neuron adalah unit paling dasar dari sistem saraf

3
Neuron adalah unit paling dasar dari sistem saraf. Neuron dan sel yang dapat dirangsang lainnya, dapat menghasilkan potensial aksi saat mereka menerima stimulasi listrik maupun kimia. Potensial aksi timbul ketika membrane yang sensitive terhadap perubahan voltase mengkatifkan kanal natrium. Meningkatnya permeabilitas natrium mengakibatkan depolarisasi membrane. Peristiwa ini diikuti oleh repolarisasi ketika permeabilitas natrium menurun dan permeabilitas kalium meningkat. Dari awal potensial aksi hingga kembali ke potensial membrane istirahat, neuron tidak dapat memproduksi potensial aksi lainnya. Periode ini dinamakan periode refraksi yang dapat dibagi ke dalam dua fase. Awalnya ada periode refraksi penuh, yang tidak bias menginisiasi potensial aksi ke 2. Periode ini diikuti oleh periode refraksi relative, ketika stimulasi dengan intensitas lebih besar dapat mengakibatkan respon. Potensial aksi akan menyebar sepanjang akson. Saat potensial aksi mencapai ujung dari axon, neurotransmitter akan dilepaskan menuju sinaps. Untuk mengukur potensial aksi darisebuah axon membutuhkan perangkat yang sangat special. Anda akan menggunakan saraf siatik yang sudah terisolasi dari katak, yang mengandung ribuan axon. ini termasuk saraf aferen (sensorik) dan saraf eferen (motorik dan otonom). Sebuah akson memiliki diameter, mielinisasi, exitability, ambang batas dan kecepatan konduksi yang bervariasi. penting untuk tidak melupakan bahwa tegangan ambang yang diperlukan untuk menghasilkan potensial aksi mencerminkan diameter akson. Akson berdiameter besar dirangsang pada tegangan yang lebih rendah dari akson diameter yang lebih kecil. Sehingga CAP yang didapat pada tiap tingkatan tegangan merepresentasikan jumlah keseluruhan potensial aksi dari akson yang terangsang. Saat tegangan stimulus meningkat, semakin banyak akson akan terangsang sampai akhirnya semua akson di saraf terangsang. Sehingga besarnya CAP akan meningkat sejalan dengan meningkatnya stimulus. Setelah titik itu (respon maksimal), rangsangan supramaximal tidak akan berpengaruh lebih lanjut pada besarnya CAP. Juga, karena akson dari diameter yang berbeda memiliki kecepatan konduksi yang berbeda, karena semakin banyak akson terangsang bentuk CAP akan berubah.

Upload: jolly-gara-sirait

Post on 24-Jan-2016

236 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asas

TRANSCRIPT

Page 1: Neuron Adalah Unit Paling Dasar Dari Sistem Saraf

Neuron adalah unit paling dasar dari sistem saraf. Neuron dan sel yang dapat dirangsang lainnya, dapat menghasilkan potensial aksi saat mereka menerima stimulasi listrik maupun kimia. Potensial aksi timbul ketika membrane yang sensitive terhadap perubahan voltase mengkatifkan kanal natrium. Meningkatnya permeabilitas natrium mengakibatkan depolarisasi membrane. Peristiwa ini diikuti oleh repolarisasi ketika permeabilitas natrium menurun dan permeabilitas kalium meningkat. Dari awal potensial aksi hingga kembali ke potensial membrane istirahat, neuron tidak dapat memproduksi potensial aksi lainnya. Periode ini dinamakan periode refraksi yang dapat dibagi ke dalam dua fase. Awalnya ada periode refraksi penuh, yang tidak bias menginisiasi potensial aksi ke 2. Periode ini diikuti oleh periode refraksi relative, ketika stimulasi dengan intensitas lebih besar dapat mengakibatkan respon.

Potensial aksi akan menyebar sepanjang akson. Saat potensial aksi mencapai ujung dari axon, neurotransmitter akan dilepaskan menuju sinaps.

Untuk mengukur potensial aksi darisebuah axon membutuhkan perangkat yang sangat special. Anda akan menggunakan saraf siatik yang sudah terisolasi dari katak, yang mengandung ribuan axon.

ini termasuk saraf aferen (sensorik) dan saraf eferen (motorik dan otonom). Sebuah akson memiliki diameter, mielinisasi, exitability, ambang batas dan kecepatan konduksi yang bervariasi.

penting untuk tidak melupakan bahwa tegangan ambang yang diperlukan untuk menghasilkan potensial aksi mencerminkan diameter akson. Akson berdiameter besar dirangsang pada tegangan yang lebih rendah dari akson diameter yang lebih kecil. Sehingga CAP yang didapat pada tiap tingkatan tegangan merepresentasikan jumlah keseluruhan potensial aksi dari akson yang terangsang. Saat tegangan stimulus meningkat, semakin banyak akson akan terangsang sampai akhirnya semua akson di saraf terangsang. Sehingga besarnya CAP akan meningkat sejalan dengan meningkatnya stimulus. Setelah titik itu (respon maksimal), rangsangan supramaximal tidak akan berpengaruh lebih lanjut pada besarnya CAP. Juga, karena akson dari diameter yang berbeda memiliki kecepatan konduksi yang berbeda, karena semakin banyak akson terangsang bentuk CAP akan berubah.

Perlu diketahui bahwa CAP timbul dari stimulasi ekstraseluler saraf dan dicatat oleh elektroda ekstraseluler. Bentuk CAP tidak terkait dengan gambaran klasik yang anda lihat dari potensial aksi saraf tunggal direkam menggunakan elektroda intrasel. apa yang anda rekam di sini adalah perbedaan potensial antara dua elektroda ekstraseluler. Dengan tidak adanya stimulus, tidak ada perbedaan dan kita memiliki rekaman awal. bersama stimulus, gelombang depolarisasi melewati saraf. Saat gelombang ini mencapai elektroda kedua, elektroda yang sekarang menjadi lebih negatif daripada elektroda yang lebih proksimal dan hasil ini dalam defleksi negatif dalam perekaman.

Pemeriksaan CAP tidak hanya untuk pembelajaran tentang fisiologi saraf. Secara klinis, CAP digunakan untuk mengetahui lesi atau penyakit yang ada terjadi di sistem saraf tepi milik pasien

Page 2: Neuron Adalah Unit Paling Dasar Dari Sistem Saraf

1. Bagaimana CAP berbeda dari potensial aksi tunggal ?2. Potensial aksi dikatakan sebagai respon “sekaligus atau tidak sama sekali”. Mengapa saraf siatik

pada katak memberikan respon yang bertingkat ?3. Apa yang dibutuhkan oleh sebuah tegangan terkecil untuk menghasilkan CAP terbesar

(maksimal) ?4. Dalam latihan ini, anda meneliti efek dari meningkatkan intensitas stimulus pada saraf. Apa

parameter stimulus lainnya dapat mempengaruhi kecenderungan saraf untuk menghasilkan CAP?

5. Jelaskan perbedaan antara periode refraktori relatif dan mutlak !6. Jelaskan secara singkat peristiwa selular yang bertanggung jawab untuk periode refrakter!7. Berdasarkan perhitungan Anda untuk kecepatan konduksi CAP, berapa waktu yang dibutuhkan

oleh CAP untuk berjalan sepanjang saraf siatik? Asumsikan panjang saraf siatik adalah 10 cm