new proposal ta dahlia endang absorber sisa hitung

36
UNJUK KERJA AMINE CONTACTOR V-104 DI ENERGY EQUITY EPIC SENGKANG (EEES) PTY., LTD PROPOSAL TUGAS AKHIR DAHLIA QADARI / 331 11 005 ENDANG SUTRIANA / 331 11 013 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA

Upload: dahlia-qadari

Post on 22-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

UNJUK KERJA AMINE CONTACTOR V-104 DI ENERGY EQUITY EPIC

SENGKANG (EEES) PTY., LTD

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DAHLIA QADARI / 331 11 005

ENDANG SUTRIANA / 331 11 013

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2013

Page 2: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Tugas Akhir dengan judul “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di

Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd’’oleh Dahlia Qadari, nomor

induk mahasiswa 331 11 005 telah layak dan siap untuk diseminarkan.

Makassar, Januari 2013

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Hastami Murdiningsih, M. T Ir. Zulmanwardi, M. Si

NIP196006061988032002 NIP

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Kimia

Drs. Abdul Azis, M.T.

NIP 196307271990031002

ii

Page 3: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Tugas Akhir dengan judul “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di

Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd’’olehEndang Sutriana, nomor

induk mahasiswa 331 11 013telah layak dan siap untuk diseminarkan.

Makassar, Januari 2013

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Hastami Murdiningsih, M. T Ridhawati, S. T., M. T

NIP 196006061988032002 NIP 197604192005012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Kimia

Drs. Abdul Azis, M.T.

NIP 196307271990031002

iii

Page 4: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas

berkat dan anugerahnya berupa pikiran, kekuatan dan kesempatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari proposal kami yaitu “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di

Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd.” Proposal ini disusun berdasarkan

referensi-referensi yang ada baik itu melalui buku, dan laporan tugas akhir yang

berhubungan dengan proposal tugas akhir ini.

Dengan terselesaikannya proposal ini kami sebagai penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu

kami dapat merampungkan proposal tugas akhir ini. Terutama selaku Pembimbing

I Kami Ibu Ir. Hastami Murdiningsih, M. T., dan selaku pembimbing II kami

Bapak Ir. Zulmanwardi, M. Si., dan Ibu Ridhawati, S. T., M. T., yang

membimbing Penulis dengan sabar di bawah lindungan tradisi akademik, tegas,

sabar dan ikhlas memberikan bimbingannya, serta arahan dalam pembentukan

proposal tugas akhir ini.

Makassar, Januari2013

Penulis

iv

Page 5: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL....................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 2

C. Tujuan Kerja Praktek ........................................................... 2

D. Manfaat Kerja Praktek ......................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Gas Alam ....................................................................... 4

B. Proses Pengolahn Gas di Energy Equity Epic Sengkang

….

C. Pemurnian Gas Alam dari Gas Asam ............................... 10

D. Persamaan dalam Evaluasi Unjuk Kerja Amine Contactor

14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu .............................................................. 17

B. Metode Pengumpulan Data ................................................. 17

C. Variabel Yang Diamati dan Dihitung .................................. 17

D. Pengolahan Data ................................................................. 18

v

9

Page 6: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

DAFTAR PUSTAKA

vi

Page 7: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi listrik merupakan kebutuhan pokok yang menunjang kehidupan

masyarakat di era modern ini. Perkembangan industri disuatu daerah tidak

terlepas dari pasokan energy listrik sebagai salah satu penopang utama

berjalannya suatu proses. Sumber energi listrik berasal dari berbagai macam

sumber daya alam seperti air, minyak bumi, batu bara, nuklir, gas alam dan

sebagainya.

Gas alam merupakan salah satu sumber energy listrik yang mulai diminati

karena gas alam mampu menghasilkan pembakaran yang bersih dan hampir

tidak menghasilkan emisi buangan yang dapat merusak lingkungan. Salah satu

industri di Indonesia yang bergerak dibidang pengolahan gas alam menjadi

sumber listrik yaitu Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd (EEES).

