newsletter ppsdms mei-juni 2011

20
2. Dari Redaksi 3. Arahan Pengurus Dr. Agustino Zulys 4. Wacana Pendidikan Indonesia: Kendala dan Tantangan di era Globalisasi 5. Opini Negara Politisi Korup 6. Opini 7. Peristiwa Training “Kader Anti Korupsi” PPSDMS – KPK 8. Foto Kegiatan 11. The Champions Prestasi Peserta bulan Mei 2011 13. Alumni Adlil Imarat 14. Profil Mitra Marwah Daud Ibrahim 15. Donasi Anda (Mei 2011) 16. Laporan Keuangan Menurunkan Panas Bumi Kita 12. The Champions Prestasi Peserta bulan Juni 2011 17. Donasi Anda (Juni 2011) 18. Laporan Keuangan Kantor Pusat & Asrama Regional 1 Jakarta Jl. Lenteng Agung Raya No.20 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan Regional 2 Bandung Jl. Tubagus Ismail VIII No. 62 A Rt. 005 / Rw. 08 Bandung Regional 3 Yogyakarta Jl. Kaliurang Km. 8 Gang Nakula No. 5 Ngabean Lor Sleman, Yogyakarta Regional 4 Surabaya Jl. Raya Darma Husada Utara No. 39 Surabaya Regional 5 Bogor Jl. Raya Darmaga Kp. Setu Leutik Rt. 002 / Rw. 06 Darmaga Bogor Edisi 58 Mei 2011 | ain lagi pengalaman Ary Kristianto (IPB) yang terlambat masuk acara konferensi karena urusan kamar kecil. Saat akan memasuki ruang konferensi dia dikira delegasi utama dan berkesempatan duduk L berdekatan dengan pembicara seminar; Prof Dr Mohamed Ibrahim Noordin dari University Malaya Assoc dan Prof Zhari Ismail dari University Sains Malaysia. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ary untuk menggali ilmu dan membangun jaringan lebih luas dan akhirnya dia ditunjuk menjadi peserta Konferensi serupa tahun depan. Konferensi tersebut bertajuk World Halal Research Summit 2011 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Center Malaysia, 6-7 Maret lalu. Ada pula Suleyman (IPB) yang berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar ke Kochi University, Jepang dalam program JENESYS (Japan - East Asia Network of Exchange for Students and Youths) 14 Oktober 2010 – 26 Januari 2011. Selama 4 bulan Suleyman mengikuti kuliah dan simposium tentang lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas. Kultur budaya Jepang seperti disiplin, kerja keras, bersih dan ramah benar-benar menyentuh hatinya. Dari sini muncullah niatnya untuk melanjutkan S2 di Jepang bermodalkan jaringan yang sudah dimiliki. Pepri, Faisal, Ary, dan Suleyman adalah sebagian dari peserta PPSDMS yang telah berhasil melanglang ke negri sebrang. Selain mereka masih ada Avina Nadhila Widarsa (UI), Nofri Hasanudin (UI), Aldian Farabi (IPB), Awaluddin Ramdhan (IPB) dan Giovanni Van Empel (UGM) yang masing-masing telah menjejaki tanah Singapura, Thailand, Jepang, Malaysia dan Norwegia. Masing-masing berhasil menembus batas luar Indonesia melalui even yang berbeda- beda. Prestasi ini mereka peroleh dengan proses seleksi yang ketat. Selain bermodalkan konsep yang berkualitas, skill bahasa tentu tak boleh ala kadarnya. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan penyiapan teknis keberangkatan (paspor, visa dan perlengkapan teknis lainnya) yang biasanya tidak disediakan pihak penyelenggara. Namun, semangat mereka mengalahkan segalanya hingga kemudian mimpi besar mereka dikabulkan Sang Penguasa Semesta. Pengalaman melihat dan bersentuhan langsung dunia luar adalah sesuatu yang berharga untuk meluaskan wawasan calon pemimpin masa depan. Bukan untuk berfoya-foya atau sekedar cuci mata. Karena kami memimpikan Indonesia kelak menjadi negri yang lebih maju dibandung negri yang telah kami jelajahi. Itulah yang senantiasa kami gelorakan kepada seluruh peserta PPSDMS angkatan ke-V. Masih ada puluhan peserta PPSDMS lainnya yang saat ini sedang berjuang menggapai mimpi yang sama. Do'akan kami. [AWA] “Lost in Beijing”, demikian gambaran petikan pengalaman Pepri Saputra dan Faisal Arief Kamil (UGM) yang mendapatkan kesempatan pergi Beijing, Cina pertengahan Maret 2011 lalu. Saat itu Pepri dan Faisal hadir sebagai peserta Asian International Model United Nation di Peking University. Baru pertama ke luar negri, dan ternyata mendapatkan seluruh petunjuk jalan dalam huruf Hanzi. Walau demikian mereka sukses menjalani peran pada kegiatan tersebut sebagai diplomat mewakili Afrika Selatan dalam Futuristic Security Council dengan topik non- poliferasi nuklir.

Upload: offical-ppsdms

Post on 10-Mar-2016

249 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

2. Dari Redaksi3. Arahan Pengurus

Dr. Agustino Zulys4. Wacana

Pendidikan Indonesia:Kendala dan Tantangan di era Globalisasi

5. OpiniNegara Politisi Korup

6. Opini

7. PeristiwaTraining “Kader Anti Korupsi” PPSDMS – KPK

8. Foto Kegiatan11. The Champions

Prestasi Peserta bulanMei 2011

13. AlumniAdlil Imarat

14. Profil MitraMarwah Daud Ibrahim

15. Donasi Anda (Mei 2011)16. Laporan Keuangan

Menurunkan Panas Bumi Kita

12. The ChampionsPrestasi Peserta bulanJuni 2011

17. Donasi Anda (Juni 2011)18. Laporan Keuangan

Kantor Pusat &

Asrama Regional 1 Jakarta

Jl. Lenteng Agung Raya No.20

Srengseng Sawah, Jakarta

Selatan

Regional 2 Bandung

Jl. Tubagus Ismail VIII No. 62 A

Rt. 005 / Rw. 08 Bandung

Regional 3 Yogyakarta

Jl. Kaliurang Km. 8 Gang

Nakula

No. 5 Ngabean Lor Sleman,

Yogyakarta

Regional 4 Surabaya

Jl. Raya Darma Husada Utara

No. 39 Surabaya

Regional 5 Bogor

Jl. Raya Darmaga Kp. Setu

Leutik Rt. 002 / Rw. 06

Darmaga Bogor Ed

isi

58

Me

i 2

01

1

|

ain lagi pengalaman Ary Kristianto (IPB) yang terlambat masuk acara konferensi karena urusan kamar kecil. Saat akan memasuki ruang konferensi dia dikira delegasi utama dan berkesempatan duduk L berdekatan dengan pembicara seminar; Prof Dr Mohamed Ibrahim Noordin dari University Malaya Assoc

dan Prof Zhari Ismail dari University Sains Malaysia. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ary untuk menggali ilmu dan membangun jaringan lebih luas dan akhirnya dia ditunjuk menjadi peserta Konferensi serupa tahun depan. Konferensi tersebut bertajuk World Halal Research Summit 2011 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Center Malaysia, 6-7 Maret lalu.

Ada pula Suleyman (IPB) yang berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar ke Kochi University, Jepang dalam program JENESYS (Japan - East Asia Network of Exchange for Students and Youths) 14 Oktober 2010 – 26 Januari 2011. Selama 4 bulan Suleyman mengikuti kuliah dan simposium tentang lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas. Kultur budaya Jepang seperti disiplin, kerja keras, bersih dan ramah benar-benar menyentuh hatinya. Dari sini muncullah niatnya untuk melanjutkan S2 di Jepang bermodalkan jaringan yang sudah dimiliki.

Pepri, Faisal, Ary, dan Suleyman adalah sebagian dari peserta PPSDMS yang telah berhasil melanglang ke negri sebrang. Selain mereka masih ada Avina Nadhila Widarsa (UI), Nofri Hasanudin (UI), Aldian Farabi (IPB), Awaluddin Ramdhan (IPB) dan Giovanni Van Empel (UGM) yang masing-masing telah menjejaki tanah Singapura, Thailand, Jepang, Malaysia dan Norwegia. Masing-masing berhasil menembus batas luar Indonesia melalui even yang berbeda-beda.

Prestasi ini mereka peroleh dengan proses seleksi yang ketat. Selain bermodalkan konsep yang berkualitas, skill bahasa tentu tak boleh ala kadarnya. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan penyiapan teknis keberangkatan (paspor, visa dan perlengkapan teknis lainnya) yang biasanya tidak disediakan pihak penyelenggara. Namun, semangat mereka mengalahkan segalanya hingga kemudian mimpi besar mereka dikabulkan Sang Penguasa Semesta.

Pengalaman melihat dan bersentuhan langsung dunia luar adalah sesuatu yang berharga untuk meluaskan wawasan calon pemimpin masa depan. Bukan untuk berfoya-foya atau sekedar cuci mata. Karena kami memimpikan Indonesia kelak menjadi negri yang lebih maju dibandung negri yang telah kami jelajahi. Itulah yang senantiasa kami gelorakan kepada seluruh peserta PPSDMS angkatan ke-V. Masih ada puluhan peserta PPSDMS lainnya yang saat ini sedang berjuang menggapai mimpi yang sama. Do'akan kami. [AWA]

“Lost in Beijing”, demikian gambaran petikan pengalaman Pepri Saputra dan Faisal Arief Kamil (UGM) yang mendapatkan kesempatan pergi Beijing, Cina pertengahan Maret 2011 lalu. Saat itu Pepri dan Faisal hadir sebagai peserta Asian International Model United Nation di Peking University. Baru pertama ke luar negri, dan ternyata mendapatkan seluruh petunjuk jalan dalam huruf Hanzi. Walau demikian mereka sukses menjalani peran pada kegiatan tersebut sebagai diplomat mewakili Afrika Selatan dalam Futuristic Security Council dengan topik non-poliferasi nuklir.

