nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun yang...

117
i NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh N. NAFISATUR ROFIAH NIM 11112167 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH

MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

N. NAFISATUR ROFIAH

NIM 11112167

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

iii

NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH

MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

N. NAFISATUR ROFIAH

NIM 11112167

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

iv

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

v

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

vi

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sebaik-baik manusia adalah mereka (manusia) yang bermanfaat bagi orang lain.

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku,

para guruku, keluargaku,

serta siapapun mereka yang pernah berjasa dalam kehidupanku.

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya hingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini yang berjudul “Nilai-

Nilai Pendidikan Ukhuwah dalam Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci

Angin Karya Tere Liye.”

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga terang benderang, semoga kita semua diakui sebagai umatnya yang kelak

mendapatkan syafaatnya di akhirat.

Selanjutnya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Intitut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Yedi Efriadi selaku Pembimbing Akademik.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

ix

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

x

ABSTRAK

Rofiah, N. Nafisatur. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Ukhuwah dalam Novel Daun

yang jatuh tak pernah membenci angin. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata Kunci : Nilai-nilai Pendidikan Ukhuwah

Pendidikan ukhuwah sangat penting bagi manusia untuk membentuk

solidaritas seseorang. Maraknya konflik yang bersumber pada masalah-

masalah yang melahirkan perbedaan dapat membongkar bangunan

kebersamaan. Padahal perbedaan seharusnya dapat melahirkan hikmah

positif. Namun, dalam kenyataan perbedaan justru seringkali melahirkan

hancurnya nilai ukhuwah, hanya karena ketidaksiapan untuk memahami

cara berfikir, atau karena keengganan menerima perbedaan sebagai buah

egoisme yang tidak sehat. Karenanya, perlu adanya kajian mengenai

pendidikan ukhuwah yang mampu mengurangi permasalahan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Nilai-nilai pendidikan

ukhuwah (2) Karakter tokoh utama yang patut di teladani (3) Implikasi nilai-

nilai pendidikan ukhuwah di kehidupan sehari-hari dalam novel Daun yang

Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-Liye.

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library research),

pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Data mengenai

penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sekunder dengan

menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze

research), yakni menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama untuk

dideskriptifkan, diinterpretasi, lalu dianalisis dan kemudian disimpulkan.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa nilai-nilai pendidikan

ukhuwah dalam novel Daun yang jatuh tak pernah membenci angin karya

Tere Liye adalah: (1) Ukhuwah ubudiyah; menjaga & menciptakan

lingkungan dengan baik. Ukhuwah insaniyah (Basyariyah); menjaga

silaturahim, ramah-tamah, bekerja sama. Ukhuwah Wathoniyyah wa an-

nasab; kasih sayang, peduli, tolong menolong, saling menasehati. Ukhuwah

fi din Al-Islam; berduka ketika orang lain berduka, berjabat tangan bila

berjumpa (kecuali non muhrim), mengingatkan dalam kebaikan, mendoakan

orang lain. (2) Karakter tokoh utama yang patut di contoh yakni Tania;

berbakti kepada orang tua, giat (pekerja keras), amanah , optimis. Danar;

baik hati, ikhlas, sederhana, sopan santun. Ratna; sabar, pengertian, setia.

(3) Implementasi nilai-nilai pendidikan ukhuwah yakni dapat menjadi

gambaran dalam mendidik ukhuwah anak serta dapat menjadikan karya

sastra sebagai media pendidikan khususnya dalam menghadapi kemajuan

pengetahuan seperti sekarang ini.

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL .................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii

LEMBAR JUDUL SKRIPSI ....................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi

MOTTO ....................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Metode Penelitian .......................................................................... 7

F. Penegasan Istilah ........................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 13

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

xii

BAB II BIOGRAFI NOVEL

A. Biografi Tere Liye ........................................................................ 15

B. Karakteristik Novel Tere Liye ....................................................... 16

C. Karya-karya Tere Liye................................... ................................ 17

D. Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ................. 19

1. Profil Novel ................................................................ ............... 19

2. Sinopsis ................................................................ ..................... 19

3. Unsur Intrinsik ................................................................ .......... 24

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Nilai Ukhuwah .................................................................................. 42

B. Karakter Tokoh Utama ..................................................................... 49

BAB IV PEMBAHASAN

A. Nilai Ukhuwah ............................................................................... 54

1. Ukhuwah Ubudiyah ................................................................... 55

2. Ukhuwah Insaniyyah ................................................................. 58

3. Uhkuwah Wathaniyyah wa an-nasab ........................................ 63

4. Ukhuwah Fii din Al-Islam ......................................................... 68

B. Karakter Tokoh Utama .................................................................. 75

1. Tania ......................................................................................... 75

2. Danar ......................................................................................... 79

3. Ratna ......................................................................................... 84

C. Implementasi Nilai Pendidikan Ukhuwah .......................... ......... 88

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 93

B. Saran ............................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Riwayat Hidup Penulis

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

4. Nilai SKK

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

Sebagai makhluk individu ia memiliki karakter yang unik, yang berbeda satu

sama lain dengan fikiran dan kehendaknya yang bebas. Sedangkan sebagai

makhluk sosial ia membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah

kelompok yang mengakui keberadaannya. Kebutuhan untuk berkelompok ini

merupakan naluri alamiah, sehingga muncullah ikatan-ikatan yang dalam

islam dikenal dengan istilah ukhuwah.

Ukhuwah atau persaudaraan merupakan salah satu kekuatan perekat

sosial untuk memperkokoh kebersamaan. Fenomena kebersamaan ini dalam

banyak hal dapat memberikan inspirasi solidaritas sehingga tidak ada lagi

jurang yang dapat memisahkan silaturahmi di antara umat manusia sebagai

makhluk sosial yang dianugrahi kesempurnaan. Meskipun demikian,

bangunan kebersamaan ini seringkali terganggu oleh godaan-godaan

kepentingan yang dapat merusak keutuhan komunikasi dan bahkan

mengundang sikap dan perilaku yang saling berseberangan. Karena itu,

semangat ukhuwah secara sederhana dapat terlihat dari ada atau tidak adanya

sikap saling memahami untuk menumbuhkan interaksi dan komunikasi yang

menunjukkan pentingnya unsur solidaritas dan kepedulian dalam upaya

merakit bangunan ukhuwah. Sebab setiap individu dalam posisi yang sama,

masing-masing memiliki kelebihan lengkap dengan segala kekurangannya.

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

2

Sehingga untuk menciptakan wujud yang utuh diperlukan kebersamaan untuk

saling melengkapi, usaha saling tolong menolong, saling menjaga, saling

membela dan saling melindungi.

Dewasa ini nilai-nilai ukhuwah tidak lagi menjadi dasar melakukan

interaksi sosial dalam bangunan masyarakat tempat hidupnya sehari-hari.

Konflik yang bersumber pada masalah-masalah yang melahirkan perbedaan

dapat membongkar bangunan kebersamaan dalam seluruh tatanan

kehidupannya. Padahal perbedaan itu sendiri seharusnya dapat melahirkan

hikmah dalam bentuk kompetisi positif, mempertajam daya kritis maupun

dalam membangun semangat mencari tahu sesuai dengan anjuran

memperbanyak ilmu. Sayangnya, dalam kenyataan perbedaan itu justru

seringkali melahirkan hancurnya nilai-nilai ukhuwah, hanya karena

ketidaksiapan untuk memahami cara berfikir yang lain, atau karena

keengganan menerima perbedaan sebagai buah egoisme yang tidak sehat.

Allah SWT berfirman,

“… Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan

jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu

dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu

terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat

kebajikan” (QS. Al-Maidah: 48).

Dalam ayat tersebut Allah swt menjelaskan bahwa perbedaan

merupakan kehendak-Nya yang berlaku dalam kehidupan. Selain perbedaan,

juga untuk kelestarian hidup sekaligus demi mencapai tujuan kehidupan

makhluk di bumi ini.

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

3

Subhanallah, meskipun sudah dijelaskan begitu jelasnya bahwa

perbedaan adalah kehendak Ilahi, namun tetap saja ukhuwah telah menjadi

barang antik yang sulit dinikmati secara bebas dan terbuka. Karena ukhuwah

dimungkinkan hanya dapat terwujud apabila masyarakat sudah mampu

memiliki dan menghayati prinsip-prinsip toleransi, sekaligus terbuka untuk

melakukan tausiyah (saling mengingatkan).

Sejalan dengan hal diatas, seorang sastrawan ingin menyampaikan

pesan-pesan atau nilai-nilai pendidikan ukhuwah melalui karya sastranya

sebagai bentuk budaya manusia yang dapat dikatakan sebagai salah satu

bentuk pendidikan informal. Karya sastra khususnya novel merupakan bentuk

karya sastra yang paling populer dan banyak beredar karena daya

komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sehingga novel sangat efektif

apabila digunakan sebagai sarana pendidikan dengan memasukkan nilai-nilai

pendidikan dalam alur ceritanya. Maka membaca sebuah novel adalah

memanfaatkan seluruh panca indera untuk berimajinasi mengikuti alur cerita

novel.

Novel yang baik adalah novel yang tidak hanya menghibur

pembacanya, namun juga mengajak pembaca untuk melihat dunia lain yang

lebih luas. Salah satunya adalah novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin karya Tere-Liye. Novel ini merupakan novel pembangun

jiwa, karena kisah di dalamnya dapat dijadikan cermin diri. Selain itu novel

ini juga mempunyai fungsi sosial, sehingga dapat ikut membina masyarakat

menjadi manusia yang bersosial.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

4

Tokoh utama yang menonjol dalam novel ini adalah Danar dan Tania.

Danar merupakan lelaki bujang dan bekerja di sebuah perusahaan, memiliki

karakter baik, sosial tinggi juga peduli pendidikan. Ia diceritakan sebagai

seorang yang mempunyai perangai yang sangat halus, sabar dan juga

bijaksana. Novel ini menceritakan kepedulian Danar terhadap orang lain,

yakni pengamen jalanan yang pada awalnya tidak ia kenal hingga mampu

mengantarkan ke gerbang kesuksesan. Dialah Tania, gadis kecil yang

berjuang melawan kerasnya hidup sebagai pengamen jalanan di ibu kota

hingga mendapatkan beasiswa sekolah di Singapura. Ia mampu bersosialisasi

dengan baik dengan teman barunya dari berbagai penjuru Negara, bahkan

hingga menjadi owner toko bakery disana.

Tokoh utama lainnya dalam novel ini Ratna, sebagai tokoh protagonis

menurut sudut pandang aku “Tania”. Sedangkan tokoh pendukungnya yaitu

Ibu, Ane, Adi, dkk. Konflik dalam novel ini dikemas dengan sangat indah.

Sehingga akan membawa manfaat dan memberikan motivasi untuk senantiasa

peka dan peduli terhadap lingkungan, bekerja keras untuk masa depan yang

lebih baik dan juga menjaga keikhlasan kita dalam berjuang untuk kebaikan.

Tere-Liye merupakan novelis terkemuka di abad ini. Banyak novel

yang diterbitkan sarat akan muatan nilai pendidikannya, pun pada novel ini.

Karakter tokoh yang mampu menyuguhkan nilai-nilai persaudaraan

(ukhuwah) tanpa melihat status sosial, ekonomi, suku bahkan kebangsaan

mampu menjadi teladan, sehingga dengan novel yang sarat akan nilai

ukhuwahnya, maka penanaman ukhuwah dalam jiwa melalui sebuah cerita

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

5

akan lebih efektif. Karena dengan cerita pembaca mampu menuju kealam

imajinatif dan dimungkinkan dapat dengan mudah mengambil hikmahnya

untuk diterapkan dalam dirinya.

Penanaman ukhuwah sejak dini sangat penting bagi bekal hidup

manusia. Sebagai karya sastra, novel ini dimungkinkan mampu mengajak

pembacanya menjadi manusia yang bisa memahami dan mengamalkan nilai

ukhuwah yg dipelajarinya melalui alur cerita yang dibawakan masing-masing

tokoh dengan berbagai karakternya.

Bermula dari pentinganya pendidikan ukhwah ini, maka penulis

beranggapan bahwa novel ini sangat menarik untuk diteliti lebih dalam. Oleh

sebab itu penulis menulis skripsi yang berjudul “NILAI-NILAI

PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH

TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE-LIYE”

B. Rumusan Masalah

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

6

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis

formulasikan menjadi rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan ukhuwah yang terkandung dalam

novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-Liye?

2. Bagaimanakah karakter tokoh utama yang patut diteladani dalam novel

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-Liye?

3. Bagaimanakah implikasi nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-Liye dalam

kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan adanya tiga permasalahan di atas maka penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimanakah nilai-nilai pendidikan ukhuwah yang terdapat

dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-

Liye.

2. Mengetahui bagaimanakah karakter tokoh utama yang patut diteladani

dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-

Liye.

3. Mengetahui implikasi nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel Daun

yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere-Liye di kehidupan

sehari-hari.

D. Manfaat Penelitian

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

7

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memiliki kegunaan

diantaranya:

1. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, bisa digunakan

sebagai pustaka bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang nilai

pendidikan dalam sebuah novel.

2. Memberikan kontribusi kepada masyarakat luas sebagai tambahan

keilmuan, sehingga bisa mendapatkan beragam wawasan pengetahuan dan

akan menjadikan semakin luas pula wawasan yang dimiliki.

3. Bagi penulis, sebagai bahan latihan dalam penulisan ilmiah sekaligus

memberikan tambahan pengetahuan tentang pendidikan ukhuwah sehingga

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Metode Penelitian

Metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang berarti cara atau

suatu jalan. Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library research),

data mengenai penelitian ini diperoleh dengan menggunakan pendekatan

deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Deskriptif analisis ini

mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide

pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat

interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang

dilakukan. (Moleong, 2005:29)

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

8

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama

analisis, yaitu novel yang kemudian dideskripsikan dengan cara

menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang

mengandung nilai-nilai pendidikan ukhuwah dengan menguraikan dan

menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang

dideskripsikan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan

sebagainya (Arikunto, 2006:231).

Melalui metode dokumentasi ini, diperoleh data penelitian dengan

cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel, jurnal, majalah,

maupun buku-buku yang yang berkaitan dengan pembahasan penelitian

guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh (Arikunto, 2006:231).

Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan terdiri

dari sumber data primer dan sekunder.

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

9

a. Sumber Data Primer

Berupa novel Daun yang jatuh Tak Pernah Membenci Angin,

yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Umum Jakarta pada tahun

2010.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan

objek penelitian, baik itu berupa wawancara, buku, artikel, website dan

blog di internet yang berupa jurnal.

4. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan

dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang

dideskripsikan.

Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksanaan metode analisis

isi adalah penafsiran, sehingga peneliti menekankan bagaimana memaknai

isi komunikasi, memaknai isi interaksi simbolik yang terjadi dalam

peristiwa komunikasi.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Daun Yang

Jatauh Tak Pernah Membenci Angin yang mengandung nilai-nilai

pendidikan ukhuwah.

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

10

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data

adalah sebagai berikut:

a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Daun

Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang berhubungan dengan

nilai-nilai pendidikan ukhuwah.

b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Daun

Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang berhubungan dengan

nilai-nilai pendidikan ukhuwah.

c. Langkah analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel Daun Yang

Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang berhubungan dengan nilai-

nilai pendidikan ukhuwah.

d. Langkah pengambilan kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari

novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang

berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan ukhuwah.

F. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas dan mempertegas istilah serta menghindari

kesalah pahaman terhadap judul yang penulis bahas maka perlu adanya

penegasan istilah dengan arti atau pengertian masing-masing kata agar mudah

dipahami, yakni sebagai berikut:

1. Nilai

Nilai menurut Tyler dalam Darmiyati Zuchdi (2011: 195) adalah

suatu objek, aktivitas atau ide yang dinyatakan oleh inividu yang

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

11

mengendalikan pendidikan dalam mengarahkan minat, sikap dan

kepuasan.

Sedangkan menurut Rokeach dalam Darmiyati Zuchdi (2011:195)

nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau

perilaku yang dianggap baik dan dianggap jelek.

Dari pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai

adalah suatu objek, ide atau tindakan dari keyakinan atau kepercayaan

tentang perbuatan baik ataupun buruk untuk memperoleh tujuan.

2. Pendidikan Ukhuwah

Pendidikan menurut UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS dalam

Suwarno (2006: 21) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Sedangkan ukhuwah adalah persaudaraan dari adanya persamaan

dan keserasian dengan pihak lain, baik meliputi persamaan keturunan,

suku, bangsa, agama dan lainnya (Firdaus, 2006: 163).

Dari pengertian pendidikan dan ukhuwah di atas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan ukhuwah adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh

islam sehingga muncullah rasa simpati, tolong menolong, saling mengasihi

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

12

dan lain sebagainya sehingga terbentuklah solidaritas yang kuat diantara

mereka.

3. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,

biasanya dalam bentuk cerita (Maslikha, 2013:126).

