nilai-nilai materi pendidikan karakter pada ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/ida...

125
i NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: IDA RISQI AFITA 111-14-048 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

i

NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

IDA RISQI AFITA

111-14-048

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

Page 2: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

ii

Page 3: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

iii

NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

IDA RISQI AFITA

111-14-048

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

Page 4: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

iv

Page 5: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

v

Page 6: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

vi

Page 7: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

vii

MOTTO

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan

dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana

mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Q.S Al-Isra’:24)

Page 8: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbilalamin, atas limpahan rahmat dan karuniaNya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa suatu halangan apapun. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda Kukuh Santoso dan Ibunda Khomsatun yang telah menjadi

alasan untuk selalu semangat, dan yang tak pernah berhenti memberikan

doa, nasihat, kasih sayang, semangat, dan motivasi.

2. Nenekku tercinta Hj. Toyimah dan Alm. Supinah yang selalu memberikan

doa dalam setiap langkahku.

3. Kakakku Devi Hermawanti beserta suami Muhammad Saukani Jamil yang

selalu memberikan semangat dan dukungan.

4. Ponakan tercinta As-Sakya Najid Mauzza Azzavi yang selalu menjadi

alasan untuk tetap tersenyum bahagia disaat hati berantakan.

5. Edi Wiyanto yang selalu berusaha memberikan semangat, dukungan, dan

doanya.

6. Dosen pembimbing skripsiku Bapak Drs. Bahroni, M.Pd yang selalu

memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama

poses skripsi ini.

7. Alm. Abah Mahfud Ridwan,Ibu Nyai Hj. Nafisah, Gus Muhammad Hanif,

dan Ibu Nyai Rosyidah selaku pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro

yang selalu memberikan doa untuk santri-santrinya dan selalu saya

harapkan ridho dan berkah ilmunya.

Page 9: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

ix

8. Sahabat-sahabat Pondok Pesantren Edi Mancoro yang selalu setia

memberikan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat seperjuangan Nurul Hidayah yang selalu berusaha ada

disampingku dalam kondisi apapun, yang tak pernah berhenti saling

mendoakan dan memberikan semangat.

10. Teman seperjuangan bimbingan Miftakhul Farid, Hesti Setianungrum, dan

lainnya yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman kamar 7 dan kamar 12 Pondok Pesantren Edi Mancoro

(Fariqotul Adhimah, Nurul Ermawati, Ni’matul Wafiroh, Siti Qoniah,

Alfiyah, Anik Meilinda, Fiki Rizkia, Vina Yuliyanti, Siti Mualimah, Siti

Masitoh, Rosy, Siti Rofiqoh, dan Anggun) yang tidak pernah berhenti

memberi semangat, doa dan ikut serta membantu menyelesaikan skripsi

ini.

12. Sahabat-sahabat Purworejo Squad (Tatu, Muza, Izza, Eka, Hima, Ruli,

Hana) yang selalu saling memberi semangat dan mendoakan satu sama

lain.

13. Teman-teman PPL SMK Negeri 1 Salatiga.

14. Teman-teman KKN posko 36 (Alviyan, Rino, Vivi, Anik, Rizka, Vivin,

Qisma) yang selalu menjadi penyemangat untuk dapat wisuda bersama-

sama.

Page 10: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

x

15. Sahabat-sahabat seperjuangan PAI angkatan 2014.

16. Dan untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan

doa untuk kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’alamin atas ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Nilai-Nilai Materi Pendidikan

Karakter Pada Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye dengan baik

dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi

Agung Muhammad SAW, dimana semoga kelak dapat berjumpa dan

mendapatkan syafaatnya di Yaumul Akhir, amin.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan lancar tanpa bantuan

dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati , M.Ag. ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir dalam

proses menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku pembimbing akademik yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan

akademik selama kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang pendidikan S1.

Page 12: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xii

7. Ayah, Ibu, Nenek, dan kakakku beserta suami.

8. Semua pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat, doa, dan

ikut serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,

serta pembaca pada umumnya.

Salatiga, 29 Agustus 2018

Penulis

Ida Risqi Afita

NIM. 111-14-048

Page 13: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xiii

ABSTRAK

Afita, Ida Risqi. 2018. Nilai-Nilai Materi Pendidikan Karakter Pada Novel

Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye. Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama

Islam. Institut Agama Islam Negeri salatiga. Pembimbing Drs.

Bahroni, M.Pd.

Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan salah satu komponen inti dalam

menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas untuk membangun

atau memajukan bangsa dan negara. Karena pada dasarnya negara tidak

hanya membutuhkan generasi penerus yang cerdas namun juga memiliki

karakter yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-

nilai-nilai materi pendidikan karakter yang terkandung dalam novel

Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye . Pertanyaan utama yang

akan dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja nilai-nilai materi

pendidikan karakter pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere

Liye, dan (2) Bagaimana relevansinya terhadap karakter remaja di era

globalisasi.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).

Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi

pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Ayahku (Bukan)

Pembohong diantaranya: disiplin, kerja keras, peduli, kemandirian,

tanggung jawab, penuh kasih sayang, rasa ingin tahu, santun,

kesederhanaan, keikhlasan, dan kejujuran. (2) Relevansi nilai-nilai materi

pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Ayahku (Bukan)

Pembohong karya Tere Liye pada karakter remaja di era globalisasi saat

ini yaitu dengan semakin merosotnya karakter bangsa maka harus

membiasakan atau menanamkan pendidikan karakter pada anak sejak usia

dini, agar memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi berbagai hal

negatif yang dapat menyebabkan rusaknya karakter anak-anak.

Page 14: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................. i

LEMBAR BERLOGO IAIN ............................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................ vii

MOTTO ............................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

ABSTRAK ........................................................................................................ xivi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

E. Metode Penelitian.............................................................................. 5

F. Penegasan Istilah ............................................................................... 8

Page 15: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xv

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 11

B. Pengertian Nilai .............................................................................. 14

C. Pendidikan Karakter ................................................................................. 15

1. Pengertian Pendidikan Karakter .......................................................... 15

2. Macam-Macam Nilai Pendidikan Karakter..........................................

.21

3. Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................ 25

4. Fungsi Pendidikan Karakter ................................................................. 27

5. Landasan Pendidikan Karakter ............................................................. 29

6. Ciri Dasar Pendidikan Karakter ............................................................ 34

D. Novel ......................................................................................................... 35

1. Pengertian Novel ................................................................................. 35

2. Unsur Intrinsik Novel ........................................................................... 35

3. Macam-Macam Novel ......................................................................... 37

BAB III. GAMBARAN UMUM NOVEL AYAHKU (BUKAN)

PEMBOHONG

A. Biografi Penulis Novel .................................................................... 40

B. Profil Novel .................................................................................... 43

C. Unsur Intrinsik Novel ...................................................................... 44

D. Sinopsis ......................................................................................................... 62

Page 16: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

xvi

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Analisis Pendidikan Karakter Pada Novel Ayahku (Bukan)

Pembohong ................................................................................... 72

B. Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Remaja Di Era

Globalisasi ....................................................................................... 90

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 95

B. Saran .............................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................ 102

Page 17: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, semakin banyak anak bangsa yang menciptakan karya-

karya yang luar biasa. Salah satunya adalah menciptkan atau menerbitkan

karya sastra berbentuk novel. Dimana setiap penulis memiliki karakteristik

yang berbeda-beda pada karyanya. Salah satu contoh yang ada yaitu

perbedaan pada novel ini dengan novel lainnya. Pada novel yang lain,

biasanya penulis mengangkat cerita yang berhubungan dengan kisah cinta

remaja, pra-nikah, atau kehidupan rumah tangga, dan lain sebagainya

Namun berbeda dengan novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere

Liye ini, yang memberikan pesan-pesan pendidikan dan inspirasi bagi

kehidupan sehari-hari di dalamnya. Terlebih pada saat ini bahwasanya

keadaan karakter remaja, masih banyak sekali yang harus diperbaiki. Hal

tersebut merupakan salah satu dampak dari globalisasi yang terjadi saat ini

yang menyebabkan masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter

bangsa. Padahal pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang

sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong ditulis ketika Tere Liye berusia 37

tahun. Pada usia tersebut Tere Liye mampu menciptakan karya yang luar

biasa dengan menunjukkan perbedaan yang cukup menonjol dibandingan

Page 18: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

2

dengan karya-karyanya yang sebelumnya dan dengan karya-karya penulis

lainnya.

Ada beberapa pesan yang ingin Tere Liye sampaikan kepada pembaca,

yaitu bahwasanya agar setiap anak memiliki karakter yang lebih baik

dibandingan dengan anak-anak yang lainnya, yang mana harus dimulai dan

ditanamkan sejak dini, yaitu dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana.

Selain itu pelajaran penting yang akan disampaikan adalah tentang sebuah

kemewahan sejatinya tidak selamanya membuat kita bahagia, namun ternyata

sebuah kesederhanaan jika memang kita mensyukuri adalah sebuah

kebahagiaan yang sejati. Karena kebahagiaan itu diciptakan pada diri kita

sendiri bagaimana kita menikmati hidup ini meskipun dalam keadaan yang

sulit atau terbatas sekalipun. Selain itu pentingnya pantang menyerah dalam

melakukan sesuatu, sekalipun badai menghadang. Karena tidak ada hasil

yang menghianati sebuah usaha sekecil apapun itu.

Pada novel Dam digambarkan sebagai anak lelaki yang memiliki

rambut keriting dan berkulit hitam. Dam adalah seorang anak yang memiliki

kepribadian yang baik dibandingkan teman-teman seusianya. Dam berasal

dari keluarga yang sederhana, dan dididik dengan cara yang sederhana pula

yang tidak banyak dilakukan oleh orang tua mana pun, yaitu dengan cara

memberikan cerita atau dongeng-dongeng yang menginspirasi yang

menjadikannya anak yang baik. Ayahnya hanyalah seorang pegawai swasta

Page 19: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

3

yang berpenghasilan pas-pasan. Namun keluarga Dam sangat dihormati dan

disegani banyak orang.

Bahkan semua orang di kota tempat mereka tinggal, mengenal Ayah

Dam sebagai orang yang paling jujur dan baik kepada semua orang meskipun

tidak mengenalnya. Hal tersebut membuat Ayah Dam menjadi orang yang

sangat dipercaya. Setiap apa yang dikatakan Ayah Dam, semua orang

mempercayainya.

Semasa kecil, Dam selalu mendengarkan dan menantikan cerita-cerita

dari Ayahnya. Ia lebih memilih mendengarkan cerita Ayahnya dibandingkan

bermain seperti anak seusianya. Baginya cerita-cerita Ayahnya adalah hal

yang paling mengagumkan. Karena Ayahnya selalu menceritakan

petualangan pada masa mudanya dulu. Meskipun terkadang cerita-cerita itu

sangatlah tidak masuk akal. Dari mulai sang Ayah yang bersahabat dengan

sang kapten pemain bola legendaris pada masanya, petualangan di Lembah

Bukhara, mengenal baik si Raja Tidur, mengenal si penguasa angin dan lain

sebagainya.

Hingga suatu hari, Dam tidak mempercayai lagi cerita-cerita Ayahnya.

Bahkan membenci Ayahnya yang ia anggap selama ini telah membohonginya.

Namun saat hari pemakaman Ayahnya, Dam mempercayai semua yang

dikatakan Ayahnya, dan sejak itu Dam sadar bahwa Ayahnya bukanlah

seorang pembohong seperti yang ia pikirkan selama ini.

Page 20: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

4

Penulis tertarik untuk meneliti novel ini karena pada novel ini penuh

dengan inspirasi dan motivasi yang sangat baik bagi pembacanya. Dengan

demikian penulis mengungkapkannya sebagai bahan untuk skripsi dengan

judul “NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA NOVEL

AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja nilai-nilai materi pendidikan karakter pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong karya Tere Liye?

2. Bagaimana relevansinya terhadap karakter remaja di era globalisasi?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk :

1. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai materi pendidikan karakter dalam novel

Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye.

2. Untuk mendeskripsikan relevansi nilai-nilai materi pendidikan karakter

pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye terhadap karakter

remaja di era globalisasi saat ini.

Page 21: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

5

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian ini adalah ditinjau secara teoritis dan

praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

dunia pendidikan dalam menambah wawasan pengetahuan, khususnya

tentang pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Ayahku

(Bukan) Pembohong karya Tere Liye.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

langsung kepada masyarakat umum, dan khususnya para pendidik.

Bahwa banyak pelajaran yang dapat diambil di dalamnya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah

penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Bahan-

bahan yang digunakan adalah buku-buku perpustakaan dan sumber-

sumber lainnya yang berbasis kepustakaan.

Pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji pada sebuah

buku dan menjelaskan teks-teks yang mengandung nilai-nilai pendidikan

karakter.

Page 22: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

6

2. Jenis Pendekatan

Abrams membagi pendekatan penelitian menjadi beberapa bagian.

Yaitu:

a. Pendekatan Ekspresif, yaitu berhubungan dengan pengarang.

b. Pendekatan Objektif, yaitu menitikberatkan pada teks sastra yang

kelas disebut strukturalisme atau instrinsik.

c. Pendekatan Mimetik, yaitu penelitian sastra yang berhubungan dengan

kemestaan.

d. Pendekatan Pragmatik, yaitu penelitian sastra yang berhubungan

dengan persepsi pembaca terhadap teks sastra (Endraswara, 2003:9).

Berdasarkan penjelasan di atas, pendekatan yang digunakan

penulis adalah pendekatan pragmatik. Dimana suatu karya sastra yang

melatih persepsi atau cara pandang penikmatnya.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan

metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan

data dengan menyelidiki benda-benda tertulis sepeti buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya (Suharsimi, 2010:201).

Page 23: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

7

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, menyimak

dan mencatat hal-hal yang bekaitan dengan unsur pendidikan karakter

yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye.

4. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan bahan-bahan dalam kajian ini

merupakan sumber data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan

yang dikategorikan sebagai berikut :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer mencakup data pokok yang dijadikan

obyek kajian, adapun sumber data tersebut adalah novel Ayahku

(Bukan) Pembohong karya Tere Liye.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah buku-

buku tambahan yang menurut peneliti di dalamnya mendukung dalam

pembahasan skripsi ini.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content

analysis), yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk mengungkapkan,

memahami dan menangkap pesan karya sastra (Endraswara, 2013:160).

