nirmana dwimatra (basic design) 2 alvin fadli

119

Click here to load reader

Upload: zeila-lathifah

Post on 17-Nov-2014

7.503 views

Category:

Education


35 download

DESCRIPTION

Ini adalah soft copy yang aku dapet dari Mas Alvin UNY

TRANSCRIPT

Page 1: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 2: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

ANALISA UNSUR SENI

Suatu bentuk rupa hasil karya seni rupa / disain terdiri dari beberapa elemen / unsur – unsur.

Adapun unsur - unsur seni / desain tsb,

adalah :

- Garis - Arah

- Bentuk - Ukuran

- Tekstur - Value

- Warna

Page 3: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 4: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

DEFINISI• Suatu goresan yang diakibatkan karena

sebuah titik bergerak lurus sehingga membentuk jejak.

• Batas limit dari suatu benda, masa, ruang, warna, susunan dari obyek – obyek.

• Kumpulan titik – titik yang lurus.

Page 5: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Andaikata satu titik dapat bergerak dan bisa membekaskan jejaknya, maka akan terjadilah suatu garis. Ini adalah suatu cara yang tepat untuk memikirkan perihal garis dimana kita akan mengerti kwalitasnya yang dinamik.

Terjadinya suatu garis hampir selalu disebabkan karena hasil dari daya gerak.

A. PENGERTIAN TENTANG GARIS

Page 6: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Dari ukuran, bentuk serta gerak yang ditimbulkannya, garis dapat berbentuk :

Lurus Lengkung

Patah-patah Zig-zag

Page 7: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Menurut letaknya pada bidang gambar, garis juga dapat memberi bentuk visual berupa : vertical, horizontal, melintang ataupun diagonal, dsb.

Garis mempunyai peranan yang tidak dapat kita abaikan, baik secara ilusif maupun dalam bentuknya yang essensial yang dapat kita peroleh. Dengan garis saja dapat menyatakan sesuatu tanpa harus menggambarkan apa yang kita maksud.

Page 8: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Contoh garis dalam penerapannya

di atas permukaan bidang, yang memberikan pengaruh optik terhadap mata kita.

Memberi kesan bergerak

Garis-garis horisontal yang sebenarnya sejajar tampak tidak sejajar

Page 9: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Garis diatas permukaan bidang juga dapat menimbul-kan kesan adanya ritme (irama), sehingga dapat dirasakan adanya alur dan gerak yang terangkai disitu.

Garis Lurus yang membentuk ritme

Page 10: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Garis sebagai unsur pokok dalam kesenirupaan sangat banyak artinya. Ia bergerak dari yang paling sederhana sampai pada bentuk yang rumit.Kualitas yang khas dan akibat efek ekspresinya tergantung pada tiga faktor pokok :Sifat orang yang membuat garis, alat dan media untuk membuat garis dan permukaan yang menerimanya.Ketiga hal itulah yang menentukan suatu garis apakah garis itu akan mantap, gagah, labil, lurus, berliku – liku, bersudut, melengkung, lemah dsb.Jadi jelas garis mengekspresikan perasaan dan ide – ide. Maka dapat disimpulkan garis menjadi begitu penting bagi seorang seniman.

Page 11: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Garis NYATAGaris ini dihasilkan dari goresan dan terjadi karena suatu titik digerakkan sehingga membekaskan jejaknya. Garis bisa digoreskan / dihasilkan dengan goresan benda lunak, sedang maupun keras.

Contoh : garis nyata

a b c

Walaupun karakternya hampir sama, tetapi banyak sekali sebenarnya perbedaanya. Goresan a dan b terasa ringan, sedang c terasa berat.

B. JENIS GARIS

Page 12: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Garis SEMU

Garis semu sebagai batas limit suatu benda, massa, ruang, warna, bahkan susunan obyek .

Contoh : garis semu

Batas warna Batas massa Batas benda

Page 13: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Adanya garis dapat dilihat dari ciptaan – ciptaan manusia pada pemandangan disekitar kita, seperti pada: kawat – kawat telpon dan listrik, jari – jari sebuah roda, senar alat musik atau menara radio, dan lain-lain.

Garis juga luas penggunaannya. Dalam komunikasi sebagaimana digunakan dalam simbol-simbol, kode-kode, juga banyak digunakan dalam pekerjaan - pekerjaan arsitektur atau para ahli ilmu pasti dalam bentuk angka-angka.

Dalam bidang seni digunakan sebagai kontur, untuk membentuk dan membuat tekstur untuk memberi efek gerak dan lain-lain.

C. PERAN GARIS

Page 14: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

D. MACAM GARIS SEBAGAI SIMBOL

HORIZONTALSingkatan dari kejauhan cakrawala yang mendatar, pohon tumbang, orang tidur, dan segala sesuatu yang sedang dalam keadaan istirahat sepenuhnya. Dengan ini kita asosiasikan dengan ketenangan dan kedamaian, bahkan suatu kematian.

VERTIKALAdalah singkatan untuk benda-benda yang berdiri tegak , serta dalam keadaan seimbang sepenuhnya, orang yang berdiri, pokok pohon, dinding gedung atau bahkan batu karang. Dengan ini semua kita asosiasikan sesuatu yang diam tak bergerak, kestabilan bahkan kemegahan dan kekuatan.

Page 15: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

DIAGONALDiagonal adalah seperti bentuk yang tidak dalam keadaan seimbang, oleh karena itu menunjukkan gerakan. Kita teringat pada bentuk-bentuk yang bergerak seperti orang lari, kuda melonjak, pucuk-pucuk pepohonan yang condong karena tertiup angin yang kencang. Biasa digunakan dalam menggambarkan karakter kaca, tulisan pada bis-bis dsb.