Sedangkan Komaruddin dan Yooke (2006: 162) mendefinisikan

bahwa novel merupakan karangan sastra prosa yang panjang dan

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di

sekitarnya dengan cara menonjolkan sifat dan watak tokoh-tokoh itu.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa novel adalah karya fiksi berbentuk

prosa panjang yang tertulis dan mengandung rangkaian cerita kehidupan

tokoh.

4. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin adalah salah satu

karya sastra berbentuk novel yang berkualitas dan sangat menginspirasi.

Novel ini karya Tere Liye. Sastrawan Indonesia yang produktif dan

menginspirasi lewat karyanya.

Dari penegasan istilah di atas, nilai Pendidikan ukhuwah dalam

novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye

adalah tindakan atau perbuatan yang dapat menjaga persaudaraan antar

manusia, baik persaudaraan keturunan, suku, bangsa, agama dan lainnya

sesuai ajaran agama islam yang ditunjukkan dalam sebuah novel yang

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

13

sangat menginspirasi yaitu Tere Liye dalam novel Daun Yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab terdiri dari

beberapa sub-sub yang antara satu dengan lainnya saling berhubungan.

Adapun rinciannya sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini memberikan deskripsi tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, ruang lingkup dan pembatasan masalah, penegasan

istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II: BIOGRAFI NOVEL

Dalam bab ini akan memuat tentang biografi penulis, biografi novel

yang mencakup unsur intrinsik dalam novel Daun yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin.

BAB III: DESKRIPSI PEMIKIRAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pemikiran penulis

mengenai nilai-nilai pendidikan ukhuwah dan karakter tokoh utama

yang patut di teladani dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

14

BAB IV: ANALISIS

Dalam Bab ini akan disajikan analisis mengenai: Nilai-nilai

pendidikan ukhuwah dalam novel, karakter tokoh utama yang patut

diteladani dalam novel, dan implikasi nilai-nilai pendidikan

ukhuwah dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci

Angin di kehidupan sehari-hari.

BAB V: PENUTUP

Merupakan bab terakhir dari rangkaian penulisan skripsi yang

terdiri kesimpulan dan beberapa saran terkait dengan studi novel.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

15

BAB II

BIOGRAFI NOVEL

A. Biografi Penulis

Tere Liye merupakan nama pena seorang penulis tanah air yang

produktif dan berbakat, sedangkan nama aslinya adalah Darwis. Meskipun

Tere Liye termasuk salah satu penulis yang telah banyak menghasilkan novel-

novel best seller dengan penyampaian yang unik serta sederhana dan sudah

berulang kali dicetak bahkan sudah ada yang diangkat di layar lebar, namun

biodata dan biografi yang bisa ditemukan sangatlah sedikit. Apalagi disetiap

halaman belakang novel-novelnya tidak ada biografi singkat tentang

kehidupan dirinya dan keluarganya. Penulis yang satu ini memang berbeda

dengan penulis lain, mungkin itu cara yang dipilih untuk tidak

mempublikasikan terkait kehidupan pribadinya. Ia hanya berusaha

memberikan karya terbaik dengan tulus dan sederhana.

Tere Liye lahir pada tanggal 21 mei 1979. Lahir dan tumbuh dewasa

di pedalaman Sumatra Selatan. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini

berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani

biasa. Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan di SD N 2 dan SMP N 2

Kikim Timur Sumatera Selatan, kemuadian melanjutkan ke SMU N 9 Bandar

Lampung. Setelah itu melanjutkan belajarnya di Universitas Indonesia dengan

mengambil fakultas Ekonomi. Saat ini telah menikah dengan Riski Amelia

dan sudah dikaruniai seorang putra bernama Abdullah Passai dan seorang

putri bernama Faizah Azkia (Fathurrohman, 2016: 1).

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

16

Bagi masyarakat umum yang ingin berkomunikasi dengan Tere Liye

bisa melalui e-mail [email protected] atau [email protected]

dan bisa juga melalui web site www.darwisdarwis.multiply.com (Mutakin,

2013: 2).

B. Karakteristik Novel Tere Liye

Dari karya-karyanya, penulis bernama asli Darwis ini selalu

mengangkat hal-hal sederhana namun sarat pesan akan makna, sehingga

mampu menggugah hati pembacanya. Tere Liye ingin membagi pemahaman

bahwa sebetulnya hidup ini tidaklah serumit seperti yang dibayangkan

kebanyakan orang. Hidup adalah anugerah Yang Maha Kuasa dan sudah

semestinya harus disyukuri. “bekerja keras dan selalu merasa cukup,

mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta

berterima kasih, maka ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada di

genggaman kita”. Sederhana dan sangat menginspirasi. Karena

kesederhanaanlah yang mampu membuka hati, sehingga dengan hati yang

sudah terbuka maka setiap pesan-pesan positif itu dapat diterima dengan

sangat mudah (Mutakin, 2013: 2).

Begitulah karakteristik novel karya Tere Liye. Terkesan bahwa ia

menegaskan syukuri saja setiap apapun yang kita miliki, baik itu berupa

kekurangan terlebih kalau itu suatu kelebihan. Karya Tere Liye biasanya

menyelipkan seputar pengetahuan, moral dan agama islam. Sangat sederhana

dan inspiratif. Salah satunya adalah novel Daun yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin ini diceritakan secara sederhana dengan kalimat-kalimat

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

17

yang menarik, lucu, ceria, mengharukan, penuh keteladanan, menginspirasi

dan sarat dengan nilai pendidikan khususnya pendidikan ukhuwah.

C. Karya-karya Tere Liye

Berikut merupakan karya Tere-Liye di tahun 2014-2015 beserta

kutipan sinopsis yang telah diterbitkan dan sudah tersebar di seluruh

Indonesia, yaitu:

1. Bumi (Gramedia, 2014)

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh.

Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga

kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam.

Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru.

Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang

kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.

2. Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta ( Gramedia, 2014)

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta”

Kumpulan 24 sajak dengan ilustrasi terbaik dari Tere Liye.

Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan.

Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan.

Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan.

Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.

Para pecinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada.

Dan kasih sayang pun adalah sumber inspirasi paling deras yang

pernah ada.

Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi.

Agar mereka paham tentang perasaan.

Karena sungguh:

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta”

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

18

3. Rindu (Republika, 2014)

“Apalah arti memiliki,

ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?

Apalah arti kehilangan,

ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,

dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?

Apalah arti cinta,

ketika kami menangis terluka atas perasaan yg seharusnya indah?

Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yg

seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan?

Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu?

Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.”

4. About Love (Gramedia, 2015)

Jatuh cinta adalah salah satu anugerah terbaik. Cinta memberi kita

kesempatan untuk memahami banyak hal. Cinta juga menjadikan

kita lebih dewasa, lebih berani, dan bertanggung jawab. Cinta pula

yang menjadikan manusia sebagai manusia.

Masing-masing dari kita memiliki kutipan favorit tentang cinta. Satu,

sepuluh, atau bahkan seratus kutipan seperti yang ada dalam buku ini

bisa menjadi pegangan kita dalam mencinta.

5. Bulan (Gramedia, 2015)

Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti

remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu

yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan

hal-hal yang disukai remaja.

Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui

siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang

menakjubkan dengan tangannya.

Namanya Seli. Dan tangannya bisa mengeluarkan petir.

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

19

6. Pulang (Republika, 2015)

“Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di

tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak

dibanding di matanya.”

Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi

pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.

D. Novel

1. Profil Novel

Judul : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Penulis : Tere Liye

Desain dan ilustrasi Sampul : eMTe

Percetakan : PT Gramedia, Jakarta

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2010

Ukuran : 264 hlm; 20 cm

ISBN : 973-979-22-5780-9

2. Sinopsis

Tania adalah seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang mempunyai

adik bernama Dede, mereka putus sekolah dan menjadi pengamen dengan

menyanyikan lagu-lagu dewasa demi mengumpulkan pundi-pundi uang di

jalanan ibu kota sepeninggal ayahnya. Sejak itulah kehidupan yang pas-

pasan berbalik menjadi serba kekurangan. Mereka diusir dari kontrakan

dan memutuskan tinggal di rumah kardus dekat dengan sungai dan tempat

pembuangan bersama ibunya yang bekerja serabutan dan sakit-sakitan.

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

20

Setiap hari mereka membantu ibunya mencari nafkah dari bus satu ke bus

lainnya tanpa kenal lelah menerjang teriknya panas dan hujan.

Tanpa disangka-sangka kehidupan yang malang itu mendadak sirna

sejak Tania bertemu dengan seseorang yang dikirim Tuhan kepadanya.

Waktu itu malam mulai larut, Tania dan Dede sedang mengamen di sebuah

bus kota yang penuh dengan orang-orang yang baru pulang kerja. Saat

mengamen itulah kaki Tania yang tanpa alas dan berbaju lusuh menginjak

sebuah paku payung, menciptakan luka di telapak kakinya dan membuat

darah mengalir deras. Tania mencoba menahan rasa sakit, sementara

adiknya hanya bisa panik tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Orang-

orang dalam bus hanya melirik tanpa rasa iba. Ketika itulah seseorang pria

muda tampan dengan wajah ramahnya menolong dan membalut kakinya

dengan sapu tangan putih bersih miliknya.

Dengan kaki yang masih pincang, keesokan harinya Tania kembali

mengamen bersama Dede. Mereka bertemu lagi dengan seseorang itu, dia

datang menghampiri dan memberikan dua buah kotak. Kotak tersebut

berisi sepatu. Hari itu juga seseorang itu berkunjung kerumah kardus untuk

bertemu dengan Ibu Tania dan Dede, lalu mengatakan kalau dia akan

menyekolahkannya.

Sejak itulah kehidupan Tania mulai berubah. Tania kembali

bersekolah, kembali menuntut ilmu berkat seseorang yang dianggap

malaikat kiriman Tuhan untuk merubah kehidupan mereka dan

menjanjikan kehidupan baru yang jauh lebih baik. Seseorang itu bernama

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

21

Danar. Dia tidak hanya membiayai sekolah Tania dan Dede, namun juga

mencukupi seluruh kebutuhan mereka. Memberikan tempat tinggal baru

bahkan sekarang Ibu diberi modal untuk membuka bakery sehingga sudah

tidak lagi bekerja serabutan. Hubungan keluarga Tania dan Danar

sangatlah dekat, bahkan Danar sangatlah senang dapat merasakan

kehangatan keluarga yang selama ini tidak dia dapatkan.

Pada suatu hari Danar mengenalkan sahabat wanitanya ke keluarga

Tania, namanya Ratna. Melihat kedekatan mereka, Tania tidak suka. Rasa

tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri, tapi Tania kecil belum bisa

menerjemahkan apa arti perasaan itu. Lambat laun setelah Tania beranjak

dewasa, Tania ahirnya sadar bahwa perasaan yang diam-diam tumbuh di

hatinya sejak dulu, sejak rambutnya masih dikepang dua bukanlah

perasaan biasa selayaknya seorang adik kepada kakaknya. Danar menjadi

pria yang membuka babak baru yang baik dalam kehidupan Tania, juga

menjadi cinta pertama baginya.

Beberapa tahun kemudian Ibu menyusul kepergian ayah Tania

karena sakit. Tania dan Dede sangat terpukul dengan kejadian itu. Sebelum

Ibu meninggal, Ibu menyampaikan pesan kepada Tania “ berjanjilah, nak..

kau tak akan pernah menangis sesulit apapun keadaan yang akan kau

hadapi. Kecuali demi dia”. Setelah kepergian ibu, Tania dan Dede tinggal

bersama Danar. Meski duka masih menyelimuti hati Tania, tapi hidupnya

harus terus berlanjut. Tania tumbuh menjadi gadis yang pintar dan

mendapatkan beasiswa ASEAN Scholarship untuk bersekolah menengah

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

22

pertama di Singapura. Dengan nasihat Danar, Tania berangkat ke

Singapura. Meninggalkan Dede, pusara ibu, dan tentu saja meninggalkan

Danar.

Hari-hari Tania di Singapura disibukkan dengan banyak kegiatan,

sibuk belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang serba

disiplin, teman-teman dari berbagai penjuru Negara yang tentunya

mempunyai banyak perbedaan namun tetap satu tujuan.

Suatu hari Danar dan Dede mengunjungi Tania di Singapura dalam

rangka merayakan ulang tahun Tania yang ke-tujuh belas. Danar

memberikan liontin kepada Tania, juga Ibu dan Dede mendapatkan liontin

yang sama. Tiga tahun terlewati. Tania kembali pulang ke Indonesia dan

menghabiskan masa liburannya.

Tania kembali menerima biasiswa untuk melanjutkan studi Sekolah

Menengah Atas-nya di Singapura lagi. Saat hari kelulusan SMA-nya

Danar datang dengan Ratna. Pada saat mereka makan malam bersama

dengan Tania, mereka memberi kabar yang sangat menyakitkan bagi

Tania. Karena Danar dan Ratna memutuskan untuk menikah dan meminta

kepada Tania agar bisa pulang ke Indonesia untuk membantu menyiapkan

pernikahan tersebut. Akan tetapi Tania selalu menjawab tidak bisa pulang

untuk pernikahan mereka setiap Ratna, Dede dan Danar bertanya, bahkan

tekadnya untuk tidak pulang ke acara pernikahan mereka sudah ada sejak

kembalinya mereka ke Indonesia.

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

23

Beberapa hari sebelum pernikahan, Ratna mengunjungi Tania

husus untuk meminta agar Tania bisa pulang, akan tetapi tetap saja tidak

membuatnya berubah fikiran bahwa Tania tidak bisa pulang. Meskipun

kehadirannya sangatlah dinanti, Tania tidak mau datang karena ia mengira

jawaban dari pertanyaannya selama ini tentang perasaan Danar yang

sebenarnya sudah jelas. Malaikatnya itu tak pernah mencintainya.

Sejak pernikahan mereka, Tania tidak berkomuniakasi dengan

Danar. Sebaliknya Ratna selalu menceritakan kehidupan setelah

pernikannya yang tidak bahagia kepada Tania via e-mail. Ratna merasa ia

sedang bersaing dengan bayangan yang tidak tahu siapa orangnya. Hingga

Ratna memutuskan kembali ke orang tuanya untuk sementara. Akhirnya

Tania pulang ke Jakarta dan menanyakan langsung kepada Danar

sebenarnya apa yang terjadi.

Hari itu terbongkarlah teka-teki yang selama ini mengganjal di

fikiran Tania, saat sesampai di Indonesia. Dede akhirnya bercerita tentang

semuanya. Maksud dari semua perlakuan Danar selama ini. Juga tentang

sebuah draf novel “Cinta Pohon Linden” di laptop Danar yang pernah ia

baca, yang katanya tidak akan selesai. Novel itu bercerita tentang Tania

dan Danar. Tentang perasaan Danar yang sebenarnya. Tapi novel itu

berhenti, pada saat hari pernikahan Danar dengan Ratna.

Tania kemudian bergegas mencari Danar. Tania bertemu dengan

Malaikatnya itu dibawah pohon linden, dekat rumah kardus mereka dulu.

Dan disinilah akhirnya semua kebenaran terungkap, semua perasaan

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

24

terluapkan. Tetapi tidak ada yang berubah, karena semuanya sudah

terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna, dan

Ratna sedang mengandung. Akhirnya, Tania kembali ke Singapura.

Memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya, sama-sama

melepaskan dan mengikhlaskan perasaan yang selama ini mereka pendam

diam-diam itu.

3. Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik adalah unsur dalam yang membangun prosa

(Wiyanto, 2012: 213). Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur

yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Unsur yang

dimaksud untuk menyebut sebagian saja misalnya, cerita, plot, penokohan,

tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-

lain (Nurgiyantoro, 2012: 23).

Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Daun yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin adalah sebagai berikut:

a. Tema

Tema adalah suatu gagasan, ide atau pikiran utama yang

terdapat dalam suatu karya sastra. Sedangkan Karina (2008: 10)

mendefinisikan bahwa tema merupakan struktur dasar sebuah cerita

yang sangat penting dan mendasar. Dengan tema, desain keseluruhan

cerita akan tepat, kata-kata akan mengalir juga karakterisasi tokoh dapat

terbentuk dengan baik.

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

25

Wiyanto (2012: 214) mengemukakan bahwa adakalanya dalam

satu cerita memiliki lebih dari satu tema yang dibicarakan. Meskipun

demikian, pasti ada salah satu tema yang dominan.

Tema yang diambil dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin karya Tere Liye yaitu ikhlas dalam menerima takdir

Tuhan. Dalam novel ini, penulis berhasil menggabungkan antara

perjuangan, romantisme, serta solidaritas yang tinggi diantara berbagai

perbedaan yang ada dalam lingkungan kehidupan tokoh-tokoh.

b. Penokohan

Suroto (1989: 92) mendefinisikan bahwa penokohan adalah

bagaimana pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam ceritanya.

Tokoh dalam cerita biasanya ditampilkan secara lengkap, yakni yang

berhubungan dengan ciri-ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku,

kebiasaan dan berbagai sifat lainnya (Nurgiyantoro, 2000: 13).

