new bab i pendahuluan · 2020. 10. 21. · nomor 65 tahun 2014 tentang bagan akun standar. laporan...

1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Selain itu Pemerintah

Kabupaten Purwakarta telah menetapkan Peraturan Bupati Kabupaten Purwakarta Nomor

63 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta,

Peraturan Bupati Kabupaten Purwakarta Nomor 64 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, dan Peraturan Bupati Kabupaten Purwakarta

Nomor 65 Tahun 2014 tentang Bagan Akun Standar. Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Purwakarta disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu

menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Mengacu pada

ketentuan yang berlaku laporan keuangan berbasis akrual yang disusun terdiri dari Neraca,

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL),

Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),

dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1 Maksud disusunnya Laporan Keuangan adalah sebagai bentuk

pertanggungjawaban Bupati Purwakarta atas pengelolaan keuangan beserta kinerja

atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta;

2 Tujuan laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang andal dan

relevan mengenai posisi keuangan serta seluruh transaksi yang dilakukan

Pemerintah Kabupaten Purwakarta selama satu periode pelaporan. Laporan

keuangan pemerintah daerah juga digunakan untuk membandingkan realisasi

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya,

dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang- undangan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 disusun dengan berpedoman pada

ketentuan yang tertuang dalam:

2

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang

Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara


4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik



3

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5949 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah



11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan



12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah



14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan



15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik



16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Derah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara

4

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara


18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83,


19. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,


20. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta

Penyampaiannya;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2018 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun

Anggaran 2019;

28. Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran

5


29. Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis

Akrual Pemerintah Kabupaten Purwakarta

30. Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2014 tentang Bagan Akun Standar

31. Peraturan Bupati Nomor 233 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran


32. Peraturan Bupati Nomor 202 Tahun 2018 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah;

33. Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2019 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun

Anggaran 2019;

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Adapun sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah

daerah

1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan pemerintah

daerah

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan pemerintah

daerah

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD

3.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang

telah ditetapkan

6

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntasi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan

keuangan pemerintah daerah

5.1.1. Pendapatan – LRA

5.1.2. Belanja

5.1.3. Transfer

5.1.4. Pembiayaan

5.1.5. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

5.1.6. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

5.1.7. Pendapatan – LO

5.1.8. Beban

5.1.9. Surplus/ Defisit – LO

5.1.10. Laporan Perubahan Ekuitas

5.1.11. Aset

5.1.12. Kewajiban

5.1.13. Ekuitas Dana

5.1.14. Komponen-komponen Laporan Arus Kas

5.1.15. Permasalahan dan Solusi

5.2. Pengungkapan atas Piutang, Pencatatan Aset dan Eks BKPD-BBO

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

BAB VII PENUTUP

7

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro Kabupaten Purwakarta

Beberapa indikator ekonomi makro Kabupaten Purwakarta antara lain Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan.

Laju Pertumbuhan Ekonomi menggambarkan besarnya peningkatan

produksi yang terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator ini dapat digunakan

untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang telah berlangsung di Kabupaten

Purwakarta dalam periode waktu tertentu. Sebagaimana diketahui perkembangan

perekonomian Kabupaten Purwakarta tidak lepas dari pengaruh perkembangan

ekonomi nasional secara umum.

Perekonomian nasional yang terus menunjukkan pertumbuhannya baik dari

segi investasi maupun sektor perdagangan memberikan imbas pada nilai investasi

di Kabupaten Purwakarta yang semakin meningkat, begitupun pada sektor

perdagangan memperlihatkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahunnya. Pada

tahun 2018 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Purwakarta berdasarkan

data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purwakarta mencapai sebesar

5,19% dan pada tahun 2019 berdasarkan data proyeksi dari Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Purwakarta

mencapai angka sebesar 5,43%. Perkembangan produksi baik barang dan jasa di

Kabupaten Purwakarta direfleksikan dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu

diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu wilayah. Hal

ini tidak terlepas dari kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam dan

sumber daya manusia yang dimiliki. Pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Purwakarta

Atas Dasar Harga Konstan berdasarkan data angka sementara dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Purwakarta mencapai sebesar Rp47.554.861 Juta dan

diprediksikan pada tahun 2019 berdasarkan data proyeksi dari Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Purwakarta

mencapai angka sebesar Rp45.940.470 Juta.

8

Ukuran lain yang digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk

suatu daerah atau potensi ekonomi suatu daerah adalah besaran PDRB Per-Kapita

Atas Dasar Harga Konstan. PDRB Per-Kapita merupakan gambaran nilai tambah

yang dapat diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas

produksi, dapat pula dijadikan gambaran kasar dari rata-rata pendapatan yang

diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah. Gambaran

kemakmuran tersebut dikatakan kasar karena pada kenyataannya produk yang

dihasilkan oleh suatu wilayah belum tentu seluruhnya dinikmati oleh penduduk

wilayah yang bersangkutan.

Pada tahun 2018 PDRB per-Kapita Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten

Purwakarta berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purwakarta

mencapai sebesar Rp53.121,19 Juta dan diprediksikan pada tahun 2019 berdasarkan

data proyeksi dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah Kabupaten Purwakarta terus menguat dengan mencapai angka sebesar

Rp54.598,58 Juta.

Tabel 2.1

Capaian Indikator Ekonomi Makro Kabupaten Purwakarta

Tahun 2018 - 2019

No Indikator Makro Tahun

2018 2019*)

1 2 3 4

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%) 5,19 5,43

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)

47.554.861 45.940.470

3. PDRB per kapita ADHK (Juta Rupiah) 53.121,19 54.598,58

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Purwakarta

2.2. Kebijakan Keuangan

2.2.1. Pendapatan Daerah

Memperhatikan potensi yang ada pada Tahun 2019, maka target pendapatan daerah

yang ditetapkan adalah meningkatnya PAD dan penerimaan daerah lainnya, namun

terjadi kenaikan realisasi PAD sebesar 13,96% dari Rp368.851.052.594,00 tahun

2018, dibandingkan realisasi untuk tahun anggaran 2019 sebesar

Rp420.353.733.502,00.

9

Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam mendukung pemenuhan

kebutuhan belanja daerah. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan

memberikan pengaruh terhadap peningkatan potensi penerimaan daerah, tetapi tetap

harus dihindari upaya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah yang bisa

menambah beban masyarakat dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara

makro.

2.2.2. Belanja Daerah

Prinsip belanja sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011 adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi

ekuitas dana dan merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak

akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Kebijakan belanja daerah tahun

2019 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efektif

dan efisien, melalui upaya antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Ketersediaan Infrastruktur di Pedesaan;

2. Penyempurnaan Kualitas Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan

kesehatan;

3. Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat;

dan

4. Optimalisasi tata Kelola Pemerintahan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Kepada Masyarakat.

Pada sisi belanja, dana yang dialokasikan untuk belanja langsung tahun 2019 sebesar

Rp1.086.161.074.799,00 dan dialokasikan untuk belanja tidak langsung sebesar

Rp1.333.044.585.290,00.

2.2.3. Pembiayaan Daerah

Pada sisi pembiayaan daerah yang direncanakan, penerimaan sebesar

Rp155.345.891.688,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp11.000.000.000,00.

Terkait dengan aspek pembiayaan daerah ini, maka pada sisi penerimaan

pembiayaan daerah, harus dapat mengoptimalkan alternatif penerimaan yang paling

cepat dan memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam mengantisipasi

munculnya defisit anggaran yang diperkirakan akan terjadi. Disamping itu pula

dalam kaitan penerimaan pembiayaan ini perlu mulai dipertimbangkan untuk

mencari alternatif sumber-sumber pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

10

Selanjutnya dari sisi pengeluaran pembiayaan, harus dapat memenuhi kewajiban

angsuran pokok utang serta penyertaan modal yang ditujukan untuk meningkatkan

kinerja BUMD.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Indikator pencapaian target kinerja APBD tahun 2019 berdasarkan Indikator Kinerja

Utama Kabupaten Purwakarta terdiri dari :

1. Indeks Pembangunan Manusia 70,40 poin;

2. Rata-rata lama sekolah ditargetkan sebesar 8,08 Tahun;

3. Angka Angka Harapan Lama Sekolah sebesar 12,24 Tahun;

4. Presentase Seni dan Budaya yang dibina dan dilestarikan sebesar 80%;

5. Indeks Kerukunan Umat Beragama sebesar 80%;

6. Persentase Pemuda Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional sebesar 25%;

7. Angka Harapan Hidup sebesar 70,65 Tahun;

8. Angka Kemiskinan sebesar 8,7%;

9. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 46,54%;

10. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 8,75%;

11. Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebesar 88,32 poin;

12. Indeks Perberdayaan Gender (IDG) sebesar 73,49 poin;

13. Indeks Reformasi Birokrasi sebanyak 45 poin;

14. Nilai SAKIP Kabupaten Purwakarta adalah B;

15. Nilai LPPD Kabupaten Purwakarta sebesar 35;

16. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik sebesar 75 poin;

17. Persentase aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang

dikembangkan sebesar 100%;

18. Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM) sebesar 2;

19. Indeks Profesionalitas ASN adalah sangat rendah sebesar (0-60) poin;

20. Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap sebanyak 85,63% ;

21. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 70,81 poin;

22. Persentase Jaringan Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik sebesar 85,40%;

23. Cakupan Layanan Persampahan sebesar 52%;

24. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik sebesar 16%;

25. Cakupan Layanan Air Bersih sebesar 35,52%;

26. Persentase Rencana Rinci Tata Ruang Yang Ditetapkan sebanyak 18,52%

11

27. Kontribusi Pariwisata Terhadap PAD sebesar 35,00%;

28. Jumlah Wisatawan sebanyak 5.000 orang;

29. Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,33%;

30. Indeks Gini 0,38 poin;

31. Pengeluaran Perkapita Disesuaikan sebesar Rp11.173.000,-

32. Laju UMKM Yang Dibina sebesar 100%;

33. Laju Koperasi Aktif sebesar 80%;

34. Laju Pertumbuhan IKM sebesar 55,00%

35. Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB sebesar 4,69%;

36. Laju Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN sebesar 75,00%;

37. Skor Pola pangan Harapan sebesar 88,55 poin;

38. Laju Produksi Pertanian sebesar 1,22%;

39. Laju Produksi Peternakan sebesar 3%;

40. Laju Produksi Perikanan sebesar 14%;

41. Status Indeks Desa Membangun yaitu berkembang.

12

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana

tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah

dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dapat dinilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. APBD juga merupakan

instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan untuk

tercapainya tujuan bernegara.

APBD Tahun Anggaran 2019 ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019

tertanggal 31 Desember 2018, dan dijabarkan dalam Peraturan Bupati Purwakarta

Nomor 233 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2019 tertanggal 31 Desember 2018. Setelah penetapan penjabaran

APBD Tahun Anggaran 2019 dilakukan 2 kali perubahan parsial yaitu :

1. Perubahan parsial 1 ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2019

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 233 Tahun 2018 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019

tertanggal 1 Februari 2019. Perubahan parsial 1 dilaksanakan untuk

mengakomodir Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat 2019.

2. Perubahan parsial 2 ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2019

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Nomor 233 Tahun 2018 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019

tertanggal 9 April 2019. Perubahan parsial 2 dilaksanakan untuk mengakomodir

Koreksi Angka BOK, Koreksi Bantuan Provinsi, Koreksi DAK dan PPh pada

Belanja Tidak Langsung.

Selanjutnya ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019

tertanggal 6 September 2019, dan dijabarkan dalam Peraturan Bupati Purwakarta

Nomor 115 Tahun 2019 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 tertanggal 6 September 2019. Setelah

Penetapan Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019 dilakukan perubahan

13

parsial 3 ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 129.A Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 115 Tahun 2019 Tentang

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2019 tertanggal 10 Oktober 2019. Perubahan parsial 3 dilaksanakan untuk

mengakomodir Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat, BOS Afirmasi dan BOS

Kinerja.

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten Purwakarta berdasarkan

APBDP Tahun 2019 sebesar Rp2.274.859.768.401,00, yang terdiri dari Pendapatan

Asli Daerah sebesar Rp500.000.008.592,00, Dana Perimbangan sebesar

Rp1.283.337.442.000,00, dan Lain- lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar

Rp491.522.337.809,00.

Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2019

sebesar Rp2.169.865.594.847,00 atau mencapai 95,38% yang terdiri dari Pendapatan

Asli Daerah sebesar Rp420.353.733.502,00 atau mencapai 84,07%, Dana

Perimbangan sebesar Rp1.254.756.529.989,00 atau mencapai 97,77%, dan Lain-lain

pendapatan daerah yang sah Rp494.755.331.356,00 atau mencapai 100,66%.

Anggaran Belanja Pemerintah Kabupaten Purwakarta berdasarkan APBDP

Tahun 2019 sebesar Rp2.419.205.660.089,00, sedangkan realisasi belanja Pemerintah

Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 adalah sebesar Rp2.280.992.249.903,00 yang

terdiri dari belanja tidak langsung tahun 2019 sebesar Rp1.299.276.559.424,00, dan

belanja langsung tahun 2019 sebesar Rp981.715.690.479,00.

Realisasi pendapatan pada tahun 2019 sebesar Rp2.169.865.594.847,00, bila

dibandingkan dengan pengeluaran belanja sebesar Rp2.280.992.249.903,00, maka

terjadi defisit sebesar Rp111.126.655.056,00. Realisasi penerimaan pembiayaan pada

tahun 2019 adalah sebesar Rp155.198.141.688,00 dan realisasi pengeluaran

pembiayaan sebesar Rp5.361.122.260,00, sehingga menghasilkan SILPA tahun 2019

sebesar Rp38.710.364.372,00. Secara rinci realisasi APBD Kabupaten Purwakarta

Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun 2019

No Uraian Anggaran Realisasi %

1 Pendapatan Daerah

A Pendapatan Asli Daerah 500.000.008.592 420.353.733.502 84,07

a Hasil Pajak Daerah 295.168.111.000 244.826.953.244 82,94

14


b Hasil Retribusi Daerah 30.936.127.760 21.438.760.660 69,30

c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5.998.000.000 5.349.792.210 89,19

d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

167.897.769.832 148.738.227.388 88,59

B Dana Perimbangan 1.283.337.422.000 1.254.756.529.989 97,77

a Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

110.845.690.000 99.635.172.668 89,89

b Dana Alokasi Umum 891.475.462.000 889.747.462.000 99,81

c Dana Alokasi Khusus 281.016.270.000 265.373.895.321 94,43

C Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

491.522.337.809 494.755.331.356 100,66

a Pendapatan Hibah 116.493.320.000 116.030.301.446 99,54

b Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

170.198.304.609 174.278.767.841 102,40

c Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus

- - -

d Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah lainnya

37.431.958.200 37.047.507.069 98,97

e Pendapatan Lainnya 167.398.755.000 167.398.755.000 100

Jumlah Pendapatan 2.274.859.768.401 2.169.865.594.847 95,38

2. Belanja Daerah

A Belanja Tidak Langsung 1.333.044.585.290 1.299.276.559.424 97,47

a Belanja Pegawai 974.495.135.482 946.283.109.940 97,10

b Belanja Hibah 35.581.650.000 34.902.023.800 98,09

c Belanja Bantuan Sosial 5.000.000.000 1.088.787.422 21,78

d Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa

48.663.409.941 48.663.409.140 100

e Belanja Bantuan Keuangan 268.804.389.867 268.159.229.122 99,76

f Belanja Tidak Terduga 500.000.000 180.000.000 36,00

B Belanja Langsung 1.086.161.074.799 981.715.690.479 90,38

a Belanja Pegawai 69.882.724.400 62.968.890.784 90,11

b Belanja Barang dan Jasa 655.879.279.371 589.458.089.594 89,87

c Belanja Modal 360.399.071.028 329.288.710.101 91,37

Jumlah Belanja 2.419.205.660.089 2.280.992.249.903 94,29

Surplus/(Defisit) (144.345.891.688) (111.126.655.056) 76,99

3. Pembiayaan Daerah

A Penerimaan Pembiayaan Daerah

155.345.891.688 155.198.141.688 99,90

B Pengeluaraan Pembiayaan

11.000.000.000 5.361.122.260 48,74

Jumlah Pembiayaan 144.345.891.688 149.837.019.428 103,80

15


SILPA Tahun 2019 - 38.710.364.372,00

Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta 2019, data diolah

3.2. Hambatan dan Kendala Yang ada Dalam Pencapaian Target yang Telah

Ditetapkan

3.2.1. Hambatan dan kendala dalam pencapaian target pendapatan

Belum tercapainya target pendapatan selama tahun 2019 dapat dijelaskan

sebagai berikut :

3.2.1.1. Pendapatan Asli Daerah

3.2.1.1.1. Hasil Pajak Daerah

Berkenaan dengan pendapatan asli daerah yang bersumber dari hasil

pajak daerah yang tidak mencapai target cukup signifikan yaitu :

1. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pajak mineral bukan logam dan batuan terealisasi sebesar

Rp10.075.366.470,00 atau mencapai 19,29%, hal ini disebabkan karena

masih banyaknya perusahaan tambang yang belum mempunyai ijin,

sehingga tidak bisa menarik pajak secara maksimal

3.2.1.1.2. Hasil Retribusi Daerah

Hasil retribusi daerah yang tidak mencapai target cukup signifikan, yaitu:

1. Retribusi Jasa Umum

a. Retribusi Pelayanan Pasar - Kios

Retribusi Pelayanan Pasar – Kios terealisasi sebesar

Rp1.156.072.200,00 atau mencapai 64,75%. Retribusi pelayanan

pasar - kios yang belum tercapai tersebut merupakan retribusi

pelayanan pasar toko dimana nomenklaturnya masih bergabung

dengan nomenklatur kios.Tidak tercapainya target dikarenakan

baru di sosialisasikannya surat ketetapan retribusi daerah pada

tahun ini.

2. Retribusi Jasa Usaha

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Penyewaan Tanah dan

Bangunan

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah terealisasi sebesar

16

Rp82.406.000,00 atau mencapai 34,15%. Tidak tercapainya target

dikarenakan adanya revisi Peratutan Daerah tentang PKDTB dan

masih di evaluasi sehingga belum bisa diterapkan.

b. Retribusi Tempat Khusus Parkir

Retribusi Tempat Khusus Parkir terealisasi sebesar

Rp344.800.500,00 atau mencapai 48,52%. Tidak tercapainya

target dikarenakan adanya alih fungsi Jakarta Pasar Swalayan dan

belum dimanfaatkan.

3. Retribusi Perizinan Tertentu

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan terealisasi sebesar

Rp8.844.755.100,00 atau mencapai 55,71%. Rendahnya

pencapaian target Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

dikarenakan :

1. Adanya penyesuaian nilai retribusi sehingga menurunkan minat

masyarakat akan tertib ber IMB untuk rumah tinggal, dan

rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan

IMB.

2. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 139 Tahun 2019 tentang

Perumahan, perlu dilakukan kajian komprehensif terkait

pengembangan perumahan agar secara teknis layak huni dan

tidak kumuh sehingga menurunkan potensi penerimaan IMB

dari sektor property (perumahan).

b. Retribusi Pemberian Izin Trayek kepada Orang Pribadi

Retribusi izin trayek kepada orang pribadi terealisasi sebesar

Rp74.426.000,00 atau mencapai 50,63%. Rendahnya pencapaian

target Retribusi Pemberian Izin Trayek kepada Orang Pribadi

dikarenakan masyakat lebih memilih memakai jasa angkut online

dibanding dengan angkutan umum atau angkutan desa, hal lain

yang menyebabkan rendahnya pencapaian target retribusi

pemberian ijin trayek kepada orang pribadi adalah banyaknya

kepemilikan kendaraan pribadi sebagai sarana untuk mengantar

jemput, kemudian persyaratan semakin sulit atas diberlakukannya

OSS online yang mewajibkan adanya persyaratan KTP dan NPWP

pemegang pertama.

17

3.2.2. Hambatan dan kendala dalam pencapaian target belanja

Belum tercapainya target belanja selama tahun 2019 dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Belanja Barang dan Jasa

Tingkat penyerapan belanja langsung pada pos belanja barang dan jasa sebesar

Rp575.993.092.744,00 atau mencapai 89,73%, hal tersebut disebabkan dana

transfer dari pusat dan provinsi terlambat turun ke daerah dan tidak seluruhnya

terealisasi, beberapa kegiatan pengadaannya melalui proses lelang dan bahkan

pelaksanaannya hampir mendekati akhir tahun anggaran, sehingga akan

mempengaruhi proses pencairan dana.

2. Belanja Modal

Tingkat penyerapan belanja langsung pada pos belanja modal sebesar

Rp329.288.710.101,00 atau mencapai 91,37%. Hal tersebut disebabkan oleh

adanya perubahan regulasi, kondisi alam dan lingkungan yang mempengaruhi

penyelesaian pekerjaan dan adanya efisiensi. Selain itu, dana transfer dari pusat

dan provinsi terlambat turun ke daerah dan tidak seluruhnya terealisasi.

Beberapa kegiatan pengadaannya melalui proses lelang dan bahkan

pelaksanaannya hampir mendekati akhir tahun anggaran, sehingga

mempengaruhi proses pencairan dana dan sebagian proses pengajuan dilakukan

melewati batas waktu sebagaimana surat edaran yang diterbitkan oleh BKAD,

sehingga kegiatan tersebut tidak bisa direalisasikan.

18

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas pelaporan yang tercakup dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Purwakarta Tahun Anggaran 2019 berdasarkan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor

148 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Perangkat Daerah, meliputi :

A. Entitas Akuntansi

1. Dinas Pendidikan

2. Dinas Kesehatan

3. Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih

4. Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan

5. Dinas Tata Ruang dan Permukiman

6. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

7. Satuan Polisi Pamong Praja

8. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

9. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10. Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

11. Dinas Lingkungan Hidup

12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

13. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

14. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana

15. Dinas Perhubungan

16. Dinas Komunikasi dan Informatika

17. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

18. Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan

19. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

20. Dinas Perikanan dan Peternakan

21. Dinas Pangan dan Pertanian

22. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian

23. Bupati dan Wakil Bupati

24. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

25. Sekretariat Daerah

19

26. Sekretariat DPRD

27. Kecamatan Jatiluhur

28. Kecamatan Sukasari

29. Kecamatan Maniis

30. Kecamatan Tegalwaru

31. Kecamatan Plered

32. Kecamatan Sukatani

33. Kecamatan Darangdan

34. Kecamatan Bojong

35. Kecamatan Wanayasa

36. Kecamatan Kiarapedes

37. Kecamatan Pasawahan

38. Kecamatan Pondoksalam

39. Kecamatan Purwakarta

40. Kecamatan Babakancikao

41. Kecamatan Campaka

42. Kecamatan Cibatu

43. Kecamatan Bungursari

44. Inspektorat

45. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

46. Badan Keuangan dan Aset Daerah

47. Badan Pendapatan Daerah

48. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

B. Entitas BLUD : RSUD Bayu Asih

LKPD ini tidak mencakup entitas :

1. Pemerintah Pusat, dan

2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggunakan basis kas untuk Laporan

Realisasi Anggaran yaitu untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan serta

basis akrual untuk Neraca yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas dana, serta

Laporan Operasional (LO).

20

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3.1. Laporan Realisasi Anggaran

4.3.1.1. Pendapatan

Pendapatan LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.

4.3.1.2. Belanja

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran berupa uang persediaan,

pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut

disahkan oleh fungsi perbendaharaan dengan diterbitkannya SP2D GU/LPJ UP/TU.

4.3.1.3. Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum

Daerah sedangkan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari

Rekening Kas Umum Daerah.

4.3.2. Neraca

4.3.2.1. Aset

4.3.2.1.1. Aset Lancar

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera dapat

direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua

belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Aset Lancar terdiri dari:

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara dengan uang adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank

yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah

daerah/investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan

menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.

Pengakuan saat diterima atau dikeluarkan dan dinilai berdasarkan nilai

nominal uang. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing maka

dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada

tanggal neraca.

Kas terdiri dari kas di kas daerah, kas di bendahara penerimaan, dan kas di

bendahara pengeluaran.

21

Setara Kas terdiri dari simpanan di bank dalam bentuk deposito kurang dari

3 (tiga) bulan, investasi jangka pendek lainnya yang sangat likuid atau

kurang dari 3 (tiga) bulan.

2. Piutang

Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah

dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai

akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-

undang atau akibat lainnya yang sah.

Piutang antara lain terdiri dari:

a. Piutang Pajak;

b. Piutang Retribusi;

c. Pemberian Pinjaman kepada pemda/institusi lainnya; dan

d. Piutang Lain-Lain, terdiri dari :

1) Piutang Denda;

2) Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran;

3) Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah;

4) Piutang Hasil Penjualan Barang Milik Daerah;

5) Piutang Dividen;

6) Piutang Bagi Hasil Laba Usaha Perusahaan Daerah;

7) Piutang Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum;

8) Piutang Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak;

9) Piutang Dana Alokasi Umum;

10) Piutang Dana Alokasi Khusus.

Piutang secara umum dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah

piutang yang belum dilunasi dari setiap tagihan yang ditetapkan atau sebesar

nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).

Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net

realizable value), maka dalam penilaian piutang di laporan keuangan harus

dikurangkan dengan nilai cadangan piutang tak tertagih (allowance for

doubtful account).

Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih dihitung

berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang, dan

diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari

debiturnya.

22

Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi

sebagai berikut:

a. Kualitas piutang lancar;

b. Kualitas piutang kurang lancar;

c. Kualitas piutang diragukan;

d. Kualitas piutang macet.

Tabel 4.1

Penggolongan Kualitas Piutang

No Jenis

Piutang

Kualitas Piutang

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet

1 Pajak < 1 tahun ≥ 1 s.d 2 tahun > 2 s.d 5 tahun > 5 tahun

2 Retribusi 0 s.d 1 bulan >1 s.d 3 bulan >3 s.d 12 bulan >12 bulan

3 TGR 0 s.d 2 bulan >2 s.d 12 bulan >12 s.d 24 bulan >24 bulan

4 Perikatan Perjanjian

Sampai dengan tanggal jatuh tempo pelunasan

1 bulan sejak surat tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

1 bulan sejak surat tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

1 bulan sejak surat tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

5 Selain nomor 1 s.d 4

0 s.d 6 bulan >6 s.d 12 bulan >12 s.d 24 bulan >24 bulan

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, ditetapkan sebesar:

a. Kualitas lancar sebesar 0,5%;

b. Kualitas kurang lancar sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari piutang

kualitas kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai

barang sitaan (jika ada);

c. Kualitas diragukan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari piutang

dengan kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau

nilai barang sitaan (jika ada);

d. Kualitas macet 100% (seratus perseratus) dari piutang dengan kualitas

macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika

ada).

3. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk

membayar suatu beban yang belum menjadi kewajiban sehingga

menimbulkan hak tagih bagi pemerintah daerah.

23

Beban dibayar dimuka diakui pada saat kas dikeluarkan namun belum

menimbulkan kewajiban.

Pengukuran beban dibayar dimuka dilakukan berdasarkan jumlah kas yang

dikeluarkan/dibayarkan.

4. Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah,

dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan

dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan mempunyai nilai atau biaya yang

dapat diukur dengan andal.

Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil

inventarisasi fisik (stock opname).

Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, maka pencatatan

hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update

jumlah persediaan. Pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan

laporan keuangan dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dengan

menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok produksi terakhir/nilai

wajar.

Untuk persediaan yang sifatnya continues dan membutuhkan control yang

besar, seperti obat-obatan pencatatan persediaan dilakukan secara perpetual,

maka pencatatan dilakukan setiap ada persediaan yang masuk dan keluar,

sehingga nilai/jumlah persediaan selalu ter-update.

Persediaan meliputi persediaan barang habis pakai, persediaan

bahan/material, persediaan cetak dan penggandaan dan persediaan barang

lainnya.

Beban Persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

Perhitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan

Surplus Defisit/Laporan Operasional.

24

4.3.2.1.2. Aset Non Lancar

1. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki

selama lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Investasi jangka panjang terdiri dari :

a. Investasi Non Permanen; dan

b. Investasi Permanen

Penilaian investasi Pemerintah Kabupaten Purwakarta dilakukan dengan dua

metode, yaitu:

a. Metode Biaya

Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya

perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil

yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan

usaha/badan hukum yang terkait, Investasi pemerintah yang terkait dalam

hal ini adalah Bank Jabar Cabang Purwakarta, yang mana

kepemilikannya dibawah 20%.

b. Metode Ekuitas

Dengan menggunakan metode ekuitas Pemerintah Kabupaten

Purwakarta mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan

ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi Pemerintah

Kabupaten Purwakarta setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali

dividen dalam bentuk saham yang diterima Pemerintah Kabupaten

Purwakarta akan mengurangi nilai investasi Pemerintah Kabupaten

Purwakarta dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian

terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi

kepemilikan investasi pemerintah daerah, misalnya adanya perubahan

yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.

Investasi pemerintah yang terkait dalam hal ini adalah PDAM Kabupaten

Purwakarta, BPR Raharja dan LPK Jatiluhur, yang mana kepemilikannya

rata-rata diatas 20%.

Penggunaan metode di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20%

tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode

ekuitas;

25

c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;

d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih

yang direalisasikan.

2. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah

atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset Tetap terdiri dari :

a. Tanah;

b. Peralatan dan Mesin;

c. Gedung dan Bangunan;

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan;

e. Aset Tetap Lainnya;

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan;

Tanah adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk

digunakan dalam kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Purwakarta

dan dalam kondisi siap digunakan.

Peralatan dan mesin mencakup antara lain : alat berat, alat angkutan, alat

bengkel dan alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat

studio, komunikasi, dan pemancar, alat kedokteran dan kesehatan, alat

laboratorium, alat persenjataan, komputer, alat eksplorasi, alat pemboran,

alat produksi, pengolahan, dan pemurnian, alat bantu eksplorasi, alat

keselamatan kerja, alat peraga, dan unit peralatan proses produksi yang masa

manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap

digunakan.

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli

atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional

pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan.

