new pajak penghasilan 22 · 2020. 4. 6. · pembelian barang atas penggunaan dana bos mekanisme...
TRANSCRIPT
PAJAKPENGHASILAN 22
YUSI SUKMAYANDA S.PD M.AK
PAJAK PENGHASILAN 22
PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut atas transaksi
pembelian yang dananya bersumber dari APBN/APBD, dan
transaksi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau badan
tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta, berkenaan
dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang
lain.
TARIF PPH PASAL 22
OBJEK PUNGUT TARIF
impor
(Nilai impor = CIF + BM & Pungutan Pabean
lainnya)
➢ API : 2,5% (impor kedelai, gandum, tepung
terigu 0,5%)
➢ Non API : 7,5%
➢ Impor yg tdk dikuasai : 7,5%
Ekspor Komoditas tambang Batubara, mineral logam dan mineral bukan logam
➢ 1,5% dari nilai Ekspor sesuai PEB
pembelian barang dan/atau bahan
keperluan usaha1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN
penjualan BBM, BBG, dan pelumas
➢ BBM :
- SPBU Pertamina : 0,25% x penjualan tdk
termasuk PPN
- SPBU bukan Pertamina & non SPBU : 0,3% x
penjualan tdk termasuk PPN
➢ BBG : 0,3% x penjualan tdk termasuk PPN
➢ Pelumas : 0,3% x penjualan tdk termasuk PPN
(bersifat final kepada agen/penyalur, tidak final kepada
selain agen/penyalur)
TARIF PPH PASAL 22 . . . (2)OBJEK PUNGUT TARIF
penjualan hasil produksi oleh industri kertas, semen,
otomotif, baja, farmasi, dan kendaraan bermotor oleh
ATPM, APM, dan importir umum
1. Penjualan kertas : 0,1%
2. Penjualan semen : 0,25%
3. Penjualan otomotif/kendaraan : 0,45%
4. Penjualan baja : 0,3%
5. Penjualan obat : 0,3%
(dari DPP PPN)
pembelian bahan-bahan dari pedagang
pengumpul0,25% dari harga pembelian tidak termasuk PPN
Industri/komoditas tambang batubara, mineral-
Pembelian Komoditas 1,5% dari nilai pembelian
Badan usaha memproduksi Emas batangan-Penjualan
Emas Batangan 0,45% dari Harga Jual
PPH PASAL 22 ATAS PENJUALAN BARANG SANGAT MEWAH (PMK 253/PMK.03/2008 & SE 13/PJ/2009)
Barang Sangat Mewah
1. Pesawat Udara Pribadi dengan harga Jual > Rp.20 M
2. Kapal Pesiar dengan harga jual > Rp.10 M
3. Rumah dan tanahnya dengan harga jual > Rp.10 M dan luas bangunan > 500 M2
4. Apartement & Kondominium dengan harga jual > Rp.10 M dan luas bangunan > 400 M2
5. Kend. Bermotor roda 4 pengangkutan orang kurang dari 10 orang (sedan, jeep, SUV,
MPV,minibus) dengan harga jual > Rp.5 M dan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.
Tarif
5% tidak final, dipungut penjual saat melakukan penjualan dengan menggunakan bukti pungut
PENGECUALIAN PEMUNGUTANPPH PASAL 22
impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan tidak terutang Pajak Penghasilan
mekanisme dengan SKB
impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barangperhiasan dari emas untuk tujuan ekspor
PENGECUALIAN PEMUNGUTANPPH PASAL 22 . . . (2)
impor 19 jenis barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atauPPN
mekanisme tanpa SKB
impor sementara
impor kembali (re-impor), sesuai persyaratan yang ditentukan oleh DJBC
PENGECUALIAN PEMUNGUTANPPH PASAL 22 . . . (3)
pembelian barang atas penggunaan dana BOS
mekanisme tanpa SKB … (2)
pembayaran atas pembelian BBM, BBG, pelumas, benda pos, pemakaian airdan listrik, serta pembayaran atas pembelian barang:
paling banyak
Rp2.000.000,00 oleh
bendahara pemerintah
paling banyak
Rp10.000.000,00 oleh
BUMN tertentu
SAAT TERUTANG PPH PASAL22
PEMUNGUTAN SAAT TERUTANG
atas impor
- terutang dan dilunasi saat pembayaran Bea Masuk
- dlm. hal Bea Masuk ditunda atau dibebaskan,
terutang dan dilunasi saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean atas impor.
atas pembelian barang dan/atau bahanterutang dan dipungut pada saat pembayaran
atas penjualan hasil produksi industri &
kendaraan bermotorterutang dan dipungut pada saat penjualan
atas penjualan BBM, gas, dan pelumas terutang dan dipungut pada saat penerbitan delivery order
atas pembelian bahan-bahan dari pedagang
pengumpul
terutang dan dipungut pada saat pembelian
PENYETORAN & PELAPORAN(PMK 184/PMK.03/2010 STDD PMK 80/PMK.03/2010)
PEMUNGUTAN JANGKAWAKTU
atas impor
- Penyetoran : paling lama 1 hari kerja setelah
pemungutan
- Pelaporan : secara mingguan paling lama hari
kerja terakhir minggu berikutnya
atas pembelian barang oleh bendahara
pemerintah
- Penyetoran : pada hari yg sama dg
pelaksanaan pembayaran
- Pelaporan : paling lama 14 hari setelah Masa
Pajak berakhir
• atas penjualan hasil produksi industri &
kendaraan bermotor;
• atas penjualan BBM, BBG, dan pelumas;
• atas pembelian bahan-bahan dari
pedagang pengumpul;
• atas pembelian barang/bahan oleh BUMN
tertentu.
