nilai-nilai pendidikan sosial dalam kehidupan...

105
NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS (Kajian Kitab Hadits Al-Lu’lu’ Wal Marjan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Siti Nur Ajijah 11150110000158 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 08-Jul-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN

BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS

(Kajian Kitab Hadits Al-Lu’lu’ Wal Marjan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Siti Nur Ajijah

11150110000158

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Transliterasi merupakan aspek berbahasa yang ditulis dengan huruf berbahasa

Arab yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan skripsi. Transliterasi ini

berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

اTidak

dilambangkan

Ş ص

đ ض

ţ ط \s ث

ť ظ ~h ح

' ع Kh خ

ģ غ \z ذ

h ة Sy ش

2. Vocal

Vocal Tunggal Vocal Rangkap

Tanda Huruf Latin Tanda Huruf Latin

Ai ػ ي A ػ

Au ػ و I ػ

U ػ

Contoh:

ب ت ك = kataba ؼ ر ع = ‘urifa ف ي ك = kaifa ل و ح = haula

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

3. Madd (Panjang)

Harakat dan Huruf Huruf dan Tanda

ȃ ػ ا

ȋ ػ ي

ȗ ػ و

Contoh:

ان ك = kȃna ل ي ق = qȋla

اع د = da’ȃ ل و ق يػ = yaqȗlu

4. TâˋMarbȗţah

TâˋMarbȗţah hidup transliterasinya adalah /t/.

TâˋMarbȗţah mati transliterasinya adalah /h/.

Kalau pada suatu kata yang akhir katanya adalah TâˋMarbȗţah diikuti oleh

kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah

maka Tâ’ Marbȗţah itu ditransliterasikan dengan /h/. Contoh:

hadîqat al-hayawânât atau hadîqatul hayawânât = حديقةاحليوانات

al-madrasat al-ibtidâ ’iyyah atau al-madrasatul = املدرسةاالبتدائية

Ibtidâ’iyyah

Hamzah = محزة

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah/tasydîd ditransliterasikan dengan huruf yang sama dengan huruf yang

diberi tanda syaddah (digandakan).

Contoh:

م ل ع = ‘allama ي ك رر = yukarriru

م رك = kurrima د م ال = al-maddu

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

6. Kata Sandang

a. Kata sandang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan dengan huruf

yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/ hubung

Contoh:

ة ل الص = aş-şalâtu

b. Kata sandang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Contoh:

ق ل ف ال = al-falaqu ث اح ب ال = al-bâhişu

7. Penulisan Hamzah

a. Bila hamzah terletak di awal kata, maka ia tidak dilambangkan dan ia

seperti alif, contoh:

ت ل ك أ = akaltu و أ ت = ȗtiya

b. Bila di tengah dan di akhir ditransliterasikan dengan apostrof, contoh:

ن و ل ك أ ت = ta’kuluna ء ي ش = syai’un

8. Huruf Kapital

Huruf capital dimulai pada awal nama diri, nama tempat, bukan pada kata

sandangnya. Contoh:

آن ر ق ال = al-Qur’ân

ة ر و نػ م ال ة ن يػ د م ال = al-Madînatul Munawwarah

ي د و ع س م ال = al-Mas’ȗdî

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

i

ABSTRAK

Siti Nur Ajijah (11150110000158), Nilai-Nilai Pendidikan Sosial dalam

Kehidupan Bertetangga Perspektif Hadits (Kajian Kitab Hadits Al-Lu’lu’

Wal Marjan).

Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh adanya konflik-konflik antar

tetangga yang terjadi di masyarakat karena seperti banyaknya perbedaan

pandangan dalam pemilihan presiden, perebutan lahan yang kerap sering terjadi,

kurangnya kepedulian terhadap tetangga, masih banyak masyarakat yang belum

bisa menerima perbedaan agama. Penulis meneliti sebuah kitab hadits yang ditulis

oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi. bertujuan untuk mengetahui hadits-hadits

kehidupan bertetangga yang ada dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan, dan

implementasi nilai-nilai pendidikan sosial serta kontribusinya terhadap kehidupan

bertetangga.

Penelitian ini merupakan penelitian studi mengenai teks hadits-hadits yang

ada dalam sebuah kitab hadits, dengan menggunakan metode penelitian studi

kepustakaan (library research), kemudian penulis mengguanakan model

pendekatan kajian isi atau contont analysis ilmu riwayah, Laporan penelitian ini

akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian tersebut,

kemudian interpretasi dari data-data yang berasal dari naskah atau dokumen

lainnya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, nilai-nilai pendidikan sosial

yang terdapat dalam hadits-hadits kehidupan tetangga adalah dalam bertetangga

itu harus berbuat baik dengan cara membantu saat terkena musibah, memberikan

makanan baik tetangga muslim maupun nonmuslim, memberikan hadiah,

memberikan jamuan yang lezat, implementasi nilai-nilai pendidikan sosial

tersebut dipraktikan dengan metode yang tepat dan keteladanan secara

langsung.sedangkan kontribusi nilai-nilai pendidikan sosial itu sebagai pedoman,

alat pengawas, dan alat solidaritas serta internalisasi nilai-nilai luhur kehidupan

sosial.

Kata kunci: Pendidikan sosial, kehidupan bertetangga

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

ii

ABSTRACT

Siti Nur Ajijah (11150110000158), Values of Social Education in the Life of

Neighbors Perspectives (Study of the Hadith Al-Lu'lu 'Wal Marjan).

The background of this research is based on the existence of conflicts

between neighbors that occur in the community because such as the many

differences of views in the presidential election, land grabs that often occur, lack

of concern for neighbors, there are still many people who cannot accept religious

differences. The author examines a book of hadith written by Muhammad Fuad

Abdul Baqi. aims to find out the hadiths of neighboring life that exist in the book

Al-Lu'lu 'Wal Marjan, and the implementation of the values of social education

and its contribution to neighboring life.

This research is a research study of the text of the hadith in a book of

hadith, using the method of library research, then the author uses a model of

content study approach or contont analysis of riwayah science, this research

report will contain data excerpts to provide an overview of the presentation, then

the interpretation of data derived from manuscripts or other documents.

The results of this study indicate that, the values of social education

contained in the hadiths of neighboring life is that neighbors must do good by

helping when affected by disaster, providing food to both Muslim and non-Muslim

neighbors, giving gifts, giving delicious meals, the implementation of the values of

social education is practiced with the right method and exemplary directly. while

the contribution of social education values is as a guideline, a supervisory tool,

and a tool of solidarity and internalization of the noble values of social life.

Keywords: Social education, neighborly life

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah wa syukurillah puji syukur hanya kepada Allah Swt karena

atas izin-Nya lah kita masih diberikan nikmat iman dan islam, dan aku bersaksi

bahwa tiada Tuhan selain Allah Swt, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad

Saw ialah utusan Allah. Shalawat serta Salam selalu terlimpah curahkan kepada

Nabi Muhammad Saw kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, para tabi’in dan

tabiut tabi’innya, hingga sampailah kepada kita semua selaku umatnya.

Disusunnya skripsi berjudul “NILAI-NILAI SOSIAL DALAM

KEHIDUPAN BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS DALAM KITAB

AL-LU’LU’ WAL MARJAN” sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Strata

Satu Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik

dalam penyajiannya, maupun dalam penguraiannya. Karena itu dengan segala

kerendahan hati, kiranya para pembaca untuk tidak segan-segan memberikan

kritik dan membangun kepada penulis.

Alhamdulillah selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah

membantu penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin

Umar Lubis, Lc., M.A

2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

3. Kepada Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) dan Bapak Drs. Rusdi Jamil, M. Ag selaku Sekertaris

Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

iv

4. Kepada Bapak Aminudin Yakub M. Ag, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta

memberikan motivasi selama perkuliahan dan penyusunan proposal skripsi.

5. Bapak Dr. Abdul Ghofur, M.A. selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

membantu membimbing dalam penulisan skripsi dari awal pembuatan hingga

selesai. Serta Ibu-Bapak Dosen (FITK) yang telah memberikan ilmu dan

wejangannya selama perkuliahan.

6. Kedua orang tua tercinta yaitu Ummi Sanih dan Bapak Suwita Artawi yang

selalu menanyakan keadaan, kesehatan, dan dukungan penuh dengan segala

kemampuannya serta motivasi untuk selalu bekerja keras dalam menyusun

skripsi.

7. Serta taklupa kepada kakak-kakakku Ajat Sudarjat, Mu’minah, Siti Rohaeni,

Muhammad Sahroni, kakak” iparku, keponakan dan keluarga yang selalu

mendukung melalui doa dan materi yang telah diberikan

8. Terimakasih kepada sahabatku Nisa Siti Noor Akmaliya, S.Pd sahabat sedari

SMA yang selalu menyemangati dalam meraih masa depan.

9. Untuk sahabatku “Kepompong” yaitu Nurleli Sulaeni Rohmah dan Fahru

Razi terimakasih telah menjadi sahabat dari semester awal hingga sekarang

dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi

10. Kepada teman-teman “kontrakan” Ummi Khairiyah dan Dyah Fakhira yang

telah memeberikan kehangatan dan semangat selama penulisan skripsi.

11. Kepada “Angker” yaitu Gustin Ambarsih, Diana sari, Dea Sugiarti, Mita

Ulfayanti dan Nita Fitriani telah bersama-sama telah berjuang untuk

menyelesaikan tugas-tugas kelas selama perkuliahan dan menyemangati saat

pembuatan tugas akhir.

12. Teman-teman “KKN Klorofil 102” yaitu Afifah A-Zahra dan Vina Tri serta

rekan yang lain telah bekerjasama memberikan pengalaman selama

pengabdian di Desa Bantar Kuning, Kabupaten Bogor tahun 2018

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

v

13. Guru-guru dan rekan “PLP di MTs Jam’iyatul Khair” terimakasih telah

bersama-sama memberikan kontribusi untuk bangsa dan pengalaman

berharga selama praktik mengajar.

14. Teman-teman kelas seperjuangan “PAI D” yang telah memberikan semangat

dan motivasi selama perkuliahan.

15. Sabat-sahabat angkatan “PAI 2015” rekan seperjuangan yang telah berbagi

pengalaman serta saling mendukung dan memberi motivasi selama

perkuliahan dan penyusunan skripsi semoga bisa bertemu lagi dilain waktu

dan tetap semangat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 26 Agustus 2019

Siti Nur Ajijah

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 8

C. Pembatasan Masalah 8

D. Rumusan Masalah 9

E. Tujuan Penelitian 9

F. Manfaat penelitian 10

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Acuan Teori 11

1. Pendidikan Sosial 11

2. Kehidupan Bertetangga 27

3. Nilai-nilai pada Kehidupan Sosial 32

B. Hasil Penelitian Relavan 36

C. Kerangka Berpikir 37

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian 39

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

vii

B. Metode Penelitian 39

C. Fokus Penelitian 42

D. Teknik Pengumpulan Data 42

E. Teknik Analisis Data 47

F. Uji Keabsahan Data 48

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Teks, Syarah dan Niali-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-

hadits Tentang KehidupanBertetangga 50

1. Teks dan Syarah Hadits-hadits dalam Kehidupan

Bertetangga 50

2. Nilai- nilai Pendidikan Sosial yang Terkandung dalam

Hadits-hadits Kehidupan Bertetangga 56

B. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-hadits

yang termuat dalam kitab Al-Lu’lu wal Marjan dalam

Kehidupan Bertetangga 74

C. Kontribusi Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-hadits yang

termuat dalam kitab Al-Lu’lu wal Marjan dalam Kehidupan

Bertetangga 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 78

B. Saran 80

DAFTAR PUSTAKA 81

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang masih banyak orang yang kurang

memperhatikan adab kepada tetangga sehingga terjadi berbagai motif konflik

antar tetangga, berdasarkan perolehan data dari tempo (26/11/2018) bahwa

telah terjadi konflik antar tetangga seperti perbedaan dalam pemilihan calon

presiden, sebagaimana telah terjadi keributan yang dilakukan oleh dua orang

di daerah Sampang, Madura, yang cekcok akibat memiliki perbedaan

pilihan calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan Capres

2019. Insiden yang terjadi pada Rabu, 23 November 2018 lalu telah

mengakibatkan satu orang meninggal dunia yaitu pendukung salah satu

calon presiden karena ditembak oleh seorang lainnya.1

Liputan6 mengatakan menjelang pemilihan presiden pada 5 Maret 2019

di Medan, Sumatera Utara terjadi konflik antar tetangga yang berujung

penganiayaan, seorang ibu rumah tangga berurusan dengan polisi setelah

diduga menganiaya tetangganya sendiri. Kisruh dimulai karena berbeda

pandangan politik.2 Kurangnya sosialisasi politik yang berada di desa juga

dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya pengetahuana akan politik.3

Selanjutnya perebutan lahan antar tetangga juga kerap menjadi penyebab

konflik para tetangga, seperti yang dikabarkan oleh kompas mengenai konflik

yang terjadi di Jombang tepatnya di sebuah rumah milik ibu Siti di daerah

Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, telah terkurung

1Syailendra Persada, Sebab Cekcok Beda Capres Berujung Maut: Rakyat Hanya Alat

Politik, Tempo.co. 2Gautama Adianto, Video: Beda Pandangan Politik, Wanita Aniaya Tetangga,

Liputan6.com 3Agus Machfud Fauzi, dkk., “Sosiologi Keluarga pada Partisipasi Politik Pemilih

Pemula”, Jurnal Pendidikan Sosiologi, vol. 9, no. 1, 2019, h. 5.

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

2

tembok yang dibangun tetangganya sendiri sejak bulan Februari 2018.

Awalnya pemilik rumah ibu Siti mencuci sebuah kendaraan pribadinya di

depan rumah, kemudian air yang digunakan untuk mencuci tersebut meluber

dan menggenangi lahan kosong yang ada tepat di depan rumahnya yang mana

menjadi jalan pribadi Seger sang tetangganya. Klaim pemilik tanah pun

muncul dan pertengaranpun terjadi di antara mereka.4

Konflik tetangga lainnya yaitu memakan korban seperti yang ditulis oleh

merdeka.com bahwa telah terjadi di Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga,

Kabupaten Gorontalo, pada Kamis 19, Mei, 2016 pukul 20.22 WITA.

Seorang Bapak dan anak tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri karena

pembunuhan itu diduga dipicu sengketa tanah.5

Lebih lanjut dari penelitian yang dilakukan oleh Nur Sriastuti Supriadi

bahwa di Desa Karella, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan,

permusyawarahan antar tetangga tidak lagi diterapkan karena banyaknya

konflik yang biasa terjadi mengenai persoalan tanah yang langsung

diselesaikan melalui pengadilan.6

Sampai kepada konflik antar tetangga yang sangat sensitif pun terjadi

dituliskan oleh bbc bahwa di Dusun Karet, Kecamatan Pleret, Kabupaten

Bantul, Yogyakarta, 3 April 2019 lalu, telah terjadi pengusiran kepada salah

satu warga yang beragama nonmuslim. Rupanya di Dusun Karet telah

diberlaku kesepakatan komunal menolak seseorang tinggal di daerah tertentu

atas dasar agama sejak 2015.7

Berdasarkan penelitian Maria Immaculata Ririk Winandari dan kawan-

kawannya yang telah melakukan wawancara dengan 400 lebih unit kelompok

4Moh. Syafii, Cerita Warga di Jombang Lompati Tembok Tetangga agar Bisa Keluar

Rumah, Kompas.com. 5Desi Aditia Ningrum, Gara-gara Sengketa Tanah, Bapak dan Anak Bunuh Tetangga,

Merdeka.com. 6Nur Sriastuti Supriadi, Hadis tentang Menghormati Tetangga dan Aplikasinya pada

Masyarakat, Desa Karella, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Skripsi, (Makassar: UIN

Alauddin, 2017), h. 4. 7Furqon Ulya Himawan, Diusir dari Desa karena Agama, Bagaimna mencegah

Intoleransi di Tengah Warga, Bbc.com

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

3

perumahan yang berbeda di perumahan Yogyakarta mengenai kedekatan

tetangga, hasilnya adalah bahwa hubungan dengan tetangga di luar

perumahan menunjukkan interaksi pembauran didua kelompok kasus,

umumnya terjadi melalui kesamaan instansi, sekolah, etnis, asal, agama, atau

kegemaran olahraga. Perbedaan yang cukup jelas adalah bahwa penghuni

perumahan menengah atas lebih optimal dengan penghuni blok lain, bahkan

di luar perumahan karena ingin bertemu lebih banyak orang. Sebaliknya,

penghuni perumahan menengah lebih optimal dengan penghuni di blok yang

sama karena ingin bertemu tetangga.8

St. Aisyah menambahkan bahwa konflik yang diartikan sebagai

pertikaian atau perselisihan yang biasa terjadi pada individu, kelompok

maupun antar negara. Sedangkan mengenai konflik keagamaan sendiri itu

dipicu karena perselisihan mengenai nilai, klaim, identitas, yang pasti

melibatan tentang isu-isu keagamaan. Biasanya konflik yang terjadi

disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti: perbedaan pendirian, dan

perasaan individu, perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan

kepentingan, perbedaan pendirian dan perubahan yang cepat.9

Menurut Sabir Maidin dalam jurnalnya al-qadau bahwa diantara

hubungan yang mendapatkan perhatian adalah hubungan bertetangga, karena

hubungan bertetangga termasuk hubungan kemasyarakatan yang penting yang

dapat menghasilkan rasa cinta, kasih sayang dan persaudaraan antar

umatnya.10

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan

keberagaman, baik ras, suku, dan bangsa. Manusia juga dikatakan makhluk

sosial karena dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari manusia lainnya untuk

8 Maria Immaculata Ririk Winandari, dkk., “Pengaruh Kehidupan Bertetangga terhadap

Perubahan Ruang Terbuka di Perumahan di Yogyakarta” Jurnal Arsitektur, vol. 15, no. 2, 2015,

h. 55. 9 St. Aisyah BM, “Konflik Sosial dalam Hubungan antar Umat Beragama”, Jurnal

Dakwah Tabligh, vol. 15, no. 2, h. 203. 10 Sabir Maidin, “Keutamaan Hidup Bertetangga”, Jurnal Al-qadau, vol. 4, no. 2, 2017,

h. 200.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

4

berinteraksi dengan individu lain dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

bertetangga baik tetangga dekat, tetangga jauh, dan tetangga muslim maupun

nonmuslim. Sebagaimana hemat Laode Monto Bauto bahwa agama dan

budaya memiliki keterhubungan yang erat, yakni agama berperan sebagai

konsepsi budaya dan sebagai realitas budaya yang terdapat di Indonesia.11

Mengenai manusia yang dikandung oleh ibunya kemudian lahir dan

belum mengetahui hal banyak. Allah Swt., menyukai hambanya-Nya yang

selalu menyembah. Anak yang baru lahir membutuhkan berbagai perawatan

dan bimbingan mengenai potensi diri ke jalan yang benar dan positif dengan

cara yang dikenal yaitu “pendidikan” atau dalam Islam disebut dengan al-

ta’lim, al-tarbiyah dan al-ta’dib. 12

Fatah menambahkan mengenai pendidikan bahwa pendidikan merupakan

upaya untuk manusia diarahkan kepada manusia lainnya dengan harapan agar

mampu menjadi manusia yang dewasa, sebagaimana tujuan pendidikan kelak

menjadi manusia yang sholeh yang melakukan perbuatan sebagaimana yang

dianjurkan untuk diperbuat dan menjauhi perbuatan yang dilarang.13

Lebih lanjut secara sederhana menurut buku yang ditulis oleh Tim Dosen

FIP-IKIP Malang bahwa makna pendidikan dapat dikatakan sebagai usaha

manusia dalam membina kepribadiannya agar sesuai nilai-nilai yang ada

dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, sederhananya

peradaban suatu masyarakat, memuat keberlangsungan suatu proses

pendidikan. Karena itulah sering diungkapkan bahwa pendidikan telah ada

sepanjang peradaban umat manusia dan hakikat pendidikan adalah sebagai

prilaku manusia dalam melestarikan hidupnya.14

11

Laode Monto Bauto, “Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan

Masyarakat Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, vol. 23, no. 2, 2014, h. 24. 12

Syahidin, Pendidikan Qur’ani Teori dan Aplikasi, (Jakarta: CV. Misaka Ghaliza,

1999), cet. 1, h. 1. 13

Abdul Fatah Jalal, Azas-azas Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Diponegoro, 1998),

cet. 1, h. 1. 14

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya:

Usaha Offset Printing, 1981), cet. 2. h. 2.