Adapun tokoh-tokoh dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin karya Tere Liye yang berperan sebagai tokoh

protagonis adalah Tania, Danar, Dede, Ibu, Ane, Adi, Miranti, Sophi,

karyawan toko buku. Sedangkan yang berperan sebagai tokoh antagonis

yakni Ratna, Jhony Chan, Maggie dkk, Miss G.

1) Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang menampilkan

sesuatu sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita, sebagai

pembaca.

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

26

a) Tania

Merupkan tokoh utama, ia adalah gadis kecil yang hidup

serba kesusahan bersama dengan Ibu dan adiknya sejak ayahnya

meninggal dunia. Pekerjaan sehari-harinya menjadi pengamen

jalanan di ibu kota. Kemudian Tania tumbuh menjadi gadis yang

cantik dan cerdas, menerima beasiswa sekolah di Singapura dari

SMP sampai bangku perkuliahan. Ia memendam perasaan

terhadap Danar, akan tetapi pada ahirnya Tania memilih untuk

pergi dari kehidupan Danar dikarenakan tak sanggub menjalani

kisah cintanya yang rumit. Berikut kutipan novelnya:

Aku juga pekerja keras (Liye, 2010: 33).

“Kau anak yang pintar, Tania! Amat pintar!” (Liye, 2010:

36).

Karena beasiswa bulananku lebih dari cukup, semua uang

transfer itu tidak pernah ku sentuh. Ku tabung. (Liye,

2010: 90).

b) Danar

Merupakan seorang pria muda yang baik hati, penyayang

dan penolong. Yakni seseorang yang menolong keluarga Tania

dari kerasnya kehidupan. Menyekolahkan, memberi tempat

tinggal, merawat dan menjaga Tania sejak kecil tanpa meminta

balasan. Pria yang memiliki perbedaan usia cukup jauh dengan

Tania ini memiliki perasaan cinta yang tak mungkin di

ungkapkan. Dengan keadaan yang tidak memungkinkan itu,

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

27

Danar memendam perasaanya dan memutuskan untuk menikah

dengan Ratna. Berikut kutipan novelnya:

Aku ingat sekali saat menatap mukanya untuk pertama

kali. Dia tersenyum hangat menentramkan. Mukanya amat

menyenangkan. Muka yang memesona oleh cahaya

kebaikan (Liye, 2010: 23).

Dia meminjamkan buku-buku dalam lemari tersebut

kepada kami. Tanpa perlu repot-repot mencatatnya. Siapa

saja bisa mengambil sendiri. Dan terserah mau

dikembalikan kapan. Dia tidak peduli kami akan

mengembalikannya atau tidak (Liye, 2010: 38).

“Kau lihat siapa yang akan kehilangan kalau dia

meninggal. Anak-anak itu tak punya siapa-siapa lagi

selain dia. Ya Tuhan, lakukanlah apa saja aku mohon….”

(Liye, 2010: 56).

c) Dede

Merupakan adik Tania, kini menjadi pemuda yang baik,

menyanyangi keluarganya, cerdas, memiliki nalar yang tinggi,

tampan, amanah, serta tidak bisa diam. Dede seringkali

menyeletuk dan mengoceh ketika sedang berkumpul dengan Oom

Danar, Tania, dan Kak Ratna. Ia memiliki hobi bermain lego,

sejak lego pertama yang ia dapatkan dari Oom Danar sewaktu

masih kecil dulu. Ia juga pandai bercerita, karena sering bercerita

bersama Oom Danar di kelas mendongeng. Berikut kutipan

novelnya:

Dede juga sudah bisa menghapal semua abjad.

Bayangkan, hanya dalam waktu satu hari (Liye, 2010: 34).

Soal menepati janji, Dede sama seperti aku, bisa

dibanggakan. Yang susah adalah membuatnya bersepakat

di awal dengan janji tersebut. Sekecil itu Dede paham

betul soal tawar menawar janji (Liye, 2010: 52).

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

28

d) Ibu

Seorang wanita paruh baya yang sangat baik dan

menyayangi keluarganya. Beliau seorang pekerja keras yang rela

banting tulang untuk bekerja serabutan agar dapat memenuhi

kebutuhan anak-anaknya meski jauh dari kata cukup. Ibu

pengertian, serta sangat sabar dan tabah dalam menghadapi

kehidupan. Beliau juga seorang pencemas yang mengkhawatirkan

anak-anaknya. Berikut kutipan novelnya:

Ibu bekerja serabutan, apa saja yang bisa dikerjakan,

dikerjakan (Liye, 2010: 30).

Ibu sibuk mengingatkanku untuk beranjak tidur. Aku

menjawabnya singkat belum mengantuk. Setiap setengah

jam sekali Ibu menyuruh tidur. Dan aku selalu

menjawabnya sama (Liye, 2010: 34).

e) Adi

Merupakan teman Tania di Singapura yang sama-sama

dari Indonesia, juga penerima beasiswa. Ia Pemuda yang

mencintai Tania dan ia sangat mengenal sifat Tania yang cuek

dan tidak peduli dengan lelaki yang mengidolakannya, maka dia

memilih menjadi teman Tania untuk lebih dekat dengan Tania

meskipun dia cenderung diperalat oleh Tania. Berikut kutipan

novelnya:

“Ketahulailah, Tania, aku bisa menghentikan hujan ini….

Tetapi itu hanya bisa ku lakukan jika aku tidak sedang

dengan seseorang yang ku cintai…. Dan malam ini

sepertinya aku tidak bisa menghentikannya….” (Liye,

2010: 14).

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

29

Adi bisa menjadi sopir yang baik, deliveryman bisnis

kueku, tukang fotokopi bahan kuliah, dan berbagai

pernak-pernik lainnya (Liye, 2010: 186).

Adi beranjak mendekat ingin menggenggam tangannya.

Mengajak bersalaman (Liye, 2010: 188).

f) Ane

Teman baik Tania di Singapura, berasal dari Kuala

Lumpur. Ia mengetahui perasaan Tania kepada Danar, dia sering

memberikan nasehat dan menghibur Tania saat merasa sedih.

Berikut kutipan novelnya:

Anne tahu seluruh ceritanya. Aku memang dekat

dengannya. Anne satu-satunya sahabatku di Singapura.

Sahabat yang baik (Liye, 2010: 94).

“… Dan tahukah kau, saat melihatmu sekarang menangis,

hatiku juga seperti ikut tertusuk…” (Liye, 2010: 143).

Anne mengantarku ke bandara. Berbisik soal bersikaplah

dewasa (Liye, 2010: 235).

g) Miranti

Salah seorang teman waktu Tania masih kecil yang

kemudian meneruskan usaha toko kue ibu Tania. Ia sangat baik,

juga menghargai ibu Tania dan merasa berjasa kepada beliau

sehingga royalti dari hasil usahanya dia berikan kepada Dede adik

Tania. Berikut kutipan novelnya:

“Ah iya, Dede bawa oleh-oleh kue dari Kak Miranti…”

(Liye, 2010: 173).

“Royalti dan lain sebagainya. Kak Tania pokoknya harus

setuju” Miranti membujukku habis-habisan di email agar

aku mengizinkan Dede menerima uang transfer tersebut”

(Liye, 2010: 183).

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

30

Miranti benar-benar gadis yang baik (Liye, 2010: 183).

h) Sophi

Kekasih Dede yang memiliki paras cantik, tatapan mata

yang teduh dan menentramkan sama seperti tatapan mata Ibu.

Selain itu ia juga religius. Berikut kutipan novelnya:

Gadisnya berkerudung (Liye, 2010: 205).

“Hubungan kami itu unik. Karena bagi dia tidak ada

istilah pacaran. Dia justru mengajak segera menikah. Kan

repot banget, Kak Tania…” (Liye, 2010: 205).

Karakter yang tercermin dari wajah Sophi menjadi

padanan yang sempurna. Matang, pengertian, mau

mendengarkan, dan penyabar (Liye, 2010: 206).

2) Tokoh Antagonis

Tokoh Antagonis adalah tokoh penyebab terjadinya konflik.

Tokoh antagonis berperan sebagai penghalang tokoh protagonis dan

menggagalkan segala rencana yang dibuat tokoh protagonis (Sambu,

2013: 64).

a) Ratna

Seorang perempuan yang berperawakan seperti artis. Ia

baik, cantik, pengertian, penyabar, dan tulus. Ia begitu

menyayangi keluarga Tania, dan ialah yang ahirnya menikah

dengan Danar. Adapun tergolong tokoh antagonis hanya

merupakan dari sudut pandang tokoh utama yakni Tania yang

memiliki karakter dinamis. Berikut kutipan novelnya:

Aku menolak mentah-mentah saran Kak Ratna yang ingin

mengantar kami pulang. Aku meneriaki Kak Ratna keras

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

31

sekali. Kak Ratna tidak marah, bahkan berkaca-kaca

matanya (Liye, 2010: 56).

Kak Ratna membimbingku pelan-pelan. Pulang (Liye,

2010: 64).

Aku terkesima saat membuka pintu flat. Kak Ratna

tersenyum lebar aku terbata menyilakan dia masuk. Kak

Ratna memelukku hangat dan bersahabat layaknya teman

akrab. Ah, Kak Ratna memang sudah lama menganggabku

sebagai teman, bukan adik kecil lagi (Liye, 2010: 147).

b) Jhony Chan

Seorang pemuda yang sering mengganggu Tania dengan

tingkah lakunya yang jahat menurut Tania. Dia teman di

singapura yang menyukai Tania tetapi karena sikapnya yang sejak

awal tidak disukai oleh Tania maka dia hanya bisa

mengganggunya. Berikut kutipan novelnya:

Aku mengeluhkan satu cowok Singapura bertampang

China-Melayu yang selalu menggangguku. Namanya

Jhony Chan, tampangnya seperti artis Hongkong terkenal

itu (namanya juga mirip), tetapi kelakuannya jauh lebih

jahat dibandingkan penjahat kelas berat manapun (Liye,

2010: 88).

Si Jhony Chan itu juga semakin menyebalkan. Dia

beberapa kali terang-terangan mengajakku jalan

bareng… (Liye, 2010: 108).

c) Maggie dkk

Salah satu teman kuliah Tania di Singapura yang orang

tuanya tinggal di Selangor. Ia dan kawan-kawannya (gengnya)

terkenal dengan kecentilan dan kegenitannya, sehingga terkadang

membuat Tania jengkel. Berikut kutipan novelnya:

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

32

“Wow, cute” saat bersalaman dengannya. Teman-

temannya ikut tertawa. Berbisik dengan genitnya (Liye,

2010: 95).

Mereka malah iseng minta alamat e-mail dia, mau

bertanya. Duh, benar-benar geng cewek ganjen (Liye,

2010: 108).

d) Miss G

Merupakan pengurus makanan para siswa di sekolah

Tania di Singapura. Dia terkenal galak dan disiplin sehingga

banyak siswa yang tidak menyukainya termasuk Tania. Berikut

kutipan novelnya:

Tania: “Semalam Miss Gendut marah-marah lagi di

dorm” (Liye, 2010: 73).

Lebih galak daripada Miss G (Liye, 2010: 94).

c. Alur (Plot)

Alur adalah suatu rangkaian peristiwa-peristiwa dalam cerita

yang saling bersinambung berdasarkan logika sebab akibat. Sehingga

memperlihatkan bagaimana sebuah cerita itu berjalan. Biasanya dimulai

dengan perkenalan tokoh disertai wataknya yang nanti akan muncul

dalam peristiwa berikutnya (Wiyanto, 2012: 213). Alur atau Plot dibagi

menjadi 3, yaitu: alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Alur yang digunakan dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin karya Tere Liye adalaha alur campuran karena

susunan peristiwa yang diceritakan dalam novel tersebut ada yang maju

dan ada yang mundur. Hal ini dibuktikan oleh tahapan cerita berikut ini:

1) Alur Maju

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

33

Berikut ini merupakan kutipan dalam novel yang

menunjukkan alur maju:

Dua minggu kemudian, kami pergi ke toko buku ini. Toko

buku terbesar di kota kami. Berkeliling membeli

perlengkapan sekolah. Minus sepatu, karena dia sudah

membelikannya waktu di bus kota dulu, minus seragam

merah-putih, karena Ibu sudah memesannya pada tetangga

tukang jahit dua hari lalu (Liye, 2010: 29).

Esok harinya setelah dari toko buku ini bersamanya,

jadwalku berubah seratus delapan puluh derajat. Pagi-pagi

aku berangkat ke sekolah. Masuk jam tujuh teng. Sekolahku

dekat dengan rumah kardus. Berangkat bersama adikku.

Jalan kaki (Liye, 2010: 33).

Enam bulan kemudian aku justru benci kata “kesibukan”!

Gara-gara itu, belakangan dia semakin jarang singgah di

kontrakan kami saat pulang dari kantornya. Seminggu sekali.

Dua minggu sekali. Lantas hanya sebulan sekali. Padahal

saat-saat berkunjungnya selalu menyenangkan buat aku dan

adikku (Liye, 2010: 47).

2) Alur Mundur

Berikut ini merupakan kutipan dalam novel yang

menunjukkan alur mundur:

Sama tidak mengertinya saat salah seorang teman lamaku,

Adi, melakukan sesuatu yang lebih gila lagi daripada

sekadar sapaan cowok tadi setahun silam. Di toko buku ini

juga.

Waktu itu sama seperti sekarang, musim hujan. Hujan deras

turun membungkus kota ini. Suara jutaan butir air yang

menghunjam bumi terdengar keras hingga ke dalam. Adi

yang “kebetulan” menemaniku berkeliling mencari novel

karangan seseorang tiba-tiba menarik tanganku. (Liye, 2010:

13).

Toko buku ini menjadi penanda perjalanan sepuluh tahun

terakhir hidupku yang penuh warna.

Tonggak indah yang akan selalu kukenang.

Sepuluh tahun silam di toko inilah untuk pertama kalinya aku

bisa merasakan janji masa depan yang baik. Merasakan

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

34

kesenangan kanak-kanak yang sempurna. Merasakan betapa

nyaman memiliki seseorang yang memperhatikan dan

melindungimu. Seseorang.

Kalian tak akan pernah menyangka, seperti apa rupa Tania

sepuluh tahun silam saat masuk ke toko buku ini untuk

pertama kalinya. Tania yang melangkah gemetar ragu-ragu.

Tania yang mulutnya terbuka sempurna membentuk huruf O.

malu menatap sekitar, dan takut sekali memecahkan barang-

barang yang dipajang. Padahal, bukankah disini satu pun

tidak ada gelas ataupun pring? (Liye, 2010: 16-17).

Aku ingat, terakhir memakai baju sebaik ini tiga tahun silam.

Saat pulang kampong berlebaran. Saat ayah masih hidup.

Saat kehidupan kami masih berjalan normal. Tiga tahun

berlalu, baju itu sudah kekecilan, membuat aku dan adikku

terlihat tidak nyaman malam itu. Tetapi siapa yang peduli?

(Liye, 2010: 18).

d. Sudut pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang terhadap kisah yang

diceritakannya (Wiyanto, 2012: 217). Menurut Rakai (2013: 73) sudut

pandang adalah sarana bercerita yang digunakan oleh penulis untuk

menyampaikan plot cerita kepada pembaca, sehingga sudut pandang

sangat berpengaruh terhadap jalannya cerita.

Secara garis besar terdapat tiga jenis sudut pandang, yaitu sudut

pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua dan sudut pandang

orang ketiga. Akan tetapi dari masing-masing sudut pandang

mempunyai variasi sendiri sesuai perkembangannya. Selain tiga

tersebut ada juga sudut pandang yang bersifat campuran,

Dalam novel ini penulis (Tere Liye) menggunakan sudut

pandang orang pertama pelaku utama. Cerita ini dikisahkan melalui

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

35

sudut pandang Tania, sang tokoh utama yang menyebutkan “aku”

disetiap sudut novel. Berikut kutipan novelnya:

Aku menghela napas panjang. Tanganku pelan menyentuh kaca

yang berembun (Liye, 2010: 7).

Aku menyeringai datar. Pertanyaan itu pura-pura. Aku tahu

persis. Dia tahu, seperti karyawan toko buku lainnya, setiap

malam aku datang kesini selalu sendirian (Liye, 2010: 12).

Aku semakin bingung. Adi berhasil menarikku ke dalam tumpah

ruahnya hujan yang membasahi tepi jalan Margonda. Basah

kuyup. Dia memegang lenganku. Kami berdiri berhadapan. Aku

tak mengerti apa maksud semua ini (Liye, 2010: 13).

e. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah cara khas yang digunakan penulis untuk

menyampaikan pikiran dan perasaan sehingga kalimat-kalimat yang

dihasilkan menjadi hidup, dapat menimbulkan perasaan dan tanggapan

tertentu dari pembaca. Semua itu membuat karya sastra semakin indah

dan bernilai seni (Wiyanto, 2012: 218).

Gaya bahasa dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin ada beberapa macam, yaitu:

1) Hiperbola

Suara jutaan butir air yang menghunjam bumi terdengar

keras hingga ke dalam (Liye, 2010: 13).

Esok malamnya e-mail Kak Ratna berdara-darah (Liye,

2010: 228).

Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku

memutuskan pulang segera ke Jakarta (Liye, 2010: 230).