- Penyetoran : paling lama tgl 10 bulan
berikutnya stlh. Masa Pajak berakhir
- Pelaporan : paling lama 20 hari setelah Masa
Pajak berakhir
CONTOH
Pada tanggal 20 Maret 2014, PT. Emika (importir dengan API)
mengimpor bahan baku dari Amerika dengan nilai impor
sebesar US$10.000 (belum termasuk PPN Impor 10%). Nilai
kurs KMK saat transaksi adalah Rp 9.000.
PPH PASAL 22 TERUTANG
Pembelian = US$10.000 x 9.000 = 90.000.000
PPh Pasal 22 Terutang = 90.000.000 x 2,5%
= Rp 2.250.000
PEMBELIAN BARANG OLEHBENDAHARAWAN PEMERINTAH
Transaksi pembelian barang yangberhubungan dengan BendaharaPemerintah dan Kuasa PenggunaAnggaran dikenakan PPh Pasal 22sebesar 1,5% dari harga pembelian. (PMK-154/PMK.03/2010)
CONTOH
Pada tanggal 15 Januari 2014, Pemda DKI Jakarta membeli 6
unit mesin pendingin udara (Barang Kena Pajak) dengan harga
Rp 30 juta (belum termasuk PPN).
PPH PASAL 22 TERUTANG
Pembelian = 30.000.000
PPh Pasal 22 Terutang = 30.000.000 x 1,5%
= Rp 450.000
PEMBELIAN BARANG OLEH BADANUSAHA TERTENTU
• Badan Usaha Milik Negara, yang seluruh atau sebagianmodalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsungyang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
• BUMN yang dilakukan restrukturisasi oleh Pemerintahsetelah berlakunya Peraturan Menteri ini, danrestrukturisasi tersebut dilakukan melalui pengalihansaham milik negara kepada Badan Usaha Milik Negaralainnya
• Badan usaha tertentu yang dimiliki secara langsung olehBUMN, meliputi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PTPetrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk KalimantanTimur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Telekomunikasi Selular,PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT SemenPadang, PT Semen Tonasa, PT Elnusa, PT KrakatauWajatama, PT Rajawali Nusindo, PT Wijaya Karya BetonTbk, PT Kimia Farma Apotek, PT Kimia FarmaTrading&Distribution, PT Badak Natural Gas Liquefaction,PT Tambang Timah, PT Petikemas Surabaya, PT IndonesiaComnet Plus, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRISyariah, PT Bank BNI Syariah
Tarif PPh Pasal22 sebesar
1,5% dari hargapembelian tidaktermasuk PPN
PENJUALAN HASIL PRODUKSIINDUSTRI TERTENTU
Transaksi yang berhubungan denganindustri tertentu, yang terdiri dari :
Industri semen dikenakan tarif PPhPasal 22 sebesar 0,25% dari harga jual
Industri kertas dikenakan tarif PPh pasal22 sebesar 0,1% dari harga jual
Industri baja dikenakan tarif PPh Pasal22 sebesar 0,3% dari harga jual
Industri otomotif dikenakan tarif PPhPasal 22 sebesar 0,45% dari harga jual.
CONTOH
Pada tanggal 15 Januari 2014, PT. Elang (PKP) menjual kertas
hasil produksinya kepada PT. Datuk (PKP) dengan harga jual
sebesar Rp 500 juta (belum termasuk PPN).
PPH PASAL 22 TERUTANG
Pembelian = 500.000.000
PPh Pasal 22 Terutang = 500.000.000 x 0,1%
= Rp 500.000
PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK, BAHAN BAKAR GAS, DAN PELUMAS
SPBU Pertamina SPBU non
Pertamina
Premium, solar, Premix,
Super TT
0,25% 0,3%
Minyak tanah, gas LPG 0,3% 0,3%
Oil/pelumas 0,3% 0,3%
CONTOH
Pada tanggal 25 Agustus 2013, PT. Bentang Alam yang bergerak
dalam bidang industri tanah membeli solar dari bukan
Pertamina seharga Rp 10 juta (belum termasuk PPN). Solar ini
digunakan sebagai bahan bakar untuk pengoperasian salah satu
mesin produksinya.
