new sabtu batuan sedimen new.ppt

90
2. Batuan beku Ekstrusif Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran

Upload: rian

Post on 09-Nov-2015

366 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 2. Batuan beku Ekstrusif Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam.Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisanColumnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.Vesikular,yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolitStruktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran

  • Berdasarkan kandungan senyawa kimia (kandungan silikanya)1. Batuan beku Asam : Silika > 65 % Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit. 2. Batuan beku Menengah : Silika 65 - 52 % Batuan ini akan berwarna gelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia. Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit. 3. Batuan beku Basa : Silika 52 - 45 % Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan Basalt. 4. Batuan beku Ultrabasa : Silika < 45 % Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa. Contoh batuan ini adalah Peridotit dan Dunit.

  • Batuan Beku Berdasarkan MineralogiMineral-mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen, dan olivine (Graha 1987).

    Klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russell B Travis (1955), dalam klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasrkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:

    a. Batuan Dalam Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar. b. Batuan Gang bermasa dasar faneritik Bertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik. c. Batuan Gang bermasa dasar afanitik Bertekstur porfiritik dengan masa dasar afanitik. d.Batuan Lelehan Bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau dilihat dengan mata biasa.

  • BATUAN SEDIMEN

  • BATUAN SEDIMENBatuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettijohn, 1975 )

  • SIFAT UTAMA BATUAN SEDIMENAdanya struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasiSifat klastik/ fragmen yang menandakan butir pernah lepas terutama pada golongan detritusBekas bekas tanda kehidupan ( fosil)Jika hablur selalu monomineralik

  • GenesisBatuan sedimen klastika(detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan kembali itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali). Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri)Batuan sedimennon-klastikaadalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2

  • Batuan sedimen klastikaPelapukanErosiTransportasiPengendapanDiagenesaPerubahan yang berlangsung selama dan sesudah litifikasi

  • Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga airSedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga anginSedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser

  • Diagenesa

    Kompaksi SedimenSementasiRekristralisasiPengkrisatalan kembali mineral dari suatu larutan kimia yg berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atau sebelumnyaAutiqenesisTerbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesaMetasomatismePergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik

  • Koesoemadinata 1. Golongan Detritus kasar - Breksi, konglomerat, batu pasir - Lingkungan pengendapan Sungai, danau atau lautGolongan Detritus halusBatu lanau, serpih, batu lempung, napal Laut dangkal dan dalamGolongan Karbonat Batugamping, terumbuGolongan silikaGabungan antara proses organik dan kimiawi Rijang, radiolaria Sedikit dan terbatasGolongan Evaporit Danau atau laut tertutup (garam pd danau yg tidak mempunyai saluran pembuangan) Gip, anhidrit, batu garamGolongan BatubaraUnsur organik tumbuhan tertimbun oleh lapisan tebal di atasnya

  • TEKSTUR SEDIMENUkuran Butir ( Grain size)Pemilahan ( Sorting)KebundaranShapePorositasPermeabilitasMatrikSemenKemas

  • Grain Size

    Nama ButirBesar Butir ( mm)Bongkah ( Boulder)256Brangkal ( Couble)256 s/d 64Krakal ( Pcebble)64 s/d 4Pasir sangat kasar ( Very coarse sand)4 s/d 2Pasir Kasar ( Coarse sand)2 s/d 1Pasir Sedang ( Medium Sand)1 s/d 0,5Pasir halus ( Fine sand)1/2 s/d 1/4Pasir sangat halus ( Very fine sand)1/4 s/d 1/8Lanau ( Silt)1/16 s/d 1/256Lempung ( Clay)1/256

  • Pemilahan ( Sorting)

  • KebundaranTerdapat pada Butiran Sedimen klastik kasar

    Pettijohn, dkk., (1987)1. Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular)2. Meruncing (menyudut) (angular)3. Meruncing (menyudut) tanggung (subangular)4. Membundar (membulat) tanggung (subrounded)5. Membundar (membulat (rounded), dan6. Sangat membundar (membulat) (well-rounded).