Page 24: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

8

F. Penegasan Istilah

1. Nilai

Nilai berasal dari bahasa Latin Vale’re yang artinya berguna,

mampu akan, berdaya, berlaku, sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat

dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang

(Adisusilo, 2013:56).

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan terjemahan dari education yang berasal dari

kata educate atau bahasa Latinnya educo. Educo berarti mengembangkan

diri dalam mendidik, melaksanakan hukum kegunaan. Ada juga yang

mengatakan Education berasal dari bahasa Latin Educare yang berarti

melatih atau menjinakkan (seperti manusia melatih hewan-hewan yang

liar menjadi semakin jinak sehingga bisa diternakkan) (Najib dkk,

2016:55).

Adapun menurut John S. Brubacher, pendidikan adalah proses

pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah

dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-

kebiasaan yang baik, didukung dengan alat (media) yang disusun

sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong

orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan (Suwarno, 2006:20).

Page 25: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

9

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karakter

merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter

adalah nilai-nilai yang unik yang berparti dalam diri dan dalam perilaku

(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) (Samani dan Hariyanto,

2014:42).

Scerenko mengatakan bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai

sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian

positif dikembangkan, didorong, dan diberdayakan melalui keteladanan,

kajian (sejarah, dan biografi para bijak pemikir besar), serta praktik

emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa-apa

yang diamati dan dipelajari) (Samani dan Hariyanto, 2014:45).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika dalam penulisan skripsi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul,

lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan

persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi,

halaman daftar lampiran.

Bagian inti dalam penelitian ini, peneulis menyusun kedalam lima bab

dengan rincian sebagai berikut :

Page 26: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

10

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang: penelitian terdahulu dan

landasan teori.

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL AYAHKU (BUKAN)

PEMBOHONG

Bab ini membahas tentang: biografi penulis novel, profil novel,

unsur instrinsik, dan sinopsis.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis memberikan sebuah analisis terhadap

kandungan nilai-nilai materi pendidikan karakter yang terdapat

pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong dan relevansinya

dengan keadaan karakter remaja pada globalisasi sekarang ini.

BAB V PENUTUP

Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 27: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dari pengamatan penulis, ada beberapa hasil penelitian yang

berhubungan dengan peneilitian ini, antara lain:

1. Skripsi berjudul Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Amelia Karya

Tere Liye Dan Relevansinya Bagi Anak Usia Madrasah Ibtidaiyah (MI)

hasil penelitian Bayu Cahyo Rahtomo, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2014). Skripsi ini membahas tentang

nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam novel Amelia dan

relevansinya bagi anak usiaMadrasah Ibtidaiyah (MI), dan mengatakan

bahwa masyarakat Indoneisa sudah mulai kehilangan karakter bangsa

yang santun dan jujur, hal tersebut sudah banyak disaksisakan di media

massa seperti televisi yang menayangkan sikap generasi muda yang

kurang hormat terhadap kedua orang tuanya, guru, dan orang yang lebih

tua. Selain itu Bayu Cahyo Rahmoto menyebutkan nilai-nilai pendidikan

karakter yang ada dalam novel Amelia antara lain: religius, jujur,

toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin

tahu, cinta tanah air, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Page 28: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

12

2. Skripsi berjudul Nilai Pendidikan Karakter Novel Bumi Cinta Karya

Habiburrahman El-Shirazy Dan Relevansinya Terhadap Materi

Pembelajaran Sastra Di SMA hasil penelitian Reny Nawang Sakti,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (2013). Skripsi

ini membahas tentang nilai pendidikan karakter dalam novel Bimi Cinta

serta relevansinya terhadap materi pembelajaran sastra pada siswa SMA.

Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Bumi Cinta

mencakup nilai jujur, religius, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, komunikatif,

peduli lingkungan, dan peduli sosial. Novel Bumi Cinta dapat digunakan

sebagai materi pembelajaran sastra di SMA karena menggunakan bahasa

yang mudah dipahami, memunculkan situasi baru yang menarik bagi

peserta didik, merupakan bacaan yang memiliki kisah romansa berbalut

dakwah.

3. Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Sang Pemimpi

Karya Andrea Hirata Dan Pembelajarannya di SMA hasil penelitian Lusy

Tri Lestari, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

(2018). Skripsi ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang

ada dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan menyusn

rancangan pembelajarannya di SMA. Nilai-nilai pendidikan karakter

dalam novel Sang Pemimpi antara lain, religius, toleransi, disiplin, kerja

Page 29: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

13

keras, kreatif, mansiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat,

peduli sosial, tangggug jawab. Lusy juga mengatkan bahwa nilai

pendidiikan karakter tersebut hadir dengan berbgai cara. Ada yang

tampak melalui ucapan atau perkataan tokoh, ada yang hadir melalui

peristiwa yang terjadi dalam novel, ada juga yang tampak melalui perilaku

atau perbuatan tokoh. Nilai pendidikan karakter yang paling baik

dijadikan bahan ajar sastra adalah nilai pendidiikan karakter yang hadir

lewat perilaku tokoh. Hal tersebut akan nmemudahkan siswa dalam

menginterprestasi nilai yang terkandung dalam novel sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu novel Sang Pemimpi

dapat dijadikan rancangan pembelajaran alternatif bahan pembelajaran di

SMA, khususunya kelas XII semester genap, dengan kompetensi dasar

menginterpretasi makna teks novel secara lisan maupun tulisan.

Skripsi ini berbeda dengan skripsi di atas, dikarenakan skripsi ini

membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam

novel Ayahku (Bukan) Pembohong dan relevansinya terhadap karakter remaja

di era globalisasi. Pada skripsi ini tidak mengkhususkan pada remaja usia

tertentu yang menjadi pembahasan. Akan tetapi yang menjadi objek

pembahasan remaja dari berbagai usia dan latar belakang yang berbeda-beda.

Page 30: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

14

B. Nilai

Nilai berasal dari bahasa Latin Vale’re yang artinya berguna, mampu

akan, berdaya, berlaku, sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling

benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang (Adisusilo,

2013:56).

Menurut Steeman, nilai adalah sesuatu yang memberi makna pada

hidup, yang member acuan, titik tolak dan tujuan hidup dan sesuatu yang

dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang

(Adisusilo, 2013:56).

Adapun Raths, Harmin dan Simon mengatakan bahwa nilai itu

merupakan panduan umum untuk membimbing tingkah laku dalam rangka

mencapai tujuan hidup seseorang (Adisusilo, 2013:59).

Diryakara mengatakan bahwa inti pendidikan adalah pemanusiaan

manusia muda.Pada dasarnya pendidikan adalah pengembangan manusia

muda ke taraf insane (Suwarno, 2006:21).

Maka dapat disimpulkan, nilai merupakan sesuatu yang berharga,

bermutu, menunjukkan kualitas, sehingga membuat orang berpikir dalam

bertingkah laku. Bagi orang yang menghayatinya akan menjadi bermartabat.

Karena nilai berhubungan sangat erat dengan etika.

Page 31: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

15

C. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pengertian pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengertian

pengajaran, sehingga sulit untuk dipisahkan dan dibedakan. Pendidikan

tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya pengajaran, dan pengajaran tidak

akan berarti jika tanpa diarahkan ke tujuan pendidikan.

Pendidikan merupakan terjemahan dari education yang berasal dari

kata educate atau bahasa Latinnya Educo. Educo berati mengembangkan

diri dalam mendidik, melaksanakan hukum kegunaan. Ada juga yang

mengatakan Education berasal dari bahasa Latin Educare yang berarti

melatih atau menjinakkan (seperti manusia melatih hewan-hewan yang

liar menjadi semakin jinak sehingga bisa diternakkan) (Najib dkk,

2016:55).

Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional diungkapkan bahwa pendidikan merupakan usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta berbagai keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Najib dkk, 2016:56).

Page 32: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

16

Menurut Azyumardi Azra pendidikan merupakan suatu proses di

mana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan

kehidupannya dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan

efisien. Bahkan ia menegaskan, bahwa pendidikan lebih sekedar

pengajaran, artinya bahwa pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara

individu-individu (Muslich, 2015:48).

Dengan demikian, pendidikan adalah sebuah proses bimbingan

atau sarana transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan secara sadar dengan

tujuan membentuk kepribadian yang berkualitas.

Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu

(Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:80), misalnya:

a. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial.

b. Antropologi memandang pendidikan adalah enkulturalisasi.

c. Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu.

d. Ekonomi memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal

insani yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karakter

merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

Page 33: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

17

membedakan seseorang dengan yang lain (Samani dan Hariyanto,

2014:42).

Prof. Suyanto, Ph.D (Muslich, 2015:70) menyatakan bahwa

karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas

setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik

adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

Karakter identik dengan akhlak sehingga karakter merupakan

nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas

manusia baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri,

sesama manusia, maupun lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatannya berdasarkan norma-norma agama,

hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Karakter seseorang

dipengaruhi oleh faktor bawaan,faktor lingkungan, serta faktor bawaan

dan lingkungan.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter

merupakan cara berpikir dan berperilaku khas yang dimiliki setiap

individu dan membedakan dengan individu yang satu dengan yang

lainnya dalam kehidupan sehari-harinya, seperti dalam lingkungan

Page 34: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

18

keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan agama. Individu yang

berkarakter baik adalah individu yang mampu membuat keputusan dan

siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang

diambilnya.

Dari berbagai definisi sebagimana diuraikan, dapat diperoleh

pengertiam jelas tentang pendidikan karakter, yaitu: karakter itu

merupakan ssuatu yang mengualifikasi seorang pribadi (Foerster);

keadaan jiwa yang menyebabkan seseorang bertindak tanpa dipikirkan

terlebih dahulu (Ibnu Miskawaih); “hal” keadaan atau kondisi jiwa yang

bersifat bathiniah (Al-Ghazali); sifatalami seseorang dalam merespons

situasi secara bermoral (Thomas Lickona); cara berpikir dan berperilaku

yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik

dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (Suyanto);

serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan (Tadkiroatun

Musfiroh); watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan utuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan

bertindak (Wibowo, 2012:35).

Berdasarkan deskripsi di atas, maka pendidikan karakter adalah

sebagai usaha sadar dan terencana yang dilakukan pada diri seseorang

dalam setiap tindakannya agar dapat menjadi ciri khas yang dimiliki yang

Page 35: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

19

membedakan dirinya dengan individu lain dan salah satu usaha agar

berperilaku positif dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, dirinya

sendiri, orang lain, dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Dasar pendidikan karakter diterapkan sejak usia kanak-kanak atau

yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas karena usia dini

terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan

potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas

kecerdasan orang dewasa terjadi ketika anak berusia 4 tahun.

Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya

pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Dari sini sudah sepatutnya

pendidikan karakter dimulai dari dalam pendidikan keluarga, yang

merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.

Akan tetapi, bagi sebagian keluarga, proses pendidikan karakter

yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orangtua yang

terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, sebaiknya pendidikan

karakter juga perlu diberikan saat anak-anak masuk di lingkungan

sekolah, terutama sejak play group dan taman kanak-kanak. Disinilah

peran guru yang dalam filosofi Jawa disebut digugu dan ditiru menjadi

ujung tombak di lingkungan sekolah, yang berhadapan langsung dengan

peserta didik (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:56).

Page 36: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

20

Adapun peserta didik yang memiliki ciri-ciri :

a. Memiliki kesadaran spiritual

b. Memiliki integritas moral

c. Memiliki kemampuan berpikir holistic

d. Memiliki sikap terbuka

e. Memiliki sikap peduli

Menurut Arif Rahman Hakim (pakar pendidikan) (Salahudin dan

Alkrienciehie, 2013:57), pendidikan dikatakan berhasil apabila memenuhi

lima karakteristik, yaitu:

a. Bertakwa

b. Kepribadian matang

c. Berilmu mutakhir dan berprestasi

d. Mempunyai rasa kebangsaan

e. Berwawasan global

2. Macam-Macam Nilai Pendidikan Karakter

a. Disiplin

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Salahudin dan

Alkrienciehie, 2013:54).

Page 37: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

21

b. Kerja Keras

Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Wibowo, 2012:43).

c. Peduli

Peduli adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberikan bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan (Wibowo, 2012:44).

d. Kemandirian

Kemandirian adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

(Wibowo, 2012:43).

e. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya,

negara dan Tuhan Yang Maha Esa) (Wibowo, 2012:44).

Page 38: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

22

f. Penuh Kasih Sayang

Penuh kasih sayang adalah sikap memiliki dan menunjukkan

perasaan penuh kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh

kelembutan (Samani dan Hariyanto, 2014:118).

g. Rasa Ingin Tau

Rasa ingin tau adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar (Wibowo, 2012:43).

h. Santun

Santun adalah berperilaku sopan, berbudi bahasa halus sebagai

perwujudan rasa hormat dengan orang lain (SamanidanHariyanto,

2014:119).

i. Kesederhanaan

Kesederhanaan yakni sikap dan perilaku yang menunjukkan

kesahajaan dan tidak berlebihan dalam berbagai hal (Zuchdi, 2013:28).

j. Keikhlasan

Keikhlasan yakni sikap dan perilaku seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya (Zuchdi,

2013:28).

Page 39: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

23

k. Kejujuran

Kejujuran yakni sikap dan perilaku seseorang yang didasarkan

pada upaya menjadikan dirinya selalu dapat dipercaya dalam perkataan

dan perbuatannya (Zuchdi, 2013:26).

l. Keadilan

Keadilan yakni sikap dan perilaku seseorang yang

menunjukkan upaya untuk melakukan perbuatan yang sepatutnya

sehingga terhindar dari perbuatan yang semena-mena dan berat sebelah

(Zuchdi dkk, 2013:28).

m. Religius

Religius yakni sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya (Salahudin dan

Alkrienciehie, 2013:111).

n. Toleransi

Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:111).

Page 40: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

24

o. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, danberbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik

bangsa (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:111).

p. Menghargai Prestasi

Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang

mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain

(Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:111).

q. Bersahabat atau Komunikatif

Bersahabat atau komunikatif adalah tindakan yang

memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama

denganorang lain (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:112).

r. Gemar Membaca

Gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

(Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:112).