2) Personifikasi

Hujan deras turun membungkus kota ini (Liye, 2010: 13).

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

36

Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa

ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat

melewatinya (Liye, 2010: 22).

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. (Liye, 2010:

63).

Menuju tempat rumah kardus kami dulu berdiri kokoh

dihajar hujan deras, ditimpa terik matahari (Liye, 2010:

231).

Angin malam memainkan anak rambut (Liye, 2010: 236).

Suara aliran sungai terdengar takzim (Liye, 2010: 238).

f. Latar atau setting

Latar atau setting merupakan setting tempat dan waktu serta

keadaan dibalik sebuah karangan yang diceritakan. Latar bisa

menunjukkan tempat, waktu atau kondisi dari cerita atau dialog tokoh

yang terdapat didalam sebuah narasi itu sendiri (Ipnu, 2014: 200).

Latar atau setting yang terdapat dalam novel Daun Yang Jatuh

Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye adalah:

1) Tempat

Yang menjadi latar tempat dalam novel ini yaitu di Negara

Indonesia dan Singapura. Lebih tepatnya di toko buku terbesar,

rumah kardus, kontrakan Danar, rumah sakit, bandara, dufan, pusara

ibu dan lingkungan sekitar di kota Depok. Sedangkan di Singapura

yakni di bandara, lingkungan sekolah penerima beasiswa ASEAN

scholarship, NUS, toko buku terbesar, tempat perbelanjaan, tempat

kerja Tania dan lingkungan tempat tinggal Tania di flat, asrama dan

apartemen.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

37

a) Indonesia

Toko buku ini penting. Selalu penting.

Toko buku ini menjadi penanda perjalanan sepuluh tahun

terakhir hidupku yang penuh warna (Liye, 2010: 16).

Aku semakin bingung. Adi berhasil menarikku ke dalam

tumpah ruahnya hujan yang membasahi tepi jalan

Margonda. Basah kuyup (Liye, 2010: 13).

Tiga tahun lamanya aku dan dede menjalani kehidupan di

rumah kardus itu. Mengenal hampir semua tikungan jalan

kota. Hafal mati semua bangunan yang berderet

memenuhinya. Sehafal kami dengan jumlah tumpukan

sampah di dekat rumah kardus. Rumah kardus dengan

sebatang pohon linden di sebelahnya (Liye, 2010: 30).

“Kenapa kalian tidak mengajak Ibu, Kak Ratna, dan Kak

Danar naik bianglala?” Kak Ratna bertanya sambil

tersenyum, waktu kami makan malam bersama di salah

satu kedai makanan yang banyak tersedia di Dufan (Liye,

2010: 42).

Meskipun kata “kesibukan” menyebalkan, aku sebenarnya

tetap bertemu dengannya seminggu sekali. Saat kelas

mendongeng. Maka setiap hari minggu tiba, aku dan dede

menyambutnya dengan senang. Itu menjadi pengganti

kunjungan malamnya. Kami berboncengan sepeda menuju

kontrakannya (Liye, 2010: 48).

Hari minggu. Kami semua sedang berkumpul di sisi

ranjang ibu, termasuk kak ratna. Suster dan dokter

berlarian membawa ibu ke ruang gawat darurat. Aku dan

dede berlari mengiringi ranjang ibu yang didorong buru-

buru (Liye, 2010: 54).

Saat aku akhirnya bisa pulang ke Depok. (Liye, 2010: 78).

Ketika tiba di bandara, dia dan Dede sudah berdiri

menjemputku di lobi kedatangan luar negeri (tidak ada

kak ratna di sana, dan itu kabar baik untukku) (Liye,

2010: 78).

Aku tersenyum sambil bersibak, agar mereka berdua bisa

merapat ke pusara ibu (Liye, 2010: 195).

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

38

b) Singapura

Hari-hariku penuh dengan hal-hal baru di Singapura

(Liye, 2010: 72).

Aku lulus urutan kedua dari seluruh siswa di sekolah.

Nomor satu untuk dua puluh dua penerima ASEAN

scholarship seluruh Negara (Liye, 2010: 77).

Buktinya, saat Dede ingin membeli buku-buku di salah

satu toko buku terbesar di Singapura, dia hanya

mengangguk. Mengiyakan (Liye, 2010: 97).

Aku mengajaknya jalan-jalan di Kampus National

University of Singapore (NUS) (Liye, 2010: 100).

Pukul 15:00 aku mengantar mereka ke Bandara Change

(Liye, 2010: 102).

Kepala Sekolah SMA-ku, seorang ibu dengan wajah

menyenangkan memelukku. “pidato yang bagus, Tania…

well, meskipun kami tetap sedikit pun tidak punya ide

siapa seseorang itu (Liye, 2010: 129).

Malamnya kuhabiskan berburu lego di salah satu

shopping center orchard road. Aku mesti berkali-kali

mengingatkan Dede bahwa uangku terbatas (memangnya

seperti dia dulu yang bisa membelikan kami apa saja, aku

kan masih mahasiswa) (Liye, 2010: 175).

Esok paginya saat hari Minggu, setengah hari dihabiskan

di kelas mendongeng. Kami (aku dan Anne) menggunakan

salah satu gudang di bangunan flat. Menyingkirkan semua

barang yang tidak perlu, menyulapnya menjadi kelas

mendongeng yang nyaman (Liye, 2010: 176).

Sehari setelah graduation day, statusku berubah menjadi

full-time senior associate di perusahaan pialang tempatku

selama enam bulan terakhir magang (Liye, 2010: 202).

Meskipun harus kuakui, setiap pulang ke apartemen-

sekarang aku menyewa satu unit di dekat kantor-

kehidupanku terasa kosong (Liye, 2010: 203).

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

39

2) Waktu

Rentang waktu yang digunakan dalam novel Daun yang Jatuh

Tak Pernah Membenci Angin adalah sejak Tania masih kecil dengan

rambut berkepang dua hingga ia dewasa dan menjadi gadis yang

sukses dan bekerja di Singapura. Akan tetapi jikalau dilihat dari

waktu, menunjukkan sebagai berikut:

a) Pagi

Besok pagi-pagi, ibu mengganti perban itu dengan lap

dapur, saputangan itu dicuci (Liye, 2010: 24).

Esok pagi selepas subuh, Ibu mengatakan beberapa hal

kepadaku dan Dede (Liye, 2010: 27).

Pagi itu ibu tiba-tiba tak sadarkan diri (Liye, 2010: 54).

b) Siang

Siang itu dia mengajak teman wanitanya. Namanya Ratna

(Liye, 2010: 39).

Kami makan siang di kantin mahasiswa (Liye, 2010: 101).

Kelas itu bubar pukul dua belas tepat, seperti di kota kami

dulu. Kami makan siang di rumah makan dekat flat (Liye,

2010: 177).

c) Sore

Sore itu, Ibu menggosok tubuh hitam dekilku,

menggunakan sampo banyak-banyak di rambutku yang

mengeriting dan bau karena terkena sinar matahari

seharian (Liye, 2010: 17).

Aku ingat sekali, sore hari Minggu itu seperti biasa aku

dan adikku pulang lebih lama dibandingkan anak-anak

lain (Liye, 2010: 38).

Sore itu juga Ibu dibawa pulang ke kontrakan (Liye, 2010:

61).

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

40

d) Malam

Malam ini hujan turun lagi. Seperti malam-malam yang

lalu. Menyenangkan (Liye, 2010: 7).

"Setiap malam aku datang ke toko buku ini" (Liye, 2010:

11).

Desau angin malam menerbangkan sehelai daun pohon

linden. Jatuh di atas rambutku. Aku memutuskan pergi

(Liye, 2010: 254).

3) Suasana

Latar suasana dalam novel ini sangatlah beragam, mulai dari

kebahagian, kemarahan, kesedihan dan lainnya.

Salah satunya yang paling ku ingat dan seketika membuatku

berlonjak gembira, aku akan kembali sekolah. Dede juga

akan di sekolahkan. Ibu tersengal haru saat mengatakan itu.

Bahkan menangis. Mendekap kami erat (Liye, 2010: 27).

Aku membalikkan badan sejenak. Menatap keramaian lantai

dua toko buku. Keramaian yang tadi kubelakangi. Orang-

orang memadati lantai dua toko buku. Hujan! Beberapa dari

mereka sebenarnya hanya mencari tempat berteduh. Sekalian

berteduh, sekalian melihat-lihat (Liye, 2010: 51).

Semua terasa lamban. Tersa menakutkan. Aku takut melihat

kalender. Aku takut melihat jam. Namun, pelan tapi pasti,

waktu terus bergerak. Tidak ada tangan yang bisa

menghentikannya (Liye, 2010: 153).

KAULAH YANG SALAH. KARENA KAU TAK PERNAH

MAU MENGAKUINYA! Aku membentaknya (Liye, 2010:

244).

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

41

g. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan dalam novel Daun Yang Jatuh

Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye ini adalah:

1) Bagaimanapun kerasnya hidup, harus tetap dijalani dengan penuh

semangat dan rasa syukur.

2) Mengikhlaskan segala sesuatu yang sudah menjadi keputusanNya

(takdir).

3) Belajar menjadi orang yang peka dengan lingkungan, yakni dengan

membantu orang lain yang membutuhkan tanpa memandang status

meskipun tidak diminta bantuan.

4) Bahwasanya dalam hidup harus tetap melakukan hal-hal yang baik,

meski terkadang tidak di dihargai oleh orang lain.

5) Menjalin hubungan baik yakni menjaga tali silaturahim dengan

siapapun, tanpa memandang ras, suku, agama dan Negara.

Kutipan Novel:

“Bahwa hidup harus menerima… penerimaan yang indah.

Bahwa hidup harus mengerti… pengertian yang benar.

Bahwa hidup harus memahami… pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan

pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian

yang sedih dan menyakitakan” (Liye, 2010: 196)

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

42

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Nilai Ukhuwah

Ukhuwah yang sering diartikan sebagai “persaudaraan” berasal dari

akar kata yang pada awalnya berarti “memperhatikan”. Hal ini

menggambarkan bahwasanya untuk mewujudkan persaudaraan diperlukan

adanya perhatian diantara mereka yang bersaudara. Sehingga makna tersebut

kemudian berkembang hingga ukhuwah diartikan sebagai persamaan dan

keserasian dengan pihak lain, baik meliputi persamaan keturunan, suku,

bangsa, agama dan lainnya (Firdaus, 2006: 163).

Berikut nilai ukhuwah yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh

Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye.

1. Menjaga & Menciptakan lingkungan dengan baik

Manusia diciptakan sebagai kholifah di muka bumi, sudah

sepantasnya menjaga dan menciptakan lingkungan dengan baik. Hal ini

ditunjukkan Tania menanam bunga bugenvil hingga berbunga indah.

Proses berbunga memerlukan banyak hal, salah satunya dirawat dengan

baik tanaman tersebut.

Aku sedang rileks membaca buku di teras belakang. Duduk di

kursi rotan beralas bantal-bantal besar. Menatap bugenvil yang

mekar berbunga. (Liye, 2010: 188)

Juga perilaku menjaga dan menciptakan lingkungan dengan baik

ditunjukkan Danar dengan mengubah tempat yang dulunya menjadi

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

43

pembuangan sampah, kini disulap menjadi taman yang indah dan tetap

membiarkan pohon linden hidup dikarenakan mengetahu kalau pohon

tersebut memberikan manfaat yakni menambah keindahan lingkungan

taman sekitar.

Tanah itu sekarang sudah ada yang membeli. Tidak tahu siapa.

Dan sudah disulap menjadi setengah taman. Tetapi pohon linden

itu tetap berdiri di sana. (Liye, 2010: 194)

Tidak ada sampah yang dulu banyak berserakan.

Sepotong tanah di bantaran itu sudah indah. Tanahnya digerus

menjadi datar sedemikian rupa. Atasnya ditanami rumput lembut

seluruhnya… kalian bisa duduk nyaman disana.

Pohon linden itu sedang berbunga. Bunga yang elok. Membuat

kuning seluruh permukaan pohonnya. Dan wanginya semerbak

memenuhi langit-langit malam. (Liye, 2010: 231-232).

2. Menjaga silaturahim

Menjaga silaturahim merupakan sesuatu hal yang berpahala,

silaturahim dalam hal ini ditunjukkan teman-teman Tania di Singapura

dengan menghadiri undangan acara ulang tahun Tania.

Beberapa temanku juga datang, termasuk si Jhony Chan itu.

(Liye, 2010: 94)

Juga dilihatkan pada saat Tania mengunjungi temannya di Kuala

Lumpur.

Aku memutuskan berkunjung ke rumah Anne di Kuala Lumpur.

(Liye, 2010: 132)

3. Ramah-tamah

Danar mempunyai karakter yang ramah, sehingga orang yang

berada di sekelilingnya merasa nyaman. Hal ini ditunjukkan saat Danar

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

44

bersama teman-teman Tania sewaktu merayakan ulang tahun Tania di

Singapura. Meskipun usia mereka terpaut jauh lebih muda, namun Danar

tetap bisa menyesuaikannya.

Dia seperti biasa amat menyenangkan bagi orang yang baru

mengenalnya. Bercanda. Bercerita banyak hal. Membuat ruang

tamu itu terkadang diam mendengarkan. Melanjutkan

perbincangan lain, dan seterusnya. (Liye, 2010: 95)

Tidak hanya Danar, Tania juga mempunyai sifat yang ramah.

Dilihat dari banyaknya teman-teman dari penjuru negara di kelasnya yang

nyaman tolong kepadanya.

“Wajahmu menyenangkan, tania. Dan itu membuat banyak orang

nyaman untuk bertanya dan bersamamu….” Itu yang dia jelaskan

saat kami pernah membahasnya dalam chatting singkat soal

kenapa teman-teman sekelasku lebih banyak bertanya kepadaku

dibandingkan dengan anak lain. (Liye, 2010: 106)

4. Bekerja sama

Bekerja sama dilakukan Tania sama Encik Faisal, Tania tanpa

memandang suku, kebudayaan bahkan dari Negara mana Encik Faisal

berasal. Yang terpenting kerja sama yang dilakukan memberikan

maanfaat dan orangnya amanah.

Bisnis kueku memang berkembang baik, sekarang sudah dua toko;

tetapi sekarang sepenuhnya dikendalikan Encik Faisal, salah

seorang karyawan lamaku… Encik Faisal menyerahkan laporan

dan aku memeriksanya. (Liye, 2010: 203)

5. Kasih sayang

Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya memang tiada tara,

mulai dari hal-hal yang kecil dan tidak disadari. Ini ditunjukkan ibu Tania

dengan memilihkan pakaiaan terbaik yang dimiliki untuk dipakai agar

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

45

anaknya patut dilihat. Meski pakaian terbaik miliknya adalah pakaian

yang super seadanya. Juga kasih sayangnya dapat dilihat saat ibu Tania

memberikan nasehat sebelum keberangkatan Tania dan Dede jalan-jalan

bersama Danar.

Kata ibu, “Tania, hati-hatilah disana! Kita harus mengganti

setiap barang yang rusak karena kita sentuh! Jaga adikmu, jangan

nakal…..” (Liye, 2010: 17)

Ibu memberikan pakaian terbaik yang disimpannya dalam

buntalan plastik diatas para-para kardus…. Aku senang saja

memakainya. Dede bahkan banyak menyimpul senyum. (Liye,

2010: 17)

Lain halnya dengan Danar yang menunjukkan kasih sayangnya

lewat tutur kata yang baik saat membujuk Dede.

Aku terkesima melihat cara dia membujuk Dede soal pensil

tersebut. Caranya memandang adikku, mengelus rambutnya,

tersenyum, dan berkata pelan menjelaskan sungguh memesona.

(Liye, 2010: 19).

6. Peduli

Danar mempunyai karakter yang peduli, dilihat bagaimana dia

bisa mengapresiasi kepada Tania dan Dede dengan tepat. Yakni bisa

menempatkan pujian sesuai porsi dan tempatnya.

Adikku Dede tersipu malu saat dipuji oleh dia (“Lihatlah!

Ternyata kau keren sekali.”). aku juga malu dengan “penampilan

baru” itu (“Dan kau cantik sekali, Tania!”). (Liye, 2010: 18)

“Kau anak yang pintar Tania!, Amat pintar!” (Liye, 2010: 36)

“Kau pandai bercerita, Tania! Amat pandai,” dia memujiku sore

itu. Aku tersenyum malu (Liye, 2010: 45)

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

46

7. Tolong menolong

Tolong menolong merupakan suatu keadaan yang menunjukkan

kesiapan dan ketersediaan membantu meringankan beban penderitaan dan

kesulitan orang lain tanpa mengharapkan pamrih atau balas jasa. Saling

membantu atau bekerja sama dengan orang yang ditolong.

Tolong menolong merupakan wujud peduli dan sayang terhadap

orang lain, hal ini dilakukan Danar kepada keluarga Tania. Danar

membantu membiayai sekolah Tania dan Dede, memberi modal untuk

membuka usaha kue serta merawat Tania dan Dede selepas ibunya

meninggal.