  • ShapeBentuk Butiran

    Berdasar perbandingan diameter panjang (long) (l), menengah (intermediate)(i) dan pendek (short) (s) maka terdapat empat bentuk butir di dalam batuan sedimen 1. Oblate, bila l = i tetapi tidak sama dengan s. 2. Equant, bila l = i = s. 3. Bladed, bila l tidak sama dengan i tidak sama dengan s. 4. Prolate, bila i = s, tetapi tidak sama dengan l

  • Shape

  • Porositas0 5% dapat di abaikan (negligible)5 10 % buruk (poor)10 15% cukup (fair)15 20 % baik (good)20 25% sangat baik (very good)25% istimewa (excellent)

  • PermeabilitasMatriksSemenKalsit ( Batu gamping)SulfatOksidaSilika (kuarsa)

  • Kemas (Fabric)1. Kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan (mengambang dalam matrik).

    Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam (besar dan kecil), maka disebutbimodal clast supported

    ukuran butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka disebutpolymodal clast supported 2. Kemas tertutup : butiran saling bersentuhan satu sama lain

  • Sifat sentuhannya ada beberapa macam : - Point contact, bila sentuhannya hanya pada satu titik saja.- Long contact, bila bersentuhan pada sisi butiran yang panjang. - Concave-convex contact, bila sisi batuan yang bersentuhan ada yang cembung dan ada yang cekung. - Sutured contact, bila sisi butiran yang bersentuhan berbentuk gerigi.

  • Struktur Batuan SedimenBerdasarkan asalnyaBatuan Primer : terbentuk karena proses sedimentasi merefleksikan mekanisme pengendapan: perlapisanBatuan Sekunder : Terbentuk sesudah sedimentasi Merefleksikan lingkungan pengendapan. seperti kekar, sesar, dan lipatan.Struktur OrganikTerbentuk oleh keadaan organisme seperti molusca dan cacing

  • Berdasarkan waktu/ saat terjadinyaStruktur Batuan Sedimen Syngenetik : terbentuk bersamaan dengan terjadinya batuan sedimenEpigeneti : terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk seperti kekar, sesar, dan lipatan

  • SyngenetikKarena proses fisikKarena proses biologi

  • Karena proses fisik

    - Struktur Eksternal ( kelihatan dari luar) Terlihat pada kenampakan morfologi dan bentuk batuan sedimen secara keseluruhan di lapangan. Contoh : lembaran (sheet), lensa, membaji (wedge), prisma tabular.

    - Struktur Internal Struktur ini terlihat pada bagian dalam batuan sedimen a. Perlapisan dan Laminasi perlapisan jika tebalnya lebih dari 1 cm dan disebut laminasi jika kurang dari 1 cm.perlapisan dan laminasi batuan sedimen terbentuk karena adanya perubahan kondisi fisik,kimia, dan biologi. Misalnya terjadi perubahan energi arus sehingga terjadi perubahan ukuran butir yang diendapkan. atau arus gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama.

  • Struktur PerlapisanStruktur Laminasi

  • Perlapisan dan LaminasiPerlapisan/laminasi sejajar (normal) Dimana lapisan/laminasi batuan tersusun secara horizontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya. Terdiri dari tiga : - Normal current bedding ( karena arus normal) Berdasarkan ukurannya : - Laminasi ( tebal < 1 cm) - Stratum ( > 1 cm) - Besd - Cross Bedding ( perlapisan silang karena perubahan arus air) - Graded Bedding ( Perlapisan tersusun)

  • Graded Bedding ( Perlapisan tersusun) Penggolongan Bedding Menurut Ketebalan (Mc Kee and Weir, 1985)