Page 41: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

25

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Tujuan pertama, pendidikan karakter adalah memfasilitasi

penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam

perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun ketika sudah menjadi

alumni. Penguatan mengarahkan proses pendidikan pada proses

pembiasaan yang disertai oleh logika dan refleksi terhadap proses dan

dampak dari proses pembiasaan yang dilakukan di sekolah. Penguatan

juga memiliki makna adanya hubungan antara penguatan perilaku melalui

pembiasaan di sekolah dengan pembiasaan di rumah. Hal ini berimplikasi

bahwa proses pendidikan harus dilakukan secara kontekstual.

Tujuan kedua, pendidikan karakter adalah mengoreksi perilaku

peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang

dikembangkan oleh sekolah. Yang bermaksud bahwa pendidikan karakter

memiliki sasaran untuk meluruskan berbagai perilaku anak yang negatif

menjadi positif. Proses pelurusan yang dimaknai sebagai pengkoreksian

perilaku dipahami sebagai proses yang pedagogis, bukan suatu pemaksaan

atau pengkondisian yang tidak mendidik.

Tujuan ketiga, pendiidkan karakter setting sekolah adalah

membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat

dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama.

Page 42: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

26

Yang bermakna bahwa proses pendidikan karakter di sekolah harus

dihubungkan dengan proses pendidikan karakter di keluarga. Jika saja

pendidikan karakter di sekolah hanya bertumpu pada interaksi antara guru

dengan peserta didik di kelas dan sekolah, maka pencapaian berbagai

karakter yang diharapkan akan sangat sulit diwujudkan (Najib dkk,

2016:69).

Berdasarkan deskripsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan karakter sebagai berikut:

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi peserta didik

pada khususnya dan seluruh warga sekolah pada umumnya dalam

menjalin interaksi edukasi yang sesuai dengan nilai-nilai karakter.

2. Membentuk peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual (emotional and spiritual quotient/ESQ).

3. Menguatkan berbagai perilaku positif yang ditampilkan oleh peserta

didik baik melalui kegiatan pembelajaran maupun pembiasaan di kelas

dan sekolah.

4. Mengoreksi berbagai perilaku negatif yang ditampilkan oleh peserta

didik ketika berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan

keluarga.

Page 43: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

27

5. Memotivasi dan membiasakan peserta didik mewujudkan berbagai

pengetahuan tentang kebaikan dan kecintaannya akan kebaikan ke

dalam berbagai perilaku positif di lingkungan sekolah dan lingkungan

keluarga (Najib dkk, 2016:71).

Adapun tujuan pendidikan karakter menurut Kementerian

Pendidikan Nasional adalah mengembangkan karakter peserta didik agar

mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila (Salahudin dan

Alkrienciehie, 2013:110).

4. Fungsi Pendidikan Karakter

Masyarakat memandang pendidikan sebagai pewaris kebudayaan

atau nilai-nilai budaya, baik yang bersifat keterampilan, keahlian dari

generasi tua kepada generasi muda agar masyarakat tersebut memelihara

kelangsungan hidupnya atau tetap memelihara kepribadiannya. Dari segi

pandangan individu, pendidikan berarti upaya pengembangan potensi

yang dimiliki individu yang masih terpendam agar teraktualisasi secara

konkret, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh individu dan masyarakat.

Fungsi pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan

Nasional (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:105), sebagai berikut:

1. Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik, dan

berperilaku baik.

Page 44: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

28

2. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang

sudah baik.

3. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur

Pancasila.

Adapun fungsi pendidikan karakter menurut Ahmad Fikri

(Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:104), yaitu:

a. Pengembangan

Pengembangan potensi dasar peserta didik agar berhati,

berpikiran, dan berperilaku baik.

b. Perbaikan

Untuk memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang

multikutur untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

c. Penyaring

Untuk menyaring budaya yang negarif dan menyerap budaya

yang sesuai dengan nilai budaya dan karakter bangsa untuk

meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia.

Page 45: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

29

5. Landasan Pendidikan Karakter

Landasan pelaksanaan pendidikan karakter sangat jelas. Hal ini

tampak dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan “Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga yang demokratis serta tanggung jawab” (Wiyani, 2013:31-

32).

Dalam penelitian berjudul “Revitalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah Dasar”, Sa’dun Akbar menemukan tujuh landasan pendidikan

karakter sebagai berikut:

a. Landasan Filsafat Manusia

Secara filosofis manusia diciptakan oleh Tuhan dalam keadaan

“belum selesai”, mereka dilahirkan dalam keadaan belum jadi.

Manusia yang ketika dilahirkan berwujud anak manusia belum tentu

dalam proses perkembangannya menjadi mansuia yang sesungguhnya.

Agar dapat menjadi manusia yang sesungguhnya, dalam proses

pertumbuhan dan perkembangannya, anak-anak manusia memerlukan

Page 46: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

30

bantuan. Upaya membantu manusia menjadikan manusia yang

sesungguhnya itulah yang disebut pendidikan. Dalam proses

perkembangannya, karakter manusia bahkan dapat menjadi lebih buruk

daripada hewan. Oleh sebab itu, pendidikan karakter sangat

diperlukan bagi manusia sepanjang hidupnya, agar menjadi manusia

yang berkarakter baik.

b. Landasan Filsafat Pancasila

Manusia Indonesia yang ideal adalah manusia Pancasila, yaitu

menghargai nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,

Kerakyatan, dan Keadilan sosial.Nilai-nilai Pancasila tersebut

harusnya menjadi cover value dalam pendidikan karakter di negeri ini

(Wiyani, 2013:33).

Pendidikan dan pendidikan karakter berbasis Pancasila sangat

dibutuhkan oleh bangsa dan rakyat Indonesia dewasa ini. Sangat

dibutuhkan karena mengingat banyaknya ideologi dan praktik-praktik

hidup yang bertentangan dengan ideologi dan praktik hidup Pancasila

(Dwiyanto dan Saksono, 2012:171). Pancasila sebagai ideologi

pembentukan karakter bangsa yang bernuansa pembebasan tidak boleh

impoten atau tak berdaya (Dwiyanto dan Saksono, 2012:173).

Page 47: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

31

Pendidikan harus dijadikan arena bagi pembebasan manusia,

yang akan mengantar orang untuk menemukan dirinya sendiri, yang

kemudian secara kritis dapat menghadapi realitas di sekitarya dan

secara kreatif mengubah dunianya. Perubahan semacam ini yang

dikehendaki oleh sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Dwiyanto

dan Saksono, 2012:162).

Pendidikan karakter yang berbasis Pancasila akan mengajak

setiap insan manusia untuk menghormati hak asasi manusia lain,

manusia sebagai manusia, bukan manusia yang boleh ditindas dalam

sistem kapitalisme yang sedang mencengkram manusia Indonesia

sekarang (Dwiyanto dan Saksono, 2012:163).

c. Landasan Filsafat Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya bertujuan mengembangkan

kepribadian utuh dan mencetak warga negara yang baik. Seseorang

yang berkepribadian utuh digambarkan dengan terinternalisasikannya

nilai-nilai dari berbagai dunia makna (nilai). Yaitu simbolik, empirik,

estetik, etik, sinoptik, dan sinnoetik. Nilai simbolik ada dalam bahasa,

ritualis keagamaan, dan matematika. Nilai empirik terdapat dalam

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Nilai etik berupa pilihan-pilihan

moral yang dikembangkan melalui pendidikan moral, budi pekerti,

Page 48: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

32

adab, dan akhlak.Nilai estetik terdapat pada kesenian. Dan nilai

sinnoetik adalah nilai yang bersifat personal yang hadir dari

pengalaman-pengalaman personal. Nilai sinoptik di dalamnya

terangkum nilai simbolik, estetik, etik, dan sinnoetik. Nilai-nilai

tersebut hadir dalam pendidikan agama, sejarah, dan filsafat.

d. Landasan Agama atau Religius

Pada hakikatnya manusia membutuhkan agama. Hal ini

disebabkan agama berfungsi sebagai pembimbing dan petunjuk arah

atau haluan. Agama memiliki peran besar dalam pembangunan

karakter manusia. Agama menjamin pemeluknya memiliki karakter

mulia, jika ia memiliki komitmen tinggi dengan seluruh ajaran

agamanya. Apabila pemeluk agama memiliki agama hanya sebagai

formalitas belaka tanpa memperhatikan dan mematuhi ajaran

agamanya, maka yang terjadi sering kali agama tidak bisa

mengantarkan pemeluknya berkarakter mulia, malah agama sering

menjadi tameng di balik ketidakberhasilan membangun karakter

pemeluknya (Zuchdi dkk, 2013:19).

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh

karena itu, dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam berhubungan

dengan sesama ataupun berhubungan dengan kebangsaan dan

Page 49: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

33

kenegaraan selalu didasari pada ajaran agama yang dianutnya. Maka

nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan

pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

Untuk menjadikan manusia yang memiliki karakter mulia

(berakhlak mulia), manusia berkewajiban menjaga dirinya dengan cara

memelihara kesucian lahir batin, selalu menambah ilmu pengetahuan,

membina disiplin diri, dan berusaha melakukan perbuatan-perbuatan

terpuji serta menghindari perbuatan-perbuatan tercela (Zuchdi dkk,

2013:18).

e. Landasan Sosiologis

secara sosiologis manusian Indonesia hidup dalam masyarakat

heterogen yang terus berkembang. Karena berada di tengah-tengah

masyarakat dengan suku, etnis, agama, golongan, status sosial, dan

ekonomi yang berbeda-beda. Di smaping itu, bangsa Indonesia juga

hidup berdampingan dan bergaul dengan bagsa-bangsa lain. Oleh

sebab itu upaya mengembangkan karakter saling menghargai dan

toleran pada aneka ragam perbedaan menjadi sangat mendasar.

Page 50: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

34

f. Landasan Psikologis

Dari segi psikologis perkembangan terdapat tahapan-tahapan

dalam perkembangan manusia.Perkembangan manusia tercermin dari

karakteristik masing-masing dalam setiap tahap perkembangan.

g. Landasan Teoretik

Ada beberapa teori pendidikan dan pembelajaran yang dapat

dirujuk untuk pengembangan karakter, antara lain: teori-teori yang

berorientasi behavioristik, teori-teori yang berorientasi kognitivistik,

teori-teori yang berorientasi komprehensif.

6. Ciri Dasar Pendidikan Karakter

Menurut Foester (Muslich, 2015:127), pencetus pendidikan

karakter dan pedagog Jerman, ada empat ciri dasar dalam pendidikan

karakter, yaitu:

a. Keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasar hieraki

nilai. Nilai menjadi pedoman normatif setiap tindakan.

b. Koherensi yang memberi keberanian, membantu seseorang teguh pada

prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut

resiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa percaya

Page 51: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

35

satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas

seseorang.

c. Otonomi, dimana seseorang menginternalisasikan aturan dari luar

sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat lewat

penilaian atas keputusan pribadi tanpa terpengaruh atau desakan pihak

lain.

d. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang

guna menginginkan apa yang dipandang baik, dan kesetiaan

merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.

D. Novel

1. Pengertian Novel

Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan

naratif. Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2017:126).

2. Unsur-Unsur Instrinsik Novel

Unsur instrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri (Nurgiyantoro, 2013:30). Berikut ini adalah beberapa unsur

instrinsik yang ada di dalam novel:

Page 52: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

36

a. Tema

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang

menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam

cerita (Kurniasari, 2014:160).

b. Tokoh dan Penokohan

Menurut Baldic menjelaskan bahwa tokoh adalah orang yang

menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau darma, sedangkan penokohan

adalah penghadiran tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara

langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk

menafsirkan kualitas dirinya lewat kata dan tindakannya

(Nurgiyantoro,2013:247).

c. Alur

Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita

(Kurniasari, 2014:160).

d. Latar (Setting)

Latar atau setting disebut juga sebagai landasan tumpu,

menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu sejarah, dan

lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan (Nurgiyantoro, 2013:302).

Page 53: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

37

e. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara memandang penulis dalam

menempatkan dirinya pada posisi tertentu dalam cerita tersebut

(Kurniasari, 2014:161).

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang

dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah

(Kurniasari, 2014:161).

g. Amanat

Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca, dan merupakan makna yang terkandung

dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita (Nurgiyanto,

2013:429).

3. Macam-Macam Novel

a. Novel Serius

Novel serius adalah novel yang membutuhkan konsentrasi yang

tinggi dalam membacanya agar memahami dengan baik isi dari novel

tersebut (Nurgiyantoro, 2013:21).

Page 54: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

38

Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan

dalam novel jenis ini disoroti dan diungkapkan sampai ke inti hakikat

kehidupan yang bersifat universal. Di samping memberikan hiburan,

novel serius juga memberikan pengalaman yang berharga kepada

pembaca dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang

permasalahan yang diangkat. Hakikat kehidupan, boleh dikatakan

tetap bertahan sepanjang masa. Tidak pernah ketinggalan zaman.

Itulah sebabnya novel serius tetap menarik sepanjang masa, tetap

menarik untuk dibicarakan. Misalnya seperti, Romeo dan Juliet

(Nurgiyantoro, 2013:22).`

b. Novel Populer

Novel popular adalah novel yang popular pada masanya dan

banyak penggemarnya, khususnya pembaca kalangan remaja

(Nurgiyantoro, 2013:21).

Novel popular lebih mudah dibaca dan lebih mudah dinikmati

Karena semata-mata menyampaikan cerita (Nurgiyantoro, 2013:22).

Contoh novel popular pada tahun 70-an seperti, novel Cewek

Komersil, Gita Cinta dari SMA, dan Musim Bercinta. Sedangkan

novel populer pada saat ini seperti, novel Dilan 1990, Dear Nathan,

Merindu Baginda Nabi, dan lainnya.

Page 55: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

39

c. Novel Teenlit

Novel teenlit adalah novel yang mengangkat tokoh-tokoh

sebaya yang pada umunya adalah perempuan (Nurgiyantoro, 2013:27).

