negara penghasil kelapa sawit

7/21/2019 Negara Penghasil Kelapa Sawit

http://slidepdf.com/reader/full/negara-penghasil-kelapa-sawit 1/31

BAB I

PENDAHULUAN

Minyak sawit adalah komoditas yang terdapat dimana-mana. Secara global

penggunaannya meningkat secara masif. Minyak sawit juga sering muncul dalam berita: para

penentangnya menunjuk pada bukti – bukti hasil penelitian yang baik bahwa pengembangan

kelapa sawit yang ceroboh merusak hutan, mengeringkan rawa gambut, memusnahkan spesies

langka, mencemari udara dan air, memicu perubahan iklim, merampas milik masyarakat adat dan

menyengsarakan masyarakat miskin pedesaan.Penggunaan terbanyak minyak kelapa sawit terdapat dalam industri pangan. Sebagian

besar bahan-bahan makanan di pasar swalayan – mulai dari margarin sampai pia siap saji –

mengandung minyak kelapa sawit, yang dalam daftar kandungan biasanya disamarkan dengannama minyak nabati. !ahkan saat membeli lipstik, sabun cuci atau lak, banyak konsumen yang

tidak sadar, bahwa semua itu mengandung minyak kelapa sawit. "i samping itu, minyak kelapa

sawit juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik atau diolah

menjadi biodiesel untuk kendaraan."alam tiga puluh tahun terakhir, jumlah konsumsi minyak nabati di seluruh dunia

meningkat tiga kali lipat. "iantara komoditas utama minyak nabati, minyak kelapa sawit jauh

meraih tingkat pertumbuhan paling tinggi: produksinya mencapai hingga sepuluh kali lipat,

sehingga besarnya jumlah konsumsi minyak kelapa sawit diantara minyak nabati lainnya telah

mencapai #$ persen yang tadinya hanya %% persen. !ahkan kalau produksi minyak biji sawit ikut

dihitung, maka besarnya mencapai #& persen. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari daging

buah kelapa sawit itu sendiri atau dari perasan biji sawitnya yang disebut dengan minyak biji

sawit.

1 | N e g a r a P e n g h a s i l K e l a p a S a w i t



BAB II

PEMBAHASAN

NEGARA – NEGARA PENGHASIL KELAPA SAWIT

2.1. Malaysia

2.1.1. Sejarah

Sejarah penggunaan minyak sawit di dunia mulai dikenal sejak '((( tahun yang lalu.

Pada tahun %&)(-an, *nggris yang pada saat itu sedang menjajah Malaysia memperkenalkan

bibit +elapa Sawit Elaeis Guineesis Jacq pertama untuk mulai ditanam di Malaysia. adang

sawit pertama di Malaysia secara resmi dibuka di Selangor pada tahun %/%). Pada tahun %/0(,

+erajaan Malaysia menginstruksikan untuk menanam tanaman sawit dalam rangka membasmi

kemiskinan di kalangan penduduk luar !andar . embaga +emajuan 1anah Persekutuan

23"4 membuka lahan-lahan baru untuk dijadikan ladang kelapa sawit. dan kini, Malaysia

adalah negara penghasil minyak sawit yang terbesar ke-5 di dunia setelah *ndonesia. Pada tahun

%/0(, penelitian dan pengembangan 67" dalam pemuliaan kelapa sawit mulai berkembang

setelah "epartemen Pertanian Malaysia mendirikan program pertukaran dengan 4frika !arat dan

empat perkebunan swasta membentuk aboratorium 8enetika 9il Palm. Pemerintah Malaysia

juga mendirikan +olej Serdang, yang sekarang menjadi ni;ersiti Putra Malaysia PM. Pada

tahun %/)/, dengan dukungan dari embaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia

M46"* dan PM, pemerintah mendirikan Palm Oil Research Institute o Malaysia P96*M.

Porim adalah sebuah lembaga publik dan swasta yang terkoordinasi, yang dijalankan oleh wakil-

wakil dari pemerintah dan industri dengan SM Sekhar sebagai pendiri dan ketua. Para *lmuwan

Porim bekerja dalam pemuliaan pohon kelapa sawit, gii minyak sawit dan potensi penggunaan

oleokimia. Porim berganti nama menjadi "ewan Minyak Sawit Malaysia pada tahun 5(((.

Selanjutnya, "ewan Minyak Sawit Malaysia MP9! adalah instansi yang bertanggung jawab

untuk kegiatan promosi dan pengembangan sektor minyak kelapa sawit di negara Malaysia.

*ndustri kelapa sawit di negara Malaysia memproduksi sekitar /( juta ton biomassa

lignoselulosa, termasuk tandan buah segar, batang kelapa sawit, dan daun kelapa sawit, serta

pabrik limbah kelapa sawit P9M3. Pada tahun 5(%(, sebagai tanggapan atas keprihatinan

tentang dampak sosial dan lingkungan dari kelapa sawit, Pemerintah Malaysia berjanji untuk




membatasi ekspansi perkebunan kelapa sawit dengan mempertahankan setidaknya setengah dari

lahan negara sebagai hutan lindung.

2.1.2. Produksi dan Ekspor

Pada tahun %/5(, Malaysia memiliki hanya $(( ha ditanami kelapa sawit. "aerah ini

meningkat menjadi (,0 juta hektar pada tahun %/)' dan menjadi ',( juta hektar pada tahun 5(%%.

8ambar %. Area Tanam Kela!a Sa"it #i $ala%sia tahun &'()*+,&& -.uta he/tar01 Sum2er 3

$ala%sian Palm Oil 4oar# -$PO40




Seiring dengan peningkatan budidaya sawit, ekspor minyak kelapa sawit tahunan

Malaysia terus meningkat dari %,%) juta metrik ton MM1 di %/)'-%& MM1 pada tahun 5(%%.

8ambar 5. La!oran E/s!or Pro#u/ Kela!a Sa"it tahun &'56 – +,&& -.uta metri/ ton01 Sum2er 3

$PO4

8ambar #. Ne7ara Penerima Im!or #ari Kela!a Sa"it $ala%sia !a#a tahun +,,'*+,&&1

Sum2er 3 $PO4




1abel %. Pen77unaan Lahan Pertanian #i $ala%sia

2.1.. !epe"ilikan Lahan Malaysia di Indonesia

uas perkebunan kelapa sawit milik perusahaan asal Malaysia di *ndonesia diperkirakan

mencapai %,'-5,( juta hektar atau %&,'<-5$,)< dari total perkebunan sawit di 1anah 4ir &,% juta

ha. Salah satu perusahaan Malaysia itu adalah Sime "arby yang kini memiliki luas 5&&.(') ha.

Sime "arby diperkirakan menjadi perusahaan perkebunan dengan luas lahan terbesar kelima di

1anah 4ir, setelah Sinar Mas, Salim *;omas, 4stra 4gro estari, 4sian 4gri, dan Sime "arby.