  • b. Features of bedding planes Bentuk permukaan lapisan selama proses sedimentasi - Ripplemark ( bergelombang karena arus satu arah) - MUD crack ( retak pada lapisan lumpur , segilima) - Rain drops prints ( bekas titik air hujan pada permukaan batuan) - Swash and rill marks ( jejak binatang pada permukaan lapisan) - Flute cast ( bentuk gerusan pada permukaan yang bentuknya seperti seruling) - Load cost ( lekukan pada batas perlapisan yang diakibatkan gaya tekan dari muatan di atasnya)c. Deformational structure perubahan struktur batuan pada saat sedimen terendapkan karena tekanan - Post deposisional blump features , luncuran akibat tekanan tinggi - Intraformational konglomerat, struktur menyerupai konglomerat karena adanya pergerakan sebelum litifikasi

  • Proses BiologiExternal structure - Biostromes Batu gamping yang berlapis terdiri dari organisme yang merambat dan membentuk lapisan keras. - Biohern Panggul bukit, kerangka organisme yang belum tertranspartasi dan di kelilingi oleh lingkungan yang berbedaInternal structure Fosil yang ada dalam batuan

  • STRUKTUR EPIGENETIKProses Fisik ( mekanik) a. Eksternal structure b. Internal Structure ( tek. Hidrostatika yg kuat sehingga material seperti di injeksikan)Proses kimia atau organisme -Corrotion zone - Concretions aksi mineral-sarat air di dalam batuan. terjadi jika endapan mineral dari air menjadi massa keras di dalam batuan sedimen. - Stilotites - Cone in cone - Cristal mold and cast - seins and dike

  • Genesa Struktur struktur Batuan Sedimen

    Massif Batuan massif bila tidak menunjukan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.

    Graded Bedding Lapisan yang dicirikan oleh perubahan yang granual dari ukuran butir penyusunnya bila bagian bawah kasar dan keatas semakin halus disebut normal grading.

    Laminasi Perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm terbentuk bila pola pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk dari suspensi tanpa energi mekanis.

    D. Cross lamination Secara umum dipakai untuk lapisan miring dengan ketebalan kuranmg dari 5 cm

    E. Clastic Imbrication Adalah suatu struktur sedimentasi yang dicirikan oleh fragmen fragmen tabular yang overlapping dan menunjukan arus ke atas pada daerah yang berbatu batu atau pada daerah yang miring. Biasanya pada daerah fluvial.

  • F. Primary current kination Adalah struktur sedimentasi yang berbentuk garis pada di dalam batuan yang terbentuk oleh arus utama,sering diterapkan pada batuan sedimen yang biasanya menunjukan pelurusan suatu garis tunggal dari kumpulan cangkang

  • Fosil orientation Adalah struktur sedimen yang menunjukan orientasi tertentu dari kumpulan fosil yang menunjukan arah arus sedimentasi yang di akibatkan oleh pengenangan yang energi transportasinya berkurang

    Load cast Adalah struktur sedimen yanq terbentuk akibat tubuh sedimen yang mengalami pembebanan oleh material sedimen lain di atasnya.

  • Flute cast Adalah struktur sedimen yang berupa celah dan terputus putus serta berbentuk kantong, dengan ukuran 2 10 cm, struktur ini terbentuk pada batuan dasar akibat pengaruh aliran turbulen dari air merupakan gerusan dari media transportasi yang membawa material kemudian material material tersebut mengisinya yang biasanya berupa pasir.

  • Mud cracks adalah struktur sedimen yang berupa retakan retakan pada tubuh sedimen bagian permukaan, biasanya pada tubuh campur yang berkembang sifat kohesinya. Hal ini akibat perubahan suhu dan pengerutan.

    K. Tool marks Adalah material material pasir yang terbawa arus menggerus permukaan lumpur dan meninggalkan jejak yang menjadi tempat berkumpul material pasir tersebut dan gerakan merupakan tonjolan lapisan pasir ke bawah.

  • M. Flame structure Adalah structure sedimen yang berupa bentukan dari lumpur yang licin dan memisahkan ke bawah membesar membentuk load cast dari pasir pada kontak antara lempung dan pasir. L. Rain print Adalah suatu lubang lingkaran atau elips kecil yang terbentuk di atas lumpur yang masih basah oleh air hujan yang kemudian setelah lumpur itu kering di atasnya terendapkan lapisan batupasir.