Page 2: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, IndonesiaTelp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : [email protected], Website : www.ppsdms.org

Regional I Jakarta Putra Regional I Jakarta Putri Regional II Bandung Regional III Yogyakarta Regional IV Surabaya Regional V BogorKetua RegionalDr. Agustino. Z

Supervisor UtamaM. Try Sutrisno Gaus

Supervisor PendampingBig Zaman

Ketua RegionalDr. Dumilah Ayuningtyas, MARS

Supervisor UtamaPratiwi Setiawati

Supervisor PendampingAsri Nur Aini

Ketua RegionalDr. TaufikurrahmanSupervisor Utama

SupriatnaSupervisor Pendamping

M. Ihsan Akhirulsyah

Ketua RegionalDr. M. Waziz Wildan, M.Sc.

Supervisor UtamaTrapsi Haryadi

Supervisor PendampingAdi Suharyanto

Ketua Regionaldr. Arief Basuki, Sp.An

Supervisor UtamaWawan Ismanto

Supervisor PendampingM. Khoirul Mubin

Ketua RegionalDr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr.

Supervisor UtamaFatwa Dwi Adi Putra

Supervisor PendampingNazrul Anwar

DewanPenasihat

Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA.Prof. Dr. KH. Didin HafidhuddinProf. Dr. K.H. Dien SyamsudinDr. K.H. Muslih Abdul KarimProf. Dr. Zuhal Abdul KadirDrs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM.Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM.Dr. M. Sohibul Iman, M. EngAnies R. Baswedan, Ph.D.Dr. Marwah Daud Ibrahim

DewanPenyantun

Dr. (HC) Arifin PanigoroLaksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA.Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.SiDrs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.SiFarid Rahman, S.E., Ak.Bakhtiar RakhmanSandiaga S. UnoIr. Bambang Priantono, M.T.H. Albari, S.H.

PengurusDrs. H. Musoli; DirekturBachtiar Firdaus, MPP; Wakil DirekturMuhammad Ichsan, SE; Manajer AlumniSapto Waluyo, M.Sc; Ast. Manajer Humas & PublikasiAdi Wahyu Adji, S.Si; Plt. Manajer ProgramHudzaifah Hanum, Staff Bidang Alumni & Komunitas Lentera 20Rubby Eka Saputra, S.Hum; Ast. Manajer Kemitraan : Fundraising dan ITRudy Kurniawan, S.Sos; Staff Bidang Kemitraan : Eko Kurnia Saputra; Staff Bidang KemitraanAstria Kartika Sari; Staf Bidang AdminkeuSlamet Bahari, S.Si; Bagian UmumHerry Wibowo, S.Sos; Staff ProgramPratiwi Setiawati, S.Hum; Staff Program

dari redaksi

dimulai dari lingkungan terdekat.

Ternyata, cobaan yang terjadi tidak hanya menimpa kelompok elite. Di kalangan masyarakat akar rumput kita juga menyaksikan kegetiran. Seorang siswa kelas enam SD, Alif Ahmad Maulana, sempat stres saat ujian akhir nasional. Bukan karena tidak bisa menjawab soal, melainkan akibat diperintahkan gurunya untuk membocorkan jawaban yang sudah dibuatnya kepada kawan-kawannya satu kelas di SD Negeri Gadel II/577, Surabaya.

Usai ujian, ibunya (Siami) curiga karena anaknya gelisah terus. Akhirnya, ketahuan anak miskin yang jujur itu dipaksa untuk berbuat kecurangan. Sang ibu yang cuma berprofesi penjahit rumahan melaporkan tindakan guru yang tidak mendidik itu kepada wali kelas dan kepala sekolah. Siapa nyana, ternyata niat baik justru berbuah kehebohan besar.

Guru dan kepala sekolah diperiksa oleh Dinas Pendidikan dan diberi sanksi serta dimutasi. Sementara Siami dan suaminya (Widodo, seorang buruh kecil) jadi serba salah. Keluarga miskin itu jadi sasaran kemarahan seluruh orangtua murid SDN Gadel yang merasa dirugikan, dan bertekad mengusir keluarga Siami dari tempat tinggalnya. Mereka khawatir anak-anaknya dinilai tidak lulus ujian dan terpaksa tinggal kelas, tidak bisa melanjutkan ke SMP. Bila itu benar-benar terjadi, maka sungguh tragis.

Namun, tragedi yang sebenarnya ada di depan mata kita: pengakuan jujur Alif dan Siami justru memancing kemarahan masyarakat yang secara umum kondisinya juga serba bersahaja. Orangtua murid SDN Gadel sedang menuntut apa sebenarnya: apa mereka menghendaki contekan missal itu dihalalkan (jika terbukti nanti dalam proses pemeriksaan)? Apa mereka benar-benar ingin anaknya lulus dengan nilai palsu, bukan hasil belajarnya sendiri?

Pertanyaan lebih tajam ditujukan kepada guru SDN Gadel yang memerintahkan untuk mencontek massal: pendidikan apa yang hendak

KEJUJURAN SANG PEMIMPIN

ditanamkan kepada anak-anak yang polos itu? Apakah nilai di atas kertas (rapor) itu benar-benar lebih penting dari sikap dan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri? Apakah seorang anak dibayangkan bisa hidup di masa depan yang penuh dengan tantangan hanya berbekal nilai ijazah yang bagus (tapi palsu), sementara mental dan kepribadian mereka telah rusak?

Kini, Indonesia sungguh berada di titik paling berbahaya: bukan semata karena elite yang terbelenggu mesin korupsi, melainkan karena rakyatnya juga senang hidup dalam kepalsuan. Sebagian rakyat lebih mengejar titel sarjana ketimbang ilmu yang bermanfaat kongkrit untuk menyambung hidup. Kita lebih memuja pangkat dan jabatan terhormat daripada kemampuan untuk berkontribusi dan melakukan perubahan di lingkungan masing-masing. Status formal dalam KTP atau Paspor atau Sertifikat lebih dihargai daripada karya nyata dalam bidang apapun.

PPSDMS belajar dari berbagai peristiwa aktual di tengah masyarakat. Kita memprihatinkan, penyimpangan etika di kalangan terpelajar akhirnya bertemu dengan penyelewengan kultur masyarakat. Suatu fusi energi yang saling mematikan. Kita harus mencegah kondisi yang amat mengerikan ini, tak cukup hanya dengan teriakan agitasi atau demonstrasi jalanan atau anarki di alam maya (facebook dan twitter).

Memulai dengan perbaikan diri sendiri (personal mastery) hingga meningkatkan kapasitas untuk mengubah lingkungan sekitar (capability of change). Itu jadi prioritas untuk mengembangkan nilai kejujuran dalam diri calon pemimpin masa depan.

Salam Redaksi

Bangsa Indonesia kembali diberi pelajaran dengan cara yang unik. Tak hanya untuk kalangan terpelajar, namun juga rakyat jelata yang sebagian besar belum mendapat pendidikan yang layak. Peristiwa pertama, terkait dengan kaburnya seorang wakil rakyat ke Singapura, sebelum statusnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

ebenarnya itu cerita lama, sudah banyak kasus sejenis S sebelumnya, rakyat nyaris

bosan mendengarnya. Tapi, kali ini oknum tersangka menjabat sebagai bendahara umum partai berkuasa dan dana yang dikorup berasal dari lembaga pemerintah, sehingga bobot masalahnya menjadi luar biasa. Akhirnya menyinggung komitmen pemerintahan secara keseluruhan: apa benar-benar serius menjalankan clean government dan memberantas korupsi? Atau, hanya sekadar basa-basi dan lips service?

Para elite pemegang kebijakan benar-benar terpukul, tentu saja mereka yang masih memiliki nurani yang jujur dan jernih. Ujian kepemimpinan terjadi di lingkaran pusat kekuasaan. Jika kita gagal menangani kasus ini dengan baik, sebagai sebuah bangsa kita mungkin tidak akan dipercaya lagi dalam pergaulan dunia yang memegang teguh aturan. Bahkan, rakyat juga akan hilang kepercayaan terhadap pemimpin yang telah dipilihnya dalam pemilihan umum yang ternyata juga bermasalah.

Kita terjebak dalam sebuah labirin kepalsuan, yang makin lama makin membelenggu. Setiap elite mencari aman sendiri, bahkan saling menutupi kesalahan satu sama lain. Celakanya, kepalsuan dan penyimpangan itu terjadi di kalangan aparat penegak hukum, sehingga kita seakan kehilangan harapan untuk memutus mata rantai kepalsuan. Negeri ini berada di titik paling berbahaya, jika tak ada keberanian untuk mengakhiri kepalsuan di pusat kekuasaan. Cukup tindakan jujur seorang Presiden: bahwa pemberantasan korupsi akan

image.google

image.google

Page 3: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

arahan pengurus

Begitu banyak definisi kepemimpinan, namun sebagian besar mencerminkan asumsi bahwa “kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi”.

Dalam definisi di atas jelas tergambar bahwa seorang pemimpin memberikan pengaruh besar terhadap pengikutnya yang akan melahirkan komitmen yang tinggi atau bahkan sebaliknya. Dan kepemimpinan haruslah diciptakan agar terjadi regenerasi yang berkesinambungan dan akan menciptakan kontinuitas suatu organisasi atau bangsa.

Pemimpin adalah orang yang juga memahami manajemen, sebab seorang pemimpin dituntut

URGENSI PEMBINAAN KEPEMIMPINAN

memiliki keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal dan keterampilan teknis. Dalam hubungan itu, John Kotter menjelaskan sebagai berikut: Karena manajemen kebanyakan berurusan dengan status quo dan kepemimpinan kebanyakan berurusan dengan perubahan, maka pada abad mendatang kita harus lebih mampu mencetak pemimpin-pemimpin. Tanpa pemimpin yang cukup jumlahnya, visi, komunikasi dan pemberdayaan yang menjadi jantung perubahan, secara sederhana dapat dikatakan tidak akan cukup cepat untuk memuaskan kebutuhan dan harapan.

Agenda keumatan yang menuntut pemikiran dan langkah luar biasa dalam menyelesaikan berbagai krisis dan penyakit sosial yang terjadi di masyarakat, membuat kita tidak dapat berdiam diri dan menunggu munculnya pemimpin baru yang memenuhi berbagai kriteria kepemimpinan. Selain keterampilan manajerial seorang pemimpin harus pula memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, yang akan membantunya mengelola krisis, mengadaptasikan antara perilaku dan situasi serta membuat keputusan yang efektif.

3Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Oleh: Dr. Agustino Zulys | Ketua PPSDMS Regional 1 Jakarta

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabatnya dan orang-orang yang mendukungnya hingga yaumil akhir. Bila kita menganalisa kondisi umat atau bangsa kita terhadap bangsa lain baik secara sederhana maupun secara detail terperinci kita akan mendapatkan kesimpulan yang sama yaitu bangsa kita masih berada pada kondisi yang memprihatinkan. Dari berbagai sisi kehidupan mulai dari aspek politik, penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, pemberdayaan ekonomi, sains dan teknologi kita masih jauh tertinggal dari negara maju bahkan dengan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia.

alam dunia pendidikan perguruan tinggi terbaik di indonesia pada tahun 2010 D hanya mampu menempati peringkat ke

236, jauh dibawah singapura dan malaysia menurut www.topuniversities.com. Sudah menjadi rahasia umum di kalangan akademisi agar artikel ilmiyah hasil risetnya bisa dipublikasikan pada jurnal internasional ber “infact factor“ tinggi perlu menyertakan nama peneliti asing tak peduli seberapa besar kontribusinya. Ini adalah fenomena inferiority compleks yang menggejala pada bangsa kita. Seorang pekerja asing, hanya karena keasingannya mendapatkan penghormatan yang luar biasa besar dari pekerja lokal. Padahal kemampuan dan loyalitas pekerja lokal tidak kalah bahkan lebih baik. Hal ini tidak kita jumpai di negara maju semacam Amerika atau Jerman.

Mengapa bangsa kita sampai hari ini belum menjadi bangsa yang disegani atau dipandang oleh dunia internasional?

Padahal kalau kita melihat potensi bangsa ini, sebenarnya kita memiliki modal yang sangat besar mulai dari kuantitas SDM, sumber daya alam, warisan sejarah yang kaya. Bangsa Indonesia memiliki banyak SDM unggul yang mampu berprestasi secara internasional, seperti dalam even – even kompetisi sains, teknologi, matematika, inovasi dan sebagainya. Bahkan Lulusan Indonesia di Luar Negeri pun banyak yang mengukir prestasi dengan temuan – temuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lantas apa yang salah dengan Indonesia sehingga SDM–SDM terbaik tersebut lebih senang tinggal, bekerja dan berkontribusi di Luar Negeri. Mengapa sedikit sekali yang tertarik untuk mengembangkan ilmu dan keahliannya di negeri sendiri? Mengapa kehebatan para individu tersebut tidak disinergikan menjadi sebuah kekuatan kolektif yang akan melahirkan inovasi, kreasi dan ide yang dahsyat?

Banyak faktor yang mempengaruhi, dan menurut penulis yang utama adalah ketidak mampuan pemimpin nasional memanage negara ini untuk melakukan optimalisasi SDM yang menjadi iron stock negeri ini agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk Indonesia. Kepemimpinan nasional menjadi agenda besar bangsa ini. Jika tidak segera dibenahi maka akan terus terjadi krisis kepemimpinan dalam bangsa ini. Tentu hal ini akan mengakibatkan keterpurukan yang berkepanjangan dan krisis muldimensional dalam pengelolaan negara.

Kepemimpinan adalah istilah yang mengkonotasikan citra individual yang kuat dan dinamis yang berhasil memimpin dalam bidang kemiliteran, memimpin perusahaan yang berada dalam puncak kejayaan, atau memimpin negara . I st i lah in i juga menggambarkan tentang keberanian dan kemampuan memimpin dalam legenda dan mitos.

Dan Kami jadikan mereka pemimpin membimbing (manusia) dengan perintah Kami dan telah Kami utus mereka inspirasi untuk melakukan perbuatan baik, untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan mereka terus-menerus beribadah pada kami. (QS Anbiyaa, 21: 73)

Sejarah mencatat, bahwa Daud bukan saja nabi, tetapi juga penguasa kerajaan. Allah SWT mengisyaratkan, bahwa Daud bukan hanya dipilih oleh-Nya, tetapi juga diangkat oleh masyarakat. Imam al-Mawardi, pengarang al-Ahkam al-Sulthaniyah, menjelaskan bahwa ada yang memberi amanah dan ada yang menerima amanah, sehingga terjadilah hubungan sosial di antara keduanya.

Te r a k h i r a d a l a h m a s a l a h keteladanan. John C. Maxwell mengatakan “The most effective leadership is by example, not edict”. Menurutnya, 90 persen manusia belajar secara visual, sembilan persen secara verbal, sisanya satu persen dengan indra lainnya. Orang belajar dan mengikuti dari apa yang dilihatnya, sehingga kata Maxwell lebih lanjut “A leader's credibility and his right to be followed are based on his life…” Kredibilitas seorang pemimpin dan haknya diikuti berdasarkan hidupnya. Artinya bahwa peran keteladanan adalah hal terbesar yang menjadi k u n c i k e s u k s e s a n s e o r a n g p e m i m p i n . Ta k k a n m u n c u l kepercayaan pengikut atau publik jika sang pemimpin memiliki perilaku yang mencerminkan semua kebaikannya. Kepemimpinan akan dihargai dan dihormati ketika ia mampu memberikan keteladanan.Dalam rangka hal itulah Program Pembinaan Sumber Daya Manusia S t r a t e g i s ( P P D S M S ) i n g i n membuktikan kerja nyatanya mencetak calon-calom pemimpin bangsa yang akan mengubah wajah indonesia menjadi soko guru bangsa lain.

Wallohu 'alam

Kredibilitas seorang pemimpindan haknya diikuti berdasarkan hidupnya. Artinya bahwa peran

keteladanan adalah hal terbesar yang menjadi kunci kesuksesan seorang

pemimpin.

Page 4: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

image.google

meneruskan perjalanannya ke sekolah. Pendidikan karakter yang dialami seorang Lintang pasti lebih baik daripada seorang siswa SD di Surabaya tersebut.

Masalah pendidikan di Indonesia merupakan awal mula lahirnya permasalahan bangsa. Saat ini, bisa jadi permasalahan bangsa yang semakin kompleks dipicu karena penanganan sistem pendidikan yang salah. Segala sesuatu yang berperan dalam pembentukan karakter adalah permasalahan menentukan kurikulum yang digunakan. Realita yang ada di lapangan sejauh ini, sekolah justru menjadi proses pengasingan individu dari dunia asalnya. Fenomena

wacana

menciptakan teknologi penangkapan ikan yang jauh lebih tepat guna dan modern.

Begitupula seharusnya pendidikan. Bagaimana bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, namun hanya pulau Jawa saja yang menjadi sangat maju karena putra kebanggaan tiap daerah lebih memilih untuk pergi ke Jakarta agar menjadi lebih kaya tanpa mau kembali ke daerahnya, melihat serta mengembangkan tanah asal kelahirannya. Inilah yang menjadi kesalahan sistem pendidikan di negeri ini. Sistem pendidikan yang dibuat dengan sistem ala industri dengan berbagai standar penilaian dan standar mutu justru semakin membuat pendidikan tidak memiliki nilai tambah.

Lalu apakah sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengalami permasalahan? Beberapa hal di bawah ini bisa menjadi gambaran untuk menjawab pertanyaan di atas:

- Pendidikan adalah alat rekayasa sosial untuk mengubah rakyat yang egois menjadi peduli serta menumbuhkan generasi yang lebih baik dari yang sebelumnya.

- Pendidikan bisa dikatakan berhasil, salah satu cirinya adalah jika mampu menjadikan anak petani menjadi petani yang lebih baik dari ayahnya.

- Jangan sampai sekolah/kampus mengeluarkan seseorang jauh dari dunianya. Termasuk jika banyak orang lebih merasa bangga bekerja di luar negeri daripada kembali ke kampung halamannya untuk memakmurkan desanya.

- Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses memaknai pengalaman, dilakukan melalui tahap mengalami, membaca, menuliskan kembali, kemudian berbagi kepada orang lain.

Terakhir, kita harus ingat pada 4 pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu kita renungkan dan wujudkan bersama, yaitu Learning how to learn and know, Learning how to be, Learning how to do, dan Learning how to live in peace and warm.

penyalahgunaan fungsi sekolah ini tercermin dari adanya sekolah hanya berfungsi sebagai pasar dan industri. Ini disebabkan sekolah–sekolah yang ada sekarang banyak yang telah beralih fungsi mengikuti arus industri sehingga orang-orang kalangan tertentu saja yang mampu masuk ke sekolah tersebut.

Di sisi lain, pendidikan yang dilaksanakan di kota besar cenderung sangat kaku. Semua siswa dihadapkan pada materi, bobot, dan sistem penilaian yang sama. Pendidikan bukannya sebagai penambah kualitas manusia namun justru menjadi beban bagi manusia. Jika melihat kasus anak nelayan di atas, seharusnya si anak mendapatkan pendidikan tentang bagaimana caranya menangkap ikan yang lebih efektif. Mungkin bisa dengan membenahi kapalnya atau

4 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Bicara tentang pendidikan, ada dua contoh kasus masalah pendidikan di Indonesia. Kasus yang pertama adalah sebagian besar anak nelayan di pesisir tidak mau mengikuti jejak orang tuanya menadi nelayan. Begitu pula anak seorang petani di desa tak mau merintis menjadi petani pula seperti orang tuanya. Beginilah nasib bangsa ini, beberapa pemuda tak mampu melihat potensi daerahnya. Sebagian besar pemuda daerah terbaik justru bersekolah di kota dan pada akhirnya tidak mau kembali untuk mengembangkan daerahnya. Jurusan-jurusan perikanan dan pertanian di perguruan tinggi cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dunia pendidikan Indonesia belum merespons fenomena ini.

asus kedua y a k n i t e n t a n g K

pendidikan seorang a n a k d i j a l a n . Pendidikan anak di jalan j u s t r u l e b i h k u a t membentuk karakter daripada sekolah yang dinilai sebagai rumah pendidikan. Contohnya d e n g a n membandingkan dua kasus antara siswa SD di Surabaya yang setiap h a r i b e ra n g ka t ke s e k o l a h d i a n t a r menggunakan mobil ber-AC dan setiap mau masuk atau keluar dari mobil selalu ada supir ya n g m e m b u ka ka n pintu mobil tersebut. Di sekolah pun sang anak masuk dalam ruang ber-AC. Bandingkan dengan Lintang, tokoh siswa SD dalam novel fenomenal karangan Andrea Hirata yakni Laskar Pelangi, d i m a n a d a l a m p e r j a l a n a n n y a k e sekolah yang reyot dan hampir rubuh, ia harus menempuh puluhan k i l o m e t e r menggunakan sepeda besar yang kakinya pun t a k s a m p a i u n t u k m e n g a y u h n y a . Beberapa kali dalam seminggu ia harus menemui buaya di jalan dan harus menunggu buaya tersebut pergi s a m p a i a k h i r n y a

image.google

image.google

*(Disarikan dari program Dialog Tokoh Regional 4 Surabaya oleh Hanif Azhar, Yanu Andy Fredian dan Achmad Choiruddin, 27 Mei 2011)

Dialog Tokoh:Pendidikan Indonesia: Kendala dan Tantangan di era Globalisasi*

Prof. Daniel M. Rosyid

Pendidikan yang dilaksanakan di kota besar cenderung sangat kaku.