Biasanya novel teenlit berkisah tentang dunia remaja seperti

percintaan dan persahabatan dengan bahasa gaul yang khas remaja,

maka amat digandrungi oleh kaum remaja putri yang haus akan bacaan

yang sesuai dengan kondisi kejiwaan mereka. Contoh novel

teenlitseperti, Backstreet, Dea Lova, Me vs High Heelas!dan lainnya.

Page 56: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

40

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

A. Biografi Penulis Novel

Nama “Tere Liye” adalah nama pena seorang penulis berbakat di

tanah air. Yang diambil dari bahasa Indian yang memiki arti untukmu. Tere

Liye mempunyai nama asli Darwis. Untuk sebagian orang yang mendengar

nama Tere Liye, pasti akan beranggapan bahwa dia adalah seorang

perempuan. Meskipun Tere Liye banyak menghasilkan karya-karya best

seller, akan tetapi sangat sulit sekali mencari biodata atau biografi Tere Liye.

Oleh karena Tere Liye tidak seperti penulis lainnya yang mencantumkan

biografi ataupun foto dalam setiap karyanya.Tere Liye tidak ingin

mempublikasikan kehidupan pribadinya pada umum. Bagi para penggemar

yang ingin berkomunikasi dengan Tere Liye hanya dapat melalui email yaitu

[email protected] inilah yang dia pilih, cukup dengan berusaha

memberikan hasil karya yang terbaik. Hal tersebut terbukti dari beberapa

karyanya yang menjadi best seller dan pernah diangkat ke layar kaca.

Inilah sedikit informasi mengenai biografi Tere Liye yang penulis

dapatkan dari berbagai sumber di internet.Nama asli Tere Liye adalah Darwis,

yang lahir di Lahat pada 21 Mei 1979. Tere Liye lahir dan tumbuh di

pedalaman Sumatera. Istrinya bernama Riski Amelia. Dikaruniai dua orang

anak yang diberi nama Abdullah Pasai dan Faizah Azkia.Tere Liye adalah

Page 57: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

41

anak ke enam dari tujuh bersaudara yang berasaldari keluarga sederhana.

Orang tuanya hanya sebagai petani biasa.Namun hal tersebut tidak

menghalanginya untuk terus berjuang menjadi seseorang yang luar biasa.

Tere Liye menyelesaikan masa pendidikan dasar dan menengah

pertama di SD Negeri 2 dan SMP Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera

Selatan.Kemudian melanjutkan sekolah menengah atas di SMU Negeri 9

Bandar Lampung.Setelah selesai SMU di Bandar Lampung, ia melanjutkan

pendidikannya di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.

1. Karakteristik Novel Karya Tere Liye

Setiap penulis memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada hasil

karyanya. Sama halnya dengan Tere Liye yang mempunyai karakteristik

tersendiri pada karya-karyanya yang dapat memikat pembacanya. Tere

Liye memiliki ciri khas tersendiri dengan mengangkat tema yang

bernuansa Islami dan kemanusiaan. Dalam setiap karya-karyanya,ia

mampu membuat pembaca tersentuh hatinya, memberikan pelajaran

hidup, dan mampu membius pembaca seolah-olah ikut serta dalam cerita

tersebut.Baik dalam kejadian yang menyedihakn ataupun yang

membahagiakan.Selain itu, dalam penggunaan bahasa Tere Liye lebih

cenderung menggunakan bahasa yang halus, indah, dan mudah dipahami

oleh berbagai kalangan pembaca. Desain cover dan pemberian judul juga

sangat berbeda dengan penulis lainnya. dimana penulis lainnya

Page 58: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

42

menggunakan cover yang berkaitan dengan judul, sehingga mudah sekali

pembaca menebak isi dari novel tersebut. Berbeda dengan Tere Liye yang

sering menggunakan cover dan judul novel yang terkadang jauh sekali

dengan isi novel yang sebenarnya. Sehingga membuat para pembaca

penasaran dengan isinya. Salah satu contoh adalah novel Ayahku (Bukan)

Pembohong yang menggunakan cover atau sampul yang bergambarkan

layang-layang yang tersangut di pohon.Bagi orang yang melihat, hal

tersebut sangatlah tidak menyambung antara judul dengan gambar sampul.

Dari setiap karya-karyanya Tere Liye memberikan pemahaman

bahwa hidup tidaklah serumit seperti yang dipikirkan kebanyakan

orang.Hidup adalah anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa yang harus

kita jalani dan syukuri.Ia selalu memberikan pelajaran di setiap karyanya

bahwa kita tidak boleh berhenti berusaha dalam meraih apa yang kita cita-

citakan. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita tetap berusaha dan

berdoa.

2. Karya-Karya Tere Liye

Tere Liye merupakan salah satu dari sekian banyak penulis di

tanah air yang menghasilkan karya-karya best seller.Salah satunya adalah

novel Ayahku (Bukan) Pembohong yang menjadi bahan penelitian ini.

Beberapa karya Tere Liye yang lainnya, sebagai berikut :

Page 59: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

43

a. Tentang Kamu (Republika, 2016)

b. Bintang (Gramedia Pustaka Utama, 2017)

c. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka

Utama, 2010)

d. Moga Bunda Disayang Allah (Republika, 2006)

e. Bidadari-Bidadari Surga (Republika, 2008)

f. Hafalan Shalat Delisa (Republika, 2005)

g. Negeri Di Ujung Tanduk (Gramedia Pustaka Utama, 2013)

h. Hujan (Gramedia Pustaka Utama, 2016)

i. Bulan (Gramedia Pustaka Utama, 2015)

j. Matahari (Gramedia, 2016)

B. Profil Novel

Judul : Ayahku (Bukan) Pembohong

Penulis : Tere Liye

Tahun Terbit : 2016

Cetakan ke :16

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Jl. Palmerah Barat 29-37 Blok 1, Lt 5 Jakarta 10270

Tebal Buku : 304 halaman; 20 cm

Page 60: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

44

C. Unsur Instrinsik Novel

Adapun unsur-unsur instrinsik dalam novel Ayahku (Bukan)

Pembohong adalah sebagai berikut :

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel Ayahku (Bukan)

Pembohongmengungkapkan tentang sebuah keluarga yang membesarkan

anak dengan dongeng-dongeng, sederhana, dan tentang definisi

kebahagiaan yang sesungguhnya.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh-tokoh dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah

sebagai berikut:

a. Dam

1) Tokoh Dam dalam cerita digambarkan sebagai anak laki-laki yang

memiliki tubuh pendek dan berambut keriting. Hal ini ditunjukkan

ketika Jajrit mengejeknya. Yang terdapat pada kalimat sebagai

berikut:

“Ternyata menarik melihat anak pendek, keriting, telanjang bulat

di tengah kolam….” (Liye,2016:46).

Page 61: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

45

2) Dam juga digambarkan memiliki sifat yang pekerja keras. Hal

tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Satu jam lalu, bahkan saat ayah dan ibu belum bangun, saat

jalanan masih gelap, aku juga sudah menggowes sepeda,

mengantar koran, mengepel lantai, menyiram tanam,

mengerjakan seluruh tugas rumah yang kuabaikan sebuan

terakhir.”(Liye, 2016:57).

3) Memiliki semangat yang tinggi. Hal tersebut tertulis pada kalimat

sebagai berikut:

”Aku berlatih dua kali lebih semangat dibanding anggota klub

lain-datang lebih awal, pulang paling akhir.”(Liye, 2016:51).

4) Menerima resiko dan bertanggung jawab atas apa yang

dilakukannya. Hal tersebut tertulis pada kalimat sebgai berikut:

“Baiklah aku akan membayar denda.Itu malah lebih mudah

dibandingkan membersihkan sesuatu selama

sebulan.”(Liye,2016:200).

5) Membantu sesama, meskipun tidak mengenal orang tersebut. Hal

tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

Page 62: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

46

“Dia anak yang baik.Dia menjaga wanita tua ini sepanjang

perjalanan.” Nenek itu tertawa renyah….”(Liye,2016:172).

“Nenek tua itu melakukan perjalanan sendirian, ia bilang

punggungnya sakit kalau terlalu lama duduk.Aku memberikan

separuh kursiku padanya agar ia bisa

bersandar.”(Liye,2016:172).

6) Perhatian dan penuh kasih sayang. Hal tersebut tertulis pada

kalimat sebagai berikut :

“Aku sempat menemani Ibu makan malam di kamarnya, memijat

hingga ia jatuh tertidur.Mematikan lampu, berjinjit keluar.”

(Liye,2016:175).

7) Mandiri. Hal tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Ini hari libur, sepatu dan seragam sekolah kau belum dicuci,

Dam?Dan kau juga belum mengepel lantai, membersihkan

halaman,” Ibu mengingatkanku yang asyik memasang poster

baru.”(Liye,2016:55).

“Sejak kecil Ayah tidakmembiasakanku minta tolong-bahkan

mengambil sendok di seberang meja makan, aku memilih berdiri

dan meraihnya sendiri.”(Liye, 2016:195).

Page 63: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

47

8) Optimis. Hal tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Aku akan mengumpulkan uang Bu.Lihat, aku sudah dewasa, aku

sudah bisa bekerja,” aku berkata menyakinkan, memegang lengan

Ibu.” (Liye, 2016:196).

9) Kreatif, hal tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Maka esok harinya aku memasang pengumuman tentang

kesempatan bekerja di perkampungan bagi siapa saja yang

berminat.”(Liye,2016:206).

10) Mudah bersosialisasi, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Aku ingin bekerja di luar, membantu perkampungan dekat

Akademi Gajah.Setiap sore, lepas jadwal di kelas, aku bisa

membantu mereka mengurus mereka ngurus ladang, menangkap

ikan, dan jenis pekerjaan yang tersedia.”(Liye,2016:204).

11) Rasa ingin tahu yang besar, hal tersebut terdapat pada kalimat :

“Bagaimana rumah sang kapten, Yah? Besar?Kecil? Ayah ke

kamarnya? Apakah ada poster-poster seperti kamarku? Apakah

sang kapten punya koleksi gambar idolanya?” Aku mencengkram

lengan Ayah.”(Liye,2016:35).

Page 64: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

48

b. Ayah

1) Seorang Ayah yang digambarkan memiliki kehidupan yang sangat

sederhana. Hal tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Keluarga kami tidak kekurangan, meski tidak juga kaya (jangan

bandingkan dnegan keluarga Jajrit). Walaupun lulusan master

hukum luar negeri, Ayah hanya menjadi pegawai negeri golongan

menengah, bukan hakim, jaksa, atau pejabat penting seperti

teman-temannya yang bahkan lulusan sekolah hukum terbaik

dalam negeri pun tidak. Lebih tepatnya, hidup kami apa

adanya.”(Liye, 2016:51).

2) Memiliki kejujuran yang luar biasa. Hal tersebut tertulis pada

kalimat sebagai berikut :

”Ayahku bukan pembohong.Seluruh penghuni kota kami tahu

ayahku pegawai yang jujur dan sederhana.”(Liye, 2016:141).

3) Perhatian. Hal tersebut tertulis pada kalimat sebagai berikut :

“Pulang sekolah, dengan menumpang angkutan umum, Ayah

menjemputku. Ia langsung mengantarkanku ke klub renang kota

kami.”(Liye,2016:22).

4) Mudah tersinggung, hal tersebut tertulis pada kalimat :

Page 65: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

49

“Kau tidak menuduhAyah berbohong kan?”Ayahbertanya

tajam.”(Liye,2016:191).

5) Mudah marah, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Astaga?Setelah bertahun-tahun tidak ada satu pun penduduk kota

yang berani meragukan apa yang keluar dari mulut Ayah, malam

ini, anakku satu-satunya meragukan sendiri ucapanku.”Ayah

berdiri, berkata lantang, menatap tajam, mengacungkan telunjuk.”

(Liye,2016:192).

c. Ibu

1) Penuh kasih sayang , hal tersebut tertulis dalam kalimat :

“Jangan lupa makan, Dam, “Ibu berbisik, setengah menit tidak

melepaskan pelukannya.” (Liye,2016:122).

2) Perhatian, hal tersebut tertulis dalam kalimat :

“Bergegas, Dam. Kau sudah terlambat!”Sambil mengomel, Ibu

memasukkan celana dan kacamata renang ke dalam kantong

plastik, mencari sepatu, sekaligus meneriakiku yang masih

berkutat memasang seragam sekolah.”(Liye,2016:19).

3) Mudah terharu, hal tersebut dituliskan pada kalimat :

Page 66: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

50

“Ibu terharu dan berkata, “ini kado terindah yang pernah Ibu

terima, saying.Terima kasih.”(Liye,2016:191).

d. Taani

1) Optimis, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Aku berani bertaruh, dia paling juga tidak menonton, hanya

melihat beritanya tadi pagi, sekarang berlagak paling

tahu….”(Liye,2016:21).

2) Perhatian, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Sejauh ini, Taani rajin mengunjungi Ayah, mengirimi makanan,

membantu mengurus rumah, dan tentu saja menemani Ayah,

mendengarkan cerita-cerita itu.”(Liye,2016:266).

3) Tanggung jawab, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Taani melakukan apa saja untuk membuat mereka berhenti,

termasuk sengaja meninggalkan buku hariannya lagi di laci meja,

yang di dalamnya sudah ditulis bahwa papa Jajrit juga teman

dekat sang kapten.”(Liye,2016:94).

Page 67: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

51

4) Keras kepala, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Berhari-hari Taani menolak berbicara denganku… “Kau harus

sabar, Dam.Sejak kecil Taani memang keras

kepala.”(Liye,2016:262).

5) Tidak mudah putus asa, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Ia berkali-kali sengaja membawa Zas dan Qon yang berusia

enam dan empat tahun mengunjungi Ayah.Membiarkan Ayah

bercengkrama dengan cucu-cucu menggemaskan, seru-seruan

Qon,celetukkanZas,tawa dan seringhai lebar

mereka.”(Liye,2016:271).

6) Pandai membagi waktu, hal tersebut tertulis pada kalimat:

“Ia pandai mengurus rumah, mengurus Zas dan Qon,

mengurusku, serta megurus toko dan kebun bunganya sekaligus.