Jalan, jaringan, dan instalasi mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang

dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi

yang siap digunakan.

26

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk

kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung

dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses

perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu

tertentu dan belum selesai.

Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan

memenuhi kriteria :

a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; dan

e. Aset tersebut membutuhkan belanja pemeliharaan.

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap

dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset

tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Nilai buku aset tetap, yang dihitung dari biaya perolehan suatu aset setelah

dikurangi akumulasi penyusutan.

Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang

dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui

sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban

penyusutan dalam laporan operasional.

Aset tetap berikut tidak disusutkan, yaitu tanah, konstruksi dalam

pengerjaan, aset tetap lainnya seperti koleksi perpustakaan/buku, barang

bercorak seni/budaya, alat olahraga, hewan ternak, dan tanaman. Aset tetap

lainnya seperti koleksi perpustakaan/buku, barang bercorak seni/budaya,

alat olahraga, hewan ternak, dan tanaman tidak dilakukan penyusutan secara

periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya

27

tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.

Metode Penyusutan yang digunakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta

adalah metode Garis Lurus dengan rumusan :

Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan

Masa Manfaat

Keterangan formula adalah sebagai berikut :

a. Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap

suatu periode yang dihitung pada akhir tahun;

b. Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember 2014

untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2014.

Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2014

menggunakan nilai perolehan; dan

c. Masa manfaat adalah suatu Aset Tetap yang diharapkan digunakan untuk

aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik atau jumlah produksi

atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktifitas

pemerintah dan/atau pelayanan publik.

Berdasarkan masa manfaat beban penyusutan dihitung atas aset tetap yang

perolehannya pada tahun lalu (n-1), sedangkan aset tetap yang diperoleh

pada tahun berjalan disusutkan pada tahun berikutnya (n+1).

Adapun masa manfaat atau umur ekonomis sesuai daftar kelompok aset tetap

dan masa manfaatnya yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan biaya

penyusutan aset tetap, dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel berikut :

Tabel 4.2 Masa Manfaat Aset Tetap

Kodefikasi Uraian

Masa

Manfaat (Tahun)

1 3 ASET TETAP

1 3 2 Peralatan dan Mesin

1 3 2 01 Alat-alat Besar Darat 10

1 3 2 02 Alat-alat Besar Apung 8

1 3 2 03 Alat-alat Bantu 7

1 3 2 04 Alat-alat Angkutan Darat Bermotor 7

28

Kodefikasi Uraian

Masa

Manfaat

(Tahun)

1 3 2 05 Alat-alat Angkutan Darat Tak Bermotor

2

1 3 2 06 Alat Angkut Apung Bermotor 10

1 3 2 07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 3

1 3 2 08 Alat Angkut Bermotor Udara 20

1 3 2 09 Alat Bengkel Bermesin 10

1 3 2 10 Alat Bengkel Tak Bermesin 5

1 3 2 11 Alat Ukur 5

1 3 2 12 Alat Pengolahan Pertanian 4

1 3 2 13 Alat Pemel. Tanaman.Alat

Penyimpan Pertanian

4

1 3 2 14 Alat Kantor 5

1 3 2 15 Alat Rumah Tangga 5

1 3 2 16 Peralatan Komputer 4

1 3 2 17 Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 5

1 3 2 18 Alat Studio 5

1 3 2 19 Alat Komunikasi 5

1 3 2 20 Peralatan Pemancar 10

1 3 2 21 Alat Kedokteran 5

1 3 2 22 Alat Kesehatan 5

1 3 2 23 Unit-unit Laboratorium 8

1 3 2 24 Alat Peraga/Praktek Sekolah 10

1 3 2 25 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15

1 3 2 26 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika

15

1 3 2 27 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi

Lingkungan

10

1 3 2 28 Radiasi Aplication and Non

Destructive Testing Lab.

10

1 3 2 29 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup

7

1 3 2 30 Peralatan Laboratorium

Hidrodinamika

15

1 3 2 31 Senjata Api 10

1 3 2 32 Persenjataan Non Senjata Api 3

1 3 2 33 Alat Keamanan dan Perlindungan 5

29

Kodefikasi Uraian

Masa

Manfaat

(Tahun)

1 3 3 Gedung dan Bangunan 5

1 3 3 01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50

1 3 3 02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50

1 3 3 03 Bangunan Menara 40

1 3 3 04 Bangunan Bersejarah 50

1 3 3 05 Tugu Peringatan 50

1 3 3 06 Candi 50

1 3 3 07 Monumen/Bangunan Bersejarah 50

1 3 3 08 Tugu Peringatan Lain 50

1 3 3 09 Tugu Titik Kontrol/Pasti 50

1 3 3 10 Rambu-rambu 50

1 3 3 11 Rambu-rambu Lalu Lintas Udara 50

1 3 4 Jalan, Irigasi

1 3 4 01 Jalan 10

1 3 4 02 Jembatan 50

1 3 4 03 Bangunan Air Irigasi 50

1 3 4 04 Bangunan Air Pasang Surut 50

1 3 4 05 Bangunan Air Rawa 25

1 3 4 06 Bangunan Pengamanan Sungai

Penanggulangan Bencana Alam

10

1 3 4 07 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah

30

1 3 4 08 Bangunan Air Bersih/baku 40

1 3 4 09 Bangunan Air Kotor 40

1 3 4 10 Bangunan Air 40

1 3 4 11 Instalasi Air Minum/Air Bersih 30

1 3 4 12 Instalasi Air Kotor 30

1 3 4 13 Instalasi Pengolahan Sampah 10

1 3 4 14 Instalasi Pengolahan Bahan

Bangunan

10

1 3 4 15 Instalasi Pembangkit Listrik 40

1 3 4 16 Instalasi Gardu Listrik 40

1 3 4 17 Instalasi Pertahanan 30

1 3 4 18 Instalasi Gas 30

30

Kodefikasi Uraian

Masa

Manfaat

(Tahun)

1 3 4 19 Instalasi Pengaman 20

1 3 4 20 Jaringan Air Minum 30

1 3 4 21 Jaringan Listrik 40

1 3 4 22 Jaringan Telepon 20

1 3 4 23 Jaringan Gas 30

Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap :

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, dan alat olah raga

yang sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah),

dan

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih

dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

c. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

4.3.2.1.3. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan

sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan.

Aset Lainnya terdiri dari :

1. Tagihan Piutang Penjualan Angsuran

Menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah

daerah secara angsuran kepada pegawai pemerintah daerah. Contoh

penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas. Tagihan piutang

penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara

penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang

telah dibayarkan oleh pegawai ke kas daerah atau daftar saldo tagihan

penjualan angsuran.

2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

Tuntutan perbendaharaan (TP) merupakan suatu proses yang dilakukan

terhadap bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu

kerugian yang diderita oleh Negara/daerah sebagai akibat langsung

maupun tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang

31

dilakukan oleh bendahara tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas

kewajibannya.

Tuntutan perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat

Keputusan Pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah

dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas umum daerah.

Tuntutan ganti rugi (TGR) merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap

pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut

penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh pemerintah/daerah

sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan

melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian

dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.

Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi dengan setoran yang

telah dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan ke kas umum daerah.

3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga

a. Aset Tidak Berwujud

Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak dapat

dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk

digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk

tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh hak

paten, hak cipta, hak merek, serta biaya riset dan pengembangan. Aset

tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dapat

dikembangkan sendiri oleh pemerintah daerah.

Aset tidak berwujud meliputi :

1) Software komputer yang dipergunakan dalam jangka waktu lebih dari

satu tahun;

2) Lisensi dan franchise;

3) Hak cipta (copyright), paten dan hak lainnya;

4) Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang;

Aset Tak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang

harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tak Berwujud hingga

siap untuk digunakan dan Aset Tak Berwujud tersebut mempunyai manfaat

32

ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa potensial yang melekat

pada aset tersebut akan mengalir masuk kedalam entitas tersebut.

Aset Tak Berwujud disajikan di neraca berdasarkan nilai bruto setelah

dikurang amortisasi. Perhitungan amortisasi dilakukan dengan metode garis

lurus dan dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari

masa manfaat aset tak berwujud.

b. Aset Lain-lain

Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran,

Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan

Pihak Ketiga, Aset yang sudah tidak bermanfaat.

Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan

aktif Pemerintah Kabupaten Purwakarta serta sudah mendapatkan

persetujuan penghapusan dari Bupati Purwakarta.

4.3.2.2. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintahan

daerah.

Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena :

1. Penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga

keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional.

2. Perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah.

3. Kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi,

ganti rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasi/realokasi

pendapatan ke entitas lainnya.

4. Kewajiban dengan pemberi jasa lainnya.

Dalam neraca pemerintah daerah, kewajiban disajikan berdasarkan likuiditasnya

dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: Kewajiban Jangka Pendek dan

Kewajiban Jangka Panjang.

4.3.2.2.1. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu 12 bulan, terdiri dari :

33

1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Utang PFK merupakan kewajiban yang timbul akibat pemerintah belum

menyetor kepada pihak lain atas pungutan/potongan PFK dari SP2D atau

dokumen lain yang dipersamakan.

Nilai yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar saldo

pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai

dengan tanggal neraca. Terdiri dari: Utang Taspen, Utang Askes, Utang

PPh Pusat, Utang PPN Pusat, Utang Taperum, Utang Perhitungan Pihak

Ketiga Lainnya.

a. Utang Bunga

Utang bunga timbul karena pemerintah daerah mempunyai kewajiban

untuk membayar beban bunga atas utang.

Nilai yang dicantumkan adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi

tetapi belum dibayar oleh pemerintah daerah.

Utang bunga terdiri dari: Utang Bunga kepada Pemerintah Pusat, Utang

Bunga kepada Daerah Otonom Lainnya, Utang Bunga kepada

BUMN/BUMD, Utang Bunga kepada Bank/Lembaga Keuangan, Utang

Bunga Dalam Negeri Lainnya, Utang Bunga Luar Negeri.

b. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Bagian lancar utang jangka panjang merupakan bagian utang jangka

panjang yang jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.

Pengakuan dan penilaian pada saat reklasifikasi dalam periode berjalan

atau berdasarkan jumlah pembayaran bagian lancar utang jangka panjang

yang akan dibayarkan di satu periode akuntansi mendatang.

Terdiri dari: Utang Bank, Utang Obligasi, Utang Pemerintah Pusat, Utang

Pemerintah Provinsi, Utang Pemerintah Kabupaten/Kota.

c. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang sudah diterima

kasnya namun pendapatan tersebut belum menjadi hak pada periode yang

bersangkutan. Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi

berdasarkan jumlah penerimaan kas yang telah diakui dalam periode

berjalan.

34

Terdiri dari: setoran kelebihan pembayaran dari pihak ketiga, uang muka

penjualan produk Pemerintah Daerah dari pihak ketiga, uang muka lelang

penjualan aset daerah.

d. Utang Jangka Pendek Lainnya

Kewajiban Lancar lainnya merupakan kewajiban lancar yang tidak

termasuk dalam kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban lancar

lainnya tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan

keuangan disusun. Pengukuran untuk masing-masing item disesuaikan

dengan karakteristik masing-masing pos tersebut, misalnya utang

pembayaran gaji kepada pegawai dinilai berdasarkan jumlah gaji yang

masih harus dibayarkan atas jasa yang telah diserahkan oleh pegawai

tersebut.

4.3.2.2.2. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban pemerintah daerah yang

waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban

yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai

penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana

pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dicatat sebesar

nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah

bank sentral pada tanggal neraca.

Kewajiban Jangka Panjang terdiri dari:

1. Utang Dalam Negeri : Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan, Utang

Dalam Negeri Obligasi, Utang Pemerintah Pusat, Utang Pemerintah

Provinsi, Utang Pemerintah Kabupaten/Kota.

2. Utang Luar Negeri : Utang Luar Negeri Sektor Perbankan.

4.3.2.3. Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara

aset dan kewajiban pemerintah daerah.

35

4.3.3. Laporan Operasional

4.3.3.1. Pendapatan LO

Pendapatan LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan.

Pendapatan LO diakui pada saat pemerintah daerah memiliki hak atas pendapatan

dan menerima kas yang berasal dari pendapatan.

Pendapatan LO diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya.

4.3.3.2. Beban LO

Beban diakui pada saat :

1. Timbulnya kewajiban, yaitu saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke

pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.

2. Terjadinya konsumsi aset, yaitu saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang

tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset non kas dalam

kegiatan operasional.

3. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/

berlalunya waktu. Contoh: penyusutan dan amortisasi.

Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata uang

rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan.

Beban yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah

berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan beban.

4.3.3.3. Surplus/Defisit LO

Surplus/Defisit LO adalah selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan

operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

Surplus/defisit LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan

Perubahan Ekuitas.

36

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Rincian dari Penjelasan Masing-masing Pos-pos Pelaporan Keuangan

Bertitik tolak pada arti dan ruang lingkup keuangan daerah, maka dikemukakan

bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk juga

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah

dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Selanjutnya berikut disajikan uraian tentang realisasi pendapatan LRA, belanja,

transfer, pembiayaan, SILPA, perubahan saldo anggaran lebih, pendapatan LO, beban,

surplus/defisit LO, arus kas, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan perubahan ekuitas sebagai

berikut:

Laporan Realisasi Anggaran

5.1.1. Pendapatan

Pemerintah Kabupaten Purwakarta, melalui APBD Tahun Anggaran 2019 telah

menetapkan anggaran pendapatan daerah sebesar Rp2.274.859.768.401,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp2.169.865.594.847,00 atau 95,38%, kurang dari target yang

dianggarkan sebesar Rp104.994.173.554,00.

Adapun rincian Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2019 adalah sebagai berikut:


Pendapatan Asli Daerah dianggarkan sebesar Rp500.000.008.592,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp420.353.733.502,00 atau 84,07%, kurang dari target yang

dianggarkan sebesar Rp79.646.275.090,00. Realisasi Pendapatan Asli Daerah

terdiri dari:

5.1.1.1.1. Pajak Daerah

Pendapatan Pajak Daerah dianggarkan sebesar Rp295.168.111.000,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp244.826.953.244,00 atau 82,94%, kurang dari

target yang dianggarkan sebesar Rp50.341.157.756,00.

Pajak Daerah seluruhnya dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah. Adapun

rincian Penerimaan Pajak Daerah adalah sebagai berikut:

37

Tabel 5.1. Rincian Penerimaan Pajak Daerah

No Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/- Realisasi 2018

1 Pajak Hotel 5.425.000.000 4.899.930.429 90,32 (525.069.571) 5.602.271.521

2 Pajak Restoran 24.200.000.000 24.714.946.785 102,13 514.946.785 20.697.109.302

3 Pajak Hiburan 4.875.175.000 4.189.623.998 85,94 (685.551.002) 2.457.902.757

4 Pajak Reklame 4.400.000.000 4.706.348.461 106,96 306.348.461 3.437.558.911

5 Pajak Penera-ngan Jalan

68.625.000.000 66.525.662.934 96,94 (2.099.337.066)

62.963.461.246

6 Pajak Parkir 2.400.000.000 2.197.084.856 91,55 (202.915.144) 1.741.099.050

7 Pajak Air Tanah 3.000.000.000 2.815.617.717 93,85 (184.382.283) 2.100.720.115

8 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

52.242.936.000 10.075.366.470 19,29 (42.167.569.530) 9.534.958.850

9 Pajak Bumi dan Bangunan

71.500.000.000 69.644.547.987 97,40 (1.855.452.013) 69.615.293.977

10 BPHTB 58.500.000.000 55.057.823.607 94,12 (3.442.176.393) 44.227.853.201

JUMLAH 295.168.111.000 244.826.953.244 82,94 (50.341.157.756) 222.378.228.930

5.1.1.1.2. Retribusi Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp30.936.127.760,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp21.438.760.660,00 atau 69,30%, kurang dari

target yang dianggarkan sebesar Rp9.497.367.100,00. Adapun secara rinci

perolehan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2. Rincian Penerimaan Retribusi Daerah

1. No

Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/- Realisasi 2018

A Retribusi Jasa Umum

7.257.670.400 5.730.430.560 78,96 (1.527.239.840) 5.446.255.808

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan

1.402.032.500 1.410.404.150 100,60 8.371.650 1.315.896.248

2 Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

2.043.300.000 1.770.148.500 86,63 (273.151.500) 1.758.174.500

3 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

648.000.000 472.481.000 72,91 (175.519.000) 470.160.000

4 Retribusi Pelayanan Pasar

2.339.337.900 1.479.990.400 63,27 (859.347.500) 1.318.293.500

5 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

825.000.000 597.406.510 72,41 (227.593.490) 583.731.560

38

1. No

Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/- Realisasi 2018

B Retribusi Jasa Usaha

1.355.457.360 853.247.500 62,95 (502.209.860) 918.399.000

1 Retribusi Pema-kaian Kekayaan Daerah

349.213.360 243.908.000 69,84 (105.305.360) 219.454.000

2 Retribusi Tempat Khusus Parkir

710.640.000 344.800.500 48,52 (365.839.500) 465.702.000

3 Retribusi Pemeriksaan Kesehatan Hewan Sebelum Dipotong

178.904.000 161.414.000 90,22 (17.490.000) 149.118.000

4 Retribusi Penye-diaan dan/atau Penyedotan Kakus

116.700.000 103.125.000 88,37 (13.575.000) 84.125.000

C Retribusi Perizinan Tertentu

22.323.000.000 14.855.082.600 66,55 (7.467.917.400) 16.482.330.900

1 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

15.876.000.000 8.844.755.100 55,71 (7.031.244.900) 9.948.760.300

2 Retribusi Izin Trayek Kepada Orang Pribadi

147.000.000 74.426.000 50,63 (72.574.000) 75.188.400

3 Pemberian Perpanjangan IMTA Kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing

6.300.000.000 5.935.901.500 94,22 (364.098.500) 6.458.382.200

JUMLAH 30.936.127.760 21.438.760.660 69,30 (9.497.367.100) 22.846.985.708

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

Retribusi Pelayanan Kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan yang

diperoleh dari pemungutan atas Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh

Puskesmas-puskesmas, Jasa Konsultasi/Keuring dan Retribusi Pelayanan

Laboratorium Kesehatan Daerah.

Retribusi Pelayanan Kesehatan dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp1.402.032.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.410.404.150,00

atau 100,60%, lebih dari target yang dianggarkan sebesar Rp8.371.650,00.

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan di Kabupaten Purwakarta

dibawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup. Pemungutan Retribusi

Pelayanan Persampahan berdasarkan Perda Nomor 14 Tahun 2011 yang

39

dibagi ke dalam tarif Retribusi untuk kategori Rumah Tangga,

Pertokoan/Kios, Perusahaan dan Pasar.

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dalam APBD TA 2019

dianggarkan sebesar Rp2.043.300.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp1.770.148.500,00 atau 86,63%, kurang dari target yang dianggarkan

sebesar Rp273.151.500,00.

3. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi jalan Umum yang pengelolaannya oleh

Dinas Perhubungan dianggarkan dalam APBD TA 2019 sebesar

Rp648.000.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp472.481.000,00 atau

72,91% kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp175.519.000,00.

4. Retribusi Pelayanan Pasar

Retribusi Pelayanan pasar di Kabupaten Purwakarta dibawah pengelolaan

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian

dan Dinas Perikanan dan Peternakan. Retribusi Pelayanan Pasar dalam

APBD TA 2019 dianggarkan sebesar Rp2.339.337.900,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp1.479.990.400,00 atau 63,27% kurang dari target

yang dianggarkan sebesar Rp859.347.500,00.

Adapun rincian realisasi Retribusi Pelayanan Pasar adalah:

Tabel 5.3 Rincian Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar

No Uraian Anggaran Realisasi % +/-

1 Retribusi Pelayanan Pasar - Pelataran

108.000.000 97.000.000 89,81 (11.000.000)

2 Retribusi Pelayanan Pasar - Los 350.467.000 226.918.200 64,75 (123.548.800)

3 Retribusi Pelayanan Pasar - Kios 1.880.870.900 1.156.072.200 61,46 (724.798.700)

JUMLAH 2.339.337.900 1.479.990.400 63,27 (859.347.500)

5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dalam APBD TA 2019 yang

pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan dianggarkan sebesar


72,41%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp227.593.490,00.

40

6. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Kabupaten Purwakarta diperoleh

dari Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan dari Laboratorium,

Kendaraan Bermotor dan Pemakaian Jalan Trotoar, Badan Pendapatan

Daerah dari Penyewaan Tanah dan Bangunan.

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dalam APBD TA 2019 dianggarkan

sebesar Rp349.213.360,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp243.908.000,00 atau 69,84% kurang dari target yang dianggarkan

sebesar Rp105.305.360,00.

Adapun rincian realisasi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah :

Tabel 5.4 Rincian Penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

No Uraian Anggaran Realisasi % +/-

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

241.213.360 82.406.000 34,16 (158.807.360)

2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Laboratorium

19.250.000 19.350.000

100,52 100.000

3 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Kendaraan Bermotor

84.000.000 86.103.000 102,50 2.103.000

4 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Kendaraan Bermotor

4.750.000 56.049.000 1.179,98 51.299.000

JUMLAH 349.213.360 243.908.000 69,84 (105.305.360)

7. Retribusi Tempat Khusus Parkir

Retribusi tempat khusus parkir yang pengelolaannya oleh Dinas

Perhubungan dianggarkan sebesar Rp710.640.000,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp344.800.500,00 atau 48,52%, kurang dari target


8. Retribusi Pemeriksaan Kesehatan Hewan Sebelum di Potong

Retribusi Pemeriksaan Kesehatan Hewan Sebelum di Potong yang

pengelolaannya oleh Dinas Perikanan dan Peternakan dianggarkan sebesar

Rp178.904.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar 161.414.000,00 atau


9. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus yang pengelolaannya

oleh Dinas Lingkungan Hidup, dalam APBD 2019 dianggarkan sebesar

41



10. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Purwakarta dibawah

pengelolaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman.

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam APBD TA 2019 dianggarkan

sebesar Rp15.876.000.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp8.844.755.100,00 atau 55,71% kurang dari target yang dianggarkan

sebesar Rp7.031.244.900,00.

11. Retribusi Izin Trayek

Retribusi Izin Trayek yang pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan dan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam APBD

TA 2019 dianggarkan sebesar Rp147.000.000,00 dan dapat direalisasikan

sebesar Rp74.426.000,00 atau 50,63% kurang dari target yang dianggarkan

sebesar Rp72.574.000,00.

12. Retribusi IMTA

Retribusi IMTA yang pengelolaannya oleh Dinas Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi, dianggarkan sebesar Rp6.300.000.000,00 dan dapat



5.1.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dianggarkan


Rp5.349.792.210,00 atau 89,19%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp648.207.790,00. Perolehan tersebut didapat dari bagian laba atas penyertaan

modal pada perusahaan milik Daerah/BUMD Bank Jabar Banten, BPR Raharja

Wanayasa, PT. LKM Mekar Asih, dan bagian laba atas penyertaan modal pada

perusahaan milik swasta Sadang Terminal Square.

Adapun rincian realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

adalah:

42

Tabel 5.5 Rincian Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


A Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD

5.525.000.000 5.110.516.233 92,50 (414.483.767) 4.875.656.519

1 PDAM 250.000.000 0 - (250.000.000) 150.000.000

2 Bank Jabar Banten 5.000.000.000 4.578.993.887 91,58 (421.006.113) 4.625.091.141

3 PT. LKM Mekar Asih 15.000.000 17.370.226 115,80 2.370.226 0

4 BPR Raharja Wanayasa 260.000.000 514.152.120 197,75 254.152.120 100.565.378

B Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta

473.000.000 239.275.977 50,59 (233.724.023) 607.592.768

1 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta/Sadang Terminal Square

473.000.000 239.275.977 50,59 (233.724.023) 607.592.768

JUMLAH 5.998.000.000 5.349.792.210 89,19 (648.207.790) 5.483.249.287

Perusahaan Daerah Air Minum/PDAM Purwakarta tidak dapat menyetorkan

deviden ke Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Purwakarta dikarenakan laba

tahun berjalan digunakan untuk operasional PDAM.

5.1.1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dalam APBD TA 2019 dianggarkan

sebesar Rp 167.897.769.832,00 dan dapat direalisasikan sebesar


sebesar Rp19.159.542.444,00. Perolehan tersebut didapat dari:

Tabel 5.6 Rincian Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

36.000.000 61.090.966 169,70 25.090.966 205.698.000

2 Penerimaan Jasa Giro

3.000.000.000 6.008.803.356 200,29 3.008.803.356 2.611.654.233

3 Penerimaan Bunga Deposito

250.000.000 142.684.932 57,07 (107.315.068) 740.641.287

4 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)

9.000.000.000 4.789.000 0,05 (8.995.211.000) 24.497.000

5 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

36.000.000 157.904.258 438,62 121.904.258 556.660.014

43


6 Pendapatan Denda Pajak

1.843.094.400 1.661.850.743 90,17 (181.243.657) 1.810.030.689

7 Pendapatan Denda Retribusi

- 78.299.380 - 78.299.380 43.722.000

8 Pendapatan dari Pengembalian

60.000.000 2.913.624.893 4.856,04 2.853.624.893 351.432.457

9 Pendapatan BLUD 109.000.000.000 109.612.173.811 100,56 612.173.811 88.161.370.071

10

Pendapatan Dana Kapitasi JKN

42.672.675.432 26.122.126.978 61,22 (16.550.548.454) 22.422.481.352

11

Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN

500.000.000 686.028.500 137,21 186.028.500 422.961.750

12 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya

1.500.000.000 1.288.850.571 85,92 (211.149.429) 791.439.816

JUMLAH 167.897.769.832 148.738.227.388 88,59 (19.159.542.444) 118.142.588.669

1. Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan dalam APBD TA

2019 dianggarkan sebesar Rp36.000.000,00 dan dapat direalisasikan

sebesar Rp61.090.966,00 atau 169,70% yang bersumber dari penjualan

dinas kendaraan roda empat oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah

(PPKD) dan penjualan hasil perikanan oleh Dinas Perikanan dan

Peternakan, melebihi dari target yang dianggarkan sebesar

Rp25.090.966,00. Adapun rincian realisasi Penjualan Aset Daerah Yang

Tidak Dipisahkan adalah:

Tabel 5.7 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

No Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/- Realisasi

2018

1 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat

0 23.150.000 - 23.150.000 175.248.000

2 Penjualan Hasil Perikanan

36.000.000 37.940.966 105,39 1.940.966 30.450.000

JUMLAH 36.000.000 61.090.966 169,70 25.090.966 205.698.000

2. Penerimaan Jasa Giro

Jasa Giro dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar Rp3.000.000.000,00

dan dapat direalisasikan sebesar Rp6.008.803.356,00 atau 200,29%

melebihi dari target yang dianggarkan sebesar Rp3.008.803.356,00.

Perolehan tersebut didapat dari Jasa Giro rekening Kas Daerah sebesar

Rp5.624.275.202,00 dan Jasa Giro Pemegang Kas yang dimiliki oleh setiap

SKPD sebesar Rp384.528.154,00.

44

Adapun rincian realisasi Penerimaan Jasa Giro adalah:

Tabel 5.8 Rincian Penerimaan Jasa Giro

No Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/-

A Jasa Giro Kas Daerah :

1 Badan Pendapatan Daerah

3.000.000.000 5.624.275.202 187,48 3.008.803.356

B Jasa Giro Pemegang Kas :

1 Dinas Pendidikan - 147.608.168 - 147.608.168

2 Dinas Kesehatan - 234.054.342 - 234.054.342

3 RSUD Bayu Asih - 28.975 - 28.975

4 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

- 1.568.507 - 1.568.507

5 Dinas Tata Ruang dan Pemukiman

- 17.751 - 17.751

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

- 200.051 - 200.051

7 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

- 58.333 - 58.333

8 Dinas Perikanan dan Peternakan

- 6.323 - 6.323

9 Dinas Pangan dan Pertanian

- 382.830 - 382.830

10 Sekretaris Daerah - 433.790 - 433.790

11 Badan Pendapatan Daerah

- 169.084 - 169.084

JUMLAH 3.000.000.000 6.008.803.356 200,29 3.008.803.356

3. Pendapatan Bunga

Pendapatan Bunga Deposito dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar



Pendapatan bunga deposito ini berasal dari penempatan deposito on call

sebanyak 1 kali pada Bank BJB Cabang Purwakarta.

4. Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)

Penerimaan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) dalam APBD TA 2019


Rp4.789.000,00 atau 0,05%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp8.995.211.000,00.

5. Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dalam

APBD TA 2019 dianggarkan sebesar Rp36.000.000,00 dan dapat

45

direalisasikan sebesar Rp157.904.258,00 atau 438,62%, melebihi target


Tabel 5.9 Rincian Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan


1 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

36.000.000 20.554.000 57,09 (15.446.000)

2 Dinas Tata Ruang dan Pemukiman

- 50.227.668 - 50.227.668

3 Dinas Perikanan dan Peternakan

- 15.198.152 - 15.198.152

5 Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan

- 71.924.438 - 71.924.438

JUMLAH 36.000.000 157.904.258 438,62 121.904.258

6. Pendapatan Denda Pajak

Pendapatan Denda Pajak dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


atau 90,17% kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp181.243.657,00. Denda Pajak terdiri dari Denda atas Pajak Restoran,

Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Bawah Tanah, Denda

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dan Denda Pajak Bea

Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Adapun rincian realisasi Pendapatan Denda Pajak adalah:

Tabel 5.10 Rincian Denda Pajak


1 Pendapatan Denda Pajak Hotel

2.000.000 - - (2.000.000)

2 Pendapatan Denda Pajak Restoran

40.000.000 3.415 0,01 (39.996.585)

3 Pendapatan Denda Pajak Reklame

200.000.000 30.640.729 15,32 (169.359.271)

4 Pendapatan Denda Pajak Penerangan Jalan

50.000.000 3.629 0,01 (49.996.371)

5 Pendapatan Denda Pajak Air Bawah Tanah

25.000.000 13.833.269 55,33 (11.166.731)

6 Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

1.496.094.400 1.585.331.364 105,96 89.236.964

46


7 Pendapatan Denda Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

30.000.000 32.038.337 106,79 2.038.337

JUMLAH 1.843.094.400 1.661.850.743 90,17 (181.243.657)

7. Pendapatan Denda Retribusi

Pendapatan denda retribusi dalam APBD TA 2019 tidak dianggarkan tetapi

terdapat realisasi sebesar Rp78.299.380,00 dari Denda Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan sebesar Rp78.259.380,00 dan Denda Retribusi Izin

Trayek sebesar Rp40.000,00.

