nkri

31
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah dan Pengertian NKRI Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara. Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara PKN Page 1

Upload: udhin-patrialis

Post on 11-Aug-2015

170 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NKRI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian NKRI

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari

peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi

tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia

luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu

Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya

negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi

persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat

Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping

itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.

Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena

bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki

berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu

negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan

kepentingan umum.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan

semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi

segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosil.

PKNPage 1

Page 2: NKRI

2.2 Pengertian Tujuan dan Fungsi Negara Secara Universal

Antara tujuan dan fungsi negara merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Namun demikian keduanya memiliki arti yang berbeda yaitu :

No. Tujuan Fungsi

1.

2.

3.

Berisi sasaran–sasaran yang hendak

dicapai  yang telah ditetapkan.

Menunjukkan dunia cita yakni suasana

ideal yang harus dijelmakan/diwujud

kan.

Besifat abstrak – ideal.

Mencerminkan suasana gerak, aktivitas

nyata dalam mencapai sasaran.

Merupakan pelaksanaan atau penafsiran

dari tujuan yang hendak dicapai.

Bersifat riil dan konkrit.

Apabila kita hubungkan dengan negara, maka :

Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara,

sedangkan

Fungsi adalah pelaksanaan cita–cita itu dalam kenyataan.

Tujuan Negara

Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman :

1. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara.

2. Pengatur kehidupan rakyatnya.

3. Pengarah segala aktivitas–aktivitas negara.

Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan Undang–

Undang Dasarnya. Tujuan masing–masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial,

kondisi geografis, sejarah pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa negara.

Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :

PKNPage 2

Page 3: NKRI

1. Memperluas kekuasaan semata

2. Menyelenggarakan ketertiban umum

3. Mencapai kesejahteraan umum

Fungsi Negara

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan

beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan

mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan

penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara

dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam

kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat

pertahanan.

4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

Keseluruhan fungsi negara tersebut di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan bersama. Fungsi negara dapat juga diartikan sebagai tugas

organisasi negara. Secara umum tugas negara meliputi  :

1. Tugas Essensial adalah mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang

berdaulat, meliputi : (a). Tugas internal negara yaitu memelihara ketertiban,

ketentraman, keamanan, perdamaian dalam negara serta melindungi hak setiap orang;

dan (b). Tugas eksternal yaitu mempertahankan kemerdekaan/kedaulatan negara.

2. Tugas Fakultatif adalah menyelenggarakan dan memperbesar kesejahteraan umum.

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :

1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.

2. Roger H Soltau : tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang serta

mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.

PKNPage 3

Page 4: NKRI

3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara alamiah

atau menjamin hak–hak dasar setiap individu.

4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat

memenuhi keinginannya secara maximal.

5. Montesquieu : tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga dapat tercipta

kehidupan yang aman,  tentram dan bahagia.

6. Aristoteles : tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya.

2.3 Teori – Teori Tujuan Negara

1.  Teori Kekuasaan Negara.

a). Shang Yang.

Menurt Shang Yang ( Lord Shang ) dalam bukunya “ A classic of the Chinnese of

Law”, yang menjadi tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan yang sebesar–besarnya

bagi negara dan tujuan itu dapat dicapai dengan cara menyiapkan militer yang kuat,

berdisiplin dan siap sedia menghadapi segala kemungkinan. Di dalam negara terdapat dua

subjek yang selalu berhadapan dan bertentangan yaitu Pemerintah dan Rakyat, apabila yang

satu kuat yang lainnya lemah. Dan sebaiknya Pemrintahlah yang lebih kuat dari rakyat agar

tidak terjadi kekacauan dan anarkhis, oleh sebab itu Pemerintah harus berusaha lebih kuat

dari rakyat. Agar negara menjadi kuat maka rakyat harus dilemahkan dengan cara diperbodoh

dan dimiskinkan. Negara akan mengalami keruntuhan dan raja tidak dapat menggerakkan

rakyat untuk berjuang apabila di dalam negara terdapat sepuluh hal yang jahat (ten evils)

seperti : Adat, Musik, Nyanyian, Riwayat, Kebaikan, Kesusilaan, Kejujuran, Sofisme, Hormat

pada orang tua, dan Kewajiban persaudaraan. Oleh sebab itu kebudayaan rakyat harus

dikorbankan demi kepentingan negara.

b). Niccolo Machiavelli.