“Tetapi siapa yang akan membayarinya?” aku tersadarkan dari

kegembiraan sesaat. Jangankan sekolah, tiga tahun terakhir ini,

makan saja kami susah.

“Oom Danar…,” Ibu berkata pelan sambil menyeka sudut

matanya. Tersenyum. (Liye, 2010: 27)

Tentu saja semua modal usaha kue itu dari dia. Termasuk soal

saran bentuk kue-kuenya. Dia sedikitpun tidak meminta bagian

dari penjualan. Tidak sekalipun meminta ibu untuk

mengembalikannya. Hanya tersenyum lebar saat ibu memberikan

bungkusan kue untuknya. (Liye, 2010: 46)

Sehari setelah ibu meninggal, aku dan adikku pindah ke

kontrakannya. Kontrakan ibu dikosongkan (“Biar mereka bisa

segera melupakan semua kejadian menyakitkan ini,” itu katanya

kepada Kak Ratna saat berbenah-benah pindah). Kak Ratna

membantu banyak proses kepindahan itu. (Liye, 2010: 67).

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

47

8. Saling menasehati

Danar memberi nasehat kepada Tania dan Dede saat mereka

merajut di pemakan ibunya dan tak mau pulang. Juga menasihati Tania

agar tetap berangkat ke Singapura untuk mengambil beasiswa yang

diterimanya meskipun ibunya baru saja meninggal.

“Ketahuilah, Tania dan Dede…. daun yang jatuh tak pernah

membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak

melawan. Mengikhlaskan semuanya… Kita harus pulang, Tania.”

(Liye, 2010: 63)

“Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan

semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun

yang jatuh…. Biarkanlah angin yang menerbangkannya…. Kau

harus berangkat ke Singapura!” (Liye, 2010: 70)

Menasihati banyak hal (dia tak pernah langsung bilang seperti

apa; dia selalu mengatakannya lewat sebuah cerita).

Memotivasiku untuk terus belajar. Mengingatkan untuk menjaga

kesehatan, “Jangan lupa makan tepat waktu, Tania!” (Liye, 2010:

76)

9. Berduka ketika orang lain berduka

Tetangga sekitar ikut merasakan kesedihan atas kepergian ibu

Tania, mereka ramai melayat ke kontrakannya.

Sore itu juga ibu dibawa ke kontrakan. Dua tahun terakhir karena

kehidupan kami berjalan normal di kontrakan baru, tetangga

sekitar ramai melayat. (Liye, 2010: 61)

Adikku duduk bingung menatap tubuh ibu yang terbungkus kain

kafan. Semua mata memandang bersedih ke arahku dan Dede.

(Liye, 2010: 61)

10. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)

Berjabat tanggan merupakan wujud peduli yang dapat dilakukan

kepada selain non muhrim, setidaknya dengan berjabat tangan ada

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

48

interaksi yang dapat dirasakan bersama. Hal ini ditunjukkan Adi sebagai

tamu di rumah Danar sebagai sapaan hormat dan perkenalan.

Adi beranjak mendekat ingin menggengam tangannya. Mengajak

bersalaman. (Liye, 2010: 188).

11. Mengingatkan dalam kebaikan.

Merupakan kewajiban setiap muslim untuk senantiasa

mengingatkan untuk kebaikan, hal ini dilakukan Tania kepada Dede agar

dia semakin rajin melakukan shalat.

Aku tertawa mengingatkan agar dia lebih rajin shalat. (Liye,

2010: 205)

12. Mendoakan orang lain

Mendoakan orang lain sama halnya berdoa untuk diri kita sendiri,

untuk itu mendoakanlah untuk sesuatu hal yang baik saja. dalam hal ini

Tania, Adi dan Dede tetap mendoakan ibunya yang sudah meninggal.

Tidak hanya itu, Tania juga mendoakan Ratna sewaktu dia sakit.

Aku, adikku, dan Adi (yang pagi-pagi sudah datang ke rumah)

pergi ke pusara ibu. Dede membawa empat tangkai mawar merah.

Ini kebiasaanya. Adikku setiap minggu selama delapan tahun

terakhir selalu datang ke pemakaman ibu. Membawa mawar

merah. Mengadu. Bercerita. (Liye, 2010: 189)

Aku sudah jauh lebih sehat, Tania. Terima kasih. Kau pasti

banyak mendoakanku. Doa gadis sebaik dirimu pasti terkabul.

(Liye, 2010: 223)

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

49

B. Karakter Tokoh Utama

Berikut merupakan karakter tokoh utama yang patut di teladani dalam

novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye yaitu:

1. Tania

a. Berbakti kepada orang tua

Berbakti kepada orang tua sering disebut dengan birrul walidain,

yang artinya berbuat baik kepada kedua orang tua (Ilyas, 2007: 148).

Tania membantu ibunya berbisnis membuat kue. Hal ini

menunjukkan bahwa Tania melakukan pekerjaan sebagai wujud

berbakti kepada orang tuanya.

…aku dan adikku tetap sibuk. Membantu Ibu membuat kue-kue

itu, mengantarkannya ke tetangga, warung-warung, toko-toko,

juga beberapa koperasi di kampus. (Liye, 2010: 46).

Tania juga menunjukkan karakter berbakti kepada orang tuanya

b. Giat (Pekerja Keras)

Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dalam belajar

dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. (Zuchdi,

2013: 75). Karakter pekerja keras Tania ditunjukkan dalam

pengakuannya bahwa dirinya pekerja keras.

Aku juga pekerja keras. (Liye, 2010: 33)

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

50

Juga dibuktikan dengan beberapa kutipan yang menggambarkan

bahwa Tania bekerja keras dalam belajar, sehingga ia mampu menjadi

lulusan terbaik juga tercepat.

Setelah berjuang habis-habisan di ujian terakhir, akhirnya aku

berhasi melampaui 0,1 digit si nomor 1 selalu. Tipis sekali. Aku

mendapatkan predikat terbaik. (Liye, 2010: 127)

Aku hanya butuh dua tahun setengah untuk menyelesaikan

bachelor degree-ku di jurusan Commerce NUS. GPA (grade

point average)-ku tak kurang satu pun dari nilai maksimal.

Sempurna. Terbaik dalam catatan sejarah kampus tersebut.

(Liye, 2010: 159)

c. Amanah

Amanah adalah dipercaya, seakar dengan kata iman. Sifat ini

lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis keimanan seseorang

semakin pudar pula sifat amanah yang ada pada dirinya (Ilyas, 2007:

89).

Tania yang berjanji akan belajar sebaik mungkin, dalam hal ini

Tania memeperlihatkan karakter amanah terhadap dirinya, yaitu dengan

janjinya yang akan selalu ditepati.

Janji yang selalu kupegang. Aku akan belajar sebaik mungkin.

(Liye, 2010: 77)

d. Optimis

Optimis adalah suatu pandangan, harapan dan keyakinan baik.

Tania memiliki akhlak yang baik terhadap diri sendiri, yaitu dia

memandang masa depannya dengan penuh optimis.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

51

Anak kumuh dan kotor itu sudah berubah. Anak yang berlepotan

jelaga asap mobil, debu jalanan, sekarang tumbuh menjadi

gadis berambut hitam legam dengan tatapan mata yakin

memandang masa depan (Liye, 2010: 128).

2. Danar

a. Baik hati

Danar mempunyai sikap dan perilaku yang baik terhadap

sesama manusia dengan menunjukkan perhatian kepada orang lain,

meskipun itu belum kenal. Yakni ditunjukkan saat Danar membantu

Tania yang kakinya terkena paku disaat mengamen di dalam bus kota.

Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok dihadapanku.

Mengeluarkan saputangan dari saku celananya. Meraih kaki

kecilku yang kotor dan hitam karena bekas jalanan. Hati-hati

membersihkannya dengan ujung saputangan. Kemudian

membungkusnya perlahan-lahan. (Liye, 2010: 23)

b. Ikhlas

Ikhlas merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya. (Zuchdi, 2009:

28). Atau dengan kata lain berbuat tanpa pamrih, hal ini ditunjukkan

kepada Danar saat membantu Ibu Tania meberikan modal usaha kue.

Akan tetapi Danar tidak mau dikasih uang persenan laba penjualan.

Bahkan uang modalpun tidak mau dikembalikan.

Dia sedikitpun tidak meminta bagian dari penjualan. (Liye,

2010: 46)

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

52

c. Sederhana

Sederhana merupakan sikap dan perilaku yang menunjukkan

kesehajaan dan tidak berlebihan dalam berbagai hal. (Zuchdi, 2009: 28)

Kesederhanaan Danar ditunjukkan saat dia memilih syukuran

ulang tahun Tania dengan acara yang sederhana, bukan pesta-pesta

besar.

“… Om Danar paling benci kalau mesti pesta-pesta besar.

(Liye, 2010: 91)

d. Sopan Santun

Sopan santun merupakan akhlak terpuji, Islam mengajarkan agar

setiap muslim menjaga sopan santun dan kehormatan diri serta

keluarganya, agar bersopan santun kepada orang lain, yakni kepada

orang yang lebih tua juga kepada siapa saja. Dalam hal ini Danar

dengan mengalihkan pembicaraan dengan lembut, dan termasuk

perilaku yang sopan.

Dia mengalihkan pembicaraan dengan lembut. (Liye, 2010:

142)

3. Ratna

a. Sabar

Karakter sabar ditunjukkan saat Ratna menghadapi sifat Tania

yang keras, namun Ratna tetap tidak marah bahkan menghadapinya

dengan mata berkaca-kaca.

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

53

Aku menolak mentah-mentah saran Kak Ratna yang ingin

mengantar kami pulang. Aku meneriaki Kak Ratna keras sekali.

Kak Ratna tidak marah, bahkan berkaca-kaca matanya. (Liye,

2010: 56)

b. Pengertian

Saat mengunjungi Tania ke Singapura, Ratna tidak mau

merepotkan Tania dengan mengantarkannya pulang ke bandara. Hal

itulah yang menunjukkan bahwa Ratna mempunyai karakter

pengertian.

“Tak usah, Sayang. Aku sudah mengganggu harimu. Biar aku

pulang sendiri.” (Liye, 2010: 150)

c. Setia

Suatu hari Ratna pulang ke rumah orang tuanya, karena rumah

tangganya sedang ada masalah dan dia butuh menenagkan diri. Namun,

setiap saat Ratna tetap mengharap kehadiran suaminya yaitu Danar

untuk bisa bersama-sama lagi memperbaiki rumah tangganya yang

sempat renggang.

…Kak Ratna menunggu kedatangannya setiap saat. (Liye, 2010:

255-256)

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

54

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Nilai Ukhuwah

Selama ini masyarakat muslim dimungkinkan mengenal istilah

ukhuwah islamiyyah dengan makna persaudaraan yang dijalin oleh sesama

muslim. Oleh karena itu kata islamiah dianggab sebagai pelaku ukhuwah itu

sendiri. Padahal kata islamiah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih

tepat dipahami sebagai adjektifa, sehingga ukhuwah islamiah berarti

“persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”. Dua

alasan menurut Shihab (1996: 477-478) yang dijadikan sebagai pendukung

hal tersebut, yakni:

1. Al-Quran dan hadis memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan.

2. Karena alasan kebahasaan. Didalam bahasa arab, kata sifat harus

disesuaikan dengan yang disifati.

Ukhuwah yang diajarkan oleh islam telah dikemukakan di beberapa

ayat Al-Quran yang mengisaratkan bentuk atau jenis persaudaraan. Dari

semuanya itulah dapat disimpulkan bahwa kitab suci memperkenalkan empat

macam persaudaraan (Shihab, 1996: 480), yakni sebagai berikut:

1. Ukhuwah Ubudiyah (saudara kesemakhlukan dan kesetundukan dengan

Allah).

2. Ukhuwah Insaniyah (Basyariyah) yakni dalam arti seluruh umat manusia

adalah bersaudara, dikarenakan berasal dari ayah dan ibu yang sama.

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

55

3. Ukhuwah Wathoniyyah wa an-nasab, persaudaraan dalam keturunan dan

kebangsaan.

4. Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antar sesama muslim.

Merujuk dari macam-macam ukhuwah tersebut, maka penulis akan

membahas nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam Novel Daun yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin karya Tere Liye dalam empat cakupan besar nilai-

nilai pendidikan ukhuwah yaitu Ukhuwah Ubudiyah, Ukhuwah Insaniyah

(basyariyah), Ukhuwah Wathoniyyah wa an-nasab, Ukhuwah fi din Al-Islam.

Berikut ini nilai-nilai ukhuwah dalam novel Daun Yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin karya Tere Liye:

1. Ukhuwah Ubudiyah

Ukhuwah Ubudiyah adalah persaudaraan seluruh makhluk ciptaan

Allah.

Firman Allah SWT,

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan

semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu. Tidak ada

sesuatupun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada

Tuhan mereka dikumpulkan” (QS. Al-An’am: 38).

Ukhuwah ini menjelaskan perintah adanya kesesuaian manusia

dengan alam semesta, mengingat bahwa manusia merupakan bagian kecil

dari alam makro, namun tetap saja konsekuensinya adanya keharusan

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

56

manusia untuk melestarikan, menjaga dan memanfaatkan sebaik mungkin

semua ciptaan Allah SWT.

Nilai Ukhuwah Ubudiyahnya yakni,

Menjaga & Menciptakan lingkungan dengan baik

Allah menciptakan alam semesta beserta isinya ini tidak ada

yang sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai tujuan yang jelas, salah

satunya dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) di bumi.

Maksudnya, bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk

memakmurkan kehidupan di bumi yakni dengan cara memanfaatkan,

menjaga dan melestarikan dengan bijak.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al Baqarah: 30)

Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu akan

menjalankan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak

melakukan pengrusakan terhadap Alam yang diciptakan oleh Allah

SWT karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

57

berbuat kerusakan. Seperti firman-Nya dalam surat Al Qashash ayat 77

yang berbunyi:

“…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berbuat kerusakan”(QS. Al Qashash : 7).

Dengan belajar mengontrol apa yang ada dipikiran, hati, tingkah

laku dan sikap bagaimana seharusnya yang baik untuk dilakukan dan

yang buruk ditinggalkan maka kerusakan di muka bumi ini akan

terminimalisir dan tanpa disadari bahwa ternyata kita sedang belajar

memimpin diri kita sendiri.

Bugenvil yang mekar berbunga. (Liye, 2010: 188)

pohon linden itu tetap berdiri di sana. (Liye, 2010: 194)

Tidak ada sampah yang dulu banyak berserakan. (Liye, 2010:

231).

Dari kutipan novel diatas, Tere Liye ingin menyampaikan

bagaimana bentuk kepedulian yang dapat dilakukan dengan alam

sekitar dan timbal baliknya yang akan didapatkan oleh manusia. Yakni

dengan tidak menebang pohon sembarangan, juga membuang sampah

pada tempatnya maka secara langsung akan mendapatkan keuntungan

dengan adanya udara segar. Mendapatkan nuansa yang indah dengan

mekarnya bunga yang dirawatnya.

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

58

2. Ukhuwah Insaniyah (Basyariyah)

Ukhuwah Insaniyah (Basyariyah) adalah persaudaraan seluruh

umat manusia di muka bumi ini, tanpa membedakan apapun karena

mereka bersumber dari ayah dan ibu yang sama. Yaitu Adam dan Hawa.

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS.

Al-Hujarat: 13).

Nilai Ukhuwah Insaniyahnya adalah:

a. Menjaga silaturahim

Menjaga silaturahmi terkadang memang terasa berat,

dimungkinkan karena sifat manusia yang kurang mau memberikan

inisiatif untuk menginisiasi silaturahmi kepada orang-orang yang

mungkin mulai mereka lupakan. Sering kali alasan sibuk bekerja,

masalah masa lalu dengan orang tersebut, atau bahkan memang

menganggap remeh arti pentingnya silaturahmi hingga membiarkan

terputus.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyambung tali

silaturahmi, yakni dengan berkunjung atau saling memberi hadiah.

menyambung silaturahmi hendaknya dengan berlemah lembut, berkasih

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

59

sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala kebaikan

lainnya.

Firman Allah swt:

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan

dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan

supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi,

orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka

tempat kediaman yang buruk (Jahannam)”(QS. Ar-Ra’d :25).

Tetap sambungkanlah tali silaturahmi. Berhati-hatilah dari

memutuskannya. Karena setiap manusia akan dimintai pertanggung

jawaban atas apa yang dilakukan selama di dunia, akan menghadap

Allah dengan membawa pahala bagi orang yang menyambung tali

silaturahmi atau dengan membawa dosa bagi orang yang memutus tali

silaturahmi.

Beberapa temanku juga datang (Liye, 2010: 94)

Aku memutuskan berkunjung ke rumah Anne (Liye, 2010: 132)

Dari kutipan diatas, penulis ingin menyampaikan bentuk

silaturahim yang digambarkan melalui tokoh Tania yang mengunjungi

Ane di Kuala Lumpur, dari situlah terjalin ikatan ukhuwah Insaniyyah

antara Ane dan Tania. Hal lain dilakukan oleh teman-teman Tania di

Singapura, meskipun berbeda suku dan kebangsaan mereka tetap mau

menghadiri undangan perayaan ulang tahun Tania.

