nigella sativa as anti inflam

28
UNIVERSITAS INDONESIA ANTIINFLAMASI TUGAS MATA KULIAH BAYU DWI SISWANTO 1206306640 FAKULTAS FARMASI PROGRAM MAGISTER HERBAL DEPOK

Upload: bayu-ds-drdipl-cidesco

Post on 06-Aug-2015

181 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nigella Sativa as Anti Inflam

UNIVERSITAS INDONESIA

ANTIINFLAMASI

TUGAS MATA KULIAH

BAYU DWI SISWANTO

1206306640

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM MAGISTER HERBAL

DEPOK

NOVEMBER 2012

Page 2: Nigella Sativa as Anti Inflam

1.PENDAHULUAN

1.1 INFLAMASI

Inflamasi merupakan respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan

oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zatmikrobiologi. Antiinflamasi adalah usaha

tubuh untuk menginaktifasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan

dan mengatur perbaikan derajat jaringan (Mycek, dkk., 2001).

Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme pertahanan dimana tubuh berusaha untuk

menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk

mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan, ketika proses inflamasi berlangsung terjadi

reaksi vaskuler dimana cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih dan mediator kimia

berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi berbagai mediator kimia dilepaskan

selama proses inflamasi (Kee dan Hayes, 1993).

Inflamasi (radang) biasanya dibagi menjadi 3 fase yaitu:

1. Inflamasi akut,

2. Respons imun, dan

3. Inflamasi kronis.

1.1.1 Inflamasi akut

Inflamasi akut merupakan respon langsung dari tubuh terhadap cedera atau kematian

sel. Tanda-tanda pokok peradangan akut mencakup kemerahan (rubor), panas (kalor),

rasa sakit (dolor),pembengkakan (tumor), dan perubahan fungsi (fungsio laesa).

Peristiwa penting pada peradangan akut adalah dilatasi pembuluh darah dan perubahan

permeabilitas pembuluh-pembuluh yang sangat kecil yang mengakibatkan kebocoran

protein, sehingga terjadi pembentukan eksudat seluler berupa emigrasi neutrofil

polimmorf ke dalam rongga ekstravaskuler yang kemudian menimbulkan

pembengkakan jaringan (Price & Wilson, 1994; Underwood, 1999)

Page 3: Nigella Sativa as Anti Inflam

1.1.2 Respon imun

Respon imun terjadi bila sejumlah sel yang mampu menimbulkan kekebalan diaktifkan

untuk merespon organisme asing atau substansi antigenik yang terlepas selama respon

terhadap inflamasi akut dan kronis. Akibat dari respon imun bagi tuan rumah mungkin

menyerang menjadi difagositosis atau dinetralisir. Sebaliknya, akibat tersebut juga dapat

bersifat kronis tanpa penguraian dari proses cedera yang mendasarnya. (Katzung, 2009).

1.1.3 Inflamasi Kronis

Inflamasi kronik didefinisikan sebagai proses radang dimana limfosit, sel plasma, dan

makrofag lebih banyak ditemukan, dan biasanya disertai pula dengan pembentukan

jaringan granulasi, yang menghasilkan fibrosis. Radang akut dapat menjadi radang

kronik apabila membentuk rongga abses yang terletak di dalam, dan pembuangannya

berlangsung lama atau tidak lancar, sewaktu proses pembuangan berlangsung,

terbentuk pula penebalan dinding abses yang terdiri dari jaringan granulasi dan jaringan

ikat fibrosa. Oleh karena itu dinding abses yang kaku menyebabkan tidak terjadinya

penyatuan sewaktu pembuangan berlangsung, dan sisa pus di dalam rongga abses

mengalami organisasi dengan tumbuhnya jaringan granulasi, yang pada akhirnya akan

diganti dengan jaringan parut fibrosa. Contoh inflamasi kronik adalah inflamasi akibat

tuberkolosis, asthma, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis dan lupus erythematosus

sistemik (Underwood, 1999).

Tanda-tanda utama inflamasi akut :

a. Warna kemerahan (rubor)

Jaringan yang mengalami radang akut tampak berwarna merah, seperti pada kulit terkena

sengatan matahari, selulitas karena infeksi bakteri atau konjungtivitas akut. Warna

kemerahan ini akibat adanya dilatasi pembuluh darah kecil dalam daerah yang mengalami

kerusakan (Underwood, 1999).

Page 4: Nigella Sativa as Anti Inflam

b. Panas (Kalor)

Peningkatan suhu banyak tampak pada bagian perifer (tepi), seperti pada kulit.

