newsroom automation

Upload: nafis-el-qurthubi

Post on 28-Mar-2016

117 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

NEWSROOM AUTOMATION

Disusun Oleh :Anita Jamil H44111110071Chuntum Chaerani44111110078Dwi Javatra Mukti 44110110021Febrialdi Kurnia Andika 44110110022Monica Isella44111110090Muhammad Nafis Q44111110011Titiandiri TresnaNEWSROOM AUTOMATION

Macam-macam Istilah AutomationIstilah "Automation" menjadi hal yang berbeda untuk orang yangberbeda.Di antara para penulis majalah yang membuat artikel dan grafik perbandingan sering menampilkan kurangnya pemahaman tentang Penyiaran dan proses berita alur kerja, mereka juga gagal untuk memahami dan membedakan perbedaan antara penggunaan Otomasi dan pengguna akhir yang menggunakan Otomasi di dunia nyata di mana sebagian besar kita hidup dan bekerja.Tiga Jenis Dasar Broadcast AutomationDi Penyiaran, ada tiga jenis disarm Otomasi:1.Control Room AutomationAtau disebut ruang kontrol otomasi dirancang untuk mengotomatisasi tata letak tempat komersial, program sindikasi, stasiun ID, dan sebagainya.-Ini adalah definisi yang paling sederhana dan paling mudah untuk mengidentifikasi dan mengenali.- Jenis otomasiberbasiswaktuOtomasi,yang berarti bahwa ia melakukan tugas berdasarkandetik jamIstilah "Newsroom Automation" adalah tempat yang paling rumit berlangsung.Ketika datang ke ruangan kegiatan newsroom, ada dua tahap kegiatan utama yang dilakukan untuk setiap acara PersiapandanPresentasi.2. Newsroom Automation/SistemOtomasi Newsroomsistem otomasi yang menunjukkan tugas-tugas rutin yang terjadi di dalam dan sekitar ruang berita, penanganan tugas, menelan / menyortir / menampilkan kabel, scripting, dan menunjukkan susunan acara.-Kebanyakan sistem Newsroom Otomasi melakukan tugas-tugas disarm yang sama, karena ini adalah tugas utama yang terjadi hari demi hari dalam lingkungan ruang berita.-Dengan demikian, sebagian News Room Sistem Komputer (NRCS) melakukan hal yang kurang lebih sama selama tahap News Gathering dan Persiapan.-Kebanyakan sistem Newsroom Otomasi bahkan membuat CG sebagai bagian dari scripting."The News Preparation Stage adalah di manasebagian besar Sistem Newsroom berhenti.3. Newscast Automation / Siaran berita Otomasimengambil alih ketikaTahap Persiapan Berita dimulai.-Ini adalah tahap di mana Anda biasanya akan melihat Pihak Ketiga Otomasi Perusahaan mengambil alih operasi dari sistem Newsroom.Di sinilah Comprompter NewsKing NRCS bersinar!Tidak hanya NewsKing menangani semua tugas-tugas newsroom selamaTahap Persiapan,tetapi juga mengontrol semua otomatisasi selamaTahap Presentasi setiap acara.Hal ini berlakusiaran berita Otomatisasipada tingkat tertinggi karena baik Otomasi Newsroom DAN Otomasi siaran berita yang 100% diintegrasikan ke dalam satu aplikasi melakukan, melacak dan koordinat:-Pelacakan, pemuatan dan memainkan Berita Video Klip;-Penciptaan, pemantauan dan menelepon kembali dari CG ini;-The memanggil Still Menyimpan gambar;-Penguasaan Robotic Kamera-Output disinkronkan dari Tutup Captioning dan sebagainya.

PERKEMBANGAN NEWSROOM AUTOMATIONDi era awal tahun 90-an, dimana ketika peralatan siaran televisi masih didominasi oleh teknologi analog, mesin editing terpisah jauh dari mesin pengolah kata (word processor). Padahal untuk keperluan siaran berita diperlukan teks yang harus dibaca (oleh pembaca berita) untuk menceritakan lebih detail tentang isi suatu berita. Maka pada waktu itu solusinya adalah: gambar dan suara diolah di ruang editing sedangkan secara terpisah teks diolah di sebuah komputer yang dilengkapi dengan software pengolah kata. Output dari ruang editing adalah gambar dan suara, sedangkan output dari mesin pengolah kata adalah print out (teks yang dicetak di atas kertas) danTeleprompter(teks yang ditampikan di layar monitor). Inilah prinsip dasar dari mekanisme produksi program berita di sebuah stasiun televisi.

