no. 026/juni/2013 mengunjungi agra, kota cinta di india w filemajalah detik. sebelum tiba di kota...

4
W isata vir- tual kali ini berbeda dengan bulan lalu. Bukan lagi Eropa, bukan lagi Swiss, tapi berkunjung ke daratan Asia, tepatnya di negara India. Persisnya ada- lah kota Agra, kota dimana Taj Mahal berada. Berikut catatan traveler dari Majalah Detik. Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota, yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota itu sebenarnya penting, tapi sayangnya kotor dan kacau. Maklum saja, tidak ada peraturan di kota-kota itu. Anda boleh meludah, kencing sembarangan, dan buang sam- pah di mana saja. Bahkan Anda boleh menyetir sesukanya. Namun pemandangan berbeda bisa ditemui di Agra. Bersih sekali sih tidak, tapi minimal tidak di se- tiap jam kaki ini tersandung kotoran sapi. K ota Agra berada di negara bagian Uttar Pradesh. Jumlah penduduk muslim di kota ini lumayan besar, sekitar 15 persen dari total populasi 51 ribu jiwa. Itu menurut data resmi. Namun menurut beberapa orang lokal yang kami jumpai di sana, mulai petugas hotel sampai sopir auto rickshaw, jumlah muslim jauh lebih banyak daripada data resmi. Ya maklum saja, Agra me- mang bekas ibu kota imperium Mughal yang beragama Islam. Di banyak sudut kami memang menemukan tanda -tanda Islam di sana. Kopiah putih, maupun sekadar sapaan hangat yang seolah template karena selalu sama persis : “Hello, my brother! Are you muslim? Assal- amualaikum!” dari para pedagang cendera mata. Dunia mengenal Agra dari Taj Mahal-nya. Tak perlu dijelaskan lagi apa itu Taj Mahal. Monumen ‘cinta’ itu merupakan destinasi utama yang haram Anda lewatkan saat berkun- jung ke Agra, bahkan ke India. Setelah beristirahat semalam di hotel dekat stasiun kota Agra, kami pun memutuskan langsung menuju Taj Mahal. Itu memang sudah kami rencanakan sebagai tujuan pertama. Resepsionis hotel menyarankan mengambil paket kelil- ing tempat-tempat wisata, yang akhirnya kami sesali. Tentu bukan dengan shuttle bus, karena bahkan ken- daraan umum pun tak tampak. Dengan 400 ru- pee, atau sekitar Rp 80 ribu, kami akan diantar oleh tuk-tuk ali- as auto rickshaw berkeliling di antero Agra. Bukan ongkos tinggi bagi orang Indonesia. Na- mun di India, nilai itu udah lumayan mahal. M onumen cinta yang didirikan Shah Jahan pada ta- hun 1630-1653 Masehi itu membuat kami merinding. Ternyata jauh lebih indah dari apa yang kami bayangkan selama ini. Bukan Taj Mahal-nya saja tapi lebih tepatnya adalah keseluruhan kompleks Taj Mahal. Di area seluas 22 hektare lebih, bangunan marmer Taj Mahal tidak berdiri sendirian. Bangunan ini ditemani oleh gerbang, masjid, beberapa makam lain, juga menara -menara peninjau berbahan bata merah. Kesemuanya dalam ukuran jumbo. Tak ketinggalan, taman luas yang penuh pepohonan rindang. Mulai memasuki pintu gerbang depan, suasana megah dan mistis itu terasa sekali. Sunyi, sejuk dan bersih. Kompleks Taj Mahal me- mang sangat dijaga kebersihannya. Sebagai sesama situs UNESCO, jangan bandingkan kebersihan kompleks Taj Mahal dengan ‘kebersihan’ kompleks Candi Borobudur, misalnya. Memasuki gerbang depan, semua pengunjung wajib menitipkan tasnya. Hanya air minum dan kamera yang boleh dibawa masuk. Bahkan ketika memasuki bangunan utama, pengunjung wajib membungkus kakin- ya dengan kain khusus. Sebaiknya sediakan waktu seharian untuk berkeliling. Kompleks ini sangat luas, dan waktu dua jam sangat-sangat kurang. Waktu sepen- dek itu hanya pas untuk berkeliling di seputar bangunan utama berbahan marmer yang memang menakjubkan itu. Kalau ingin puas, jangan ambil paket wisata. Anda punya kesempatan lagi untuk menjelajah. Cobalah ke area masjid atau sekadar duduk-duduk di sisi barat sam- bil menikmati aduhainya Sungai Yamuna. [Teks di kutip dari Iqbal Ajidar, Majalah DETIK 15 - 21 APRIL 2013]. Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India @LAN : \\sdc\ebook ; \\192.168.2.5\ebook No. 026/JUNI/2013 PUSTAKA-MAYA Konten : Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India [1] ; Benteng Agra berwarna Merah Bata [2] ; Taj Mahal, Monumen Cinta #1 [3] ; Taj Mahal, Monumen Cinta #2 [4] W i s ata V i rt u al