Peningkatan suhu ini diakibatkan oleh meningkatnya aliran darah melalui daerah tersebut

mengakibatkan sistem vaskuler dilatasi dan mengalirkan daerah yang hangat pada daerah

tersebut. Demam sistemik sebagai hasil dari beberapa mediator kimiawi, proses radang

juga ikut meningkatkan temperatur lokal (Underwood, 1999).

c. Bengkak (Tumor)

Pembengkakan sebagai hasil adanya edema merupakan suatu akumulasi cairan dalam

rongga ekstra vaskuler yang merupakan bagian dan cairan eksudat dan dalam jumlah

sedikit kelompok sel radang yang masuk dalam daerah tersebut (Underwood, 1999).

d. Rasa sakit (Dolor)

Pada radang akut rasa sakit merupakan salah satu gambaran yang dikenal baik oleh

penderita rasa sakit sebagian disebabkan oleh regangan atau distorsi jaringan akibat

edema dan terutama karena adanya tekanan di dalam rongga abses. Beberapa mediator

kimiawi pada radang akut termasuk, prostaglandin, dan serotonin diketahui juga

menyebabkan rasa sakit. (Underwood, 1999).

e. Hilangnya Fungsi (Fungsio laesa)

Hilangnya fungsi yang diketahui merupakan konsekwensi dari suatu proses radang.

Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik dilakukan secara langsung ataupun reflek

akan mengalami hambatan rasa sakit. Pembengkakan yang hebat secara fisik

mengakibatkan kurangnya gerak jaringan (Underwood, 1999).

1.2. MEKANISME INFLAMASI

Proses inflamasi dimulai dari stimulus yang akan mengakibatkan kerusakan sel, sebagai reaksi

terhadap kerusakan sel maka sel tersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang

diantaranya adalah asam arakidonat. Setelah asam arakidonat tersebut bebas akan diaktifkan

oleh beberapa enzim, diantaranya siklooksigenase dan lipooksigenase. Enzim tersebut merubah

asam arakidonat ke dalam bentuk yang tidak stabil (hidroperoksid dan endoperoksid) yang

selanjutnya dimetabolisme menjadi leukotrin, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan.

Page 5: Nigella Sativa as Anti Inflam

Bagian prostaglandin dan leukotrin bertanggung jawab terhadap gejala-gejala peradangan

(Katzung, 2009).

1.3 METODE UJI ANTIINFLAMASI

1.3.1 Metode Pembentukan Edema Buatan

Salah satu teknik yang paling umum digunakan berdasarkan kemampuan agen tersebut untuk

menghambat produksi edema di kaki belakang tikus setelah injeksi agen radang yang kemudian

diukur volume radang. Volume edema diukur sebelum dan sesudah pemberian zat yang diuji.

Beberapa iritan yang dipakai sebagai penginduksi edema antara lain formalin, kaolin, ragi, dan

dekstran. Iritan yang umum digunakan dan memiliki kepekaan yang tinggi adalah karagen

(Vogel, 2002).

Test formalin

Mencit galur ICR jantan (18-25 gr) dikelompokkan secara acak kedalam 4 grup (n=8). Termasuk

kedalamnya kelompok normal dan positif control dan kelompok sampel uji. Kelompok kontrol

hanya diberi pembawa, positif kontrol, indometasin (10mg/kg ip) dilarutkan dalam tween 80

plus 0.9% (w/v) larutan salin dan diberikan secara IP pada volume 0.1ml/10 g. Satu jam sebelum

pengujian, hewan ditempatkan pada kandang standar ( ukuran 30x12x13 cm) yang digunakan

sebagai tempat observasi.Sampel diberikan secara peroral 60 menit sebelum injeksi formalin.

Indometasin diadministrasikan 30 menit sebelum injeksi formalin. 20 µl formalin 1% dinjeksikan

pada permukaan dorsal dari tapak kaki kanan. Dan waktu tapak kaki meregang dicatat. 5 menit

setelah injeksi formalin disebut fase awal, dan waktu 15-40 menit disebut fase akhir. Waktu

yang dibutuhkan untuk merega ngkan tapak kaki dihutng dengan stopwatch. Aktivitas diukur

dalam interval waktu 5 menit.

1.3.2 Metode Pembentukan Eritema

Metode ini berdasarkan pengamatan secara visual terhadap eritema pada kulit hewan yang

telah dicukur bulunya. Marmot secara kimiawi dihilangkan bulunya dengan suspense barium

sulfat, 20 menit kemudian dibersihkan dengan air hangat. Hari esoknya senyawa uji

disuspensikan dan setengah dosisnya diberikan 30 menit sebelum pemaparan UV. Setengahnya

Page 6: Nigella Sativa as Anti Inflam

lagi setelah 2 menit berjalan pemaparan UV. Eritema dibentuk akibat iritasi sinar UV berjarak 20

cm diatas marmot. Eritema dinilai 2 dan 4 jam setelah pemaparan (Vogel, 2002).

1.3.3 Metode Iritasi dengan Panas

Metode ini berdasarkan pengukuran luas radang dan berat edema yang terbentuk setelah

diiritasi dengan panas. Mula-mula hewan diberi zat warna tripan biru yang disuntik secara IV,

dimana zat ini akan berikatan dengan albumin plasma. Kemudian pada daerah penyuntikan

tersebut dirangsang dengan panas yang cukup tinggi. Panas menyebabkan pembebasan

histamine endrogen sehingga timbul inflamasi. Zat warna akan keluar dari pembuluh darah

yang mengalami dilatasi bersama-sama dengan albumin plasma sehingga jaringan yang

meradang kelihatan berwarna. Penilaian derajat inflamasi diketahui dengan mengukur luas

radang akibat perembesan zat ke jaringan yang meradang. Pengukuran juga dapat dilakukan

dengan menimbang edema yang terbentuk, dimana jaringan yang meradang dipotong

kemudian ditimbang (Vogel, 2002).