Dalam bukunya yang berjudul “Il Princepe”, Machiavelli menyatakan bahwa negara

adalah organisasi kekuasaan saja dan pemerintah sebagai teknik memupuk dan menggunakan

kekuasaan. Tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan belaka dan kekuasaan itu hanyalah

alat belaka untuk mencapai kebesaran dan kehormatan bangsa yang merupakan tujuan negara

yang sebenarnya. Untuk mewujudkan tujuan yang mulia itu, Pemerintah (raja) dalam

PKNPage 4

Page 5: NKRI

berindak harus tampil cerdik seperti kancil, ganas, keras, berani seperti singa dan  tidak perlu

mengindahkan etika, moral, kesusilaan maupun agama dan bila perlu bersikap licik.

Apabila kita bandingkan tujuan negara menurut pendapat Machiavelli dengan Shang Yang

terdapat persamaan dan perbedaannnya.

Persamaannya  :

1. Dilatarbelakangi keadaan yang sama yaitu negara dilanda kekacauan.

2. Tujuan negara adalah untuk menghimpun kekuasaan.

3. Berorientasi untuk kepentingan negara.

Perbedaannya :

No Machiavelli Shang Yang

1.

2.

Kekuasaan itu sebagai alat untuk

mencapai kebesaran dan kehormatan

bangsa.

Untuk mecapai tujuan raja dalam

bertindak  tidak perlu mengindahkan

moral, etika, kesusilaan dan agama, bila

perlu bersikap licik.

Hanya menghimpun dan memperbesar

kekuasaan semata.

Untuk mencapai tujuan dengan cara

membentuk tentara yang kuat, berdisiplin

dan siap setiap saat menghadapi berbagai

ancaman.

2.  Teori Perdamaian dunia

Menurut Dante Alleghiere dalam bukunya “Die Monarchia” menyatakan bahwa tujuan

negara adalah menciptakan perdamaian dunia dengan jalan menciptakan :

1. Undang–Undang yang seragam bagi seluruh manusia.

PKNPage 5

Page 6: NKRI

2. Imperium dunia (semua negara harus melebur menjadi satu negara) di bawah

kekuasaan seorang Raja (Monarch), sebab selama di dunia masih ada berbagai negara

merdeka maka perdamaian dan ketentraman tidak akan terwujud.

3.  Teori Jaminan ata hak dan kebebasan

a).  Immanuel Kant :

Dalam teori negara hukum yang diajarkan, Kant menyatakn bahwa tujuan negara menjamin

dan melindungi hak dan kebebasan warga negaranya dengan jalan memelihara ketertiban

hukum dan diadakan pemisahan kekuasaan yang meliputi kekuasaan pembuat, pelaksana dan

pengawas hukum (potestas legislatora, rectoria et judicaria).

b).  Hugo Krabbe :

Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum berdasar dan berpedoman pada

hukum agar hak rakyat dapat dijamin sepenuhnya.

4.   Teori Welfare State (Negara kesejahteraan)

Tujuan negara adalah bukan sekedar memelihara ketertiban hukum saja tetapi juga secara

aktif mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. Teori ini dikemukakan oleh Kranenburg

dan Utrecht.