Mesin pengolah kata kemudian terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer (PC). Teknologi komputer berjaringan pun juga berkembang pesat. Dari teknologi PC Network inilah kemudian muncul istilah Newsroom Automation atau sering pula disebutNews Room Computer System (NRCS). Dalam sistem ini beberapa komputer dibuat berjaringan (terhubung satu sama lain) sehingga para reporter / jurnalist dapat bekerja di satu Work Station atau berpindah ke Work Station yang lain dengan mudah tanpa kehilangan data. Sebab semua data dan naskah berita dikumpulkan di sebuah server yang bisa diakses oleh semua Work Station itu. Gambar di bawah ini adalah diagram paling dasar dari sebuah NRCS.

News WireDalam menyusun berita para jurnalist sering membutuhkan banyak informasi dari berbagai sumber. Misalnya dari koran, majalah, press release, brosur, internet dlsbg. Atas dasar itulah maka NRCS umumnya dilengkapi dengan News Wire, yaitu data berupa teks yang berasal dari kantor-kantor berita terpercaya seperti: antara, Reuter, AFP, APTN, dslb. Berita dalam bentuk teks ini kemudian dikumpulkan ke dalam server dan secara otomatis akan masuk ke dalam folder-folder yang sudah ditentukan sebelumnya. Kategori berita tentang politik, hukum, ekonomi, seni, budaya, olah raga dlsbg akan tersusun secara rapi dalam folder-folder-nya masing-masing. Dengan demikian para jurnalist (dengan spesialisasi yang berbeda-beda) akan dengan mudah mencari informasi / referensi yang yang dibutuhkannya untuk menyusun sebuah berita. Di dalam Server umumnya sudah dilengkapi dengan mesin pencari (search engine) untuk memudahkan pencarian.

CG (Character Generator) & GraphicBagian terpenting dari News Automation adalah Rundown, dimana di dalam Rundown ini terdapat kolom-kolom yang harus diisi (oleh producer, editor, jurnalist atau reporter) sedemikian rupa sehingga menghasilkan urutan berita yang menarik minat pemirsa. Misalnya, topik berita yang dianggap paling berbobot diletakkan di menit-menit pertama, disusul dengan tema-tema yang umum dan kemudian dilanjutkan dengan tema-tema yang lebih ringan. Bila nama lokasi peristiwa, nama orang, nama nara sumber atau nama penyiar perlu disampaikan, maka perangkat yang disebut dengan CG (Character Generator) dapat mengeluarkan huruf-huruf menarik yang bisa ditayangkan bersamaan dengan gambar yang dimaksud. Dan bila perlu, gambar graphic dengan ukuran satu layar penuh bisa juga ditampilkan untuk memperkaya isi berita. Kemudian dengan menggunakan protokolMOS (Media Object Server), News Automation bisa diintegrasikan dengan CG danKomputer GraphicsehinggaCG dan Graphicini dapat dengan mudah dipanggil untuk ditampilkan ke layar.

Durasi berita = kecepatan membaca AnchorNews Automation juga dedesain agar mampu menghitung kecepatan membaca dari setiap pembaca berita (Anchor). Caranya adalah dengan terlebih dulu meminta setiap Anchor membaca sebuah berita. Lalu berdasarkan sample ini akan bisa diketahui berapa kecepatan masing-masing Anchor dalam membaca berita. Selanjutnya formulasinya dimasukkan ke dalam kolom Anchor dan Durasi Berita yang saling berkaitan. Dengan cara ini maka salah satu parameter dari durasi berita adalah siapa pembaca beritanya.

FASILITAS EXTERNAL AKSESMasalah jarak dan kemacetan lalu lintas sering membuat reporter yang meliput berita tak punya waktu untuk kembali ke studio dan lalu menyusun naskah. Bila materi berita itu bernilai tinggi maka akan sangat sayang bila akhirnya tak bisa ditayangkan hanya karena terkendala oleh jarak/waktu. Kasus seperti ini sering terjadi. Itulah sebabnya NRCS umumnya dilengkapi dengan fasilitas external akses dimana para reporter yang sedang meliput berita bisa membuat naskah dan membuka Rundown langsung dari lokasi. Dengan cara ini Producer Program bisa segera mengambil tindakan untuk melengkapi / memperkaya isi dari materi berita tersebut untuk selanjutnya ditayangkan tepat pada waktunya.