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

5

Mukhrizal Arif dan kawan-kawannya merangkum bahwa pendidikan

bukanlah sesuatu yang diperoleh atau dijalani dengan instan, terdapat proses

yang terus-menerus dalam pendidikan (long life education). Pendidikan tidak

berhenti ketika seseorang memperoleh pengakuan (ijazah). Lebih dari itu,

pendidikan merupakan proses yang berlangsung selama kehidupan manusia

berlangsung. Banyak tantangan dan perubahan yang menyertai kehidupan

manusia. Di situlah pendidikan selalu ada dan dibutuhkan. Individu atau

seseorang berasal dari keluarga atau bibit unggul perlu memperoleh tempaan

pendidikan sejak dini sebagai basis dalam melangkah kearah selanjutnya.15

Dalam dunia sosiologi pendidikan, Ngainun Naim dan Achmad Sauqi

menuliskan bahwa adanya relasi timbal balik antara dunia pendidikan dengan

kondisi sosial masyarakat di lingkungannya. Relasi tersebut menunjukkan

adanya timbal balik antara kondisi yang ada dimasyarakat dengan kondisi

pendidikannya. Pendidikan sebagai cerminan majunya sebuah bangsa jika

memang dunia pendidikannya berkualitas maka kondisi masyarakatnyapun

akan baik begitupun sebaliknya.16

Lebih lanjut menurut Ajat Sudrajat fakta duniawi mengenai keadaan

yang ada yang harus disadari bersama-sama bahwa adanya kaidah dan hukum

yang mengikat dalam kehidupan ini. Segala sesuatu yang diciptakan baik

berupa tumbuhan, benda-benda, manusia dan binatang semuanya mempunyai

hukum yang mengikat. Berlaku pada semua unsur ciptaan adanya siang dan

malam, tumbuhan yang perlu pupuk, hewan yang perlu makan rumut, dan

kehidupan manusia pada kehidupan sosial merupakan bagian hukum-hukum

yang ada, sebagian dari unsur makhluk yang ada. Kaidah yang meliputi

struktur fisik seperti manusia yang berkaitan dengan struktur sosialnya,

dipukul menyebabkan rasa sakit, tidak minum menyebabkan kehausan, semua

15

Mukhrizal Arif, dkk. Pendidikan Posmodernisme: Telaah Kritis Pemikiran Tokoh

Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2014), h. 256. 16

Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi,

(Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 13

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

6

bentuk interaksi dengan yang lain merupakan kaidah-kaidah yang harus

dipatuhi. 17

Menurut Daimah dan Setyo Pambudi dinamika perubahan kondisi

masyarakat yang sangat cepat, maju, dan memperlihatkan gejala sosial yang

berlaku di wilayah tertentu. Perubahan sosial yang meliputi cakrawala

berbagai bidang kehidupan dan merupakan masalah bagi semua institusi

sosial. Seperti: agama, keluarga, perkumpulan - perkumpulan, industri,

perekonomian, pendidikan, dan pemerintahan,18

Dunia ini diciptakan dengan berbagai dimensi bentuk dan jenis sosial,

sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusiapun diciptakan dengan

diberikan kemampuan kecerdasan, dan keteladanan dalam berinteraksi

dengan makhluklainnya, untuk mengolah dan mengoprasikan kehidupan

dengan baik. Karena sejatinya manusia mempunyai pengaruh yang sangat

besar dalam mengembangkan dan memajukan potensi sumber daya manusia.

Tinjauan dalam hukum Islam bukan hanya mengenai hukum halal dan

haram saja, namun juga mengatur bagaimana manusia berinteraksi dengan

manusia pula, hewan, bahkan tumbuhan atau makhluk hidup lainnya. Sebagai

insan yang diberi banyak potensi manusia harus berpikir luas dan tidak memp

ersempit gerak manusia.

Allah Swt. mengutus Nabi-Nya dengan risalah untuk memperbaiki

tatanan keberlangsungan hidup manusia sebagaimana yang terdapat dalam al-

Qur’anul karim dan sunnah Nabi Saw. Seharusnya umat Islam berpegang

teguh pada sunnah-sunnah Nabi Saw di antaranya hadits-hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang telah disusun oleh

seorang peneliti dan dimuat dalam sebuah kitab yang diberi nama kitab Al-

Lu’lu’ Wal Marjan.

17

Ajat Sudrajat, “Pendidikan Moral dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ilmu Sejarah, 2012,

h. 1-2. 18

Daimah dan Setyo Pambudi, “Pendekatan Sosiologi dalam Kajian Pendidikan Islam”,

Jurnal Pendidikan Islam, vol. 9, no. 2, 2018, h. 116.

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

7

Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan merupakan kitab karya Muhammad Fu’ad

Abdul Baqi yang secara khusus memuat hadits Rasulullah Saw., yang

disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ada banyak sub kajian di

dalamnya antara lain tentang iman, thaharah, nikah, haji, social netwok dan

lainnya. Tercatat lebih dari 1.500 hadits tertera untuk dapat dijadikan sebagai

acuan dalam segenap aspek kehidupan manusia.

Kitab Al-lu’lu’ Wal Marjan juga mendapatkan kepercayaan serta

testimoni yang baik, contohnya dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Al-Washshabi mengatakan bahwa “kitab Al-Lu’lu Wal Marjan, karya

Muhammad Fu’ad Abdul Baqi adalah sebuah kitab yang sangat bagus dan

bermanfaat. Para mahasiswa. Saling berlomba-lomba untuk menghafal dan

mengkajinya, mempermudah para peneliti dan muhaqiqi dalam mengetahui

hadits-hadits yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dan

kesempurnaan hanya milik Allah semata.”19

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis merasa perlu

membahas hal tersebut dengan menulis penelitian berjudul “NILAI-NILAI

PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA

PERSPEKTIF HADITS (Kajian Kitab Hadits Al-Lu’lu’ Wal Marjan)”.

Karena dianggap aktual dengan problematika krisis sosial yang terjadi

sekarang ini dan layak ditelaah mengingat sebagian masyarat telah

menghilangkan nilai-nilai kehidupan bertetangga.

19

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu wa al-marjanu fima ittifaqo’alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimu, Terjemah Muhammad Suhadi, dkk., (Jakarta : Ummul Qura,

2014), h. Xxviii

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

8

B. Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang

diatas antara lain, yaitu:

1. Perbedaan pandangan dalam memilih pemimpin di masyarakat

mengakibatkan terjadinya konflik antar tetangga.

2. Sosialisasi pada lingkungan keluarga yang kurang baik dalam

bertetangga.

3. Perebutan tanah di masyarakat mengakibatkan konflik kepemilikan

lahan antar tetangga

4. Sebagian masyarakat kurang menerima perbedaan agama, dan budaya

diantara mereka.

5. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya

berinteraksi dengan tetangga.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini dibatasi mengenai permasalahan sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan sosial, yang dimaksud pendidikan sosial adalah

cangkupan mengenai interaksi kepada orang yang lebih tua atau lebih

muda serta berinteraksi dengan individu atau kelompok lain dalam

kehidupan bertetangga di lingkungan masyarakat

2. Kehidupan bertetangga, permasalahan dalam bertetangga yang

dimaksud hanya mencangkup masalah mengenai perbedaan pandangan

dalam memilih pemimpin presiden, masalah perbedaan latar belakang

seperti agama dan budaya, masalah perebutan lahan, serta pentingnya

berbaur dengan tetangga yang dimuat hadits-hadits dalam kitab Al-

Lu’lu’ Wal Marjan.

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang penulis

angkat dalam penelitian ini adalah:

1. Apa nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam hadits-hadits

tentang kehidupan bertetangga dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan?

2. Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan sosial yang terkadung

dalam hadits-hadits dikitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan dalam kehidupan

bertetangga?

3. Bagaimana kontribusi nilai-nilai pendidikan sosial dalam kitab Al-Lu’lu’

Wal Marjan terhadap kehidupan bertetangga?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

antara lain:

1. Untuk mengungkap apasaja nilai-nilai pendidikan sosial yang ada dalam

hadits-hadits dikitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan mengenai kehidupan

bertetangga.

2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan sosial

dalam hadits-hadits tentang kehidupan bertetangga dalam kitab Al-Lu’lu’

Wal Marjan.

3. Untuk mengkaji bagaimana kontribusi nilai nilai pendidikan sosial

terhadap kehidupan bertetangga yang ada dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal

Marjan.

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

10

A. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Dapat dijadikan salah satu bahan penelitian di lembaga

pendidikan, membuka konsep baru, informasi dan semangat

berintegrasi bagi pengembangan keilmuan dibidang hadits terutama

dalam kehidupan bertetangga, penelitian ini juga bisa menjadi

sumbangan teori terkait ilmu pendidikan hadits di prodi Pendidikan

Agama Islam, serta membuka kesempatan penelitian lebih lanjut

dan peninjauan kembali hasil pengkajian ini untuk melihat

perkembangannya.

2. Bagi Masyarakat

Untuk masyarakat sangat berharap bisa dijadikan pengetahuan

dan acuan untuk dipraktekan atau diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari mengenai nilai-nilai pendidikan sosial dalam kehidupan

bertetangga di lingkungan masing-masing,

3. Bagi Penulis

Untuk penulis penelitian ini sebagai ilmu, dakwah dan

tanggung jawab atas ilmu yang telah dipelajari pada masa kuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam, juga sebagai tugas akhir sebagai

syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

11

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Acuan Teori

1. Pendidikan Sosial

a. Pengertian Pendidikan Sosial

Pengertian pendidikan sosial banyak kita jumpai dalam buku dan

karangan-karangan ilmiah yang ditulis oleh para cendikiawan, akan

tetapi dalam hal ini penulis mengambil beberapa pengertian pendidikan

sosial yang lebih mengarah pada judul yang penulis teliti sebagai acuan

teori agar tidak keluar dari konteks pembahasan yang penulis teliti.

Ketika membahas pendidikan sosial maka tidak akan terlepas dari

nilai-nilai kebudayaan yang ada dalam masyarakat, yangmana nilai-

nilai itu senantiasa berkembang dan berubah mengikuti perkembangan

zaman. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus

diikuti oleh pendidikan agar tidak ketinggalan zaman.1

Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah

pendidikan dan pengajaran adalah daya-upaya yang disengaja secara

terpadu dalam rangka memerdekakan aspek lahiriah dan batiniah

manusia. Pengajaran adalah salah satu bagian dari pendidikan. Artinya,

pengajaran ialah pendidikan dengan memberi ilmu atau pengetahuan

dan memberi kecakapan, pengertian serta pelatihan kepandaian kepada

anak-anak, yang dapat berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir

maupun batin.2

Ki Hajar Dewantara menggambarkan sikap budi pekerti sebagian

dari tujuan pendidikan untuk mengusahakan anak-anak menjadi pribadi

1 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, op.cit, .h. 156.

2 Bartolomeus Samho, Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, (Yogyakarta: Kanisius,

2013), cet. 13, h. 74.

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

12

yang melakukan kebaikan. Untuk mencapai tujuan ada syarat-syaratnya

anak-anak harus menyadari dan mematuhi guru. Dengan begitu gerak

dan pikiran telah bersatu kemudian menimbulkan relasi harmonis antara

lingkungan siosial dan dirinya. Maka budi pekerti itulah yang

menjadikan manusia menjadi merdeka dan menuntun menjadi manusia

yang beradab. 3

Sedangkan dari segi ilmu sosial pendidikan menurut Marxis-

Sosialis prinsip marxisme dikaitkan dengan masalah pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan sebagai proses historis dalam

kehidupan manusia ditentukan oleh perkembangan masyarakat yang,

tentu saja, ditentukan oleh kondisi material-ekonomis yang

berkembang. Dikarenakan pendidikan juga merupakan proses yang

mana filsafat, ide (ologi), agama, dan seni, diajarkan. Pendidikan adalah

media sosialisasi pandangan hidup dan kecakapan yang harus diterima

masyarakat (terutama anak-anak).4

Adapun pengertian sosial Menurut Kamus Sosiologi dan

Kependudukan, ialah hubungan seorang individu dengan yang lainnya dari

jenis yang sama atau pada sejumlah individu yang membentuk lebih

banyak atau lebih sedikit kelompok-kelompok yang terorganisir, juga

tentang kecenderungan-kecenderungan dan impuls-impuls yang

berhubungan dengan yang lainnya.5 Oleh karena itu, manusia saling

membutuhkan satu sama lainnya agar bisa bertahan hidup, saling

ketergantungan ini akan menghasilkan bentuk kerjasama yang mana

dari sifat ketergantungan inilah manusia disebut sebagai mahluk sosial.6

3 Bartolomeus Samho, ibid, h. 75-76.

4 Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 358. 5 G. Kartasapoetra dan Hartini, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), cet. 2, h. 382. 6 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 25.

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

13

St. Vembrianto memberikan pengertian mengenai pendidikan sosial

diartikan sebagai usaha mempengaruhi dan mengembangkan sikap

sosial. Pengertian semacam itu merupakan analogi dengan pengertian

pendidikan jasmani, pendidikan religius, pendidikan etik, pendidikan

estetik, dan pendidikan intelek. Perkembangan sosial anak itu terjadi

dalam proses sosialisasi. Proses sosialisasi adalah proses penyesuaian

manusia kepada lingkungan sosialnya, seperti keluarga, kelompok

sebaya, sekolah, lingkungan tetangga, masyarakat, way of life

bangsanya, dan sebagainya.7

Setelah St. Vembrianto, M. Ngalim Purwanto memberikan

berpendapat bahwa pendidikan sosial adalah pengaruh yang disengaja

yang datang dari pendidik-pendidik (seperti nenek, paman dan bibi,

ayah dan ibu, dan guru-guru), dan pengaruh itu berguna untuk: 1)

Menjadikan anak itu anggota yang baik dalam golongannya, 2)

Mengajar anak itu supaya dengan sabar berbuat sosial dalam

masyarakat seperti dalam rapat-rapat, di jalan, dalam kereta api, di

pasar, di dalam gedung bioskop, di kantor pos, di warung koperasi, dan

sebagainya. Pendeknya, dimana saja berhubungan dengan orang lain.8

Lebih lanjut menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab

pendidikan anak dalam Islam menuliskan bahwa maksud dari

pendidikan sosial adalah mengajari anak semenjak kecilnya untuk

berpegang pada etika sosial yang utama dan dasar-dasar kejiwaan yang

mulia, bersumber dari akidah Islam yang abadi dan perasaan keimanan

yang tulus.9

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat penulis

simpulkan bahwa pendidikan sosial ialah pelaksanaan dari kegiatan

7 St. Vembrianto, Pendidikan Sosial, (Yogyakarta: Paramita, 1981), cet. 1, h. 6.

8 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rosda, 2007),

cet. 18, h. 171-172. 9 Abdullah Nashih „Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam terjemah oleh Arif Rahman Hakim,

(Solo: Insan Kamil, 2012) h. 289.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

14

pendidikan dengan mengantarkan hubungan antar seorang individu

dalam melestarikan sikap sosial dengan baik, sabar, dan mulia di

lingkungan masyarakat yang berpegang pada etika sosial sesuai dengan

hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Setelah pemaparan

definisi mengenai pendidikan sosial, berikut penulis melanjutkan

tulisan mengenai teori unsur-unsur atau dimensi-dimensi sosial.

b. Kelompok Sosial

Di dalam sistem sosial masyarakat selalu mengalami perubahan

walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun karena masyarakat

terdiri dari berbagai individu.10

Sebagai makhluk sosial manusia

menjadi bagian penting dari sebuah masyarkat. Setelah adanya

masyarakat pasti terbentuknya hukum, kaidah prilaku, yang berlaku

serta mampu bekerjasama menjadi kelompok yang besar. Saat ini

perkembangan semakin terlihat sebagai kelompok sosial hendaknya

manusia saling membantu dan bahu membahu untuk menghadapinya

kelompok yang lebih kuat dan mengayomi indivudu yang lemah. Oleh

karena itu negara berkewajiban untuk mengayomi masyarakat. 11

Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia

berlangsung di dalamnya. Manusia sejak lahir telah menjadi anggota

dalam berbagai jenis kelompok, seperti halnya menjadi anggota dalam

suatu keluarga, warga suatu suku bangsa atau kelompok etnis. Jika

pada awal hidup pergaulan sesorang cenderung terbatas pada interaksi

dengan anggota keluarga, maka dalam tahap berikutnya sesorang akan

mulai menjadi anggota kelompok lain kelompok teman bermain, teman

belajar, teman dalam suatu pekerjaan dan seterusnya. 12

Kelompok

10

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern,

dan Poskolonial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), cet. 3, h. 1. 11

Joan Hesti, dkk, Kelompok Sosial, (Klaten: Cempaka Putih, 2018), h. 3. 12

Kamanto Sumarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 1993), h. 87.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

15

masyarakat yang ada di berbagai belahan dunia umumnya memiliki ciri

tertentu sebagaimana berikut ini konsep kelompok sosal menurut para

ahli.

1) Konsep Kelompok

a) Pertama adalah klasifikasi Bierstedt yang membagi kelompok

menjadi empat jenis. Pertama kelompok asosiasi yang terjalin

komunikasi, kedua kelompok sosial yang anggotanya

kesadaran jenis, ketiga kelompok kemasyarakatan yang sadar

akan persamaan, dan keempat adalah kelompok statistik yaitu

hasil cipta para ilmuawan sosial.13

b) Kedua yaitu klasifikasi Merton yang membagi kelompok

masyarakat menjadi tiga kriteria. Yaitu, kelompok yang sering

terjadi interaksi, menyadari diri sendiri sebagai bagian dari

anggota masyarakat, dan kriteria terakhir yaitu menerima

orang lain sebagai anggota kelompok.14

2) Klasifikasi Kelompok Sosial

Berlanjut mengenai klasifikasi kelompok sosial penulis

meringkas menurut Durkheim yang dikutip oleh Kamanto

Sumarto, Durkheim membedakan antara kelompok yang

didasarkan pada solidaritas mekanis yang merupakan ciri yang

menandai masyarakat yang masih sederhana.15

3) Faktor-Faktor Pembentuk Kelompok

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang

murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya,

seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang

13

Kamanto Sumarto, ibid, h. 88. 14

Kamanto Sumarto, ibid, h. 89. 15

Kamanto Sumarto, ibid, h. 90.

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

16

merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya

mengarahkan pilihan tersebut adalah sebagai berikut:16

a) Kedekatan, membentuk kelompok bermain dengan orang-

orang disekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok

kegiatan sosial lokal. Semakin dekat jarak geografis antara dua

orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan

bersosialisasi.

b) Kesamaan, pembentukan kelompok sosial tidak hanya

bergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di

antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang

lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki

kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah

kesamaan minat, kepercayaan, nilai, umur, tingkat, intelejensi,

atau karaketr-karakter personal lain.

4) Pembentukan Norma Kelompok

Kelompok biasanya memiliki sejumlah aturan atau standar

tertentu disebut sebagai norma.17

Setiap kelompok memiliki suatu

pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk

dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan

interaksi kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak

lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau

menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung).

Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi

ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan

terbentuklah norma-norma, yaitu norma-norma kelompok.18

16

Uddin B. Sore dan Sobirin, Kebijakan Publik, (Makasar: CV. Sah Media, 2017), h.

162-163. 17

Daryanto, Teori Komunikasi, (Malang, Gunung Samudera, 2014), cet. 1, h. 112. 18

Sa‟diyah El Adawiyah, Buku Ajar Human Relations, (Yogyakarta: CV Budi Utama,

2012), h. 211.

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

17

c. Kebudayaan

Kebudayaan menjadi salah satu unsur-unsur ilmu sosial karena

Istilah kebudayaan mengacu pada keyakinan, ideologi, dan mitos, yaitu

citra-citra kolektif dan ide atau komunitas. Ini yang disebut elemen

spiritual dan psikologis kebudayaan.19

Kebudayaan dan masyarakat

adalah ibarat dua sisi mata uang, satusama lain tidak dapat dipisahkan.

Kebudayaan berasal dari kata Sansakerta buddayah yang merupakan

bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi akal. Dengan demikian

kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan

budi atau akal.20

Dari kebudayaan yang ada di masyarakat tentunya ada

beberapa macam kebudayaan berikut jenis-jenisnya.