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

60

Sekali lagi, jangan pernah menunda atau bahkan memutuskan

silaturahmi terlalu lama, karena umur tidak ada yang tahu, berikan

keceriaan di setiap tempat dengan saudara dan setiap orang yang berada

di sekitar kita.

b. Ramah tamah

Ramah merupakan akhlak terpuji yang penuh kemuliaan.

Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda serta tidak

membeda-bedakan teman sepermainan. Selanjutnya, keramahan tidak

hanya untuk membalas orang-orang yang ramah tapi juga untuk mereka

yang hatinya dengan kita tidak sejalan. Dan inilah wujud cinta tanpa

syarat sepanjang hayat yang selalu dikandung badan.

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu

penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang

lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu

(dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungankan

segala sesuatu” (QS.An-Nisa’:86).

Sudah selayaknya penghormatan dibalas dengan penghormatan.

Sapaan dengan sapaan. Salam dengan salam. Senyum dengan

senyuman. Jabat tangan dengan jabat tangan. Canda dengan canda.

Tawa dengan tawa. Traktir dengan traktir. Yang pada intinya segala

kebaikan dibalas dengan kebaikan yang sama atau bahkan lebih kalau

bisa.

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

61

Syari’at Islam melarang umatnya untuk bersikap sombong dan

kasar terhadap sesama manusia. Islam melarang umatnya untuk saling

membeci satu sama lain. Islam melarang umatnya untuk menunjukkan

muka yang cemberut tidak enak dipandang mata. Islam melarang

umatnya untuk memalingkan muka dari saudaranya sesama muslim.

Islam melarang umatnya untuk bersikap cuek atau mengacuhkan orang

lain.

Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang

menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)

Ayat di atas menegaskan bahwasanya Allah tidak menyukai

orang-orang yang sombong. Untuk itu selalu ramah kepada siapa saja

merupakan cara baik menjauhi sifat sombong, yakni dengan

memperbanyak senyuman saat bertemu dengan orang lain. Karena

senyuman adalah salah satu sedekah terbaik yang bisa kita berikan

kepada orang lain tanpa harus mengeluarkan harta sedikitpun, juga akan

memperkaya diri kita sendiri dengan cinta dan kebahagiaan.

Seperti biasa amat menyenangkan bagi orang yang baru

mengenalnya. Bercanda. Bercerita banyak hal. (Liye, 2010: 95)

Teman-teman sekelasku lebih banyak bertanya kepadaku

dibandingkan dengan anak lain. (Liye, 2010: 106)

Dari kutipan diatas, Tere Liye ingin menyampaikan bahwasanya

sikap ramah harus di apikasikan dengan baik. Bahkan kepada siapa saja

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

62

yang baru kita kenal. Karena dengan keramah tamahan seseorang akan

merasa nyaman berada di dekatnya. Seperti halnya Danar dan Tania,

dengan sifatnya yang ramah lagi menyenangkan maka banyak orang

yang nyaman berada di sampingnya, bahkan meminta tolong

terhadapnya menjadi hal yang menyenangkan dan tidak membuat

mereka sungkan.

c. Bekerja sama

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara

makhluk lain. Dengana akal budinya, manusia dapat berfikir dan

menemukan cara-cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Salah satu cara yang ditemukan adalah kerja sama. Manusia

sadar bahwa tanpa kerja sama mereka tidak mungkin memenuhi

kebutuhannya sendiri secara layak.

Allah berfirman:

"Bekerja samalah kalian dalam kebajikan dan taqwa, dan

janganlah kalian bekerja sama dalam hal dosa dan

persengketaan." (QS. al- Maidah: 2)

Kerja sama dalam kebajikan dan taqwa merupakan perintah dan

dapat menambah kebersamaan, integritas, kerukunan, dan

kekuatan. Agama menuntun agar pemeluknya hidup bahagia di dunia

dan di akhirat. Dalam rangka mencapai kebahagiaan itu, maka

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

63

diperlukan kerja sama dengan orang lain termasuk yang berlainan

agama, suku, kebudayaan bahkan kebangsaan.

Sekarang sepenuhnya dikendalikan Encik Faisal, salah seorang

karyawan lamaku… Encik Faisal menyerahkan laporan dan aku

memeriksanya. (Liye, 2010: 203)

Kutipan diatas menyampaikan bahwa kerja sama dilakukan

Tania dengan Encik Faisal yang merupakan berlainan suku, bahkan

Negara dengan bertujuan untuk mengembangkan bisnis kuenya di

Singapura.

3. Ukhuwah Wathoniyyah wa an-nasab

Ukhuwah Wathoniyyah wa an-nasab adalah saudara dalam

seketurunan dan kebangsaan seperti yang diisaratkan dalam Al-Quran.

Lingkup persaudaraan ini hanya meliputi persaudaraan seketurunan,

sebangsa dan setanah air.

a. Kasih sayang

Kasih sayang merupakan salah satu kesempurnaan yang ada

pada diri manusia. Dengan rasa kasih sayang, seseorang mampu turut

serta merasakan penderitaan orang lain, turut merasa gembira bila

melihat orang lain senang yang dapat mempersatukan individu manusia

menjadi satu tubuh, satu hati, dan satu semangat. Apabila sifat ini telah

tertanam dalam jiwa seseorang, maka betatapun besarnya kesulitan

yang dihadapi tentu dapat teratasi.

Ungkapan dan ekspresi kasih sayang adakalnya nampak formal

dan adakalanya tidak terlihat (abstrak) karena kasih sayang adalah

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

64

cerminan dan refleksi hati. Kasih sayang bukanlah rasa kasihan tanpa

disertai akal pikiran yang sehat (rasional) dan bukan pula rasa kasihan

tanpa mengindahkan keadilan dan ketertiban. Bukan kasih sayang yang

membabi buta, tanpa batas sehingga menyepelekan norma dan tanpa

dasar ajaran yang jelas. Kasih sayang justru merupakan ungkapan

perasaan yang wajib mengindahkan.

Kata ibu, “Tania, hati-hatilah disana! (Liye, 2010: 17)

Ibu memberikan pakaian terbaik yang disimpannya dalam

buntalan plastik diatas para-para kardus…. (Liye, 2010: 17)

Lain halnya dengan Danar yang menunjukkan kasih sayangnya

lewat tutur kata yang baik saat membujuk Dede.

Caranya memandang adikku, mengelus rambutnya, tersenyum,

dan berkata pelan menjelaskan sungguh memesona. (Liye,

2010: 19).

Manusia adalah makhluk yang memiliki daya tanggap dan

perasaan, mempunyai keinginan, hasrat dan harapan. Oleh sebab itu,

sudah sepatutnya bagi setiap individu untuk memupuk rasa kasih

sayang dalam diri agar senantiasa terjadi hubungan timbal balik yang

baik antar sesama makhluk.

b. Peduli

Peduli merupakan sebuah sikap keberpihakan kita untuk

melibatkan diri dalam persoalan, dan bertindak proaktif terhadap

kondisi atau keadaan di lingkungan sekitar. Orang-orang yang peduli

adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

65

memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di

sekitarnya.

“Lihatlah! Ternyata kau keren sekali.” (Liye, 2010: 18)

“Kau anak yang pintar Tania!, Amat pintar!” (Liye, 2010: 36)

dia memujiku sore itu. Aku tersenyum malu (Liye, 2010: 45)

Kutipan di atas memberikan pembelajaran untuk selalu peduli,

Danar memberikan stimulus berupa ungkapan-ungkapan yang

sederhana namun menyenangkan dan bisa menumbuhkan inspirasi bagi

yang menerimanya. Memang peduli merupakan sebuah kata sederhana,

namun memiliki banyak makna dan setiap orang memiliki cara untuk

mengekspresikannya sebagai wujud syukurnya kepada Sang Pencipta.

“…Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka

sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan

barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (QS. Lukman: 12).

c. Tolong menolong

Hubungan seseorang dengan sesama dapat terlukis pada jalinan

pergaulan, saling menolong dan persahabatan. Tolong-menolong dalam

kebaikan dengan beriringan ketakwaan merupakan perintah Allah swt .

Sebab dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah. Sementara saat

berbuat baik, orang-orang akan menyukai. Barang siapa memadukan

antara ridha Allah dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya telah

sempurna dan kenikmatan baginya sudah melimpah.

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

66

Semua modal usaha kue itu dari dia. (Liye, 2010: 46)

Membantu banyak proses kepindahan itu. (Liye, 2010: 67).

Orang berilmu membantu orang lain dengan ilmunya. Orang

kaya membantu dengan kekayaannya. Dan hendaknya seseorang

menjadi satu tangan dalam membantu orang yang membutuhkan seperti

yang dilakukan Danar dan Ratna dalam kutipan novel di atas.

Firman Allah swt,

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada

Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-

Maidah:2)

Dalam ayat tersebut Allah swt memerintahkan hamba-Nya yang

beriman untuk saling membantu dalam perbuatan baik dan

meninggalkan kemungkaran yang merupakan wujud ketakwaan. Dan

Dia melarang bagi siapa saja saling mendukung kebatilan dan

bekerjasama dalam perbuatan dosa dan perkara haram.

d. Saling menasehati

Nasehat adalah cinta. Saling menasehati merupakan bukti cinta

terhadap sesama. Sehingga nasehat merupakan upaya untuk

menginginkan kebaikan kepada orang lain. Menginginkan orang lain

menjadi baik ketika dinasehati, bukan ingin merendahkan atau

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

67

menyalahkan. Menasihati haruslah dengan cara yang baik, agar yang

bersangkutan bersedia menerima dan melakukan nasihat yang

disampaikan. Bahkan mungkin perlu menyampaikannya secara terus-

menerus dan tidak bosan-bosannya menyampaikan nasihat itu kepada

yang dinasehati.

“Ketahuilah, Tania dan Dede…. “(Liye, 2010: 63)

“Tania, kehidupan harus berlanjut,… Kau harus berangkat ke

Singapura!” (Liye, 2010: 70)

Menasihati banyak hal (Liye, 2010: 76)

Allah swt berfirman,

“Sesungguhnya hanya orang yang bersabarlah yang

dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS Az-zumar: 10)

Maka menasihati haruslah dengan sabar, karena dengan bersabar

akan mendapatkan ganjaran yang tak terhingga. Menasihati orang lain

dengan baik merupakan perbuatan amal shaleh yang kelak akan dibalas

kebaikannya, sebagaimana firman Allah:

“Dan barang siapa yang mengamalkan sebesar biji sawi dari

kebajikan niscaya ia akan mendapat (ganjaran)-nya” (QS: Az-

zalzalah; 7)

Seperti yang dilakukan Danar ketika memberi nasehat kepada

Tania dan Dede saat mereka merajut di pemakan ibunya dan tak mau

pulang, danar memberikan nasihat dengan berbagai cara hingga mereka

menerimanya. Juga menasihati Tania agar tetap berangkat ke Singapura

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

68

untuk mengambil beasiswa yang diterimanya meskipun ibunya baru

saja meninggal.

4. Ukhuwah fi din Al-Islam

Ukhuwah fi din Al-Islam adalah persaudaraan antar umat islam,

persaudaraan ini tidak dibatasi wilayah Negara bahkan tidak dibatasi alam

yang ditempati, apakah masih hidup atau sudah mati, sehingga masing-

masing orang muslim mempunyai kewajiban terhadap muslim lainnya.

Seperti memenuhi undangan, meberikan nasihat, menjenguk apabila dia

sakit dan lainnya.

Persaudaraan ini ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat Al-

Hujurat ayat 10,

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu

dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS.

Al-Hujurat: 10)

a. Berduka ketika orang lain berduka

Keikutsertaan merasakan perasaan orang lain seperti gembira,

sedih, susah, dan sebagainya hingga seseorang mengidentifikasikan

dirinya di keadaan, perasaan, atau pikiran yang sama dengan orang lain

merupakan wujud bahwa seseorang itu mempunyai karakter berempati.

Tetangga sekitar ramai melayat. (Liye, 2010: 61)

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

69

Semua mata memandang bersedih ke arahku dan Dede. (Liye,

2010: 61)

Perasaan empati tersebut akan muncul manakala terbentuk

pengertian antar pihak satu dengan lainnya. Seperti yang dilakukan

tetangga Tania saat ibunya meninggal dunia, mereka ikut merasakan

kesedihan dan mengeksplorasikannya dengan melayat ke

kontrakannya. Hidup memang sudah diatur oleh Sang Pencipta dan

hidup di dunia ini ibarat hanya menumpang minum. kehidupan memang

merupakan hal yang sudah diberikan dan kematian adalah salah satu

rahasia akan Kuasa-Nya. Kehilangan seseorang terdekat memang

sangat menyakitkan, apalagi orang tersebut adalah orang yang paling

kita sayangi, tetapi dengan adanya suatu kematian ini menunjukan kalau

kita harus siap, kita harus membawa bekal untuk esok, dan pastinya

memberikan pelajaran kalau kita harus belajar mengikhlaskan hal yang

terkadang sulit sekali untuk dilepaskan.

Empati merupakan wujud taqwa seseorang terhadap Allah,

dengan melakukan seruan untuk saling berbagi. berbagi rizki, baik

berupa harta, perhatian maupun kasih sayang.

Firman Allah swt,

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

70

menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada

mereka” (Q.S. Asy Syura : 38).

b. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)

Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek

kehidupan manusia. Asasnya adalah aqidah yang benar, bagunannya

adalah amal shalih dan hiasannya adalah akhlak yang mulia. Diantara

akhlak yang mulia yang menghiasi diri kaum muslimin dan terhitung

sebagai bukti persaudaraan sejati yaitu berjabat tangan tatkala

berjumpa. Berjabat tangan memiliki keutamaan yang sangat agung dan

pahala sangat besar.

Mengajak bersalaman. (Liye, 2010: 188).

Adi sebagai tamu di rumah Danar melakukan tindakan yang

baik, dia mengajaknya berjabat tangan (bersalaman). Berjabat tangan

dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja apabila bertemu dengan

orang lain, termasuk juga seharusnya dilakukan ketika berjumpa di

masjid atau di dalam barisan shaf shalat, jika keduanya belum

bersalaman sebelum shalat maka bersalaman setelahnya, hal ini sebagai

pelaksanaan sunnah yang agung dan bisa menguatkan serta

menghilangkan permusuhan. Kemudian jika belum sempat bersalaman

sebelum shalat, disyariatkan untuk bersalaman setelahnya.

Sabda rosulullah saw,

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

71

"Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan

kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum

keduanya berpisah." (HR. Abu Daud no 4536, Sunan Tirmidzi

no 2651, Ibnu Majjah 3693 dalam app.lidwa.com).

Dari hadis tersebut menjelaskan bahwa keutamaan berjabat

tangan sangatlah agung, sehingga sangat penting untuk dijadikan

kebiasaan di kehidupan sehari-hari.

c. Mendoakan orang lain

Keimanan seorang muslim kepada Allah SWT dapat dilihat dari

rasa kasih sayang terhadap saudara muslim yang lain. Salah satu wujud

kasih sayang terhadap orang lain yakni dengan mendoakan kebaikan

bagi orang lain.

Firman Allah swt,

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan

Anshar), mereka berdo‟a: „Ya Rabb kami, beri ampunlah kami

dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu

dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian

dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb

kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha

Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Ayat di atas memberitahukan bahwasanya kaum muhajirin dan

ansor mendoakan orang lain yaitu kepada orang-orang yang telah

beriman terlebih dahulu agar di beri ampunan dan jangan ada

kedengkian di antara mereka, sehingga sudah jelas bahwasanya

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

72

mendoakan orang lain merupakan suatu hal yag baik. Terlebih, apabila

orang yang di doakan tidak mengetahui jikalau kita mendoakan. Seperti

yang dilakukan oleh Tania, dia mendoakan Ratna agar segera sembuh

dari sakitnya.

Doa gadis sebaik dirimu pasti terkabul. (Liye, 2010: 223).

Meskipun dalam keadaan baik atau buruk, senang atau sedih

mendoakan orang lain akan membawakan kebaikan serupa bagi yang

mendoakan. Semoga mulai hari ini dan seterusnya kita selalu

mendoakan saudara-saudara sesama muslim dalam kebaikan, tidak pelit

untuk turut memohon agar orang lain diberi kelapangan dan

kebahagiaan.

d. Mengingatkan dalam kebaikan

Allah swt berfirman,

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari

yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

Ayat di atas menegaskan bahwa selain perintah untuk beriman

kepada Allah, manusia diperintahkan untuk melakukan amar ma’ruf

nahi munkar, dan hendaklah dengan sikap lemah lembut terhadap apa

yang di perintahkan dan di larang.

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

73

Seringkali manusia luput akan dosa, dan tenggelam akan

kemaksiatan. Maka sebagai seorang muslim yang mencintai saudaranya

adalah memberikan nasihat dengan cara yang baik dan mengarahkan

untuk kembali ke jalan yang benar, melakukan hal yang baik. Betapa

indahnya jika kita bisa saling mengingatkan di antara sesama kaum

muslimin dalam hal kebaikan, dengan memperhatikan adab-adab dan

akhlak seorang muslim dalam memberikan nasihat.