1.3.4 Metode Pembentukan Kantong Granuloma

Metode ini berdasarkan pengukuran volume eksudat yang terbentuk di dalam kantong

granuloma. Mula-mula benda terbentuk pellet yang terbuat dari kapas yang ditanam di bawah

kulit abdomen tikus menembus lapisan linia alba. Respon yang terjadi berupa gejala iritasi,

migrasi leukosit dan makrofag ke tempat radang yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan

timbul granuloma (Vogel, 2002).

1.3.5 Metode Iritasi Pleura

Metode ini berdasarkan pengukuran volume eksudat yang terbentuk karena iritasi dengan

induktor radang. Adanya aktivitas obat yang diuji ditandai dengan berkurangnya volume

eksudat. Obat diberikan secara oral. Satu jam kemudian disuntik dengan induktor radang

seperti formalin secara intra pleura. Setelah 24 jam, hewan dibunuh dengan eter lalu rongga

pleura dibuka dan volume eksudat diukur (Vogel,2002)

Page 7: Nigella Sativa as Anti Inflam

1.3.6. Metode Induksi Oxazolon Edema Telinga Mencit.

Pada percobaan ini telinga tikus diinduksi 0.01 ml 2% larutan oxazolon ke dalam telinga kanan.

Inflamasi terjadi dalam 24 jam. Kemudian hewan dikorbankan dibawah anastesi lalu dibuat

preparat dengan 8 mm dan perbedaan berat preparat menjadi indikator inflamasi

udem(Vogel,2002).

1.3.7 Karagenan

Karagenan diperoleh dari ekstrak rumput laut merah (Rhodopyceace). Karagenan larut dalam

air, tetapi sedikit larut dengan pelarut lainnya, umumnya diperlukan pemanasan agar

karagenan larut semua. Biasanya pemanasan dilakukan pada suhu 50˚C sampai 80˚C (Suyanti,

2010). Penggunaan karagenan sebagai penginduksi radang memiliki beberapa keuntungan

antara lain: tidak meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan jaringan dan memberikan

respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi dibanding senyawa iritan lain seperti

dextran 1% dan egg white fresh undiluted (Aggraini, 2008).

Cara Uji:

Mencit jantan galur ICR (18-25 gr) dipuasakan 24 jam sebelum masa percobaan dengan tetap

diberi minum. 50 µl suspensi 1% karagenan dilarutkan dalam larutan salin dinjeksikan pada

tapak kaki kanan mencit.Sampel dan indometasin dilarukan dalam tween 80 plus 0.9% (w/v)

larutan salin. Konsentrasi final dari tween 80 tidak boleh lebih dari 5% dan tidak menyebabkan

inflamasi yang berarti. 2 jam sebelum dinduksi, diberikan sampel dengan 2 tingkatan dosis

secara oral. Indometasin (10 mg/kg ip) diinjeksikan 90 menit sebelum induksi. Udema pada

tapak kaki segera dihitung setlah injeksi karagenan (interval waktu 1,2,3,4,5,6 jam) dengan

menggunakan pletismometer. Derajat udema dievaluasi dengan rasio:

a= volume tapak kaki kanan setelah induksi karagenan

b= volume tapak kaki kanan sebelum induksi karagenan

Derajat Udema= a/b

Page 8: Nigella Sativa as Anti Inflam

2. TANAMAN BERKHASIAT ANTIINFLAMASI

Berikut daftar tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi (Shailasree,2012)

No. Tanaman Latin Tanaman Nama Tanaman Kandungan Kimia berkhasiat Antiinflamasi

1 Abrus precatorius Linn.Suku – Fabaceae

Saga, Crab’s eye, Gunjaa Abruquinone A

2 Acacia catechu (Linn. f.)WilldSuku – Mimosaceae

Catechu, Khadira Epicatechin, quercetin, catechin

3 Aegle marmelos (L.) Corr.Suku – Rutaceae

Bael tree, Bilva Petroleum ether fraction

4 Aglaia elaeagnoidea Benth.*Sinonims - Aglaia roxburghiana Miq.Hiern Benth.;Suku – Meliaceae

Priyangu Roxburghiadiol A and B

5 Alstonia scholaris (L.) R. Br.Sinonim- Echites scholaris (Linn.).Suku- Apocynacea

Devil’s tree, Saptaparna Picrinine, vallesamine, scholaricine,16-formyl-5a-methoxystrictamine, picracinal,tubotaiwine

6 Andrographis paniculata Wall.Sinonims - Justicia latebrosa Russ.,Suku - Acanthaceae

Sambiloto, Creat, Kaalmegha

5-hydroxy-7,8-dimethoxyflavone,5-hydroxy-7,8-dimethoxyflavanone,beta-sitosterol dan stigmasterol,ergosterol peroxide,14-deoxy-14,15-dehydroandrographolide, a new compound, 19-O-acetyl-14-deoxy-11,12-didehydroandrographolide; 14 – deoxy -11,12-didehydroandrographolide danandrographolide