1) Jenis-Jenis Kebudayaan

Ada dua jenis kebudayaan yang di tulis oleh Ari H. Gunawan

dalam bukunya sosiologi pendidikan, antara lain sebagai berikut:21

a) Kebudayaan material (kebendaan) ialah wujud kebudayaan

yang berupa benda-benda konkret sebagai hasil karya manusia,

seperti rumah, mobil, candi, jam, benda-benda hasil teknologi,

dan sebagainya.

b) Kebudayaan non material (rohaniah) ialah wujud kebudayaan

yang tidak berupa benda-benda konkret, yang merupakan hasil

cipta, dan rasa manusia, seperti: pertama hasil cipta manusia,

seperti filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang berwujud

teori murni maupun yang telah disusun untuk diamalkan dalam

kehidupan masyarakat. Kedua hasil rasa manusia, berwujud

nilai-nilai dan macam norma-norma kemasyarakatan yang

perlu diciptakan untuk mengatur masalah-masalah sosial dalam

arti luas, mencangkup agama, ideologi, kebatinan, kesenian,

19

Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiaologi Politik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 58. 20

M. Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 54. 21

Ari H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 17-18.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

18

dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa mansia

yang hidup sebagai anggota masyarakat.

2) Unsur-Unsur Kebudayaan

Dari keseluruhan unsur-unsur yang merupakan suatu

kebudayaan yang bulat itu terdiri atas unsur-unsur besar dan unsur-

unsur kecil. Yang dimaksud Unsur-unsur kecil adalah seperti

kancing baju, sisir, sepatu, dan sebagainya. Mengenai unsur-unsur

pokok dari kebudayaan ada pandangan dari C. Kluck Hohn yang di

kutip oleh Arifin Noor yaitu: Peralatan dan perlengkapan hidup

manusia , sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,

sistem pengetahuan, dan sistem kepercayaan 22

3) Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Diantara berbagai macam kebudayaan yang berkembang di

masyarakat tentunya memiliki fungsi bagi masyarakatnya. Menurut

Arifin Noor fungsi dari kebudayaan ialah mengatur agar manusia

dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,

menentukan sikapnya kalau berhubungan dengan orang lain.23

Berbeda dengan Kluckhohn mengatakan sebagaimana yang

dikutip oleh Parsudi Suparlan mengaatakan bahwa kebudayaan bagi

manusia adalah sebuah pedoman seperti sistem ide atau pengetahuan

untuk menghadapi kehidupan yang nyata.24

Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kenyataan kehidupan

dalam masyarakat tidak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal

dan istiadat mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan karya

manusia. Baik secara pikiran-pikiran atau ide-ide, maupun perbuatan

dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan

22

M. Arifin Noor, op. cit, h. 56-57. 23

M. Arifin Noor, ibid, h. 60. 24

Parsudi Suparlan, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, (Jakarta: CV. Rajawali,

1984), cet. 1, h. 5.

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

19

bentuknya. Sebaliknya kebudayaan fisik itu membentuk suatu

lingkungan hidup yang dirasa semakin lama makin menjauhkan

manusia dari lingkungan alamiahnya, sehingga dapat mempengaruhi

bentuk-bentuk perbuatannya dan cara berpikir manusia.25

4) Perkembangan Kebudayaan

Selama masyarakat masih tetap ada sebagai penduduknya,

selama itu pula kebudayaan pun terasa berlangsung.tidak berhenti-

henti dengan usahanya untuk memperbaiki kedudukannya di dalam

alam sekitarnya, sesuai dengan kebutuhan dan keadaannya pada

suatu waktu. Maka masyarakat kali berubah-ubah sifatnya, sesuai

dengan kebutuhannya yang tidak selamanya tetap dan saja. Pun

kebudayaannya demikian selalu mengalami perubahan, tambahan

dan penyempurnaan.26

Pergerakan yang terjadi dalam masyarakat

mencuat adanya regenerasi dari sebuah kebudayaan yang terus

melaju tanpa henti.

Di dalam masyarakat, kebudayaan itu disatu pihak dipengaruhi

oleh anggota masyarakat, tetapi di lain pihak anggota masyarakat itu

dipengaruhi oleh budaya.27

Perubahan dalam masyarakat telah

meliputi aspek-aspek struktur, nilai dan norma atau kaidah, lembaga-

lembaga atau industri dan telah didukung oleh sebagian besar

anggota masyarakat, disebabkan seperti faktor dari dalam yakni

perkembangan akan budi dan daya kreasi anggota masyarakat dapat

membawa perubahan dalam masyarakat itu serta faktor luar, seperti

proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu

kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu

25

Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 7. 26

Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius, 1973),

h. 11. 27

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 51.

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

20

kebudayaan asing yang berbeda.28

Masyarakat dan kebudayaan

merupakan suatu dwi tunggal yang sukar dibedakan yang

didalamnya sudah tersimpul pengetahuan terpadu dengan

kepercayaan dan nilai yang menentukan kondisi anggota

masyarakat.29

Lebih lanjut mengenai perkembangan budaya, bisa dirumuskan

bahwa ada dua pola budaya yang berkemmbang ini, budaya lokal

tradisional yang bertahan dari invansi budaya asing bisa disebut

sebagai budaya para bapak bangsa yang sangat menekan nilai-nilai

luhur sebagai warisan yang turun temurun, nilai-nilai ini yang

disebut dengan “tradisi” yang bersifat abadi dan suci harus dipatuhi

sebagai dan dilestarikan sebagai norma pengikat. Lalu budaya global

yang masuk adalah budaya matrimonial yang menawarkan nilai-nilai

pergaulan baru, aktual dan relavan untuk disajikan dalam kehidupan

masa kini.30

5) Sifat-sifat Budaya

Semua proses sosial terjadi terus-menerus sepanjang waktu

singkatnya kehidupan sosial berlangsung dalam waktu.31

Banyaknya

kebudayaan yang berkembang di masyarakat menjadikan bahwa

kebudayaan yang dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak serupa,

seperti di Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa

yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan mempunyai ciri atau sifat

yang persis. Dimana sifat-sifat budaya itu memiliki ciri-ciri yang

serupa bagi kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras,

lingkungan alam, atau pendidikan, yaitu sifat hakiki yang berlaku

umum bagi semua budaya di mana pun. Sifat-sifat hakiki dari

28

M. Arifin Noor, op.cit, h. 60-64. 29

Wahyuni, Agama dan Pembentukan Struktur Sosial, (Jakarta, Prenada Media Group,

2018), cet. 1, h. 118. 30

Sudiarja, Agama dizaman yang Berubah, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), cet. 1, h. 25. 31

Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, terjemah dari buku The Sosiologyof

Social Change oleh Alimandan, (Jakarta: Prenada, 2004), cet. 1, h. 45.

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

21

kebudayaan tersebut sebagai berikut: budaya itu terwujud, budaya

hidup terus-menerus, budaya dilihat dari tingkah laku manusia, buda

terdiri dari kewajiban dan tindakan baik yang dapat diterima maupun

yang ditolak.32

Menentukan sikap dalam bersosialisasi dilingkungan

masyarakat dengan baik seperti perunahan gaya komunikasi

sebagaimana bahwa komunikasi adalah proses penyampaian atau

pertukaran ide atau informasi dengan symbol masing-masing.33

d. Lembaga Sosial

Lembaga sosial menjadi salah satu unsur ilmu sosial karena

kehidupan masyarakat dientukan dan digerakkan oleh lembaga-lembaga

yang terdapat di dalamnya. Tanpa lembaga-lembaga sosial, kehidupan

masyarakat berantakan, dan cita-cita individual dan sosialpun tak

mungkin terwujud. Soalnya, manusia tak bisa bisa hidup sendirian.

Manusia membutuhkan aktivitas-aktivitas bersama untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidup dan cita-citanya harus diakui bahwa

banyak kebutuhan manusia tak bisa dipenuhi oleh orang perorangan.

Manusia dan masyarakat membutuhkan lembaga-lembaga.34

Mengenal istilah lembaga ialah berasal dari kata Instutision yang

menunjuk pada pengertian tentang sesuatu yang telah mapan. Dalam

pengertian sosiologis, lembaga dapat dilukiskan sebagai suatu organ

yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembaga-lembaga pada

mulanya berbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakukan terus menerus

sampai menjadi adat istiadat; kemudian berkembang menjadi tata

kelakuan. 35

32

Elly M. Setiadi, dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2017), cet. 13,

h. 34. 33

Haris Sumadiria, Sosiologi Komunikasi Massa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),

cet. 1, h. 25. 34

Rafael Raga Maran, op.cit, h. 48. 35

Abdulsyani, Sosiologi Skematika dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) cet. 4, h.

75.

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

22

Lembaga masyarakat terdapat dalam setiap masyarakat tanpa

memperdulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai tarap

kebudayaan berjaya atau modern. Karena setiap masyarakat tertentu

mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompok-

kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga masyarakat. Untuk

memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga yang

kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan

yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam masyarakat.

Lembaga kemasyarakatan mencangkup berbagai aspek yaitu sebagai

berikut: cara (usage) yang menonjol dimasyarakat, yaitu prilaku

kebiasaan yang dipandang baik atau buruk dan kekuatan yang besar

sebagaimana prilaku menjadi identitas, tata kelakuan yaitu alat untuk

mengukur perlakuan di masyarakat, yang terakhir ialah adat istiadat

yaitu prilaku masyarakat yang menjadi kekuatan untuk tidak

melanggarnya dan menjadi permanen.36

Lemabaga sosialpun memiliki jenis-jenis lembaga sosial yang

dilihat dari prilaku pembentukannya sebagai berikut: (1) Terjadi secara

otomatis seperti peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat

seperti kelas soasial, tingkat pendapatan. (2) Dibentuk dengan sengaja.

Lembaga – lembaga normatif dibangun berdasarkan norma-norma

tertentu, memiliki undang-undang, peraturan yang harus dipatuhi

angotanya. Lemabaga normatif dibedakan menjadi tiga jenis: (1)

Berdasarkan hukum memiliki nilai acuan; kebaikan umum, ketertiban

sosial, kepentingan semua orang dan keadilan. (2) Berdasarkan moral

memiliki nilai acauan dari yang baik dan yang buruk. (3) Berdasarkan

kebiasaan memiliki nilai acuan dari sesuatu yang dibuat dan apapun

yang tidak dibuat oleh individu-individu dengan kontrak yang disahkan

oleh hukum atau pemeritah.37

Interaksi sosial karena komitmen

36

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada,

1999), cet. 27, h. 217- 223. 37

Susi Fitria Dewi, Sosiaologi Politik, (Yogyakarta: Gre Publishing, 2017), h. 51.

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

23

terhadap norma-norma sosial yang menghasilkan daya untuk mengatasi

perbedaan pendapat dan kepentingan antara anggota masyarakat

dengan menemukan keselarasan dalam suatu tingkat integrasi sosial

tertentu.38

Hukum moral dan kebiasaan – kebiasaan sosial tidak terpisah dari

eksistensi sebuah lembaga. Pada umumnya mereka saling tumpang

tindih bahkan terjadi konflik diantara mereka. Konflik antara hukum

dan moral sering terjadi. Dalam hirarki, moral berstatus lebih tinggi

dari hukum. Dari sudut etika, norma-norma dan moral merupakan

norma-norma paling penting dalam kehidupan manusia. Konflik juga

terjadi antara prinsip-prinsip moral dan kebiasaan sosial.39

Dari berbagai pembentukan lembaga sosial yang ada di lingkungan

masyarakat dilatar belakangi oleh kebiasaan lumrah yang dilakukan

secara terus menerus lalu sampailah menjadi adat istiadat yang

dilestarikan oleh masyarakat bahkan dianggap sakral. Beberapa

kebiasaan yang sudah hidup lalu dilanggar biasanya mendapatkan

hukuman baik secara konkret maupun hukum alam.

e. Stratifikasi Sosial

Menurut Paul B. dan ChesterL. yang dikutip oleh Damsar bahwa

stratifikasi sosial merupakan sistem pembedaan status yang berlaku

dalam suatu masyarakat.40

Salah satu hasil interaksi adalah tetap

bertahannya atau stabilnya suatu pelapisan masyarakat. Pelapisan

masyarakat muncul sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama

di dalam suatu organisasi sosial.41

Hemat penulis sebuah interaksi yang

38

Ida Bagus Wirawan, Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2012), cet. 1, h. 54. 39

Susi Fitria Dewi, op.cit, h. 52. 40

Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 1, h. 84. 41

Fredian Tonny Nasdian (ed.), Sosiologi Umum, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2015), h. 174-175.

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

24

dilakukan antar individu melibatkan kepemilikan yang meliputi

dimensi-dimensi stratifikasi sosial di masyarakat.

1) Dimensi-Dimensi Stratifikasi Sosial

Terdapat tiga dimensi stratifikasi sosial yang bisa didapati

dalam semua masyarakat, yang meliputi: kekayaan,

status/kehormatan, dan kekuasaan. Kekayaan meliputi aset-aset

ekonomi (mobil, rumah, dan sebagainya) yang bisa diuangkan.

Kehormatan mencangkup atribut-atribut yang mengundang

pengakuan, kehormatan, atau penghargaan dari orang lain.

Sedangkan kekuasaan mencangkup kemampuan individu atau

kelompok dalam mengabdikan kebijakan. Ketiga sumber daya ini

terdistribusi secara tak merata kepada para individu dan kelompok,

namun masing-masing memengaruhi setiap sisi hidup kita dimana

kita tinggal, kemana kita bersekolah dan bekerja, hidangan yang

kita makan, hobi yang kita gemari, dan sebagainya.42

2) Teori-Teori Stratifikasi Sosial

Ada beberapa teori-teori mengenai stratifikasi sosial antara lain

adalah teori fungsional yang memandang bahwa staratifikasi yang

senantiasa ada dalam masyarakat bersifat fungsional. Menurut

Kingsley Davis dan Wilbert Moore yang dikutip oleh Yusron Razak

bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan yang serupa.

Sedangkan teori konflik berpandagan bahwa ketaksetaraan adalah

akibat dari keinginan orang-orang untuk berebut kekuasaan, dan

bahwa kelompok-kelompok yang berhubungan erat sekalipun

saling berkompetisi untuk mendapatkan kekuasaan.43

42

Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, (Jakarta: Laboratorium Sosiologi

Agama, 2008), h. 78. 43

Yusron Razak (ed.), ibid, h. 79.

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

25

3) Tipe-Tipe Stratifikasi Sosial

Stratifikasi juga mempunyai tipe-tipe yang harus berbeda, tipe

pertama adalah stratifikasi terbuka merupakan anggota kelompok

yang satu ada kemungkinan besar untuk berpindah ke kelompok

yang lain, artinya dapat menurun ke kelompok yang lebih rendah

atau sebaliknya.44

Setiap stratifikasi adalah posisi yang pantas

diperjuangkan oleh manusia dan kelompoknya. Sehingga mereka

memperoleh posisi yang lebih tinggi.45

Stratafikasi sosial hidup di masyarakat dan melekat menjadi salah

satu indentitas masing-masing individu, perbedaan tingkatan sosial

yang ada hendaknya tidak mempengaruhi keharmonisan dalam interaksi

sosial. Masyarakat harus saling menuntun, mengayomi dan saling

membantu satusama lain meskipun tingkat kesataraan berbeda karena

negeri ini hidup karena diperjuangkan oleh rakyat yang sama-sama

menduduki Indonesia.

f. Kekuasaan dan Kewenangan

Dalam ilmu sosial adanya kekuasaan mempunyai peranan yang

dapat menentukan nasib berjuta - juta manusia. Oleh karena itu,

kekuasaan sangat menarik perhatian para ahli pengetahuan

kemasyarakatan. Adanya wewenang hanya dapat menjadi efektif

apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata. Adanya kekuasaan dan

wewenang pada setiap masyarakat, merupakan gejala yang wajar.

Sebagai suatu proses, baik kekuasaan maupun wewenang merupakan

suatu pengaruh yang nyata atau potensial. Mengenai pengaruh tersebut,

lazimnya diadakan pembedaan, sebagai berikut: Pengaruh bebas yang

didasarkan pada komunikasi dan bersifat persuasif, Pengaruh

44

M. Arifin Noor, op.cit, h. 166. 45

Novri Susan, Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis, (Jakarta: Kencana, 2019), cet.

4, h. 27.

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

26

tergantung atau tidak bebas menjadi efektif karena ciri tertentu yang

dimiliki oleh pihak-pihak yang berpengaruh.46

Pihak yang berpengaruh Kelebihan dalam kemampuan dan

pengetahuan, sifat dan sikap yang dapat dijadikan pedoman prilaku

yang pantas atau prilaku yang diharapkan, terakhir mempunyai

kekuasaan yang resmi dan sah.47

Dalam masyarakat terdapat strata.

Setiap strata memiliki kedudukan atau status dan peranan. Selanjutnya

kedudukan bisa diikuti oleh kekuasaan yang telah mendapatkan

pengakuan serta pengesahan dari masyarakat yang disebut wewenang.48

Lingkungan sosial yang serasi diperlukan lagi kerjasama kolektif

diantara sesama anggota. Kerjasama itu dimaksudkan untuk membuat

dan melaksanakan aturan-aturan yang disepakati oleh warga bersama

sebagai pengendalian prilaku sosial.49

` Adanya kekuasaan dan kewenangan atau setara dengan adanya hak

dan kewajiban seorang penduduk terutama seorang tetangga yang harus

dijaga, dilindungi dan dihormati. Masyarakat patuh dengan peraturan-

peraturan yang ada dalam Undang-undang Negara Indonesia maka

masyarakatpun harus menjaga dan menghoramati norma sosial yang

berlaku dan berkembang dalam suatu masyarakat.

Demikianlah pemaparan mengenai definisi unsur-unsur sosial,

selanjutnya penulis akan memaparkan mengenai kehidupan bertetangga

beserta dimensi-dimensinya yang menyangkut dengan segala kehidupan

sosial dari berbagai ahli cendikiawan.

46

Soerjono Soekanto, op.cit, h. 293-295. 47

Soerjono Soekanto, ibid, h. 296. 48

Rianto Adi, Sosiologi Hukum; Kajian Hukum secara Sosiologis, (Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2012), h. 1. 49

Jonny Purba, Pengelolaan Lingkungan Sosial, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005), cet. 2, h. 2.

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

27

2. Kehidupan Bertetangga

a. Pengertian Tetangga

Pengertian tetangga yang pertama menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia secara umum ialah orang atau rumah yang rumahnya

berdekatan atau sebelah-menyebelah, orang setangga ialah orang yang

tempat tinggalnya (rumahnya) terletak berdekatan.50

Teori menurut Hamzah Ya'qub dalam buku etika Islam

merumuskan bahwa tetangga adalah “keluarga-keluarga yang

berdekatan dengan rumah yang perlu mendapatkan perhatian khusus

dalam akhlak”. Tetangga adalah sahabat yang paling dekat setelah

anggota keluarga sendiri. Dialah yang lebih mengetahui suka duka dan

dialah yang lebih cepat dapat memberikan pertolongan pertama jika

terjadi kesulitan, dibandingkan dengan keluarga sendiri yang berjauhan

tempat tinggalnya.51

Setelah teori mengenai pengertian tetangga adapun ruang lingkup

tetangga mencangkup radius sekitar 160 rumah, terhitung masing-

masing 40 rumah ke kiri, kanan, depan, dan belakang rumah yang kita

huni. Jadi bukan di dasarkan pada luas areal. Di daerah yang

berpenduduk padat, mungkin jumlah itu hanya menempati areal yang

tak sampai satu hektar. Luas atau sempitnya areal perumahan, bukan

jadi dasar bagi hubungan pergaulan antar tetangga. Ajaran Islam lebih

menitik beratkan pada upaya membina hubungan baik antar tetangga. 52

Lebih lanjut Rachmat Djatnika dalam buku sistem etika islami

akhlak mulia mengatakan bahwa kedudukan tetangga hampir sama

dengan keluarga yang menjadi ahli waris, karena dekatnya hubungan

50

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1990), cet. 3, h. 941. 51

Hamzah Ya'qub, Etika Islam, (Bandung: Diponegoro, 1996), h. 155. 52

Jalaluddin, Fiqih Remaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), h. 375.