GARIS BENGKOK SGaris bengkok S disebut juga ‘Line Of Beauty’, Karena garis ini adalah garis yang dominan yang selalu kita lihat pada gerak ombak yang penuh tenaga dan indah mengalun ketika mendekati pantai, atau gerak lemas, lincah, jenaka dari anak hewan dan bocah cilik, mengingatkan dan mengasosiasikan kepada energi yang indah meliuk seperti bengkokan S.

Page 16: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

UPPER HEMISPHERESelalu dikenal oleh kwalitasnya yang mengapung seperti pelampung, dan untuk berabad-abad arsitek-arsitek mempergunakan dalam bentuk kubah untuk meringankan masa kubus yang berat dalam struktur bangunan-bangunan yang besar, gumpalan awan, busa sabun adalah obyek-obyek hemisphere yang umum kita kenal yang mengingatkan lengkung yang mengapung.

ZIG-ZAGAdalah salah satu dari garis-garis yang karena kecepatan gerak naik turunnya akan memberi sugesti semangat dan gairah tanpa suatu asosiasi atau kenangan apapun. Merupakan pola dari kilat. Kesan : Semangat, gairah dan bahaya. 

Page 17: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

E. EKSPRESI GARIS SEBAGAI SIMBOL (EXPRETION LINES SYMBOL)

BENDING UPRIGHT LINE

Garis tegak yang bengkok, memberi sugesti kesedihan, kelesuan dan kedukaan

UPWARD SWIRLSOlakan-olakan ke atas memberi sugesti semangat yang menyala-nyala dan berkobar-kobar

Page 18: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

RHITMIC HORIZONTALSHorisontal-horisontal berirama memberi sugesti kemalangan, “SLEEPINESS” ketenangan yang menyenangkan

UPWARD SPRAYPancaran ke atas memberi sugesti pertumbuhan, idealisme dan spontanitas

 

Page 19: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

DIMINISHING PERSPECTIVEPersepektif yang melenyap yang memberi sugesti adanya jarak, kejauhan dan kerinduan.

INVERTED PERSPECTIVEPerspective yang membalik mengesankan perluasan tak terbatas, pelebaran ruang yang tak terhalang dan kebebasan

Page 20: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

WATTERFALLAir terjun memberi sugesti gaya berat, penurunan yang berirama

CONSENTRICS ARCSBusur-busur yang memusat, memberi sugesti perluasan ke atas, gerakan yang mengembang dan kegembiraan 

Page 21: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

HORIZONTAL LINEGaris horizontal memberi sugesti ketenangan “REPOSE” hal yang tidak bergerak

VERTICALS LINEVertikal-vertikal memberi sugesti stabilitas, kekuatan dan kemegahan 

Page 22: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

ROUNDED ARCHS Lengkung-lengkung yang membulat memberi sugesti kekuatan, kekukuhan

DIAGONALSDiagonal-diagonal memberi sugesti ketidakadilan, ketidakstabilan atau sesuatu yang sedang bergerak  

Page 23: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

PIRAMIDPiramid memberi sugesti kestabilan, kemegahan, kekuatan yang pasif 

GOTHIC ARCHLengkung GOTHIC memberi sugesti “spiritual up lift” kepercayaan dan harapan religius 

Page 24: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

RHYTMIC CURVESBengkokan-bengkokan yang berirama memberi sugesti lemah gemulai dan keriangan, kepercayaan dan harapan religius 

SPIRAL LINEGaris spiral memberi sugesti kelahiran (genesis), generative forces.

Page 25: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

EXPANDING SPHERES Gelembung yang mengembang memberi sugesti kegembiraan yang ringan, jiwa yang baik 

CONFLICTING DIAGONALS Diagonal-diagonal yang saling membentur, memberi sugesti peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan

Page 26: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

ZIG ZAG LINEGaris zig-zag memberi sugesti kegairahan, jagged animation (seperti gerak kilat atau listrik) 

RADIATION LINESGaris-garis yang memancar, memberi sugesti pemusatan, peletupan, letusan yang tiba-tiba

Page 27: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

• Garis mempunyai daya komunikatif seperti pada grafis, peta, huruf, dsb.

• Garis mempunyai ekspresif, ekspresi garis dengan karakter : tebal, tipis, panjang, pendek, lengkung, berombak, lurus, seperti kaligrafi yang dibuat spontan.

• Garis menunjukkan emosi, seperti : takut, marah, ragu, lemah, kuat

• Garis menunjukkan irama

F. POTENSI GARIS

Page 28: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Menciptakan bentuk garis yang indah, karena tiap-tiap garis mempunyai keindahan tersendiri atau yang disebut garis seni, digunakan sebagai pengungkapan rasa / ekspresi. Tidak menggambar-kan dengan nyata suatu benda / wujud nyata, hanya merupakan kesan lemah, kuat, dsb. Atau tanpa mewujudkan sesuatu sudah menyatakan suatu maksud dan nilai tertentu untuk kepentingan ekspresi.

