no 2t
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 no 2t
1/2
1. Bagaimana dan mengapa standar etika berdampak terhadap penyusunan dan
pelaksanaan strategi?
Terdapat tiga pertanyaan penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun dan
melaksanakan strategi, yaitu:
1. Apakah strategi tersebut sepenuhnya patuh terhadap kode etik? Apakah ada area
yang ambigu dari strategi perusahaan yang baru tersebut yang perlu menjadi
perhatian perusahaan?
2. Apakah pelaksanaan dari setrategi yang baru sejalan dengan kode etik yang dimiliki
perusahaan? Apakah ada konflik atau masalah yang berpotensi muncul dari
diterapkannya strategi perusahaan yang baru tersebut?
3. Apakah dalam strategi yang baru terdapat tindakan yang tidak sesuai dengan etika?
Apakah konsumen, karyaan, pemasok, pemegang saham, pesaing, masyarakat,
bursa efek, atau media melihat strategi perusahaan ini sebagai tindakan yangbertentangan dengan etika?
!ika ada dari pertanyaan tersebut yang tidak diajukan, maka terdapat peluang adanya
ketidakselarasan antara strategi yang baru dengan kode etik perusahaan. "onsekuensi
dari penyusunan strategi yang tidak sesuai dengan standar etika adalah denda yang cukup
besar, merusak nama baik perusahaan di mata masyarakat, anjloknya harga saham yang
dapat merugikan pemegang saham hingga miliaran dollar, serta tuduhan melakukan
tindak kriminal yang berujung pada pemberian sanksi terhadap eksekutif perusahaan. #al
tersebut menarik perhatian manajemen untuk mempertimbangkan etika dan legalitas
dalam penyusunan strategi.
$elain konsekuensi tersebut di atas, alasan lain mengapa perusahaan mempertimbangkan
etika dan legalitas dalam merancang strategi bisnisnya adalah hubungan dengan
customer. %erusahaan yang memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan lain yang
concern terhadap praktik bisnis yang beretika akan mempengaruhi perusahaan tersebut
dalam merancang strategi bisnisnya.
&ike dan 'al()art merupakan dua perusahaan besar yang concern terhadap praktik
bisnis yang beretika. "edua perusahaan tersebut menetapkan standar etika yang harus
dipatuhi oleh para pemasoknya. $elain itu, &ike dan 'al()art juga melakukan
pengaasan dan e*aluasi terhadap kepatuhan atas standar tersebut. %enilaian terhadap
tingkat kepatuhan pemasok terhadap standar etika yang ditetapkan oleh &ike dan 'al(
)art akan menentukan keberlanjutan hubungan kerja sama mereka. &ike dan 'al()art
telah melakukan pemutusan hubungan kerja sama dengan beberapa pemasoknya yang
dinilai tidak mampu menerapkan standar etika yang ditetapkan oleh &ike dan 'al()art.
%ada tahun 2++, &ike menemukan adanya pelanggaran etika terkait kondisi kehidupan
yang tidak layak, penahanan passport buruh, dan pemalsuan gaji yang dilakukan oleh
pemasok &ike di )alaysia. -ntuk mengatasi masalah tersebut, &ike mengharuskan
pemasok tersebut untuk segera melakukan perubahan(perubahan sebagai berikut:
-
7/25/2019 no 2t
2/2
1. $emua buruh migran akan diberikan reimbursement terkait pekerjaan mereka selama
ini termasuk namun tidak terbatas pada biaya perekrutan yang dibayarkan kepada
agen Tenaha kerja dan biaya periinan kerja buruh.
2. $emua biaya yang terkait dengan pekerjaan buruh akan dibayarkan oleh pemasok
sebagai biaya dalam menjalan bisnis.
3. %ara buruh yang ingin pulang ke negaranya akan dibiayai oleh perusahaan terlepas
dari persyaratan kontrak /contract erequirement0.
. $ebagian besar asrama buruh berada dalam kondisi yang tidak layak. $emua buruh
akan dipindahkan ke asrama baru yang telah diinspeksi dan disetujui oleh &ike dalam
3+ hari.
. $emua buruh akan segera memilikifree access atas passport mereka.
. 4uruh akan memiliki akses 2 jam hotline&ike jika mereka mengalami kesulitan
dalam mengakses passport dari manajemen pabrik pemasok. &ike akan melakukan
in*estigasi yang cermat atas semua klaim yang ada.
5. "omunikasi dengan para buruh mengenai perubahan ini akan disampaikan baik secara
lisan maupun melalui postingan di semua area publik dalam semua bahasa yang
sesuai.
&ike juga mengumumkan baha selama 1+ tahun ke depan, &ike akan mere*iu semua
pemasoknya yang berlokasi di )alaysia dan meajibkan para pemasok tersebut untuk
menerapkan kebijakan yang sama. -ntuk mempertahankan hubungan kerja samanya,
para pemasok perlu mengubah strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar
sesuai dengan standar etika yang ditetapkan oleh &ike.
%ada tahun 1662 'al()art merancang sebuah standar untuk para pemasoknya dan
memiliki program standar etika untuk mengaasi kepatuhan pemasok terhadap standar
tersebut. $ejak saat itu, standar yang ditetapkan oleh 'al()art untuk para pemasoknya
die*aluasi secara berkala dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman dan feedback dari
ethical sourcing community. $tandar yang ditetapkan 'al()art untuk para pemasoknya
meliputi kompensasi, jam kerja, kerja paksa, pekerja di baah umur, diskriminasi,
kepatuhan terhadap hukum dan regulasi di negara yang bersangkutan, praktik kerja yang
aman dan sehat, pencemaran lingkungan, kebebasan berserikat dan berunding bersama,
hak(hak terkait kontrak pekerja asing, dan hak audit oleh 'al()art.
$ebelum melakukan perjanjian dengan pemasok, 'al()art mengharuskan para pemasokuntuk mere*iu dan menandatangani sebuah perjanjian, yang berisi ekspektasi baha
pemasok akan patuh pada standar yang ditetapkan oleh 'al()art untuk pemasoknya.
4erdasarkan perjanjian tersebut, para pemasok 'al()art perlu menyusun strategi bisnis
perusahaan terkait pemberian kompensasi, jam kerja buruh, proses rekrutmen buruh
/untuk menghindari pekerja di baah umur0, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi di
negara tempat pemasok beroperasi, praktik kerja yang aman dan sehat, pencemaran
lingkungan, pemberian kebebasan kepada para buruh untuk berserikat dan berunding
bersama, serta hak(hak terkait kontrak pekerja asing yang sesuai dengan standar etika
bisnis.