KemudahanDi dalam Rundown terdapat kolom-kolom penting yang umum digunakan, misalnya: nama pembaca berita (anchor), judul berita (slug), durasi,CG dan Graphic. Lalu ada juga kolom untuk jenis berita VO (Voice Over), SOT (Sound on Tape) atau Paket. Dengan sistem ini durasi total dari satu program berita akan secara otomatis muncul dengan sendirinya, sehinga mudah bagi producer untuk menambah judul bila kurang (under) atau membuang beberapa judul bila berlebih (over). Menambah, mengurangi dan merubah susunan / urutan berita dalam Rundown sangat mudah, tinggal drag & drop, atau add dan delete saja. Inilah kemudahan yang bisa diperoleh dari sistem News Automation.

KELEMAHANNews Automation sebagaimana diuraikan di atas pada dasarnya masih berbasis naskah (script based), artinya baru sebatas naskah saja yang diotomatisasi, sedangkan gambar dan suara masih diolah secara terpisah. Dengan kata lain antara naskah dan gambar masih belum menyatu. Dalam kasus ini penyatuan naskah dan gambar hanya terjadi pada saat siaran berita sedang berlangsung, dimana pembaca berita membaca naskah melaluiTelepromptersedangkan gambar dan suara ditayangkan dari mesin play out system yang terpisah.Namun demikian script based automation telah sekian lama terbukti memberikan hasil yang sangat baik mengingat sudah adanya integrasi antara Rundown dengan perangkat lain seperti: News Wire,CG, Graphicdan Teleprompter. Salah satu kelemahan dari automation ini adalah masih seringnya terjadi ketidak-sesuaian antara naskah dengan gambarnya. Misalnya, naskahnya sedang menceritakan kebakaran hutan, tapi gambar yang muncul di layar bukan hutan yang sedang terbakar tetapi Pak Bupati setempat sedang dikerumuni wartawan. Atau ketika naskahnya sedang menceritakan seorang tokoh misalnya, tapi gambar yang muncul adalah mobil-mobil yang sedang lalu-lalang. Dan masih banyak sekali contoh-contoh ketidak-sesuaian antara naskah dengan gambarnya. Hal ini disebabkan terutama karena mesin pengolah kata dan mesin pengolah gambar terpisah satu sama lain, sehingga koordinasi antara editor naskah dengan editor gambar menjadi longgar. Masalah ini kemudian teratasi dengan hadirnya NRCS yang benar-banar terintegrasi secara total, dimana naskah, gambar dan suara bisa ditampilkan dalam satu layar.