Upload: ngokhanh

Post on 27-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: No. 026/JUNI/2013 Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India W fileMajalah Detik. Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota, yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota

W isata vir-tual kali

ini berbedadengan bulanlalu. Bukan lagiEropa, bukanlagi Swiss, tapiberkunjung kedaratan Asia,tepatnya dinegara India.Persisnya ada-lah kota Agra,kota dimana TajMahal berada.Berikut catatantraveler dariMajalah Detik.Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota,yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota itusebenarnya penting, tapi sayangnya kotor dan kacau.Maklum saja, tidak ada peraturan di kota-kota itu. Andaboleh meludah, kencing sembarangan, dan buang sam-pah di mana saja. Bahkan Anda boleh menyetirsesukanya. Namun pemandangan berbeda bisa ditemuidi Agra. Bersih sekali sih tidak, tapi minimal tidak di se-tiap jam kaki ini tersandung kotoran sapi.

Kota Agra berada di negara bagian Uttar Pradesh.Jumlah penduduk muslim di kota ini lumayan besar,

sekitar 15 persen dari total populasi 51 ribu jiwa. Itumenurut data resmi. Namun menurut beberapa oranglokal yang kami jumpai di sana, mulai petugas hotelsampai sopir auto rickshaw, jumlah muslim jauh lebihbanyak daripada data resmi. Ya maklum saja, Agra me-mang bekas ibu kota imperium Mughal yang beragamaIslam. Di banyak sudut kami memang menemukan tanda-tanda Islam di sana. Kopiah putih, maupun sekadarsapaan hangat yang seolah template karena selalu samapersis : “Hello, my brother! Are you muslim? Assal-amualaikum!” dari para pedagang cendera mata. Duniamengenal Agra dari Taj Mahal-nya. Tak perlu dijelaskanlagi apa itu Taj Mahal. Monumen ‘cinta’ itu merupakandestinasi utama yang haram Anda lewatkan saat berkun-jung ke Agra, bahkan ke India. Setelah beristirahatsemalam di hotel dekat stasiun kota Agra, kami punmemutuskan langsung menuju Taj Mahal. Itu memangsudah kami rencanakan sebagai tujuan pertama.Resepsionis hotel menyarankan mengambil paket kelil-ing tempat-tempat wisata, yang akhirnya kami sesali.

Tentu bukandengan shuttlebus, karenabahkan ken-daraan umumpun tak tampak.Dengan 400 ru-pee, atau sekitarRp 80 ribu, kamiakan diantaroleh tuk-tuk ali-as auto rickshawberkeliling diantero Agra.Bukan ongkostinggi bagi orangIndonesia. Na-mun di India,

nilai itu udah lumayan mahal.

Monumen cinta yang didirikan Shah Jahan pada ta-hun 1630-1653 Masehi itu membuat kami

merinding. Ternyata jauh lebih indah dari apa yang kamibayangkan selama ini. Bukan Taj Mahal-nya saja tapilebih tepatnya adalah keseluruhan kompleks Taj Mahal.Di area seluas 22 hektare lebih, bangunan marmer TajMahal tidak berdiri sendirian. Bangunan ini ditemanioleh gerbang, masjid, beberapa makam lain, juga menara-menara peninjau berbahan bata merah. Kesemuanyadalam ukuran jumbo. Tak ketinggalan, taman luas yangpenuh pepohonan rindang. Mulai memasuki pintugerbang depan, suasana megah dan mistis itu terasasekali. Sunyi, sejuk dan bersih. Kompleks Taj Mahal me-mang sangat dijaga kebersihannya. Sebagai sesama situsUNESCO, jangan bandingkan kebersihan kompleks TajMahal dengan ‘kebersihan’ kompleks Candi Borobudur,misalnya. Memasuki gerbang depan, semua pengunjungwajib menitipkan tasnya. Hanya air minum dan kamerayang boleh dibawa masuk. Bahkan ketika memasukibangunan utama, pengunjung wajib membungkus kakin-ya dengan kain khusus. Sebaiknya sediakan waktuseharian untuk berkeliling. Kompleks ini sangat luas,dan waktu dua jam sangat-sangat kurang. Waktu sepen-dek itu hanya pas untuk berkeliling di seputar bangunanutama berbahan marmer yang memang menakjubkanitu. Kalau ingin puas, jangan ambil paket wisata. Andapunya kesempatan lagi untuk menjelajah. Cobalah kearea masjid atau sekadar duduk-duduk di sisi barat sam-bil menikmati aduhainya Sungai Yamuna. [Teks di kutipdari Iqbal Ajidar, Majalah DETIK 15 - 21 APRIL 2013].

Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India

@LAN :\\sdc\ebook ;\\192.168.2.5\ebook

No. 026/JUNI/2013PUSTAKA-MAYA

Konten :

Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India [1] ; Benteng Agra berwarna Merah Bata [2] ;Taj Mahal, Monumen Cinta #1 [3] ; Taj Mahal, Monumen Cinta #2 [4]

Wisata Virtual

Page 2: No. 026/JUNI/2013 Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India W fileMajalah Detik. Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota, yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota

H A L . 2

Benteng Agra berwarna Merah BataH A L . 2

Meski belum merasa puas, kami harus bergeser ketujuan berikutnya, Agra Fort. Ini merupakan

bangunan bata merah yang alamak besarnya. Letaknyacuma 2,5 km dari Taj Mahal. Bangunan ini lebih tua danlebih luas daripada Taj Mahal. Didirikan pada lebih dariseabad sebelum Shah Jahan membangun monumenmarmernya. Agra Fort berdiri di lahan seluas 38 hektare.Untuk menikmati detailnya, butuh waktu dari pagi sam-pai sore. Eksplorasi yang terburu-buru cuma akan me-nyisakan sesal, seperti kami. Lagi-lagi, sopir auto rick-shaw memberikan waktu sangat singkat. Cuma satu jam.

Beruntung kami masih sempat naik ke lantai atas ben-teng itu. Tampak Taj Mahal di kejauhan. Konon, ShahJahan sangat sering menghabiskan waktu di atas ben-teng, memandangi Taj Mahal dari kejauhan. Itu terjadisetelah kekuasaannya surut dan kas kerajaan habis kare-na pembangunan Taj Mahal. Lalu Aurangzeb, anaknyamenyekap sang ayah di Agra Fort hingga akhir hidupnya.Siapa tahu, Anda berdiri di tempat Kaisar Moghul itumemandang makam megah istri tercintanya. [Teks dikutip dari Iqbal Ajidar, Majalah DETIK 15 - 21 APRIL2013].

Page 3: No. 026/JUNI/2013 Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India W fileMajalah Detik. Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota, yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota

Taj Mahal, Monumen Cinta #1H A L . 3

Ini adalah Pintu Gerbang Selatan komplek Taj Mahal.��������������ϐ��������������������������Ǥ

Berikut beberapa pose bangunan utama Taj Mahal :

Page 4: No. 026/JUNI/2013 Mengunjungi AGRA, Kota Cinta di India W fileMajalah Detik. Sebelum tiba di kota ini kami sudah melewati tiga kota, yakni Kolkata, Varanasi dan Lucknow. Kota-kota

Jl. Jakarta 79 Bandung@LAN : \\sdc\ebook atau\\192.168.2.5\ebookPhone: 022-7272-672Fax: 022-7271-693E-mail: [email protected]

Selain menyediakan bahan bacaan berupa buku atau hard-copy, PERPUSTAKAAN IM��������������������������������������������������������������ϐ���������������ȋ����-copy) diberi nama atau code-name “PUSTAKA-MAYA”.Kenapa namanya PUSTAKA-MAYA ? Karena sumber ebooknya hampir 90% berasaldari internet atau dunia maya.

Bulletin ini digunakan sebagai wahana informasi dalam menyajikan informasi seputarPUSTAKA-MAYA. PUSTAKA-MAYA dikelola bersama oleh bagian PERPUSTAKAAN(penanggungjawab konten oleh Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.) dan bagianPUSKOM (penanggungjawab hardware oleh Patah Herwanto, S.T., M.Kom.). Dibawahpembinaan Pembantu Ketua I bidang Akademik (Chairuddin, Ir., M.T., M.M.)

Edisi FULL-COLOR Digital Bulletin

PUSTAKA-MAYA tersimpan di folder :

\\sdc\ebook\4_REFERENSI_UMUM\Bul

etin_Pustaka_Maya

PUSTAKA-MAYA menuju GLOBAL MULTIMEDIA EDUTAINTMENT

PUSTAKA-MAYA@ Indonesia-Mandiri

Taj Mahal, Monumen Cinta #2

Kalau kita berada tepat di bangunan utama Taj Mahal,berikut view-nya.