5.  Tujuan negara menurut paham sosialis

Memberikan kebahagiaan yang sebesar–besarnya dan merata bagi setiap orang. Kebahagian

akan terwujud jika setiap manusia mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang layak untuk

kehidupannya dan dijaminnya hak–hak mereka yang semuanya harus diatur dalam undang–

undang. Keadilan sosial dapat tercapai dengan jalan mengembangkan perekonomian

kekeluargaan dibawah pimpinan negara. Tokoh penganjurnya adalah Karl Marx, Louis Blanc

6.  Tujuan negara menurut paham Kapitalis

Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan/kebahagiaan semua orang dengan cara

setiap orang diberi kebebasan berkompetisi dalam usaha mencapai kesejahteraan dan

kebahagiaannya secara perseorangan. Dengan demikian kesejahteraan /kebahagiaan akan

PKNPage 6

Page 7: NKRI

terwujud dengan kemerdekaan dan kebebasan individu. Penganut teori ini adalah Adam

Smith, Jeremy Bentham dan Herbert Spencer.

7.  Teori Facisme

Tujuan negara adalah imperium dunia yaitu mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi

satu tenaga atau kekuatan bersama.

Beberapa teori dan pendapat tentang fungsi negara :

1. Individualisme/ Liberalisme : menjaga keamanan dan ketertiban agar hak dan

kebebasan individu terjamin.

2. Negara hukum murni : menjaga dan menciptakan keamanan dan ketertiban.

3. Welfare state : tidak hanya menciptakan ketertiban saja tetapi secara aktif

mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.

4. Komunisme : mebagai alat penindas/pemaksa dari kelas ekonomi yang kuat terhadap

kelas lainnya yang lebih lemah.

5. Anarkhisme : mewujudkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi paksaan. Kaum

anarkhis tidak memerlukan negara dan pemerintah, sehingga fungsi negara dan

pemerintah dilaksanakan oleh kelompok yang dibentuk secara sukarela tanpa alat

paksaan, polisi, hukum serta pengadilan.

6. Charles E Merriam : ada 5 yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan,

kesejahteraan umum dan kebebasan.

7. John Locke : (a). fungsi legeslatif (membuat undang-undang); (b). fungsi eksekuitf

(melaksanakan undang-undang); dan (c). fungsi federatif (melaksanakan hubungan

luar negeri).

8. Montesquieu : fungsi legeslatif, eksekutif dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan

undang-undang atau mengadili).

9. Van Vollenhoven : (a) regeling (membuat peraturan); (b). bestuur (menjalankan

pemerintahan); (c). rechtspraak (mengadili); dan (d). politie (ketertiban dan

keamanan).

10. Dr. Stellinga : ada 5 fungsi yaitu legeslatif, eksekutif, yudikatif, polisi dan kejaksaan

(penuntut umum terhadap pelanggar hukum)

PKNPage 7

Page 8: NKRI

11. Moh. Kusnardi, SH : (a). melaksanakan ketertiban (law and order); dan (b).

mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

12. Goodnow : (a). policy making yaitu membuat kebijakan negara; dan (b). policy

executing yaitu melaksanakan kebijakan yang sudah ditentukan.

2.4 Tujuan NKRI dalam Pembukaan UUD 1945

Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode II

BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI pada tanggal 18

Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 alinea IV yang meluputi :

1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. memajukan kesejahteraan umum

3. mencerdaskan kehidupan bangsa

4. ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial

Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi

negara Indonesia.

PKNPage 8

Page 9: NKRI

2.5 Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional berasal dari kata "national identity" yang dapat di artikan

sebagai "kepribadian internasional" atau "jatidiri nasional". Identitasnasional adalah jatidiri

yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas bangsa indonesia akan berbeda dengan identitas

bangsa Australia, bangsa Amerika dan bangsa lainnya. Identitas nasional itu terbentuk karena

bangsa indonesia mempunyai pengalaman bersama, sejarah yang yang sama, dan penderitaan

yang sama dan juga terbentuk melalui adanyta saling kerjasama antara kelompok yang satu

denga kelompok yang lain. Meskipun memiliki banyak perbedaan, namun keingina kuat

diantara mereka untuk saling merekatkan kelompoknya dengan kelompok lain dapat juga

membentuk identitas.

Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan

pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas

sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.

Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu

memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim

hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.

Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut

terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana

dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri

suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.Pengertian

kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia

sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia

dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya  senantiasa memiliki suatu sifat

kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan

manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian

sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis

dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdidri atas

kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang

tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah tercermin

PKNPage 9

Page 10: NKRI

pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia   lain (Ismaun,

1981: 6).

