui pengembangan pertanian dan peternakan

yang tangguh, maju dan efisien yang berwawasan agribisnis dan berbasis sumber daya

lokal serta menerapkan tehnologi tepat guna.

Kebijakan yang telah ditempuh agar pelaksanaan pengembangan pertanian dan

peternakan yang mantap dapat dicapai dengan optimal adalah peningkatan

kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan pangan, peningkatan produksi hasil

pertanian dan peternakan, pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak disertai

peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan peningkatan pemasaran hasil produksi

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 41

Page 69: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

hewan. Kebijakan tersebut didukung oleh kegiatan pengembangan kemampuan

kelembagaan petani, penyediaan sarana produksi pertanian, Pengembagan Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan

Penyakit menular ternak, Pendistribusian bibit ternak unggul kepada masyarakat dan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan.

Target dan realisasi pencapaian masing-masing indikator yang digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan program pelaksanaan pengembangan pertanian dan

peternakan yang tangguh, maju dan efisien yang berwawasan agribisnis dan berbasis

sumber daya lokal adalah :

Tabel II.20 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian

NO INDIKATOR SASARAN

PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN

PENCAPAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8

a. Indikator Bidang Pertanian

1. Meningkatnya produksi tanaman pangan

- Padi Ton 318.496 323.014 375.198 359.466 364.643

- Jagung Ton 61.965 76.230 47.707 82.998 93.999

- Kedelai Ton 756 1.871 1.187 2.162 1.105

- Kacang tanah Ton 1.771 1.815 1.631 1.371 1.703

- Kacang hijau Ton 470 719 337 1.380 866

- Ubi Kayu Ton 7.339 15.042 13.661 9.581 18.093

- Ubi Jalar Ton 2.729 2.111 2.993 1.858 3.871

2. Meningkatnya produksi tanaman hortikultura

Sayur-sayuran

- Bawang putih Ton - 2.179 3.325 4.128 -

- Bawang merah Ton - 9.971 7.251 7.341 9.598

- Kentang Ton - 5.356 7.256 6.259 -

- Cabe Ton - 16.154 15.231 16.200 4.448

Buah-buahan

- Mangga Ton - 18.397 6.525 6.123 -

- Durian Ton - 140 135 311 -

- Jeruk Ton - 1.934 1.758 1.842 -

- Pisang Ton - 12.200 13.254 14.890 16.698

b. Indikator Bidang Peternakan

1 Meningkatnya Produksi Peternakan :

- Sapi Ekor 65.147 70.240 80.162 99.092 110.979

- Kerbau Ekor 5.945 4.771 5.860 4.449 -

- Kambing Ekor 61.300 57.428 63.211 72.382 77.263

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 42

Page 70: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

NO INDIKATOR SASARAN

PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN

PENCAPAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8

- Ternak Unggas Ekor 1.682.796 1.399.262 1.056.319 2.280.490 2.435.210

2 pelayanan kesehatan / Inseminasi

- Pelayanan IB Ekor - 11.500 - 6.977 5.897

- Akseptor IB Ekor - 11.500 - 6.237 7.000

- Kelahiran IB Ekor - 4.215 - 5.400 5.897

3 Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

- Pengobatan dan

Penyuntikan Ternak Ekor 7.000 11.583 10.000 - 12.643

- Pelayanan Vaksin Flu

Burung (Aviant Influenza) Ekor 90.000 138.738 - - -

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Lotim, 2008-2012

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa beberapa komoditi Tanaman

Pangan seperti padi, jagung, kedelai dan kacang hijau mencapai sasaran yang

ditetapkan. Pada tahun 2008 produksi padi sebesar 318.496 ton sedangkan rata-rata

produksi padi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sebesar 355.580,25 atau

mengalami peningkatan sebesar 37.084,25 ton (11,64%). Sama halnya dengan

produksi jagung yang mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2008 produksi

jagung sebesar 61.965 ton, sedangkan rata-rata produksi jagung dari tahun 2009

sampai dengan tahun 2012 sebesar 75.233,50 ton atau mengalami peningkatan

sebesar 13.268,50 ton (21,41%).

Untuk produksi tanaman hortikultura sangat tergantung kepada iklim, hal

berpengaruh terhadap produksi buah – buahan serta harga komoditi yang tidak stabil

seperti cabai dan mangga.

Pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas ternak Indikator

Peningkatan Populasi ternak Tahun 2012 berdasarkan hasil pengumpulan data

populasi ternak yang dilakukan setiap akhir tahun. Populasi ternak sapi pada tahun

2008 sebanyak 65.147 ekor, sedangkan rata-rata populasi ternak sapi dari tahun 2009

sampai dengan tahun 2012 sebanyak 90.118 ekor atau mengalami peningkatan

sebanyak 24.971 ekor (38,33 %) dibandingkan dengan tahun 2008.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan populasi ternak seperti

Angka kelahiran ternak, meningkatnya tingkat kesehatan ternak dan tingkat

pemotongan ternak betina produktif yang menurun karena adanya program pemerintah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 43

Page 71: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

pusat melalui Program penyelamatan Sapi betina produktif dan Pemberian Insentif Sapi

betina Bunting.

Pada sasaran Pelayanan kesehatan Hewan di Kabupaten Lombok Timur

dapat digambarkan bahwa tingkat pelayanan penanganan kesehatan hewan baik

melalui pelayanan Aktif, Semi Aktif maupun Pasif cukup memuaskan, hal ini

mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat / peternak semakin meningkat yang

ditandai dengan tidak adanya kasus atau wabah hewan menular yang meresahkan

masyarakat veteriner sepereti flu burung yang cukup meresahkan, penyakit anthrax,

jembrana maupun penyakit ngorok pada sapi (SE).

2.3.7. Perdagangan dan Industri

Untuk meningkatkan kegiatan usaha perdagangan/pengusaha kecil menengah

telah dilakukan berbagai upaya pembinaan diantaranya adalah pengembangan sektor

perdagangan.

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan kegiatan usaha

perdagangan kecil menengah adalah : mengembangkan usaha perdagangan sebagai

usaha unggulan yang tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang sehat dan effisien,

tangguh dan mandiri antara lain melalui layanan kemudahan pemberian fasilitas

perijinan (SIUP/TDP), penyelenggaraan temu usaha khusus bagi penyalur BBMT,

pemberian stimulan kepada para pedagang kaki lima dan asongan dalam bentuk tenda

dagang serta mengikutsertakan pada even pameran/promosi.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator : perkembangan

sektor perdagangan dengan melihat jumlah tenaga kerja, Jumlah SIUP, TDP.

Penetapan rencana tingkat capaian kinerja dan realisasi dari masing-masing indikator

kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel II.21 Perkembangan Sektor Perdagangan

Indikator Kinerja

Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah unit usaha Unit - - 652 659 670

2. Jumlah tenaga kerja orang 4.583 4.583 3.595 3.900 43.306

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 44

Page 72: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Indikator Kinerja

Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

3. Jumlah Investasi Rp.Jt 88,78 - 163.000 150.000 194.289

4. Jumlah SIUP/TDP Buah 500 500 500 600/650 701/721

Sumber data : Dinas ESDM Perindag Kab. Lotim, 2008-2012

Hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran cukup

menggembirakan antara lain :

a) Penyerapan tenaga kerja baru disektor perdagangan pada tahun 2012 mencapai

43.306 orang, jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 yang lalu yaitu

sebesar 4.583 orang, berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja yang

cukup signifikan.

b) Demikian pula yang terjadi pada pencapaian investasi, SIUP/TDP yang diterbitkan

serta kontribusi PAD dari kegiatan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan

keadaan tahun 2008 yang lalu.

Disamping kegiatan pembinaan sebagai tersebut diatas, pada pengembangan

usaha perdagangan juga terdapat kegiatan – kegiatan yang bersifat memberikan

perlindungan, baik bagi konsumen maupun bagi para pelaku usaha itu sendiri serta

fasilitasi penyelesaian sengketa dagang yang terjadi dimasyarakat. Kegiatan tersebut

antara lain adalah layanan tera ulang alat UTTP, pos ukur ulang komodity dagang,

pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa serta penyelenggaraan koordinasii

dengan instansi terkait dalam menanggulangi penggunaan bahan berbahaya

(B3)/kedaluarsa pada produk makanan dan obat/jamu tradisional.

Di Kabupaten Lombok Timur sektor industry cukup berkembang, dengan

unggulan home industri dan kerajinan rakyat berupa industri kain tenun khas daerah di

Kecamatan Pringgasela, Kec. Aikmel, Konveksi Selagik, anyaman bambu Kecamatan

Sikur, Keramik di Kecamatan Masbagik dan Terara.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 45

Page 73: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tabel II.22 Perkembangan Sektor Industri di Kab. Lombok Timur

Indikator Program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Perkembangan sektor

industri :

- Jumlah unit usaha Unit 15.527 15.527 15.004 15.810 16.450

- Jumlah tenaga kerja orang 46.722 46.722 45.385 47.284 49.685

- Jumlah Investasi Rp. M 43,99 43,99 84 44.159 45.982

- Nilai Produksi Rp. M 141,08 141,08 249 141.922 146.730

2. Jumlah perajin IKM yang

mendapatkan pembinaan

Orang 150 165 225 275 350

3. Jumlah pengusaha IKM

yang mendapatkan

pembinaan

Orang 50 55 75 90 130

Sumber data : Dinas ESDM Perindag Kab. Lotim, 2008-2012 2.4. Aspek Daya Saing Daerah 2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga meliputi semua pengeluaran untuk

konsumsi barang baik yang tahan lama maupun tidak tahan lama, jasa-jasa,

setelah dikurangi hasil penjualan netto (penjualan dikurangi pembelian) barang

bekas/tak terpakai yang dilakukan rumah tangga yang berdomisili diwilayah

domestik suatu daerah pada periode tertentu. Selama periode lima tahun terakhir

pengeluaran konsumsi rumah tangga masih didominasi oleh pengeluaran pada

lapangan usaha rumah tangga yang meliputi makanan dan non makanan,dengan

distribusi sebesar 58,67% pada Tahun 2008 dan mengalami penurunan relatif

kecil selama periode lima tahun terakhir dengan kondisi 56% pada Tahun 2012.

Lapangan usaha lain yaitu konsumsi lembaga swasta dan nirlaba , konsumsi

pemerintah dan pertanahan,pembentukan modal tetap bruto, perubahan stock

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 46

Page 74: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

serta ekspor dan impor luar negeri dan antar pulau menunjukkan kecenderungan

yang relatif tetap selama lima tahun terakhir.

Tabel II.23 Distribusi Presentase PDRB Kabupaten Lombok Timur ADHB

Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

58,67 58,33 58,03 57,60 57,97

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

1,42 1,40 1,36 1,37 1,39

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

19,46 19,46 19,34 19,49 19,92

Pembentukan Modal Tetap Bruto

22,17 21,81 21,76 22,11 22,77

Perubahan Stock 4,35 4,08 3,86 3,54 2,05

Ekspor 14,06 14,26 13,92 14,25 14,29 Impor 20,13 19,34 18,26 18,37 18,40

B. Produk Domestik Regional Bruto

Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi

perekonomian suatu wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi

volume total PDRB, pertumbuhan sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per

kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja ekonomi sektor riil. Sementara

pemantauan terhadap sektor moneter dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan

seperti suku bunga kredit perbankan dan lain-lain.

Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas

dan skala kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan

sumber daya dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah

pada sektor-sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam

perekonomian bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui

pendekatan pengembangan yang berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap

PDRB tahun 2012 yaitu : sektor pertanian 33,87%, pertambangan dan penggalian

4.14%, industri pengolahan 5,7% listrik, gas dan air bersih 0,33%, bangunan 9,61%,

perdagangan, hotel dan restoran 19,59%, pengangkutan dan komunikasi 6,03%,

keuangan, perseroan dan jasa perusahaan 5,46% dan jasa-jasa lainnya 15,27%.

PDRB Kabupaten Lombok Timur dalam beberapa tahun terakhir mengalami

perkembangan, baik yang diukur atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 47

Page 75: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

konstan. Pada Tahun 2010 PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) sebesar Rp. 6.215.319.600.000 menjadi Rp. 7.800.557.280.000 pada tahun

2012. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada periode yang sama

mengalami peningkatan dengan nilai Rp.2.970.479.400.000 pada Tahun 2010 menjadi

Rp.3.322.493.940.000 pada tahun 2012.

2.4.2. Potensi Unggulan

A. Pertanian Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Sampai dengan Tahun 2011 peranan sektor pertanian masih sangat dominan

dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lombok Timur. Kontribusi sektor ini mencapai

33,61% dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 42,69% (BPS Lombok Timur tahun

2011). Tingginya peranan sektor pertanian ini antara lain disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu : Kondisi geografis dan potensi lahan yang relative subur, banyaknya jumlah

tenaga kerja yang tersedia, serta faktor budaya lokal yang sangat bergantung terhadap

aktivitas pertanian. Adapun komoditi unggulan Kabupaten Lombok Timur untuk sub

sektor ini meliputi : Tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan.

Di bidang tanaman pangan khususnya padi, konsumsi beras makin tahun

mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa besarnya produksi maupun

produktivitas padi lokal meningkat setiap tahunnya.

Grafik II.3 Produksi 4 Komoditas Pertanian (Ton)

(Sumber Data : Dinas Pertanian Peternakan Kabupaten Lombok Timur)

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 48

Page 76: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Dalam rangka mendukung program propinsi yaitu PIJAR, maka komoditi sapi,

jagung dan rumput laut juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Perkembangan produksi 3 (tiga) komoditi unggulan NTB di Kabupaten Lombok Timur

khususnya sapi dan jagung mengalami peningkatan sejak tahun 2008 sampai dengan

tahun 2011. Populasi sapi tahun 2008 sebanyak 64.414 ekor, tahun 2009 sebanyak

70.240 ekor, tahun 2010 sebanyak 80.162 ekor dan pada tahun 2011 sebanyak 99.092

ekor, sedangkan produksi jagung Tahun 2008 sebanyak 47.024 ton, tahun 2009

sebanyak 81.293 ton meningkat menjadi 82.286 ton pada tahun 2011. Hal ini dapat

dilihat dalam grafik sebagai berikut :

Grafik II.4 Perkembangan populasi sapi di Kabupaten Lombok Timur

Grafik II.7

Grafik II.5 Perkembangan Produksi jagung di Kabupaten Lombok Timur

B. Kelautan dan Perikanan

Sektor Kelautan dan Perikanan cukup memberikan kontribusi terhadap PAD bagi

Kabupaten Lombok Timur, khususnya pada wilayah-wilayah pengembangan dan

sentra perikanan laut baik budidaya dan perikanan tangkap seperti di wilayah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 49

Page 77: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Kecamatan Sambelia, Pringgabaya, Keruak dan Jerowaru. Komoditi tersebut meliputi :

Rumput laut, Kerapu, Lobster, mutiara dan beberapa jenis ikan tangkap yang berada

diwilayah perairan Lombok Timur. Selain perikanan laut, perikanan darat juga

merupakan komoditi yang menjanjikan perbaikan kesejahteraan petani pembudidaya

ikan air tawar.

Tabel II.24 Produksi Ikan di Kabupaten Lombok Timur

Indikator program Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

a. Produksi Ikan Air

Tawar

ton/thn 617,50 856,00 1.271,10 1.752,30 3.370,10

b. Produksi Ikan Air

Payau

ton/thn 1.114,60 1.435,10 1.783,50 2.581,20 2.788,90

c. Produksi Ikan Air

Laut:

- Budidaya ton/thn 40.174,62 60.559,52 93.194,80 119.133,80 112.590,30

- Penangkapan ton/thn 15.074,80 12.941,70 15.683,00 13.095,30 12.520,30

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lotim, 2008-2012 Khusus untuk komoditi rumput laut, seperti halnya jagung dan sapi sebagai

pendukung program PIJAR, maka di Kabupaten Lombok Timur jumlah produksi komoditi ini terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 dari 60.471 ton produksi meningkat menjadi 80.381 ton di tahun 2011, perkembangan produksi rumput laut ini ditunjukkan pada grafik berikut :

Grafik II.6 Perkembangan Produksi Rumput Laut Kabupaten Lombok Timur

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 50

Page 78: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

C. Pariwisata

Dengan kontur topografi yang landai dan beberapa memilki topografi

perbukitan/dataran tinggi yang tersebar merata. Kabupaten Lombok Timur memiliki

potensi wisata alam pegunungan, wisata pantai, wisata budaya, dan wisata sejarah.

Wilayah-wilayah pengembangan wisata alam pegunungan berada di sekitar kawasan

Gunung Rinjani. Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah pantai yang cukup panjang

dengan garis pantainya sepanjang lebih kurang 280 km memanjang dari wilayah Utara

sampai Selatan. Beberapa kawasan pantai dan gili-gili disekitarnya memiliki keindahan

alam yang berpotensi untuk pengembangan kegiatan wisata domestik maupun

mancanegara. Kawasan-kawasan tersebut antara lain meliputi : Kawasan Pantai

Cemara, Pantai Tanjung Aan, Pantai Tanjung Ringgit dan Pantai surga dengan

kawasan gili-gili, yaitu Gili Sulat, Gili Petagan, Gili Kondo, Gili Sunut dan Gili Lawang.

Pengembangan di sektor pariwisata ini sangat potensial dengan masuknya para

investor dan dibangunnya beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti

pengembangan kawasan Tanjung Ringgit oleh ESL dari swedia, Ocean Blue dan

investor lainnya.

2.4.3. Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank

Analisis perekonomian wilayah tidak lepas dari peran pembentukan modal

sektor swasta, ini terkait dengan aliran investasi di daerah. Semakin besar akumulasi

capital di suatu daerah mengindikasikan tumbuhnya sektor riil dan peningkatan

perannya dalam perekonomian daerah. Terjadinya pergerakan arus modal lebih

kepada adanya kualitas dan kondusifnya iklim investasi di daerah. Jika dilihat dari trend

modal/investasi dari posisi aktiva bank umum di Kabupaten Lombok Timur terlihat

pergerakan yang positif, tahun 2010 Rp. 45.166.000.000 di meningkat menjadi Rp.

62.943.000.000 pada tahun 2011 sementara trend positif juga diperlihatkan oleh loan

modal kerja dari Rp. 358.413.000.000 menjadi Rp. 572.994.000.000 di tahun 2011.

Gambaran lebih detail diperlihatkan oleh tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel. II.25 Posisi kredit Bank Umum di Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2008 – 2011 (Juta Rupiah)

(Rp Juta)

2008 2009 2010 2011

Investasi 15.400 27.219 45.166 62.943

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 51

Page 79: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

modal kerja 362.281 358.096 358.413 572.994

Konsumsi 468.071 680.402 681.087 1.104.232

2.4.4. Jaringan Jalan

pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan melalui pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Pembangunan pada sektor transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani

melalui program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara 20 – 50

% sedangkan untuk kerusakan antara 50 – 100 % akan ditangani melalui program

peningkatan jalan dan jembatan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari

aspirasi yang kuat dari masyarakat.

Disamping kuantitas jalan yang memadai hal lain yang juga sangat penting

diperhatikan adalah kondisi jalan, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Kondisi jalan

kabupaten sebagai berikut :

Tabel II.26 Kondisi Jalan

Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jalan Permukaan (Kab+Desa)

a. Aspal km 286,29 531,50 627,53 635,08 644,84

e. Kerikil km 119,34 80,13 94,07 94,07 90,31

f. Tanah km 327,34 121,34 357,89 350,34 344,34

g. Tidak Terinci (jln desa)

km 1.511,78 1.511,78 1.299,69 1.299,69 1.299,69

2. Kondisi Jalan (Kabupaten)

a.Baik km 340,36 384,12 369,60 430,82 435,95

e. Sedang km 92,05 80,13 139,61 150,88 147,77

f. Rusak km 122,74 121,34 182,56 156,48 153,01

g. Rusak Berat km 177,82 147,38 387,72 341,31 342,76

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012 RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 52

Page 80: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.4.5. Iklim Berinvestasi

Salah satu indikator kemajuan wilayah adalah semakin tinmgginyta minat swasta

untuk melakukan investasi di daerah. Hal – hal yang mendorong tingginya minat orang

untuk berinvestasi di Kabupaten Lombok Timur antara lain ketersediaan sumber daya

alam sebagai kekayaan dasar yang bisa dikelola oleh swasta, ketersediaan tenaga

kerja yang cukup banyak dan yang tidak kalah pentinganya adalah karena factor

keamanan yang relative terjamin.

Sebagai gambaran atas kondisi investasi di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat

pada table berikut.

Tabel II.27 Jenis dan Jumlah Investasi di Kabupaten Lombok Timur

No Nama Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Nilai Investasi

1. PT. Agrindo Nusantara

SP No. 11/24/I/PMA/2000

Agrobisnis Ds. Sajang Kec. Sembalun

US$ 5.960.100

2. PT. Indonesia Tenggara Marine

SP No. 02/24/PMDN/2000

Pelayaran Labuhan Lombok Kec. Pringabaya

Rp. 250.100.100

3. PT. Hot Planet

SP No. 111/I/PMA/2005

Cottage Lendang Terak, Sungkun Kec. Jerowaru

US$ 800.000

4. PT. Lombok Saka

SP No. 567/I/IP/PMA/2011

Cottage Bloam, Sekaroh Kec. Jerowaru

US$ 3.000.000

5. PT. Autore Pearl Culture

SP No. 334/I/Perikanan/2007

Mutiara Sekaroh, Tj. Ringgit Kec. Jerowaru

US$ 2.600.100

6. PT.New Word Energi

SP No. 86/K1/I/PMA/2007

Perkebunan Jarak Kimia Dasar Organik

Menanga Baris Kec.Pringgabaya

US$ 2.000.000

7. PT. Eco Solutions Lombok

SP No. 01727/I/PPM/PMA/2012

Hotel Tangsi, Tanjung Ringgit Kec. Jerowaru

US$ 3.098.000

Sumber : Badan LH dan Penanaman Modal Kab. Lotim, 2013

Keberhasilan pencapaian target tersebut diatas tidak terlepas dari kinerja aparatur pemerintah daerah khususnya dari Tim Pengendali Pemberian Ijin Prinsip Penanaman Modal Kabupaten Lombok Timur.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 53

Page 81: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Kegiatan tersebut diatas merupakan kegiatan pendukung dalam upaya untuk meningkatkan investasi di Kabupaten Lombok Timur dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya secara produktif dan berkelanjutan. 2.4.6. KELEMBAGAAN FORMAL DAN NON-FORMAL

A. Kelambagaan Formaldan Non Formal

Perkembangan kelembagaan sangat dipengaruhi oleh berbagai tipe

kelembagaan. Dikenal 3 tipe kelembagaan, yaitu: kelembagaan tradisional (traditional

institutions), kelembagaan pembelajaran (learning institutions), kelembagaan

pengembangan (developmental institutions) (Gilley & Maycunich, 2000).