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

28

tetangga dalam kehidupan bermasyarakat dan hidup bertetangga, seperti

seseorang misalnya mendapat musibah, maka tetangganya yang lebih

dulu datang memberikan pertolongan, karena kerabat walaupun dekat

tetapi ada di tempat jauh, sulit untuk datang.53

Penulis menyimpulkan bahwa tetangga adalah mereka yang

rumahnya berdekatan dan mulai dari rumah pertama sampai rumah ke

empat puluh. Terkumpul dalam sebuah rumpun tetangga yang

didalamnya hidup norma-norma baik norma sosial, norma agama

maupun lainnya.

b. Hak-Hak Bertetangga

Dalam kehidupan sosial salah satunya tergambarkan dalam

kehidupan tetangga sebagaimana bagi tetangga terhadap tetangganya

memiliki hak, dan juga memiliki kewajiban. Ini yang kita kenal dalam

fikih dengan hak-hak tetangga. Hak hak ini terjadang tidak disenangi

oleh orang yang harus menerimanya, sehingga mengharuskan orang

tersebut berlindung kepada pengadilan untuk memutuskannya.

Sehingga dengan demikian, banyak sekali persoalan-persoalan,

peristiwa dan masalah baru yang diputuskan oleh pengadilan, dan

pelaksanaannya dengan kekuatan undang-undang. Meski demikian,

putusan ini tidak menghalangi masih adanya perselisihan dan

permusuhan antara dua belah pihak.54

Dalam dunia pendidikan hak tetangga merupakan salah satu unsur

yang harus diperhatikan oleh para pendidik. Abdullah Nashih „Ulwan

pakar pendidikan Islam mengatakan bahwa para tetangga memiliki hak

dan kewajiban yang harus ditunaikan. Semua hak tetangga dalam Islam

itu intinya teletak pada empat hal antara lain sebagai berikut: Tidak

53

Rachmat Djatnika, Sistem Etika Islami Akhlak Mulia, (Jakarta: Panjimas, 1996), h. 236-

237.

54 Muhammad Misbah, Pengantar Studi Fikih Islam, (Jakarta: Al-Kautsar, 2014),

terjemah dari kitab Al-Madkholu Lidirosatilfiqhi Al-Islami oleh Muhammad Yusuf Musa, h. 72.

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

29

menyakiti tetangga yaitu melakukan hal seperti berzina, mencuri,

menghina, mencaci maki, dan melempar kotoran. Kedua melindungi

tetangga yaitu membantu meringankan musibah tetangga. Ketiga

berbuat baik kepada tetangga dan terakhir menanggung kesusahan

tetangga.55

Dari keempat poin di atas penulis menyimpulkan bahwa antar

tetangga memiliki hak-hak yang harus ditunaikan, seperti menunjukkan

prilaku yang baik, menjauhi hal-hal yang bisa menyakitinya,

memberikan pelayanan yang baik dan ikut serta membantu dalam suka

maupun duka.

c. Problematika Hidup Bertetangga

Menurut teori yang ada dalam buku bertetangga dan bermasyarakat

dalam Islam yang ditulis oleh Muhsin mengatakan bahwa dalam hidup

bertetangga ternyata banyak pula problemnya. Problematika

bertetangga berkaitan dengan beragam hal, baik dalam lingkungan

kompleks perumahan atau diperkampungan. Problematika bertetangga

lebih besar dan menonjol justru di dalam lingkungan masyarakat yang

heterogen (majemuk) ketimbang dalam masyarakat homogen yang

umumnya masih diikat oleh hubungan kekeluargaan. Dalam masyarakat

seperti ini antara rumah yang satu dengan rumah tetangganya saja tidak

ada dan dibuatkan pembatas atau pagar sebagai mana rumah-rumah

dalam masyarakat yang heterogen. Dari sikap dan perilaku mereka

dalam kehidupan bertetangga sehari-hari antara lain sebagai berikut:

kehidupan individualis, persaingan yang tidak sehat, persengketaan,

keamanan dan lingkungan56

Maryam menulis Kinanthi dalam buku yang ditulisnya khusus

untuk para kaum wanita, dijelaskan bahwa seorang muslimah tidak

55

Abdullah Nashih „Ulwan, op.cit, h. 326-332. 56

Muhsin, Bertetangga dan Bermasyarakat dalam Islam, (Jakarta: Al-Qalam, 2004), h.

15-24.

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

30

diperbolehkan untuk merasa iri atau dengki dengan tetangga yang tiba-

tiba meraih kesuksesan atau berprestasi sehingga hidupnya menjadi

lebih sejahtera. Di banyak wilayah yang masyarakatnya rata-rata

sumber daya manusianya masih rendah, hal ini sering memicu

pertengkaran. Seseorang yang menaruh dengki terhadap kesuksesan

tetangganya akan mencoba menghasut tetangga yang lain untuk supaya

memusuhinya. Masalah-masalah sepele jika dibiarkan maka masyarakat

akan rusak.57

Dari beberapa poin di atas tentang permasalahan dalam kehidupan

tetangga dikarenakan banyaknya perbedaan dan kemajemukan yang ada

dalam masyarakat seperti perbedaan latar belakang, geografis,

perbedaan pandangan dan perbedaan keyakinan.

d. Landasan Hukum Bertetangga

Dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) pasal 625,

disebutkan disebutkan mengenai kehidupan bertetangga di Indonesia

bahwa:

“Para pemilik pekarangan yang bertetangga mempunyai hak

dan kewajiban satusama lain, baik yang timbul karena letak

pekarangan menurut alam, maupun karena ketentuan perundang-

undangan”.58

Nabi Muhammad Saw., dalam kedudukannya sebagai penjelas Al-

Qur‟an, pada tahun kedua hijrah ke Madinah telah mengundangkan

Piagam Madinah yang mengatur kehidupan dan hubungan antara

komunitas Negara Madinah yang heterogen, seperti kaum muhajirin,

anshar, yahudi dari berbagai suku dan kelompok serta sisa-sisa kaum

paganis yang belum masuk Islam tapi menyatakan diri tunduk kepada

Nabi. Menurut Munawir Sjadzali sebagaimana dikutip oleh Muhammad

57

Maryam Kinanthy Nareswari, Dosa-dosa yang tak disadari Wanita, (Yogyakarta:

Mutiara Media, 2014), h. 87. 58

Solahuddin, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Acara Pidana, dan Perdata,

(Jakarta: Visimedia, 2008), h. 352.

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

31

Iqbal mengatakan bahwa meletakkan landasan bagi kehidupan

bernegara dalam masyarakat yang majemuk, di Madinah. Dalam

Piagam Madinah ditegaskan bahwa umat Islam, walaupun berasal dari

berbagai kelompok, adalah suatu komunitas. Piagam ini juga mengatur

pola hubungan antara sesama komunitas muslim dan antara komunitas

muslim dengan non-muslim lainnya. Hubungan ini dilandasi atas

prinsip-prinsip bertetangga yang baik, saling membantu dalam

menghadapi musuh bersama, membela orang yang teraniaya, saling

menasehati dan menghormati kebebasan menjalankan agama.59

Pada level personal, masyarakat enggan hidup bertetangga dengan

orang yang berbeda agama. Enggan memberikan ruang kepada tetangga

atau kepada orang beda agama tersebut untuk menjalankan ibadah

secara terbuka sebagaimana dalam bentuk rumah ibadah. Padahal kita

semua tahu bahwa Indonesia yang multiagama, prinsip toleransi dan

kebebasan tidak hanya mempunyai landasan pijak dalam konstitusi dan

Undang-undang nasional saja melainkan juga berakar kuat dalam tradisi

berbagai agama dan kepercayaan yang sudah hidup ratusan tahun di

Nusantara ini.60

Dari keterangan di atas kedekatan yang ada dalam tetangga baik

secara tempat tinggal juga secara budaya telah dilindungi oleh negara

yang dibungkus dalam bentuk Undang-Undang Hukum Negara,

begitupun dalam Islam Allah Swt., mengutus Nabi Muhammad Saw

untuk menyatukan penduduk Madinah yang masyarakatnya mempunyai

banyak latar belakang.

Demilian pembahasan mengenai kehidupan bertetangga beserta

unsur-unsur dinamika beretetangga yang diungkapkan oleh para ahli

baik dari undang-unfang, buku sosial dan buku-buku islami. Pon

59

Muhammad Iqbal, Fiqh siyasah, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 181. 60

Ahmad Najib Burhani, Menemani Minoritas, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2019), h. xxx.

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

32

terakhir adalah adalah pembahasan mengenai nilai-nilai kehidupan

sosial.

3. Nilai-nilai pada Kehidupan Sosial

Nilai adalah sesuatu yang dipandang berharga oleh orang atau

kelompok serta dijadikan acuan atau tindakan maupun pengarti arah

hidup.61

Sedangkan menurut Jakob Oetama bahwa nilai adalah sebagai

sesuatu yang dapat dilihat, berbentuk seperti karya seni dan bangunan

bersejarah namun nilai itu juga ada yang tidak berwujud fisik, jadi tidak

terlihat atau terjamah seperti adat istiadat, tradisi, kebiasaan normatif

moral, etika, logika, estetia, harga diri, kepercayaan, disiplin, gagasan

semangat ilmiah ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.62

Nilai berperanan

dalam suasana apresiasi atau penilaian dan akibatnya sering akan dinilai

secara berbeda oleh berbagai orang.63

a. Ciri-ciri nilai sosial

Diantara ciri-ciri sosial yang ditulis oleh Yulianthi dalam

kehidupan adalah sebagai berikut:64

1) Susunan sebagai masyarakat sebagai hasil interakaksi antar warga

2) Bukan bawaan lahir. yakni di sebarkan diantara warga masyarakat

3) Terbentuk dari proses belajar sosialisasi

4) Sebuah bagian dari usaha memenuhi kebutuhan sosial manusia

5) Mempunyai berbagai bentuk kebudayaan yang satu dengan

kebudayaan lainnya

61 Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto, Teori-teori Kebudayaan, (Yogyakarta: Kansius,

2005), cet.1, h. 67. 62

Jakob Oetama, Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi, (Jakarta: Penerbit Buku

Kompas, 2001), h. 206. 63

K. Bertens, Etika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet. 10, h. 140. 64

Yulianthi, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2015), cet. 1, h.

29.

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

33

6) Mampu mempengaruhi pengembangan diri sosial

7) Memiliki pengaruh yang besar terhadap berbedaan antar warga

b. Macam-macam Nilai

Nilai sosial menurut Notonegoro yang dikutip oleh Suyahmo

menjelaskan bahwa nilai sosial terbagi menjadi tiga macam antara lain

sebagai berikut:65

1) Nilai Material yaitu sesuatu yang dipandang berguna bagi

kehidupan masyarakat, nilai material tersebut berguna dan

berkaitan dengan kehidupan jasmani maupun rohani manusia

2) Nilai Vital yang dimaksud nilai vital ialah sesuatu yang mengisi

aktifitas dan berguna bagi manusia untuk dapat melakukan

kegiatan.

3) Nilai Kerohanian ialah segala sesuatu yang berguna bagi rohani

dan mengisi jiwa dan hati manusia. Nilai kerohanian dapat

dibedakan atas tiga macam: (1) nilai kebenaran (rasio, budi, cipta)

manusia (2) nilai estetis atau keindahan yang bersumber daru rasa

manusia (3) nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada

kehendak manusia (4) nilai religious yang merupakan nilai mutlak

yang bersumber pada kepercayaan manusia.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa

hidup sendirian maka agar sesuatu dapat berjalan sesuai dengan

sebagaimana mestinya, diperlukan tatacara hidup yang tidak saling

merugikan satu sama lain. Tata cara ini diwujudkan dalam bentuk

nilai-nilai yang disepakati bersama, yaitu nilai-nilai moral. 66

Lebih lanjut Dian menambahkan bahwa anak yang perkembangkan

nilai-nilai moral positif dalam dirinya, dapat diharapkan dapat

65 Suyahmo, Filsafat Pancasila, (Semarang: Magnum Pustaka Utama, 2014), h. 74.

66 Wiwit Wahyuning, Mengkomunikasikan Moral kepada Anak, (Jakarta: PT. Alex Media

Komputido, 2003), h. 73.

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

34

terhindar dari kenakalan remaja, kriminalitas, juga menhindari

narkoba. Untuk itu sebaiknya diketahui cara yang tepat dan efektif bagi

anak dalam mempelajari prilaku moral.67

Sedangkan berikut ini adalah

pembelajaran moral seorang anak sebagai berikut:68

a) Coba ralat, anak dibiaran untuk belajar bertingkah laku yang dapat

diterima lingkungan sosialnya dengan cara mencoba segala bentuk

tingkah laku. Jika lingkungannya merespon tidsk menyenangkan

maka anak akan memperbaikinya.

b) Pendidikan Langsung, yaitu anak dilatih untuk menilai situasi

sosial dan mengantisipasi kemungkinan apa yang akan terjadi.

Bentuknya adalah dengan mematuhi perintah atau peraturan orang

tuanya.

c) Identifikasi, maksudnya adalah anak dibiarkan untuk berteman

dengan teman sebayanya agar dapat memilah prilaku yang baik dan

burut dari temannya.

c. Peran Nilai Sosial

Tatang Muhtar dan kawan-kawan menuliskan bahwa dalam

masyarakat demokratis setiap orang memiliki komitmen moral dalam

kehidupan bersama, seperti menghormati hak dirinya dan orang lain,

mematuhi norma dan aturan, partisipasi dalam kebersamaan perduli

terhadap kemaslahatan hidup bersama dan seterusnya. Lalu dikatakan

bahwa Thomas Jeerson yakin bahwa nilai-nilai karakter seperti diatas

bisa ditumbuhkan kepada setiap manusia mulai sejak usia dini sebagai

pondasi untuk kehidupan warga negara.69

67

Dian Ibung, Mengembangkan Nilai Moral pada Anak, (Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo, 2009, h. 10. 68

Dian Ibung, op.cit, h. 10-13. 69

Tatang Muhtar, dkk., Internalisasi Nilai Kesalehan Sosial, (Sumedang: UPI Sumedang

Press, 2018), cet. 1, h. 15.

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

35

Adapun nilai pendidikan sosial akan menjadikan manusia sadar

akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan kekeluargaan

antara satu individu dengan individu lain. Bagaimana seseorang harus

bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan

menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Dalam

masyarakat yang majemuk atau beragama coraknya, pengendalian diri

adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan di

masyarakat, nilai sosial sebagai landasan bagi masyarakat untuk

merumuskan yang benar dan penting serta mengarahkan individu agar

berbuat sesuai dengan norma yang berlaku dilingkungan masyarakat.70

Peran serta sebuah nilai sosial sangat berarti dalam kehidupan yang

majemuk sebagaimana Abdullah mengungkapkan:

“Individu dan komunitas umat beragama yang berpengetahuan

agama yang benar dan shaleh atau taat menjalankan ajaran

agamanya merupakan kontribusi penting terhadap kualitas umat

beragama. Hal ini tercermin dalam berbagai perilaku dan aktivitas

kehidupannya dalam masyarakat majemuk”. 71

Demikianlah peran serta dari nilai sosial yang sangat perpengaruh dan

penting bagi kehidupan di bermasyarakat, karena sejatinya kehidupan sosial

adalah tempat untuk menanamkan nilai-nilai moral yang dianut oleh semua

manusia baik dari individu maupun kelompok yang berbeda untuk

menentukan dan mengukur kualitas diri.

70

Ridho Hamzah, Nilai-nilai Kehidupan dan Resepsi Masyarakat, (Cianjur: Puspida,

2016), cet.2, h. 40. 71

Abdullah, Dinamika Sosiologis Indonesia; Agama dan Pendidikan dalam Perubahan

Sosial, (Yogayakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara, 2015), cet. 1, h. 47.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

36

B. Hasil Penelitian Relavan

Setelah melakukan pencarian informasi sesuai data yang didapatkan,

terdapat penelitian terdahulu yang relavan dengan kajian yang dibahas antara

lain sebagai berikut:

1. Sabir Maidin (UIN Alauddin Makasar, dalam penelitian yang dilakukan

oleh Sabir Maidin adalah “Keutamaan Hidup Bertetangga (Suatu Kajian

Hadits)”: 2017), dikatakan bahwa hidup berdampingan sesama tetangga

adalah sesuatu yang indah dan nikmat dalam kehidupan modern ini. Oleh

karena itu, perlu dimunculkan sebuah kesadaran dan pemahaman secara

komprehensip untuk memahami makna hidup bertetangga dalam

implementasi hadits. (Sabir Maidin, 2017: 199). Persamaan dan

perbedaan penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah

pembahasan secara kajian kontekstual, dalam penelitian tersebut terdapat

pentingnya kehidupan bertetangga, persamaannya penelitian sama-sama

mengkaji dengan menggunakan hadits.

2. Maria Immaculata Ririk Winandari, dkk. (Universitas Trisakti, dalam

penelitian yang dilakukan oleh Maria Immaculata Ririk Winandari, dkk.

adalah “Pengaruh Kehidupan Bertetangga Terhadap Perubahan Ruang

Terbuka di Perumahan di Yogyakarta”: 2015), dikatakan bahwa

perubahan ruang terbuka publik di perumahan menengah atas dan

perumahan menengah bawah di Yogyakarta dipengaruhi oleh perbedaan

jejaring bertetangga, kualitas kebutuhan ruang, dan kesempatan

pengelola, penghuni sekitar maupun pedagang. Diperumahan menengah

atas penghuni perumahan lebih individual dan berjejaring dalam

kedekatan identitas seperti etnis, agama, atau pekerjaan. (Maria

Immaculata Ririk Winandari, dkk, 2015: 59). Persamaan dan perbedaan

penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah kontekstual yang di

bahas dalam penelitian.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

37

3. Nur Sriastuti Supriadi (UIN Alauddin Makasar, dalam penelitian yang

dilakukan oleh Nur Sriastuti Supriadi adalah “Hadits Tentang

Menghormati Tetangga dan Aplikasinya pada Masyarakat Desa Karella

Kecamatan Mare Kabupaten Bone”: 2017), dikatakan bahwa banyak

orang yang sudah bermasa bodoh sehingga penghormatan tetangga tidak

lagi bermakna seperti dahulu, (Nur Sriastuti Supriadi, 2017: 90).

Persamaan dan perbedaan penelitian di atas dengan penelitian penulis

adalah konten mengkaji hadits tentang bertetangga.

C. Kerangka Berpikir

Untuk mempermudah suatu penelitian perlu dibuat kerangka berpikir

atau konsep dengan tujuan membuat arah penelitian menjadi jelas. Manusia

sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dengan individu lain yang

menjadi anggota berbagai jenis kelompok yang ada di masyarakat, tentu

memiliki suatu pandangan tentang prilaku baik dan buruk. Tidak terlepas

masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam

lingkungannya, sebagaimana manusia membutuhkan aktivitas bersama dalam

memenuhi kehidupan dan norma-norma segala tingkatan menjadi kebutuhan

pokok dalam masyarakat. Dalam masyarakatpun tentu terjadi pelapisan sosial

sebagai ciri dasar dari setiap masyarakat yang menunjuk terkadinya gejala

dalam masyarakat. Gejala ini menjadi konflik antar tetangga yang didasarkan

pada pandangan antar individu yang berbeda.

Ada beberapa hak tetangga dalam Islam yang harus di terapkan dalam

kehidupan bertetangga di lingkungan masyarakat, untuk mengurangi

terjadinya konflik antar tetangga dan terciptanya lingkungan masyarakat yang

tentaram dan damai. Oleh karena itu penelitian ini mengoperasikan kajian

kehidupan tetangga yang ada di dalam hadits Nabi Muhammad Saw., yang di

dalamnya mengandung nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mengatur

kehidupan bertetangga. Dilihat dari konflik antar tetangga yang terjadi di

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

38

masyarat banyak nilai-nilai yang harus diterapkan dalam masyarakat. Berikut

adalah kerangka berpikir dari penelitian yang harapannya dapat memeberikan

gambaran tentang penelitian ini.

Bagan 1. Kerangka Berpikir

Kehidupan Sosial

Konflik Antar tetangga yang terjadi di Masyarakat

Hak Tetangga

Moral Sosial dalam Kehidupan

Bertetangga yang berlaku dalam

Islam

Nilai-nilai Sosial dalam Kehidupan

Bertetangga

Telaah Hadits

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah mengenai kajian tentang hadits

yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang terdapat

dalam kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu

terhitung dari bulan April 2019 sampai Agustus 2019.

B. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penulis membuat penelitian ini yang merupakan studi mengenai

teks yang termuat dalam kitab yang ditulis oleh Muhammad Fuad

Abdul Baqi. Karena yang diteliti adalah teks tertulis yang berbentuk

data yang dipakai sebagai bahan penelitian, maka pendekatan penelitian

yang digunakan berdasarkan penelitian adalah studi kepustakaan

(library research).