Perusahaan ini mengolah gas alam menjadi sumber energy yang siap pakai

sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik untuk PLTGU Sengkang Sul-

Sel.

Pada umumnya gas alam masih mengandung gas asam berupa CO2 dan

H2S yang dapat mengganggu proses pengolahan, sehingga gas-gas tersebut

harus dihilangkan melalui proses absorpsi. Di Energy Equity Epic Sengkang

Pty.Ltd (EEES) proses tersebut berlangsung pada Amine Kontaktor (V-104).

Untuk mengetahui kemampuan absorber dalam menyerap gas asam maka

dilakukan unjuk kerja pada Amine Kontaktor (V-104), dengan meninjau

Page 8: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

neraca massa dan observasi langsung untuk mendapatkan data-data lapangan

yang berhubungan dengan topik permasalahan ini. Berdasarkan hal tersebut,

maka kerja praktik ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja dari absorber

Amine Kontaktor (V-104).

B. Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan tulisan ini maka penulis merumuskannya dalam beberapa

rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih yang digunakan

sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

2. Bagaimana kesetimbangan neraca massa pada kolom Amine Contactor di

Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd. ?

3. Bagaimana unjuk kerja penyerapan SO2 dan CO2 pada unit Amine Contactor V-

104 di Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd. ?

C. Tujuan Kerja Praktik

1. Mengetahui proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih yang digunakan

sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik.

2. Mengetahui kesetimbangan neraca massa pada unit Amine Contactor V-104 di

Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd.

3. Mengetahui unjuk kerja penyerapan uap air pada unit Amine Contactor V-104

di Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd.

2

Page 9: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

D. Manfaat Kerja Praktik

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kerja praktek (KP) yaitu :

1. Menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan yang berhubungan dengan

Teknik Kimia tentang proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih sebagai

sumber bahan bakar pembangkit tenaga listrik.

2. Hasil perhitungan dapat menjadi masukan bagi Energy Equity Epic Sengkang

Pty.Ltd (EEES) mengenai kelayakan pemakaian alat absorbs.

3. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di Politeknik Negeri Ujung

Pandang.

3

Page 10: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gas Alam

Gas alam merupakan bahan bakar yang terbentuk dari fosil-fosil yang telah

terkubur selama berjuta-juta tahun lamanya. Gas alam banyak digunakan sebagai

bahan baku industri sejak 1930, oleh karena itu produksi dan distribusi gas alam

telah menjadi bagian penting dalam menunjang kegiatan industri. Gas memiliki

karakteristik yang merupakan indikator dari sifat gas dalam berbagai kondisi

proses, diantaranya yaitu berat molekul, fraksi mol, densitas, berat jenis, titik

didih, tekanan, suhu ruangan dan lain-lain.

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi yang ada, beberapa

metode rekayasa telah dikembangkan dalam perancangan fasilitas untuk

memproduksi gas alam dari perut bumi serta untuk mengolah gas alam yang telah

dimurnikan tersebut dalam berbagai macam industri.

1. Komposisi Gas Alam

Gas alam seperti juga minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang merupakan

senyawa hidrokarbon (CnH2n+1) dan terdiri dari campuran beberapa senyawa

hidrokarbon. Campuran tersebut biasanya terdiri dari metana, etana, propane,

butane, pentane dan sejumlah kecil heksana, heptane, oktana dan fraksi yang lebih

berat.