7 Artocarpus hirsutus Lam.*Sinonim - Artocarpus hirsuta Lam.Suku – Moraceae

Artocarpesin

8 Bacopa monnieri (L.) Penn.Sinonims- Gratiola monnieria L.Herpestes monnieria (L.) KunthSuku- Scrophulariaceae

Thyme-leaved Gratiola,Braahmi

Ekstrak metanol

9 Bauhinia variegata Linn.Sinonims- Phanera variegata (L.)Benth.;Suku – Caesalpiniaceae

Mountain Ebony, Kaanchanaara

Ombuin, kaempferol

10 Berberis tinctoria Lesch.Suku -Berberidaceae

Berberine

Page 9: Nigella Sativa as Anti Inflam

No. Tanaman Latin Tanaman Nama Tanaman Kandungan Kimia berkhasiat Antiinflamasi

11 Biophytum sensitivum DC.Sinonim – Oxalis sensitiva Linn.Suku – Oxalidaceae

Lajjaalu Amentoflavone

12 Boswellia serrata Roxb.Suku – Burseraceae

Indian Frankincense, Shallaki

Boswellic acids, 3-O-acetyl-11-keto-bboswellicacid

13 Butea monosperma (Lam.) Taub.Sinonim - Butea frondosa Koenigex Roxb.Suku – Fabaceae

Flame of the forest, Paalasha

Isobutrin, butrin, buteinIsobutrin

14 Caesalpinia sappan Linn.Sinonim - Biancaea sappan TodaroSuku – Caesalpiniaceae

Sappan, Pattanga Ekstrak metanol

15 Celastrus paniculatus Willd.Sinonim- Celastrus dependens Wall.Suku-Celastraceae

Jyotishmati Ekstrak metanol

16 Centella asiatica (Linn.) UrbanSinonim - Hydrocotyle asiatica L.Suku – Apiaceae

Pegagan, Asiatic Pennywort,Manduukaparni

Asiaticoside, terminoloside, madecassoside

17 Cyperus rotundus Linn.Sinonims- Chlorocyperus rotundus (L.) Palla, Pycreus rotundus (L.) HayekSuku- Cyperaceae

Nut Grass, Musta Sesquiterpenes -β -selinene, isocurcumenol,nootkatone and aristolone, triterpeneoleanolicacid

18 Eclipta prostrata Roxb.Sinonim - Eclipta alba (L.) Hassk.Suku - Asteraceae

Patikan kebo, Trailing Eclipta Plant,Bhringaraaja

Ekstrak metanol

19 Embelia ribes Burm. f.Suku – Myrsinaceae

Embelia, Vidanga Embelin and its 2, 5-isobutylmine salts

20 Ficus benghalensis Linn.Suku - Moraceae

Banyan tree, Vata Aqueous extract

21 Garcinia indica (Thouars) Choisy*Sinonim - Garcinia purpurea Roxb.Suku – Clusiaceae

Kokam Butter tree, Vrkshaamla

Garcinol dan turunannya

22 Gloriosa superba Linn.Suku - Liliaceae

Glory Lily, Laangali Ekstrak

23 Morinda citrifolia Linn.Sinonim - Morinda bracteata Roxb.Suku – Rubiaceae

Noni, Indian Mulberry, Ashyuka

Ekstrak

24 Myristica fragrans HouttSuku – Myristicaceae

Pala, Nutmeg, Jaatiphala Macelignan

25 Phyllanthus amarus Schum. & Thonn.Suku – Euphorbiaceae

Meniran, Bhuumyaamalaki

Ekstrak etanol/air dan heksan

Page 10: Nigella Sativa as Anti Inflam

No. Tanaman Latin Tanaman Nama Tanaman Kandungan Kimia berkhasiat Antiinflamasi

26 Phyllanthus emblica Linn.Sinonims - Embelica officinalis Gaertn.Suku – Euphorbiaceae

Gallic acid, methyl gallate, corilagin, furosin,geraniin

27 Pterocarpus marsupium Roxb.Suku – Fabaceae

Indian Kino Tree, Asana Ekstrak

28 Rubia cordifolia Linn.Sinonim - Rubia munjesta Roxb.Suku – Rubiaceae

Indian Madder, Manjishthaa

Ekstrak

29 Saraca asoca (Roxb.) De WildeSinonim - Saraca indica auct. non L.Suku – Caesalpiniaceae

Ashoka tree, Ashoka Ekstrak

30 Semecarpus anacardium Linn. f.Suku - Anacardiaceae

Marking Nut, Bhallaataka Anacardoside

31 Sida cordifolia LinnSuku- Malvaceae

Country Mallow, Balaa 5 -Hydroxymethyl-1 -(1,2,3,9-′ ′tetrahydropyrrolo[2,1-b] quinazolin-1-yl)-heptan-1-one

