nasionalisme kita

23
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam bahasa Latin kata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan kepentingan bersama. (Menurut Han Kohn dalam Rudi:2013) Nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada negara dan bangsa. Bangkitnya nasionalisme Indonesia didorong oleh faktor intern dan ekstern Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: 1. Hasrat untuk mencapai kesatuan. 2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan. 3. Hasrat untuk mencapai keaslian. 4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. Nasionalisme

Upload: indra-jaya

Post on 16-Aug-2015

101 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nasionalisme kita

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam

bahasa Latin kata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa.

Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan

memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan

kepentingan bersama. (Menurut Han Kohn dalam Rudi:2013) Nasionalisme

adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus

diserakan kepada negara dan bangsa. Bangkitnya nasionalisme Indonesia

didorong oleh faktor intern dan ekstern Menurut Dr. Hertz dalam bukunya

yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur

nasionalisme, yaitu:

1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.

2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.

3. Hasrat untuk mencapai keaslian.

4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari

perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

Nasionalisme timbul dari diri kita sendiri, rasa itu timbul jika kita meraskan

hal yang sama dengan orang lain ataupun masyarakat yang lainnya. Jadi

nasionalisme berbanding lurus dengan persamaan anatara individu yang satu

dengan individu yang lainnya.

Persoalan atau masaalah "nasionalisme indonesia" tidak dapat dipahami

tanpa memahami letak, kedudukan, dan lingkungan yang menentukan hampir

segala-galanya. Indonesia yang kita ketahui sekarang ini adalah bekas jajahan

Kerajaan Hindia Belanda yang amat luas wilayahnya , yang terdiri dari

puluhan kerajaan dimulai dari tanah batak di ujung sumatra sampai Tanah

Page 2: Nasionalisme kita

Papua.

Perlu diketahui bahwa Kerajaan-kerajaan yang dijajah ini bukanlah satu

kesatuan yang seharusnya, bukanlah satu kesatuan yang patut menurut ilmu-

bumi politik (geopolitics). Seluruh wilayah dan pelosok Kepulauan Melayu

atau Dunia Melayu ini disatukan di bawah satu kerajaan yang dimulai dari

abad ke-16 (1599)sampai tahun 1940. Kissinger,Henry (1994:256) bekas

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, adalah benar sekali ketika ia menulis

bahwa:

"indonesia itu tidaklah berarti apa-apa selain sebagai satu sebutan arah diatas peta bumi saja, sampai pada waktu Belanda menyadari bahwa lebih besar untung (laba) baginya kalau seluruh Kepulauan Melayu disatukan di bawah sebuah pemerintahan penjajahan".

Sesungguhnya inilah asal-usul, "bangsa indonesia" dan "nasionalisme

indonesia" yang dibuat untuk membenarkan NKRI

Ketika Indonesia diproklamasikan, daerah Indonesia yang masuk dalam

proklamasi tersebut adalah Indonesia yang masuk dalam kekuasaan Hindia

Belanda, yaitu “Dari Sabang Sampai Amboina”, tidak termasuk kekuasaan

Nederland Nieuw-Guinea (Papua Barat). Karena itu pernyataan berdirinya

Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang batas kekuasaan wilayahnya

dari Sabang sampai Amboina tanpa Papua Barat.

Sebagai satu sebutan nama arah di peta bumi, nama "indonesia"

menunjukkan kepada satu wilayah permukaan bumi yang sama panjangnya

antara Moskow dengan Lissabon, dan sama lebarnya antara Rome dengan

Oslo, dengan penduduk lebih dari 170 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai

bangsa, berbagai bahasa, berbagai budaya, yang sama banyaknya seperti yang

terdapat di benua Eropa, juga sama luasnya dengan wilayah yang disebut

secara umum sebagai "indonesia" itu.

Indonesia merupakan laboratorium sosial yang sangat kaya karena

pluralitasnya, baik dari aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu pun

ditambah  status geografis sebagai negara maritim yang terdiri dari setidaknya

Page 3: Nasionalisme kita

13.000 pulau. Bahwa pluralitas di satu pihak adalah aset bangsa jika dikelola

secara tepat, di pihak lain ia juga membawa bibit ancaman disintegrasi.

Karakter pluralistik itu hanya suatu pressing factor dalam realitas ikatan

negara. Di tengah situasi bangsa Indonesia yang seperti itu, nasionalisme

sangat di butuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi

informasi telah mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara

politik, ekonomi, maupun sosial), masalah nasionalisme tidak lagi dapat

dilihat sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja.