Gambar II.8 Tiga Tipe Kelembagaan

Kelembagaan tradisional (traditional instutions): masyarakat masih memerlukan

pengetahuan dan keterampilan.

Kelembagaan pembelajaran (learning institutions): tercipta masyarakat yang aktif

belajar dalam proses aplikasi dan refleksi. Proses refleksi akan melahirkan

kesadaran baru bagi mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh secara berkesinambungan.

Kelembagaan pengembangan (developmental institutons): tidak hanya

melahirkan kesadaran baru, tetapi juga berkembangnya pengetahuan dan

keterampilan baru.

Kelembagaan lokal adalah wadah yang mengatur perilaku masyarakat lokal

melalui norma-norma. Dan kata “lokal” mengacu pada wilayah tertentu seperti daerah,

desa, ataupun dusun. Sehingga norma di suatu wilayah tertentu berbeda dengan

wilayah lainnya.

Di pulau Lombok dikenal norma yang disebut “awig-awig” dimana “awig-awig”

ini merupakan kesepakatan masyarakat lokal tentang nilai-nilai sosial yang mengatur

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 54

Page 82: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

perilaku mereka. Misalnya, di Desa Sembalun Lombok Timur memiliki “awig-awig” yang

berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya hutan.

“Awig-awig” Desa Sambalun mengatur agar setiap pasangan yang akan

menikah diwajibkan menanam paling sedikit satu pohon kayu di sekitar hutan (Rosyiadi

Sayuti, 2005). Kelembagaan lokal (kelompok tani) menunjukkan keberhasilan, Namun

tidak sejalan dengan maraknya kasus perusakan hutan (pembalakan liar) yang terjadi di

kawasan hutan (Muktasam et al, 2006).

“Awig-awig” yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di

Lombok Timur dijumpai di kawasan Teluk Ekas, Desa Batu Nampar (Imam Bachtiar,

2005). “Awig-awig” ini mengatur tentang larangan penangkapan ikan menggunakan

bom. Komite Pengelolaan Perikanan Laut (KPPL) sebagai kelembagaan lokal berhasil

melaksanakan “awig-awig” dimaksud dimana kasus pengeboman ikan bekurang

menjadi 90%. Kelompok tani di Desa Sambalun termasuk tipe kelembagaan tradisional

dimana kelompok tani tersebut tidak berhasil menerapkan “awig-awig” dalam

pengelolaan sumberdaya hutan.

Dalam penguatan kelembagaan, maka kelompok tani tersebut perlu diberikan

pelatihan budidaya lebah madu, sehingga aktivitas anggota kelompok tani di kawasan

hutan selain melakukan budidaya lebah madu, mereka sekaligus pula memonitoring

orang-orang yang hendak memasuki kawasan hutan dengan tujuan melakukan

pembalakan liar.

KPPL di Teluk Ekas Desa Batu Nampar termasuk tipe kelembagaan

pembelajaran (bahkan telah beranjak ke tipe kelembagaan pengembangan) dimana

KPPL telah berhasil menerapkan “awig-awig” dalam mengelola sumberdaya pesisir dan

laut.

Strategi penguatan KPPL yang telah dilakukan (pendampingan), melahirkan

kesadaran baru bagi anggota KPPL tentang pentingnya kelestarian pesisir dan laut,

sehingga mereka memonitoring secara terus-menerus orang yang memasuki kawasan

Teluk Ekas dengan tujuan melakukan pengeboman ikan.

Bahkan posisi KPPL telah beranjak ke tipe kelembagaan pengembangan

dimana para anggota KPPL memiliki pengetahuan dan keterampilan baru, yaitu

budidaya lobster dengan sistem “budidaya apung”.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 55

Page 83: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Sebelumnya, lobster di Desa Batu Nampar tidaklah dibudidayakan, tetapi

ditangkap yang menyebabkan rusaknya ekosistem terumbu karang (mangrove).

Aktivitas budidaya lobster tersebut, selain berdampak terhadap peningkatan

pendapatan nelayan, juga berdampak terhadap kelestarian pesisir dan laut.

Penguatan Kelembagaan Lokal Strategi penguatan kelembagaan yang diperlukan hendaknya disesuaikan dengan tipe

kelembagaan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel II.28 Penguatan Kelembagaan Lokal di Kabupaten Lombok Timur

Tipe Kelembagaan Strategi Penguatan Kelembagaan

KelembagaanTradisional (Traditional institutions) Pelatihan

Kelembagaan Pembelajaran (Learning institutions)

Pendampingan

Kelembagaan Pengembangan (Developmental institutions)

Pengembangan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 II - 56

Page 84: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3.1. KinerjaKeuangan Masa Lalu

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pendanaan penyelenggaraan

pemerintahan telah diatur sesuai kewenangan yang diserahkan.Hal tersebut

dimaksudkan untuk mencegah tumpang tindih ataupun tidak tersedianya pendanaan

pada suatu bidang pemerintahan.Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dibiayai dari APBD, sedangkan penyelenggaraan kewenangan

yang menjadi tanggungjawab Pemerintah dibiayai dari APBN, baik kewenangan Pusat

yang didekonsentrasikan kepada Gubernur atau dalam rangka tugas pembantuan.

Sumber pendanaan pelaksanaan Pemerintahan Daerah terdiri dari pendapatan

asli daerah (meliputi pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah), dana perimbangan, dan

lain-lain pendapatan yang sah.

• Penerimaan Pendapatan Daerah terbesar terjadi di tahun 2012 sebesar

Rp.1.276.066.661.578,15, hal ini disebabkan adanya kontribusi dari pos;Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah yang sah, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan pos Dana

Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya yang mengalami

peningkatan cukup besar dibandingkan tahun lainnya pada periode itu.

• Pengeluaran Belanja Daerah terbesar juga terjadi di tahun 2012 sebesar

Rp.1.276.844.925.205,39; hal ini disebabkan adanya pengeluaran untuk pos

Belanja Pegawai, dan pos Belanja Hibah yang mengalami peningkatan cukup besar

dibandingkan tahun lainnya pada periode itu.

• Penerimaan Pembiayaan terbesar juga terjadi di tahun 2009 sebesar

Rp.57.662.369.818,62; hal ini disebabkan adanya penerimaan dari pos SILPA, dan

pos Penyertaan Modal (Investasi) yang mengalami peningkatan cukup besar

dibandingkan tahun lainnya pada periode itu

• Pengeluaran Pembiayaan terbesar terjadi di tahun 2012 sebesar

Rp.67.771.038.792, hal ini disebabkan adanya pengeluaran untuk pos Penyertaan

Modal (Investasi) pemerintah daerah dan pos pembayaran pokok utang yang

mengalami peningkatan cukup besar dibandingkan tahun lainnya pada periode itu.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-1

Page 85: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-2

I Pendapatan Asli Daerah 34.904.413.611,26 39.762.089.575,90 39.468.850.188,00 56.005.494.421,94 88.007.658.191,15

II Dana Perimbangan 684.138.994.457,00 724.819.055.845,00 768.740.368.626,00 843.273.198.124,00 1.021.767.551.652,00

III Lain" Pendapatan Yg Sah 27.273.750.486,93 58.192.574.000,73 112.915.434.136,50 228.066.237.306,60 166.291.451.735,00

746.317.158.555,19 822.773.719.421,63 921.124.652.950,50 1.127.344.929.852,54 1.276.066.661.578,15 JUMLAH PENDAPATAN

No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

-

200.000.000.000,00

400.000.000.000,00

600.000.000.000,00

800.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

1.200.000.000.000,00

2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan AsliDaerahDana Perimbangan

Lain" PendapatanYg Sah

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas

umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah

dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah:

Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat dari 3 parameter

yaitu: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Yang Sah. Total Pendapatan Daerah dari ketiga komponen tersebut secara umum juga

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dari Rp. 746.317.158.555,19,- pada tahun

2008 menjadi Rp. 1.276.066.661.578,15,- pada tahun 2012.

Tabel III.1 Perkembangan Komponen PAD Tahun 2008-2012

Grafik III. 1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008-2012

Sesuai dengan pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Page 86: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-3

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Timur, pendapatan daerah

terdiri dari:

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan adanya perkembangan setiap

tahunnya. Secara umum PAD Kabupaten Lombok Timur meningkat setiap tahunnya

seperti terlihat pada tahun 2008, PAD sebesar Rp.34.904.413.611,26,- kemudian

meningkat menjadi Rp.88.007.658.191,15,- pada tahun 2012.

Grafik III.2 Pendapatan Asli Daerah dari Tahun 2008-2012

Adapun uraian-uraian dari Pendapaan asli daerah tersebut terdiri atas:

a. Hasil Pajak Daerah. Hasil pajak daerah di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari: Pajak Hotel,

Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak

Pengambilan dan Pengolahan Bahan Gol. C, dan Pajak Parkir. Adapun perkembangan

Hasil Pajak Daerah ini menunjukkan perkembangan setiap tahunnnya dari Rp.

5.932.732.365,34 pada tahun 2008 menjadi Rp.12.633.960.644,00 pada tahun 2012.

b. Hasil Retribusi Daerah. Hasil retribusi daerah di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari: Pelayanan

Kesehatan, Jasa usaha (Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Terminal,

Retribusi Tempat Khusus Parkir, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi

Penyebrangan di Air), Retribusi Jasa umum (Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan

Page 87: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Umum, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pengujian Kendaraan

Bermotor Pertama Kali, Retribusi Pengendalian Menara telekomunikasi bersama),

Retribusi perizinan tertentu (Retribusi Izin Mendirikan bangunan, Retribusi Izin

Gangguan Keramaian, Retribusi Izin Trayek, Retribusi Izin Usaha Perikanan), Retribusi

pemakaian kekayaan daerah (Retribusi Rumah Potong Hewan), Retribusi Penjualan

Produksi Usaha Daerah, Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan, Retribusi

Jasa Usaha (Retribusi jasa penyedotan kakus, Retribusi Tempat Penginapan /

Pesanggrahan / Villa, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga), Retribusi Tempat

Pelelangan, Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

Adapun perkembangan Hasil Retribusi Daerah ini menunjukkan perkembangan setiap

tahunnnya dari Rp 17.824.451.144,00 pada tahun 2008 menjadi Rp 25.446.200.958,00

00 pada tahun 2012.

c. PendapatanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Komponen ini berupa Penerimaan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, yang diperoleh dari Perusahaan

Daerah, yaitu PT. Bank NTB, PT. Selaparang Finansial, PD. Selaparang Agro,

Perusahaan Daerah Pasar Selaparang dan PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB.

Realisasi penerimaan hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel III.2 Realisasi Penerimaan Hasil Perusahaan Milik Daerah danHasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah

No Tahun Anggaran Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5=(4)/(3)

1 2008 5.141.500.000,00 3.658.644.940,00 71,16

2 2009 7.213.460.000,00 6.335.649.551,00 87,83

3 2010 8.271.990.282,00 7.399.143.291,00 89,45

4 2011 15.854.436.073,00 10.343.600.942,12 65,24

5 2012 10.104.304.000,00 9.277.337.834,00 91,82

Jumlah 46.585.690.355,00 37.014.376.558,12 79,45

Sumber : Dinas PPKA Kabupaten Lombok Timur

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-4

Page 88: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Penerimaan Lain-lain PAD yang sah, merupakan komponen penerimaan yang

tidak termasuk pada pajak Daerah, retribusi daerah dan Hasil Perusahaan Milik Daerah

dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.

Penerimaan lain-lain PAD utamanya bersumber dari Hasil Penjualan Barang Milik

Daerah, Penerimaan Jasa Giro, Sumbangan Pihak Ketiga dan Jasa atas Pemberian

Pekerjaan, Kontribusi Pengusaha Tembakau Virginia dan dana bergulir.

Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang sah 2008-2012, terlihat pada tabel berikut:

Tabel III.3 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang sah 2008-2012

No Tahun

Anggaran Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5=(4)/(3)

1 2008 11.830.670.790,00 7.488.585.161,92 63,30

2 2009 9.855.610.790,00 7.176.592.968,90 72,82

3 2010 8.738.642.290,00 7.097.152.832,00 81,22

4 2011 8.135.050.387,00 7.717.437.029,45 94,87

5 2012 37.763.928.366,00 40.650.158.755,15 107,64

Jumlah 76.323.902.623,00 70.129.926.747,42 91,88

Sumber : Dinas PPKA Kabupaten Lombok Timur

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa pada pos ini terjadi

penurunan target yakni pada tahun 2008 hingga tahun 2011. Namun pada tahun 2012

terjadi peningkatan target yang cukup besar yakni sebesar Rp.40.650.158.755,15 dari

target yang ditetapkan sebesar Rp.37.763.928.366,00 atau mengalami peningkatan

sebesar 107,64%.

2) Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang dialokasikan kepada Daerah

untuk pendanaan penyelenggaraan desentralisasi. Dana Perimbangan Tahun 2008-

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-5

Page 89: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2012 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Prinsip perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah

adalah:

a) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan

subsistem keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara

Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

b) Pembagian sumber keuangan negara kepada Pemerintahan Daerah dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas

dan keseimbangan fiskal.

c) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

merupakan sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan

asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.

Tabel III.4 Realisasi Dana Perimbangan 2008-2012

No Tahun Anggaran Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5=(4)/(3)

1 2008 691.883.275.972,00 684.138.994.457,00 98,88

2 2009 731.014.708.142,00 724.819.055.845,00 99,15

3 2010 796.452.699.303,00 768.740.368.626,00 96,52

4 2011 881.178.408.365,00 843.273.198.124,00 95,70

5 2012 1.066.260.540.877,00 1.021.767.551.652,00 95,83

Jumlah 4.166.789.632.659,00 4.042.739.168.704,00 97,02

Sumber : Dinas PPKA Kabupaten Lombok Timur

Adapun komponen uraian dari Dana Perimbangan tersebut, terdiri atas:

a) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak.

Bagi hasil pajak di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari: Pajak Bumi dan

Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Pajak

Penghasilan Orang Pribadi (Termasuk PPh 21). Adapun besaran Dana Bagi

Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak menunjukkan peningkatan setiap tahunnya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-6

Page 90: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

dari Rp. 26.601.902.472,00 pada tahun 2008 menjadi Rp. 89.782.365.652,00

pada tahun 2012.

b) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam.

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam di Kabupaten Lombok Timur

terdiri dari: Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi (Royalti), Bagi Hasil

dari Pungutan Pengusahaan Perikanan, Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Bawah Tanah.

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam ini sebesar Rp.4.746.478.985,00

pada tahun 2008, sedangkan untuk tahun-tahun berikutnya (2009-2012)

penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam tidak ada realisasi.

c) Dana Alokasi Umum (DAU).

Perkembangan DAU kabupaten Lombok Tiimur menujukkan perkembangan

signifikan dari Rp. 584.249.613.000,00 pada tahun 2008 menjadi Rp.

830.534.456.000,00 pada tahun 2012.

d) Dana Alokasi Khusus (DAK)

Perkembangan DAK kabupaten Lombok Tiimur menujukkan perkembangan

signifikan dari Rp. 68.541.000.000,00 pada tahun 2008 menjadi Rp.

101.450.730.000,00 pada tahun 2012.

3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Berdasar pada Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, selain unsur PAD

yang telah disebut di atas, pasal 6 (2) menjelaskan tentang lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah, yaitu penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan

komisi, potongan, atau pun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau

pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

Pendapatan Daerah tersebut setiap tahun harus dioptimalkan penerimaannya,

khususnya PAD yang sepenuhnya merupakan tanggungjawab pemerintah daerah.

Kinerja pelaksanaan APBD khususnya mengenai Pendapatan Daerah pada

periode tahun 2008-2012,sebagai berikut:

Pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,69%. Penerimaan

terbesar dari PAD terjadi pada tahun 2012, sebesar Rp. 88.007.658.191,15. Hal

ini disebabkan karena adanya kenaikan kontribusi dari Pajak Daerah, Retribusi

Daerah dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah pada periode ini. Namun

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-7

Page 91: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-8

A

I PENDAPATAN ASLI DAERAH1 Pendapatan Pajak Daerah 5.932.732.365,34 6.732.003.350,00 5.786.301.998,00 7.749.518.087,00 12.633.960.644,00 0,49

2 Pendapatan Retribusi Daerah 17.824.451.144,00 19.517.843.706,00 19.186.252.067,00 30.194.938.363,37 25.446.200.958,00 0,61

3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.658.644.940,00 6.335.649.551,00 7.399.143.291,00 10.343.600.942,12 9.277.337.834,00 1,27

4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 7.488.585.161,92 7.176.592.968,90 7.097.152.832,00 7.717.437.029,45 40.650.158.755,15 1,10

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 34.904.413.611,26 39.762.089.575,90 39.468.850.188,00 56.005.494.421,94 88.007.658.191,15 0,69

II

1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 26.601.902.472,00 34.954.117.845,00 77.804.498.626,00 76.807.372.124,00 89.782.365.652,00 1,57

2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya alam 4.746.478.985,00 - - - - (1,00)

3 Dana Alokasi Umum 584.249.613.000,00 627.028.938.000,00 619.205.970.000,00 697.126.526.000,00 830.534.456.000,00 0,23

4 Dana Alokasi Khusus 68.541.000.000,00 62.836.000.000,00 71.729.900.000,00 69.339.300.000,00 101.450.730.000,00 0,14

Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan 684.138.994.457,00 724.819.055.845,00 768.740.368.626,00 843.273.198.124,00 1.021.767.551.652,00 0,27

III LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH1 Pendapatan Hibah 1.366.918.500,00 - 205.920.000,00 2.876.649.999,00 - 11,72

2 Pendapatan Dana Darurat 7.000.000.000,00 - - - - (1,00)

3 Dana Bagi Hasil Pajak dan Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainya 14.224.382.786,93 17.252.812.497,39 16.719.505.736,50 24.481.565.947,60 23.570.336.735,00 0,64

4 Dana Penyesuaian Otonomi Khusus - - 124.506.724.000,00 - (0,25)

5 Dana Penyesuaian dari Provinsi atau Pemerintah Daerah 18.476.886.503,34 - - - (1,00)

6 Dana Tunjangan Pendidikan 4.682.449.200,00 22.462.875.000,00 64.311.428.400,00 76.201.297.360,00 21.175.000.000,00 5,66

7 Dana Percepatan infra struktur - - 25.650.000.000,00 - 121.546.115.000,00 (1,00)

Pendapatan dari UPT Kelistrikan Daerah - - 6.028.580.000,00 - - (1,00)

Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang Sah 27.273.750.486,93 58.192.574.000,73 112.915.434.136,50 228.066.237.306,60 166.291.451.735,00 3,03

JUMLAH PENDAPATAN 746.317.158.555,19 822.773.719.421,63 921.124.652.950,50 1.127.344.929.852,54 1.276.066.661.578,15 0,48

Rata-Rata Pertumbuhan

PENDAPATAN

Dana Perimbangan

No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

pada komponen Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan, justru mengalami penurunan di tahun 2012.

Pertumbuhan rata-rata Dana Perimbangan sebesar 0,27%. Penerimaan

terbesar dari Dana Perimbangan terjadi pada tahun 2012 sebesar

Rp.1.021.767.551.652,00. Hal ini disebabkan adanya kenaikan kontribusi dari

Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil

Bukan Pajak; sedangkanDana Bagi Hasil Sumber Daya alammenunjukkan

penurunan karena tidak ada reaisasi pada tahun tersebut.

Pertumbuhan rata-rata Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 3,03%.

Penerimaan terbesar dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah terjadi pada

tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 228.066.237.306,60. Hal ini disebabkan karena

adanya kontribusi dari Dana Penyesuaian Otonomi khusus yang tidak terdapat

pada tahun 2008, tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2012.

Lebih lengkap rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Tahun 2008 sampai

dengan Tahun 2012 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel III.5 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 - 2012

Page 92: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Lombok

Timur dibidang Pendapatan Daerah, yaitu:

a) Terbatasnya kewenangan yang dimiliki dalam pemungutan terhadap

Pendapatan Daerah

b) Belum optimalnya supremasi dan penegakan hukum dibidang pendapatan

baru sebatas pembinaan belum sampai kepada pengenaan sanksi

c) Kualitas aparatur pemerintah yang didukung oleh penguasaan, pemanfaatan

dan pengembangan IPTEK terutama dalam bidang pelayanan masih perlu

ditingkatkan.

d) Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana pendukung terutama untuk

memberikan kenyamanan wajib pajak dan wajib retribusi serta dalam

pengembangan pengelolaan potensi dan sumber-sumber pendapatan.

Dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Daerah dan untuk mengatasi

berbagai masalah pokok yang masih dihadapi, maka Arah Kebijakan Umum

Pendapatan Daerah yang ditempuh antara lain sebagai berikut :

a) Menggali Potensi yang ada dan mewujudkan Peraturan Perundang-

Undangan serta kebijakan Teknis dibidang Pendapatan Asli Daerah sebagai

dasar hukum pemungutan

b) Mengadakan sosialisasi dan Penyuluhan kepada masyarakat melalui

Pameran Pembangunan, Media Cetak dan Media Elektronik

c) Meningkatkan kemampuan Sumber daya aparatur dibidang pendapatan

melalui Bintek secara bertahap

d) Menyiapkan/ membangun/ mengadakan sarana pendukung serta melakukan

penggantian terhadap Sarana dan Prasarana yang melampaui Umur Teknis

dan Ekonomis secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran

e) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan wajib

Retribusi.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-9

Page 93: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

3.1.2. Neraca Daerah

BerdasarkanPeraturanPemerintahNomor24

Tahun2005tentangStandarAkuntansi Pemerintah,neraca daerahmerupakan salah

satulaporan keuangan yangharus dibuatolehPemerintah

Daerah.Laporaninisangatpentingbagimanajemenpemerintahdaerah,tidakhanyadal

amrangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku

saja, tetapi juga sebagai dasar untuk

pengambilankeputusanyangterarahdalamrangkapengelolaansumber-

sumberdayaekonomi yangdimiliki olehdaerah secara efisiendan efektif.

Gambaran umumpertumbuhan neraca daerah pada periode tahun 2008-

2012,sebagai berikut:

• Rata-rata pertumbuhan Aset Daerah mencapai 0,31%, kenaikan signifikan

terjadi pada Aset Lancar sebesar 0,40%; Investasi Jangka Panjang sebesar

0,24%; Aset Tetap sebesar 0,32%; dan Aset Lainnya sebesar 5,49%.

Adanya perkembangan signifikan pada pertumbuhan asset lancar ini

menunjukkan bahwa kondisi asset Pemerintah Kabupaten Lombok Timur

berada pada kondisi sehat.

• Rata-rata pertumbuhan Kewajiban dan Ekuitas Dana mencapai 0,31%,

Peningkatan terjadi pada Kewajiban sebesar 3,70%; Ekuitas Dana Lancar

menurun sebesar -4,67%; Ekuitas Dana Investasi meningkat sebesar 0,33%.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-10

Page 94: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-11

1.f. KEWAJIBAN

1.f.1) KEWAJIBAN JANGKA PENDEK1.f.1) a) Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 1.312.178,00 3.288.898,00 757.358.757,00 3.254.784,00 0,00 229,54 1.f.1) b) Utang Pemotongan Pajak Pusat 192.716.633,00 0,00 (0,25) 1.f.1) c) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya 24.500.000.000,00 23.809.313.000,00 (0,01) 1.f.1) d) Bagian Lancar Utang Jangka Pendek Lainnya 10.696.015.533,00 23.732.070.358,00 16.672.071.913,00 42.071.038.792,00 92.947.793.461,00 2,75 1.f.1) e) Utang Jangka Pendek Lainnya 25.588.461.625,00 30.208.461.625,00 0,05

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 10.697.327.711,00 23.735.359.256,00 17.429.430.670,00 92.355.471.834,00 146.965.568.086,00 5,40

1.f.2) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG1.f.2) Utang Jangka Panjang Lainnya - 24.371.006.956,00 17.209.313.000,00 6.790.933.017,00 (0,45)

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - - 24.371.006.956,00 17.209.313.000,00 6.790.933.017,00 (0,45) JUMLAH KEWAJIBAN 10.697.327.711,00 23.735.359.256,00 41.800.437.626,00 109.564.784.834,00 153.756.501.103,00 3,70

1.g. EKUITAS DANA

1.g. 1) EKUITAS DANA LANCAR1.g. 1) a) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 11.026.184.828,87 36.988.907.086,56 5.700.756.152,25 4.823.834.095,79 9.029.890.768,55 1,57 1.g. 1) b) Pendapatan yang Ditangguhkan - 11.247.089,00 4.447.089,00 162.219.751,79 8,26 1.g. 1) c) Cadangan Piutang 19.986.218.872,92 24.930.068.031,60 12.003.564.989,96 9.750.217.494,27 13.648.033.748,04 (0,36) 1.g. 1) d) Cadangan Persediaan 23.073.542.066,88 18.853.281.513,20 18.651.641.270,48 8.675.196.155,88 7.590.755.885,91 (0,76) 1.g. 1) e) (10.696.015.533,00) (23.732.070.358,00) (16.672.071.913,00) (92.159.500.417,00) (146.965.568.086,00) 5,60

Jumlah Ekuitas Dana Lancar 43.389.930.235,67 57.040.186.273,36 19.695.137.588,69 (68.905.805.582,06) (116.534.667.931,71) (4,67)

1.g. 2) EKUITAS DANA INVESTASI1.g. 2) a) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 65.875.508.054,16 76.928.041.699,37 79.983.718.184,50 79.659.224.580,73 90.855.676.266,12 0,24 1.g. 2) b) Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.361.372.791.873,14 1.470.030.729.467,15 1.583.884.200.066,15 1.791.584.589.766,15 2.049.068.023.806,15 0,32 1.g. 2) c) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya - - 22.101.914.572,25 26.646.379.810,30 26.968.875.708,73 0,21 1.g. 2) d) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Ja - - (24.371.006.956,00) (17.209.313.000,00) (6.790.933.017,00) (0,45)

Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1.427.248.299.927,30 1.546.958.771.166,52 1.661.598.825.866,90 1.880.680.881.157,18 2.160.101.642.764,00 0,33

1.g. 3) EKUITAS DANA CADANGAN1.g. 3) Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH EKUITAS DANA 1.470.638.230.162,97 1.603.998.957.439,88 1.681.293.963.455,59 1.811.775.075.575,12 2.043.566.974.832,29 0,25 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.481.335.557.873,97 1.627.734.316.695,88 1.723.094.401.081,59 1.921.339.860.409,12 2.197.323.475.935,29 0,31

2008URAIAN 2010 2011

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang

RATA-RATA PERTUM. %

NO. 20122009

Perkembangan neraca daerah dan analisis rasio di Kabupaten Lombok

TimurTahun 2008-2012 beserta prosentaserata-rata pertumbuhannya disajikan

dalamtabel di bawah ini:

Tabel III.6 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca DaerahKabupaten Lombok Timur

Tahun 2008-2012

Page 95: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-12

A S E T

1.a. ASET LANCAR1.a.1) Kas di Kas Daerah 9.173.544.726,87 34.407.205.839,56 3.643.992.701,25 2.906.778.050,79 3.006.313.124,55 1,66 1.a.2) Kas di Bendahara Pengeluaran 1.853.952.280,00 2.584.990.145,00 2.814.122.208,00 2.113.027.462,00 1.187.110.768,00 0,12 1.a.3) Kas di BLUD RSU - - - 0,00 4.836.466.876,00 - 1.a.4) Kas di Bendahara Penerimaan - - 11.247.089,00 4.447.089,00 162.219.751,79 8,26 1.a.5) Piutang Pajak 542.337.175,00 607.990.608,00 2.534.528.764,90 998.314.836,00 710.018.820,00 2,61 1.a.6) Piutang Retribusi 2.206.208.575,00 151.953.340,00 253.848.965,00 211.776.517,00 196.726.517,00 (0,44) 1.a.7) Piutang Lainnya 15.454.727.709,80 15.232.344.834,34 9.215.187.260,06 8.540.126.141,27 12.741.288.411,04 (0,36) 1.a.8) Persediaan 23.073.542.066,88 18.853.281.513,20 18.651.641.270,48 8.675.196.155,88 7.590.755.885,91 (0,76)

Jumlah Aset Lancar 52.304.312.533,55 71.837.766.280,10 37.124.568.258,69 23.449.666.251,94 30.430.900.154,29 (0,40)

1.b. INVESTASI JANGKA PANJANG1.b.1) Investasi Non Permanen1.b.1) Investasi Nonpermanen Lainnya 9.270.072.372,00 7.373.118.660,00 7.271.623.660,00 7.073.508.660,00 7.054.947.160,00 (0,25)

Jumlah Investasi Nonpermanen 9.270.072.372,00 7.373.118.660,00 7.271.623.660,00 7.073.508.660,00 7.054.947.160,00 (0,25) 1.b.2) Investasi Permanen1.b.2) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 56.605.435.682,16 69.554.923.039,37 72.712.094.524,50 72.585.715.920,73 83.800.729.106,12 0,31

Jumlah Investasi Permanen 56.605.435.682,16 69.554.923.039,37 72.712.094.524,50 72.585.715.920,73 83.800.729.106,12 0,31 Jumlah Investasi Jangka Panjang 65.875.508.054,16 76.928.041.699,37 79.983.718.184,50 79.659.224.580,73 90.855.676.266,12 0,24

1.c. ASET TETAP1.c.1) Tanah 181.310.232.387,84 185.724.027.587,84 199.143.932.859,84 220.158.280.737,84 261.848.294.757,84 0,25 1.c.2) Peralatan dan Mesin 192.371.434.081,51 209.519.175.185,51 242.163.026.975,51 267.016.967.079,51 297.645.871.269,51 0,38 1.c.3) Gedung dan Bangunan 604.310.633.935,79 649.012.317.881,80 663.702.623.309,80 705.507.217.208,80 807.506.069.388,80 0,20 1.c.4) Jalan, Irigasi dan Jaringan 321.014.152.312,02 355.786.463.106,02 403.392.500.760,02 559.624.105.896,02 625.194.351.746,02 0,66 1.c.5) Aset Tetap Lainnya 9.167.429.905,98 9.299.566.905,98 9.792.937.360,98 38.848.118.843,98 46.594.539.143,98 3,08 1.c.6) Konstruksi dalam Pengerjaan 53.198.909.250,00 60.689.178.800,00 65.689.178.800,00 429.900.000,00 10.278.897.500,00 4,96 1.c.7) Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00 -

Jumlah Aset Tetap 1.361.372.791.873,14 1.470.030.729.467,15 1.583.884.200.066,15 1.791.584.589.766,15 2.049.068.023.806,15 0,32

1.d. DANA CADANGAN1.d. Dana Cadangan 0,00 0,00 -

Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

1.e. ASET LAINNYA1.e.1) Tuntutan Ganti Rugi 1.782.945.413,12 8.937.779.249,26 9.606.494.572,25 13.623.859.810,30 13.946.355.708,73 4,09 1.e.2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga 527.100.000,00 527.100.000,00 - 1.e.3) Aset Lain-lain 12.495.420.000,00 12.495.420.000,00 12.495.420.000,00 -

Jumlah Aset Lainnya 1.782.945.413,12 8.937.779.249,26 22.101.914.572,25 26.646.379.810,30 26.968.875.708,73 5,49

JUMLAH ASET 1.481.335.557.873,97 1.627.734.316.695,88 1.723.094.401.081,59 1.921.339.860.409,12 2.197.323.475.935,29 0,31

2008URAIAN 2010 2011 RATA-RATA PERTUM. %

NO. 20122009

Page 96: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Penggunaan analisis rasio pada sektor publik khususnya terhadap APBD

belum banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara

bulat mengenai nama dan kaidah pengukurannya. Meskipun demikian, dalam

rangka pengelolaan keuangan daerah yang transparan, jujur, demokratis, efektif,

efesien dan akuntabel, analisis rasio terhadap APBD perlu dilaksanakan

meskipun kaidah pengakuntansian dalam APBD berbeda dengan laporan

keuangan yang dimiliki perusahaan swasta.

Analisis rasio keuangan pada APBD dilakukan dengan membandingkan hasil

yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya

sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi.

Beberapa rasio yang dapat dikembangkan berdasarkan datakeuangan yang

bersumber dari APBD, antara lain dapat dibagi dua garis besar berdasarkan

obyek laporan keuangan yang dijadikan analisis, yaitu:

• Rasio atas Neraca;

• Rasio atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

Hasil analisis rasio laporan keuangan pemerintah Kabupaten Lombok Timur

periode tahun 2008-2012 dapat disampaikan sebagaimana yang tergambar

dalam tabel berikut ini:

Tabel III.7 Analisis Rasio Keuangan Tahun 2008-2012 Kab. Lombok Timur

2008 2009 2010 2011 2012% % % % %

1 2 3 4 5 6 7I Rasio atas Neraca

1 Rasio lancar (current ratio); 488,95 302,66 213,00 25,39 20,71 ( Aset Lancar/Kewajiban Lancar)

2 Rasio Cash (cash ratio); 85,76 144,96 20,91 3,15 2,05 ( Kas+Surat Berharga/Kewaiban Lancar )

3 Rasio quick (quick ratio) 247,56 220,03 89,92 14,68 11,52 ( Kas+Surat Berharga+Piutang/Kewaiban Lancar )

II4 Rasio Kemandirian 4,68 4,83 4,28 4,97 6,90

(PAD/Total Pendapatan)5 Rasio Efektivitas PAD; 120,38 100,85 111,16 115,26 99,34

( Realisasi Penerimaan PAD/Target Penerimaan PAD)6 Rasio Keserasian (belanja Tdk Langsung terhadap Total APBD); 65,90 69,80 72,41 66,71 67,70

(Belanja Tdk Langsun/Total APBD)7 Rasio Keserasian (belanja Langsung terhadap Total APBD); 32,30 27,71 24,76 32,39 26,99

(Belanja Langsun/Total APBD)

NO URAIAN

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-13

Page 97: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Adapun penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah asset lancar dengan kewajiban

lancar pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio lancer Kabupaten

Lombok Timur periode tahun 2008 sampai 2012 menunjukan rasio yang

positif (lancar), artinya bahwa setiap Rp.1 kewajiban lancer Kabupaten

dijamin oleh asset lancer minimal Rp. 488,95 pada tahun 2008.

2. Rasio Kas (CashRatio)

Rasio kas merupakan perbandingan jumlah kas dan surat berharga dengan

kewajiban lancar pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio kas

Kabupaten Lombok Timur periode tahun 2008 sampai 2012 menunjukan

rasio yang sehat (lancar), artinya bahwa setiap Rp. 1 kewajiban lancer

Kabupaten dijamin oleh kas minimal Rp.85,76 pada tahun 2008.

3. Rasio Quick (Quick Ratio)

Rasio kas merupakan perbandingan jumlah kas, surat berharga dan piutang

dengan kewajiban lancer pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio quick

Kabupaten Lombok Timur periode tahun 2008 sampai 2012 menunjukan

rasio yang sangat sehat (lancar), artinya bahwa setiap Rp.1 kewajiban lancer

Kabupaten dijamin oleh kas, surat berharga dan piutang minimal Rp. 247,56

pada tahun 2008.

4. Rasio Kemandirian

Rasio kemandirian merupakan rasio yang menggambarkan kemandirian

keuangan daerah Kabupaten Lombok Timur (otonomi fiskal) dalam

membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

kepada masyarakat.

Rasio kemandirian diukur dengan membandingan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dengan Total Pendapatan Daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian

maka semakin kecil ketergantungan pemerintah Kabupaten Lombok Timur

terhadap bantuan pihak luar (Pemerintah Pusat dan Provinsi).

Rasio kemandirian Kabupaten selama periode tahun 2008 sampai dengan

2012 rata-rata sebesar 5,13%. Rasio kemandirian tertinggi diperoleh pada

tahun 2012, yaitu sebesar 6,90%, ya n g artinya bahwa dari Total pendapatan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-14

Page 98: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

daerah yang diperoleh Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012 kontribusi PAD

nya sebesar 6,90%.

5. Rasio Efektivitas PAD

Rasio efektivitas PAD merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

Pemerintah daerah dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah yang

direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan

potensi riil daerah.

Rasio efektivitas PAD Kabupaten selama periode tahun 2008 sampai dengan

2012 rata-rata sebesar 109,40%. Upaya pencapaian target PAD bisa

dikatakan efektif jika rasionya mencapai minimal 100%. Sehingga selama

periode tahun 2008 hingga 2012 pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah

melakukan upaya-upaya yang efektif dalam mencapai perolehan PAD. Rasio

efektivitas PAD tertinggi diperoleh pada tahun 2008, yaitu sebesar 120,38%.

6. Rasio Keserasian Belanja Tidak Langsung terhadapTotal Belanja APBD

Rasio keserasian ini merupakan rasio yang menggambarkan bagaimana

Pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja tidak

langsung dibandingkan dengan total belanja APBD secara optimal. Semakin

tinggi presentasi dana yang dialokasikan untuk belanja tidak langsung

berarti persentase belanja langsung (kegiatan, pelayanan dan investasi)

untuk masyarakat cenderung semakin kecil.

Rasio keserasian belanja tidak langsung Kabupaten Lombok Timur selama

periode 2008 hingga 2012 rata-rata mencapai 68,50% dari total belanja

APBD. Rasio terendah terjadi pada tahun2008 yaitu sebesar 65,90%,

sedangkan rasio tertinggi terjadi tahun2010 yaitu sebesar 72,41%.

7. Rasio Keserasian Belanja Langsung terhadap Total Belanja APBD;

Rasio keserasian ini merupakan rasio yang menggambarkan bagaimana

Pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja langsung

dibandingkan dengan total belanja APBD secara optimal. Semakin tinggi

presentasi dana yang dialokasikan untuk belanja langsung berarti persentase

belanja langsung (kegiatan, pelayanan dan investasi) untuk masyarakat

cenderung semakin tinggi. Rasio keserasian belanja langsung Kabupaten

Lombok Timur selama periode 2008 hingga 2012 rata- rata mencapai 28,33%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-15

Page 99: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

dari total belanja APBD. Rasio terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu

24,76%, sedangkan rasio tertinggi terjadi tahun 2011 yaitu sebesar 32,39%.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan

daerah yang diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,

bahwa Daerah diberikan kewenangan yang seluas-luasnya, nyata dan

bertanggungjawab serta atas dasar azas-azas pembantuan dan dekonsentrasi

dalam pengelolaan dan pelaksanaan urusan-urusan pemerintah termasuk urusan

keuangan.

Pemerintah daerah memberikan tolok ukur yang baku sesuai dengan

perundangan yang berlaku dalam hal pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah yaitu melalui mekanisme perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah setiap tahunnya serta seluruh

tahapan penganggaran diberikan muatan-muatan dalam rangka pencapaian

tujuan dan sasaran-sasaran pembangunan berdasarkan pencapaian kinerja

anggaran pada setiap satuan kerja yang ada.

Kabupaten Lombok Timur dengan mengacu pada skema anggaran berbasis

kinerja, terus berupaya menuangkan seluruh aspirasi masyarakat guna

mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2012 yang berorientasi pada

pendekatan penganggaran dengan mengutamakan keluaran atau hasil dari

program dan kegiatan yang akan dan telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur,

menitikberatkan efisiensi, efektivitas, tepat waktu pelaksanaan dan

penggunaannya serta dapat dipertanggungjawabkan dalam pengelolaannya.

Adapun arah kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Lombok

Timur, dapat diuraikan sebagai berikut:

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-16

Page 100: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan faktor penting dalam mewujudkan

kemandirian keuangan daerah, walaupun pendapatan dari Pemerintah Pusat

yang diperoleh dari Dana Perimbangan masih sangat dominan dalam struktur

Penerimaan Daerah.

b. Komposisi belanja daerah, didasarkan pada kebutuhan obyektif, efektif dan

efisien dengan tetap memperhatikan kebutuhan atau sasaran kegiatan untuk

memperoleh hasil optimal, sesuai prinsip anggaran yang berbasis kinerja.

c. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi

kewajiban daerah dalam tahun anggaran yang berkenaan harus dimasukkan

dalam APBD, sedangkan surplus penerimaan daerah dapat digunakan untuk

membiayai pengeluaran Daerah dan defisit anggaran yakni melalui pos

pembiayaan.

d. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah didasarkan pada

prinsip Disiplin anggaran dengan beberapa penekanan antara lain:

• Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur

secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,

sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi

pengeluaran belanja.

• Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian

tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan

melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit

anggarannya dalam APBD.

e. Pengelolaan keuangan daerah tetap mengacu pada asas-asas umum

pengelolaan keuangan daerah, yaitu:

• Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang

terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan

dengan peraturan daerah.

• Hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk Rencana Kerja

Pemerintah Daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja

dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan

keuangan daerah.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-17

Page 101: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

• Penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi didanai dari APBD.

• APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan

pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.

• APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,

distribusi, dan stabilisasi.

Dalam rangka meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

salah satu komponen yang cukup mendapat perhatian adalah Pendapatan Asli

Daerah (PAD).Oleh karena itu upaya-upaya untuk mengoptimalkan PAD ini terus

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.Adapun upaya-upaya yang

dilakukan adalah melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi PAD.

Intensifikasi diarahkan untuk meningkatkan pendapatan melalui upaya

penarikan pajak, retribusi dan sumber lainnya yang sah menurut perundangan

berlaku yang telah jelas obyek dan subyeknya, upaya ini dilaksanakan melalui

koordinasi Satuan Kerja Perangkat Daerah secara berkesinambungan.

Sedangkan ekstensifikasi diarahkan pada penggalian potensi pedapatan yang

baru melalui pendalaman potensi pajak serta perluasan cakupan obyek dan

subyek pajak. Dalam pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah serta pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Daerah, pendapatan daerah dijabarkan dalam poin-poin sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu:

(1) Hasil Pajak Daerah

(2) Hasil Retribusi Daerah

(3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

(4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

b. Dana Perimbangan yaitu:

(1) Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

(2) Dana Alokasi Umum (DAU)

(3) Dana Alokasi Khusus (DAK)

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah yaitu:

(1) Hibah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-18

Page 102: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

(2) Dana Darurat

(3) Lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah

Pelaksanaan pemungutan pendapatan asli daerah sebagaimana ditetapkan

dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah yang dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok

Timur yaitu:

1) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 10 Tahun 2010 tentang

Pajak Daerah

2) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 11 Tahun 2010

Tentang Retribusi Golongan Jasa Umum

3) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Retribusi Golongan Jasa Usaha

4) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 13 Tahun 1010 Tentang

Retribusi Golongan Perizinan Tertentu

Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

mengintensifkan Penerimaan daerah di Kabupaten LombokTimur, sebagai berikut:

a. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui Media Cetak dan

Media Elektronik

b. Menggali potensi potensi yang ada dan mewujudkan Peraturan Perundang-

Undangan serta kebijakan Teknis di bidang Pendapatan Asli Daerah sebagai

Dasar Hukum pemungutan

c. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dibidang pendapatan

melalui bintek secara bertahap.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan wajib

retribusi

e. Menyiapkan/membangun/mengadakan sarana pendukung serta melakukan

penggantian terhadap sarana prasarana yang melampaui umur teknis dan

ekonomis secara bertahap sesuai dengan anggaran

f. Mengadakan penagihan terhadap penunggak pajak dengan melakukan

penertiban obyek pajak dan obyek retribusi serta mengadakan penagihan

langsung kepada subyek pajak dan subyek retribusi.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-19

Page 103: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Lombok Timur

dalam kurun waktuTahun 2008-2012 yaitu:

Belanja terbesar untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terjadi pada tahun

2012 sebesar Rp. 771.100.700.294,00 hal ini terjadi karena adanya

tambahan tunjangan profesi guru sertifikasi yang signifikan pada kurun waktu

tersebut.