Taani juga tetap disiplin mengunjungi Ayah, mengirimkan

makanan, bertanya apakah Ayahmemerlukan

bantuan.”(Liye,2016:270).

e. Jajrit

1) Suka mengejek, hal tersebut tertulis pada kalimat :

Page 68: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

52

“Kau terlalu pendek untuk menjadi perenang, dan rambut kau,

astaga, “Jajrit terbahak melirik kepalaku,” Kau harus hati-hati,

jangan-jangan kalau kolamini ada ikannya, mereka menyangka itu

sarangnya.”(Liye,2016:24).

2) Senang membuat keributan, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Sepertinya dugaanku benar kawan.Rambut jeleknya membuat dia

tenggelam.Meluncur ke bawah seperti patung batu.”Jajrit tertawa,

diikuti kameradnya yang selalu setia.”(Liye.2016:36).

3) Peduli, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Biar kau tidak perlu memotong rambut kau itu.”Jajrit

menyeringai lebar, menunjuk kepalaku.”(Liye,2016:85).

f. Pelatih Renang

1) Tegas, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Kalian siap, hah?” (Liye,2016:76).

2) Penuh semangat, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Bagus.Hajar lawan kalian.Berenanglah seolah itu kesempatan

terakhir kalinya kalian renang. Berenanglah seperti besok semua

Page 69: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

53

air di planet Bumi menguap.”Pelatih mengepalkan

tangan.”(Liye,2016:98).

g. Zas dan Qon

1) Rasa ingin tahu yang tinggi, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Pa, apakah cerita-cerita kakek itu benar?Zas sudah berdiri di

belakang kursi, memeperhatikanku yang sibuk dengan program

grafis di layar laptop.”(Liye,2016:188).

“Tetapi apa susahnya menunggu setengah menit, Kek? Bukankah

sang kapten hampir melewati bangku Papa? Bukankah Nenek

hanya merasa lelah?Bukankah Papa juga memenagkan piala

renangnya?Qon yang baru berusia tujuh tahun saja bahkan tidak

bisa menerima logika Ayah.”(Liye,2016:108).

2) Penurut, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Zas dan Qon menurut, saling menatap.”(Liye,2016:219).

h. Retro

1) Mudah marah, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Retro bersungut-sungut sepanjang lorong, menolak bicara

denganku.”(Liye, 2016:127).

Page 70: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

54

2) Penasaran, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“…Apakah kau berhasil soal itu, Dam. Aku bertanya soal Ayah

kau. Apakah kau berhasil mendapatkan bukti bahwa cerita-cerita

itu sungguhan atau bohong…”(Liye, 2016:197).

3) Keras kepala, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Namaku harus ada!”Retro mengancam, tangannya bergerak

cepat, hendak merampas kertas di tanganku.”(Liye, 2016:207).

4) Senang bercanda, hal tersebut tertulis pada kalimat :

“Dia palinag hebat di seluruh Akademi Gajah, Pak.Satu anak

panah bisa membelah diri membunuh tiga ekor babi sekaligus,”

Retro membual, membuatku tertawa lebar.”(Liye, 2016:214).

3. Alur atau Plot

Alur atau plot yang digunakan pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong yaitu menggunakan alur sorot balik, flash back. Dimana

urutan kejadian yang dikisahkan dalam cerita tidak bersifat

kronologis.Melainkan pembaca langsung disuguhkan dengan konflik-

konflik yang telah meruncing.Sedangkan pembaca belum mengetahui

situasi dan permasalahan yang menyebabkan terjadinya konflik dan

pertentangan itu (Nurgiyantoro, 2013:214).

Page 71: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

55

4. Sudut Pandang

Adapun sudut pandang yang digunakan dalam novel Ayahku

(Bukan) Pembohong adalah sudut pandang orang pertama.Karena pada

novel Ayahku (Bukan) Pembohongini menggunakan kata “Aku” ketika

tokoh utama berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri,

mengisahkan peristiwa dan tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar,

dialami, dan dirasakan, serta sikapnya terdahap orang (tokoh) lain kepada

pembaca(Nurgiyanto, 2013:352).

5. Latar atauSetting

Adapun latar yang terdapat pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong sebagai berikut :

a. Latar Tempat

Latar tempat menunjuk lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi(Nurgiyanto, 2013:314).

Adapun latar tempat yang terdapat pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong, sebagai berikut :

1) Ruang keluarga, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Menahan rasa jenhgkel, aku akhirnya memilih meningglkan

ruang keluarga kami.” (Liye, 2016:7).

Page 72: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

56

2) Sekolah, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Tadi pagi, seluruh teman di sekolah sibhuk meributkan

pertandingan ini, bertengkar membela klub kesayngan masing-

masing.” (Liye, 2016:8).

3) Angkutan kota, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Angkutan umum yang kami tumpangi berhenti untuk kesekian

kali.”(Liye,2016:22).

4) Kolam renang, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Cahaya matahari terhalang dinding tribun dan pohon, kolam

renang tidak panas lagi.”(Liye,2016:44).

5) Ruang kerja, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Aku bergegas meraih charger laptop yang tertinggal, kembali

masuk ke ruang kerja.”(Liye,2016:31).

6) Halaman sekolah, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Esok harinya, di halaman sekolah, aku bertengkar dengan Jajrit.”

(Liye,2016:35).

Page 73: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

57

7) Lorong sekolah, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Di lorong sekolah, ibu berkali-kali minta maaf pada ibu Jajrtit.”

(Liye,2016:37).

8) Toilet sekolah, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Jajrit membersihkan toilet laki-laki, bagianku toilet

perempuan.”(Liye, 2016:40).

9) Ruang ganti, yang ditunjukkan pada kalimat :

“Anak-anak yang berada di ruangan ganti berusaha melerai.”

(Liye, 2016:46).

10) Kamar , yang ditunjukkan pada kalimat :

“Aku hanya mendengarkan diskusi mereka dari kamarku sambil

belajar.”(Liye, 2016:51).

11) Dapur, yang ditunjukkan pada kalimat :

“ …membuat langit-langit dapur hanya menyisakan suara ketel air

panas.”(Liye,2016:58).

Page 74: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

58

12) Stadion, yang ditunjukka pada kalimat :

“…lautan manusia yang sudah memenuhi stadion.”

(Liye,2016:103).

13) Akademi Gajah, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Tahun pertama di Akademi gajah terlewati.” (Liye,2016:115).

14) Stasiun, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Pagi ini Ayah dan Ibu mengantarku ke stasiun kereta.”

(Liye,2016:122).

15) Halaman rumah, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Kami membawa meja dan kursi ke halaman rumah, makan malam

beratapan bintang gemintang.” (Liye,2016:117).

16) Bangunan rumah kaca, yang ditunjukka pada kalimat:

“Kepala sekolah menghukum kami di bangunan rumah kaca

(tempat praktik pelajaran tumbuh-tumbuhan).”(Liye,2016:119).

17) Perpustakaan sekolah, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Kami datang ke gedung perpustakaan pukul lima, saat pintu

perpustakaan siap ditutup.” (Liye, 2016:128).

Page 75: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

59

18) Pinggir danau, yang ditunjukka pada kalimat:

“Salah satu perahu merapat ke pinggir danau, menyilakan kami

loncat ke dalamnya, mendayung kembali ke perahu satunya.”

(Liye,2016:203).

19) Hutan, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Di bagian hutan lain, kelompok lain juga mulai mengejar

sasaran.”(Liye,2016:222).

20) Rumah Sakit, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Saat aku selesai menumpang mandi di toilet rumah sakit, kembali

menunggui Ibu….” (Liye,2016:230).

“Ayah masih di ruang gawat darurat.” (Liye,2016:285).

21) Makam, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Langit mendung, awan gelap sejauh mata memandang. Taman

perkuburan hanya menyisakan aku dan Ayah.” (Liye,2016:236).

“Di tepi pemakaman terdengar teriakan-teriakan.”

(Liye,2016:296).

Page 76: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

60

22) Kampus, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Jurusan ini berisik sekali, berbeda dengan gedung

jurusanku.Wajah mahasiswa jurusanku tertekuk seperti gambar

arsitek.”(Liye,2016:244).

23) Kantin, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Tidak ada kembaliannya. Petugas kantin menggeleng.”

(Liye,2016:244).

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi(Nurgiyanto,

2013:318).

Adapun latar waktu yang terdapat pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong , sebagai berikut:

1) Pagi, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Masih pagi, sekolah belum ramai saat Taani tergopoh-gopoh

datang.”(Liye,2016:40).

“Pagi yang cerah, hari libur, deadline desainku tinggal

seminggu.”(Liye,2016:188).

Page 77: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

61

2) Malam, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Kota bercahaya.Ini malam festival kembang api.”

(Liye,2016:248).

3) Sore, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Sore ini kolam renang kota kami ramai.” (Liye,2016:42).

“Persis pukul lima sore, tibalah pertandingan besar itu.”

(Liye,2016:105).

4) Dini hari, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Dini hari, pertandingan putaran kedua semifinal Liga

Champions Eropa tiga puluh tahun lalu.”(Liye,2016:49).

5) Tiga puluh menit, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Tiga puluh menit lepas, cuaca semakin menyenangkan.”

(Liye,2016:44).

6) Empat puluh lima menit, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Empat puluh lima menitterlewati, salah satu anak

mengacungkanangka 15,itu jumlah putaranku.” (Liye,2016:44).

Page 78: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

62

7) Lima puluh lima menit, yang ditunjukkan pada kalimat:

“Menit lima puluh lima menit, separuh undangan mulai berdiri,

menyemangati.”(Liye,2016:44).

6. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel Ayahku (Bukan)

Pembohong karya Tere Liye ini yaitu agar tidak mudah putus asa dan

tetap semangat dengan apa yang dicita-citakan, meskipun berbagai

rintangan besar menghadang. Mendidik anak dengan cara yang sederhana

dan berbeda dengan cara orang lain, bukanlah hal yang salah selama itu

akan tetap berdampak positif untuk anak dan orang sekitarnya. Karena

setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda untuk mendidik dan

menjadikan anak-anaknya orang yang lebih baik di masa depan.

Menyadarkan semua manusia bahwa kemewahan bukanlah kebahagiaan

yang sesungguhnya. Karena kebahagiaan itu tumbuh dan tercipta dari diri

kita sendiri meskipun dengan sebuah kesederhanaa. Keluarga adalah harta

terbesar, maka dengan menjalin komunikasi yang baik akan menciptakan

sebuah keharmonisan dan kebahagiaan tersendiri.

D. Sinopsis

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye menceritakan

tentang sebuah keluarga yang membesarkan anak lelaki sematang wayangnya

Page 79: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

63

dengan cara yang sederhana. Dengan carayang tidak biasa, unik dan berbeda

dengan yang dilakukan oleh jutaan orang tua manapun. Yaitu mendidik

anaknya dengan dongeng-dongeng yang penuh dengan inspirasi, motivasi,

pemahaman yang baik, hati yang baik, dan semangat yang begitu besar. Yang

membuat ia tidak tertarik bermain diluar rumah seperti teman-teman

seumurannya. Ia lebih senang menghabiskan hari-harinya dengan

mendengarkan cerita-cerita dari Ayahnya, membantu pekerjaan rumah, dan

kegiatan lainnya seperti rutin melakukan latihan di club renang daerahnya.

Dam seorang anak lelaki dengan rambut keriting dan memiliki tubuh

yang kurus.Hal tersebut sering menjadi bahan ejekan teman-teman

sekelasnya.Ia sering dipanggil dengan panggilan si keriting. Namun ia hanya

diam meskipun terkadang membuat hatinya jengkel. Ia lebih memilih diam

daripada rebut dengan teman-temannya meskipun telah mengejeknya.

Dam berasal dari keluarga yang sederhana dan setiap harinya hanya

mendengarkan cerita dari Ayahnya dan membantu pekerjaan rumah, namun

Dam memiliki kepribadian yang mandiri dan tidak manja seperti teman

seumurannya.Ia terbiasa dengan kehidupan yang apa adanya. Bahkan banyak

sekali orang yang menilai bahwa keluarga Dam adalah keluarga

teladan.Keluarga yang banyak menginspirasi keluarga lainnya. Bahkan setiap

apa yang dikatakan Ayah Dam, orang di kota tempat mereka tinggal

mempercayainya. Hal tersebut dikarenakan Ayah Dam dikenal dengan

Page 80: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

64

seseorang yang paling jujur dan paling baik dengan siapapun di kota tempat

mereka tinggal. Dari mulai sopir angkutan umum, pedangan, hingga pejabat

tinggi sekalipun mengenal Ayah Dam.Meskipun Ayah Dam bukanlah seorang

pejabat tinggi namun karena kepribadiannya yang sangat baik membuat

dirinya banyak dikenal orang dari berbagai golongan.

Ibu Dam hanyalah seorang mantan bintang film terkenal pada

jamannya.Namun ketika sudah berkenalan dan memutuskan menikah dengan

Ayah Dam, ia memilih untuk meninggalkan hingar bingar dan popularitas

yang ia miliki. Dan memutuskan menjadi seorang ibu rumah

tangga.Meskipun begitu ia sudah merasa bahagia dan cukup. Karena baginya

keluarga adalah segalanya.

Karena banyak orang yang mengetahui bahwa Dam adalah anak dari

seseorang yang dianggap paling jujur di kotanya, banyak orang yang

menyukai Dam karena sikapnya yang baik dan peduli terhadap semua orang

seperti Ayahnya. Bahkan tidak sedikit orang tua dari teman sekelasnya yang

selalu membandingkan anak mereka dengan Dam.Mereka menginginkan

anaknya bersikap sopan dan baik seperti Dam.Seperti Jajrit teman sekelasnya

yang berasal dari keluarga berada yang selalu membuat keributan dengan

Dam.Jajrit selalu mengganggu Dam, dan dialah orang yang pertama kali

memanggil Dam dengan sebutan si keriting dan si pengecut.Jajrit selalu

membuat keributan dengan Dam yang akhirnya mereka berdua mendapat

Page 81: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

65

hukuman dari sekolah. Mulai dari panggilan untuk orang tua, membersihkan

toilet sekolahan selama satu minggu, bahkan hingga mendapatkan skors dari

sekolahan.Hingga suatu hari karena mereka ribut di kolam renang, mereka

dihukum oleh pelatih untuk membersihkan kolam renang setiap harinya.