Semua siswa dihadapkan pada materi, bobot, dan sistem

penilaian yang sama. Pendidikan bukannya sebagai penambah

kualitas manusia namun justru menjadi beban bagi manusia.

Page 5: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

o p i n i

korupsi yang telah mendarah daging. Sayangnya, selama ini keterlibatan partai politik dalam kasus korupsi tidak pernah ditangani secara terbuka dan tuntas oleh hukum.

Secara umum, ada dua pola korupsi yang dapat dilakukan oleh partai politik. Pertama, partai politik menyuruh para kadernya yang menjadi pejabat negara untuk melakukan korupsi. ”Menyuruh melakukan” ini berkaitan dengan penggalangan dana untuk kepentingan partai sebagai bentuk balas budi karena telah menduduki jabatan tersebut. Para pejabat negara tersebut diwajibkan menyetorkan sejumlah dana dalam kurun waktu tertentu.

Kedua, membiarkan terjadinya korupsi. Partai politik sebenarnya mengetahui baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa kader mereka yang menjadi pejabat negara telah melakukan korupsi. Tindakan pembiaran ini tentu sebuah bentuk pemberian restu oleh partai politik terhadap tindakan dari kader-kader mereka.

Beragam kasus korupsi dan suap-menyuap yang melibatkan elit birokrasi dan politisi selama ini telah mengkonfirmasi pola ini. Misalnya dalam kasus suap Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Terlihat jelas bagaimana pola ini terjadi. Bahwa pejabat negara di Kementerian tersebut bekerjasama dengan politisi dari partai yang menguasai Kementerian itu. Parahnya, partai terkesan membiarkan dan membela kader-kadernya yang diduga kuat terlibat korupsi. Bahkan jajaran fungsionaris fraksinya di DPR terkesan tidak mendukung pengungkapan skandal suap itu.

Inilah yang menyebabkan sulitnya memberantas korupsi politik. Partai lebih memberikan proteksi daripada mendorong proses hukum antikorupsi terhadap kader-kadernya yang diduga terlibat korupsi. Padahal, mestinya partai politik menjadi garda terdepan dalam usaha-usaha pemberantasan korupsi.

Pembusukan Politik

Partai sebagai institusi pemasok politisi dan pejabat publik di negeri ini memiliki posisi yang strategis. Gagalnya partai mendorong upaya pemberantasan korupsi, tentunya akan berimbas pada gagalnya institusi-institusi demokrasi dan memburuknya perilaku pejabat publik. Kegagalan partai tersebut menyebabkan terjadinya pembusukan politik (political decay) sehingga perpolitikan di negeri ini semakin terpuruk.

Pembusukan terjadi dimulai dari berbagai proses distortif yang ditandai dengan penyebaran politikus busuk baik dari lembaga paling bawah sampai

image.google

image.google

Negara Pol i t is i Korup

Oleh : Oce Madril*

ulai dari kasus suap dalam pengadaan barang dan jasa, korupsi M legislasi, calo anggaran dan suap

dalam pemilihan pejabat publik. Bola suap dan korupsi itu terus menggelinding. Seakan tak pernah jera, satu per satu para politisi harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Persoalan korupsi dan suap ini tak lagi sekedar isu, tetapi sungguh telah menjadi nyata dalam proses-proses politik, hukum dan ekonomi.

Kebiasaan para politisi menerima suap ternyata telah berlangsung lama. Kebiasaan tersebut, konon sudah menjadi semacam rahasia umum di kalangan para pejabat tinggi di republik ini. Para politisi yang bercokol di DPR sering kali mendapatkan imbalan ketika melaksanakan tugas. Tidak hanya ketika melaksanakan fungsi legislasi dalam rangka pembentukan undang-undang, tetapi juga dalam kerangka pelaksanaan fungsi anggaran dan pengawasan.

Modus operandinya pun bisa bermacam-macam, bisa melalui rapat pembahasan RUU, rapat kerja di komisi, rapat panitia anggaran, kunjungan kerja, dan studi banding. Pemberian suap pun tidak hanya dalam bentuk uang tunai, tapi juga dalam bentuk barang-barang berharga lain seperti cek perjalanan atau perhiasan. Ironisnya, hanya beberapa kasus saja yang berhasil diungkap oleh penegak hukum.

Keterlibatan Parpol

Kalau kita lihat orang-orang yang terlibat kasus korupsi ternyata punya korelasi dengan partai politik baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung karena mereka adalah pengurus partai, sedangkan secara tidak langsung disebabkan mereka menempati jabatan tersebut karena mendapat dukungan dan rekomendasi dari partai tertentu. Dukungan yang diberikan oleh partai politik tentunya bukan dukungan gratis tanpa balas jasa.

Di sinilah hubungan yang tidak bisa dilepaskan antara partai politik dan budaya korupsi yang masih menjadi budaya birokrasi kita. Dalam beberapa kasus korupsi misalnya terungkap adanya aliran dana kepada partai politik. Aliran dana tersebut diberikan berdasarkan permintaan resmi maupun permintaan tidak resmi.

Realita ini membuktikan betapa budaya korupsi tidak dapat dilepaskan dari budaya partai politik. Yang selama ini kita lakukan dalam pemberantasan korupsi adalah selalu mendesak reformasi birokrasi dan regulasi, namun kita melupakan akar penyebab terjadinya korupsi, yakni partai politik. Parpol jangan-jangan menjadi salah satu penyebab membudayanya

Apa jadinya jika politisi main proyek? Publik rasanya setuju jika jawabannya adalah korupsi dan suap. Ya, itulah kenyataan pahit yang harus kita hadapi saat ini. Kenyataan bahwa para politisi di negeri ini tak lebih dari sekedar para pemburu rente. Tercatat dari sekian banyak kasus suap yang ditangani KPK, kebanyakan melibatkan politisi.

dengan lembaga tinggi n e ga ra . Ko n d i s i i n i d i p e r p a r a h o l e h l e m a h n y a k o n t r o l t e r h a d a p l e m b a g a -lembaga negara tersebut. Sehingga, para politikus busuk tersebut dengan sangat leluasa mencoleng uang rakyat.

Partai jelas tidak bisa diharapkan lagi dalam upaya pemberantasan korupsi. Sekarang, rakyat yang harus bergerak. Tidak ada tempat bagi politikus korup dinegeri ini!

*Alumni PPSDMS Angkatan 2 (2004-2006) Yogyakarta, Alumnus Universitas Gajah Mada, dan saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Universitas Nagoya, Jepang.

5Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

imag

e : K

emen

teria

n D

esai

n R

epub

lik In

done

sia

http

://m

ente

rides

aini

ndon

esia

.blo

gspo

t.com

Page 6: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

o p i n i

6 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Contoh mencengangkan. Kantor dan badan-badan PBB set iap tahunnya ternyata mengemisikan 1,7 juta ton karbon dioksida.

Ada beberapa solusi yang ditujukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satunya adalah pengurangan emisi CO2 yang berasal dari pembakaran hutan, yaitu dengan cara pembangunan dan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pengelolaan hutan fokus pada orientasi ekosistem. Sehingga kelestarian fungsi ekologi hutan akan tetap terjaga dan manfaat yang dihasilkan bersifat jangka panjang.

Solusi di atas harus juga disertai dengan penerapan hidup yang tidak konsumtif dan tetap menjaga kelestarian ekologi hutan sebagai suatu tindakan preventif akan efek rumah kaca. Pola hidup yang demikian merupakan salah satu manifestasi dari prinsip etika lingkungan. Etika lingkungan adalah petunjuk atau arah perilaku prakt is manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Kita bisa membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kepentingan lingkungan hidup kita.

Industri peternakan dapat menjadi contoh bagi emisi CO2 yang diakibatkan oleh pembangkit listrik dan sektor transportasi. Pada kasus industri peternakan, emisi CO2 yang terjadi merupakan akibat dari akumulasi proses yang terjadi pada industri tersebut, sehingga berdampak sistemik. Pemeliharaan ternak membutuhkan energi listrik untuk lampu-lampu dan peralatan pendukung peternakan, mulai dari penghangat ruangan, mesin pemotong, dan mesin pendingin untuk penyimpanan daging. Mesin pendingin merupakan mata rantai paling tidak efisien energi listrik, karena tidak cukup hanya satu pihak yang memilikinya.

Mesin pendingin adalah alat yang biasanya dimiliki rumah jagal, distributor, pengecer, rumah

image.google

Menurunkan Panas Bumi KitaOleh : Enung Azizah MulyawatiMahasiswa Biologi, FMIPA UI Angkatan 2008

Lebih dari dua tahun terakhir, isu mengenai global warming marak beredar di masyarakat. Secara teori, efek rumah kaca disebabkan oleh terperangkapnya sinar matahari gelombang panjang oleh gas – gas rumah kaca. Terperangkapnya sinar matahari tersebut menaikkan suhu bumi dan dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.

makan, pasar hingga sampai pada konsumen. Mata rantai inefisiensi berikutnya adalah alat transportasi untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukung lain dalam peternakan intensif seperti obat-obatan, hormon dan vitamin. Hingga saat ini, solusi yang b isa d i tawarkan adalah dengan ja lan penghematan dan pengalihan penggunaan energi. Emission trading yang sempat digaungkan dan menjadi salah satu poin Kyoto Protocol masih bersifat kontroversial dan tidak cukup feasible untuk digunakan.Solusi lain yang memiliki prospek yang cukup baik adalah penggunaan biota laut sebagai penyerap karbon yang potensial. Biota laut itu di antaranya adalah jenis alga dan plankton atau biasa dikenal sebagai mikroalga. Keberadaan ratusan jenis dan jumlah fitoplankton di laut mengkibatkan potensi “pengisapan” CO2 di laut sangat tinggi. Berdasarkan suatu penelitian di University of New Zealand menunjukkan bahwa satu miligram klorofil fitoplakton dapat menyerap 1,65 miligram Co2.