8. Pendapatan dari Pengembalian

Pendapatan dari Pengembalian dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp60.000.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp2.913.624.893,00 atau

4856,04% melebihi dari target yang dianggarkan sebesar

Rp2.853.624.893,00. Pendapatan dari Pengembalian ini merupakan

Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan pembayaran Gaji dan Tunjangan,

Pendapatan dari Pengembalian dari Uang Muka dan Pendapatan dari

Pengembalian Kegiatan.

Tabel 5.11 Rincian Pengembalian


1 Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan

- 219.129.706 - 219.129.706

2 Pendapatan dari Pengembalian Uang Muka

60.000.000 1.134.445.120 1890,74 1.074.445.120

3 Pendapatan dari Pengembalian Kegiatan

- 1.560.050.067 - 1.560.050.067

JUMLAH 60.000.000 2.913.624.893 4856,04 2.853.624.893

9. Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Bayu Asih

dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar Rp109.000.000.000,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp109.612.173.811,00 atau 100,56% melebihi

dari target yang dianggarkan sebesar Rp612.173.811,00.

47

10. Pendapatan Dana Kapitasi JKN

Dana Kapitasi JKN Pada FKTP dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp42.672.675.432,00 dan dapat direalisasikan sebesar


sebesar Rp16.550.548.454,00 yang telah Puskesmas setorkan pada kas

daerah. Penerimaan Dana Kapitasi JKN pada FKTP ini berasal dari 20

Puskesmas, yaitu:

Tabel 5.12 Dana Kapitasi JKN Pada FKTP


1 Puskesmas Bojong 1.432.406.198 1.386.510.908 96,80 (45.895.290)

2 Puskesmas Bungursari 930.059.664 643.718.550 149,08 456.451.244

3 Puskesmas Campaka 1.124.457.642 1.169.758.050 123,30 262.053.266

4 Puskesmas Cibatu 1.080.466.406 1.009.349.100 128,33 306.044.502

5 Puskesmas Darangdan 2.177.655.672 2.233.404.825 63,67 (791.144.764)

6 Puskesmas Jatiluhur 1.608.233.795 1.537.428.300 86,21 (221.722.887)

7 Puskesmas Kiarapedes 833.857.804 876.678.000 166,28 552.653.104

8 Puskesmas Koncara 764.025.804 645.544.850 181,47 622.485.104

9 Puskesmas Maniis 1.563.747.007 1.552.173.766 88,67 (177.236.099)

10 Puskesmas Maracang 660.859.973 637.731.900 209,80 725.650.935

11 Puskesmas Mulyamekar 785.039.464 643.488.925 176,62 601.471.444

12 Puskesmas Munjuljaya 1.193.206.037 1.016.282.000 116,20 193.304.871

13 Puskesmas Pasawahan 1.051.515.542 1.326.143.700 131,86 334.995.366

14 Puskesmas Plered 2.998.287.600 2.563.630.850 46,24 (1.611.776.692)

15 Puskesmas Pondoksalam 1.045.591.558 977.513.400 132,61 340.919.350

16 Puskesmas Purwakarta 1.439.662.548 1.145.254.800 96,31 (53.151.640)

17 Puskesmas Sukasari 486.239.201 616.398.963 285,15 900.271.707

18 Puskesmas Sukatani 2.640.467.851 2.316.225.300 52,51 (1.253.956.943)

19 Puskesmas Tegalwaru 2.524.071.197 2.181.287.535 54,93 (1.137.560.289)

20 Puskesmas Wanayasa 1.724.220.735 1.643.603.256 80,41 (337.709.827)

21 Perkiraan saldo di Rek. Per 31 Des 2018 di 20 Puskesmas (untuk digunakan kembali secara langsung sebagai belanja di Tahun 2019)

14.608.603.734 - - (13.222.092.826)

JUMLAH 42.672.675.432 26.122.126.978 61,22 (16.550.548.454)

48

11. Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN

Dana Kapitasi JKN Pada FKTP dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


137,21% melebihi dari target yang dianggarkan sebesar Rp186.028.500,00.

Penerimaan Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN pada FKTP ini berasal

dari 14 Puskesmas, yaitu:

Tabel 5.13 Dana Non Kapitasi JKN Pada FKTP


1 Puskesmas Campaka 18.750.000 - - (18.750.000)

2 Puskesmas Cibatu 18.750.000 700.000 3,73 (18.050.000)

3 Puskesmas Darangdan 65.000.000 94.560.000 145,48 29.560.000

4 Puskesmas Jatiluhur 18.750.000 15.156.500 80,83 (3.593.500)

5 Puskesmas Kiarapedes 18.750.000 27.954.500 149,09 9.204.500

6 Puskesmas Maniis 25.000.000 152.285.500 609,14 127.285.500

7 Puskesmas Munjuljaya 80.000.000 75.021.500 93,78 (4.978.500)

8 Puskesmas Pasawahan 25.000.000 22.526.500 90,11 (2.473.500)

9 Puskesmas Plered 30.000.000 34.353.000 114,51 4.353.000

10 Puskesmas Pondoksalam 18.750.000 8.390.000 44,75 (10.360.000)

11 Puskesmas Purwakarta 45.000.000 61.145.000 135,88 16.145.000

12 Puskesmas Sukatani 57.500.000 104.865.000 182,37 47.365.000

13 Puskesmas Tegalwaru 18.750.000 17.496.500 93,31 (1.253.500)

14 Puskesmas Wanayasa 60.000.000 71.574.500 119,29 11.574.500

JUMLAH 500.000.000 686.028.500 137,21 186.028.500

12. Lain-lain PAD yang Sah Lainnya

Lain-lain PAD yang Sah Lainnya dalam APBD TA 2019 dianggarkan



sebesar Rp211.149.429,00.

Adapun rincian Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lainnya adalah:

49

Tabel 5.14 Rincian Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lainnya


DINAS KESEHATAN 1.342.059 1.342.059

1 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Sukatani.

537.924

- 537.924

2 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Jatiluhur.

71.266 - 71.266

3 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Purwakarta.

257.662 - 257.662

4 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Wanayasa.

72.158 - 72.158

5 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Munjuljaya.

137.957 - 137.957

6 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Plered.

172.744 - 172.744

7 Pembayaran Jasa Giro Non Kapitasi berupa Denda Keterlambatan pembayaran klaim BPJS untuk PKM Kiarapedes.

92.348 - 92.348

DINAS PANGAN & PERANIAN

19.662.000 - 19.662.000

8 Pengembalian penjualan hasil benih padi produksi UPTD perbenihan

19.662.000 - 19.662.000

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL dan MENENGAH, PERDAGANGAN dan PERINDUSTRIAN

160.000 - 160.000

9 Pengembalian belanja perjalanan dinas luar daerah keg. Peningkatan Pengawasan Peredaran

Barang dan Jasa Tahun 2019 (kesalahan setor)

10.000 - 10.000.000

50


10 Pengembalian belanja perjalanan dinas luar daerah keg. Pengawasan Bahan Berbahaya dan Minuman Beralkohol TA 2019 (kesalahan setor)

150.000 150.000

SEKRETARIAT DAERAH 300 - 300

11 Pengembalian Setoran sisa kas di Rekening Koran Bupati/Wakil Bupati

300 - 300

SEKRETARIAT DEWAN 2 - 2

12 Pengembalian kelebihan Pembayaran sisa TUP Kegiatan Kunjungan Kerja Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Banggar Tahun 2019.

2 - 2

BKAD (PPKD) 1.255.059.822 - 1.255.059.822

13 Pengembalian Dana Hibah dari Yayasan Al Hikmah Cigedogan Kab. Purwakarta Tahun 2018.

530.000.000 - 530.000.000

14 Pengembalian Dana Hibah dari Yayasan Al Hikmah

Cigedogan Kab. Purwakarta Tahun 2018.

470.000.000 - 470.000.000

15 Kelebihan input oleh BJB berdasarkan setoran pajak catering an. Warung Nasi Cahaya Mekar.

1 - 1

16 Pengembalian THT dan Pensiunan bulan Desember 2018. An. N. Taryati

358.056 - 358.056

17 Kesalahan transfer Pajak Air Permukaan ke Kas Daerah yang seharusnya ke Kas Daerah Provinsi oleh PT. East West Seed.

334.200 - 334.200

18 Pengembalian uang Refresentatif pada belanja hibah kepada KONI Kab. Purwakarta TA 2017.

100.000.000 - 100.000.000

19 Pengembalian uang honorarium Refresentatif pada belanja hibah kepada KONI Kab. Purwakarta TA 2017.

50.000.000 - 50.000.000

20 PT. SPV Kekurangan pajak Reklame

12.698 - 12.698

21 Pengembalian uang honorarium Refresentatif pada belanja hibah kepada KONI Kab. Purwakarta TA 2017.

50.000.000 - 50.000.000

51


22 Kelebihan IMTA 114.000 - 114.000

23 Pengembalian Bantuan Keungan TA 2018 Desa Pasawahan Kec. Pasawahan.

50.000.000 - 50.000.000

24 Pengembalian kelebihan pembayaran Dana Bantuan Sosial Tahun 2018. An. LPM Desa Cijunti Kec. Campaka.

2.465.000 - 2.465.000

25 Pengembalian bunga bank Keg. Rutilahu Tahun 2018.

An. LPM Desa Cijunti, Kec. Campaka.

1.775.847 - 1.775.847

26 Kelebihan nilai input ke Kasda oleh BJB berupa Jasa Giro BOS. An. SMPN 2 Maniis.

20 - 20

BADAN PENDAPATAN DAERAH

1.500.000.000 12.626.388 0,84 (1.487.373.612)

27 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Januari 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

610.097 - 610.097

28 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Februari 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

322.014 - 322.014

29 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Maret 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

760.521 - 760.521

30 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan April 2019 disebabkan adanya kelebihan

pembayaran PBB.

4.196.031

- 4.196.031

31 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Mei 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

517.337 - 517.337

32 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Juni 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

844.043 - 844.043

33 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Juli 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

1.133.695 - 1.133.695

34 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan

1.630.045 - 1.630.045

52


Bulan Agustus 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

35 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan September 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

1.178.598 - 1.178.598

36 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Oktober 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

460.629 - 460.629

37 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Nopember 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

861.311

- 861.311

38 Jurnal koreksi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Bulan Desember 2019 disebabkan adanya kelebihan pembayaran PBB.

112.067 - 112.067

JUMLAH 1.500.000.000 1.288.850.571 85,92 (211.149.429)

5.1.1.2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp1.490.967.684.809,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.466.082.804.899,00

atau 98,33%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp24.884.879.910,00.

Penerimaan Pendapatan Transfer ini diperoleh dari Pendapatan Transfer

Pemerintah Pusat, Pendapatan Transfer pemerintah Pusat- Lainnya, Pendapatan

Transfer Pemerintah Daerah Lainnya dan Bantuan Keuangan. Adapun rincian

Pendapatan Transfer adalah:

Tabel 5.15 Rincian Dana Perimbangan Transfer


I Transfer Pemerintah Pusat

1.283.337.422.000

1.254.756.529.989 97,77 (28.580.892.011) 1.220.987.188.561

1 Dana Bagi Hasil Pajak 82.851.206.000 59.946.585.496 72,35 (22.904.620.504) 76.494.749.517

2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

27.994.484.000 39.688.587.172 141,77 11.694.103.172 24.189.736.124

3 Dana Alokasi Umum 891.475.462.000 889.747.462.000 99,81 (1.728.000.000) 854.419.670.000

4 Dana Alokasi Khusus 281.016.270.000 265.373.895.321 94,43 (15.642.374.679) 265.883.032.920

II Transfer Pemerintah Pusat-

- - - - 285.770.340.687

53


Lainnya

III Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

170.198.304.609 174.278.767.841 102,40 4.080.463.232 164.863.254.726

IV Bantuan Keuangan 37.431.958.200 37.047.507.069 98,97 (384.451.131) 20.196.037.653

JUMLAH 1.490.967.684.809 1.466.082.804.899 98,33 (24.884.879.910) 1.691.816.821.627

5.1.1.2.1. Transfer Pemerintah Pusat

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan dalam APBD TA 2019

dianggarkan sebesar Rp1.283.337.422.000,00 dapat direalisasikan sebesar

Rp1.254.756.529.989,00 atau 97,77%, kurang dari target yang dianggarkan

sebesar Rp28.580.892.011,00. Transfer Pemerintah Pusat terdiri dari Dana Bagi

Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam), Dana Alokasi

Umum dan Dana Alokasi Khusus.

5.1.1.2.1.1. Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Pajak dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp82.851.206.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp59.946.585.496,00 atau

72,35%, kurang dari target yang ditetapkan sebesar Rp22.904.620.504,00

yang disebabkan karena target penerimaan negara dari Dana Bagi Hasil Pajak

tidak tercapai.

Pendapatan Bagi Hasil Pajak diperoleh dari Bagi Hasil Pajak Pusat yaitu Pajak

Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan, Sektor Pertambangan, Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam

Negeri dan PPh Pasal 21, Bagi Hasil Cukai Tembakau, Bagi Hasil dari Pajak

Bumi dan Bangunan Bagi Rata/Pemerataan dan Bagi Hasil dari PBB dari

Sektor Pertambangan Non Minyak Bumi dan Gas Bumi Lainnya. Adapun

rincian realisasi Pendapatan dari Bagi Hasil Pajak adalah:

Tabel 5.16 Penerimaan Bagi Hasil Pajak

No Uraian Anggaran Realisasi 2019 % +/- 2018

1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan

9.240.462.000 35.864.900 0,39 (9.204.597.100)

5.659.747.001

2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 wajib Pajak Orang Pribadi Dalam

68.994.209.000 48.516.728.117 70,32

(20.477.480.883) 64.198.134.407

54


Negeri dan PPh Pasal 21

3 Bagi hasil cukai tembakau

4.616.535.000 3.466.353.060 75,09 (1.150.181.940) 3.348.700.500

4 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan

- 1.084.603.978 - 1.084.603.978 -

5 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan

- 2.511.930.257 - 2.511.930.257 -

6 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Bagi Rata/Pemerataan

- 3.578.929.555 - 3.578.929.555 3.235.257.970

7 Bagi Hasil dari PBB dari Sektor Pertambangan Non Minyak Bumi dan Gas Bumi Lainnya

- 752.175.629 - 752.175.629 52.909.639

Jumlah 82.851.206.000 59.946.585.496 72,35 (22.904.620.504) 76.494.749.517

5.1.1.2.1.2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) dalam APBD TA 2019

dianggarkan sebesar Rp 27.994.484.000,00 dapat direalisasikan sebesar

Rp39.688.587.172,00 atau 141,77% melebihi target yang dianggarkan sebesar

Rp 11.694.103.172,00.

Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam diperoleh dari Bagi

Hasil Provisi Sumber Daya Hutan, Bagi Hasil dari Iuran Tetap (Land-rent),

Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti), Bagi Hasil

dari Pungutan Pengusahaan Perikanan, Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak

Bumi, Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi, Bagi Hasil dari Pertambangan

Panas Bumi dan Bagi Hasil dari Pertambangan Mineral dan Batuan.

Adapun rincian realisasi Pendapatan dari Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber

Daya Alam) sebagai berikut:

55

Tabel 5.17 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam


1 Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan

97.589.000

58.553.400

60,00 (39.035.600)

236.823.872

2 Bagi Hasil dari Iuran Tetap (Land-rent)

- - -

- 2.208.674

3 Bagi Hasil dari Iuran Eksplora-si dan Iuran Eksploitasi (Royalti)

- 473.445.583 -

473.445.583 159.186.000

4 Bagi Hasil dari Pungutan Pengusahaan Perikanan

-

- -

- 135.418.391

5 Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan

983.593.000

590.155.800 60,00 (393.437.200) 565.816.200

6 Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi

8.721.856.000 4.797.020.800 55,00 (3.924.835.200) 4.944.070.438

7 Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi

8.168.034.000

6.116.790.610 74,89 (2.051.243.390) 5.908.065.237

8 Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi

9.616.307.000 27.652.620.979 287,56 18.036.313.979 12.007.396.151

9 Bagi Hasil dari Pertambangan Mineral dan Batuan

407.105.000 - - (407.105.000) 230.751.161

Jumlah 27.994.484.000 39.688.587.172 141,77 11.694.103.172 24.189.736.124

5.1.1.2.1.3. Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


Rp889.747.462.000,00 atau terealisasi 99,81% kurang dari target sebesar

Rp1.728.000.000,00

5.1.1.2.1.4. Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


Rp265.373.895.321,00 atau 94,43% kurang dari target sebesar

Rp15.642.374.679,00 Adapun rinciannya :

56

Tabel 5.18 Rincian Dana Alokasi Khusus

No Bidang Anggaran Realisasi 2019 % +/- 2018

1 Pendidikan 30.511.877.000 30.164.599.887 98,86 (347.277.113) 16.202.609.400

2 Kesehatan 10.829.745.000 11.579.438.933 106,92 749.693.933 17.717.040.187

3 Infrastruktur Jalan 17.233.405.000 16.510.384.000 95,80 (723.021.000) 16.178.479.000

4 Infrastruktur Irigasi 9.421.335.000 9.007.179.000 95,60 (414.156.000) 4.155.116.000

5 Infrastruktur Air Minum - - - - 1.855.447.000

6 Kelautan dan Perikanan 1.632.887.000 1.510.516.285 92,51 (122.370.715) 1.585.039.000

7 Pertanian 4.133.320.000 4.045.862.951 97,88 (87.457.049) 5.004.929.500

8 Lingkungan Hidup - - - - 615.824.600

9 Keluarga Berencana 1.124.200.000 - - (1.124.200.000) -

10 Perumahan dan Kawasan Pemukiman

- -

- - 2.999.336.000

11 Bidang Pasar 1.500.000.000 1.189.980.000 79,33 (310.020.000)

12 Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

8.487.000.000 8.476.800.000 99,88 (10.200.000) 7.451.400.000

13 Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan

14.952.000.000 17.950.029.578 120,05 2.998.029.578 17.646.516.535

14 DAK Non Fisik Akreditasi Puskesmas

1.419.810.000 - - (1.419.810.000)

15 DAK Non Fisik Akreditasi Labkesda

303.430.000 - - (303.430.000)

16 DAK Non Fisik Jaminan Persalinan

3.090.000.000 - - (3.090.000.000)

17 Non Fisik Bantuan Operasional Keluarga Berencana

3.719.060.000 3.088.397.950 83,04 (630.662.050) 3.670.540.000

18 Non Fisik Administrasi Kependudukan

2.055.607.000 2.015.659.032 98,06 (39.947.968) 1.675.906.888

19 Non Fisik Tunjangan Profesi Guru

167.041.694.000 156.619.699.205 93,76 (10.421.994.795) 168.945.748.810

20 Non Fisik Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru

708.000.000 213.498.500 30,16 (494.501.500) 179.100.000

21 Non Fisik Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM

380.000.000 380.000.000 100,00 0,00 -

22 Non Fisik Bantuan Operasional Penyelkenggaraan Pendidikan Kesetaraan

2.472.900.000 2.621.850.000 106,02 148.950.000 -

JUMLAH 281.016.270.000 265.373.895.321 94,43 (15.642.374.679) 265.883.032.920

57

5.1.1.2.2. Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya dalam APBD TA 2019 tidak dianggarkan,

dikarenakan untuk Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru

anggarannya dialihkan ke Dana Alokasi Khusus Non Fisik, sedangkan untuk

Bantuan Operasional Sekolah dialihkan ke Pendapatan Hibah dan Dana Desa

dialihkan ke Pendapatan Lainnya.

Tabel 5.19 Rincian Pemerintah Pusat-Lainnya


1 Tunjangan Profesi Guru

- - - - -

2 Tambahann Penghasilan Guru

- - - - -

3 Dana Insentif Daerah

- - - - 32.750.000.000

4 Bantuan Operasional Sekolah

- - - - 111.301.097.604

5 Dana Desa - - - - 141.719.243.083

6 Tunjangan Khusus Guru

- - - - -

JUMLAH - - - - 285.770.340.687

5.1.1.2.3. Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Transfer Pemerintah Provinsi dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


atau 102,40%, lebih dari target yang dianggarkan sebesar Rp4.080.463.232,00.

Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya diperoleh dari Pendapatan

Bagi hasil pajak dari provinsi.

5.1.1.2.3.1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari provinsi dalam APBD TA 2019 dianggarkan


Rp174.278.767.841,00 atau 102,40%, lebih dari target yang dianggarkan

sebesar Rp4.080.463.232,00. Adapun rincian realisasi Pendapatan Bagi Hasil

Pajak dari Provinsi adalah :

58

Tabel 5.20 Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi


1 Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor

33.207.382.830 36.661.165.110 110,40 3.453.782.280 33.343.584.990

2 Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

33.416.296.740 32.302.096.740 96,67 (1.114.200.000) 29.097.344.520

3 Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

61.980.489.735 61.006.538.216 98,43 (973.951.519) 62.032.058.329

4 Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan

6.054.356.921

7.715.563.296 127,44 1.661.206.375 5.698.170.325

5 Pajak Rokok 35.539.778.383 36.593.404.479 102,96 1.053.626.096 34.692.096.562

JUMLAH 170.198.304.609 174.278.767.841 102,40 4.080.463.232 164.863.254.726

5.1.1.2.4. Bantuan Keuangan

Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Barat dalam APBD TA 2019



sebesar Rp384.451.131,00. Adapun rincian pendapatan yang berasal dari

Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Lampiran 21.

Tabel 5.21 Pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat

No OPD Penerima Bantuan Keuangan Pagu Anggaran Realisasi

1 Dinas Pendidikan 13.449.200.000 13.187.405.600

2 Dinas Kesehatan 6.666.258.200 6.566.258.200

3 RSUD BAYU ASIH 13.165.000.000 13.164.396.019

4 Dinas Tata Ruang dan Pemukiman 375.000.000 368.489.200

5 SATPOL PP 604.500.000 604.500.000

6 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 150.000.000 150.000.000

7 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

300.000.000 300.000.000

8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 385.000.000 383.190.000

9 Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian

300.000.000 299.178.750

10 Dinas Pangan dan Pertanian 787.000.000 775.712.000

11 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

1.250.000.000 1.248.377.300

JUMLAH 37.431.958.200 37.047.507.069

59

5.1.1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam APBD TA 2019 dianggarkan

sebesar Rp283.892,075.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp283.429.056.446,00 atau 99,84%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp463.018.554,00. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ini

diperoleh dari Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya.

Adapun rincian Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah adalah:

Tabel 5.22 Rincian Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah


I Pendapatan Hibah

116.493.320.000

116.030.301.446 99,60 (463.018.554)

1 Pendapatan Hibah dari Pusat

116.493.320.000

116.030.301.446 99,60 (463.018.554)

II Pendapatan Lainnya

167.398.755.000

167.398.755.000

100,00 -

1 Pendapatan Dana Desa

167.398.755.000

167.398.755.000

100,00 -

JUMLAH 283.892.075.000 283.429.056.446 99,84 (463.018.554)

5.1.1.3.1. Pendapatan Hibah dari Pusat

Pendapatan Hibah dari Pusat dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar



Pendapatan Hibah dari Pusat merupakan Dana untuk Bantuan Operasional

Sekolah bagi SMP dan SD.

5.1.1.3.2. Pendapatan Lainnya

Pendapatan Lainnya dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar


100,00%, sesuai dari target yang dianggarkan. Pendapatan Lainnya merupakan

dana untuk kegiatan Dana Desa.

5.1.2. Belanja

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah pada Tahun

Anggaran 2019 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil dari input yang direncanakan, untuk kemudian menghasilkan

output dan outcome yang terukur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi

60

penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan.

Pada Tahun Anggaran 2019, Pos Belanja Daerah disusun dengan struktur belanja

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, yang terdiri atas Belanja

Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer.

Target serta Realisasi Belanja dan Transfer

Belanja dan Transfer dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


atau 94,29%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp 138.213.410.186,00.

Struktur Belanja Daerah yang ada dalam APBD terbagi ke dalam Belanja Operasi,

Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Transfer.

Belanja Operasi terdiri dari:

5.1.2.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


atau 93,90%, kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp106.137.887.713,00.

Belanja Operasi terdiri dari:

Tabel 5.23 Rincian Belanja Operasi

No Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 % +/- Realisasi 2018

1 Belanja Pegawai

1.044.377.859.882 1.009.252.000.724 96,64 (35.125.859.158) 978.173.463.645

2 Belanja Barang dan jasa

641.932.229.871 575.993.092.744 89,73 (65.939.137.127) 384.715.694.621

3 Belanja Hibah 48.514.952.000 47.457.805.150 97,82 (1.057.146.850) 54.937.214.993

4 Belanja Bantuan Sosial

6.013.747.500 1.998.002.922 33,22 (4.015.744.578) 2.244.883.150

Jumlah 1.740.838.789.253 1.634.700.901.540 93,90 (106.137.887.713) 1.420.071.256.409

61

5.1.2.1.1. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp1.044.377.859.882,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp1.009.252.000.724,00 atau 96,64% kurang dari target

yang dianggarkan sebesar Rp35.125.859.158,00.

Adapun rincian dari Belanja Pegawai sebagai berikut :

Tabel 5.24 Rincian Belanja Pegawai

No Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 % +/-

1 Gaji dan Tunjangan 528.807.461.324 519.893.354.607 98,31 (8.914.106.717)

2 Tambahan Penghasilan PNS

415.243.665.418 406.279.596.535 97,84 (8.964.068.883)

3 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH.

16.327.711.000 13.746.486.000 84,19 (2.581.225.000)

4 Biaya Insentif Pemungutan Pajak Daerah

12.133.002.950 6.052.095.459 49,88 (6.080.907.491)

5 Biaya Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

1.983.294.790 311.577.339 15,71 (1.671.717.451)

6 Uang Lembur 444.900.000 398.280.000 89,52 (46.620.000)

7 Honorarium PNS 7.546.829.400 5.989.791.200 79,37 (1.557.038.200)

8 Honorarium Non PNS 23.394.032.000 20.220.979.000 86,44 (3.173.053.000)

9 Honorarium Non Pegawai 2.897.030.000 2.437.225.000 84,13 (459.805.000)

10 Honorarium Pengelolaan Dana BOS

16.011.576.000 15.447.764.420 96,48 (563.811.580)

11 Honorarium Pengelolaan Dana BLUD

12.845.682.000 11.805.795.120 91,90 (1.039.886.880)

12 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

6.742.675.000 6.669.056.044 98,91 (73.618.956)

Jumlah Belanja Pegawai 1.044.377.859.882 1.009.252.000.724 96,64 (35.125.859.158)

5.1.2.1.2. Belanja Barang dan Jasa

Belanja barang dan Jasa dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan



sebesar Rp65.939.137.127,00. Sedangkan realisasi belanja barang dan jasa pada

BLUD sebesar Rp86.021.166.370,00.

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja barang dan jasa adalah sebagai

berikut:

62

Tabel 5.25 Rincian Belanja Barang dan Jasa


1 Belanja Bahan Pakai Habis 33.659.343.156 30.616.759.752 90,96 (3.042.583.404)

2 Belanja Bahan/Material 26.997.390.800 25.581.988.910 94,76 (1.415.401.890)

3 Belanja Jasa Kantor 182.330.772.489 169.103.651.060 92,75 (13.227.121.429)

4 Belanja Premi Asuransi 892.001.699 373.565.300 41,88 (518.436.399)

5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

7.256.288.800 5.885.408.586 81,11 (1.370.880.214)

6 Belanja Cetak 15.652.314.328 13.571.969.265 86,71 (2.080.345.063)

7 Belanja Penggandaan 2.073.512.646 1.616.542.642 77,96 (456.970.004)

8 Belanja Penjilidan 431.822.250 339.541.400 78,63 (92.280.850)

9 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

8.331.158.000 6.275.282.940 75,32 (2.055.875.060)

10 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 1.312.645.000 988.920.000 75,34 (323.725.000)

11 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

2.430.922.040 2.065.750.540 84,98 (365.171.500)

12 Belanja Makanan dan Minuman 24.558.436.450 20.900.761.010 85,11 (3.657.675.440)

13 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya

1.440.895.000 1.403.909.000 97,43 (36.986.000)

14 Belanja Pakaian Kerja 2.175.554.000 2.124.351.600 97,65 (51.202.400)

15 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

3.956.369.500 3.537.940.500 89,42 (418.429.000)

16 Belanja Perjalanan Dinas PNS 71.370.554.194 52.082.250.694 72,97 (19.288.303.500)

17 Belanja Pemeliharaan 41.571.672.052 38.020.087.282 91,46 (3.551.584.770)

18 Belanja Jasa Konsultansi 20.809.183.600 17.701.126.490 85,06 (3.108.057.110)

19

Belanja barang yang akan di-serahkan kepada masyarakat/ fihak ketiga selain hibah dan bantuan sosial barang

5.330.386.500 5.039.479.125 94,54 (290.907.375)

20 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

619.100.000 618.350.000 99,88 (750.000)

21 Belanja Kursus, Pelatihan, So-sialisasi dan Bimbingan Teknis

6.188.434.000 5.419.032.500 87,57 (769.401.500)

22 Belanja Barang dan Jasa BOS 62.784.807.680 64.555.713.412 102,82 1.770.905.732

23 Belanja Barang dan Jasa JKN 33.579.791.742 22.149.544.366 65,96 (11.430.247.376)

24 Belanja Barang dan Jasa BLUD 86.178.873.945 86.021.166.370 99,82 (157.707.575)

Jumlah 641.932.229.871 575.993.092.744 89,73 (65.939.137.127)

63

Tabel 5.26 Rincian Belanja Barang dan Jasa BLUD

No Uraian Realisasi

1 Belanja Bahan 21.816.540.807

2 Belanja Jasa Pelayanan 37.030.698.140

3 Belanja Pemeliharaan Pelayanan 2.201.912.140

4 Belanja Barang dan Jasa Pelayanan 10.291.460.946

5 Belanja administrasi kantor 151.566.241

6 Belanja Pemeliharaan Umum dan Administrasi 271.785.150

7 Belanja Barang dan Jasa Umum dan Adminitrasi 14.257.202.946

Jumlah 86.021.166.370

5.1.2.1.3. Belanja Hibah

Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp48.514.952.000,00 dan dapat


yang dianggarkan sebesar Rp1.057.146.850,00. Adapun rincian belanja hibah

adalah:

Tabel 5.27 Rincian Belanja Hibah


1 Belanja Hibah kepada Pemerintah

10.779.182.000 10.320.967.500 95,75 (458.214.500)

2 Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah Lainnya

7.158.302.000 6.954.659.850 97,16 (203.642.150)

3 Belanja Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan

30.577.468.000 30.182.177.800 98,71 (395.290.200)

Jumlah 48.514.952.000 47.457.805.150 97,82 (1.057.146.850)

5.1.2.1.4. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan


Rp1.998.002.922,00 atau 33,22% kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp4.015.744.578,00. Belanja bantuan sosial ini dialokasikan untuk belanja

bantuan sosial kepada anggota masyarakat.