G. TUGAS GARIS

Page 29: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

2. Membatasi / membagi ruang / luas suatu bidang. Disini sudah terdapat adanya suatu penerapan.

3. Menciptakan suatu bentuk dengan garis tepi / memberi kontur.

Page 30: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

4. Memberi warna dengan arsiran-arsiran sehingga terdapat efek abu-abu atau gradasi warna. Bisa digunakan oleh orang-orang tehnik, misal : untuk memberikan gambaran tentang lingkaran

Page 31: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

5. Menciptakan suatu rencana / persiapan gambar

6. Menciptakan suatu pikiran / lambang, misal ; huruf, angka.

A B C + 1 2 3

Page 32: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

7. Sebagai penangkap / pembimbing pandangan ke suatu arah untuk menangkap atau membimbing pandangan

Page 33: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 34: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Bila kedudukan suatu bentuk (shape) mencakup gerakan / perubahan (menuju suatu arah) maka bentuk tersebut diperkirakan menuju ke suatu arah.

Arah gerakan dapat : keatas, kebawah, dari sisi, kemiringan, menuju ke, beruntun, ke dalam, keluar dsb.

Gb. Arah Pemusatan

Page 35: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Pada garis-garis juga bisa berjalan ke setiap arah. Di bawah ini adalah berbagai macam kemungkinan arah garis

Vertikal

Diagonal

Horisontal

Page 36: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Arah yang berdekatan yaitu garis V dan DV, DV dan D, D dan HD, HD dan H adalah garis yang harmonis.

Arah yang berjauhan yaitu garis V dan H adalah garis yang kontras

VDV

D

HD

H

Page 37: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Garis yang berdekatan seperti no 1 dan no 2 atau no 5 dan no 6 adalah harmonis.

Garis no 1 dan no 6 adalah garis yang kontras atau oposisi

1 2 3 4 5 6

Page 38: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Pada perulangan yang amat ritmis arah berfungsi menghindarkan kebosanan. Sehingga menjadi perulangan yang variatif

Gb. Perulangan dengan perubahan arah

Page 39: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Arah sangat dibutuhkan keberadaanya dalam bahasa gambar. Misalnya pada poster, layout, iklan dsb. Arah dipakai untuk membuat hasil karya menjadi bervariasi dan komunikatif, sehingga gambar dapat berbicara sesuai dengan tendensi seniman atau para kreator.

Arah juga dapat dijadikan sumber kreatif kita untuk menciptakan berbagai macam sosok/bentuk. Misalnya garis-garis yang tersusun dengan arah yang berbeda-beda, dengan penataan arah yang harmonis akan tercipta bentuk yang menarik.

Page 40: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 41: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

A. DEFINISI

Suatu dimensi yang menyangkut ukuran, bidang, ruang atau volume. Garis-garis yang akhirnya memotong atau berlawanan dan akhirnya menyentuh dirinya sendiri akan mengakibatkan suatu “BENTUK”.

Dan bentuk-bentuk tersebut mempunyai ukuran yaitu besar dan kecil

Page 42: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Bentuk yang berdekatan (no 1 dan no 2) adalah bentuk yang harmonis.Bentuk seperti no 1 dan no 6 adalah bentuk yang tidak harmonis / kontras

1

2

3

4

5

6

2A

3A

4A

5A

Page 43: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

A B C D E

Ukuran yang berdekatan (A dan B) adalah ukuran yang harmonis.Ukuran yang berjauhan (A dan E) adalah ukuran yang kontras

Page 44: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Bentuk Bidang : mempunyai lingkungan bentuk misalnya,

B. MACAM BENTUK

a.

b.

c.

Page 45: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Beberapa jenis bidang :

a. Datar d. Bersudut tajam

b. Lengkung e. Melebar

c. Bulat

d. e.

Page 46: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

2. Bentuk Ruang : mempunyai ruang / dimensi. Misalnya,

Membentuk ruang perspektif

Page 47: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Dimensi dicapai dengan cara tumpang (overlaping)

Page 48: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Ruang dua dimensi, terbagi lagi atas :

1. Ruang Negatif

2. Ruang Positif

Kosong Bervolume

+

-

+ + + + +

-

+ +

-

-

+

Page 49: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Jadi ruang dapat dibagi atas dua ruang kosong dan ruang isi. Ruang kosong menimbulkan kesan lorong dan ruang isi mengesankan tiga dimensi, yang juga seolah-olah berada pada ruang kosong pula.Bentuk datarpun bisa disebut ruang bila mengesankan tiga dimensi. Bentuk yang dianggap pipih jika tidak memiliki ketebalan yang jelas. Bentuk yang datar / pipih dalam ruang maya tak ubahnya seperti bentuk lembaran kertas, logam dsb.

Page 50: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Berikut adalah cara menggunakan bentuk datar dalam ruang maya :

a. Penumpangan, suatu bentuk yang menumpang pada bentuk lain yang akan tampak berada didepan atau diatas bentuk lain

Page 51: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

b. Pergantian warna seperti yang kita lihat di alam bahwa semakin jauh suatu benda akan tampak memudar atau warna panas akan berkesan mendekat dan warna dingin berkesan menjauh.

c. Pergantian bentuk / ukuran – pertambahan ukuran bentuk menunjukan bentuk itu makin mendekat.

Page 52: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

d. Pergantian tekstur / barik-barik yang kasar biasanya nampak lebih dekat di banding tekstur yang halus

e. Pergantian tampak – sebuah bentuk menampilkan tampak muka sepenuhnya jika sejajar dengan bidang gambar. Jika tidak sejajar kita hanya dapat melihatnya dari sudut miring

Page 53: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

e. Pergantian tampak – sebuah bentuk menampilkan tampak muka sepenuhnya jika sejajar dengan bidang gambar. Jika tidak sejajar kita hanya dapat melihatnya dari sudut miring

Page 54: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

f. Melengkungkan atau menekuk – pelengkungan atau penekukan ini menukar kedudukan bentuk untuk membangkitkan ruang maya.