4

Page 11: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

Tabel 1. Komposisi gas alam

Komponen Rumus Kimia Fraksi Mol

Metana CH4 0,8407

Etana C2H6 0,0586

Propana C3H8 0,0220

i-Butana C4H10 0,0035

n-Butana C4H10 0,0058

i-Pentana C5H12 0,0027

n-Pentana C5H12 0,0025

Heksana C6H14 0,0028

Heptana dan yang lebih berat C6H16, dst 0,0076

Karbon Dioksida CO2 0,0130

Hidrogen Sulfida H2S 0,0063

Nitrogen N2 0,0345

Total 1,0000

(Sumber: Tolage, 2008)

2. Komponen Kontaminan

Untuk memenuhi kebutuhan pembeli serta untuk memelihara peralatan yang

ada, maka sebelum gas bumi ditransmisikan, gas tersebut harus memenuhi

spesifikasi yang telah ditentukan, terutama senyawa kontaminan yang harus

dibatasi kuantitasnya. Sebab tidak dapat menghasilkan panas dan menyebabkan

korosi serta masalah-masalah lain yang dapat terjadi dalam proses. Komponen

kontaminan tersebut yaitu :

5

Page 12: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

a. Air (H2O)

Uap air dalam gas bumi dapat terkondensasi atau membentuk hidrat, jika

dalam sistem terdapat CO2 atau H2S, maka kondensasi uap air tersebut akan

mengakibatkan korosi.

Hidrat adalah senyawa kristalin yang terbentuk dari campuran hidrokarbon

dan air pada kondisi tertentu. Senyawa hidrat dalam gas bumi dapat menghambat

aliran gas pada jaringan pipa transmisi dan distribusi. Rumus kimia senyawa

hidrat antara lain adalah CH4.7H2O, C2H6.8H2O, C3H8.18H2O dan C02.7H2O.

Disamping korosi dan hidrat, efek yang dapat ditimbulkan oleh air adalah

memengaruhi nilai panas gas bumi. Uap air yang terkandung dalam gas sebaiknya

tidak melebihi 7 lb/MMSCF.

b. Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida dalam gas bumi dapat menurunkan nilai panas campuran gas

tersebut, karena karbondioksida tidak memiliki kandungan energi. Selain itu,

dengan adanya air, karbondioksida akan berubah menjadi asam karbonat yang

dapat mnimbulkan korosi peralatan. Pada gas bumi dalam jaringan pipa transmisi

dan distribusi, kandungan CO2 dibatasi sekitar 2%.

c. Sulfur

Gas bumi sering kali mengandung senyawa sulfur yang dapat berbentuk asam

sulfide, merkaptan, carbonil sufida, dan disulfide. Asam sulfide maupun produk

6

Page 13: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

pembakarannya, SO2 dan SO3, merupakan gas beracun. Fluida yang mengandung

air dan asam sulfide dapat membentuk asam sulfat yang merupakan lingkungan

korosif. Bisa juga terbentuk besi sulfide yang bersifat katodik terhadap besi dan

dapat menyebabkan tingkat korosi yang berat. Kandungan asam sulfide sebaiknya

tidak melebihi 0,25 grain per 100 ft3 gas.

d. Merkuri (Hg)

Gas bumi pada umumnya mengandung merkuri dengan konsentrasi sengat

rendah, di bawah 100 ppb. Dengan berbagai macam logam, misalnya besi dan

aluminium, merkuri dapat bereaksi membentuk amalgama. Pembentukan

amalgama ini tidak mudah terjadi, karena terbentuknya filmoksida , sehingga

mencegah kontak antar logam. Tetapi jika film tersebut rusak segera terjadi

amalgama. Dengan adanya uap air, korosi terjadi dengan cepat.

Selain menyebabkan terjadinya korosi, uap merkuri bersifat racun dan dapat

mengakibatkan kerusakan syaraf, terserap melalui kulit dan paru-paru yang

selanjutnya akan tersikulasi melalui darah dan tertimbun dalam hati maupun

ginjal. Senyawa ini berbahaya terutama bila terbentuk senyawa alkali-merkuri

rantai pendek yang stabil dan bersifat racun.

e. Nitrogen (N2)

Nitrogen bersifat inert, tidak korosif ataupun toksid, tetapi komponen ini

menurunkan kandungan energi gas bumi karena tidak mempunyai nilai kalor.

Kandungan nitrogen sebaiknya tidak melebihi 3 % volume.