Tabel 5.28 Rincian Belanja Bantuan Sosial

No Uraian Anggaran 2019 Realisasi

2019 % +/-

1 Belanja Bantuan Sosial Kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan

116.050.000 115.900.000 99,87

(150.000)

2 Belanja Bantuan Sosial kepada Masyarakat

5.897.697.500 1.882.102.922 31,91

(4.015.594.578)

Jumlah 6.013.747.500 1.998.002.922 33,22 (4.015.744.578)

64

5.1.2.2. Belanja Modal

Belanja Modal Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


atau 91,37% kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp31.110.360.927,00.

Belanja Modal terdiri dari:

Tabel 5.29 Rincian Belanja Modal

No Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 % +/- Realisasi 2018

1 Belanja Tanah 9.945.951.500 9.714.095.515 97,67 (231.855.985) 5.613.205.557

2 Belanja Peralatan dan Mesin

129.276.354.935 112.992.097.488 87,40 (16.284.257.447) 61.526.199.883

3 Belanja Gedung dan Bangunan

91.708.067.063 87.680.019.087 95,61 (4.028.047.976) 83.303.361.172

4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

100.271.214.350 93.917.571.047 93,66 (6.353.643.303) 48.442.068.088

5 Belanja Aset Tetap Lainnya

29.197.483.180 24.984.926.964 85,57 (4.212.556.216) 29.278.882.426

Jumlah 360.399.071.028 329.288.710.101 91,37 (31.110.360.927) 228.163.717.126

5.1.2.2.1. Belanja Modal Tanah

Belanja Tanah dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar

Rp9.945.951.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp9.714.095.515,00 atau


Adapun rincian belanja tanah adalah:

Tabel 5.30 Rincian Belanja Modal Tanah


1 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah untuk Bangunan Gedung

9.945.951.500 9.714.095.515 97,67 (231.855.985)

Jumlah 9.945.951.500 9.714.095.515 97,67 (231.855.985)

5.1.2.2.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Belanja Peralatan dan Mesin dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan



sebesar Rp16.284.257.447,00.

Adapun rincian belanja peralatan dan mesin adalah:

65

Tabel 5.31 Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin


1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-Alat Besar Darat

2.836.612.500 2.335.220.000 82,32 (501.392.500)

2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu

1.436.200.000 1.326.948.200 92,39 (109.251.800)

3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor

18.431.487.050 17.797.164.860 96,56 (634.322.190)

4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor

3.000.000 0 0,00 (3.000.000)

5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Bermesin

278.513.000 265.458.000 95,31 (13.055.000)

6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin

9.000.000 8.998.000 99,98 (2.000)

7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur

1.300.205.400 1.119.348.250 86,09 (180.857.150)

8 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan

324.095.000 318.076.000 98,14 (6.019.000)

9

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan

58.500.000 58.467.000 99,94 (33.000)

10 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor

5.143.440.250 4.140.024.597 80,49 (1.003.415.653)

11 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga

14.624.868.112 12.610.352.064 86,23 (2.014.516.048)

12 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer

16.073.644.600 14.923.508.052 92,84 (1.150.136.548)

13 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat

1.643.876.000 1.583.283.500 96,31 (60.592.500)

14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio

2.383.110.250 2.138.147.090 89,72 (244.963.160)

15 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi

1.006.879.000 839.379.886 83,36 (167.499.114)

16 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemancar

45.000.000 27.600.000 61,33 (17.400.000)

17 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran

21.016.035.000 18.318.719.041 87,17 (2.697.315.959)

18 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan

7.510.168.633 5.438.185.805 72,41 (2.071.982.828)

19 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit Laboratorium

1.685.372.000 1.273.733.000 75,58 (411.639.000)

20 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah

13.174.100.000 13.078.150.850 99,27 (95.949.150)

66


21 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir

75.850.000 74.350.000 98,02 (1.500.000)

22

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika

100.000.000 0 0,00 (100.000.000)

23

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup

50.000.000 0 0,00 (50.000.000)

24 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika

938.000 806.710 86,00 (131.290)

25 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan

720.383.000 612.219.500 84,99 (108.163.500)

26 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Dana BOS

19.345.077.140 14.703.957.083 76,01 (4.641.120.057)

Jumlah 129.276.354.935 112.992.097.488 87,40 (16.284.257.447)

5.1.2.2.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Belanja Gedung dan Bangunan dalam APBD Tahun Anggaran 2019



sebesar Rp4.028.047.976,00. Adapun rincian belanja gedung dan bangunan

adalah :

Tabel 5.32 Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan


1

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja

90.483.552.063 86.575.021.287 95,68 (3.908.530.776)

2

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Monumen/Bangunan Bersejarah lainnya

369.600.000 354.700.000 95,97 (14.900.000)

3

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Titik Kontrol/Pasti

90.550.000 90.000.000 99,39 (550.000)

4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu

614.365.000 610.297.800 99,34 (4.067.200)

5

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara

150.000.000 50.000.000 33,33 (100.000.000)

Jumlah 91.708.067.063 87.680.019.087 95,61 (4.028.047.976)

67

5.1.2.2.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam APBD Tahun Anggaran 2019



Rp6.353.643.303,00. Adapun rincian belanja jalan, irigasi dan jaringan adalah:

Tabel 5.33 Rincian Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan

67.555.814.600 63.590.501.545 94,13 (3.965.313.055)

2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan

12.994.565.000 12.660.604.500 97,43 (333.960.500)

3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Irigasi

10.682.155.000 10.210.076.425 95,58 (472.078.575)

4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Kotor

600.000.000 569.598.317 94,93

(30.401.683)

5 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Bersih/Baku

15.000.000 14.877.500 99,18 (122.500)

6 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air

1.574.227.000 1.135.515.120 72,13 (438.711.880)

7

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih

542.975.000 532.260.300 98,03 (10.714.700)

8 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Kotor

4.125.000.000 3.400.940.440 82,45 (724.059.560)

9 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Gardu Listrik

750.360.000 474.440.000 63,23 (275.920.000)

10 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengaman

50.000.000 0 0,00 (50.000.000)

11 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Listrik

1.366.117.750 1.328.756.900 97,27 (37.360.850)

12 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Telepon

15.000.000 0 0,00 (15.000.000)

Jumlah 100.271.214.350 93.917.571.047 93,66 (6.353.643.303)

5.1.2.2.5. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

Belanja Aset Tetap Lainnya dalam APBD Tahun Anggaran 2019 dianggarkan



Rp4.212.556.216,00.

68

Tabel 5.34 Rincian Belanja Modal Aset Tetap Lainnya


1 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku

5.007.989.000 4.866.710.800 97,18 (141.278.200)

2

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan

270.555.000 198.495.000 73,37 (72.060.000)

3

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan

606.970.000 595.375.200 98,09 (11.594.800)

4 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Hewan

106.000.000 103.200.000 97,36 (2.800.000)

5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman

801.950.000 782.577.200 97,58 (19.372.800)

6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi

884.000.000 874.985.250 98,98 (9.014.750)

7 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Dana BOS

21.520.019.180 17.563.583.514 81,62 (3.956.435.666)

Jumlah 29.197.483.180 24.984.926.964 85,57 (4.212.556.216)

5.1.2.3. Belanja Tidak Terduga

Belanja Tidak Terduga dalam APBD TA 2019 dianggarkan Rp500.000.000,00

dan dapat direalisasikan sebesar Rp180.000.000,00 atau 36,00% kurang dari

target yang dianggarkan sebesar Rp320.000.000,00. Realisasi belanja tidak

terduga ini merupakan pengembalian kesalahan penyetoran kerugian Negara atas

perkara Sdr H. Hasan Ujang Sunardi ke Kas Daerah Kabupaten Purwakarta yang

seharusnya kerugian Negara tersebut di setorkan ke Kas Rekening Negara.

5.1.3. Transfer

Transfer Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar Rp317.467.799.808,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp316.822.638.262,00 atau 99,80% kurang dari target


Tabel 5.35 Rincian Transfer


1 Transfer Bagi Hasil Pendapatan

48.663.409.941 48.663.409.140 100,00

(801)

2 Transfer Bantuan Keuangan 268.804.389.867 268.159.229.122 99,76

(645.160.745)

Jumlah 317.467.799.808 316.822.638.262 99,80

(645.161.546)

69

5.1.3.1. Transfer Bagi Hasil Pendapatan

Transfer Bagi Hasil Pendapatan Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


100%.

Tabel 5.36 Rincian Transfer Bagi Hasil Pendapatan


1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 44.224.776.159 44.224.776.159 100,00

-

2 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

4.438.633.782 4.438.632.981 100,00

(801)

Jumlah 48.663.409.941 48.663.409.140 100,00 (801)

5.1.3.1.1. Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


100%.

5.1.3.1.2. Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

Transfer Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar Rp4.438.633.782,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp4.438.632.981,00 atau 100% .

5.1.3.2. Transfer Bantuan Keuangan

Transfer Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2019 dianggarkan sebesar


atau 99,76% kurang dari target yang dianggarkan sebesar Rp645.160.745,00.

Tabel 5.37 Rincian Transfer Bantuan Keuangan

No

Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 % +/-

1 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

267.583.912.051 266.938.755.000 99,76 (645.157.051)

2 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

1.220.477.816 1.220.474.122 100,00 (3.694)

Jumlah 268.804.389.867 268.159.229.122 99,76 (645.160.745)

5.1.3.2.1. Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa dianggarkan Rp267.583.912.051,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp266.938.755.000,00 atau 99,76% kurang dari

70

target yang dianggarkan Rp645.157.051,00 dengan rincian realisasi sebagai

berikut:

Tabel 5.38 Rincian Transfer Bantuan Keuangan ke Desa


1. Alokasi Dana Desa 100.185.157.051 99.540.000.000 99,36 (645.157.051)

2. Dana Desa 167.398.755.000 167.398.755.000 100

-

3. Bantuan Keuangan Kepada Desa

0 0 -

-

Jumlah 267.583.912.051 266.938.755.000 99,76 (645.157.051)

5.1.3.2.2. Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya dianggarkan Rp1.220.477.816,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp1.220.474.122,00 atau 99,99% kurang dari target yang

dianggarkan sebesar Rp3.694,00 dengan rincian realisasi sebagai berikut :

1. Partai Golongan Karya Rp273.846.248,00

2. Partai Demokrasi Indonesian Perjuangan Rp175.542.105,00

3. Partai Gerakan Indonesia Raya Rp179.050.672,00

4. Partai Kebangkitan Bangsa Rp114.857.638,00

5. Partai Hati Nurani Rakyat Rp 80.576.745,00

6. Partai NasDem Rp 84.361.204,00

7. Partai Persatuan Pembangunan Rp 81.328.200,00

8. Partai Demokrat Rp 93.810.062,00

9. Partai Amanat Nasional Rp 71.109.700,00

10. Partai Keadilan Sejahtera Rp 47.045.561,00

11. Partai Berkarya Rp 18.945.987,00

5.1.4. Pembiayaan

Kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat, dikhawatirkan akan

berimplikasi terhadap kemungkinan terjadinya defisit anggaran. Untuk itu perlu

dilakukan antisipasi melalui Pos Pembiayaan Daerah. Pembiayaan terbagi kedalam

dua bagian yaitu Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.

Pembiayaan dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar Rp144.345.891.688,00

dan dapat direalisasikan sebesar Rp149.837.019.428,00 atau 103,80% melebihi

dari target yang dianggarkan sebesar Rp5.491.127.740,00.

71

Adapun rincian pembiayaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1.4.1. Penerimaan Pembiayaan

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dalam APBD Tahun

Anggaran 2019 dianggarkan sebesar Rp155.345.891.688,00,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp155.198.141.688,00,00 atau 99,90%. Adapun rincian

Penerimaan Pembiayaan terdiri dari :

Tabel 5.39 Rincian Penerimaan Pembiayaan


1

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya

155.345.891.688

155.345.891.688

100

-

2

Koreksi SiLPA-Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya

- (147.750.000) - (147.750.000)

Jumlah 155.345.891.688 155.198.141.688 100 (147.750.000)

5.1.4.2. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan dalam APBD TA 2019 dianggarkan sebesar

Rp11.000.000.000,00,00 dan dapat direalisasikan sebesar

Rp5.361.122.260,00,00 atau 48,74% kurang dari target yang dianggarkan sebesar

Rp5.638.877.740,00.

Tabel 5.40 Rincian Pengeluaran Pembiayaan


1 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah

10.000.000.000 5.050.000.000 50,50 (4.950.000.000)

2 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri

1.000.000.000 311.122.260 31,11 (688.877.740)

Jumlah 11.000.000.000 5.361.122.260 48,74 (5.638.877.740)

5.1.5. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

Besaran SiLPA Rp 38.710.364.372,00 Terdiri dari :

1. Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2019 sebesar Rp 17.587.753.927,00.

2. Kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp 54.751.819,00.

3. Kas dan setara kas di BLUD per 31 Desember 2019 sebesar Rp 4.227.185.263,00.

4. Kas Dana JKN per 31 Desember 2019 sebesar Rp 12.458.817.655,00.

5. Kas di Dana BOS per 31 Desember 2019 sebesar Rp 4.381.855.708,00.

72

5.1.6. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih terdiri dari :

1. Saldo Anggaran Lebih Awal

Merupakan penjumlahan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA tahun

anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang

diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih awal tahun 2019 sebesar

Rp155.345.891.688,00 naik sebesar Rp139.134.417.760,00 atau (858,25%)

dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar Rp16.211.473.928,00.

2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan

Pembiayaan Tahun Berjalan. Tahun 2019 Penggunaan SAL merupakan

Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar Rp155.198.141.688,00 bila

dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp15.327.997.002,00 terjadi

kenaikan sebesar Rp139.870.144.686,00 atau (912,51%). Hal ini dikarenakan

pendapatan pada tahun 2019 mengalami kenaikan.

3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA/SiKPA

Merupakan selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan belanja,

serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu

periode pelaporan. SiLPA tahun 2019 sebesar Rp38.710.364.372,00 turun

75,08% atau sebesar Rp116.635.527.316,00 tahun 2018 yaitu sebesar

Rp155.345.891.688,00.

4. Koreksi SILPA

Merupakan koreksi kesalahan pembukuan yang berhubungan dengan periode

sebelumnya. Tahun 2019 terdapat koreksi kesalahan pembukuan tahun

sebelumnya sebesar (Rp147.750.000,00) yang merupakan koreksi atas saldo kas

yang ada di Bendahara Pengeluaran BKAD yang berasal dari kegiatan Sinergitas

Pengelolaan Keuangan daerah (Banprop 2018) yang disetorkan ke Kas Daerah

Provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 Januari 2019 sebesar (Rp147.750.000,00).

5. Saldo Anggaran lebih pada Tahun 2019 sebesar Rp38.710.364.372,00 terdiri

dari:

a. Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2019 sebesar Rp17.587.753.927,00.

b. Kas dan setara kas di BLUD per 31 Desember 2019 sebesar

Rp4.227.185.263,00.

c. Kas Dana JKN per 31 Desember 2019 sebesar Rp12.458.817.655,00.

d. Kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp54.751.819,00.

e. Kas Dana BOS per 31 Desember 2019 sebesar Rp4.381.855.708,00.

73

Laporan Operasional

5.1.7. Pendapatan-LO

Pendapatan LO adalah pendapatan yang menjadi hak pemerintah daerah

Kabupaten Purwakarta yang sesuai dengan Penetapan, Perpres, PMK, dan Pergub,

dan telah diklasifikasikan menurut asal dan jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah dalam

Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut:

Tabel 5.41 Rincian Pendapatan LO

No Pendapatan LO Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Pendapatan Asli Daerah 421.648.578.332,00

2. Pendapatan Transfer 1.287.202.895.332,00

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 291.767.076.364,00

Jumlah 2.211.877.298.540,00

Adapun pendapatan masing-masing akun pendapatannya dapat diuraikan sebagai

berikut:


Rekening ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada

Laporan Operasional untuk periode Tahun Anggaran 2019, dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 5.42 Rincian Pendapatan Asli Daerah

No Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Pendapatan Pajak Daerah 252.217.839.862,00

2. Pendapatan Retribusi Daerah 21.550.393.153,00

3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan

5.154.078.507,00

4. Lain-lain PAD yang Sah 142.726.266.810,00

Jumlah 421.648.578.332,00

Pendapatan Operasional masing-masing jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tahun Anggaran 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :

74

5.1.7.1.1. Pendapatan Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan dikelola oleh

Badan Pendapatan Daerah yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah

(Perda) Kabupaten Purwakarta.

Realisasi penerimaan Pendapatan Pajak Daerah pada Laporan Operasional

Tahun Anggaran 2019, sebagai berikut:

Tabel 5.43 Rincian Pendapatan Pajak Daerah

No Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Pajak Hotel 4.899.930.429,00

2. Pajak Restoran 24.714.939.670,00

3. Pajak Hiburan 4.189.623.998,00

4. Pajak Reklame 3.798.649.198,00

5. Pajak Penerangan Jalan 66.525.563.244,00

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 10.056.185.470,00

7. Pajak Parkir 2.201.451.506,00

8. Pajak Air Tanah 2.780.096.261,00

9. Pajak PBB 77.993.576.479,00

10. Pajak BPHTB 55.057.823.607,00

Jumlah 252.217.839.862,00

5.1.7.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah dipungut dan dikelola oleh 9 SKPD Penghasil yang tarifnya

ditetapkan melalui Perda, Pendapatan Retribusi Daerah terkait langsung dengan

pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Purwakarta. Pemungutan Retribusi Daerah Kabupaten Purwakarta

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Realisasi Penerimaan Retribusi TA 2019 dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 5.44 Rincian Pendapatan Retribusi Daerah

No Pendapatan Retribusi Pendapatan LO 2019

(Rp) SKPD Penghasil

A Retribusi Jasa Umum 5.730.430.560,00

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

1.410.404.150,00 Dinas Kesehatan

75

No Pendapatan Retribusi Pendapatan LO 2019

(Rp) SKPD Penghasil

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

1.770.148.500,00 Dinas Lingkungan Hidup

3. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

472.481.000,00 Dinas Perhubungan

4. Retribusi Pelayanan Pasar:

- Pelayanan Pasar 1.382.990.400,00 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan

- Pelayanan Pasar Pelataran / Hewan

97.000.000,00 Dinas Perikanan dan Peternakan

5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor


B Retribusi Jasa Usaha 886.342.232,00

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

- PKD-Sewa Tanah dan Bangunan

115.500.732,00 Badan Pendapatan Daerah

- PKD-Laboratorium 19.350.000,00 Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pengairan

- PKD-Kendaraan Bermotor (Sewa Alat Berat)

86.103.000,00 Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pengairan

- PKD-Pemakaian Jalan Trotoar

56.049.000,00 Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pengairan

2. Retribusi Tempat Khusus Parkir


3. Retribusi Pemeriksaan Kesehatan Hewan sebelum dipotong


4. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

103.125.000,00 Dinas Lingkungan Hidup

C Retribusi Perizinan Tertentu

14.933.620.361,00

1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

8.739.092.100,00 Dinas Tata Ruang dan Permukiman

2. Retribusi Izin Trayek 74.826.000,00 Dinas Perhubungan

3. Retribusi IMTA 6.119.702.261,00 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

JUMLAH (A+B+C) 21.550.393.153,00

76

5.1.7.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD dari

pembagian laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten

Purwakarta pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah.

Pendapatan ini diterima dan dikelola melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Purwakarta dengan realisasi TA 2019 sebagai berikut:

Tabel 5.45 Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

No. Uraian Pendapatan LO 2019

(Rp)

1 PT. STS 338.452.050,00

2 Bank Jabar Banten 4.815.626.457,00

JUMLAH 5.154.078.507,00

5.1.7.1.4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Pendapatan Asli Daerah Lainnya merupakan pendapatan di luar pendapatan

pajak, retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, yang

merupakan penerimaan Lain-lain PAD untuk periode TA 2019 dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 5.46 Rincian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


(Rp) SKPD Penghasil

1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan:

37.940.966,00

- Hasil Penjualan Aset Tetap Lainnya


2 Penerimaan Jasa Giro : 6.008.803.356,00

- Jasa Giro KASDA 5.624.275.202,00 Badan Keuangan dan Aset Daerah (PPKD)

- Jasa Giro Pemegang Kas: 384.528.154,00

● Dinas Pendidikan 147.608.168,00 Dinas Pendidikan

● Dinas Kesehatan 234.054.342,00 Dinas Kesehatan

● RSUD Bayu Asih 28.975,00 RSUD Bayu Asih

● Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

1.568.507,00 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

● Dinas Tata Ruang dan 17.751,00 Dinas Tata Ruang dan

77


(Rp) SKPD Penghasil

Permukiman Permukiman

● Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

200.051,00 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

● Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

58.333,00 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

● Dinas Perikanan dan Peternakan

6.323,00 Dinas Perikanan dan Peternakan

● Dinas Pangan dan Pertanian

382.830,00 Dinas Pangan dan Pertanian

● Sekretariat Daerah 433.790,00 Sekretariat Daerah

● Badan Pendapatan Daerah

169.084,00 Badan Pendapatan Daerah

3 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

163.000.000,00 Badan Keuangan dan Aset Daerah (PPKD)

4 Penerimaan Bunga Deposito


5 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pekerjaan

157.904.258,00

Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

70.781.668,00 Dinas PU, Binamarga dan Pengairan

Dinas Perikanan dan Peternakan


Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan

71.924.438,00 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

6 Pendapatan Denda Pajak 1.661.850.743,00 Badan Pendapatan Daerah

Pajak Restoran 3.415,00

Pajak Reklame 30.640.729,00

Pajak Penerangan Jalan 3.629,00

Pajak Air Tanah 13.833.269,00

PBB 1.585.331.364,00

BPHTB 32.038.337,00

7 Pendapatan Denda Retribusi

78.299.380,00

Denda Retribusi IMB 78.259.380,00 Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Denda Retribusi Izin Trayek 40.000,00 Dinas Perhubungan

8 Pendapatan Dari Pengembalian

2.897.114.909,00

Pendapatan dari Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

202.619.722,00

Dinas Pendidikan 2.687.020,00 Dinas Pendidikan

78


(Rp) SKPD Penghasil

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

10.567.068,00 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Sekretariat Daerah 500.481,00 Sekretariat Daerah

Kecamatan Wanayasa 16.495.510,00 Kecamatan Wanayasa

Badan Keuangan dan Aset Daerah (PPKD)


Pendapatan dari Pengembalian Uang Muka

1.134.445.120,00 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan

Pendapatan dari Pengembalian Kegiatan

1.560.050.067,00 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan


5.182.600,00 Badan Pendapatan Daerah

247.678.802,00 Sekretariat DPRD

234.780.000,00 Sekretariat Daerah

11.638.886,00 Dinas Pangan dan Pertanian

23.877.556,00 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

22.225.937,00 Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan

108.500.000,00 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

236.431.754,00 Dinas Tata Ruang dan Permukiman

24.584.087,00 RSUD Bayu Asih

273.450.990,00 Dinas Kesehatan

98.485.315,00 Dinas Pendidikan

9 Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya

1.288.850.571,00

Lain-lain PAD yang Sah Lainnya

19.662.000,00 Dinas Pangan dan pertanian

Lain-lain PAD yang Sah 160.000,00 Dinkop UKM

Lain-lain PAD yang Sah 300,00 Setda

Lain-lain PAD yang Sah 2,00 Sekretariat Dewan

Lain-lain PAD yang Sah 1.255.059.822,00 BKAD PPKD

Lain-lain PAD yang Sah 12.626.388,00 Bapenda

Lain-lain PAD yang Sah 1.342.059,00 Dinas Kesehatan

10 Pendapatan BLUD 103.481.662.217,00 BLUD RSUD Bayu Asih

79


(Rp) SKPD Penghasil

11 Dana Kapitasi JKN Pada FKTP

26.122.126.978,00 Dinas Kesehatan

12 Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN

686.028.500,00 Dinas Kesehatan

Jumlah 142.726.266.810,00

5.1.7.2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer adalah Pendapatan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Provinsi yang ditetapkan melalui peraturan presiden, peraturan

menteri keuangan, dan peraturan gubernur yang dikelola oleh Badan Keuangan

dan Aset Daerah. Adapun Pendapatan Transfer yang disajikan sesuai dengan

realisasi yang diterima dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 5.47 Rincian Pendapatan Transfer


(Rp)

1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

1.287.202.895.321,00

2 Transfer dari Pemerintah Provinsi 174.211.241.443,00

3 Bantuan Keuangan 37.047.507.069,00

JUMLAH 1.498.461.643.744,00

5.1.7.2.1. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan untuk Pemerintah

Daerah Kabupaten Purwakarta sesuai dengan Perpres Nomor 129 Tahun 2018

tentang Rincian APBN Tahun 2019, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.48 Rincian Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

No Transfer Pemerintah Pusat - Dana

Perimbangan

Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Dana Bagi Hasil Pajak 76.292.674.769,00

a. Dana Bagi Hasil Dari PBB 11.700.193.772,00

b. Dana Bagi Hasil Dari Pajak Penghasilan (PPh)

61.020.200.771,00

c. Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau 3.572.280.226,00

80

No Transfer Pemerintah Pusat - Dana

Perimbangan

Pendapatan LO 2019

(Rp)

2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 49.308.305.242,00

a. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan

78.071.081,00

b. Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti)

473.445.583,00

c. Bagi Hasil dari Pungutan Pengusaha

Perikanan

764.460.992,00

d. Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak

Bumi

7.501.544.108,00

e. Bagi Hasil dari Pertambangan Gas

Bumi

6.457.113.230,00

f. Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi

g. Bagi Hasil dari Mineral & Batubara

33.995.791.541,00

37.878.707,00

3. Dana Alokasi Umum 896.228.020.000,00

4. Dana Alokasi Khusus 265.373.895.321,00

a. Bidang Pendidikan 30.164.599.887,00

b. Bidang Kesehatan 11.579.438.933,00

c. Bidang Infrastruktur Jalan 16.510.384.000,00

d. Bidang Infrastruktur Irigasi 9.007.179.000,00

e. Bidang Kelautan dan Perikanan 1.510.516.285,00

f. Bidang Pertanian 4.045.862.951,00

g. Bidang Pasar 1.189.980.000,00

h. Non Fisik Bantuan Operasional

Penyelenggaran PAUD

8.476.800.000,00

i. Non Fisik Bantuan Operasional

Kesehatan

17.950.029.578,00

j. Non Fisik Bantuan Operasional Keluarga Berencana

3.088.397.950,00

k. Non Fisik Pelayanan Administrasi Kependudukan

2.015.659.032,00

l. Non Fisik Tunjangan Profesi Guru 156.619.699.205,00

m. Non Fisik Tambahan Penghasilan Guru

213.498.500,00

n. DAK Non Fisik Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM

380.000.000,00

o. DAK Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan

Kesetaraan

2.621.850.000,00

Jumlah 1.287.202.895.332,00

81

5.1.7.2.2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat–Lainnya sesuai Perpres dan PMK untuk

periode TA 2019 berisi Dana Insentif Daerah, Bantuan Operasional Sekolah

dan Dana Desa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.49 Rincian Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

No Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Dana Insentif Daerah 0,00

2. Bantuan Operasional Sekolah 0,00

3. Dana Desa 0,00

Jumlah 0,00

5.1.7.2.3. Transfer Pemerintah Provinsi

Pendapatan transfer Pemerintah Provinsi merupakan bagi hasil pajak dari

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.50 Rincian Transfer Pemerintah Provinsi

No TransferPemerintahProvinsi Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak 174.211.241.443,00

2. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00

Jumlah 174.211.241.443,00

5.1.7.2.4. Bantuan Keuangan

Realisasi bantuan keuangan yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat

untuk periode TA 2019 sebesar Rp37.047.507.069,00.

5.1.7.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Lain-lain Pendapatan yang Sah untuk periode TA 2019 bersumber dari

pendapatan hibah Pemerintah Pusat dan hibah Badan/Lembaga/Organisasi

Swasta dalam Negeri yang diakui sesuai realisasi. Pendapatan hibah Pemerintah

Pusat yaitu dari Perpustakaan Nasional, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Pangan Provinsi Jawa

82

Barat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN

Provinsi Jawa Barat, dan Pendapatan hibah Badan/Lembaga/Organisasi Swasta

dalam Negeri yaitu CSR dari PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia dan

Program Bina Lingkungan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.51 Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah

No Lain-lain Pendapatan yang Sah Pendapatan LO 2019

(Rp)

1. Pendapatan Hibah 124.368.321.364,00

a.

Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat

Hibah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berupa Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler, Afirmasi dan Kinerja untuk SMPN dan SDN

116.030.301.446,00

Hibah dari Perpustakaan Nasional (berupa Mobil Perpustakaan Keliling, Televisi, Genset, UPS, DLS dan Buku)

480.730.000,00

Hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (berupa laptop, Software Aplikasi, Proyektor, Printer Multifungsi, Modem Wifi, Alat Laboratorium Komputer dan Rehabilitasi Ruang Kelas)

4.012.859.892,00

Hibah dari Kementerian Pertanian (berupa Tracktor Roda 2, Pompa Air, Cultivator, Handsprayer)

1.387.875.361,00

Hibah dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat (berupa Tracktor, Alat Pencacah Pupuk, Cultivator)

342.085.200,00

Hibah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (berupa mobil unit penerangan)

271.700.000,00

Hibah dari BKKBN Provinsi Jawa Barat (berupa

IUD, Pil KB, Suntik KB, Implant, Kondom, Lidocain, Paracetamol, Plester Antiseptik, Duk Lubang, Handscoon, Fask Mask, Povidon Iodine, ADS suntik KB, ADS Susuk KB)

1.815.269.465,00

b. Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/ Organisasi Swasta dalam Negeri

CSR dari Program Bina Lingkungan berupa komputer

20.000.000,00

CSR dari PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia berupa Tempat Sampah

7.500.000,00

2. Pendapatan Lainnya 167.398.755.000

Pendapatan Dana Desa 167.398.755.000

Jumlah 291.767.076.364

83

5.1.8. Beban

Beban LO merupakan konsumsi barang dan jasa yang benar-benar sudah

dimanfaatkan dalam rangka menunjang operasional pemerintah selama 1 tahun.

Beban ini baik yang telah dibayar secara tunai maupun yang masih berupa

kewajiban yang harus dibayar. Realisasi beban tahun 2019 dapat diuraikan sebagai

berikut:

5.1.8.1. Beban Operasi

Beban Operasi dalam APBD TA 2019 sebesar Rp1.874.970.607.234,00. Beban

Operasi terdiri dari :

Tabel 5.52 Rincian Beban Operasi

No Uraian Beban LO 2019

(Rp)

1 Beban Pegawai 991.446.600.084,00

2 Beban Barang dan Jasa 583.307.090.171,00

3 Beban Hibah 42.570.835.611,00

4 Beban Bantuan Sosial 1.998.002.922,00

5 Beban Penyusutan 191.538.510.742,00

6 Beban Penyisihan Piutang 54.255.845.197,00

7 Beban Lain-lain 2.544.887.987,00

Jumlah 1.867.661.772.714,00

Adapun uraian Beban Operasi adalah sebagai berikut:

5.1.8.1.1. Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan saldo beban pegawai periode 1 Januari 2019 sampai

dengan 31 Desember 2019 yang terealisasi sebesar Rp991.446.600.084,00.

Adapun rinciannya sebagai berikut :

Tabel 5.53 Rincian Beban Pegawai


(Rp)

1 Gaji dan Tunjangan 519.893.354.607,00

2 Tambahan Penghasilan PNS 390.917.361.535,00

3 Beban Penerimaan lainnya Pimpinan dan

anggota DPRD serta KDH/WKDH

13.746.486.000,00

4 Biaya Insentif Pemungutan Pajak Daerah 3.608.929.819,00

84


(Rp)

5 Biaya Insentif Pemungutan Retribusi

Daerah

311.577.339,00

6 Uang Lembur 398.280.000,00

7 Honorarium PNS 5.989.791.200,00

8 Honorarium Non PNS 20.220.979.000,00

9 Honorarium Non Pegawai 2.437.225.000,00

10 Honorarium Pengelolaan Dana BOS 15.447.764.420,00

11 Honorarium Pengelolaan Dana BLUD 11.805.795.120,00

12 Honorarium Pengelolaan Dana Kapitasi JKN 0,00

13 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

6.669.056.044,00

Jumlah 991.446.600.084,00

Beban pegawai–LO disajikan dengan basis akrual, yaitu pengakuan beban

pegawai terjadi pada saat timbulnya kewajiban, sehingga nilai beban pegawai-

LO sebesar belanja pegawai yang dibayarkan pada tahun 2019 ditambah dengan

utang belanja pegawai yang terjadi pada tahun 2019.

5.1.8.1.2. Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa dalam APBD TA 2019 dapat direalisasikan sebesar

Rp589.787.648.171,00. Adapun rinciannya sebagai berikut :

5.1.8.1.2.1. Beban Persediaan

Beban Persediaan merupakan saldo Beban Persediaan periode 1 Januari 2019

sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp106.559.676.450,00.

Adapun perhitungan Beban Persediaan sebagai berikut :

Tabel 5.54 Rincian Beban Persediaan


(Rp)

1. Beban Bahan Pakai Habis 31.529.340.602,00

a. Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 8.100.593.094,00

b. Beban Persediaan Dokumen/Administrasi Tender

3.900.000,00

c. Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)

4.247.669.295,00

85


(Rp)

d. Beban Persediaan Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya

212.855.000,00

e. Beban Persediaan Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

2.213.249.340,00

f. Beban Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas 4.838.826.548,00

g. Beban Persediaan Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran

20.031.300,00

h. Beban Persediaan Pengisian Tabung Gas 48.880.000,00

i. Belanja Kit Pelatihan 4.390.190.550,00

j. Beban Bahan Dekorasi dan Desain Interior/Eksterior

3.278.091.250,00

k. Beban Peralatan dan Bahan Pakai Habis Kesehatan/Kedokteran

1.596.718.105,00

l. Beban Peralatan dan Bahan Pakai Habis Pertanian/Perkebunan/Kehutanan

103.414.000,00

m. Beban Peralatan dan Bahan Pakai Habis Peternakan/Perikanan

44.760.000,00

n. Beban Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/

Karangan Bunga/Souvenir

1.448.782.000,00

o. Beban Peralatan dan Bahan Pakai Habis Rumah Tangga

871.005.120,00

p. Beban Peralatan dan Bahan Pakai Habis Olahraga/Kesenian

110.375.000,00

2. Beban Bahan/Material 27.715.715.789,00

a. Beban Persediaan Bahan Baku Bangunan 14.155.294.535,00

b. Beban Persediaan Bahan/Bibit Tanaman 1.444.519.900,00

c. Beban Persediaan Bibit Ternak 0,00

d. Beban Persediaan Bahan Obat-obatan 8.813.135.967,00

e. Beban Persediaan Bahan Kimia 461.495.237,00

f. Beban Bahan Percontohan/Praktek 970.410.500,00

g. Beban Pakan Ternak/Hewan 77.573.150,00

h. Beban Bahan Pupuk 344.840.000,00

i. Beban Bahan Pengemasan/Packing Barang 32.288.500,00

j. Beban Bahan Plat Uji/Registrasi 195.495.300,00

k. Beban Bahan Makanan/Minuman 1.220.662.700,00

3. Beban Cetak 12.792.488.105,00

a. Beban Cetak 12.792.488.105,00

4. Beban Barang yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Fihak Ketiga selain Hibah dan Bantuan Sosial

6.056.328.402,00

86


(Rp)

a. Beban Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat

5.404.473.402,00

b. Beban Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga

651.855.000,00

5. Beban Persediaan BLUD 28.465.803.552,00

Jumlah 106.559.676.450,00

Tabel 5.55 Rincian Beban Persediaan BLUD

No Uraian Nilai

A Beban Bahan 25.722.381.803,00

1. Beban Bahan dan Alat Laboratorium 3.231.414.126,00

2. Beban Alat Kedokteran Pakai Habis 727.500.000,00

3. Beban Perlengkapan Medis Pakai Habis 53.093.650,00

4. Beban Pengisian Tabung Gas Medis 89.100.000,00

5. Beban Obat-Obatan 19.230.792.827,00

6. Beban Bahan dan Alat Radiologi 796.610.000,00

7. Beban Bahan Peralatan dan Perlengkapan

Laundry

333.624.000,00

8. Beban Bahan Pengolahan Darah/Bank Darah

166.526.200,00

9. Beban Bahan Pemulasaran Jenazah 32.000.000,00

10. Beban Bahan Embalase 235.559.000,00

11. Beban Bahan Hemodialisa 610.492.000,00

12. Beban Bahan Peralatan dan Perlengkapan

Sanitasi Lingkungan

215.670.000,00

B Beban Barang dan Administrasi 2.743.421.749,00

1. Beban Alat Tulis Kantor 725.658.190,00

2. Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik

339.070.000,00

3. Beban Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya

9.192.000,00

4. Beban Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

291.453.000,00

5. Beban Bahan Bakan Minyak Gas 91.603.750,00

6. Beban Bahan Baku Bangunan 744.300.000,00

87

No Uraian Nilai

7. Beban Cetak 490.444.000,00

8. Beban Bahan Habis Pakai Peralatan dan Perlengkapan

51.700.809,00

Jumlah 28.465.803.552,00

5.1.8.1.2.2. Beban Jasa

Beban jasa periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar

Rp287.867.041.837,00. Beban Jasa terdiri dari:

Tabel 5.56 Rincian Beban Jasa


(Rp)

1. Beban Jasa Kantor 166.656.437.457,00

a. Beban Jasa telepon

125.833.687,00

b. Beban Jasa air

571.051.202,00

c. Beban Jasa listrik

18.219.358.688,00

d. Beban Jasa Surat Kabar/Majalah

285.188.000,00

e. Beban Jasa Kawat/Faksimili/Internet

7.013.178.169,00

f. Beban Jasa Paket/Pengiriman -

g. Beban Jasa Sertifikasi/Uji Laboratorium

420.525.360,00

h. Beban Jasa Penerangan/Iklan/Reklame/

Fotografi/Film

10.210.209.272,00

i. Beban Jasa Kesehatan/Kedokteran

32.832.727.322,00

j. Beban Jasa Kebersihan

1.211.479.200,00

k. Beban Jasa Penyelenggaraan

Acara/Event Organizer

15.985.892.925,00

l. Beban Jasa Perjalanan/Travel

2.544.515.650,00

m. Beban Jasa Pencucian Pakaian/Laundry

210.400.000,00

n. Beban Jasa Instalasi Jaringan Komputer

159.478.000,00

o. Beban Jasa Tenaga Kerja Non PNS

17.292.602.782,00

88


(Rp)

p. Beban Jasa Tenaga Kerja Kesehatan

8.329.740.000,00

q. Beban Jasa Tenaga Kerja Lingkungan

Hidup dan Kebersihan

13.462.585.000,00

r. Beban Jasa Tenaga Kerja Keamanan

2.443.890.000,00

s. Beban Jasa Tenaga Kerja Pertamanan

4.400.690.000,00

t. Beban Jasa Tenaga Kerja Perhubungan

4.024.500.000,00

u. Beban Jasa Tenaga Kerja Tata Praja

2.524.500.000,00

v. Beban Jasa Tenaga Kerja Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana

3.470.012.200,00

w. Beban Jasa Tenaga Kerja Kearsipan dan

Perpustakaan

801.100.000,00

q. Beban Jasa Tenaga Kerja Perparkiran

224.100.000,00

y. Beban Jasa Tenaga Kerja Keprotokolan

735.300.000,00

z. Beban Jasa Tenaga Kerja Rumah

Tangga

1.580.170.000,00

aa. Beban Jasa Tenaga Kerja Kebinamargaan dan Pengairan

2.491.460.000,00

ab. Beban Jasa Tenaga Kerja Administrasi

11.441.200.000,00

ac. Beban Jasa Tenaga Kerja IT

567.950.000,00

ad. Beban Jasa Tenaga Kerja Komunikasi

dan Informatika

2.878.800.000,00

ae. Belanja Jasa Tenaga Kerja Penyuluh

173.000.000,00

af. Belanja Iuran-iuran 25.000.000,00

2. Beban Premi Asuransi 6.855.516.950,00

a. Beban Jasa Premi Asuransi Kesehatan

6.500.558.000,00

b. Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah

159.628.950,00

c. Beban Premi Asuransi Ketenagakerjaan

195.330.000,00

3. Beban Sewa Rumah/Gedung/

Gudang/Parkir 6.337.678.773,00

a. Beban Sewa Gedung/ Kantor/Tempat

5.676.175.773,00

89


(Rp)

b. Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan

661.503.000,00

c. Beban Sewa Tempat Parkir/Uang

Tambat/ Hanggar Sarana Mobilitas -

4. Beban Sewa Sarana Mobilitas 988.920.000,00

a. Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat

982.670.000,00

b. Beban Sewa Sarana Mobilitas Air

6.250.000,00

5. Beban Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 2.065.750.540,00

a. Beban Sewa Meja Kursi

293.938.000,00

b. Beban Sewa Generator 25.050.000,00

c. Beban Sewa Tenda

944.541.500,00

d. Beban Sewa Sound System/Alat Musik/Alat Studio

658.811.040,00

e. Beban Sewa Pakaian Adat/Tradisional

760.000,00

f. Beban Sewa Alat Penerangan

4.500.000,00

g. Beban Sewa Alat Peraga/Praktek/Pelatihan

5.900.000,00

h. Beban Sewa Peralatan dan Perlengkapan

Pertanian/Perkebunan/Kehutan

10.000.000,00

i. Beban Sewa Peralatan dan

Perlengkapan Dekorasi Interior/Eksterior

122.250.000,00

6. Beban Jasa Konsultansi 17.668.126.490,00

a. Beban Jasa Konsultansi

Penelitian/studi/survey

6.767.671.300,00

b. Beban Jasa Konsultansi Teknologi

Informasi

3.865.427.590,00

c. Beban Jasa Konsultansi Manajemen/ Keuangan

161.643.000,00

d. Beban Jasa Konsultansi Hukum/Politik/

Ekonomi/Sosial dan Budaya

971.457.500,00

e. Beban Jasa Konsultansi Perancangan/

Design

2.291.788.600,00

f. Beban Jasa Konsultansi Pengawasan

238.108.400,00

90


(Rp)

g. Beban Jasa Konsultansi Perencanaan

1.896.229.500,00

h. Beban Jasa Konsultansi

Penilaian/Apprasial

402.411.600,00

i. Beban Jasa Konsultansi Rekayasa/Enginering

1.073.389.000,00

7. Belanja Penggandaan/Fotocopy 1.956.084.042,00

a. Beban Penggandaan

1.616.542.642,00

b. Beban Penjilidan

339.541.400,00

8. Beban Jasa JKN 22.149.544.366,00

9. Beban Jasa BLUD 63.188.983.219,00

Jumlah 287.867.041.837,00

5.1.8.1.2.3. Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019

sebesar Rp38.859.504.582,00.


Tabel 5.57 Rincian Beban Pemeliharaan


(Rp)

1. Beban Pemeliharan Tanah 229.070.640,00

2. Beban Pemeliharan Peralatan dan Mesin 5.335.868.589,00

3. Beban Pemeliharan Gedung dan Bangunan 11.607.230.855,00

4. Beban Pemeliharan Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

17.265.398.996,00

5. Beban Pemeliharan Aset Tetap Lainnya 3.710.833.502,00

6. Beban Pemeliharaan Bukan Gedung dan Bangunan

711.102.000,00

Jumlah 38.859.504.582,00

5.1.8.1.2.4. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor

Beban perawatan kendaraan bermotor periode 1 Januari 2019 sampai dengan

31 Desember 2019 sebesar Rp5.855.916.586,00.

Adapun rinciannya sebagai berikut:

91

Tabel 5.58 Rincian Beban Perawatan Kendaraan Bermotor


(Rp)

1. Beban Jasa Service 1.662.792.890,00

2. Beban Penggantian Suku Cadang 2.093.369.816,00

3. Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

1.433.890.400,00

4. Beban Pajak Kendaraan Bermotor 560.759.880,00

5. Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan 105.103.600,00

Jumlah 5.855.916.586

5.1.8.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember

2019 sebesar Rp52.082.250.694,00.


Tabel 5.59 Rincian Beban Perjalanan Dinas


(Rp)

1. Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 13.006.435.200,00

2. Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 26.305.318.585,00

3. Beban Uang Saku Peserta 4.488.890.000,00

4. Beban Uang Saku Peserta 1.983.100.000,00

5. Beban Pengganti Transportasi dan

Akomodasi Tenaga Ahli/Instruktur/ Narasumber

370.167.151,00

6. Beban Pengganti Transportasi Peserta 5.928.339.758,00

Jumlah 52.082.250.694,00

5.1.8.1.2.6. Beban Makanan dan Minuman

Beban Makanan dan Minuman periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31

Desember 2019 sebesar Rp20.900.761.010,00.


92

Tabel 5.60 Rincian Beban Makanan dan Minuman


(Rp)

1. Beban Makanan dan Minuman Harian Pegawai

1.219.819.510,00

2. Beban Makanan dan Minuman Rapat 8.383.553.000,00

3. Beban Makanan dan Minuman Tamu 3.766.312.100,00

4. Beban Makanan dan Minuman Pelatihan 6.111.629.400,00

5. Beban Makanan dan Minuman Pasien/Atlit/ Panti

1.050.453.000,00

6. Beban Makanan dan Minuman Piket/Jaga 235.784.000,00

7. Beban Makanan dan Minuman Lembur 133.210.000,00

Jumlah 20.900.761.010,00

5.1.8.1.2.7. Beban Pakaian Dinas dan Atributnya

Beban Pakaian Dinas dan Atributnya periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31


Adapun rinciannya sebagai berikut:

Tabel 5.61 Rincian Beban Pakaian Dinas dan Atributnya


(Rp)

1. Beban Pakaian Sipil Harian (PSH) 271.215.000,00

2. Beban Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 211.000.000,00

3. Beban Pakaian Dinas Harian (PDH) 700.954.000,00

4. Beban Pakaian Dinas Upacara (PDU) 173.140.000,00

5. Belanja Pakaian Dinas Resmi (PSR) 47.600.000,00

Jumlah 1.403.909.000,00

5.1.8.1.2.8. Beban Pakaian Kerja Lapangan

Beban Pakaian Kerja Lapangan periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31


5.1.8.1.2.9. Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu periode 1 Januari 2019 sampai

dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp3.537.940.500,00.


93

Tabel 5.62 Rincian Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu


(Rp)

1. Beban Pakaian Adat Daerah 157.637.500,00

2. Beban Pakaian Batik Tradisional 572.277.000,00

3. Beban Pakaian Olahraga 1.866.558.700,00

4. Beban Pakaian Acara Khusus 941.467.300,00

Jumlah 3.537.940.500,00

5.1.8.1.2.10. Beban Beasiswa Pendidikan PNS

Beban Beasiswa Pendidikan PNS periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31

Desember 2019 sebesar Rp618.350.000,00


Tabel. 5.63 Beban Beasiswa Pendidikan PNS


(Rp)

1. Beban Beasiswa Tugas Belajar S1 70.200.000,00

2. Beban Beasiswa Tugas Belajar S2 18.000.000,00

3. Beban Belanja Beasiswa S1 347.150.000,00

4. Beban Belanja Beasiswa S2 183.000.000,00

Jumlah 618.350.000,00

5.1.8.1.2.11. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis periode 1 Januari

2019 sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp5.419.032.500,00. Adapun

rinciannya sebagai berikut :

Tabel. 5.64 Rincian Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis


(Rp)

1. Beban Kursus-kursus Singkat/Pelatihan 5.246.881.200,00

2. Beban Sosialisasi 29.620.000,00

3. Beban Bimbingan Teknis 142.531.300,00

Jumlah 5.419.032.500,00

94

5.1.8.1.2.12. Beban Barang dan Jasa Dana BOS

Beban Barang dan Jasa BOS periode 1 Januari 2019 sampai dengan

31 Desember 2019 sebesar Rp64.558.913.412,00.

5.1.8.1.3. Beban Hibah

Beban Hibah periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 dapat

direalisasikan sebesar Rp42.570.835.611,00. Adapun rinciannya sebagai

berikut:

Tabel 5.65 Rincian Beban Hibah


(Rp)

1. Beban Hibah Barang kepada Pemerintah 4.423.996.000,00

2. Beban Hibah kepada Pemerintah Daerah Lainnya 7.964.661.811,00

4. Beban Hibah Kepada Organisasi Kemasyarakatan 30.182.177.800,00

Jumlah 42.570.835.611,00

5.1.8.1.4. Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019

sebesar Rp1.998.002.922,00. Beban bantuan sosial ini dialokasikan untuk

beban bantuan sosial kepada anggota masyarakat. Adapun rinciannya sebagai

berikut :

Tabel 5.66 Rincian Beban Bantuan Sosial


(Rp)

1 Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan

115.900.000,00

2 Beban Bantuan Sosial kepada Masyarakat 1.882.102.922,00

Jumlah 1.998.002.922,00

5.1.8.1.5. Beban Penyusutan dan Penyisihan Piutang

Beban Penyusutan dan Penyisihan Piutang periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember 2019 sebesar Rp246.622.632.459,00 yang terdiri dari :

Beban penyusutan periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019

sebesar Rp192.366.787.262,00. Adapun rinciannya sebagai berikut :

95

Tabel 5.67 Rincian Beban Penyusutan


(Rp)

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 81.391.911.309,00

2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 22.113.569.771,00

3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan 88.861.306.182,00

Jumlah 192.366.787.262,00

Beban Penyisihan Piutang periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember

2019 sebesar Rp54.255.845.197,00. Adapun rinciannya sebagai berikut :

Tabel 5.68 Rincian Beban Penyisihan Piutang


(Rp)

1 Beban Penyisihan Piutang Pajak 47.739.812.563,00

2 Beban Penyisihan Piutang Retribusi 1.993.864.705,00

3 Beban Penyisihan Lain-lain PAD yang Sah 4.269.434.426,00

4 Beban Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah

Pusat

129.829.036,00

5 Beban Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah Daerah – Lainnya

44.474.975,00

5 Beban Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

16.300.000,00

6 Beban Penyisihan Piutang Hasil Kerjasama Swasta 1.692.260,00

7 Beban Penyisihan Piutang Pegawai yang telah Pensiun

36.359.100,00

8 Beban Penyisihan Piutang Deviden 24.078.132,00

Jumlah 54.255.845.197,00

5.1.8.1.6. Beban Lain-lain

Beban Lain-lain periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019

sebesar Rp2.544.887.987,00 berasal dari pengadaan barang yang tidak

terkapitalisasi.

5.1.8.2. Beban Transfer

Beban Transfer Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp296.249.507.360,00 dengan

rincian sebagai berikut :

5.1.8.2.1. Beban Transfer Bagi Hasil Pajak

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp26.626.571.390,00.

96

5.1.8.2.2. Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Lainnya

Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Lainnya Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp1.463.706.848,00.

5.1.8.2.3. Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa

Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp266.938.755.000,00, dengan rincian sebagai berikut :

1. Alokasi Dana Desa Rp 99.540.000.000,00

2. Dana Desa Rp167.398.755.000,00

5.1.8.2.4. Beban Transfer Keuangan Lainnya

Beban Transfer Keuangan Lainnya Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp1.220.474.122,00, dengan rincian sebagai berikut :

1. Partai Golongan Karya Rp273.846.248,00

2. Partai Demokrasi Indonesia – P Rp175.542.105,00

3. Partai Gerakan Indonesia Raya Rp179.050.672,00

4. Partai Kebangkitan Bangsa Rp114.857.638,00

5. Partai Hati Nurani Rakyat Rp 80.576.745,00

6. Partai Nasional Demokrat Rp 84.361.204,00

7. Partai Persatuan Pembangunan Rp 81.328.200,00

8. Partai Demokrat Rp 93.810.062,00

9. Partai Amanat Nasional Rp 71.109.700,00

10. Partai Keadilan Sejahtera Rp 47.045.561,00

11. Partai Berkarya Rp 18.945.987,00

5.1.8.3. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional

Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp40.657.183.946,00.

5.1.8.4. Pos Luar Biasa

Pos Luar Biasa pada Tahun 2019 sebesar Rp180.000.000,00 berasal dari

pengeluaran Tidak Terduga untuk pengembalian kesalahan penyetoran kerugian

Negara atas perkara Sdr H. Hasan Ujang Sunardi ke Kas Daerah Kabupaten

Purwakarta yang seharusnya kerugian Negara tersebut di setorkan ke Kas

Rekening Negara.

97

5.1.9. Surplus/Defisit -LO

Surplus/Defisit - LO merupakan selisih antara pendapatan - LO dan beban selama satu

periode pelaporan setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan

pos luar biasa. Surplus/Defisit pada Laporan Operasional per 31 Desember 2019 surplus

sebesar Rp40.477.183.946,00.

5.1.10 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan

Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas

operasional pada tahun pelaporan. Dari Laporan Perubahan Ekuitas dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Saldo awal ekuitas tahun 2019 sebesar Rp2.628.855.500.328,00 merupakan

saldo akhir ekuitas tahun 2018.

2. Surplus/defisit – LO sebesar Rp41.305.460.466,00 merupakan surplus atas

kegiatan operasional (basis akrual) yang menambah nilai ekuitas pada Neraca

Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2019.

3. Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar:

Lain-lain

1) Pengurang Ekuitas:

a) Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebesar

Rp86.204.933.150,00;

b) Penggantian TGR dengan barang sebesar Rp12.900.000,00;

c) Koreksi ekuitas lainnya sebesar Rp147.750.000,00;

d) Koreksi lebih saji Piutang Pajak sebesar Rp237.941.200,00;

e) Penyesuaian saldo awal Piutang Lainnya Rp627.708.780,00;

f) Penghapusan Aset Tetap Gedung Rp673.403.000,00;

g) Penyesuaian ekstrakomptable Aset Tetap Peralatan dan Mesin

Rp15.274.726.802,00;

h) Mutasi keluar Aset Tetap antar SKPD sebesar

Rp22.281.699.066,00;

i) Koreksi pencatatan Utang Jangka Pendek Lainnya

Rp302.552.010,00;

j) Reklas Utang antar SKPD sebesar Rp2.212.600,00;

k) Koreksi saldo awal Peralatan dan Mesin sebesar Rp2,00.

Jumlah Pengurang Ekuitas Rp125.765.826.610,00.

98

2) Penambah Ekuitas:

a) Penyesuaian penyisihan Piutang Rp48.131.201.845,00;

b) Penyesuaian pencatatan Aset Lainnya TGR sebesar

Rp13.900.000,00;

c) Mutasi masuk Aset Tetap antar SKPD sebesar

Rp22.281.699.066,00;

d) Pembayaran Utang Jangka Pendek Lainnya Rp311.122.260,00;

e) Koreksi pencatatan Utang Beban Barang dan Jasa sebesar

Rp246.949.795,00;

f) Penyesuaian Investasi Permanen sebesar Rp771.436.007,00;

g) Reklas pencatatan Utang antar SKPD sebesar Rp1.572.100,00;

h) Koreksi saldo awal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp3.119,00;

i) Penyesuaian Piutang Lainnya sebesar Rp11.802.690.700,00.

Jumlah Penambah Ekuitas Rp 83.560.574.892,00

Jumlah Lain-lain Rp 42.205.251.718,00

4. Saldo Ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.627.955.709.076,00.

Neraca

5.1.11. A S E T Rp 2,718,473,769,472.00 Rp 2,755,764,325,350.00

5.1.11.1 ASET LANCAR Rp 186,269,837,990.00 Rp 262,997,756,900.00

Kas dan Bank Rp 38,740,129,144.00 Rp 155,397,144,853.00

Kas di Kas Daerah sebesar Rp 17,587,753,927.00 Rp 140,934,605,207.00

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 54,751,819.00 Rp 750,502,470.00

Kas di Bendahara Penerimaan Rp - Rp 765,786,623.00

Kas di Kas BLUD Rp 4,227,185,263.00 Rp 37,889,046.00

Kas Dana JKN Rp 12,463,323,288.00 Rp 12,234,961,793.00

Kas Dana BOS Rp 4,407,114,847.00 Rp 673,399,714.00

Rp - Rp -

Rincian Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :

5.1.11.1.1 Kas di Kas Daerah Rp 17,587,753,927.00 Rp 140,934,605,207.00

- Kas di Bank Jabar Banten No Rek. 0180420023450 Rp 17,587,373,057.00

- Koreksi pencatatan BJB Rp 380,870.00

* (269,400.00)

* Rp 90.00

* Rp 180.00

* Rp 650,000.00

5.1.11.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 54,751,819.00 Rp 750,502,470.00

Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2019 sejumlah Rp54.751.819,00

Adapun rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada Lampiran 1

5.1.11.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan Rp - Rp 765,786,623.00

5.1.11.1.4 Kas di Kas BLUD Rp 4,227,185,263.00 Rp 37,889,046.00

- Kas di Bank (RSUD Bayu Asih Rek. 0013043094001 ) Rp 4,185,679,563.00 Rp 6,466,588.00

- Kas di Bendahara Penerima Rp 41,505,700.00 Rp 31,422,458.00

Rek. 0180030007738 (Bendahara Penerima) Rp 41,505,700.00 Rp 31,422,458.00

5.1.11.1.5 Kas Dana JKN Rp 12,463,323,288.00 Rp 12,234,961,793.00

Kas Dana JKN per 31 Desember 2019 sebesar Rp12.463.323.288,00 terdiri dari:

1. Saldo Kas Dana JKN Rp 12,458,817,655.00

2. Pajak Puskesmas Kiarapedes yang belum disetor Rp 4,505,633.00

Adapun rincian Kas Dana JKN pada Lampiran 2

5.1.11.1.6 Kas Dana BOS Rp 4,407,114,847.00 Rp 673,399,714.00

Kas Dana BOS per 31 Desember 2019 sebesar Rp4.407.114.847,00

Saldo Dana BOS per 31 Desember 2019 sebesar Rp4.407.114.847,00 terdiri dari :

Saldo Kas Sekolah Dasar Negeri sebesar Rp 1,225,632,806.00

Saldo Kas Sekolah Menengah Pertama Negeri sebesar Rp 3,156,222,902.00

Pajak yang belum disetor Rp 25,259,139.00

Adapun rincian Kas Dana BOS pada Lampiran 3

5.1.11.1.7 Kas Lainnya Rp - Rp -

5.1.11.1.8 Piutang Pajak Rp 38,324,372,438.00 Rp 35,407,486,019.00

Jumlah Piutang Pajak netto per 31 Desember 2019 sebesar Rp38.324.372.438,00

Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Saldo awal Rp 35,407,486,019.00

Penyisihan Piutang Pajak tahun lalu Rp 42,770,966,052.00

Saldo awal bruto Rp 78,178,452,071.00

Penambahan Rp 252,950,627,374.00

Penghapusan Rp (237,941,200.00)

Pembayaran Rp (244,826,953,244.00)

U R A I A N 31 Desember 201831 Desember 2019

Kas Lainnya

Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2019 sebesar Rp38.740.129.144,00 terdiri dari:

Kurang catat BJB antara bukti di SSPD Pajak Katering an. Nan'z

Catering (Dinkes) sebesar Rp1.069.090,00 dengan Bend IX sebesar

Rp1.069.000,00.