Dalam dunia yang oleh sebagian orang disifatkan sebagai dunia yang semakin

borderless, banyak pengamat yang mulai mempertanyakan kembali pengertian

negara beserta aspek-aspeknya. Masalah pembangunan nasionalisme di

Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, maka perlu

dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan

nasionalisme. Apalagi di sisi lain, pembahasan atau diskusi tentang

nasionalisme di Indonesia justru kurang berkembang (atau mungkin memang

kurang dikembangkan).            

Oleh karena itu, saya berusaha merangkum sedemikian rupa dan

mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan sebagai wujud dari

sikap Nasionalisme dan mengapa hal ini menjadi sangat penting dalam

mewujudkan Bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis Nasionalisme

khususnya di kalangan remaja Indonesia.

1.2 PERMASAALAHAN

Indonesia saat ini memerlukan genre baru untuk mereinterpretasikan ide

nasionalisme yang secara fundamental telah dibangun oleh founding father

seperti Soekarno. Soekarno kita akui sebagai individu yang mampu

membentuk nasionalisme Indonesia dengan membangun satu sistem berantai

melalui penyatuan kepentingan. Dari kalangan Islam dan sekuler pada saat

itu. Namun, dalam proses pembangunan tahap awal ideologi nasionalisme

nampak terjadi dikotomi antara Islam dan Nasionalisme itu sendiri. Kita harus

Page 4: Nasionalisme kita

mengakui sebuah gagasan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk tentu

memerlukan proses. Di mana proses tersebut tentunya merupakan proses

bersejarah dalam suatu bangsa. Saat ini nasionalisme sudah menjadi rapuh.

Tentu kita harus mulai menghidupkan kembali spirit dan etika nasionalisme

sebagai sebuah praktek politik negara dan masyarakat dalam konteks

Indonesia kekinian di tengah-tengah Abad 21.

Sumber dari kekuatan ideologi nasionalis saat ini memang belum

ditemukan oleh banyak orang Indonesia sehingga ketika kita mencari arus apa

yang seharusnya berada di depan kita sebagai energi yang menuntun

kemajuan nasional negara dan masyarakat kita seringkali bimbang dan gelap.

Oleh karena itu untuk menjawab tantangan ini sebuah organisasi politik harus

mampu menemukan sumber ideologi nasionalisme. Sekaligus mampu

menggerakkan menjadi kekuatan utama dalam pencapaian tujuan politiknya.

Sebenarnya sangat mudah kita temukan di mana sumber ideologi tersebut jika

kita telah mencapai kesadaran penuh dengan kualitas yang sehat. Karena

ideologi nasionalisme itu bersumber pada mainstream persatuan dan

kesatuan.

Namun, pemahaman akan persatuan dan kesatuan sering kali menjadi

kesalahan dalam ide dan prakteknya sehingga ketika kita berbicara tentang

nilai tersebut kita tidak mampu mengambil kekuatan intinya. Persatuan dan

Kesatuan memiliki arti independen organik, atau sosial liberal dalam konteks

manifestasinya. Independen organik ini berarti sebuah penyatuan sosial secara

individual dan kolektif Ketika kita sebagai manusia tersadarkan melalui nalar,

perasaan, dan gerakan kemanusiaan untuk suatu keadilan, kemakmuran, dan

kemajuan. Dari sumber kekuatan nasionalisme ini kita akan bergerak ke arah

revolusi nasional sebagai gerakan perlawanan terhadap kejahatan dan

ketidakadilan sistem yang mengatur manusia untuk kepentingan nafsu dan

syahwat.  Namun, dalam memaknai revolusi kita harus menyadari juga bahwa

revolusi nasionalisme yang dimaksud di sini bukanlah revolusi berdarah yang

menghadirkan konflik dan perpecahan nasional, karena kembali pada sumber

ide nasionalisme itu sendiri yaitu "persatuan dan kesatuan".

Page 5: Nasionalisme kita

BAB 2

PEMBAHASAN

Nasionalisme muncul di wilayah tertentu, termasuk Indonesia, tatkala

penduduk yang mendiami wilayah itu mulai meraba-raba adanya ‘tujuan bersama’

dan ‘masa depan bersama’. Di dalam sejarah kita, itu terjadi kira-kira di akhir

abad ke-19.