PPH PASAL 22 TERUTANG
Pembelian = 10.000.000
PPh Pasal 22 Terutang = 10.000.000 x 0,3 %
= Rp 30.000
PENJUALAN KENDARAANBERMOTOR
Objek
• Penjualankendaraan
bermotor di dalam negeri oleh
Agen Tunggal Pemegang Merek, Agen Pemegang
merek, danimportir umum
kendaraanbermotor
Tarif
• 0,45 % dari dasarpengenaan PajakPertambahan Nilai
Pemungut PPh pasal22
• Agen Tunggal Pemegang merek(ATPM),
• Agen Pemegangmerek (APM),
• Importir umumkendaraanbermotor
CONTOH
Tn. A membeli mobil dari ATPM seharga Rp 250.000.000,- di
mana harga jual mobil itu belum termasuk PPN (10%) dan
PPn-BM (40%).
PPH PASAL 22 TERUTANG
Pembelian = 250.000.000
PPh Pasal 22 terutang = 250.000.000 x 0,45%
= 1.125.000
PEMBELIAN BAHAN-BAHAN UNTUKKEPERLUAN INDUSTRI ATAU EKSPOR
Transaksi yang berhubungandengan industri atau ekspor dalam
bidang kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan
perikanan dikenakan PPh Pasal 22 dengan tarif sebesar 0,25% dari
harga pembelian bahan.
CONTOH
Pada tanggal 9 Oktober 2013, PT. Danker menjual hasil
perkebunan kepada PT. Galaxi dengan harga Rp 250 juta
(belum termasuk PPN). PT. Galaxi merupakan produsen saus
tomat dengan orientasi ekspor ke Malaysia dan telah ditunjuk
sebagai pemungut PPh Pasal 22 sesuai dengan SK dari KPP
setempat.
PPH PASAL 22 TERUTANG
Penjualan = 250.000.000
PPh Pasal 22 Terutang = 250.000.000 x 0,25%
= Rp 625.000
PEMBELIAN KOMODITASTAMBANG
Pembelian batubara, mineral logam, mineral bukan logam dari badan
atau orang pribadipemegang izin usaha
pertambangan
Tarif 1,5% dari hargapembelian tidak termasukPajak Pertambahan Nilai
PENJUALAN EMAS
Penjualan emasbatangan oleh
produsen emasbatangan
Tarif 0,45% dariharga jual emas
batangan
Pemungut PPhPasal 22 adalah
badan usahayang
memproduksiemas batangan, atas penjualanemas batangandi dalam negeri
OBJEK PPH 22 PENJUALAN BARANGMEWAH
• Pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari 20 milyar
• Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 10milyar
• Rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau hargapengalihannya lebih dari 10 Mliyar dan luas bangunan lebih dari500m2
• Apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jualatau pengalihannya lebih dari RP 10 Milyar dan/atau luasbangunan lebih dari 400m2
• Kendaraan bermotor roda empat untuk pengangkutan orangkurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle,multi purpose vehicle, minibus dan sejenisnya dengan hargajual lebih dari Rp 5 Milyar dengan kapasitas silinder lebih dari3000 cc
PenjualanBarang yang tergolong
sangat mewahdikenakan PPhPasal 22 tarif
sebesar 5% dariharga jual.
PENGECUALIAN PPH PASAL 22
1. Impor barag dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tidak terhutang Pajak Penghasilan (dengan syarat memiliki surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 yang
diterbitkan oleh Dirjen Pajak)
2. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau PPN, yaitu :
a. Barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di Indonesia berdasarkan
asas timbal balik.
b. Barang untuk keperluan badan internasional yang diakui dan terdaftar pada Pemerintah Indonesia
beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia
c. Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan atau untuk
kepentingan penanggulangan bencana
d. Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam, dan tempat lain semacam itu
yang terbuka untuk umum
e. Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
f. Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya
PENGECUALIAN PPH PASAL 22
g. Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah
h. Barang pindahan
i. Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan
j. Barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum
k. Persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer, termasuk suku cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan
keamanan negara
l. Barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara
m. Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan Program Pekan Imuniasai Nasional (PIN)
n. Buku-buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku-buku pelajaran agama
o. Kapal laut, kapal angkatan sungai, kapal angkatan danau, kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda kapal
penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang diimpor
dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau perusahaan penangkapan ikan nasional
PENGECUALIAN PPH PASAL 22
p. Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan
atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan
Udara Niaga Nasional
q. Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh PT
Kereta Api Indonesia
r. Peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan foto udara
wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh Tentara
Nasional Indonesia
s. Barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya
dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama
PENGECUALIAN PPH PASAL 22
3. Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk dieksporkan kembali
4. Impor kembali, yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam
kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan
pengujian, yang telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh Direktoran Jenderan Bea dan Cukai
5. Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak Bendahara Pemerintah dan KPA, dengan : (1)
pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2juta dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-
pecah; (2) pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan
benda-benda pos
6. Pembayaran untuk pembelian gabah dan/atau beras oleh Perusahaan BULOG
7. Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas untuk tujuan ekspor
8. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).