Page 55: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

g. Penambahan bayang – bayang pada bentuk dibelakang / depan

Page 56: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 57: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Suatu bentuk terjadi karena adanya garis yang memotong dirinya sendiri. Sedangkan garis terjadi karena adanya ‘SPOT’ yang berbaris dan berhimpitan: jadi SPOT merupakan inti semua bentuk.

Cara membuat SPOT adalah sangat mudah dan sederhana, yaitu hanya dengan menyentuhkan ujung sebuah pensil ke permukaan selembar kertas putih, maka bekas itulah yang kita sebut dengan SPOT.

C. SPOT

Page 58: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

SPOT mempunyai peranan yang penting pada sebuah bidang, yaitu :

a. Pada pusat halaman / bidang, SPOT tampak tenang dan statis

b. Apabila lebih ke bawah dari bidang itu, ia tampak menurun

Page 59: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

c. Agak ke atas dari pusat bidang ia tampak bergerak naik.

d. bila dekat kegaris tepi, ia tampak lebih menonjol dibandingkan dengan yang agak ditengah, sehingga kelihatan tidak seimbang.

Page 60: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Penentuan jarak dari SPOT menentu-kan rupa yang berjejal-jejal dari disain kita.Tidak ada peraturan untuk menentu-kan jawaban mengenai jarak / ruang antara spot-spot. Kita sendiri yang akan menentukan baik atau buruknya susunan itu.Posisi bersinggungan misalnya, ataupun bersentuhan akan menimbul-kan aspek-aspek berupa perasaan tegang / pertentangan.

Page 61: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Susunan spot ini belum berkesan ruang sepenuhnya. Apabila spot itu saling menutupi sebagian spot yang lain, maka hal itu akan tampak sebagai ruang. Demikian pula bila dalam keadaan transparan.

Page 62: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Jika spot-spot itu diletakkan secara menyebar dengan jarak yang agak berjauhan, akan menimbulkan kesan longgar

Bila agak ketengah men-jadikannya agak imbang

Bila spot itu besar ia tampak bergerak mendekat, kecil tampak melayang menjauhi kita

Page 63: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Beberapa spot bila penempatannya baik akan dapat menciptakan suatu pola yang menarik.

Page 64: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Keterangan:

1. Spot yang tersusun rapi dan rapat kelihatan kaku, statis, monoton dan mencekam.

2. Apabila spot-spot itu sedikit digeser maka akan kelihatan tidak menjemukan.

3. Pengelompokan spot yang menunjukkan perubahan dalam arah.

4. Spot-spot yang lebih menarik dan sempurna dengan variasi dalam ukuran dan telah diubah bentuknya.

Page 65: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Dengan menganekaragamkan ukurannya, penempatan-nya menjadi lebih menarik lagi. Suatu susunan dari beberapa spot akan lebih menarik apabila disusun sedemikian rupa hingga membentuk garis semu yang baik.

Susunan spot yang menimbulkan kesan longgar

Demikian juga dengan sebaliknya, apabila spot-spot itu ditempatkan pada jarak yang berdekatan akan timbul kesan adanya kesatuan.

Page 66: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 67: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan baik nyata maupun semu.Suatu permukaan mungkin kasar atau halus, keras atau lunak, licin atau kasar dll. Tekstur nyata ialah apabila diraba secara fisik betul-betul berbeda seperti ampelas, wool, goni, kaca dllSedangkan tekstur semu hanya kelihatan-nya saja berbeda, tetapi apabila diraba sama saja.

A. DEFINISI

Page 68: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Ada 4 variasi tekstur, yaitu :- Kasar / suram - Kasar mengkilat- Halus suram - Halus mengkilat Nilai suatu tekstur sesuai dengan wujudnya. Tekstur kasar juga menunjukkan suatu kekerasan dan kekuatan. Tekstur halus mempunyai kelembutan, kehalusan dan kewanitaan.Sebagai bentuk itu sendiri tekstur bukanlah suatu yang asasi, akan tetapi diakibatkan karena unsur-unsur seni yang lain disebabkan karena penggunaan kontras dan variasi dari garis, variasi dari tone, suatu media atau tehnik tertentu akan menciptakan teksturnya sendiri-sendiri.

Page 69: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Kita dapat meniru tekstur dari suatu obyek atau kita dapat juga menciptakan tekstur yang berbeda-beda sebagai bagian dari perencanaan, sebagaimana unsur-unsur seni yang lain.Tekstur mempunyai kekuatan untuk menetralkan dalam suatu karya seni rupa, artinya dengan pertolongan tekstur segalanya akan tampak harmonis terutama pada tekstur nyata, karena tekstur itu mempunyai nilai plastis yang ditimbulkan oleh bayang-bayang permukaannya. Tekstur selain mempunyai kualitas plastis dan ekspresif juga nilai dekoratif. Dalam suatu iklan produk, tekstur dapat mengungkapkan suatu keindahan dan kekuatan

Page 70: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Contoh Tekstur

Page 71: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Tekstur mempunyai nilai karakter yang berbeda – beda, sesuai dengan rasa / penglihatan yang ada, misal ;- Wol dengan goni- Batu dengan pasir- Kulit wanita dengan pria 

2. Tekstur mempunyai nilai artistik, dalam hal ini tekstur sangat membantu seorang desainer, karena tekstur memungkinkan untuk lebih memperoleh harmoni.

3. Tekstur mempunyai nilai kekuatan

B. NILAI PLASTIS TEKSTUR

Page 72: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli
Page 73: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang diterima oleh mata (selaput jala / retina ) karena adanya pantulan dari sesuatu pantulan sinar / cadangan yang tampak.

2. Warna menurut ilmu bahan adalah berupa pigmen

A. DEFINISI

Warna merupakan fenomena getaran / gelombang atau getaran tertentu dari pancaran sinar suatu benda.Beberapa getaran dapat dilihat oleh mata kita dalam bentuk warna tertentu, tetapi terdapat pula getaran yang tidak dapat diterima oleh mata kita ( wujudnya warna )

Page 74: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Getaran-getaran itu tidak sama sehingga kita dapat membedakan warna. Bila orang sudah tidak dapat membedakan warna berarti retina tidak dapat menerima getaran warna dan orang itu terkena buta warna. Getaran atau gelombang mempunyai getaran 4000 – 7000 ( angstrom ) istilah A N G S T R O M diambil dari nama ilmuwan yang telah berhasil membuktikannya.

Untuk gelombang yang dapat dilihat / ditangkap oleh mata manusia adalah 4000-7000 Angstrom . Dibawah 4000 Angstrom disebut ultra violet. Gelombang diatas 7000 Amstrom disebut gelombang infra merah.

Page 75: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Kekuatan gelombang masing-masing warna dapat dibedakan menurut urutan spektrum.

Spektrum adalah pancaran warna dari sinar matahari yang melewati prisma kaca.

Dimana sinar matahari yang bening (transparan) bila melewati / menembus prisma kaca tersebut akan dipancarkan berupa tujuh warna pelangi.

Page 76: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

4000

4500 5000 5500 6000 6500

7000

Violet Nila Biru Hijau Kuning Jingga Merah

U ltraV iolet

Infra M erah

A B C D E F G H I J

SKALA ANGSTROM

Page 77: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Keterangan :A : Sinar Cosmic

B : Sinar Gamma

C : Sinar X

D : Gelombang Ultra Violet

E : Gelombang Pendamping Ultra Violet

F : Cahaya yang terlihat, yaitu tujuh warna Pelangi

G : Gelombang Pendamping Infra Merah

H : Infra Merah

I : Gelombang Radio Pendek

J : Gelombang Radio Panjang

Page 78: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi :1. Warna ADDITIVE yaitu warna yang berasal dari

cahaya (spektrum / warna pelangi)2. Warna SUBSTRACTIVE yaitu warna yang berasal

dari bahan (pigmen)

B. WARNA MENURUT KEJADIANNYA

Perbedaannya walaupun dalam teori warna pokok substractive adalah warna kedua dari warna additif ( warna komplemen )

Page 79: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Additive Substractive

Page 80: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

PRISMA KACA

SPECTRUM

Page 81: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Warna pokok additive adalah merah hijau dan biru. Hasil campurannya adalah jernih / putih. Warna pokok substraktive yang menurut teori adalah magenta, kuning dan biru kobalt. Karena hal ini sulit didapat, maka orang menggunakan merah, biru dan kuning.

Dalam tube :

- Magenta = Cadmium Red Light

- Kuning = Cadmium Yellow Pale

- Biru Kobalt = Cobalt Blue

campuran ketiganya akan membentuk hitam coklat

Warna pokok additive adalah merah hijau dan biru. Hasil campurannya adalah jernih / putih. Warna pokok substraktive yang menurut teori adalah magenta, kuning dan biru kobalt. Karena hal ini sulit didapat, maka orang menggunakan merah, biru dan kuning.

Dalam tube :

- Magenta = Cadmium Red Light

- Kuning = Cadmium Yellow Pale

- Biru Kobalt = Cobalt Blue

campuran ketiganya akan membentuk hitam coklat

Page 82: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Kuning + Merah = Jingga

Merah + Biru = Ungu

Kuning + Biru = Hijau

Jingga + Hijau = Coklat Kuning ( siena mentah )

Hijau + Ungu = Coklat Biru ( siena Sepia )

Ungu + Jingga = Coklat Merah ( siena bakar )

Suatu usaha yang sungguh – sungguh untuk merumuskan nama-nama yang tepat untuk warna, dibuat oleh ahli foto bangsa Amerika yaitu Albert Munsell dalam tahun 1915. Diciptakannya sebuah sistem warna Trimatra dalam bentuk sebuah pohon.

Kuning + Merah = Jingga

Merah + Biru = Ungu

Kuning + Biru = Hijau

Jingga + Hijau = Coklat Kuning ( siena mentah )

Hijau + Ungu = Coklat Biru ( siena Sepia )

Ungu + Jingga = Coklat Merah ( siena bakar )

Suatu usaha yang sungguh – sungguh untuk merumuskan nama-nama yang tepat untuk warna, dibuat oleh ahli foto bangsa Amerika yaitu Albert Munsell dalam tahun 1915. Diciptakannya sebuah sistem warna Trimatra dalam bentuk sebuah pohon.

Page 83: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Sistem ini mengklasifikasikan sumber-sumber menurut mutu yang dapat diserap : Rona, Nilai dan Chroma

-RONA adalah apa yang ditafsirkan sebagai warna artinya bahwa sebuah benda merah apabila berRONA

merah.

- NILAI adalah yang menunjukkan tingkat kecerahan suatu warna.

- KROMA atau jenuhan warna menunjukkan kekayaan sempel warna, apakah suram atau hidup.

Sistem Munsell diterima baik oleh dunia luas, setelah bahasa warna dibakukan pada sekitar 1930.