Redaksi pada sebuah NewsroomDi bawah ini adalah susu tugas dan tanggung jawab (yang berlaku umum) dalam perusahaan media. Kendati pula harus diketahui bahwa pada masing-masing perusahaan media juga meratifikasi beberapa aturan khusus yang berguna sebagai panel kerja khusus.ReporterJurnalis-reporter bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline). Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term of reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat. Kecuali reporter media cetak yang melengkapi liputannya dengan foto, reporter media elektronik (radio) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk audio. Sedang reporter media elektronik (televisi) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk video.Setiap reporter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pada saat rapat redaksi. Setiap keterlambatan dari waktu deadline yang diberikan merupakan tanggungjawab langsung editor yang memberikan TOR.Berita artikel, narasi audio, narasi dan rekaman video diberikan dua jam sebelum deadline. Semua material ini harus diserahkan ke editor di bawah yang direferensikan ke komputer database yang akan di-file dalam bentuk copy file dan hard copy.Laporan atau artikel yang ditulis tak perlu memiliki analisis dan kesimpulan yang sama dengan pandangan editor. Namun syarat utama yang tak bisa ditawar adalah laporan/artikel itu harus benar. Kebenaran disini bukan dalam pengertian filosofis, tapi kebenaran fungsional, seperti keakuratan laporan, semua informasi yang disuguhkan tak kurang, tak berlebihan, sumber-sumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak, ukuran, tempat.Untuk mencapai kebenaran fungsional itu reportert harus bisa melakukan pengumpulan informasi dengan baik. Verifikasi adalah esensi dari jurnalisme dengan standar akurasi, proporsional, komprehensif, relevansif, fairness, berimbang.Seorang jurnalis-reporter harus menerapkan konsep kontekstual (laporan proporsional). Sebab, mungkin suatu fakta benar tapi secara kontekstual salah. Contoh, banyak organisasi Islam militan di Indonesia. Ini tak berarti Islam di Indonesia adalah Islam yang militan dan fundamentalis.Jika melakukan liputan atau wawancara, reporter harus memperkenalkan diri sejelas-jelasnya. Kantor media seharusnya tidak mentolerir jika ada reporter mengambil keuntungan dari wawancara atas nama media dimana dia bekerja. Aturan ini berlaku pula terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis penerbitan dan penyiaran.Tidak boleh mengutip pernyataan atau mengambil foto seseorang tanpa izin. Misalnya, saat ngobrol bebas pun harus minta izin jika ada kalimat yang menarik dari narasumber atau untuk mengambil foto harus seizin narasumber. Ingat, kode etik menjelaskan narasumber memiliki hak embargo terhadap informasi dan foto yang dapat diberikannya.Dokumen-dokumen pun harus diperoleh secara legal, kecuali untuk dokumen-dokumen tertentu seperti bocoran atau dokumen yang sengaja disembunyikan dari masyarakat harus didiskusikan lebih dulu pada redaktur atau rapat redaksi.Reporter tidak berupaya menjadi antek golongan manapun, parpol tertentu, pejabat tertentu, yang tercermin dalam berita-berita yang dibuatnya.Reporter tidak menggunakan kedudukannya untuk mencari keuntungan pribadi dan merusak citra media dimana dia bekerja. Pelanggaran terhadap panduan ini dapat dikenakan sanksi berat.Reporter tidak melaksanakan pekerjaan yang bukan tugasnya. Seorang jurnalis-reporter harus berupaya menjadi media yang sehat dan bekerja dengan cara professional. Bagian periklanan dapat menolak materi iklan yang diperoleh reporter, yang dapat merusak citra reporter dan media dimana dia bekerja. Kecuali iklan yang diperoleh reporter atau bagain lain, yang tak beresiko merusak citra reporter dan media, dapat didiskusikan dengan bagian periklanan dengan sharing fee yang jelas

Editor/RedakturEditor/Redaktur bertugas memberikan TOR/outline kepada reporter sesuai hasil rapat redaksi. Setiap editor harus memberikan panduan teknis lapangan ke reporter sebelum bertugas meliput suatu isu. Ini penting dilakukan, selain merupakan garis besar outline, seorang redaktur bertanggungjawab terhadap segala resiko yang bakal dialami reporter yang meliput isu yang diberikannya.Setelah laporan diselesaikan reporter, material laporan harus diperiksa kembali oleh redaktur untuk mengetahui keakuratan laporan, seperti semua informasi yang disuguhkan tak kurang, tak berlebihan, dengan sumber-sumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak, ukuran, tempat.Tak ada larangan jika seorang redaktur harus turun ke lapangan untuk melakukan peliputan, sebab sebagaimana idealnya; jurnalis yang baik adalah jurnalis yang tak berada di belakang meja. Jurnalis yang baik adalah jurnalis yang merancang rencana liputannya di belakang meja dan melaksanakannya di lapangan.Seorang redaktur tidak menggunakan sumber anonim sumber yang layak dipercaya, menurut sumberdalam laporannya. Tidak pula menggunakan sumber dengan astribusi, misal seorang anggota TNI, pelaku perkosaan adalah anak seorang petinggi Korem.

SubEditorSetelah sampai di meja redaktur/editor, berita diteruskan melalui komputer pada subeditor yang bertugas memeriksa akurasi penulisan berita. Bila ada yang perlu ditanyakan, subeditor dapat memanggil reporter yang bersangkutan melalui sekretaris redaksi atau langsung. Subeditor harus mempertimbangkan berbagai persoalan hukum, seperti kemungkinan pencemaran nama baik, character assassination (pembunuhan karakter orang lain), penghinaan terhadap seseorang.Jika struktur tulisan dianggap perlu diperbaiki, subeditor bisa menulis ulang (edit). Subeditor pun dapat mengurai panjang tulisan/narasi sesuai kebutuhan kolom (cetak) dan durasi (elektronik).Subeditor harus menjamin gaya penulisan baik untuk artikel cetak maupun narasi, terjalin dalam seluruh tulisan: menyusun headline (judul), caption (teks foto), lead (teras berita) dan panel (teks yang digunakan untuk menekankan gagasan penting dalam tulisan). Subeditor juga dapat menentukan desain halaman sebagai bahan pertimbangan bagian design dan layout.