  • Ball, pillow or pseudonodule structure Adalah suatu bentuk akibat gaya beban dari atas pada shale oleh batupasir dimana shale tersebut belum padat benar.

    Convolute bedding Adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang membentuk perlapisan meliuk liuk dengan ketebalan lapisan 2 25 cm.

  • q. Channels Struktur sedimen yang mempunyai ciri erosional yang kelok kelok dan merupakan bagian dari sistem transportasi yang mempunyai energi penggerusan cukup besar.Scours Adalah struktur sedimen yang terbentuk pada tubuh sedimen di mana terbentuknya lebih awal yang kemudian tergerus oleh arus berikutnya.

  • Dish and pillow structure Adalah struktur sedimen yang terbentuk oleh bantal dan mangkok yang terbentuk oleh sedimen pasir yang belum terkonsilidasi telah tertimbun sedimen lain di atasnya sehingga mengalami penekanan ke bawah.

    S. Low relief erosion surface Adalah struktur sedimen yang terbentuk relief rendah pada permukaan tubuh sedimen akibat proses erosi.

  • U. Hard ground mass Adalah struktur sedimen yang terbentuk akibat dari akumulasi material sedimen yang khas di dalam tubuh sedimen lain yang relatif lunak.T. Syndepositional fold and slumps Adalah suatu bentukan lipatan kecil pada batupasir yang terjadi karena perlapisan batupasir tersebut belum terkonsilidasi benar.

  • Genesa Struktur Batuan SedimenLaminasi, Silang siur, Gradasi, dan PerlapisanPerlapisanStruktur perlapisan merupakan sifat utama dari batuan sedimen klastik yang menghasilkan bidang-bidang sejajar sebagai hasil dari proses pengendapan.Laminasi adalah perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cmGradasiStruktur gradasi pada sedimen terlihat apabila terjadi perubahan yang granual dari ukuran butir penyusunnya bila bagian bawah kasar dan bagian atasnya semakin halus

  • Lanjutan Klasifikasi batuan sedimenPettijohn (1975), ODunn & Sill (1986)1.Batuan sedimen klastika(detritus, mekanik, eksogenik)2.Batuan sedimennon-klastikaSanders (1981) dan Tucker (1991)1.Batuan sedimen detritus (klastika)2.Batuan sedimen kimia3.Batuan sedimen organik4. Batuan sedimen klastika gunungapbatuan sedimen bertekstur klastika dengan bahan penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan gunungapi

  • Graha (1987) membagi batuan sedimen menjadi1.Batuan sedimen detritus (klastika/mekanis)2.Batuan sedimen batubara (organik/tumbuh-tumbuhan)3.Batuan sedimen silika4.Batuan sedimen karbonatBerdasar komposisi penyusun utamanya, batuan sedimen klastika (bertekstur klastika) dapat dibagi menjadi 31.Batuan sedimen silisiklastika, adalah batuan sedimen klastika dengan mineral penyusun utamanya adalah kuarsa dan felspar2.Batuan sedimen klastika gunungapi adalah batuan sedimen dengan material penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan gunungapi3.Batuan sedimen klastika karbonat, atau batugamping klastika adalah batuan sedimen klastika dengan mineral penyusun utamanya adalah material karbonat

  • Batu pasirBatubaraLempungGamping

  • ShaleBatu garamBatu kapurBreksi

  • RijangKonglomeratHematitLaterit

  • GipsumTravertin

  • Batuan Sedimen Non Klastik Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, dan proses organik, seperti batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang terubah

    Batuan Sedimen Non klastik Kimiawi a. Batuan sedimen Evaporit Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap

    1. Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl). 2. Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20) 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3)

  • b. Batuan Silika

    Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges

    Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga gelap.