32 Terminalia arjuna (Roxb.) W. & A.Suku – Combretaceae

Arjun Terminalia, Arjuna Ekstrak

33 Terminalia chebula Retz.Suku – Combretaceae

Chebulic Myrobalan, Haritaki

Chebulagic acidPadma 28

34 Tribulus terrestris Linn.Suku – Zygophyllaceae

Tribulus, Land-Caltrops, Gokshura

Ekstrak

35 Woodfordia fruiticosa Kurz.Sinonim - Woodfordia floribundaSalisb.Suku – Lythraceae

Fire-flame Bush, Dhaataki Ekstrak air dan metanol

Page 11: Nigella Sativa as Anti Inflam

4. MONOGRAPH TANAMAN

4.1 Nigella sativa linn

4.1.1 Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridaeplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermatophytina

Infradivision : Angiospermae

Class : Magnoliopsida

Superorder : Ranunculanae

Order : Ranunculales

Family : Ranunculaceae

Genus : Nigella L.

Species : Nigella sativa L.

4.1.2 Deskripsi

Terna annual maupun perennial dan tumbuhan berkayu .biji dengan endosperm

yang besar dan lembaga yang kecil.Biji agak keras , bentuk limas ganda dengan

Page 12: Nigella Sativa as Anti Inflam

kedua ujungnya meruncing , limas yang satu lebih pendek dari yang lainya, bersudut

3-4 , panjang 1,5 -2 mm ,lebar lebih kurang 1mm , permukaan luar berwarna hitam

kecoklatan ,hitam kelabu sampai hitam ,berbintik bintik ,kasar ,berkerut ,kadang –

kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.

Pada penampang melintang biji terlihat kulit berwarna coklat kehitaman sampai

hitam ,endosperm berwarna kunikng kemerahan , kelabu ,atau kelabu kehitaman,

lembaga berwarna kuning pucat sampai kelabu.

Bagian yang digunakan sebagai obat : biji

4.1.3 Nama daerah

Jinten Hitam

4.1.4 Nama Asing

Black cumin , Roman coriander, Black seeds, black caraway, black onion seed,

kalonji.

4.1.5 Kandungan kimia

Minyak atsiri ,glukosida saponin , zat pahit ,minyak lemak, glisin,besi, isoleusin,leusin

,d-limonen ,asam linoleat ,lipase ,lisin ,metionin ,asam miristat, nigelin

nigellone ,asam oleat ,asam palmitat ,fenilalanin , fitosterol , kalium ,beta-sitosterol,

alfa-spinasterol, asam stearate , stigmasterol , tannin,threonine, thymohydroquinon,

thymoquinon. (BPOM RI,2006)

4.1.6 Efek farmakologi

Nigella sativa merupakan tanaman berbunga yang ditemukan di seluruh India,

Arab, dan Eropa. Bijinya dikenal sebagai benih hitam atau jintan hitam, digunakan

dalam memasak dan dalam obat tradisional untuk peradangan, infeksi dan kanker.

Konstituen dari Nigella sativa menunjukkan immunomodulatory (1) (2) (11),

antioxidant (15), antiparasitic (13) and hepatoprotective effects (14) in vitro dan dalam

studi pada hewan.

Nigellone, komponen dari Nigella sativa, memiliki kemungkinan dalam

pengobatan diare, asma (21), and hypertension (5) (10) (22). Thymoquinone menunujukan

Page 13: Nigella Sativa as Anti Inflam

kemampuan untuk menghambat –epilepsi pada anak anak dengan kasus kejang

berulang (23). Nigella sativa juga menunjukan kemampuan dalam memperbaiki

munculnya reaksi allergi(12), namun pernah dilaporkan munculnya reaksi dermatitis

kontak allergi saat penggunaan minyak nigella sativa(19).

Bukti juga menunjukkan bahwa Nigella sativa memiliki sifat antikanker.

Konstituen benih, termasuk thymoquinone, mengurangi pertumbuhan dan

ukuran tumor pada tikus (4) (5) (6) (7) (8) (9) ; thymoquinone juga dilaporkan mampu

meningkatkan kemampuan obat anti kanker doxorubicin pada sel sel kanker (25).

Nigella sativa oil, ketika di aplikasikan secara injeksi menunjukan kemampuan untuk

melindungi kerusakan pada jaringan tubuh tikus saat hewan coba tersebut diberikan

perlakuan radiasi (15). Meski penelitian pada manusia jarang dilaporkan namun efek

samping jarang, tetapi dosis tinggi minyak Nigella sativa menyebabkan gangguan

hati dan kerusakan ginjal pada tikus  (7)

Penelitian yang paling hebat mengenai manfaat nigella sativa sebagai anti kanker

, khusunya terbahadap kanker payudara membuahkan hasil yang sesuai seperti yang

diharapkan.