Redaktur PelaksanaSecara teknis, peliputan di lapangan sampai di meja radaktur berada di bawah wewenang redaktur pelaksana. Posisi ini sangat penting sebab berkenaan dengan bagaimana mengatur dan menentukan alur peliputan semua reporter di lapangan dan redaktur di kantor dalam penggarapan seusai rapat redaksi.Seorang redaktur pelaksana harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan reporter di lapangan. Harus dapat menjawab pertanyaan reporter atau membantu reporter jika sewaktu-waktu mereka menemui kendala teknis di lapangan.Jika terjadi error operation, seorang redaktur pelaksana harus dapat mempertanggungjawabkannya kepada penanggungjawab redaksi atau di hadapan rapat evaluasi redaksi. Redaktur pelaksana adalah kendali dari mata reporter di lapangan.Sewaktu-waktu, redaktur pelaksana harus dapat mengambilalih tugas reporter yang error operation dan mengintruksikannya kepada reporter lainnya. Ia juga harus dapat melakukan koordinasi dengan para redaktur kompartemen agar deadline tepat waktu, sekaligus menjamin keberhasilan satu masa liputan yang usai dibahas di meja rapat redaksi.

Sekretaris RedaksiHarus memahami bagaimana sirkulasi berita, baik media cetak dan siaran. Sekretaris redaksi bertugas memperbanyak dokumen yang dibutuhkan reporter dan redaktur. Melayani panggilan telepon dan melakukan hubungan langsung ke narasumber untuk kepentingan wawancara atas permintaan reporter dan redaktur.

Penanggungjawab RedaksiPosisi satu ini bukan posisi yang mudah. Dahulunya, posisi ini disebut pimpinan redaksi, namun karena tuntutan UU RI No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, maka sebutan pimpinan diganti menjadi penanggungjawab.Di kalangan radio namanya tak diubah, namun pada media televisi, biasa disebut Direktur Pemberitaan.Seperti namanya, posisi ini harus mempertanggungjawabkan jalannya semua instrumen dalam satu kali masa liputan hingga edisi terbit/disiarkan. Bertanggungjawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sebuah pemberitaan, baik dari sisi hukum atau lainnya. Ia harus menguasai semua teknis dan non-teknis pemberitaan, gaya, jenis dan metode bagaimana menjadikan sebuah berita/program layak jual atau layak terbit.Maka, jangan heran jika suatu saat terjadi tuntutan hukum, seorang penanggungjawab redaksi seringkali diproses lebih dulu. Ia harus dapat menjelaskan kenapa hal itu terjadi? Apa yang menyebabkannya? Apa motivasinya? Bagaimana implikasi sebuah pemberitaan terhadap masyarakat? Secara non-teknis maupun teknis jurnalistik.

Penanggungjawab PerusahaanIa mengendalikan dan mengkoordinasikan kebijakan di lingkungan perusahaan. Dalam tubuh media, bagian redaksi dan bagian perusahaan (advertaising, sirkulasi/pemasaran, keuangan) bukan merupakan bagian tunggal. Di jajaran redaksi dipimpin seorang penanggungjawab redaksi, sedang di bagian perusahaan dipimpin seorang penanggungjawab perusahaan. Keduanya, nantinya akan bertanggungjawab kepada Penanggungjawab Umum.Seorang pemimpin perusahaan media dituntut paham marketing, sirkulasi, cost, budgeting, oplag, advertaising dan semua hal yang terkait dengan mekanisme menjalankan perusahaan. Sebab, maju-mundur, sehat-tidaknya perusahaan sangat tergantung kehandalan seorang pemimpin perusahaan.

