nidasi

8
 PEMBUAHAN, NIDASI DAN PLASENTASI Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerak cepat. Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel-sel primitif tubulus-tubulus testis. Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan hingga masa  pubertas tiba. Pada masa pubertas sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig mulai aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah du a dan menghasilkan spermatosit  pertama. Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua; spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoon. Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam  bulan. Pada waktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium.  jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel. Pada umur 6 - 15 tahun ditemukan 439.000, pada 16 - 25 tahun hanya 34.000. Pada masa menopause semua menghilang. Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan  pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium-oogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada waktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles. Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi, yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti - oleh sebab yang belum diketahul - sampal folikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti dalam profase melosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH melosis (pembelahan ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body) pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak. Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan pertama ovum; pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoon membuahi ovum. Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan di sekitar porsio pada waktu koitus.

Upload: anggyani-raka-siwi

Post on 06-Jul-2015

441 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 1/8

 

PEMBUAHAN, NIDASI DAN PLASENTASI

Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan

nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoon terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepalayang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian

yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornyaspermatozoon dapat bergerak cepat.

Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel-sel primitif tubulus-tubulus testis. Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak 

mengalami perubahan hingga masa

 pubertas tiba. Pada masa pubertas sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel

interstisial Leydig mulai aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yangamat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit

 pertama.

Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua; spermatosit

kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing-masingmemiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari

spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoon.

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan

di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam bulan. Pada waktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium.

 jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel. Pada umur 6 -

15 tahun ditemukan 439.000, pada 16 - 25 tahun hanya 34.000. Pada masa menopause

semua menghilang.

Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan

 pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium-oogonium ke arah korteks ovarii,

hingga pada waktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles.Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi,

yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti - oleh sebab

yang belum diketahul - sampal folikel itu terangsang dan berkembang lagi ke arahkematangan. Sel yang terhenti dalam profase melosis dinamakan oosit pertama. Oleh

rangsangan FSH melosis (pembelahan ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub

(polar body) pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua

ini berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak.

Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan pertama

ovum; pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoon membuahi ovum.

Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan di sekitar porsio pada waktu

koitus.

Page 2: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 2/8

 

Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba, dan

hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla tuba di mana spermatozoon dapat

memasuki ovum yang siap dibuahi. Hanya satu spermatozoon, yang mempunyaikemampuan (capacitation) untuk membuahi. Pada spermatozoon itu ditemukan

 peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus oleh

karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu o1eh mikrofilamen-mikrofilamen fimbriainfundibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial.

Ovum sesudah dilepas oleh ovanium mempunyai diameter 100″ (0,1 mm).

Ditengah-tengahnya dijumpal nukleus yang berada dalam metafase pada pembelahan

 pernatangan kedua, terapung-apung dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yaknivitellus. Vitellus ini mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.

Ovum dilingkari oleh zona pellusida. DI luar zona pellusida im ditemukan sel-sel korona

radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda-benda kutub.Bahan-bahan darl sel-sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul

saluran-saluran halus di zona pellusida. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam perjalanan

ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona

 pellusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu spermatozoon yang telah mengalami proses

kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona pellusida

segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi olehspermatozoon lainSpermatozoon yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran

nukleusnya; yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoon ke dalam

vitellus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk 

 pembelahan-pembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan bendakutub (polar body) kedua menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya

mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga

 jumlah kromosom yang haploid.

Kedua pronuklei dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan

genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom

otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom serta I

kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I kromosom X atau 22

kromosom otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44

kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita,sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y akan tumbuh

sebagai seorang janin pria.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat

 berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino danenzim. Segera setelah pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya

 berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama

Page 3: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 3/8

 

 besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini

diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya

oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini hasil konsepsi

disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang

sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-seltuba dan kontraksi tuba. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.

Pada stadium blastula ini sel-sel Yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula, akan

menjadi trofoblas. Dengan demikian, blastula diselubungi oleh suatu simpai yang disebut

trofoblas. Trofoblas yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalarn masa sekresi, dengan sel-sel desidua. Sel-sel

desidua ini besar-besar dan mengandung lebih banyak glikogen serta mudah dihancurkan

o1eh trofoblas. Blastula dengan bagian Yang mengandung inner-cell mass aktif mudahmasuk ke dalam lapisan desidua, dan luka pada desidua kernudian menutup kembali.

Kadang-kadang pada saat nidasi yakni masuknva ovurn ke dalarn endometrium-terjadi

 perdarahan pada luka desidua (tanda Hartman).

Pada umumnya blastula masuk di endometnium dengan bagian di mana inner-cell mass berlokasi. Dikemukakan bahwa hal inilah yang menyebabkan tali-pusat berpangkal

sentral atau para sentral. Bila sebaliknya dengan blastula bagian lain memasuki

endometnium, maka terdapatlah tali-pusat dengan insersio velamentosa.

Umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut adanya kehamilan.

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua

kapsularis; yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis;disitu plasenta akan dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalahdesidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot-jonjot yang dinamakan

villi koriales dan berpangkal pada korion.

Bila nidasl telah terjadi, mulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih kecil,

yang dekat pada ruang eksoselom, membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-selyang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion. Dengan ini di dalam

 blastula terdapat suatu embryonal plate yang dibentuk antara dua ruangan, yakni ruang

amnion dan yolk sac.

Sel-sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi pula sebelah dalamtrofoblas. Dengan demikian, terbentuk chorionic membrane yang kelak menjadi korion.