Belanja terbesar untuk belanja dan pembiayaan pengeluaran terjadi pada

tahun 2012 sebesar Rp.1.276.844.925.205,39.

Prosentase belanja antara pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total

pengeluaran terbesar justru terjadi pada tahun 2010 sebesar 65,78%.

3.2.2. Analisa Pembiayaan

Analisis pembiayaan Kabupaten Lombok Timur pada kurun waktu tahun

2008-2012 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Realisasi pendapatan daerah terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar

Rp.1.276.066.661.578,15.

Belanja daerah terbesar juga terjadi pada tahun 2012 sebesar

Rp.1.209.073.886.413,39

Pengeluaran pembiayaan daerah terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar

Rp.67.771.038.792,00.

Hasil analisis antara realisasi pendapatan daerah terhadap belanja daerah

dan pengeluaran pembiayaan daerah defisit riil terbesar terjadi pada tahun

2010, yaitu sebesar Rp.41.145.732.673,50.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-20

Page 104: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Secara lengkap penjelasan analisis pembiayaan daerah pada tahun 2008-

2012 disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel III.8 Defisit riil Anggaran Kabupaten Lombok Timur

Tabel III.9 KomposisiPenutup Defisit RiilAnggaranKabupaten Lombok Timur

2008 2009 2010 2011 2012% % % % %

1 Realisasi Pendapatan Daerah 746.317.158.555,19 822.773.719.421,63 921.124.652.950,50 1.127.344.929.852,54 1.276.066.661.578,15 Dikurangi realisasi:

2 Belanja Daerah 733.569.463.404,00 781.965.059.812,00 935.038.315.266,00 1.118.247.894.996,00 1.209.073.886.413,39

3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 13.501.720.000,00 19.946.015.533,00 27.232.070.358,00 10.172.071.913,00 67.771.038.792,00

Defisit riil (754.024.848,81) 20.862.644.076,63 (41.145.732.673,50) (1.075.037.056,46) (778.263.627,24)

NO URAIAN

Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun

Anggaran sebelumnya 11.026.184.828,87 0,45 36.988.907.086,56 0,64 5.700.756.152,25 0,22 4.823.834.095,79 0,31 9.029.890.768,55 0,35

2 Penyertaan Modal (Investasi) 8.500.000.000,00 0,35 9.250.000.000,00 0,16 3.500.000.000,00 0,13 7.200.000.000,00 0,28

3 Pencairan Dana Cadangan

4 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang 3.658.644.940,00 0,15 6.335.649.551,00 0,11 7.399.143.291,00 0,28 10.343.600.942,12 0,67 9.277.337.834,00 0,36

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 1.758.129.723,00 0,03

6 Penerimaan Piutang Daerah 1.354.150.000,00 0,06 3.329.683.458,06 0,06 9.833.646.739,19 0,37 160.700.000,00 0,01 15.000.000,00 0,00

7 Penerimaan Bunga Dana Cadangan

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 24.538.979.768,87 57.662.369.818,62 26.433.546.182,44 15.328.135.037,91 25.522.228.602,55

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012Proposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lombok Timur

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-21

Page 105: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-22

Rp.% dari SiLPA Rp.

% dari SiLPA Rp.

% dari SiLPA Rp.

% dari SiLPA Rp.

% dari SiLPA

1 Jumlah SiLPA 10.352.090.677,68 11.026.184.828,87 36.988.907.086,56 5.700.756.152,25 4.823.834.095,79 2 Pelampauan penerimaan PAD3 Pelampauan penerimaan dana perimbangan4 Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah5 Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya

6Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikanKegiatan lanjutan

2008 2009 2010 2011 2012NO URAIAN

Proposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lombok Timur

Tabel III.10 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Lombok Timur

3.3. Kerangka Pendanaan 2008-2013 3.3.1. Analisa Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat

Analisis Pengeluaran Periodik, Wajib, Mengikat, dan Prioritas Utama pada

periode tahun 2008-2012 yaitu:

• Pertumbuhan rata-rata Belanja Tidak Langsung sebesar 0,50%. Pengeluaran

terbesar dari Belanja Tidak Langsung terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar

Rp. 864.459.790.376,39. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan

kontribusi dari Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Hibah, Bantuan Sosial, dan

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Desa dibandingkant ahun lainnya pada periode ini. Sedangkan

pengeluaran terbesar Belanja Tidak Terduga justru terjadi pada tahun 2010,

yaitu sebesar Rp. 5.174.211.000,00.

• Pertumbuhan rata-rata Belanja Langsung sebesar 0,51%. Pengeluaran

terbesar dari Belanja Langsung terjadi pada tahun 2011 dibandingkan tahun

lainnya pada periode ini.

• Pertumbuhan rata-rata Pengeluaran Pembiayaan sebesar 1,63%.

Pengeluaran Pembiayaan terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp.

67.771.038.792,00, yang diperuntukan bagi Penyertaan Modal (investasi)

Page 106: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok utang.

Secara lengkap perincian mengenai Pengeluaran Periodik, Wajib dan

Mengikat serta Prioritas Utama periode tahun 2008-2012 dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini:

Tabel III.11 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Perioritas Utama

Tahun 2008-2012 Kabupaten Lombok Timur

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2013-2018,

senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening

kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak

pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran;

b) Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto,

dalam pengertian bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak

boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan untuk menghasilkan

pendapatan dan/atau dikurangi dengan bagi hasil;

B

I

1 Belanja Pegawai 428.988.910.420,00 510.424.178.201,00 632.959.744.451,00 675.280.794.635,00 771.100.700.294,00 0,53

2 Belanja Bunga - - - - 77.527.532,39 -

3 Belanja Subsidi 2.000.000.000,00 - - 60.000.000,00 - (1,25)

4 Belanja Hibah 8.356.059.981,00 13.332.390.000,00 18.333.152.203,00 19.217.503.750,00 22.782.513.100,00 1,07

5 Belanja Bantuan Sosial 32.431.578.000,00 14.532.281.064,00 13.218.038.913,00 18.691.724.926,00 17.683.294.559,00 (0,24) 6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa - - - 848.148.250,00 - (0,25)

7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi /Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa

18.403.286.370,00 20.480.492.488,00 27.060.549.313,00 34.254.429.042,00 49.018.607.744,00 0,81

8 Belanja Tidak Terduga 2.108.968.000,00 975.000.000,00 5.174.211.000,00 4.445.152.550,00 3.797.147.147,00 3,59

Jumlah Belanja Tidak Langsung 492.288.802.771,00 559.744.341.753,00 696.745.695.880,00 752.797.753.153,00 864.459.790.376,39 0,50

II Belanja Langsung

1 Belanja Pegawai 25.417.580.511,00 23.525.854.021,00 18.621.920.930,00 18.039.706.450,00 21.994.186.785,00 (0,26)

2 Belanja Barang dan Jasa 71.306.038.749,00 95.911.210.855,00 109.833.013.862,00 178.614.796.420,00 137.485.891.862,00 1,06

3 Belanja Modal 144.557.041.373,00 102.783.653.183,00 109.837.684.594,00 168.795.638.973,00 185.134.017.390,00 0,34

Jumlah Belanja Langsung 241.280.660.633,00 222.220.718.059,00 238.292.619.386,00 365.450.141.843,00 344.614.096.037,00 0,51

JUMLAH BELANJA 733.569.463.404,00 781.965.059.812,00 935.038.315.266,00 1.118.247.894.996,00 1.209.073.886.413,39 0,48

III

1 Pembentukan dana Cadangan - - - - -

2 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 8.500.000.000,00 9.250.000.000,00 3.500.000.000,00 - 7.200.000.000,00 (1,53)

3 Pembayaran Pokok utang 10.696.015.533,00 23.732.070.358,00 10.172.071.913,00 60.571.038.792,00 1,89

4 Pemberian Pinjamamn Daerah 5.001.720.000,00 - - - - (1,00)

JUMLAH PENGELUARAN 13.501.720.000,00 19.946.015.533,00 27.232.070.358,00 10.172.071.913,00 67.771.038.792,00 1,63

JUMLAH (I+II+III) 747.071.183.404,00 801.911.075.345,00 962.270.385.624,00 1.128.419.966.909,00 1.276.844.925.205,39 0,48

BELANJA

Belanja Tidak Langsung

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

RATA-RATA PERTUM. %No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-23

Page 107: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

c) Pendapatan daerah adalah merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan dalam

kurun waktu satu tahun anggaran, tetapi ada beberapa pendapatan yang

tidak bias diukur karena harus menunggu kebijakan dari Pemerintah

pusat salah satunya berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Kebijakan pendapatan daerah untuk APBD Tahun Anggaran 2013-2018

disesuaikan dengan kewenangannya, struktur pendapatan daerah dan asal

sumber penerimaannya dapat dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu:

1) Pendapatan Asli Daerah yang merupakan hasil penerimaan dari sumber-

sumber pendapatan yang berasal dari potensi daerah sesuai dengan

kewenangan yang dimiliki dalam rangka membiayai urusan rumah tangga

daerahnya. Sedangkan Kebijakan pendapatan asli daerah dilakukan dalam

berbagai upaya yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan daerah

meliputi :

• Mengoptimalkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan cara:

membenahi manajemen data penerimaan PAD, meningkatkan

penerimaan pendapatan non-konvensional, melakukan evaluasi dan revisi

secara berkala peraturan daerah pajak dan retribusi yang perlu

disesuaikan, menetapkan target penerimaan berdasarkan potensi

penerimaan, mengembangkan kelembagaan pengelolaan keuangan

daerah sesuai dengan kebutuhan daerah;

• Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis

terhadap perkembangan basis pungutannya dan less distortive

terhadap perekonomian. Melakukan optimalisasi sumber pendapatan asli

daerah lainnya;

• Penataan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan

Pendapatan Daerah;

• Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;

• Meningkatkan koordinasi secara sinergis dibidangPendapatanDaerah

denganPemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD Penghasil;

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-24

Page 108: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

• Meningkatkan Kemitraan dengan Badan Usaha Milik Daerah dan lembaga

keuangan lainnya dalam rangka peningkatan PAD;

• Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi

daerah;

• Meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah.

2) Dana Perimbangan yaitu merupakan pendapatan daerah yang berasal dari

APBN yang bertujuan untuk menutup celah fiskal (fiscalgap) sebagai akibat

selisih kebutuhan fiskal (fiscalneed) dengan kapasitas fiskal (fiscalcapacity).

Kebijakan yang akan ditempuh dalamupayapeningkatan pendapatan daerah

dari Dana Perimbangan adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan

pembagian dalam Dana Perimbangan;

• Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Provinsi dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.

3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah penerimaan yang berasal dari

Dana Bagi Hasil Pemerintah ProvinsiNusa Tenggara Barat,meliputi:

Meningkatkan koordinasi dengan instansi yang lebih tinggi dan instansi terkait

lainnya.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah

Tahun 2008-2013, dimana Kebijakan belanja daerahnya ditekankan dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan upaya memenuhi kebutuhan

dasar sarana dan prasarana pelayanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan

diupayakan agar pelayanan bergeser dan menjadi lebih dekat kepada

masyarakat.Untuk itu, peningkatkan alokasi anggaran pada jajaran pemerintahan

tingkat Kota/Kabupaten kebawah terus menjadi perhatian seiring dengan

pendelegasian kewenangan pada unit-unit kerja pemerintahan dimaksud. Oleh

sebab itu, langkah kebijakan pengelolaan belanja daerah adalah:

Menyelaraskan alokasi belanja seiring dengan pendelegasian wewenang.

Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang menjadi pusat

perhatian masyarakat (public interest).

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-25

Page 109: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-26

2014 2015 2016 2017 2018

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Pendapatan 1.586.631.889.665 1.694.044.002.847 1.791.271.279.885 1.893.849.024.698 2.002.575.243.052

2 Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) 0 0 0 0 0

3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 34.363.180.300 5.706.755.154 8.246.704.258 9.548.476.201 9.726.250.405

4 Penerimaa Piutang Daerah 13.580.000.000 2.929.606.749 3.986.204.600 2.846.547.245 3.305.675.154

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - 23.935.000 12.500.340 12.975.225 25.748.330

Total Penerimaan 1.634.575.069.965 1.702.704.299.750 1.803.516.689.083 1.906.257.023.369 2.015.632.916.941

Dikurangi :

4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang wajib dan mengikat serta Prioritas Utama 1.688.854.566.646

908.142.595.900 937.958.620.400 991.541.766.615 1.048.523.608.065

Kapasitas riil kemampuan keuangan (mendanai visi, misi dan belanja tidak langsung lainnya)

(54.279.496.681) 794.561.703.850 865.558.068.683 914.715.256.754 967.109.308.876

No Uraian

Proyeksi

Mengakomodir sebanyak-banyaknya aspirasi dan kepentingan masyarakat

dalam skala mikro (bottom up).

Memantapkan akuntabilitas publik dan efisiensi pengelolaan belanja.

Tabel III.12 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerahuntuk

Mendanai Pembangunan DaerahKabupaten Lombok Timur

Page 110: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 III-27

2014 2015 2016 2017 2018

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Kapasitas riil kemampuan keuangan 789.690.277.856 794.561.703.850 865.558.068.683 914.715.256.754 967.109.308.876

Rencana alokasi pengeluaran prioritas I

IIa Belanja Langsung 506.275.155.165 492.771.800.194 560.144.465.177 615.067.182.843 618.887.450.676

IIb Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 0

Dikurangi :

IIc Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 3.543.122.677 3.455.763.347 4.613.395.478 4.614.320.805 4.930.062.145

IId Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama

40.500.000.000 53.080.000.000 28.580.000.000 25.080.000 21.610.000

II Total rencana pengeluaran prioritas I (IIa+IIb -IIc-IId) 462.232.032.488 436.236.036.847 526.951.069.699 610.427.782.038 613.935.778.531

ISisa Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II) 377.210.141.568

358.325.667.003 338.606.998.984 304.287.474.716 353.173.530.345

Rencana alokasi pengeluaran prioritas II

IIIa Belanja Tidak Langsung 1.142.079.411.481 1.156.852.499.556 1.214.792.223.906 1.266.109.840.526 1.375.135.466.265 Dikurangi :

IIIb Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 794.005.292.109 855.062.595.900 909.378.620.400 966.461.766.615 1.026.913.608.065

III Total rencana pengeluaran prioritas II (IIIa-IIIb) 348.074.119.372 301.789.903.656 305.413.603.506 299.648.073.911 348.221.858.200 Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III) (294.558.231.695) (245.254.140.309) (272.220.208.028) (295.008.673.106) (343.270.186.055)

No Uraian

Proyeksi

Tabel III.13 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Kabupaten Lombok Timur

Page 111: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB IV ANALISA ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan Sebagai salah satu wilayah di Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten

Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten dengan tingkat pengaruh terhadap wilayah sekitarnya relatif cukup besar, baik dari aspek fisik, sosial maupun ekonomi. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain bahwa Lombok Timur secara geografis maupun fisik wilayah merupakan wilayah paling Timur dari Pulau Lombok yang memiliki arti penting bagi aspek konektivitas wilayah bagi dua buah Pulau besar di Propinsi NTB yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Aspek konektivitas wilayah ini merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi daerah.

Dari aspek sosial, penduduk Kabupaten Lombok Timur memiliki populasi tertinggi di Propinsi NTB dibandingkan dengan 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota lainnya, yaitu merupakan 25% dari seluruh jumlah penduduk di NTB. Sehingga kondisi sosial kemasyarakatan penduduk Lombok Timur sangat mewarnai kondisi NTB secara umum. Demikian juga dari aspek ekonominya, aktivitas masyarakat secara ekonomi juga menjadi tolok ukur indikator perekonomian propinsi NTB secara keseluruhan.

Mencermati peran Kabupaten Lombok Timur sebagai salah satu indikator bagi Propinsi NTB dari segala aspek, maka Kabupaten Lombok Timur perlu melakukan identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan pembangunan, sebagai salah satu upaya menentukan kebijakan pengelolaan pembangunan secara lebih tepat dan berhasil guna. Berdasarkan data dan informasi serta evaluasi pencapaian RPJMD periode sebelumnya maka beberapa hal yang menjadi permasalahan daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perekonomian Daerah. a. Pertumbuhan ekonomi daerah yang masih relatif rendah. b. Pemerataan pendapatan yang belum baik. c. Tingkat pendapatan perkapita yang masih rendah. d. Kesenjangan pendapatan yang relatif tinggi e. Dominasi kontribusi PDRB pada satu jenis lapangan usaha.

2. Akses dan kualitas Kesehatan, pemberdayaan perempuan dan KB a. Angka kematian bayi dan ibu melahirkan masih perlu untuk diturunkan dan

terjaga pada kondisi serendah mungkin pada setiap tahunnya sesuai target yang ditetapkan.

b. Masih perlunya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kasus KDRT

3. Akses dan kualitas Pendidikan a. Angka partisipasi pendidikan pada jenjang SMP sederajat dan SMA

sederajat masih relatif rendah.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 1

Page 112: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

b. Angka melanjutkan pada jenjang SMA sederajat masih rendah. c. Rata-rata lama sekolah masih sangat rendah

4. Kualitas dan kuantitas tenaga kerja a. Terjadinya ketimpangan jumlah tenaga kerja dan ketersediaan lapangan

kerja. b. Proporsi tenaga kerja yang memiliki keterampilan sangat kecil. c. Jumlah tenaga kerja sebagian besar bekerja di lapangan usaha pertanian

yang bersifat musiman. d. Daya saing tenaga kerja rendah

5. Infrastruktur Wilayah a. Masih adanya ketimpangan kebutuhan rumah dibandingkan jumlah rumah

tangga. b. Masih besarnya jumlah rumah pada katagori tidak layak huni. c. Rendahnya kualitas layanan jaringan irigasi. d. Belum optimalnya layanan listrik pada seluruh wilayah Lombok Timur.

6. Pertanian dalam arti luas a. Nilai tambah produk pertanian dalam arti luas yang masih rendah. b. Daya saing produk pertanian dlam arti luas yang masih rendah. c. Fluktuasi harga komoditas pada keadaan tertentu tidak terkendali. d. Masih rendahnya integrasi pengembangan pertanian dalam arti luas

dengan pengembangan sektor lainnya.

7. Tata Kelola Pemerintahan a. Masih rendahnya kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. b. Masih adanya persoalan kelembagaan.

8. Pengelolaan Lingkungan Hidup. a. Rendahnya kemampuan penaganan lahan kritis. b. Degradasi sumber mata air. c. Rendahnya cakupan sanitasi dan kualitas penanganan persampahan. d. Tingginya perambahan dan eksploitasi kawasan hutan

9. Keimanan, ketaqwaan dan kearifan lokal Masih terjadinya permasalahan sosial kemasyarakatan yang mencerminkan rendahnya kualitas keimanan dan ketaqwaan.

10. Keamanan dan Ketertiban a. Masih terjadinya konflik antar kelompok masyarakat. b. Tingginya angka kriminalitas, khususnya kasus-kasus pencurian, pencurian

dengan kekerasan dan penganiayaan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 2

Page 113: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

5,49 5,73 5,01

6,12 6,09

0

2

4

6

8

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan ekonomi daerah 2008-2012

4.2 Isu-isu Strategis

1. Peningkatan perekonomian daerah Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi volume total PDRB, pertumbuhan sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja ekonomi sektor riil. Sementara pemantauan terhadap sektor moneter dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan seperti suku bunga kredit perbankan dan lain-lain.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah ukuran kemampuan perekonomian/ekonomi daerah menghasilkan nilai tambah dari adanya aktifitas kegiatan ekonomi diseluruh sektor selama waktu satu tahun. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memiliki pertumbuhan ekonomi daerah mengalami pergerakan positif dengan capaian rata-rata sebesar 5,6%.

Grafik IV.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2008-2012

Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan pengembangan yang berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB 2008-2012 masih menjadi dominsi sektor-sektor primer, meskipun kecenderungannya menurun dari tahun-ketahun, tetapii masih relatif kecil.

PDRB Kabupaten Lombok Timur dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan, baik yang diukur atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Pada Tahun 2014 PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp. 7.061.337,43. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukan angka Rp. 3.152.429,56 pada tahun 2014.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 3

Page 114: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Berdasarkan kondisi pertumbuhan PDRB masing-masing lapangan usaha dan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB berdasarkan harga berlaku maupun konstan Kabupaten Lombok Timur, maka perkiraan Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Lombok Timur pada interval 5,5%-6,5%. Sehingga jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional maka angka tersebut berada pada rentang interval pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan pada angka 6,4-6,9% (RKP Tahun 2014).

Pendapatan perkapita suatu daerah atau wilayah adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu daerah atau wilayah dalam satu tahun yang diperoleh sebagai hasil jumlah pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun tertentu. Semakin besar pendapatan perkapita atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita penduduk suatu daerah/wilayah, maka tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah atau wilayah juga semakin baik.