Penanggungjawab UmumPenanggungjawab Umum adalah posisi yang merupakan kalaborasi tanggungjawab perusahaan dan redaksional. Penanggungjawab umum bertanggungjawab terhadap jalannya perusahaan dan redaksional. Ia akan secara berkala menerima laporan perkembangan perusahaan dari pemimpin perusahaan dan penanggungjawab redaksi. Dengan data-data dari laporan-laporan itu, setiap penanggungjawab umum akan mengetahui perkembangan perusahaan.

Advertaising (Periklanan)Dipimpin seorang kepala.Ini salah satu elemen berhasilnya lembaga penerbitan/penyiaran. Sebuah tim periklanan yang kuat dapat menentukan arus masuk kas keuangan. Bagian ini juga kadang menjadi parameter mapan-tidaknya sebuah lembaga penerbitan/penyiaran.Seorang advertaser harus paham etika periklanan Indonesia, sistim kontrak, solusi, trik-tips mendapatkan iklan, metode pemasaraan iklan, designer periklanan dan aplikasi komputer yang berhubungan dengan bidangnya.Beberapa iklan yang harus dihindari, seperti iklan tembakau (tak ramah lingkungan), iklan yang menggunakan satwa dilindungi sebagai material iklan.Bagian periklanan akan berhubungan dengan redaksi dan design/layout, kecuali bagian ini memiliki tim design/layout sendiri. Segala urusan periklanan yang berhubungan dengan bagian redaksi harus didiskusikan dulu. Bagian periklanan berhak menolak iklan yang diperoleh reporter atau bagian lain dengan cara-cara yang tak etik, seperti iklan yang diperoleh setelah memaksa narasumber, iklan yang dipasang tanpa nilai, kecuali ada pembicaraan khusus, dan iklan yang bertendensi tertentu oleh bagian lain.

Sirkulasi/Marketing (Pemasaran)Dipimpin seorang kepala. Marketing harus memahami bagaimana marketing dijalankan. Ia harus mengerti elemen penting dari sebuah proses marketing; dimana melibatkan produk yang bagus, waktu yang tepat, promosi yang tepat, distribusi yang cepat dan baik, segmentasi pasar yang potensial. Ia harus mengetahui dan menguasai bagaimana membentuk jalur-jalur distribusi yang efisien, tepat dan cepat. Ia pun harus dapat menjalankan program-program aplikasi standar komputer seperti word dan exel.

KeuanganDipimpin seorang kepala.keuangan harus mengerti siklus akuntansi menjalankan prosedur standar dari siklus akuntansi tersebut dan memahami sistim keuangan yang di berlakukan baik itu berupa pengajuan uang muka, pelaporan dari penggunaan uang muka maupun penerimaan dan pengeluaran uang pada rekening bank dan pada kas keuangan. Seorang keuangan harus dapat mengoperasikan program aplikasi Word dan Exel pada komputer.

Pustaka dan Dokumentasi (Pusdok)/DatabaseDipimpin seorang kepala.Seseorang di bagian ini harus dapat mengklasifikasikan data (primer dan sekunder) menurut kepentingan dan kebutuhannya. Ia harus secara berkala memasukkan (insert) data yang diperoleh redaksi atau bagian lain dalam sistim database. Ia harus memahami sistim pengarsipan, file, dan bagaimana menempatkannya dalam folder klasifikasi yang sudah disusun. Harus memahami jenis-jenis dokumen, buku, foto (non spatial), diagram-diagram dan peta (spatial). Harus pandai memilah mana profil perusahaan, individu, lembaga pemerintah, sejarah daerah, dan lain-lain.Ia harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada jajaran redaksi, redaktur, subeditor, perusahaan. Termasuk melayani permintaan data dari berbagai bagian ini.

KomputerisasiDipimpin seorang kepala.Seorang operator komputer harus memahami sistim administrator local area network (LAN) untuk membagi data spatial (peta) dan non spatial (dokumen) dari semua komputer. Disamping itu memberikan sharing (pembagian) pada folder-folder yang bisa di acces (dimasuki) oleh orang-orang tertentu dalam membuat berita untuk kepentingan media cetak dan media elektronik (radio/televisi). Melakukan maintanance (pelayanan perbaikan) pada komputer-komputer pada jaringan baik pada software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras). Di samping itu administrator memberikan layanan dalam membuka database.