Allah swt berfirman,

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan

yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa

kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)

Seperti yang Tania lakukan, dia mengingatkan kepada adiknya

Dede untuk lebih rajin melakukan shalat.

… mengingatkan agar dia lebih rajin shalat. (Liye, 2010:

205)

Ketahuilah bahwa orang yang memerintahkan pada yang ma’ruf

dan melarang dari yang munkar termasuk mujahid di jalan Allah. Jika

dirinya disakiti atau hartanya dizholimi, hendaklah ia bersabar dan

mengharap pahala di sisi Allah. Sebagaimana hal inilah yang harus

dilakukan pada jiwa dan hartanya. Hendaklah melakukan amar ma’ruf

dan nahi munkar dalam rangka ibadah dan taat kepada Allah serta

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

74

mengharap keselamatan dari siksa Allah, juga ingin menjadikan orang

lain baik.

B. Karakter Tokoh Utama

Berikut merupakan karakter tokoh utama yang patut di teladani

dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere

Liye yaitu:

1. Tania

a. Berbakti kepada orang tua

Allah SWT melahirkan kita ke dunia ini melalui orang tua

kita yaitu ibu dan bapak. Dengan segala pengorbananya baik ketika

masih di dalam kandungan maupun setelah lahir ke alam dunia.

Orang tua adalah orang yang paling besar jasanya terhadap kita,

sehingga perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua menduduki

tempat kedua sesudah perintah beribadah kepada Allah Swt.

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani

Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan

berbuat baiklah kepada ibu bapak …” (QS. Al-Baqarah: 83).

Kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua sangat

ditekankan dalam agama Islam, baik sewaktu orang tua masih hidup

atau sudah meninggal.

Membantu Ibu membuat kue-kue itu, (Liye, 2010: 46).

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

75

Kutipan novel diatas, “aku” Tania sebagai anak membantu

orang tuanya yaitu ibu melakukan pekerjaannya. Hal tersebut

merupakan perbuatan baik yang dilakukan Tania untuk meringankan

beban dan termasuk wujud bakti Tania kepada ibunya. Begitu besar

pengorbanan orang tua yang sudah merawat, mendidik dan

menyayangi dengan sepenuh hati. Karena itulah, sebagai anak harus

berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya, serta jangan sampai

menyakiti hati dan jiwanya.

b. Giat (Pekerja keras)

Setiap muslim dituntut untuk menghadapi segala

permasalahan dan urusannya dengan penuh keseriusan, mereka

diharuskan untuk menggunakan dan mengeluarkan segala

kemampuan agar dapat merealisasikan tujuan dan untuk mendapat

ridha Allah Swt (Mahmud, 2004: 75).

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya

jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri…” (QS. Al-

Ankabut: 6)

Sesungguhnya setiap usaha yang manusia lakukan, hasil atau

kemanfaatannya akan kembali kepada dirinya sendiri.

Aku juga pekerja keras. (Liye, 2010: 33)

Setelah berjuang habis-habisan di ujian terakhir, (Liye,

2010: 127)

Aku hanya butuh dua tahun setengah untuk menyelesaikan

bachelor degree-ku di jurusan Commerce NUS. (Liye, 2010:

159)

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

76

Seperi yang Tania lakukan, dia bekerja keras dalam belajar.

Dan hasilnya dia bisa mendapatkan biasiswa semenjak Sekolah

Menengah Pertama hingga perguruan tinggi di Singapura. Tidak

hanya itu, dia berhasil menyelesaikan kuliah dengan waktu yang

singkat dan mendapatkan predikat terbaik.

c. Amanah

Sifat amanah lahir dari kekuatan iman, semakin menipis

keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.

Amanah tidak hanya terkesan dengan materi atau hal-hal yang

bersifat fisik atau kebendaan saja, hal ini dijelaskan dalam Al-Quran

surat An-Nisa ayat 58.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh

kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya

kamu menetapkan dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58)

Namun amanah dalam hal ini merupakan jenis menunaikan

kewajiban dengan baik yang dijanjikan Tania kepada dirinya.

Janji yang selalu kupegang. (Liye, 2010: 77).

Janji yang diikrarkan Tania dia pegang beneran, hingga

amanah itu berbuah menjadi manis dan diperlihatkan oleh Allah

dengan kesuksesannya di masa depan. Sebagai wujud pembuktian

bahwa janji-Nya terdapat dalam QS. Al-Zalzalah: 7-8 mutlak akan

kebenaran-Nya.

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

77

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat

dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar

dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

d. Optimis

Sebagai umat islam kita harus berusaha dengan segala

keyakinan yang tinggi dalam menghadapi setiap persoalan dan selalu

berpengharapan yang baik di massa depan akan memperoleh

kesuksesan, disamping itu tidak lupa disertai dengan tawakal kepada

Allah SWT atas apa yang telah dikerjakan.

Dengan bersikap optimis dalam menghadapi setiap

persoalan, seorang muslim akan merasa tenang dan bahagia, sebab

yang digunakan sebagai pedoman adalah Al-Qur’an dan Al-hadits.

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa

dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari

rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf: 87).

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memilki sikap

optimis dan jangan berputus asa dari rahmat Allah Swt seperti yang

dicontohkan Tania, meskipun dari latar belakang keluarga, ekonomi

dan lainhalnya yang kurang beruntung, namun dia tidak pernah

berputus asa atas kehidupannya. Dia hanya berusaha mejalani

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

78

dengan ikhlas dan berpengharapan yang baik hingga dipertemukan

dengan Danar yang menjadi malaikat keluarganya. Lewat Danarlah

Allah memberikan jalan hingga Tania memiliki rasa optimis yang

lebih kuat atas masa depannya. Karena optimis adalah modal untuk

meraih kesuksesan dalam hidup.

tatapan mata yakin memandang masa depan (Liye, 2010:

128).

2. Danar

a. Baik hati

Baik Hati adalah pribadi-pribadi yang hangat dan suka

menolong. Seperti yang Danar lakukan ketika menolong Tania yang

kakinya terkena paku saat mengamen di bus kota. Dia dengan

tanggapnya langsung menolong tanpa diminta.

Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok

dihadapanku. Mengeluarkan saputangan dari saku

celananya. Meraih kaki kecilku yang kotor dan hitam karena

bekas jalanan. Hati-hati membersihkannya dengan ujung

saputangan. Kemudian membungkusnya perlahan-lahan.

(Liye, 2010: 23)

Menolong orang bukan hanya dengan harta atau materi, tetapi

bisa juga dengan tenaga, dengan ilmu, nasihat, dan sebagainya.

Sedangkan Kepuasan tertinggi orang yang baik hati adalah ketika

menjadikan diri mereka berguna bagi orang lain.

Dalil Al-Quran dalam surat Al-Maidah ayat 2,

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

79

"...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan permusuhan".

Dalam ayat tersebut, manusia diperintahkan untuk baik hati

dengan cara tolong menolongdalam hal kebaikan. Sebagai makhluk

sosial yang taat kepada Allah, sudah seharusnya dalam kehidupan

sehari-hari kita harus peka terhadap situasi dan kondisi orang lain di

lingkungan. Bahwa manusia saling membutuhkan, orang miskin

membutuhkan pertolongan dari yang kaya, pun dengan orang yang

kaya membutuhkan pertolongan dari orang yang miskin.

b. Ikhlas

Ikhlas yaitu melaksanakan suatu amal hanya karena Allah

Swt. Keikhlasan adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya (Zuchdi dan

Darmiyati, 2013: 28). Ikhlas merupakan berbuat tanpa pamrih,

Dia sedikitpun tidak meminta bagian dari penjualan. (Liye,

2010: 46)

Ikhlas dalam hal ini adalah menolong orang lain tanpa

meminta balasan, melainkan hanya mengharap ridha dari Allah Swt.

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,

hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta

alam” (Q.S. Al-An‟am: 162).

Kelebihan dan kekurangan di dunia baik berupa harta dan

lainnya diluar batas usaha manusia adalah kehendak Allah Swt.

Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada alasannya. Meskipun

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

80

yang ditakdirkan kadang menyedihkan tetapi harus diterima dengan

baik. Allah menciptakan si kaya agar membantu si miskin, Allah

memberi kelebihan untuk melengkapi kekurangan. Begitu

seterusnya.

Sejalan dengan penjelasan ikhlas, Danar memberikan contoh

dalam karakternya. Dia menolong ibu Tania yang miskin dengan

memberikan modal untuk usaha membuat kue tanpa pamrih, tidak

meminta persenan apalagi meminta untuk mengembalikan uang

modal. Sehingga, Ikhlas perlu diperjuangkan untuk kemaslahatan

kehidupan di dunia dan akhirat.

c. Sederhana

Agama Islam menganjurkan agar umatnya sentiasa hidup

sederhana dalam semua tindakan, sikap dan amal. Islam adalah

agama yang berteraskan nilai kesederhanaan yang tinggi.

Al-Quran mengajak untuk hidup sederhana, menurut Al-

Quran jalan yang terbaik adalah jalan tengah. Sebagaimana firman

Allah swt:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”..

( QS. Al-Furqaan: 67)

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

81

Memilih hidup sederhana dan wajar digambarkan Danar saat

memilih konsep merayakan ulang tahun Tania di Singapura dia

hanya merayakan di tempat asramanya dan berkumpul dengan

teman-teman Tania. Tidak lebih, hanya makan bersama-sama

mereka.

“… Om Danar paling benci kalau mesti pesta-pesta besar.

(Liye, 2010: 91).

Padahal Danar lebih dari sekedar bisa kalau ingin merayakan

pesta-pesta yang bermewahan, dia mempunyai sumber kekayaan

yang banyak, namun tetap memilih secara sederhana yaitu

berdasarkan keperluan-keperluan yang sederhana saja. hal ini

merupakan suatu keteladanan yang sangat berharga untuk dicontoh.

Rasulullah SAW sebagai tauladan dan panutan kita telah

banyak meninggalkan contoh-contoh dalam kesederhanaan baik

dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Beliau menikmati

ketenangan hidup secara sederhana bukan berlebih-lebihan dan

berfoya-foya. Beliau hidup sederhana di segala urusannya sehari-hari

baik itu dari segi makanan, berpakaian dan juga apa yang ada

padanya. Beliau mencontohkan hidup yang baik pada umatnya dan

bahkan menasihati mereka untuk hidup sederhana dan menahan diri

dari hidup yang berfoya-foya.

d. Sopan

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

82

Islam mengajarkan agar setiap muslim menjaga sopan santun

dan kehormatan diri serta keluarganya terhadap siapa saja, karena

sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan

bersosialisasi sehari-hari. Dengan sikap santunlah seseorang dihargai

dan disenangi dimanapun kita berada dengan keberadaannya sebagai

makhluk sosial.

Dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang lain, kita harus

memahami dan memiliki etika atau norma yang baik, sehingga bisa

memberikan pengaruh yang baik kepada orang lain dan khususnya

diri sendiri.

Dia mengalihkan pembicaraan dengan lembut. (Liye, 2010:

142).

Berbicara dan berkata dengan ucapan yang lembut seperti

yang Danar lakukan merupakan adab sopan santun dalam

berkomunikasi, Al-Quran menjelaskan bahwa perkataan atau ucapan

yang baik itu terpuji dan juga merupakan amal ibadah, karena akan

mendapatkan pahala. Namun apabila sebaliknya maka kehancuran

yang akan didapatkan.

"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan

perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia)

dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan

Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab

yang menghinakan." (Q.S Luqman : 6)

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

83

Dalam ayat lain,

“Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang

baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.”

(QS. Al-Hajj: 24).

Seorang muslim wajib menjaga lisannya, tidak boleh

berbicara batil, dusta, menggunjing, mengadu domba dan

melontarkan ucapan-ucapan kotor yang diharamkan Allah dan

Rasul-Nya. Sebab kata-kata yang merupakan produk lisan memiliki

dampak luar biasa. Perang, pertikaian antarnegara atau perseorangan

sering terjadi karena perkataan dan provokasi kata. Sebaliknya, ilmu

pengetahuan lahir, tumbuh dan berkembang melalui kata-kata.

Perdamaian bahkan persaudaraan bisa terjalin melalui kata-kata.

3. Ratna

a. Sabar

Secara etimologis, sabar berarti menahan dan mengekang.

Secara terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu

yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah Swt (Ilyas, 2007:

134). Orang kuat menurut Islam bukanlah orang yang berotot dan

bisa menjatuhkan orang lain ke tanah. Tetapi orang kuat dalam Islam

adalah orang yang memiliki keseimbangan, kesabaran, dan kontrol

diri (Al-Hasyimi, 2004: 285).

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

84

Kesabaran memiliki tiga macam bentuk. Pertama, kesabaran

dalam taat dan ibadah. Kedua, kesabaran menjauhi maksiat. Ketiga,

kesabaran menghadapi ujian (Ahmadi, 2004: 86).

“ .... Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan

kepada orang-orang yang yang sabar dengan pahala yang

lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (An-Nahl:

96).

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai ujian

hidup, baik berupa sakit, kehilangan orang yang dicintai, kelaparan,

menghadapi maslah dan sebagainya sehingga sabar sangat

dibutuhkan oleh setiap orang agar bisa bertahan menerima ujian

hidup. Hal ini ditunjukkan saat Ratna menghadapi sifat Tania yang

tidak mengenakkan, akan tetapi ratna menghadapinya dengan sabar.

Sabar menjauhi maksiat, karena kalau tidak sabar maka Ratna sudah

pasti marah terhadap Tania atas perilakunya.

tidak marah, bahkan berkaca-kaca matanya. (Liye, 2010: 56).

b. Pengertian

Pengertian dalam hal ini adalah pengertian yang mengacu

terhadap kata sifat yang biasanya berhubungan dengan kehidupan

sosial manusia. Pengertian merupakan salah satu elemen penting

untuk menjaga harmonisnya suatu hubungan, baik di lingkungan

keluarga, masyarakat atau lingkup lainnya.

“Tak usah, Sayang. Aku sudah mengganggu harimu. Biar aku pulang sendiri.” (Liye, 2010: 150)

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

85

Dari kutipan di atas, Ratna mempunyai karakter yang

pengertian. Saat itu Ratna mengunjungi Tania ke Singapura dan

selama disana Ratna sudah menyita waktu Tania, hingga ia tidak

mau menganggu waktunya lagi dengan mengantarkannya ke

bandara.

Pengertian menjadai salah satu landasan dasar untuk diterima

seseorang dalam satu lingkungan sosial. Mereka yang tidak

pengetian adalah orang-orang egois yang hanya memikirkan

kepentingan dirinya sendiri.

Firman Allah dalam QS. Al-Imran ayat 159.

… ... “…sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…”

Sebagai makhluk sosial, perilaku dan sikap menjadi modal

yang paling utama. Sebenarnya pengertian sebagai makhluk sosial

dapat dipahami dengan mudah, kita hanya perlu melakukan

kewajiban dan hak kita sebagai manusia. Terutama yang berkaitan

dengan orang lain. Sehingga akan melahirkan suasana hati dan

fikiran yang damai.

c. Setia

Setia merupakan karya seni dari batin manusia yang dapat

membahagiakan manusia lain yang harganya tidak tertera dalam

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

86

hitungan rupiah. Ia hanya dimiliki oleh pribadi mulia yang begitu

luas menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain. Jiwanya

yang luas menuntunnya tersenyum dan tetap berpikir positif tentang

segala sesuatu yang telah Allah gariskan kepadanya. Menjadi setia

adalah memberi kedamaian, tetap menyenangkan dan merupakan

karunia tak terhingga bagi siapapun yang dikehendaki Allah untuk

memilikinya.

…Kak Ratna menunggu kedatangannya setiap saat. (Liye,

2010: 255-256).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Ratna mempunyai

karakter yang setia, karena dia berpegang teguh dengan pendirian

bahwa dia akan selalu menunggu kedatangan suaminya untuk

berdamai, bersama-sama lagi memperbaiki rumah tangganya.

Kesetiaan tidak hanya berlaku kepada hubungan suami dan

istri, namun pada semua hubungan hati manusia lengkap dengan

kepentingan mereka. maka milikilah hak paten dari sebuah

kesetiaan, yaitu berusaha agar menjadi hamba Allah yang lurus

dalam keadaan apapun.

Dalam konteks setia yang demikian terdapat bumbu-bumbu

kesabaran dalam mewujudkan perdamaian hati, Agama Islam adalah

agama yang mengajarkan kedamaian kepada umatnya bahkan

kepada seluruh umat manusia, namun perdamaian tidak bisa

ditumpukkan kepada satu pihak saja melainkan juga harus

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

87

diusahakan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Maka jalani

saja peran kita sebagai hamba Allah untuk melangsungkan rencana-

rencanaNya dengan penuh kesabaran.