Meskipun daya serap gas karbon di perairan cukup tinggi, polusi CO2 sampai tingkat tertentu di udara dapat berdampak negatif bagi kehidupan biota laut. Seperti di darat, tingginya emisi CO2 dapat menaikkan tingkat keasaman air laut yang bersifat korosif sehingga berdampak negatif bagi lingkungan kelautan, antara lain akan mengikis lapisan luar terumbu karang jenis Emiliana yang berbentuk bulat.

Hingga saat ini, penelitian demi penelitian terus di lakukan mengingat permasalahan ini menyangkut masa depan bumi kita dan masyarakat dunia. Upaya-upaya tersebut di atas masih perlu terus dioptimalkan lagi mengingat waktu yang semakin mengejar dan dampak yang semakin terlihat. Informasi-informasi mengenai kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan suhu bumi kita perlu diketahui dan dicarikan jalan keluarnya. Usaha-usaha sekecil apapun untuk menurunkan suhu bumi kita lebih baik daripada tidak melakukan apapun untuknya.

a r b o n dioksidamem i l i k i K

kontribusi yang sangat besar terhadap efek r u m a h k a c a y a i t u sebesar 50% di antara gas-gas rumah kaca yang lain. Emisi CO2 terbanyak diperoleh dari kebakaran dan alih fungsi hutan, industri p e t e r n a k a n , pembangkit listrik, serta sektor transportasi. Sekitar 20% dari total peningkatan emisi CO2 di atmosfer disebabkan o l e h p e m b a k a r a n . D i s u s u l s e k t o r p e t e r n a k a n d a n transportasi. Selebihnya merupakan kontribusi dari penggunaan listrik dan aktivitas-aktivitas m a n u s i a l a i n n y a .

Page 7: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

p e r i s t i w a

Setelah sebelumnya PPSDMS menjalin kerjasama dengan MHMMD mengadakan Training of Trainer

MHMMD yang diikuti oleh seluruh peserta PPSDMS Angkatan V dan Alumni dari berbagai angkatan, kini

PPSDMS bekerjasama dengan Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik

Indonesia mengadakan Training “Kader Anti Korupsi”.

lainnya. Tidak hanya diberikan pelatihan, peserta juga diwajibkan untuk turun ke ke lapangan untuk mempraktekkan secara langsung materi-materi yang telah diberikan.

Untuk dapat melakukan pemantauan secara langsung dilapangan, para peserta dibagi menjadi sekitar 6 sampai 7 kelompok dengan dengan jumlah 5 orang disetiap kelompoknya. Masing-masing kelompok tersebut diminta untuk membuat rencana turun lapangan yang berisi antara lain, instansi mana yang akan dijadikan tempat untuk melakukan pemantauan lapangan, apa alasannya, prakter-praktek korupsi seperti apa yang biasanya terjadi di tempat tersebut dan tidak lupa yang paling penting adalah teknik apa yang akan digunakan oleh setiap kelompok tersebut dalam melakukan pengamatan lapangan. Rencana tersebut kemudian dipresentasikan oleh setiap kelompok dan ditanggapi oleh para audience yang lain dan dengan selesainya presentasi dari masing-masing kelompok selesailah training di hari yang pertama.

Hari kedua adalah hari yang begitu menegangkan bagi para peserta, karena dihari tersebut peserta akan mempraktekan secara langsung materi-materi yang sudah diberikan pada hari pertama. Diawali dengan melakukan turun lapangan dan dilanjutkan dengan presentasi hasil dari pemantauan lapangan tersebut.

elatihan ini dilaksanakan di semua Regional PPSDMS selama 2 hari berturut-turut, Ptepatnya sejak Ahad-Senin 8-9 Mei 2011

bertempat di Asrama PPSDMS Regional 3 Yogyakarta, Ahad 29 Mei 2011 di Asrama PPSDMS Regional 5 Bogor, Kamis 2 Juni 2011 di Ruang Auditorium PPSDMS Nurul Fikri, Ahad-Senin, 5-6 Juni 2011 di Asrama PPSDMS Regional 2 Bandung, Ahad-Senin 12-13 Juni 2011 di Asrama PPSDMS Regional 4 Surabaya.

Rangkaian kerjasama antara PPSDMS dan KPK dimaksudkan untuk membetuk calon-calon pemimpin Indonesia dimasa depan yang pro terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan tentang seluk-beluk masalah korupsi yang terjadi di Indonesia, mulai dari definisi korupsi, faktor-faktor penyebab sampai dengan teknik dan modus operandi dari para pelaku korupsi, serta prestasi-prestasi KPK dalam memberantas dan menyelamatkan uang negara yang di korupsi.

Yang paling menarik dari training ini adalah peserta tidak hanya dipaparkan mengenai seluk-beluk korupsi, akan tetapi juga diberikan pelatihan bagaimana melakukan pamantauan lapangan untuk mengetahui praktek-praktek korupsi, seperti penyuapan dan pemerasan di instansi-instansi pemerintahan seperti Kelurahan, Samsat, tempat pembuatan SIM, Rektorat Kampus dan ditempat-tempat

Training “Kader Anti Korupsi” PPSDMS – KPKTraining “Kader Anti Korupsi” PPSDMS – KPK

7Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Page 8: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

8

Regional 1 Putra

Regional 1 Putri

Selain program pembinaan yang diberikan kepada peserta PPSDMS, para peserta juga diwajibkan menjalankan program pemberdayaan masyarakat atau Community Development sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat sekitar.

Gambar disamping adalah suasana belajar di “Rumah Belajar Matahari” yang merupakan salah satu program Comdev yang dijalankan oleh para peserta Regional 1 Jakarta Putri yang bertempat di Asrama Putri.

Kaj i an I s l am Kontemporer Regional 1 Jakarta Putri bersama Ust. Muhammad Ichsan, Manajer Bidang Alumni PPSDMS yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2011 bertempat Auditorium PPSDMS Pusat. Dalam Kajian Islam Kontemporer kali ini membahas tentang Fiqh Prioritas, dimana d a l a m ke h i d u p a n m a n u s i a terdapat kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan, Fiqh Prioritas membantu manusia dalam menentukan kewajiban mana yang harus lebih dahulu di prioritaskan.

Kajian Akhlak regional 1 Jakarta Putri bersama Ketua Regional, Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS yang diselenggarakan pada Selasa, 10 Mei 2011 bertempat di Asrama Putri. Tema yang diangkat pada kajian Akhlak kali ini adalah “Perubahan dan Keniscayaan”.

Dialog Tokoh Kampus Regional 1 Jakarta Putra bersama Akbar Nikmatullah Dahlan, Ketua BEM FE UI 2010, dengan tema “Karya Tulis Itu Mudah” berlangsung pada Selasa, 3 Mei 2011 bertempat di Ruang Rapat Lt. 2, PPSDMS NF Jakarta

Kajian Akhlak Regional 1 Jakarta Putra bersama Ustadz Farid Nu'man, bertempat di Musholla Gedung PPSDMS NF Jakarta Putra

Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kedisiplinan p e s e r t a , P P S D M S j u g a mengadakan kegiatan apel pagi yang diadakan setiap seminggu sekali di tiap regional.

Gambar disampin adalah Apel Pagi Regional 1 Jakarta Putra yang dilaksanakan pada Rabu, 18 Mei 2011 bertempat d i Lapangan Parkir PPSDMS NF Jakarta Putra, dengan Pembina apel Supervisor Utama PPSDMS NF Jakarta Putra, M. Try Sutrisno Gaus.

Page 9: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

9

Kajian Akhlak Islam Regional 3

Yogyakarta bersama Ust. Mahroji

Khudlori yang di selenggarakan pada

Kamis, 26 Mei 2011 bertempat di

Asrama Regional 3 Yogyakarta.

Dialog Tokoh I Regional 3 Yogyakarta bersama Ust. Irfan S.

Awwas, Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Indonesia

(MMI) yang diselenggarakan pada Rabu, 18 Mei 2011

bertempat di Asram Regional 3 Yogyakarta. Dialog Tokoh pada

bulan ini mengusung tema “Pengenalan dan Perubahan

menuju Sukses”

Dialog Tokoh II Regional 3 Yogyakarta bersama Ust. Salim A.

Fillah (penulis buku) pada Senin 30 Mei 2011 bertempat di

Asrama Regional 3 Yogyakarta yang mengusung tema “Dalam

Dekapan Ukhuwah”

Regional 3 Yogyakarta

Dialog Tokoh Regional 2 Bandung Bersama Bapak Cahyana Ahmadjayadi, Dirjen Kementerian Komunikasi dan Informasi Bidang Politik dan Keamanan pada Senin, 30 Mei 2011 bertempat di Asrama Regional 2 Bandung. Tema yang diangkat adalah terkait “Teknologi dan Peradaban Bangsa”. Dalam Diskusi ini, beliau banyak memaparkan tentang pentingnya bagi seorang pemimpin u n t u k m a m p u m e m a h a m i d a n memanfaatkan era informasi yang saat ini sedang berlangsung. Karenanya, penguasaan terhadap teknologi menjadi keniscayaan bagi seorang pemimpin.

Diskusi Pasca Kampus Regional 2 Bandung bersama Bapak Bambang Triyono (Tokoh Pendidik di Pesantren Miftahul khair) hari ahad, 29 Mei 2011 bertempat di Asrama Regional 2 Bandung. Tema yang diangkat adalah terkait “Idealisme”.