Manfaat nigella sativa yang biasa digunakan

1. Antioxidant

2. Anticarcinogenic

3. Anti-inflammatory

4. Asthma, bronchitis

5. Rheumatism

6. Hypertension

7. Hepatoprotective

Zat aktif yang terkandung pada nigella sativa

Thymoquinine (TQ) (mainly in essential oil) Dithymoquinone (DTQ) (nigellone) Thymol (THY) Thymohydroquinone (THQ)

Page 14: Nigella Sativa as Anti Inflam

Other Components: Alpha-hederin, a triterpene saponin in the seeds Monosaccharides (glucose, rhamnose, xylose, arabinose) Unsaturated fatty acids (linoleic acid, oleic acids (in fixed oil)

(3) (17)

Efek anti inflamasi nigella sativa

1. Kemampuan anti inflamasi penghambatan cel kanker

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chehl N, Chipitsyna G, Gong Q, Yeo CJ, Arafat

HA. , pada universitas Thomas Jefferson ,Philadelphia di departemen bedah. Dimana

penelitian ini bertujuan mengungkapkan peranan zat aktif thymoquinone pada

nigella sativa dalam penghambatan pancreatic ductal adenocarcinoma (PDA).

Penelitian tersebut memiliki bukti baru yang menunjukkan bahwa thymoquinone

(Tq) yang merupaka zat aktif utama konstituen Nigella sativa minyak ekstrak, dapat

meng iinduksi apoptosis dan menghambat proliferasi sel PDA. Tq juga meningkatkan

ekspresi WAF1 p21, menghambat aktivitas histone deacetylase (HDAC), dan

diinduksi histone hyperacetylation. Inhibitor HDAC telah ditunjukkan untuk

memperbaiki peradangan yang terkait kanker.

Mechanisme aksi

Thymoquinone, merupakan unsur terpenting Nigella sativa oil memiliki efek

antioxidant serta mampu mengembalikan tingkat anti oksidant lain ditubuh semisal

lactate dehydrogenase, glutathione, and SOD pada hewan coba (6) (7) (9). Hal inilah

yang dapat menjadi penjelasan bagaiman efek hepatoprotective Nigella

sativa's (3) (4). Penelitian penelitian juga menunjukan bahwa minyak Nigella

sativa memiliki efek anti-inflammatory dengan jalan inhibisi cyclooxygenase and

lipoxygenase (18). Sebuah studi in vitro menunjukkan bahwa nigellone, konstituen

dari ekstrak minyak Nigella sativa biji, dapat menghambat pelepasan histamin dari

Page 15: Nigella Sativa as Anti Inflam

mastosit peritoneal tikus. (10) serta mampu mengurangi gejala allergi pada

manusia. (12). Nigella sativa mampu menurunkan hypertensi pada tikus dengan

perkiraan mekanisme diuretic yang muncul. (5). Nigella sativa juga menunjukan efek

kemampuan mengurangi kontraksi otot polos pada uterine (14)

efek anti oksidant nigella sativa yang kuat Nampak pada kemampuan proteksi

jaringan pada pajanan radiasi.(15). Meski demikian, tidaklah jelas benar apakah

pengaruh pemberian terapi nigella sativa ini .Efek thymoquinone pada hewan coba

tikus menunjukan berkurangnya insiden kejadian tumor lambung. (7). Mekanisme

yang mungkin terjadfi adalah adanya proses inhibisi synthesis DNA (7), serta promosi

terhadap proses apoptosis dengan jalan menginhibisi cell growth pada fase G1 (8).

Adverse Reactions

Pada hewan, 10 mL/kg minyak Nigella sativa secara peroral diberikan untuk tikus

sampai 12 minggu tidak menghasilkan perubahan signifikan dalam hepatic enzim dan

tidak menyebabkan kematian (16). Namun, dosis tinggi sebesar 2 g/kg atau lebih dapat

menyebabkan kerusakan hati dan ginjal pada tikus (7).

Penggunaan topikal minyak murni Nigella sativa menyebabkan dermatitis kontak Alergi

pada dua orang dengan penyakit eksim (19).

Herb-Drug Interactions

Cytochrome P450 substrates: Nigella sativa menginhibsi CYP2D6 and CYP3A4 dan dapat

mempengaruhi konsentrasi intraselluler obat obatan ini. (24).

interaksi herbal di laborat

Dalam studi hewan, Nigella sativa minyak menurun glukosa serum, triglyceride,

kolesterol dan leukosit dan menghitung platelet. Tapi ada peningkatan kadar

hematocrit dan hemoglobin (16) (20).

Page 16: Nigella Sativa as Anti Inflam

DAFTAR PUSTAKA

1. Haq A, Lobo PI, Al-Tufail M, et al. Immunomodulatory effect of Nigella sativa proteins fractionated by ion exchange chromatography. Int J Immunopharmacol 1999;21(4):283-95.

2. Haq A, Abdulatif M, Lobo PI, et al. Nigella sativa: effect on human lymphocytes and polymorphonuclear leukocyte phagocytic activity. Immunopharmacology 1995;30(2):147-55.

3. Ali BH and Blunden G. Pharmacological and toxicological properties of Nigella sativa. Phytother Res 2003;17(4):299-305.

4. Dada MH and Abdel-Rahman MS. Hepatoprotective activity of thymoquinone in isolated rat hepatocytes.Toxicol Lett 1998. 95(1): p. 23-9.