Alasan Jajrit yang selalu mengganggu dan membuat keributan dengan

Dam adalah dikarenakan ayah Jajrit selalu membandingkan dirinya dengan

Dam. Hal tersebut membuat Jajrit merasa bahwa dirinya selalu salah di mata

Ayahnya yang dikarenakan ia tidak bisa seperti Dam. Seorang anak laki-laki

dari keluarga sederhana yang selalu dibandingkan dengan dirinya. Mengetahui

hal tersebut Dam hanya terdiam dan berfikir sebenarnya apa yang membuat

ayah Jajrit menyuruh Jajrit untuk seperti dirinya.

Taani adalah teman sekelas Dam yang tidak pernah memanggilnya

dengan sebutan si keriting dan si pengecut.Taani adalah teman satu-satunya

yang paling setia dan peduli dengannya.Ia selalu mendengarkan cerita Dam

dan membantu Dam.Bahkan ia adalah satu-satunya orang yang selalu Dam

beritahu mengenai cerita-cerita Ayahnya. Mulai dari cerita sang kapten

(pemain sepak bola legendaris pada masa itu), lembah Bukhara, penguasa

angin dan lainnya. Cerita yang terkadang tidak masuk akal.Namun Taani

tetap saja menanggapi apa yang Dam katakan padanya. Hingga suatu hari

ketika Taani menuliskan apa yang Dam ceritakan padanya di buku harian

miliknya, yaitu tentang Ayah Dam adalah teman baik, teman dekat sang

Page 82: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

66

kapten. Hal tersebut membuat terkejut teman sekelasnya dan bahkan seluruh

sekolah mengetahui berita tersebut.Hal itu membuat Dam marah besar dengan

Taani. Kemarahan Dam kepada Taani tidak hanya sehari dua hari, namun

hingga hari kelulusan tiba pun Dam tetap tidak peduli dengan penjelasan dari

Taani.Bahkan ketika mereka sudah memasuki sekolah menengah, Dam tidak

pernah bertegur sapa dengan Taani meskipun melalui surat. Bahkan Dam

tidak akan memanggil atau menyebut nama Taani lagi sebelum ia memaafkan

kesalahan Taani.

Hingga suatu hari ketika mereka sudah memasuki bangku perkuliahan,

tanpa sengaja mereka dipertemukan di sebuah kantin di kampus

mereka.Berawal dari itu mereka mulai dekat kembali dan akhirnya

memutuskan untuk menikah. Dari pernikahan itu mereka di karuniai dua

orang anak, lelaki dan perempuan yang mereka beri nama Zas dan Qon. Zas

dan Qon memiliki kisah yangsama dengan Dam, Ayah mereka. Yaitu lebih

memilih mendengarkan cerita kakek mereka daripada harus bermain di luar

rumah seperti teman-temannya.Mereka lebih tertarik mendengarkan cerita-

cerita Kakeknya. Kakek mereka menceritakan apa yang diceritakan dengan

Dam semasa kecil. Sebenarnya Dam tidak menyukai hal tersebut, karena

menurutnya cerita-cerita itu adalah cerita bohong.Iaadalah kepala rumah

tangga yang mempunyai aturan dan cara tersendiri untuk membesarkan kedua

anaknya. Yang pasti tidak dengan cerita-cerita bohong seperti yang Ayahnya

Page 83: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

67

lakukan padanya semasa kecil.Namun ketika Dam akan marah karena hal

tersebut, Taani selalu menahannya agar tidak marah pada Ayahnya.

Retro adalah teman sekamar Dam selama tiga tahun di Akademi

Gajah.Selain teman sekamar, Retro juga teman yang sering sekali menemani

Dam ketika dihukum.Karena setiap Dam membuat kesalahan dan berakhir

dihukum, maka Retro selalu terkena imbas dari kesalahan Dam.Mulai dari

dihukum untuk menunggu buah apel yang jatuh dengan sendirinya, dihukum

untuk membersihkan perpustakaan dan masih banyak hukuman-hukuman

lainnya. Ketika mendapatkan hukuman untuk membersihkan seluruh ruangan

perpustakaan, Retro lebih sering duduk dan membaca buku-buku yang berada

pada tumpukan buku lama, berdebu, dan kotor pada sebuah rak tua yang tak

ada satupun pengunjung yang menyentuh buku-buku di rak tersebut.

Suatu ketika Dam penasaran dengan buku yang dibaca Retro, sehingga

membuat Retro tertawa sedikit keras dan sempat diperingatkan oleh penjaga

perpustakaan yang sangat menakutkan. Ketika Dam berusaha merebut buku

yang sedang dibaca Retro, Dam terkejut dengan apa yang ia lihat. Ternyata

selama ini Retro membaca buku yang berjudul Lembah Bukhara. Cerita yang

pernah ia dengar dari Ayahnya. Seketika Dam berusaha mencari buku lainnya

di rak tersebut. Karena ia penasaran apakah cerita-cerita lainnya ada di rak

itu. Sebelum selesai mencari Dam dan Retro sudah dipanggil untuk keluar

dari perpustakan karena jam kunjungan sudah habis. Hal itu membuat Dam

Page 84: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

68

berpikir keras dengan ucapan Retro setelah Dam mengatakan bahwa Ayahnya

pernah ke Lembah Bukhara. Apakah Ayahnya pernah bersekolah di Akademi

Gajah tempat ia sekolah saat itu? Apakah Ayahnya pernah membaca buku itu

lalu menceritakan kepadanya dan seolah-olah mengalami kejadian yang

diceritkan pada buku itu.

Semakin hari ia tak sabar menunggu liburan tiba. Karena ketika

pulang nanti ia berencana akan menanyakan hal tersebut pada Ayahnya.

Namun hal tersebut ternyata diluar dugaan, ketika Dam menyinggung hal

tersebut Ayahnya seketika tersinggung dan marah. Hal itu membuat Dam

merasa bersalah, tidak seharusnya ia menanyakan hal tersebut pada Ayahnya.

Seharusnya ia tidak memikirkan apakah cerita-cerita itu bohong atau bukan,

yang jelas dengan cerita-cerita itu semangatnya menjadi lebih besar.

Semenjak kejadian itu Dam mulai tidak peduli dengan kebenaran cerita-cerita

itu lagi.Ia mulai melupakan hal tersebut.

Namun ketika ia sudah memasuki tahun ketiga dan tinggal beberapa

minggu ujian akhir, ia dipanggil kepala sekolah. Ternyata ia mendapatkan

telegram dari Ayahnya yang meyuruhnya pulang dikarenakan Ibunya sakit

dan dirawat di rumah sakit. Ini tidak seperti biasanya.Dam bergegas

memasukkan pakaian kedalam koper dan segera menuju stasiun.Sesampainya

di rumah sakit, dan melihat wanita tercintanya terbaring lemah dan tak

berdaya. Ayahnya hanya berkata bahwa Ibunya akan segera sembuh, dan

Page 85: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

69

obatnya hanyalah istirahat. Ayahnya tidak mengatakan kondisisebenarnya

pada Dam. Dam dan Ayahnya dipanggil dokter yang menangani Ibunya, dan

dokter tersebut berkata bahwa kondisi Ibunya sudah sangat lemah dikarenakan

penyakit kelainan itu sudah terlalu parah dan sudah menyebar keseluruh

darah. Ketika itu Dam marah besar dengan Ayahnya. Hingga kepergian sang

Ibu, Dam masih sangat kecewa dan marah dengan Ayahnya. Semenjak

kejadian itu, Dam tidak pernah percaya lagi dengan semua cerita-cerita

Ayahnya dan menganggap semua cerita Ayahnya adalah kebohongan besar.

Dam juga tidak pernah bercengkrama dengan Ayahnya seperti dahulu kala di

masa kecilnya. Ia lebih memilih pergi dari rumah meninggalkan Ayahnya dan

tinggal di sebuah flat kecil dekat kampus. Itu semua karena ia masih merasa

kecewa dan marah dengan Ayahnya. Ia hanya pulang kerumah ketika merasa

rindu dengan Ibunya, bukan karena rindu dengan Ayahnya. Kemarahan itu

berlangsung hingga ia menikah dan memiliki dua orang anak. Hingga suatu

hari ketika sang Ayah mulai menua, Taani meminta Ayah mertuanya itu ikut

tinggal bersama dengan mereka. Namun selalu ditentang keras oleh

Dam.Dengan berbagai usaha Taani, akhirnya Dam dengan berat hati

mengijinkan Ayahnya tinggal bersama dengan mereka.

Hal tersebut tidak kurang tidak lebih, dikarenakan Dam masih

menyimpan rasa kecewa dan marah dengan Ayahnya semenjak kepergian

Ibunya beberapa tahun silam.Semenjak Ayahnya tiggal bersama Dam dan

Page 86: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

70

keluarga kecilnya, kedua anak Dam lebih banyak menghabiskan waktu

dengan Kakek mereka. Itumembuat Dam merasa bahwa Ayahnya telah

merebut waktunya dengan kedua anaknya.Kedua anaknya lebih dekat dengan

Kakeknya daripada dengan Dam. Mereka merelakan jam bermain untuk

mengerjakan pekerjaan rumah atau sekedar belajar agar jam belajar mereka

bisa untuk mendengarkan cerita-cerita hebat Kakeknya. Itu semakin membuat

Dam marah besar. Karena ia tidak suka dengan apa yang dilakukan ayahnya

kepada kedua anaknya. Dam tidak ingin kedua anaknya tumbuh besar dengan

cerita-cerita bohong itu seperti yang dilakukan ketika ia masih kecil. Hingga

suatu hari ketika Dam mengetahui kedua anaknya tidak masuk sekolah selama

beberapa hari, iamarah besar dan akhirnya meminta Ayahnya untuk pergi

meninggalkan rumahnya. Pagi harinya Dam menerima telepon dari penjaga

pemakaman tempat dimana Ibunya dimakamkan.Ternyata pagi itu Ayahnya

pingsan di atas pusaran makam Ibunya.Penjaga makam langsung

membawanya ke rumah sakit untuk di rawat.Ketika itu, Ayahnya meminta

maaf kepada Dam dan meminta dam untuk mendengarkan cerita

terakhirnya.Dam mendengarkan cerita terakhir itu. Ternyata itu benar-benar

menjadi cerita terakhir Ayah Dam kepadanya. Ayah Dam menghembuskan

napas terakhir. Ketika pemakaman, pelayat yang datang silih berganti

mengalahkan keramaian festival kembang api bahkan tour sang Kapten

beberapa puluhtahun silam. Ada hal tak terduga di acara pemakaman itu,

Page 87: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

71

sang Kapten idola Dam di masa kecil dan si Nomor Sepuluh idola kedua anak

Dam hadir di pemakaman Ayahnya. Hal itu membuat Dam merasa tidak

percaya dan merasa menyesal karena telah menganggap Ayahnya seorang

pembohong. Sejak pagi itu, ia sadar bahwa Ayahnya bukan pembohong.

Page 88: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

72

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Nilai-Nilai Materi Pendidikan Karakter Pada Novel Ayahku

(Bukan) Pembohong

Nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Ayahku (Bukan)

Pembohong karya Tere Liye banyak ditunjukkan dalam bentuk deskripsi

cerita, dialog antar tokoh, maupun respon para tokoh dalam menyikapi suatu

kejadian dalam cerita.

Kalimat yang digunakan oleh pengarang mudah dipahami pembaca

berbagai kalangan. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang pun mudah

dipahami oleh pembaca.

Penulis akan menjabarkan nilai-nilai pendidikan karakter yang

terdapat pada novel Ayahku (Bukan)Pembohong karya Tere Liye, sebagai

berikut:

1. Disiplin

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang

dimulai dari hal yang kecil dan sederhana dalam melakukan aktivitas

setiap harinya.

Page 89: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

73

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu seseorang yang disiplin,

sebagai berikut:

“Kita sudah bersepakat. Setengah jam sudah lewat, saatnya tidur. Kalian

tidak akan melanggar kesepakatan kita, bukan? Atau tidak akan ada lagi

orang yang menghormati janji kalian.” (Liye, 2016:109).

Kutipan di atas menceritakan seorang Ayah yang mendidik anak-

anaknya sejak kecil agar menjadi orang yang disiplin. Tidak ingin anak-

anaknya melanggar peraturan atau kesepakatan yang telah dibuat. Semua

itu dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana, dan selalu mengingatkan

kepada anak-anaknya resiko yang akan diperoleh ketika seseorang telah

melanggar kesepakatan yang telah dibuat.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang disiplin. Yang terdapat pada

surat Al-Ashr ayat 1-3 :

Artinya: “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling

menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”. (Al-

Ashr ayat 1-3) (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013:603).

Page 90: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

74

Pada ayat di atas sudah diterangkan bahwa Allah telah memerintah

manusia untuk menjadi manusia yang disiplin dan menggunakan waktu

dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi manusia yang merugi.

2. Kerja Keras

Kerja keras merupakan suatu usaha lebih yang dilakukan

seseorang untuk meraih apa yang diinginkan. Pada novel Ayahku

(Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang menunjukkan nilai pendidikan

karakter yaitu kerja keras. Hal tersebut terdapat pada kutipan :

“Satu jam lalu, bahkan saat ayah dan ibu belum bangun, saat jalanan

masih gelap, aku juga sudah menggowes sepeda, mengantar koran,

mengepel lantai, menyiram tanam, mengerjakan seluruh tugas rumah

yang kuabaikan sebulan terakhir.” (Liye, 2016:57).

Pada kutipan novel di atas, menunjukkan seorang anak kecil yang

bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan meskipun harus

mengantar koran. Bukan hanya itu, bahkan melakukan pekerjaan rumah

yang tidak biasa dilakukan anak seusianya. Karena anak seusianya lebih

banyak dan lebih memilih menghabiskan waktu mereka untuk bermain

bersama teman-temannya. Namun berbeda dengannya yang sudah

terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu orang tuanya.

Page 91: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

75

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang ayat yang memerintahkan

untuk kerja keras. Yang terdapat pada surah At-Taubah ayat 105 :

Artinya : “Dan Katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat

pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

(At-Taubah:105) (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013:203).

Pada ayat di atas sudah dijelaskan bahwa Allah telah

memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras. Tidak menjadi

manusia yang mudah menyerah dengan keadaan. Karena dengan bekerja

keras seseorang dapat mencapai apa yang diinginkan. Karena tidak ada

hasil yang menghianati suatu usaha. Sesuatu yang dilakukan dengan

bekerja keras akan memperoleh hasil yang memuaskan.