Regional 2 Bandung

Page 10: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

10

Dialog Tokoh Regional 4 Surabaya bersama Bapak Prof. Daniel M Rasyid, Pakar Pendidikan Jawa Timur yang diselenggarakan pada Jumat, 27 Mei 2011 bertempat di Asrama Regional 4 Surabaya yang mengusung tema “Pendidikan Indonesia”. Dalam diskusi ini, Prof. Daniel menjelaskan tentang permasalahan-permasalahan pendidikan yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini. Sehingga para peserta dapat memahami realita pendidikan di Indonesia.

Training Pengembangan Diri Regional 4 Surabaya bersama Bpk. Bachtiar Firdaus, ST., MPP, Wakil Direktur PPSDMS yang diselenggarakan pada Sabtu, 14 Mei 2011 bertempat di Asrama Regional 4 Surabaya.

Training yang rutin dilaksanakan sebulan sekali di tiap regional bertujuan untuk memacu semangat peserta untuk mengembangkan dirinya secara berkesinambungan. Terutama dalam hal pengembagan soft skill peserta.

Kajian Islam Kontemporer Regional 4 Surabaya bersama Bpk. M. Ichsan, Manajer Bidang Alumni PPSDMS yang diselenggarakan pada Jumat, 20 Mei 2011 bertempat di Asrama Regional 4 Surabaya.

Kajian Islam Kontemporer membahas tentang berbagai fenomena yang dialami umat Islam saat ini. Tujuannya adalah agar para peserta memahami dan mampu menyikapi secara tepat terhadap berbagai permasalahan umat Islam saat ini.

Diskusi Pasca Kampus berupa (Sharing Alumni) Regional 5 Bogor bersama

Januar Ardiyanto (Astra Graphia) yang diselenggarakan pada Jumat, 27 Mei

2011 bertempat di Asrama Regional 5 Bogor. Diskusi Paska Kampus pada bulan

ini mengusung tema “Tantangan Dunia Paska Kampus pada Sektor Private”

Comdev Pelatihan Komputer untuk anak-anak sekitar asrama

Selain program pembinaan yang diberikan kepada peserta PPSDMS, para peserta juga di wajibkan menjalankan program pemberdayaan masyarakat atau Community Development.

Gambar disamping adalah suasana pelatihan komputer yang merupakan salah satu program Comdev Regional 5 Bogor yang bertempat di Asrama Regional 5 Bogor.

Pada program pelatihan komputer ini, para peserta mendapat materi dasar pengenalan komputer mulai dari hardware hingga dasar-dasar pengoperasian Microsoft Office.

Regional 4 Surabaya

Regional 5 Bogor

Ujian kenaikan tingkat Tae Kwon Do Regional 4

Surabaya, dari sabuk Kuning Strip ke Sabuk Hijau

yang diselenggarakan pada Ahad, 22 Mei 2011

bertempat di SMP Negeri 1 Yogyakarta.

Page 11: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

the championsthe champions

2008 , Juara 1 BJ Challenge (Lomba Menulis),

Departemen Ilmu Ekonomi, Ilmu Ekonomi, Mei

2011

1. Angga Putra, Farmasi, Sekolah Farmasi ITB 2008,

Delegasi ITB utk HPAIR (Harvard Projects for Asia

dan International Relations) 20112. Fajar Mukharam Darozat, Fisika, FMIPA ITB 2008,

Abstrak paper lolos untuk dipresentasikan dalam

acara Seminar Nasional Fisika 2011; Proposal

Program Mahasiswa Wirausaha berjudul "Usaha

Produksi Sensor Perubahan Tekanan Tumpuan

Olahraga Panjat Tebing" didanai oleh DIKTI3. Yazid Ridla, Oceanografi, FITK ITB 2009, Tulisan

berjudul "Mengawal Perjuangan KPK" dimuat di

Harian Umum Seputar Indonesia, edisi 5 Mei 2011

1. Faisal Arief Kamil, Politik dan Pemerintahan,

FISIPOL, UGM, 2009, Juara I Lomba Debat Politik

Berbahasa Indonesia Se-Jawa, The 4th Politik

Ceria 2011 Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor, 28-29 Mei 2011.2. Muhammad Reza S. Zaki, Ilmu Hukum, Fakultas

Hukum, UGM, 2008, Juara I Lomba Debat Politik

Berbahasa Indonesia Se-Jawa, The 4th Politik

Ceria 2011 Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor, 28-29 Mei 2011; Juara I

Lomba Orasi Tingkat DIY yang diselenggarakan

oleh Universitas Negeri Yogyakarta; Tulisan

berjudul “Quo Vadis RUUK DIY” dimuat di Koran

Cetak Harian Republika pada tanggal 26 Mei

2011; Menjadi Narasumber dalam Acara Dialog

dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional “Dari

Jogja untuk Indonesia” live di Stasiun TVRI

Yogyakarta pada tanggal 19 Mei 2011.3. Dewa Mahendra, Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

UGM, 2009, Juara II Kompetisi Debat Pendidikan

Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh F.IAI

Universitas Islam Indonesia; Delegasi 7th

Gathering of Union of Islamic World Student

“Socio-Political Changes in the Islamic World:

Challengges and Opportunities” in the University

Club UGM; Tulisan berjudul “ASEAN Charter:

Perkuat Perlindungan HAM” dimuat di harian

Seputar Indonesia pada hari tanggal 14 Mei 2011.4. Giovanni van Empel, Pendidikan Dokter, FK UGM,

2008, Opini yang berjudul “Revitalisasi Spirit

Kolektivisme Bangsa” dimuat di harian Seputar

Indonesia, 21 Mei 2011; Artikel yang berjudul

“Kegelisahan Teuku Jacob” dimuat di buletin

SIMPUL LSB UGM, 19 Mei 2011; Tulisan yang

Regional 2 Bandung

Regional 3 Yogyakarta

berjudul “Ideologi Usang” dimuat di Kompas

Muda, 31 Mei 2011.5. Fikar El Hazmi, Teknik Elektro dan Teknologi

Informasi, Fakultas Teknik, UGM, 2008, Pemenang

Kontes Tech Camp dan menjadi Delegasi di Tech

Camp Conference yang diselenggarakan oleh US

Embassy.

1. Wildan Alfian Noor, Farmasi, Farmasi, UNAIR,

2008, Terpilih menjadi peserta Future Leader

Summit UNDIP 22 mei 2011 sebagai group

research2. Hanif Azhar, Desain Produk Industri, FTSP ITS

2008, Member Breaktrough Leadership Project

(BLP) Young Leaders for Indonesia with SAMSUNG

INDONESIA3. Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA ITS 2009,

Juara 2 OLIMPIADE NASIONAL STATISTIKA

Himpunan Mahasiswa Statistika Universitas Gajah

Mada (HIMASTA UGM) pada tanggal 12-13 Mei

2011. Juara 1 Kompetisi PKM-GT (Pekan Kreatifitas

Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis) Tingkat ITS

pada PIMITS 14 (Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS 14)

tanggal 4 Mei 2011 oleh BEM ITS.

1. Ary Kristianto, Teknologi Pangan, Fateta, 2008.

Terpilih menjadi delegasi IPB dan Indonesia ke

Nanjing, China.2. Dodi Setiawan, Geofisika dan Meteorologi,

FMIPA, 2008. Juara 1 lomba akustik SPIRIT BEM

FMIPA, lolos abstract ACIKITA ke China.3. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA 2009. Juara 2

Lomba Karya Tulis Agroindustrial Fair Himpunan

Mahasiswa Agorindustri tingkat Nasional, Soft

Power Pendidikan 3 Dinding: Pengasuh dalam

acara "Jambore Sahabat Anak 2011"; Pembicara

dan Juri dalam Paper Seminar and Training 2011

BEM TPB IPB4. Ahmadun, Teknologi Pangan, Fateta, 2008.

Penerima Dana Hibah Bisnis Plan Dari Investor

Senilai USD 1700, dengan judul Bisnis "Brownlish:

Brownies Mini Stylish Berbasis Bekatul Padi

sebagai Bisnis Pangan Fungsional yang Unik,

Menarik, dan Bergizi Seimbang5. Frandy Taqwa S, Agribisnis, FEM, 2008. Menjadi

Pembicara dalam seminar kewirausahaan, HIPMA

IPB, dengan tema "Strategi Mengembangkan Ide

dalam Berbisnis & Kreativitas Dalam Usaha”; Nara

Sumber di Radio Republik Indonesia (RRI), tgl 10

Mei 2010, dengan tema "Berwirausaha Saat

Mahasiswa, Siapa Takut?; Motivator dalam

penyambutan mahasiswa baru, 31 Mei 2011.

Regional 4 Surabaya

Regional 5 Bogor

Peserta Terbaik Regional dan Nasional periode Mei 2011

1. Peserta Terbaik Regional

Regional 1 Jakarta - Putra

Regional 1 Jakarta – Putri

1. Aditya Rinus Pratama Putra, Teknik Kimia FT UI

2010, Juara II Mahasiswa Berprestasi (Mapres)

Utama 2011 Universitas Indonesia.2. Alfan Presekal, Teknik Komputer FT UI 2009, juara

1 tingkat nasional bersama team Macara dari UI

lolos ke babak final dan mewakili Indonesia dalam

kompetisi Microsoft Imagine Cup 2011 kategori

Embedded Development dengan project EDCOS

(Environment Digital Controlling System). Juara 1

Lomba Poster Inovasi dalam rangka Olimpiade

Ilmiah Mahasiswa Fakultas Teknik UI. 3. Faldo Maldini, Fisika, FMIPA UI 2008, Lolos

Abstrak untuk dipresentasikan pada GEOINDO

2011- International Conference on Geology ,

Geotechnology and Mineral Resources in

Indocina, di Thailand; Terpilih menjadi bursary

participant pada International Student Energy

Summit 2011 di Vancouver, Canada; Juara 1

Lomba Essay Nasional Ikatan Lembaga MIPA se-

Indonesia dengan judul Peran Strategis

Mahasiswa Menghadapi Tantangan IPTEK.4. Ibnu Abdul Aziz, Ilmu Administrasi Fiskal, FISIP UI

2009, Delegasi Mahasiswa UI dalam Future Leader

Summit, 22 Mei 2011 di Semarang; Juara 1 Paper

Sosioentrepreneurship Concept dalam Business

Development Future Leaders Summit 2011

Semarang5. Muhammad Irfan Hasan, Farmasi FMIPA UI 2008,

Abstrak lolos seleksi untuk dipresentasikan di 10th

Asia Pacific Pharmaceutical Symposium 20116. Rosidi Rizkiandi, Ilmu Sejarah FIB UI 2008, Juara 2