7

Page 14: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

f. Oksigen (O2)

Secara alami, umumnya oksigen tidak terkandung dalam gas bumi. Gas ini

masuk pada aliran gas bumi bertekanan rendah melalui pipa yang bocor atau

karena kesalahan operasi. Oksigen dapat sangat korosif, tergantung pada kondisi

lingkungan.

Sejumlah kecil oksigen juga dapat membantu pertumbuhan sulfatreducing

bacteria, suatu bakeri yang dapat memprodukis hydrogen sulfide, sehingga dapat

menyebabkan korosi. Kandungan oksigen sebaiknya tidak melebihi 0,1 %

volume.

3. Penggolongan Gas Alam

Gas alam dogolongkan sebagai berikut:

a. Sweet gas yaitu gas alam yang tidak mengandung atau relatif kecil

mengandung impurities dan gas-gas kontaminan seperti H2S dan CO2.

b.Sour gas yaitu gas alam yang masih mengandung impurities dan gas-gasikutan

atau kontaminan seperti H2S dan CO2.

c. Wet gas yaitu gas alam yang mengandung bensin alam (Natural

Gasoline)dalam jumlah yang berarti. Natural gasoline ini dapat dicairkan dan

dipisahkan dari gas alamnya dengan cara pemampatan atau kompresi

dandikondensasikan.

d.Dry gas yaitu gas alam yang komponen utamanya metana tidakmengandung

gasoline.Bila suatu gas alam mempunyai kandungan uap air berada dalam

8

Page 15: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

suatutempat yang bertekanan tinggi dengan temperatur rendah

makakemungkinan gas alam dengan uap air akan membentuk padatan

yangdisebut dengan hidrat padat.

B. Proses Pengolahan Gas pada Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd.

Berikut ini adalah diagram alir proses pengolahan gas alam yang dilakukan di

Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd., yang melalui beberapa tahapan proses:

Gambar 1. Proses pengolahan gas alam pada Energy Equity Epic Sengkang Pty.,

Ltd.

1. Metering

Hal pertama sebelum dilakukan proses pengolahan gas yaitu terlebih dahulu

melalui proses metering untuk mengukur dan mengatur besar-kecilnya flowrate

gas yang akan diproses.

9

Page 16: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

2. Separasi

Proses separasi atau pemisahan pada unit separator dilakukan untuk

memisahkan gas dari cairan berdasarkan berat jenisnya. Gas yang mengalir keluar

dari unit separator diharapkan sudah terbebas dari free liquid (cairan bebas),

walaupun tetap masih mengandung H2S, CO2 danwater vapour yang akan

diproses pada proses selanjutnya.

3. Filtrasi

Proses filtrasi atau penyaringan pada unit filter dilakukan untuk menyaring

kotoran ataupun padatan-padatan.

4. Purifikasi

Proses purifikasi atau pemurnian yaitu proses yang bertujuan untuk

menghilangkan kandungan-kandungan gas beracun (CO2 dan SO2) yang

terkandung dalam gas dengan menggunakan amine unit dan diproses secara kimia

dengan menggunakan bahan kimia n-Metildietanolamine (n-MDEA). Proses ini

disebut juga dengan proses sweetening gas.

5. Dehidrasi

Dehidrasi atau proses penghilangan kandungan H2O pada unit dehydrator

secara kimia menggunakan Trietylen Glycol (TEG).

C. Pemurnian Gas Alam dari Gas Asam

10

Page 17: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

1. Gas Asam Dalam Gas Asam

Gas asam merupakan gas yang membentuk asam jika bereaksi dengan air. CO2

dan H2S adalah gas asam yang sering ditemukan di dalam gas alam. Gas ini

terdapat dalam konsentrasi yang bervariasi tergantung dari lapisan tanah gas

tersebut berasal. Asam yang terbentuk dapat sangat korosif terhadap peralatan

dan pipa.