Malaysia tersebut membangun juga pabrik pengeloaan =P9 di Malaysia, Singapura, >ietnam,

1hailand, !elanda, 4frika Selatan, *ndia, dan =hina

2.2. Indonesia

2.2.1. !elapa Sa#i$ di Indonesia

+elapa sawit merupakan komoditi penting dalam mendorong perekonomian *ndonesia

sebagai penghasil de;isa negara. +elapa sawit merupakan salah satu komoditi yang memberikan

sumbangan yang sangat berarti dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. +elapa sawit sebagai

tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman

perkebunan yang menjadi sumber penghasil de;isa non migas bagi *ndonesia. =erahnya prospek

komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong Pemerintah

*ndonesia untuk memacu pengembangan ekspor minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit




mempunyai peran yang cukup strategis dalam perekonomian *ndonesia. +elapa sawit juga

merupakan komoditi pertanian andalan.

Pengembangan perkebunan kelapa sawit kebanyakan dibangun di +alimantan, Sumatera,

Sulawesi dan *rian ?aya. Pertambahan luas areal perkebunan kelapa sawit ini, pada awalnya

sebelum krisis ekonomi diharapkan produksi minyak sawit *ndonesia meningkat menjadi ).5

juta ton pada tahun 5((( dan %(.0 juta ton pada tahun 5((' =asson, 5(((. +omoditi kelapa

sawit dengan produk primer Minyak Sawit +asar =rude Palem 9il@=P9 dan Minyak *nti Sawit

+ernel Palm 9il@+P9 berperan signifikan terhadap perekonomian nasional, kontribusi

perolehan Produk "omestik !ruto P"6! mencapai sekitar 5( triliun rupiah setiap tahun dan

cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain itu komoditi kelapa sawit menyumbang lapangan kerja yang tidak sedikit, serta

berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-wilayah

pengembangan. 4real pertanaman kelapa sawit berkembang dengan pesat, di mana pada tahun

%/)& luas areal baru 5'( ribu Aa, sedangkan pada tahun 5((( sudah mencapai #,$ juta Aa.

Produksi minyak sawit *ndonesia sudah mencapai sekitar & juta ton, merupakan produsen

terbesar kedua setelah Malaysia, dengan produksi minyak sawit mencapai %% juta ton. Pada tahun

5(((, ekspor kelapa sawit tercatat $,% juta ton dengan nilai SS %,(&) milyar.

2.2.2. Perke"%an&an !elapa Sa#i$

Perke"%an&an Luas Areal Perke%unan

!erdasarkan 4ngka Sementara 4S3M 5(%% dari "irektorat ?enderal Perkebunan, luas

areal kelapa sawit di *ndonesia cenderung meningkat selama tahun 5(((-5(%%. Perkebunan

!esar Swasta P!S mendominasi luas areal kelapa sawit, diikuti oleh Perkebunan 6akyat P6

dan Perkebunan !esar Begara P!B. 1ahun 5(%% luas areal kelapa sawit *ndonesia mencapai

&,/% juta ha, dengan rincian luas areal P!S sebesar $,0' juta ha '5,55<, luas areal P6 sebesar

#,05 juta ha $(,0$<, dan luas areal P!B sebesar (,0$ juta ha ),%'<.




8ambar $. Per/em2an7an Luas Areal Kela!a Sa"it8 +,,,*+,&&

Perke"%an&an Produksi Minyak Sa#i$

Seiring dengan perkembangan luas arealnya, produksi kelapa sawit dalam wujud minyak sawit =P9 juga cenderung meningkat selama tahun 5(((-5(%%. ?ika tahun 5((( produksi

minyak sawit *ndonesia hanya sebesar ),(( juta ton, maka tahun 5(%% meningkat menjadi 55,'%

juta ton. Peningkatan produksi minyak sawit terutama terjadi pada P!S dan P6, sedangkan

minyak sawit yang diproduksi oleh P!B relatif konstan, bahkan cenderung menurun. ntuk

tahun 5(%% produksi minyak sawit dari P!S mencapai %%,/$ juta ton '#,(0<, sedangkan P6

dan P!S masing-masing menghasilkan minyak sawit sebesar &,0# juta ton #&,##< dan %,/$

juta ton &,0%<.

8ambar '. Per/em2an7an Pro#u/si $in%a/ Sa"it 8 +,,,*+,&&

Perke"%an&an Produk$i'i$as !elapa Sa#i$

Sementara itu perkembangan produkti;itas kelapa sawit di *ndonesia selama tahun 5(((

-5(%% menunjukkan pola yang cukup berfluktuasi. Produkti;itas kelapa sawit tertinggi terjadi




pada tahun 5(() sebesar #.0%/ kg@ha, namun tahun berikutnya menurun kembali. 1ahun 5(%%

produkti;itas kelapa sawit sebesar #.$'( kg@ha.

8ambar 0. Per/em2an7an Pro#u/ti9itas Kela!a Sa"it8 +,,,*+,&&

2.2.. Sen$ra Produksi !elapa Sa#i$

Sentra produksi utama kelapa sawit *ndonesia dalam wujud minyak sawit pada tahun

5(%% terdapat di ' lima pro;insi, yaitu 6iau, Sumatera tara, +alimantan 1engah, Sumatera

Selatan dan ?ambi, dengan kontribusi sebesar )(,#/< terhadap total produksi minyak sawit

*ndonesia 8ambar ). 6iau berada di peringkat pertama dengan kontribusi sebesar 5&,/0<

terhadap total produksi minyak sawit, sedangkan pro;insi lain memberikan kontribusi kurangdari %'<.

8ambar ). Pro9insi Sentra Pro#u/si $in%a/ Sa"it8 +,&&




2.2.(. Pan&sa Pasar !elapa Sa#i$

+elapa sawit yang diproduksi di *ndonesia sebagian kecil dikonsumsi di dalam negeri

sebagai bahan mentah dalam pembuatan minyak goreng, oleochemical , sabun, margarine, dan

sebagian besar lainnya diekspor dalam bentuk minyak sawit atau :ru#e Palm Oil =P9 dan

minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil P+9. "ari total kelapa sawit yang dihasilkan, menurut

+ementerian +euangan 5(%%, ekspor =P9 pada tahun 5(%( sebesar '(<, sementara :ru#e

Palm Kernel Oil =P+9 mencapai &'< dari total minyak sawit yang dihasilkan oleh *ndonesia.

P+9 mempunyai produk turunan yang relati;e lebih sedikit dibandingkan dengan =P9.