Pajak Permukiman untuk provinsi salah setor ke Kasda

Kurang catat BJB antara bukti Bend 17 sebesar Rp47.862,00

(pengembalian sisa UP DLH 2019) dengan Bend IX sebesar

Rp47.682,00.

Sisa kurang setor karena double pencairan oleh BJB ke Kas Bendahara

Pengeluaran Bapenda

Saldo piutang = (Saldo awal + Ketetapan (official assessment ) dan self assesment – Penerimaan)

Untuk SKPD yang menggunakan official assessment sudah sesuai dan penerimaan juga sudah terdokumentasi, namun untuk yang self

assessment karena tidak ada ketetapan masih terjadi seperti tahun pajak yang lalu dianggap self assessment pada tahun berkenan, sehingga saldo

piutang merupakan saldo piutang yang menggunakan official assessment .

99


Jumlah bruto Piutang Pajak Rp 86,064,185,001.00

Penyisihan Piutang Pajak Rp (47,739,812,563.00)

Jumlah Piutang Pajak netto Rp 38,324,372,438.00

Jumlah penyisihan piutang pajak sebesar Rp47.739.812.563,00 terbagi ke dalam kriteria sebagai berikut :

- Kriteria lancar Rp 69,342,833.00

- Kriteria kurang lancar Rp 1,165,904,234.00

- Kriteria diragukan Rp 14,032,010,520.00

- Kriteria macet Rp 32,472,554,976.00

Rp 47,739,812,563.00

-

-

-

-

-

Adapun Rincian Piutang Pajak dan Penyisihan Piutang Pajak pada Lampiran 4.a dan 4.b

5.1.11.1.09 Piutang Retribusi Rp 1,515,465,460.00 Rp 1,886,030,427.00

Saldo netto Piutang Retribusi per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.515.465.460,00


Saldo awal Rp 1,886,030,427.00

Penyisihan Piutang Retribusi tahun lalu Rp 1,711,231,738.00

Rp 3,597,262,165.00

Penambahan Rp 22,260,409,660.00


Pembayaran Rp (21,438,760,660.00)

Jumlah bruto Piutang Retribusi Rp 3,509,330,165.00

Penyisihan Piutang Retribusi Rp (1,993,864,705.00)

Jumlah netto Piutang Retribusi Rp 1,515,465,460.00

-

-

Rincian Piutang Retribusi dan Penyisihan Piutang Retribusi pada Lampiran 5.a dan 5.b

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor :

503/PENCABUTAN SKRD IMB – 02 – DPMPTSP/2019 Tentang Pencabutan Surat Ketetapan Retribusi

Daerah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas nama PT. Fei Textile Industries, tertanggal 3 Oktober 2019

sebesar Rp800.791.000,00. Pencabutan ini berdasarkan permohonan penelitian ulang dari PT. Fei Textile

Industries atas SKRD tanggal 17 Mei 2019 dan berdasarkan hasil survei lapangan dimana rencana awal

akan dibangun beberapa area perusahaan, berdasarkan survei lapangan kondisi existing hanya dilakukan

pembangunan area produksi, sementara bangunan rumah pompa, bak aerasi, resevoir dan rumah genset

belum terbangun.

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor :

503/PENCABUTAN SKRD IMB – 01 – DPMPTSP/2019 Tentang Pencabutan Surat Ketetapan Retribusi

Daerah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas nama PT. Galliaria Prospera Eterna, tertanggal 23 Januari

2019 sebesar Rp108.790.000,00. Pencabutan ini berdasarkan usulan PT. Galliaria Prospera Eterna setelah 1

(satu) tahun penerbitan SKRD tanggal 29 Januari 2018, dan hasil survei lapangan bahwa perusahaan tidak

jadi membangun peternakan ayam, karena jenis ayam tidak cocok dibudidayakan di daerah tersebut.

Jumlah penyisihan piutang

Terdapat koreksi/penghapusan piutang pajak daerah sebesar Rp237.941.200,00 dengan rincian sebagai

berikut :

Saldo awal bruto

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 973/kep.842-

Bapenda/2019 Tanggal 29 Mei 2019 Tentang Penghapusan Piutang SKPD Pajak Reklame Tahun 2016

Ketetapan Nomor 2449 Tanggal 5 September 2016 atas nama wajib pajak Rumah Makan Kampung

Empang NPWPD P2.0004172.06.010 sebesar Rp8.437.500,00. Penghapusan ini berdasarkan

permohonan keberatan dari wajib pajak Rumah Makan Kampung Empang karena sejak tahun 2016

Rumah Makan tersebut sudah tidak memasang reklame, dan berdasarkan penelitian lapangan tidak

ditemukan adanya reklame.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 971.11/kep-

36-Bapenda/2019 Tentang Pembatalan Ketetapan SKPDKB Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

PT. Hanusentra NPWPD P2.0001998.12.011 Tahun 2018 Nomor Ketetapan 3.372 sebesar

Rp56.874.700,00. Penghapusan ini berdasarkan permohonan dari PT. Hanusetra bahwa lokasi

pertambangan PT Hanusetra merupakan lintasan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan

lahan tersebut bukan lahan milik PT. Hanusetra melainkan sewa lahan dari Dinas Bina Marga dan

Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, dan sejak bulan Februari 2018 PT Hanusetra sudah tidak

berproduksi. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor

971.11/kep.1566-Bapenda/2018 Tentang Pembayaran Cicilan berdasarkan Pengurangan Ketetapan dan

Penghapusan Sanksi Administratif SKPDKB Tahun 2015 Nomor Ketetapan 45 dan 535 Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan Koperasi K2 Setia Gunung Sembung NPWPD P2.0001249.12.011 sebesar

Rp66.900.000,00 dan Rp76.957.500,00. Penghapusan ini berdasarkan permohonan dari Koperasi K2

Setia Gunung Sembung karena kesulitan keuangan dan sudah tidak mempunyai IUP yang terkendala

dengan status lahan yang merupakan milik Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat,

selain itu lahan tambang tersebut menjadi proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) tetapi Koperasi

K2 Setia Gunung Sembung tidak mendapatkan ganti rugi dari proyek tersebut.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor

973/kep.1739-Bapenda/2019 Tentang Pembatalan dan Penghapusan Sisa Angsuran SKPDKB Tahun

2015 Nomor Ketetapan 45 dan 535 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Koperasi K2 Setia

NPWPD P2.0001249.12.011 sebesar Rp14.300.000,00 dan Rp14.471.500,00. Penghapusan dilakukan

berdasarkan usulan Koperasi K2 Setia Gunung Sembung, dikarenakan Koperasi tersebut dalam

kesulitan keuangan dan sudah tidak mempunyai IUP karena terkendala dengan status lahan yang

merupakan milik Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, selain itu lahan tambang

tersebut menjadi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tetapi Koperasi K2 Setia Gunung

Sembung tidak mendapatkan ganti rugi dari proyek tersebut.

Terdapat penghapusan piutang retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebesar Rp909.581.000,00 dengan rincian

sebagai berikut :

100


5.1.11.1.10 Piutang Transfer Pemerintah Pusat Rp 25,835,978,307.00 Rp -

Saldo netto Piutang Transfer Pemerintah Pusat per 31 Desember 2019 sebesar Rp25.835.978.307,00


Saldo awal Rp -

Rp -

Rp -

Penambahan Rp 25,965,807,343.00

Pembayaran Rp -

Rp 25,965,807,343.00

Rp (129,829,036.00)

Rp 25,835,978,307.00

1. Dana Bagi Hasil Pajak Pusat Rp 2,487,102,852.00

2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Pusat Rp 1,784,794,384.00

Rp 4,271,897,236.00

1. Dana Bagi Hasil Pajak Pusat Rp 13,858,986,421.00

2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Pusat Rp 7,834,923,686.00

Rp 21,693,910,107.00

Rincian Piutang Transfer Pemerintah Pusat dan Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah Pusat pada Lampiran 6.a dan 6.b

5.1.11.1.11. Belanja Dibayar di Muka Rp 131,862,750.00 Rp 195,652,233.00


Rp 158,235,300.00

Masa Pertanggungan yang telah lewat (2 Bulan) Rp (26,372,550.00)

Sisa masa manfaat (10 bulan) Rp 131,862,750.00

5.1.11.1.12. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Rp 146,700,000.00 Rp 160,290,000.00


Saldo awal 160,290,000.00Rp

Penyisihan Piutang tahun lalu 17,810,000.00Rp

178,100,000.00Rp

Penambahan 163,000,000.00Rp

(178,100,000.00)Rp

-Rp

163,000,000.00Rp

Penyisihan Bagian Lancar TGR (16,300,000.00)Rp

146,700,000.00Rp

5.1.11.1.13 Piutang Lainnya Rp 41,654,506,736.00 Rp 37,103,108,987.00

Saldo Piutang lainnya netto per 31 Desember 2019 sebesar Rp41.654.506.736,00


Saldo awal 37,103,108,987.00Rp

Penyisihan Piutang tahun lalu 3,631,194,055.00Rp

40,734,303,042.00Rp

Penambahan 100,585,025,812.00Rp

Pengurangan (95,288,783,225.00)Rp

Jumlah bruto piutang lainnya 46,030,545,629.00Rp

Penyisihan piutang lainnya (4,376,038,893.00)Rp

Jumlah piutang lainnya netto 41,654,506,736.00Rp

Kurang salur Tahun 2018 berdasarkan PMK Nomor : 20/PMK.07/2020 tanggal 16 Maret 2020 Tentang

Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi Hasil pada TA 2018 dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Bruto Bagian Lancar TGR

Piutang TGR berdasarkan penetapan SKTJM tahun 2019 di neraca disajikan sebagai bagian lancar TGR (aset lancar). Akuntansi tidak melakukan

pemilahan mana yang masuk kedalam aset lancar dan aset lainnya karena informasi yang ada dalam SKTJM tidak mencantumkan nilai jatuh

tempo dalam tahun berjalan dan akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan dan nilai yang akan dilunasi di atas 12 (dua belas) bulan.

Beban Polis (AXA Mandiri No polis No 1030111101900001)

Saldo awal bruto

Reklas bagian lancar TGR ke aset lainnya

(piutang TGR)

Jumlah netto Bagian Lancar TGR

Adapun rincian Bagian Lancar dan Penyisihan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dapat dilihat pada lampiran 7.a dan 7.b.

per 16 Oktober 2019 sampai dengan 16 Oktober 2020 dengan nilai

pertanggungan

Pengurangan

Belanja dibayar di muka Rp131.862.750,00 merupakan saldo sewa bangunan dan asuransi yang masih memiliki masa manfaat di masa yang

akan datang yaitu sampai berakhirnya masa sewa dan asuransi per 31 Desember 2019.

Perhitungan Biaya Asuransi Kebakaran pada Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi tahun 2019 sejumlah Rp146.700.000,00 adalah saldo Kewajiban pegawai kepada Pemerintah Kabupaten

Purwakarta karena ada Tuntutan Perbendaharaan yang telah jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Saldo awal bruto

Saldo awal bruto

Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah

Pusat Tahun Lalu

Jumlah bruto Piutang Transfer Pemerintah

Pusat

Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah

Pusat

Jumlah netto Piutang Transfer

Pemerintah Pusat

Kurang salur Tahun 2019 berdasarkan PMK Nomor : 36/PMK.07/2020 tanggal 16 Maret 2020 Tentang

Penetapan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil TA 2019 Dalam Rangka Penanganan Pandemi

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dengan rincian sebagai berikut :

101


Penambahan piutang lainnya berasal dari :

- Rp 172,369,643.00

- Rp 86,187,511,855.00

- Penambahan dari PT. STS Rp 338,452,050.00

- Penambahan dari Deviden BJB Rp 4,815,626,457.00

- Rp 8,894,995,028.00

- Rp 170,415,500.00

- Rp 5,655,279.00

Jumlah Penambahan Rp 100,585,025,812.00

Pengurangan piutang lainnya berasal dari :

- Rp 188,879,627.00

- Setoran PT. STS Rp 239,275,977.00

- Realisasi RSUD Bayu Asih Rp 80,515,332,749.00

- Setoran Dividen dari Bank Jabar Rp 4,578,993,887.00

- Rp -

- Rp 8,962,521,426.00

- Rp 803,779,543.00

- Rp 16.00

Rp 95,288,783,225.00

Penyisihan piutang sebesar Rp4.376.038.893,00 berasal dari :

- Rp 36,359,100.00

- Penyisihan piutang PT. STS Rp 1,692,260.00

- Rp 24,078,132.00

- Rp 4,269,434,426.00

- Rp 44,474,975.00

Jumlah penyisihan piutang Rp 4,376,038,893.00

Catatan :

1.

- Rp 16,784,014,900.00

- Rp 435,244,800.00

Jumlah Rp 17,219,259,700.00

2.

3.

1. Rp 1,757,782,830.00

2. Rp 1,250,596,740.00

3. Rp 5,285,313,435.00

4. Rp 668,828,421.00

Rp 8,962,521,426.00

4.

Koreksi pencatatan piutang dari

RSUD Bayu Asih (BPJS)

Penerimaan dari Kurang salur bagi

hasil pajak Tahun 2018

Penambahan dari RSUD Bayu Asih

Koreksi pencatatan piutang STS

Koreksi pencatatan piutang RSUD

Bayu Asih

Koreksi Pencatatan piutang kelebihan

pembayaran gaji dan tunjangan

Pengurang dari piutang kelebihan

pembayaran pegawai yang sudah

pensiun

Jumlah pengurang piutang lainnya

Piutang Jampersal

Penyisihan piutang RSUD Bayu Asih

Piutang Jamkesda

Piutang Deviden dari Bank Jabar tahun 2018 sebesar Rp4.578.993.887,00

disetorkan ke kas daerah tanggal 28 Mei 2019

Penyisihan piutang atas kelebihan


pensiun

Penyisihan piutang dari Deviden BJB

Penyisihan piutang Kurang salur bagi

hasil pajak Tahun 2019

Adanya piutang Jampis dan jampersal sebesar Rp17.219.259.700,00 pada

RSUD Bayu Asih yang bersifat resiprokal dengan utang Jampis dan

jampersal pada Dinas Kesehatan, adapun rinciannya sebagai berikut :

Pengambilan dan Pemanfaatan Air

Permukaan (PPAP)

Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB)

Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBBKB)

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Kurang salur bagi hasil pajak daerah Provinsi Jawa Barat Per 31 Desember

2018 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 973/Kep.290-

Bapenda/2019 tanggal 25 April 2019 sebagaimana di ubah dengan SK

Gubernur Nomor 973/Kep.303-Bapenda/2019 tanggal 29 April 2019

tentang Perubahan atas

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 973/Kep.290-Bapenda/2019

tentang Kurang Salur/Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Daerah Provinsi Jawa

Barat Per 31 Desember 2018 Kepada Daerah Kabupaten/Kota sebesar

Rp8.962.521.426,00 telah ditransfer ke kas daerah tanggal 18 Oktober

2019 dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah

Penambahan dari piutang kelebihan


pensiun

Penambahan dari Kurang Salur Bagi

Hasil Pajak Provinsi Tahun 2019

Adapun rincian Piutang Lainnya dan Penyisihan Penyisihan Piutang

Lainnya pada lampiran 8.a sd 8.f

Koreksi pencatatan piutang deviden

BJB

102


5.1.11.1.14 Persediaan Rp 39,920,823,155.00 Rp 32,848,044,381.00

a. Rp 1,745,471,920.00 Rp 1,279,559,150.00

- Alat Tulis Kantor (ATK) Rp 1,494,675,011.00 Rp 1,145,052,795.00

- Alat listrik dan elektronik Rp 7,305,000.00 Rp 2,175,000.00

- Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih Rp 28,204,570.00 Rp 26,702,750.00

- Peralatan dan Bahan Pakai Habis Rumah Tangga Rp 3,245,000.00 Rp 87,000.00

- Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Rp 148,449,939.00 Rp

- Kit Pelatihan Rp 4,650,000.00 Rp

- Peralatan dan Bahan Pakai Habis Kesehatan/Kedokteran Rp 58,942,400.00 Rp 105,541,605.00

b. Bahan dan material lainnya Rp 13,678,684,471.00 Rp 13,267,103,752.00

- Persediaan Bahan obat-obatan Rp 13,326,898,760.00 Rp 12,640,942,331.00

- Bahan kimia/Laboratorium Rp 43,823,240.00 Rp 483,831,071.00

- Bahan Embalase Rp 47,555,400.00 Rp 114,757,200.00

- Bahan Radiologi Rp 240,845,171.00 Rp 27,573,150.00

- Bahan Plat Uji Rp 19,561,900.00 Rp

c. Cetak Rp 2,060,889,848.00 Rp 1,361,455,038.00

d. Persediaan lainnya Rp 22,435,776,916.00 Rp 16,939,926,441.00

-

a. Rp 22,139,926,916.00

b. Rp 295,850,000.00

-

-

- Rincian Persediaan pada Lampiran 9a.

- Rincian Persediaan Obat Kadaluarsa pada Dinas Kesehatan pada Lampiran 9b.

- Rincian Persediaan Obat Kadaluarsa dan Obat Rusak RSUD Bayu Asih pada Lampiran 9c dan 9d

5.1.11.2 INVESTASI Rp 52,779,393,033.00 Rp 47,489,479,372.00

5.1.11.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah (Investasi Permanen) Rp 52,779,393,033.00 Rp 47,489,479,372.00

Nilai 2019

% Kepemilikan

1 0.11% Rp 12,804,792,750.00 Rp 12,804,792,750.00

2 BPR - Raharja 100.00% Rp 15,005,917,172.00 Rp 10,514,152,120.00

3 PD Air Minum 55.88% Rp 23,444,229,014.00 Rp 23,428,164,276.00

4 LKM Mekar Asih 76.92% Rp 1,524,454,097.00 Rp 742,370,226.00

Jumlah Rp 52,779,393,033.00 Rp 47,489,479,372.00

1.

a. 4,275,000,000.00Rp

b. Rp (514,152,120.00)

c. 730,917,172.00Rp

d. 775,000,000.00Rp

e. (17,370,226.00)Rp

f. 24,454,097.00Rp

g. 16,064,738.00Rp

Jumlah 5,289,913,661.00Rp

2. Adapun rincian perhitungan penyertaan modal pemerintah pada lampiran 10

Total Persediaan sejumlah Rp39.920.823.155,00. Jumlah tersebut merupakan

saldo persediaan per 31 Desember 2019 yang ada pada seluruh unit kerja, yang

terdiri dari :

Persediaan habis Pakai

Pengadaan dari hibah barang yang diserahkan kepada

masyarakat/pihak ketiga yang belum ada berita acara serah terimanya

Persediaan barang yang diserahkan selain hibah barang dan bantuan

sosial barang

Persediaan obat-obatan pada RSUD Bayu Asih sebesar Rp4.674.645.463,00 merupakan persediaan obat-

obatan yang masih layak pakai, tidak termasuk obat rusak sebesar Rp55.880,00 dan obat kadaluarsa sebesar

Rp43.080.371,54

Persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan sebesar Rp8.517.548.962,00 merupakan persediaan obat-

obatan yang masih layak pakai, dan tidak termasuk persediaan obat-obatan yang tidak layak pakai

(kadaluarsa) sebesar Rp442.144.153,00

Persediaan lainnya sebesar Rp22.435.776.916,00 merupakan pengadaan dari hibah barang yang diserahkan

kepada masyarakat/pihak ketiga dan barang yang diserahkan selain hibah barang dan bantuan sosial barang

dengan rincian sebagai berikut :

Nilai 2018

Jumlah

Bank Pembangunan Jawa Barat dan

Banten (Bank BJB)

Kenaikan nilai penyertaan modal Pemerintah (Investasi Permanen) sebesar Rp5.289.913.661,00 dikarenakan metode perhitungan

penyertaan modal BUMD menggunakan metode ekuitas, sehingga bagian deviden menambah penyertaan modal dan setoran deviden tahun

lalu mengurangi penyertaan modal, adapun rinciannya sebagai berikut :

Bagian dividen pemerintah daerah tahun 2019 pada BPR Raharja

Bagian laba Pemerintah Daerah dari PDAM Gapura Tirta Rahayu

tahun 2019

Bagian dividen pemerintah daerah tahun 2019 pada LKM Mekar Asih

Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp52.779.393.033,00 terdiri

dari :

No Uraian

Deviden dari BPR Raharja tahun 2018 yang disetor ke kas daerah

tanggal 27 Agustus 2019

Penyertaan modal pada BPR Raharja tahun 2019 berdasarkan SP2D

No. 07376/SP2D/4.04.06.02/2019 taggal 6 Nopember 2019

Penyertaan modal pada LKM Mekar Asih tahun 2019 berdasarkan

SP2D No. 07374/SP2D/4.04.06.02/2019 taggal 5 Nopember 2019

Deviden dari LKM Mekar Asih tahun 2018 yang disetor ke kas daerah

tanggal 19 November 2019

103


5.1.11.3 ASET TETAP Rp 2,459,002,799,514.00 Rp 2,425,006,511,143.00

Aset Tetap per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.459.002.799.514,00 yang terdiri dari :

No Uraian

1 Tanah Rp 284,863,397,012.00 Rp 274,903,367,497.00

2 Peralatan dan Mesin Rp 800,462,427,113.00 Rp 706,761,299,335.00

3 Gedung dan Bangunan Rp 1,159,936,793,406.00 Rp 1,072,788,890,191.00

4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 1,404,732,800,195.00 Rp 1,313,070,432,374.00

5 Aset Tetap Lainnya Rp 176,297,666,152.00 Rp 151,769,647,769.00

6 Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp 20,883,435,584.00 Rp 15,314,873,513.00

7 Akumulasi Penyusutan Rp (1,388,173,719,948.00) Rp (1,109,601,999,536.00)

Rp 2,459,002,799,514.00 Rp 2,425,006,511,143.00

Kenaikan saldo aset tetap sebesar Rp 33,996,288,371.00 dapat diuraikan sebagai berikut: 0.00

Realisasi Belanja modal Rp 329,288,710,101.00

Penambahan dari Belanja barang dan jasa Rp 516,130,000.00

Pengadaan peralatan dan mesin yang masih harus dibayar Rp 384,186,044.00

Hibah Rp 4,785,289,892.00

Dihibahkan Rp (48,609,027.00)

Pengadaan Belanja Modal yang masuk kategori barang dan jasa Rp (2,464,604,500.00)

Pembayaran utang atas pengadaan aset tahun lalu Rp (1,400,079,055.00)

Ekstrakomptabel Rp (2,544,887,987.00)


Rp (15,274,726,802.00)

Koreksi pencatatan kurang saji saldo awal Rp 3,117.00

Koreksi Penyusutan Tahun sebelumnya Rp (86,204,933,150.00)

Penyusutan Periode ini Rp (191,538,510,742.00)

Koreksi akumulasi penyusutan atas kapitalisasi aset tetap tahun berjalan Rp (828,276,520.00)

Jumlah Rp 33,996,288,371.00

Adapun rincian perhitungan penambahan dan pengurangan aset tetap pada Lampiran 11.d

5.1.11.3.1 Tanah Rp 284,863,397,012.00 Rp 274,903,367,497.00

Saldo awal Rp 274,903,367,497.00

Penyesuaian kurang dalam Tahun 2019 Rp 9,960,029,515.00

Saldo Akhir 31 Desember 2019 Rp 284,863,397,012.00

Kenaikan terdiri dari

Belanja Modal Rp 9,714,095,515.00

Pengadaan BM yang masuk kategori barang dan jasa Rp (199,326,000)

Reklas dari gedung dan bangunan Rp 445,260,000.00

Jumlah Rp 9,960,029,515.00

-

-

5.1.11.3.2 Peralatan dan Mesin Rp 800,462,427,113.00 Rp 706,761,299,335.00

Saldo bruto Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 terdiri dari :

Saldo awal Rp 706,761,299,335.00

Penyesuaian Tambah dalam Tahun 2019 Rp 93,701,127,778.00

Saldo Akhir 31 Desember 2019 Rp 800,462,427,113.00 .

Kenaikan terdiri dari:


Pengadaan peralatan dan mesin yang masih harus dibayar Rp 331,850,544.00

Kegiatan barang dan jasa yang menjadi aset Rp 214,500,000.00

Hibah Rp 3,925,039,892.00

Jumlah Rp 117,463,487,924.00

Penurunan terdiri dari:

Reklas Rp (3,679,003,200.00)

Pengadaan belanja modal yang masuk kategori barang dan jasa Rp (1,608,290,500.00)

Rp (15,274,726,802.00)

Rp (2,161,454,587.00)

Rp (1,038,885,055.00)

Rp (2.00)

Jumlah Rp (23,762,360,146.00)

Rp 93,701,127,778.00

Pembayaran atas pengadaan peralatan dan mesin tahun lalu (RSUD Bayu

Asih)

Terdapat reklas tanah seluas 471 meter persegi dari pengadaan gedung

dan bangunan berupa pembelian rumah inspirasi di Jalan Desa Nagrog

RT 03/01 Kecamatan Wanayasa sebesar Rp226.080.000 (berdasarkan

appraisal dari kantor Jasa Penilai Publik Anton dan Rekan No. File

00023/2.015-01/PI/11/PS.0028/1/XII/2019 Tanggal 3 Desember 2019

Nilai 2018Nilai 2019

Jumlah

Ekstrakomptabel tahun berjalan

Koreksi intrakomptabel tahun lalu

Koreksi Pencatatan saldo awal karena pembulatan

Total penambahan dalam tahun 2019

Terdapat reklas tanah dari pengadaan gedung dan bangunan Kegiatan

Pematangan Lahan UPTD SDN 1 Nagri Kaler Tahun 2019

Berdasarkan SPK No : 185/SPK-TahapII.1/2019 Tanggal 9 Mei 2019

sebesar Rp219.180.000 (Dinas Pendidikan)

Koreksi Pencatatan atas barang intrakomptabel tahun lalu yang seharusnya

masuk kategori Ekstrakomptabel

Nilai bruto Tanah sebesar Rp284.863.397.012,00 merupakan nilai Tanah per 31 Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :

104


Catatan :

a. Rp 331,850,544.00

b. Rp 214,500,000.00

- Rp 25,000,000.00

- Rp 189,500,000.00

c. Terdapat hibah dari Rp 3,925,039,892.00

- Bantuan pemerintah Provinsi pada Dinas Pendidikan Rp 3,182,859,892.00

- Rp 20,000,000.00

- Rp 271,700,000.00

- Rp 450,480,000.00

a. Mobil Perpustakaan keliling Rp 352,750,000.00

b. Perlengkapan multimedia Rp 97,730,000.00

d.

- Dinas Pendidikan Rp (42,800,000.00)

- Dinas Kesehatan Rp (1,222,928,000.00)

- Dinas Lingkungan Hidup Rp (1,500,000.00)

- Sekretariat DPRD Rp (316,990,000.00)

- Kecamatan Pasawahan Rp (300,000.00)

- Kecamatan Campaka Rp (23,772,500.00)

Jumlah Rp (1,608,290,500.00)

e.

- Dinas Pendidikan Rp (11,190,057,314.00)

- Dinas Kesehatan Rp (208,287,000.00)

- RSUD Bayu Asih Rp (577,684,430.00)

- Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan Rp (27,287,000.00)

- Dinas Tata Ruang dan Permukiman Rp (75,440,090.00)

- Dinas Perhubungan Rp (109,809,358.00)

- Dinas Tenaga Kerja Rp (111,623,000.00)


- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rp (5,400,000.00)

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Rp (47,520,000.00)

- Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Rp (7,803,000.00)

- Dinas Pemadam Kebakaran Rp (9,432,620.00)

- Dinas Komunikasi dan Informatika Rp (154,721,000.00)

- Badan Pendapatan Daerah Rp (31,097,000.00)

- Dinas Pangan dan Pertanian Rp (277,085,000.00)

- Dinas Peternakan dan Perikanan Rp (62,439,000.00)

- Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Rp (42,890,000.00)

- Sekretariat Daerah Rp (1,741,787,320.00)


- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Rp (1,400,000.00)

- Inspektorat Rp (15,420,000.00)

- Badan Perencanaan Pembangunan dan Litbang Rp (13,150,000.00)

- Kantor Kesatuan Bangsa Rp (1,050,000.00)

- Satuan Polisi Pamong Praja Rp (8,504,520.00)

- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp (23,085,000.00)

- Dinas Kearsipan dan Perpustakan Rp (70,642,150.00)

- Kecamatan Jatiluhur Rp (4,096,000.00)

- Kecamatan Maniis Rp (6,377,000.00)

- Kecamatan Tegalwaru Rp (14,307,000.00)

- Kecamatan Plered Rp (8,650,000.00)

- Kecamatan Sukasari Rp (16,970,000.00)

- Kecamatan Sukatani Rp (9,699,000.00)

- Kecamatan Wanayasa Rp (16,200,000.00)

- Kecamatan Kiarapedes Rp (5,300,000.00)

- Kecamatan Pasawahan Rp (31,722,000.00)

- Kecamatan Pondoksalam Rp (9,476,000.00)

- Kecamatan Darangdan Rp (50,645,000.00)

- Kecamatan Purwakarta Rp (45,825,000.00)

- Kecamatan Babakancikao Rp (16,000,000.00)

- Kecamatan Campaka Rp (10,572,500.00)

- Kecamatan Bungursari Rp (10,352,500.00)

- Kecamatan Bojong Rp (25,000,000.00)

- Kecamatan Cibatu Rp (24,600,000.00)

Terdapat koreksi pencatatan barang intrakomptabel peralatan dan mesin

tahun lalu yang seharusnya masuk kategori barang ekstrakomptabel ,

dengan rincian sebagai berikut :

Pengadaan peralatan dan mesin yang masih harus dibayar pada RSUD

Bayu Asih

Terdapat pengadaan peralatan dan mesin tahun berjalan yang tidak

terkapitalisasi, dengan rincian sebagai berikut :

CSR pada Dinas Pendidikan (SMPN 5 Darangdan ) Berdasarkan

Berita Acara Serah Terima No 28/PBL/V/2019

Penambahan dari Kegiatan barang jasa yang menjadi aset peralatan dan

Mesin berasal dari Dinas Koperasi, UKM , Perdagangan dan Perindustrian

berupa :Pengadaan Digital Signage 42" (kegiatan pengembangan Sistem

Informasi dan data Koperasi)

Pengadaan alat kantor berupa display makanan. Batik, kerajinan,

lemari stok barang)

Kementerian pemberdayaan perempuan 1 unit mobil perlindungan

perempuan dan anak berdasarkan Berita Acara Serah Terima No

131/Set.KPP-PA/D.III.5/PL.06/NH-MOLIN/12/2019

Perpustakaan Nasional RI berdasarkan Berita Acara Serah Terima No

5725/4.1/PLK.03.03/XII Tanggal 20 Desember 2018 (baru diserahkan

ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulan Januari 2019) berupa :

105


Jumlah Rp (15,274,726,802.00)

f.