Pembersihan gas alam dari H2S dan CO2 adalah salah satu hal yang sangat

penting dilakukan. H2S harus dihilangkan untuk menghindari korosif dan racun

dari gas tersebut. H2S merupakan gas yang bersifat toksik (beracun) dan tidak

dapat ditoleransi keberadaannya dalam gas yang digunakan sebagai bahan bakar.

H2S ini dapat berjumlah sangat banyak dengan proses yang cepat karena

pengaruh panas setelah mencapai permukaan. H2S yang terlarut dalam air bersifat

sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan dini pada valve (katub), pipa

serta peralatan dengan tekanan. H2S juga menyebabkan kerusakan pada peralatan

penyulingan dan memerlukan pencegahan dengan biaya yang cukup mahal.

Gas karbondioksida (CO2) tidak seburuk H2S, namun tetap harus dilepaskan

dari gas alam. Hal ini dilakukan untuk menghindari korosif serta untuk

menghindari sifat gas ini yang dapat mengurangi panas yang dihasilkan dari gas

alam. Pelepasan CO2 dapat meningkatkan panas yang dihasilkan gas alam dan

mengurangi biaya perbaikan pipa. Oleh karena itu, volume gas CO2 dalam gas

alam digabungkan dengan volume gas H2S sebagai volume total gas asam yang

dipisahkan. Istilah sour gas merujuk pada gas dengan kandungan H2S yang

11

Page 18: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

melewati batas yang dapat diterima industri. Sedangkan sweet gas adalah gas

yang tidak mengandung H2S atau yang mengalami proses pemurnian.

2. Pemurnian Gas

Beberapa proses dapat digunakan untuk memisahkan gas asam dari gas alam,

antara lain:

a. Iron-Sponge Sweetening

b. Alkanolamine Sweetening

c. Glycol/Amine

d. Sulfinol Process

Proses pemurnian gas alam di Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd.,

menggunakan proses Alkanolamine Sweetening.

3. Alkanolamine

Alkanolamine adalah senyawa kimia yang digunakan dalam proses pemurnian

gas alam dengan metode alkanolaminesweetening. Alkanolamine merupakan basa

lemah, bereaksi dengan gas asam membentuk garam kompleks. Garam kompleks

ini dapat diregenerasi menjadi amine yang bebas dari gas asam dan dapat

digunakan kembali.

Amine adalah senyawa nitrogen hidrokarbon (N-HC) yang dapat

dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu amine primer, amine sekunder, dan amine

12

Page 19: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

tersier yang tergantung dari jumlah kelompok hidrokarbon yang terikat dengan

atom nitrogen.

Pada pemurnian gas di Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd., menggunakan

Methyldiethanolamine (MDEA) karena mempunyai beberapa keuntungan,

seperti : vapor pressurenya rendah, total acid gas pick up tinggi, tidak mudah

degradasi, sedikit korosif, memerlukan heat of reaction lebih rendah, selektif

terhadap H2S tinggi.

Selain itu, setelah mengikat gas H2S dan CO2 dikolom kontaktor, MDEA ini

dapat digunakan kembali dengan memurnikannya kembali di kolom destilasi.

Berikut ini adalah ilustrasi sederhana proses sweetening gas.

Gambar 2. Sweetening GasBasic Process (Tolage, 2008)

Absorbsi

Seperti halnya sponge, amine digunakan untuk mengabsorbsi (menyerap) gas

asam dari gas alam. Dengan mencampurkan sour gas dan larutan amine ke dalam

13

Page 20: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

A M I N V E - 1 C 0 O 4 N T A C T O R

sebuah kontaktor, gas asam diabsorbsi oleh larutan amine. Dengan kata lain

larutan amine ini melepaskan gas asam dari gas alam.

Destilasi

Pada proses destilasi, gas-gas asam dilepasakan dari larutan amine dengan

menggunakan panas. Panas yang cukup harus diperoleh untuk melepaskan ikatan

antara gas asam dan amine. Hal ini umum dilakukan dengan menggunakan uap

panas dalam kolom pemisah.