8ambar &. Pertum2uhan Nilai E/s!or :ru#e Palm Oil -:PO0 In#onesia /e ; Ne7ara8 +,,<*

+,&+




8ambar /. =olume E/s!or :PO #an PKO In#onesia8 +,,) – +,&& -#alam Ton01 Sum2er 3 4a#an

Pusat Statisti/ -+,,) – +,&&0

2.. )hailand

2..1. !en*enderun&an Nasional Perke"%an&an !elapa Sa#i$

Saat ini, ada empat belas pabrik bio-diesel, dua belas kilang kelapa sawit dan lebih dari

enam puluh pabrik minyak sawit yang beroperasi di 1hailand. Pada 1ahun 5(%( produksi minyak

sawit mentah =P9 Mencapai %.5&).'(/ ton, di mana 0'./$5 ton di antaranya diekspor. 3kspor

mencakup ',%< dari total produksi tahun 5(%(. *ni adalah jumlah yang biasa untuk minyak sawit

yang diekspor dari 1hailand karena ekspor tahunan rata-rata minyak sawit tetap pada kisaran

angka 0< selama dua puluh tahun terakhir dan hanya mencapai puncaknya sekitar 5(< dari total

produksi dalam tahun-tahun tertentu saja. Menunjukkan produksi tahunan =P9 di 1hailand

selama dua puluh tahun terakhir serta jumlah yang digunakan untuk produksi biodiesel. Pada

1ahun 5(%(, #&(.((( ton =P9, sekitar 5/< dari keseluruhan produksi digunakan sebagai bahan

baku untuk bio-diesel.

2..2. Areal )ana"+ Produksi+ Pan&sa Pasar !elapa Sa#i$

ahan yang ditanami kelapa sawit di 1hailand terus mengalami peningkatan, dengan

tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar %%< dari tahun %/&% hingga 5((( dan /< dari




tahun 5((% hingga 5(%(. Aal ini sangat sejalan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata

tahunan /,)< antara tahun %//& dan 5((&.

8ambar %(. Per/em2an7an luas lahan %an7 #itanami #an #i!anen #i Thailan# -sum2er3 OAE

+,&,0

Sekitar /(< dari total lahan yang ditanami dengan kelapa sawit di 1hailand

terkontras di pro;insi-pro;insi bagian selatan 1hailand. Pro;insi-pro;insi di bagian timur dan

timur laut adalah daerah ekspansi yang menonjol, terutama saat ini di =hon !uri dan 1rat di

Pantai 1imur. 1iga pro;insi penghasil tandan buah segar 1!S utama adalah +rabi,

Surat 1hani dan =humphorn, yang menyumbang )5,%< dari total lahan perkebunan pada

tahun 5((&. 1abel 5 memberikan gambaran pro;insi-pro;insi terpenting untuk perkebunan

kelapa sawit serta hasil tahunan rata-rata per hektar.

1abel 5. Luas lahan %an7 #itanami #an lahan %an7 #i!anen #an hasil T4S !er he/tar #i

Thailan#1 -sum2er3 OAE +,,53 +(0




2... !epe"ilikan Lahan

"i 1hailand, lebih dari %5(.((( petani terlibat dalam budidaya kelapa sawit,

sebagian besar mengelola lahan ukuran kecil hingga menengah. Petani kecil yang memiliki

lahan kurang dari lima puluh hektar mengelola sekitar )(< dari total lahan yang ditanami

dengan kelapa sawit dan mereka memiliki total produksi 1!S yang kurang lebih sama. "alam

banyak kasus, para petani bertindak secara independen dari pabrik penggilingan kelapa sawit

dan tidak terikat kontrak atau perjanjian formal apa pun dengan pabrik pengolahan. "alam

beberapa kasus, koperasi petani bahkan telah berhasil membangun pabrik pengolahannya

sendiri dengan dukungan pemerintah. 8ambar %% memberikan perkiraan kasar tentang distribusi

produksi, luas dan rumah tangga yang terlibat di antara berbagai skala perkebunan. Perlu

dicatat bahwa Cjumlah rumah tangga yang terlibatC mengacu kepada keluarga petani dan

tidak termasuk pekerja pertanian yang bekerja di perusahaan perkebunan.

8ambar %%. Per/iraan !orsi !ro#u/si T4S8 .umlah rumah tan77a #an lahan !enanaman

2er#asar/an luas lahan #i !er/e2unan /ela!a sa"it -#ata ti#a/ ter/onirmasi0




6ata-rata luas lahan yang dimiliki perusahaan kelapa sawit dibandingkan dengan ukuran

lahan petani mandiri adalah )/0 hektar untuk perusahaan dan #,&/ hektar untuk petani termasuk

koperasi dan perkebunan pribadi pada tahun 5((). Statistik ini menunjukkan bahwa

perkebunan yang sangat besar agak langka di 1hailand. Perkebunan kelapa sawit terbesar yang

dimiliki sebuah perusahaan di 1hailand terdiri dari gabungan seluas ).%5( hektar lahan.

"ibandingkan dengan pemain utama global dalam industri kelapa sawit yang memiliki

banyak perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan *ndonesia yang totalnya mencapai lebih

dari '((.((( hektar, angka ini tampaknya amat kecil. Sulit bagi perusahaan untuk memperluas

lahan perkebunan mereka di 1hailand karena hanya sedikit bidang tanah untuk mendirikan

perkebunan skala besar yang efisien yang tersedia untuk dibeli dan harga tanah telah meroket

selama sepuluh tahun terakhir.

2.(. Ni&eria

2.(.1. ,ak$a Perke%unan !elapa Sa#i$ di Ni&eria

Pada tahun 0(-an Bigeria adalah produsen dan eksportir minyak sawit terbesar sedunia.

"engan luas areal perkebunan kelapa sawit hingga 5$ juta hektar. Bigeria memiliki pangsa pasar

hingga $#,(< dan memasok sebanyak 0$'.((( ton minyak kelapa sawit per tahun untuk

kebutuhan dunia. Bamun saat ini areal yang dibudidayakan kurang lebih hanya sekitar # juta

hektar, yaitu terdiri total areal perkebunan kelapa sawit dan di sekitar "elta Biger berkisar %,$

juta hektar hingga %,& juta hektar, perkebunan liar lebih dari %,% juta hektar, perkebunan kecil

seluas 50.((( hektar dan perkebunan besar seluas %((.((( hektar. "engan demikian Bigeria

telah kehilangan posisinya yang dominan dalam perdagangan internasional setelah tahun %/&(-

an dan saat ini hanya dapat menyumbang # < dari produksi dunia pada tahun 5(%( yang mana

jauh di bawah *ndonesia dan Malaysia $' < dan #/ < dari produksi dunia pada tahun 5(%(.

2.(.2. Produksi

Secara total , produksi minyak sawit menyediakan lapangan kerja langsung dan

pendapatan sekitar $ juta orang di Bigeria, terutama di bagian Selatan negara. ?uga , banyak

orang yang terlibat dalam pengolahan dan pemasaran.

!ahkan walaupun produksi minyak sawit telah mengalami peningkatan sejak tahun %//(,

output tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan lokal. "apat dilihat bahwa kebutuhan nasional




tumbuh lebih cepat dibandingkan pasokan dalam negeri. "efisit produksi mencapai hingga

sekitar %'(.((( ton per tahun. 4kibatnya,Bigeria mengimpor minyak sawit untuk memenuhi

permintaan lokal. Bamun,Bigeria memiliki potensi untuk meningkatkan produksi melalui

penerapan metode pengolahan ditingkatkan dan pemasaran yang lebih baik.

8ambar %5. Pro#u/si Kela!a Sa"it In#onesia8 $ala%sia8 Ni7eria -Ton0 !a#a tahun &'', *+,&,

8ambar %#. Pro#u/si Kela!a Sa"it #an Kernel #i Ni7eria -ton0 tahun &'', – +,&,




Sistem produksi Bigeria sebagian besar didasarkan pada kebun semi-alami .Perkebunan

menengah dan kecil serta perkebunan besar hanya mendapatkan porsi yang sangat kecil dari

sistem produksi.

8ambar %$. Sistem Pro#u/si #i Ne7ara Ni7eria -#alam !ersen !ro#u/si ton0 !a#a tahun +,,'

2.(.. !onsu"si

Sebanyak /(< dari minyak kelapa sawit dikonsumsi oleh industri makanan dan %(,( <

sisanya digunakan oleh industri non-makanan Makanan seperti mie, minyak sayur,biskuit,

keripik, margarin, shortening, sereal, deterjen cuci dan bahkan kosmetik. Minyak sawit

digunakan di Bigeria untuk makanan dan konsumsi non – makanan. Pada dasarnya, empat

produk minyak sawit yang dipasarkan di Bigeria yaitu :

%. Palm Oil 1eknis 1P9 atau minyak dengan kualitas rendah, yang dijual sebagai minyak

untuk penggunaan tradisional, pada dasarnya dikonsumsi oleh rumah tangga.

5. S!ecial Palm Oil SP9 yang diproduksi oleh pabrik-pabrik besar dan digunakan oleh

industri.

#. Palm Kernel Oil P+9 yang berasal dari kernel buah dan digunakan oleh industri, dan

$. Reine# 4leache# >eo#ori?e# Oil 6!", yang merupakan minyak sulingan yang tidak

memiliki warna dan bau.




2.-. Papua Nu&ini PN/0

+elapa sawit pertama kali diperkenalkan ke Papua Bugini pada akhir abad ke-%/.

Bamun, tahun %/0(-an perkebunan kelapa sawit dikon;ersi menjadi perkembangan komersial

besar. Menurut *ndeks Mundi 5(%# angka, PB8 menempati urutan keenam dalam produksi

minyak sawit global, setelah *ndonesia, Malaysia, 1hailand, =olumbia dan Bigeria. Produksi

kelapa sawitnya mewakili kurang dari %< dari produksi global.

"alam perdagangan khususnya ekspor impor, Papua Bugini memiliki jumlah ekspor yang

lebih besar daripada impornya. +omoditas yang diekspor berupa emas, bijih tembaga, minyak

kayu, minyak kelapa sawit, dan kopi. Pasarnya berada di 4ustralia, ?epang, 2ilipina, ?erman,

+orea Selatan, =ina, S4, +, Singapura, dan Malaysia. Papua Bugini mungkin adalah salah

satu produsen minyak sawit yang kecil, namun uniknya Begara ini hanya memiliki dua

perusahaan yang memproduksi kelapa sawit, yang keduanya %((< bersertifikat dengan standar

6SP9.

Papua Bugini menempati bagian timur pulau terbesar kedua di dunia hanya %$( kilometer

sebelah utara 4ustralia. Pulau ini kaya akan sumber daya alam dengan &(< penduduknya tinggal

di daerah pedesaan dan bergantung pada pertanian sebagai sumber utama mata pencaharian.

Perkebunan kelapa sawit Papua Bugini mencapai sekitar '((.((( hektar dan terletak di daerah

Dest Bew !ritan, 9ro, Milne !ay dan Bew *reland baru. !aru – baru ini, telah ada penyebaran

cepat daerah yang dialokasikan untuk perkebunan lewat S4! S!ecial A7ricultural 4usiness

Leases atau Eskema sewa – disewakan kembaliF yang curang, yang meliputi ',0 juta hektar tanah

adat tanpa negosiasi yang layak dengan pemilik tradisionalnya.

Pada tahun 5((&, 3kspor =P9 Papua Bew 8uinea $('.((( metrik ton, *mpor =P9 '.(((

metrik ton, 1otal Produksi Begara $5'.((( metrik ton, 6anking 0 dunia dalam Produksi =P9.




8ambar %'. Pro#u/si Kela!a Sa"it Pa!ua Nu7ini 4er#asar/an tahun

*ndustri kelapa sawit di Papua Bugini disusun sekitar sejumlah kecil perusahaan besar

yang mengolah dan buah kelapa sawit proses perkembangan real. *ndustri kelapa sawit mereka

adalah unik karena dua perusahaan penghasil utama - Bew !ritain Palm 9il dan Aargy 9il Palm

serta semua pabrik terkait, telah diakreditasi lingkungan melalui 6SP9. +arena industri kelapa

sawit di Papua Bugini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,

perhatian lingkungan dan sosial yang telah muncul ke menjadi masalah.

2.. !a"%oja

2..1. Areal )ana"

+amboja memiliki jumlah lahan terbatas yang cocok untuk pertumbuhan kelapa sawit

yang membutuhkan iklim hutan tropis dengan curah hujan lebih dari #.((( mm per tahun.

*klim +amboja membuat negara ini lebih cocok untuk perkebunan jarak pagar sebagai

bahan baku untuk 2io*#iesel uel !"2.

Pada tahun %//', 5(.((( hektar lahan konsesi untuk menanam perkebunan

kelapa sawit di kabupaten 9GHadao, pro;insi 6atanakiri, diberikan kepada sebuah usaha

patungan 89!413=A Sdn. !hd Malaysia dan perusahaan +amboja Mittapheap-Men

Sarun dan 6ama +hmer *nternational. Bamun, uji coba kebun pada tahun %//0 ternyata gagal

total dan lahan yang telah dibuka oleh perusahaan dibiarkan terlantar. Perusahaan kemudian

memulai perkebunan kopi, dan membangun bendungan untuk menyediakan air untuk mengairi

perkebunan. Perusahaan +amboja Aaining, yang diberi konsesi lahan seluas 5#.((( hektar

di pro;insi +ampong Speu, juga tidak membuat kemajuan yang signifikan setelah uji coba

perkebunan kelapa sawit mereka di daerah tersebut gagal tahun %//&.

Saat ini, kelapa sawit ditanam terutama di wilayah selatan +amboja, terutama di tiga

pro;insi pegunungan sepanjang ona pantaiI +ampong Speu, +oh +ong, dan Preah

Sihanouk lihat peta Perkebunan kelapa sawit yang menempati ribuan hektar di ona pesisir

baru menikmati keberhasilan yang terbatas. 6encana awal menyiapkan kilang untuk

memproduksi minyak goreng tidak tercapaiI sebaliknya benih-benih dikumpulkan dan

diekspor ke Malaysia dan +amboja mengimpor minyak goreng bebas pajak. ?umlah

pekerja tidak banyak karena upah rendah dan kurangnya infrastruktur pemukiman.




8ambar %0. Lo/asi !er/e2unan EL: #i :am2o#ia

2..2. Produksi

Aingga ?uli 5(%(, diperkirakan 5#5.5'' hektar konsesi lahan ekonomi telah diberikan

kepada empat belas %$ perusahaan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di

+amboja. Sebagian besar dari in;estasi di bidang perkebunan kelapa sawit ini berasal dari

Malaysia, 1hailand dan =hina. Mayoritas pemegang sahamnya perkebunan kelapa sawit berasal

dari =hina. +arena berbagai alasan termasuk tidak sepenuhnya mematuhi rencana

pengembangan proyek yang telah disepakati dengan pemerintah, sejumlah konsesi lahan

ekonomi dihentikan. Menjelang bulan ?uli 5(%(, lahan seluas %$'.5'' hektar%' telah ditutupi

oleh perkebunan kelapa sawit di +amboja. "i +amboja, perkebunan kelapa sawit jarang

ditanam sebagai perkebunan mono kultur melainkan dilengkapi dengan tanaman usaha

pertanian lainnya termasuk tanaman singkong dan pohon karet.




2... Perusahaan

M6*=9P adalah perusahaan kelapa sawit komersial pertama di +amboja. M6*=9P

mendapatkan %%.((( hektar lahan di bawah konsesi ekonomi untuk jangka waktu sewa tujuh

puluh tahun pada tahun %//' dan sudah memiliki rencana in;estasi sebesar #0 juta S

dolar, termasuk untuk pembangunan kilang. Perkebunan ini terletak %&( km dari Phnom

Penh dan 0( km dari pro;insi Prah Sihanouk. Perusahaan ini mengimpor biji benih-benih

kelapa sawit dari +osta 6ika, 1hailand dan Malaysia. Minyak sawit mentah =P9 pertama kali

dipanen pada tahun 5((# dan diproses pada tahun 5(($. Produk-produk =P9 terutama

diekspor ke =ina, Malaysia, Sri anka dan Singapura.

Pabrik pengolahan minyak sawit mentah M6*=9P adalah pabrik pertama di

+amboja yang memproduksi minyak sawit mentah untuk konsumsi domestik dan ekspor. Pada

tahun 5((', perusahaan ini memproduksi $.((( metrik ton =P9 untuk diekspor ke

=ina, Malaysia, !elanda, Swiss, *ndia, Singapura dan Perancis. Bamun, seperti yang

dinyatakan dalam 2orum Sektor Swasta Pemerintah +e-%$ bulan Bopember 5((&, harga

minyak sawit turun dari J%.5(( secara drastis menjadi J$(( per ton pada tahun 5((&. Sejak

itu, perusahaan telah mampu menghasilkan dua puluh ton =P9 per jam, sementara rata-rata

proyek ini menghasilkan dua puluh dua ton =P9 per hektar per tahunnya. Aampir 5(.((( ton

kelapa sawit diekspor ke Malaysia, *ndia, +orea dan ?erman pada tahun 5((&%5 dan sejak tahun

5((/ perusahaan telah mengalihkan fokusnya lebih ke arah pasar domestik.

Saat ini, M6*=9P mampu memanen lebih dari #'( metrik ton 1!S 1andan !uah Segar

per hari dan pabrik =P9-nya dapat memproses lebih dari 5'( metrik ton per hari. %# Pabrik

pengolahan perusahaan, saat ini bekerja dari kapasitas '(<, mampu memproses sampai tiga

puluh ton per jam dan diperkirakan akan mencapai enam puluh ton per jam menjelang tahun

5(%%.

2.. ,ilipina

2..1. !elapa Sa#i$ di ,ilipina

*ndustri kelapa sawit di 2ilipina merupakan sesuatu hal yang dianggap sebagai industri

baru di sektor agribisnis 2ilipina. Meski ukurannya jelas kecil jika dibandingkan dengan jutaan

hektar perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan *ndonesia, 2ilipina telah mengembangkan dan




mengolah minyak sawit selama tiga dekade terakhir. "alam beberapa tahun terakhir, permintaan

akan Minyak Sawit Mentah =P9 yang meningkat dan tingginya nilai komersial produk itu

telah mendorong pertumbuhan industri minyak sawit lokal. Saat ini, kapasitas produksi =P9

sebagian besar diarahkan untuk kebutuhan pasar domestik, tetapi permintaan yang mendesak

baik dari pasar domestik maupun internasional mendorong industri itu untuk secara agresif

melakukan ekspansi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit yang ada di 2ilipina

berpusat di beberapa daerah di Mindanao, pro;insi !ohol di >isayas dan Palawan di uon.

Selama bertahun-tahun, presiden-presiden dari Begara ini mulai dari era

2erdinand Marcos hingga 8loria Macapagal-4rroyo telah membantu memajukan

CpertumbuhanC industri minyak sawit. Slogan promosi untuk industri ini antara lain minyak

kelapa sawit adalah Cindustri matahari terbitC dan pohon kelapa sawit adalah Kpohon

perdamaianL. Potensi kelapa sawit di pasar dunia telah diakui oleh "epartemen Pertanian, yang

mengklaim bahwa Cpermintaan global akan minyak kelapa sawit diperkirakan mencapai 5( juta

ton per tahun dan diperkirakan bertambah dua kali lipat pada 5(5(.C Bamun, CpertumbuhanC ini,

setidaknya di 2ilipina, belum tercapai. *n;estor dan pendukung bisnis industri ini masih

menunggu bentuk nyata dukungan pemerintah misalnya antara lain dalam bentuk kebijakan yang

ramah minyak sawit, dukungan infrastruktur, anggaran untuk penelitian dan pembiayaan.

2..2. Produksi !elapa Sa#i$

Selama beberapa tahun terakhir, dan dengan kekurangan pasokan yang signifikan untuk

permintaan minyak sawit domestik di 2ilipina, telah ada kebangkitan in;estasi dalam pembukaan

perkebunan kelapa sawit dan minat dalam membangun lebih banyak pabrik kelapa sawit.

Produksi lokal hanya dapat memasok 5'< dari yang dibutuhkan oleh industri lokalI )'< sisanya

diimpor. Pemain industri kunci, terutama pejabat di dewan Pengembangan *ndustri +elapa Sawit

2ilipina, sangat antusias mengenai prospek cerah produksi kelapa sawit yang meningkat di

tengah melonjaknya harga komoditas ini di pasar dunia, belum lagi permintaan yang besar dari

pasar domestik dan prospek mengekspor minyak sawit secara global.

Produk Produksi )ahunan

3a$a4ra$a

Pen&&unaan

)ahunan 3a$a4ra$a

!ekuran&an 50

Minyak Sawit '$.### /$.$(( $5,'

!iji Sawit 0.'$$ ).5)) %(.(




1abel #. Pro#u/si :PO

!erdasarkan data industri produksi dan konsumsi =P9 tahun 5((/, kekurangan dalam

konsumsi domestik memiliki perkiraan nilai impor minyak sawit sebesar kurang lebih PhP

&$(,(#M S" %$,&# M. "engan peningkatan konsumsi tahunan pada tingkat konser;atif '<

dan dengan masa pertumbuhan perkebunan empat tahun sebelum panen, tren ekspansi

perkebunan kelapa sawit saat ini sepertinya tidak mungkin untuk mengejar permintaan domestik

yang terus meningkat.

)ahun 6olu"e Minyak Sa#i$7 6olu"e Minyak Biji Sa#i$77

5((0 %%&.(/% &.%(0

5(() %5#.$// &.5&5

5((& %5/.%'' &.$0#

5((/ %#'.()% &.0$)5(%( %$%.5') &.&#0

!erdasarkan tingkat pertumbuhan konsumsi tahunan rata-rata $,'5< dengan ;olume rata-ratadasar sebesar /$,$(( M1

!erdasarkan tingkat pertumbuhan konsumsi tahunan rata-rata 5,%'< dengan ;olume rata-ratadasar sebesar ),5)) M1

1abel $. Pro%e/si /onsumsi min%a/ sa"it #an min%a/ 2i.i sa"it @ili!ina tahun +,,;*+,&,1

2... Luas !asar Perke%unan

"ari data tahun 5((/ yang disediakan oleh "ewan Pengembangan Minyak Sawit 2ilipina

PP9"=, sejumlah $0.0(& hektar telah ditanami dengan kelapa sawit. *ni dianggap sebagai

prospek yang menjanjikan karena mencerminkan kenaikan %0(< yang dicapai dalam rentang

waktu hanya empat tahun. Pada bulan Maret 5((', hanya ada sekitar 5/.((# hektar perkebunan

kelapa sawit.

"i Mindanao saja, 9toritas Pengembangan 2ilipina Selatan Southern Phili!!ines

>e9elo!ment Authorit%@SP"4 telah mengidentifikasi #($.#'( hektar untuk perkebunan kelapa

sawit. Bamun, perkebunan kelapa sawit seluas $0.0(& hektar yang ada hanya mewakili sekitar

%'< dari keseluruhan daerah potensial untuk pengembangan kelapa sawit yang seluas #($.#'(

hektar.




1abel di bawah menunjukkan kecenderungan ekspansi dan berbagai lokasi perkebunan ini:

8ilayah 299 299- 299:

I6B 4 Pala#an

#.'/5

6II 4 6isayas )en&ah#.//$,%' '.#(( 0.'(0

I; 4 Mindanao Bara$

05

;4Mindanao

U$ara

%/( $%#,#( %.%5&

;I4Mindanao

Sela$an

5%),#& 5$$,#& %.5%)

;II4Mindanao)en&ah

0.)00,&% 0./(',&% %#./0%

;III4<A3A/A %#.$0%,)5 %'.$($,5/ %).5'5

A3MM )#',&/ 5.&/(

)o$al 5'.550,/' 5/.((#,0) $0.0(&

2..(. Pa%rik Minyak Sa#i$

Saat ini, ada enam pabrik minyak sawit yang beroperasi di 2ilipina. +eenam pabrik itu

adalah:

% @ili!inas Palm Oil Plantation Inc1 -@PPI08 berlokasi di San 2ransisco 4gusan del Sur dan

mulai beroperasi pada tahun %/&%. Pabrik ini dimiliki oleh in;estor 2ilipina 0(< dan

*ndonesia $(< dan memiliki kapasitas $( ton 1!S@jamI5 A7usan Plantations Inc1 -AG$IL Phil108 berlokasi di Manat, Puerto, 4gusan de Sur dan

mulai beroperasi pada tahun %/&#. Pabrik ini dimiliki oleh in;estor Singapura 0(< dan

2ilipina $(< dan memiliki kapasitas 5( ton 1!S@jam.# Kenram In#ustrial B >e9elo!ment8 Inc1 -KI>I08 berlokasi di *sulan, Sultan +udarat dan

dianggap yang tertua di antara pabrik kelapa sawit, mulai beroperasi pada tahun %/0).

Perusahaan ini %((< dimiliki oleh in;estor 2ilipina dan memiliki kapasitas pengolahan

5( ton 1!S@jam.




$ 4uluan Palm Oil $ill8 sebuah anak perusahaan 48M* Phil, yang terletak di !uluan.,

Sultan +udarat dan mulai beroperasi pada 5((& dengan kapasitas $( ton@jam.' Phili!!ine A7ricultural Lan# >e9elo!ment $ill8 -PAL$08 Inc8 anak perusahaan lain dari

48M* Phil. !erlokasi di !ohol, >isayas, dan mulai beroperasi pada tahun 5(('

dengan kapasitas 5( [email protected] A1 4ro"n Ener7% Resource >e9elo!ment Inc1 -A4ER>I0 sebuah perusahaan 2ilipina yang

berlokasi di *mpasugong, !ukidnon, yang mulai beroperasi pada tahun 5(() dengan

kapasitas pengolahan saat ini %( ton@jam. Perusahaan ini berencana meningkatkan

kapasitas pengolahannya dengan mendirikan satu pabrik lagi dengan kapasitas

pengolahan 5( ton@jam di tahun-tahun mendatang.

Perkiraan terakhir luas lahan perkebunan kelapa sawit keseluruhan yang ada di 2ilipina

adalah sekitar '(.((( hektar. Bamun, dilaporkan bahwa ada kelebihan dalam kapasitas pengolahan karena 5(< dari perkebunan ini sudah tua. !eberapa sudah berusia #( tahun atau

lebih, dengan hasil yang menurun seperti dalam kasus 4gusan del Sur dan Sultan +udarat.

Sekitar #(< dari perkebunan sawit masih berusia muda, berkisar 5-0 tahun. "engan demikian,

hasil 1!S-nya sangat minim.

2.=. 6ie$na"

>ietnam terletak di dekat +hatulistiwa dan terbagi menjadi dataran tinggi di bagian utara

dan dataran rendah pesisir di bagian selatan. Autan tropis meliputi $5< dari total luas permukaan

#5'.#0( km5. +ondisi cuaca berkisar dari tropis di sebelah selatan dan musiman di sebelah

utara dengan musim hujan yang panas dan musim kemarau yang hangat. 1erletak di ona

ekonomi *ndomalaya, >ietnam merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna khas. ?umlah

penduduk di >ietnam adalah sekitar &' juta jiwa, di mana 0(< diantaranya bekerja di sektor

pertanian. 5' juta ha lahan di >ietnam digunakan untuk keperluan pertanian, #,$ juta ha untuk

keperluan non-pertanian, dan $,) juta ha terdiri dari lahan yang tidak terpakai.

1ingkat iklim, suhu, dan kelembaban di >ietnam menjadikannya sesuai untuk perkebunan

tanaman tropis seperti kelapa sawit. Saat ini, budidaya kelapa sawit di >ietnam masih berada

pada tahap percobaan sehingga tidak banyak dampak sosial dan lingkungan negatif yang

dihasilkan dari pengembangan produksi minyak sawit telah didokumentasikan.

2.=.1. Minyak Sa#i$ Dala" !e%ijakan Ne&ara Dan Pasar




+elapa sawit Elaeis 7uineesis pertama kali diperkenalkan ke >ietnam oleh Perancis

pada tahun %&)& dan digunakan terutama sebagai tanaman hias. Meskipun kini ada beberapa

kebijakan terkait dengan pengenalan dan pengembangan kelapa sawit dalam sistem penanaman

sebagai tanaman industri yang potensial dan bernilai komersial, budidaya kelapa sawit di

>ietnam masih berada pada tahap percobaan.

+elapa sawit telah muncul sesekali dalam kebijakan pemerintah selama lima dekade

terakhir, dimulai pada tahun %/05, ketika Presiden Ao =hi Minh memerintahkan +ementerian

Pertanian yang sekarang dikenal sebagai +ementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan

untuk meneliti dan mengembangkan kelapa sawit. Pada tahun %/0), >ietnam mengimpor kelapa

sawit "ura dari =hina untuk ditanam di tiga perkebunan percobaan di pro;insi 1hanh Aoa, Aung

Hen dan Bghe 4n. Pada bulan Maret %/)%, kelapa sawit telah ditanam untuk keperluan penelitian

di distrik Auong Son, pro;insi Aa 1inh.

Saat ini tidak ada =P9 komersial yang sedang diproduksi di >ietnam. Setiap tahunnya,

>ietnam mengimpor lemak nabati dalam jumlah besar dengan nilai lebih dari )(( juta dolar 4S,

di mana kelapa sawit yang diimpor dari *ndonesia dan Malaysia memberikan sumbangan sebesar

)),&&<. Produksi kelapa sawit tetap berada dalam masa percobaan dan belum diperluas secara

komersial karena beberapa alasan. Pertama, diperlukan penelitian dan percobaan yang terperinci

dan praktis sebelum kelapa sawit dapat diolah sebagai tanaman komersial yang layak. +edua,

sudah ada beberapa tanaman industrial bernilai tinggi yang menempati lahan yang luas di

>ietnam, seperti kopra, kedelai, kacang tanah, dan wijen. Masih harus ditetapkan sampai sejauh

mana lahan yang cocok untuk menumbuhkan kelapa sawit dapat bersaing dengan lahan untuk

tanaman bernilai tinggi lainnya. 1erakhir, dan terkait dengan poin sebelumnya, tidak banyak

lahan tidak terpakai yang tersedia untuk budidaya kelapa sawit akibat produksi massal dari

tanaman bernilai tinggi lainnya.

1erlepas dari keterbatasan-keterbatasan tersebut, budidaya kelapa sawit untuk

mengembangkan 2io*oil sedang dipertimbangkan sebagai sebuah pilihan oleh pemerintah

>ietnam. Pada tanggal 5( Bopember 5((), Perdana Menteri menyetujui sebuah proyek yang

bertajuk KPengembangan bahan bakar nabati untuk tahun 5(%', ;isi untuk 5(5'L. Proyek ini

menunjukkan bahwa produksi etanol dan lemak nabati dari beragam jenis bahan berminyak,

bukan hanya kelapa sawit harus mencapai %,& juta ton agar dapat memenuhi '< dari kebutuhan

bahan bakar negara.




>ietnam saat ini memiliki perkebunan kelapa sawit seluas lebih dari 0'( hektar. Pada

periode pertama sekitar pada tahun 5((/, komite rakyat "ak Bong berencana untuk

mengembangkan kelapa sawit di atas lahan seluas %(.((( hektar di distrik "ak 8Fong. =1

8roup akan menanam kelapa sawit di atas lahan seluas 5.((( sampai $.((( hektar, jika

kondisinya memungkinkan untuk proyek tersebut. Mulai dari 5(%( hingga 5(%', "epartemen

Pertanian dan Pembangunan Pedesaan dari proyek-proyek Aau 8iang merencanakan untuk

membangun daerah pertanian berteknologi tinggi seluas '.((( hektar, yang mana semuanya akan

ditanami dengan kelapa sawit untuk menghasilkan lemak nabati dan 2io*oil . Para in;estor

berencana untuk mengembangkan produksi minyak sawit di !ac ieu, +ien 8iang dengan

meningkatkan luas daerah perkebunan hingga mencapai %(.((( hektar.

2.=.2. Pe"%e%asan dan pen&&unaan lahan

Meskipun penelitian mengenai kesesuaian kelapa sawit dengan kondisi tanah dan cuaca

di >ietnam saat ini berada pada tahap awal, pada umumnya diperkirakan bahwa kelapa sawit

dapat tumbuh dengan baik di bagian tengah dan selatan >ietnam, mulai dari pro;insi Aa 1inh ke

arah selatan 8ambar %).

8ambar %). Lahan Potensial %an7 Sesuai untu/ 4u#i#a%a Kela!a Sa"it

Menurut 1ang 1hi 1ram et al. %//0, yang telah menganalisa beberapa karakteristik kondisi

cuaca dan tanah untuk budidaya kelapa sawit, kelapa sawit akan tumbuh dengan baik di tanah




sulfat masam thionic lu9isols >ietnam dan hasil minyak di sini akan menjadi salah satu yang

terbanyak di antara daerah percobaan yang sudah dilakukan. ?ika kelapa sawit akan

dibudidayakan secara komersial di >ietnam, kemungkinan besar budidaya ini akan dilakukan di

bekas daerah yang ditumbuhi hutan atau di tempat di mana tanaman industri dulunya tumbuh.

!erikut adalah produksi tanaman minyak di >ietnam tahun 5((&:

1abel '. Pro#u/si tanaman min%a/ #i =ietnam tahun +,,5

sumber: 249 5(%(

a0 Proses Pe"%e%asan Lahan

Menurut hukum >ietnam, lahan adalah milik negara. Penduduk >ietnam hanya

memiliki hak guna lahan. Pemerintah memiliki hak untuk menarik kembali lahan dari

perorangan dan@atau organisasi dan memberikannya kepada pengguna baru jika proyek

telah disetujui. Setelah proyek baru disetujui oleh pemerintah pusat atau lokal,

tergantung dari skala proyek, in;estor harus berunding dengan dan memberikan

kompensasi bagi penduduk lokal yang tinggal di daerah yang dialokasikan untuk proyek

jika mereka diminta untuk pindah. ?ika kesepakatan tidak dapat dicapai, in;estor harus

menyesuaikan proyek mereka jika proyek ini hanya suatu proyek komersial atau

penduduk lokal harus dipindahkan secara paksa jika proyek ini adalah sebuah proyek

kesejahteraan. *ni berarti bahwa jika in;estor ingin mendapatkan lahan untuk budidaya

kelapa sawit komersial, mereka harus memiliki suatu proyek yang telah disetujui dan

kemudian berhasil bernegosiasi dengan penduduk lokal di daerah yang dialokasikan

untuk proyek.




%0 !eran&ka huku" un$uk pe"%e%asan lahan

Semua kegiatan di >ietnam terkait kepemilikan dan pemanfaatan lahan tunduk pada

Pertanahan tahun 5((#. Peraturan untuk organisasi dalam dan luar negeri atau

indi;idu yang menyewa lahan di >ietnam disajikan di dalam Pertanahan >ietnam

pada Pasal 5$-@=1B.

Pemerintah mengiinkan organisasi-organisasi dalam dan luar negeri, dan penduduk

>ietnam yang tinggal di >ietnam atau di negara lain untuk menyewa tanah. Aak dan

kewajiban penyewa tanah adalah sebagai berikut:

10 Penyewaan lahan kepada suatu organisasi atau indi;idu harus didasarkan pada

landasan ekonomi-teknologi yang disetujui oleh pemerintah di dalam hukum

in;estasi asing di >ietnam.

20 9rganisasi dalam dan luar negeri dan penduduk >ietnam yang berin;estasi dan

menyewa tanah di >ietnam harus mengikuti hukum ini dan peraturan lainnya yang

ada di dalam hukum >ietnam.

0 ?angka waktu penggunaan lahan oleh organisasi atau indi;idu diatur dalam hukum

in;estasi asing di >ietnam.

(0 9rang asing yang melanggar Pertanahan >ietnam akan dihukum berdasarkan

hukum >ietnam, sambil mempertimbangkan perjanjian internasional yang harus

diikuti oleh pemerintah >ietnam.

*0 Perlindun&an $erhadap hak4hak pe$ani dan "asyaraka$ ada$

Pemerintah menyediakan hibah bagi petani untuk mengurangi kemiskinan dan

memiliki program-program untuk mendorong produksi pertanian. Menurut KProyek

pengembangan untuk industri lemak nabati hingga 5(5(, ;isi untuk 5(5'L, perusahaan

minyak akan membuat pola produksi kelapa sawit bagi petani untuk pertukaran

pengalaman di daerah-daerah, terutama untuk kelompok minoritas. !erbicara secara

hukum, hak guna lahan bagi petani dan masyarakat adat telah dijamin. Sebelum proyek

dilaksanakan, in;estor harus berunding dengan dan memberikan kompensasi yang sesuai

bagi petani lokal dan masyarakat adat yang terkena dampak dari proyek tersebut.




2.=.. Proyeksi Da"pak !elapa Sa#i$

a0 Lin&kun&an

Sampai saat ini, kami tidak dapat memeriksa dampak lingkungan dari perkebunan

kelapa sawit di >ietnam. Meskipun demikian, ahli pertanian beranggapan bahwa kelapa

sawit memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di >ietnam. Selain memberikan

kontribusi bagi industri lemak nabati, perkebunan kelapa sawit juga dilaporkan memiliki

efek positif dalam pencegahan bahaya yang disebabkan oleh angin kencang. Menurut

+ementerian ingkungan Aidup dan Sumber "aya 4lam >ietnam, pro;insi Nuang 1ri

telah merencanakan untuk membudidayakan kelapa sawit di sepanjang pantainya untuk

mengurangi kerusakan akibat badai tropis. Bamun saat ini, kekhawatiran mengenai

kelestarian lingkungan akibat produksi minyak sawit telah disuarakan, terutama ancaman

bahwa ekspansi kelapa sawit dihadapkan pada hutan tropis sebagai sumber

keanekaragaman hayati yang unik.

%0 Pekerja dan Pe$ani di Pedesaan

!udidaya kelapa sawit komersial dalam skala besar dapat memungkinkan penciptaan

kesempatan kerja yang lebih jauh, asalkan memperhitungkan sifat dan kondisi tenaga

kerja >ietnam yang tidak memiliki keterampilan. Perluasan produksi pertanian seperti

kelapa sawit juga dapat menarik para pekerja migran kembali ke kampung halaman

mereka untuk mencari pekerjaan, sehingga mengurangi tekanan pada banyak kota di

>ietnam yang diakibatkan oleh migrasi massal dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.

Menurut kebijakan keuangan pemerintah untuk mendukung pembangunan pertanian

dan pedesaan, petani dapat menerima pinjaman bank dengan jumlah maksimum lima

puluh juta "ong >ietnam >B" tanpa jaminan untuk mendukung produksi pertanian

mereka termasuk produksi kelapa sawit, jika ada sejak % ?uni 5(%(. *ni merupakan bukti

bahwa pemerintah >ietnam berusaha untuk menyediakan kondisi dan insentif keuangan

uang sebaik mungkin bagi petani untuk menghasilkan produk pertanian. Bamun, karena

kelapa sawit belum ditanam di lahan yang luas, tidak ada penelitian yang tersedia untuk

menge;aluasi dampak yang lebih luas dari produksi kelapa sawit pada perekonomian

pedesaan. "iharapkan agar beberapa efek positif akan meliputi penyediaan lebih banyak




kesempatan kerja bagi masyarakat lokal dan peningkatan infrastruktur dasar di daerah

pedesaan.

1erakhir, dalam hal ketahanan pangan, karena daerah kelapa sawit yang ada saat ini

hanya sekitar 0(( ha dan sebagian besar ditanam di daerah pertanian atau pusat

penelitian, kelapa sawit belum memiliki dampak apapun pada perkebunan tanaman

komersial dan tanaman subsisten lain seperti padi. 9leh karena itu, ketahanan pangan

tampak stabil dan diharapkan agar tetap demikian karena adanya fakta bahwa kelapa

sawit tidak diproyeksikan untuk ditanam dengan tujuan kompetisi dengan atau

menggantikan tanaman pangan yang ada.

BAB III

PENU)UP




#.%. +esimpulan

*ndustri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan

dengan sektor pertanian a7ro‐2ase# in#ustr% yang banyak berkembang di negara‐negara tropis

seperti *ndonesia, Malaysia dan 1hailand. Aasil industri minyak kelapa sawit bukan hanya

minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti

industri makanan, kosmetika dan industri sabun. Prospek perkembangan industri minyak kelapa

sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring

meningkatnya kebutuhan masyarakat.

"engan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positif

bagi perekenomian negara, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara, maupun

besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu meningkatkan taraf hidup

masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase penduduk miskin di areal ini jauh

lebih rendah dari angka penduduk miskin. !oleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat

diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi negara.

DA,)A3 PUS)A!A




3rmawati, 1uti, dkk. 5(%#. Kiner.a E/s!or $in%a/ Kela!a Sa"it In#onesia The EC!ort

Perormance o In#onesiaDs Palm Oil01 !uletin *lmiah itbang Perdagangan, >9.)

B9.5, "3S3M!36 5(%#. ?akarta.

*nformasi 6ingkas +omoditas Perkebunan Pusat "ata "an Sistem *nformasi Pertanian. Bo.

(%@(%@*, ) ?anuari 5(%#

>illanue;a, ?o. 5(%(. E/s!ansi /ela!a sa"it #i @ili!ina3 Analisis isu*isu /eamanan ha/ atas

tanah8 lin7/un7an #an !an7an.

1hai, >o. 5(%5. Pen7em2an7an Kela!a Sa"it #i =ietnam1

http:@@www.forestpeoples.org@sites@fpp@files@publication@5(%5@%(@#-pengembangan-

kelapa-sawit-di-;ietnam.pdf. "iakses pada %( Bo;ember 5(%$

negara penghasil kelapa sawit

Documents