- Rp (61,500,000.00)

- Rp (690,800.00)

- Dinas Kesehatan Rp (210,422,436.00)

- Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Rp (39,727,000.00)

- Dinas Pendidikan Rp (1,625,029,409.00)

- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rp (4,260,000.00)


- Badan Keuangan dan Aset Daerah Rp (594,000.00)

- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Rp (1,100,000.00)

- Inspektorat Rp (1,340,000.00)


- Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan Rp (500,000.00)

- Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Rp (114,082,500.00)

- Dinas Komunikasi dan Informasi Rp (5,387,742.00)

- Kecamatan Purwakarta Rp (22,250,000.00)

- Kecamatan Plered Rp (8,000,000.00)

- Kecamatan Pasawahan Rp (200,000.00)

- Kecamatan Jatiluhur Rp (275,000.00)

- Kecamatan Sukatani Rp (14,352,000.00)

Rp (2,161,454,587.00)

g.


Rp (182,000,000.00)

reklas pengadaan berupa plint ruangan ke gedung dan bangunan Rp (76,335,000.00)

- Sekretariat Daerah Rp (42,424,400.00)

reklas dari gedung berupa kitchen set Rp 105,750,000.00

reklas ke gedung berupa water treatment Rp (148,174,400.00)

- Binamarga Rp (24,945,800.00)

- Dinas Tata Ruang dan Permukiman Rp (3,391,017,000.00)

Reklas ke gedung yaitu pengadaan taman welas asih

- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rp 12,870,000.00

- Dinas Komunikasi dan Informasi Rp 24,849,000.00

Reklas dari aset tetap lainnya berupa peralatan audio visual

Rp (3,679,003,200.00)

Adapun rincian hibah peralatan dan mesin di Lampiran 11.b

5.1.11.3.3 Gedung dan Bangunan Rp 1,159,936,793,406.00 Rp 1,072,788,890,191.00

Saldo Gedung dan Bangunan bruto nilai per 31 Desember 2019 terdiri dari :

Saldo awal Rp 1,072,788,890,191.00

Penyesuaian penambahan dalam Tahun 2019 Rp 87,147,903,215.00

Saldo Akhir 31 Desember 2019 Rp 1,159,936,793,406.00



Penambahan aset gedung dari belanja barang dan jasa Rp 203,630,000.00

Pengadaan aset gedung dan bangunan yang masih harus dibayar Rp 52,335,500.00

Rp 830,000,000.00

Reklas Rp 373,265,328.00

Jumlah Rp 89,139,249,915.00

Penurunan terdiri dari

Rp (354,136,300.00)

Penghapusan gedung dan bangunan Rp (673,403,000.00)

Rp (383,433,400.00)

Rp (361,194,000.00)

Rp (219,180,000.00)

Jumlah Rp (1,991,346,700.00)

Rp 87,147,903,215.00

Catatan :

a. Rp 52,335,500.00

- RSUD Bayu Asih Rp 35,200,000.00

- Dinas Tata Ruang dan Permukiman Rp 17,135,500.00

b. Rp 373,265,328.00

1 Sekretariat DPRD Rp 76,335,000.00

Reklas dari peralatan berupa plint ruangan

Ekstrakomptabel (pengadaan dibawah nilai kapitalisasi) tahun berjalan

Reklas ke jalan, irigasi dan jaringan berupa pengadaan sumur dengan

pompa

Reklas dari aset tetap lainnya berupa pengadaan meja multipleks lapis

HPL (meja kerja)

Sekretariat Daerah

Pengadaan gedung dan bangunan yang masih harus dibayar yang diperoleh

dari :

reklas pengadaan submersible pump ke jalan, irigasi dan jaringan

Jumlah

Jumlah

Pengadaan belanja modal yang masuk kategori barang dan jasa

Hibah

Terdapat pengadaan barang peralatan dan mesin tahun berjalan yang

nilainya dibawah nilai kapitalisasi (barang ekstrakomptabel), dengan


Pembayaran atas pengadaan gedung dan bangunan tahun lalu (RSUD

Bayu Asih)

Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan


Penambahan dari reklas berasal dari :

Adanya reklas :

Reklas pencatatan Kegiatan Pematangan Lahan UPTD SDN 1 Nagri Kaler

Tahun 2019 Berdasarkan SPK No : 185/SPK-TahapII.1/2019 Tanggal 9

Mei 2019 Ke Aset Tanah (Dinas Pendidikan)

106


2 Sekretariat Daerah Rp (2,282,354,500.00)

Reklas dari peralatan yaitu pengadaan water treatment Rp 148,174,400.00

Reklas ke peralatan berupa kitchen set Rp (105,750,000.00)

Rp (2,324,778,900.00)

3 Dinas Tata Ruang dan Permukiman 883,830,390.00

Reklas dari peralatan dan mesin yaitu pengadaan taman welas asih Rp 3,391,017,000.00

Rp (2,507,186,610.00)

4 Dinas Kesehatan Rp 1,680,205,538.00

Rp 1,670,205,538.00

Rp 10,000,000.00

5 Dinas Pendidikan Rp (226,080,000.00)

6 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rp 234,591,000.00

7 Dinas Pangan dan Pertanian Rp 6,737,900.00

Reklas dari jalan, irigasi dan jaringan yaitu penambahan daya

c. Rp 203,630,000.00

- Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Rp 8,000,000.00

- Rp 195,630,000.00

d. Rp 830,000,000.00

- Rp 830,000,000.00

e. Rp (383,433,400.00)




- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp (10,394,000.00)

f. Rp (354,136,300.00)

- Sekretariat Daerah Rp 261,150,000.00-


g. Penghapusan Rp (673,403,000.00)

5.1.11.3.4 Jalan Irigasi dan Jaringan Rp 1,404,732,800,195.00 Rp 1,313,070,432,374.00

Saldo bruto Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2019 terdiri dari :

Saldo awal Rp 1,313,070,432,374.00

Penyesuaian Tambah/Kurang dalam Tahun 2019 Rp 91,662,367,821.00

Saldo Akhir bruto per 31 Desember 2019 Rp 1,404,732,800,195.00

Kenaikan terdiri dari Rp


Hibah Rp

Jumlah Rp 93,917,571,047.00


Rp (48,609,027.00)

Reklas Rp (2,206,594,199.00)

Jumlah Rp (2,255,203,226.00)

Rp 91,662,367,821.00

Catatan :

a. Rp (2,206,594,199.00)

1. Sekretariat DPRD Rp 182,000,000.00

Reklas dari peralatan berupa pengadaan sumersible

2. Binamarga dan pengairan : Rp 24,945,800.00

-

- Rp (98,713,609.00)

3. Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Rp (2,308,088,490.00)

Reklas ke Kontruksi Dalam Pengerjaan yaitu pembuatan Drainase

Reklas dari Aset Tetap Lainnya berupa pengadaan kegiatan penataan

dan pemasangan interior ruang rapat

Reklas ke aset tanah pada kegiatan rumah Inspirasi Pendidikan

Lingkungan Hidup

Reklas dari Aset Tetap Lainnya berupa pengadaan folding gate

gedung/garasi/gedung kantor

Reklas dari peralatan dan mesin berupa pengadaan sumur dengan

pompa

Reklas dari Kontruksi Dalam Pengerjaan (Pembangunan Gedung

Puskesmas Maracang)


Reklas ke Kontruksi Dalam Pengerjaan yaitu pembangunan kantor

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa

Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan

Daerah

Penambahan aset gedung dari belanja barang dan jasa

Dihibahkan ke pihak ketiga/masyarakat berupa pengadaan sumur resapan

Reklas dari peralatan dan mesin dari Kegiatan Perencanaan Teknis

Pembangunan Irigasi D.I. Cisagu 2, sesuai SPK

No.01/SPK.KS.SDA/PERTEK/PPK.KPA-DPUBMP/II/2019

Tanggal 19 Februari 2019

Reklas ke Kontruksi Dalam Pengerjaan yaitu pembangunan untuk

gedung BKAD

Terdapat pengadaan gedung dan bangunan tahun berjalan yang nilainya

dibawah nilai kapitalisasi (ekstrakomptabel), dengan rincian sebagai

berikut :

Reklas berasal dari :

Pengadaan belanja modal yang masuk kategori barang dan jasa

Adanya hibah yang berasal dari :

Penghapusan gedung berasal dari penghapusan gedung kantor Kesatuan

bangsa berdasarkan Keputusan Bupati Purwakarta Nomor 030/Kep.634-

BKAD/2019 tanggal 26 Desember 2019

Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Dinas Pendidikan dalam

hal ini SMPN 5 Purwakarta berdasarkan Berita Acara Serah Terima

Barang Milik Negara 421.3/633a/TU tanggal 18 Desember 2019

107


4. Dinas Pangan dan Pertanian Rp (6,737,900.00)

Reklas ke gedung berupa penambahan daya

b. Rp (48,609,027.00)

- Rp (13,888,294.00)

- Rp (20,832,440.00)

- Rp (13,888,293.00)

5.1.11.3.5 Aset Tetap Lainnya Rp 176,297,666,152.00 Rp 151,769,647,769.00

Saldo bruto Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2019 terdiri dari :

Saldo awal Rp 151,769,647,769.00

Penyesuaian Tambah Rp 24,528,018,383.00

Saldo Akhir bruto 31 Desember 2019 Rp 176,297,666,152.00



Hibah Rp 30,250,000.00

Penambahan dari Belanja barang & jasa Rp 98,000,000.00

Jumlah Rp 25,113,176,964.00


- Rp (302,851,700.00)

- Reklas Rp (282,310,000.00)

- Koreksi pencatatan kurang saji saldo awal Rp 3,119.00

Jumlah Rp (585,158,581.00)

24,528,018,383.00

Catatan

1. Rp (302,851,700.00)

a. Dinas Kesehatan Rp (25,000,000.00)

Pemasangan keramik garasi pada Puskesmas Tegalwaru

b. Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (277,851,700.00)

(197,582,500.00)

(80,269,200.00)

2. Reklas Rp (282,310,000.00)

a. Dinas Kesehatan Rp (10,000,000.00)

b. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rp (247,461,000.00)

c. Dinas Komunikasi dan Informasi Rp (24,849,000.00)

Reklas ke peralatan dan mesin berupa peralatan audio visual

3. Koreksi Saldo Awal Lebih (Kurang) berasal dari : Rp 3,119.00

a. Sekretariat DPRD Rp 36.00

b. Sekretariat Daerah Rp 20.00

c. Dinas Perhubungan Rp (2.00)

d. Dinas Kesehatan Rp 70.00

e. Dinas Peternakan dan Perikanan Rp 1,924.00

f. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Rp 1,071.00

4. Penambahan dari Belanja barang dan jasa diperoleh dari :

a. Dinas Koperasi, UKM , Perdagangan dan Perindustrian Rp 98,000,000.00

5.1.11.3.6 Kontruksi Dalam Pengerjaan Rp 20,883,435,584.00 Rp 15,314,873,513.00

Saldo bruto Aktiva Tetap Dalam Proses per 31 Desember 2019 terdiri dari :

Saldo awal Rp 15,314,873,513.00

Penyesuaian Tambah/Kurang dalam Tahun 2019 Rp 5,568,562,071.00

Saldo Akhir 31 Desember 2019 Rp 20,883,435,584.00


Belanja Modal Rp -

Rp 2,324,778,900.00

Rp 2,507,186,610.00

Rp 2,308,088,490.00

Sumur serapan yang diserahkan ke kelurahan Ciseureuh Kecamatan

Purwakarta berdasarkan BA serah terima No 020/791/DLH/2019

Tanggal 20 Juni 2019

Sumur serapan yang diserahkan ke kp. Ciasem Desa Cibodas

Kecamatan Babakancikao berdasarkan BA serah terima No

020/793/DLH/2019 Tanggal 20 Juni 2019

Terdapat Pengadaan Belanja Modal yang masuk kategori barang dan jasa

Adanya pengadaan sumur serapan yang diserahkan kepada pihak ketiga

dengan rincian :

Sumur serapan yang diserahkan ke Desa Palinggihan Kecamatan

Plered berdasarkan BA serah terima No 020/792/DLH/2019 Tanggal

20 Juni 2019

Reklas ke gedung dan bangunan berupa pengadaan folding gate

gedung/garasi/gedung kantor

Reklas dari gedung Sekretariat Daerah

Pengadaan Belanja Modal yang masuk kategori barang dan jasa


Reklas ke gedung dan bangunan berupa pengadaan kegiatan penataan

dan pemasangan interior ruang rapat

Pemeliharaan objek wisata situ buleud berupa pekerjaan pasang,

pengecetan dan laburan

Pemeliharaan diorama wayang berupa penggantian lampu pameran

/Display dan perbaikan/pembaharuan konten

Reklas dari jaringan berupa drainase perkotaan kawasan Situ Buleud

Kelurahan Nagri Kidul (pengadaan di Dinas Tata Ruang dan Permukiman)

Terdapat penambahan dari Belanja barang dan jasa berupa barang

bercorak kesenian dan bercorak kebudayaan

Reklas dari gedung pembangunan gedung Dinas Pemberdayaan

Masyarakat Desa (pengadaan di Dinas Tata Ruang dan Permukiman)

108


Rp 98,713,609.00

Jumlah Rp 7,238,767,609.00

Penurunan terdiri dari

Reklas ke Gedung dan bangunan Rp (1,670,205,538.00)

- Dinas Kesehatan Rp (1,670,205,538.00)

Jumlah Rp 5,568,562,071.00

Adapun rincian konstruksi dalam pengerjaan di Lampiran 11.a

5.1.11.3.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp (1,388,173,719,948.00) Rp (1,109,601,999,536.00)

- Akumulasi Penyusutan 31 Desember 2018 Rp (1,109,601,999,536.00)

- Beban Penyusutan 2019 Rp (191,538,510,742.00)

- Koreksi pencatatan akumulasi tahun lalu Rp (86,204,933,150.00)

- Kapitalisasi koreksi akumulasi penyusutan tahun berjalan Rp (828,276,520.00)

- Akumulasi Penyusutan 31 Desember 2019 Rp (1,388,173,719,948.00)

Beban Penyusutan tahun 2019 terdiri dari :

- Beban penyusutan peralatan dan mesin Rp (81,391,911,309.00)

- Beban penyusutan gedung dan bagunan Rp (22,132,003,332.00)

- Beban penyusutan jalan, irigasi dan jaringan Rp (88,014,596,101.00)

Rp (191,538,510,742.00)

Koreksi pencatatan akumulasi tahun lalu :

- koreksi akumulasi penyusutan peralatan dan mesin Rp (25,274,799,126.00)

- koreksi akumulasi penyusutan gedung dan bagunan Rp (10,765,798,438.00)

- koreksi akumulasi penyusutan jalan, irigasi dan jaringan Rp (50,164,335,586.00)

Rp (86,204,933,150.00)

Koreksi akumulasi penyusutan atas kapitalisasi aset tetap tahun berjalan :

- kapitalisasi pada gedung dan bangunan Rp 18,433,561.00

- kapitalisasi pada jalan Rp (846,710,081.00)

Rp (828,276,520.00)

Adapun rekap akumulasi penyusutan sebagai berikut :

1 Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin Rp (542,623,919,082.00)

2 Akumulasi penyusutan gedung dan bagunan Rp (131,693,151,508.00)

3 Akumulasi penyusutan jalan, irigasi dan jaringan Rp (713,856,649,358.00)

Rp (1,388,173,719,948.00)

a.

1 Sekretariat DPRD Rp (592,901,476.00)

2 Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan Rp (45,098,880,204.00)

3 Dinas Tata Ruang dan Permukiman Rp (7,862,382,428.00)

4 Dinas Perhubungan Rp (537,972,341.00)

5 Dinas Kesehatan Rp (3,552,295,303.00)

6 Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Rp (7,192,889,955.00)

7 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Rp (62,138,098.00)

8 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rp (177,889,753.00)

9 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Rp (498,870,064.00)

10 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp (435,263,838.00)

11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rp (258,909,108.00)

12 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rp (805,722,835.00)

13 Dinas Pangan dan Pertanian Rp (373,644,683.00)

14 Rp (409,678,355.00)

15 Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Rp (458,076,727.00)

16 Rp (646,913,429.00)

17 Badan Pendapatan Daerah Rp (761,279,130.00)

18 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Rp (615,923,437.00)

19 Inspektorat Rp (56,120,549.00)

20 Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Rp 234,302,604.00

21 Dinas Lingkungan Hidup Rp (2,360,277,270.00)

22 Rp (589,945,100.00)

23 Kantor Kesatuan Bangsa dan Linmas Rp 145,651,604.00

24 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Rp (374,255,451.00)

25 Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp (220,377,553.00)

26 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Rp (368,589,809.00)

27 Dinas Komunikasi dan Informasi Rp (2,482,045,608.00)

28 Sekretariat Daerah Rp (7,578,465,891.00)

29 Dinas Pendidikan Rp (1,852,534,333.00)

30 Kecamatan Jatiluhur Rp (53,871,661.00)

31 Kecamatan Sukasari Rp (59,309,676.00)

32 Kecamatan Maniis Rp (45,696,386.00)

33 Kecamatan Tegalwaru Rp 119,157,554.00

34 Kecamatan Plered Rp (87,868,302.00)

35 Kecamatan Sukatani Rp (23,074,579.00)

Penyesuaian pencatatan akumulasi penyusutan pada beberapa perangkat

daerah, dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah koreksi akumulasi penyusutan tahun lalu

Badan Keuangan dan Aset Daerah

Kapitalisasi koreksi akumulasi penyusutan tahun berjalan :

Metode Penyusutan yang digunakan pada Pemerintah Kabupaten Purwakarta adalah metode garis lurus. Aset Tetap disusutkan sejak Aktiva

tersebut diperoleh. Akumulasi Penyusutan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta per 31 Desember 2019 sebagai berikut :

Reklas dari peralatan dan mesin Kegiatan Perencanaan Teknis

Pembangunan Irigasi D.I. Cisagu 2, sesuai SPK

No.01/SPK.KS.SDA/PERTEK/PPK.KPA-DPUBMP/II/2019 Tanggal 19

Februari 2019 (pengadaan di Dinas PU, Bina Marga dan Pengairan)

Jumlah beban penyusutan tahun ini

Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan

Dinas Peternakan dan Perikanan

Koreksi pencatatan akumulasi penyusutan tahun lalu sebesar

Rp(86.204.933.150,00) diperoleh dari :

Jumlah akumulasi penyusutan tahun ini

109


36 Kecamatan Darangdan Rp 41,317,033.00

37 Kecamatan Bojong Rp (27,406,908.00)

38 Kecamatan Wanayasa Rp (22,563,932.00)

39 Kecamatan Kiarapedes Rp (30,614,592.00)

40 Kecamatan Pasawahan Rp (104,340,764.00)

41 Kecamatan Pondoksalam Rp (26,865,122.00)

42 Kecamatan Purwakarta Rp (42,781,270.00)

43 Kecamatan Babakancikao Rp (43,100,082.00)

44 Kecamatan Campaka Rp (36,772,388.00)

45 Kecamatan Cibatu Rp (42,665,463.00)

46 Kecamatan Bungursari Rp 125,811,908.00

Rp (86,204,933,150.00)

b. Adapun rincian Perhitungan akumulasi penyusutan atas kapitalisasi aset tetap tahun berjalan pada Lampiran 11.e dan 11.f

5.1.11.4 Aset Lainnya Rp 20,421,738,935.00 Rp 20,270,577,935.00

Aset Lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp20.421.738.935,00 terdiri dari:

5.1.11.4.1 Tagihan Penjualan Angsuran Rp 50,899,000.00 Rp 74,049,000.00

Adapun rincian perhitungannya sebagai berikut :

Saldo awal Rp 74,049,000.00

Pembayaran Rp (23,150,000.00)

Saldo akhir Rp 50,899,000.00

Adapun rincian Perhitungan Tagihan Penjualan Angsuran pada Lampiran 12.

5.1.11.4.2 Tuntutan Ganti Rugi Rp 4,148,736,385.00 Rp 3,974,425,385.00

Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2019 sebesar Rp4.148.736.385,00 dengan rincian sebagai berikut:

Saldo awal Rp 3,974,425,385.00

Penambahan Rp 13,900,000.00

Reklas dari Bagian Lancar TGR 178,100,000.00

Pengembalian Rp (17,689,000.00)

Rp 4,148,736,385.00

- Rp 2,727,853,331.00

- Rp 262,402,346.00

- Tuntutan Ganti Rugi atas Pegawai Negeri bukan Bendahara Rp 1,158,480,708.00

Jumlah Rp 4,148,736,385.00

Adapun rincian perhitungan Tuntutan Ganti Rugi pada Lampiran 13a dan 13b.

5.1.11.4.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga : Rp 4,507,174,733.00 Rp 4,507,174,733.00

Sadang Terminal Square

- Tanah Rp 3,625,500,000.00 Rp 3,625,500,000.00

Rp - Rp

Rp 881,674,733.00 Rp 881,674,733.00

1. Aset Tanah Pasar Simpang seluas 1.560 M2 senilai Rp 90,074,733.00

2. Aset tanah Pasar Gembong seluas 5.890 M2 senilai Rp 30,800,000.00

3. Aset tanah Pasar Rebo seluas 7.068 M2 senilai Rp 760,800,000.00

5.1.11.4.4 Aset Tak Berwujud Rp - Rp -

Jumlah Aktiva tidak berwujud per 31 Desember 2019 sebesar Rp0,00

5.1.11.4.5 Aset Lain-Lain Rp 11,714,928,817.00 Rp 11,714,928,817.00

Aset Lain-lain terdiri dari :

5.1.11.4.5.1 Dana bergulir (investasi non permanen ) BPR Raharja Rp 115,660,664.00 Rp 115,660,664.00

- Jumlah dana bergulir Rp 180,000,000.00

- Rp 64,339,336.00

* Tanggal 9 September 2009 Rp 4,715,778.00

Adanya Dana bergulir yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta Pada Tahun 2002 melalui kegiatan proyek percontohan

pengembangan ekonomi kerakyatan yang bekerjasama dengan BPR Wanayasa. Adapun rinciannya :

Tagihan penjualan angsuran per 31 Desember 2019 sebesar Rp50.899.000,00

merupakan saldo dari penjualan kendaraan yang diangsur pembayarannya.

Jumlah Tuntutan ganti rugi netto

Kas tekor pada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga sebesar Rp2.727.853.331,00

Kas tekor pada Bendahara Sekretariat Daerah sebesar Rp262.402.346,00

Hewan ternak yang dikerjasamakan kepada pihak ketiga dalam hal ini

masyarakat

Aset tanah yang dikerjasamakan dengan PT SHP sesuai dengan Perjanjian

Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

dengan PT. SHP Jakarta dalam Pengguna-usahakan Pasar Simpang dan Pasar

Rebo di Kabupaten Purwakarta Nomor (511.2/Bappeda)/(002/SHP/25005-

PKS/X/2006) Tanggal 16 Oktober 2009

Pengembalian pokok dana bergulir

Jumlah

110


* Tanggal 6 Oktober 2009 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 4 November 2009 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 4 Desember 2009 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 11 Jan 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 11 Februari 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 5 Maret 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 8 April 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 5 Mei 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 7 Juni 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 6 Juli 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 9 Agustus 2010 Rp 4,715,778.00

* Tanggal 20 Maret 2015 Rp 7,750,000.00

Rp 115,660,664.00

Adapun Daftar Sisa Normatif Kredit Macet Proyek Percontohan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan pada Lampiran 15

5.1.11.4.5.2 Aset yang diserahkan kepada pihak ketiga Rp 9,646,602,000.00 Rp 9,646,602,000.00

5.1.11.4.5.3 Rp 378,265,999.00 Rp 378,265,999.00

1. Dinas Perikanan dan Peternakan Rp 316,315,999.00

2. Dinas Pangan dan Pertanian Rp 61,950,000.00

Jumlah Rp 378,265,999.00

5.1.11.4.5.4 Rp 1,574,400,154 Rp 1,574,400,154

1. Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga dan Pengairan Rp 1,501,350,154

2. Dinas Komunikasi dan Informasi Rp 73,050,000

Jumlah Rp 1,574,400,154

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 2,718,473,769,472.00 Rp 2,755,764,325,350.00

5.1.12 KEWAJIBAN Rp 91,346,336,916.00 Rp 126,908,825,022.00

5.1.12.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp 91,346,336,916.00 Rp 126,908,825,022.00

5.1.12.1.1 Utang Perhitungan PFK

Utang Perhitungan PFK per 31 Desember 2019 sebesar Rp 29,764,772.00 Rp 51,253,165.00

Penurunan utang perhitungan PFK sebesar Rp21.488.393,00 diperoleh dari :

-

PPh 21 Rp 2,634,043.00

PPh 22 Rp 227,180.00

PPN Rp 1,644,410.00

Jumlah Rp 4,505,633.00

-

PPh 23 Rp 1,439,900.00

PPN Rp 21,413,639.00

Perhitungan pihak ketiga lainnya Rp 2,405,600.00

Jumlah Rp 25,259,139.00

-

a.

- PPh 22 Rp 18,173.00

- PPN Rp 407,969.00

Jumlah 426,142.00Rp

b.

- PPh 21 15,313,200.00Rp

Adanya Utang PFK pada Dinas Pendidikan yang berasal dari kegiatan yang

bersumber dari Dana Bos, dengan rincian sebagai berikut :

Pembayaran Hutang pajak TA. 2018 sebesar Rp37.664.545,00 dengan rincian :

Kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2019 sebesar Rp91.346.336.916,00

terdiri dari :

Aset yang diserahkan kepada pihak ketiga per 31 Desember 2019 sebesar

Rp9.646.602.000,00 merupakan aset pengadaan pada Dinas Pekerjaan Umum,

Binamarga dan Pengairan berupa pembangunan trotoar yang dibangun diatas

jalan Pemerintah Pusat yang belum ada Berita Acara Serah Terimanya yang

diperoleh dari reklas Persediaan tahun 2015.

Hewan ternak yang dikerjasamakan kepada pihak ketiga dalam hal ini

masyarakat berasal pada kegiatan di dinas :

Adanya Utang PFK pada Dinas Kesehatan yang berasal dari kegiatan kapitasi

JKN, dengan rincian sebagai berikut :

Hewan ternak yang dikerjasamakan kepada pihak ketiga

Adapun rinciannya hewan ternak yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga pada

Lampiran 14a

Peralatan dan mesin dalam kondisi rusak berat yang berasal dari :

Adapun perincian peralatan dan mesin dalam kondisi rusak berat dapat dilihat

pada Lampiran 14b.

Peralatan dan mesin dalam kondisi rusak berat

Sisa dana bergulir yang tidak bisa dikembalikan oleh nasabah

Dinas Kesehatan yang berasal dari kegiatan kapitasi JKN, dengan rincian

sebagai berikut :

Dinas Pendidikan yang berasal dari kegiatan yang bersumber dari Dana

Bos, dengan rincian sebagai berikut :

111


- PPh 22 Rp 960,432.00

- PPh 23 Rp 7,819,366.00

- PPN Rp 26,734,025.00

Jumlah 50,827,023.00Rp

5.1.12.1.2 Utang Bunga Rp - Rp -

5.1.12.1.3 Pendapatan Diterima di Muka Rp 5,772,398,200.00 Rp 5,239,175,181.00

* Pajak Reklame 2,014,931,990.00Rp

* 5,223,775.00Rp

* Retribusi IMTA 3,752,242,435.00Rp

5,772,398,200.00Rp

Adapun rincian pendapatan diterima dimuka pada Lampiran 17c s.d. 17g

5.1.12.1.4 Utang Beban Rp 83,880,854,240.00 Rp 118,818,808,351.00

Utang beban merupakan kewajiban pemerintah daerah kepada pihak ketiga atas jasa yang sudah terpakai pada akhir periode.

Jumlah utang beban per 31 Desember 2019 sebesar Rp83.880.854.240,00

Perhitungan utang beban sebagai berikut :

Saldo awal Rp 118,818,808,351.00

Penambahan Rp 57,407,754,632.00

Pembayaran Rp (92,099,441,948.00)

Koreksi pencatatan tahun lalu Rp (246,266,795.00)

Jumlah utang beban Rp 83,880,854,240.00

Adapun rinciannya utang beban terdiri dari:

- Utang beban jasa kantor (Lampiran L18.a) Rp 1,740,889,411.00

- Utang beban Pajak Kendaraan Bermotor (Lampiran L18.b) Rp 122,059,700.00

- Utang beban barang dan jasa (Lampiran L18.c) Rp 27,316,118,051.00

- Rp 49,663,623,030

- Utang Beban Pegawai ( Lampiran 18.e ) Rp 3,543,300,000.00

- Utang Beban Hibah ( Lampiran 18.f ) Rp 31,157,200.00

- Utang Beban Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Propinsi ( Lampiran 18.g ) Rp 1,463,706,848.00

Jumlah Rp 83,880,854,240.00 -

Catatatan :

a. Adapun penambahan utang tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut :

- Utang beban jasa kantor Rp 1,739,037,143.00

- Utang beban Pajak Kendaraan Bermotor Rp 33,978,000.00

- Utang Transfer Bagi Hasil Pendapatan Ke Desa Rp 26,626,571,390.00

- Utang Beban barang dan jasa Rp 27,298,804,051.00

- Utang Beban Hibah Rp 31,157,200.00

- Rp 214,500,000.00

- Rp 1,463,706,848.00

Jumlah 57,407,754,632.00

b. Pembayaran utang beban melalui :

- Pembayaran daftar utang beban pegawai Rp 18,019,900,640.00

- Rp 48,663,409,140.00

- Rp 1,637,410,441.00

- Rp 23,515,792,227.00

- Rp 199,359,400.00

- Rp 63,570,100.00

Jumlah Rp 92,099,441,948.00

c. Terdapat koreksi pencatatan utang beban yang terdiri dari :

- Rp (254,021,163.00)

- Rp 7,523,100.00

- Rp 231,268.00

Jumlah Rp (246,266,795.00)

d.