D. Persamaan Dalam Evaluasi Unjuk Kerja Amine Contactor

G’ = Laju gas keluar (kg/jam, kmol/jam)yi(fraksi mol komponen i)

L = Laju cairan masuk (kg/jam), kmol/jam)xi(fraksi mol komponen i)

G = Laju gas masuk (kg/jam, kmol/jam)yi(fraksi mol komponen i)

14

Page 21: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

L’ = Laju cairan keluar (kg/jam), kmol/jam)xi(fraksi mol komponen i)

Gambar 3. Diagram Blok Neraca Massa

1. Perhitungan Neraca Massa

G’ L

G L’

Gambar 4. Bagan Neraca Massa

Neraca massa total

G + L = G’ + L’ (1)

Dimana :

G = laju gas masuk, (kJ/jam, kmol/jam)

15

Page 22: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

G’ = laju gas keluar, (kg/jam, kmol/jam)

L = laju cairan masuk, (kJ/jam, kmol/jam)

L’ = laju cairan keluar, (kJ/jam, kmol/jam)

Neraca massa komponen

G .yi+ L .xi = G’ . yi + L’ . xi (2)

Dimana :

G = laju gas masuk, (kJ/jam, kmol/jam)

G’ = laju gas keluar, (kg/jam, kmol/jam)

L = laju cairan masuk, (kJ/jam, kmol/jam)

L’ = laju cairan keluar, (kJ/jam, kmol/jam)

yi = fraksi mol gas komponen i

xi= fraksi mol cairan komponen i

16

Page 23: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

E.

17

Page 24: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik

Praktek Kerja dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2014 di Energy

Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd Kecamatan Giliareng Wajo Sengkang.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam hal pengambilan data sehubungan

perhitungan pada laporan tugas khusus ini antara lain:

1. Pengambilan sumber data dari Plant Information (PI) berupa data aktual,

data sheet, dan data lapangan.

2. Studi literature dari buku-buku yang berhubungan dengan judul.

C. Variabel yang Diamati dan Dihitung

Dalam melakukan kerja praktek diEnergy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd

variabel yang harus diketahui adalah:

1. Komposisi gas masuk.

2. Komposisi H2S dan CO2 yang masuk dan keluar dari Amine Contactor.

3. Laju alir gas masuk.dan keluar Amine Contactor

4. Laju alir cairan masuk dan kelaur Amine Contactor

18

Page 25: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

D. Pengolahan Data

Metode Perhitungan yang digunakan untuk mengolah data dalam

mengevaluasi alat heat exchanger adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kesetimbangan neraca massa pada unit Amine contactor V-104.

2. Mengetahui unjuk kerja penyerapan gas asam (CO2 dan SO2) pada unit

absorber Amine contactor V-104.

19

Page 26: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung

DAFTAR PUSTAKA

Encyclopedia Of Chemical Engineering Equipment. 2013. Absorber (online). http

://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/SeparationsChemical/

Absorbers/Absorbers.html. Diakses pada tanggal 24 Desember 2013

Hardyanti. 2012. “Efisiensi Panas Amine Reboiler E-503 pada Energy Equity

Epic Sengkang PTY.LTD”. Laporan Tugas Akhir. Makassar: Jurusan

Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Jumriati, Sitti. 2012. “Penentuan Kebutuhan Mdea (Methyl Diethanol Amine)

Sebagai Penyerap Gas Asam Di Energy Equity Epic Sengkang

PTY.LTD”. Laporan Tugas Akhir. Makassar: Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Murdiningsih, Hastami dan Zulmanwardi. 2005. Azas Teknik Kimia. Makassar:

Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Tolage, Juanda. 2008. Laporan Kuliah KerjaProfesi-Proses Sweetening Gas

Dengan Metil Dietanol Amine(online). http://proses sweetening gas

dengan metil dietanol amine .pdf.com.html. Diakses pada tanggal

30September 2013

20

Page 27: New Proposal Ta Dahlia Endang Absorber Sisa Hitung