3. Peduli

Memiliki rasa peduli dengan keadaan sekitar harus dimiliki setiap

orang agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang damai, tentram dan

menyenangkan.

Page 92: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

76

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu memiliki kepedulian kepada

sesama. Hal tersebut terdapat pada kutipan :

“Dia anak yang baik. Dia menjaga wanita tua ini sepanjang

perjalanan.” Nenek itu tertawa renyah….” (Liye,2016:172).

Kutipan di atas menunjukkan seseorang yang memiliki rasa

peduli dengan orang-orang dan keadaan sekitarnya. Tidak peduli apakah

mengenal orang tersebut atau tidak dan sebaliknya. Baginya membantu

orang lain adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan. Hal tersebut

sudah ditanamkan sejak kecil oleh kedua orang tuanya.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang ayat yang memerintahkan

manusia untuk menjadi manusia yang peduli. Yang terdapat pada

potongan surat Al-Maidah ayat 2:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan.. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat

siksa-Nya”. (Al-Maidah:2) (Kementrian Agama Republik Indonesia,

2013:106).

Pada potongan ayat di atas, sudah dijelaskan bahwa Allah telah

memerintahkan kepada makhluk-Nya untuk saling tolong menolong

Page 93: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

77

dalam hal kebaikan. Karena pada dasarnya tolong menolong bukanlah

perbuatan yang keji melainkan perbuatan yang mulia. Allah akan

mempermudah urusan hamba-Nya yang dengan senang hati menolong

sesamanya.

4. Kemandirian

Seseorang yang memiliki sifat mandiri bukan berarti tidak

membutuhkan bantuan orang lain. Akan tetapi tidak tergantung pada

orang lain. Berusaha melakukan sesuatu yang sekiranya masih bisa

dilakukan sendiri.

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu kemandirian. Hal tersebut

terdapat pada kutipan :

“Ini hari libur, sepatu dan seragam sekolah kau belum dicuci, Dam?

Dan kau juga belum mengepel lantai, membersihkan halaman,” Ibu

mengingatkanku yang asyik memasang poster baru.” (Liye,2016:55).

“Sejak kecil Ayah tidak membiasakanku minta tolong, bahkan mengambil

sendok di seberang meja makan, aku memilih berdiri dan meraihnya

sendiri.” (Liye, 2016:195).

Pada kutipan di atas menunjukkan seorang anak kecil yang

memiliki kemandirian yang luar biasa dibandingan dengan anak

seusianya. Sejak kecil orang tuanya telah mengajarkan untuk tidak

Page 94: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

78

membiasakan diri menjadi orang yang selalu tergantung pada orang lain.

Jika semua masih bisa dilakukan sendiri, maka tidak perlu merepotkan

orang lain.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang kemandirian. Yang

terdapat pada surat Al-Mukminun ayat 62:

Artinya:“Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut

kesanggupannya, dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan

dengan sebenarnya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)”. (Al-

Mukminuun:62) (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013:346).

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah tidak akan

memberikan beban kepada hamba-Nya di luar kemampuannya. Allah

memberikan beban kepada hamba-Nya karena tahu bahwa hamba-Nya

dapat menyelesaikan atau menemukan jalan keluar dari beban atau

masalah yang diberikan. Dari situlah Allah menumbuhkan kemandirian

dari dalam diri setiap hamba Nya.

5. Tanggung Jawab

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu tanggung jawab. Hal

tersebut terdapat pada kutipan:

Page 95: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

79

“Baiklah aku akan membayar denda. Itu malah lebih mudah

dibandingkan membersihkan sesuatu selama sebulan” (Liye, 2016:200).

Kutipan di atas memaparkan seseorang yang memiliki tanggung

jawab. Berani menerima resiko dari apa yang telah diperbuat. Meskipun

harus membayar denda yang tidak sedikit, dan tidak tau harus

mendapatkan uang untuk membayar denda tersebut.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang tanggung jawab. Yang

terdapat pada surat Al-Mudtastsir ayat 38:

Artinya: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah

dilakukannya”. (Al-Muddatsir:38) (Kementrian Agama Republik

Indonesia, 2013:576).

Pada ayat di atas Allah telah mengingatkan kepada makhluk nya

bahwa setiap apa yang di lakukan akan diminta pertanggungjawaban.

Maka dengan adanya ayat tersebut, dapat menjadikan manusia yang lebih

berhati-hati dalam setiap melakukan sesuatu, berhati-hati dalam

berperilaku.

Page 96: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

80

6. Penuh Kasih Sayang

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu penuh kasih sayang. Hal

tersebut terdapat pada kutipan:

“Ibu juga jaga kesehatan.” Aku mencium pipi Ibu, aroma rambutnya

tercium menyenangkan. “Ibu jangan terlalu lelah, karena tidak ada aku

yang suka memijat Ibu malam-malam.” Aku menatap wajah wanita

tercantik di dunia.” (Liye, 2016:122).

Pada kutipan novel di atas, menunjukkan bentuk kasih sayang

seorang anak kepada ibunya yang ia anggap sebagai wanita tercantik di

dunia. Ia tidak malu untuk mencium pipi ibunya di tempat umum.

Karena kebanyakan anak seusianya sudah canggung untuk menunjukkan

rasa sayang kepada orang tuanya, dengan alasan malu dilihat orang

karena menurutnya ia bukanlah anak kecil lagi.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang kasih sayang. Yang

terdapat pada surat Al-Mumtahanah ayat 7:

Artinya: “Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara

kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka.

Page 97: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

81

Allah Maha Kuasa, Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

(Al- Munthahanah:7) (Kementrian Agama Republik Indonesia,

2013:550).

Benang merah pada ayat di atas adalah perintah saling

menyayangi dengan sesama sekalipun dengan orang yang kita anggap

musuh dan dengan orang menganggap kita sebagai musuhnya. Selain

itu, kasih sayang tidak hanya untuk sesama melainkan juga dengan

makhluk lainnya.

7. Rasa Ingin Tahu

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu rasa ingin tau. Hal tersebut

terdapat pada kutipan:

“Bagaimana rumah sang Kapten, Yah? Besar? Kecil? Ayah ke

kamarnya? Apakah ada poster-poster seperti kamarku? Apakah sang

Kapten punya koleksi gambar idolanya?” Aku mencengkram lengan

Ayah.” (Liye, 2016:35).

Kutipan di atas menunjukkan seorang anak yang antusias ingin

mengetahui semua hal tentang pemain sepak bola kesayangannya. Ia

berusaha bertanya kepada ayahnya, meskipun satu pertanyaan saja belum

dijawab, ia sudah memberikan pertanyaan lainnya.

Page 98: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

82

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang rasa ingin tahu. Yang

terdapat pada surat Ali-Imran ayat 190:

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan

pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) vagi

orang yang berakal”. (Ali-Imran:190) (Kementrian Agama Republik

Indonesia, 2013:75).

Pada ayat di atas, sudah dijelaskan bahwa Allah menciptakan

langit dan bumi, siang dan malam agar manusia berpikir dan mencari tahu

atas kebesaran Allah. Allah memberikan akal kepada manusia untuk

berpikir dan mencari tahu apa yang belum diketahui agar menambah ilmu

dan pengetahuannya. Hal tersebut yang membedakan manusia dengan

binatang. Karena binatang tidak memiliki akal seperti manusia.

8. Santun

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu sikap santun. Hal tersebut

terdapat pada kutipan:

“…Nenek tua itu juga suka sekali bicara, sepanjang perjalanan terus

bicara, dan aku demi sopan santun mengangguk, menggeleng,

Page 99: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

83

mengangguk lagi, dan menggeleng lagi menanggapi. Ia biacara tentang

keluarganya, tentang sakit tuanya, tentang suaminya yang telah

meninggal, hal-hal yang tidak penting semacam itulah. Kalian tidak

akan tahan walau hanya setengah jam. Aku menelan ludah. Aku menjadi

pendengar yang baik untuk nenek tua itu selama delapan jam.” (Liye,

2016:173).

Kutipan novel di atas menunjukkan seorang pemuda yang

berusaha mendengarkan cerita seorang nenek dengan sopan meskipun

cerita tersebut sangatlah tidak menarik dan tidak penting baginya.

Namun berusaha untuk mendengarkan dengan baik seolah-olah paham

dengan cerita tersebut.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang bersikap santun. Yang

terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 83:

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil,

“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada

kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan

bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakan salat dan

Page 100: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

84

tunaikanlah zakat.”tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari),

kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi)

pembangkang”. (Al-Baqarah:83) (Kementrian Agama Republik

Indonesia, 2013:12).

Pada ayat di atas sudah dijelaskan bahwa Allah telah

memerintahkan kepada makhluk-Nya untuk bersikap santun kepada

sesama. Terutama kepada kedua orang tua mereka. ketika seseorang

sudah terbiasa bersikap santun kepada kedua orang tuanya, maka akan

santun pula kepada orang lain.

9. Kesederhanaan

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu kesederhanaan. Hal tersebut

terdapat pada kutipan:

“Ayah tidak menjadi hakim agung. Ayah memilih jalan hidup sederhana.

Berprasangka baik ke semua orang, berbuat baik bahkan pada orang

yang baru dikenal, menghargai orang lain, kehidupan, dan alam sekitar.

Itu jalan hidup Ayah.” (Liye, 2016:294).

“Sejak kecil, bahkan sejak aku belum bisa diajak bicara, Ayah sudah

suka bercerita. Ia menghabiskan banyak waktu menemaniku,

membacakan buku-buku. Ketika halaman buku-buku itu habis, meski

sudah membeli buku-buku terbaru dari toko dan meminjam seluruh

Page 101: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

85

tumpukan buku di perpustakaan, Ayah mulai mencomot begitu saja

dongeng darii langit-langit kamar.” (Liye, 2016:12).

Kutipan novel di atas, memaparkan sifat sederhana dan cara

sederhana yang dimiliki seorang ayah dalam memilih jalan hidupnya dan

mendidik anak sematang wayangnya. Melakukan hal yang tidak biasa

dilakukan oleh orang tua manapun dalam mendidik anak-anaknya. Hanya

dengan cara yang sederhana yaitu menceritakan masa kecilnya, masa

mudanya, dan menceritakan hal-hal yang bisa membangkitkan semangat

anaknya. Cerita dan dongeng yang menjadikan anaknya seseorang yang

tidak penuh semangat, tidak mudah putus asa, dan menjadi anak yang

memiliki karakter yang baik dibandingkan anak seusianya.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang kesederhanaan. Yang

terdapat pada surat Al-A’raf ayat 31:

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus

pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan

berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-

lebihan”. (Al-A’raf:31) (Kementrian Agama Republik Indonesia,

2013:154).

Page 102: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

86

Pada ayat di atas sudah dijelaskan bahwa Allah tidak menyukai

hal-hal yang berlebihan. Dengan memiliki sifat serba mewah dan

berlebihan dapat menjadikannya manusia yang celaka dan tidak mudah

bersyukur atas apa yang Allah berikan kepadanya. Selalu merasa kurang

puas dengan apa yang sudah ada.

10. Keikhlasan

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu keikhlasan. Hal tersebut

terdapat pada kutipan:

“Tidak ada waktu untuk berpikir soal kemenangan. Jajrit mengalami

masalah, maka aku segera membalik badan. Jajrit berseru panik,

tersedak, meminum air lebih banyak.” (Liye, 2016:71).

“Aku tidak ingat detail setelah itu, bergegas lari ke luar kolam renang,

menghentikan angkutan umum, meminta orang-orang yang sedang joging

di jalanan membantu menggendong Jajrit.” (Liye, 2016:72).

“ Ketika memangkunya di atas angkutan umum, mata kami bersitatap

sejenak. Saat itu aku tahu bahwa masalah kami sudah selesai. Tidak ada

lagi sinar benci di matanya.” (Liye, 2016:72).

Kutipan novel di atas, memaparkan sebuah keikhlasan yang

dimiliki seseorang dalam membantu orang yang selama ini sangat

membencinya dan selalu membuat masalah kepadanya. Ia bertindak

Page 103: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

87

cepat dan tidak peduli apakah orang yang ia selamatkan menyukainya

ataukah membencinya. Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana caranya

menolong orang tersebut sebelum terlambat.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang keikhlasan. Yang terdapat

pada surat Al-Gafir ayat 14:

Artinya: “Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada

Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai Nya”. (Al-Gafir:14)

(Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013:468).

Pada ayat di atas, sudah jelas bahwa kita harus ikhlas dalam

melakukan sesuatu. Seperti halnya kita ikhlas dalam beribadah dan

beragama kepada Allah.

11. Kejujuran

Jujur merupakan kesesuaian antara hati, perkataan, dan perilaku.

Jika diantara ketiganya ada yang tidak sesuai, maka belum bisa dikatakan

jujur. Karena kejujuran itu sumbernya dari hati.

Pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong terdapat kutipan yang

menunjukkan nilai pendidikan karakter yaitu kejujuran. Hal tersebut

terdapat pada kutipan:

Page 104: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

88

“Dan kau lupa, Ayah dikenal seluruh kota sebagai pegawai yang jujur

dan sederhana. Dia tidak kaya. Dia bukan pejabat tinggi, tetapi

martabatnya tidak tercela. Tidak pernah berbohong.” (Liye, 2016:273).

Kutipan novel di atas, memaparkan seseorang yang sudah terkenal

akan kesederhanaan dan kejujurannya dalam kehidupannya di kota tempat

tinggalnya. Dari semua kalangan mulai pejabat tinggi dan sopir angkutan

mengenalnya karena kejujurannya tersebut. Meskipun hanya sebagai

pegawai, namun banyak orang yang segan dan menghormatinya seperti

menghormati pejabat tinggi. Bahkan pejabat tinggi sekalipun merasa iri

dengannya karena banyak sekali orang yang mengenal dan

menghormatinya.

Dalam Al-Qur’an diterangkan tentang kejujuran. Yang terdapat

pada surat Al-Maidah ayat 8:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!jadilah kamu sebagai

penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan

janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk

berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada

Page 105: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

89

takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Teliti

terhadap apa yang kamu kerjakan”. (Al-Maidah:8) (Kementrian Agama

Republik Indonesia, 2013:108).