Selama lima tahun terakhir, kondisi pendapatan perkapita masyarakat Lombok Timur relatif terus meningkat. Besarnya pendapatan perkapita pada dasarnya dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor utama yaitu : PDRB dan jumlah penduduk. Jika dilihat dari aspek pertumbuhan penduduk, maka pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Timur termasuk dalam katagori relatif rendah yaitu dibawah angka 1% yakni rata-rata 0,78% per tahun. Dengan perkiraaan PDRB tahun 2012 sebesar Rp. 3.356.250.564.000,- maka rata-rata PDRB per Kapita Lombok Timur Rp. 2.796.875,- per tahun.

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6% diharapakan secara makro mampu meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, jika disandingkan dengan pertumbuhan penduduk yang relatif rendah tentunya pergerakan PDRB perkapita akan kearah positif akan bisa tercapai di tahun berikutnya.

Kemampuan daya beli masyarakat yang seyogyanya mampu menggambarkan kualitas ekonominya terganjal ketika terjadi kondisi harga meningkat dan tak terkontrol, peningkatan harga yang terlalu tinggi akan berdampak pada turunnya kemampuan daya beli masyarakat sehingga berpotensi menurunkan kualitas perekonomian wilayah dari sisi demand.

Tingkat kesetabilan harga (inflasi) di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 dan 2011 rata-rata sebesar 9,5% dengan trend penurunan dari 7,65% di tahun 2008 menjadi 6,37% pada tahun 2011. Dengan demikian maka diperkirakan kondisi akhir Tahun 2014 diperkirakan mencapai angka sekitar 6,9% berdasarkan forecast dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 % di tahun 2012. Tingginya inflasi terutama pada Tahun 2009 dan 2010 disebabkan karena kenaikan administration price di sektor produksi akibat kenaikan harga BBM dan kenaikan biaya distribusi barang dan jasa yang

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 4

Page 115: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

mengakibatkan kenaikan harga berbagai komoditas. Disamping itu juga inflasi disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang direspon oleh produsen dan pedagang. Andil terbesar terhadap inflasi juga bersumber dari kelompok bahan makanan, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transportasi, komunikasi dan keuangan. Gambaran laju inflasi di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008-2012 serta proyeksi tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Grafik IV.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2008-2012 1 Laju Inflasi di

Kabupaten Lombok Timur 2008-2014

2. Peningkatan kualitas kesehatan, pemberdayaan perempuan dan KB. Dibidang kesehatan, beberapa indikator yang masih membutuhkan

prioritas adalah menyangkut penurunan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu melahirkan , gizi buruk dan bermuara pada upaya peningkatan usia harapan hidup (UHH) masyarakat Lombok Timur. Pada Tahun 2012 ditetapkan target pencapaian UHH 63 Tahun tetapi baru tercapai 61,2 Tahun. Sehingga diharapkan pada periode lima tahun kedepan UHH dapat ditingkatkan menjadi 66 Tahun melalui berbagai upaya peningkatan indikator dibidang kesehatan.

Perluasan akses layanan kesehatan sebagai salah satu upayanya juga akan terus dilakukan dengan peningkatan jangkauan pelayanan serta peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana kesehatan.

Kondisi beberapa indikator kesehatan selama lima tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel IV.1

Kondisi Beberapa Indikator Kesehatan 2008 dan 2012

No Indikator Kondisi 2008

Kondisi 2012

1 Angka kematian bayi (AKB)/1.000 kelahiran hidup

78 22

2 Angka kematian Ibu Melahirkan (AKI)/100.000 persalinan

393 154

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 5

Page 116: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

3 Balita Gizi Buruk (%) 3,7 2,71 4 Proporsi pertolongan kelahiran oleh tenaga

kesehatan terlatih (%) 84,7 98,1

5 Jumlah penderita penyakit menular (malaria) /1000 penduduk

8,3 0,18

6 Penderita HIV/AIDS 0,006 0,01 7 Akseptor KB aktif (%) 66,36 73,87

Berdasarkan beberapa kondisi indikator menunjukkan kecenderungan ke arah yang lebih baik, namun demikian kondisi tersebut dapat berada pada kondisi yang tidak stabil, tergantung seberapa besar konsistensi program prioritas dibidang kesehatan yang dilaksanakan, serta perilaku masyarakat yang cenderung dapat meningkatkan/menurunkan angka capaian indikator ke arah yang lebih buruk.

Grafik IV.3 Trend indikator AKI dan AKB 2008-2012

3. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan Sejak RPJMD 2008-2013 yang lalu salah satu program prioritas daerah

adalah di bidang pendidikan. Pencapaian beberapa indikator telah sesuai harapan namun demikian dalam rangka meningkatkan daya saing kualitas sumber daya manusia diperlukan capaian indikator yang lebih baik. Permaslahan pendidikan yang membutuhkan perhatian sampai dengan akhir pelaksanaan pembangunan jangka menengah lima tahun yang lalu adalah menyangkut Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SMP dan SMA sederajat, serta angka rata-rata lama sekolah yang merupakan indikator makro dari beberapa indikator bidang pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, bahwa sejak Tahun Anggaran 2013, wajib belajar dicanangkan selama 12 Tahun sehingga setiap anak usia sekolah SD, SMP dan SMA wajib untuk menempuh pendidikannya, sehingga

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 6

Page 117: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

diharapkan pencapaian RPJMD 2013-2018, angka partisipasi pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan mencapai 100%.

Sebagai kondisi awal, maka dapat digambarkan beberapa indikator capaian di bidang pendidikan sampai dengan Tahun 2012 sebagai berikut :

Grafik IV.4

Persentase APK dan APM pada Jenjang Pendidikan SD-SMA Tahun 2012

Sebagai prioritas, maka peningkatan angka partisipasi jenjang pendidikan SMA akan menjadi perhatian utama disamping mempertahankan pencapaian pada jenjang pendidikan lainnya.

4. Peningkatan kualitas tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan persoalan mendasar bagi setiap daerah, baik itu menyangkut kwantitas maupun kualitasnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh komposisi penduduk menurut umur di suatu daerah. Semakin tinggi komposisi usia produktif maka jumlah tenaga kerja semakin besar pula. Pada tahun 2012 komposisi jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan penduduk usia non produktif (0-14) Tahun dan 65 Tahun ke atas di Kabupaten Lombok Timur adalah 63,55% berbanding 36,45%. Sehingga jumlah tenaga kerjanya pun cukup banyak. Dari 63,55% jumlah penduduk usia produktif atau 701.000 jiwa lebih terdapat kurang lebih 60,56% angkatan kerja dan 39,44% bukan angkatan kerja. Sehingga jumlah angkatan kerja di Kabupaten Lombok Timur berjumlah lebih kurang 424.500 tenaga kerja. Sedangkan jumlah angkatan kerja yang bekerja hanya 57,72% sisanya 2,84% adalah pengangguran. Dari 60,56% angkatan kerja sejumlah 76,45% angkatan kerja laki-laki bekerja dan hanya 4,71% pengangguran, sedangkan pada kaum perempuan 47,83% bekerja dan hanya 1,34% pengangguran.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 7

Page 118: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Grafik IV.5 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

Sebagai wilayah agraris, maka kecenderungan angkatan kerjanya

sebagian besar bekerja pada lapangan kerja pertanian, meskipun terdapat juga lapangan kerja utama yang lain. Beberapa lapangan kerja utama selain pertanian adalah perdagangan dan jasa. Dibawah ini disajikan distribusi tenaga kerja pada beberapa lapangan kerja utama di Kabupaten Lombok Timur.

Grafik IV.6

Lapangan Pekerjaan Utama

Berdasarkan kondisi ketenaga kerjaan di Kabupaten Lombok Timur, maka

dari sisi jumlah cukup besar, selain itu lapangan usaha tempat bekerja sebagian besar masih berada pada lapangan kerja primer yaitu pertanian dengan karakteristiknya yang bersifat musiman.

Aspek kualitas tenaga kerja juga masih merupakan persoalan tersendiri. Berdasarkan status pekerjaan, maka kondisi angkatan kerja di kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut :

39%

12% 22%

18%

9%

Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian

Industri Pengolahan

Perdagangan

Jasa-jasa

lainnya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 8

Page 119: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Ladang Peternakan Industri

Elektronik Konstruksi Restoran

Hotel Pembantu RT Jasa Kebersihan

Sopir

Grafik IV.7 Persentase status pekerjaan angkatan Kerja Tahun 2012

Selain bekerja di wilayah sendiri, maka sebagian angkatan kerja Lombok Timur juga bekerja di luar wilayah bahkan di luar negeri. Pada Tahun 2012 tercatat sebanyak 9.917 orang bekerja di luar negeri seperti : Malaysia, negara-negara di Timur Tengah, Singapura, Brunai Darussalam,Korea, Taiwan dan sebagainya. Meskipun bekerja di luar negeri, tetapi jenis pekerjaanya masih berkatagori pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus, sehingga tingkat pendapatan yang dihasilkan juga belum relatif besar dan daya saingnya masih rendah. Adapun jenis lapangan kerja para tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang berasal dari Lombok Timur tercatat sebagai berikut :

Grafik IV.8

Distribusi lapangan kerja TKI asal Lombok Timur di Luar Negeri Tahun 2012.

Porsi terbesar para TKI bekerja di perladangan sawit dengan jumlah tenaga kerja 8.787 orang atau lebih dari 89%, disusul oleh pembantu rumah tangga sebanyak 841 orang atau 8%, selebihnya bekerja di bidang lain dengan persentase kurang dari 1%, pada jenis pekerjaan yang memili persentase kecil ini adalah jenis pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan jarang dimiliki oleh para pencari kerja.

43,27

19,125,22

12,41

01020304050

Persentase (%)

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 9

Page 120: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

5. Pengembangan infrastruktur wilayah Peranan infrastruktur wilayah sebagai penunjang aktivitas ekonomi sosial

dan budaya masyarakat selama ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan berdasarkan hasil evaluasi RPJMD 2008-2013. Pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur ekonomi dan sosial diseluruh wilayah secara proporsional telah banyak memfasilitasi dan mengintegrasikan kegiatan ekonomi dan pelayanan sosial lainnya sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan meningkatkan pertumbuhan. Dari sisi aspek sosial telah memberikan peningkatan pelayanan dan kemudahan pada setiap aktivitas sosial kemasyarakatan. Namun demikian capaian standarisasi dalam skala regional maupun nasional masih harus ditingkatkan. Sebagai contoh : Cakupan pelayanan air minum, sanitasi dan kebutuhan rumah layak huni sesuai standar MDG’s dan standarisasi lain berupa pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang infrastruktur khususnya.

6. Pengembangan pertanian dalam arti luas (ketahanan pangan, produktivitas,

kualitas dan nilai tambah, keberpihakan pada sektor pertanian). Lapangan usaha pertanian dalam struktur PDRB Kabupaten Lombok

Timur, selama ini masih merupakan jenis lapangan usaha yang relatif dominan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Lombok Timur. Selama lima tahun terakhir kecenderungannya menunjukkan penurunan meskipun relatif kecil. Seiring penurunan kontribusi di lapangan usaha pertanian maka kenaikan juga terjadi pada jenis lapangan usaha dalam katagori lapangan usaha sekunder seperti industri dan jasa. Jika pada awal pelaksanaan RPJMD 2008-2013 kontribusi lapangan usaha pertanian masih berada pada angka 41% maka diakhir Tahun 2013 menurun menjadi 35 %. Penurunan ini belum berarti bahwa lapangan usaha pertanian tidak memegang peranan penting dalam perekonomian Lombok Timur, karena jumlah penduduk yang masih menggantungkan mata pencaharian di bidang pertanin dalam arti luas ini masih sangat besar, lebih kurang 39,6% dari seluruh jenis mata pencaharian yang ada. Agar lapangan usaha pertanian ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka peningkatan perannya malalui pengembangan pertanian dalam arti luas masih perlu terus diupayakan.

7. Pengelolaan tata pemerintahan yang efektif dan efisien. Pelaksanaan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Lombok Timur

sampai saat ini belum dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan pemerintahan yang baik, hal ini terlihat dari lamban dan tidak transparannya berbagai pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut, antara lain rendahnya kemampuan SDM Aparatur Daerah, terbatasnya sarana pelayanan yang tersedia serta penempatan aparatur pada bidang tugas yang kurang sesuai dengan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 10

Page 121: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

kemampuan dan keahliannya. Implikasi dari semua ini akan bermuara pada rendahnya kualitas dan produktivitas kinerja aparatur daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

8. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Sumberdaya alam dan lingkungan hidup adalah penopang keberlanjutan kehidupan manusia, tetapi karena kemampuan pengelolaannya yang rendah menyebabkan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup menjadi semakin memburuk. Hal ini antara lain terlihat dari makin meningkatnya luas lahan kritis baik diluar kawasan hutan maupun di dalam kawasan hutan. Jumlah area lahan kritis pada Tahun 2012 masih sebesar 10,82% dan jumlah mata air yang terlindungi masih jauh dari harapan, yaitu masih sejumlah 28%.

9. Peningkatan keimanan, ketaqwaan dan kearifan lokal.

Pencerminan nilai keimanan dan ketaqwaan masyarakat adalah pada perilaku masyarakat pada umumnya. Pada kenyataanya masih terdapat beberapa persoalan kemasyarakatan yang tidak mencerminkan hal tersebut, seperti masih terjadinya kasus-kasus kriminalitas, konflik sosial baik yang bersifat individual maupun kelompok.

10. Peningkatan keamanan, ketertiban dan toleransi antar kelompok.

Terjadinya beberapa kasus yang mengganggu kemanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu permasalahan pembangunan. Kondisi ini dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan daerah. Selama 5 (Lima) Tahun terakhir,dengan menggunakan data angka kriminalitas menggambarkan bahwa kondisi keamanan ketertiban wilayah masih merupakan prioritas penanganan, baik oleh Pemerintah Daerah maupun aparat penegak hukum lainnya.

Tabel IV.2 Data Series 2008-2012 Banyaknya Gangguan Kamtibmas Yang Dilaporkan

No Jenis Gangguan 2008 2009 2010 2011 2012 1 Unjuk Rasa 31 38 32 38 2 Pencurian Berat/Keras 98 148 237 306 255 3 Pencurian Biasa 74 23 26 31 81 4 Pencurian dengan Kekerasan 30 20 28 61 49 5 Penganiayaan Biasa 196 249 394 364 269 6 Pengrusakan 50 42 48 59 41 7 Penggelapan 52 74 78 72 57 8 Penghinaan 30 48 50 54 39 9 Penipuan 100 84 114 141 80

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 11

Page 122: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

10 Judi 15 11 14 37 25 11 Perzinahan/Pemerkosaan 20 21 41 16 23

Sumber : Lombok Timur Dalam Angka, BPS 2012.

Berdasarkan data gangguan keamanan dan ketertiban wilayah, selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa rata-rata terjadi peningkatan sampai dengan Tahun 2011, kemudian menurun pada Tahun 2012. Terhadap jenis gangguan keamanan dan ketertiban maka jenis kejadiaan yang menunjukkan rata-rata peningkatan tertinggi adalah berupa kasus pencurian dengan kekerasan yang mencapai rata-rata peningkatan sebesar 31 kasus pada setiap tahunnya. Sehingga pada jenis kejadian ini memerlukan perhatian khusus.

Sedangkan jenis gangguan keamanan dan ketertiban yang angka kasus dan kecenderungan peningkatan kejadiaanya relatif kecil adalah unjuk rasa, dengan kejadian rata-rata peningkatannya sebanyak satu kasus setiap tahunnya

Grafik IV.9

Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah

Grafik IV.10 Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah

Grafik IV.11 Angka Gangguan Keamanan dan Ketertiban Wilayah

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 12

Page 123: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Beberapa jenis gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi selama periode 2008-2012 menunjukkan kecenderungan meningkat pada periode 2008-2011, sedangkan pada Tahun 2012 menunjukkan kecenderungan penurunan, tetapi relatif kecil sehingga masih harus terus diupayakan menekan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban wilayah.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IV - 13

Page 124: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. VISI

Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Lombok Timur 2005–2025. Di lain pihak, RPJPD Kabupaten Lombok Timur

juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Propinsi NTB 2005-2025 yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah NTB Nomor 3 Tahun 2008 dan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang telah ditetapkan dalam UU

Nomor 17 Tahun 2007.

Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018 tersebut juga tidak terlepas dari

keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk melaksanakan berbagai

program dalam rangka mencapai “Millenium Development Goals (MDG’s) sampai tahun

2015, yaitu :

1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan;

2. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar untuk seluruh penduduk;

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

4. Menurunkan angka kematian anak;

5. Meningkatkan kesehatan ibu;

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;

7. Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup; serta

8. Membangun kemitraan global dalam pembangunan

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas dan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

2005-2025 dan RPJPD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025 serta mencermati

berbagai perkembangan pembangunan daerah yang telah diraih maupun berbagai

persoalan yang belum dapat diatasi dalam masa pemerintahan sebelumnya serta

mempertimbangkan berbagai aspirasi dan kehendak masyarakat dan pemangku

kepentingan lainya (stakeholders), maka dirumuskan visi pembangunan Kabupaten

Lombok Timur periode 2013-2018 sebagai berikut :

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 1

Page 125: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

“MEWUJUDKAN LOMBOK TIMUR YANG AMAN, ADIL DAN SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN DALAM BINGKAI PERSATUAN DAN KESATUAN DILANDASI IMAN DAN TAQWA ”.

Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Timur tersebut memiliki makna sebagai berikut :

• “Aman” : mengandung makna keamanan di seluruh wilayah Lombok Timur.

• “Adil“ : memiliki arti pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati secara

berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Lombok Timur.

• “Sejahtera Lahir Batin” : mengandung makna kesejahteraan tidak hanya

mencakup kebutuhan dasar dari sisi ekonomi, tetapi juga sosial dan spiritual.

• “Persatuan dan Kesatuan” : berarti kehidupan masyarakat Lombok Timur dalam

tradisi persatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan.

• “Iman” : mengandung makna keyakinan adanya Allah, Tuhan yang Maha Esa

dengan segala sifat kesempurnaan-Nya dan keyakinan terhadap Muhammad

Rasulullah dan risalah kerasulan yang dibawanya.

• “Taqwa” : memiliki makna melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi

larangan-larangannya.

5.2. MISI.

Untuk dapat mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut Pemerintah

Kabupaten Lomnbok Timur menetapkan misi pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan

2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber daya manusia

3. Meningkatkan infrastruktur antar wilayah

4. Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik.

6. Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

7. Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal

8. Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 2

Page 126: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

5.3. TUJUAN DAN SASARAN

Untuk mewujudkan misi-misi sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :

1. Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan.

2. Menurunkan angka pengangguran.

3. Meningkatkan kualitas ketenagakerjaan.

4. Meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas pendidikan.

5. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

6. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas

sumberdaya manusia.

7. Meningkatkan kualitas permukiman, dan infrastruktur dasar Kabupaten.

8. Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

9. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan,

perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

10. Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.

11. Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien.

12. Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai.

13. Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA dan LH.

14. Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana.

15. Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang beriman dan bertaqwa.

16. Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal.

17. Mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar kelompok.

Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan

dirumuskan berdasarkan tujuan-tujuan tersebut sebagai berikut :

Tujuan 1 : Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan.

Sasarannya adalah : 1. Tercapainya penurunan angka kemiskinan.

2. Tercapainya peningkatan pendapatan.

3. Tercapainya penurunan kesenjangan pendapatan.

4. Tercapainya peningkatan jumlah dan kualitas lembaga keuangan.

5. Terwujudnya ueningkatan jumlah investasi.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 3

Page 127: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

6. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan.

Tujuan 2: Menurunkan angka pengangguran.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya peningkatan jumlah wirausaha.

2. Tercapainya jumlah koperasi berkualitas.

3. Ter wujudnyaperluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas ketenagakerja formal dan informal.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya ketrampilan tenaga kerja sektor formal dan informal.

2. Tersedianya instrumen perlindungan tenaga kerja.dan keluarganya

Tujuan 4 : Meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas pendidikan.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya akses pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin.

2. Terwujudnya daya saing pendidikan.

Tujuan 5 : Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

Sasarannya adalah : 1. Tercapainya peningkatnya Umur harapan hidup.

2. Tersedianya akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin.

Tujuan 6 : Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas sumberdaya

manusia.

Sasarannya adalah : Terwujudnya peran perempuan dalam proses pembangunan.

Tujuan 7 : Meningkatkan kualitas permukiman, dan infrastruktur dasar Kabupaten.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 4

Page 128: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan lingkungannya.

2. Tersedianya dukungan penyediaan unit-unit hunian baru.

3. Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi.

4. Terwujudnya peningkatan Jalan kabupaten.

5. Terwujudnya jangkauan jalan perdesaan.

6. Terwujudnya peningkatan dukungan pembangunan infrastruktur dan transportasi

antar wilayah.

7. Terwujudnya peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan di

perkotaan dan perdesaan.

8. Tersedianya jangkauan pelayanan listrik dan telekom ke seluruh wilayah

kabupaten.

9. Tersedianya peningkatan infrastruktur irigasi untuk mendukung pembangunan

sektor lain.

Tujuan 8 : Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Sasarannya adalah : Terwujudnya peningkatan ketersediaan dan diversifikasi pangan.

Tujuan 9 : Meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan,

perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

Sasarannya adalah : 1. Tercapainya peningkatnya produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,

kelautan dan kehutanan.

2. Terwujudnya nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,

kelautan dan kehutanan.

3. Tersedianya pemasaran komoditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan, kelautan dan kehutanan.

4. Tersedianya sarana dan prasarana produksi pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan, kelautan dan kehutanan.

5. Tersedianya akses permodalan ke petani /nelayan.

6. Terwujudnya peningkatan kemampuan kelembagaan petani/nelayan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 5

Page 129: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tujuan 10 : Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.

Sasarannya adalah : Terwujudnya keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.