  • 2. Batuan Sedimen Non klastik Biologis ( Organik)

    Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu

  • Tekstur Batuan sedimen non klastikKristalinAmorf ( Non kristal)

  • Struktur Batun Sedimen Non klastik a. Fossilliferous b. Oolitik Fragmen klastik di selubungi oleh non klastik. Bersifat konsentris, diameter ( 0,25 2 mm) c. Pisolitik Ukuran diameter > 2 mm d. Konkresi Sama dengan oolitik, Tidak konsentris e. Bioherm Tersusun oleh organisme murni f. Cone in cone g. Blostrome Seperti bioherm tapi bersifat klastik h. Septaria Rekahan yang tidak teratur akibat penyusutan lempung dan celah yang terbentuk di isi kristal karbonat kasar i. Geode j. Styolit

  • BATUAN KARBONAT PROSES PEMBENTUKANNYA DAPAT TERJADI SECARA INSITU BERASAL DARI LARUTAN YANG MENGALAMI PROSES KIMIA MAUPUN BIOKIMIA DIMANA ORGANISME TURUT BERPERAN

    DAPAT TERJADI DARI BUTIRAN ROMBAKAN YANG MENGALAMI TRANSPORTASI SECARA MEKANIK DAN DIENDAPKAN DITEMPAT LAIN. SELURUH PROSES TERSEBUT BERLANGSUNG DI LINGKUNGAN AIR LAUT

  • - Batugamping klastik : batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batugamping asal. kalsirudit : butiran berukuran rudit (granule).Kalkarenit : butiran berukuran arenit (sand)Kalsilutit : butiran berukuran lutit (clay)- Batugamping non klastik : terbentuk dari proses proses kimiawi maupun organis. Umumnya bersifat mono mineral. Dapat dibedakan : Hasil biokimia : bioherm, biostrom . Hasil larutan kimia :travertin, tufa. Hasil replasement : batugamping fosfat,dolomit

  • Tekstur Batuan KarbonatBesar Butir Mulai 0,0625 mm ke bawah maka tipe butir dan juga penelitian di bawah mikroskop menjadi mikrit (micrite) atau berupa lumpur (mud) atau berbutir halus (aphanitik). Secara makroskopis kurang dari 1 mm, tipe butir sudah sukar ditentukan sehingga istilah grain atau klas dapat dipakai.

  • Bentuk Butir

    Bentuk butir juga penting dalam mempelajari gamping terutama dalam memperlihatkan energi di lingkungan pengendapan.

    Semen

    Biasanya terdiri dari hablur-hablur kalsit yang jelas atau disebut juga spari kalsit (spray calcite) atau spar.

  • Matrik Matrik adalah butir-butir karbonat yang mengisi rongga-rongga dan terbentuk pada waktu sedimentasi.

  • Komposisi Batuan Karbonat Allochem merupakan fragmen yang tersusun oleh kerangka atau butir-butir klastik dari hasil abrasi batugamping yang sebelumnya ada

    Macam-macam Allochem : - Kerangka Organisme (skeletal) : merupakan fragmen yang terdiri atas cangkang cangkang binatang atau kerangka hasil pertumbuhan. - Interclast : merupakan fragmen yang terdiri atas butiran-butiran dari hasil abrasi batugamping yang sebelumnya telah ada. -Pisolit : merupakan butiran butiran colit (bulat merata) dengan ukuran lebih besar dari 2 mm. - Pellet : merupakan fragmen yang mempunyai colit tetapi tidak menunjukkan adanya struktur konsentris

  • Mikrit Agregat halus berukuran 1- 4 mikronSparit Semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus ( 0,02 0,1 mm)

  • Type type gamping utamaGamping Kristalin Rekistralisasi gamping lainGamping Afanitik Terdiri butir lebih kecil 0,005 mm. Istilah batuan ini : Micrite, Mud stone, Calcilutite, Lithographic, SublithographicGamping klastik Besar butir : a. Lebih besar dari 2 mm Terdiri dari cangkang b. Lebih kecil 0,25 mm sukar membedakan partikel pembentuk = microgranular c. Tidak dapat diidentifikasi = kalkarinitGamping Kerangka

  • Proses Pembentukan Batuan Karbonat Tiga jenis proses penguapan yang menyebabkan sedimen karbonat berubah menjadi batuan karbonat. Ketiga proses itu adalah Litifikasi Sedimen KarbonatPengkristalan Kalsium Karbonat yang Semula dalam keadaan membatuPenggantian Materi-materi lain oleh Kalsium Karbonat

    Beberapa batuan karbonat dapat terbentuk dari penggantian materi-materi lain, terutama kalsium sulfat dan butir-butir kuarsa oleh kalsium karbonat.