TeknisiPosisi ini adalah salah satu posisi vital. Seorang teknisi harus memahami sistim operasi komputer, kerusakan hardware dan software. Teknisi di bagian penyiaran harus memahami bagaimana sistim frekuensi, modulasi, perbaikan peralatan dan mendukung sepenuhnya jalannya penerbitan dan penyiaran radio dan televisi. Dia harus dapat melakukan komunikasi dan membangun kontak profesional dengan pihak luar sehubungan dengan beratnya kerusakan peralatan di lingkungan media.

Designer/LayouterDesigner/Layouter harus paham dan dapat menggunakan berbagai program aplikasi untuk design/layout, seperti Pagemaker, Photoshop, Framemaker, Adobeacrobat. Harus pula mampu menggunakan berbagai aplikasi yang terintegrasi dengan program-program ini.Designer/Layouter harus dapat berkomunikasi baik dengan reporter, redaktur, pimpinan penerbitan dan penyiaran, dan mampu menjalin kebersamaan.

NEWS TEKNOLOGITeknologi di ruang berita yang membuat proses produksi berita jauh lebih efisien . Sebuah program berita TV harus melaporkan berita terbaru dari seluruh dunia , yang membutuhkan informasi dan gambar untuk sampai ke ruang berita , dan jurnalis untuk membuat informasi ini dapat diakses , secepat mungkin .

Berkat teknologi digital , kaset video yang dibutuhkan semakin berkurang , karena gambar yang dikirim ke stasiun berita yang digital dan ditempatkan pada sebuah server . Rekaman video juga dapat dikirim melalui internet , dan sebagai kecepatan broadband bisa lebih cepat.

Tugas wartawan juga telah merevolusi oleh ENPS : sistem komputer yang memungkinkan mereka untuk mengakses Newswires .

ENPS (Electronic News Production System)ENPS adalah teknologi aplikasi software yang merupakan sistem newsroomotomatis berbasis Windows dan dikembangkan oleh Associated Press(AP). Saat ini ENPS menjadi teknologi sistem produksi berita penyiaran yang paling maju dan dapat diandalkan.

SejarahENPS pada awalnya dikembangkan oleh Associated Press untuk penggunaan di BBC Inggris sebagai pengganti sistem modus teks BASYS (yang berkembang menjadi Avid iNEWS). Hampir 700 ruang berita di 58 negara di dunia menggunakan ENPS untuk membuat, mengelola, dan menyampaikan video dengan tulisan. Beberapa stasiun televisi di Indonesia seperti TV, Trans7, Metro TV, TV One, Indosiar juga telah lama berlangganan ENPS untuk mempermudah kerja produksi berita.