Tujuan 11 : Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur.

2. Terwujudnya penataan kelembagaan perangkat daerah.

3. Terwujudnya penguatan kapasitas pemerintahan desa.

4. Terwujudnya akuntibilitas kinerja pemerintah daerah.

5. Terwujudnya akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan.

6. Tersedianya dokumen perencanaan di semua SKPD.

7. Terwujudnya kemitraan eksekutif dan legelslatif.

8. Terwujudnya pencegahan paraktek KKN.

Tujuan 12 : Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya implementasi program penghijauan dan RTH.

2. Terlaksananya kegiatan konservasi sumberdaya kehutanan kelautan dan mata air.

3. Terlaksananya pengelolaan persampahan dan kebersihan.

4. Terwujudnya implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya dukung

lingkungan.

5. Terwujudnya peran serta masy untuk berperan aktif dalam pembinaan dan

pengawasan LH.

Tujuan 13 : Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA dan LH.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya penanganan pencemaran lingkungan hidup.

2. Tersedianya data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD).

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 6

Page 130: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Tujuan 14 : Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana.

Sasarannya adalah : 1. Tersedianya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana.

2. Tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi

penanggulangan bencana.

Tujuan 15 : Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang beriman dan bertaqwa.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya peningkatan jumlah majelis taqlim.

2. Terwujudnya peningkatnya Zakat.

Tujuan 16 : Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal.

Sasarannya adalah : 1. Tersedianya Informasi budaya dan kearifan lokal.

2. Terwujudnya peningkatan pelestarian situs-situs budaya .

Tujuan 17 : Mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar kelompok.

Sasarannya adalah : 1. Terwujudnya penurunan angka konflik antar kelompok maupun golongan

masyarakat.

2. Terwujudnya penurunan kasus kriminalitas

3. Terwujudnya penurunan kasus kekerasan dalam rumah tangga dan diskriminasi

terhadap perempuan.

4. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum.

5. Terwujudnya peningkatan nilai kebangsaan.

Tujuan 18 :

Meningkatkan toleransi inter dan antar umat beragama

Sasaranya adalah : 1. Terwujudnya pengurangan intensitas konflik inter dan antar umat beragama

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 7

Page 131: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2013-2018

Visi Misi Tujuan Sasaran

Mewujudkan Lombok Timur Yang Aman, Adil dan Sejahtera Lahir dan Batin dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Dilandasi Iman dan Taqwa

Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi, dan kemudahan perizinan

Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan

1. Tercapainya penurunan angka kemiskinan. 2. Tercapainya peningkatan pendapatan. 3. Tercapainya penurunan kesenjangan pendapatan. 4. Tercapainya peningkatan jumlah dan kualitas

lembaga keuangan. 5. Terwujudnya ueningkatan jumlah investasi. 6. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

perizinan.

Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber daya manusia

Menurunkan angka pengangguran

1. Terwujudnya peningkatan jumlah wirausaha. 2. Tercapainya jumlah koperasi berkualitas. 3. Terwujudnyaperluasan lapangan kerja dan

kesempatan berusaha

Meningkatkan kualitas Ketenagakerjaan

1. Terwujudnya ketrampilan tenaga kerja sektor formal dan informal.

2. Tersedianya instrumen perlindungan tenaga kerja.dan keluarganya

meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas pendidikan

1. Terwujudnya akses pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin

2. Terwujudnya daya saing pendidikan

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat

1. Tercapainya peningkatnya Umur harapan hidup. 2. Tersedianya akses pelayanan kesehatan terutama

bagi masyarakat miskin.

meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas sumberdaya

1. Terwujudnya peran perempuan dalam proses pembangunan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 8

Page 132: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Visi Misi Tujuan Sasaran

manusia Meningkatkan infrastruktur antar wilayah

Meningkatkan kualitas permukiman, dan infrastruktur dasar Kabupaten

1. Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan lingkungannya.

2. Tersedianya dukungan penyediaan unit-unit hunian baru.

3. Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi.

4. Terwujudnya peningkatan Jalan kabupaten. 5. Terwujudnya jangkauan jalan perdesaan. 6. Terwujudnya peningkatan dukungan pembangunan

infrastruktur dan transportasi antar wilayah. 7. Terwujudnya peningkatan pelayanan air bersih dan

sanitasi lingkungan di perkotaan dan perdesaan. 8. Tersedianya jangkauan pelayanan listrik dan

telekom ke seluruh wilayah kabupaten. 9. Tersedianya peningkatan infrastruktur irigasi untuk

mendukung pembangunan sektor lain.

Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan

1. Terwujudnya peningkatan ketersediaan dan diversifikasi pangan.

Meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

1. Tercapainya peningkatnya produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

2. Terwujudnya nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

3. Tersedianya pemasaran komoditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

4. Tersedianya sarana dan prasarana produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 9

Page 133: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Visi Misi Tujuan Sasaran

5. Tersedianya akses permodalan ke petani /nelayan. 6. Terwujudnya peningkatan kemampuan

kelembagaan petani/nelayan. Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas

1. Terwujudnya keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.

Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik

mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien

1. Terwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur.

2. Terwujudnya penataan kelembagaan perangkat daerah.

3. Terwujudnya penguatan kapasitas pemerintahan desa.

4. Terwujudnya akuntibilitas kinerja pemerintah daerah.

5. Terwujudnya akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan.

6. Tersedianya dokumen perencanaan di semua SKPD.

7. Terwujudnya kemitraan eksekutif dan legelslatif. 8. Terwujudnya pencegahan paraktek KKN.

Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai

1. Terwujudnya implementasi program penghijauan dan RTH.

2. Terlaksananya kegiatan konservasi sumberdaya kehutanan kelautan dan mata air.

3. Terlaksananya pengelolaan persampahan dan kebersihan.

4. Terwujudnya implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya dukung lingkungan.

5. Terwujudnya peran serta masy untuk berperan aktif dalam pembinaan dan pengawasan LH.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 10

Page 134: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Visi Misi Tujuan Sasaran

Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA dan LH

1. Terwujudnya penanganan pencemaran lingkungan hidup.

2. Tersedianya data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD).

Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana

1. Tersedianya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana.

2. Tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi penanggulangan bencana.

Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal

Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang beriman dan bertaqwa

1. Terwujudnya peningkatan jumlah majelis taqlim. 2. Terwujudnya peningkatnya Zakat.

Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal

1. Tersedianya Informasi budaya dan kearifan lokal. 2. Terwujudnya peningkatan pelestarian situs-situs

budaya

Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan

Mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar kelompok

1. Terwujudnya penurunan angka konflik antar kelompok maupun golongan masyarakat.

2. Terwujudnya penurunan kasus kriminalitas 3. Terwujudnya penurunan kasus kekerasan dalam

rumah tangga dan diskriminasi terhadap perempuan.

4. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum. 5. Terwujudnya peningkatan nilai kebangsaan.

Meningkatkan toleransi inter dan antar umat beragama

1. Terwujudnya pengurangan intensitas konflik inter dan antar umat beragama

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 V - 11

Page 135: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi pembangunan daerah merupakan rumusan langkah-langkah strategis

dengan mengoptimalkan potensi daerah dan peluang yang ada serta mengatasi

kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan daerah untuk menjamin

terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan daerah.

Agar strategi pembangunan dapat diimplementasikan perlu ditetapkan arah

kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang merupakan arah atau tindakan

yang diambil untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang indikator-

indikatornya merupakan ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan

daerah.

Berdasarkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan dan mencermati isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Timur 5

(lima) tahun kedepan maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan

yang ditetapkan ditampilkan pada matriks berikut :

Matriks VI.1 Misi, Tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan pembangunan

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi, dan kemudahan perizinan

Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan

1. Tercapainya penurunan angka kemiskinan

• Optimlisasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah

• Optimalisasi peningkatkan produktivitas sektor pertanian, industri dan jasa

• Fasilitasi iklim investasi yang kondusif bagi investasi di daerah sehingga berbagai potensi daerah dapat dimanfaatkan bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

• Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan lembaga-lembaga keuangan mikro dan makro

• Menciptakan tumbuh dan berkembangnya iklim investasi yang kondusif serta kemudahan pelayanan perizinan

2. Tercapainya peningkatan pendapatan

3. Terwujudnya penurunan Kesenjangan pendapatan

4. Tercapainya peningkatan juml dan kualitas Lembaga keuangan

5. Terwujudnya peningkatan Jumlah investasi

6. Terwujudnya peningkatan Kualitas pelayanan perizinan

2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Menurunkan angka pengangguran

1. Terwujudnya peningkatan jumlah wirausaha

• Fasilitasi upaya pembangunan

Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 1

Page 136: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Sumber daya manusia

2. Tercapainya jumlah koperasi berkualitas

Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang handal

• Fasilitasi iklim investasi yang kondusif dan mendorong lahirnya wirausaha baru

• Fasilitasi tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan formal dan informal serta tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga keuangan makro dan mikro di semua lini.

• Optimalisasi kualitas Sumberdaya Manusia melalui pendidikan yang optimal dan pelayanan kesehatan yang maksimal dengan didukung oleh peran serta dan pemebrdayaan perempuan.

3. Terwujudnya perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha

Meningkatkan kualitas tenaga kerja formal dan informal.

1. Terwujudnya keterampilan tenaga kerja sektor formal dan informal

2. Tersedianya instrumen perlindungan tenaga kerja.

meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas pendidikan masyarakat

1. Terwujudnya peningkata Akses pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan yang berkualitas dan murah serta mengoptimalkan peran serta dan pemberdayaan perempuan

2. Terwujudnya daya saing pendidikan

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat

1. Tercapainya peningkatan Umur harapan hidup

2. Tersedianya Akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin

meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas sumberdaya manusia

Terwujudnya Peran perempuan dalam proses pembangunan

3. Meningkatkan infrastruktur antar wilayah

• Meningkatkan kualitas permukiman, dan infrastruktur dasar Kabupaten

• Meningkatkan

Infrastruktur Irigasi bagi terwujudnya sistem pelayanan Irigasi yang handal

1. Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan lingkungannya

• Edukasi dan fasilitasi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan infrstruktur dasar.

• Fasilitasi peningkatan perekonomian melalui peningkatan sarana prasarana pendukung dan

• Pengembangan dan Pengelolaan infrastruktur irigasi dan sumber air irigasi untuk menjamin keberlangsungan ketersediaan irigasi secara partisipatif

2. Tersedianya dukungan penyediaan unit-unit hunian baru.

3. Terwujudnya peningkatan penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi

4. Terwujudnya peningkatan jalan kab

5. Terpenuhinya jangkauan jalan

• Peningkatkan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 2

Page 137: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

diwilayah perdesaan

kemudahan akses bagi semua jenis aktifitas masyarakat

• Edukasi sistem pengelolaan, pelayanan, kerjasama dan pemanfaatn irigasi secara partisipatif, terpadu dan berkelanjutan untuk menunjang sosial ekonomi

infrastruktur perhubungan , kelistrikan dan infrastruktur telekomunikasi

6. Terwujudnya peningkatan dukungan pemb infrastruktur dan trans antar wil.

7. Terwujudnya peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi lingk di perkotaan dan perdesaan

8. Tersedianya realisasi jangkauan pel. listrik dan telekom ke sel wil kab.

9. Terwujudnya peningkata infr irigasi untuk mendukung pemb sektor lain

4. Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan

Terwujudnya peningkatan Ketersediaan dan diversifikasi pangan

• Optimalisasi meningkatnya taraf hidup dan ekonomi masyarakat melalui peningkatan produksi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan kelautan dan kehutanan.

• Fasilitasi kemudahan dalam mengaskses pasar , sarana dan prasarana serta akses permodalan yang mudah dan murah.

• Fasilitasi

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah dengan meningkatkan produktivitas sektor pertanian, industri dan jasa

• Fasilitasi iklim

• Penyediaan pangan dan hasil pertanian melalui optimalisasi sistem pertanian yang ramah lingkungan dan perlindungan lahan yang berkelanjutan

Meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

1. Tercapainya peningkatan produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

2. Terwujudnya peningkatan nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

3. Tersedianya pemasaran komoditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

• Penguatan Kelembagaan Petani (P3A/GP3A, IP3A dan Poktan/ Gapoktan) dan Nelayan serta kelompok masyarakat di sekitar Hutan.

4. Tersedianya sarana

dan prasarana produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

5. Tersedianya akses permodalan ke petani /nelayan

6. Terwujudnya peningkatan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 3

Page 138: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

kemampuan kelembagaan petani/nelayan

investasi yang kondusif bagi daerah sehingga berbagai potensi daerah dapat dimanfaatkan bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas

Terwujudnya peningkatan Pendapatan petani/nelayan

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik

mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien

1. Terwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur.

• Fasilitasi peningkatan sistem pemerintahan yang efektif dan efisien dengan di dukung oleh Sumberdaya aparatur pemerintahan yang handal dan konpeten terbebas dari peraktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

• koordinasi dan kolaborasi antar SKPD serta kemitraan pada tataran eksekutif, legislatif dan pemerintahan desa guna terwujudnya pemerintahan yang akuntabel.

Penataan birokrasi yang berkualitas agar mampu mengelola sumberdaya daerah yang ada bagi peningkatan keadilan dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan tata kelola pemerintahan yang bersih (clean governance)

2. Terwujudnya Penataan kelembagaan perangkat daerah

3. Terwujudnya penguatan kapasitas pemerintahan desa

4. Terwujudnya akuntibilitas kinerja pemerintah daerah

5. Terwujudnya

akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan

Penataan struktur organisasi yang efektif dan efisien serta terbangunnya komunikasi yang harmonis antara eksekutif dan legislatif

6. Tersedianya dokumen perencanaan di semua SKPD

7. Terwujudnya kemitraan eksekutif dan legelslatif

8. Terwujudnya

pencegahan paraktek KKN

6. Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai

1. Terwujudnya implementasi program penghijauan dan RTH

• Fasilitasi peningkatan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat melalui pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

• Eliminasi

dampak

• Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan pemanfaatan

• Pemanfaatan potensi sumberdaya alam daerah sebagai penopang kehidupan dapat berkelanjutan bukan saja bagi generasi sekarang ini tetapi juga bagi generasi selanjutnya

2. Terlaksananya keg konservasi sumberdaya kehutanan kelautan dan mata air.

3. Terlaksananya pengelolaan persampahan dan kebersihan.

4. Terwujudnya implementasi kesesuaian ruang

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 4

Page 139: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

berbasis potensi dan daya dukung lingkungan.

perubahan iklim melalui peran aktif masyarakat tentang sadar lingkungan dalam aksi nyata upaya konservasi, pencegahan pencemaran dan kebersihan lingkungan hidup

• Fasilitasi peran

serta aktif masyarakat dalam upaya mitigasi, kontigensi dan adaptasi terhadap perubahan iklim global dalam upaya penanggulangan resiko bencana yang didukung oleh data dan informasi yang akurat.

5. Terwujudnya peran serta masy untuk berperan aktif dalam pembinaan dan pengawasan LH.

Peningkatan kualitas dan kelestariansumberdaya air, lahan dan sumberdayaalamlainnya guna terwujudnya masyarakat yang sadar dan aktif dalam upaya mitigasi , kontigensi dan adaptasi perubahan iklim global dan tanggap dalam menghadapi resiko bencana.

Meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA dan LH

1. Terwujudnya penanganan pencemaran lingkungan hidup

2. Tersediannya data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD)

Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana

1. Tersedianya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana

2. Tersedian sarana dan prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi penanggulangan bencana

7. Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal

Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang beriman dan bertaqwa

1. Terwujudnya peningkatan Jumlah majelis taqlim

• Optimalisasi kualitas Keimanan dan Ketaqwaan guna terwujudnya masyarakat yang madani yang disertai tumbuh dan berkembangnya budaya serta kearifan lokal setempat dengan didukung oleh peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi zakat.

Peningkatan kualitas moral dan budi pekerti masyarakat yang dilandasi iman dan taqwa disertai peningkatan tarap perekonomian melalui optimalisasi potensi zakat

2. Terwujudnya peningkatan Zakat

Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal

1. Tersedianya Informasi budaya dan kearifan lokal

Peningkatan perkembangan seni budaya serta kearifan masyarakat lokal dengan terus menjaga situsi-situs dan cagar budaya setempat.

2. Terwujudnya pelestarian situs-situs budaya meningkat

8. Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan

Mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar kelompok

1. Terwujudnya penurunan angka konflik antar kelompok maupun golongan masyarakat

Edukasi rasa kebangsaan dan nasionalisme serta persatuan dan kesatuan antar sesama warga negara dengan

Peningkatan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dilandasi Peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap hukum dan perundangan yang berlaku 2. Terwujudnya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 5

Page 140: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

penurunan kasus kriminalitas

dilandasi Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Terwujudnya penurunan kasus kekerasan dalam rumah tangga dan diskriminasi terhadap perempuan

4. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum

Peningkatan kerukunan antar umat beragama melalui peningkatan kulaitas nilai-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjunjung tinggi adat istiadat dan kearifan lokal yang berlaku

5. Terwujudnya peningkatan nilai kebangsaan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VI - 6

Page 141: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Arah kebijakan yang telah ditetapkan dijabarkan kedalam kebijakan umum.

Kebijakan umum selanjutnya dijabarkan kedalam program-program pembangunan

berdasarkan lingkup urusan kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Program-program pembangunan pada masing-masing lingkup urusan merupakan

pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Srategis (Renstra) dalam kurun waktu

5 (lima) tahun kedepan.

Kebijakan umum berdasarkan jenis lingkup urusan disajikan pada matriks 2 dan

program-program pembangunan sesuai dengan lingkung urusan masing-masing SKPD

disajikan pada matriks VII.1.

Matriks VII.1 Kebijakan Umum dan Lingkup Urusan

Misi Kebijakan Umum Lingkup Urusan

Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi, dan kemudahan perizinan

Mendorong pembangunan industri berbasis pertanian dan perikanan serta sumberdaya lokal lainnya

Industri,pertanian,perikanan

Membangun Badan Usaha Milik Daerah dan peningkatan peran sektor perdagangan yang diarahkan pada upaya mendukung pemasaran produksi daerah

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Meningkatkan peran sektor koprasi dan pariwisata dengan mengembangkan potensi dan peran serta masyarakat

Industri,koperasi,pariwisata,

Meningkatkan kualitas pelayanan investasi terutama dalam pelayanan perijinan.

Perdagangan

Mengembangkan UMKM yang berorientasi pengembangan pasar.

Koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah

Meningkatkan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam usaha perekonomian UMKM

Koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah

Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber dayamanusia

Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas yang dilaksanakan sejak usia dini hingga jenjang

Pendidikan,perpustakaan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 1

Page 142: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Misi Kebijakan Umum Lingkup Urusan

pendidikan tinggi, dan mengupayakan pelayanan pendidikan gatis bagi masyarakat miskin

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan yang berkualitas

Kesehatan,Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Meningkatkan kualitas lingkungan sehat dan budaya hidup sehat.

Kesehatan Perumahan

Mengupayakan pelayanan kesehatan dan sosial dasar lainnya secara gratis bagi masyarakat miskin

Kesehatan Sosial

Memasyarakatkan olah raga dan mendorong peningkatan prestasi olah raga dengan fasilitas prasarana olah raga yang memadai

Kepemudaan dan olah raga.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak

Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Meningkatkan kesempatan kerja

Ketenagakerjaan

Meningkatkan infrastruktur antar wilayah

Membangun/merehabilitasi infrastruktur irigasi (irigasi teknis, bendungan pandan dure, embung rakyat dan jaringan irigasi perpipaan).

Pekerjaan Umum

Membangun infrastruktur air bersih

Pekerjaan Umum

Meningkatkan infrastruktur permukiman

Perumahan

Meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan

Pekerjaan Umum

Membangun infrastruktur perhubungan laut

Perhubungan

Meningkatkan infrastruktur ekonomi (pasar)

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Membangun infrastruktur kelistrikan dan mengembangkan penggunaan sumber energi non-BBM untuk meningkatkan suplai energi listrik

Energi dan Sumberdaya Mineral

Membangun infrastruktur telekomunikasi

Komunikasi dan Informatika

Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan,

Membangun sektor pertanian dalam arti luas ke arah

Pertanian

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 2

Page 143: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Misi Kebijakan Umum Lingkup Urusan

perikanan, kelautan dan kehutanan

pengembangan sistem agribisnis dengan memperkuat sub sistem penyuplai sarana prasarana produksi, produksi pertanian dan pasca panen, industri pertanian , dan sub sistem penunjang (pemasaran, permodalan, informasi pasar dan teknologi).

Kelautan dan perikanan Kehutanan Perindustrian Perdagangan Penanaman modal Koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah

Meningkatkan kesinambungan penyediaan pangan dan gizi masyarakat melalui produktivitas dan pendistribusian produk pertanian dalam arti luas secara merata

Ketahanan pangan

Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik

Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan didukung prasarana dan sarana kerja yang memadai

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Mengembangkan struktur organisasi yang ramping, kaya fungsi, dan fleksibel, dan merancang regulasi dan penerapan standar pelayanan minimal

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat/lembaga non-pemerintah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pelibatan secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.

Perencanaan Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pembangunan kependudukan Kependudukan dan catatan sipil. Koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah Koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah Industri

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 3

Page 144: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Misi Kebijakan Umum Lingkup Urusan

Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kelestarian sumberdaya air, lahan, dan sumberdaya alam dan lingkungan hidup lainnya dengan pelibatan secara luas peran serta masyarakat

Lingkungan Hidup Kehutanan Pekerjaan Umum

Meningkatkan kualitas pemanfaatan tata ruang dengan pelibatan secara luas peran serta masyarakat

Penataan Ruang Pertanahan

Menyusun rencana tata ruang yang berkualitas melalui pelibatan partisipasi masyarakat.

Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan

Mengembangkan kawasan-kawasan strategis dan pusat-pusat pertumbuhan

Perencanaan Pembangunan Pekerjaan Umum Perhubungan

Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal

Meningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama dan Pemahaman Agama

Pendidikan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Meningkatkan Kerukunan Hidup Umat Beragama

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kesehatan Keluarga berencana dan keluarga sejahtera

Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan

Meningkatkan etika dan moral budaya politik sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila serta menjunjung nilai-nilai hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan wawasan kebangsaan.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Matriks VII.2 Program-Program Pembangunan Menurut Lingkup Urusan

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

1. Pendidikan 1. Pendidikan anak usia dini. 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. 3. Pendidikan menengah. 4. Pendidikan non formal 5. Pendidikan luar biasa 6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga Kependidikan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 4

Page 145: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

7. Manajemen Pelayanan Pendidikan

2. Kesehatan 1. Obat dan perbekalan kesehatan. 2. Upaya kesehatan masyarakat. 3. Pengawasan obat dan makanan. 4. Pengembangan Obatasli indonesia. 5. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 6. Perbaikan gizi masyarakat. 7. Pengembangan lingkungan sehat. 8. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 9. Standarisasi pelayanan kesehatan. 10. Pelayanann kesehatan penduduk Miskin 11. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya. 12. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah

Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata 13. Kemitraan Peningkatan pelayanan Kesehatan.

14. Peningkatan Pelayanan Anak Balita. 15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia. 16. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan. 17. Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan dan Anak. 18. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan. 10. Upaya Kesehatan Perorangan. 20. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan. 21. Kebijakan Manajemen KesehatanMasyarakat. 3. Pekerjaan Umum 1. Pembangunan jalan dan jembatan

2. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3. Pembangunan turap/talud/bronjong 4. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. 5. Rehabilitasi /pemeliharaan talud/bronjong 6. Inspeksi kondisi jalan dan jembatan 7. Tanggap darurat jalan dan jembatan 8. Pembangunan sistem informasi data base jalan dan

jembatan. 9. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan. 10. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya. 11. Penyediaan dan pengelolaan air baku. 12. Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai,

danau dan sumber daya air lainnya. 13. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah. 14. Pengendalian banjir. 15.Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. 16. Pembangunan infrastruktur perdesaan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 5

Page 146: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

17. Program Pengaturan Jasa Konstruksi 18. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi 19. Program Pengawasan Jasa Konstruksi

4. Perumahan 1. Pengembangan perumahan 2. Lingkungan sehat perumahan. 3. Pemberdayaan komunitas perumahan. 4. Perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial. 5. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran. 6. Pengelolaan areal pemakaman

5. Penataan Ruang 1. Perencanaan tata ruang 2. Pemanfaatan ruang 3. Pengendalian pemanfaatan ruang.

6. Perencanaan Pembangunan

1. Pengembangan data /informasi. 2. Kerjasama pembangunan. 3. Pengembangan wilayah perbatasan. 4. Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan

cepat tumbuh. 5. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah

dan besar. 6. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah. 7. Pembangunan daerah. 8. Perencanaan pembangunan ekonomi. 9. Perencanaan sosial budaya. 10. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya

alam. 11. Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana.

7. Perhubungan 1. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 2. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

LLAJ. 3. Peningkatan pelayanan angkutan. 4. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan. 5. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas. 6. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan

bermotor.

8. Lingkungan Hidup 1. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 2. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup. 3. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 4. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber

daya alam dan lingkungan hidup. 5. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 6

Page 147: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

alam. 6. Peningkatan pengendalian polusi. 7. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan

dikawasan-kawasan konservasi kebakaran hutan. 8. Pengendalian kebakaran hutan. 9. Pengelolaan dan rhabilitasi ekosistem pesisir dan laut. 10. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

9. Pertanahan 1. Pembangunan sistem pendaftaran tanah. 2. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah. 3. Penyelesaian konflik-konflik pertanahan. 4. Pengembangan sistem informasi pertanahan.

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

1. Penataan administrasi kependudukan

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.

2. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

3. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.

4. Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

12. Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera

1. Keluarga berencana. 2. Kesehatan produksi remaja. 3. Pelayanan kontrasepsi. 4. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB/KR yang mandiri. 5. Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui

kelompok kegiatan di masyarakat. 6. Pengembangan pusat pelayanan informasi dan

konseling KRR. 7. Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk

HIV/AIDS. 8. Pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan

dan pembinaan tumbuh kembang anak. 9. Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina

keluarga. 10. Pengembangan model operasional BKB Posyandu-

PADU.

13. Sosial 1. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang maslah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 7

Page 148: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

2. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 3. Pembinaan anak terlantar. 4. Pembinaan penyandang cacat dan trauma. 5. Pembinaan panti asuhan/panti jompo. 6. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks

narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya).

7. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.

14. Ketenagakerjaan 1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja. 2. Peningkatan kesempatan kerja. 3. Perlindungan dan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil menengah.

2. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.

3. Pengembangan sistem pendudkung usaha bagi usaha mikro kecil menengah.

4. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

16. Penanaman Modal

1. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi. 2. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi. 3. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana

daerah.

17. Kebudayaan 1. Program Pengembangan Nilai Budaya 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

18. Kepemudaan dan

Olah Raga 1. Pengembangan keserasian kebijakan pemuda. 2. Peningkatan peran serta kepemudaan. 3. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecapan hidup pemuda. 4. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. 5. Pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga. 6. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga. 7. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan. 2. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak

kriminal. 3. Pengembangan wawasan kebangsaan. 4. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan. 5. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 8

Page 149: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

6. Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).

7. Pendidikan politik masyarakat. 8. Pencegahan dini dan penanggulangan korban

bencana alam.

20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan

1. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.

2. Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah / wakil kepala daerah.

3. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

4. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah.

5. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa. 6. Peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 7. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan. 8. Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan

prosedur pengawasan. 9. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. 10. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. 11. Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah. 12. Penataan peraturan perundang-undangan. 13. Penataan daerah otonomi baru. 14. Pendidikan kedinasan. 15. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 16. Pembinaan dan pengembangan aparatur

21. Ketahanan Pangan

1. Peningkatan ketahanan pangan

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1. Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan. 2. Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan. 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa. 4. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. 5. Peningkatan peran perempuan di desa.

23. Statistik 1. Pengembangan data / informasi statistik daerah

24. Kearsipan 1. Perbaikan sistem administrasi kearsipan. 2. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah. 3. Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana

kearsipan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 9

Page 150: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

4. Peningkatan kualitas pelayanan informasi.

25. Komunikasi dan Imformatika

1. Pengembangan komunikasi, informasi dan media masa.

2. Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi.

3. Fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi.

4. Kerjasama informasi dengan mas media

26. Urusan Perpustakaan

1. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Daerah.

27. Pertanian 1. Peningkatan kesejahteraan petani

2. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian. 3. Peningkatan penerapan teknologi pertanian. 4. Pemberdayaan penyuluh pertanian. 5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. 6. Peningkatan produksi hasil peternakan. 7. Peningkatan pemasaran hasil peternakan. 8. Peningkatan penerapan teknologi peternakan.

28. Kehutanan 1. Pemanfaatan potensi sumber daya hutan. 2. Rehabilitasi hutan dan lahan. 3. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan. 4. Pemanfaatan kawasan hutan industri. 5. Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan. 6. Perencanaan dan pengembangan hutan.

29. Energi dan

Sumber Daya Mineral

1. Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan. 2. Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan. 3. Pembinaan dan pengembangan ketenaga listrikan.

30. Pariwisata 1. Pengembangan pemasaran pariwisata.

2. Pengembangan destinasi pariwisata. 3. Pengembangan kemitraan.

31. Kelautan dan

Perikanan 1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 2. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumber daya kelautan. 3. Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam

pendayagunaan sumber daya laut. 4. Peningkatan mitigasi bencana alam laut dan prakiraan

iklim laut. 5. Peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 10

Page 151: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No. Lingkup Urusan Program-Program Pembangunan

maritim kepada masyarakat.

6. Pengembangan budidaya perikanan. 7. Pengembangan perikanan tangkap. 8. Pengmbangan sistem penyuluhan perikanan. 9. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan. 10. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan

air tawar.

32. Perdagangan 1. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

2. Peningkatan kerjasama perdagangan internasional. 3. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri. 4. Peningkatan dan pengembangan ekspor. 5. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

33. Industri 1. Peningkatan kapasitas iptek sistem produksi.

2. Pengembangan industri kecil dan menengah. 3. Peningkatan kemampuan teknologi industri. 4. Pengembangan sentra-sentra industri potensial.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VII - 11

Page 152: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN

KEBUTUHAN PENDANAAN

Sebagai penjabaran kebijakan-kebijakan umum pembangunan, telah ditetapkan

program-program pembangunan yang mungkin dilaksanakan dalam lima tahun

kedepan yang dirancang untuk mewujudkan visi Kabupaten Lombok Timur. Namun

untuk lebih meningkatkan keberhasilan pembangunan dengan kondisi kemampuan

keuangan daerah yang sangat terbatas, perlu ditetapkan: 1) prioritas-prioritas

pembangunan dengan rencana implementasinya berupa indikasi rencana program-

program prioritas yang akan menentukan langkah-langkah/kegiatan-kegiatan utama

pembangunan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi isu-isu strategis yang

dihadapi; dan 2) indikasi rencana kebutuhan pendanaan program-program prioritas

dalam kurun 2014-2018 yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi, APBN

dan sumber-sumber lainnya. Program-program pembangunan lainnya dilaksanakan

untuk menunjang keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan program-program

prioritas serta sasaran dan tujuan pembangunan daerah secara keseluruhan. Agenda

Prioritas Pembangunan disusun berdasarkan isu strategis dan lingkup urusan wajib dan

urusan pilihan di daerah. Kebutuhan Pendanaan selama tahun 2014 – 2018 disajikan

dalam Matriks 8.1, dan Distribusi Kebutuhan Pendanaan disajikan dalam matriks 8.2.

Program Prioritas berdasarkan Isu-isu Strategis

1. Peningkatan perekonomian daerah (penduduk pra sejahtera, peningkatan

pendapatan dan pengurangan kesenjangan, lembaga keuangan, jumlah investasi

dan pelayanan perijinan), dengan program sebagai berikut :

Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang

maslah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil menengah.

Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil

menengah.

Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 1

Page 153: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Pengembangan destinasi pariwisata.

Pengembangan industri kecil dan menengah.

2. Peningkatan kualitas kesehatan, pemberdayaan perempuan dan KB dengan

program prioritas sbb:

Obat dan perbekalan kesehatan.

Upaya kesehatan masyarakat.

Perbaikan gizi masyarakat.

Pengembangan lingkungan sehat.

Pencegahan dan penanggulangan penyakit

Peningkatan pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia.

Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

Keluarga berencana.

Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat.

3. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan

Pendidikan anak usia dini.

Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

Pendidikan menengah.

Pendidikan non formal

Pendidikan luar biasa

Peningkatan mutu pendidik dan tenaga

4. Pengembangan infrastruktur wilayah (peningkatan infrastruktur yang memadai,

jaringan transportasi, efektivitas tata ruang, kualitas permukiman) dengan Program

Prioritas.

Pembangunan jalan dan jembatan

Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan

lainnya.

Penyediaan dan pengelolaan air baku.

Pembangunan infrastruktur perdesaan.

Perencanaan tata ruang

Lingkungan sehat perumahan.

Perbaikan perumahan akibat bencana

Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 2

Page 154: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

5. Pengembangan pertanian dalam arti luas (ketahanan pangan, produktivitas,

kualitas dan nilai tambah, keberpihakan pada sektor pertanian).

Peningkatan ketahanan pangan

Peningkatan kesejahteraan petani

Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian.

Peningkatan produksi hasil peternakan.

Rehabilitasi hutan dan lahan.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

Pengembangan budidaya perikanan.

6. Pengelolaan tata pemerintahan yang efektif dan efisien.

Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.

Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah / wakil kepala daerah.

Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

Pengembangan data /informasi.

Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.

Penyelesaian konflik-konflik pertanahan.

7. Peningkatan kualitas tenaga kerja

Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja.

Peningkatan kesempatan kerja.

Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

8. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

9. Peningkatan keimanan, ketaqwaan dan kearifan lokal, dengan program sebagai berikut : Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 3

Page 155: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

10. Peningkatan keamanan, ketertiban dan toleransi antar kelompok.

Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

Pengembangan wawasan kebangsaan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 4

Page 156: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Matriks 8.1 Agenda Prioritas Pembangunan Dalam Komponen Belanja Langsung dan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

1

Peningkatan

perekonomian daerah 1.1 Koperasi dan UKM

- Dinas Koperasi dan UKM 1.247.390.000

1.266.100.850

1.291.422.867

1.321.125.593

1.347.548.105

- Sekretariat Daerah 270.000.000

274.050.000

279.531.000

285.960.213

291.679.417

1.2 Perdagangan 33.097.276.700

33.593.735.851

34.265.610.568

35.053.719.611

35.754.794.003

1.3 Perindustrian 539.056.500

547.142.348

558.085.194

570.921.154

582.339.577

1.4 Energi dan SDM 4.097.332.300

4.162.889.617

4.246.147.409

4.356.547.242

4.443.678.187

1.5 Pariwisata 554.375.500

563.799.884

578.458.680

593.498.606

608.336.071

1.6 Penanaman Modal 134.000.000

136.010.000

138.730.200

141.920.995

144.759.414

1.7 Otonomi Daerah (BPPT) 912.095.500

925.776.933

944.292.471

966.011.198

985.331.422

1.8 Pemberdayaan

Masyarakat Desa 7.224.461.500

7.332.828.423

7.479.484.991

7.651.513.146

7.804.543.409

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 5

Page 157: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

1.9 Ketransmigrasian 127.000.000

128.905.000

131.483.100

134.507.211

137.197.356

Jumlah 1 48.202.988.000 48.931.238.903 49.913.246.481 51.075.724.968 52.100.206.960

2

Peningkatan kualitas

kesehatan, dan PP KB 2.1 Kesehatan

- Dinas Kesehatan 49.739.649.500

50.485.744.243

51.243.030.406

52.267.891.014

53.313.248.835

- RSU 40.875.067.000

41.488.193.005

42.110.515.900

42.952.726.218

43.811.780.742

- Setda 10.000.000

10.150.000

10.322.550

10.590.936

10.887.483

- Setwan 900.000.000

913.500.000

927.202.500

945.746.550

964.661.481

2.2 Keluarga Berencana & KS

- Badan PPKB 2.203.380.000

2.236.430.700

2.269.977.161

2.315.376.704

2.361.684.238

- Setda 915.000.000

928.725.000

942.655.875

961.508.993

980.739.172

2.3 Pemberdayaan

Perempuan 751.227.000

762.495.405

773.932.836

789.411.493

805.199.723

Jumlah 2 95.394.323.500 96.825.238.353 98.277.637.228 100.243.251.908 102.248.201.673

3 Peningkatan akses dan 3.1 Pendidikan 66.330.322.600

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 6

Page 158: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

kualitas 67.325.277.439 68.335.156.601 69.701.859.733 71.095.896.927

Pendidikan 3.2 Kearsipan

- Bakesbangpoldagri 17.980.000

18.249.700

18.523.446

18.893.914

19.271.793

- Sekretariat DPRD 14.400.000

14.616.000

14.835.240

15.131.945

15.434.584

- Kantor Padok 476.057.400

483.198.261

490.446.235

500.255.160

510.260.263

3.3 Perpustakaan 477.150.100

484.307.352

491.571.962

501.403.401

511.431.469

Jumlah 3 67.315.910.100 68.325.648.752 69.350.533.483 70.737.544.152 72.152.295.035

4

Pengembangan

Infrastruktur 4.1 Pekerjaan Umum 104.646.610.200

106.216.309.353

107.809.553.993

109.965.745.073

112.165.059.975

Wilayah 4.2 Perhubungan

- Dinas Pekerjaan Umum 12.043.561.000

12.224.214.415

12.407.577.631

12.655.729.184

12.908.843.768

- Dinas Hubkominfo 5.349.491.322

5.429.733.692

5.511.179.697

5.621.403.291

5.733.831.357

4.3 Komunikasi dan

Informatika

- Dinas Hubkominfo 195.681.678

198.616.903

201.596.157

205.628.080

209.740.641

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 7

Page 159: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

- Sekretariat Daerah 2.990.361.000

3.035.216.415

3.080.744.661

3.142.359.554

3.205.206.746

- Sekretariat DPRD 119.495.000

121.287.425

123.106.736

125.568.871

128.080.249

Jumlah 4 125.345.200.200 127.225.378.203 129.133.758.876 131.716.434.054 134.350.762.735

5

Pengembangan pertanian

dalam 5.1 Ketahanan Pangan 367.990.000

373.509.850

379.112.498

386.694.748

394.428.643

Arti luas 5.2 Pertanian

- Badan Ketahanan

Pangan 2.050.509.750

2.081.267.396

2.112.486.407

2.154.736.135

2.197.830.858

- Dinas Pertanian dan

Peternakan 8.643.226.800

8.772.875.202

8.904.468.330

9.082.557.697

9.264.208.851

- Badan P4K 3.339.842.850

3.389.940.493

3.440.789.600

3.509.605.392

3.579.797.500

- Dinas Kehutanan dan

perkebunan 2.125.000.000

2.156.875.000

2.189.228.125

2.233.012.688

2.277.672.941

- Sekretariat Daerah 596.143.000

605.085.145

614.161.422

626.444.651

638.973.544

5.3 Kehutanan

- Dinas Hutbun 3.059.877.650

3.105.775.815

3.152.362.452

3.215.409.701

3.279.717.895

- Badan P4K 97.913.750

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 8

Page 160: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

99.382.456 100.873.193 102.890.657 104.948.470

5.4 Kelautan dan Perikanan

- Dinas Kelkan 4.881.703.100

4.954.928.647

5.029.252.576

5.129.837.628

5.232.434.380

- Badan P4K 465.191.500

472.169.373

479.251.913

488.836.951

498.613.690

Jumlah 5 25.627.398.400 26.011.809.376 26.401.986.517 26.930.026.247 27.468.626.772

6

Pengelolaan tata

pemerintahan 6.1 Penataan Ruang 1.245.024.700

1.263.700.071

1.282.655.572

1.308.308.683

1.334.474.857

yang efektif dan efisien.

6.2 Perencanaan

Pembangunan Daerah

- Bappeda 4.532.400.000

4.600.386.000

4.669.391.790

4.762.779.626

4.858.035.218

- Sekretariat Daerah 70.000.000

71.050.000

72.115.750

73.558.065

75.029.226

6.3 Pemerintahan Umum

- Sekretariat Daerah 16.633.074.500

16.882.570.618

17.135.809.177

17.478.525.360

17.828.095.868

- Sekretariat DPRD 15.508.152.300

15.740.774.585

15.976.886.203

16.296.423.927

16.622.352.406

- Kecamatan 6.841.545.100

6.944.168.277

7.048.330.801

7.189.297.417

7.333.083.365

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 9

Page 161: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

- Inspektorat Daerah 3.066.450.000

3.112.446.750

3.159.133.451

3.222.316.120

3.286.762.443

- Dinas PPKA 19.775.214.716

20.071.842.937

20.372.920.581

20.780.378.992

21.195.986.572

- BPBD 214.511.000

217.728.665

220.994.595

225.414.487

229.922.777

- Badan Kepegawaian &

Diklat 3.505.539.000

3.558.122.085

3.611.493.916

3.683.723.795

3.757.398.270

6.4 Statistik 230.000.000

233.450.000

236.951.750

241.690.785

246.524.601

6.5 Kependudukan dan Capil

- Dinas Dukcapil 2.201.557.500

2.234.580.863

2.268.099.575

2.313.461.567

2.359.730.798

- Kecamatan 271.982.400

276.062.136

280.203.068

285.807.129

291.523.272

6.6 Perumahan

- Dinas Pekerjaan Umum 30.186.850.469

30.639.653.226

31.099.248.024

31.721.232.985

32.355.657.645

- BPBD 1.059.396.000

1.075.286.940

1.091.416.244

1.113.244.569

1.135.509.460

6.7 Pertanahan

- Sekretariat Daerah 15.401.500.000

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 10

Page 162: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

15.632.522.500 15.867.010.338 16.184.350.544 16.508.037.555

- Dinas PPKA 215.783.000

219.019.745

222.305.041

226.751.142

231.286.165

Jumlah 6 120.958.980.685 122.773.365.395 124.614.965.876 127.107.265.194 129.649.410.498

7

Peningkatan kualitas

tenaga kerja 7.1 Ketenagakerjaan 726.000.000

736.890.000

747.943.350

762.902.217

778.160.261

Jumlah 7 726.000.000 736.890.000 747.943.350 762.902.217 778.160.261

8

Perlindungan dan

pengelolaan 8.1 Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup - Badan LHPM 1.882.101.000

1.910.332.515

1.938.987.503

1.977.767.253

2.017.322.598

- Kantor KTK 3.955.151.480

4.014.478.752

4.074.695.933

4.156.189.852

4.239.313.649

Jumlah 8 5.837.252.480 5.924.811.267 6.013.683.436 6.133.957.105 6.256.636.247

9

Peningkatan

keimanan,ketaqwaan 9.1 Sosial

Dan kearifan lokal - Dinas STT 1.746.157.500

1.772.349.863

1.798.935.110

1.834.913.813

1.871.612.089

- Sekretariat Daerah 1.180.200.000

1.197.903.000

1.215.871.545

1.240.188.976

1.264.992.755

9.2 Kebudayaan

- Dinas Budpar 788.031.000

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 11

Page 163: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)