1. Rp 16,784,014,900.00

2. Rp 435,244,800.00

Jumlah Rp 17,219,259,700.00

- Adapun rincian utang beban pada Lampiran 18.a s.d. 18.g

- Adapun rincian pembayaran utang beban pada Lampiran 20.a sd 20.c

5.1.12.1.5 Utang Jangka pendek lainnya Rp 1,663,319,704.00 Rp 2,799,588,325.00

Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.663.319.704,00

Perhitungan utang jangka pendek lainnya sebagai berikut :

Koreksi pencatatan utang beban barang dan jasa

Koreksi pencatatan utang beban STNK

koreksi pencatatan utang beban jasa kantor

Utang beban Transfer Pemerintah Provinsi

Utang bunga Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta tahun 2019 adalah nihil.

Utang kepada pihak ketiga merupakan kewajiban Pemerintah Daerah Purwakarta kepada Pihak Ketiga atas termin yang masih ditahan oleh pemberi

kerja selama masa pemeliharaan dan utang atas biaya perencanaan dan pengawasan serta belanja modal.

Pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2019 sebesar Rp5.772.398.200,00 dengan rincian sebagai berikut :

Piutang Jampis

Jumlah

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Adanya utang jampis dan jampersal sebesar Rp17.219.259.700,00 pada Dinas Kesehatan yang bersifat

resiprokal dengan piutang Jampis dan jampersal pada RSUD Bayu Asih, adapun rinciannya sebagai berikut :

Pembayaran daftar utang beban Pajak Kendaraan Bermotor

Utang Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Ke Desa (Lampiran L18.d)

Piutang Jampersal

Utang beban pegawai atas insentif pemungutan pajak daerah pada Badan

Pendapatan Daerah

Pembayaran daftar utang beban barang jasa

Pembayaran daftar utang beban jasa kantor

Pembayaran daftar utang beban transfer ke desa

Pembayaran daftar utang beban hibah

Rincian Utang Perhitungan PFK dan Pembayaran Utang Perhitungan PFK pada Lampiran 16.a dan 16.b

112


Saldo awal Rp 2,799,588,325.00

Penambahan Rp 384,186,044.00

Pembayaran Rp (1,511,841,915.00)

Penghapusan Utang (8,544,000.00)

Koreksi pencatatan tahun lalu Rp (68,750.00)

Rp 1,663,319,704.00

Adapun penambahan utang jangka pendek lainnya berasal dari:

- Dinas Tata Ruang dan Permukiman Rp 17,135,500.00

- RSUD Bayu Asih Rp 367,050,544.00

Rp 384,186,044.00

* Pembayaran melalui kode rekening pembiayaan Rp 111,762,860

* Pembayaran melalui kegiatan belanja modal Rp 1,400,079,055

Rp 1,511,841,915.00

* Rp 6,410,000

* Rp 2,134,000

Rp 8,544,000.00

Catatan :

1. Rincian pembayaran utang jangka pendek sebagai berikut:

a. Rp 111,762,860.00

b. Rp 1,400,079,055.00

Rp 1,511,841,915.00

2. Koreksi pencatatan tahun lalu karena :

a. Rp (68,750.00)

Rp (68,750.00)

Adapun rincian utang jangka pendek lainnya pada Lampiran 19.

Adapun rincian pembayaran utang jangka pendek lainnya pada Lampiran 20.d

5.1.12.2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Rp - Rp -

5.1.13 EKUITAS DANA Rp 2,627,127,432,556.00 Rp 2,628,855,500,328.00

Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal pelaporan. Saldo Ekuitas di

Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas. Ekuitas Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta per 31 Desember 2019

sebesar Rp2.627.127.432.556,00

Adapun mekanisme pembayarannya utang jangka pendek lainnya dianggarkan melalui melalui kode rekening pembiayaan dan kegiatan, dengan


Jumlah Koreksi Pencatatan

Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2019 sebesar Rp0,00 terdiri dari:

Adanya lebih saji utang jangka pendek lainnya pada Dinas Tata Ruang dan

Permukiman yang dibayarkan melalui SP2D Nomor :

00700/SP2D/4.04.06.02/2019 tanggal 28 Februari 2019

Terdapat Sisa Utang Jangka Pendek pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian yang tidak akan ditagihkan kembali, dengan rincian

sebagai berikut :

Jumlah

Revitalisasi Sarana Bangunan Pasar Rakyat (DAK Tambahan Tahun 2015)

Sesuai Surat Pernyataan tidak akan mengajukan penagihan Nomor

210/CJ/XII/2019 Tgl 30/12/2019

Kegiatan Pembuatan Gapura Pasar (Sisa utang Tahun 2015) Sesuai Surat

Pernyataan tidak akan mengajukan penagihan Nomor 10.1/GL/XII/2019 Tgl

30/12/2019

Jumlah pembayaran utang jangka pendek lainnya

Jumlah utang jangka pendek lainnya

Jumlah

Jumlah

Pembayaran yang melalui pembiayaan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Pembayaran yang melalui kode rekening belanja Modal pada RSUD Bayu Asih

113

114

5.1.14 Laporan Arus Kas

Komponen-komponen Laporan Arus Kas terdiri atas :

5.1.14.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi periode 31 Desember 2019 adalah sebesar

Rp218.100.964.079,00 yang diperoleh dari selisih antara Arus Masuk Kas

dengan Arus Keluar Kas sebagai berikut:

5.1.14.1.1. Arus Masuk Kas Terdiri Dari :

- Pendapatan Pajak Daerah Rp 244.826.953.244,00

- Hasil Retribusi Daerah Rp 21.438.760.660,00

- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan

Rp 5.349.792.210,00

- Lain-lain PAD yang Sah Rp 148.677.136.422,00

- Bagi Hasil Pajak Rp 59.946.585.496,00

- Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Rp 39.688.587.172,00

- Dana Alokasi Umum Rp 889.747.462.000,00

- Dana Alokasi Khusus Rp 265.373.895.321,00

- Pendapatan Hibah Rp 116.030.301.446,00

- Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya

Rp 174.278.767.841,00

- Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya

Rp 37.047.507.069,00

- Pendapatan Lainnya Rp 167.398.755.000,00

Jumlah Arus Masuk Kas Rp 2.169.804.503.881,00

5.1.14.1.2. Arus Keluar Kas Terdiri Dari :

- Pembayaran Pegawai Rp 1.009.252.000.724,00

- Pembayaran Barang Rp 575.993.092.744,00

- Pembayaran Hibah Rp 47.457.805.150,00

- Pembayaran Bantuan Sosial Rp 1.998.002.922,00

- Pembayaran Tak Terduga Rp 180.000.000,00

- Pembayaran Transfer Bagi Hasil Pajak Rp 44.224.776.159,00

- Pembayaran Transfer Bagi Hasil

pendapatan lainnya

Rp 4.438.632.981,00

115

- Pembayaran Transfer Bantuan Keuangan

ke Desa

Rp 266.938.755.000,00

- Pembayaran Transfer Bantuan Keuangan

Lainnya

Rp 1.220.474.122,00

Jumlah Arus Keluar Kas Rp 1.951.703.539.802,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 218.100.964.079,00

5.1.14.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Penurunan Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 31 Desember 2019 adalah

sebesar (Rp329.277.619.135,00) yang merupakan selisih antara Arus Masuk Kas

dengan Arus Keluar Kas sebagai berikut:

5.1.14.2.1. Arus Masuk Kas Terdiri Dari:

- Pendapatan dari Penjualan Hasil

Perikanan

Rp 37.940.966,00

- Hasil Penjualan Peralatan/Mesin yang

berasal dari penjualan kendaraan dinas

Rp 23.150.000,00

Jumlah Arus Masuk Kas

Rp 61.090.966,00

5.1.14.2.2. Arus Keluar Kas Terdiri Dari:

- Perolehan modal tanah Rp 9.714.095.515,00

- Perolehan modal peralatan dan mesin Rp 112.992.097.488,00

- Perolehan modal gedung dan bangunan Rp 87.680.019.087,00

- Perolehan modal jalan, irigasi dan

jaringan

Rp 93.917.571.047,00

- Perolehan modal aset tetap lainnya Rp 24.984.926.964,00

Jumlah Arus Keluar Kas Rp 329.288.710.101,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp (329.227.619.135,00)

5.1.14.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan periode 31 Desember 2019 adalah sebesar

(Rp5.361.122.260,00) yang diperoleh dari selisih antara Arus Masuk Kas dengan

Arus Keluar Kas sebagai berikut:

116


- Penerimaan kembali pinjaman kepada

perusahaan daerah

Rp -

Jumlah Arus Kas Masuk

Rp -

5.1.14.3.2. Arus Keluar Kas terdiri dari :

- Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri Rp 311.122.260,00

- Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Rp 5.050.000.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar Rp 5.361.122.260,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Rp (5.361.122.260,00)

5.1.14.4. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Arus Kas dari Aktivitas Transitoris periode 31 Desember 2019 adalah

(Rp169.238.393,00) yang diperoleh dari selisih antara Arus Masuk Kas dengan

Arus Keluar Kas sebagai berikut:


Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) terdiri dari :

- Uang Taspen Rp 29.660.219.480,00

- PPh Pasal 21 Rp 41.271.826.831,00

- PPh Pasal 22 Rp 2.442.547.297,00

- PPh Pasal 23 Rp 1.668.258.943,00

- PPh Pasal 4 (2) Rp 3.928.378.457,00

- PPN Rp 40.749.032.424,00

- Iuran Wajib Pegawai Rp 7.428.005.415,00

- Taperum Rp 686.040.000,00

- Utang PFK Lainnya Rp 2.522.104.072,00

- Utang Sewa Rumah

- Utang Beras

Rp

Rp

-

892.000,00

Jumlah Arus Masuk Kas Rp 130.357.304.919,00

5.1.14.4.2. Arus Keluar Kas Terdiri Dari:

Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) terdiri dari:

- Uang Taspen Rp 29.660.219.480,00

- PPh Pasal 21 Rp 41.284.505.988,00

- PPh Pasal 22 Rp 2.443.302.601,00

117

- PPh Pasal 23 Rp 1.674.634.530,00

- PPh Pasal 4 (2) Rp 3.928.378.457,00

- PPN Rp 40.753.116.369,00

- Iuran Wajib Pegawai Rp 7.428.005.415,00

- Taperum Rp 686.040.000,00

- Utang PFK Lainnya Rp 2.519.698.472,00

- Utang Sewa Rumah

- Utang Beras

Rp

Rp

-

892.000,00

- Koreksi SILPA Rp 147.750.000,00

Jumlah Arus Keluar Kas Rp 130.526.543.312,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris

Rp (169.238.393,00)

Keterangan :

Selisih Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) sebesar (Rp169.238.393,00) karena

adanya:

- Pembayaran Utang Pajak TA 2018 sebesar (Rp51.253.165,00) dengan

rincian :

a. Dinas Pendidikan sebesar (Rp50.827.023,00) sebagaimana lampiran

16.b.

b. Dinas Kesehatan pada Puskesmas Kiarapedes sebesar (Rp426.142,00)

dengan rincian :

PPh 22 Rp 18.173,00

PPN Rp407.969,00

- Koreksi SilPA tahun sebelumya sebesar (Rp147.750.000,00) merupakan

sisa kas yang berasal dari kegiatan Sinergitas Pengelolaan Keuangan

Daerah (Banprop 2018) yang disetor ke Kas Daerah Provinsi Jawa Barat

pada tanggal 3 Januari 2019.

- Adanya utang PFK tahun 2019 sebesar Rp4.505.633,00 pada Dinas

Kesehatan dengan rincian :

a. Puskesmas Sukatani PPh 22 sebesar Rp75.756,00

b. Puskesmas Campaka sebesar Rp3.765.225,00 terdiri dari :

PPh 21 Rp2.634.043,00

PPh 22 Rp 147.545,00

PPN Rp 983.637,00

118

c. Puskesmas Bungursari sebesar Rp664.652,00 terdiri dari :

PPh 22 Rp 3.879,00

PPN Rp 660.773,00

- Adanya utang PFK Tahun 2019 sebesar Rp25.259.139 pada Dinas

Pendidikan dengan rincian :

a. SDN 2 Sukajadi sebesar Rp1.723.300,00 terdiri dari :

PPh 23 Rp 96.000,00

PPN Rp1.627.300,00

b. SDN 1 Nagrikidul sebesar Rp5.894.650,00 terdiri dari :

PPh 23 Rp 993.700,00

PPN Rp 4.246.350,00

Perhitungan Fihak Ketiga Lainnya Rp654.600,00

c. SDN 1 Sukajaya PPN sebesar Rp30.000,00

d. SMPN 3 Purwakarta sebesar Rp17.611.189,00 terdiri dari :

PPh 23 Rp 350.200,00

PPN Rp 15.509.989,00

Perhitungan Fihak Ketiga Lainnya Rp1.751.000,00

5.1.14.5. Saldo Akhir Kas

Saldo Akhir kas per 31 Desember 2019 sebesar Rp38.740.129.144,00 dengan

rincian sebagai berikut:

- Saldo akhir kas di Kas Daerah Rp 17.587.753.927,00

- Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 54.751.819,00

- Saldo akhir kas dan setara kas di BLUD Rp 4.227.185.263,00

- Saldo Akhir kas dana JKN Rp 12.463.323.288,00

- Saldo Akhir kas dana BOS Rp 4.407.114.847,00

Saldo Akhir Kas per 31 Des 2019 Rp 38.740.129.144,00

5.1.15. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

a. Pelaksanaan fungsi Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) perangkat daerah

belum optimal, yang disebabkan tidak seragamnya tingkat pemahaman

terhadap penerapan akrual basis.

119

b. Kurang disiplinnya perangkat daerah menyampaikan laporan keuangan secara

berkala dan tepat waktu, karena keterbatasan SDM yang memahami proses

penyusunan laporan keuangan.

c. Dokumen pendukung laporan keuangan yang disampaikan perangkat daerah

belum lengkap/belum sesuai permintaan sehingga menghambat proses

penyusunan laporan keuangan.

d. Kurangnya pemahaman dalam pelaporan dana BOS, menyebabkan laporan

tersebut mengalami beberapa koreksi dan terlambat disampaikan.

e. SDM pengelola keuangan kurang menguasai aplikasi SIMDA Keuangan,

sehingga penggunaan SIMDA Keuangan belum optimal.

2. Solusi

a. Perlu dilakukan peningkatan kompetensi dan kemampuan dari para pejabat

pengelola keuangan daerah pada lingkup perangkat daerah maupun PPKD

melalui bimbingan teknis/kursus/latihan, sosialisasi dan Focus Group

Discussion (FGD).

b. Mengoptimalkan kapasitas SDM melalui evaluasi dengan cara pengarahan staf

dan rekon dengan perangkat daerah.

c. Bekerjasama dengan Tim BPKP Provinsi Jawa Barat yang bertindak sebagai

fasilitator dalam pendampingan Operator SIMDA/pengelola keuangan guna

memberikan pemahaman langkah kerja penyusunan Sistem dan Prosedur

Pelaporan Keuangan.

5.2. Pengungkapan atas Piutang, Pencatatan Aset dan Eks BKPD-BBO

1. Laporan keuangan yang dibuat sudah termasuk perhitungan piutang dari PT.

Sadang Terminal Square berdasarkan Laporan data pendapatan sewa PT STS

Januari sampai dengan Desember 2019. Hal tersebut dikarenakan PT. Sadang

Terminal Square belum menyerahkan Laporan Keuangan Tahun 2019 yang telah

diaudit.

2. Terhadap aset lainnya yang berasal dari Likuidasi Eks. BKPD-BBO belum dapat

diselesaikan, dikarenakan tidak adanya data yang akurat mengenai rincian tagihan

nasabah. Karena kami telah mengajukan surat kepada DPRD Kabupaten

Purwakarta No. 584.3/2030/DPKAD Tanggal 2 September 2013 Perihal usulan

persetujuan penghapusbukuan aset lainnya (Eks BKPD-BBO) pada Neraca Daerah,

120

dikarenakan jumlah piutang tersebut nilainya melebihi Rp5.000.000.000,00 (Lima

Milyar Rupiah), namun dalam perjalanannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor. 14 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penghapusan

Piutang Negara/Daerah, bahwa penghapusan piutang bisa dilakukan oleh

penanggung masing-masing dengan ketentuan :

a. Penanggung utang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikannya,

dan;

b. Barang jaminan tidak ada, telah dicairkan, tidak lagi mempunyai nilai ekonomis

atau bermasalah yang sulit diselesaikan.

Penghapusan secara bersyarat dan penghapusan secara mutlak hanya dapat

dilakukan setelah piutang Negara/Daerah diurus secara optimal oleh PUPN sesuai

dengan ketentuan Perundang-undangan di bidang pengurusan piutang negara. Saat

ini kami sedang merencanakan penghapusan ke Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL).

121

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI

NON KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

6.1. Tugas Pembantuan Tahun 2019

Pada tahun 2019 Kabupaten Purwakarta mendapat dana yang bersumber dari APBN,

yaitu DIPA Tugas Pembantuan dengan anggaran sebesar Rp26.234.141.000,00 dan

realisasi sebesar Rp26.221.740.000,00 atau 99,95%. Adapun Perangkat Daerah yang

mendapat DIPA Tugas Pembantuan sebagai berikut :

1. Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mendapat DIPA Tugas Pembantuan

Tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp1.294.141.000,00 dan realisasi sebesar

Rp1.281.740.000,00 atau 99,04%, yang direalisasikan dalam Program

Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga kerja melalui kegiatan Pengembangan

dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja.

2. Dinas Tata Ruang dan Pemukiman mendapat DIPA Tugas Pembantuan Tahun

2019 dengan anggaran sebesar Rp24.940.000.000,00 dan realisasi sebesar

Rp24.940.000.000,00 atau 100%, yang direalisasikan dalam Program

Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman.

6.2. Progress Validasi Piutang PBB

Validasi telah dilakukan secara global terhadap piutang PBB P2 Tahun 1994 s.d

Tahun 2008, kemudian akan dihapuskan. Adapun tahapan proses penghapusan

sebagai berikut :

Dasar Pelaksanaan :

1. Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2016 halaman 14 point 4 bahwa

ada koreksi piutang pada SIP-PBB sebesar Rp19.808.979.261,00 atau 1.346.234

SPPT dengan masa pajak Tahun 1994 s.d 2008, piutang tersebut seharusnya

sudah berstatus lunas karena merupakan piutang yang lampau, kemungkinan hal

ini disebabkan karena pada masa pengelolaan oleh KPP, pembayaran tahun-

tahun tersebut dilakukan melalui kolektor sehingga belum terinput ke dalam

SISMIOP, penghapusan tersebut hanya membekukan posisi SPPT tersebut pada

sistem sehingga apabila tahun-tahun kedepan terdapat kesalahan pembekuan

122

SPPT masih dapat ditarik kembali untuk disajikan sebagai piutang, saat ini angka

Rp19.808.979.261,00 tersebut sudah di koreksi, sehingga di SIP-PBB tinggal

menyesuaikan.

2. Temuan LHP Tahun 2017 BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat Pada

Kabupaten Purwakarta.

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2016 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.

5. Peraturan Bupati Kabupaten Purwakarta Nomr 47 Tahun 2018 tentang

Penghapusan Piutang Pajak Daerah.

6. Hasil Studi Banding dengan Kabupaten Garut yang pernah melaksanakan

Penghapusan Piutang limpahan KPP Pratama.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta

melaksanakan penghapusan piutang PBB-P2 limpahan dari KPP Pratama dengan

alur sebagai berikut :

No Tanggal Landasan Hukum

1. 3 Januari 2018 Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 47 Tahun

2018 Tentang Penghapusan Piutang Pajak Daerah

2. 22 Maret 2018 Keputusan Bupati Purwakarta Nomor : 973.05/Kep.436-Bapenda/2018 tanggal 22 Maret

2018 Tentang Pembentukan Tim Verifikasi Piutang

Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Serta Pajak Daerah Lainnya.

3. 04 April 2018 Surat Perintah Kepala Badan Melaksanakan Validasi

Data Piutang dan Melaksanakan Penagihan Piutang di Wilayah Purwakarta Nomor :

824/576/IV/Bapenda, dilampiri : Rekap data piutang yang akan dihapus per tahun

Rekap data piutang yang akan dihapus per

Kecamatan

Rekap data piutang yang akan dihapus per Desa

4. 02 Juli 2018 Laporan Hasil Penelitian Administrasi untuk PBB-P2

Nomor : 971.11/904.A/VII/Bapenda/ 2018 dilampiri: Surat penelitian setempat

Surat pernyataan kades

5. 09 Juli 2018 Berita Acara Penelitian Usulan Penghapusan Piutang

Pajak Nomor : 971.11/BA.952.A-Bapenda/2018

123

6. 18 Juli 2018 Keputusan Bupati Purwakarta Nomor :

973/Kep.544-Bapenda/2018 Tanggal 18 Juli 2018 Tentang Penghapusan Piutang Pajak Bumi Dan

Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Limpahan Dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Purwakarta

Penghapusan dilaksanakan dalam II tahap, hal tersebut dilakukan untuk

mengejar batas waktu pelaksanaan tindak lanjut BPK Perwakilan Jawa Barat

yaitu 60 hari setelah tanggal LHP BPK, perinciannya sebagai berikut :

Rincian Penghapusan piutang PBB pertahun

NO TAHUN SPPT JUMLAH

TAHAP PERTAMA

1 1994 3.197 Rp. 52.467.855

2 1995 16.505 Rp. 241.817.993

3 1996 49.480 Rp. 737.431.544

4 1997 59.944 Rp. 943.974.447

5 1998 68.816 Rp. 1.029.398.180

6 1999 89.206 Rp. 1.413.938.853

Jumlah 287.148 Rp. 4.419.028.872

TAHAP KEDUA

7 2000 162.986 Rp. 2.155.456.098

8 2001 181.715 Rp. 2.017.453.656

9 2002 196.048 Rp. 2.115.930.355

10 2003 123.011 Rp. 1.687.035.929

11 2004 126.885 Rp. 2.134.014.924

12 2005 77.097 Rp. 1.476.279.635

13 2006 79.556 Rp. 1.543.034.447

14 2007 92.156 Rp. 2.161.850.433

15 2008 19.632 Rp. 98.894.912

Jumlah 1.059.086 Rp. 15.389.950.389

TOTAL 1.346.234 Rp. 19.808.979.261

Validasi dan verifikasi data piutang dilaksanakan secara kolektif untuk

percepatan tindaklanjut Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun

Anggaran 2017 yang diberi waktu 60 hari sejak tanggal LHP untuk

melaksanakan validasi dan penghapusan piutang, oleh sebab itu bukti validasi

dan surat pernyataan hanya ditandatangani oleh Kepala Desa.

124

6.3 Penerimaan CSR pada Dinas Pendidikan

SD Negeri Wanakerta Kecamatan Bungursari Tahun 2018 - 2019 menerima bantuan

CSR dari PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk. berupa bantuan barang-barang

peralatan sekolah, sebagaimana rincian di bawah ini :

Tabel 6.1 Penerimaan Bantuan Uang/Barang dari Perusahaan Tahun 2019

NO SUMBER NAMA

BARANG JUMLAH

Harga / Unit TOTAL NOMOR BERITA ACARA

04 April 2018

1 PT. INDOPOLY Meja dan Kursi Siswa

20 400.000 8.000.000 073/S_Mgr/HR-GA/II/2020 tanggal 26 Feb 2020 Meja dan

kursi guru 1 800.000 800.000

Lemari Buku 1 2.200.000 2.200.000

Sub Total 11.000.000

25 September 2018



kursi guru 2 850.000 1.700.00

Lemari Buku guru

2 2.200.000 4.400.000


02 April 2019



kursi guru 1 850.000 850.000

Lemari Buku guru

1 2.200.000 2.200.000

Kursi Futura Kantor guru

8 328.000 2.624.000

Sub Total 9.774.000

30 Oktober 2019



kursi guru 2 850.000 1.700.000

Lemari Buku guru

2 2.200.000 4.400.000

Rak buku kanto r guru

2 2.500.000 5.000.000


Grand Total 50.424.000

125

BAB VII

PENUTUP

Sebagai penutup Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Purwakarta Tahun Anggaran 2019, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Neraca Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019, ikhtisar realisasinya adalah

sebagai berikut :

a. Jumlah Aset Rp 2.718.473.769.472,00

b. Jumlah Kewajiban Rp 91.346.336.916,00

c. Jumlah Ekuitas Dana Rp 2.627.127.432.556,00

2. Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019, ikhtisar

realisasinya adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan

1) Pendapatan Asli Daerah Rp 420.353.733.502,00

2) Pendapatan Transfer Rp 1.466.082.804.899,00

3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Rp 283.429.056.446,00

Jumlah Pendapatan Rp 2.169.865.594.847,00

b. Belanja

1) Belanja Operasi

a) Belanja Pegawai Rp 1.009.252.000.724,00

b) Belanja Barang Rp 575.993.092.744,00

c) Belanja Hibah Rp 47.457.805.150,00

d) Belanja Bantuan Sosial Rp 1.998.002.922,00

Jumlah Belanja Operasi Rp 1.634.700.901.540,00

2) Belanja Modal

a) Belanja Tanah Rp 9.714.095.515,00

b) Belanja Peralatan dan Mesin Rp 112.992.097.488,00

c) Belanja Gedung dan Bangunan Rp 87.680.019.087,00

d) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 93.917.571.047,00

e) Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 24.984.926.964,00

Jumlah Belanja Modal Rp 329.288.710.101,00

126

3) Belanja Tidak Terduga Rp 180.000.000,00

4) Transfer

a) Transfer Bagi Hasil Pendapatan Rp 48.663.409.140,00

b) Transfer Bantuan Keuangan Rp 268.159.229.122,00

Jumlah Transfer Rp 316.822.638.262,00

Jumlah Belanja dan Transfer Rp 2.280.992.249.903,00

Defisit Rp (111.126.655.056,00)

c. Pembiayaan

1) Penerimaan Pembiayaan

Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SiLPA)

Rp 155.198.141.688,00

Jumlah Penerimaan Pembiayaan Rp 155.198.141.688,00

2) PengeluaranPembiayaan

Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah

Daerah

Rp 5.050.000.000,00

Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri Rp 311.122.260,00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Rp 5.361.122.260,00

Pembiayaan Netto Rp 149.837.019.428,00

d. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Rp 38.710.364.372,00

Berjalan

3. Saldo anggaran lebih awal tahun 2019 Rp155.345.891.688,00 dan saldo anggaran

lebih akhir tahun 2019 Rp38.710.364.372,00.

4. Laporan Operasional Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019, ikhtisar

realisasinya sebagai berikut :

a. Pendapatan

1) Pendapatan Asli Daerah Rp 421.648.578.332,00

2) Pendapatan Transfer Rp 1.498.461.643.844,00

3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 291.767.076.364,00

Jumlah Pendapatan Rp 2.211.877.298.540,00

b. Beban

1) Beban Operasi

- Beban Pegawai Rp 991.446.600.084,00

127

- Beban Barang dan Jasa Rp 589.787.648.171,00

- Beban Hibah Rp 42.570.835.611,00

- Beban Bantuan Sosial

- Beban Penyusutan

- Beban Penyisihan Piutang

- Beban Lain-lain

Rp

Rp

Rp

Rp

1.998.002.922,00

192.366.787.262,00

54.255.845.197,00

2.544.887.987,00

Jumlah Beban Operasi Rp 1.874.970.607.234,00

2) Beban Transfer

- Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Rp 26.626.571.390,00

- Beban Transfer Bantuan Keuangan ke

Pemerintah Lainnya

Rp 1.463.706.848,00

- Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa Rp 266.938.755.000,00

- Beban Transfer Keuangan Lainnya Rp 1.220.474.122,00

Jumlah Beban Transfer Rp 296.249.507.360,00

Jumlah Beban Rp 2.171.220.114.594,00

Surplus/Defisit dari Operasi Rp 40.657.183.946,00

Surplus/Defisit dari kegiatan Non Operasi Rp -

Pos Luar Biasa Rp (180.000.000,00)

Surplus/Defisit LO Rp 40.477.183.946,00

5. Arus Kas Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019, ikhtisar realisasinya adalah

sebagai berikut:

a. Saldo awal Kas per 1 Januari Tahun 2019 Rp 155.397.144.853,00

b. Arus kas dari aktivitas operasi Rp 218.100.964.079,00

c. Arus kas dari aktivitas investasi Rp (329.227.619.135,00)

d. Arus kas dari aktivitas pendanaan Rp (5.361.122.260,00)

e. Arus kas dari aktivitas transitoris Rp (169.238.393,00)

f. Kas Akhir per 31 Desember 2019 Rp 38.740.129.144,00

6. Laporan Perubahan Ekuitas Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2019, ikhtisar

realisasinya adalah sebagai berikut:

a. Ekuitas Awal Rp 2.628.855.500.328,00

b. SURPLUS/DEFISIT LO Rp 40.477.183.946,00

c. Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan Rp -

mendasar

new bab i pendahuluan · 2020. 10. 21. · nomor 65 tahun 2014 tentang bagan akun standar. laporan...

Documents