  • Penamaan Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik

    Ukuran dan bentuk butir1. Untuk butiran yang sama atau lebih kecil dari pasir Batupasir , batu lempung Serpih: Batu lempung yang menunjukkan sifat fasility ( Sifat belah)2. Untuk butiran yang lebih besar dari pasir dan melibatkan bentuk butir Konglomerat : Butiran membulat Breksi : Butiran runcing3. Untuk Butiran dan komposisi Batu pasir kuarsa Batu pasir gampingan : Batu lempung yang mengandung mineral karbonat4. Ukuran butir dan Struktur Shale = serpih = batu lempung5. Batu Gamping klastik Kalsirudit : butir> pasir Kalkaserit : Butir berukuran pasir Kalsilutit : Butiran berukuran Lempung

  • Batuan Sedimen Non Klastik

    Berdasarkan mineral penyusunBatuan sedimen non klastik kimiawi Batu Gips = gypsum Rijang = kalsedon Batu bara = karbon2. Batuan sedimen non klastik biologis / organis Kristalin Koral

  • BATUAN METAMORFBatuan asal atau batuan induk baik berupa batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf dan telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur serta struktur sebagai akibat adanya perubahan temperatur (di atas proses diagenesa dan di bawah titik lebur; 200-350oC < T < 650-800oC) dan tekanan yang tinggi (1 atm < P < 10.000 atm) disebut batuan metamorf. Proses metamorfisme tersebut terjadi di dalam bumi pada kedalaman lebih kurang 3 km 20 kmMenurut Turner (1954, lihat Williams dkk, 1954:161-162) menyebutkan bahwa batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan mineralogik dan struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa melalui fase cair.

  • Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi ( 3 20 km ) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair

  • Proses Metamorfisme:Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga kristaloblastik (tenaga dari sedimen kimia untuk menyusun sendiri)Proses susunan mineralogi , susunan kimia tetap ( isokimia)

    Tahap Metamorfosisme :RekistralisasiReorientasi Pengorientasian kembali susunan kristal dan berpengaruh pada tekstur dan strukturPembentukan mineral baru Penyusunan kembali elemen kimia.

  • Di tinjau dari perubahan P & TProgresive matamorfosa : Perubahan dari P & T rendah ke P & T tinggiRetrogresive metamorfosa : Perubahan dari P & T tinggi ke P & T rendah

  • Bucher & Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua1. Metamorfosa regional/ dinamothermal Terjadi pada kulit bumi bagian dalam yang dipengaruhi P & T tinggi Penyebaran batuan berkaitan dengan aktivitas orogenesa dan lipatan gunung api.1. Metamorfosa OrogenikMetamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan rekristalisasi

    2. MetamorfosaBurialMetamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dengan fluida

    3. Metamorfosa dasar Samudera(Ocean-Floor)Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa.

  • 2. Metamorfosa Lokal Metamorfosa lokal merupakan proses metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit berkisar antara beberapa meter sampai kilometer

    (1) Metamorfosa Kontak Metamorfosa kontak terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material yang dilepaskan oleh magma serta kadang oleh deformasi akibat gerakan magma. Zona metamorfosa kontak disebutcontact aureole.Proses yang terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antar mineral, reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian/penambahan material. Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

    2. Pirometamorfosa/ Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal Metamorfosa ini adalah jenis khusus metamorfosa kontak yang menunjukkan efek hasil temperatur yang tinggi pada kontak batuan dengan magma pada kondisi volkanik atauquasivolkanik, contohnya pada xenolith atau pada zona dike.