Trofoblas yang amat hiperplastik itu tumbuh tidak sama tebalnya dan dalam 2 lapisan. Di

sebelah dalam dibenruk lapisan sitotrofoblas (terdiri atas sel-sel yang monokleus) dan disebelah luar lapisan sinsitiotrofoblast, terdiri atas nukleus-nukleus, tersebar tak rata dalam

sitoplasma.

Page 4: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 4/8

 

Selain itu villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan

 bercabang-cabang dengan baik, di sini korion disebut korion frondosum. Yang

 berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasilkonsepsi bertumbuh ke arah kavum uteri sehingga lambat-laun menghilang; korion yang

gundul ini disebut korion leave.

Dalam tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan hormon human cborionic

gonadotropin. Produksi human chorionic gonadotropin meningkat sampai kurang lebihhari ke 60 kehamilan untuk kemudian turun lagi. Diduga bahwa fungsinya ialah

mempengaruhi korpus luteurn untuk tumbuh terus, dan menghasilkan terus progesteron,

sampai plasenta dapat membuat cukup progesteron sendiri. Hormon korionik gonadotropin inilah yang khas untuk menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormon

tersebut dapat ditemukan di dalarn air kencing wanita yang menjadi hamil.

Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang selanjutnya terdiri atas tiga unsur 

lapisan, yakni sel-sel ektoderm, mesoderm, dan entoderm. Sementara itu ruang amnion

tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom; akhirnya dinding ruang amnionmendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat, dinamakan

 body stalk, dan merupakan hubungan antara embrio dan dinding trofoblas. Body stalk,menjadi tali pusat. Yolk-sac dan allantois pada manusia tidak tumbuh terus, dan

sisa-sisanya dapat ditemukan dalam tali-pusat.

Di tali-pusat sendiri yang berasal darl body stalk, terdapat pembuluh-pembuluh darah

sehingga ada yang menamakannya vascular stalk. Dari perkembangan ruang amniondapat dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Didalamnya

terdapat jaringan lembek, selai Wharton, yang berfungsi melindungi arteria umbilikales

dan 1 vena umbilikalis yang berada di tali-pusat. Kedua arteri dari satu vena tersebut

menghubungkan satu sistern kardiovaskuler janin dengan plasenta

Adapun sistem kardiovaskuler janin dibentuk pada kira-kira minggu ke 10

Organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke 12, dan disusul oleh masa fetal dan

 perinatal.

Ciri-cirl tersebut di atas perlu diketahul jika pada abortus ingin diketahui tuanyakehamilan.

Seperti telah dijelaskan, trofoblas mempunyal sifat menghancurkan desidua termasuk 

spiral arteri serta vena-vena di dalamnya. Akibatnya terbentuklah ruangan-ruangan yangterisi oleh perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah yang ikut dihancurkan.Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan intervillair di mana

villi koriales seolah-olah terapung-apung di antara ruangan ruangan tersebut sampai

terbentuknya plasenta. Sebagian dari villi koriales tetap melekat pada desidua. Lagi pula,desidua yang tidak dihancurkan oleh trofoblas membentuk septa plasenta, yang dapat

dilihat di bagian maternal plasenta.

Page 5: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 5/8

 

Septa plasenta ini mernbagi plasenta dalam beberapa maternal cotyledon,umumnya

ditemukan 15 sampal 20 buah maternal cotyledon. Foetal cotyledon adalah suatu

kelompok besar villi koriales yang bercabang-cabang seperti pohon. Pada plasenta atermdiperkirakan terdapat 200 foetal cotyledon. Dari tiap-tiap cabang Vili koriales terdapat

sistern vena serta arteria yang menuju ke vena umbilikalis dan arteria umbilikalis.

Sebagian besar cabang-cabang pohon itu tergenang di dalam ruangan intrviiler yang berisii darah ibu yang mengandung banyak zat makanan dan zat asarn bagi janin.

Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan

korion. Plasenta yang dernikian dinamakan plasenta jenis hemokorial. Di sini jelas tidak 

ada percampuran darah antara janin dan ibu. Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapatdihancurkan oleh trofoblas dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang

disebut lapisan Nitabuch. Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium pada

lapisan Nitabuch ini. Bila oleh sesuatu sebab umpama pada abortus dikuret terlalu dalarn,maka jonjot-jonjot plasenta tumbuh di antara otot-otot miometrium (plasenta akreta) atau

dapat pula dijumpai plasenta perkreta yang dapat menimbulkan ruptura uteri spontan.

Page 6: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 6/8

 

C. Implantasi / Nidasi

Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan

 berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakaninfiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi /

nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadiimplantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat,

inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari ke sepuluh,

 blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap

implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuningtelur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.

Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang

disebut desidua (desidua basalis).

Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:

1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri

3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.

D. PlasentasiPada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah

kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami

degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembangdengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).

Fungsi plasenta:

1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin

4. alat pembentuk hormone (Endokrin)

5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.

Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang

mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang

amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengandinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.

Page 7: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 7/8

 

E. Cairan Amnion

Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini

terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) padakehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh

dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk,

urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.

F. Tumbuh Kembang FetusF.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2

Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung

mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan

membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan

membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulaitumbuh.

F.2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan

mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap inicalon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal.

Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga

mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal,usus.

F.3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4

Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua

organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan

yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapatetrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat

sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.

F.4. Perkembangan bulan ke 5-6Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga

 badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk,

sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, andaakan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu

denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan.

Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.

F.5. Perkembangan bulan ke 7-8Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara.

Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda

dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan

menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali.Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.

Page 8: NIDASI

5/8/2018 NIDASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nidasi 8/8

 

F.6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir 

Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada

tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaringturun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah

masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala

 janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai.