neraca massa
DESCRIPTION
Neraca massaTRANSCRIPT
III-144
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
LA.1 PERHITUNGAN NERACA MASSA
Basis perhitungan = 1 jam operasi
Satuan operasi = kg/jam
Waktu operasi per tahun = 330 hari
Kapasitas produksi = 25.000 ton/tahun
Bahan baku = Sorbitol (C6H14O6)
Asam Oleat (C18H34O2)
Asam p-Toluensulfonik
Kapasitas produksi sorbitan monooleat dalam 1 jam operasi :
= jam24
hari1
hari330
tahun1
ton1
kg101
tahun1
ton102 34
×××
××
= 2525,25 kg/jam
Komposisi produk yang diinginkan :
Kemurnian Produk : 99%
Sorbitan monooleat : kg/jam 99,2499kg/jam25,2525%99 =×
Impurities (zat-zat pengotor) yang terkandung dalam produk :
Air : kg/jam 75,24kg/jam25,2525%98,0 =×
Sorbitol : kg/jam 0,51 kg/jam25,2525%0,02 =×
Perhitungan neraca massa yang dilakukan adalah alur mundur.
LA-1
III-145
1. FILTER PRESS (H-330)
Filter press (H-330) digunakan untuk memisahkan karbon aktif dari
produk. Pemisahan ini dapat dilakukan karena karbon aktif sebagai padatan
tertahan diakibatkan molekul-molekul karbon aktif tidak dapat melewati saringan
di dalam filter press. Sedangkan produk yang berbentuk cairan dapat melewatinya
(Coulson dan Richardson, 2005).
sorbitan monooleat 19 21 asam p-toluensulfonik air asam p-toluensulfonik sorbitol sorbitol karbon aktif karbon aktif 20 sorbitan monooleat air sorbitol Neraca massa total
F19 = F21 + F20
Neraca massa komponen
Sorbitan monooleat
Sorbitan monooleat di dalam filter press (H-330), tidak mengalami
perubahan massa, sehingga massanya tetap. Adapun neraca massanya sebagai
berikut :
F19 sorbitan monooleat = F20 sorbitan monooleat
F19 sorbitan monooleat = 2499,99 kg/jam
Sorbitol
Untuk sorbitol, massanya mengalami perubahan. Hal ini disebabkan
sebagian massa sorbitol terserap oleh karbon aktif, dimana penyerapan yang
terjadi sebesar 65 % (Stockburger, 1981). Adapun neraca massanya sebagai
berikut :
F19 sorbitol = F21 sorbitol + F20 sorbitol
dimana, F20 sorbitol = 35 % x F19 sorbitol = 0,51 kg/jam
H-330
III-146
sehingga, F19 sorbitol = kg/jam 46,10,35
0,51
% 35
F20
sorbitol ==
maka, F21 sorbitol = 1,46 kg/jam – 0,51 kg/jam = 0,95 kg/jam
Asam p-toluensulfonik
Untuk asam p-toluensulfonik, neraca massanya mengalami perubahan. Hal
ini disebabkan asam p-toluensulfonik terserap seluruhnya oleh karbon aktif.
Penyerapan ini dapat terjadi karena molekul-molekul asam p-toluensulfonik yang
mudah terserap oleh karbon aktif akibar dai pengaruh pH asam p-toluensulfonik
yang rendah, dimana semakin rendah pH semakin besar penyerapan yang terjadi
(http://aryafatta.wordpress.com, 2010). Adapun neraca massanya sebagai berikut :
20
oniktoluensulf-p asam
21
oniktoluensulf-p asam
19
oniktoluensulf-p asam FFF +=
dimana, F20 asam p-toluensulfonik = 0 kg/jam
sehingga didapat persamaan baru yaitu :
21
oniktoluensulf-p asam
19
oniktoluensulf-p asam FF = ... (1)
Dengan mensubstitusikan nilai F19 asam p-toluensulfonik dari persamaan (2),
maka didapat :
kg/jam 0,58F21
oniktoluensulf-p asam =
Asam-asam lemak
Setelah dari tangki pencampur (M-310), asam-asam lemak mengalami perubahan
massa, dimana asam-asam lemak tersebut terserap sebanyak 98% oleh karbon
aktif. Hal ini disebabkan zat organik (asam-asam lemak) dapat terserap dengan
baik oleh karbon aktif (Kirk dan Othmer, 1998), sehingga neraca massanya
menjadi :
kg/jam 32,94100
98 F21
miristat asam ×= = 32,28 kg/jam
kg/jam 32,28 -kg/jam 32,94 F20
miristat asam = = 0,66 kg/jam
kg/jam 35,26100
98F21
palmitat asam ×= = 25,82 kg/jam
kg/jam 25,82- kg/jam 35,26F21
palmitat asam = = 0,53 kg/jam
III-147
kg/jam 19,77100
98F21
stearat asam ×= = 19,38 kg/jam
kg/jam 19,38 - kg/jam 19,77F20
stearat asam = = 0,39 kg/jam
kg/jam 183,52100
98F21
linoleat asam ×= = 179,85 kg/jam
kg/jam 179,85 - kg/jam 183,52F21
linoleat asam = = 3,67 kg/jam
Air
Untuk air, massanya tidak mengalami perubahan. Maka neraca massanya
sebagai berikut :
F19 air = F20 air
F20 air = 24,75 kg/jam
Karbon aktif
Karbon aktif di dalam filter press (H-330) berhasil dipisahkan dari produk
sebesar 100% dari jumlah karbon aktif yang masuk (Perry, 2008). Adapun jumlah
karbon aktif yang masuk sebanyak 10 % dari jumlah produk, sehingga neraca
massanya sebagai berikut :
F19 karbon aktif = F21 karbon aktif
Dimana, F19 karbon aktif = 10 % (2525,25 kg/jam) = 252,53 kg/jam
jadi, F19 karbon aktif = 50,51 kg/jam
2. TANGKI PENCAMPUR (M-310)
Tangki pencampur (M-310) digunakan untuk mencampurkan karbon aktif
dengan produk, yang terlebih dahulu didinginkan dengan cooler (E-242).
Pencampuran ini dilakukan untuk mendapatkan produk dengan warna kuning
terang (Stocburger, 1981).
Sorbitan monooleat Sorbitan monooleat Air 17 Air Sorbitol Sorbitol Asam p-toluensulfonik 19 Asam p-toluensulfonik Karbon aktif 18 Karbon aktif
M-310
III-148
Pada tangki pencampur (M-310) tidak terjadi perubahan massa, sehingga
neraca massa tetap.
Neraca massa total
F17 + F18 = F19
Neraca massa komponen
Sorbitan monooleat
kg/jam 99,2499FF 19
monooleatsorbitan
17
monooleatsorbitan ==
Sorbitol
kg/jam 46,1FF 19
sorbitol
17
sorbitol ==
Asam p-toluensulfonik
19
oniktoluensulf-p asam
17
oniktoluensulf-p asam FF = … (2)
Dari persamaan (3), didapat nilai F17 asam p-toluensulfonik adalah 0,58 kg/jam,
sehingga :
kg/jam 58,0F19
oniktoluensulf-p asam =
Asam-asam lemak
Di dalam tangki pencampur (M-310), asam-asam lemak tidak mengalami
perubahan massa, sehingga neraca massanya tetap :
kg/jam 32,94 F16
miristat asam =
kg/jam 35,26F16
palmitat asam =
kg/jam 19,77F16
stearat asam =
kg/jam 183,52F16
linoleat asam =
Air
kg/jam 75,24FF 19
air
17
air ==
III-149
Karbon aktif
kg/jam 50,51 FF 19
aktifkarbon
18
aktifkarbon ==
3. EVAPORATOR (V-240)
Evaporator (V-240) digunakan untuk mengurangi kandungan air di dalam
produk pada alur 14 dengan cara menguapkan air tersebut.
Sorbitan monooleat 14 15 Air Air Sorbitol Asam p-toluensulfonik
16 Sorbitan monooleat Air Sorbitol Asam p-toluensulfonik
Neraca massa total
F14 = F15 + F16
Neraca massa komponen
Sorbitan monooleat
Sorbitan monooleat di dalam evaporator tidak mengalami perubahan
massa, sehingga massanya tetap. Adapun neraca massanya :
kg/jam 99,2499FF 16
monooleatsorbitan
14
monooleatsorbitan ==
Sorbitol
Sorbitol di dalam evaporator tidak mengalami perubahan massa, sehingga
massanya tetap. Adapun neraca massanya :
kg/jam 1,46 FF 16
sorbitol
14
sorbitol ==
Asam p-toluensulfonik
Dari persamaan (4), didapat nilai F18 asam p-toluensulfonik adalah 0,58
kg/jam, sehingga :
V-240
III-150
16
oniktoluensulf-p asam
14
oniktoluensulf-p asam FF = … (3)
kg/jam 58,0F16
oniktoluensulf-p asam =
Asam-asam lemak
Di dalam evaporator, sebanyak 20% dari asam-asam lemak teruapkan, sehingga
neraca massanya menjadi :
kg/jam 18,41100
20F15
miristat asam ×= = 8,24 kg/jam,
kg/jam 32,94 kg/jam 8,24 -kg/jam 18,41F16
miristat asam ==
kg/jam 94,32100
20F15
palmitat asam ×= = 6,59 kg/jam
kg/jam 35,26 kg/jam 6,59 - kg/jam 94,32F16
palmitat asam ==
kg/jam 71,24100
20F15
stearat asam ×= = 4,94 kg/jam
kg/jam 19,77 kg/jam 4,94 - kg/jam 24,71F16
stearat asam ==
kg/jam 5,230100
20F15
linoleat asam ×= = 47,06 kg/jam
kg/jam 183,52 kg/jam 06,47 - kg/jam 58,230F16
linoleat asam ==
Air
Di dalam evaporator, air pada produk di alur 14 diasumsikan dapat
diuapkan sebesar 70,06 % dari jumlah total air yang terkandung pada produk pada
alur 14. Adapun neraca massanya adalah :
16
air
15
air
14
air FFF +=
dimana, ( )15
air
14
air
15
air x FF = , dan kg/jam 19,5F16
air =
Sehingga, ( ) 16
air
15
air
14
air
14
air Fx FF +=
( ) kg/jam 19,50, FF 14
air
14
air +=
( ) kg/jam 19,50,7006-1F14
air =
kg/jam 65,13 F14
air =
Maka, ( ) kg/jam 63,450,7006 kg/jam 65,13F15
air ==
III-151
4. DEKANTER CENTRIFUGE (H-220)
Produk dari alur 11, dialirkan ke heater (E-212) untuk memanfaatkan
panasnya. Lalu didinginkan di dalam cooler (E-223) sebelum dialirkan ke dalam
dekanter centrifuge (H-220). Di dalam dekanter centrifuge (H-220) terjadi
pemisahan antara sorbitan monooleat dengan asam p-toluensulfonik dan beberapa
pengotor lainnya seperti air dan sorbitol sisa. Pemisahan ini dapat dilakukan
karena adanya perbedaan densitas masing-masing zat, dimana zat dengan densitas
ringan akan terpisah ke aliran 12, sedangkan zat dengan densitas berat akan
terpisah ke aliran 13 (Coulson dan Richardson, 2005).
Sorbitan monooleat 11 12 Sorbitan monooleat Air Sorbitol Air Asam p-toluensulfonik Sorbitol
Asam p-toluensulfonik 13
Sorbitan monooleat Air Sorbitol Asam p-toluensulfonik
Adapun efisiensi dari dekanter yang digunakan adalah 98 %.
Neraca massa total
F11 = F12 + F13
Neraca massa komponen
Sorbitan monooleat
Sorbitan monooleat dalam dekanter akan terpisah sebagai zat dengan
densitas ringan. Hasil pemisahan ini sebesar 98 % dari jumlah sorbitan monooleat
pada alur 11. Adapun neraca massanya adalah :
13
monooleatsorbitan
12
monooleatsorbitan
11
monooleatsorbitan FFF +=
dimana, ( )11
monooleatsorbitan
12
monooleatsorbitan F % 98F =
F11 sorbitan monooleat = kg/jam 01,255198,0
99,2499
0,98
F12
monooleatsorbitan ==
H-240
III-152
Sehingga, F13 sorbitan monooleat = 2551,01 kg/jam – 2499,99 kg/jam
= 51,02 kg/jam
Sorbitol
Sorbitol dalam dekanter akan terpisah sebagai zat dengan densitas berat.
Hasil pemisahan ini sebesar 98 % dari jumlah sorbitol pada alur 11. Adapun
neraca massanya adalah :
13
sorbitol
12
sorbitol
11
sorbitol FFF +=
dimana, ( )11
sorbitol
12
sorbitol F 02,0F =
F11 sorbitol = kg/jam 7302,0
1,46
0,02
F12
sorbitol ==
Sehingga, F13 sorbitol = 73 kg/jam – 1,46 kg/jam
= 71,54 kg/jam
Asam-asam lemak
kg/jam 02,42100
98F12
miristat asam ×= = 41,18 kg/jam,
kg/jam 0,84 kg/jam 41,18 -kg/jam 02,42F13
miristat asam ==
kg/jam 61,33100
98F12
palmitat asam ×= = 32,94 kg/jam
kg/jam 67,0 kg/jam 32,94 - kg/jam 61,33F13
palmitat asam ==
kg/jam 21,25100
98F12
stearat asam ×= = 24,71 kg/jam
kg/jam 0,5 kg/jam 24,71 - kg/jam 21,25F13
stearat asam ==
kg/jam 29,235100
98F12
linoleat asam ×= = 230,58 kg/jam
kg/jam 4,71 kg/jam 58,230 - kg/jam 29,235F13
linoleat asam ==
Asam p-toluensulfonik
III-153
Asam p-toluensulfonik dalam dekanter akan terpisah sebagai zat dengan
densitas berat. Hasil pemisahan ini sebesar 98 % dari jumlah asam p-toluen
sulfonik pada alur 10. Adapun neraca massanya adalah :
13
oniktoluensulf-p asam
12
oniktoluensulf-p asam
11
oniktoluensulf-p asam FFF += ….(4)
dimana, ( )11
oniktoluensulf-p asam
12
oniktoluensulf-p asam F 02,0F = … (5)
dengan mensubstitusikan nilai F11 asam p-toluensulfonik dari persamaan (6) ke
dalam persamaan (5) maka dapat diketahui nilai F12 asam p-toluensulfonik, yaitu :
( ) kg/jam 0,58 kg/jam 28,92 02,0F12
oniktoluensulf-p asam ==
Sehingga, F13 asam p-toluensulfonik = 28,92 kg/jam – 0,58 kg/jam
= 28,34 kg/jam
Air
Air dalam dekanter akan terpisah sebagai zat dengan densitas ringan. Hasil
pemisahan ini sebesar 98 % dari jumlah air pada alur 11. Adapun neraca
massanya adalah :
13
air
12
air
11
air FFF +=
dimana, ( )11
air
12
air F % 98F =
F11 air = kg/jam 46,6698,0
65,13
0,98
F12
air ==
Sehingga F13 air = 66,46 kg/jam – 65,13 kg/jam
= 1,33 kg/jam
5. REAKTOR (R-210)
III-154
Larutan sorbitol dan asam p-toluensulfonik yang telah dipanaskan sampai
temperatur 1600C dimasukkan ke dalam reaktor bersamaan dengan larutan asam
oleat yang telah terlebih dahulu dipanaskan sampai 1600C dengan tekanan operasi
sebesar 0,3 atm. Di dalam reaktor, konversi yang dihasilkan dari reaksi yang
terjadi adalah 100 % terhadap asam oleat (sebagai reaktan pembatas)
(Sabtyawiraji dan Budiman, 2007).
Air 8 Sorbitol Sorbitol Air 5 Air Asam p-toluen Asam p-toluen Sulfonik 9 sulfonik 7 Asam oleat Asam oleat Sorbitan monooleat
Reaksi yang terjadi
C18H34O2 + C6H14O6 C24H44O6 + 2H2O
Dimana koefisien stoikimetri dari reaksi diatas adalah sebagai berikut
2 ,1 ,1 ,1 airmonooleat sorbitansorbitololeat asam +=+=−=−= σσσσ
Neraca massa total
F5 + F7 = F8 + F9
Neraca massa komponen
Sorbitan monooleat
Untuk sorbitan monooleat, maka neraca massanya adalah sebagai berikut :
rNN masuk
monooleatsorbitan
keluar
monooleatsorbitan σ+= ,
Dimana, kmol/jam 95,5kg/kmol 61,428
kg/jam 2551,01N keluar
monooleatsorbitan ==
(r) 10kmol/jam 5,95 +=
Sehingga didapat nilai kmol/jam 5,95r =
Asam oleat
R-210
Xasam oleat = 100 %
III-155
Untuk asam oleat, neraca massanya adalah sebagai berikut :
rNN masuk
oleat asam
keluar
oleat asam σ+=
kmol/jam 5,95 kmol/jam 5,95 (-1) - kmol/jam 0 N masuk
oleat asam ==
kg/jam 1680,64 kg/kmol 282,46kmol/jam5,95Fmasuk
oleat asam =×= , dimana asam oleat
yang digunakan memiliki konsentrasi sebesar 80%, sehingga :
kg/jam 64,1680 kg/jam 64,1680100
20Fmasuk
oleat asam +×= = 2016,77 kg/jam
dimana 20% sisanya terdiri dari asam miristat sebesar 2,5%, asam palmitat
sebesar 2%, stearat sebesar 1,5%, dan linoleat sebesar 14 %. Maka didapat
konsentrasi masing-masing asam-asam lemak tersebut yaitu (www.ioioleo.com) :
kg/jam 64,1680100
5,2Fmasuk
miristat asam ×= = 42,02 kg/jam
kg/jam 64,1680100
2Fmasuk
palmitat asam ×= = 33,61 kg/jam
kg/jam 64,1680100
5,1Fmasuk
stearat asam ×= = 25,21 kg/jam
kg/jam 64,1680100
14Fmasuk
linoleat asam ×= = 235,29 kg/jam
Untuk menjaga bahan baku asam oleat dari proses oksidasi, maka ditambahkan
gas nitrogen ke dalam tangki bahan baku. Adapun perhitungannya adalah :
Kandungan Udara dalam tangki bahan baku sebesar 20% dari volume total tangki,
sehingga :
Volume asam oleat =ρ
m= hari 10jam 24
kg/m 1137
kg 2016,773
×× = 425,7 m3
Volume tangki = (1 + 0,2) x 425,7 m3 = 510,84 m3
Volume udara = 510,84 – 425,7 = 85,14 m3
Dimana kandungan oksigen dalam udara sebesar 20,049 % (Funny mitho
blogspot.com, diunduh tanggal 23 juni 2011).
Volume Oksigen = 85,14 m3 udara x 20,049 % oksigen
= 17,07 m3
F Oksigen = 17,07 x densitas oksigen,
dimana densitas oksigen = 1304,64 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
III-156
F Oksigen = 17,07 m3 x 1304,64 kg/m3 = 22.270,21 kg/10 hari
= 92,79 kg/jam
Maka untuk menghilangkan oksigen sebanyak 92,79 kg/jam maka perlu
ditambahkan gas nitrogen sebanyak jumlah oksigen yang terdapat dalam tangki
bahan baku asam oleat.
Sorbitol
Untuk sorbitol, neraca massanya sebagai berikut :
rNN masuk
sorbitol
keluar
sorbitol σ+= ,
Dimana, kmol/jam 40,0kg/kmol 17,182
kg/jam 73N keluar
sorbitol ==
kmol/jam 6,35 kmol/jam 5,95 (-1)- kmol/jam 0,40Nmasuk
sorbitol ==
kg/jam 1156,78 kg/kmol 182,17kmol/jam6,35Fmasuk
sorbitol =×=
Asam p-toluensulfonik
Untuk asam p-toluensulfonik, neraca massanya tidak mengalami
perubahan karena asam p-toluensulfonik hanya sebagai katalis dalam reaksi yang
terjadi. Adapun neraca massanya :
9
oniktoluensulf-p asam
5
oniktoluensulf-p asam FF =
Karena jumlah asam p-toluensulfonik yang ditambahkan sebesar 2,5 % dari
jumlah sorbitol yang masuk (Sabtyawiraji dan Budiman, 2007), maka :
( )5
sorbitol
5
oniktoluensulf-p asam F % 2,5F = ,
Sehingga didapat persamaan baru yaitu :
( ) 9
oniktoluensulf-p asam
5
sorbitol FF % 2,5 = … (6)
Dari persamaan (6) diatas, maka dapat diketahui jumlah asam p-toluensulfonik
yang digunakan yaitu :
( ) 9
oniktoluensulf-p asam
5
sorbitol FF % 2,5 =
( ) 9
oniktoluensulf-p asamFkg/jam 1156,78 % 2,5 =
kg/jam 28,92 F9
oniktoluensulf-p asam =
kg/jam 92,28FF 9
oniktoluensulf-p asam
5
oniktoluensulf-p asam ==
III-157
Air
Untuk air, neraca massanya terbagi atas air yang menguap dan air yang
terkandung dalam produk.
F9 air kg/jam 66,46 produk) dalam(air =
Sedangkan air yang menguap adalah
F5 + F7 = F8 + F9, dimana F8 = total air yang menguap
Sehingga, F8 = ( F5 + F7 ) - F9
kg/jam 2719,39 -kg/jam 1680,64) 1185,70 ( F8 +=
kg/jam 95,146 )(F menguap yangair 8 =
Untuk neraca massa dalam sistem reaksi, dapat dihitung dengan
menentukan terlebih dahulu reaktan pembatas dalam reaksi yang terjadi
(Reklaitis, 1983).
Reaktan pembatas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
sσ−
=masuk
sN r (Reklaitis, 1983)
Maka didapat r dari masing-masing reaktan, yaitu
oleat asam
masuk
oleat asamN r
σ−= ;
sorbitol
masuk
sorbitolN r
σ−= ….. (a)
Dimana N masuk masing-masing reaktan adalah
kg/kmol 46,282
F N
masuk
oleat asammasuk
oleat asam = ; kg/kmol 17,182
F N
masuk
sorbitolmasuk
sorbitol =
kmol/jam 5,95 kg/kmol 46,282
kg/jam 64,1680
kg/kmol 46,282
F N
masuk
oleat asammasuk
oleat asam ===
kmol/jam 6,35 kg/kmol 17,182
kg/jam 78,1156
kg/kmol 17,182
F N
masuk
sorbitolmasuk
sorbitol ===
Lalu substitusikan harga N masuk masing-masing reaktan ke dalam persamaan (a)
kmol/jam 95,5)1(
kmol/jam 5,95 r oleat asam =
−−=
kmol/jam 35,6)1(
kmol/jam 6,35 rsorbitol =
−−=
III-158
Reaktan pembatas ditentukan berdasarkan jumlah mol reaktan yang paling kecil,
sehingga dapat disimpulkan bahwa asam oleat merupakan reaktan pembatas
dalam reaksi ini karena jumlah molnya paling kecil dibandingkan sorbitol.
Kemudian setelah diketahui reaktan pembatasnya, selanjutnya ditentukan
konversi reaksinya, dengan menggunakan rumus :
oleat asam
oleat asam
masuk
oleat asam X N r
σ−= (Reklaitis,1983)
Maka didapat, 15,9488 )1(
5,9488 X =
−−=
Konversi yang didapat adalah 100% terhadap reaktan pembatas yaitu asam oleat.
6. TANGKI PENCAMPUR (M-140)
Pada tangki pencampur (M-140) larutan sorbitol (70% sorbitol dan
30% air) dan asam p-toluensulfonik dicampurkan sampai homogen pada
temperatur 300C (Stockburger, 1981).
Air 3
Sorbitol 70 % Air 30 % 1 Sorbitol
4 Air 2 Asam Asam p-toluensulfonik p-toluensulfonik Adapun neraca massa pada tangki pencampur (M-140), yaitu :
Neraca massa total
F1 + F2 + F3 = F4
dimana : F4 = 1185,70 kg/jam
Neraca massa komponen
Sorbitol
Pada pencampuran di tangki pencampur (M-140) tidak ada terjadi reaksi,
sehingga
F1 sorbitol = F4 sorbitol
Dimana, F4 sorbitol = 0,7 x (F4 – (F3 + F2)) kg/jam
M-140
III-159
F4 sorbitol = 0,7 x (1185,70 – (53,36 + 28,92)) kg/jam
F4 sorbitol = 0,7 x 1103,42 kg/jam = 772,39 kg/jam
Sehingga, F1 sorbitol = F4 sorbitol = 772,39 kg/jam
Air
Pada pencampuran di tangki pencampur (M-140) tidak ada terjadi reaksi,
sehingga
F1 air + F3 air = F4 air
dimana air pada alur 3 diasumsikan sebesar 4,5 % dari F4. Hal ini didasarkan pada
perbandingan fraksi massa antara asam p-toluensulfonik dengan air sebesar 0,67
(www.wikipedia.org, 2010), sehingga :
F3 air = 0,045 x 1185,70 kg/jam = 53,36 kg/jam
Sedangkan air pada alur 1 diasumsikan sebesar 30% dari jumlah total sorbitol
pada alur 1, sehingga :
F1 = (1185,70– (53,36 + 28,92)) kg/jam
= 1103,42 kg/jam
Maka, F1 air = 0,3 x F1 = 0,3 x 1103,42 kg/jam = 331,03 kg/jam
Sehingga didapat F1 air sebesar 331,03 kg/jam
Asam p-toluensulfonik
Untuk asam p-toluensulfonik, neraca massanya adalah
F3 asam p-toluensulfonik = F4 asam p-toluensulfonik
F3 asam p-toluensulfonik = 28,92 kg/jam
III-160
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Dasar Perhitungan = 1 jam operasi
Suhu Referensi = 25 oC (298 oK)
Satuan Perhitungan = kiloJoule (kJ)
LB.1 Kapasitas Panas (Cp)
1. Asam oleat (BM = 282,46 g/mol)
( ) COOHCH-CHCH)(CHCH72723 = … (Ketaren, 1986)
Untuk menghitung Cp asam oleat, maka digunakan metode Chueh dan
Swanson (Lyman, dkk. 1982), dimana kontribusi gugus dan persamaan yang
digunakan dapat dilihat pada tabel LB.1 sebagai berikut :
Tabel LB.1 Nilai ∆E untuk estimasi Cp Asam Oleat
Gugus ∆E (kJ/kmol.K)
−3CH-
-CH=
−2CH-
-COOH-
36,82
21,34
30,38
79,91
(Sumber : Lyman, dkk. 1982)
Cp =∑=
∆n
i 1
ii E.N … (Lyman, 1982)
Cp asam oleat = ( −3CH- ) + 2(-CH=) + 14( −2CH- )+ (-COOH-)
= 36,82 + 2 (21,34) + 14 (30,38) + (79,91)
= 584,73 kJ/kmol.K
LB-1
III-161
2. Sorbitol (BM = 182,17 g/mol)
Anhidrasi
…( Poedjiadi, 1994) … (Kirk dan Othmer, 1998)
(Sorbitol) (Anhidrat Sorbitol)
Untuk menghitung Cp anhidrat sorbitol, maka digunakan metode Chueh dan
Swanson (Lyman, dkk. 1982), dimana kontribusi gugus dan persamaan yang
digunakan dapat dilihat pada tabel LB.2 sebagai berikut :
Tabel LB.2 Nilai ∆E untuk estimasi Cp Anhidrat Sorbitol
(Lyman, dkk. 1982)
Gugus ∆E (kJ/kmol.K)
−2CH- (in a ring)
CH (in a ring) -OH
CH
-O-
−2CH-
25,94
18,41
44,77
20,92
35,15
30,38
(Sumber : Lyman dkk, 1982)
Cp =∑=
∆n
i 1
ii E.N … (Lyman, 1982)
Cp Anhidrat Sorbitol = ( −2CH- ) + ( CH ) + 4(-OH-) + ( −2CH- (in a ring)) +
3( CH (in a ring)) + (-O-)
= (30,38) + (20,92) + 4(44,77) + 25,94 + 3(18,41) + 35,15
= 346,7 kJ/kmol.K
H2C
HCOH
HOCH
HC
HCOH
H2COH
O
CH2OH
HCOH
HOCH
HCOH
HCOH
CH2OH
III-162
3. Sorbitan monooleat (BM = 428,61 g/mol)
…..(www.wikipedia.org, 2010)
Untuk menghitung Cp sorbitan monooleat, maka digunakan metode Chueh
dan Swanson (Lyman dkk, 1982), dimana kontribusi gugus dan persamaan
yang digunakan dapat dilihat pada tabel LB.3 sebagai berikut :
Tabel LB.3 Nilai ∆E untuk estimasi Cp Sorbitan Monooleat
Gugus ∆E (kJ/kmol.K)
−2CH- (in a ring)
CH (in a ring)
−2CH-
CH -OH- -O-
−3CH-
-CH=
-COO-
25,94
18,41
30,38
20,92
44,77
35,15
36,82
21,34
60,67
(Sumber : Lyman, dkk. 1982)
Cp =∑=
∆n
i 1
ii E.N …(Lyman, 1982)
Cp Sorbitan monooleat = 15( −2CH- ) + ( CH ) + 3(-OH-)
+ ( −2CH- (in a ring)) + 3( CH (in a ring)) + (-O-)
+ ( −3CH- ) + 2 (-CH=) + ( -COO-)
H2C
HCOH
HOCH
HC
HCOH
H2C
O
O C
O
(CH2)7 CH CH (CH2)7 CH3
III-163
= 15(30,38) + (20,92) + 3(44,77) + (25,94) + 3(18,41) +
(35,15) + (36,82) + 2(21,34) + (60,67)
= 769,51 kJ/kmol.K
4. Asam p-Toluensulfonik (BM = 172,20 g/mol)
CH3
S
O
OOH
….. (Perry dkk, 1999)
Untuk menghitung Cp asam p-toluensulfonik yang berupa padatan dapat
menggunakan metode Hurst dan Harrison, dimana kontribusi elemen atom dan
persamaan yang digunakan dapat dilihat pada tabel LB.4 sebagai berikut :
Cp =∑=
∆n
i 1
ii E.N … (Perry dkk, 1999)
Asam p-Toluensulfonik (CH3C6H4SO3H)
Sehingga Cp Asam p-Toluensulfonik, dapat dihitung :
Tabel LB.4 Nilai ∆E untuk estimasi Cp Asam p-Toluensulfonik
Elemen atom ∆E (kJ/kmol.K)
C
H
S
O
10,89
7,56
5,54
13,42
(Sumber : Perry, dkk. 1999)
Cp Asam p-Toluensulfonik = 7 (∆C) + 8 (∆H) + ∆S + 3 (∆O)
= 7 (10,89) + 8 (7,56) + 5,54 + 3 (13,42)
= 182,51 kJ/kmol.K
5. Air (BM = 18 g/mol)
Cpl H2O = 7,986 + 4,633.10-4T + 1,403.10-6T2 + (-6,579.10-10T3) +
9,795.10-14T4
Cpl H2O = 18,296 + 4,7211.10-1T + (-1,339.10-3T2) +1,314.10-6T3
(Reklaitis, 1983)
III-164
LB.2 Panas Pembentukan ( 0
fH∆ )
Untuk menghitung panas pembentukan ( 0
fH∆ ) dapat menggunakan
metode Joback dan energi ikatan reaktan, dimana kontribusi gugus dan persamaan
yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut :
0
fH∆ = 68,29 + ∑=
∆n
i 1
i
0
fi )H.(N … (Perry dkk, 1999)
Tabel LB.5 Nilai Gugus Untuk Estimasi 0
fH∆
Gugus 0
fH∆ (kJ/kmol)
−3CH-
-CH=
−2CH-
-COOH-
−2CH- (in a ring)
CH (in a ring) -OH-
CH -O- (in a ring) -COO- -S- =O -CH= (ring increments)
C (ring increments)
-76,45.103
37,97.103
-20,64.103
-426,72.103
-26,80.103
8,67.103
-208,04.103
29,89.103
-138,16.103
-337,92.103
41,87.103
-247,61.103
2,09.103
46,43.103
(Sumber : Perry dkk, 1999)
III-165
1. Asam Oleat
( ) COOHCH-CHCH)(CHCH72723 =
0
fH∆ asam oleat = 68,29 + ( −3CH- ) + 2(-CH=) + 14( −2CH- ) + (-COOH-)
= 68,29 + (-76,45.103) + 2(37,97.103) + 14(-20,64.103)
+ (-426,72.103)
= -716.121,71 kJ/kmol
2. Sorbitol
Anhidrasi
Sorbitol Anhidrat Sorbitol
0
fH∆ Anhidrat Sorbitol = 68,29 + ( −2CH- ) + ( CH ) + 4(-OH-)
+ ( −2CH- (in a ring)) + 3( CH (in a ring)) + (-O-)
= 68,29 + (-20,64.103) + 29,89.103 + 4(-208,04.103)
+ (-26,80.103) + 3(8,67.103) + (-138,16.103)
= -961.791,71 kJ/kmol
3. Asam p-Toluensulfonik
CH3
S
O
OOH
0
fH∆ APT = {68,29 + ( −3CH- ) + (-S-) + 2 (=O) + (-OH-) +
4(-CH= (ring increments)) + 2( C (ring increments)}
= 68,29 + (-76,45.103) + 41,87.103 + 2(-247,61.103)
+ (-208,04.103) + 4(2,09.103) + 2(46,43.103)
= -636.552 kJ/kmol
H2C
HCOH
HOCH
HC
HCOH
H2COH
O
CH2OH
HCOH
HOCH
HCOH
HCOH
CH2OH
III-166
4. Sorbitan monooleat
0
fH∆ Sorbitan monooleat = 68,29 + 15( −2CH- ) + ( CH ) + 3(-OH-)
+ ( −2CH- (in a ring)) + 3( CH (in a ring)) + (-O-)
+ ( −3CH- ) + 2 (-CH=) + ( -COO-)
= 68,29 + 15(-20,64.103) + 29,89.103 + 3(-208,04.103)
+ (-26,80.103) + 3(8,67.103) + (-138,16.103)
+ (-76,45.103) + 2(37,97.103) + (-337,92.103)
= -1.381.141,17 kJ/kmol
5. Air
0
fH∆ air = -241.835 kJ/kmol (Reklaitis, 1983)
LB.3 Neraca Panas
Persamaan-persamaan termodinamika yang digunakan dalam perhitungan
neraca energi atau panas ini adalah sebagai berikut :
• Panas Masuk dan Keluar
∫°=
==T
C25T
dT Cp. .n H Q … (Smith dkk, 2005)
• Panas Penguapan
H .n Q vl= … (Smith dkk, 2005)
Steam yang digunakan adalah saturated steam pada suhu 182ºC dan
tekanan 10,5 bar (10,36 atm) dan Hvl (panas laten steam) = 2005,9 kJ/kg
(Reklaitis, 1983). Air pendingin yang digunakan dalam pabrik ini merupakan air
H2C
HCOH
HOCH
HC
HCOH
H2C
O
O C
O
(CH2)7 CH CH (CH2)7 CH3
III-167
yang memiliki suhu 10ºC (283 K) dan selanjutnya keluar pada suhu 28ºC (301 K)
dengan tekanan 1 atm.
H(100C) = ∫K 283
K 298
2 dT . OH Cp
( ) ( ) ( )
( )446
333
22
2982834
10.314,1
2982833
10.336,1298283
2
0,472 298-283 296,18
−+
−−−+=
−
−
= -274,44 + (-2056,74) - (-1691,56)+ (-483,52) = -1123,14 kJ/kmol
H(100C) = - 62,397 kJ/kg
H(280C) = ∫K 301
K 298
2 dT . OH Cp
( ) ( ) ( )
( )446
333
22
2983014
10.314,1
2983013
10.336,1298301
2
0,472 298-301 296,18
−+
−−−+=
−
−
= 54,888 + 424,092 – 359,52 + 105,91
H(280C) = 225,37 kJ/kmol = 12,52 kJ/kg
1. Tangki Pencampur 1 (M-140)
Didalam Tangki Pencampur 1 (M-140), larutan Sorbitol (Sorbitol-Air)
dicampur dengan Asam p-Toluensulfonik pada suhu 30ºC (303 K). Dari proses
pencampuran ini dihasilkan panas yang disebut panas pelarutan. Kemudian
M-140
Sorbitol
AirAsam p-Toluensulfonik
Sorbitol
Air
Asam p-Toluensulfonik
Air Proses
Steam
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
Kondensat
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
III-168
didapat produk hasil pencampur berupa larutan sorbitol dan asam p-toluensulfonik
dengan suhu 30ºC (303 K).
Perhitungan neraca panas pada Tangki Pencampur 1 (E-142)
a. Panas yang masuk (Qmasuk) ke dalam Tangki Pencampur 1 (M-140) pada suhu
30ºC (303 K).
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
1. Sorbitol dan air (Larutan Sorbitol)
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 772,39−××
Q sorbitol = 7349,94 kJ/jam
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
dimana Cp air 250C = 18,296 + 4,7211.10-1(298) + (-1,339.10-3(2982))
+ 1,314.10-6(2983)
Cp air 250C = 74,85 kJ/kmol.K (Reklaitis, 1983)
Q air = K)298303(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 384,39 −××
Q air = 7992,04 kJ/jam
Q Larutan Sorbitol = Q sorbitol + Q air = 15.341,98 kJ/jam
2. Asam p-Toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
Q APT = K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
Q APT = 153,26 kJ/jam
Total panas masuk pada M-140 adalah
Q masuk = (15341,98 kJ/jam + 153,26 kJ/jam) = 15.495,24 kJ/jam
III-169
b. Panas yang keluar (Qkeluar) dari Tangki Pencampur 1 (M-140) pada suhu 30ºC
(303 K)
1. Sorbitol dan air (Larutan Sorbitol)
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 772,39−××
Q sorbitol = 7349,94 kJ/jam
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
dimana Cp air 250C = 18,296 + 4,7211.10-1(298) + (-1,339.10-3(2982))
+ 1,314.10-6(2983)
Cp air 250C = 74,85 kJ/kmol.K (Reklaitis, 1983)
Q air = K)298303(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 384,39 −××
Q air = 7992,04 kJ/jam
Q Larutan Sorbitol = Q sorbitol + Q air = 15.341,98 kJ/jam
2. Asam p-Toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
Q APT = K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
Q APT = 153,26 kJ/jam
Total panas keluar pada M-140 adalah
Q keluar = (15341,98 kJ/jam + 153,26 kJ/jam) = 15.495,24 kJ/jam
c. Panas Pelarutan
∆Hsolution = ∆Hmixing / x1 …(1) (Smith dkk, 2005)
Dimana ∆Hmixing = H – Σ xiHi …(2) (Smith dkk, 2005)
Dari Bab III tabel 3.6, diketahui :
Fair untuk melarutkan asam p-toluensulfonik sebanyak 28,92 kg/jam adalah
53,36 kg/jam.
III-170
Mol air =kg/kmol 18
kg/jam 53,56 = 2,96 Mol APT =
kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 = 0,17
1. Hair = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
Hair = K)298303(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 53,56 −××
Hair = 1109,44 kJ/jam
2. HAPT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
HAPT = K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
HAPT = 153,26 kJ/jam
2. xAPT =Air mol APT mol
APT mol
+=
2,96 0,17
0,17
+= 0,05
xair = 1-xAPT = 1-0,05 = 0,95
Maka, ∆Hmix = ( ) ( )[ ]kJ/jam 44,110995,0kJ/jam 153,260,05 -kJ/jam 1109,44 +
∆Hmix = 47,809 kJ/jam
∆Hsolution = ∆Hmixing / x1 = 47,809 kJ/jam / 0,05 = 956,18 kJ/jam
d. Panas yang diserap
(Qserap) = Qkeluar – Qmasuk + ∆Hsolution
= 15.495,24 kJ/jam – 15.495,24 kJ/jam + 956,18 kJ/jam
= 956,18 kJ/jam
e. Jumlah steam yang dibutuhkan (m)
Jumlah steam yang dibutuhkan, m = Qserap /λ
Dimana λ (panas laten steam) pada T =182ºC ; P = 10,5 bar = 2005,9 kJ/kg
yang diperoleh dari tabel steam. (Reklaitis, 1983)
Sehingga, m = 956,18 kJ/jam / 2005,9 kJ/kg
= 0,48 kg/jam
III-171
2. Heat Exchanger 1 (Heater 1 (E-142))
Didalam heater 1 (E-142), bahan baku dengan suhu 30ºC (303 K),
dipanaskan sampai 160ºC (433 K).
Perhitungan neraca panas pada heater 1 (E-142)
a. Panas yang masuk (Qin) ke dalam heater 1 (E-142) pada suhu 30ºC (303 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
1. Sorbitol dan air (Larutan Sorbitol)
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 772,39−××
Q sorbitol = 7349,94 kJ/jam
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
dimana Cp air 250C = 18,296 + 4,7211.10-1(298) + (-1,339.10-3(2982))
+ 1,314.10-6(2983)
Cp air 250C = 74,85 kJ/kmol.K (Reklaitis, 1983)
= K)298303(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 384,39 −××
Q air = 7992,04 kJ/jam
Q Larutan Sorbitol = Q sorbitol + Q air = 15.341,98 kJ/jam
E-142
Sorbitol
Air
Asam p-Toluensulfonik
T= 30ºC
Sorbitol
Air
Asam p-Toluensulfonik
T= 160ºC
Steam
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
Kondensat
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
4 5
III-172
2. Asam p-Toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
Q APT = K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
Q APT = 153,26 kJ/jam
Total panas masuk pada E-142 adalah
Q masuk = (15.341,98 kJ/jam + 153,26 kJ/jam) + panas pelarutan
= (15.341,98 kJ/jam + 153,26 kJ/jam) + 956,18 kJ/jam
= 16.451,42 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qout) dari heater 1 (E-142) pada suhu 160ºC (433 K)
1. Sorbitol dan air (Larutan Sorbitol)
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298433(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 772,39−××
Q sorbitol = 198.448,31 kJ/jam
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
= K)298433(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 384,39 −××
Q air = 215.785,16 kJ/jam
Q Larutan Sorbitol = Q sorbitol + Q air = 414.233,47 kJ/jam
2. Asam p-Toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
Q APT = K)298433(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
Q APT = 4137,95 kJ/jam
Total panas keluar pada E-142 adalah
Q keluar = (414.233,47 kJ/jam + 4137.95 kJ/jam) = 418.371,42 kJ/jam
III-173
c. Panas yang diserap
(Qserap) = Qkeluar – Qmasuk
= 418.371,42 kJ/jam – 16.451,42 kJ/jam = 401.920 kJ/jam
d. Jumlah steam yang dibutuhkan (m)
Jumlah steam yang dibutuhkan, m = Qserap /λ
Dimana λ (panas laten steam) pada T =182ºC ; P = 10,5 bar = 2005,9 kJ/kg
yang diperoleh dari tabel steam. (Reklaitis, 1983)
Sehingga, m = 401.920 kJ/jam / 2005,9 kJ/kg
= 200,37 kg/jam
3. Heat Exchanger 2 (Heater 2 (E-122))
Fungsi : Untuk memanaskan asam oleat dari suhu 30ºC menjadi 160 ºC
sebelum direaksikan ke dalam reaktor (M-210)
Perhitungan neraca panas pada heater 2 (E-122)
a. Panas yang masuk (Qin) ke dalam heater 2 (E-122) pada suhu 30ºC (303 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
Asam oleat
Q asam oleat = ∆TCpBM
Foleat asam
oleat asam
oleat asam ××
= K)298303(kJ/kmol.K 584,73kg/kmol 282,46
kg/jam 1680,64−××
Q asam oleat = 17.395,75 kJ/jam
E-122
Asam oleat
T= 30ºC
Asam oleat
T= 160ºC
Steam
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
Kondensat
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
6 7
III-174
Total panas masuk pada E-122 adalah
Q masuk = 17.395,75 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qout) dari heater 2 (E-122) pada suhu 160ºC (433 K)
Asam oleat
Q asam oleat = ∆TCpBM
Foleat asam
oleat asam
oleat asam ××
= K)298433(kJ/kmol.K 584,73kg/kmol 282,46
kg/jam 1680,64−××
Q asam oleat = 469.685,21 kJ/jam
Total panas keluar pada E-122 adalah Q keluar = 469.685,21 kJ/jam
c. Panas yang diserap
(Qserap) = Qkeluar – Qmasuk
= 469.685,21 kJ/jam - 17.395,75 kJ/jam = 452.289,46 kJ/jam
d. Jumlah steam yang dibutuhkan (m)
Jumlah steam yang dibutuhkan, m = Qserap /λ
Dimana λ (panas laten steam) pada T =182ºC ; P = 10,5 bar = 2005,9 kJ/kg
yang diperoleh dari tabel steam. (Reklaitis, 1983)
Sehingga, m = 452.289,46 kJ/jam / 2005,9 kJ/kg
= 225,48 kg/jam
III-175
4. Reaktor (R-210)
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara asam oleat
dengan sorbitol untuk menghasilkan sorbitan monooleat.
Reaksi yang terjadi
C18H34O2 + C6H14O6 C24H44O6 + 2H2O
Dimana koefisien stoikimetri dari reaksi diatas adalah sebagai berikut
2 ,1 ,1 ,1 airmonooleat sorbitansorbitololeat asam +=+=−=−= σσσσ
Perhitungan neraca panas pada Reaktor (M-210)
a. Panas yang masuk (Qin) ke dalam Reaktor (M-210) pada suhu 160ºC (433 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
1. Sorbitol dan air (Larutan Sorbitol)
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298433(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 772,39−××
Q sorbitol = 198.448,31 kJ/jam
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ××
= K)298433(kJ/kmol.K 74,85kg/kmol 18
kg/jam 384,39 −××
Q air = 215.785,16 kJ/jam
9
8Steam ejector
M-210
5 7
Larutan sorbitol (Sorbitol ; Air)
Asam p-Toluensulfonik
T= 160ºC
Asam oleat
T= 160ºC
Steam
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
Sorbitol
Air
Asam p-Toluensulfonik
Sorbitan monooleat
T= 160ºC
Air
T= 160ºC
Air Pendingin
T= 10ºC
Air Pendingin Bekas
T= 28ºC
R-210
III-176
Q Larutan Sorbitol = Q sorbitol + Q air = 414.233,47 kJ/jam
2. Asam p-Toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
Q APT = K)298433(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92 −××
Q APT = 4137,95 kJ/jam
5. Asam oleat
Q asam oleat = ∆TCpBM
Foleat asam
oleat asam
oleat asam ××
= K)298433(kJ/kmol.K 584,73kg/kmol 282,46
kg/jam 1680,64−××
= 469.685,21 kJ/jam
Total panas masuk pada M-210 adalah
Q masuk = 414.233,47 + 4137,95 + 469.685,21 = 888.056,63 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qout) dari reaktor (M-210) pada suhu 160ºC (433 K)
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298433(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2551,01−××
= 618.298,08 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
∆Hvl H2O = 40.656,2 kJ/kmol (Reklaitis, 1983)
Q air pada alur 8 = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298433(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 146,95+−××
= 414.406,08 kJ/jam
III-177
Q air pada alur 9 = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298433(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 66,46+−××
= 187.420,40 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298433(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 73−××
= 18.755,71 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298433(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92−××
= 4137,95 kJ/jam
Total panas keluar pada M-210 adalah
Q keluar = 618.298,08 + 414.406,08 + 187.420,40 + 18.755,71 + 4137,95
=1.243.018,22 kJ/jam
c. ∆Hr (433 K = 1600C)
C18H34O2 + C6H14O6 C24H44O6 + 2H2O
∆Hr (433 K = 1600C) = ∆Hr (298 K = 250C) +
∑ ∫∑ ∫ +433
298
tantan
433
298
reakreakprodukproduk CpCp σσ …(1)
Dimana, ∆Hr (298 K) = ∆H0f produk - ∆H0f reaktan….(2)
= ∆H0f sorbitan monooleat + 2(∆H0f air) – (∆H0f asam oleat +∆H0f sorbitol)
= (-1.381.141,71 + 2(-241.835)) - (-716.121,71 + (-961.791,71))
∆Hr (298 K) = -186.898,58 kJ/kmol
∆Hr(433 K) = -186.898,58+ ∫433
298
monooleatsorbitan dT Cp + 2[ dT Cp433
298
air∫ + ∆Hvl H2O]
III-178
- dT Cp433
298
oleatt asam∫ - ∫433
298
sorbitol dT Cp
= -186.898,58 + 103.883,85 + 2(50.760,95) – 78.938,55
– 46.804,50
∆Hr(433 K) = -107.235,88 kJ/kmol
d. dQ/dt
dQ/dt = (r . ∆Hr (433 K)) + Qout – Q in (Reklaitis, 1983)
dimana r = 5,95 kmol/jam (diperoleh dari Lampiran A)
sehingga, dQ/dt = 5,95 (-107.235,88) + 1.243.018,22 - 888.056,63
dQ/dt = -283.091,90 kJ/jam (melepaskan panas)
Oleh karena itu dibutuhkan air pendingin (m) sebagai sistem penerima panas
yang dilepaskan oleh reaksi di dalam reaktor (M-210).
Q air pendingin = -(dQ/dt)
= -(-283.091,90 kJ/jam)
= 283.091,90 kJ/jam
Jumlah air pendingin yang dibutuhkan, m = Qair pendingin /(H(301 K) – H(283 K))
Sehingga, m = 283.091,90 kJ/jam / (12,52 kJ/kg -(-62,397 kJ/kg))
= 3778,74 kg/jam
III-179
5. Heat Exchanger 3 (Economizer (E-223))
Didalam heater 3 (E-223), produk dari alur 12 dipanaskan terlebih dahulu
sebelum dialirkan ke dalam evaporator (V-240) dengan memanfaatkan panas dari
produk pada alur 9.
Perhitungan neraca panas pada heater 3 (E-223)
a. Panas yang masuk (Qmasuk) ke dalam heater 3 (E-223) pada suhu 30ºC (303 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari Bab III tabel 3.4
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298303(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
= 22.441,93 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
Q air = ( )∆TCpBM
Fair
air
air ××
= ( )[ ]K)298303(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 65,13−××
= 1354,16 kJ/jam
14
E-223
12
Sorbitan monooleat
Sorbitol
Asam p-toluensulfonik
Air
T= 30oCSorbitan monooleat
Sorbitol
Asam p-toluensulfonik
Air
T= 148oC
Sorbitan monooleat
Sorbitol
Asam p-toluensulfonik
Air
T= 90oC
9
10
Sorbitan monooleat
Sorbitol
Asam p-toluensulfonik
Air
T= 160oC
III-180
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 13,89 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
= 3,07 kJ/jam
Total panas masuk pada E-223 adalah
Q masuk = 22.441,93 + 1354,16 + 13,89 + 3,07
= 23.813,05 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qkeluar) dari heater 3 (E-223) pada suhu 90ºC (363 K)
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298363(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
= 291.745,12 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
Q air = ( )∆TCpBM
Fair
air
air ××
= ( )[ ]K)298363(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 65,13−××
= 17.604,10 kJ/jam
III-181
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298363(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 180,61 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298363(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
= 39,96 kJ/jam
Total panas keluar pada E-223 adalah
Q keluar = 291.745,12 + 17.604,10 + 180,61 + 39,96 = 309.569,79 kJ/jam
c. Panas yang diserap
(Qserap) = (Qkeluar – Qmasuk)
= (309.569,79 kJ/jam - 23.813,05 kJ/jam) = 285.756,74 kJ/jam
d. Jumlah produk dari alur 9 yang dibutuhkan untuk pemanasan (m)
Sehingga, m = 285.756,74 kJ/jam / (Cp Produk ∆T)
m = 285.756,74 kJ/jam/ x 8,919986 kJ/kg.K (433 K- 421 K)
m = 2669,63 kg/jam
III-182
6. Heat Exchanger 4 (Cooler 1 (E-212)
Fungsi :Untuk mendinginkan produk dari suhu 148ºC menjadi 30ºC
sebelum dipisahkan di dalam decanter centrifuge (H-220).
Perhitungan neraca panas pada cooler 1 (E-212)
a. Panas yang masuk (Qin) ke dalam cooler 1 (E-212) pada suhu 148ºC (421 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298421(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2551,01−××
= 563.338,25 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
Q air = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298421(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 66,46+−××
= 184.104,35 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298421(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 73−××
E-212
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 148ºC
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 30ºC
Air Pendingin
T= 10ºC
Air pendingin bekas
T= 28ºC
10 11
III-183
Q sorbitol = 17.088,54 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298421(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92−××
= 3770,14 kJ/jam
Total panas masuk pada E-212 adalah
Q masuk = 563.338,25 + 184.104,35 + 17.088,54 + 3770,14
= 768.301,28 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qkeluar) dari cooler 1 (E-212) pada suhu 30ºC (303 K)
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298303(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2551,01−××
= 22.899,93 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
= K)298303(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 66,46−×× = 1381,80 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 73−××
= 694,66 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
III-184
= K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 28,92−××
= 153,26 kJ/jam
Total panas keluar (Qkeluar) pada E-212 adalah
Q keluar = 22.899,93 + 1381,80 + 694,66 + 153,26 = 25.129,65 kJ/jam
c. Panas yang dilepas
(Qlepas) = -(Qout - Qin)
= -(25.129,65 kJ/jam – 768.301,28 kJ/jam) = 743.171,63 kJ/jam
d. Jumlah air pendingin yang dibutuhkan (m)
Jumlah air pendingin yang dibutuhkan, m = Qair pendingin/(H(301 K)– H(283 K))
Sehingga, m = 743.171,63 kJ/jam / (12,52 kJ/kg -(-62,397 kJ/kg))
= 9919,93 kg/jam
7. Evaporator (V-240)
Fungsi :Untuk menguapkan sebagian air dalam produk sorbitan monooleat
Perhitungan neraca panas pada Evaporator (V-240)
a. Panas yang masuk (Qmasuk) ke dalam evaporator (E-240) pada suhu 90ºC
(363 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari Bab III tabel 3.3
16
V-240
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 110ºC
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 90ºC
1415
Air
T= 110ºC
Steam
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
Kondensat
T= 182ºC ; P= 10,5 bar
III-185
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298363(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
= 291.745,12 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
= K)298363(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 65,13−××
= 17.604.10 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298363(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 180,61 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298363(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
= 39,96 kJ/jam
Total panas masuk pada V-240 adalah
Q masuk = 291.745,12 + 17.604,10 + 180,61 + 39,96 = 309.569,79 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qout) dari evaporator (E-212) pada suhu 110ºC (383 K)
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298383(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
III-186
= 381.512,85 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
Q air pada alur 13 = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298383(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 40,38+−××
= 105.478,06 kJ/jam
Q air pada alur 14 = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298383(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 24,75+−××
= 64.650,37 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298383(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 236,18 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298383(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
= 52,25 kJ/jam
Total panas keluar pada V-240 adalah
Q keluar = 381.512,85 + 105.478,06 + 64.650,37 + 236,18 +52,25
= 551.929,71 kJ/jam
III-187
c. Panas yang diserap
(Qserap) = (Qkeluar – Qmasuk)
= (551.929,71 kJ/jam – 309.569,79 kJ/jam) = 242.359,92 kJ/jam
d. Jumlah steam yang dibutuhkan (m)
Jumlah steam yang dibutuhkan, m = Qserap /λ
Dimana λ (panas laten steam) pada T =182ºC ; P = 10,5 bar = 2005,9 kJ/kg
yang diperoleh dari tabel steam. (Reklaitis, 1983)
Sehingga, m = 242.359,92 kJ/jam / 2005,9 kJ/kg = 120,82 kg/jam
8. Heat Exchanger 5 (Cooler 2 (E-242))
Fungsi :Untuk mendinginkan produk dari suhu 110ºC menjadi 30ºC
Perhitungan neraca panas pada cooler 2 (E-242)
a. Panas yang masuk (Qin) ke dalam cooler 2 (E-242) pada suhu 110ºC (383 K)
Untuk harga laju alir (F) diperoleh dari lampiran A
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298383(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
= 381.512,85 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
Q air = ( )( ) O)H Hvl( ∆TCpBM
F2air
air
air ∆+××
E-242
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 110ºC
Sorbitan monooleat
Air
Sorbitol
Asam p-Toluensulfonik
T= 30ºC
16 17
Air Pendingin
T= 10ºC
Air pendingin bekas
T= 28ºC
III-188
= ( )[ ]kJ/kmol 40.656,2 K)298383(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 24,75+−××
= 64.650,37 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
= K)298383(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 236,18 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298383(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
= 52,25 kJ/jam
Total panas masuk pada E-212 adalah
Q masuk = 381.512,85 + 64.650,37 + 236,18 + 52,25 = 446.451,65 kJ/jam
b. Panas yang keluar (Qout) dari cooler 2 (E-212) pada suhu 30ºC (303 K)
1. Sorbitan monooleat
Q sorbitan monooleat = ∆TCpBM
Fmonooleatsorbitan
monooleatsorbitan
monooleatsorbitan ××
= K)298303(kJ/kmol.K 769,51kg/kmol 428,61
kg/jam 2499,99−××
= 22.441,93 kJ/jam
2. Air
Q air = ∆TCpBM
Fair
air
air ×× ;
= K)298303(kJ/kmol.K 85,74kg/kmol 18
kg/jam 24,75−×× = 514,59 kJ/jam
3. Sorbitol
Q sorbitol = ∆TCpBM
Fsorbitol
sorbitol
sorbitol ××
III-189
= K)298303(kJ/kmol.K 346,7kg/kmol 182,17
kg/jam 1,46−××
= 13,89 kJ/jam
4. Asam P-toluensulfonik (APT)
Q APT = ∆TCpBM
FAPT
APT
APT ××
= K)298303(kJ/kmol.K 182,51kg/kmol 172,20
kg/jam 0,58−××
Q APT = 3,07 kJ/jam
Total panas keluar pada E-212 adalah
Q keluar = 22.441,93 + 514,59 + 13,89 +3,07 = 22.973,48 kJ/jam
c. Panas yang dilepas
(Qlepas) = -(Qout - Qin)
= -(22.973,49 kJ/jam – 446.451,58 kJ/jam) = 423.478,17 kJ/jam
d. Jumlah air pendingin yang dibutuhkan (m)
Jumlah air pendingin yang dibutuhkan, m = Qair pendingin/(H(301 K)– H(283 K))
Sehingga, m = 423.478,17 kJ/jam / (12,52 kJ/kg -(-62,397 kJ/kg))
= 5652,63 kg/jam
III-190
LAMPIRAN C
SPESIFIKASI ALAT
LC.1 Tangki Bahan Baku Larutan Sorbitol (F-110)
Fungsi : menyimpan larutan sorbitol untuk kebutuhan 15 hari
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon steel, SA-285, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur (T) : 30 oC (303 OK)
Tekanan (P) : 1 atm
Laju Alir Massa = 1103,42 kg/jam (Tabel 3.6)
Densitas Sorbitol = 1,489 g/cm3 (www.wikipedia.org, 2010)
= 1489 kg/m3
Waktu tinggal (t) = 15 hari
Faktor Kelonggaran = 20%
Gambar LC.1 Ukuran Tangki Sorbitol (F-110)
Perhitungan perencanaan desain tangki :
a) Volume tangki (VT)
Kebutuhan Sorbitol = 1103,42 kg/jam
Kebutuhan untuk 1 hari = 1103,42 kg/jam x 24 jam/hari
= 26.482,08 kg/hari
Kebutuhan untuk 15 hari = 26.482,08 kg/hari x 15 hari
= 397.231,2 kg
Volume Sorbitol (VC) = ρ
m=
3kg/m 1489
kg 397.231,2= 266,78 m3
HT
HC HSDT
HH
LC-1
III-191
Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Volume tangki (VT) = (1 + 0,2) x 266,78 m3 = 320,136 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Volume silinder (VS)
Vs = 2
t s
πD H
4
Direncanakan :
- Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 4 : 3
- Tinggi head : Diameter (Dt) = 1 : 4
Maka :
Vs = 2 3 3
t t t t
π 4 D x D D 1,0467 D
4 3 3
π = =
2) Volume head ellipsoidal (Vh)
Vh = 2 2 3 3
t t t t
π 1 1 x D x D = D = 0,1308 D
3 3 2 4 24R
π π =
3) Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + Vh
320,136 m3 = 1,0467 Dt3 + 0,1308 Dt3
Dt = m 478,61,1775
m 320,136
1,1775
V3/1
33/1
T =
=
Sehingga desain tangki yang digunakan :
Diameter tangki (Dt) = 6,478 mm 1
in 73,39× = 257,371 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 6,478 m
= 3,239 mm 1
in 73,39× = 128,685 in
Tinggi silinder (Hs) = m 6,4781,33Dt3
4×=×
= 8,6157 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 1,6195 m 6,4780,25Dt4
1=×=×
4) Tinggi tangki (HT)
HT = Hs + Hh = (8,6157 + 1,6195) m = 10,2352 m
III-192
5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = m 2352,108,0H 0,2)-(1 s ×= = 8,188 mm 1
in 73,39× = 325,309 in
Sehingga letak jendela pengamatan ketinggian cairan dalam tangki
berada pada ketinggian 8,188 m.
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
Phidrostatis = cH g ρ = 1489 kg/m3(9,8 m/s2)(8,188 m) = 119.480,93 kg/m.s2
= 119.480,93 PaPa106,89476
psia 13×
× = 17,33 psia
Phidrostatis = 17,33 psia
Poperasi = Po + Phidrostatis = 14,696 psia + 127,33 psia = 32,026 psia
Pdesain = (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2
Sehingga :
Pdesain = (1 + 0,2) x 32,026 psia = 38,43 psiapsia 14,696
atm 1× = 2,615 atm
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C sebagai berikut :
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
(Peters, 2004)
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = stress yang diizinkan ; E = Efisiensi sambungan
III-193
d = ( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 38,436,085,0psia 13.750
in 128,65 psia 38,43
d = 1,674 in
Maka dipilih tebal silinder tangki in 4
31 atau 1,75 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C, sebagai berikut:
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0,2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
Dimana : dh = tebal head tangki (in)
Dt = diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = Efisiensi sambungan
dh =( )( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 38,432,085,0psia 13.7502
in 257,371 psia 38,43
dh = 1,673 in
Maka dipilih tebal head tangki in 4
31 atau 1,75 in. Head terbuat dari bahan
yang sama dengan dinding tangki.
III-194
LC.2 Tangki Bahan Baku Asam oleat (F-120)
Fungsi : menyimpan larutan asam oleat untuk kebutuhan 10 hari
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon steel, SA-285, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur (T) : 30 oC (303 OK)
Tekanan (P) : 1 atm
Laju Alir Massa = 1680,64 kg/jam (Tabel 3.5)
Densitas Asam Oleat = 0,895 g/cm3 (www.wikipedia.org, 2010)
= 895 kg/m3
Waktu tinggal (t) = 10 hari
Faktor Kelonggaran = 20%
Gambar LC.2 Ukuran Tangki Asam Oleat (F-120)
Perhitungan perencanaan desain tangki (Analog seperti perhitungan LC.1
tangki F-110), maka diperoleh :
a) Volume tangki (VT)
Kebutuhan Asam Oleat = 1680,64 kg/jam
Kebutuhan untuk 1 hari = 1680,64 kg/jam x 24 jam/hari
= 40.335,36 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari = 40.335,36 kg/hari x 10 hari
= 403.353,60 kg
Volume Asam Oleat (VC) = 450,67 m3
Volume tangki (VT) = 540,804 m3
HT
HC HSDT
HH
III-195
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Diameter tangki (Dt) = 7,715 mm 1
in 73,39× = 306,517 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 7,715 m
= 3,858 mm 1
in 73,39× = 153,258 in
Tinggi silinder (Hs) = m 7,7151,33Dt3
4×=× = 10,261 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 1,929 m 7,7150,25Dt4
1=×=×
2) Tinggi tangki (HT)
HT = 12,19 m
3) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = 8,21 mm 1
in 73,39× = 326,18 in.
Sehingga letak jendela pengamatan ketinggian cairan dalam tangki berada
pada ketinggian 8,21 m.
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
Phidrostatis = 72.009,91 kg/m.s2
= 72.009,91 PaPa106,89476
psia 13×
× = 10,44 psia
Phidrostatis = 10,44 psia
Poperasi = Po + Phidrostatis = 14,696 psia + 10,44 psia = 25,136 psia
Pdesain = (1 + 0,2) x 25,136 psia = 30,16 psiapsia 14,696
atm 1× = 2,05 atm
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C sebagai berikut :
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun (Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
III-196
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = stress yang diizinkan ; E = Efisiensi sambungan
d = 1,646 in
Maka dipilih tebal silinder tangki in 4
31 atau 1,75 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C, sebagai berikut:
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0,2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
Dimana : dh = tebal head tangki (in)
Dt = diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = Efisiensi sambungan
dh = 1,646 in
Maka dipilih tebal head tangki in 4
31 atau 1,75 in. Head terbuat dari bahan
yang sama dengan dinding tangki.
III-197
LC.3 Tangki Penyimpanan Asam P-Toluensulfonik (F-230)
Fungsi : menyimpan Asam p-toluensulfonik untuk
kebutuhan 15 hari
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon steel, SA-285, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur (T) : 30 oC (303 OK)
Tekanan (P) : 1 atm
Laju Alir Massa.... (Tabel 3.5)
Sorbitan monooleat = 51,02 kg/jam
Sorbitol = 71,54 kg/jam
Asam p-toluensulfonik = 28,34 kg/jam
Air = 1,33 kg/jam
F total = 152,23 kg/jam
Densitas :
Asam p-toluensulfonik = 1,24 g/cm3 (www.jtbaker.com, 2010)
= 1240 kg/m3
Sorbitan monooleat = 1,09 g/cm3 (www.sciencelab.com, 2010)
= 1090 kg/m3
Sorbitol = 1,489 g/cm3 (www.wikipedia.org, 2010)
= 1489 kg/m3
Air = 0,996 g/cm3 (Geankoplis, 2003)
= 996 kg/m3
Waktu tinggal (t) = 15 hari
Faktor Kelonggaran = 20%
Tabel LC.1 Komposisi Bahan Yang Masuk Ke Tangki Penyimpanan (F-230)
Komposisi F
(kg/jam)
ρ
(kg/m3)
Q
(m3/jam)
Sorbitan monooleat Sorbitol Asam p-toluensulfonik Air
51,02 71,54 28,34 1,33
1090 1489 1240 996
0,047 0,048 0,023 0,001
Total 152,23 - 0,119
III-198
3
3kg/m 1279,24
/jamm 0,119
kg/jam 152,23
Q
Fρ ===∑∑∑
Gambar LC.3 Ukuran Tangki asam p-toluensulfonik (F-230)
Perhitungan perencanaan desain tangki (Analog seperti perhitungan LC.1
tangki F-110), maka diperoleh :
a) Volume tangki (VT)
Volume larutan asam p-toluensulfonik (VC) = 42,84 m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Volume tangki (VT) = 51,408 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Diameter tangki (Dt) = 3,52 mm 1
in 73,39× = 139,85 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 3,52 m = 1,76 mm 1
in 73,39× = 69,92 in
Tinggi silinder (Hs) = 4,68 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 0,704 m 3,520,25Dt4
1=×=×
2) Tinggi tangki (HT)
HT = Hs + Hh = 5,449 m
3) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = 3,744 mm 1
in 73,39× = 148,75 in
Sehingga letak jendela pengamatan ketinggian cairan dalam tangki
berada pada ketinggian 3,744 m.
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
HT
HC HSDT
HH
III-199
Phidrostatis = 46.936,85 kg/m.s2 = 6,8076 psia
Poperasi = 21,5036 psia
Pdesain = (1 + 0,2) x 21,5036 psia = 25,80 psiapsia 14,696
atm 1× = 1,756 atm
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C sebagai berikut :
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
d = 1,4 in
Maka dipilih tebal silinder tangki in 2
11 atau 1,5 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C, sebagai berikut:
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0,2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
dh = 1,4 in
Maka dipilih tebal head tangki in 2
11 atau 1,5 in. Head terbuat dari bahan
yang sama dengan dinding tangki.
III-200
LC.4 Tangki Penyimpan Sorbitan Monooleat (F-350)
Fungsi : menyimpan sorbitan monooleat untuk kebutuhan 15 hari
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon steel, SA-285, Grade C
Jumlah : 2 unit
Kondisi Operasi : Temperatur (T) : 30 oC (303 OK)
Tekanan (P) : 1 atm
Laju Alir Massa.... (Tabel 3.1)
Sorbitan monooleat = 2499,99 kg/jam
Sorbitol = 0,51 kg/jam
Air = 24,75 kg/jam
F total = 2525,25 kg/jam
Densitas :
Sorbitan monooleat = 1,09 g/cm3 (www.sciencelab.com, 2010)
= 1090 kg/m3
Sorbitol = 1,489 g/cm3 (www.wikipedia.org, 2010)
= 1489 kg/m3
Air = 0,996 g/cm3 (Geankoplis, 2003)
= 996 kg/m3
Waktu tinggal (t) = 15 hari
Faktor Kelonggaran = 20%
Tabel LC.2 Komposisi Bahan Yang Masuk Ke Tangki Penyimpanan (F-350)
Komposisi F
(kg/jam)
ρ
(kg/m3)
Q
(m3/jam)
Sorbitan monooleat Sorbitol Air
2499,99 0,51
24,75
1090 1489 996
2,29 0,0003 0,025
Total 2525,25 - 2,3153
3
3kg/m 1090,68
/jamm 2,3153
kg/jam 2525,25
Q
Fρ ===∑∑∑
III-201
Gambar LC.4 Ukuran Tangki Sorbitan Monooleat (F-350)
Perhitungan perencanaan desain tangki (Analog seperti perhitungan LC.1
tangki F-110), maka diperoleh :
a) Volume tangki (VT)
Volume larutan sorbitan monooleat (VC) = 833.51 m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Volume tangki (VT) = 1000,212 m3
Maka volume untuk 1 tangki = 2
m 1000,212 3
= 500,106 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Diameter tangki (Dt) = 7,52 mm 1
in 73,39× = 298,77 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 7,52 m = 3,76 mm 1
in 73,39× = 149,385 in
Tinggi silinder (Hs) = 10,002 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 1,88 m 7,520,25Dt4
1=×=×
2) Tinggi tangki (HT)
HT = Hs + Hh = 11,882 m
3) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = 8,0016 mm 1
in 73,39× = 317,90 in
Sehingga letak jendela pengamatan ketinggian cairan dalam tangki
berada pada ketinggian 8,0016 m.
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
HT
HC HSDT
HH
III-202
Phidrostatis = 85.526,41kg/m.s2 = 12,4045 psia
Poperasi = 27,1005 psia
Pdesain = (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2
Pdesain = 32,5206 psiapsia 14,696
atm 1× = 2,213 atm
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C sebagai berikut :
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
d = 1,66 in
Maka dipilih tebal silinder tangki in 4
31 atau 1,75 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C, sebagai berikut:
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0,2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
dh = 1,66 in
III-203
Maka dipilih tebal head tangki in 4
31 atau 1,75 in. Head terbuat dari bahan
yang sama dengan dinding tangki.
LC.5 Hopper Asam p-Toluensulfonik (F-130)
Fungsi : Tempat penyimpanan umpan asam p-toluensulfonik
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Bentuk : Ellipsoidal Head Hopper
Jumlah : 1 unit
Gambar LC.5 Ellipsoidal Head Hopper umpan asam p-toluensulfonik
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 30°C (303,15 K)
Tekanan operasi : P = 1 atm (101,325 kPa)
Kebutuhan perancangan : t = 15 hari
Laju alir massa (F) : 28,92 kg/jam = 63,76 lb (tabel 3.6)
Untuk 15 hari : jam 24 hari 15 jam
lb 76,63 ×× = 22.953,6 lb
Densitas (ρ) :
Asam p-toluensulfonik = 1,24 g/cm3 (www.jtbaker.com, 2010)
= 1240 kg/m3 = 77,41 lb/ft3
III-204
1. Menghitung sudut luar kerucut dasar hopper (Ө)
Ө = Өr + 5o
Өr = angle of repose (slide angle)
= 36o
(Sumber : Tabel Slide Angle untuk beberapa material)
Maka sudut luar kerucut dasar bin:
Ө = 41o
2. Trial jari-jari dalam bin ( R ) dan menghitung dimensi lainnya.
R ditrial sampai diperoleh volume bin (V) ~ volume asam p-toluensulfonik
yang disimpan (Vw)
Setelah beberapa trial, diperoleh :
R = 3,47266 ft = 1,05847 mm 1
in 73,39× = 42,05 in
Hc = R × tan Ө
= 3,019 ft
= 0,92 m
Hh = 2 × R × d (Untuk ellipsoidal head, d = 0,25)
= 1,736 ft
= 0,529 m
Dipilih, H = 3 × R
H = tinggi total bin = 10,418 ft = 3,1754 m
Hss = H – Hc – Hh
= 5,663 ft = 1,726 m
a. Menghitung Volume Bin (Vbin)
Vbin = Vh + Vss + Vc
Vh = a × (2R)3 (untuk ellipsoidal head, a = 0,131)
= 43,855 ft3
Vss = π × R2 × Hss
= 214,543 ft3
Vc = 3
2HcRπ
= 38,122 ft3 Maka,
Vbin = 296,520 ft3 = 8,397 m3
III-205
b. Menghitung volume asam p-toluensulfonik yang disimpan
Vw = w
F
ρ = 296,520 ft3
Terlihat bahwa Vbin ~ Vw
3. Menghitung diameter outlet partikel (Dd)
Dd = 0,75 × R
= 2,604 ft = 0,794 mm 1
in 73,39× = 31,54562 in
4. Menghitung Tebal Hopper
Tekanan, P = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Tekanan Design, Pdesign = (1,05) x 101,325 kPa
= 106,3913 kPaPa106,89476
psia 13×
× = 15,43 psia
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal shell Hopper (d) = P 0,6 -E S
R P+ C A
Dimana : d = tebal bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam (in) = D/2
S = stress yang diizinkan ; E = Efisiensi sambungan
d =
×+
××
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 15,43 0,6 -0,85 psia 13.750
in 42,05psia 15,43
d = 1,3055 in. Maka dipilih tebal shell Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in.
Tebal Ellipsoidal Head (dh) = P 0,2 -E S 2
Dt P+ C A
III-206
dh =( )( ) ( )
×+
−
×× tahun10
tahun
in 125,0
psia 15,432,085,0psia 13.7502
in 2)42,05( psia 15,43
dh = 1,3055 in. Maka dipilih tebal head Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in.
Tebal conical (dc) = ( ) α cos P 0,6 -E S 2
D P+ C A
dc =( )( ) ( )[ ]
×+
−
×× tahun10
tahun
in 125,0
41 cospsia 15,432,085,0psia 13.7502
in 2)(42,05 psia 15,43o
dc = 1,3055 in. Maka dipilih tebal conical Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in
LC.6 Hopper Karbon Aktif (F-320)
Fungsi : Tempat penyimpanan umpan karbon aktif
Bahan konstruksi : Carbon steel
Bentuk : Ellipsoidal Head Hopper
Jumlah : 1 unit
Gambar LC.6 Elipsoidal Head Hopper umpan karbon aktif
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 30°C (303,15 K)
Tekanan operasi : P = 1 atm (101,325 kPa)
Kebutuhan perancangan : t = 15 hari
III-207
Laju alir massa (F) : 50,51 kg/jam = 113,35 lb (tabel 3.6)
Untuk 15 hari : jam 24 hari 15 jam
lb 35,113 ×× = 40.806 lb
Densitas (ρ) : Karbon aktif = 2100 kg/m3 (Ullman, 2002)
= 131,098 lb/ft3
Perhitungan perencanaan desain hopper (Analog seperti perhitungan LC.5 Hopper
F-130), maka diperoleh :
1. sudut luar kerucut dasar hopper :
Ө = 41o
2. R = 3,5293 ft = 1,07573 mm 1
in 73,39× = 42,739 in
Hc = 3,068 ft = 0,935 m
Hh = 1,765 ft = 0,538 m
H = tinggi total bin = 10,5879 ft = 3,22718 m
Hss = 5,755 ft = 1,754 m
a. Menghitung Volume Bin (Vbin)
Vbin = Vh + Vss + Vc
Vh = 46,018 ft3
Vss = 225,210 ft3
Vc = 40,018 ft3
Vbin = 311,263 ft3 = 8,814 m3
b. Menghitung volume karbon aktif yang disimpan
Vw = w
F
ρ = 311,263 ft3
Terlihat bahwa Vbin ~ Vw
3. Menghitung diameter outlet partikel (Dd)
Dd = 2,647 ft = 0,807 mm 1
in 73,39× = 32,062 in
4. Menghitung Tebal Hopper
Tekanan, P = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Tekanan Design, Pdesign = 106,3913 kPaPa106,89476
psia 13×
× = 15,43 psia
III-208
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal shell Hopper (d) = P 0,6 -E S
R P+ C A
d = 1,306 in. Maka dipilih tebal shell Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in.
Tebal Ellipsoidal Head (dh) = P 0,2 -E S 2
Dt P+ C A
dh = 1,306 in. Maka dipilih tebal head Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in.
Tebal conical (dc) = ( ) α cos P 0,6 -E S 2
D P+ C A
dc = 1,306 in. Maka dipilih tebal conical Hopper standar in 8
31 atau 1,375 in
III-209
LC.7 Gudang penyimpanan Karbon aktif (F-340)
Fungsi : Menampung karbon aktif selama 10 hari
Jumlah : 10 unit
Spesifikasi :
- Tipe = Drum
- Bahan konstruksi = Drum fiber
Data Perhitungan
- Laju alir massa (F) : 252,53 Kg/jam
- Densitas bahan (ρ) : 2100 Kg/m3
Volume =
3/2100
/252,53
mKg
jamKg
= 0,12 m3/jam x 24 x 10 hari = 28,8 m3
Sehingga volume untuk 1 drum :
Volume = 28,8 m3 / 10 = 2,88 m3
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume total = 2,88 x (1 + 0,2) = 3,456 m3
Maka dipilih drum dengan spesifikasi sebagai berikut (Perry dkk, 1997) :
Volume : 3,456 m3
Bahan kontruksi : fiber
III-210
LC.8 Belt Conveyor (J-131)
Fungsi : mengangkut asam p-toluensulfonik menuju bucket
elevator (J-132)
Jenis : Throughed Belt on Continous Plate
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30 oC
Laju alir massa,F = 28,92 kg/jam 1,063 lb/min
Densitas bahan,ρ = 1240 kg/m3 77,41 lb/ft3
Lama pengangkutan, t = 10 menit
Kapasitas Belt Conveyor = kg
tonxx
jam
kg
1000
1
min10
min6092,28
= 0,1735 ton/jam
Untuk kapasitas tersebut didapat spesifikasi Belt Conveyor sebagai berikut
(Perry dkk, 1999) :
- Lebar Belt = 14 in
- Panjang Belt = 20 ft
- Sudut elevasi = 18o
- Kecepatan Belt = 100 ft/min
- Ratio Hp/10 ft = 0,34
Daya yang dibutuhkan :
P = THp (H x 0,002) x C
Dimana :
THp = Kapasitas Belt
H = Panjang Belt
C = Material faktor = 1
Maka,
P = 0,1735 x (20 x 0,002) x 1
= 0,00694 hp
Ratio Hp/10 ft = 0,34 hp
Untuk 20 ft = 0,34 x (20/10)
III-211
= 0,68 hp
Daya motor = 0,00694 hp + 0,68 hp
= 0,687 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,687 hp / 0,8
= 0,859 hp
Maka digunakan motor 1 hp
LC.9 Bucket Elevator (J-132)
Fungsi : Mengangkut asam p-toluensulfonik dari belt
conveyor (J-131) ke tangki pencampur (M-140)
Jenis : Centrifugal discharge buckets
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Temperatur : 30 OC (303 OK)
Tekanan : 1 atm
Gambar LC. 7 Centrifugal discharge buckets (Sumber : Perry dkk, 1999)
Perhitungan perencanaan desain bucket elevator :
a) Spesifikasi peralatan
Laju bahan yang diangkut (F) = 28,92 kg/jam = 0,008 kg/det
= 694,08 kg/hari = 0,694 ton/hari
Faktor kelonggaran (fk) = 12 % (Perry dkk, 1999)
Kapasitas = (1 + 0,12) x 28,92 kg/jam
= 32,39 kg/jam = 0,009 kg/det
III-212
Untuk bucket elevator dengan kapasitas ≤ 14 ton/jam, spesifikasi
peralatan sebagai berikut (Perry dkk, 1999) :
1) Tinggi elevator = 25 ft = 7,6196 m
2) Ukuran bucket = (6 x 4 x 4¼) in = 102 in = 2,5908 m
3) Jarak antar bucket = 12 in = 0,3048 m
4) Kecepatan bucket = 225 ft/menit = 68,5766 m/menit
= 1,1429 m/det
5) Kecepatan putaran = 43 putaran per menit
6) Lebar belt = 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
b) Power bucket elevator (P)
∆Zm 0,07P 0,63= (Peters, 2004)
Dimana: P = Daya (kW)
m = Laju alir massa (kg/det)
∆Z = Tinggi conveyor (m)
Dari perhitungan di atas di dapat :
m = 0,009 kg/det
∆Z = 25 ft = 7,6196 m
Sehingga :
P = 0,07 x (0,009 kg/det)0,63 x 7,6196 m
= 0,027 kW xkW
hp
1
341,1 = 0,0368 hp
Digunakan daya motor 0,1 hp
III-213
LC.10 Belt Conveyor (J-321)
Fungsi : mengangkut karbon aktif menuju bucket elevator (J-322)
Jenis : Throughed Belt on Continous Plate
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30 oC
Laju alir massa,F = 50,51 kg/jam 0,842 lb/min
Densitas bahan,ρ = 2100 kg/m3 131,098 lb/ft3
Lama pengangkutan, t = 10 menit
Kapasitas Belt Conveyor = kg
tonxx
jam
kg
1000
1
min10
min6051,50
= 0,3031 ton/jam
Untuk kapasitas tersebut didapat spesifikasi Belt Conveyor sebagai berikut
(Perry dkk, 1999):
- Lebar Belt = 14 in
- Panjang Belt = 20 ft
- Sudut elevasi = 18o
- Kecepatan Belt = 100 ft/min
- Ratio Hp/10 ft = 0,34
Daya yang dibutuhkan : (Analog seperti perhitungan J-131)
P = 0,012 hp
Ratio Hp/10 ft = 0,34 hp
Untuk 20 ft = 0,34 x (20/10)
= 0,68 hp
Daya motor = 0,012 hp + 0,68 hp
= 0,692 hp
Efisiensi motor = 80 %
= 0,865 hp
Maka digunakan motor 1 hp
III-214
LC.11 Bucket Elevator (J-322)
Fungsi : Mengangkut karbon aktif dari belt conveyor (J-321)
ke tangki pencampur (M-310)
Jenis : Centrifugal discharge buckets
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1 unit
Temperatur : 30 OC (303 OK)
Tekanan : 1 atm
Gambar LC. 8 Centrifugal discharge buckets (Sumber : Perry dkk, 1999)
Perhitungan desain bucket elevator (analog seperti perhitungan J-132), maka
diperoleh :
a) Spesifikasi peralatan
Laju bahan yang diangkut (F) = 50,51 kg/jam = 0,014 kg/det
= 1212,24 kg/hari = 1,212 ton/hari
Faktor kelonggaran (fk) = 12 % (Perry dkk, 1999)
Kapasitas = (1 + 0,12) x 50,51 kg/jam
= 56,57 kg/jam = 0,0157 kg/det
Untuk bucket elevator dengan kapasitas ≤ 14 ton/jam, spesifikasi
peralatan sebagai berikut (Perry dkk, 1999) :
1) Tinggi elevator = 25 ft = 7,6196 m
2) Ukuran bucket = 102 in = 2,5908 m
3) Jarak antar bucket = 12 in = 0,3048 m
4) Kecepatan bucket = 225 ft/menit = 68,5766 m/menit
= 1,1429 m/det
III-215
5) Kecepatan putaran = 43 putaran per menit
6) Lebar belt = 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
b) Power bucket elevator (P)
∆Zm 0,07P 0,63= (Peters, 2004)
Dimana: P = Daya (kW)
m = Laju alir massa (kg/det)
∆Z = Tinggi conveyor (m)
P = 0,0389 kW xkW
hp
1
341,1 = 0,05 hp
Digunakan daya motor standar 0,1 hp
LC.12 Belt Conveyor (J-331)
Fungsi : mengangkut karbon aktif (cake) dari filter press (H-330)
menuju gudang penyimpanan karbon aktif (F-340)
Jenis : Throughed Belt on Continous Plate
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30 oC
Laju alir massa,F = 52,04 kg/jam 0,867 lb/min
Densitas bahan,ρ = 2100 kg/m3 131,098 lb/ft3
Lama pengangkutan, t = 10 menit
Kapasitas Belt Conveyor = kg
tonxx
jam
kg
1000
1
min10
min6004,52
= 0,3122 ton/jam
Untuk kapasitas tersebut didapat spesifikasi Belt Conveyor sebagai berikut
(Perry dkk, 1999) :
- Lebar Belt = 14 in
- Panjang Belt = 20 ft
- Sudut elevasi = 18o
- Kecepatan Belt = 100 ft/min
III-216
- Ratio Hp/10 ft = 0,34
Daya yang dibutuhkan : (Analog seperti perhitungan J-131)
P = 0,0125 hp
Ratio Hp/10 ft = 0,34 hp
Untuk 20 ft = 0,34 x (20/10)
= 0,68 hp
Daya motor = 0,0125 hp + 0,68 hp
= 0,6925 hp
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,6925 hp / 0,8
= 0,866 hp
Maka digunakan motor 1 hp
III-217
LC.13 Tangki Pencampur 1 (M-140)
Fungsi : Untuk mencampur sorbitol dengan asam
p-toluensulfonik
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410.
Jumlah : 1 unit.
Temperatur (T) : 30 oC (303 OK).
Tekanan (P) : 1 atm.
Gambar LC.9 Ukuran Tangki Pencampur I (M-140)
Tabel LC.3 Data-Data Bahan yang Masuk Ke Tangki Pencampur I (M-140)
Komposisi Berat, Xi
%
F
(kg/jam)
ρ
(kg/m3)
µ
(cP)
Q
(m3/jam)
Sorbitol 97,5 % 1156,78 1489 185 0,7769
Asam p-toluen sulfonik
2,5 % 28,92 1240 30 0,023
Total 100 1185,70 - - 0,7999
(Sumber : wikipedia.com, 2010 ; Ullman, 2002 dan Tabel 3.6, Bab 3)
Perhitungan perencanaan desain tangki :
a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) :
Di dapat data-data dari Tabel LC.3, sebagai berikut :
F Σ = 1185,70 kg/jam
campuranΣµ = Xi x APTsorbitol x Xi µµ +
= (0,975 x 185 cP) + (0,025 x 30 cP)
= 181,125 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,122 lb/ft.det
Q Σ = 0,7999 m3/jam
HT
HC HS
DT
HH
HH
III-218
1) Volume bahan (VC)
campuranΣρ = jam/m 7999,0
kg/jam 1185,70
Q
F 3
=Σ
Σ
= 1482,31 kg/m3
3
3
kg/m 16,0185
lb/ft 1× = 92,537 lb/ft3
Atau = 1482,31 kg/m3
34
3
kg/m 10 x 2,767
lb/in 1× = 0,05357 lb/in3
Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal (t) = 1jam
Sehingga :
VC = jam 1 kg/m 31,1482
kg/jam 1185,70t
ρ
F 3
sorbitolcampuran
×=×Σ
Σ= 0,7999 m3
2) Volume tangki (VT)
Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Volume tangki (VT) = (1 + 0,2) VC = 1,2 x 0,7999 m3
= 0,9599 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Volume silinder (VS)
Vs = 2
t s
πD H
4
Direncanakan :
- Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1
- Tinggi head : Diameter (Dt) = 1 : 4
Maka :
Vs = ( ) 332 Dt 0,785 44
==× DtDtDtππ
2) Volume 2 tutup tangki ellipsoidal (Vh)
Tutup : Vh = 3322 Dt 26167,024
24
1
2
1
33=
=
××= DtDtDtR
πππ
3) Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + Vh
0,9599 m3 = 0,785 Dt3 + 0,26167 Dt3
III-219
D = m 9716,01,04667
m 0,9599
1,04667
V3/1
33/1
T =
=
Sehingga desain tangki yang digunakan :
Diameter tangki (Dt) = 0,9716 m m 1
ft 3,2808× = 3,1876 ft
= 0,9716 m m 1
in 39,37× = 38,25 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 0,9716 m = 0,4858 mm 1
in 39,37× = 19,126 in
Tinggi silinder (Hs) = Dt = 0,9716 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 0,97160,25Dt4/1 ×=× = 0,2429 m
4) Tinggi tangki (HT)
HT = Hs + Hh = (0,9716 + (2 x 0,2429) m = 1,4574 m
5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = C T
T
V .H
V 3
3
m 0,9599
m 1,4574m 0,799 × = 1,213 m
m 1
in 39,37× = 47,756 in
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
Phidrostatis = =−Σ )1(H Ccampuranρ 0,05357 lb/in3 (47,756-1) in = lb/in2
Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia
Sehingga :
Phidrostatis = 2,5047 psia
Poperasi = Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 2,5047 psia = 17,2007 psia
Pdesain = (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2
Sehingga : Pdesain = (1 + 0,2) x 17,2007 psia = 20,641 psia
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi
Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut
(Brownell dkk, 1959) :
Faktor korosi (C) = 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S) = 15.600 lb/in2
III-220
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters,2004)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = Efisiensi sambungan
d =( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 0042,0
psia 20,6416,085,0psia 15.600
in 19,126 psia 20,641
d = 0,0718 in
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless
steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell dkk, 1959) :
Faktor korosi (C) = 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S) = 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0, 2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters, 2004)
Dimana : dh = tebal head tangki (in)
Dt = diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = Efisiensi sambungan
dh = ( ) ( )
×+
−×
× tahun10
tahun
in 0042,0
psia 20,6412,085,0psia 15.6002
in 38,25 psia 20,641
= 0,07178 in
III-221
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari
bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk
Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut
(Geankoplis, 2003) :
Jenis pengaduk : Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R) : 4
Gambar LC.10 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur I (McCabe, dkk, 1999)
Dimana :
Hc = Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da = Diameter pengaduk (ft)
Dt = Diameter tangki (ft)
J = Lebar buffle (ft)
E = Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999)
1) Da = 1/3Dt = 1/3 (3,1876 ft) = 1,06253 ft
2) E = 1 (Da) = 1,06253 ft
3) L = 1/4 (Da) = 0,25 (1,06253 ft) = 0,2656 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut
(Geankoplis, 2003) :
2) W = 1/5 (Da) = 1/5 (1,06253 ft) = 0,2125 ft
3) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (3,1876 ft) = 0,2656 ft
Dimana :
W = Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L = Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
III-222
Data Perhitungan :
n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik
1) Bilangan Reynold (Nre)
Nre = 2n.Da .ρ
µ (Geankoplis,2003)
Nre = ( )
lb/ft.det 122,0
lb/ft .92,537ft 1,06253/det2 32
= 1712,65 = 1,71265 .103
2) Bilangan daya (Np)
Np = c
3 5
P.g
.n .Daρ (Geankoplis, 2003)
Untuk NRe = 1,71265 . 103, NP = 4 (Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P)
P = ( )
c
53
P
g
.Da.n N ρ=
( ) ( )
2
533
lbf.detik
ft lbm 32,174
ft 06253,12lb/ft 537,924 ×××
= 124,64 ft.lbf/det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det
Sehingga :
P = 124,64 ft.lbf/det lbf/det 550
hp 1× = 0,227 hp
Efisiensi 80 %
P = 0,8
hp 0,227 = 0,28375 hp
Digunakan pengaduk dengan daya 0,3 hp.
Koil Pemanas :
0,143
1
2
32
c
µ w
µ
k
µ Cp
µ
ρ N L0,87
k
Dh
= .... (Kern, 1965)
Direncanakan :
Koil berupa tube dengan OD = 1 in (0,08333 ft)
Diameter lingkar koil (Dk) = 59,05511 (4,9212 ft)
Dimana
Diameter Pengaduk (L) = 0,3239 m (1,06253 ft)
III-223
Diameter dalam tangki (D) = 0,9716 m x (3,2808 ft / 1 m) = 3,1876 ft
Putaran pengaduk (N) = 2 rps = 7200 rph
Densitas bahan (ρ) = 92,537 lbm/ft3
Viskositas bahan (µ) = 181,125 cp x cp 1
jamlbm/ft x 2,4191
= 438,16 lbm/ft x jam
Konduktivitas termal (k) = 0,38556 btu/jam.ft.oF
Kapasitas panas (Cp) = 1,13 btu/lbm.oF
Beban panas (Q) = 956,18 kJ/jam x kJ 1,05506
btu/jam 1
= 906,28 btu/jam
T campuran di luar koil = 30oC = 86oF
T steam di dalam koil = 182oC = 359,6oF
Perbedaan temperatur = 359,6oF – 86oF = 273,6oF
Rej = µ
ρ N L2
= 438,16
(92,537) (7200) ft) (1,06253 2
= 1716,7
Estimasi harga j dari Figure 20.2 (Hal. 718, Kern. 1965) diperoleh j = 90
3
1
k
µ Cp
=
3
1
0,38556
(438,16) 1,13
= 10,869
0,14
µ w
µ
= 1
hc =
0,143
1
µ w
µ
k
µ Cp
D
kj
= )1)(869,10(
3,1876
0,3855690 × = 118,32
untuk steam : hoi = 1500
Rd = 0,001 (appendix Tabel 12, hal. 845, Kern, 1950)
Maka
1000001,0
1
R
1h
d
d ===
F.ftjam
btu109,67
1500118,32
(1500)118,32
hh
hhU o2
oic
oicc =
+=
+
×=
III-224
98,831000109,67
(1000)109,67
hU
hUU
dc
dcd =
+=
+
×=
Maka luas perpindahan panas (A)
2
d
s ft 0335,06)98,83(273,
906,28
∆TU
QA ===
Nilai surface per lin ft, ft2 pada OD tube 1 in 12 BWG (a’ = 0,2618 ft2/ft)
diperoleh dari appendix tabel 10 (Hal. 843, kern, 1965).
Luas Permukaan lilitan koil (Ak) = a'Dπ k ××
= 4,045 ft2
Jumlah lilitan koil (n) = A/Ak
= 7,815 = 8 lilitan
Jarak antara lilitan koil (j) = 2 Dtube
= 0,1666 ft
Panjang pipa koil (l) = [ ]2
k 1)-(n j (1/2)-n)D(π π××
= 110,8 ft
Tinggi koil dari dasar tangki = ( )[ ] njDtube1n ++
= 2,0828 ft
III-225
LC.14 Tangki Pencampur 2 (M-310)
Fungsi : Untuk mencampur sorbitan monooleat dengan
karbon aktif
Jenis : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410.
Jumlah : 1 unit.
Temperatur (T) : 30 oC (303 OK).
Tekanan (P) : 1 atm.
Gambar LC.11 Ukuran Tangki Pencampur 2 (M-310)
Tabel LC.4 Data-Data Bahan yang Masuk Ke Tangki Pencampur 2 (M-310)
Komposisi Berat, Xi
%
F
(kg/jam)
ρ
(kg/m3)
µ
(cP)
Q
(m3/jam)
Sorbitol 0,06 1,46 1489 185 0,00098
Sorbitan monooleat
97 2499,99
1060 300 2,358
Air 0,96 24,75 996 0,8007 0,0025
Karbon aktif 1,95 50,51 2100 - 0,024
Asam p-toluen sulfonik
0,03 0,58
1240 30 0,00047
Total 100 2577,29 - - 2,38595
(Sumber : Geankoplis, 2003; wikipedia.com, 2010 ; Ullman, 2002 dan Tabel 3.2)
Perhitungan desain tangki (analog seperti perhitungan tangki pencampur M-140),
maka diperoleh :
a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) :
Di dapat data-data dari Tabel LC.4, sebagai berikut :
F Σ = 2577,29 kg/jam
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
HT
HC HS
DT
HH
HH
III-226
= (0,06 % x 185 cP) + (0,03 % x 30 cP)
+ (97 % x 300 cP) + (0,96 % x 0,8007 cP)
= 291,1277 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,1956 lb/ft.det
Q Σ = 2,38595 m3/jam
1) Volume bahan (VC)
campuranΣρ = jam/m 38595,2
kg/jam 2577,29
Q
F 3
=Σ
Σ
= 1080,19 kg/m3
3
3
kg/m 16,0185
lb/ft 1× = 67,434 lb/ft3
Atau = 1080,19 kg/m3
34
3
kg/m 10 x 2,767
lb/in 1× = 0,039 lb/in3
Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal (t) = 1jam
Sehingga : VC = 2,386 m3
2) Volume tangki (VT)
Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Volume tangki (VT) = 2,86 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC)
1) Diameter tangki (Dt) = 1,398 m m 1
ft 3,2808× = 4,587 ft
= 1,398 m m 1
in 39,37× = 52,04 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 1,398 m = 0,699 mm 1
in 39,37× = 27,77 in
Tinggi silinder (Hs) = Dt = 1,398 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 0,3495 m
2) Tinggi tangki (HT)
HT = 2,796 m
3) Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = 2,333 m m 1
in 39,37× = 91,85 in
III-227
c) Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
Phidrostatis = =−Σ )1(H Ccampuranρ 0,039 lb/in3 (91,85-1) in = 3,543 lb/in2
Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia
Sehingga :
Phidrostatis = 3,543 psia
Poperasi = 18,239 psia
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2
Sehingga : Pdesain = 21,89 psia
d) Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi
Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut
(Brownell, dkk, 1959) :
Faktor korosi (C) = 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S) = 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters,2004)
d = 0,0879 in
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless
steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell dkk, 1959) :
Faktor korosi (C) = 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S) = 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0, 2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters,2004)
III-228
dh = 0,0849 in
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari
bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk
Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut
(Geankoplis, 2003) :
Jenis pengaduk : Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R) : 4
Gambar LC.12 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur 2 (McCabe, dkk, 1999)
Dimana :
Hc = Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da = Diameter pengaduk (ft)
Dt = Diameter tangki (ft)
J = Lebar buffle (ft)
E = Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999)
1) Da = 1/3Dt = 1/3 (4,587 ft) = 1,529 ft
2) E = 1 (Da) = 1,529 ft
3) L = 1/4 (Da) = 0,25 (1,529 ft) = 0,38225 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut
(Geankoplis, 2003) :
4) W = 1/5 (Da) = 1/5 (1,529 ft) = 0,3058 ft
5) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (4,587 ft) = 0,38225 ft
Dimana : W = Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L = Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
III-229
Data Perhitungan (analog seperti perhitungan tangki pencampur M-140), maka
diperoleh:
n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik
1) Bilangan Reynold (Nre)
Nre = 1611,96
2) Bilangan daya (Np)
Untuk NRe = 1611,96; NP = 3,9 (Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P)
P = 546,469 ft.lbf/det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det
Sehingga :
P = 0,99 hp
Efisiensi 80 %
P = 0,8
hp 0,99 = 1,2375 hp
Digunakan pengaduk dengan daya 1,3 hp.
III-230
LC.15 Reaktor (R-210)
Fungsi : Tempat terjadinya reaksi antara sorbitol dengan asam
oleat yang menghasilkan sorbitan monooleat dan air
Jenis : Mixed flow reactor
Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup Ellipsoidal
Bahan konstruksi : stainless steel type 316 (SA-204)
Jumlah : 1 unit
Reaksi yang terjadi :
C18H34O2 + C6H14O6 → C24H44O6 + 2 H2O
Tabel LC.5 Komposisi umpan masuk M-210
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat ρ
(kg/m3) ρ campuran
(kg/m3) Viskositas
(cp)
Sorbitol 1156,78 40,3574 1489 600,9215 2
Asam oleat 1680,64 56,6337 895 524,7712 1,7
Asam p-toluensulfonik
28,92 1,0090 1240 12,5110 0,75
Total 2866,34 100 1138,2038
Sumber : wikipedia, 2010 ; Ullman, 2002 ; Kern, 1965 ; Coulson dan Richardson, 2005)
Gambar LC.13 Mixed Flow Reactor
Data Perhitungan
- Kondisi Reaksi : Tekanan = 0,3 atm
: Temperatur = 160 oC
- Laju alir total, Ftot
- Viskositas bahan µ
:
:
2866,34 kg/jam
oleat asamAPTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµ ++
III-231
= 75,0100
0090,17,1
100
6337,562
100
3574,40×+×+×
= 1,7775 cPcP 1
lb/ft.det107197,6 -4××
= 0,00119 lb/ft.det
- Densitas bahan (ρ) 1138,2038 kg/m3
3
3
kg/m 16,0185
lb/ft 1× = 71,056 lb/ft3
Volume reaktan (V0) = 3kg/m
kg/jam
1138,2038
2866,34
V0 = 2,518 m3/jam
Laju alir mol asam oleat, NAo =
kg/kgmol
kg
282,46
1680,64 maj/ = 5,95 kmol/jam
Konsentrasi awal asam oleat, CA0 = /jamm 2,518
kmol/jam 5,953
=V
N Ao
CA0 = 2,363 kmol/m3
Waktu tinggal reaktan dalam reaktor 2 jam (τ) (Sabtyawiraji, 2007)
1. Perhitungan desain reaktor
Volume minimum reaktor, Vm = τ×V (Levenspiel, 2003)
= 2,518 m3/jam x 2 jam
Vm = 5,036 m3
Ruang bebas reaktor direncanakan 20% volume minimum reaktor
Volume reaktor, Vr = (1+0,2)× 5,036
Vr = 6,0432 m3
Spesifikasi Reaktor :
Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1
Volume silinder, Vs = xDD
HD
4
4
22 ππ= (Brownell dkk, 1959)
Maka , Vs =
4
3Dπ
Tutup dan alas ellipsoidal :
rasio axis major D terhadap axis minor Hh = 1 : 6
III-232
Tinggi head, Hh = 6
D (Brownell dkk,1979)
volume 2 tutup, Vh = π/4 × D2 Hh × 2 (Brownell dkk,1959)
= π/4 × D2(1/6 × D) × 2
= π/12 × D3
Vt = Vs + Vh
Vt = (π/4 × D3) + (π/12 × D3)
Vt = 1,0467 D3
Diameter Tangki (Dt) = 3t
1,0467
V
= 3
3
0467,1
m 0432,6
Dt = 1,794 m
m 1
ft 3,2808× = 5,8857 ft
Tinggi silinder, Hs = m 794,1=D
Tinggi tutup, Hh = 6
1,794
6
D=
Hh = 0,299 m
Tinggi Tangki, HT = Hs + (Hh x 2)
HT = 2,392 m
2. Tekanan Desain
Tinggi cairan dalam tangki
Volume tangki = 6,0432 m3
Volume cairan = 5,036 m3
Tinggi tangki = 2,392 m
Tinggi cairan dalam tangki = tangkivolume
tangkitinggi tangkidalamcairan volume ×
Tinggi cairan dalam tangki = 3
3
m 0432,6
m 392,2m 036,5 ×
= 1,9967 m
Tekanan hidrostatis = ρ × g × tinggi cairan dalam tangki
III-233
Tekanan hidrostatis = 1138,2038 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,9967 m
= 22,272 kPa
Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 101,325 kPa + 22,272 kPa
Poperasi = 123,597 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) x (123,597 kPa)
=148,3164 kPa
kPa 6,89476
psia 1× = 21,51 psia
3. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Allowable working stress : 16.250 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E)
Jenis Sambungan
:
:
0,85
Double-welded butt joints
Umur alat (A) rencana : 10 tahun
P6,0SE
RP(d)silinder dinding Tebal
−
×=
dimana : d = tebal dinding tangki bagian silinder (m)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (m)
S = stress yang diizinkan (psia)
E = efisiensi pengelasan
d = 21,51)(0,6-0,85)250.16(
2
1,79421,51
××
×
d = 0,00139 m m 1
in 73,39× = 0,0552 in
Faktor Korosi = 0,125 in/ tahun (Brownell dkk, 1959)
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0552 + (0,125 x 10) = 1,3052 in
Dipilih tebal silinder standar 18
3 in
III-234
4. Tebal dinding head (tutup tangki)
Allowable working stress : 16.250 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E)
Jenis Sambungan
:
:
0,85
Double-welded butt joints
Umur alat (A) rencana : 10 tahun
0,2P2SE
DP(dh) head dinding Tebal
−
×=
dimana : dh = tebal dinding tangki bagian head (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (m)
S = stress yang diizinkan
E = efisiensi pengelasan
dh =22,415)(0,2-0,85)250.16( 2
1,79421,51
××
×
dh = 0,001397 m m 1
in 73,39× = 0,0555 in
Faktor Korosi = 0,125 in/ tahun (Brownell dkk, 1959)
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0555 + (0,125 x 10) = 1,3055 in
Dipilih tebal head standar 18
3in
5. Perancangan Sistem Pengaduk
Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk
Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
Jenis pengaduk : Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R) : 4
Gambar LC.14 Ukuran Turbin Untuk Reaktor
III-235
Dimana :
Hc = Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da = Diameter pengaduk (ft)
Dt = Diameter tangki (ft)
J = Lebar buffle (ft)
E = Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe dkk, 1999)
1) Da = 1/3Dt = 1/3 (5,8857 ft) = 1,9619 ft
2) E = 1 (Da) = 1,9619 ft
3) L = 1/4 (Da) = 0,25 (1,9619 ft) = 0,491 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (1,9619 ft) = 0,39238 ft
2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (5,8857 ft) = 0,491 ft
Dimana :
W = Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L = Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan :
n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik
1) Bilangan Reynold (Nre)
Nre = 2n.Da .ρ
µ (Geankoplis,2003)
Nre = ( )
lb/ft.det 00119,0
lb/ft .71,056ft 1,9619/det2 32
= 459.660,86 = 4,5966 .105
2) Bilangan daya (Np)
Np = c
3 5
P.g
.n .Daρ (Geankoplis, 2003)
Untuk NRe = 4,5966 .105, NP = 5 (Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P)
P = ( )
c
53
P
g
.Da.n N ρ=
( ) ( )
2
533
lbf.detik
ft lbm 32,174
ft 9619,12lb/ft 056,715 ×××
= 2567,67 ft.lbf/det
III-236
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det
Sehingga :
P = 2567,67 ft.lbf/det lbf/det 550
hp 1× = 4,668 hp
Efisiensi 80 %
P = 0,8
hp 4,668 = 5,835 hp
Digunakan pengaduk dengan daya 6 hp.
6. Perhitungan Desain Jaket Pendingin
Menghitung Jaket Pendingin
Jumlah air pendingin = 3778,74 kg/jam (Lampiran B)
Vair pendingin = 3kg/m 998
kg/jam 3778,74
Vair pendingin = 3,786 m3/jam
Diameter luar reaktor = diameter dalam + 2 x tebal dinding
= 1,794 m + 2 x 0,03285 m
= 1,8597 m
Asumsi jarak jaket = 5 inin 73,39
m 1× = 0,126
Diameter dalam jaket = 1,8597 m + (2 x 0,126)m
= 2,1117 m
Tinggi Jaket Pendingin,
H = Hs = 1,794 m
Tekanan jaket pendingin,
Tekanan hidrostatis = ρ × g × H
= 998 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,794 m
= 17,546 kPa
Tekanan Operasi = 17,546 kPa + 101,325 kPa
= 118,871 kPa
Tekanan Design = (1,2) x 118,871 kPa
= 142,645 kPa
kPa 6,89476
psia 1× = 20,689 psia
III-237
Tebal jaket pendingin, t = PSE
PxR
6,0−
t =
20,689)(0,6-0,85)250.16(2
2,111720,689
××
×
t = 0,0016 mm 1
in 73,39× = 0,064 in
Faktor Korosi = 0,125 in/ tahun (Brownell dkk, 1959)
Maka tebal Jaket yang dibutuhkan = 0,064 + (0,125 x 10) = 1,314 in
Dipilih tebal silinder standar 18
3 in
7. Perhitungan desain flange
Tekanan Desain : 14,69598 psi
Temperatur desain : 86 oF
Material Flange : ASTM A-201, grade B
Baut Baja : ASTM A-193, grade B-7
Material Gasket : Stainless steel
Diameter Luar Shell : 71,935 in = B
Tebal shell : 1,3052 in
Diameter dalam shell : 70,6298 in
Allowable Stress
of flange material : 16.250
Allowable stress
of bolting material : 16.250
Tipe flange : Loose-type (Brownell dkk, 1959)
Menghitung tebal gasket : )1( +−
−=
mpy
pmy
di
do (Brownell dkk, 1959)
Asumsi tebal gasket adalah 1/16 in, (Brownell dkk, 1959) diperoleh :
y = 3700
m = 2,75
III-238
Sehingga :
)175,2(69598,143700
)75,2(69598,143700
+−
−=
di
do
di
do= 1,002013942
Asumsi bahwa di gasket sama dengan 90 in, maka
do = (1,002013942) x (90) = 90,18125475 in
Tebal minimum gasket =
−
2
901812,90= 0,090627 in
Dengan menggunakan lebar Gasket 1/2 in, maka diameter gasket rata-rata
G = 90 + 0,5 = 90,5 in
Menghitung beban baut :
Beban untuk dudukan gasket
Wm2 = Hy = bл Gy (Brownell dkk, 1959)
bo = 2
n=
2
5,0 = 0,25 in (Brownell dkk, 1959)
b = bo jika bo ≤ 0,25 in (Brownell dkk, 1959)
b = 0,25
dengan mensubstitusikan, maka diperoleh :
Hy = 0,25 (3,14) (90,5)(3700)
Hy = 262.857,25 lb
Beban untuk menjaga terjadinya lipatan kecil dibawah operasi :
Hp = 2bπ Gmp
Hp = 2 x 0,25 x 3,14 x 90,5 x 2,75 x 14,69598
Hp = 5742,21355 lb
Beban dari tekanan dalam
H = pG
4
2π = 69598,14
4
)5,90(14,3 2x
H = 94.485,51401 lb
Beban Total operasi
Wm1 = H + Hp = 94.485.51401 lb + 5742,21355 lb = 100.227.7276 lb
III-239
Menghitung luas minimum baut , Am1 :
Am1 = fb
Wm1=
16250
7276,227.100 = 16,17583
Menghitung ukuran optimum baut (Brownell dkk, 1959) :
Tabel LC. 6 Ukuran Optimum baut
Bolt size
Root Area
Min No. of Bolts
Actual No. of
Bolt* R
Be
E
NBe vi
ID + 2(1.415 ge + R)$
0,625 0,202 37,6 40 0,9375 3 0,75 38,2 79,7493585
0,75 0,302 25,2 28 1,125 3 0,8125 26,8 80,3634739
0,875 0,419 18,15 20 1,25 3 0,9375 19,1 80,7728842
Dari tabel diatas, diperoleh diameter lingkaran baut minimum pada 80,3634739
in, sehingga digunakan baut : ¾ in. Untuk yang lebih sederhana, spesifik dimensi
dari bolt adalah 28 pada ¾-in, dengan diameter lingkaran baut 100-in.
Diameter lingkaran baut , C = 100 in.
Menghitung diameter luar flange :
Flange OD = Diameter lingkaran baut + 2E
= 100 + 2 16
13 = 101,625 = A
Perbandingan lebar gasket :
Ab actual = (0,302) x (28) = 8,456 sq. in
Lebar minimum gasket = G 2y π
fallowactualA (Brownell dkk, 1959)
= )5,9014,337002
)16250456,8(
xxx
x
= 0,0653444 in
Ambil 0,5 in
Menghitungan Ruang :
1.) Untuk kondisi boiling up
Beban desain (W)
W = (1/2)(Ab + Am) fa
= (1/2) (8,456+16,1758) x 16250
= 200.133,625 lb
III-240
Kecocokan tangan pengungkit (hG)
hG = (1/2) x (C – Ganda)
= (1/2) x (100 – 90,5)
hG = 4,75
Flange moment (Ma)
Ma = WhG
Ma = 200.133,625 x 4,75
= 950.634,7188
Untuk kondisi operasi (W = Wm1)
HD = 0,785 B2p
= (0,785)x(71,935)2 (14,69598)
HD = 59.696,45852 lb
Tangan Pengungkit , (hD)
hD = 2
)( BC −
hD = 2
)935,71100( −
hD = 14,0325 in
Ruang, (MD)
(MD) = HD x hD
(MD) = 59.696,45852 x 14,0325
= 837.690,5542 lb-in
HG = W-H
= 200,133,625 – 94.485,514
= 105.648,111 lb
Tangan Pengait yang sama
hG = 2
)( GC −
hG = 2
)5,90100( −
hG = 4,75 in
The Moment (MG)
MG = HG x hG
III-241
= 105.648,111 x 4,75
= 510.828,5272 lb-in
HT = H - HD
= 94.485,51401 - 59.696,45852
= 34.789,05549 lb
Tangan Pengait yang sama
hT = 2
GD hh +
hT = 2
75,40325,14 +
hT = 9,39125 in
Momen yang diperoleh adalah
MT = HT x hT
= 34.789,05549 x 9,39125
= 326.712,7173
Jumlah ruang untuk kondisi operasi tersebut adalah MO
MO = MD + MG + MT
= 837.690,5542 + 510.828,5272 + 326.712,7173
= 1.666.231,799 in-lb
Oleh karena itu ruang operasi terkontrol, dan
Mmax = 1.666.231,799 in-lb
Menghitung ketebalan flange (t)
t = ( )
( )fB
YM max
K = B
A =
935,71
625,101= 1,412733718
Y = 6 (Brownell dkk, 1959)
Maka
t = ( )935,7116250
7991.666.231,6(
x
x
t = 4,27625 in
III-242
LC. 16 Dekanter Centrifuge (H-220)
Fungsi : Memisahkan sorbitan monooleat sebagai produk ringan
dari sorbitol dan asam p-toulsulfonik sebagai produk berat
Bentuk : silinder horizontal
Jenis : Horizontal continuous cleaning decanter centrifuge
Bahan konstruksi : carbon steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Suhu = 30oC
Tekanan = 1 atm
Gambar LC.15 Dekanter Centrifuge (H-220)
ZA1 : tinggi cairan berat dalam decanter
ZT : tinggi lubang keluar cairan ringan
ZB : tinggi cairan ringan dalam decanter
ZA2 : tinggi lubang keluar cairan
ZA1 : tinggi cairan berat dalam decanter
Tabel LC. 7 Komposisi Umpan masuk Dekanter
Komponen F (kg/jam) fraksi % ρ
(kg/m3)
Q
(m3/jam)
Sorbitan monooleat
2551,01 93,80 1090 2,34
Sorbitol 73 2,7 1489 0,049
Asam p-toluensulfonik
28,92 1,06 1240 0,023
Air 66,46 2,44 996 0,067
Total 2719,39 100 2,479
ZT ZA2
ZB
ZA1
Umpan
Zat cair
ringan
Zat cair
berat
III-243
Viskositas bahan (µ) = 1,4487 cp
(Densitas) Bahanρ = jam/m 479,2
kg/jam 2719,39
Q
F 3
=Σ
Σ=1087,388 kg/m3
Lapisan bawah (A) terdiri dari :
Komponen F (kg/jam) fraksi % ρ
(kg/m3)
Q
(m3/jam)
Sorbitan monooleat
51,02 33,52 1090 0,047
Sorbitol 71,54 46,99 1489 0,048
Asam p-toluensulfonik
28,34 18,62 1240 0,023
Air 1,33 0,87 996 0,0013
Total 152,23 0,1193
Aρ = jam/m 1199,0
kg/jam 152,23
Q
F 3
=Σ
Σ=1269,64 kg/m3
Lapisan atas (B) terdiri dari :
Bρ = jam/m 36085,2
kg/jam 2567,16
Q
F 3
=Σ
Σ=1087,388 kg/m3
Perhitungan waktu pemisahan :
t = BA ρρ
µ
−
×100
Dimana :
t = waktu pisah (jam)
ρA= ρB = densitas Zat cair A dan B (kg/m3)
t = 1087,388-1269,64
4487,1100 ×
Komponen F
(kg/jam)
fraksi
%
ρ
(kg/m3)
Q
(m3/jam)
Sorbitan monooleat
2499,99 97,38 1090 2,294
Sorbitol 1,46 0,06 1489 0,00098
Asam p-toluensulfonik
0,58 0,02 1240 0,00047
Air 65,13 2,54 996 0,0654
Total 2567,16 100 2,36085
III-244
t = 0,8168 jam jam 1
menit 60× = 49 menit
Desain tangki dekanter
a. Volume tangki
Volume cairan = ρ
tF×=
3kg/m 1087,388
jam8168,0kg/jam 2719,39 ×
Volume cairan = 2,04269 m3
Separator 80% penuh, maka volume yang dibutuhkan :
Volume tangki =0,8
m 2,04269 3
= 2,5534 m3
b. Diameter dan panjang shell
Volume shell tangki,Vs =
3
43
2
41 1:3::;
DiVs
DLasumsiLDiVs i
π
π
=
==
Volume tutup tangki,Ve
=
3
24Diπ
(Brownell dkk,1959,hal:80)
Volume tangki ,V = Vs + 2Ve
V = iD 12
10π
2,5534 m3 = iD
12
10π
Di = 0,9758 m
L = 2,9274 m
Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 0,9758 m
Rasio axis = 2 : 1
Tinggi tutup =
=
2
0,9758
2
1 (Brownell dkk,1959, hal: 80)
Tinggi tutup = 0,4879 m
c. Tebal shell tangki
Volume cairan = 2,04269 m3
Volume tangki = 2,5534 m3
III-245
Tinggi cairan dalam tangki (ZT) = m0,7806m0,97582,5534
2,04269=×
Tinggi cairan dalam tangki (ZT) = 0,7806 m
Tekanan hidrostatik, P = ρ x g x l
P = 1087,388 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,7806 m
P = 8318,3877 Pa = 8,3184 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 8,3184 kPa + 101,325 kPa
P = 109,6434 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) x (109,6434 kPa)
Pdesign = 131,57208 kPakPa 6,89476
psia 1× = 19,08 psia
Joint efficiency
Jenis Sambungan
=
=
0,8 (Brownell,1959,hal:254)
Single-welded butt joints (Brownell,1959,hal:254)
Allowable stress = 13.750 psia psia 1
kPa 6,89476× = 94.802,95 kPa
Tebal shell tangki, t = P 0,6SE
PR
−
t = kPa) (131,57208 0,6kPa(0,8) 94.802,95
2
m 0,9758kPa 131,57208
−
×
t = 0,000847 mm 1
in 73,39×
t = 0,003365 in
Faktor korosi = 0,125 in/ tahun (Brownell dkk, 1959)
Maka tebal shell yang dibutuhkan
t = 0,003365 in + 0,125 in
t = 0,128365 in
Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in (Brownell dkk,1959,hal:94)
d. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell
Tebal tutup atas = 0,128365 in = ¼ in
III-246
Perhitungan lubang keluaran zat cair
Tinggi zat cair berat,ZA1 = 39,2719
23,152 x 0,7806 m
= 0,043698 m
Dari Warren L.McCabe,1994 hal: 34 diperoleh:
ZA1
=
AB
ABTA ZZ
ρρ
ρρ
/1
)/(2
−
−
Maka ketinggian limpahan zat cair berat dari lantai tangki
ZA2 = ZA1 (1-ρB/ρA) + ZT(ρB/ρA)
= 0,043698 (1-
64,1269
388,1087) + 0,7806 (
64,1269
388,1087)
= 0,6748 m
Perhitungan Daya Sentrifusi
Daya sentrifusi (P) = 5,984 (10-10) sg Q (N.rp)2 (Perry dkk, 1999)
Dimana :
sg = Specific gravity
Q = Laju alir volumetric (liter/s)
N = laju putar rotor (rpm)
rp = radius bucket (m)
Dengan, Q = 2,479 m3/jam = 0,689 liter/detik
Diameter bucket = 30 in, sehingga rp = 15 in (0,3819 m)
Laju putaran (N) = 600 rpm
Sg = 1 ( www.sciencelab.com, 2010)
Maka, P = 5,984 (10-10) (1) (0,689 liter/detik) (600 rpm (0,3819 m))2
P = 0,000217 hp
P = 2,17 . 10-4 hp, maka dipilih sentrifusi dengan daya ¼ hp
III-247
LC. 17 Evaporator (V-240)
Fungsi : Untuk meningkatkan konsentrasi sorbitan monooleat
dengan menguapkan air
Jenis : tangki dengan tutup dan alas ellipsoidal
Bahan : carbon steel SA-285 Gr.C
Kondisi Operasi :
T : 110oC
P : 1 atm
Tabel LC.8 Komposisi masuk Evaporator (V-240)
Komponen F (kg/jam) ρ (kg/m3) Q (m3/jam)
Sorbitan monooleat
2499,99 1090 2,2936
Sorbitol 1,46 1489 0,00098
Asam p-toluensulfonik
0,58 1240 0,00047
Air 65,13 996 0,0654
Total 2567,16 2,36045
Densitas campuran :
ρ = jam/m 36045,2
kg/jam 2567,16
Q
F 3
=Σ
Σ= 1087,57 kg/m3 x
3
3
m/kg 16,0185
lb/ft 1
= 67,895 lb/ft3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= 0,0006 (185) + 0,0002 (30) + 0,9738 (500) + 0,025 (0,8007)
= 469,04 cP
Ukuran Tangki :
Volume cairan = 2,36045 m3/jam
Faktor kelonggaran = 20%
Volume Tangki = (laju volumetrik) (1,2)
= 2,36045 m3/jam (1,2) = 2,83254 m3
Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1 : 1
Volume silinder (Vs) = 2
t s
πD H
4= 3D
4
π= 0,785 D3
III-248
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap
minor adalah 2 : 1, sehingga :
Tinggi head (Hh) = D6
1 (hal. 80, Brownell dkk, 1959)
Volume 2 head ellipsoidal (Vh)
Vh = 2 2 3 3
t t t t
π 1 1 x D x D = D = 0,1308 D
3 3 2 4 24R
π π =
= )D (0,13082 3× = 0,2616 D3
Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + Vh
2,83254 m3 = 0,785 Dt3 + 0,2616 Dt3
Dt = m 394,11,0466
m 2,83254
1,0466
V3/1
33/1
T =
=
Sehingga desain tangki yang digunakan :
Diameter tangki (Dt) = 1,394 mm 1
in 73,39× = 55,384 in
Jari-jari tangki (R) = ½ x 1,394 m
= 0,697 mm 1
in 73,39× = 27,69 in
Tinggi silinder (Hs) = m 1,394Dt =
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = m 0,23 m 1,3941/6Dt6
1=×=×
Tinggi tangki (HT)
HT = Hs + Hh = (1,394 + 0,23) m = 1,624 m
Tinggi cairan dalam tangki (Hc)
Hc = 2,83254
1,6242,36045
tangkivolume
tangki)nggicairan)(ti volume( ×=
= 1,3533 mm 1
in 73,39× = 53,767 in
Tekanan desain (Pdesain)
Po = 1 atm = 14,696 psia
Phidrostatis = cH g ρ = 1087,57 kg/m3 (9,8 m/s2)(1,3533 m)
III-249
= 14.423,72 kg/m.s2
= 14.423,72 PaPa106,89476
psia 13×
× = 2,092 psia
Phidrostatis = 2,092 psia
Poperasi = Po + Phidrostatis = 14,696 psia + 2,092 psia = 16,788 psia
Pdesain = (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2
Sehingga :
Pdesain = (1 + 0,2) x 16,788 psia = 20,15 psiapsia 14,696
atm 1× = 1,37 atm
Tebal silinder tangki (d)
Direncanakan tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon
steel, SA-285, Grade C sebagai berikut :
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 psia (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters,2004)
Jenis Sambungan = Double welded butt joints
(Peters, 2004)
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun
Tebal silinder (d) = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
− (Peters,2004)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = stress yang diizinkan ; E = Efisiensi sambungan
d = ( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 20,156,085,0psia 13.750
in 27,69 psia 20,15
d = 1,298 in
Maka dipilih tebal silinder tangki in 8
31 atau 1,375 in.
III-250
Tebal head tangki (dh)
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Carbon steel,
SA-285, Grade C, sebagai berikut:
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 13.750 lb/in2 (Brownell dkk, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters,2004)
Jenis Sambungan = Double welded butt joints
(Peters,2004)
Umur alat (A) direncanakan = 10 tahun
Tebal head tangki (dh) = ( )2 . 0,2
tP x DC x A
S E P+
− (Peters,2004)
Dimana : dh = tebal head tangki (in)
Dt = diameter tangki (in)
S = stress yang diizinkan
E = Efisiensi sambungan
dh =( )( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 20,152,085,0psia 13.7502
in 55,384 psia 20,15
dh = 1,298 in
Maka dipilih tebal head tangki in 8
31 atau 1,375 in. Head terbuat dari bahan
yang sama dengan dinding tangki.
Koil Pemanas :
0,143
1
2
32
c
µ w
µ
k
µ Cp
µ
ρ N L0,87
k
Dh
= .... (Kern, 1965)
Direncanakan :
Koil berupa tube dengan OD = 1 in (0,08333 ft)
Diameter lingkar koil (Dk) = 59,05511 (4,9212 ft)
Dimana
Diameter Pengaduk (L) = 0,852269 m (2,8714445 ft)
Diameter dalam tangki (D) = 1,394 m (3,2808 ft / 1 m) = 4,57 ft
Putaran pengaduk (N) = 1 rps = 3.600 rph
Densitas bahan (ρ) = 67,895 lbm/ft3
III-251
Viskositas bahan (µ) = 469,04 cp x cp 1
jamlbm/ft x 2,4191
= 1134,65 lbm/ft x jam
Konduktivitas termal (k) = 0,38556 btu/jam.ft.oF
Kapasitas panas (Cp) = 1,13 btu/lbm.oF
Beban panas (Q) = 242.359,92 kJ/jam x kJ 1,05506
btu/jam 1
= 229.711,98 btu/jam
T campuran di luar koil = 110oC = 230oF
T steam di dalam koil = 182oC = 359,6oF
Perbedaan temperatur = 359,6oF – 230oF = 129,6oF
Rej = µ
ρ N L2
= 1134,65
(67,895) (3600) ft) (2,8714445 2
= 1776,148
Estimasi harga j dari Figure 20.2 (Hal. 718, Kern. 1965) diperoleh j = 90
3
1
k
µ Cp
=
3
1
0,38556
(1134,65) 1,13
= 14,926
0,14
µ w
µ
= 1
hc =
0,143
1
µ w
µ
k
µ Cp
D
kj
= )1)(926,14(
4,57
0,3855690 × = 113,33
untuk steam : hoi = 1500
Rd = 0,001 (appendix Tabel 12, hal. 845, Kern, 1950)
Maka
1000001,0
1
R
1h
d
d ===
F.ftjam
btu105,369
1500113,33
(1500)113,33
hh
hhU o2
oic
oicc =
+=
+
×=
95,3251000105,369
(1000)105,369
hU
hUU
dc
dcd =
+=
+
×=
III-252
Maka luas perpindahan panas (A)
2
d
s ft 26,24,6)95,325(129
229.711,98
∆TU
QA ===
Nilai surface per lin ft, ft2 pada OD tube 1 in 12 BWG (a’ = 0,2618 ft2/ft)
diperoleh dari appendix tabel 10 (Hal. 843, kern, 1965).
Luas Permukaan lilitan koil (Ak) = a'Dπ k ××
= 4,045 ft2
Jumlah lilitan koil (n) = A/Ak
= 5,998 = 6 lilitan
Jarak antara lilitan koil (j) = 2 Dtube
= 0,1666 ft
Panjang pipa koil (l) = [ ]2
k 1)-(n j (1/2)-n)D(π π××
= 86,176 ft
Tinggi koil dari dasar tangki = ( )[ ] njDtube1n ++
= 1,58 ft
III-253
LC. 18 Filter Press (H-330)
Fungsi : Untuk memisahkan Sorbitan monooleat dari asam
p-toluensulfonik dan sorbitol
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-129 Grade A
Jenis : Plat and frame
Jumlah : 2 unit
Laju alir cake = 52,04 kg/jam
Densitas cake = 2079,2611 kg/m3 kg/m3
Volume cake pada filter press = 52,04 / 2079,2611 = 0,025028 m3/jam
Jumlah umpan yang harus ditangani = 2577,29 kg/jam
Laju filtrat pada filter press = 2525,25 kg/jam
Densitas filtrat = 1089,1593 kg/m3
Volume filtrat = 2525,25 kg/jam / 1089,1593 kg/m3 = 2,318531m3
Luas penyaringan efektif dihitung dengan menggunakan persamaan :
)]1/([)}([)1( WWxExLxAVxxELxAx s −+=− ρρ ................................ (Foust, 1979)
Dimana:
L = tebal cake pada frame (m)
A = Luas penyaringan efektif (m2)
E = Porositas partikel (1-(1141,2796 /1538,1490) = 0,258
sρ = Densitas cake (kg/m3)
ρ = Densitas filtrat (kg/m3)
W = Fraksi massa cake dalam umpan
V = Volume filtrat hasil penyaringan (m3)
Direncanakan luas penyaringan efektif filter press untuk waktu proses 1 jam
W = umpanmassaalirlaju
cakemassaalirlaju
020192,0543,8241
14,7537==W
Tebal cake pada frame diasumsikan = 1 cm
)}01,0258,0(318531,2[1593,1089 2079,2611)258,01(01,0 xAxxxxAx +=−
)]020192,01/(020192,0[ −x
III-254
A = 0,0526101 m2
Faktor keamanan = 20 %
Jumlah plate yang dibutuhkan (n) =1,2 x 0,0526101 = 0,063132
Dipilih plate and frame dengan ukuran 250 mm
Untuk plate and frame dari kayu dengan ukuran, 250 mm
Luas filtering area = 0,054 m2................................ (Tabel 11.11. Walas, 1988)
Jumlah plate buah169,1054,0
063132,0== = 2 buah.
Maka diambil jumlah plate = 2 buah
Jumlah frame = jumlah plate = 2 buah
III-255
LC.19 Heat Exchanger 1 (Heater 1 (E-142))
Fungsi : menaikkan temperatur sorbitol sebelum dimasukkan ke reaktor
(M-210)
Jenis : Double pipe exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi double pipe heat exchanger 15 ft per hairpin dengan IPS (Dimension
Of Steel Pipe ) 2 x 14
1 in.
Fluida panas (Steam)
Laju alir fluida masuk,W : 200,37 kg/jam = 441,73971 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 182 oC = 359,6 0F
Temperatur keluar (T2) : 182 0C = 359,6 0F
Fluida dingin (Larutan sorbitol)
Laju alir fluida masuk, w : 1185,70 kg/jam = 2614,0179 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 0C = 86 0F
Temperatur keluar (t2) : 160 0C = 320 0F
Panas yang diserap (Q) : 401.920 kJ/jam= 381.201,83 Btu/jam
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas Keterangan Fluida dingin Selisih
T1 = 359,6 °F Temperatur yang lebih
tinggi t2 = 320 °F ∆t1 = 39,6 °F
T2 = 359,6 °F Temperatur yang lebih
rendah t1 = 86°F ∆t2 = 273.6 °F
T1 – T2 = 0°F Selisih t2 – t1 = 234°F ∆t2 – ∆t1 = 234 °F
LMTD = 1
2
12
t
tLn
tt
∆
∆
∆−∆
= 121,0654963 °F
Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc = )T(TFT 21c2 −+ = 359,6 oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
tc = )t(tFt 12c1 −+ = 203oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
III-256
Dari tabel 6.2 (Kern, 1965) menunjukkan bahwa luas aliran dalam pipa inner lebih
besar daripada annulus. Jadi laju alir paling besar ditempatkan dalam pipa inner yaitu
larutan sorbitol
Fluida panas : annulus, Steam
1. Flow area
D2 = 2,067 in /12 = 0,17225 ft
D1 = 1,66 in /12 = 0,1383333 ft
aa = π (D2 2 – D1
2)/4
4
)1383333,0 0,17225(14,3 22−=
x
= 0,008269152 ft2
Diameter ekuivalen,De
De =(D2 2 – D1
2)/ D1
1383333,0
)1383333,0 0,17225( 22−=
= 0,076149046 ft
2. Kecepatan massa, Ga
Ga 008269152,0
441,73971==
aa
W
= 53.420,19568 lbm/ft2jam
3. Pada 359.6 oF, µ =0,015 cP = 0,0363
lbm/ft.jam
Rea µ
DeGa=
Rea 0363,0
18568,420.53076149046,0 x=
= 112.063,2768
4. ho = 1500 Btu/jam ft2 oF
(kondensasi steam)
Fluida dingin : inner, sorbitol
1. Flow area
D = 1,38 in = 0,115 ft
ap = π D2/4
= 3,14 x 0,1152/4
= 0,010381625
2. Kecepatan massa, Gp
Gp 010381625,0
0179,2614==
aa
W
= 251.792,7525 lbm/ft2jam
Pada 203oF, µ = 2 cP = 4,8382 lbm/ft.jam
3. Rea µ
DeGa=
Rea 8382,4
7525,792.251115,0 x=
= 5984,904872
4. jH = 16,5 (Fig. 24 Kern)
5.3
1
3
1
0728,0
8382,445456,0
k
µCp
×=
×
= 3,114448961
6.
14,03
1
k
µCp
De
kjHhi
×
×××=
wµ
µ
1114448961,3115,0
0728,05,16 ××
= x
= 32,53109645 Btu/jam/ft2 oF
7. Koreksi hi pada OD
OD
IDhihio ×=
III-257
=
66,1
38,1532,5310964 x
= 27,04392355
8. Clean Overall Heat Transfer Coefficient (Uc)
oio
oio
hh
hhUc
+
×=
FftjamBtuUco2/ 26,5649761
1500527,0439235
1500527,0439235=
+
×=
9. Design overall coefficient UD
Rd U
11
C
+=DU
, dengan Rd = 0,003
003,026,5649761
11+=
DU
UD = 24,60415012 Btu/jam.ft2.oF
10. Luas permukaan yang diperlukan
tU
QA
D ∆×=
A = 127,9753186 ft2
Dari tabel 11 (Kern,1965) untuk IPS 2 x 4
11 in diperoleh luas permukaan pipa
0,435 ft2 tiap 1 hairpin. Maka panjang pipa yang diperlukan :
435,0
9753186,127=L = 294,1961347
Berarti dapat digunakan 10x15 ft hairpin dengan panjang total 10 x 2 x 15 = 300 ft
11. Luas permukaan aktual yang diperlukan 300 x 0,435 = 130,5 ft2
Maka UD aktual diperoleh :
0654963,121130,5
381.201,83
tA
QU D
×=
∆×= = 24,12815287 Btu/jam.ft2.oF
724,128152826,5649761
724,128152826,5649761
UU
UUR
DC
DCD
×
−=
×
−= = 0,003801811
RD hitung ≥ RD ketentuan, maka spesifikasi dapat diterima.
III-258
Perhitungan Pressure Drop
1. D’e untuk pressure drop dari De
D’e = (D2 – D1)
= 0,17225 – 0,1383333
= 0,033916667 ft
Re’a =0363,0
19568,420.53 70,03391666 ×
= 49.912,80909
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
f = 0,006307727
s = 1 ; ρ = 1 x 62,5 = 62,5 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFa
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ= 0,1950229 ft
3. ρ3600
G =V = 0,237423092 fps
Fl =2,322
237423092,03
23
22
xx
g
Vx =
= 0,002625919 ft
∆P =( )
144
5,62 90,002625911950229,0 x+
= 0,085785078 psi
∆P yang diperbolehkan = 10 psi,
(∆Pa hitung < ∆Pa yang diizinkan)
1. Untuk Re = 5984,904872 diperoleh
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
= 0,010342895
s = 1,47 ; ρ = 1,47 x 62,5 = 91,875 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFp
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 0,969641054 ft
∆P =144
91,875 40,96964105 x
= 0,618651193 psi
∆P yang diperbolehkan =10 psi,
(∆Pp hitung < ∆Pp yang diizinkan)
III-259
LC.20 Heat Exchanger 2 (Heater 2 (E-122))
Fungsi : menaikkan temperatur asam oleat sebelum dimasukkan ke
dalam reaktor (M-210)
Jenis : Double pipe exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi double pipe heat exchanger 20 ft per hairpin dengan IPS
(Dimension Of Steel Pipe ) 2 x 14
1 in.
Fluida panas (Steam)
Laju alir fluida masuk,W : 225,48 kg/jam = 497,0977176 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 182 oC = 359,6 0F
Temperatur keluar (T2) : 182 0C = 359,6 0F
Fluida dingin (Larutan asam oleat)
Laju alir fluida masuk, w : 1680,64 kg/jam = 3705,172557 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 0C = 86 0F
Temperatur keluar (t2) : 160 0C = 320 0F
Panas yang diserap (Q) : 452.289,46 kJ/jam = 428.974,8429 Btu/jam
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas Keterangan Fluida dingin Selisih
T1 = 359,6 °F Temperatur yang lebih
tinggi t2 = 320 °F ∆t1 = 39,6 °F
T2 = 359,6 °F Temperatur yang lebih
rendah t1 = 86°F ∆t2 = 273.6 °F
T1 – T2 = 0°F Selisih t2 – t1 = 234°F ∆t2 – ∆t1 = 234 °F
LMTD = 1
2
12
t
tLn
tt
∆
∆
∆−∆
= 121,0654963 °F
Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc = )T(TFT 21c2 −+ = 359.6 oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
tc = )t(tFt 12c1 −+ = 203oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
III-260
Dari tabel 6.2 (Kern, 1965) menunjukkan bahwa luas aliran dalam pipa inner lebih
besar daripada annulus. Jadi laju alir paling besar ditempatkan dalam pipa inner yaitu
asam oleat
Fluida panas : annulus, Steam
1. Flow area
D2 = 2,067 in /12 = 0,17225 ft
D1 = 1,66 in /12 = 0,1383333 ft
aa = π (D2 2 – D1
2)/4
4
)1383333,0 0,17225(14,3 22−=
x
= 0,008269152 ft2
Diameter ekuivalen,De
De = (D2 2 – D1
2)/ D1
1383333,0
)1383333,0 0,17225( 22−=
= 0,076149046 ft
2. Kecepatan massa, Ga
Ga 008269152,0
6497,097717==
aa
W
= 60,114,71638 lbm/ft2jam
3. Pada 359.6 oF, µ =0,015 cP
= 0,0363 lbm/ft.jam
Rea µ
DeGa=
Rea 0363,0
3860,114,716076149046,0 x=
= 126.106,8406
4. ho = 1500 Btu/jam ft2 oF
(kondensasi steam)
Fluida dingin : pipa, asam oleat
1. Flow area
D = 1,38 in = 0,115 ft
ap = π D2/4
= 3,14 x 0,1152/4
= 0,010382 ft2
2. Kecepatan massa, Ga
Gp 010382,0
73705,17255==
aa
W
= 356.897,2 lbm/ft2jam
Pada 100,4 oF, µ = 1,7 cP
= 4,11247 lbm/ft.jam
3. Rea µ
DeGa=
Rea 11247,4
356.897,2115,0 x=
= 13.840,84831
4. jH = 35 (Fig. 24 Kern)
5.3
1
3
1
0925,0
4,1124749444,0
k
µCp
×=
×
= 2,801291
6.
14,03
1
k
µCp
De
kjHhi
×
×××=
wµ
µ
1801291,2115,0
0925,035 ××
×=
= 78,86243 Btu/jam/ft2 oF
III-261
7. Koreksi hi pada OD
OD
IDhihio ×=
=
66,1
38,186243,78 x
= 65,56033
8. Clean Overall Heat Transfer Coefficient (Uc)
oio
oio
hh
hhUc
+
×=
FftjamBtuUco2/8148878,62
150056033,65
150056033,65=
+
×=
9. Design overall coefficient UD
Rd U
1U
C
D += , dengan Rd = 0,003
003,062,8148878
11+=
DU
UD = 52,8547 Btu/jam.ft2.oF
10. Luas permukaan yang diperlukan
tU
QA
D ∆×=
A = 67,039044 ft2
Dari tabel 11 (Kern,1965) untuk IPS 2 x 4
11 in diperoleh luas permukaan pipa
0,435 ft2 tiap 1 hairpin. Maka panjang pipa yang diperlukan :
435,0
039044,67=L = 154,112745 ft
Berarti dapat digunakan 4x20 ft hairpin dengan panjang total 4 x 2 x 20 = 160 ft
11. Luas permukaan aktual yang diperlukan 160 x 0,435 = 69,6 ft2
Maka UD aktual diperoleh :
3121,06549669,6
29428.974,84
tA
QU D
×=
∆×=
= 50,9098945 Btu/jam.ft2.oF
III-262
50,90989458148878,62
50,90989458148878,62
UU
UUR
DC
DCD
×
−=
×
−=
= 0,00372275
RD hitung ≥ RD ketentuan, maka spesifikasi dapat diterima.
Perhitungan Pressure Drop
1. D’e untuk pressure drop dari De
D’e = (D2 – D1)
= 0,17225 – 0,1383333
= 0,033916667 ft
Re’a =0363,0
3860.114,716 70,03391666 ×
= 56.167,79056
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
f = 0,006171894
s = 1 ; ρ = 1 x 62,5 = 62,5 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFa
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 0,128878529 ft
3. ρ3600
G =V = 0,267176517 fps
Fl =2,322
70,267176513
23
22
xx
g
Vx =
= 0,003325309 ft
∆P =( )
144
5,6290,00332530 90,12887852 x+
= 0,057380138 psi
∆P yang diperbolehkan = 10 psi,
(∆Pa hitung < ∆Pa yang diizinkan)
1. Untuk Re = 9980,176
diperoleh
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
= 0,00902
s = 0,89 ; ρ = 0,89 x 62,5 = 55,625 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFp
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 2,47198 ft
∆P =144
55,625 2,47198 x
= 0,95489 psi
∆P yang diperbolehkan =10 psi,
(∆Pp hitung < ∆Pp yang diizinkan)
III-263
LC.21 Heat Exchanger 3 (Heater 3 (E-223))
Fungsi : menaikkan temperatur sorbitan monooleat sebelum dimasukkan
ke dalam evaporator (V-240)
Jenis : Double pipe exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi double pipe heat exchanger 15 ft per hairpin dengan IPS (Dimension
Of Steel Pipe ) 3 x 2 in.
Fluida panas (Produk alur 9)
Laju alir fluida masuk,W : 2669,63 kg/jam = 5885,519691 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 160 oC = 320 0F
Temperatur keluar (T2) : 148 0C = 298,4 0F
Fluida dingin (Produk alur 12)
Laju alir fluida masuk, w : 2567,16 kg/jam = 5659,612279 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 0C = 86 0F
Temperatur keluar (t2) : 90 0C = 194 0F
Panas yang diserap (Q) : 285.756,74 kJ/jam= 271.026,5516 Btu/jam
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas Keterangan Fluida dingin Selisih
T1 = 320 °F Temperatur yang lebih
tinggi t2 = 194 °F ∆t1 = 126 °F
T2 = 298,4 °F Temperatur yang lebih
rendah t1 = 86°F ∆t2 = 212,4 °F
T1 – T2 = 21,6°F Selisih t2 – t1 = 108°F ∆t2 – ∆t1 = 86,4 °F
LMTD = 1
2
12
t
tLn
tt
∆
∆
∆−∆
= 165,4572132 °F
Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc = )T(TFT 21c2 −+ = 309,47 oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
tc = )t(tFt 12c1 −+ = 141,35oF (Fc diperoleh dari gambar 17 hal. 827 Kern, 1965)
III-264
Dari tabel 6.2 (Kern, 1965) menunjukkan bahwa luas aliran dalam pipa inner lebih
besar daripada annulus. Jadi laju alir paling besar ditempatkan dalam pipa inner yaitu
produk alur 9
Fluida dingin : annulus, Produk alur 12
1. Flow area
D2 = 3,068 in /12 = 0,255667 ft
D1 = 2,38 in /12 = 0,198333 ft
aa = π (D2 2 – D1
2)/4
4
)198333,0 0,255667(14,3 22−=
x
= 0,020433027 ft2
Diameter ekuivalen,De
De =(D2 2 – D1
2)/ D1
198333,0
)198333,00,255667( 22 −=
= 0,131240336 ft
2. Kecepatan massa, Ga
Ga 020433027,0
95659,61227==
aa
W
= 276.983,5508 lbm/ft2jam
3. Pada 141,35oF, µ =1,8168 cP =
4,396656 lbm/ft.jam
Rea µ
DeGa=
Rea 396656,4
5508,983.276131240336,0 x=
= 8267,968726
4. jH = 29 (Fig. 24 Kern)
5.
3/1
3/1
053,0
396656,442881,0)(
×=
k
xCp µ
= 3,288797806
Fluida panas : pipa, Produk alur 9
1. Flow area
D = 2,067 in = 0,17225 ft
ap = π D2/4
= 3,14 x 0,172252/4
= 0,023290999 ft2
2. Kecepatan massa, Ga
Gp 0232909,0
519691,5885==
aa
W
= 252.695,0293
Pada 309,47 oF , µ = 1,4487 cP
= 3,50455017 lbm/ft.jam
3. Rea µ
DeGa=
Rea 50455017,3
0293,695.25217225,0 x=
= 12.420,05869
4. jH = 44 (Fig. 24 Kern)
5. 3
1
3
1
053,0
50455017,342881,0
k
µCp
×=
×
= 3,04934881
6.
14,03
1
k
µCp
De
kjHhi
×
×××=
wµ
µ
104934881,317225,0
053,044 ××
×=
= 41,28349159 Btu/jam/ft2 oF
7. Koreksi hi pada OD
III-265
6.
14,03/1
=
We
xk
Cpx
D
kxjHho
µ
µµ
= 1288797806,3131240336,0
053,029 ××x
= 38,51622434
OD
IDhihio ×=
=
38,2
067,2941,2834915 x
= 35,85419207
8. Clean Overall Heat Transfer Coefficient (Uc)
oio
oio
hh
hhUc
+
×=
FftjamBtuUco2/56878275,18
51622434,38735,8541920
51622434,38735,8541920=
+
×=
9. Design overall coefficient UD
Rd U
1U
C
D += , dengan Rd = 0,003
003,0518,5687827
11+=
DU
UD = 17,5889657 Btu/jam.ft2.oF
10. Luas permukaan yang diperlukan
tU
QA
D ∆×=
A = 93,12919137 ft2
Dari tabel 11 (Kern,1965) untuk IPS 3 x 2 in diperoleh luas permukaan pipa
0,622 ft2 tiap 1 hairpin. Maka panjang pipa yang diperlukan :
622,0
12919137,93=L = 149,725388
Berarti dapat digunakan 5x15 ft hairpin dengan panjang total 5 x 2 x 15 = 150 ft
11. Luas permukaan aktual yang diperlukan 150 x 0,622 = 93,3 ft2
Maka UD aktual diperoleh :
2165,45721393,3
16271.026,55
tA
QU D
×=
∆×=
= 17,55676476 Btu/jam.ft2.oF
III-266
617,556764756878275,18
617,556764756878275,18
UU
UUR
DC
DCD
×
−=
×
−=
= 0,0031004276
RD hitung ≥ RD ketentuan, maka spesifikasi dapat diterima.
Perhitungan Pressure Drop
1. D’e untuk pressure drop dari De
D’e = (D2 – D1)
= 0,255667 – 0,198333
= 0,057333 ft
Re’a =396656,4
08276.983,55 0,057333 ×
= 3611,924664
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
f = 0,011959675
s = 1 ; ρ = 1 x 62,5 = 62,5 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFa
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 2,940390978 ft
3. ρ3600
G =V = 1,231038 fps
Fl =2,322
1,2310383
23
22
xx
g
Vx =
= 0,07059571 ft
∆P =( )
144
5,620,07059571 82,94039097 x+
= 1,306852 psi
∆P yang diperbolehkan = 10 psi,
(∆Pa hitung < ∆Pa yang diizinkan)
2. Untuk Re = 12.420,05869
diperoleh
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
= 0,0085358
s = 1 ; ρ = 1 x 62,5 = 62,5 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFp
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 0,581387 ft
∆P =144
62,5 0,581387 x
= 0,252338 psi
∆P yang diperbolehkan =10 psi,
(∆Pp hitung < ∆Pp yang diizinkan)
III-267
LC.22 Heat Exchanger 4 (Cooler 1 (E-212))
Fungsi : menurunkan temperatur sorbitan monooleat sebelum
dimasukkan ke dekanter centrifuge (H-220)
Jenis : 1-2 shell and tube exchanger
Dipakai : 3/4 in OD Tube 16 BWG, panjang = 16 ft, 2 pass
Jumlah : 1 unit
Fluida panas
Laju alir fluida panas masuk = 2719,39 kg/jam = 5995,26004 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 148°C = 298,4°F
Temperatur akhir (T2) = 30°C = 86°F
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 9919,93 kg/jam = 21869,81635 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 10°C = 50°F
Temperatur akhir (t2) = 28°C = 82,4°F
Panas yang diserap (Q) = 743.171,63 kJ/jam = 704.388,02533 Btu/jam
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida
dingin Selisih
T1 = 298,4°F Temperatur yang lebih
tinggi t2 = 82,4°F ∆t1= 216°F
T2 = 86°F Temperatur yang lebih
rendah t1 = 50°F ∆t2 = 36°F
T1–T2 = 212,4°F Selisih t2–t1= 32,4°F ∆t2 – ∆t1 =
-180°F
45991,100
216
36ln
180-
∆t
∆tln
∆t∆tLMTD
1
2
12 =
=
−= °F
55556,632,4
212,4
tt
TTR
12
21 ==−
−=
13043,005298,4
32,4
tT
ttS
11
12 =−
=−
−=
Dari Fig 18, Kern, 1965 diperoleh FT = 0,875
III-268
Maka ∆t = FT × LMTD = 0,875 × 100,45991 = 87,90242 °F
(2) Tc dan tc
2,1922
86298,4
2
TTT 21
c =+
=+
= °F
2,662
82,450
2
ttt 21
c =+
=+
= °F
Dalam perancangan ini digunakan cooler dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 16 BWG
- Pitch (PT) = 1 in square pitch
- Panjang tube (L) = 16 ft
a. Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, cooler untuk fluida panas light organic
dan fluida dingin air, diperoleh UD = 5-75, faktor pengotor (Rd) = 0,003.
Diambil UD = 30 Btu/jam⋅ft2⋅°F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
2
o
o2D
ft 10982,267
F87,90242 Fftjam
Btu30
Btu/jam 533704.388,02
∆tU
QA =
×⋅⋅
=×
=
Luas permukaan luar (a″) = 0,1963 ft2/ft (Kern, 1965)
Jumlah tube, 04516,58/ftft 0,1963ft 16
ft10982,267
aL
AN
2
2
"t =×
=×
= buah
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 90 tube
dengan ID shell 13,25 in.
c. Koreksi UD
2
2
"
t
ft672,282
/ftft 0,1963 90ft 16
aNLA
=
××=
××=
Fftjam
Btu34839,28
F 87,90242ft 0672,282
Btu/jam 533704.388,02
∆tA
QU
22D°⋅⋅
=°×
=⋅
=
III-269
Fluida dingin : air, tube
(1) Flow area tube, at′ = 0,302 in2 (Kern, 1965)
n144
'tatN
ta×
×= (Kern, 1965)
2ft 09438,02144
0,30290ta =
×
×=
(2) Kecepatan massa
ta
WtG = (Kern, 1965)
2ftjam
mlb15342,733.231
09438,0
521869,8163tG
⋅==
(3) Bilangan Reynold
Pada tc = 66,2 °F
µ = 0,836 cP = 2,02237 lbm/ft2⋅jam
Dari Tabel 10, Kern, untuk 3/4 in OD, 16 BWG, diperoleh
ID = 0,62 in = 0,05167 ft
µ
tGIDtRe
×= (Kern, 1965)
2,02237
15342,733.231 0,05167tRe
×= = 5920,22914
(4) Taksir jH dari Gbr 24, Kern, diperoleh jH = 25
(5) Pada tc = 66,2 °F
c = 1 Btu/lbm°F (Kern, 1965)
k = 0,865 Btu/jam.ft°F (Kern, 1965)
32724,13
1
865,0
2,02237131
=
×=
⋅
k
c µ
(8) 3
1
⋅××=
k
c
D
kjH
s
oh µ
φ (Kern, 1965)
51229,5551,3272405617,0
0,86525
sφ
oh=××=
III-270
3/4
0,62 x 555,51229
OD
IDx
tφ
ih
tφ
ioh
=
=
= 459,22349
(9) Karena viskositas rendah, maka diambil φt = 1
tφtφ
iohioh ×=
hio = 459,22349 × 1 = 459,22349
Fluida panas : shell, bahan
(3′) Flow area shell
TP144
B'CsDsa
×
××= ft2 (Kern, 1965)
Ds = Diameter dalam shell = 13,25 in
B = Baffle spacing = 6 in
PT = Tube pitch = 1 in
C′ = Clearance = PT – OD
= 1– 0,75 = 0,25 in
2ft 0,138021144
60,2513,25sa =
×
××=
(4′) Kecepatan massa
sa
wsG = (Kern, 1965)
2ftjam
mlb35574,437.43
0,13802
5995,26004sG
⋅==
(5′) Bilangan Reynold
Pada Tc = 192,2 °F
µ = 1,4487 cP = 3,50455 lbm/ft2⋅jam
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 3/4 in OD dan 1 in square pitch., diperoleh
de = 0,95 in.
De = 0,95/12 = 0,07917 ft
III-271
µ
sGeDsRe
×= (Kern, 1965)
23596,9813,50455
35574,437.430,07917sRe =
×=
(6′) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 16,5
(7′) Pada Tc = 192,2°F
c = 0,428815 Btu/lbm⋅°F
k = 0,053 Btu/jam.ft.oF (Coulson dan Richardson, 2003)
04936,33
1
053,0
3,50455428815,031
=
×=
⋅
k
c µ
(8′) 3
1
⋅××=
k
c
eD
kjH
s
oh µ
φ (Kern, 1965)
68420,333,049360,07917
0,05316,5
sφ
oh=××=
(9′) Karena viskositas rendah, maka diambil φs = 1
sφsφ
ohoh ×=
ho = 33,68420 × 1 = 33,68420
(10) Clean Overall coefficient, UC
FftBtu/jam38229,3168420,33459,22349
68420,33459,22349
hh
hhU 2
oio
oioC °⋅⋅=
+
×=
+
×=
(Kern, 1965)
(11) Faktor pengotor, Rd
00341,034839,2838229,31
34839,2838229,31
UU
UUR
DC
DCd =
×
−=
×
−= (Kern, 1965)
Rd hitung ≥ Rd batas, maka spesifikasi cooler dapat diterima.
III-272
Pressure drop
Fluida dingin : air, tube
(1) Untuk Ret = 5920,22914
f = 0,00032 ft2/in2 (Kern, 1965)
s = 1 (Kern, 1965)
φt = 1
(2)
tφsID10105,22
nL2
tGf
t∆P⋅⋅⋅⋅
⋅⋅⋅= (Kern, 1965)
( )( ) ( )
( )( )( )psi20389,0
110,0516710105,22
2)16(2
15342,733.2310,00032t∆P
=
⋅=
(3) Dari grafik 27, hal:837, Kern, pada diperoleh 2g'
2V
= 0,001
psi 008,0
.0,0011
(4).(2)
2g'
2V.
s
4nr∆P
=
=
=
∆PT = ∆Pt + ∆Pr
= 20389,0 psi + 0,008 psi
= 0,21189 psi
∆Pt yang diperbolehkan = 10 psi
Fluida panas : bahan, shell
(1′) Untuk Res = 981,23596
f = 0,0033 ft2/in2 (Kern, 1965)
φs =1
s = 1
(2′) B
L121N ×=+ (Kern, 1965)
326
16121N =×=+
III-273
Ds = 13,25/12 = 1,10417 ft
(3′) ( )
sφseD10105,22
1NsD2sGf
s∆P⋅⋅⋅⋅
+⋅⋅⋅= (Kern, 1965)
( )( ) ( )( )
( )( )( )psi05324,0
110,0791710105,22
321,104172
35574,437.430,001s∆P
=
⋅=
∆Ps yang diperbolehkan = 10 psi
III-274
LC.23 Heat Exchanger 5 (Cooler 2 (E-242))
Fungsi : menurunkan temperatur sorbitan monooleat sebelum
dimasukkan ke tangki pencampur 2 (M-310)
Jenis : Double pipe exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi double pipe heat exchanger 15 ft per hairpin dengan IPS (Dimension
Of Steel Pipe ) 3 x 2 in.
Fluida panas (Produk)
Laju alir fluida masuk,W : 2526,78 kg/jam = 5570,589724 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 110 oC = 230 0F
Temperatur keluar (T2) : 30 0C = 86 0F
Fluida dingin (Air pendingin)
Laju alir fluida masuk, w : 5652,63 kg/jam = 12.461,90115 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 10 0C = 50 0F
Temperatur keluar (t2) : 28 0C = 82,4 0F
Panas yang diserap (Q) : 423.478,17 kJ/jam= 401.648,7173 Btu/jam
(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Fluida panas Keterangan Fluida dingin Selisih
T1 = 230 °F Temperatur yang
lebih tinggi t2 = 82,4 °F ∆t2 = 147,6 °F
T2 = 86 °F Temperatur yang
lebih rendah t1 = 50°F ∆t1 = 36 °F
T1 – T2 = 144°F Selisih t2 – t1 = 32,4°F ∆t2 – ∆t1 = 111,6 °F
LMTD = 1
2
12
t
tLn
tt
∆
∆
∆−∆
= 79,09357214°F
Temperatur kalorik (Tc dan tc)
Tc = )T(TFT 21c2 −+ = 136,688 oF (Kern, 1965)
tc = )t(tFt 12c1 −+ = 61,4048oF (Kern, 1965)
III-275
Dari (Kern, 1965) menunjukkan bahwa luas aliran dalam pipa inner lebih besar
daripada annulus. Jadi laju alir paling besar ditempatkan dalam pipa inner yaitu air
pendingin.
Fluida panas : annulus, Produk
1. Flow area
D2 = 3,068 in /12 = 0,255667 ft
D1 = 2,38 in /12 = 0,198333 ft
aa = π (D2 2 – D1
2)/4
4
)198333,0 0,255667(14,3 22−=
x
= 0,020433027 ft2
Diameter ekuivalen,De
De =(D2 2 – D1
2)/ D1
198333,0
)198333,00,255667( 22 −=
= 0,131240336 ft
2. Kecepatan massa, Ga
Ga 020433027,0
45570,58972==
aa
W
= 272.626,7535 lbm/ft2jam
3. Pada 61,4048oF, µ =1,4487 cP
= 3,505854 lbm/ft.jam
Rea µ
DeGa=
Rea 505854,3
7535,626.272131240336,0 x=
= 10.205,68077
4. jH = 38 (Fig. 24 Kern)
5.
3/1
3/1
053,0
505854,3 428815,0)(
×=
k
xCp µ
= 3,049738776
Fluida dingin : inner, air pendingin
1. Flow area
D = 2,067 in = 0,17225 ft
ap = π D2/4
= 3,14 x 0,172252/4
= 0,023290999 ft2
2. Kecepatan massa, Ga
Gp 023290999,0
90115,461.12==
aa
W
= 535.052,237
Pada 136,688oF, µ = 0,836 cP
= 2,0223676 lbm/ft.jam
3. Rea µ
DeGa=
Rea 0223676,2
237,052.53517225,0 x=
= 45.571,70903
4. jH = 130 (Fig. 24 Kern)
5.3
1
3
1
865,0
0223676,21
k
µCp
×=
×
= 1,3272355
6.
14,03
1
k
µCp
De
kjHhi
×
×××=
wµ
µ
98,03272355,117225,0
865,0130 ××
= x
= 866,459174 Btu/jam/ft2 oF
III-276
6.
14,03/1
=
We
xk
Cpx
D
kxjHho
µ
µµ
= 1049738776,3131240336,0
053,038 ××x
= 46,80096133
7. Koreksi hi pada OD
OD
IDhihio ×=
=
38,2
067,2 866,459174 x
= 752,5090822
8. Clean Overall Heat Transfer Coefficient (Uc)
oio
oio
hh
hhUc
+
×=
FftBtu/jam 06068551,44346,80096132752,509082
346,80096132752,509082 o2=+
×=Uc
9. Design overall coefficient UD
Rd U
1U
C
D +=
Rd = 0,003
003,006068551,44
11+=
DU
UD = 38,9166082 Btu/jam.ft2.oF
10. Luas permukaan yang diperlukan
tU
QA
D ∆×=
A = 130,487891 ft2
Dari tabel 11 (Kern,1965) untuk IPS 3 x 2 in diperoleh luas permukaan pipa
0,622 ft2 tiap 1 hairpin. Maka panjang pipa yang diperlukan :
622,0
487891,130=L = 209,7876061
Berarti dapat digunakan 7x15 ft hairpin dengan panjang total 7 x 2 x 15 = 210 ft
11. Luas permukaan aktual yang diperlukan 210 x 0,622 = 130,62 ft2
Maka UD aktual diperoleh :
09357214,79130,62
73401.648,71
tA
QUD
×=
∆×= = 38,8772477 Btu/jam.ft2.oF
III-277
38,877247706068551,44
38,877247706068551,44
UU
UUR
DC
DCD
×
−=
×
−=
= 0,003026015
RD hitung ≥ RD ketentuan, maka spesifikasi dapat diterima.
Perhitungan Pressure Drop
1.D’e untuk pressure drop dari De
D’e = (D2 – D1)
= 0,255667 – 0,198333
= 0,057333 ft
Re’a =505854,3
35272.626,75 0,057333 ×
= 4458,428826
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
f = 0,011243683
s = 1 ; ρ = 1 x 62,5 = 62,5 lb/ft3
2.( ) gD
GfFa
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 3,749309658 ft
3.ρ3600
G =V = 1,21167446 fps
Fl =2,322
1,211674463
23
22
xx
g
Vx =
= 0,068392314 ft
∆P =( )
144
5,6221167446,1749309658,3 x+
= 1,65699 psi
∆P yang diperbolehkan = 10 psi,
(∆Pa hitung < ∆Pa yang diizinkan)
1. Untuk Re = 45.571,70903
diperoleh
( ) 42,0Re
0,2640,0035 +=f
= 0,006417104
s = 0,89 ; ρ = 0,89 x 62,5 = 55,625 lb/ft3
2. ( ) gD
GfFp
2
L4
2
2
××
×××=∆
ρ
= 3,46342 ft
∆P =144
55,625 3,46342×
= 1,3378663 psi
∆P yang diperbolehkan =10 psi,
(∆Pp hitung < ∆Pp yang diizinkan)
III-278
LC.24 Pompa 1 (L-111)
Fungsi : Mengalirkan larutan sorbitol dari tangki sorbitol
(F-110) ke tangki pencampur (M-140)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Densitas larutan sorbitol (ρ) = 1489 kg/m3 = 92,955292 lb/ft3
= 1489 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1×
= 0,0538 lbm/in3
Viskositas larutan sorbitol (µ) = 185 cP
= 0,124 lbm/ft.det
Laju alir massa (F1) = 1103,42 kg/jam (Tabel 3.6, Bab III)
= 0,3065 kg/det = 0,6757 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 92,955
lbm/det 0,6757
= 0,0073 ft3/det = 0,000205847 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 (Peters, 2004)
Dimana :
Dopt = Diameter luar pipa (m)
Q = Laju alir volum (m3/det)
ρ = Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga :
Dopt = 0,133 (0,00020587)0,40 x (1489)0,20
= 0,0192242 m = 0,7569 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft = 0,0266 m
- Diameter Luar (OD) = 1,315 in = 0,11 ft
III-279
- Luas Penampang (A) = 0,006 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,0005574 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = A
Q =
2
3
ft 0,006
/detft 0,0073= 1,2116 ft/det x
ft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,3693 m/det
Sehingga :
NRe = .V.IDρ
µ =
lbm/ft.det 0,124
)0874,0)(/2116,1(lbm/ft 92,955292 3ftsft
= 79,3950 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) =3950,79
1616
Re
=N
(Geankoplis, 2003)
= 0,201524025
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,55 ( )
12
0,36932
x
hc = 0,0375 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 30 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 4(0,201524025) ( )( )0266,02
0,3693302
Ff = 61,8909987 J/kg
3. Friction pada 2 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
III-280
hf = 2(0,75) ( )
( )0266,02
3693,02
hf = 0,0027254 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 1(2) ( )
( )0266,02
3693,02
hf = 5,11858 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v
(Geankoplis, 2003)
hex = 1( )
2
3693,02
hex = 0,068191 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = (0,0375 + 61,8909987 + 0,0027254 + 5,11858 + 0,068191) J/kg
ΣF = 67,1179951 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1= 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1= 1,4 atm – 2,615 atm
= -1,215 atmatm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = -65.861,25 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + [(9,806 x 4) +
−
1489
65.861,25+ 67,1179951] = 0
Ws = -62,11013246 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,000205847 x 1489
Q = 0,30650556 kg/s
III-281
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = Ws/ 0,8
Wp = -(-62,11013246) J/kg / 0,8
Wp = 77,63766558 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = (77,63766558 x 0,30650556)/1000
P = 0,023796376 kW
P = 0,0324 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,05 hp
III-282
LC.25 Pompa 2 (L-121)
Fungsi : Mengalirkan asam oleat dari tangki asam oleat
(F-120) ke Reaktor (R-210)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Densitas asam oleat (ρ) = 895 kg/m3 (www.wikipedia.org, 2010)
= 55,87306 lb/ft3
= 895 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0.032 lbm/in3
Viskositas larutan sorbitol (µ) = 13 cP (Kern, 1965)
= 0,008736 lbm/ft.det
Laju alir massa (F1) = 1680,64 kg/jam (Tabel 3.5, Bab III)
= 0,4668444 kg/det = 1,0292146 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 55,87306
lbm/det 1,0292146
= 0,0184 ft3/det = 0,0005216 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 = 0,025185809 m = 0,9916 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Schedule 40, sebagai
berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft = 0,0266 m
- Diameter Luar (OD) = 1,315 in = 0,11 ft
- Luas Penampang (A) = 0,006 ft2
2
22
ft 1
m 10.290,9 −
× = 0,0005574 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = A
Q = 3,0701 ft/det x
ft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,9358 m/det
III-283
Sehingga : NRe = 1716,4703 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) = 0,009321454
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,240822513 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 60 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 36,7637759 J/kg
3. Friction pada 3 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,026249807 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 32,86663076 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,437859115 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 70,33533809 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1 = 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
III-284
tekanan, p2 - p1= 1,464 atm – 2,05 atm
= -0,586 atmatm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = -59376,45 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + [(9,806 x 4) +
−
895
45,59376+ 70,33533809] J/kg = 0
Ws = - 43,21693586 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,4668 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 54,02116982 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,025219483 kW
P = 0,0343 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,05 hp
III-285
LC.26 Pompa 3 (L-141)
Fungsi : Mengalirkan campuran sorbitol dan asam
p-toluensulfonik dari tangki pencampur 1 (M-140)
ke reaktor (R-210)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.9 Komposisi masuk Pompa 3 (L-141)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam) Viskositas
(cp)
Sorbitol 1156,78 97,56 1489 0.7769 185 Asam p-
toluensulfonik 28,92 2,44 1240 0.0233 30
Total 1185,70 100 0.8002
3
3kg/m 743,1481
/jamm 0,8002
kg/jam 2866.34
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1481,743 kg/m3 = 92,502252 lb/ft3
= 1481,743 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,054 lbm/in3
Viskositas bahan masuk (µ) = 181,2195 cP = 0,1217795 lbm/ft.det
Laju alir massa (F1) = 1185,70 kg/jam (Tabel 3.5, Bab III)
= 0,329361 kg/det = 0,726116 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 92,502252
lbm/det 0,726116
= 0,0078 ft3/det = 0,000221196 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 = 0,019765931 m = 0,7782 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft = 0,0266 m
III-286
- Diameter Luar (OD) = 1,315 in = 0,11 ft
- Luas Penampang (A) = 0,006 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
× = 0,0005574 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 1,3083 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,3968 m/det
Sehingga : NRe = 86,8710 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) = 0,18418
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,04331 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 60 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 130,6286736 J/kg
3. Friction pada 3 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,004720446 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 5,910335158 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,07874 J/kg
III-287
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 136,665779 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1 = 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1= 1,464 atm – 1,4 atm
= 0,064 atmatm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 6484,8 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + [(9,806 x 4) +
743,1481
8,6484+136,665779] = 0
Ws = -180,2662425 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,327756 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 225,3328031 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,07385414 kW
P = 0,1004 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,15 hp
III-288
LC.27 Pompa 4 (L-211)
Fungsi : Mengalirkan produk dari reaktor (R-210) ke dekanter
centrifuge (H-220)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.10 Komposisi masuk Pompa 4 (L-211)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat µ
(cP) ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam)
Sorbitol 73,00 2,684 1 1489 0,0490
Sorbitan monooleat
2551,01 93,808 1,5 1060 2,4066
Air 66,46 2,444 0,14 996 0,0667
Asam p-toluensulfonik
28,92 1,064 1,1 1240 0,0233
Total 2719,39 100 2,5457
3
3kg/m 2334,1068
/jamm 2,5457
kg/jam 2719,39
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1068,2334 kg/m3 = 66,6877 lb/ft3
= 1068,2334 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,03859 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= (2,684 % x 1 cP) + (1,064 % x 1,1 cP)
+ (93,808 % x 1,5 cP) + (2,444 % x 0,14 cP)
= 1,4487 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,000974 lb/ft.det
Laju alir massa (F1) = 2719,39 kg/jam (Tabel 3.5, Bab III)
= 0,755386 kg/det = 1,66534 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 66,6877
lbm/det 1,66534
= 0,025 ft3/det = 0,000507 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
III-289
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,363 (Q) 0,45( ρ ) 0,13 (Peters, 2004)
Dopt = 0,029581 m = 1,1646 in
Dipilih material pipa commercial steel 4
11 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,380 in = 0,1150 ft = 0,0351 m
- Diameter Luar (OD) = 1,660 in = 0,14 ft
- Luas Penampang (A) = 0,0104 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,0009662 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 2,4012 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,5251 m/det
Sehingga : NRe= 18.915,5732 (aliran turbulen)
3) Faktor gesekkan (f) :
Untuk pipa commercial steel dan pipa 4
11 in, diperoleh
Dε = 0,0013.
Untuk NRe 18.915,5732 dan D
ε = 0,0013 diperoleh f = 0,07
(Geankoplis, 1997)
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,075819896 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 70 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 77,08391457 J/kg
3. Friction pada 4 buah elbow 90o
III-290
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,014496213 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 7,865705568 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,137854356 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 85,1777906 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1= 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1 = 1,299-1,464 atm
= -0,165 atm atm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = -16.718,6250 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + [ (9,806 x 4) +
2334,1068
6250,718.16− + 85,1777906] = 0
Ws = - 108,7510682 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,54193 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 135,9388353 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,073668871 kW
P = 0,1002 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,15 hp
III-291
LC.28 Pompa 5 (L-221)
Fungsi : Mengalirkan campuran sorbitol dan asam
p-toluensulfonik dari dekanter centrifuge (H-220) ke
evaporator (V-240)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.11 Komposisi masuk Pompa 5 (L-221)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat µ
(cP) ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam)
Sorbitol 1,46 0,057 1 1489 0,001 Sorbitan
monooleat 2499,99 97,383 1,5 1060 2,3585
Air 65,13 2,537 0,14 996 0,0654
Asam p-toluensulfonik
0,58 0,023 1,1 1240 0,0005
Total 2567,16 100 2,4253
3
3kg/m 483,1058
/jamm 2,4253
kg/jam 2567,16
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1058,483 kg/m3 = 66,07898 lb/ft3
= 1058,483 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,03824 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= (0,057 % x 1 cP) + (0,023 % x 1,1 cP)
+ (97,383 % x 1,5 cP) + (2,537 % x 0,14 cP)
= 1,8168 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,00122 lb/ft.det
Laju alir massa (F1) = 2567,16 kg/jam (Tabel 3.4, Bab III)
= 0,7131 kg/det = 1,5721 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 66,07898
lbm/det 1,5721
= 0,0238 ft3/det = 0,000478912 m3/det
III-292
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,363 (Q) 0,45( ρ ) 0,13 = 0,0287893 m = 1,1334 in
Dipilih material pipa commercial steel 4
11 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,380 in = 0,1150 ft = 0,0351 m
- Diameter Luar (OD) = 1,660 in = 0,14 ft
- Luas Penampang (A) = 0,0104 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,0009662 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 2,2876 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,4957 m/det
Sehingga : NRe = 14.238,7638 (aliran turbulen)
3) Faktor gesekkan (f) :
Untuk pipa commercial steel dan pipa 4
11 in, diperoleh
Dε = 0,0013.
Untuk NRe 14.238,7638 dan D
ε = 0,0013 diperoleh f = 0,068
(Geankoplis, 2003)
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,067568778 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 60 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 57,19930166 J/kg
III-293
3. Friction pada 3 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,009688994 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 7,00971834 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,122852324 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 64,40913009 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1= 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1 = 1,37 atm-1,299 atm
= 0,071atm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 7194,0750 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + (9,806 x 4) + 1058,483
0750,7194+ 64,40913009 = 0
Ws = -110,4297201 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,50692 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 138,0371501 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,069973824 kW
P = 0,0951 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,1 hp
III-294
LC.29 Pompa 6 (L-222)
Fungsi : Mengalirkan campuran sorbitol dan asam
p-toluensulfonik dari dekanter centrifuge (H-220) ke
tangki penyimpanan (F-230)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.12 Komposisi masuk Pompa 6 (L-222)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat µ
(cP) ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam)
Sorbitol 71,54 46,995 1 1489 0,0480 Sorbitan
monooleat 51,02 33,515 1,5 1060 0,0481
Air 1,33 0,874 0,14 996 0,0013
Asam p-toluensulfonik
28,34 18,616 1,1 1240 0,0229
Total 152,23 100 0,1204
3
3kg/m 7057,1264
/jamm 0,1204
kg/jam 152,23
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1264,7057 kg/m3 = 78,9531 lb/ft3
= 1264,7057 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,04569 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= (46,995 % x 1 cP) + (18,616 % x 1,1 cP)
+ (33,515 % x 1,5 cP) + (0,874 % x 0,14 cP)
= 1,1787 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,000792 lb/ft.det
Laju alir massa (F1) = 152,23 kg/jam (Tabel 3.4, Bab III)
= 0,042286 kg/det = 0,093225 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 78,9531
lbm/det 0,093225
= 0,0012 ft3/det = 2,8399 . 10-5 m3/det
III-295
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 = 0,008425016 m = 0,3317 in
Dipilih material pipa commercial steel 3/8 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 0,493 in = 0,0411 ft = 0,0125 m
- Diameter Luar (OD) = 0,675 = 0,06 ft
- Luas Penampang (A) = 0,00133 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,0001236 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 0,8878 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,2298 m/det
Sehingga :NRe = 3635,5738 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) = 0,0044
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,014527941 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 20 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 0,742673214 J/kg
3. Friction pada 2 buah elbow 90o
hf = n.kf D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf
=
0,00049615 J/kg
III-296
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 4,218817627 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,026414439 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 5,002929372 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1= 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1 = 1,756 atm-1,299 atm
= 0,457atm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 46.305,5250 kg/m.s2
Sehingga, Ws + (9,806 x 4) + 5,002929372 + 0 + 1264,7057
046.305,525= 0
Ws = -84,55397621 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,0359164 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 105,6924703 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,003796091 kW
P = 0,0052 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,01 hp
III-297
LC.30 Pompa 7 (L-241)
Fungsi : Mengalirkan sorbitan monooleat dari evaporator
(V-240) ke Tangki pencampur 2 (M-310)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.13 Komposisi masuk Pompa 7 (L-241)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat µ
(cP) ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam)
Sorbitol 1,46 0,058 4 1489 0,001
Sorbitan monooleat
2499,99 98,94 4 1060 2,3585
Air 24,75 0,98 0,24 996 0,0248
Asam p-toluensulfonik
0,58 0,022 3,5 1240 0,0005
Total 2526,78 100 2,3848
3
3kg/m 5448,1059
/jamm 2,3848
kg/jam 2526,78
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1059,5448 kg/m3 = 66,145263 lb/ft3
= 1059,5448 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,03828 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= (0,058 % x 4 cP) + ( 0,58 % x 3,5 cP)
+ (98,94 % x 4 cP) + (0,98 % x 0,24 cP)
= 3,9826 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,002676 lb/ft.det
Laju alir massa (F) = 2526,78 kg/jam (Tabel 3.3, Bab III)
= 0,701883 kg/det = 1,547386 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 66,145263
lbm/det 0,701883
= 0,0234 ft3/det = 0,0004714 m3/det
III-298
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,363 (Q) 0,45( ρ ) 0,13 = 0,02859 m = 1,1255 in
Dipilih material pipa commercial steel 4
11 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,380 in = 0,1150 ft = 0,0351 m
- Diameter Luar (OD) = 1,66 in = 0,14 ft
- Luas Penampang (A) = 0,0104 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,000966 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 2,2494 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,4879 m/det
Sehingga : NRe = 6393,3313 (aliran turbulen)
3) Faktor gesekkan (f) :
Untuk pipa commercial steel dan pipa 4
11 in, diperoleh
Dε = 0,0013.
Untuk NRe 6393,3313 dan D
ε = 0,0013 diperoleh f = 0,09
(Geankoplis, 2003)
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,0654599 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 40 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 48,89472988 J/kg
III-299
3. Friction pada 3 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,009386586 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 6,790934705 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,119017922 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 55,52895879 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1= 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1 = 1,489 atm-1,37 atm
= 0,119atm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 12.057,6750 kg/m.s2
Sehingga, Ws + (9,806 x 4) + 55,52895879 + 0 + 1059,5448
012.057,675= 0
Ws = -106,483581 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,499447 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 133,1044763 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,066478654 kW
P = 0,0904 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,1 hp
III-300
LC.31 Pompa 8 (L-311)
Fungsi : Mengalirkan campuran sorbitan monooleat dengan
karbon aktif dari tangki pencampur 2 (M-310) ke
filter press (H-330)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.14 Komposisi masuk Pompa 8 (L-311)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat µ
(cP) ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam)
Sorbitol 1,46 0,057 185 1489 0,0010 Sorbitan
monooleat 2499,99 97,00 300 1060 2,3585
Air 24,75 0,96 0,8007 996 0,0248
Karbon aktif 50,51 1,960 - 2100 0,0241
Asam p-toluensulfonik
0,58 0,023 30 1240 0,0005
Total 2577,29 100 2,3848
3
3kg/m 725,1080
/jamm 2,3848
kg/jam 2577,29
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1080,725 kg/m3 = 67,4675 lb/ft3
= 1080,725 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,039 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan APTsorbitol x Xi x Xi x Xi µµµµ +++
= (0,057 % x 185 cP) + ( 0,023 % x 30 cP)
+ (97,00 % x 300 cP) + (0,96 % x 0,8007 cP)
= 291,1134 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,195628 lb/ft.det
Laju alir massa (F) = 2577,29 kg/jam (Tabel 3.2, Bab III)
= 0,7159139 kg/det = 1,578318 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 67,4675
lbm/det 1,578318
= 0,0234 ft3/det = 0,0004808 m3/det
III-301
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 = 0,0253152 m = 0,9967 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft = 0,0266 m
- Diameter Luar (OD) = 1,315 in = 0,11 ft
- Luas Penampang (A) = 0,006 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
× = 0,0005574 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 3,899 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,8626 m/det
Sehingga : NRe = 117,5455 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) = 0,136117489
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kc
α2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,204611927 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 10 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 76,02089391 J/kg
3. Friction pada 2 buah elbow 90o
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf
=
0,014868553 J/kg
III-302
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 27,92473412 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,372021685 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 104,5371302 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1 = 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1= 1 atm – 1,489 atm
= -0,489 atmatm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 49.547,9250 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 + (9,806 x 4) + 104,5371302 +
1080,725
049.547,925+ = 0
Ws = -97,91419874 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,519615 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 122,2927484 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,063597051 kW
P = 0,0865 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,1 hp
III-303
LC.32 Pompa 9 (L-332)
Fungsi : Mengalirkan sorbitan monooleat dari filter press
(H-330) ke Tangki penyimpan (F-350)
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Tabel LC.15 Komposisi masuk Pompa 9 (L-332)
Komponen Laju alir (kg/jam)
% berat ρ
(kg/m3) Q
(m3/jam) Viskositas
(cp)
Sorbitol 0,51 0,02 1489 0,0003 185
Sorbitan monooleat
2499,99 99 1060 2,3585 300
Air 24,75 0,98 996 0,0248 0,8007
Total 2525,25 100 2,3837
3
3kg/m 3945,1059
/jamm 2,3837
kg/jam 2525,25
Q
Fρ ===∑∑∑
Densitas bahan masuk (ρ) = 1059,3945 kg/m3 = 66,13588 lb/ft3
= 1059,3945 kg/m3
34
3
kg/m 10.768,2
lbm/in 1× = 0,03827 lbm/in3
campuranΣµ = Xi x Airmonooletsorbitan sorbitol x Xi x Xi µµµ ++
= (0,02 % x 185 cP) + (99 % x 300 cP)
+ (0,98 % x 0,8007 cP)
= 297,82 cP cP 1
lb/ft.det107197,6 -4×× = 0,20013 lb/ft.det
Laju alir massa (F1) = 2525,25 kg/jam (Tabel 3.1, Bab III)
= 0,7014583 kg/det = 1,54645 lbm/det
Laju alir volumetrik, Q = F
ρ=
3lb/ft 66,13588
lbm/det 1,54645
= 0,0234 ft3/det = 0,000471094 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa (analog seperti perhitungan pada pompa 1
(L-111), maka diperoleh :
Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f)
III-304
1) Diameter pipa ekonomis
Dopt = 0,133 (Q) 0,40( ρ ) 0,20 = 0,02500956 m = 0,9846 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Schedule 40,
sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft = 0,0266 m
- Diameter Luar (OD) = 1,315 in = 0,11 ft
- Luas Penampang (A) = 0,006 ft22
22
ft 1
m 10.290,9 −
×
= 0,0005574 m2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa
v = 3,8972 ft/det xft/det 1
m/det .10 3,048 -1
= 0,8452 m/det
Sehingga :
NRe = 112,5785 (aliran laminar)
3) Faktor gesekkan (f) = 0,142123044
Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki
hc = kcα2
2v
(Geankoplis, 2003)
hc = 0,196432402 J/kg
2. Friction pada pipa lurus
Panjang pipa lurus = 20 m
Ff = 4f D
vL
2
2∆ (Geankoplis, 2003)
Ff = 152,403774 J/kg
3. Friction pada 2 buah elbow 90o
hf = n.kf D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
hf = 0,014274171 J/kg
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf
D
v
2
2
(Geankoplis, 2003)
III-305
hf = 26,80842 J/kg
5. Expansion loss pada tank entrance
hex = kex 2
2v (Geankoplis, 2003)
hex = 0,3571498 J/kg
Sehingga total frictional loss, ΣF
ΣF = 179,78 J/kg
Energi mekanik yang diterima fluida, Ws:
Ws + ( ) ( ) Fpp
zzgvv Σ+−
+−+−ρ
1212
2
1
2
22
1 = 0 (Geankoplis, 2003)
Dimana : diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2-z1 = 4
tekanan, p2 - p1= 2,213 atm – 1 atm
= 1,213 atmatm 1
kg/m.s 1,01325.10 25
× = 113.787,975 kg/m.s2
Sehingga, Ws + 0 +(9,806 x 4) + 179,78 +
1059,3945
5113.787,97 = 0
Ws = - 179,0137178 J/kg
Laju Alir massa, Q = 0,499074 kg/s
Daya pompa, Wp (eff. 80%)
Wp = 223,7671472 kg/s
Daya pompa, P = (Wp x Q )/1000
P = 0,1116764 kW
P = 0,1518 hp
Maka dipilih pompa dengan daya 0,2 hp
III-306
LC.33 Steam Ejector (G-213)
Fungsi : Memvakumkan reaktor (M-210) hingga 0,3 atm
Jenis : Steam jet ejector
Bahan Konstruksi : Stainless steel
Jumlah : 1 unit
Perhitungan perencanaan desain steam ejector :
Laju bahan masuk (F) = 146,95 kg/jam kg 1
lb 2,2046× = 323,96597 lb/jam
Tekanan bahan masuk (Pob) = 0,3 atm atm 1
lbf/in 14,696 2
× = 4,4088 lbf/in2
Diambil kompresi maksimum (Po3/Pob) = 6 (Perry dkk, 2008), dimana Po3
merupakan tekanan pada bagian diffuser yang memiliki nilai tekanan sebesar 1,75
bar. Sehingga didapat nilai tekanan steam masuk (Poa) : 675,1 × = 10,5 bar.
Tekanan steam masuk (Poa) = 10,5 bar atm 1
lbf/in 14,5038 2
× = 152,2899 lbf/in2
Sehingga : (Pob/ Poa) = 4,4088 / 152,2899 (Perry, 2008)
(Pob/ Poa) = 0,02895
Didapatkan area optimum : 10 (Perry dkk, 2008), dengan wb/wa = 0,11 lb bahan
masuk/ 1 lb steam.
Maka jumlah steam yang dibutuhkan :lb 0,11
masukbahan laju =
lb 0,11
lb/jam 96597,323
= 2945,1452 lb/jam lb 2,2046
kg 1× = 1335,91 kg/jam
Gambar LC.16 Steam ejector (www.s-k.com, 2010)
III-307
Untuk ukuran dan dimensi steam ejector dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel LC. 16 Ukuran dan Dimensi Standar Steam Ejector.
(Sumber, www.s-k.com, 2010)
Maka dipilih steam nozzle 2,5 in, maka di dapat :
- Panjang total steam ejector (A) = 64
4126 in
- Panjang diffuser body (B) = 16
122 in
- Panjang booster body (C) = 64
374 in
- Lebar Suction Chamber (D) = 8
73 in
- Diameter lubang inlet bahan masuk (E) = 2
12 in
- Diameter lubang discharge (F) = 2
12 in
- Diameter lubang inlet steam (E) = 2
11 in
III-308
LC.34 Tangki Penampung Gas Nitrogen (F-150)
Fungsi : Menampung gas nitrogen
Bentuk : Bola
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-287 grade C
Data :
Kondisi penampungan : Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm
Laju alir bahan, F = 92,79 kg/jam
Densitas Nitrogen = 869,76 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
= 54,297 lb/ft3
Kebutuhan perancangan = 10 hari
Faktor Keamanan = 20 %
Perhitungan :
Volume tangki , Vt = 3/76,869
/2410/79,922,1
mkg
harijamharijamkg ×××
= 30,725 m3
Volume tangki = 3
3
4Rπ
30,725 m3 = 314,33
4R××
Jari-jari, R = 1,94 m = 76,3778 in
Diameter tangki, Dt = 2 x 1,94 = 3,88 m = 12,73 ft
Tekanan hidrostatis, Ph = Po +144
)1( −Hsρ
Dimana Po = tekanan awal 1 atm = 14,7 psia
Ph = 14,7 +144
)173,12(54,297 −= 19,12 psia
P desain = (1+0,2) 19,12 = 22,94 psia
Tebal silinder = ( ). 0,6
P x RC x A
S E P+
−
Faktor korosi (C) = 0,125 in/tahun ( Silla, 2003)
Allowable working stress (S) = 18.750 psia (Brownell dkk, 1959)
III-309
Efisiensi sambungan (E) = 0,85 (Peters, 2004)
Jenis Sambungan = Double-welded butt joints
(Peters, 2004)
Tebal silinder =( ) ( )
×+
−
× tahun10
tahun
in 125,0
psia 22,946,085,0psia 18.750
in 76,3778 psia 22,94
= 1,36 in
III-310
LC.35 Blower (G-151)
Fungsi : Memompakan nitrogen ke dalam tangki bahan baku
asam oleat (F-120)
Jenis : blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Kondisi operasi : 30oC dan 1 atm
Laju alir nitrogen masuk = 92,79 kg/jam = 204,57 lbm/jam
Densitas nitrogen = 869,76 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
= 54,297 lb/ft3
Laju alir volum gas (Q) = 297,54
57,204= 3,77 ft3/jam = 0,0628 ft3/menit
Daya blower dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
P = 3300
144 Q××η
Dimana, P = daya (hp)
η = efisiensi = 50% (Mc.Cabe, 1999)
Sehingga P = 3300
7,35,0144 ××= 0,08 hp
III-311
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
1. Screening (SC)
Fungsi : menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : bar screen
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : stainless steel
Ukuran bar:
Lebar = 5 mm
Tebal = 20 mm
Bar clear spacing = 20 mm
Slope = 30°
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30°C
- Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
- Laju alir massa (F) = 2004,0267 kg/jam
- Laju alir volume (Q) = 3kg/m 68,995
kg/jam 2004,0267= 0,0006 m3/s
Direncanakan ukuran screening:
Panjang = 2 m
Lebar = 2 m
20 mm
20 mm
2 m
2 m
Gambar LD. 1 Spesifkasi screening
LD-1
III-312
Misalkan, jumlah bar = x
Maka,
20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5 ≈ 50 buah
Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2
Asumsi, Cd = 0,6 dan 30% screen tersumbat
Head loss (∆h) = 22
d
2
C g 2 dA
Q=
2222
2
)m 04,2(6.0m/s 9,82
kg/jam) (2004,0267
×××
= 2,172.10-8 m dari air
III-313
2. Bak Sedimentasi (BS)
Fungsi : untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.
Jumlah : 1 unit
Jenis : Grift Chamber Sedimentation
Aliran : Horizontal sepanjang bak sedimentasi
Bahan kontruksi : beton kedap air
Kondisi operasi
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2004,0267 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3
Laju air volumetrik, = detik) 3600(kg/m 68,995
kg/jam 2004,02673
= 0,0335 m3/s
= 71,0791 ft3/min
Desain Perancangan :
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991)
Perhitungan ukuran tiap bak
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah (Kawamura, 1991) :
0υ = 1,57 ft/min atau 8 mm/s
Desain diperkirakan menggunakan spesifikasi :
Kedalaman bak = 12 ft
Lebar bak = 4 ft
Kecepatan aliran,v = tA
Q=
ft 4 ft 12
min/ft 71,0791 3
×
= 1,48 ft/min
Desain panjang ideal bak : L = K
0υ
h v (Kawamura,
1991)
dengan : K = faktor keamanan = 1,5
h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 12 ft.
III-314
Maka : L = 1,5 (12/1,57) x 1,48
= 16,98 ft
Diambil panjang bak = 21 ft
Uji desain :
Waktu retensi (t) : etriklaju volum
nggilebar x ti x panjang
Q
Vat ==
Q
Va = menit/ft 71,0791
ft 12ft 4ft 213
××= 14,18
menit
Desain diterima ,dimana t diizinkan 6 – 15 menit (Kawamura, 1991)
Surface loading : airmasukan permukaan luas
etriklaju volum
A
Q=
tA
Q= 3
3
gpm/ft 48,7ft 21ft 4
/menitft 71,0791×
×= 6,33 gpm/ft2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2
Headloss (∆h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :
∆h = K v2
2 g
ft 10.3275,3)m/s .(9,8 2
ft)] m/3,2808 s).(1 min/60 1 .(/min ft [1,48 x 12,0 5
2
23−==
III-315
3. Klarifier (CL)
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Tipe : External Solid Recirculation Clarifier
Jumlah : 1 unit
Bentuk : Circular desain
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi operasi
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air (F1) = 2004,0267 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 0,1002 kg/jam
Laju massa Na2CO3 (F3) = 0,0541 kg/jam
Laju massa total, m = 2004,1810 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 = 2,71 gr/ml = 2710 kg/m3 (Perry dkk, 1999)
Densitas Na2CO3 = 2,533 gr/ml = 2533 kg/m3 (Perry dkk, 1999)
Densitas air = 0,995 gr/ml = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1999)
Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Perhitungan:
Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh :
Untuk clarifier tipe upflow (radial):
Kedalaman air = 3-5 m
Settling time = 1-3 jam
Dipilih : kedalaman air (H) = 5 m,
Settling time = 1 jam
Diameter dan Tinggi clarifier
Densitas larutan,
III-316
2533
0541,0
2710
1002,0
68,995
0267,2004
1810,2004ρ
++
=
= 995,7278 kg/m3
Volume cairan, V = 301,27278,995
1/ 2004,1810m
jamjamkg=
×
Faktor kelonggaran = 20%
Volume clarifier = 1,2 x 2,01 m3 = 2,415 m3
Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 4:3
V = 1/3 πD3
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
V = 1/12 πD2Hc , dimana Hc = ½ D
V = 1/24 πD3
Maka volume clarifier = Vsilinder + Vtutup = 3/8 πD3
2,415 = 1,178097 D3
D = 0,68
Maka, diameter clarifier = 0,68 m, Hs = (4/3) x D = 0,91 m
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 0,68 m
Tinggi tutup =
2
m 0,68= 0,34 m
Tinggi total clarifier = 0,91 m + 0,34 m = 1,25 m
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phid = ρx g x h
= 995,7278 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5 m
= 48,7907 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 48,7907 kPa + 101,325 kPa = 150,1157 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
III-317
Maka, Pdesign = (1,05) (150,1157) kPa = 157,6214 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk, 1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell dkk, 1959)
Tebal shell tangki:
in 0304,0m 0008,0kPa) 141,2(157,62kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,68 kPa) (157,6214
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0304 in + 1/8 in = 0,1554 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana: P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga, P = 0,006 × (0,68)2 = 0,0028 kW
= 0,0038 hp = 0,01 hp
III-318
4. Sand Filter (SF)
Fungsi : Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air
yang keluar dari klarifier
Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2004,0267 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Faktor keamanan = 20 %
Sand filter dirancang untuk penampungan 1/4 jam operasi.
Sand filter dirancang untuk volume bahan penyaring 1/3 volume tangki
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, 3a
kg/m 68,995
jam 0,25kg/jam 2004,0267V
×= = 0,5032 m3
Volume tangki = (1+1/3) x 0,5032 = 0,6709 m3
Volume total, Vt = 1,2 × 0,6709 m3 = 0,8051 m3
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4
33
23
2
πD3
1m 0,8051
D3
4πD
4
1m 0,8051
HπD4
1V
=
=
=
Maka:, D = 0,9162 m
H = 1,2217 m
c. Diameter dan tinggi tutup
III-319
Diameter tutup = diameter tangki = 0,9162 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1
Tinggi tutup = m 2291,0 m) 0,9162(4
1=x
Tinggi tangki total = 1,2217 + 2(0,2291) = 1,6799 m
d. Tebal shell dan tutup tangki
Tinggi penyaring = 1/4 x 1,2217 = 0,3054 m
Tinggi cairan dalam tangki = m 1,2217 m 0,8051
m 0,67093
3
x = 1,01805 m
P hidro = ρ x g x h
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,01805 m
= 9,9338 kPa
P penyaring = ρ x g x l
= 2089,5 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,3054 m
= 6,25402 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 9,9338 kPa + 6,25402 kPa + 101,325 kPa = 117,5128 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (117,5128 kPa) = 123,3885 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk,1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 03193,0m 00081,0kpa) 851,2(123,38kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,9162 kPa) (123,3885
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,03193 in + 1/8 in = 0,1569 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1/4 in.
III-320
5. Tangki Utilitas -01 (TU-01)
Fungsi : menampung air sementara untuk didistribusikan ke unit
lain
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2004,0267 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 6 jam
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, 3a
kg/m 68,995
jam 6kg/jam 2004,0267V
×= = 12,0763 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 12,0763 m3 = 14,4916 m3
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
33
23
2
πD8
3m 14,4916
2
3
4
1m 14,4916
4
1
=
=
=
DD
HDV
π
π
Maka, D = 2,31 m
H = 3,46 m
Tinggi air dalam tangki = m 3,46 m 14,4916
m 12,07633
3
x = 2,89 m
c. Tebal tangki
III-321
Tekanan hidrostatik
P = ρ x g x h
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,89 m
= 28,1605 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 28,1605 kPa+ 101,325 kPa = 129,4855 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (129,4855) = 135,9598 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 08866,0m 00225,0kPa) 981,2(135,95kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (2,31 kPa) (135,9598
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,08866 in + 1/8 in = 0,2137 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
III-322
3akg/m995,68
jam24kg/jam400V
×=
6. Tangki Utilitas - 02 (TU-02)
Fungsi : menampung air untuk didistribusikan ke domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 400 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 24 jam
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air,
= 9,6417 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 9,6417 m3 = 11,5700 m3
b. Diameter tangki (analog dengan perhitungan pada Tangki Utilitas -01
(TU-01)), diperoleh :
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H =2 : 3
D = 2,14 m ; H = 3,21 m
Tinggi air dalam tangki = m 3,21 m 11,5700
m 9,64173
3
x = 2,68 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik (analog dengan perhitungan pada Tangki Utilitas -01
(TU-01)), diperoleh :
P = ρ x g x h = 26,1244 kPa
P operasi = 26,1244 kPa + 101,325 kPa = 127,4494 kPa
III-323
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (127,4494 kPa) = 133,8219 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 0,0809m 0,0026kPa) 191,2(133,82kPa)(0,8) 142(87.218,7
(2,14m) kPa) (133,8219
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0809 in + 1/8 in = 0,2060 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
III-324
7. Penukar Kation/Cation Exchanger (CE)
Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 489,5956 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Ukuran Cation Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
o Diameter penukar kation = 2 ft = 0,60961 m
o Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
o Tinggi resin dalam cation exchanger = 2,5 ft = 0,76201 m
Tinggi silinder = 1,2 × 2,5 ft = 3,0 ft = 0,9144 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,60961 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1
Tinggi tutup = m 1524,0 m) 60961,0(4
1=x
Tinggi tangki total = 0,9144 + 2(0,1524) = 1,98 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatis
III-325
P = ρ x g x h
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,76201 m
= 7,4354 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 7,4354 kPa+ 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (108,7604) = 114,1985 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 0,01966m 0,0005kPa) 851,2(114.19kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,60961 kPa) (114,1985
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,01966 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1/4 in.
III-326
8. Penukar Anion/Anion Exchanger (AE)
Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 489,5956 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan
a. Ukuran Anion Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
o Diameter penukar anion = 2 ft = 0,60961 m
o Luas penampang penukar anion = 3,14 ft2
o Tinggi resin dalam penukar anion = 2,5 ft = 0,762 m
Tinggi silinder = 1,2 × 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,60961 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1
Tinggi tutup = m 1524,0 m) 60961,0(4
1=x
Tinggi tangki total = 0,9144 + 2(0,1524) = 1,98 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatis
III-327
P = ρ x g x h
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,762 m
= 7,4354 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 7,4354 kPa+ 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (108,7604) = 114,1985 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 0,01966m 0,0005kPa) 851,2(114,19kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,60961 Pa)(114,1985k
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,01966 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1/4 in.
III-328
9. Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01)
Fungsi : Membuat larutan alum [Al2(SO4)3]
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Al2(SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)
Laju massa Al2(SO4)3 = 0,1002 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30 % = 1363 kg/m3 = 85,0898 lbm/ft3 (Perry dkk,
1999)
Kebutuhan perancangan = 5 hari
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Ukuran Tangki
Volume larutan, 3l
kg/m13630,3
hari 5jam/hari24kg/jam 1002,0V
×
××= = 0,0294 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0294 m3 = 0,0353 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 1
III-329
33
23
2
πD4
1m 0,0353
DπD4
1m 0,0353
HπD4
1V
=
=
=
Maka: D = 0,36 m ; H = 0,36 m
Tinggi cairan dalam tangki = 36,00353,0
0294,0x = 0,30 m
b. Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ x g x h
= 1363 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,30 m
= 3,9578 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 3,9578 kPa + 101,325 kPa = 105,2828 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (105,2828 kPa ) = 110,5470 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 011,0m 00028,0kPa) 701,2(110,54kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,36 kPa) (110,5470
1,2P2SE
PDt
==−
=
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,011 in + 1/8 in = 0,136 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
III-330
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,36 m = 0,12 m = 0,39 ft
E/Da = 1 ; E = 0,12 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,12 m = 0,03 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,12m = 0,02 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,36 m = 0,03 m
dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas Al2(SO4)3 30 % = 6,72⋅10-4 lbm/ft⋅detik ( Othmer,
1967)
Bilangan Reynold,
( )µ
DNρN
2a
Re = (Geankoplis, 2003)
( )( )( ) 4
4
2
Re 10.91,1106,72
0,39185,0898N =
⋅=
−
Untuk NRe 1,19.104, maka Np = 5 (Fig. 3.4-5 Geankoplis, 2003)
c
5
a
3
P
g
ρ.D.nNP = (Geankoplis, 2003)
hp0002137,0
lbf/detft 550
hp 1
.detlbm.ft/lbf 32,174
)lbm/ft (85,0898ft) .(0,39put/det) (1 5P
2
353
=
= x
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak = 8,0
0002137,0= 0,0002672 hp
Maka daya motor yang dipilih 0,001 hp
III-331
10. Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3) (TP-02)
Fungsi : Membuat larutan soda abu (Na2CO3)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Na2CO3 yang digunakan = 27 ppm
Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)
Laju massa Na2CO3 = 0,0541 kg/jam
Densitas Na2CO3 30 % = 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3 (Perry dkk,
1999)
Kebutuhan perancangan = 5 hari
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan (analog dengan perhitungan Tangki Pelarutan Alum (TP-201)),
diperoleh :
a. Ukuran Tangki
III-332
Volume larutan, 3l
kg/m13270,3
hari5jam/hari24kg/jam0541,0V
×
××= = 0,0163 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0163 m3 = 0,0196 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 1
33
2
πD4
1m 0,0196
HπD4
1V
=
=
Maka: D = 0,29 m ; H = 0,29 m
Tinggi cairan dalam tangki = 29,00196,0
0163,0x = 0,24 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = 1327 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,24 m = 3,1660 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 3,1660 kPa + 101,325 kPa = 104,4910 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (104,4910 kPa) = 109,7155 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87218,714 kPa (Brownell dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 00905,0m 0,00023kPa) 551,2(109,71kPa)(0,8) 42(87218,71
m) (0,29 kPa) (109,7155t ==
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,00971 in + 1/8 in = 0,1341 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,29 m = 0,10 m = 0,32 ft
III-333
E/Da = 1 ; E = 0,10 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,10 m = 0,02 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,10 m = 0,02 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,29 m = 0,02 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas Na2CO3 30 % = 3,69⋅10-4 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
( )( )( ) 4
4
2
Re 10.26,1103,69
0,32182,8423N =
⋅=
−
Untuk NRe 1,26.104, maka Np = 5 (Fig. 3.4-5 Geankoplis, 2003)
hp 10.791,7lbf/detft 550
Hp 1
.detlbm.ft/lbf 32,174
)lbm/ft (82,8423ft) .(0,32put/det) 5.(1P 5
2
353−== x
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak = 8,0
10.791,7 5−
= 9,7388.10-5 hp
Maka daya motor yang dipilih 9,7388.10-5 hp
11. Tangki Pelarutan Natrium Klorida [NaCl] (TP-03)
Fungsi : Membuat larutan natrium klorida (NaCl)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
NaCl yang digunakan mempunyai konsentrasi 50 % (% berat)
Laju massa NaCl = 0,0522 kg/jam
Densitas NaCl 50 % = 1575 kg/m3 = 98,3246 lbm/ft3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan (analog dengan perhitungan Tangki Pelarutan Alum (TP-201)),
diperoleh :
a. Ukuran Tangki
III-334
Volume larutan, 3l
kg/m15750,5
hari30jam/hari24kg/jam05220,V
×
××= = 0,0477 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0477 m3 = 0,0572 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 1
33
2
πD4
1m 0,0572
HπD4
1V
=
=
Maka: D = 0,42 m ; H = 0,42 m
Tinggi cairan dalam tangki = 0,42 0572,0
0477,0x = 0,35 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = 1575 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,35 m = 5,3735 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 5,3735 kPa + 101,325 kPa = 106,6985 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (106,6985 kPa) = 112,0334 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk, 1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87218,714 kPa (Brownell dkk,
1959)
Tebal shell tangki:
in 01322,0m 0,00034kPa) 341,2(112,03kPa)(0,8) 42(87218,71
m) (0,42 kPa) (112,0334t ==
−=
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,01322 in + 1/8 in = 0,1382 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,42 m = 0,14 m = 0,46 ft
III-335
E/Da = 1 ; E = 0,14 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,14 m = 0,03 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,14 m = 0,03 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,52 m = 0,03 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas NaCl 50 % = 4,1175⋅10-3 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
( )( )( ) 4
3
2
Re 10.05,3101775,4
46,013246,98=
⋅=
−N
Untuk NRe 3,05.104, maka Np = 5 (Fig. 3.4-5 Geankoplis, 2003)
hp 000553,0ft.lbf/det 550
1hpx
.detlbm.ft/lbf 32,17
)lbm/ft (98,3246ft) .(0,46put/det) 5.(1P
2
353
==
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak = 8,0
000553,0= 0,00069 hp
Maka daya motor yang dipilih 0,001 hp
12. Tangki Pelarutan NaOH (TP-04)
Fungsi : Tempat membuat larutan NaOH
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
NaOH yang dipakai berupa larutan 50 % (% berat) (Perry dkk, 1999)
Laju alir massa NaOH = 0,1574 kg/jam
Densitas larutan NaOH 4% = 1518 kg/m3 = 94,7662 lbm/ft3
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
III-336
Perhitungan (analog dengan perhitungan Tangki Pelarutan Alum (TP-201)),
diperoleh :
a. Ukuran Tangki
Volume larutan, (V1) =)/1518)(5,0(
)30)(/24)(/ 0,1574(3mkg
hariharijamjamkg= 0,1493
m3
Volume tangki = 1,2 x 0,1493 m3 = 0,1792 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 1
33
2
πD4
1m 0,1792
HπD4
1V
=
=
Maka: D = 0,61 m ; H = 0,61 m
Tinggi cairan dalam tangki = 61,01792,0
1493,0x = 0,51 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = 1518 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,51 m = 7,5768 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 7,5768 kPa + 101,325 kPa = 108,9018 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (108,9018 kPa) = 114,3469 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in01974,0m 0005,0kPa) 691,2(114,34kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,61 kPa) (114,3469t ==
−=
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,01974 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell dkk,1959)
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
III-337
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,61 m = 0,2 m = 0,67 ft
E/Da = 1 ; E = 0,2 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,2 m = 0,05 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,2 m = 0,04 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,61 m = 0,05 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas NaOH 4% = 4,302 . 10-4 lbm/ft.det (Othmer,
1967)
Bilangan Reynold,
( )( )( ) 4
4
2
Re 10.84,910302,4
0,671 94,7662N =
⋅=
−
Untuk NRe 9,84.104, maka Np = 5 (Fig. 3.4-5 Geankoplis, 2003)
hp00357,0ft.lbf/det 550
1hp x
.detlbm.ft/lbf 32,174
)lbm/ft (94,7662ft) ,670.(put/det) 5.(1P
2
353
==
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak = 8,0
00357,0= 0,004465 hp
Maka daya motor yang dipilih 0,01 hp
13. Tangki Pelarutan Kaporit [Ca(ClO)2] (TP-05)
Fungsi : Membuat larutan kaporit [Ca(ClO)2]
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Ca(ClO)2 yang digunakan = 2 ppm
Ca(ClO)2 yang digunakan berupa larutan 70 % (% berat)
III-338
Laju massa Ca(ClO)2 = 0,0022 kg/jam
Densitas Ca(ClO)2 70 % = 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 90 hari
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan (analog dengan perhitungan Tangki Pelarutan Alum (TP-201)),
diperoleh :
a. Ukuran Tangki
Volume larutan, 3/12727,0
120/24/ 002,0
mkg
hariharijamjamkgVl
×
××= = 0,0052 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0052 m3 = 0,0063 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 1
33
2
4
10063,0
4
1
Dm
HDV
π
π
=
=
Maka: D = 0,2 m ; H = 0,2 m
Tinggi cairan dalam tangki = 2,00053,0
0052,0x = 0,17 m
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = 1272 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,17 m = 2,0785 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 2,0785 kPa + 101,325 kPa = 103,4035 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (103,4035 kPa) = 108,5736 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk, 1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell dkk,
1959)
Tebal shell tangki:
in 0,00613m 0,00016kPa) 361,2(108,57kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (0,2 kPa) (108,5736t ==
−=
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,00613 in + 1/8 in = 0,1311 in
III-339
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,2 m = 0,07 m = 0,22 ft
E/Da = 1 ; E = 0,07
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,07 m = 0,02 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,07 m = 0,01 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,2 m = 0,02 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas kalporit = 6,7197⋅10-4 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
( )( )( ) 3
4
2
Re 10.66,5107194,6
22,014088,79=
⋅=
−N
Untuk NRe 5,66.103, maka Np = 4,5 (Fig. 3.4-5 Geankoplis, 2003)
hp 10.01,1ft.lbf/det 550
1hp x
).detlbm.ft/lbf (32,17
)lbm/ft (79,4088ft) .(0,22put/det) 4,5.(1P 5
2
353−==
Daya motor penggerak = 8,0
10.01,1 5−
= 1,266.10-5 hp
Karena daya terlalu kecil maka tidak dipakai motor untuk pengadukan
larutan kaporit pada tangki pelarutan ini, tapi pengadukan dilakukan
secara manual saja.
14. Deaerator (DE)
Fungsi : menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan
ketel
Bentuk : silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur = 90°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2447,9780 kg/jam
III-340
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Ukuran tangki
Volume air, 3/68,995
1/24/ 9780,2447
mkg
hariharijamjamkgVl
××= = 59,0064 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 59,0064 m3 = 70,8077 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3
33
23
2
πD8
3m 70,8077
D2
3πD
4
1m 70,8077
HπD4
1V
=
=
=
Maka: D = 3,92 m ; H = 5,88 m
Tinggi cairan dalam tangki = 88,58077,70
0064,59x = 4,90 m
b. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 3,92 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup, D : H = 4 : 1
Tinggi tutup = m 9794,0m 3,92 4
1=x (Brownell dkk,1959)
Tinggi tangki total = 4,90 + 2(0,9794) = 5,8767 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ x g x H
= 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,9 m
= 47,7854 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 47,7854 kPa + 101,325 kPa = 149,1104 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
III-341
Maka, Pdesign = (1,05) (134,4421 kPa) = 141,1642 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.208,714 kP (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki:
in 17328,0m 0044,0kPa) 041,2(149,11kPa)(0,8) 142(87.208,7
m) (3,92 kPa) (149,1104t ==
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1082 in + 1/8 in = 0,2983 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell dkk,1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 3/8 in.
Koil Pemanas :
0,143
1
2
32
c
µ w
µ
k
µ Cp
µ
ρ N L0,87
k
Dh
= .... (Kern, 1965)
Direncanakan :
Koil berupa tube dengan OD = 1 in (0,08333 ft)
Diameter lingkar koil (Dk) = 59,05511 (4,9212 ft)
Dimana
Diameter Pengaduk (L) = 0,852269 m (2,8714445 ft)
Diameter dalam tangki (D) = 3,92 m (3,2808 ft / 1 m) = 12,86 ft
Putaran pengaduk (N) =1 rps = 3600 rph
Densitas bahan (ρ) = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas bahan (µ) = 0,8007 cp x cp 1
jamlbm/ft x 2,4191
= 1,93697 lbm/ft x jam
Konduktivitas termal (k) = 0,38556 btu/jam.ft.oF
Kapasitas panas (Cp) = 1 btu/lbm.oF
Beban panas (Q) = 508.975,4 kJ/jam x kJ 1,05506
btu/jam 1
= 482.413,7 btu/jam
III-342
T campuran di luar koil = 80oC = 176 oF
T steam di dalam koil = 104,5oC = 220,1 oF
Perbedaan temperatur = 220,1oF – 176oF = 44,1oF
Rej = µ
ρ N L2
= 1,93697
(62,1586) (3600) ft) (2,8714445 2
= 952.536,626
Estimasi harga j dari Figure 20.2 (Hal. 718, Kern. 1965) diperoleh j = 2000
3
1
k
µ Cp
=
3
1
0,38556
(1,93697) 1
= 1,7127
0,14
µ w
µ
= 1
hc =
0,143
1
µ w
µ
k
µ Cp
D
kj
= )1)(7127,1(
12,86
0,385562000 × = 102,698
untuk steam : hoi = 1500
Rd = 0,001 (appendix Tabel 12, hal. 845, Kern, 1950)
Maka
1000001,0
1
R
1h
d
d ===
F.ftjam
btu96,12
1500102,698
(1500)102,698
hh
hhU o2
oic
oicc =
+=
+
×=
87,69100096,12
(1000)96,12
hU
hUU
dc
dcd =
+=
+
×=
Maka luas perpindahan panas (A)
2
d
s ft 75,124)87,69(44,1
482.413,7
∆TU
QA ===
Nilai surface per lin ft, ft2 pada OD tube 1 in 12 BWG (a’ = 0,2618 ft2/ft)
diperoleh dari appendix tabel 10 (Hal. 843, kern, 1965).
Luas Permukaan lilitan koil (Ak) = a'Dπ k ××
= 4,0455 ft2
Jumlah lilitan koil (n) = A/Ak
III-343
= 30,8 = 31 lilitan
Jarak antara lilitan koil ( j ) = 2 Dtube
= 0,1666 ft
Panjang pipa koil (l) = [ ]2
k 1)-(n j (1/2)-n)D(π π××
= 243,62 ft
Tinggi koil dari dasar tangki = ( )[ ] njDtube1n ++
= 7,83 ft
15. Ketel Uap (KU-01)
Fungsi : menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : water tube boiler
Bahan konstruksi : carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Saturated steam yang digunakan bersuhu 182°C
III-344
Panas laten steam = 2005,9 kJ/kg kJ/kg 2,326
Btu/lbm 1× = 862,3818 Bbtu/lbm
(Reklaitis, 1983)
Total kebutuhan uap = 2447,9780 kg/jam = 5396,9 lbm/jam
Menghitung Daya Ketel Uap
H
,P,W
3970534 ××=
dimana: P = daya boiler, hp
W = kebutuhan uap, lbm/jam
H = kalor laten steam, Btu/lbm
Maka,
3,9705,34
3818,8629,5396
×
×=P = 139,332 hp
Menghitung Jumlah Tube
Luas permukaan perpindahan panas, A = P × 10 ft2/hp
= 139,0332 hp × 10 ft2/hp
= 1390,332 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube, L = 30 ft
- Diameter tube 3 in
- Luas permukaan pipa, a′ = 0,917 ft2/ft (Kern,
1965)
Sehingga jumlah tube,
917,030
332,1390' ×
=×
=aL
AN t = 50,539 ≈ 51 buah
18.Pompa Screening (PU-01)
Fungsi : memompa air dari sungai ke bak pengendapan
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
III-345
Laju alir massa (F) = 2004,0267 kg/jam = 1,2273 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s
Laju alir volumetrik (Q) = 3600/955,68
/ 2004,02673 ×mkg
jamkg = 0,0006 m3/s
= 3/ 62,1586
/ 1,2273
ftlbm
slbm = 0,0197 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 (Turbulen) (Timmerhaus, 2004)
= 0,133 (Q)0,40 (ρ)0,20 (Laminar) (Timmerhaus, 2004)
= 0,363 (0,0006 m3/s)0,45 ( 955,68 kg/m3)0,13
= 0,03356 m = 1,21 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 4
11 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,38 in = 0,12 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
Kecepatan linear, v = Q/A = 2
3
0104,0
/0197,0
ft
sft = 1,8985 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = µ
ρ IDv ××
= lbm/ft.s 0,0005
)13,0)(/ 1,8985)(/1586,62( 3ftsftftlbm
= 25.221,03654 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga ε = 4,6 x 10-5
Dimana, untuk aliran laminar : f = 16/NRe
Untuk aliran turbulen : f diperoleh melalui Fig. 2.10-3 (Geankoplis,2003)
Pada NRe = 25.221,03654 dan ε/D = 0,00131232
maka harga f = 0,07 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
III-346
1 Sharp edge entranee, hc = 0,5α2
12
1
2 v
A
A
−
= 0,5 ( )( )( )174,3212
1,898501
2
− = 0,028 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = n.Kf.cg
v
.2
2
= 2(0,75))174,32(2
1,89852
= 0,084 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = n.Kf.cg
v
.2
2
= 1(2,0) )174,32(2
1,89852
= 0,112 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 70 ft , Ff = 4fcgD
vL
.2.
. 2∆
= 4(0,0065)( )( )
( ) ( )174,32.2.13,0
1,8985.702
= 9,5462 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit, hex = cg
v
A
A
..21
22
2
1
α
−
= ( )( )( )174,3212
1,898501
2
− = 0,056 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 9,8262 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
( ) ( ) 02
1 1212
2
1
2
2 =+∑+−
+−+− sWFPP
zzgvvρα
(Geankoplis,2003)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
∆Z = 50 ft
maka :
( ) 0/.9,82620 50./.174,32
/174,320
2
2
=++++ sWlbmlbfftftslbflbmft
sft
III-347
Ws = -59,826 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Ws = - η x Wp
-59,826 = -0,8 x Wp
Wp = 74,783 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
= ( )( )
lbmlbfftslbm /. 783,74/360045359,0
2004,0267× x
slbfft
hp
/.550
1
= 0,167 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,2 hp
19. Pompa Sedimentasi (PU-02)
Fungsi : memompa air dari bak pengendapan ke klarifier
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : P = 1 atm
III-348
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 2004,0267 kg/jam = 1,2273 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Perhitungan (Analog dengan perhitungan pompa Screening (PU-01)), maka
diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0197 ft3/s = 0,0006 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,03 m = 1,21 in (Timmerhaus, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 4
11 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,38 in = 0,12 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
Kecepatan linear, v = 1,8985 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 25.221,03654 (Turbulen)
Pada NRe = 25.221,03654 dan ε/D = 0,00131232
maka harga f = 0,07 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,028005 ft.lbf/lbm
3 elbow 90° , hf = 0,126 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,112 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 4,0912 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,056 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 4,4133 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Ws = -34,413 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 43,017 ft.lbf/lbm
III-349
Daya pompa : P = 0,0959 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,1 hp
20. Pompa Klarifier (PU-03)
Fungsi : memompa air dari klarfier ke tangki filtrasi
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 2004,0267 kg/jam = 1,2273 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0197 ft3/s = 0,0006 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,03 m = 1,21 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 4
11 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,38 in = 0,12 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
Kecepatan linear, v = 1,8985 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 25.221,03654 (Turbulen)
Pada NRe = 25.221,03654 dan ε/D = 0,00131232
maka harga f = 0,07 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,028 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = 0,126 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,112 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 50 ft , Ff = 6,8187 ft.lbf/lbm
III-350
1 Sharp edge exit , hex = 0,056 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 7,1408 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 157,6215 kPa – 123,3885 kPa = -34,2329 kPa = -714,975 lbf/ft
2
Ws = - 45,638 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 57,048 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,1273 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,2 hp
21. Pompa Sand Fiter (PU-04)
Fungsi : memompa air dari tangki filtrasi ke tangki utilitas TU-01
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 2004,0267 kg/jam = 1,2273 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0197 ft3/s = 0,0006 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,03 m = 1,21 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 4
11 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,38 in = 0,12 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
Kecepatan linear, v = 1,8985 ft/s
III-351
Bilangan Reynold : NRe = 25.221,03654 (Turbulen)
Pada NRe = 25.221,03654 dan ε/D = 0,00131232
maka harga f = 0,07 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,028 ft.lbf/lbm
3 elbow 90° , hf = 0,126 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,112 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 4,0912 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,056 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 4,4133 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = (135,9598 – 123,3885) kPa = 12,5714 kPa = 262,5599 lbf/ft2
Ws = -38,637 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 48,297 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,1078 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,2 hp
22. Pompa Utilitas (PU-05)
Fungsi : memompa air dari tangki utilitas TU-01 ke tangki kation
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 489,5956 kg/jam = 0,2998 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0048 ft3/s = 0,0001 m3/s
Desain pompa :
III-352
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,02 m = 0,64 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
Kecepatan linear, v = 1,3002 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 10.313,46237 (Turbulen)
Pada NRe = 10.313,46237 dan ε/D = 0,002
maka harga f = 0,09 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0131 ft.lbf/lbm
4 elbow 90° , hf = 0,0591 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,0525 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 50 ft , Ff = 2,7545 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0263 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 2,9056 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = (114,1985 – 135,9598) kPa = - 21,7614 kPa = - 454,498 lbf/ft
2
Ws = - 15,594 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 19,492 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0106 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,02 hp
23. Pompa NaCl (PU-06)
Fungsi : memompa air dari tangki pelarutan NaCl ke tangki kation
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
III-353
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 0,0522 kg/jam = 3,1948.10-5 lbm/s
Densitas NaCl (ρ) = 1575 kg/m3 = 98,3246 lbm/ft3
Viskositas NaCl (µ) = 0,004157cP = 2,807 x 10-6
lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 3,249 .10-7 ft3/s = 9,2 . 10-9 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,133 (Q)0,4(ρ)0,2 = 0,00035 m = 0,01 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,269 in = 0,02 ft
Diameter Luar (OD) : 0,405 in = 0,03 ft
Inside sectional area : 0,0004 ft2
Kecepatan linear, v = 0,0008 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 637,7732 (Laminar)
Pada NRe = 637,7732 dan ε/D = 0,0067
maka harga f = 16/NRe = 0,025 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 5,127 x 10-9 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = 2,307 x 10-8 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 2,051 x 10-8 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 1,377 x 10-6 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 1,025 x 10-8 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 1,436 x 10-6 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = (114,198 – 112,033) kPa = -2,165 kPa = - 45,217 lbf/ft2
Ws = - 19,540 ft.lbf/lbm
III-354
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 24,425 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 1,419 . 10-6 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1,419 . 10-6 hp
24. Pompa cation exchanger (PU-07)
Fungsi : memompa air dari tangki kation ke tangki anion
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 489,5956 kg/jam = 0,2998 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0048 ft3/s = 0,0001 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,02 m = 0,64 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
Kecepatan linear, v = 1,3002 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 10.313,46237 (Turbulen)
Bentuk pipa commercial steel diperoleh harga ε = 0,00015
Pada NRe = 10.313,46237 dan ε/D = 0,002
maka harga f = 0,09 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0131 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = 0,0591 ft.lbf/lbm
III-355
1 check valve , hf = 0,0525 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 20 ft , Ff = 2,7545 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0263 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 2,9056 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 114,198 - 114,198 = 0 kPa = 0 lbf/ft2
Ws = -22,906 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 28,632 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0156 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,02 hp
25. Pompa Anion Exchanger (PU-08)
Fungsi : memompa air dari tangki kation ke deaerator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 489,5956 kg/jam = 0,2998 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0048 ft3/s = 0,0001 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,02 m = 0,64 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
III-356
Kecepatan linear, v = 1,3002 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 10.313,46237 (Turbulen)
Pada NRe = 10.313,46237 dan ε/D = 0,002
maka harga f = 0,09 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,01313 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = 0,059 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,0525 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 20 ft , Ff = 2,754 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0263 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 2,9056 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 114,198 - 114,198 = 0 kPa = 0 lbf/ft2
Ws = - 22,906 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 28,632 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0156 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,02 hp
26. Pompa Alum (PU-16)
Fungsi : memompa alum dari tangki Alum ke Clarifier
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 0,1002 kg/jam = 0,0001 lbm/s
Densitas air (ρ) = 1363 kg/m3 = 83,0898 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 6,72 x 10-4 cP = 4,51 x 10-7 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 7,21.10-7 ft3/s = 2,042.10-8 m3/s
Desain pompa :
III-357
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,00032 m = 0,01265 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,269 in = 0,02 ft
Diameter Luar (OD) : 0,405 in = 0,03 ft
Inside sectional area : 0,0004 ft2
Kecepatan linear, v = 0,0018 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 7,6152.103 (Turbulen)
Pada NRe = 7,6152 .103 dan ε/D = 0,0067
maka harga f = 0,009 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 2,5257 x 10-8 ft.lbf/lbm
2 elbow 90° , hf = 7,577 x 10-8 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 1,010 x 10-7 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 2,7041 x 10-6 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 5,051 x 10-8 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 2,956 x 10-6 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 157,6214 – 110,5469 = 47,0745 kPa = 983,1762 lbf/ft2
Ws = -31,555 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 39,443 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 4,4 x 10-6 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 4,4.10-6 hp
27. Pompa Soda Abu (PU-18)
Fungsi : memompa soda abu dari tangki ke Clarifier
Jenis : pompa sentrifugal
III-358
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 0,0541 kg/jam = 3,314.10-5 lbm/s
Densitas air (ρ) = 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 3,69 x 10-4 cP = 2,47 x 10-7 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 3,99.10-7 ft3/s = 1,132.10-8 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,00025 m = 0,00966 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,269 in = 0,02 ft
Diameter Luar (OD) : 0,405 in = 0,03 ft
Inside sectional area : 0,0004 ft2
Kecepatan linear, v = 0,001 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 7,4889.103 (Turbulen)
Pada NRe = 7,4889.103 dan ε/D = 0,0067
maka harga f = 0,01 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 7,769 x 10-9 ft.lbf/lbm
3 elbow 90° , hf = 3,496 x 10-8 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 3,107 x 10-8 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 20 ft , Ff = 7,487 x 10-7 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 1,554 x 10-8 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 8,38 x 10-7 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 157,621 – 109,715 = 47,906 kPa = 1000,54 lbf/ft2
Ws = - 32,078 ft.lbf/lbm
III-359
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 40,097 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 2,416 x 10-6 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 2,416 x 10-6 hp
28. Pompa Utilitas (PU-09)
Fungsi : memompa air dari tangki Utilitas (TU-01) ke Unit
Refrigrator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 704,8711 kg/jam = 0,4317 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0069 ft3/s = 0,0002 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,02 m = 0,75 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
Kecepatan linear, v = 1,8718 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 4525,816 (Turbulen)
Pada NRe = 4525,816 dan ε/D = 0,002197
maka harga f = 0,0048 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
III-360
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0272 ft.lbf/lbm
4 elbow 90° , hf = 0,1634 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,1089 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 50 ft , Ff = 0,7613 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0545 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 1,1152 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 101,325 – 135,9598 = -34,6348 kPa = - 723,367 lbf/ft2
Ws = - 29,478 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 36,847 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0289 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,03 hp
29. Pompa Utilitas (PU-10)
Fungsi : memompa air dari TU-01 ke TU-02 Refrigrator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 400 kg/jam = 0,245 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,00394 ft3/s = 0,0001 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,01 m = 0,58 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
III-361
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
Kecepatan linear, v = 1,0622 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 8426,107 (Turbulen)
Pada NRe = 4525,816 dan ε/D = 0,002197
maka harga f = 0,009 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0088 ft.lbf/lbm
4 elbow 90° , hf = 0,0132 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,0351 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 50 ft , Ff = 0,3677 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0175 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,4422 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 133,8219 – 135,9598 = -2,1379 kPa = - 44,652 lbf/ft2
Ws = - 29,724 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 37,155 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0165 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,02 hp
30. Pompa Utilitas (PU-11)
Fungsi : memompa air dari tangki utilitas TU-01 ke distribusi proses
Jenis : pompa sentrifugal
III-362
Jumlah : 1
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 53,56 kg/jam = 0,0328 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,00053 ft3/s = 1,49.10-5 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,133 (Q)0,4(ρ)0,2 = 0,01 m = 0,24 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : ¼ in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,364 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 0,54 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00072 ft2
Kecepatan linear, v = 0,7329 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 2568,17 (Laminar)
Pada NRe = 2568,17 dan ε/D = 0,0049
maka harga f = 16/NRe = 0,0062 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0042 ft.lbf/lbm
1 elbow 90° , hf = 0,0063 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,016 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 0,2057 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0083 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,2412 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
III-363
Dimana P2-P1 = 101,325 – 135,9598 = -34,6348 kPa = - 723,367 lbf/ft2
Ws = - 29,515 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 36,893 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0022 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,003 hp
31. Pompa Refrigator (PU-13)
Fungsi : memompa air dari tangki Refrigator (RU) ke proses
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa (F) = 19.351,3 kg/jam = 11,8507 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,19 ft3/s = 0,0054 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,085 m = 3,34 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3,5 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 3,548 in = 0,3 ft
Diameter Luar (OD) : 4 in = 0,33 ft
Inside sectional area : 0,0687 ft2
Kecepatan linear, v = 2,7751 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 94.787,42 (Turbulen)
Pada NRe = 94.787,42 dan ε/D = 0,0005
maka harga f = 0,005 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0598 ft.lbf/lbm
III-364
2 elbow 90° , hf = 0,1795 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,2394 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 0,2429 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,1197 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,8413 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 101,325 – 101,325 = 0 kPa = 0 lbf/ft2
Ws = - 30,841 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 38,552 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,83 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1 hp
32. Pompa Deaerator (PU-14)
Fungsi : memompa air dari deaerator ke ketel uap
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 2447,9780 kg/jam = 1,4991 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,024 ft3/s = 0,0007 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 = 0,03 m = 1,32 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1,5 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,61 in = 0,13 ft
Diameter Luar (OD) : 1,9 in = 0,16 ft
III-365
Inside sectional area : 0,01414 ft2
Kecepatan linear, v = 1,7057 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 26.436,11651 (Turbulen)
Pada NRe = 26.436,11651 dan ε/D = 0,0011
maka harga f = 0,007 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0226 ft.lbf/lbm
3 elbow 90° , hf = 0,1017 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,0904 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 0,2831 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0452 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,5882 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 1049,6 – 156,5659 = 893,034 = 18.651,50 lbf/ft2
Ws = - 340,651 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 425,814 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 1,16 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1,5 hp
33. Pompa Kaporit (PU-15)
Fungsi : memompa kaporit dari TP-05 ke Tangki utilitas (TU-02)
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 0,0022 kg/jam = 1,32.10-6 lbm/s
Densitas kaporit (ρ) = 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3
Viskositas kaporit (µ) = 6,7197 x 10-4 cP = 4,51 x 10-7 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
III-366
Laju alir volumetrik (Q) = 1,67.10-8 ft3/s = 4,72.10-10 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,133 (Q)0,4(ρ)0,2 = 0,0001 m = 0,004 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,269 in = 0,02 ft
Diameter Luar (OD) : 0,405 in = 0,03 ft
Inside sectional area : 0,0004 ft2
Kecepatan linear, v = 4,16 x 10-5 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 164,165 (Laminar)
Pada NRe = 164,165 dan ε/D = 0,0066
maka harga f = 16/NRe (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 1,35 x 10-11 ft.lbf/lbm
1 elbow 90° , hf = 2,02 x 10-11 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 5,39 x 10-11 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 1,41 x 10-8 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 2,70 x 10-11 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 1,42 x 10-8 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 133,8219 – 108,574 = 25,248 = 527,323 lbf/ft2
Ws = - 26,641 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 33,301 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 8,009 x 10-8 hp
34. Pompa Utilitas (PU-12)
III-367
Fungsi : memompa air dari tangki utilitas TU-02 untuk kebutuhan
air
domestik
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 400 kg/jam = 0,2450 lbm/s
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007cP = 0,0005 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,003940 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,55 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,824 in = 0,07 ft
Diameter Luar (OD) : 1,05 in = 0,09 ft
Inside sectional area : 0,00371 ft2
Kecepatan linear, v = 1,0622 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 8426,1070 (Turbulen)
Bentuk pipa commercial steel diperoleh harga ε = 0,00015
Pada NRe = 8426,1070 dan ε/D = 0,002198
maka harga f = 0,011 (Geankoplis, 2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 0,0088 ft.lbf/lbm
1 elbow 90° , hf = 0,0132 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 0,0351 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 40 ft , Ff = 0,2492 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 0,0175 ft.lbf/lbm
III-368
Total friction loss : ∑ F = 0,3238 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 127,449 – 133,8219 = -6,3724 kPa = - 133,0925 lbf/ft2
Ws = 18,383 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 22,978 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,0102 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,02 hp
III-369
35. Unit Refigerasi (UR)
Fungsi : mendinginkan air dari menara pendingin dari temperatur
300C menjadi 100C
Jenis : Single stage mechanical refrigeration cycle
Bahan konstruksi : carbon steel
Data :
Suhu air masuk unit pendingin = 300C = 860F
Suhu air keluar unit pendingin = 10°C = 50°F
Refrigerant yang dipakai : 1,1,1,2-tetrafluoroetana (CH2FCF3) (R-134a)
Kondensor
Kompresor
Chiller
expansion valve
Gambar LD.2 Siklus unit pendinginan
Asumsi: kondensor dan evaporator (chiller) memungkinkan ∆t minimum = 10oF
Laju air : 19.351,3 kg/jam
Entalpi air pada 1 atm :
Hair (10oC) = ∫283
298
dTAir Cp = 4,195 (283-298) = -62,925 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Hair (28oC) = ∫303
298
dTAir Cp = 4,1814 (303-298) = 20,907 kJ/kg (Geankoplis, 2003)
Qc = m . ∆H
= (19.351,3 kg/jam) (20,907 kJ/kg – (-62,925) kJ/kg)
= 1.622.258,182 kJ/jamkJ/jam 1,05506
btu/jam 1×
Qc = 1.537.598,034 btu/jam
Asumsi : kondensor dan chiller memungkinkan ∆T minimum = 100F
untuk perpindahan panas. Air pendingin pada kondensor tersedia pada 86oF.
Suhu keluar chiller (T2) = 50 + 10 = 60oF
Tekanan keluar chiller (P2) = 72,087 lbf/in2 (Smith dkk, 2005)
III-370
Entalpi uap (H2) = 111,376 btu/lbm (Smith dkk, 2005)
Entropi uap (S2) = 0,22054 btu/lbm.R (Smith dkk, 2005)
T keluar kondensor (T4) = 86 + 10 = 96oF
P keluar kondensor (P4) = 130,67 lbf/in2 (Smith dkk, 2005)
Entalpi cair (H4) = 43,5318 btu/lbm (Smith dkk, 2005)
Net Refrigerant Effect :
RE = H2 – H4
= (111,376 - 43,5318) btu/lbm
= 67,8442 btu/lbm
Apabila tahap kompresi bersifat isentropis,
S3’ = S2 = 0,22054 btu/lbm.R
pada entropi ini dan P = 130,67lbf/in2, diperoleh harga H3’ = 118 btu/lbm
(Smith dkk, 2005).
Sehingga,
(∆H)S = H3’ – H2
= (118 - 111,376) btu/lbm
= 6,624 btu/lbm
Untuk efisiensi kompresor 80% maka,
H3 – H2 = btu/lbm 8,2800,8
6,624
η
H)s(==
∆
Karena proses ekspansi bersifat isentalpi (H1 = H4), maka cycle coefficient
of performance (COP) dapat dihitung sebagai berikut :
8,1937280,8
5318,43376,111
H-H
H-H
23
12 =−
==COP
Laju sirkulasi refrigerant :
lbm/jam 22.663,66 btu/lbm 8442,67
btu/jam 0341.537.598,
H-Hrefrigrant sirkulasilaju
12
===Qc
= 10.280,01 kg/jam
III-371
36. Turbin (N-01)
Fungsi : merecovery energi dalam kondensat dan mengurangi tekanan
kondensat dari 10,5 bar menjadi 1 atm (1,01325 bar)
Jenis : Liquid Turbin (Single valve turbin)
Jumlah : 1 unit
Bahan : Carbon steel
Data :
Laju alir massa (m) = 547,15 kg/jam = 0,3351 lbm/detik = 0,152 kg/detik
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s
Laju alir volumetrik (Q) = 3600/955,68
/ 547,153 ×mkg
jamkg = 0,0002 m3/s
= 3/ 62,1586
/ 0,3351
ftlbm
slbm = 0,0054 ft3/s
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 (Turbulen) (Peters, 2004)
= 0,133 (Q)0,40 (ρ)0,20 (Laminar) (Peters, 2004)
Sehingga :
Di,opt = 0,363 (0,0002 m3/s)0,45 (955,68 kg/m3)0,13 = 0,017 m /0,0254
= 0,67 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,049 in = 0,09 ft
Diameter Luar (OD) : 1,315 in = 0,11 ft
Inside sectional area : 0,006 ft2
Kecepatan linear, v = Q/A = 2
3
006,0
/ 0054,0
ft
sft = 0,9 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = µ
ρ IDv ××
= lbm/ft.s 0,0005
)09,0)(/ 9,0)(/1586,62( 3ftsftftlbm
III-372
= 10.069,69 (Turbulen)
Energy Recovery Turbin :
( )( )outlet H inlet HmηP −××−= (Peters, 2004)
Dimana :
P = energy recovery ( kW)
n = efisiensi liquid Turbin = 0,6
m = laju alir masuk (kg/s)
H inlet = Entalpi masuk (kJ/kg) = 772 kJ/kg (P =10,5 bar) (Reklaitis, 1983)
H outlet = Entalpi keluar (kJ/kg) = 419,1 kJ/kg (P = 1,010325 bar)
(Reklaitis, 1983)
Maka,
P = ( ))1,419772(152,06,0 −××− = -32,185 kW
Energi yang terecovery sebesar 32,185 kW
Temperatur keluaran :
Dari tabel steam, (Reklaitis, 1983) kondensat pada P = 1 atm, T = 100oC.
III-373
37. Turbin (N-02)
Fungsi : mengurangi tekanan steam dari 1,75 bar menjadi 1 atm (1,01325
bar)
Jenis : Steam Turbin (Single valve turbin)
Jumlah : 1 unit
Bahan : Carbon steel
Data :
Laju alir massa (m) = 1335,91 kg/jam = 0,818 lbm/detik = 0,371086 kg/detik
Densitas air (ρ) = 955,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft.s
Laju alir volumetrik (Q) = 3600/955,68
/ 1335,913 ×mkg
jamkg = 0,0004 m3/s
= 3/ 62,1586
/ 0,818
ftlbm
slbm = 0,0132 ft3/s
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ)0,13 (Turbulen) (Peters, 2004)
= 0,133 (Q)0,40 (ρ)0,20 (Laminar) (Peters, 2004)
Sehingga :
Di,opt = 0,363 (0,0004 m3/s)0,45 (955,68 kg/m3)0,13 = 0,026 m /0,0254
= 1,024 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 4
11 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,38 in = 0,12 ft
Diameter Luar (OD) : 1,66 in = 0,14 ft
Inside sectional area : 0,0104 ft2
Kecepatan linear, v = Q/A = 2
3
0104,0
/ 0132,0
ft
sft = 1,27 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = µ
ρ IDv ××
III-374
= lbm/ft.s 0,0005
)12,0)(/ 27,1)(/1586,62( 3ftsftftlbm
= 16.871,89 (Turbulen)
Energy Recovery Turbin :
( )( )outlet H inlet HmηP −××−= (Peters, 2004)
Dimana :
P = energy recovery ( kW)
n = efisiensi steam Turbin = 0,7
m = laju alir masuk (kg/s)
H inlet = Entalpi masuk (kJ/kg) = 2699,0125 kJ/kg (P =1,75 bar)
(Reklaitis, 1983)
H outlet = Entalpi keluar (kJ/kg) = 2676 kJ/kg (P = 1,010325 bar)
(Reklaitis, 1983)
Maka,
P = ( )( )2676 2699,01250,3710860,7 −××− = - 5,98 kW
Energi yang terecovery sebesar 5,98 kW
Temperatur keluaran :
( )( )outlet H inlet H ηinlet HH 2 −−= (Peters, 2004)
( )( )2676 2699,0125 0,72699,0125H 2 −−=
H2 = 2682,9 kJ/kg, sehingga dari tabel steam, (Reklaitis, 1983) diperoleh
T = 104,5oC dengan P = 1 atm
III-375
38. Tangki Bahan Bakar
Fungsi : menampung bahan bakar
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa solar = 137,2736 kg/jam
Densitas solar = 890 kg/m3 (Perry dkk, 1997)
Kebutuhan perancangan = 15 hari = 360 jam
Faktor keamanan = 20 %
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, 3a
kg/m 890
jam 360kg/jam 2736,137V
×= = 55,5264 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 55,5264 m3 = 66,6317 m3
c. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
33
23
2
πD8
3m 66,6317
2
3
4
1m 66,6317
4
1
=
=
=
DD
HDV
π
π
Maka, D = 3,84 m ; H = 5,76 m
Tinggi solar dalam tangki = m 5,76 m 66,6317
m 55,52643
3
x = 4,80 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ x g x h
= 890 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,8 m
III-376
= 41,8568 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 41,8568 kPa+ 101,325 kPa = 143,1818 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (143,1818) = 150,3409 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell dkk,1959)
Jenis sambungan = Single welded butt joints (Brownell dkk, 1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell
dkk,1959)
Tebal shell tangki :
1,2P2SE
PDt
−=
in 0,16m 004,0kPa) 181,2(143,18kPa)(0,8) 142(87.218,7
m) (3,84 kPa) (143,1818==
−=
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,16 in + (1/8 in x 10) = 1,41 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1,5 in (Brownell dkk,1959)
39. Pompa Tangki Bahan Bakar 1 (PU-19)
Fungsi : memompa solar dari tangki bahan bakar (TB) ke
Generator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 28,2441 kg/jam = 0,0173 lbm/s
Densitas solar (ρ) = 890 kg/m3 = 55,5612 lbm/ft3
Viskositas solar (µ) = 1,1cP = 0,000739 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,00031 ft3/s = 8,815.10-6 m3/s
III-377
Desain pompa :
Di,opt = 0,133 (Q)0,4(ρ)0,2 = 0,00492 m = 0,194 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/4 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,364 in = 0,03 ft
Diameter Luar (OD) : 0,54 in = 0,05 ft
Inside sectional area : 0,00072 ft2
Kecepatan linear, v = 0,432 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 985,797 (Laminar)
Pada NRe = 985,797
maka harga f = 16/NRe = 0,01623 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 1,4526.10-3 ft.lbf/lbm
1 elbow 90° , hf = 2,1789.10-3 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 5,8105.10-3 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 0,18654 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 2,9052.10-3 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,19889 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 3139,95 – 2116,23 = - 1023,72 lbf /ft2
Ws = - 1,774 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 2,217 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 6,97.10-5 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 6,97.10-5 hp
40. Pompa Tangki Bahan Bakar 2 (PU-20)
Fungsi : memompa solar dari tangki bahan bakar (TB) ke Ketel
Uap
Jenis : pompa sentrifugal
III-378
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 109,0295 kg/jam = 0,0668 lbm/s
Densitas solar (ρ) = 890 kg/m3 = 55,5612 lbm/ft3
Viskositas solar (µ) = 1,1cP = 0,000739 lbm/ft.s
Analog dengan perhitungan pompa Screening, maka diperoleh :
Laju alir volumetrik (Q) = 0,0012 ft3/s = 3,403.10-5 m3/s
Desain pompa :
Di,opt = 0,133 (Q)0,4(ρ)0,2 = 0,00844 m = 0,3324 in (Peters, 2004)
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3/8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,493 in = 0,04 ft
Diameter Luar (OD) : 0,675 in = 0,06 ft
Inside sectional area : 0,00133 ft2
Kecepatan linear, v = 0,9036 ft/s
Bilangan Reynold : NRe = 2790,166 (Laminar)
Pada NRe = 2790,166
maka harga f = 16/NRe = 0,0057 (Geankoplis,2003)
Friction loss :
1 Sharp edge entrance, hc = 6,3437.10-3 ft.lbf/lbm
1 elbow 90° , hf = 9,5156.10-3 ft.lbf/lbm
1 check valve , hf = 2,5375.10-2 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft , Ff = 0,21251 ft.lbf/lbm
1 Sharp edge exit , hex = 1,2687.10-2 ft.lbf/lbm
Total friction loss : ∑ F = 0,26643 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli :
Dimana P2-P1 = 3139,95 – 2116,23 = - 1023,72 lbf /ft2
Ws = - 1,841 ft.lbf/lbm
III-379
Effisiensi pompa , η = 80 %
Wp = 2,302 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = 0,000279 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,0003 hp
III-380
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana Pra Perancangan Pabrik pembuatan Sorbitan monooleat
digunakan asumsi sebagai berikut :
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas maksimum adalah 25.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 8560,- (Koran Analisa, Mei 2011).
1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Luas tanah seluruhnya = 11.040 m2
Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar
Rp 1.500.000/m2.
Harga tanah seluruhnya = 11.040 m2 × Rp 1.500.000/m2 = Rp 16.560.000.000
Biaya perataan tanah diperkirakan 5%
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 16.560.000.000
= Rp 828.000.000
Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 17.388.000.000
Harga Bangunan dan Sarana
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
No. Nama Bangunan Luas
(m2)
Harga (Rp/m2) Jumlah (Rp)
1 Pos Keamanan 10 300.000 3.000.000
2 Parkir 200 300.000 60.000.000
3 Taman 400 300.000 125.000.000
4 Areal Bahan Baku 820 500.000 410.000.000
5 Ruang Kontrol 80 500.000 40.000.000
LE-1
III-381
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya (Lanjutan)
No. Nama Bangunan
Luas
(m2)
Harga (Rp/m2) Jumlah (Rp)
6 Areal Proses 3.000 800.000 2.400.000.000
7 Areal Produk 400 800.000 325.000.000
8 Perkantoran 300 500.000 240.000.000
9 Laboratorium 80 500.000 40.000.000
10 Poliklinik 50 500.000 25.000.000
11 Kantin 100 500.000 50.000.000
12 Ruang Ibadah 80 500.000 40.000.000
13 Gudang Peralatan 60 500.000 30.000.000
14 Bengkel 80 300.000 24.000.000
15 Perpustakaan 80 500.000 40.000.000
16 Unit Pemadam Kebakaran 100 500.000 50.000.000
17 Unit Pengolahan Air 500 700.000 350.000.000
18 Pembangkit Listrik 300 600.000 180.000.000
19 Pengolahan Limbah 500 600.000 300.000.000
20 Area Perluasan 2.000 800.000 1.600.000.000
21 Perumahan Karyawan 1.400 700.000 980.000.000
22 Jalan 500 500.000 250.000.000
Total 11.040 - 7.552.000.000
Perincian Harga Peralatan
Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut (Peters, 2004) :
=
y
x
m
1
2yx
I
I
X
XCC
dimana: Cx = harga alat pada tahun yang diinginkan
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun yang diinginkan
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
III-382
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2011 digunakan metode regresi koefisien korelasi:
[ ]
( )( ) ( )( )2
i
2
i
2
i
2
i
iiii
ΣYΣYnΣXΣXn
ΣYΣXYΣXnr
−⋅×−⋅
⋅−⋅⋅= (Montgomery, 1992)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
No. Tahun
(Xi)
Indeks
(Yi) Xi.Yi
Xi²
Yi²
1 1989 895 1780155 3956121 801025
2 1990 915 1820850 3960100 837225
3 1991 931 1853621 3964081 866761
4 1992 943 1878456 3968064 889249
5 1993 967 1927231 3972049 935089
6 1994 993 1980042 3976036 986049
7 1995 1028 2050860 3980025 1056784
8 1996 1039 2073844 3984016 1079521
9 1997 1057 2110829 3988009 1117249
10 1998 1062 2121876 3992004 1127844
11 1999 1068 2134932 3996001 1140624
12 2000 1089 2178000 4000000 1185921
13 2001 1094 2189094 4004001 1196836
14 2002 1103 2208206 4008004 1216609
Total 27937 14184 28307996 55748511 14436786
(Sumber: Tabel 6-2, Peters et. al, 2004)
Data : n = 14 ∑Xi = 27937 ∑Yi = 14184
∑XiYi = 28307996 ∑Xi² = 55748511 ∑Yi² = 14436786
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 2, maka diperoleh harga
koefisien korelasi:
r = (14) . (28307996) – (27937)(14184)
[(14). (55748511) – (27937)²] x [(14)(14436786) – (14184)² ]½
≈ 0,98 = 1
III-383
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan
linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b ⋅ X
dengan: Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2011)
X = variabel tahun ke n – 1
a, b = tetapan persamaan regresi
Tetapan regresi ditentukan oleh : (Montgomery, 1992)
( ) ( )( ) ( )2
i
2
i
iiii
ΣXΣXn
ΣYΣXYΣXnb
−⋅
⋅−⋅=
a 22
2
Xi)(Xin.
Xi.YiXi.XiYi.
Σ−Σ
ΣΣ−ΣΣ=
Maka :
b = 14 .( 28307996) – (27937)(14184) = 53536 14. (55748511) – (27937)² 3185
= 16,809
a = (14184)( 55748511) – (27937)(28307996) = - 103604228 14. (55748511) – (27937)² 3185
= -32528,8
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:
Y = a + b ⋅ X
Y = 16,809X – 32528,8
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2011 adalah:
Y = 16,809 (2011) – 32.528,8
Y = 1273,67912
Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponsial (m)
Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini ber-acuan pada Tabel 6-4, Peters
et.al., 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6
(Peters et.al., 2004).
III-384
Contoh perhitungan harga peralatan:
Tangki Penyimpanan Produk
Kapasitas tangki , X2 = 3,8176 m3. Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh untuk
harga kapasitas tangki (X1) 1 m³ adalah (Cy) US$ 9800. Dari tabel 6-4, Peters
et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada
tahun 2002 (Iy) 1103.
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2011 (Ix) adalah 1273,67912. Maka estimasi harga tangki
untuk (X2) 3,8176 m3 adalah :
Cx = US$ 9800 ×
49,0
1
3,8176x
1103
1273,67912
Cx = US $ 21816,64171 x (Rp8560,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 186.750.453 ,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat
pada Tabel LE – 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE – 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
III-385
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- Biaya transportasi = 5 %
- Biaya asuransi = 1 %
- Bea masuk = 15 %
- PPn = 10 %
- PPh = 10 %
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- PPn = 10 %
- PPh = 10 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 21 %
III-386
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses
No. Kode Unit Ket*)
Harga / Unit
1 F-110 1 I Rp 2.504.167.950
2 F-120 1 I Rp 3.237.718.520
3 F-130 1 I Rp 531.525.412
4 F-230 1 I Rp 1.022.008.688
5 F-320 1 I Rp 528.366.839
6 F-340 5 I Rp 74.188.585
7 F-350 2 I Rp 12.463.784.863
8 M-140 1 I Rp 144.672.217
9 R-210 1 I Rp 541.374.480
10 M-310 1 I Rp 278.528.192
11 L-111 1 NI Rp 18.946.784
12 L-121 1 NI Rp 24.774.219
13 L-141 1 NI Rp 8.816.503
14 L-211 1 NI Rp 16.306.441
15 L-221 1 NI Rp 12.345.498
16 L-222 1 NI Rp 8.857.180
17 L-241 1 NI Rp 14.639.199
18 L-311 1 NI Rp 23.338.025
19 L-332 1 NI Rp 30.705.696
20 V-240 1 I Rp 459.889.865
21 J-131 1 NI Rp 121.004.770
22 J-132 1 NI Rp 91.267.640
23 J-321 1 NI Rp 121.004.770
24 J-322 1 NI Rp 91.267.640
25 E-142 1 I Rp 415.496.240
26 E-122 1 I Rp 284.948.474
27 E-212 1 I Rp 185.950.569
28 E-223 1 I Rp 339.726.776
29 E-242 1 I Rp 415.725.437
30 G-213 1 I Rp 204.379.243
31 H-220 1 I Rp 519.119.650
32 H-330 2 I Rp 7.562.800
33 F-150 1 I Rp 335.971.553
34 G-151 1 I Rp 96.543.819
III-387
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses (lanjutan)
Sub Total Impor Rp 24.517.461.588
Sub Total Non Impor Rp 657.462.953
Harga Total Rp 25.174.924.541
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah
No. Kode Unit Ket*)
Harga / Unit
1 SC 1 I Rp 43.539.395
2 PU-01 1 NI Rp 12.818.566
3 PU-02 1 NI Rp 12.818.566
4 PU-03 1 NI Rp 41.134.467
5 PU-04 1 NI Rp 29.555.347
6 PU-05 1 NI Rp 19.610.388
7 PU-06 1 NI Rp 1.703.567
8 PU-07 1 NI Rp 7.096.587
9 PU-08 1 NI Rp 7.096.587
10 PU-09 1 NI Rp 28.736.153
11 PU-10 1 NI Rp 30.134.864
12 PU-11 1 NI Rp 12.196.640
13 PU-12 1 NI Rp 44.172.231
14 PU-13 1 NI Rp 26.469.119
15 PU-14 1 NI Rp 126.973.437
16 PU-15 1 NI Rp 2.852.360
17 PU-16 1 NI Rp 2.283.394
18 PU-17 1 NI Rp 1.879.193
19 PU-18 1 NI Rp 1.879.453
20 PU-19 1 NI Rp 11.501.053
21 PU-20 1 NI Rp 17.955.698
22 CL 1 I Rp 64.343.986
23 SF 1 I Rp 345.516.012
24 TU-01 1 NI Rp 366.357.669
25 TU-02 1 NI Rp 328.088.968
26 CE 1 I Rp 331.268.747
27 AE 1 I Rp 331.268.747
28 TP-01 1 I Rp 17.280.904
29 TP-02 1 I Rp 12.141.023
30 TP-03 1 I Rp 23.085.498
III-388
No. Kode Unit Ket*)
Harga / Unit
31 TP-04 1 I Rp 45.804.109
32 TP-05 1 I Rp 6.144.775
33 DE 1 I Rp 189.169.664
34 KU 1 NI Rp 391.787.117
35 UR 1 I Rp 301.491.731
36 N-01 1 I Rp 165.159.058
37 N-02 1 I Rp 60.163.210
38 TB 1 NI Rp 773.680.979
39 BP I 1 NI Rp 50.000.000
40 BN 1 NI Rp 50.000.000
41 BF 4 NI Rp 200.000.000
42 BP II 1 NI Rp 50.000.000
43 Generator 2 NI Rp 600.000.000
Sub Total Impor Rp 1.936.376.858
Sub Total Non Impor Rp 3.248.782.403
Harga Total Rp 5.185.159.261
Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non impor.
Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:
= 1,43 x (Rp 24.517.461.588 + Rp 657.462.953) + 1,21 x (Rp 1.936.376.858
+ Rp 3.248.782.403)
= Rp 42.555.545.859
Biaya pemasangan diperkirakan 30% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya pemasangan = 0,3 × Rp 42.555.545.859
= Rp 12.766.663.758
Total harga awal alat terpasang :
= Rp 83.129.761.584
D. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Biaya instrumentasi dan alat kontrol 10 % dari total harga peralatan
(Peters et.al, 2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,1 x Rp 42.555.545.859
= Rp 4.255.554.586
III-389
E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 15 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya perpipaan = 0,15 x Rp 42.555.545.859
= Rp 6.383.331.879
F. Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 5 % dari total harga peralatan
(Peters et.al, 2004)
Biaya instalasi listrik = 0,05 x Rp. 42.555.545.859
= Rp 2.127.777.293
G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 2 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya insulasi = 0,02 x Rp. 42.555.545.859 = Rp 851.110.917
H. Biaya Inventaris Kantor dan Gudang
Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya inventaris kantor = 0,01 x Rp 42.555.545.859 = Rp 425.555.459
I. Biaya Sarana Pemadam Kebakaran
Diperkirakan biaya inventaris kantor 4 % dari harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya inventaris kantor = 0,04 x Rp 42.555.545.859 = Rp 1.702.221.834
III-390
J. Sarana Transportasi
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi
No. Jenis Kendaraan Unit Jenis
Harga/unit
(Rp)
Harga total
(Rp)
1 Mobil Dewan komisaris 3 Honda Civic 254.000.000 762.000.000
2 Mobil Direktur 1 Honda Accord 370.000.000 370.000.000
3 Mobil Manager 4 Pajero Sport 330.000.000 1.325.000.000
4 Bus Karyawan 2 Bus 325.000.000 640.000.000
5 Mobil kepentingan pemasaran & pembelian 3 Innova Diesel 219.000.000 657.000.000
6 Truk 3 Truk 300.000.000 300.000.000
7 Mobil pemadam kebakaran 1 Truk Tangki 380.000.000 380.000.000
Total 4.510.000.000
(Sumber: www.situsotomotif.com, Mei 2011)
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 100.517.761.584
1.1 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Pra Investasi (A) = 0,07 x Rp 42.555.545.859
= Rp 2.978.888.210
B. Biaya Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 20 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Engineering dan Supervisi (B) = 0,2 × Rp 42.555.545.859
= Rp 8.511.109.172
C. Biaya Legalitas
Diperkirakan 1% dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Legalitas (C) = 0,01 × Rp 42.555.545.859
= Rp 425.555.459
III-391
D. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Kontraktor (D) = 0,02 × Rp 42.555.545.859
= Rp 851.110.917
E. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 5 % dari total harga peralatan (Peters, 2004)
Biaya Tak Terduga (E) = 0,5 × Rp 42.555.545.859
= Rp 2.127.777.293
Total MITTL = A + B + C + D + E = Rp 14.894.441.051
Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 100.517.761.584 + Rp 14.894.441.051
= Rp 115.412.202.635
2. Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan baku Proses
1. Sorbitol
Kebutuhan = 1103,42 kg/jam
Harga = USD 380/ton (PT. Sorini, 2010)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 1103,42 kg/jam
x USD 380/ton x Rp 8560
= Rp 7.752.681.884
2. Asam Oleat
Kebutuhan = 1680,64 kg/jam
Harga = US$ 30,65/ 500 lbm (www.wikipedia.com, 2011)
III-392
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 1680,64 kg/jam xkg 1
lbm 2,2046
x USD 30,65/500 lbm x Rp 8560
= Rp. 4.199.450.719
3. Asam p-toluensulfonik
Kebutuhan = 28,92 kg/jam
Harga = Rp 8000/kg (www.alibaba.com, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 28,92 kg/jam x Rp 8000
= Rp 534.719.232
4. Karbon aktif
Kebutuhan = 50,51 kg/jam
Harga = Rp 6000/kg (www.iklanpropertiku.com, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 50,51 kg/jam x Rp 6000
= Rp 654.609.600
5. Nitrogen
Kebutuhan = 92,79 kg/jam
Harga = Rp 9000/kg (www.iklanpropertiku.com, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 92,79 kg/jam x Rp 9000
= Rp 1.803.837.600
2.1.2 Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan = 0,1002 kg/jam
Harga = Rp 8000 /kg (PT.Bratachem, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 0,1002 kg/jam × Rp 8000 /kg
= Rp 1.731.456
2. NaCl
Kebutuhan = 0,0522 kg/jam
Harga = Rp 8500 /kg (PT.Bratachem, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 0,0522 kg/jam × Rp 8500 /kg
= Rp 958.392
III-393
3. NaOH
Kebutuhan = 0,15743 kg/jam
Harga = Rp 10.000 /kg (CV. Rudang Jaya , 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 0,15743 kg/jam × Rp 10.000 /kg
= Rp 3.400.488
4. Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 6,41285 kg/jam
Harga = Rp 6500/kg (CV. Rudang Jaya, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 6,41285 kg/jam × Rp 6500/kg
= Rp 90.036.414
5. Kaporit
Kebutuhan = 0,00216 kg/jam
Harga = Rp 11.000/kg (PT.Bratachem, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 0,00216 kg/jam × Rp 11.000/kg
= Rp 51.322
6. Solar
Kebutuhan = 137,2736 ltr/jam
Harga solar untuk industri = Rp. 5500/liter (PT.Pertamina, 2011)
Harga total = 90 hari × 24 jam/hari × 137,2736 ltr/jam × Rp. 5500/liter
= Rp 1.630.810.368
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari)
adalah : = Rp 13.141.461.435 + Rp 1.726.988.440
= Rp 14.868.449.875
III-394
2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
Jabatan Jumlah Gaji/bulan Total Gaji/bulan
Dewan Komisaris 3 Rp17.500.000 Rp52.500.000
Direktur 1 Rp25.000.000 Rp25.000.000
Staf Ahli 1 Rp11.000.000 Rp11.000.000
Sekretaris 1 Rp4.000.000 Rp4.000.000
Kabag Keselamatan Kerja 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Manajer Produksi 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Manajer Teknik 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Manajer Umum dan Keuangan 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Manajer Pembelian dan Pemasaran 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Kepala Seksi Proses 1 Rp7.000.000 Rp7.000.000
Kepala Seksi Laboratorium R&D 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Listrik 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Instrumentasi 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Administrasi 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Personalia 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Humas 1 Rp4.000.000 Rp4.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 Rp4.000.000 Rp4.000.000
Kepala Seksi Pembelian 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Penjualan 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Kepala Seksi Gudang / Logistik 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
Karyawan Proses 32 Rp1.800.000 Rp57.600.000
Karyawan Laboratorium, R&D 8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
Karyawan Utilitas 8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
Karyawan Unit Pembangkit Listrik 8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
Karyawan Instrumentasi Pabrik 8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
Karyawan Pemeliharaan Pabrik 10 Rp1.800.000 Rp18.000.000
Karyawan Umum dan Keuangan 11 Rp1.800.000 Rp19.800.000
Karyawan Pembelian dan Pemasaran
8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
Petugas Keamanan 16 Rp1.200.000 Rp19.200.000
Karyawan Gudang / Logistik 8 Rp1.800.000 Rp14.400.000
III-395
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai (Lanjutan)
Jabatan Jumlah Gaji/bulan Total Gaji/bulan
Dokter 2 Rp4.000.000 Rp8.000.000
Perawat 4 Rp1.600.000 Rp6.400.000
Petugas Kebersihan 6 Rp900.000 Rp5.400.000
Supir 5 Rp1.200.000 Rp6.000.000
Total 159 Rp 434.300.000
Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 434.300.000
1. Gaji lembur
Diperkirakan seluruh karyawan bekerja lembur, dimana gaji lembur dihitung
dengan rumus : 1/173 x gaji perbulan, dimana untuk 1 jam pertama dibayar 1,5
kali gaji perjam dan jam berikutnya 2 kali gaji perjam (Kep. Men. 2003).
Diperkirakan dalam 1 tahun, 12 hari libur dengan 8 jam kerja untuk setiap
harinya, artinya dalam satu bulan memiliki 1 hari libur yang dimanfaatkan sebagai
lembur, maka gaji lembur untuk 8 jam kerja yaitu :
1 jam pertama : 1,5 x 1 x (1/173 x Rp 434.300.000) = Rp 3.765.607
7 jam berikutnya : 2 x 7 x (1/173 x Rp 434.300.000) = Rp 35.145.665
2. Gaji Cuti (hari libur)
Diperkirakan dalam 1 tahun, 14 hari libur dengan 8 jam kerja untuk setiap
harinya, maka gaji cuti untuk 8 jam kerja yaitu :
Gaji cuti : (14/12) x 2 x 8 x (Rp 25.063.584) = Rp 29.240.848
Total gaji dalam 1 bulan :
= Rp 35.145.665 + Rp 434.300.000 + Rp 29.240.848
= Rp 502.452.119
Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 1.507.356.358
2.2.2 Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.507.356.358
= Rp 301.471.272
2.2.3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.507.356.358
= Rp 301.471.272
III-396
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
� Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
� Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1
UU No.20/00).
� Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
� Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar
Rp. 30.000.000 (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
� Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB sebagai berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Sorbitan monooleat
Nilai Perolehan Objek Pajak
- Tanah Rp 16.560.000.000
- Bangunan Rp 7.552.000.000
Rp 24.112.000.000
Total NJOP Rp 24.112.000.000
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Rp. 30.000.000)
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 24.082.000.000
Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP) Rp. 1.204.100.000
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Gaji Pegawai 1.507.356.358
2. Administrasi Umum 301.471.272
3. Pemasaran 301.471.272
4. Pajak Bumi dan Bangunan 1.204.100.000 Total 3.314.398.902
III-397
2.3 Biaya Start – Up
Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Peters et.al, 2004)
= 0,12 × Rp 115.412.202.635
= Rp 13.849.464.316
2.4 Piutang Dagang
HPT12
IPPD ×=
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Sorbitan monooleat = USD 1100/ton (www.alibaba.com, 2011)
= USD 1,1/kg x Rp 8560 = Rp 9416/kg
Produksi Sorbitan monooleat = 2525,25 kg/jam
Hasil penjualan Sorbitan monooleat tahunan
= 2525,25 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × Rp 9416/kg
= Rp 188.319.811.680
2. Harga jual produk samping :
- Asam p-toluensulfonik
= 152,23 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × Rp 1000/kg
= Rp 1.205.661.600
- Karbon aktif
= 52,04 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × Rp 1000/kg
= Rp 412.156.800
Hasil penjualan total tahunan = Rp 189.937.630.080
Piutang Dagang = 12
3× Rp 189.937.630.080
= Rp 47.484.407.520
III-398
(Belum siap) Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Bahan baku proses dan utilitas 14.868.449.875
2. Kas 3.314.398.902 3. Start up 13.849.464.316
4. Piutang Dagang 47.484.407.520
Total 79.516.720.613
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 115.412.202.635 + Rp 79.516.720.613
= Rp 194.928.923.248
Modal ini berasal dari :
Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 × Rp 194.928.923.248
= Rp 116.957.353.949
Pinjaman dari Bank = 40 % dari total modal investasi
= 0,4 x Rp 194.928.923.248
= Rp 77.971.569.299
3. Biaya Produksi Total
3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga
Gaji total = (12 + 2) × Rp 502.452.119 = Rp 7.034.329.672
B. Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 14,58% dari total pinjaman (Bank Sumut, 2011)
= 0,1458 × Rp 77.971.569.299 = Rp 11.368.254.804
III-399
C. Depresiasi dan Amortisasi
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan
(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau
straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif
penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun
2000 Pasal 11 ayat 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Berwujud
Masa (Tahun)
Tarif (%)
Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
4
8
16
20
25
12,5
6,25
5
Mesin kantor, alat perangkat industri
Mobil, truk kerja
Mesin industri kimia, mesin industri
mesin
II.Bangunan
Permanen
Tidak Permanen
20
10
5
10
Bangunan sarana dan penunjang
Sumber : Waluyo, 2000
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
n
LPD
−= (Waluyo, 2000)
dimana:
D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
III-400
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17
Tahun 2000
No. Komponen Biaya (Rp)
Umur
(tahun) Depresiasi (Rp)
1 Bangunan 7.552.000.000 20 377.600.000
2 Peralatan proses dan utilitas 55.322.209.616 10 5.532.220.962
3 Instrumentrasi dan pengendalian proses 4.255.554.586 10 425.555.459
4 Perpipaan 6.383.331.879 10 638.333.188
5 Instalasi listrik 2.127.777.293 10 212.777.729
6 Insulasi 851.110.917 10 85.111.092
7 Inventaris kantor 425.555.459 5 85.111.092
8 Perlengkapan keamanan dan kebakaran 1.702.221.834 5 340.444.367
9 Sarana transportasi 4.510.000.000 10 451.000.000
TOTAL 8.148.153.888
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak
langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran
lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan
amortisasi dengan menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000).
Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud
dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai
pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,25 x Rp 14.894.441.051
= Rp 3.723.610.263
Total biaya depresiasi dan amortisasi
= Rp 11.871.764.150
Dimana masa manfaat biaya amortisasi adalah selama 4 tahun, maka :
= 4 x Rp 3.723.610.263 = Rp 14.894.441.051
III-401
D. Biaya Tetap Perawatan
1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%,
diambil 8% dari HPT (Peters, 2004).
Biaya perawatan mesin = 0,08 × Rp 55.322.209.616
= Rp 4.425.776.769
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 8 % dari harga bangunan (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp. 7.552.000.000 = Rp 604.160.000
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 8 % dari harga kendaraan (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 4.510.000.000 = Rp 360.800.000
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 8 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 4.255.554.586
= Rp 340.444.367
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 8 % dari harga perpipaan (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 6.383.331.879
= Rp 510.666.550
6. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 8 % dari harga instalasi listrik (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 2.127.777.293
= Rp 170.222.183
III-402
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 8 % dari harga insulasi (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 851.110.917
= Rp 68.088.873
8. Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 8 % dari harga inventaris kantor (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 425.555.459
= Rp 34.044.437
9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 8 % dari harga perlengkapan kebakaran (Peters, 2004).
= 0,08 × Rp 1.702.221.834
= Rp 136.177.747
Total biaya perawatan = Rp 6.650.380.927
E. Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 10 % dari MIT (Peters, 2004).
Plant Overhead Cost = 0,1 x Rp 115.412.202.635
= Rp 11.541.220.263
F. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi selama 3 bulan adalah Rp 301.471.272
Biaya administrasi selama 1 tahun adalah = Rp 1.205.885.087
G. Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 3 bulan adalah Rp 301.471.272
Biaya pemasaran selama 1 tahun adalah = Rp 1.205.885.087
Biaya distribusi diperkirakan 50% dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 1.205.885.087 = Rp 602.942.543
III-403
H. Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan
Diperkirakan 5% dari biaya tambahan industri
= 0,05 x Rp 11.541.220.263
= Rp 577.061.013
J. Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1% dari MIT (Peters, 2004).
= 0,01 x Rp 115.412.202.635
= Rp 1.154.122.026
K. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik adalah 9,24 % dari MITL (Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia-AAJI, 2011).
= 0,0924 × Rp 100.517.761.584
= Rp 9.287.841.170
2. Biaya asuransi karyawan.
(Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 5,7% dari gaji karyawan. dimana
2% ditanggung oleh karyawan dan 3,7% ditanggung oleh perusahaan)
= 0,037 x (12/3) x Rp 1.507.356.358
= Rp 223.088.741
Total biaya asuransi = Rp 9.287.841.170 + Rp 223.088.741
= Rp 9.510.929.911
L. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan adalah Rp 1.204.100.000
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Rp 63.926.875.484
III-404
3.2 Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah
= Rp 14.868.449.875
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
= Rp 14.868.449.875 x 90
330
= Rp 54.517.649.542
B. Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 5% dari biaya variabel bahan baku
= 0,05 × Rp 54.517.649.542
= Rp 2.725.882.477
2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi
Diperkirakan 1% dari biaya variabel bahan baku
= 0,01 × Rp 54.517.649.542
= Rp 545.176.495
Total biaya variabel tambahan = Rp 3.271.058.973
C. Biaya Variabel Lainnya
Diperkirakan 5 % dari biaya variabel tambahan
= 0,05 × Rp 3.271.058.973
= Rp 163.552.949
Total biaya variabel = Rp 57.952.261.463
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 63.926.875.484 + Rp 57.952.261.463
= Rp 121.879.136.947
III-405
4. Penentuan harga pokok produk
Penentuan Harga jual sorbitan monooleat :
Biaya produksi/ tahun = Rp 121.879.136.947
Produksi/ tahun = 25.000 ton/ tahun = 25.000.000 kg/tahun
Biaya per satuan produk = tahun Produksi/
tahun produksi/ Biaya
= kg 20.000.000
6.947121.879.13 Rp
= Rp 6.094/ kg
5. Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
A. Laba Sebelum Pajak (Bruto)
Laba atas penjualan = total penjualan – total biaya produksi
= Rp 189.937.630.080 – Rp 121.879.136.947
= Rp 68.058.493.133
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan
= 0,005 × Rp. 68.058.493.133
= Rp 340.292.466
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal
6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 68.058.493.133 – Rp. 340.292.466
= Rp 67.718.200.667
B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
adalah (Rusjdi, 2004):
� Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 %.
� Penghasilan Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000 dikenakan pajak
sebesar 15 %.
� Penghasilan di atas Rp 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30 %.
III-406
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 % × Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
- 15 % × (Rp 100.000.000- Rp 50.000.000) = Rp 7.500.000
- 30 % × (Rp 67.718.200.667 - Rp 100.000.000) = Rp 20.285.460.200 +
Total PPh = Rp 20.297.960.200
C. Laba setelah pajak (netto)
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – PPh
= Rp 67.718.200.667 – Rp 20.297.960.200
= Rp 47.420.240.467
5. Analisa Aspek Ekonomi
A. Profit Margin (PM)
PM = penjualantotal
pajaksebelumLaba× 100 %
PM = %100 0.080189.937.63 Rp
.66767.718.200 Rpx = 35,65 %
B. Break Even Point (BEP)
BEP = VariabelBiayaPenjualanTotal
TetapBiaya
−× 100 %
BEP = %100.46357.952.261-0.080189.937.63
.48463.926.875x = 48,44 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 48,44 % x 25.000 ton/tahun
= 9686,96 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 48,44 % x Total penjualan produk
= 48,44 % x Rp 189.937.630.080
= Rp. 91.955.948.908
III-407
C. Return on Investment (ROI)
ROI = InvestasiModalTotal
pajaksetelahLaba× 100 %
ROI = %1003.248194.928.92 Rp
.46747.420.240 Rpx = 24,33 %
D. Pay Out Time (POT)
POT = tahun1x 0,2433
1
POT = 4,11 tahun
E. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk memperoleh
cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10
- Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Dari Tabel LE.12, diperoleh nilai IRR = 34,97 %, bila bunga deposito bank
saat ini sebesar 6% (Bank Sumut, 2011) dan laju inflasi tahunan sebesar 7,31%
(www.infobisnis.com, 2010) maka MARR (minimum Acceptable Rate of Return)
adalah :
MARR = (1 + bunga deposito)(1 + laju inflasi tahunan)-1
= (1 + 0,06)(1 + 0,0731) – 1
= 13,75 % = 14 %
IRR > MARR, maka pra rancangan ini layak.
III-408
F. Cek Over All
Untuk menentukan keadaan yang sebenarnya dari perancangan pabrik ini,
maka diperlukan cek over all, yaitu :
FCI – harga tanah = Total Harga awal alat terpasang + Depresiasi Indirect
Capital Investment ...(1)
Dimana :
FCI = Rp 115.412.202.635
Harga tanah = Rp 17.388.000.000
Total Harga awal alat terpasang = Rp 83.129.761.584
Depresiasi Indirect Capital Investment = Rp 14.894.441.051
Sehingga :
(FCI – harga tanah) = Rp 98.024.202.635
(Total Harga awal alat terpasang + Depresiasi Indirect Capital Investment) :
= Rp 98.024.202.635
Maka dari persamaan 1 dapat diperoleh cek over all :
FCI – harga tanah = Total Harga awal alat terpasang + Depresiasi Indirect
Capital Investment
Rp 98.024.202.635 = Rp 98.024.202.635
III-409
Gambar LE.2 Grafik Break Event Point Pabrik Sorbitan Monooleat
49,26 %
III-410
Tabel. LE.11 Data Perhitungan Break Even Point (BEP) (triliun rupiah)
% Produksi Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Produksi Total Penjualan
0 0,080788256 0 0,080788256 0
10 0,080788256 0,007559667 0,088347923 0,023961250
20 0,080788256 0,015119334 0,095907590 0,047922499
30 0,080788256 0,022679001 0,103467257 0,071883749
40 0,080788256 0,030238669 0,111026924 0,095844999
50 0,080788256 0,037798336 0,118586592 0,119806248
60 0,080788256 0,045358003 0,126146259 0,143767498
70 0,080788256 0,052917670 0,133705926 0,167728748
80 0,080788256 0,060477337 0,141265593 0,191689997
90 0,080788256 0,068037004 0,148825260 0,215651247
100 0,080788256 0,075596671 0,156384927 0,239612497
III-411
Tabel. LE.12 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
Tahun Laba Sebelum
Pajak Pajak
Laba Setelah
Pajak Depresiasi Net Cash Flow
P/F pada
I = 33,5 %
PV pada
I = 33,5 %
P/F pada
I = 34 %
PV pada
I = 34 %
0 - - - - -248.476.713.908 1 -248.476.713.908 1 -248.476.713.908
1 82.811.431.568 24.825.929.470 57.985.502.098 15.647.514.990 73.633.017.088 0,74906 55.155.818.043 0,74627 54.950.012.752
2 91.092.574.725 27.310.272.417 63.782.302.307 15.647.514.990 79.429.817.297 0,56110 44.567.783.135 0,55692 44.235.808.252
3 100.201.832.197 30.043.049.659 70.158.782.538 15.647.514.990 85.806.297.528 0,42030 36.064.122.190 0,41561 35.661.923.810
4 110.222.015.417 33.049.104.625 77.172.910.792 15.647.514.990 92.820.425.782 0,31483 29.222.575.776 0,31016 28.788.853.044
5 121.244.216.959 36.355.765.088 84.888.451.871 10.730.363.982 95.618.815.853 0,23583 22.549.506.026 0,23146 22.131.934.144
6 133.368.638.655 39.993.091.596 93.375.547.058 10.730.363.982 104.105.911.040 0,17665 18.390.256.848 0,17273 17.982.356.317
7 146.705.502.520 43.994.150.756 102.711.351.764 10.730.363.982 113.441.715.746 0,13232 15.010.803.038 0,12890 14.623.091.511
8 161.376.052.772 48.395.315.832 112.980.736.941 10.730.363.982 123.711.100.922 0,09912 12.261.921.915 0,09620 11.900.639.098
9 177.513.658.050 53.236.597.415 124.277.060.635 10.730.363.982 135.007.424.616 0,07425 10.023.658.486 0,07179 9.692.023.701
10 195.265.023.855 58.562.007.156 136.703.016.698 10.730.363.982 147.433.380.680 0,05561 8.199.420.646 0,05357 7.898.558.526
2.969.152.195 -611.512.753
IRR = 33,5 %+ ( )%5,33%34)53-611.512.7( 1952.969.152.
1952.969.152.−×
−
= 33,91 %