Studi kepustakaan (library research) adalah suatu karangan

ilmiah yang berisi pendapat berbagai pakar mengenai suatu masalah,

yang kemudian ditelaah dan dibandingkan, dan ditarik kesimpulannya.1

Disebut juga sebagai serangkaian kegiatan dengan metode

1 Haryanto dkk., Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta: Kedokteran

EGC, 2000), h. 78.

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

40

pengumpulan data pustaka dengan kegiatan membaca dan mencatat

serta mengolah bahan penelitiannya dan memanfaatkan sumber

penelitian yang ada di perpustakaan.

Dalam penelitian ini, kemudian penulis mengguanakan model

pendekatan kajian isi atau contont analysis. Penelitian ini memiliki sifat

pembahasan yang mendalam mengenai isi suatu informasi baik secara

tertulis maupun tercetak dalam media massa. Biasanya analisis ini

digunakan dalam penelitian kualitatif. Sebagaimana penelitian

kualitatif sering disebut sebagai penelitian yang kondisinya alamiah

atau natural setting, dan data yang terkumpul serta analisinya bersifat

fakta. 2

Dari pengertian di atas, maka penulis mencari fakta-fakta sosial

dari artikel atau media massa dan jurnal-jurnal atau penelitian yang

relavan dengan latar belakang permasalah sosial yang terjadi dalam

kehidupan antar tetangga di masyarakat.

Mengenai pendekatan naturalistik, Nasution mengungkapkan

sebagaimana yang dikutip oleh Ajat Rukajat bahwa hakikat dari

penelitian kualitatif mengamati orang dan lingkungannya, berinteraksi

dengan mereka, memahami dan mengamati tentang dunia sekitarnya.3

Sebagaimana penulis membuat penelitian ini mengenai pengamatan

tentang konflik yang hidup dalam kehidupan antar tetangga dan

menyajikan nilai-nilai sosial, implementasi, serta kontribusi yang tertera

dalam kitab hadits bagi kehidupan sosial.

Sebagaimana menurut Richard West dan Lynn H. Turner

mengungkapkan bahwa content analysis yang biasa dipakai sebagai

teknik penelitian khusus untuk melaksanakan analisis tekstual. Analisis

ini termasuk mereduksi teks menjadi unit-unit seperti kalimat, bab,

halaman dan lain-lain kemudian menerapkan sekema pengodean pada

2 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 1.

3 Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018),

cet. 1, h. 1.

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

41

unit-unit tersebut untuk membuat inferensi mengenai komunikasi dalam

teks.4 Maka dalam penelitian ini penulis memakai konten analisis ilmu

riwayah, yang dimaksud riwayah adalah suatu pemberitaan yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.5 maksudnya ilmu riwayah

adalah ilmu pengetauan yang mempelajari hadits-hadits yang

disandarkan kepada nabi baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir,

tabi’at maupun tingkah lakunya.6 Maka peneliti melakukan pengkajian

dan menganalisis hadits-hadits yang ada dalam kitab Al-Lu’lu’ wal

Marjan mengenai nilai-nilai pendidikan sosial dalam kehidupan

bertetangga.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Pada dasarnya sumber penelitian ini berasal dari literatur-literatur

yang tertulis dan nontulisan yang berkaitan dengan tema penelitian ini.

Sumber-sumber tersebut terdiri dari data primer dan sekunder. Data

utama dalam penelitian ini adalah kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan karya

Muhammad Fuad Abdul Baqi dan Syarah dari kitab Shahih Bukhari

yaitu kitab Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al Asqalani.

b. Data Sekunder

Adapun data sekunder atau data pendukung dari penelitian ini

adalah artikel-artikel dari media internet, dan jurnal-jurnal serta buku-

buku dari para ahli pendidikan dan ilmu sosial yaitu buku Abdullah

Nashih Ulwan berjudul pendidikan anak, buku karya Kamanto Sumanto

yang berjudul pengantar sosiologi, buku dari M. arifin Noor berjudul

4 Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2007), terjemah dari buku Introducing Comunnication Theory: Analysis and

Application oleh Maria Natalia Damayanti Maer, h. 85. 5 Ramli Abdul Wahid dan Husnel Anwar Matondang, Kamus Lengkap; Ilmu Hadits,

(Medan: Perdana Publishing, 2011), h. 2017 6 Daniel Juned, Ilmu Hadis; Paradigma Baru dan Rekonstruksi Ilmu Hadis, (Medan:

Erlangga, 2010), h. 27.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

42

ilmu sosial dasar, selanjutnya buku Soerjono Soekanto berjudul

sosiologi suatu pengantar, dan buku-buku lain yang relavan dan

mendukung penulis untuk melengkapi isi dan interpretasi dari sumber

data primer. Yakni buku-buku yang membahas tentang pendidikan

sosial dan kehidupan bertetangga.

C. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah studi mengenai teks yang termuat

dalam kitab karya Muhammad Fuad Abdul Baqi yakni Al- Lu’lu’ Wal

Marjan khususnya mengenai hadits-hadits tentang kehidupan bertetangga.

Jadi dalam penelitian ini penulis bermasud untuk mencari nilai-nilai

pendidikan sosial yang terkandung dalam hadits tersebut, dan menyajikan

implementasi nilai-nilai pendidikan sosial dan ditambahkan dengan

kontribusi nilai-nilai pendidikan sosial yang ada dalam hadits-hadits kitab

Al-lu’lu’ wal Marjan kemudian dengan menambhakan menambahkan

sumber-sumber dan data-data yang membahas tentang nilai-nilai

kehidupan bertetangga.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan yaitu data primer yakni

berupa teks hadits yang ada dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan dan data-

data lain yang membahasan mengenai hadits-hadits tentang kehudupan

tetangga dan literatur lainnya yang relavan dengan penelitian. Kemudian

menggunakan teknik pengumpulan conten analysis yang mempunyai

beberapa prosedur yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti sebagai

berikut:

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

43

1. Penentuan Unit Analisis

Data dari sebuah karya ditentukan melalui pembacaan yang

dilakukan secara cermat, pembacaan secara berulang-ulang sehingga

membantu peneliti untuk mengadakan data. Dari semua bacaan harus

dicari mana yang benar-benar relavan denga objek penelitian.

Fenomena menarik yang merupakan unit-unit untuk menjadi sampel

penelitian.7 Berkaitan dengan penelitian penulis, maka teks hadits-

hadits yang tertulis dalam karya Muhammad Fuad Abdul Baqi yaitu

kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan terkhusus pada teks hadits-hadits yang

membahas tentang kehidupan bertetangga kemudian penulis

memeriksa hadits-hadits tersebut di dalam kitab Shahih Bukhari dan

kitab Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani untuk memastikan

validitas hadits tersebut.

2. Pencatatan Data

Ketika melakukan pencatatan data harus disertai dengan reduksi

data. Yaitu, meninggalkan data-data yang tidak relavan dengan

penelitian. Sedangkan untuk data yang relavan diberi penekanan,

untuk memudahkan seorang peneliti dalam menentukan sebuah

indikator. 8

Penulis melakukan reduksi data atau pengurangan data, dari

hadits yang telah penulis temukan sebanyak dua belas hadits, Setelah

mendapatkan hadits dalam kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan dan sudah

terverifikasi dalam dua kitab inti yaitu Shahih Bukhari dan kitab

Fathul Baari, penulis mengelompokkan hadits-hadits tersebut

menjadi tiga kelompok. Yaitu kelompok hadits yang menjadi hadits

initi, kedua kelompok hadits sebagai penjelas, dan yang ketiga

7 Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta; redaksi CAPS, 2011),

h. 162-163. 8 Suwardi Endraswara, loc.cit.

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

44

kelompok hadits yang ditinggalkan. Kelompok kelompok tersebut

antara lain:

a. Kelompok hadits-hadits inti

1. Hadits ke 29

حديث أب ىري رة قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان

ومن كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ي ؤمن بااهلل والي وم الخر فل ي ؤذ جاره،

را أو ليصمت فو، ومن كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف لي قل خي ف ليكرم ضي

2. Hadits ke-30

ن عت أذناي وأبصرت عي اي حي حديث أب شريح العدوي قال: س

تكلم النب صلى اهلل عليو وسلم، ف قال: من كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر

فو جائزتو قال: ف ليكرم جاره، ومن كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف ليكرم ضي

يافة ثلثة أيام، فما كان وما جائزتو لة والض يا رسول اهلل؟ قا ل جائزتو ي وم ولي

را أو وراء ذلك ف هو صدقة عليو، ومن كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف لي قل خي

ليصمت

3. Hadits 1684

ها، عن النب : ما صلى اهلل عليو وسلم قال حديث عائشة رضي اهلل عن

زال ي وصين جبيل بالار حت ظن نت أنو سي ورثو

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

45

4. Hadits 1685

هما، قال: قال ول اهلل صلى اهلل عليو رس حديث ابن عمر رضي اهلل عن

أنو سي ورثو جبيل ي وصين بالار، حت ظن نت وسلم: ما زال

5. Hadits ke-1037

حديث أب ىري رة رضي اهلل عنو، أن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم

لينع جار جاره أن ي غرز خشبو ف جداره، ث ي قول أب و ىري رة: مال قال:

ها معرضي واهلل لرمي با ب ي أكتافكم أراكم عن

a. Kelompok hadits-hadits penjelas

1. Hadits ke-28

النب صلى اهلل عليو وسلم قال: ل ي ؤمن أحدكم حت حديث أنس عن

ب لن فسو ب لخيو ما ي ي

2. Hadits ke-81

هما عن النب صلى اهلل عليو وسلم، حديث اابن عباس رضي اهلل عن

يئات، ث فيما ي روي عن رب و عز وجل، قال: قال إن اهلل كتب احلسنات والس

ذلك فمن ىم بسنة ف لم ي عملها كتب ها اهلل لو عنده حسنة كاملة، فإن ىو ب ي

ه عشر حسنات إل سبعمائة ضعف إل ىم با ف عملها كتب ها اهلل لو عند

رة، ومن ىم بسيئة ف لم ي عملها كتب ها اهلل لو عنده حسنة كاملة، أضعاف كثي

فإن ىو ىم با ف عملها كتب ها اهلل لو سيئة واحدة

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

46

3. Hadits ke-1400

ها، قالت: دخل رىط من الي هود على حديث عائشة رضي اهلل عن

ام عليك، ف فهمت ها. ف قلت: عليكم رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ف قلوا: الس

ام والعنة. ف قال رسول اهلل صلى اهلل ع ليو وسلم: مهل يا عائشة، فإن اهلل الس

ب الرفق ف المر كلو. ف قلت: يا رسول اهلل أو ل تسمع ما قلوا؟ قال رسول ي

اهلل صلى اهلل عليو سلم: ف قد ق لت: وعليكم

4. Hadits ke-1686

رسول اهلل صلى اهلل عليو كان : ث أب موسى رضي اهلل عنو قال حدي

ائل، أو طلبت إليو حاجة قال: اشفعوا ت ؤجروا، وي قضي وسلم، إذا جاءه الس

وسلم، ما شاء اهلل على لسان نبيو صلى اهلل عليو

6. Kelompok hadits-hadits ditinggalkan

1. Hadits ke-39

ا رجل صلى اهلل عليو وسلم عمر أن رسل اهلل ث عبداهلل بن حدي قال: أي

قال لخيو: ياكا فر، ف قد باء با أحدها

2. Hadits ke-43

حديث عبداهلل بن مسعود أن النب صلى اهلل عليو وسلم قال: سبا ب

المسلم فسوق، وقتالو كفر

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

47

3. Hadits ke-80

لم: أب ىري رة رضي اهلل عنو قال: قال رسل اهلل صلى اهلل عليو وس حديث

إل إذا أحسن أحدكم إسلمو، فكل حسنة ي عملها تكتب لو بعشر أمثلها

وكل سيئ~ة ي عملها تكتب لو بثلهاسبعما ئة دعف،

E. Teknik Analisis Data

Dapat diketahui bahwa dalam analisis data kualitatif dapat dilakukan

terhadap data yang berupa informasi. Urainya dalam bentuk bahasa prosa

kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan

terhadap suatu kebenaran ataupun sebaliknya, hingga mendapatan

gambaran baru atau untuk menguatkan gambaran yang sudah ada dan

sebaliknya. Jadi yang menjadi bentuk analisis kualitatif adalah berupa

penjelasan-penjelasan. 9

Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah mula-mula penulis

menelaah data yang telah tersedia yaitu kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan karya

dari Muhammad Fuad Abdul Baqi. Dalam prosesnya adalah membaca,

mengumpulkan data lalu mereduksinya. Setelah itu menyusunnya dalam

satuan unit-unit atau bab-bab yang disesuaikan dengan pola berpikir.

Tahap selanjutnya penulis mengkategorikan satuan-satuan pada

langkah berikutnya. Penulis melakukan kategori-kategori dengan

pembuatan koding data atau penyedehanaan data penelitian. Tahap akhir

dalam analisis ini adalah dengan melakukan tahap interpretasi data atau

melakukan penafsiran untuk menjelaskan hadits-hadits dan disambungkan

dengan permasalahan pada latar belakang serta didukung oleh teori-teori

sosial sebelumnya.

9 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

1991) h. 106.

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

48

F. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan standar kebenaran suatu data hasil

penelitian yang lebih menekankan pada data/informasi daripada sikap dan

jumlah orang. Pada dasarnya uji keabsahan data dalam penelitian ini hanya

ditekankan pada uji validitas dan realibitas. Temuan atau data dapat

dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan

peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. 10

Agar data dalam penelitian kualitatif dapat bertanggung jawabkan

sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji

keabsahan data yang dapat dilaksankan antara lain:

4. Credibility

Uji kreadibilitas atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian

yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak

meragukan sebagai sebuah karya ilmiah penulis melakukan tindakan

berikut:

a. Perpanjang pengamatan, yaitu peneliti kembali melakukan

pengamatan melalui sumber data yang ditemui dan maupun

sumber data yang terbaru. Data yang telah penulis cek data yang

sudah dapat dipertanggung jawabkan berarti kredibel, maka

perpanjangan pengamatan diakhiri.

b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian, peneliti membaca

berbagai referensi, buku-buku, hasil penelitian terdahuluan,

artikel dan dokumen-dokumen dengan membandingkan hasil

penelitian untuk mengontrol atau mengecek apakah sudah benar

atau belum.

10

Muh. Fitiah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; penelitian kualitatif, tindakan kelas

dan studi kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 93.

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

49

c. Triangulasi, penuis melakukan pengujian kualitas data yang

dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber seperti artikel, jurnal dan buku-buku yang

berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan sosial dan kehidupan

bertetangga.

5. Transferability, yaitu menunjukan taraf ketetapan penelitian maka

bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung kepada sipemakai,

sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam konteks lain dan

situasi sosial yang berbeda.

6. Dependability, yaitu apakah penelitian yang dapat dipercaya dengan

hasil yang sama pula. Maka pengujian Dependability ini peneliti

mulai menentukan masalah, dan memcari data sebanyak-banyaknya

di artikel-artikel dan jurnal-jurnal lalu memilih sumber data, dan

melaksankan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai

pada pembuatan hasil pengamatan.

7. Confirmability, peneliti sudah melakukan pengujian terhadap hasil

penelitian, kemudian hasilnya telah disepakati oleh banyak orang

mengenai penelitian ini.

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

50

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Teks, Syarah dan Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-hadits

tentang Kehidupan Bertetangga

1. Teks dan Syarah Hadist-hadits tentang Kehidupan Bertetangga

a. Hadits yang pertama adalah hadits ke-1684-1685 terdapat dalam

kitab Al-Lu‟lu‟ wal Marjan, dalam Shahih Bukhari terdapat dalam

kitab adab, nomor 6014 dan 6015, bab wasiat kepada tetangga,

Rasulullah Saw., bersabda:

ها، عن النب : ما زال صلى اهلل عليو وسلم قال حديث عائشة رضي اهلل عن

1ي وصين جبيل بالار حت ظن نت أنو سي ورثو

Artinya: “Aisyah R. a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw., bersabda,

“Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik

terhadap tetangga sehingga aku menyangka bahwa ia akan

memberi hak waris kepadanya.” (HR. Bukhari)

هما، قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: ما حديث ابن عمر رضي اهلل عن

2 أنو سي ورثو زال جبيل ي وصين بالار، حت ظن نت

Artinya: “Ibnu Umar R.a. berkata, Rasulullah Saw., bersabda, “Jibril

senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik terhadap

tetangga sehingga aku menyangka bahwa aku akan diberi

hak waris.” (HR. Bukhari)

1 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu wa al-marjanu fima ittifaqo‟alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, juz III, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2002), h. 295. 2 Muhammad Fuad Abdul Baqi, ibid, h. 296.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

51

Baik tetangga muslim maupun kafir, ahli ibadah maupun : بالار

orang fasik, teman ataupun lawan, pendatang maupun warga lokal,

membahayakan maupun memberi manfaat, dekat ataupun jauh,

rumahnya dekat ataupun jauh. سي ورثو: (Jibril) menyampaikan perintah

dari Allah untuk memberikan hak waris bagi tetangga dari

tetangganya.3

Hadits di atas diriwayatkan oleh Bukhari dengan jalan melalui

Ismail bin Abi Uwais berkata Malik dari Yahya bin Sa‟id

mengabarkan Abu Bakar bin Muhammad dari Umarah dari Aisyah

R.a yang langsung bersandar dari Rasulullah Saw. Hadits kedua

melalui sanad Muhammad bin Minhal dari Yazid bin Zuro‟I dari

Umar bin Muhammad dari ayahnya dari Ibnu Umar R.a. bersandar

langsung dari Nabi Saw.4

Imam Al-Hafizh menjelaskan atas perintah Allah bahwa seorang

tetangga mendapatkan warisan dari tetangganya. Mengenai warisan

Ibnu Abu Jamrah membagi warisan menjadi dua bagian yaitu warisan

yang bersifat indrawi atau yang tampak dan warisan yang bersifat

maknawi seperti ilmu, sebagaimana kewajiban tetangga terhadap

tetangganya untuk mengajarkan ilmu. Kata tetangga mencangkup

banyak golongan seperti mencangkup muslim, nonmuslim, warga

asing, warga negeri sendiri, musuh, sahabat, fasik, ahli ibadah, yang

memberi manfaat, baik kerabat, yang tidak memiliki hubungan

kekeluargaan yang rumahnya dekat bahkan yang jauh memiliki fase

yang berbeda. Semuanya harus mendapatkan hak sesuai dengan

porsinya. Hadits di atas juga mengutamakan pentingnya hak tetangga.

Sebagaimana Ibnu Abi Jamrah menyimpulkan bahwa setiap orang

yang memperbanyak amal kebaikan akan mendapatkan derajat yang

3 Muhammad Fuad Abdul Baqi, loc. cit.

4 Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz VIII, (Beirut: Dar Al-Fikr, t.t), h. 103.

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

52

tinggi. Kemudian bolehnya menduga dan membicarakan hal-hal baik

yang terbesit dalam hati meski sekalipun hal-hal baik itu tidak terjadi.

5

b. Hadits yang kedua adalah hadits ke-29 dan 30 yang terdapat dalam

kitab Al-Lu‟lu‟ Wal Marjan, dalam Shahih Bukhari kitab adab,

nomor 6018 dan 6019, bab barang siapa yang beriman kepada

Allah dan hari akhir, maka janganlah mencela tetangganya, Nabi

Saw., bersabda:

حديث أب ىري رة قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم: من كان ي ؤمن بااهلل

فو، ومن والي وم الخر فل ي ؤذ جاره، ومن كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف ليكرم ضي

را أو ليصمت كان ي ؤمن ب 6ااهلل والي وم الخر ف لي قل خي

Artinya: “Abu Hurairoh berkata, Rasulullah Saw., bersabda:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir jangan

menyakiti tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah

dan hari akhir muliakanlah tamunya. Dan barang siapa

beriman kepada Allah dan hari akhir berkata baik atau

diam.” (H.R. Bukhari)

ناي حي تكلم النب صلى عت أذناي وأبصرت عي حديث أب شريح العدوي قال: س

، ف قال: من كان ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف ليكرم جاره، ومن كان اهلل عليو وسلم

فو جائزتو قال: وما جائزتو يا رسول اهلل؟ قا ل ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف ليكرم ضي

5 Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari syarah Shahih Bukhari, terjemah Amiruddin,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Vol. 29, h. 140-146. 6 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu wa al-marjanu fima ittifaqo‟alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, juz I, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2002), h. 10.