2.6 Pentingnya Identitas Nasional

Kita tahu bahwa identitas nasional atau jatidiri nasional itu adalah jatidiri yang dimiliki

warga negara dan suku bangsa dari suatu negara. Identitas nasional atau jatidiri nasional itu

ada dalam interaksi, maka dapatlah kita katakan bahwa jatidiri itu diperlukan dalam interaksi.

Karena didalam setiap interaksi para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan

berdasarkan posisi tersebut para pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan

corak interaksi yang berlangsung. Maka dalam berinteraksi orang berpedoman pada

kebudayaannya. Jika kebudayaan kita katakan bagian dari identitas nasional, maka

kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan bertingkah

laku.

a.Pengertian Bangsa

Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan

sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Kdua, Depdikbud, halaman 89) Bangsa Indonesia adalah kumpulan manusia yang biasanya

terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dengan demikian dapat

kita simpulkan bahwa pengertian bangsa Indonesia adalah merupakan kelompok manusia

yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta

berproses dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia.

b.Proses Pembentukan Bangsa Dan Negara

Proses pembentukan Negara itu terbagi menjadi dua model,yaitu model ortodoks dan

model mutakhir.( Ramlan Subakti, 1999 ).

Model ortodoks yaitu bermula dengan adanya suatu bangsa terlebih dahulu,

untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri.

Model mutakhir yaitu berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang

terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan

sekumpulan suku bangsa dan ras.

PKNPage 10

Page 11: NKRI

Sedangkan perbedaan antara dua model tersebut dapat diketahui melalui sebagai

berikut:

Ada tidaknya perubahan unsur masyarakat

Lama waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-negara

Munculnya kesadaran politik

Derajat partisipasi politik dan rezim politik.

a. Dimensi-dimensi Identitas Nasional

Secara umum terdapat beberapa dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu bangsa. Faktor-

faktor identitas itu secara normatif, berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak

geografis. Beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain:

1. Pola Perilaku

Adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya

: adat istiadat, budaya, dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong

royong merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat dan budaya.

Semangat masyarakat tentang pola perilaku ini sudah mulai memudar, seiring dengan waktu

budaya ramah tamah khas Indonesia serta semangat gotong royong sudah beralih wajah

menjadi acuh tak acuh dan individualistis dan materialistis.

2. Lambang-Lambang

Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi Negara. lambang-lambang ini

biasanya dinyatakan dalam undang-undang, Misalnya :bendera ,bahasa dan Lagu Kebangsaan

3. Alat-alat perlengkapan

Adalah Sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan tekhnologi, misalnya : bangunan

candi, Masjid, Gereja, Peralatan manusia seperti pakaian Adat, dan teknologi Bercocok

tanam : dan teknologi seperti kapal laut, Pesawat terbang, dan lainnya

PKNPage 11

Page 12: NKRI

4. Tujuan yang Ingin dicapai

Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti : Budaya

Unggul, presentasi dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah bangsa yang mendiami sebuah

Negara, tujuan bersama bangsa Indonesia telah tertuang dalam pembukaan UUD 45, Yakni

kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsa Indonesia. Dan dalam usaha tersebut

pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dunia pendidikan, peningkatan pendidikan akan

mempengaruhi kesejahteraan rakyat Indonesia secara tidak langsung.

b. Faktor Pembentukan Identitas Bersama.

Identitas bersama suatu bangsa tidak akan tercipta dengan tanpa adanya faktor-faktor

pembentuknya, sedangkan terdapat beberapa factor dari pembentuk identitas bersama suatu

bangsa itu sendiri ialah sebagaiberikut:

1) Primodial, merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat

menbentuk bangsa-negara. Meliputi, suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adapt istiadat.

2) Sakral,berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideology yang diakui

masyarakat yang bersangkutan.