C. Implementasi Nilai Pendidikan Ukhuwah dalam kehidupan sehari-

hari

Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk bertakwa

kepada-Nya, yakni mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-

Nya. Dia menciptakan manusia yang banyak ini berasal dari Adam dan

Hawa, hingga lahirlah anak cucu dari mereka yang mendiami segenap

penjuru bumi. Maka sudah seharusnya mereka bersatu dan bersaudara

serta mengingat selalu bahwa Dia senantiasa mengawasi dan mengetahui

segala sesuatu yang mereka perbuat.

Pada awalnya Ukhuwah atau persaudaraan tumbuh melalui

pengetahuan, selanjutnya dengan pembiasaan. Seruan untuk berukhuwah

dalam kehidupan itu merupakan keharusan.

Nilai ukhuwah yang disampaikan melalui novel Daun Yang Jatuh

Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye yakni: nilai ukhuwah

ubudiyah, ukhuwah insaniyah (basyariyah), ukhuwah wathoniyyah wa an-

nasab, ukhuwah fi din Al-Islam. Peran ukhuwah yang baik akan sangat

besar bagi kehidupan manusia karena sesuai dengan realitas kehidupan

bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Oleh karena itu, pendidikan ukhuwah perlu ditanamkan sedini

mungkin. Mulai dari pendidikan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dalam pendidikan keluarga, orang tua yang menjadi figur panutan buat

Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

88

anak. Dalam sekolah, guru yang menjadi figur panutan buat peserta didik.

Dalam Masyarakat tokoh agama yang menjadi figur panutan untuk para

jamaah. Dalam agama islam, Nabi Muhammad sebaik-baik teladan bagi

umat islam.

Dalam mengkaji pendidikan ukhuwah, alangkah sempurnanya bila

umat islam mempelajari empat tiang penyangga yang dapat menegakkan

ukhuwah semakain kokoh pada kehidupan sehari-hari (Ilyas, 2007: 223-

224).

Pertama dengan Ta‟aruf yakni saling kenal mengenal sesama

manusia, yang merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah

SWT. Dengan adanya interaksi dapat membuat ukhuwah semakin baik.

Mulai dari ta‟aruf secara penampilan fisik (Jasadiyyan), seperti tubuh,

wajah, gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dan

lain sebagainya. Dilanjutkan Ta‟aruf pemikiran (Fikriyyan). Ta‟aruf ini

bisa dilakukan dengan dialog, pandangan terhadap suatu masalah,

kecenderungan berpikir, tokoh idola yang dikagumi dan diikuti, dan lain

sebagainya. Hingga yang terahir adalah Ta‟aruf kejiwaan (Nafsiyyan) yang

ditekankan terhadap upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi dan

tingkah laku.

Kedua, Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan

kekurangan, kekuatan dan kelemahan dan hendaknya memperhatikan

keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum

saudaranya meminta. Proses tafahum dapat dilakukan secara alami

Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

89

bersamaan dengan berjalannya ukhuwah. Dengan saling memahami maka

setiap individu akan mudah mengetahui kekuatan dan kelemahannya dan

menerima perbedaan. Ukhuwah tidak dapat berjalan apabila seseorang

selalu ingin dipahami dan tidak berusaha memahami orang lain. Saling

memahami keadaan dilakukan dengan cara penyatuan hati, pikiran dan

amal.

Ketiga, Ta‟awun yakni saling tolong menolong, dimana yang kuat

menolong yang lemah, yang mempunyai kelebihan menolong yang

kekurangan. Sehingga kerjasama akan tercipta dengan baik dan saling

menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing. Ta‟awun

dapat dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi

dan saling menasehati), dan amal (saling bantu membantu). Saling

membantu dalan kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia adalah

makhluk sosial yang butuh berinteraksi dan butuh bantuan orang lain.

Sehingga kebersamaan akan bernilai apabila kita saling bantu membantu.

Keempat, Takaful adalah saling memberikan jaminan, sehingga

memberikan rasa aman. Tidak ada rasa kehawatiran dan kecemasan

menghadapi hidup, karena ada jaminan dari sesama saudara untuk saling

memberikan pertolongan.

Apabila dalam jiwa manusia tertanam empat tiang penyangga

ukhuwah, maka mereka akan senang hidup dan bergaul dalam alam

persatuan dan persaudaraan, bekerjasama dan bantu membantu. Apalagi

dengan bertambah majunya zaman, maka seharusnya ukhuwah akan

Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

90

semakin mudah dilakukan. Sehingga, perbedaan tempat tinggal, berlainan

bahasa dan warna kulit tidak akan menjadi sebab permusuhan dan

persengketaan. Bumi yang kita diami adalah ciptaan Tuhan, sedang

perbedaan bahasa dan warna kulit termasuk kebijaksanaan Tuhan dalam

rangkaiaan memelihara keselamatan umat manusia, yakni keseimbangan

alam.

Begitu pula dengan adanya bangsa-bangsa dan suku-suku, tidak

boleh pula menjadi sebab permusuhan dan saling sengketa. Adanya

perbedaan yakni untuk memudahkan mengenal satu sama lain. Sealain itu,

perbedaan agama dan kepercayaan tidak boleh dijadikan sebab

permusuhan dan pertentangan. Sebagaiman Al-Quran tidak melarang,

bahkan menganjurkan agar tetap berbuat baik dan bersikap jujur kepada

mereka yang beragama lain, asal tidak memerangi kaum muslimin karena

agamanya dan tidak pula mengganggu kemerdekaan dan mengusir dari

kampung halamannya. Disebutkan pula bahwasannya Allah menyukai

orang-orang yang jujur.

Melalui novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

karya Tere Liye ini adalah salah satu penyampaian nilai-nilai ukhuwah

dalam kehidupan sehari-hari..

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

91

Berdasarkan pembahasan dan pengkajian yang telah penulis lakukan,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan ukhuwah yang terkandung dalam novel Daun Yang

Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye meliputi: Nilai

Ukhuwah ubudiyah; menjaga & menciptakan lingkungan dengan baik.

Ukhuwah insaniyah (Basyariyah); menjaga silaturahim, ramah tamah,

bekerja sama. Ukhuwah wathoniyyah wa an-nasab; kasih sayang, peduli,

tolong menolong, saling menasehati. Ukhuwah fi din Al-Islam; berduka

ketika orang lain berduka, berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non

muhrim), mendoakan orang lain, mengingatkan dalam kebaika.

2. Karakter tokoh utama dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah

Membenci Angin karya Tere Liye yang patut di contoh meliputi: Tokoh

Tania; berbakti kepada orang tua, giat (pekerja keras), amanah, optimis.

Danar; baik hati, ikhlas, sederhana, sopan. Ratna; sabar, pengertian, setia.

3. Implementasi nilai pendidikan ukhuwah yang terkandung dalam novel

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye pada

kehidupan sehari-hari yakni dapat menjadi gambaran dalam mendidik

anak serta dapat menjadikan karya sastra sebagai media pendidikan

khususnya dalam menghadapi kemajuan pengetahuan seperti sekarang ini.

B. SARAN

Saran peneliti ditujukan bagi, dunia sastra, dunia pendidikan, dan

karya penelitian.

Page 106: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

92

1. Bagi Dunia Sastra

Dalam membuat sebuah karya sebaiknya tidak hanya memuat

tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual, namun juga

memperhatikan isi dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari

karya sastra tersebut. Sehingga karya sastra tersebut menjadi lebih

bermakna yang dapat menawarkan strategi pembelajaran ukhuwah dan

lainnya.

2. Bagi Dunia Pendidikan

Keberhasilan suatu pendidikan adalah tidak hanya menciptakan

kecerdasan kognitif saja tetapi dapat menghadirkan domain afektif dan

psikomotor secara komprehensif. Hal ini dalam rangka mencetak ukhuwah

yang baik. Oleh karena itu, penting bagi dunia pendidikan Islam untuk

mengimplementasikan pendidikan ukhuwah bagi peserta didik.

3. Bagi Karya Penelitian

Banyak karya sastra yang menginspirasi dan mengandung nilai-

nilai yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehingga tidak hanya

kontekstual pada lingkungan sekitar dan dunia pendidikan yang dapat

dikaji tetapi juga dapat melirik pada obyek karya sastra.

Page 107: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muhammad. 2016. Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak

Mulia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak, Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo:

Era Intermedia.

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. 2006. Kudus: Menara

Kudus.

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Fachruddin. 1985. Membentuk Moral Bimbingan Al-Qur‟an. Bandung: Bina

Aksara.

Firdaus. 2006. Seratus Cerita Tentang Akhlak. Dalam Arif Supriyono (Ed.),

Mahabbah dan Ukhuwah, (hlm. 163-164). Jakarta: Republika.

Haq, Anwarul. 2004. Bimbingan Remaja Berakhlak Mulia, Cara Praktis Hidup

Sehari-hari. Bandung: Marja.

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Jathe, Imperial. 2013. Gampang Menjadi Penulis Fiksi Cyber di Kolom Fiksiana,

Kompasiana. Yogyakarta: CV Andi.

2014. 13 Poin Menulis Cerita Pendek-Dijamin Bisa Menulis Cerpen

dalam Waktu Singkat. Yogyakarta: CV Andi.

Karina, Sitta. 2008. Langkah Mudah Jadi Penulis Kreatif. Jakarta: Scribd.

Komaruddin, Yooke Tjuparmah. 2006. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Liye, Tere. 2010. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin . Jakarta:

Gramedia.

2014. Bumi. Jakarta: Gramedia

Page 108: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

2014. Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta. Jakarta:

Gramedia.

2014. Rindu. Jakarta: Republika.

2015. About Love. Jakarta: Gramedia.

2015. Bulan. Jakarta: Gramedia.

2015. Pulang. Jakarta: Republika.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Nasharuddin. 2015. Akhlak Ciri Manusia Paripurna. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Nugroho, Ipnu Rinto. 2014. Menjadi Penulis Kreatif. Yogyakarta: Notebook.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. 2008. Salatiga: STAIN Salatiga.

Sambu, Gari Rakai. 2013. Langkah Awal menjadi Penulis Fiksi. Yogyakarta:

Media Pressindo.

Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan.

Sudjiman, Panuti. 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2013. Metode Pendekatan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparlan, Suhartono. 2008. Wawasan Pendidikan, Sebuah Pengantar Pendidikan.

Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA.

Jakarta: Erlangga.

Sutarno. 2008. Menulis yang Efektif. Jakarta: CV Sagung Seto.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani

Press.

Tatapangarsa, Humaidi. 1980. Akhlaq yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Page 109: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

Tirtarahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan Edisi Refisi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Zuchdi, Darmiyati. Dkk. 2009. Pendidikan Karakter Grand Design dan Nilai-

nilai Target. Yogyakarta: UNY Press.

2011. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori dan Praktik.

Yogyakarta: UNY Press.

2013. Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi di

Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.

Fathurrohman, Muhammad Nurdin. 2016. Biografi Tokoh Ternama.

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2016/03/biografi-tere-liye-

penulis-novel-indonesia.html diakses pada tanggal 19/08/2016 jam 19:04

WIB.

Mutakin, Zaenal. 2013. Biografi Tere Liye. http://tanya

biografi.blogspot.co.id/2013/01/biografi-tere-liye.html diakses pada

tanggal 19/08/2016 jam 19:00 WIB.

Lidwa Pusaka. 2010. Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam Online.

http://app.lidwa.com/ diakses pada tanggal 19/08/2016 jam 20:00 WIB.

Page 110: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : N. Nafisatur Rofiah

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 19 Juli 1993

NIM : 11112167

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Alamat : Mantusari RT/RW 002/005 Ngepanrejo,

Kec. Bandongan, Kab. Magelang.

Pendidikan

SD : SD N Ngepanrejo lulus 2006

SLTP : MTs Ma’arif Bandonganlulus 2009

SLTA : SMA N 1 Bandongan lulus 2012

Perguruan Tinggi : IAIN Salatiga lulus 2016

Page 111: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun
Page 112: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun
Page 113: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

DAFTAR NILAI SKK

Nama : N. NAFISATUR ROFIAH Jurusan : FTIK

NIM : 111-12-167 Progdi : PAI

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1 OPAK STAIN Salatiga 2012

dengan tema: “Progresifitas Kaum

Muda, Kunci Perubahan

Indonesia.”

5-7 September

2012

Peserta 3

2 OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga dengan tema

“Mewujudkan Gerakan Mahasiswa

Tarbiyah Sebagai Tonggak

Kebangkitan Pendidikan Indonesia”

yang diselenggarakan oleh HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga.

08-09 September

2012

Peserta 3

3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK),

dengan tema “Membangun

Karakter Keislaman Bertaraf

Internasional di Era Globalisasi

Bahasa” yang diselenggarakan oleh

STAIN Salatiga.

10 September

2012

Peserta 2

4 Seminar Entrepreneurship dan

Perkoperasian 2012 dengan tema:

“Explore Your Entrepreneurship

Talent” yang diselenggarakan oleh

MAPALA MITAPASA & KSEI

STAIN Salatiga.

11 September

2012

Peserta 2

5 Achievment Motivation Training

dengan AMT, Bangun Karakter

12 September

2012

Peserta 2

Page 114: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

Raih Prestasi yang diselenggarakan

oleh JQH & LDK STAIN Salatiga.

6 Library User Education oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga.

13 September

2012

Peserta 2

7 Seminar Regional dengan tema

“Indonesia Satu” yang

diselenggarakan oleh Resimen

Mahasiswa Sat. 953

“KALIMOSODO”.

29 Oktober 2012 Peserta 4

8 Seminar Nasional dengan tema

“Peran Lembaga PS dengan

Adanya OJK (UU No. 21 tahun

2011 tentang OJK)” yang

diselenggarakan oleh HMJ Syariah

STAIN Salatiga.

29 November

2012

Peserta 8

9 Tabligh Akbar Bertajuk “Tafsir

Tematik dalam Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan Palestina.

Landasan QS. Al-Fath: 26-27.”

Yang diselenggarakan oleh JQH

STAIN Salatiga.

1 Desember 2012 Peserta 2

10 Seminar Nasional dengan tema

“Kepemimpinan dan Masa Depan

Bangsa” yang diselenggarakan oleh

HMI Cabang Salatiga.

23 februari 2013 Peserta 8

11 Seminar Pendidikan HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga dengan tema

“Menimbang Mutu dan Kualitas

Pendidikan di Indonesia”.

02 Mei 2013 Peserta 2

12 Tafsir Tematik dengan tema “Sihir 04 Mei 2013 Peserta 2

Page 115: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

dalam Perspektif Al-Qur’an dan

Hukum Negara” yang

diselenggarakan oleh JQH STAIN

Salatiga.

13 Seminar Nasional Pendidikan

dengan tema “Pendidikan

Multikultural Sebagai Pilar

Karakter Bangsa” yang

diselenggarakan oleh HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga.

29 Mei 2013 Peserta 8

14 Upgrading dan Rapat Kerja

Pengurus HMPS PAI dengan tema

“Motivasi Organisasi”.

06 September Peserta 2

15 Sosialisasi & Silaturahim Nasional

dengan tema “Sosialisasi UU No. 1

tahun 2013, Peran Serta Fungsi

OJK” “Peran Pemerintah dalam

Pengawasan LKM” yang

diselenggarakan oleh HMJ

Tarbiyah & Syariah.

30 September

2013

Peserta 8

16 Dialog Interaktif dengan Tema

“Diaspora Politik Indonesia di

Tahun 2014, Memilih untuk

Salatiga Hati Beriman” yang

diselenggarakan oleh SEMA

STAIN Salatiga.

1 April 2014 Peserta 2

17 Wisuda Akbar 5 “One Day One

Ayat” Indonesia Menghafal 2014

yang diselenggarakan oleh PPPA

Daarul Qur’an.

25 Oktober 2014 Peserta 3

Page 116: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun

18 Diklat Microteaching HMPS PAI

Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

08 November

2014

Panitia 2

19 Seminar Pendidikan dengan tema

“Mempertegas Peran Pendidikan

dalam Mencerahkan Masa Depan

Anak Bangsa” yang

diselenggarakan oleh HMI Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo.

19 November

2014

Peserta 2

20 Kemah Kebangsaan Bagi

Mahasiswa Tingkat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2014 yang

diselenggarakan oleh Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

23-25 November

2014

Peserta 4

21 Kajian Intensif Mahasiswa dengan

Tema “Fenomena Islam di

Salatiga” yang diselenggarakan

oleh LDK Darul Amal STAIN

Salatiga.

28 November

2014

Peserta 2

22 Seminar Nasional dengan tema

“Perlindungan Hukum Terhadap

Usaha Mikro Menghadapi Pasar

Bebas Asean” yang

diselenggarakan oleh HMPS AS

STAIN Salatiga.

1 Desember 2014 Peserta 8

23 Workshop Nasional dengan tema

“Sukses Akademik, Sukses Bakat

dan Hidup Bermartabat dengan

Karya” yang diselenggarakan oleh

HMPS PAI STAIN Salatiga.

16 Desember

2014

Panitia 8

24 Festival DAQU 2015 “Jateng 26 April 2015 Peserta 3

Page 117: NILAI-NILAI PENDIDIKAN UKHUWAH DALAM NOVEL DAUN YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1342/1/Nilai-Nilai Pendidikan... · nilai-nilai pendidikan ukhuwah dalam novel daun