Page 84: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Dari sekian banyak warna, berupa pigmen dua diantaranya yang pada umumnya dipakai, yaitu: “PRANG System” dan “MUNSELL System”Menurut “The PRANG System” warna dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu :

– HUE / nama warna : panas/dinginnya warna– VALUE : terang/gelap– INTENSITY : cerah/suram

C. TEORI WARNA

Page 85: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

HUE adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan nama dari warna, seperti merah, biru, hijau, dll. Perbedaan antara biru dan hijau adalah perbedaan dalam hue.

Begitulah apabila hijau berubah kebiru-biruan, maka dapat dikatakan telah berubah hue-nya. Dan dapat disebut hijau biru dan bukan lagi hijau.

HUE

Page 86: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Kemudian lebih jauh, Prang penambahan bahwa nama-nama warna atau hue dibagi lagi menjadi lima kelas, yaitu :

• PRIMARY atau warna pokok, yaitu warna tersebut tidak bisa dicari dari pencampuran warna lain, bahkan warna lain dapat dicampur darinya yaitu : Merah, biru dan kuning/

• SECUNDERY / BINARY, adalah warna kedua, yang merupakan pencampuran warna pokok, yaitu : ungu, jingga,dan hijau.

• INTERMEDIATE atau warna perantara, merupakan campuran antara warna primer dengan warna secondary yaitu : jingga merah, kuning jingga, hijau kuning, biru hijau, ungu biru.

Page 87: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

4. TERTIERY adalah warna ketiga yang terdiri dari campuran dua warna sekunder, yaitu jingga hijau (siena mentah), hijau ungu (siena sepia) dan ungu jingga (siena bakar). Merah Tertier = Old red/brick Biru Tertier = Slate blueKuning Tertier = Smuky yellow 

5. QUATENERY adalah dua warna tertier atau juga disebut sebagai warna keempat, yaitu :Orange hijau + hijau violetHijau violet + violet orangeViolet orange + orange hijau

Page 88: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Dalam pigmen ada 3 primary : merah, kuning, biru “THE SIX STANDART COLOURS” yaitu 3 primary dan binary, warna-warna yang berhadapan disebut complementer.

PANAS DINGINNYA WARNA

Merah dan jingga adalah warna-warna yang paling panas dari segala warna. Biru dan ungu adalah warna – warna yang paling dingin, hijau adalah diantara panas dan dingin, akan menjadi panas apabila berubah agak kekuning-kuningan, dan menjadi dingin apabila berubah agak kebiru-biruan.

Page 89: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

PENGARUH DARI BERBAGAI HUE

Mata kita akan cepat letih dengan six standart colours daripada warna-warna intermidiate. Warna panas memberikan rasa gembira dan menggugah hati, daripada warna dingin yang memberikan rasa kalem dan tenang. Terlalu banyak warna panas akan sangat merangsang dan ‘menjerit’, warna dingin akan kelihatan seperti menjauh dan obyek nampak agak mengecil.

Page 90: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

KESIMPULAN :1. Berilah warna dengan nama-nama yang tepat2. Kenalilah warna-warna yang berdekatan/berhubungan

dan yang berlawanan atau kontras3. Kenalilah warna-warna yang kedepan dan kebelakang4. Tempatkan suatu warna diantara 3 kelompok ini :

- Dalam kelompok panas berarti gembira, agresif, merangsang

- Dalam kelompok dingin berarti sejuk, kalem dan tenang

- Dalam kelompok pembatasan berarti ada kegembiraannya tapi juga agak tenang.

Page 91: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

VALUE dimensi kedua, yaitu mengenai terang gelapnya warna. Ada banyak tingkatan dari terang ke gelap, mulai dari putih hingga ke hitam. Tapi demi mudahnya untuk penggunaan, Dr. Denman W. Ross membagi menjadi 9, masing – masing diberi nama dan simbol ;

VALUE

Page 92: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

9 White = W = White = White8 Hight Light = HL = Yellow = Yellow7 Light = L = Yellow Orange = Yellow Green6 Low Light = LL = Orange = Green5 Midlle = M = Red Orange = Blue Green4 High Dark = HD = Red = Blue3 Dark = D = Red Violet = Blue Violet2 Low Dark = LD = Violet = Violet1 Black = B = Black = Black

No 1 – 3 disebut : DARK VALUE No 4 – 6 disebut : MIDDLE VALUE

No 7 – 9 disebut : LIGHT VALUE

Page 93: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Jika tebal warna prang dibandingkan dengan tingkatan value maka akan dapat terlihat warna hue berubah secara berangsur dalam valuenya dengan yang paling terang dipuncak dan yang paling gelap di dasar.

9

8

7

6

5

4

3

2

1

M

1

9

1 1 1 1

9 9 9 9

Page 94: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Bagaimana mengubah ValueValue dapat dirubah dengan menambah putih

atau mempercair untuk memperterang dan dengan menambah pigmen atau hitam untuk mempergelap. Value yang berada diatas middle disebut low value.

2. TINT dan SHADEValue yang lebih terang daripada warna

normal disebut TINT, sedangkan yang lebih gelap disebut SHADE.

Page 95: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

3. Efek dari berbagai ValueSuatu warna akan kelihatan lebih tua dihadapan

putih, lebih pucat dihadapan hitam, sedangkan jika dihadapan abu-abu dengan Value hampir bersamaan akan bercampur dan akan menjadi kabur. Light value kelihatan menambah ukuran suatu obyek dan akan mempertua warna suatu obyek yang berada dihadapannya.

Hitam dan dark blue kelihatan mengurangi ukuran dari suatu obyek yang berada dihadapannya. Hitam mempunyai daya untuk menyatukan warna-warna dan dapat memberikan keselarasan dalam suatu komposisi, apabila banyak warna cerah digunakan bersama-sama. Close Value, adalah value yang berdekatan atau yang hampir bersamaan, akan berkesan lembut dan tenang.