Makalah Terbaik dalam Lomba Arung Sejarah

Bahari 6 pada tanggal 25 April - 1 Mei 2011 di

Sulawesi Tenggara

1. Avina Anin Nasia, Kedokteran Gigi FKG UI 2008,

Manager Marketing Fabulous Dental Shop (hibah

dari UI Young and Smart Enterpreneurship 2010)2. Aisyah Bidara, Geografi, FMIPA 2009, terpilih

dalam University Malaya Student Exchange 2011,

terpilih menjadi Sekretaris Umum Konferensi

Mahasiswa Pergerakan Seluruh Indonesia Mei s.d

November 20113. Avina Nadhila Widarsa, Ilmu Hubungan

Internasional FISIP UI 2008, terpilih menjadi

peserta Seminar Pariwisata Nasional , Ikatan

Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Se-

Indonesia (ILP2MI), UG,; Tulisan berjudul

“Legitimasi Indonesia sebagai Pemimpin ASEAN”

dimuat di Seputar Indonesia 16 Mei 20114. Noviandri Nurlaili Khairina, Ilmu Ekonomi FE UI

Regional 1Jakarta - PutraAlfan Presekal

Regional 2BandungAngga Putra

Regional 3YogyakartaMuhammad Reza Syarifuddin Zaki

Regional 4Surabaya Wildan Alfian Noor

Regional 5BogorDody Setiawan

Regional 1Jakarta - PutriAisyah Bidara

2. Peserta Terbaik PPSDMS

Regional 1Jakarta - PutraAlfan Presekal

11Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Page 12: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Regional 1 Jakarta - Putra Regional 1 Jakarta – Putri

Regional 2 Bandung Regional 3 Yogyakarta

Regional 4 Surabaya Regional 5 Bogor

PRESTASI PESERTA PPSDMS Periode Juni 2011

the champions

Jiwo Damar Anarkie, Ilmu Politik UI 2009, Lolos Paper

Confrence of Indonesian Student Assocition in Korea

(CISAK) di KAIST - Daejon - South Korea dilaksanakan

oleh Persatuan Pelajar Korea Selatan pada 25 Juni

2011

Wahyu Awaludin, Sastra Indonesia, FIB UI angkatan 2008,

Juara I lomba esai “ Indonesiakan Kami” yang

diselenggarakan oleh USAHID Jakarta, Juni 2011, tingkat

nasional. Ini adalah sebuah lomba esai untuk meningkatkan

nilai nasionalisme dalam diri pemuda Indonesia.

Aditya Rinus Pratama Putra, Teknik Kimia, FT UI 2008,

Delegasi UI pada Study Excursion (Abbot, Biopolis)

Singapore 7-10 juni 2011

Aisyah Bidara, Geografi FMIPA UI 2009, Peserta

Exchange Student ke University of Malaya, Malaysia

14 Juni 2011 s/d 12 Juli 2011.

Aisyah Iadha Nuraini, Teknik Industri, FTUI 2008, Juara I

dalam Kompetisi Design Produk CHRONICS oleh Universitas

Gajah Mada Tingkat Nasional 3 Juni-5juni 2011; Tulisan

dimuat di kampus.okezone.com, dengan judul Empat Hal

Sederhana untuk Menyelamatkan Bumi, 8 Juni 2011

Noviandri Nurlaili Khairina, Ilmu Ekonomi FE UI 2008 ,

Speaker pada acara Mata Mahasiswa (mewakili UI),

TVRI, 6 Juni 2011

Rahmad Agus Dwianto, Oceanografi, FITK ITB 2008,

Selected to join on international conference on

marine, Bali, June 9-10th 2011

Nofialdi, Akuntansi, FE UNPAD 2009, Tulisan yang

berjudul “Penghargaan bagi Paglawan Terlupakan”

dimuat di okezone pada tanggal 28 Juni 2011.

Deden Amwar, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, FE

UNPAD 2008, Presiden BEM KEMA FE UNPAD

2011/2012

Husein Mubarok, Teknik Elektro dan Teknologi

Informasi, FT UGM, 2009, Lolos 1st Step on 1st Astra

International Program, Nominated for national

Selection. Berupa uang penelitian senilai Rp 25 juta

rupiah.

Isdhama Miswardana, Politik dan Pemerintahan,

FISIPOL UGM, 2008, Menjadi delegasi Indonesia pada

pertemuan mahasiswa Indonesia-Malaysia serta

menjadi Founders Kesatuan Mahasiswa Indonesia-

Malaysia (Indonesia-Malaysia Student Union).

Hari Maghfiroh, Teknik Elektro dan Teknologi

Informasi, FT UGM, 2009, Best Desain Roket dalam

Komurindo 2011, 24-27 Juni 2011 di Pantai

Pandansimo, Bantul.

Ahmad mujahidin, FKG UNAIR 2008, Lolos seleksi abstrak

dalam GEOMAT 2011 – The 1st International Converence on

Geotechnique, Construction Materials, and Enviroment di

Jepang 21-23 Nopember 2011

Hanif Azhar, Desain Produk Industri, FTSP ITS 2008,

Lolos seleksi abstrak dalam GEOMAT 2011 – The 1st

International Converence on Geotechnique,

Construction Materials, and Enviroment di Jepang 21-

23 Nopember 2011.

Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA ITS 2009, Dua karya tulis berjudul “Daun Putri Malu ( Mimossa Pudica ) : Dari Tanaman Liar menjadi solusi alternatif Pengobatan Insomnia dan Stres Depresi” dan “Implementasi Teknologi Early Warning System By Forecasting Method Untuk Optimalisasi Hasil Produksi Pertanian Di Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto” Lolos Final pada acara Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) oleh Kementrian Pendidikan Jawa Timur yang akan presentasi pada tanggal 3 – 4 Juli 2011

Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA IPB 2009. Juara

Harapan 1 Lomba Karya Tulis Nasional, Pembicara

dalam Sarasehan Ilmiah, Studi Ilmiah Mahasiswa

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

M. Fadli Sengaji, Manajemen, FEM IPB 2008. Juara 1

Marketing Debate Competition Tingkat IPB

Khairil Azhar, Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB

2009. Juara III Menulis Puisi dalam ajang "IPB Art

Contest", Ketua Pelaksana Puskomdays "Temu LDK

Daerah se- Indonesia- FSLDK Indonesia- 3-5 Juni

12 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Page 13: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

alumnialumni

Umroh Dari Warung Padang

13Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

Oleh Adlil Umarat

“Kalau sudah ada niat umroh atau haji, jangan bilang ga ada uang. Jaga niat itu. Nanti Allah yang ngatur uangnya datang dari mana.”

Sepulang dari makan siang, aku seperti terhipnotis. Kalimat “kalau sudah ada niat berangkat umroh atau haji” selalu tertancap dalam top of mind-ku. “Mengapa orang berpenghasilan kecil, tapi ia kepikiran untuk berangkat umroh atau haji? Kenapa aku yang berpenghasilan lebih beruntung dari dia, tak punya itu? Apa menariknya umroh atau haji di saat muda?” begitu pikirku penuh tanya. Maklum, teman-temanku biasanya kepikiran liburan ke Hongkong, Singapura, Thailand, dan negara-negara lain yang terkenal modern dan indah.

Karena penasaran, aku chatting dengan temanku di Arab Saudi, namanya Kuswantoro. Sahabatku saat di SMA Insan Cendekia itu menerima beasiswa dari King Abdul Aziz University-Jeddah, beberapa bulan sebelumnya. Ia gembira mendengar rasa penasaranku akan u m r o h . I a m e n d u k u n g k u s e p e n u h n y a u n t u k merealisasikannya. Walhasil , kesimpulan dari chatting itu, aku bertekad akan umroh backpacker. Selagi muda, selagi sempat, selagi bergelora, kenapa tak coba? Begitu caraku menantang diri sendiri.

Aku segera mempersiapkan diri. Aku belajar lagi tentang umroh dan haji. Aku beli segala macam buku umroh dan haji. Mulai dari hunting buku online, ke pasar buku murah, hingga meminjam buku teman, aku jalani. Tak hanya itu, aku juga hadiri pameran haji dan umroh di JCC. Pameran yang sangat ramai dihadiri masyarakat saat itu. Tujuanku saat itu hanya satu, ingin menguasai i l m u u m r o h d a n h a j i d a n mengetahui berapa perkiraan biayanya. Saat itu, aku belum punya

uang cukup untuk berangkat umroh. Tabungan masih terbatas. Apalagi, aku juga harus mempersiapkan diri untuk menikah.

Sambil belajar ilmu umroh dan haji, aku jalani juga ibadah shalat malam dan shalat Dhuha. Aku percaya, pasti ada keajaiban datang ketika kita meminta langsung kepada pemilik alam ini. Aku minta dibukakan pintu rezeki agar bisa segera berangkat umroh. Kadang hal ini berat aku jalani. Aktivitas kerja di bagian Program Research & Development RCTI memang padat. Tugas departemen kami sangat strategis. Diantaranya membaca selera pemirsa Indonesia dan mengevaluasi program yang tayang. Alhamduillah RCTI saat ini masih menjadi market leader dari sisi audience share, meski persaingan TV di Indonesia semakin ketat. Aku cukup sibuk dengan pekerjaanku. Tapi, di sinilah diuji kesungguhan kita. Komitmen kuat untuk shalat Dhuha di tengah kesibukan kerja, adalah sebuah tantangan luar biasa.

Akhirnya, doaku terjawab. Aku tak menyangka. Di awal tahun 2011, ada sistem insentif baru dari tempat kerjaku. Segepok uang yang cukup dipakai buat umroh sudah tersedia di rekeningku tanpa disangka-sangka. “Allah itu baik ya,” begitu ucapku dalam hati. Awalnya memang aku ingin umroh backpacker. Temanku, Akif Fadli, seorang pengusaha muda di Mekkah, telah mengirimkan calling visa dari perusahaannya agar aku bisa umroh backpacker. Namun, karena aku tak menemukan tiket pesawat yang murah, akhirnya aku menggunakan jasa travel untuk umroh pertamaku. Aku cari harga termurah karena niatku adalah ibadah, bukan menikmati fasilitas yang nyaman.