Memang sejarah penyatuan bangsa-bangsa memang banyak dibakar oleh

sebuah impian, atau lebih cocok disebut “imajinasi”. Imajinasi tentang tujuan

bersama dan masa depan bersama, itu pula yang membakar semangat para

pemuda, yang berasal dari berbagai pulau, suku bangsa dan agama, mengikrarkan

imajinasi tentang kesatuan bangsa, kesatuan tanah air, dan kesatuan bahasa:

INDONESIA.

Titik tolak mereka adalah persamaan nasib: sama-sama ditindas oleh

kolonialisme. Inilah yang membentuk tali-persaudaraan mereka sebagai satu

bangsa. Lalu orientasi mereka adalah sebuah masa depan, yakni sebuah bangsa

yang merdeka, yang menjadi basis untuk mereka bisa hidup bersama. Belakangan,

melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, cita-cita hidup

bersama itu dirumuskan sebagai “masyarakat adil dan makmur”.

Di sini, jika nasionalisme dimaknai sebagai proyek bersama, maka tidak

ada tempatnya bagi seorang nasionalis mendahulukan kepentingan pribadi dengan

menumpas kepentingan banyak orang. Dalam sejarah Republik, kaum nasionalis

justru mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan banyak orang.

Kita menyaksikan tokoh-tokoh nasionalis, seperti Soekarno, Hatta, Amir

Sjarifuddin, Sjahrir, Tan Malaka dan lain-lain, rela dianiaya, dipenjara, dan

diasingkan demi pembebasan dan kemerdekaan semua orang sebangsanya.

Di negeri ini banyak ditemukan makam pahlawan tak dikenal, yang

didalamnya terbujur mati pahlawan tak dikenal, yang rela menyetorkan nyawanya

bagi kemerdekaan dan pembebasan banyak orang. Mereka ini tidak dibakar oleh

altruisme, melainkan oleh imajanasi.

Page 6: Nasionalisme kita

Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara

dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan

penghargaan untuk hukum.

Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa bentuk atau komposisi

pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal ini lebih ditekankan pada

berbagi cerita oleh rakyat atau hal yang lazim, kebudayaan atau lokasi geografi

tetapi rakyat berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan konstitusi

yang sama.

1. Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu

Negara.

2. Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing.

3. Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi

lama karena nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan

kebiasaan kuno.

4. Mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan kehebatan negaranya.

5. Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian.

Bendera, lambang nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal

yang suci untuk semua umat manusia sebagai kewajiban untuk

pengorbanan pribadi.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan

agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia,

tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor

yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya

rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan

sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya

adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa

nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya

dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman

penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal

tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang

tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno.

Page 7: Nasionalisme kita

Nasionalisme sendiri banyak jenisnya. Di Indonesia sendiri saat ini lebih

mengarah pada jenis nasionalisme kontrarevolusioner yang transparan dapat

dilihat oleh kaum awam, karena elite politik kita selalu saja merasa dirinya benar

dan apabila melihat sesuatu tidak sesuai dengan kepentingannya mereka tidak

akan sungkan untuk melawan musuhnya. Selama ini nasionalisme yang digunakan

oleh penguasa adalah jenis nasionalisme artikuaris, yaitu nasionalisme yang selalu

mengkaitkan dengan sejarah kejayaan masa lalu tanpa melihat keterkaitan dengan

masa sekarang terlebih masa depan.

Nasionalisme yang selalu mengagung-agungkan sejarah dan kebudayaan

bangsa, namun pelaksanaanya pada keadaan aktual justru nol atau sebaliknya,

menginjak-injak budaya dan sejarah bangsa serta memanfaatkannya untuk

kepentingan kekuasaan. Maka, jual beli ideologi dan penghianatan atas

kepercayaan rakyat tidak terhindarkan. Hubungan antara nilai-nilai antik yang

dimuliakan itu dan tingkah laku sosial-politik kian serba tidak jelas, seringkali

sambil membanggakan kebudayaan bangsa, dengan mudahnya mencabut nyawa

orang. Atau sambil menyerukan toleransi, tanpa malu-malu menculik orang-orang

yang berbeda pendapat. Dan sambil berkotbah mengenai tepo sliro, tapi mencuri

uang milik rakyat, merampas tanah penduduk

Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD

mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang

merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan

Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan

pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan

fundamen moral Negara.

Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara

yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara,

dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak

boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai

perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian

Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.

Page 8: Nasionalisme kita

Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus

merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia

atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan

social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai

dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk

mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan

untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem

Negara.

Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James

G. Kellas (1998: 4). Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran

rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program

tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi

bagian dari suatu komunitas bangsa.

Sedangkan nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang sejak awal

anti kolonialisme dan anti imperialisme. Pembentukan Indonesia sebagai nation

selain faktor kesamaan geografis, bahasa, kohesifitas ekonomi, dan yang paling

pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa terjajah

Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan

semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup

menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan

dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus hingga kini

dan masa mendatang.

Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang

mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk

membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita

sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa

dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara

tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara

lain.

Page 9: Nasionalisme kita

Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan

(chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati,

menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain. Jadi Nasionalisme

dapat juga diartikan: Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang

meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu

dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.

Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa

cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa

lain.

Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham

kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan

pada nilai-nilai Pancasila

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:

1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan

2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah

diri

4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama

manusia dan sesama bangsa

5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia

6. Mengembangkan sikap tenggang rasa

7. Tidak semena-mena terhadap orang lain

8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

10. Berani membela kebenaran dan keadilan

Page 10: Nasionalisme kita

11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat

manusia.

12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama

dengan bangsa lain

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara

atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara,

etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan

kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua

elemen tersebut.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan

agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia,

tinggi ataupun rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor

yang mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya

rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-budaya barat yang dengan

sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya

adalah budaya timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa

nasionalisme bangsa Indonesai. Terlepas dari faktor-faktor tersebut sebenarnya

dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa nasionalisme pada jaman

penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini, memang tidak bisa dipungkiri hal

tersebut membuat bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahn Belanda yang

tentu saja dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno.

Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa pembukaan UUD

mengandung empat pokok pikiran, yakni : pokok pikiran persatuan yang

merupakan dasar Negara, pokok pikiran keadilan sosial yang merupakan tujuan

Negara, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang merupakan system Negara, dan

pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang merupakan

fundamen moral Negara.

Pokok pikiran tentang dasar Negara, tujuan Negara, dan system Negara

yang ketiga-tiganya menjadi satu kesatuan sebagai fundamen politik Negara,

dijiwai oleh fundamen moral Negara, yang artinya politik Negara Indonesia tidak

Page 11: Nasionalisme kita

boleh bertentangan dengan hokum Tuhan, hokum kodrat dan hukumetik, sebagai

perwujudan dari fundamen moral Negara, sebagaimana dibicarakan dalam kajian

Pancasila sebagai Yuridis kenegaraan.

Dalam pokok pikiran persatuan sebagai inti dasar Negara yang sekaligus

merupakan dasar yang utama ialah untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia

atau disebut juga dengan nasionalisme Pancasila. Sebagai pokok pikiran keadilan

social sebagai tujuan Negara untuk mewujudkan sosialisme Pancasila sebagai

dasar ekonomi Pancasila.Dan antara keduanya, dari dasar Negara untuk

mewujudkan tujuan Negara, ada suatu system tertentu yang harus dilaksanakan

untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan demokrasi Pancasila sebagai sistem

Negara.

Di kalangan masyarakat timbul pandangan yang pesimistik. Tapi di

samping itu terdapat pandangan optimistik yang cukup kuat juga, nasionalisme

Indonesia bisa “sehat”, sebab sebagian besar rakyat Indonesia masih teguh jiwa

patriotismenya, cinta bangsa dan tanah air Indonesia. Tapi hal itu sulit akan terjadi

apabila tidak didasari oleh upaya-upaya serius oleh penyelenggara negara untuk:

1. Pembangunan ekonomi di semua daerah secara merata dan realisasi otonomi

daerah secara luas.

2. Penegakan demokrasi yang tidak anarki, supremasi hukum yang berkeadilan

dan demokrasi.

3. Penggalakan kehidupan bersuasana toleransi, aman-damai dan rukun dalam

masyarakat yang multi agama, suku, etnik dan budaya.

Tingkat Nasionalisme Masyarakat Indonesia

Dalam hal ini memang susah untuk mengukur tingkat Nasionalisme

bangsa Indonesia secara matematis. Akan tetapi dari berbagai faktor yang

mempengaruhinya kita dapat juga mengira-ngira bagaimana tingkat Nasionalisme

yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini.