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

53

لة والض يافة ثلثة أيام، فما كان وراء ذلك ف هو صدقة عليو، ومن كان جائزتو ي وم ولي

را أو ليصمت 7ي ؤمن بااهلل والي وم الخر ف لي قل خي

Artinya: “Abu Syuraihs Al-Adawi berkata, “kedua telingaku

mendengar dan kedua mataku melihat ketika Rasulullah

Saw., bersabda, „Barang siapa beriman kepada Allah dan

hari akhir, muliakanlah tetangganya. Dan barang siapa yang

beriman kepada Allah dan hari akhir, muliakanlah tamunya

dan masa istimewanya.‟ Para sahabat bertanya, „seperti apa

masa istimewanya, wahai Rasulullah?‟ Beliau menjawab,

„Satu hari satu malam. Bertamu itu tiga hari, adapun

setelahnya maka itu sedekah (kebaikan) baginya. Barang

siapa beriman kepada Allah dan hari akhir berkatalah yang

baik atau diam.” (H.R. Bukhari)

karena kata ini ليكرم Nashab sebagai maf‟ul kedua kata : جائزتو

bermakna memberi, atau dengan membuang huruf jar, maksudnya

.artinya pemberian الائزة .جائزتو 8

Mengenai sanad hadits yang pertama melalui Qutaibah bin

Sa‟id, hadits dari Abu al-Ahwas dari Abu Hasin dari Abu Sholih

kemudian dari Abu Hurairah sampai kepada Nabi Muhammad Saw.

Hadits kedua melalui Abdullah bin Yusuf hadits dari Al-Laitsu

berkata hadits dari Sa‟id Al-Makburi dari Abu Syuraih Al-A‟dawi

sampailah kepada Rasulullah Saw. 9

Orang yang beriman kepada Allah maka tidak menyakiti

tetangganya dan hendaklah memuliakan tetangganya dengan sikap

7 Muhammad Fuad Abdul Baqi, juz III, op. cit, h. 30.

8 Muhammad Fuad Abdul Baqi, loc. cit.

9 Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz VIII, op. cit, h. 104.

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

54

menjamunya, memberikan sesuatu seperti makanan, buah-buahan

apapun sesuatu yang dimiliki hendaknya berbagai dengan tetangga,

jika situasinya tidak memuangkinkan maka jangan sampai tetangga

tersebut mencium, melihat makanan tersebut.

Diisebutkan ada masa istimewa dalam menjamu tamu, yaitu

diperbolehkannya bertamu selama 1 hari, 3 hari atau lebih yang akan

menjadi sedekah dan memberikan jamuan yang terbaik, seperti

memperhatikan menu makanan, kenyamanan baik secara fisik maupun

psikologis. Kemudian Allah memerintahkan hambanya untuk tidak

menyakiti tetangga dan tamu tersebut secara verbal dengan

mengucapkan perkataan baik dan menahan diri.10

Ibnu Hajar sangat

mengutamkan adab diamnya seseorang dengan mencantumkan 9

hadits yang menganjurkan untuk menahan diri atau menjaga lisan dan

mengisinya dengan berdzikir.

Nabi Muhammad SAW sangat memperhatikan kehidupan

sosial manusia untuk hidup saling berbagi, empati, juga bekerja sama

dalam menata kehidupan. Bahkan nabi menyuruh untuk

memperhatikan dalam menyampaikan perkataan, demi pentingnya

menyesuaikan dengan lingkungan sosial. Sedetail itu Nabi

Muhammad SAW memperhatikan hambanya. Perhatian Nabi sampai

saat ini sangat terasa bagaimana tidak konflik-konflik yang terjadi

seperti perbedaan pandangan, perebutan lahan, konflik agama,

kurangnya kepekaan terhadap tetangga sangat sangat korelasi dengan

perintah nabi. Yaitu perintah nabi untuk memuliakan tetangga dengan

memperhatikan prilaku, menjaga tetangga dari ketidaknyamanan dan

memberikan bantuan kepada tetangga.

10

Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari syarah Shahih Bukhari, terjemah Amiruddin,

Vol. 29, op. cit, h. 156-159.

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

55

c. Hadits ketiga adalah hadits ke-1037 terdapat dalam kitab Al-Lu‟lu‟

Wal Marjan, dalam Shahih Bukhari terdapat dalam kitab perbuatan

aniaya, nomor 2463, dan bab tidak dilarang seseorang yang

menancapkan kayu pada dinding tetangganya, Nabi Muhammad

Saw., bersabda:

رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال: لينع جار حديث أب ىري رة رضي اهلل عنو، أن

ها معرضي واهلل جاره أن ي غرز خشبو ف جداره، ث ي قول أب و ىري رة: مال أراكم عن

لرمي با ب ي أكتافكم 11

Artinya: “Abu Hurairah R.a. meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw.,

bersabda: “Janganlah seseorang melarang tetangganya

menancapkan kayunya (untuk suatu keperluan) kedinding

rumahnya.” Kemudian Abu Hurairah berkata, “Mengapa

kalian terlihat seakan menolak ketentuan hukum ini. Demi

Allah kalau sampai itu terjadi, aku benar-benar akan

melempar kayu – kayu itu kepundak kalian.” (H.R. Bukhari).

ها yaitu perkataan :لرمي با ,Yaitu tentang perkataan tersebut : عن

tersebut, ب ي أكتافكم : yaitu aku akan berkata kencang di tengah-

tengah kalian, dan aku akan menyakiti kalian dengan celaan, seperti

halnya seseorang dipukul tepat di pundaknya agar sadar dari kelalaian.

12 Adanya hadits di atas sanadnya atau jalan penyampaian hadits

tersebut melalui Abdullah bin Muslimah dari Malik dari Ibnu

Syihabin dari al-A‟roji dari Abu Hurairah R.a., dari Sumbernya nyaitu

Nabi besar Muhammad Saw.13

11

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu wa al-marjanu fima ittifaqo‟alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, juz II, h. 157. 12

Muhammad Fuad Abdul Baqi, loc. cit. 13

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, juz VIII, op. cit, h. 140.

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

56

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan dalam fathul Baari bahwa

huruf lam yang ada dalam hadits tersebut adalah larangan, setelah itu

kata kayu yang terdapat dalam hadits adalah bentuk tunggal, karena

sebatang kayu lebih mudah mendapatkan toleransi tetangga

dibandingkan kayu dalam bentuk jamak. Apabila seseorang ingin

menyandarkan kayu miliknya di tembok tetangganya hendakknya

meminta izin terlebih dahulu pada tetangganya, jika dia tidak

mengizinkannya, maka tidak boleh dipaksa. Kewajiban yang terdapat

dalam hadits di atas harus dipahami sesuai dengan kondisi apabila

seorang tetangga sangat butuh untuk menyandarkan kayunya dan tidak

membawa dampak yang berbahaya bagi pemilik dinding.14

2. Nilai-nilai Pendidikan Sosial yang terkandung dalam Hadits-

hadits Kehidupan Bertetangga

Dari berbagai aspek yang terkandung dalam hadits-hadits yang

ada dalam kitab Al-Lu‟lu‟ Wal Marjan hasil penelitian yang penulis

temukan tentang nilai-nilai pendidikan sosial adalah sebagai berikut:

a. Berbuat Baik kepada Tetangga

Nilai pendidikan sosial yang terdapat dalam kitab Al-Lu‟lu‟ Wal

Marjan pertama ialah sikap untuk berbuat baik kepada tetangga,

dalam kehidupan tetangga terdapat hubungan antar individu dan

kelompok masyarakat, terjalinnya sebuah hubungan karena adanya

interaksi yang baik, berbuat baik kepada tetangga amatlah penting

sampai Jibril memeberikan nasehat kepada Rasulullah Saw., untuk

memberikan warisan kepada tetangga. Dalam Al-Qur‟an Allah Swt

berfirman yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah

14

Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari syarah Shahih Bukhari, terjemah Amiruddin,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Vol, 13, h. 48-53.

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

57

kepada dua orang ibu-bapak, karibkerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman

sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah SWT

tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-

banggakan diri.” (QS. an-Nisa: 36).

Berbuat baik kepada orang-orang di lingkungan rumah

merupakan prinsip kehidupan sebagaimana Islam memberikan

prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dalam hidup yang patut kita

laksanakan. Tidak hanya kepada keluarga, tetapi juga kepada tetangga,

manusia yang memiliki rasa damai layak untuk membuat tentram

kehidupan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Penghargaan untuk saling mengasihi adalah suatu rasa yang sangat

berharga bagi kehidupan manusia karenanya rasa tentram sangat

berpengaruh untuk kehidupan manusia yang dapat meningkatkan

kesehatan rohani maupun jasmani.

Kesehatan yang seseorang miliki tidak melulu akibat meminum

obat, tidak pula dari mengonsumsi vitamin, makanan empat sehat 5

sempurna. Nyatanya banyak yang tidak mengonsumsi makanan atau

puasa seseorang tetap sehat. Faktor utama yang menjadikan seseorang

sehat bukanlah sepenuhnya makan yang dikonsumsi, melainkan

kesehatan rohaniahnya yakni bagaimana seseorang tentaram kepada

Sang Khalik atau jiwanya tenang karena baiknya hubungan dengan

Rabbnya maupuan dengan kehidupan sosialnya yang akan berakibat

baik untuk jasmaninya. Untuk itu konflik-konflik yang terjadi seperti

perdebatan mengenai perbedaan pemilihan presiden sampai

menewaskan pendukung capres lain adalah pelaku tindakan yang tidak

memiliki pedoman hidup, bahkan sebagaimana ungkapan Ki Hajar

Dewantara bahwa manusia diciptakan budi dan pekerti untuk menjadi

manusia yang beradab.

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

58

Penulis mengingatkan kembali kata ي وصين بالار ialah tetangga

yang mempunyai berbagai aspek seperti tetangga muslim, nonmuslim,

jauh maupun dekat, sebagaimana di Indonesiapun penduduknya

banyak memiliki perbedaan latar belakang. Yakni, perbedaan suku,

ras, bahasa, agama dan budaya. Semua memiliki hak-haknya yang

mesti diperhatikan apapun kondisinya tetap diperlakukan dengan baik,

diberi nasihat dengan cara-cara yang baik, didoakan semoga

mendapatkan petunjuk, menutupi aibnya agar tidak diketahui oleh

orang lain, membantu tetangga saat kesulitan, ikut berbahagia saat

tetangganya gembira, belasungkawa ketika berduka, menjenguk saat

tetangga sakit, dan mengingatkan tentang kebaikan.

Demikian dari keterangan mengenai kata tetangga yang

memiliki banyak unsur yaitu tetangga salah satunya tetangga

nonmuslim adalah sebagian dimensi dari lingkungan sosial.

Sedangkan konflik yang terjadi di Kabupaten Bantul, dan daerah

perumahan lain di Yogyakarta harusnya melihat nilai-nilai sosial

untuk bertetangga dengan siapun walau bukan muslim sekalipun.

Berbuat baik kepada tetangga juga merupakan implementasi

dari pendidikan dan norma-norma kehidupan dalam berinteraksi

dengan individu lainnya. Dalam pendidikan terdapat tujuan untuk

menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa, artinya iman kepada

Tuhan yang Maha Esa, dan melakukan perintahnya serta menjauhi

larangannya, melalui Rasul Allah Swt., memerintahkan manusia untuk

mencintai tetangga.

Mencintai sesama manusia atau biasa disebut hablumminannas

adalah hak baik bagi semua manusia, manusia bila melaksanakan

kebaikan maka terciptanya rasa aman, tentram dan damai serta

menimbulkan terjadinya kerjasama hingga memperhatikan

kepentingan bersama. Sebaliknya jika seseorang tidak memperhatikan

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

59

bagaimana berinteraksi yang baik terhadap manusia khususnya

dilingkungan rumah yakni tetangga maka terjadinya keributan,

pertengkaran serta malapetaka lain yang akan terjadi, inilah

pentingnya merealisasikan adab dalam kehidupan bertetangga sebagai

dasar memulai kehidupan yang harmonis sebagaimana mengambil

pengalaman dari Rasulullah Saw., yang ada dalam hadits.

Dalam berbuat baik kepada tetangga terdapat warisan yang

disampaikan Jibril kepada Nabi Saw., sebagaimana telah diketahui

bahwa sebagian ulama membagi menjadi dua bagian yaitu indrawi

seperti pewarisan harta benda dan maknawi antara lain ilmu. Penulis

memgambarkan hak waris untuk tetangga secara maknawi. Allah

memberikan fadhilah atau keutamaan dan memudahkan hambanya

bagi mereka yang memiliki ilmu, salah satunya ialah kemudahan

dalam berpikir, dalam menghadapi permasalahan, kemudahan dalam

menggapai cita-cita atau hajatnya dan lain sebagainya.

Ilmu itu ibaratkan harta layaknya harta lainnya seseorang yang

berilmu tentunya dapat berbagi ilmunya dengan orang lain, Ilmu

apapun yang mempunyai nilai kebaikan berbagilah dengan tetangga,

belajar bersama, contoh kecil di daerah rumah terdapat ibu-ibu atau

bapak-bapak yang buta huruf dan anak-anak yang tidak tamat sekolah

maka bagilah ilmu dengan mendidik mereka mengenai belajar

membaca, cara menulis, menghafal dan pengetahuan agama dan

lainnya yang bermanfaat untuk mereka bermanfaat di dunia maupun

diakhirat. Hidup itu singkat, tidak ada yang tahu kejadian 5 menit, 7

hari bahkan 1 tahun kemudian, seorang hamba hanya dapat berdoa

serta berikhtiar dengan cara yang baik dan sesungguhnya seorang

hamba yang beruntung adalah mereka yang memberikan manfaat

untuk orang lain hingga menjadi amal jariyah di akhirat kelak.

Sebagaimana Rasulullah Saw., telah bersabda yang terhimpun dalam

Shahih Bukhari nomor 6021 sebagai berikut:

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

60

د بن المنكدر، عن جابر ث ناحد بن عياش، ث نا علي حد ثن مم ان قال: حد أب و غس

هما عن النب صلى هلل عليو وسلم قال: كل معروف صدقة 15بن عبد اهلل رضي هلل عن

Artinya: “Dari Ali Ibnu A‟yyasin dari Abu Ghassan, dia berkata:

Muhammad bin Al-Munkadir menceritakan kepadaku dari Jabir

bin Abdillah R. a. dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Semua

yang ma‟ruf/kebaikan adalah sedekah” (H.R. Bukhari).

Sedekah tidak hanya berbentuk harta benda saja, senyumpun

sedekah, menolong makhluk Allah juga sedekah, teringat kepada

ucapan yang banyak dikenang dari seorang ulama karismatik di

Indonesia yaitu KH. Maimun Zubair yang mengatakan jika engkau

melihat seekor semut yang terpeleset dan jatuh ke dalam air, maka

tolongkah semut tersebut. Barangkali perbuatanmu itu menjadi salah

satu ampunan di akhirat kelak.

Selain itu salah satu faedah seseorang berbuat baik ialah dapat

mengenali dirinya sendiri jika telah berbuat baik kepada tetangganya

atau sebaliknya berbuat buruk pada tetangganya berdasarkan hadits

dari Jayyid Rasulullah Saw., bersabda “Jika kamu mendengar para

tetanggamu berkata bahwa kamu telah berbuat baik, maka kamu

memang telah berbuat baik. Namun, jika kamu mendengar mereka

berkata bahwa kamu berbuat buruk, maka kamu memang telah

berbuat buruk” (H.R. Imam Ahmad).

Sangat dianjurkan seseorang berintrospeksi atau koreksi

terhadap sikap untuk memperbaiki diri dengan meminta penilaian

kepada tetangga mengenai sikap dan perbuatan yang selama ini

dilakukan. Tindakan tersebut sangat baik karena seseorang harus

selalu mengukur diri dengan penilaian dari orang-orang sekitar,

15

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6021, juz VIII, op. cit, h. 105.

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

61

janganlah manusia menilai dirinya seakan sudah jadi pribadi yang

baik karena hal seperti itu mengakibatkan sombong dan angkuh.

Memperbaiki diri dan berbuat kebaikan adalah sifat yang

mulia yang berdampak positif untuk diri sendiri dan orang sekitar,

orang yang berbuat baik derajatnya ditinggikan dan mendapatkan

pahala, sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw., bersabda:

رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم، إذا كان نو قال:حديث أب موسى رضي اهلل ع

ائل، أو طلبت إليو حاجة قال: اشفعوا ت ؤجروا، وي قضي اهلل على لسان نبيو جاءه الس

16 صلى اهلل عليو وسلم، ما شاء

Artinya: “Abu Musa meriwayatkan dari ayahnya mungkin berkata,

“Apabila ada seseorang yang datang untuk meminta atau

memiliki kebutuhan, maka Rasulullah Saw., bersabda, „Berilah

pertolongan, niscaya kalian akan diberi pahala, dan Allah akan

memutuskan melalui lisan Rasul-Nya apa yang Dia

kehendaki.‟” (H.R. Bukhari).

Mengenai hadits ini Ibnu Hajar Al Asqalani memeberikan

penjelasan bahwa terdapat anjuran untuk melaksanakan kebaikan

mengaplikasikan melalui berbagai perbuatan seperti, menolong orang-

orang yang lemah, memberi bantuan kepada mereka yang kesulitan.

Kemudian mengenai kata pahala sebagaimana dalam Qur‟an Surah

An-Nisa ayat 85 terdapat kata كفل:نصيب dan dalam surah Al-Hadid

ayat 28 حتو كفلي من ر ي ؤتكم kiflun artinya bagian. Abu Musa berkata

“Kiflaini artinya dua kali lipat pahala dalam bahasa Habasyah”.17

16

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6028, juz VIII, op. cit, h. 106. 17

Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari syarah Shahih Bukhari, terjemah Amiruddin,

Vol. 29, h. 175.

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

62

Hadits di atas bahwa Rasulullah SAW telah mengisyaratkan

seseorang untuk peka terhadap keadaan sekitar, sehingga apabila

tetangganya sedang berada dalam kesusahan, maka dengan senang

hati harus menolongnya. Membantu orang-orang miskin dan fakir atau

orang-orang secara finansial masih kurang. Niscaya pahala yang

berlimpa untuk orang-orang yang mengamalkannya. Sebagaimana

ungkapan Rachmat Djatnika, kedudukan tetangga hampir sama

dengan keluarga yang menjadi ahli waris, kedekatan hubungan

tetangga dalam kehidupan bermasyarakat dan hidup bertetangga,

seperti seseorang misalnya mendapat musibah, maka tetanggalah yang

lebih dulu datang memberikan pertolongan, kerabat walaupun dekat

tetapi ada di tempat jauh, sulit untuk datang

b. Memuliakan Tetangga

Nilai pendidikan sosial yang terdapat dalam kitab Al-Lu‟lu‟

Wal Marjan kedua ialah perilaku memuliakan tetangga, keterkaitan

antar tetangga hendaknya menjadikan keterikatan yang utuh

sebagaimana sebuah persaudaraan meski tidak satu nasab, berbeda

keyakinan, bahkan tidak saling mengenal mesti memberikan hak dan

kewajiban dengan perilaku yang sholeh. Prilaku memuliakan tetangga

adalah memuliakannya dengan sikap dermawan memberi bantuan

kepada tetangga, berbagi makanan yang sehat, atau hadiah, apapun

yang baik dan halal, dan digemari. Sama halnya apabila tetangga

bertamu ke rumah maka pemilik rumah hendaknya menyambutnya

dengan baik, melayaninya dengan langsung, memberikan hidangan,

tidak menunjukan sikap kesal atau marah, dan menjaga perkataan.

Memberikan makanan kepada tetangga hendaknya

memberikan kepada tetangga utamanya pintu terdekat, kemudian

untuk tetangga yang menerima makanan atau mendapatkan pemberian

dari tetangga tidak boleh menganggap remeh pemberian tetangganya.

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

63

Hendaknya seorang tetangga memberikan senyum dan merespon

pemberian tersebut dengan gembira walaupun hanya diberi sesuatu

yang tidak istimewa. Sebagaimana Rasulullah Saw., telah bersabda:

عن أب ىري رة قال: كان النب صلى هلل عليو وسلم ي قل: يا نساء المسلمت ل تقرن

18جارة لرتا،ولو فرسن شاة

Artinya: “Dari Abu Hurairah R.a, dia berkata Nabi Saw., bersabda

“Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang

tetangga menganggap remeh pemberian tetangganya meskipun

hanya berupa kaki kambing” (H.R. Bukhari).