2014 2015 2016 2017 2018

799.851.465 811.849.237 828.086.222 844.647.946

- Sekretariat Daerah 143.734.000

145.890.010

148.078.360

151.039.927

154.060.726

9.3 Kepemudaan dan Olah

Raga

- Dinas Dikpora 1.024.485.400

1.039.852.681

1.055.450.471

1.076.559.481

1.098.090.670

- Sekretariat Daerah 405.000.000

411.075.000

417.241.125

425.585.948

434.097.666

- Kecamatan 382.498.000

388.235.470

394.059.002

401.940.182

409.978.986

Jumlah 9 5.670.105.900 5.755.157.489 5.841.484.851 5.958.314.548 6.077.480.839

10

Peningkatan

keamanan,ketertiban

10.1 Kesatuan Bangsa

Poldagri

Dan toleransi antar

kelompok - Bakesbangpoldagri 1.747.240.000

1.773.448.600

1.800.050.329

1.836.051.336

1.872.772.362

- Sat Pol PP 3.595.781.400

3.649.718.121

3.704.463.893

3.778.553.171

3.854.124.234

Jumlah 10 5.343.021.400 5.423.166.721 5.504.514.222 5.614.604.506 5.726.896.596

Jumlah (1 s/d 10) 500.421.180.665 507.932.704.458 515.799.754.319 526.280.024.898 536.808.677.617

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 12

Page 164: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Matriks 8.2 Agenda Prioritas Pembangunan Dalam Komponen Belanja Langsung dan Distribusi Kebutuhan Pendanaan (%)

No Isu strategis daerah Lingkup Urusan Distribusi Kebutuhan Pendanaan (%)

2014 2015 2016 2017 2018

1

Peningkatan perekonomian

daerah 1.1 Koperasi dan UKM

- Dinas Koperasi dan UKM 0,249% 0,249% 0,250% 0,251% 0,251%

- Sekretariat Daerah 0,054% 0,054% 0,054% 0,054% 0,054%

1.2 Perdagangan 6,614% 6,614% 6,643% 6,661% 6,661%

1.3 Perindustrian 0,108% 0,108% 0,108% 0,108% 0,108%

1.4 Energi dan SDM 0,819% 0,820% 0,823% 0,828% 0,828%

1.5 Pariwisata 0,111% 0,111% 0,112% 0,113% 0,113%

1.6 Penanaman Modal 0,027% 0,027% 0,027% 0,027% 0,027%

1.7 Otonomi Daerah (BPPT) 0,182% 0,182% 0,183% 0,184% 0,184%

1.8 Pemberdayaan Masyarakat

Desa 1,444% 1,444% 1,450% 1,454% 1,454%

1.9 Ketransmigrasian 0,025% 0,025% 0,025% 0,026% 0,026%

2

Peningkatan kualitas

kesehatan, 2.1 Kesehatan

dan PP KB - Dinas Kesehatan 9,940% 9,939% 9,935% 9,932% 9,932%

- RSU 8,168% 8,168% 8,164% 8,162% 8,162%

- Setda 0,002% 0,002% 0,002% 0,002% 0,002%

- Setwan 0,180% 0,180% 0,180% 0,180% 0,180%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 13

Page 165: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2.2 Keluarga Berencana & KS

- Badan PPKB 0,440% 0,440% 0,440% 0,440% 0,440%

- Setda 0,183% 0,183% 0,183% 0,183% 0,183%

2.3 Pemberdayaan Perempuan 0,150% 0,150% 0,150% 0,150% 0,150%

3

Peningkatan akses dan

kualitas 3.1 Pendidikan 13,255% 13,255% 13,248% 13,244% 13,244%

Pendidikan 3.2 Kearsipan

- Bakesbangpoldagri 0,004% 0,004% 0,004% 0,004% 0,004%

- Sekretariat DPRD 0,003% 0,003% 0,003% 0,003% 0,003%

- Kantor Padok 0,095% 0,095% 0,095% 0,095% 0,095%

3.3 Perpustakaan 0,095% 0,095% 0,095% 0,095% 0,095%

4 Pengembangan Infrastruktur 4.1 Pekerjaan Umum 20,912% 20,911% 20,901% 20,895% 20,895%

Wilayah 4.2 Perhubungan

- Dinas Pekerjaan Umum 2,407% 2,407% 2,406% 2,405% 2,405%

- Dinas Hubkominfo 1,069% 1,069% 1,068% 1,068% 1,068%

4.3 Komunikasi dan Informatika

- Dinas Hubkominfo 0,039% 0,039% 0,039% 0,039% 0,039%

- Sekretariat Daerah 0,598% 0,598% 0,597% 0,597% 0,597%

- Sekretariat DPRD 0,024% 0,024% 0,024% 0,024% 0,024%

5

Pengembangan pertanian

dalam 5.1 Ketahanan Pangan 0,074% 0,074% 0,073% 0,073% 0,073%

Arti luas 5.2 Pertanian

- Badan Ketahanan Pangan 0,410% 0,410% 0,410% 0,409% 0,409%

- Dinas Pertanian dan 1,727% 1,727% 1,726% 1,726% 1,726%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 14

Page 166: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Peternakan

- Badan P4K 0,667% 0,667% 0,667% 0,667% 0,667%

- Dinas Kehutanan dan

perkebunan 0,425% 0,425% 0,424% 0,424% 0,424%

- Sekretariat Daerah 0,119% 0,119% 0,119% 0,119% 0,119%

5.3 Kehutanan

- Dinas Hutbun 0,611% 0,611% 0,611% 0,611% 0,611%

- Badan P4K 0,020% 0,020% 0,020% 0,020% 0,020%

5.4 Kelautan dan Perikanan

- Dinas Kelkan 0,976% 0,976% 0,975% 0,975% 0,975%

- Badan P4K 0,093% 0,093% 0,093% 0,093% 0,093%

6

Pengelolaan tata

pemerintahan 6.1 Penataan Ruang 0,249% 0,249% 0,249% 0,249% 0,249%

yang efektif dan efisien.

6.2 Perencanaan Pembangunan

Daerah

- Bappeda 0,906% 0,906% 0,905% 0,905% 0,905%

- Sekretariat Daerah 0,014% 0,014% 0,014% 0,014% 0,014%

6.3 Pemerintahan Umum

- Sekretariat Daerah 3,324% 3,324% 3,322% 3,321% 3,321%

- Sekretariat DPRD 3,099% 3,099% 3,097% 3,097% 3,097%

- Kecamatan 1,367% 1,367% 1,366% 1,366% 1,366%

- Inspektorat Daerah 0,613% 0,613% 0,612% 0,612% 0,612%

- Dinas PPKA 3,952% 3,952% 3,950% 3,949% 3,949%

- BPBD 0,043% 0,043% 0,043% 0,043% 0,043%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 15

Page 167: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

- Badan Kepegawaian &

Diklat 0,701% 0,701% 0,700% 0,700% 0,700%

6.4 Statistik 0,046% 0,046% 0,046% 0,046% 0,046%

6.5 Kependudukan dan Capil

- Dinas Dukcapil 0,440% 0,440% 0,440% 0,440% 0,440%

- Kecamatan 0,054% 0,054% 0,054% 0,054% 0,054%

6.6 Perumahan

- Dinas Pekerjaan Umum 6,032% 6,032% 6,029% 6,027% 6,027%

- BPBD 0,212% 0,212% 0,212% 0,212% 0,212%

6.7 Pertanahan

- Sekretariat Daerah 3,078% 3,078% 3,076% 3,075% 3,075%

- Dinas PPKA 0,043% 0,043% 0,043% 0,043% 0,043%

7

Peningkatan kualitas tenaga

kerja 7.1 Ketenagakerjaan 0,145% 0,145% 0,145% 0,145% 0,145%

8 Perlindungan dan pengelolaan 8.1 Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup - Badan LHPM 0,376% 0,376% 0,376% 0,376% 0,376%

- Kantor KTK 0,790% 0,790% 0,790% 0,790% 0,790%

9

Peningkatan

keimanan,ketaqwaan 9.1 Sosial

Dan kearifan lokal - Dinas STT 0,349% 0,349% 0,349% 0,349% 0,349%

- Sekretariat Daerah 0,236% 0,236% 0,236% 0,236% 0,236%

9.2 Kebudayaan

- Dinas Budpar 0,157% 0,157% 0,157% 0,157% 0,157%

- Sekretariat Daerah 0,029% 0,029% 0,029% 0,029% 0,029%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 16

Page 168: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

9.3 Kepemudaan dan Olah

Raga

- Dinas Dikpora 0,205% 0,205% 0,205% 0,205% 0,205%

- Sekretariat Daerah 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081%

- Kecamatan 0,076% 0,076% 0,076% 0,076% 0,076%

10

Peningkatan

keamanan,ketertiban 10.1 Kesatuan Bangsa Poldagri

Dan toleransi antar kelompok - Bakesbangpoldagri 0,349% 0,349% 0,349% 0,349% 0,349%

- Sat Pol PP 0,719% 0,719% 0,718% 0,718% 0,718%

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 VIII - 17

Page 169: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Untuk dapat memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian

visi dan misi dari Bupati Lombok Timur periode 2013-2018 dari sisi penyelenggaraan

pemerintahan daerah, khususnya pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing

perlu ditetapkan indikator kinerja daerah. Indikator Kinerja daerah ini ditunjukkan dari

akumulasi pencapaianindikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun

atau indikator capaian yangbersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang

diinginkan pada akhir periodeRPJMD dapat dicapai. Secara teknis indikator kinerja

daerah pada dasarnya dirumuskandengan mengambil indikator dari program prioritas

yang telah ditetapkan (outcomes) ataukompositnya (impact). Selanjutnya indikator

kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasilanalisis pengaruh dari satu atau

lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadaptingkat capaian indikator

kinerja daerah setelah program dan kegiatan prioritasditetapkan.

Pencapaian indikator kinerja daerah yang telah ditetapkan merupakan alat ukur

keberhasilan daritujuan dan sasaran pembangunan daerah di Kabupaten Lombok

Timur periode 2013-2018 yang telah direncanakan. Indikator Kinerja daerah yang telah

ditetapkan diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh kaitannya

dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan /

pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan

kemajuan daerah tersebut. lndikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam

rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah.

Data dan informasi yang tertuang dalam indikator kinerja daerah juga berguna

sebagai dasar untuk mengidentifikasi masalah, memilih berbagai alternatif kebijakan,

menentukan alokasi anggaran, memberikan peringatan dini terhadap masalah yang

berkembang, memantau perkembangan pelaksanaan kebijakan, membuat tindakan

korektif secara dini, sebagai bahan pengendalian dan evaluasi dampak dari kebijakan

yang telah dibuat serta sebagai laporan pertanggungjawaban kepada publik. lndikator

kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan atau dampak yang

menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program dan kegiatan yang sudah

dilaksanakan. lndikator kinerja yang digunakan antara lain : lndikator kemajuan

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IX-1

Page 170: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

pembangunan daerah dari aspek capaian kesejahteraan, pelayanan minimal yang

harus diberikan kepada masyarakat dan daya saing daerah. Secara keseluruhan hasil

akhir dari tujuan pembangunan daerah menggunakan paramater "PeningkatanKualitas

Sumber Daya Manusia" dengan indikatornya adalah nilai lndeks Pembangunan

Manusia (IPM).

Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu;

- Aspek kesejahteraan masyarakat - Aspek pelayanan umum, dan - Aspek daya saing daerah.

1. INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

No Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi Saat Ini

Target 5 Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 1 Pertumbuhan PDRB % 5,40 5,50 5,60 5,70 5,80 5,90

2 PDRB per kapita Juta Rp.

6,943 7,013 7,520 8,100 8,325 8,493

3 Angka melek huruf % 98,15 99 100 100 100 100 4 Angka rata-rata lama

sekolah Tahun 7,70 7,75 7,85 7,90 7,95 8,00

5 Angka kematian bayi / 1000 KH

Bayi/ 1000 KH

24 23,5 23 22,5 22 21,5

6 Angka kematian ibu Maternal / 100.000 KH

Ibu/ 100.000 KH

154 147 140 130 120 110

7 Angka usia harapan hidup Tahun 61,2 61,8 62 62,3 62,8 63 8 Persentase balita gizi buruk % 2,71 2,65 2,60 2,50 2,40 2,30

2. INDIKATORASPEK PELAYANAN UMUM

No Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi Saat Ini

Target 5 Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 1 Angka Kelulusan (AL)

SD/MI % 100 100 100 100 100 100

2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

% 99,72 99,75 99,80 99,85 99,90 99,95

3 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

% 99,93 99.95 99,96 99,97 99,98 99,99

4 Persentase jumlah peserta didik setiap rombel SD/MI < 32 anak

% 99 99 99 99 99 99

5 Setiap SD/MI memiliki 2 (dua) orang guru S1 atau D-IV dan 2 orang guru telah memiliki sertifikat pendidik.

% 99 100 100 100 100 100

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IX-2

Page 171: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi Saat Ini

Target 5 Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 6 Setiap SMP/MTs memiliki 1

(satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran.

% 90 91 92 93 94 95

7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 98,10 98,20 98,30 98,40 98,50 98,60

8 Angka BOR Rumah Sakit Umum Daerah

% 76,02 77,02 77,65 78,02 79,1 80

9 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 100 100 100 100 100 100

10 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

% 47,70 47,80 47,90 48,30 48,90 49,10

11 Jaringan Irigasi kondisi baik % 52,26 54,76 57,26 59,76 62,26 64,76 12 Tenaga kerja yang

mendapat pelatihan kewirausahaan

% 87,5 88,0 88,5 89,0 89,5 90,0

13 Penyusunan Renc Tata Ruang mll aspirasi masyarakat/ konsultasi publik

% 27,27 32,27 35,27 40,27 45,27 50,27

14 Tersedia RTH publik 20 % dari luas kota.

% 48,95 47,95 46,95 45,95 45,65 45,10

15 KK yang telah mendapat pelayanan listrik

KK 196.380 209.952 214.352 219.620 224.110 229.500

16 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

% 100 100 100 100 100 100

17 Tersedia angkutan umum yang melayani jalan kabupaten

Trayek 34 34 34 34 34 34

18 Ketersediaan air minum yang aman minimal 60 ltr/org/hari

% 76,50 77,50 79,50 81,50 83,50 85,50

19 Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

% 55 65 75 80 80 99

20 Persentase Cakupan penerbitan akta kelahiran

% 21,21 30,91 40,33 50,48 65,37 80,00

21 Persentase partisipasi perempuan dalam lembaga publik

% 12,88 15 20 25 30 35

22 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yg mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di UPT.

% 80 90 92 93 95 99

23 Cakupan peserta KB aktif % 71,2 71,4 71,9 72 72,6 73 24 Pemberdayaan PMKS

a. Anak Jalanan Orang 15 17 19 21 23 25

b. Anak Terlantar Orang 25 25 25 25 25 25

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IX-3

Page 172: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

No Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi Saat Ini

Target 5 Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 c. Penyandang Cacat Orang 371 372 375 378 380 390 d. Gelandangan dan

Pengemis Orang 30 30 30 30 28 25

e. Wanita rawan sosial ekonomi

Orang 35 30 25 20 15 10

25 Persentase koperasi aktif % 88,45 88,45 88,45 89,48 89,68 90,00 26 Penyelenggaraan festival

seni dan budaya Kali 8 10 15 17 18 20

27 Jumlah lapangan olahraga a. Sepak bola buah 24 24 24 24 24 25 b. Basket buah 142 142 143 143 144 145 c. Volley buah 145 145 146 147 147 148 d. Bulu tangkis buah 205 206 207 208 209 210 e. Kolam renang buah 3 4 4 5 5 6

28 Persentase penyelasian pelanggaran kamtibmas

% 90 92 93 94 95 96

29 Persentase cakupan petugas LINMAS

% 90 93 95 95 95 95

30 Kemiskinan % 20,07 19,07 18,07 17,07 16,07 15,07 31 Sistem informasi

Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah (Paten)

% 0 50 60 70 80 100

32 Jumlah desa mandiri pangan

Desa 23 26 29 32 35 38

33 Tertatanya arsip autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. (SKPD, kecamatan, desa/kelurahan)

Dok. 36 86 136 184 236 286

34 Jumlah perpustakaan mitra Buah 168 201 241 289 346 415 35 Jumlah pengunjung

perpustakaan per tahun Orang 405.688 466.541 536.522 617.000 709.550 815.985

36 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

Eks. 40.005 46.005 52.905 60.840 69.966 69.966

37 Produksi komoditas tanaman pangan

a. Padi Ton 359.564 364.957 368.607 372.293 376.016 379.776 b. Jagung Ton 85.960 87.249 88.558 89.887 91.235 92.603 c. Kedelai Ton 1.142 1.159 1.177 1.194 1.212 1.230

38 Jumlah kelompok tani klas lanjut

Klp 1617 1647 1677 1707 1737 1767

39 Penurunan luas lahan kritis Ha 34.106,39 33.235,99 32.365,60 31.495,20 30.624,81 29.754,41

40 Kunjungan wisata (Asing dan Domestic)

Orang 11.323 11.500 12.050 13.800 14.000 15.200

41 Produksi perikanan tangkap

Ton 13.772,30 13.910,00 14.188,20 14.613,80 15.198,40 15.958,30

42 Terlaksananya pengiriman Transmigrasi

KK 19 50 50 60 75 75

43 Jumlah Calon Transmigran yang mendapat Pelatihan Dasar Umum

KK 19 50 50 60 75 75

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IX-4

Page 173: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

3. INDIKATOR ASPEK DAYA SAING

No Bidang Urusan / Indikator

Kinerja Pembangunan Daerah

Satuan Kondisi

Saat Ini

Target 5 Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 1 Laju pertumbuhan PDRB

perkapita % 9,79 10,20 11,3 12,0 12,4 13,5

2 Laju inflasi % 4,1 4 3,9 3,8 3,7 3,6

3 Pertumbuhan PAD % 8 11 13 15 18 20

4 Laju Investasi %

5 Menurunnya kasus kriminalitas

Kasus 55 50 45 45 45 40

6 Persentase Lama proses perijinan sesuai SOP

% 60 65 70 75 80 90

7 Jumlah Penyertaan Modal APBD kepada BUMD

Rp (Milyar)

39 51 70 80 90 100

8 Kemantapan jalan kabupaten

% 47,7 60 65 70 75 80

9 Jumlah Rumah Tidak layak huni

Unit 52.000 45.000 30.000 22.750 18.000 15.000

10 Jumlah Pasar Tradisional yang direvitalisasi

unit 3 6 12 16 18 20

11 Jumlah Desa Swasembada Desa 0 20 40 60 80 100

12 Jumlah Zakat yg terkumpul/th

Milyar 2,5 3 3,5 4 4,5 5

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 IX-5

Page 174: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018 ini pada dasarnya menjabarkan suatu

perencanaan strategis yang erat kaitannya dengan proses menetapkan ke mana

daerah Kabupaten Lombok Timur akan diarahkan perkembangannya, dan apa yang

hendak dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018); bagaimana mencapainya;

dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai sesuai

visi, misi, dan program kepala daerah terpilih. Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah ini disusun dengan mempertimbangkan hasil kajian dan konsepsi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2005-2025, dan rnemperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 . Selain itu juga mempertimbangkan asas

kesinambungan dengan program-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008-2013, serta mempertimbangkan arah

pembangunan kewilayahan sebagaimana dimuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Lombok Timur..

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2013-2018 ini menjadi landasan dan rujukan dalam penyusunan Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Kabupaten Lombok Timur,

dan akan dijabarkan ke dalam rencana pembangunan tahunan daerah, yakni Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Timur, yang merupakan

dokumen perencanaan daerah untuk periode satu tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Timur

2013-2018 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) mulai tahun 2014 hingga 2018. Perencanaan

pembangunan untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun

2019 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Lombok

Timur 2005 – 2025. Hal ini didasarkan pada tahun 2019 merupakan masa transisi

antara periodesasi RPJMD 2013-2018 dengan RPJMD periode 2019-2024, dimana

dalam tahun 2019 masih dalam proses penyusunan.

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 X-1

Page 175: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

Selama kurun waktu lima tahun ke depan, diasumsikan berbagai program dan

kegiatan pembangunan yang dirumuskan dalam RPJMD Tahun 2013-2018 ini telah

dilaksanakan dengan konsisten oleh lembaga perangkat daerah, yang didukung peran

aktif seluruh stakeholders dan partisipasi masyarakat. Hasil yang diperoleh diharapkan

dapat menjadi pondasi bagi kesinambungan pelaksanaan program-program

pembangunan daerah Lombok Timur periode berikutnya. Secara garis besar,

pembangunan yang berlangsung lima tahun ke depan bukan saja diharapkan mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas layanan publik,

terutama di bidang pendidikan, dan kesehatan, perekonomian rakyat yang semakin

berdaya, makin berkurangnya jumlah penduduk dan keluarga miskin, dan berkurangnya

jumlah pengangguran, tetapi sekaligus mampu mewujudkan masyarakat Lombok Timur

yang memiliki kepedulian terhadap sesama, berkualitas dan beriman serta takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, dalam periode lima tahun ke depan,

diharapkan kesenjangan atau disparitas berbagai indikator kesejahteraan dapat

berkurang i secara signifikan, dan berbagai fasilitas layanan publik yang ada di Lombok

Timur diharapkan dapat berjalan dengan baik, didukung kinerja aparat pemerintahan

yang bersih, kreatif, inovatif, disiplin, dan akuntabel.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah Tahun 2013-2018 ini

hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparan, profesional,

partisipatif, dan penuh tanggung jawab, dengan kaidah-kaidah pelaksanaan, sebagai

berikut :

1. Badan/dinas/Unit Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten

Lombok Timur serta masyarakat, termasuk dunia usaha, agar melaksanakan

program-program dalam RPJMD Tahun 2013-2018 ini dengan sebaik baiknya.

2. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018

ini selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) mulai

tahun 2014 - 2018.

3. Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah berkewajiban

menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)

yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

pembangunan sesuai tugas dan fungsi Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja masing-

masing, yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013- RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 X-2

Page 176: No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2018, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja (Renja-SKPD).

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Tahun 2013-2018,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Timur berkewajiban melakukan fasilitasi,

monitoring dan evaluasi setiap tahunnya.

BUPATI LOMBOK TIMUR,

MOCH. ALI BIN DACHLAN

RPJMD KAB. LOMBOK TIMUR 2013-2018 X-3