Ayat di atas sudah jelas bahwa Allah memerintahkan manusia

untuk menjadi makhluk yang senantiasa menegakkan kebenaran dan

keadilan. Orang-orang yang selalu berkata jujur, menegakkan kebenaran

dan keadilan dalan kehidupan sehari-harinya akan di percaya oleh orang

lain dan kejujuran akan membawa keberkehan tersendiri untuknya.

B. Relevansinya Terhadap Karakter Remaja di Era Globalisasi

Pendidikan karakter merupakan salah satu komponen inti dalam

mewujudkan negara yang maju melalui generasi penerus bangsa yang

berkualitas. Dengan adanya pendidikan karakter, generasi penerus bangsa

akan memiliki kepribadian yang lebih baik dan berkualitas dalam

membangun negara. Sampai saat ini dunia pendidikan di Indonesia dinilai

belum mendorong pembangunan karakter bangsa. Pendidikan kita kehilangan

nilai-nilai luhur kemanusiaan, padahal pendidikan seharusnya memberikan

pencerahan nilai-nilai luhur itu sendiri.

Di era globalisasi ini, masih banyak orang tua yang tidak

memperhatikan moral anak-anaknya. Dengan berbagai alasan, seperti karena

kesibukan yang membuat mereka tidak memperhatikan anak-anaknya.

Page 106: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

90

Padahal masa remaja merupakan masa dimana seseorang mencari jati dirinya

dengan berbagai macam cara, tingkah laku, sikap yang kadang-kadang apabila

tidak dikontrol dan dikendalikan akan terjurumus pada perbuatan-perbuatan

yang negatif (Syafaat dkk, 2008:95). Hal tersebut berdampak pada anak-anak

yang merasa bahwa mereka bebas melakukan hal apapun, seperti anak

Sekolah Dasar yang sudah berani merokok, padahal ia tahu bahwa ia belum

cukup umur untuk hal tersebut. Remaja yang mulai mengkonsumsi narkoba,

anak yang membantah dan tidak mendengarkan nasihat orang tuanya, dan lain

sebagainya.

Di era teknologi seperti sekarang ini lebih memudahkan manusia

dalam melakukan apa saja. Bahkan dapat dijadikan alternative menghibur

diri. Seperti sekarang ini yang sedang diminati banyak orang dari berbagai

kalangan dan usia adalah dengan adanya game online. Game online yang

banyak diminati ini ternyata menjadi salah satu penyebab merosotnya moral

masyarakat. Bagaimana tidak, saat ini game online bagaikan kebutuhan yang

menjadi prioritas utama.

Rusaknya karakter remaja sudah sangat jelas terlihat dan bukan

menjadi rahasia lagi. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Selain

pendidikan dan perhatian orang tua dalam keluarga, namun juga kurangnya

ilmu agama yang didapatkan baik di sekolah maupun di keluarga atau

lingkungannya. Bahkan bukan hanya game online saja yang merusak karakter

Page 107: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

91

remaja saat ini. Akan tetapi masih banyak faktor lainnya yang dapat merusak

moral remaja. Namun pada saat ini yang sedang banyak dikeluhkan yaitu

adanya game online.

Dengan adanya game online banyak orang yang kecanduan sehingga

menyebabkan seseorang melupakan pekerjaan atau kewajibannya. Semua

waktu dan kesempatan sekecil apapun digunakan untuk menyelesaikan game

tersebut. Mereka lebih memilih membuang waktu untuk menyelesaikan game

online ketimbang menghabiskan waktu untuk membaca buku walaupun hanya

sehalaman. Ini merupakan salah satu penyebab berkurangnya minat baca

pada masyarakat.

Bukan hanya mengenai membuang-buang waktu dan menurunnya

minat membaca, akan tetapi berkurangnya interaksi sosial. Hal ini sudah

sering kita jumpai dibelahan sudut mana saja. Seperti, di angkutan umum, di

terminal, di bandara, bahkan di rumah, dan tempat-tempat lainnya. Banyak

orang yang lebih memilih sibuk dengan ponselnya ketimbang sibuk

mengobrol dan memperhatikan keadaan sekitarnya. Mereka lebih asyik

bermain ponsel dan game online ketimbang mengobrol dengan orang di

sebelahnya. Bahkan ketika sedang diajak mengobrol, lebih memilih

memperhatikan ponselnya ketimbang memperhatikan lawan bicaranya.

Page 108: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

92

Hal tersebut berdampak buruk bagi remaja khususnya. Karena remaja

lah yang diserang, dan menyebabkan moral mereka semakin merosot.

Padahal masa depan bangsa berada di tangan remaja. Jika karakter remaja

saat ini sudah dikatakan rusak, maka bagaimana dengan nasib bangsa ini

kedepannya.

Bukan hanya game online saja yang menyebabkan terjadinya

merosotnya moral remaja di era globalisasi sekarang ini. Masih banyak kasus

dan permasalahan yang mengakibatkan merosotnya mora remaja. Diketahui

dari detikNews pada Selasa, 30 Januari 2018 terjadi perampasan Handphone

dan pemalakan yang dilakukan dua orang pelajar SMK di Magelang. Kedua

pelajar SMK swasta di Magelang melakukan pemerasan terhadap sesama

pelajar di kawasan Sumogawe, Kecamatan, Kabupaten Semarang. Mereka

melakukan perampasan tidak hanya sekali saja, akan tetapi sudah melakukan

aksinya sebanyak lima kali, yakni di wilayah Kabupaten Semarang sekali,

wilayah Temanggung Sekali dan tiga kali di wilayah Magelang. Sasaran

mereka adalah pelajar yang sama-sama membolos dengan cara membututi dan

sasaran yang dipilih merupakan musuh di sekolahnya. Hasil dari pemerasan

tersebut digunakan untuk membeli rokok yang akan dinikmati bersama

teman-temannya yang ikut serta membantu aksinya tersebut.

Hal tersebut sudah jelas bahwa remaja di era globalisasi ini sudah

tidak memiliki rasa takut akan melakukan hal-hal negative. Padahal mereka

Page 109: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

93

tahu apa yang dilakukan adalah hal yang salah. Hal tersebut dikarenakan

beberapa faktor seperti kurangnya perhatian dan kasih sayang kedua orang

tua, tingginya gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi

keluarga, salah dalam memilih teman, kurangnya penanaman ilmu agama, dan

masih banyak faktor lainnya. Dengan begitu mereka akan merasa tidak puas

dan akan melakukan apa saja yang dapat memenuhi keinginan mereka yang

tidak mereka dapatkan didalam keluarga.

Ini merupakan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan negara

yang maju dengan terbentuknya generasi penerus bangsa yang berkarakter.

Bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, akan tetapi tanggung jawab

keluarga dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan. Pendidikan dalam

keluargalah yang merupakan faktor penting dalam pendidikan kepribadian

anak remaja karena mereka memiliki banyak waktu di rumah dengan

keluarga. Melihat beberapa fenomena yang merusak moral remaja saat ini,

maka sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk membuka mata dan

melihat fenomena yang terjadi saat ini.

Page 110: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai materi pendidikan karakter yang terkandung pada novel Ayahku

(Bukan) Pembohong di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Disiplin, adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

b. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

c. Peduli, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

d. Kemandirian, adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

e. Tanggung jawab, adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa).

Page 111: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

95

f. Penuh kasih sayang, adalah sikap memiliki dan menunjukkan perasaan

penuh kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh kelembutan.

g. Rasa ingin tahu, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

h. Santun, adalah berperilaku sopan, berbudi bahasa halus sebagai

perwujudan rasa hormat dengan orang lain.

i. Kesederhanaan, yakni sikap dan perilaku yang menunjukkan

kesahajaan dan tidak berlebihan dalam berbagai hal.

j. Keikhlasan, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan

suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya.

k. Kejujuran, yakni sikap dan peilaku seseorang yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan

perbuatannya.

2. Relevansinya terhadap karakter pada remaja di era globalisasi

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye ini adalah

salah satu cara untuk menyampaikan nilai-nilai pendidikan karakter yang

harus ditanamkan pada anak sejak dini. Karena pada usia dini atau sering

dikenal dengan usia emas, anak-anak dengan mudah menerima informasi

yang didapatkan dan sangat pada usia tersebut sangat menentukan

kemampuas anak dalam mengembangkan potensinya, selain itu agar

Page 112: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

96

mereka memiliki karakter yang berkualitas. Karena seorang anak

merupakan generasi penerus bangsa selanjutnya. Pada dasarnya generasi

penerus bangsa tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, akan tetapi

juga yang memiliki kerakter kepribadian yang baik.

Keluarga memiliki peran penting dan utama dalam pembentukan

karakter anak yang berkualitas, meskipun pembentukan karakter tersebut

dilakukan dengan hal-hal yang kecil dan sederhana. Ketika sudah terbiasa

melakukan hal-hal kecil dan sederhana tersebut, maka akan sangat mudah

dan terbiasa pula dengan hal-hal yang tidak sederhana. Karena setiap

orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak-

anaknya.

Terlebih pada era globalisasi saat ini, banyak sekali hal-hal negatif

yang menjadikan remaja sasaran utamamnya. Jika perhatian dan kasih

sayang kedua orang tua tidak mereka dapatkan di rumah, maka akan

sangat mudah sekali hal-hal negatif tersebut menyerang mereka dan

menjadikan mereka remaja yang tidak memiliki karakter yang baik.

Padahal remaja atau pemuda merupakan generasi penerus bangsa, harapan

bangsa dalam memajukan negaranya.

Page 113: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

97

B. Saran

1. Bagi Orang Tua

Keluarga merupakan sentral dalam menanamkan pendidikan

karakter pada anak-anak. Karena tidak hanya seorang guru saja yang

bertanggung jawab akan karakter anak. Orang tua yang mengajarkan dan

membiasakn berperilaku baik atau berkarakter yang baik pada anaknya

sejak usia dini, maka hingga dewasa anak-anak tersebut akan memiliki

karakter yang baik dari anak-anak lainnya.

2. Bagi Dunia Sastra

Dalam membuat sebuah karya sastra, sebaiknya tidak hanya

memperhatikan penampilan luarnya saja agar memiliki nilai jual yang

tinggi. Akan tetapi lebih memperhatikan isi dan pesan-pesan yang dapat

diambil dari karya sastra tersebut bagi pembacanya. Maka karya sastra

tersebut akan menjadi sebuah karya sastra yang berkualitas baik dari segi

penampilan maupun segi isinya.

3. Bagi Dunia Pendidikan

Dalam proses pembelajaran baik didalam kelas maupun di luar

kelas, seorang pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam

menyampaikan materi agar peserta didik tidak merasa bosan dengan

metode pembelajaran yang digunakan. Mengingat di era globalisasi

Page 114: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

98

sekarang ini anak-anak lebih aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi.

4. Bagi Dunia Penelitian

Dalam melakukan penelitian sebaiknya tidak hanya mengkaji

lingkungan sekitar, akan tetapi juga dapat mengkaji karya-karya inspiratif

yang belum diketahui banyak orang.

Page 115: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dwiyanto, Djoko dan Gatut Saksono. 2012. Nilai Pendidikan Karakter Berbasis

Pancasila. Yogyakarta: Ampera Utama.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Widyatama.

Kurniasari, Anna Nurlaila. 2014. Sarikata Bahasa dan Sastra Indonesia

Superkomplet. Yogyakarta: CV Solusi Distribusi.

Liye, Tere.2016. Ayahku (Bukan) Pembohong. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Maslikhah. 2017. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trustmedia Publishing.

Muslich, Mansur. 2015. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Najib, dkk. 2016. Manajemen Strategik Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Gava Media.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. 2013. Pendidikan Karakter Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2014. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan

Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Pers.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berperadapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 116: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

101

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan

Karakter Di SD.

Yahya, Harun. 2003. Keikhlasan Dalam Paparan Al-Qur’an. Jakarta Selatan:

Senayan Abadi Publishing.

Zuchdi, Darmiati, dkk. 2013. Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi

di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.

Rahtomo, Bayu Cahyo. 2014. Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Amelia Karya

Tere Liye Dan Relevansinya Bagi Anak Usia Madrasah Ibtidaiyah (MI.

Skripsi ini tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga.

Sakti, Reny Nawang. 2013. Nilai Pendidikan Karakter Novel Bumi Cinta Karya

Habiburrahman El-Shirazy Dan Relevansinya Terhadap Materi

Pembelajaran Sastra Di SMA. Skripsi ini tidak diterbitkan. Yogyakarta:

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri

Yogyakarta.

Lestari, Lusy Tri. 2018. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Sang Pemimpi Karya

Andrea Hirata Dan Pembelajarannya di SMA. Skripsi ini tidak

diterbitkan. Lampung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Lampung.

Kementerian Agama Republik Indonesia. 2013. Al-Qur’an Al-Karim dan

Terjemahnya. Surabaya: Halim Publishing dan Distributing.

http://tanya-biografi.blogspot.co.id/2013/01/biografi-tere-liye.html?m=1#.WvMJUp-

yTqA//diakses pada 9 Mei 2018 pukul 21:47.

https://googleweblight.com/i?u=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tere_Liye_(penulis)

&hl=id=ID//diakses pada 9 Mei 2018 pukul 21:51.

https://googleweblight.com/i?u=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-

3841439/rampas-hp-dua-pelajar-smk-di-magelang-ditangkap-polisi-

semarang&hi=id-ID&tg-192&pt-12/diakses pada 27 Agustus pukul

01:58.

Page 117: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

102

`DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Ida Risqi Afita

2. Tempat/tanggal lahir : Ketapang, 24 Maret 1997

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Kemiri Rt/Rw 02/02 Gebang, Purworejo

B. Pendidikan

1. SD Negeri Kemiri lulus tahun 2008

2. SMP YBK Loano lulus tahun 2011

3. MAN Purworejo lulus tahun 2014

4. S1 IAIN Salatiga lulus tahun 2018

Salatiga, 21 September2018

Penulis

Ida Risqi Afita

Page 118: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

103

Page 119: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

104

Page 120: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

105

Page 121: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

106

Page 122: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

107

Page 123: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

108

Page 124: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

109

Page 125: NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4385/1/IDA RISQI...Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai materi pendidikan karakter

110