Hadits di atas mengibaratkan kaki kambing sebagai objek

pemberian, ini menunjukan bahwa mencintai dan menyayangi

tetangga meskipun berupa sesuatu yang belum tentu bermanfaat,

untuk sebagian orang seperti orang-orang berkekurangan hadiah kecil

menjadi istimewa, kemudian meringankan orang-orang yang terbatas

untuk memberi, apapun yang akan diberikan dengan rasa ikhlas dan

ridho tetap menjadi kebaikan yang akan mendapatkan pahala

walaupun sebuah senyuman tetap menjadi sedekah.

Sampai kepada berbagi makanan Rasulullah menyeru untuk

memperhatikannya, pembagian makanan bahkan tidak hanya untuk

orang-orang muslim, namun juga untuk nonmuslim semua kalangan

harus diberi secara merata. Maka salah jika individu atau suatu

kelompok hanya perduli kepada tetangga yang mempunyai kesamaan

saja. Karena nabi pun bertetangga dengan orang-orang nonmuslim,

namun tetap memperlakukan dengan sama dalam memberikan

makanan. Dengan demikian kehidupan antar tetangga akan rukun

tidak ada jarak, dan jauh dari permasalahan yang menghalangi

keberlangsungan hidup manusia.

18

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6017, juz VIII, op. cit, h. 104.

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

64

Ada penjelasan mengenai teori dan aplikasi, dalam dunia

pendidikan seseorang yang sudah mengetahui tentang teori.

Umpamanya rukun wudhu dan bacaan wudhu maka harus dipraktikan

rukun dan bacaan wudhu itu dalam kehidupan sehari-hari, agar teori

dan aplikasi seimbang. Maka ketika seseorang sudah mengetahui teori

mengenai berbuat baik kepada tetangga alahkah indahnya untuk

mempraktikan langsung dengan kondisi lingkungan rumahnya,

sehingga menjadikan kebiasaan atau adat, serta menjadi pribadi yang

memiliki karakteristik baik dimata Allah dan manusia.

Jangan menyepelekan kebaikan dan jangan malu untuk berbuat

kebaikan sesungguhnya perbuatan baik adalah ladang manusia untuk

mendapatkan pundi-pundi pahala yang tak ternilai harganya, niat

berbuat baik saja sudah dihitung menjadi satu ganjaran apalagi

merealisasikannya. Maka dari itu jangan meremehkan kebaikan,

sebagaimana hadits ke-81 dalam kitab Al-Lu‟lu wal Marjan

disebutkan seseorang berniat kebaikan akan ditulis sesuai kebaikannya

dalam Shahih Bukhari kitab kebaikan (81), bab siapa yang berniat

kebaikan atau keburukan (31) bahwa Rasulullah Saw., bersabda:

هما عن الن ب صلى اهلل عليو وسلم، فيما ي روي عن حديث اابن عباس رضي اهلل عن

ذلك فمن ىم يئات، ث ب ي ربو عز وجل، قال: قال إن اهلل كتب احلسنات والس

فإن ىو ىم با ف عملها كتب ها اهلل بسنة ف لم ي عملها كتب ها اهلل لو عنده حسنة كاملة،

رة، ومن ىم بسيئة ف لم لو عنده عشر حسنات إل سبعمائة ضعف إل أضعاف كثي

عملها كتب ها اهلل لو سيئة ي عملها كتب ها اهلل لو عنده حسنة كاملة، فإن ىو ىم با ف

19 واحدة

19

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu wa al-marjanu fima ittifaqo‟alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, nomor 81, juz I, h. 25.

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

65

Artinya: “Ibnu Abbas berkata, “Nabi Saw., meriwayatkan dari Allah

Swt.,beliau bersabda, „Allah berfirman, „Sungguh, Allah telah

menetapkan kebaikan dan kejelekan kemudian menjelaskan

keduanya. Barang siapa berniat berbuat kebaikan namun tidak

mengerjakannya maka Allah mencatat untuknya satu kebaikan

sempurna. Dan jika ia berniat berbuat kebaikan lalu

mengerjakannya maka Allah mencatat baginya sepuluh

kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, dan berlipat-lipat lebih

dari itu. Dan barang siapa berniat berbuat kejelekan namun

tidak sampai mengerjakannya maka Allah mencatat untuknya

satu kebaikan sempurna. Dan jika ia berniat melakuan

kejelekan lalu mengerjakannya maka Allah mencatatnya

sebagai satu kejelekan.” (H.R. Bukhari).

Hadits di atas memberitahukan bahwa setiap kebaikan dihitung

sebagai pahala sungguh ini merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt.,

sebagai Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Begitu mulianya hidup

bersama-sama dengan tetangga selain dapat berinteraksi juga tempat

untuk mendapatkan pahala sebagai jaminan masuk surganya Allah Swt.

Manusia sebagai salah satu ciptaan Allah Swt., yang memiliki berbagai

keutamaan hendaknya memiliki tobiah yang baik.

c. Tidak Menyakiti Tetangga dengan Ucapan atau Perbuatan

Nilai pendidikan sosial yang terdapat dalam kitab Al-Lu‟lu‟

Wal Marjan ketiga ialah sikap untuk tidak menyakiti tetangga, dibalik

berbuat baik kepada tetangga, itu artinya tidak boleh melakukan

perbuatan yang dapat menyakiti mereka, seperti menghardik,

mencacinya, mengunjing sebagaimana dalam hadits ketika seorang laki-

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

66

laki bertanya kepada Rasulullah Saw., “Wahai Rasulullah Saw.,

pemeluk Islam apakah yang utama?” jawab Rasulullah Saw., “Ialah

orang yang menjaga lisan dan tangannya tidak menggaggu kaum

muslimin.” (H.R. Bukhari)20

Menjauhi perkataan yang bisa menyakiti orang lain sebaiknya

dihindari karena bagaimanapun setiap perkataan yang diucapkan

merupakan sebuah do‟a maka ucapkapkanlah yang baik-baik sehingga

menjadi do‟a untuk diri sendiri dan orang lain juga tidak ada yang

tersakiti secara lisan. Lisan itu sifatnya lunak dan fleksibel seorang

bebas berbicara apapun tapi tidak untuk menyakiti orang lain.

Sebagaimana pepatah mengatakan lidahmu harimaumu perkataan yang

seorang ucapkan bila tidak bisa mengontrol akan berbalik menyerang.

Manusia yang beriman kepada Allah diperintahkan untuk tidak

menyakiti tetangga, selain dilarang mencaci, mengunjung, dan

menghardik tidak pula dengki dan burungsangka, hendaknya seorang

tetangga menjauhi perkara dengki dan burunksangka karena itu adalah

sebuah penyakit yang dapat memecah belah persaudaraan di lingkungan

rumah dan merusak interaksi sosial serta mempengaruhi cara berpikir

seseorang. Tuduhan-tuduhan sepele yang dirasa belum pasti

kebenarannya datangnya dari setan, menduga hal yang belum pasti ini

banyak terjadi di masyarakat sehingga menimbulkan peperangan seperti

adu mulut, saling hina bahkan bermain fisik sampai terluka. Larangan

untuk tidak dengki dan buruksangka adapula dalam Q.S Al-Hujurat ayat

12, Allah melarang hambanya untuk menacari-cari kesalahan orang

lain. Rasulullah Saw., bersabda yang artinya “Jauhilah prasangka,

sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling dusta, jangan

mencari mencari-cari kesalahan dan jangan memata-matai, jangan

saling mendengki, dan jangan saling membenci, dan jangan saling

20

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 11, juz I, op. cit, h. 10.

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

67

bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”

(H.R. Bukhari). 21

Setiap manusia yang memiliki kesadaran memiliki motivasi

yang tinggi untuk selalu memperbaiki ibadahnya, baik ibadah mahdah

maupun ghair mahdah keduanya harus seimbang karena salah satu

tujuan dari ibadah contohnya sholat, adalah tentram di dunia juga di

akhirat. Namun apabila seseorang beriman banyak melakukan ibadah

tetapi menyakiti tetangganya, itu perbuatan yang tidak dibenarkan oleh

agama sebagaimana hadits dari Sa‟id dari Abu Syuraih., Rasulullah

Saw., bersabda: “Demi Allah tidak beriman orang yang tetangganya

tidak merasa aman karena gangguannya/keburukannya.”(HR.

Bukhari).22

Hadits di atas relavan bagaimana kini terjadi konflik antar

tetangga hanya karena perbedaan agama, padahal mengganggu tetangga

saja sudah termasuk orang-orang tidak beriman, apalagi mengusirnya.

Dalam bertetangga umumnya tidak semua mendapatkan

lingkungan rumah yang baik pasti terdapat beberapa tetangga yang

berlawanan yang memiliki karakter dan pemahaman yang berbeda,

inilah ujiannya sebagai manusia dihadapkan dengan berbagai

perbedaan. Lalu bagaimana bila seseorang mendapatkan tetangga yang

tidak shalih Ibnu Hajar menyuruh untuk dicegah perbuatan buruknya

dengan perlakuan yang baik sebagaimana tingkatan amar ma‟ruf dan

nahi mungkar. Sebagaimana api yang panas dibalas dengan api maka

akan semakin membakar namun jika api dibalas dengan air akan padam

dan sejuk. Syekh Umar Baraja menambahkan apabila seseorang

bertetangga dengan orang yang buruk akhlaknya. Maka bersabar dan

tidak melakukan hal serupa agar selamat dan tidak memiliki tobiah dari

sifat buruknya. 23

21

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6064, juz VIII, op. cit, h. 116. 22

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6016 juz VIII, ibid, h. 103 23

Umar bin Ahmad Baraja, Al-Akhlak lil Banin, (Surabaya: Maktabah Muhammad bin

Ahmad, 1969), juz II, h. 49.

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

68

Indonesia adalah negara yang sudah terkenal dengan

penduduknya yang ramah. Ramah terhadap sesama penduduk maupun

orang asing. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa indentitas Indonesia

terkenal dengan beragam budayanya, jiwa keramahan dan kebaikan

harusnya dilestarikan selamanya sampai menjadi kebiasaan dan

mendarah daging. Perbedaan yang ada harus tetap utuh dijalani dengan

perbuatan baik.

Namun pada zaman modern ini kecanggihan teknologi

semakin meroket, ini merupakan tantangan manusia untuk mengontrol

diri dalam menggunakan sosial media. Seseorang bisa masuk penjara

karena komentar dengan menuliskan komentar buruk yang tidak

diterima oleh para pengguna sosial media hingga menimbulkan

keributan, kerusuhan, fitnah, buli dan lainnya yang dapat merugikan diri

sendiri juga orang lain. Rasul memerintahkan untuk menjaga lisan dari

perkataan buruk maka saat ini samahalnya mengontrol diri untuk tidak

mengetik, berkomentar, mengupload dan menyebar luaskan sesuatu

yang dapat memancing kemarahan dan keributan di sosial media. Saat

ini kecanggihan dunia teknologi juga membuat interaksi sesama

tetangga berkurang karena masing-masing sibuk dengan telepon

genggamnya. Dunia boleh modern benda-benda boleh canggih tapi

adab terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya tetap jadi kunci

utama suksesnya seseorang.

Allah menciptakan pendengaran, penglihatan kemudian

perasaan terlebih dahulu dalam Q.S. Al-Mulk ayat 23 itu karena

manusia diperintah untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak,

berpikir panjang mengenai resiko yang akan diterima sebelum

mengucapkan suatu perkataan, juga pikirkan secara psikologi

bagaimana perasaan orang lain bila mendapatkan perkataan yang tidak

baik akankah menyakiti perasaannya atau tidak. Nabi Saw., juga

menganjurkan untuk diam, artinya ketika seseorang belum bisa

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

69

mengontrol perkataannya sebaiknya diam atau menahan lisan dan isi

dengan berdzikir.

Baik dan buruk memang sudah ketetapan dari yang Maha Esa,

itu semua berlawanan orang yang terbiasa mengucapkan kalimat yang

baik akan sulit untuk mengucapkan kalimat yang buruk, hendaknya

perkataan baik jadikan sebagai kebiasaan atau adat dalam kehidupan

dan melestarikannya sampai tua, sebagaimana norma-norma yang ada

di masyarakat seseorang yang perkataannya baik atau sopan itu

dibenarkan dan dijunjung tinggi baik dimasyarakat desa maupun kota.

Berkata baik tidak pandangbulu kepada orang yang lebih tua, muda,

anak-anak, muslim maupun nonmuslim, satu suku maupun beda ras dan

beda bahasa semua kalangan manusia hendaknya berkata yang baik.

Berkata baik dengan lemah lembut sebagaimana dalam hadits ke-1400

dalam kitab Al-Lu‟lu Wal Marjan, di Shahih Bukhari kitab perizinan,

bab bagaimana membalas salamnya ahlu dzimmah. Rasulullah Saw.,

bersabda:

ها، قالت: دخل رىط من الي هود على رسول اهلل صلى اهلل حديث عائشة رضي اهلل عن

ام عليك، ف فهمت ها. ف قلت: عل ام والعنة. ف قال رسول عليو وسلم ف قلوا: الس يكم الس

ب الرفق ف المر كلو. ف قلت: يا اهلل صلى اهلل عليو وسلم: مهل يا عائشة، فإن اهلل ي

ليو سلم: ف قد ق لت: وعليكم رسول اهلل أو ل تسمع ما قلوا؟ قال رسول اهلل صلى اهلل ع

Artinya: “Aisyah r.a. berkisah, “sekelompok orang Yahudi datang

menemui Rasulullah Saw., Mereka lalu berkata, „Assamu

„alaika (semoga kebinasaan atasmu))‟ aku memahaminya

maka aku menjawab, „Alaikumus sam wal la‟nah (semoga

kebinasaan dan laknat penimpa kalian))‟ Lalu Rasulullah

Saw., bersabda, „Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya

Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap perkara.

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

70

„Aku berkata, „Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak

mendengar apa yang telah mereka katakana?‟ Rasulullah

Saw., menjawab, „Saya telah menjawab wa‟alaikum (dan

semoga atas kalian juga))‟‟ (H.R.Bukhari). 24

Mengenai hadits di atas Allah Swt., menyukai seorang hamba

yang bersikap lemah lembut, kemudian Nabi Saw., menyuruh Aisyah

R.a untuk bersikap lemah lembut saat kedatangan tamu orang-orang

Yahudi yang salah dalam memberikan salam, kendati demikian Nabi

Saw., memberikan pengertian atau menghargai kesalahan pengucapan

salam tamunya, Aisyah R.a. yang merespon dengan marah diberi

pengetahuan dan kemudahan untuk tidak terburu-buru menyalahkan

orang-orang Yahudi tersebut. Melihat dari sisi Nabi Saw., juga

memberitahu Aisyah R. a. dengan lemah lembut. Karena pada

dasarnya Aisyah pun belum tahu untuk bersikap seperti yang

seharusnya.

Lebih lanjut keseharian Nabi Muhammad Saw., dalam

bertetangga dengan Amr bin Hisyam atau disebut Abu Jahal dan Abu

Lahab bin Abdul Mutthalib yang merupakan paman Nabi Saw., beliau

mendapatkan perlakuan yang tidak baik seperti dicaci, difitnah dari

tetangga yang menolak untuk menyembah Allah Swt. Namun, Nabi

Saw tidak melawan dengan perlakuan yang keras tetapi dengan sabar,

perlakuan yang lemah lembut dan tetap menyerukan kebaikan. Allah

Swt. telah berfirman dalam Qur‟an Surah Az-Zumar ayat 10 yaitu

keistimewaan untuk orang yang sabar yang artinya “Sesungguhnya

hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala

mereka tanpa batas.” (Qs. Az-Zumar: 10).

Bersabar tidak ada batasnya, karena sabar menjadi

pendamping ketika manusia sedang di uji, sabar menjadi penyebab

24

Abdullah Al-Bukhari, Shahih Bukhari, nomor 6024, juz VIII, op. cit, h. 105.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

71

pembebasan dan gangguan dari tetangga. Meskipun begitu tetangga

tetaplah manusia, semua manusia mempunyai salah dan lupa.

Bagaimanapun kondisisnya tetanggalah yang membantu saat sedang

tertimpa musibah, ketika rumah seseorang roboh karena tertiup angin

puting beliung atau angin puyuh yang siap siaga membantu adalah

tetangga mereka bergotong royong membantu merapihkan pundi-

pundi rumah dan lainnya, kemudian saat ada yang meninggal dunia

tetangga ikut bela sungkawa dan membantu jika muslim ikut

membantu memandikan, mengkapani, menshalatkan bahkan sampai

tahap terakhir yaitu menguburnya dengan baik dan memberikan doa-

doa yang baik. Maka dari itu bersyukurlah dalam hidup bertetangga,

karena banyak kebaikan di dalamnya dan hikmah, sebagaimana salah

satu prinsip Islam ialah manusia hidup saling berdampingan antar

makhluk dengan makhluk-Nya yang disebut hablumminannas atau

hubungan sesama manusia.

d. Menghormati dan Menghargai Tetangga dengan Tidak Melarang

Meletakan Kayu di Tembok Tetangga

Nilai pendidikan sosial yang terdapat dalam kitab Al-Lu‟lu‟

Wal Marjan keempat ialah sikap untuk menghormati tetangga, dalam

hadits memang memang tidak ada kosakata menghormati. Namun,

dilihat dari maknanya terdapat tindakan dari Abu Hurairah yang

membolehkan atau mengizinkan seorang tetangga untuk

menyandarkan kayunya kepada tetangganya. Hendaknya tetangga

yang menyandarkan kayu harus melihat pada situasi dan kondisi.

Keutamaan dalam mendapatkan izin tetangga juga perlu karena

seseorang memerlukan ridho sang pemilik dinding agar terhindar dari

kesalahpahaman.

Seorang tetangga bisa melihat kerelaan dari tetangganya

melalui prilaku atau sikap dalam menghadapi masalah. Namun tidak

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

72

ada salahnya seorang tetangga untuk ikut membantu kesusahan

tetangganya dengan rela dindingnya disandarkan kayu tetangganya,

melihat dari sisi kebaikan dan tolong menolong bila memang tidak

mengganggu maka tidak ada salahnya untuk membantu tetangga

sendiri. Berpikir positif dalam segala permasalahan tindakan sangat

baik karena dapat menghilangkan pikiran jahat yang dapat

menjauhkan seseorang dari perseteruan.

Sejalan dengan konflik yang sering terjadi pula antar tetangga

yaitu perebutan lahan yang karap sering terjadi di masyarakat.

Sebagaimana ingat lagi konflik ibu Siti dengan tetangganya yang

mencuci motor dipekarangan tetangganya, konflik ini dapat diambil

pelajaran seperti ini sebaiknya didiskusikan atau musyawarahkan

terlebih dahulu, untuk lebih detail kepemilikan lahan tersebut. dan

meminta keridhoan tetangganya untuk meminta izin terlebih dahulu

untuk mencuci dipekarangan tetangganya, sehingga kehidupan

tetangga tidak dibatasi oleh sebuah pekarangan, keperduliaan ini yang

harus dimiliki oleh setiap individu yang bertetangga.

Saat manusia ingin menggapai kebahagian di dunia dan di

akhirat banyak prilaku untuk menggapainya, ingatkah puncaknya

kebahagiaan adalah saat seseorang merasa senang karena telah

membuat orang-orang bahagia seperti orang tua yang bahagia karena

anak-anaknya gembira, begitupun sebaliknya seorang anak amat

bahagia ketika kedua orang tuanya atau keluarganya rukun. Karena

manusia mempunyai kasih sayang yang dapat memberikan

ketentraman bagi makhluk lain. Begitu istimewanya manusia hingga

Nabi Saw., bersabda untuk menyayangi saudara sebagaimana hadits

yang diriwayatkan oleh Anas, Nabi Muhammad Saw., bersabda:

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

73

ب لخيو حديث أنس عن النب صلى اهلل عليو وسلم قال: ل ي ؤمن أحدكم حت ي

ب لن فسو 25ما ي

Artinya: “Anas meriwayatkan bahwa Nabi Saw., bersabda: “Tidak

sempurna iman seseorang dari kalian hingga menyukai untuk

saudaranya sebagaimana ia menyukai untuk diri sendiri.” (H.R.

Bukhari)

Kata saudara yang terkandung dalam hadits di atas bukan

hanya terletak pada saudara kandung, tetapi juga saudara seiman, dan

seudara sesama manusia, karena dari Nabi Adam A.S. sampai kepada

Nabi Muhammad Saw., diutus untuk seluruh umat manusia. Dalam

hadits ini memberikan pesan besar untuk selalu menebar rasa cinta,

sebagaimana cintanya pada diri sendiri, sehingga seorang mu‟min

tidak dikatakan sempurna imannya jika tidak menyukai saudaranya.