Page 96: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Sedangkan apabila berlatar belakang gelap, maka warna-warnanya juga agak kegelapan, demikian juga apabila berlatar belakang middle value, tapi jangan sampai keterlaluan, sebab akan menjadi monoton.

Kontras yang baik, terang dihadapan gelap atau gelap dihadapan terang akan lebih mencolok daripada kontras hue.

Obyek-obyek dengan kontras value yang tajam dengan latar belakannya akan terjadi silhuete dan akan mengalihkan perhatian pada segi bentuknya. Karena close value mengesankan ketenangan, sedangkan kontras tajam mengesankan sebaliknya, maka jika suatu susunan menggunakan banyak obyek bersama-sama akan lebih selaras jika, menggunakan kontras value.

Page 97: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

KESIMPULANa. Putih kelihatannya menambah warna dan

memperbesar ukuran karena merefleksikan cahaya.

b. Hitam kelihatannya mengurangi warna dan memperkecil ukuran karena menyerap cahaya.

c. Abu-abu kelihatannya menetralisir, dan semakin berdekatan value dari abu-abu dengan value suatu warna yang berhadapan dengannya, semakin kuat daya penetralisirnya.

Page 98: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

d. Putih diatas hitam adalah kurang menonjol daripada hitam diatas putih, karena putih merefleksi warna sedangkan hitam menyerapnya.

e. Kontras value yang tajam mempunyai daya tarik yang luar biasa dan jika penggunaannya tidak bijaksana akan mengakibatkan efek yang kacau dan menggelisahkan.

f. Close value adalah tenang.g. Kontras value yang tajam akan mengalihkan

perhatian kepada siluete suatu obyek.

Page 99: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

INTENSITY atau CHROMA adalah dimensi yang mengenai cerah suramnya warna, yaitu kualitas dari suatu warna yang memungkinkan suatu hue (merah misalnya) untuk dibuat berbisik, menjerit atau dibuat bicaranya bernada sopan.

Warna-warna dalam intensity yang penuh adalah sangat menyolok dan menimbulkan efek yang brilian dan sangat menarik apabla dapat menggunakannya secara tepat.Warna-warna yang dalam intensitynya lebih rendah adalah lebih lembut , dapat menyenangkan apabila digunakan dalam area yang luas dengan warna-warna dengan intensity yang penuh digunakan sebagai aksen.

INTENSITY

Page 100: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Perubahan dalam intensity dapat dibuat dengan melalui pencampuran dengan komplemennya. Apabila warna-warna komplemen bercampur mereka akan saling menetralisir, dan apabila dicampur dengan perbandingan tertentu mereka akan saling melebur dirinya dan akan menghasilkan abu-abu atau disebut ‘ ‘Neutrality‘. Tentu saja banyak tingkatan pada setiap intensity dalam tiap-tiap hue, antara intensity penuh atau spektrum dan ‘neutrality’.

Page 101: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Tekstur memainkan peranan yang penting tidaklah dapat disangkal . Permukaan yang kasar atau agak kasar akan merefleksi cahaya dengan aksen yang kecil, dan melontarkan sedikit bayangan yang akan menimbulkan efek menyuramkan intensity warna. Adalah sangat baik untuk diperhatikan bagaimana tekstur dari permukaan yang kasar kelihatan seolah-olah mencampur warna yang digunakan secara bersama-sama dan memberikan penglihatan seolah warna tersebut jadi bergetar, sedangkan permukaan yang licin warna terlihat jernih dan terang.

Page 102: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

KESIMPULAN1. Beberapa warna mempunyai kekuatan lebih dari

yang lainnya.2. Tiap warna yang tampak dalam spektrum adalah

yang terkuat.3. Warna-warna dapat diperlemah atau dibuat kuat

kurang intensitynya dengan dicampuri warna komplemennya.

4. Warna-warna dapat dibuat lebih intense dengan menempatkan disampingnya warna komplemennya.

5. Warna yang cerah akan menciptakan suatu “After Image” dari komplemennya, dan akan mempengaruhi warna yang ada didekatnya.

Page 103: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Agar supaya dapat sukses dalam menggunakan warna adalah merupakan masalah yang sangat kompleks.

Tiap-tiap individu dan tiap peradaban, terlihaat pada mulanya seolah-olah menggunakan standart yang sama sekali bertentangan dan berbeda-beda. Namun jika kita telah mengadakan study bagaimana skema-skema warna yang telah mereka ciptakan yang berhasil dengan baik, dengan berbagai variasi kombinasinya maka ternyata bahwa mereka mempunyai faktor-faktor yang sama. Yaitu :

D. CARA MENGGUNAKAN WARNA

Page 104: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

• pertama : bahwa warna-warna adalah INDAH untuk suatu maksud yang tertentu untuk mana mereka telah dipilih.• Kedua : bahwa warna-warna tersebut begitu dikombinasikan demi mempertinggi warna-warna lain.Dari semula hendaklah sudah disadari, bahwa tiap-tiap warna adalah indah jika digunakan pada tempatnya yang tepat dan dalam jumlah yang tepat pula.

Picasso mengatakan“Dalam kenyataan seseorang hanya memakai sedikit warna. Apa yang memberi ilusi seakan-akan banyak adalah bahwa ia ditempatkan pada tempatnya yang tepat”.

Page 105: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Obyek pen-studi-an warna adalah begitu peka terhadap hubungan antar warna, Sehingga pengetahuan tentang ‘mana tempat yang tepat’ menjadi intuitif.

Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang harus mengetahui sesuatu warna untuk dipilih dan digunakannya , dan untuk itulah maka tiap-tiap orang harus mengetahui suatu tentang efek warna dan kombinasinya.

Janganlah ada orang yang tergesa-gesa mengatakan bahwa ada warna-warna tertentu yang tidak dapat digunakan bersama-sama.

Page 106: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Area warna yang luas seharusnya efeknya tenang. Sedangkan area yang kecil hendaknya mewujudkan kontras yang kuat, semakin luas area yang digunakan semakin tenang warna-warna yang seharusnya digunakan. Sedangkan semakin kecil areanya semakin menyolok warnanya (kontrasnya). Kontras-kontras ini disebabkan oleh perbedaan tertentu dari hue, value dan intensity.

LAW AREA

Page 107: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Warna-warna atau value-value dapat diseimbang-kan dengan pengulangan dari beberapa warna dan vallue yang sama dalam berbagai susunan, dari ada susunan, dan pengulangan ini kadang disebut ‘CROSING’ mempunyai tujuan untuk memberikan rasa seimbang

BALANCE THROUGH ‘CROSSING’ OR REPETITION

Page 108: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Kombinasi dari berbagai warna dikatakan dikunci apabila tiap-tiap warna mempunyai sesuatu yang sama dengan tiap – tiap warna yang lain. Seseorang yang ahli dalam pewarnaan suka mengatakan bahwa penguncian-penguncian warna ini adalah rahasia dari pada suksesnya.

KEYED COLOUR

Page 109: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Warna-warna dapat dikatakan kunci terhadap yang satu pada yang lain dalam cara-cara sebagai berikut :

• Dengan menetralisir• Dengan mencampur satu dengan yang lain sehingga

warna-warna itu mempunyai kesamaan cara ini disebut mixing

• Dengan mengglatsir dan memberi cadar ( Glazsing / pengkacaan )

• Netralizing, yaitu dengan mengikat warna yang netral.• Texturing, yaitu menggunakan tekstur kasar.• Greying, yaitu percampuran dengan abu-abu.

Page 110: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

KOMBINASI WARNA

• MONOCROMATIC : Mendekatkan dengan warna mudanya ( merah dengan pink )

• POLYCROMATIC : Berbagai warna dicampur-kan dengan cara penetralan

Page 111: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

PADUAN WARNA

Paduan Kuat Paduan lemah

Page 112: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

Warna-Warna Positif

Warna-Warna Negatif

Warna-Warna Pastel

Page 113: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

E. PSHICOLOGI WARNA

KESAN WARNA

• Panas : kuning, orange dan merah, sedikit

merah muda• Dingin : violet, biru, hijau• Berat : hitam, ungu, biru dan sedikit biru hijau• Ringan : Putih, orange, kuning dan kuning hijau• Jauh : violet, biru, biru hijau• Dekat : merah, orange, kuning

Page 114: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

ARTI SIMBOLIK WARNA ( IBARAT)

• Ungu : biasanya untuk kemuliaan / kebesaran

• Endigo : biasanya untuk ilmu pengetahuan• Biru : kebenaran• Hijau : pertumbuhan / penelitian• Kuning : ciptaan-ciptaan atau kreasi baru• Orange : kemajuan dan perkembangan• Merah : Puisi dan persajakan

Page 115: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

1. Merah : diasosiasikan pada darah melambangkan kesegaran, kesehatan, keberanian, kekuatan, kemarahan, perang, kekejaman, bahaya dll. Warna energik dan warna kuat, warna yang positif, agresif dan merangsang

2. Biru : Dingin dan menjauh, tenang melankolis. Tempat tinggal dewa / tuhan. Keyakinan, keteguhan, kesetiaan, kemurahan hati, kecerdasan dan kebenaran. Keadaan tak salah. Lambang aristrokrasi ( Eropa ) dan warna untuk raja.

Page 116: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

3. Kuning : Simbolik dengan sinar matahari, kehangatan, panas, kegembiraan, kemeriahan, cemerlang, kilauan, kuning emas, menggambarkan : kemuliaan, kemegahan dan kejayaan. Keramahan, supel dan riang, warna paling terang tapi kurang populer (khususnya kuning tua) biasanya dipakai oleh gereja-gereja di Eropa. Kemenangan, marah (kuning sutra), sakit, iri, penakut, cemburu, tak senonoh.

4. Ungu : Angkuh, kebesaran, kejayaan (gabungan sifat merah + biru ) jantan dan ningrat.

Page 117: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

5. Putih : Suci, kemurnian, perdamaian, ketentraman, kebenaran, keadaan tak salah, simbol kehalusan, kelembutan dan kewanitaan.

6. Hitam : Sengsara, bencana, berkabung, kemuraman, kegelapan, kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan. Aspek-aspek simbol hitam : teror, horor, kejahatan, ilmu sihir, kesalahan, kematian. Digunakan dengan putih mempunyai makna : resolusi, tenang dan sopan, keadaan yang mendalam dan kebijaksanaan.

Page 118: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli

7. Hijau : Diasosiasikan tentang alam dan kehidupan. Pertumbuhan dan kesuburan. Mempunyai arti simbolik : kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, pengharapan, kesanggupan, kebangkitan. Bisa aktif ( berdekatan dengan biru ), bisa pasif (berdekatan dengan kuning), emosinya netral ( lambang istirahat ) untuk upacara pembaptisan / kebangkitan

Page 119: Nirmana dwimatra (basic design) 2 Alvin Fadli