5. El Tahir KE, Ashour MM, al-Harbi MM. The cardiovascular actions of the volatile oil of the black seed (Nigella sativa) in rats: elucidation of the mechanism of action.Gen Pharmacol 1993;24(5):1123-31.

6. El-Abhar HS, Abdallah DM, Saleh S. Gastroprotective activity of Nigella sativa oil and its constituent, thymoquinone, against gastric mucosal injury induced by ischaemia/reperfusion in rats. J Ethnopharmacol 2003;84(2-3):251-8.

7. Badary OA, et al. Inhibition of benzo(a)pyrene-induced forestomach carcinogenesis in mice by thymoquinone. Eur J Cancer Prev 1999;8(5):435-40.

8. Gali-Muhtasib H, Diab-Assaf M, Boltze C, et al. Thymoquinone extracted from black seed triggers apoptotic cell death in human colorectal cancer cells via a p53-dependent mechanism. Int J Oncol2004;25(4): 857-66.

9. Ait Mbarek L, et al. Anti-tumor properties of blackseed (Nigella sativa L.) extracts. Braz J Med Biol Res 2007;40(6):839-47.

10. Chakravarty N. Inhibition of histamine release from mast cells by nigellone. Ann Allergy1993;70(3):237-42.

Page 17: Nigella Sativa as Anti Inflam

11. Islam SN, Begum P, Ahsan T, et al. Immunosuppressive and cytotoxic properties of Nigella sativa. Phytother Res 2004;18(5):395-8.

12. Kalus U, Pruss A, Bystron J, et al. Effect of Nigella sativa (black seed) on subjective feeling in patients with allergic diseases. Phytother Res 2003;17(10):1209-14.

13. Mohamed AM, Metwally NM, Mahmoud SS. Sativa seeds against Schistosoma mansoni different stages.Mem Inst Oswaldo Cruz 2005;100(2):205-11.

14. Iddamaldeniya SS, Thabrew MI, Wickramasinghe SM, et al. A long-term investigation of the anti-hepatocarcinogenic potential of an indigenous medicine comprised of Nigella sativa, Hemidesmus indicus and Smilax glabra. J Carcinog 2006;11.

15. Cemek M, Enginar H, Karaca T, Unak P. In vivo radioprotective effects of Nigella sativa L oil and reduced glutathione against irradiation-induced oxidative injury and number of peripheral blood lymphocytes in rats.Photochem Photobiol 2006;82(6):1691-6.

16. Zaoui A, Cherrah Y, Alaoui K, et al. Effects of Nigella sativa fixed oil on blood homeostasis in rat.J Ethnopharmacol 2002;79(1):23-6.

17. Ghosheh OA, Houdi AA, Crooks PA. High performance liquid chromatographic analysis of the pharmacologically active quinones and related compounds in the oil of the black seed (Nigella sativa L.). J Pharm Biomed Anal 1999;19(5):757-62.

18. Houghton PJ, Zarka R, de las Heras B, Hoult JR. Fixed oil of Nigella sativa and derived thymoquinone inhibit eicosanoid generation in leukocytes and membrane lipid peroxidation. Planta Med 1995;61(1):33-6.

19. Steinmann A, Schatzle M, Agathos M, Breit R. Allergic contact dermatitis from black cumin (Nigella sativa) oil after topical use. Contact Dermatitis 1997;36(5):268-9.

20. Zaoui A, Cherrah Y, Mahassini N, et al. Acute and chronic toxicity of Nigella sativa fixed oil.Phytomedicine 2002;9(1):69-74.

21. Boskabady MH, Javan H, Sajady M, Rakhshandeh H. The possible prophylactic effect of Nigella sativa seed extract in asthmatic patients. Fundam Clin Pharmacol. 2007 Oct;21(5):559-66.

22. Dehkordi FR, Kamkhah AF. Antihypertensive effect of Nigella sativa seed extract in patients with mild hypertension. Fundam Clin Pharmacol. 2008 Aug;22(4):447-52.

23. Akhondian J, Kianifar H, Raoofziaee M, et al. The effect of thymoquinone on intractable pediatric seizures (pilot study). Epilepsy Res. 2011 Jan;93(1):39-43.

Page 18: Nigella Sativa as Anti Inflam

24. Al-Jenoobi FI, Al-Thukair AA, Abbas FA, et al. Effect of black seed on dextromethorphan O- and N-demethylation in human liver microsomes and healthy human subjects. Drug Metab Lett. 2010 Jan;4(1):51-5.

25. Effenberger-Neidnicht K, Schobert R. Combinatorial effects of thymoquinone on the anti-cancer activity of doxorubicin. Cancer Chemother Pharmacol. 2011 Apr;67(4):867-74.

26. Mycek MJ, Harvey RA, Champe PC.Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika; 2001

27. Kee JL, Hayes ER. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Penerjemah:

Anugrah, P. Jakarta: Penerbit EGC; 1993.

28. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC;

1994:p. 426-433.