Maka dari itu Islam sangat mengedepankan rasa solidaritas dalam

menjalin kehidupan bertetangga dan bermasyarakat, sehingga hal

demikian itu adalah bentuk dari Islam rahmatan lil „alamin yaitu

rahmat bagi seluruh alam.

Konflik-konflik yang telah terjadi biarlah menjadi pelajaran dan

hikmah untuk kedepannya tidak lagi terjadi karena bagaimanapun

Nabi Muhammad SAW memberikan banyak pelajaran dan panutan

mealalui sabda-sabdanya agar seseorang selalu belajar untuk

memperbaiki diri menjadi lebih baik. Untuk itu penulis akan menulis

mengenai implementasi nilai-nilai sosial yang ada dalam hadits-hadits

di atas mengenai kehidupan bertetangga untuk dipraktikan para

pendidik, guru, serta orang tua dalam mendidik anak-anaknya untuk

mencegah terjadinya konflik-konflik sosial. Sebagaimana menurut

Abdullah Nashih Ulwan bahwa pendidikan sosial harus mengajari

25

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu wa al-marjanu fima ittifaqo‟alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, nomor 28, juz I, op. cit, h. 11.

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

74

anak semenjak kecilnya untuk berpegang pada etika sosial yang utama

dan dasar-dasar kejiwaan yang mulia, yang bersumber bersumber dari

akidah Islam dan keimanan yang tulus.

B. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-hadits yang

termuat dalam kitab Al-Lu’lu wal Marjan dalam Kehidupan

Bertetangga

1. Berbicara dengan Sopan

Anak diajarkan untuk berbicara halus dan tidak boleh membentak

atau dengan intonasi yang tinggi, jika anak anak manja dan terpengaruh

lingkungan sosial sehingga dampaknya anak menjadi tidak sopan, namun

tetap harus dilanjutkan dan dilestarikan untuk memberikan pengertian dan

menegur apabila berbicara tidak sopan dan membentak. Orang tua serta

orang dewasa harus memiliki tobiah yang sopan karena anak meniru

prilaku dari orang lingkungan sekitarnya.

2. Bertingkah laku sopan

Anak didik untuk berprilaku sopan terhadap orang lain, misal saat

berjalan, meminta dan memberi, serta duduk dengan sopan. Tidak lupa

orang tua untuk memingatkan anaknya untuk bertingkah laku sopan.

Metode yang dipakai bisa memakai cara keteladanan baik keteladan orang

tua maupun memberikan pelajaran mengenai keteladanan Rosul.

3. Kepekaan sosial dan Emosi

Anak diberitahu dan dibiasakan untuk melihat fenomena yang ada

diluar rumah, seperti kejadian yang menimpa pada tetangganya sebaiknya

diajarkan untuk membantu dan diberikan penjelasan bahwa membantu

sesama manusia adalah baik, mengucapkan selamat kepada yang sedang

berbahagia, serta menahan diri dari gangguan orang lain, contoh ketika

diejek oleh seseorang hal yang pertama adalah mengontrol diri dengan

sabar, membaca do‟a, kemudian membiarkannya saja. Karena tegas Syekh

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

75

Umar Baraja jika perlakuan tersebut dibalas anak akan mempunyai tobiah

yang sama dengan yang mengejek. Cara yang ditempuh anak-anak diajak

bermain kerumah tetangga.

4. Membantu dan berbagi dengan orang lain

Dilingkungan rumah banyak teman-teman yang umurnya sebaya,

mereka biasa bermain bersama. Anak-anak diberi pengertian supaya

bermain yang baik, jujur, sopan, tidak boleh saling berebut dan bertengkar

harus saling berbagi dan membantu pada teman yang membutuhkan

pertolongan. Metode yang dipakai bisa bercerita (dongeng) mengenai

orang-orang yang suka membantu dan penghargaan bagi mereka yang

suka mengerjakan kebaikan, kemudian diajarkan langsung untuk

mengantarkan makanan kepada tetangga. Agar merasakan pentingnya

berbagi dengan orang lain.

5. Bekerjasama dengan Orang lain/teman

Ketika bermain atau berkumpul dengan teman orang tua harus

mengingatkan anak untuk saling bekerjasama, seperti kegiatan

membersihkan dan merapikan mainan bersama, ketika anak sedang

melakukan kegiatan lain bersama teman misal bermain air, tanah, atau

belajar, ibu mengingatkan anak untuk bekerja bersama supaya kegiatannya

lebih ringan dan cepat selesai. Anak bisa diajak bermain dan mengerjakan

sesuatu secara bersama-sama seperti gotong royong secara sederhana di

lingkungan rumah.

6. Menghargai orang lain

Anak diajarkan untuk menghargai orang lain seperti saat anak sedang

bermain dengan teman sebayanya tidak mengganggun teman yang sedang

tidur karena bisa menangis dan pusiang. Tidak berebut dan saling

menyalahkan harus bermain bersama dan bergantian. Cara ini bisa

ditempuh dengan mengajak anak dan teman-temannya berdiskusi kecil,

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

76

dan bercerita dengan begitu misal anak diajarkan untuk menghargai

pendapat orang lain.

C. Kontribusi Nilai-nilai Pendidikan Sosial dalam Hadits-hadits yang

termuat dalam kitab Al-Lu’lu wal Marjan dalam Kehidupan

Bertetangga

1. Cara berpikir dan bertingkah laku

Berdasarkan nilai yang telah dianut, maka setiap persoalan dan

tantangan yang dihadapi individu atau kelompok harus berdasarkan nilai

tersebut. Sebagaimana hadits-hadits sebagai salah satu dasar pedoman

dalam menghadapi kehidupan dengan tentram dan bersama-sama

membangun pembangunan baik secara fisik maupun mental. Seperti

berbuat baik kepada setiap makhluk, berbicara yang baik, berprilaku

sopan, menghargai orang lain, agama serta kelompok lain dan nilai-nilai

sosial lainnya yang menjadi pengarah dalam bertteraksi dengan makhluk

sosial.

2. Alat pengawas dan daya pikat

Setiap yang ada di Indonesia harus menyesuaikan dengan karakter

luhur pancasila, dan orang yang beragama Islam tentu juga harus sesuai

dengan tuntunan Nabi SAW dengan berbagai macam warna atau bangsa

yang majemuk ini, diperlukan pengawasan sehingga jika melanggar nilai-

nilai akan menimbulkan sanksi bagi pelanggarnya. Seperti pembunuhan,

tindakan asusila dan lain-lain.

3. Alat solidaritas di kalangan anggota masyarakat

Hadits-hadits yang telah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW,

peran sebagai alat solidaritas karena dulu zaman nabi sudah beragam

macam suku, agama dan budaya, seperti suku Quraisy, Bani Aus, Bani

Asad, Azd, Bani Ghassan dan masih banyak lagi, matan hadits yang berisi

cara untuk membantu, berbagi, dan hidup bersama-sama dengan kelompok

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

77

lain dan bertetangga dengan siapapun.sebagaimana pula bangsa Indonesia

yang beragam dan majemuk ini bersatu dengan menjunjung nilai-nilai

sosial dalam hadits-hadits yang menjunjung solidaritas keberagamaan

negara.

4. Internalisasi nilai

Hadits-hadits juga sebagai penghayatan dari nilai-nilai moral sebagai

unsur penting pembentuk nilai-nilai luhur kehidupan. Sebagai inti dari

pembentukan karakter bangsa yang ada pada domain akhlak, cara berpikir

dan tingkahlaku makhluk sosial dalam berprilaku atau berinteraksi dengan

individu atau kelompok lain.

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari rumusan masalah di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

nilai-nilai pendidikan sosial, implementasi dan kontribusinya yang ada

dalam hadits-hadits kehidupan bertetangga yang termuat dalam kitab Al-

Lu’lu’ Wal Marjan adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan sosial dalam hadits-hadits kehidupan

bertetangga yang termuat dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan adalah

pertama, berbuat baik kepada tetangga, seperti membantu tetangga

saat terkena musibah, ikut berbahagia atas kesuksesannya,

menjenguk ketika tetangga sakit, berbela sungkawa saat bersedih.

Kemudian yang kedua yaitu memuliakan tetangga adalah sikap

untuk saling berbagi dengan sesama tetangga seperti memeberikan

makanan kepada tetangga meski hanya makanan mesti hanya

kuahnya atau kaki kambing, menjamunya ketika bertamu kerumah,

memberikan tumpangan, memberi hadiah, baik tetangga yang

muslim maupun nonmuslim harus disamaratakan dalam pemberian

tegasnya jika yang muslim diberi daging sapi maka yang nonmuslim

juga sama. Ketiga ialah tidak menyakiti tetangga dengan ucapan dan

perbuatan, tetangga diperlakukan dengan baik, tidak dicela, di hina,

di lempari batu, tidak mengasusial dan tidak membunuh tetangga,

jikalau memang mendapat perlakuan yang buruk dari tetangga maka

hadapi dengan sabar, bijaksana, tidak membalas keburukannya agar

tidak memiliki sifat buruk sepertinya. Sedangkan yang terakhir yaitu

menghormati dan menghargai tetangga dengan tidak melarang

meletakan kayu di tembok tetangga merupakan nilai pendidikan

sosial yang dasarkan pada hati yang bersih dan ikhlas. Memberikan

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

79

toleransi kepada tetangga dan bekerjasama untuk kepentingan

bersama. Mempermasalahkan benda di dunia tidak ada artinya

karena semua benda itu tidak dibawa mati hanya jiwa dan yang

bersih yang dibawa mati.

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan sosial dalam hadits-hadits

kehidupan bertetangga yang termuat dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal

Marjan adalah sikap regenerasi untuk anak bangasa yang akan

datang agar menghindari dan cara menghadapi konflik-konflik

kehidupan sosial. dalam praktiknya banyak metode dan cara salah

satunya adalah diberikan keteladanan mengenai cara berprilaku yang

baik dengan teman sebaya, orang yang lebih tua, atau kelompok lain

dengan teknik mengjarkan dan melatih langsung untuk memberikan

makanan kepada tetangga, membantu tetangga, berinteraksi dengan

tetangga dan diberikan pedoman mengenai apa yang diperbolehkan

dan apa saja yang dilarang.

3. Kontribusi nilai-nilai pendidikan sosial dalam hadits-hadits

kehidupan bertetangga yang termuat dalam kitab Al-Lu’lu’ Wal

Marjan adalah sebagai pedoman yang harus dipegang dan

dipraktikan oleh masyarakat yang bertetangga dan bermasyarakat

sebagaimana nilai-nilai itu mengikat macam-macam suku, agama,

kelompok untuk bersatu saling bersolidaritas membantu satu sama

lain dan bekerja sama untuk menjadi pribadi yang berkembang dan

menambah kualitas Negara Indonesia.

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

80

B. Saran

Sangat penting dalam pendidikan di Indonesia untuk melestarikan

nilai-nilai pendidikan sosial dalam hadits-hadits kehidupan bertetangga.

Karena menyakut keberlangsungan hidup manusia, dengan perkembangan

sosial yang sangat tinggi perlu adanya pengetahuan yang cukup dalam

menghadapi perkembangan tersebut. Kondisi ruh dan dan raga yang

seimbang yang terutama hubungan dengan Rabbnya dan interaksinya

dengan sesama makhluk-Nya akan menunjukan timbal balik bagi

kemajuan seorang individu dan masyarakat. Begitupun ketika modernisasi

dalam masyarakat yang memiliki sisi berbeda dalam segi pandangan,

keyakinan, suku, ras dan budaya yang beragam dan semakin berkembang

namun tetap memperhatian adab sosial dan pandangan hidup yang baik

sehingga terbentuknya masyarakat yang saling kerjasama maka bangsa ini

akan semakin berkembang dan sejahtera.

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, Sosiologi Skematika dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Abdullah, Dinamika Sosiologis Indonesia; Agama dan Pendidikan dalam

Perubahan Sosial, Yogayakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara, 2015

Abdul, Ramli Wahid dan Husnel Anwar Matondang, Kamus Lengkap; Ilmu

Hadits, Medan: Perdana Publishing, 2011

Adianto, Gautama. Video: Beda Pandangan Politik, Wanita Aniaya Tetangga,

Liputan6.com.

Aditia, Desi Ningrum. Gara-gara sengketa tanah, bapak dan anak bunuh

tetangga, Merdeka.com.

Adi, Rianto Sosiologi Hukum; Kajian Hukum secara Sosiologis, Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2012

Aisyah, St. BM, “Konflik Sosial dalam Hubungan antar Umat Beragama”, Jurnal

Dakwah Tabligh, vol. 15, no. 2,

Arif, Mukhrizal dkk. Pendidikan Posmodernisme: Telaah Kritis Pemikiran Tokoh

Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2014.

Arifin, M. Noor. Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Ahmad, Umar bin Baraja, Al-Akhlak lil Banin, Surabaya: Maktabah Muhammad

bin Ahmad, 1969.

Al-Bukhari, Abdullah. Shahih Bukhari, Beirut: Dar Al-Fikr, t.t.

Bagus, Ida Wirawan, Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma, Jakarta: Prenada

Media Group, 2012

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

82

B. Uddin, Sore dan Sobirin, Kebijakan Publik, Makasar: CV. Sah Media, 2017.

Bertens, K. Etika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007

Daimah dan Setyo Pambudi, “Pendekatan Sosiologi dalam Kajian Pendidikan

Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, vol. 9, no. 2, 2018.

Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Kencana, 2010

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Djatnika, Rachmat. Sistem Etika Islami Akhlak Mulia, Jakarta: Panjimas, 1996.

Daryanto, Teori Komunikasi, Malang, Gunung Samudera, 2014

Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta; redaksi CAPS,

2011.

El, Sa‟diyah Adawiyah. Buku Ajar Human Relations, Yogyakarta: CV Budi

Utama, 2012.

Fatah, Abdul Jalal, Azas-azas pendidikan Islam, Bandung: CV. Diponegoro, 1998

Fitiah, Muh dan Luthfiyah. Metodologi Penelitian; penelitian kualitatif, tindakan

kelas dan studi kasus, Sukabumi: CV Jejak, 2017.

Fitria, Susi Dewi. Sosiaologi Politik, Yogyakarta: Gre Publishing, 2017.

Fuad, Muhammad Abdul Baqi, Al-Lu’lu wa al-marjanu fima ittifaqo’alayhi asy-

syaykhani al-bukhariyyu wa muslimun, Beirut: Dar Al-Fikr, 2002.

Hajar, Ibnu Al Asqalani. Fathul Baari syarah Shahih Bukhari, terjemah

Amiruddin,

Haryanto dkk., Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, Jakarta:

Kedokteran EGC, 2000

Hamzah, Ridho Nilai-nilai Kehidupan dan Resepsi Masyarakat, Cianjur: Puspida,

2016

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

83

Hesti, Joan. dkk, Kelompok Sosial, Klaten: Cemp.aka Putih, 2018.

H. Ari Gunawan. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Ibung, Dian Mengembangkan Nilai Moral pada Anak, Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo, 2009

Immaculata, Maria Ririk Winandari, dkk. “Pengaruh Kehidupan Bertetangga

Terhadap Perubahan Ruang Terbuka di Perumahan di Yogyakarta” AGORA

Jurnal Arsitektur, Vol. 15, No. 2, 2015.

Iqbal, Muhammad. Fiqh siyasah, Jakarta: Kencana, 2014.

Jalaluddin, Fiqih Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 2009.

Daniel Juned, Ilmu Hadis; Paradigma Baru dan Rekonstruksi Ilmu Hadis, Medan:

Erlangga, 2010

Kartasapoetra, G. dan Hartini, Kamus Sosiologi dan Kependudukan Jakarta: Bumi

Aksara, 2007.

Kinanthy, Maryam Nareswari, Dosa-dosa yang tak disadari Wanita, Yogyakarta:

Mutiara Media, 2014

Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan,

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004

Machfud Agus Fauzi, dkk., “Sosiologi Keluarga pada Partisipasi Politik Pemilih

Pemula”, Jurnal Pendidikan Sosiologi, vol. 9, no. 1, 2019.

Maidin, Sabir. “Keutamaan Hidup Bertetangga” Jurnal Al-Qadau, Vol. 4, No. 2,

2017.

Martono, Nanang Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial, Jakarta: Rajawali Pers, 2014

Misbah, Muhammad. Pengantar Studi Fikih Islam, terjemah dari kitab Al-

Madkholu Lidirosatilfiqhi Al-Islami oleh Muhammad Yusuf Musa. Jakarta:

Al-Kautsar, 2014.

Muhsin, Bertetangga dan Bermasyarakat dalam Islam, Jakarta: Al-Qalam, 2004.

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

84

Muhtar, Tatang dkk., Internalisasi Nilai Kesalehan Sosial, Sumedang: UPI

Sumedang Press, 2018

M. Elly Setiadi. dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2017.

Monto, Laode Bauto, “Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan

Masyarakat Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, vol. 23, no. 2, 2014.

Naim, Ngainun dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural Konsep dan

Aplikasi, Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Najib, Ahmad Burhani, Menemani Minoritas, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2019

Nashih, Abdullah „Ulwan. Tarbiyatul Aulad fil Islam terjemah oleh Arif Rahman

Hakim, Solo: Insan Kamil, 2012.

Ngalim, M. Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Rosda,

2007.

Oetama, Jakob Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi, Jakarta: Penerbit

Buku Kompas, 2001

Persada, Syailendra. Sebab Cekcok Beda Capres Berujung Maut: Rakyat

Hanya Alat Politik, Tempo.co.

Purba, Jonny Pengelolaan Lingkungan Sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005

Raga, Rafael Maran, Pengantar Sosiaologi Politik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Razak, Yusron (ed.). Sosiologi Sebuah Pengantar, Jakarta: Laboratorium

Sosiologi Agama, 2008.

Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: CV. Budi Utama,

2018

Samho, Bartolomeus. Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Yogyakarta:

Kanisius, 2013.

Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, Teori-teori Kebudayaan, Yogyakarta:

Kansius, 2005

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

85

Soyomukti, Nurani. Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-

Sosialis, Postmodern, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Kanisius,

1973.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Granfindo

Persada, 1999.

Solahuddin, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Acara Pidana, dan Perdata,

Jakarta: Visimedia, 2008.

Sriastuti, Nur Supriadi. “Hadits Tentang Menghormati Tetangga dan Aplikasinya

pada Masyarakat Desa Karella Kecamatan Mare Kabupaten Bone” Skripsi

UIN Alauddin Makassar, 2017.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 1991.

Sudrajat, Ajat. “Pendidikan Moral dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ilmu Sejarah,

2012.

Sudiarja, Agama dizaman yang Berubah, Yogyakarta: Kanisius, 2006

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Suparlan, Parsudi Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Jakarta: CV.

Rajawali, 1984

Sumadiria, Haris Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2014

Sumarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 1993.

Susan, Novri Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis, Jakarta: Kencana, 2019

Suyahmo, Filsafat Pancasila, Semarang: Magnum Pustaka Utama, 2014

Syafii, Moh. Cerita Warga di Jombang Lompati Tembok Tetangga agar Bisa

Keluar Rumah, Kompas.com.

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil

86

Syahidin, Pendidikan Qur’ani Teori dan Aplikasi, Jakarta: CV. Misaka Ghaliza,

1999.

Sztompka, Piotr Sosiologi Perubahan Sosial, terjemah dari buku The Sosiologyof

Social Change oleh Alimandan, Jakarta: Prenada, 2004

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Surabaya:

Usaha Offset Printing, 1981.

Tonny, Fredian Nasdian (ed.). Sosiologi Umum, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2015

Ulya, Furqon Himawan, Diusir dari Desa karena Agama, Bagaimna mencegah

Intoleransi di Tengah Warga, Bbc.com

Vembrianto, St. Pendidikan Sosial, Yogyakarta: Paramita, 1981.

Wahyuning, Wiwit Mengkomunikasikan Moral kepada Anak, Jakarta: PT. Alex

Media Komputido, 2003

Wahyuni, Agama dan Pembentukan Struktur Sosial, Jakarta, Prenada Media

Group, 2018

West, Richard dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, terjemah dari

buku Introducing Comunnication Theory: Analysis and Application oleh

Maria Natalia Damayanti Maer, Jakarta: Salemba Humanika, 2007.

Ya'qub, Hamzah. Etika Islam, Bandung: Diponegoro, 1996.

Yulianthi, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2015

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil
Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · BERTETANGGA PERSPEKTIF HADITS ... pilihan calon presiden dan calon wakil