Faktor ekonomi dan budaya yang telah dibahas diatas memang sangat

berperan dalam rasa Nasionalisme Bangsa Indonesai karena bagaimana akan bisa

Page 12: Nasionalisme kita

membanggakan bangsa dan Negara ini jika kemiskinan masih banyak,

pengangguran masih numpuk, tingkat kriminalitas makin tinggi. Orang pun akan

memikirkan dua kali jika mugkin ditanyakan apakah anda cinta dengan bangsa

dan Negara ini?. Tapi tentunya pendapat orang berbeda tergantung dari pemikiran

mereka, akan tetapi sebagain masyarakat indonesiakan masih berada di garis

kemiskinan. Dengan kata lain pemikiran itu mungkin saja bisa dibenarkan.

Contoh lainnya yang bisa dibilang mengurangi dan mengotori rasa

nasionalisme adalah dimana banyaknya kasus korupsi bahkan kolusi dan

nepotisme yang jelas sekali membuat Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk.

Bagaimana mungkin orang yang benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi

dapat menguras harta yang bukan haknya. Harta yang seharusnya untuk

kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus yang menyangkut para elit politik

dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah menodai nasionalisme.

Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala situasi saat ini.

Sebagai contoh pengakuan budaya batik oleh Negara tetangga menimbulkan rasa

persatuan dan nasionalisme sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita

miliki menjadi hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut timbul dari

rasa senasib untuk memiliki bangsa Indonesia ini. Akan tetapi jika rasa itu tidak di

imbangi dengan rasa penghormatan terhadap bangsa dan Negara lain maka akan

menimbulkan sikap cauvinisme.

Menegakan Kembali Ideal Nasionalisme Indonesia

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah Proklamasi Kebangsaan

Indonesia yang merupakan ikrar tentang eksistensi nasion dan nasionalisme

Indonesia yang telah tumbuh puluhan tahun dalam perjuangan melawan

kolonialisme Belanda. Perjuangan bangsa Indonesia tersebut pada tanggal 17

Agustus 1945 mencapai titik kulminasi dengan dikumandangkannya Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Hal itu membuktikan bahwa

nasionalisme Indonesia sudah merupakan faktor penentu perkembangan sejarah

Indonesia – sejarah berdirinya negara Republik Indonesia.

Page 13: Nasionalisme kita

Substansi Nasionalisme Indonesia mempunyai dua unsur: Pertama,

kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas

banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia

dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi

Indonesia. Semangat dari dua substansi tersebutlah yang kemudian tercermin

dalam Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan dalam

Pembukaan UUD 1945. Dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan

jelas dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD

1945 secara tegas dikatakan, "Segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia

harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Kegagalan atas upaya tersebut di atas akan mempercepat berlanjutnya

proses penipisian kesadaran nasionalisme Indonesia, yang akan berakibat

semaraknya gerakan disintegrasi bangsa dan negara. Inilah tugas berat

pemerintahan dewasa ini. Maka adalah tugas kita semua untuk membantu

pemerintahan dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan negara dewasa ini.

Page 14: Nasionalisme kita

BAB 3

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan

para penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya

banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian

yang mana menimbulkan banyak masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-

lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk ulang agar tidak hilang ditelan

masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme Pancasila yang mana

dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara

Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya

3.2 SARAN

Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia,

salah satunya bisa juga dengan lebih menekankan pada pembenahan bidang

perekonomian terlebih dahulu supaya tingkat kemiskinan kita berkurang.

Karena jika kita sudah menjadi bangsa yang Adil dan Sejahtera Niscaya Rasa

Nasionalisme kita pun akan tinggi dan Rakyat semakin bangga dengan bangsa

dan Negara Indonesia tercinta ini.

Page 15: Nasionalisme kita

Daftar Pustaka

Wakum,Dorus.2013. SEJARAH ITU ADA, INDONESIA DAN PAPUA BARAT

SAMA-SAMA DIJAJAH OLEH BELANDA DAN JEPANG (Sebuah

Refleksi 1 Desember 2012).Yokyakarta:SCK

Hasan,Tengku.1989.NASIONALISME INDONESIA. ACEH: NATIONAL

LIBERATION FRONT

Hartono,Rudi.2013.Menyelamatkan Nasionalisme Indonesia.Jakarta:PRD