3) Bineka Tunggal Ika, prinsip bineka tunggal ika pada dasarnya iyalah kesediaan warga

bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Yang dimaksudkan disini adalah kesediaan bangsa

untuk setia pada lembaga yang disebut Negara tanpa menghilangkan keterikatannya pada

suku bangsa, adapt istiadat, dan agama.mereka sepakat untuk hidup bersama dibawah satu

bangsa meskipun berbeda latar belakang.

4) Sejarah, sejarah dapat dijadikan sebagai faktor pembentuk identitas nasional karena

persepsi yang sama antar masyarakat akan sejarah mereka sehingga dapat menyatukan

mereka dalam satu bangsa dan dengan demikian akan melahirkan rasa solidaritas diantara

mereka.

5) Perkembangan Ekonomi, semakin tinggi mutu semakin dan fariasi kebutuhan masyarakat

maka akan saling betergantungan diantara mereka. Dan hal semacam itu juga akan

memperbesar rasa solidaritasnya.

PKNPage 12

Page 13: NKRI

6) Kelembagaan, lembaga-lembaga yang melayani dan mempertemukan warga tanpa

membedakan asal-usul golongannya dalam masyrakat itu juga akan mempersatuakn orang

sebagai satu bangsa[7] .

C. Pengertian Negara

Menurut Kamus Besar Indonesia, Negara memilki dua arti. Pertama, Negara merupakan

organisasi disuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh

rakyat. Kedua, Negara merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah

tertentu yang organisa dibawah lembaga politik dan perintah yang efektif, mempunyai satu

kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya[8].

a. Unsur-unsur Negara

Suatu Negara akan dapat berdiri tentunya harus ada unsur-unsur pendukungnya, sedangkan

unsur-unsur dari Negara itu sendiri adalah wilayah, penduduk/rakyat, pemerintahan, dan

kedaulatan.

b. Fungsi Negara

Sudah menjadi ketentuan bahwa suatu Negara itu berdiri memiliki fungus-fungsinya serbagai

Negara. Dan disini banyak sekali pendapat para ahli tentang fungsi Negara, akan tetapa dari

pendapat-pendapat tersebut bisa kita simpulkan menjadi tuga yaitu:

Fungsi Legislatif / Regeling, membuat undang-undang.

Fungsi Eksekutif / Bestuur, melaksanakan undang-undang.

Fungsi Yudikatif / Politie, mengawasi agar semua peraturan ditaati ( fungsi mengadil )

yang popular dengan nama Trias Politika.

c. Sifat-sifat Negara

Dan adapun sifat-sifat dari Negara itu sendiri adalah” sifat memaksa, agar peraturan

perundang-undangan dapat ditaati, dan pencegahan tindak anakhis maka Negara memiliki

PKNPage 13

Page 14: NKRI

hak memaksa. Sifat monopoli, Negara memepunyai hak monopoli dalam menetapkan tujuan

bersama dari msyarakat. Sifat mencakup semua, semua peraturan perundang-undangan,

misalnya keharusan membayar pajak, berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

D. Identitas Nasional Indonesia

Identitas nasional Indonesia menunjukkan pada identitas-identitas yang menasional.

Sedangkan sifat dari identitas nasional itu sendiri terbagi dua.” Befsifat buatan, karma

identitas nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati setelah mereka bernegara. Bersifat

skunder, karena identitas nasioanal lahir di belakangan “[10].

Salah satu pembentuk identitas bangsa Indonesia adalah ia dikenal sebagai sebuah bangsa

yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah, kebudayaan, suku

bangsa, agama dan bahasa.

1. Sejarah

Indonesia adalah Negara yang begitu kaya akan nilai sejarah, itu dapat

dibuktikan dari berbagai tulisan pakar tentang sejarah perjuangan dan usaha dalam

merebut kemerdekaan. Sejarah juga mencatat, sebelum menjadi sebuah identitas

negara bangsa yang Modern, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan

yang gemilang. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah menurut

banyak kalangan telah menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang

kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.