Ternyata, umroh itu luar biasa. Pengalaman spiritual saat umroh bisa dirasakan tiap detiknya. Mulai dari berangkat, saat ambil niat dari miqot, tawaf, sa'i, dan tahallul, semua ada cerita menarik di baliknya. Allah akan mengabulkan apa yang kita pikirkan saat itu, detik itu juga. Suatu ketika, aku terlepas dari rombongan saat tawaf pertama kali. Kami baru datang dari Madinah dan langsung umroh jam 10 malam. Kondisi badan masih belum fit betul setelah menempuh perjalanan 6 jam. Aku juga masih terkagum-kagum melihat ka'bah. Begitu tersadar terlepas dari rombongan aku sedikit panik. Kunci kamar dibawa ketua rombongan. Aku tak tahu

nomor telpon jemaah lain, tak tahu di rak nomor berapa tadi menaruh sandal, dan belum hapal rute menuju hotel. Alamak, bagaimana ini?

Di tengah kepanikan, aku berdo'a agar diberikan kepercayaan diri untuk menjalani ritual selanjutnya sendiri. Aku akhirnya bertanya pada petugas dimana tempat sa'i. Aku diberi petunjuk oleh petugas itu dalam bahasa Arab. Alhamdulillah aku paham karena dulu belajar bahasa Arab di Assalam-Solo. Aku menjalani sa'i sendiri. Di tengah sa'i, aku berdoa lagi pada Allah, agar dipertemukan dengan rombonganku lagi. Aku doa sungguh-sungguh dari dalam lubuk hati paling dalam. Begitu membuka mata, menoleh ke kiri, aku lihat, ternyata rombongan umrohku sudah ada di sebelahku. Subhanallah. Detik itu juga, dalam kedipan mata doaku dijawab Allah. “Allah itu baik ya,” mungkin kata itu yang paling sering aku ucapkan di tanah suci.

Aku melakukan umroh kedua dengan mengambil miqat lagi. Kali ini sendiri saja. Aku sudah mengatahui medannya. Alhamdulillah semuanya lancar jaya. Aku bahkan bisa berdoa di multazam, tempat paling mustajab untuk berdoa se-antero dunia. Dengan tubuhku yang kecil, aku bisa menyelip lebih cepat diantara badan orang Arab dan Afrika. Tiba-tiba multazam sudah di depan mata, dan aku berdoa di sana. Banyak sekali yang aku minta. Semoga Allah berkenan mengabulkannya. Saat di multazam kembali aku berpikir, Allah itu Maha Baik. Masih banyak lagi pengalaman spiritualku di sana yang menggetarkan jiwa. Tapi aku akan tuliskan dalam bentuk buku saja.

Tgl 21 November 2010 aku berniat umroh, sepulang dari sebuah warung Padang. Tgl 30 Maret 2011 aku sudah bisa berangkat umroh, dari sistem insentif baru RCTI yang datang tak terduga. Allah memang punya caranya sendiri memanggil hamba-Nya, meski pada saat makan di warung Padang. Cerita tak hanya sampai sana. Aku merasakan lagi keajaiban lain. Sepulang umroh, tak berapa lama, aku dapat bonus tahunan dari RCTI. Jumlahnya mengejutkan, lebih besar dari biaya umroh yang aku keluarkan. Berarti biaya umrohku diganti, dengan bonus plus plus plus. Alhamdulillah! Anda tertarik mencoba? Modalnya mudah saja, niat-tekad, usaha, dan tunggu keajaiban dari-Nya.

asehat itu keluar dari mulut seorang ibu pemilik warung Padang di dekat kos-ku di penghujung tahun 2010 lalu. Ibu itu sedang bercakap-cakap dengan pemuda berumur 30 tahunan yang sedang N curhat tentang keinginannya untuk umroh dan haji. Namun, si pemuda yang sudah menikah dan

punya 1 anak itu, punya kendala finansial. Ia hanya karyawan biasa di pabrik dengan gaji kecil. Ia sempat menyebutkan nominalnya dan tak sengaja aku mendengarkannya. Akhirnya si ibu mengajarkan bagaimana tips mengelola cash flow keuangan keluarga, tentunya dengan hitungan Padang yang terkenal jeli-teliti.

Page 14: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

profil mitra

Marwah Daud Ibrahim/MHMMDDewan Penasihat PPSDMS

14 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

nak kedua dari enam bersaudara hasil perkawinan Muhammad Daud (almarhum),

dengan Siti Rahman Indang ini dikenal rajin membaca. Maklum, ayahnya guru SD. AKecerdasannya dikenal sejak SD. Pendidikan dasarnya tak sampai kelas enam, karena begitu

menginjak kelas lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan ke

SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun

1973.

Pada saat itulah beliau terpilih sebagai pelajar teladan se-Sulawesi Selatan, sehingga untuk pertama

kalinya pada tahun 1974 beliau ke Jakarta atas undangan Presiden.

Kemudian Marwah Daud Ibrahim melanjutkan studi di Universitas Ujung Pandang Fakultas Ilmu

Sosial Politik Jurusan Komunikasi dan lulus pada tahun 1981. Di jenjang inipun beliau kembali

mengukir prestasi, menjadi mahasiswa teladan se-Sulawesi. Bersama teladan dari seluruh wilayah

Indonesia, untuk yang kedua kalinya, beliau kembali berkunjung ke Jakarta guna bertemu presiden.

Prestasinya tidak berhenti sampai disitu, pendidikannya dilanjutkan ke Jurusan Komunikasi

Internasional di American University, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 1982, tentu saja

dengan beasiswa. Di negeri paman Sam tersebut, dia mengisi waktunya dengan bekerja sebagai

asisten peneliti Unesco dan Bank Dunia.

Setelah menyelesaikan studi masternya di Amerika, dia kembali ke Indonesia dan bekerja di BPPT.

Tak berapa lama, dia kembali mendapat beasiswa dari BPPT yang ketika itu diketuai oleh Habibie. Di

American University, dia mengambil jurusan Komunikasi Internasional Bidang Satelit dan

menyandang gelar doktor setelah merampungkan kuliahnya pada tahun 1989. Tercepat kedua

diangkatannya, mengalahkan mahasiswa dari Amerika, Jerman, Inggris, Bangladesh, Pakistan,

Granada dan Israel.

Beliau aktif di berbagai institusi dan organisasi, antara lain Ikatan Cendekiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI), penemu metode pelatihan Mengelola Hidup & Merencanakan Masa Depan

(MHMMD), salah seorang penggagas Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orbit, Majelis SInergi Kalam

(MASIKA), Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM), Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat

Desa Nusantara (PMDN) dan Penasehat NACO Peduli.

Dan sekarang ini fokus pada pengembangan desa mandiri dengan mengembangkan beberapa

model program di Natuna untuk ikan dan kelapa, dan di Papua dan Garut berupa pengembangan

bio-ethanol dan tepung lokal. Dan Program pengembangan unggulan desa lainnya seperti: kakao,

itik, bambu dan lain-lain.

Beliau aktif berkeliling ke pelosok Nusantara, mengunjungi rakyat, bertemu dengan ribuan orang,

menebar energi positif, mengingatkan rakyat bahwa siapapun mereka, mereka semua bukan hanya

berhak sukses, tapi WAJIB Sukses, karena Tuhan telah memberikan tiap-tiap kita potensi dan

menganugrahi negeri ini dengan rupa-rupa peluang; dan karena "Sukses bangsa adalah akumulasi

sukses individu."

Marwah Daud Ibrahim, lahir 8 November 1956 di desa kecil di Kab Soppeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada masa kecilnya, beliau belajar dengan ditemani lampu minyak sebagai bahan penerangan dan menangkat batu dan pasir sebelum berangkat sekolah, serta ikut ke sawah untuk bercocok tanam.

Page 15: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Laporan Donasi April 2011

15Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

donasi Anda

Page 16: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Laporan Keuangan bulan April 2011

laporan keuangan

16 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

PENDAYAGUNAAN DANA

BIAYA REGIONAL

PENERIMAAN

BIAYA PUSAT

DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH DanPEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR

LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS)BULAN April 2011

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

TANGGAL

29/03/2010

17/5/2010

17/5/2010

02/6/2010

07/06/2010

08/06/2010

12/8/2010

31/8/2010

7/9/2010

7/9/2010

19/10/2010

17/12/2010

NAMA

Ir. Bambang Prihantono, MT

Drs. Musoli

MEDCO FOUNDATION

Pinjaman dari Pak Musoli

Pinjaman dari Yayasan Nurul Fikri

Drs. Musoli

Ir. Bambang Prihantono, MT

MEDCO FOUNDATION

MIEN R UNO FOUNDATION

MEDCO FOUNDATION

Ronny K. Moentoro

Soelemi

Bantuan Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat

Peruntukkan

Pembelian Tanah

Pembelian Tanah

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

Pembangunan

TOTAL

100,000,000

50,000,000

100,000,000

50,000,000

80,000,000

50,000,000

26,000,000

100,000,000

5,000,000

100,000,000

1,000,000

50,000

200,000,000

100,000,000

VIA

MANDIRI

KAS PPSDMS

TUNAI

BSM

MANDIRI

BCA

BCA

TUNAI

TUNAI

MANDIRI

Mandiri

DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (TANAH) 36,300,000

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (PEMBANGUNAN) 10,000,000

165,121,852

448,614,880

273,494,454

175,120,426

751,009,356

52,750,000

220,744,454

Page 17: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Laporan Donasi Mei 2011

17Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

donasi Anda

Page 18: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

Laporan Keuangan bulan Mei 2011

laporan keuangan

18 Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Mei - Juni 2011

PENDAYAGUNAAN DANA

BIAYA REGIONAL

PENERIMAAN

BIAYA PUSAT

DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH DanPEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR

LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS)BULAN MEI 2011

DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (TANAH) 37,500,000

TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (PEMBANGUNAN) 10,000,000

Page 19: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

PPSDMS NFemail account : [email protected]

Page 20: Newsletter PPSDMS Mei-Juni 2011

PERANGKO BERLANGGANAN

KP 1 JAKARTA SELATAN 12000

IZIN NO: 103/PRKB/JKS/WILPOS IV/2011

Berlaku s/d 31 Desember 2011