  • 3. Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinematik/DinamikMetamorfosa kataklastik terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan granulasi batuan. Batuan yang dihasilkan bersifat non-foliasi dan dikenal sebagaifault breccia,fault gauge,atau milonit.

    4. Metamorfosa Hidrotermal/MetasomatismeMetamorfosa hidrothermal terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia.

    5. MetamorfosaImpactMetamorfosa ini terjadi akibat adanya tabrakanhypervelocitysebuah meteorit.

    6. Metamorfosa Retrogade/DiaropterisMetamorfosa ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperatur yang lebih rendah.

  • TEKSTUR BATUAN METAMORFMetamorfosa Kristal Padat

    1. Tekstur berdasarkan ukuran butirBerdasarkan ukuran butirnya, tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :Fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mataAfanit, Bila butiran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata

  • Tekstur berdasarkan bentuk individu kristal

    Bentuk individu kristal pada batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan kristal itu sendiriSubhedral, bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan kristal disekitarnya.Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain disekitarnya. Pengertian bentuk kristal ini sama dengan yang dipergunakan pada batuan beku. Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :(1) Idioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh Kristal berbentuk euhedral(2) Xenoblastik/Hypidioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk anhedral.

  • 3. Tekstur berdasarkan bentuk mineral

    Lepidoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk tabularNematoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk prismaticGranoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, batas mineralnya bersifatsutured(tidak teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedralGranuloblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya bersifatunsutured(lebih teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedralPorfiroblastik Tekstur di mana suatu kristal besar ( fenokris) tertanam dalam massa dasar yang relatif halus.IdioblastikTekstur yang mineral penyusunna euhedralXenoblastikMineral penyusunnya anhedral

  • STRUKTUR BATUAN METAMORF a. Struktur Foliasi Foliasi ini dapat terjadi karena adanya penjajaran mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan

    SlatyCleavage Peralihan dari sediment ke metamorf. Mineralnya halus dan kesan kesejajarannya halus sekali .Batuannya disebut slate (batusabak).2. Phylitic ( Filitik) Srtuktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi yang lebih besar dan mineral serta kesejajarannya sudah lebih kasar. Batuannya disebut phyllite (filit)Schistosic Mineral pipih lebih dominan dibanding mineral butiran. Batuannya disebut schist (sekis).Gneissic/Gnissose Mineral granular lebih banyak di bandingkan mineral pipih. Batuannya disebut gneiss

  • b. Struktur Non Foliasi Struktur yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral batuan metamorf.

    Hornfelsic/granulose Butiran butiran yang seragamMilonitic adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite (milonit). Kataklastik Sama dengan milonit tapi butirannya lebih kasar. Batuannya disebut cataclasite (kataklasit).Phylonitic Mempunyai kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya telah terjadi rekristalisasi. Batuannya disebut phyllonite (filonit)

  • 5. Struktur flaser Struktur kataklastik di mana struktur batuan asal yang berbentuk lensa tertanam dalam milonitStruktur Augen Seperti flase, terdiri dari butir feldspar dan lebih halusStruktur Granulosa Hampir sama dengan hornfelsik tapi ukuran butirnya tidak sama besarStruktur liniasi Kumpulan mineral seperti jarum

  • Komposisi Mineral Batuan MetamorfMineral batuan metamorfosa dan beku kuarsa, feldspar, muskovit, biotit, piroksin, olivin, bijih besiMineral batuan metamorfosa dan sedimen Kuarsa, lempung, kalsit, dolomitMineral petunjuk batuan metamorfosa garnet, andalusit, kianit, silimanit, kordierit, staurolit, epidot

  • Slate

    Slatycleavage (sabak)Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained). FilitFilitik ( filit)Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.

  • GneissGneissa (gneiss)Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole. SekisSkistosa (sekis)Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.

  • Marmer

    Marble (marmer)Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi. Kuarsitquartzite (kuarsit)Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .

  • MilonitMilonitik (milonit)Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose. FilonitFilonitMerupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)

  • Serpetinit

    Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit. HornfelsHornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.