2. Kebudayaan

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi

tiga unsur yaitu : akal budi, peradaban dan pengetahuan. Akal Budi bangsa Indonesia,

misalnya dapat dilihat pada sikap ramah dan santun bangsa Indonesia . Sedangkan

unsur Identitas peradabannya, salah satunya tercermin dari keberadaan dasar negara

Pancasila sebagai kompromi nilai-nilai bersama ( shared values ) bangsa Indonesia

yang majemuk, sebagai bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam

pembuatan kapal pinisi di masa lalu merupakan identitas pengetahuan bangsa

Indonesia yang tidak memiliki oleh bangsa lain di dunia.

PKNPage 14

Page 15: NKRI

3. Suku Bangsa

Kemajemukan merupakan Identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian ,

lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi, tradisi bangsa

Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus

terus dikembangkan dan dibudayakan, kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat

dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dan

keyakinan yang mendiami kepulauan nusantara.

4. Agama

Keanekaragam Agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah

Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan

salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi

suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas atas kelompok lainnya.

5. Bahasa

Bahasa adalah salah satu atribut identitas nasional Indonesia. Sekalipun

Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia sebagai

bahasa penghubung ( lingua franca ) berbagai kelompok etnis yang mendiami

kepulauan nusantara memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Sedangkan pembentuk identitas Indonesia non-majemuk di antaranya:

a) Bahasa Indonesia

b) Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

c) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Rasa

d) Lambing Negara yaitu Garuda Panca Sila

e) Semboyan Negara yaitu Bineka Tunggal Ika

PKNPage 15

Page 16: NKRI

2.7 Hakekat Bangsa

Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham

kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep

yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun

sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam

bahasa Indonesia, kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari

kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang

bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena

kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.

Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya

masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut :

1. Satu kesatuan bahasa ;

2. Satu kesatuan daerah ;

3. Satu kesatuan ekonomi ;

4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi ;

5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya ;

Istilah natie (nation) mulai populer sekitar tahun 1835 dan sering diperdebatkan,

dipertanyakan apakah yang dimaksud dengan bangsa?, salah satu  teori tentang bangsa

sebagai berikut :

PKNPage 16

Page 17: NKRI

Teori Ernest Renan

Pembahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest

Renan tanggal 11 Maret 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas

kerohanian yang timbul dari :

(1).Kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek historis.

(2).Keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) diwaktu sekarang yang

merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa

lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.

Lebih lanjut Ernest Renan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya

bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu

sekarang, yang mengandung hasrat untuk mau hidup bersama dengan kesediaan memberikan

pengorbanan-pengorbanan.Bila warga bangsa bersedia memberikan pengorbanan bagi

eksistensi bangsanya, maka bangsa tersebut tetap bersatu dalam kelangsungan hidupnya

(Rustam E. Tamburaka, 1999 : 82).Titik pangkal dari teori Ernest Renan adalah pada

kesadaran moral (conscience morale), teori ini dapat digolongkan pada Teori Kehendak.

2.8 Sifat dan Hakekat Negara

Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat

menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi

setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.Sifat suatu Negara

terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan ideologi

Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan

dimiliki oleh semua Negara, yaitu:

a. Sifat memaksa

Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga

negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.

b. Sifat monopoli

PKNPage 17

Page 18: NKRI

Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai

sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut.

c. Sifat mencakup semua

Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga

negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara.

Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara

keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam warga negaranya.

d. Sifat menentukan

Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas

Negara itu.

Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula

menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing)

menjadi anggota politik Negara.

Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi

Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan

pancasila, yakni:

1. Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu

kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama).

2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia.

3. Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang

berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia sehingga

terwujud satu kesatuan.

4. Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat

5. Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil

Pengertian sifat-sifat meliputi empat hal yaitu:

PKNPage 18

Page 19: NKRI

1. Sifat lahir, yaitu sejumlah pengaruh yang datang dari luar dan sesuai dengan

pandangan hidup bangsa bangsa Indonesia.