29. Underwood JCE, editor. General and Systemic Pathology, 4th edition. Churchill

livingstone;2004

30. Katzung B G. Basic and Clinical Pharmacology, 11th Edition. McGraw-Hill; 2009.

31. Vogel HG, Vogel WH. Drug Discovery and Evalution Pharmacological Assay, edisi II.

Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2002

32. Shailasree S, Ruma K, Kini RK, Niranjana SR, Prakash HS. Potential anti-inflammatory

bioactives from medicinal plants of Western Ghats, India. Pharmacognosy

Communications. 2012; 2 (2).

33. Hargono D, Lastari P, Astuti Y, van den Bergh MH. Centella asiatica (L.) Urb. de Padua

LS, Bunyapraphatsara N, Lemmens RHMJ (Editors). Plant Resources of South-East Asia

No. 12(1): Medicinal and poisonous plants 1. Leiden: Backhuys Publisher. 1999:p.190-

194

34. Materia Medika Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 1977:p.34-35

35. Backer CA, Bakhuizen van den Brink. Flora of Java (Spermatophytes Only). Vol. I.

Groningen : Wolters-Noordhoff N.V.P; 1962:p.173.

36. Gruenwald J, Brendler T, Jaenicke C. (Scientific Editors). PDR for Herbal Medicines.

Fourth Edition. New Jersey: Medical Economics Company; 2007:p.396

Page 19: Nigella Sativa as Anti Inflam

37. WHO monographs on selected medicinal plants. Volume 1. Geneva: WHO Press.

2009:p.77-85

38. Sudarsono, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo. Tumbuhan Obat II, Hasil

Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan. Yogyakarta: Pusat Studi Obat Tradisional,

Universitas Gadjah Mada. 2002: p 41-45.

39. DerMarderosian A, Beutler A (Editors). The review of natural products. Fifth Edition.

Missouri: Wolter Kluwer Health; 2008: p.521-524

40. Liu, M., Dai, Y., Yao, X., Li, Y., Luo, Y., Xia, Y., Gong, Z., , Anti-rheumatoid arthritic effect

of madecassoside on type II collagen-induced arthritis in mice, Int. Immunopharmacol.

2008; 8(11): 1561-6.

41. Barnes J, Anderson LA, Phillipson JD. Herbal medicines: A guide for healthcare

professionals. Second edition. London: Pharmaceutical Press. 2002

42. Roth LS. Mosby’s Handbook of Herbs and Natural Supplements. Fourth Edition.

Missouri: Mosby Elsevier; 2010:p.314-315

43. Koh HL, Chua TK, Tan CH. A guide to medicinal plants:An illustrated, scientific and

medicinal approach. Singapore:World Scientific publishing; 2009:

44. Fetrow CW. Avila JR. The Complete Guide to Herbal Medicines. Springhouse:

Springhouse Corp; 2000

45. Departemen Kesehatan RI. Materia Medika, Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;

1989:p 343-347.

46. Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink, 1965, Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol. II,

Wolters-Noordhoff N.V.P.,Groningen, 351.

47. Yu, H., Li, S. Huang, M. T. and Ho, C. T., 2004, Antiinflammatory constituents in noni

(Morinda citrifolia) fruits., IFT Annual Meeting, 33F-28 July 12-16 Las Vegas NV

48. Akihisa, T., Matsumoto, K., Tokuda, H., Yasukawa, K., Seino K., Nakamoto, K., Kuninaga,

H., Suzuki, T., Kimura, Y., 2007, Anti-inflammatory and potential cancer

chemopreventive constituents of the fruits of Morinda citrifolia (Noni), J. Nat. Prod.,

70:754-757.

Page 20: Nigella Sativa as Anti Inflam

49. Kamiya, K., Hamabe, W., Harada, S., Murakami, R., Tokuyama, S., Satake, T., 2008,

Chemical constituents of Morinda citrifolia roots exhibit hypoglycemic effects in

streptozotocin-induced diabetic mice, Biol. Pharm. Bull., 31: 935-938.

50. Deng, S., Palu, A.K., West, B.J., Su, C.X., Zhou, B.N., Jensen, J.C., 2007, Lipoxygenase

inhibitory constituents of the fruits of noni (Morinda citrifolia) collected in Tahiti, J. Nat.

Prod., 70(5): 859-862.

51. Li, R.W., Myers, S.P., Leach, DN., Lin, GD., Leach, G., 2003, A cross-cultural study: Anti-

inflammatory activity of Australian and Chinese plants, J. of Ethnopharmacol., 85: 25–

32.

52. BPOM RI, 2006 , Acuan Sediaan Herbal. Volume kedua edisi pertama 34-36

53. Chin., J.H., Mahfoudh., M., Abas., H.H., 2009, Interactions of Orthosiphon stamineus

and Morinda citrifolia with hepatic aminopyrine metabolism by CYP3A in rats, Phcog.

Mag., 5:55- 60.

54. West, B.J, White, L.D., Jensen, C.J., Palu, A.K., 2009, A doubleblind clinical safety study

of noni fruit juice, Pac. Health Dialog, 15(2): 21-32.