Kemampuan ENPSENPS memungkinkan para penggunanya untuk mengakses daftar newswires dalam bentuk shotlist, menulis naskah, membaca , menambah dan mengubah rundown berita serta melihat apa yang dijadwalkan untuk tayangan berita selanjutnya. ENPS dapat bertindak seperti mesin pencari yang memudahkan untuk mengakses semua bahan berita dalam sistem yang terhubung dari satu komputer ke komputer lainnya. ENPS dapat terhubung dengan teleprompter pada saat sedang melakukan siaran.Alat bantu kerja jurnalisENPS merupakan Digital Publishing Engine(DPE) yang kini telah diperbarui hingga versi ke-6. DPE meningkatkan produktivitas dengan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan konten multimedia saat penulisan berita secara online hingga saat penayangan siaran (on air) menggunakan alur kerja sederhana.ENPS terhubung dengan koneksi internet dari satu komputer ke komputer lainnya di dalam ruang redaksi dan dapat digunakan secara bersamaan. ENPS juga terintegrasi dengan jaringan agensi sumber berita seperti APTN yang langsung bisa diedit kembali dan ditulis. Teknologi terkini ENPS tidak hanya bisa digunakan di ruang redaksi. Tetapi telah memungkinkan para jurnalis untuk bekerja di luar ruang redaksi dengan laptop, PDA atau handphone. RundownSalah satu konten utama dari ENPS adalah penyediaan rundown. Rundown merupakan outline kasar atau bagan yang sangat terstruktur berisi gambaran rencana produksi berita yang disusun berurutan. Karena formatnya berurutan maka disebut juga running order. Rundown memuat sebuah program tayangan, segmen, lokasi, berita per materi, waktu tayang per materi, waktu total sebuah tayangan. Dengan menggunakan ENPS, pembuatan rundown tidak perlu dilakukan secara manual di Microsoft Word atau Microsoft Excel dengan menggambar bagan atau tabel. ENPS menyediakan rundown yang dapat diedit dan ditambah kapan saja. Saat seorang produser mengubah rundown atau isi berita, maka secara otomatis ENPS pada komputer yang dipakai orang lain di ruang redaksi juga akan berubah. Namun untuk mengubahnya perlu melakukan refresh atau menutup ENPS lebih dahulu lalu menyalakannya lagi. Penyimpanan BeritaENPS berfungsi sebagai storage. Sehingga ENPS dapat menyimpan berita yang telah dibuat beberapa tahun lamanya. Saat membutuhkan data dari berita beberapa tahun sebelumnya, maka cukup menulis kata kunci. ENPS akan memunculkan semua materi yang mengandung kata kunci tersebut dari tahun awal penggunaan ENPS. Penulisan SkripSaat mengklik di bagian judul materi pada rundown maka secara otomatis akan terbuka sebuah area kerja untuk menulis script berita. ENPS menyediakan penghitungan durasi otomatis setiap kata pada saat script ditulis. Petikan wawancara juga dapat dimasukkan ke tempat yang telah disediakan dan otomatis akan menambah durasi berita. Lead berita yang ditulis untuk presenter juga secara otomatis akan terintegrasi dengan teleprompter dengan mengklik dan menambahkan Take OC ke dalam area penulisan berita.Perkembangan Teknologi ENPS MOSENPS dapat digabungkan dengan teknologi MOS atau Media Object Server sebuah protokol standar komunikasi yang digunakan untuk menyatukan dan menghubungkan sistem komputer di newsroom dengan aplikasi dan peralatan produksi siaran. MOS memungkinkan jurnalis untuk melihat, menggunakan dan mengontrol perangkat media di dalam ENPS.Dengan ENPS yang menggunakan teknologi MOS, semua pengguna komputer di dalam newsroom bisa melihat apa yang ditulis sebelum ditayangkan, sehingga seorang produser bisa mengontrol konten lebih akurat.Melalui MOS, ENPS menyatukan seluruh aspek dari alur kerja produksi berita mulai dari hardware dan software seperti video editing, penyimpanan informasi, teleprompter, character generators (CG), web publisher, serta transmisi dan grafik.

ENPS MobileSaat ini ENPS telah memperbaharui teknologinya sehingga dapat digunakan pada mobile phone atau smart phone. ENPS Mobile ini membantu jurnalis untuk bisa mengakses semua berita yang terintegrasi dengan News Room saat berada di luar kantor bahkan hingga di luar negeri sekalipun. Untuk memasang program ENPS di mobile Phone maka diperlukan Smart Phone dengan sistem operasi Windows Mobile 5 Pocket PC.

ENPS PublishingDalam sebuah pemberitaan, jurnalis atau broadcaster butuh mengirim konten berita ke Web. ENPS mampu membuat berita tidak saja ditayangkan tetapi juga dipublish via website.

Spesifikasi hardware untuk serverSebelum menginstall server ENPS, maka dibutuhkan spesifikasi tertentu. CPUENPS membutuhkan minimal Inter Pentium 4 yang dapat running minimal 1GHz. Disarakan CPU memiliki prosesor sebesar 2GHz. RAMMinimal 1GB RAM, namun agar lebih baik maka disarankan 2GB. Hard DiskRAID-5: 3 x 36 GB 10k RPM+ SCSI drives atau RAID-1: 2 x 72 GB 10k RPM+ SCSI drives. Sistem konfigurasi RAID minimum of 72 GB. Sistem OperasiDapat menggunakan Windows 2000 Server or Windows Server 2003. Membutuhkan server 32 Bit karena server 64 Bit tidak mensuport. BrowserMinimal Internet Explorer 6.0Spesifikasi hardware untuk komputer pengguna CPUMinimal Pentium III 700 MHz dengan RAM 256 MB. Hard Disk1.2 GB BrowserMicrosoft Internet Explorer 7.0 atau yang lebih baru. Sistem OperasiDapat menggunakan Windows 2000 Server or Windows Server 2003. Membutuhkan server 32 Bit karena server 64 Bit tidak menyuport. BrowserMinimal Internet Explorer 6.0

2