2. Sifat batin atau sifat bawaan Negara Indonesia antara lain berupa unsur -unsur

Negara, yang diantaranya:

Kekuasaan Negara

Pendukung kekuasaan Negara

Rakyat

Wilayah

Adat istiadat

Agama.

3. Sifat yang berupa bentuk wujud dan susunan kenegaraan Indonesia, yaitu bentuk

Negara Indonesia, kesatuan organisasi Negara dan sistem kedaulatan rakyat.

4. Sifat yang berupa potensi, yaitu kekuatan dan daya dari Negara Indonesia, antara lain:

Kekuasaan Negara yang berupa kedaulatan rakyat

Kekuasaan tugas dan tujuan Negara untuk memelihara keselamatan, keamanan dan

perdamaian.

Kekuasaan Negara untuk membangun, memelihara serta mengembangkan

kesejahteraan dan kebahagiaan.

Kekuasaan Negara untuk menyusun dan mengadakan peraturan perundang-undangan

dan menjalankan pengadilan.

Kekuasaan Negara untuk menjalankan pemerintahan.

Hakikat Negara merupakan salah satu dari bentik perwujudan dari sifat-sifat Negara yang

telah dijelaskan di atas. Ada beberapa teori tentang hakekat Negara, diantaranya:

a. Teori Sosiologis

Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kebutuhan antar

individu tersebut membentuk suatu masyarakat. Di dalam ruang lingkup masyarakat terdapat

banyak kepentingan individu yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak jarang pula

saling bertentangan.Maka manusia harus dapat beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan

kepentingan-kepentingannya agar dapat hidup dengan rukun.

PKNPage 19

Page 20: NKRI

b. Teori Yuridis

1. Patriarchaal

Teori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang yang bijaksana

dan kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga.

2. Patriamonial

Raja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap orang yang

berada di wilayah tersebut haru tunduj terhadap raja tersebut.

3. Pejanjian

Raja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi hak-hak

masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka masyarakat dapat meminta

pertanggung jawaban raja.

2.9 Bangsa dan Negara Indonesia

Secara historis  pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi

masyarakat pada saat itu. Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan

pengertian Negara secara beragam, Aristoteles merumuskan Negara dalam bukunya Politica,

yang disebutnya negara polis, yang pada saat itu masih dipahami negara   masih dalam suatu

wilayah yang kecil.

Negara disebut sebagai Negara hukum, yang didalamnya terdapat sejumlah warga

Negara yang ikut dalam permusyawarahan. Oleh karena itu menurut Aristoteles keadilan

merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya Negara yang  baik, demi terwujudnya cita-

cita seluruh warganya.

Bangsa pada hakeketnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai

persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau

karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu

sebagai suatu kesatuan nasional.

PKNPage 20

Page 21: NKRI

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tujuan Negara menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara,

sedangkan Fungsi Negara adalah pelaksanaan cita–cita itu dalam kenyataan.

Fungsi Legislatif / Regeling, membuat undang-undang. Fungsi Eksekutif / Bestuur,

melaksanakan undang-undang. Fungsi Yudikatif / Politie, mengawasi agar semua peraturan

ditaati ( fungsi mengadil ) yang popular dengan nama Trias Politika.

Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu memiliki

wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah system hokum/perundang –

undangan, hak dan kewaiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi

Hakekat Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses

sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak yang kuat untuk bersatu dan hidup

bersama serta mendiami suatu wilayah sebagai suatu “kesatuan nasional”.

Hakekat Negara adalah merupakan suatu wilayah dimana terdapat sekelompok manusia

melakukan kegiatan pemerintahan.

Bangsa dan Negara Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan nasib

sejarah dan melakukan tugas pemerintahan dalam suatu wilayah “Indonesia”

3.2 Saran

Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang

pentingnya mengenal sejarah terbentuknya NKRI dan identitas nasional bagi bangsa dan

negara Indonesia juga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga

kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik.

PKNPage 21

Page 22: NKRI

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi

pertama

www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html

one.indoskripsi.com

chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-bangsa.html

PKNPage 22