nama

8
Nama : Birgitta Fajarai NIM : 04111001090 ANALISIS MASALAH Masalah pertama Seorang sopir, 28 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas karena mengendarai mobil minibus yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pohon beringin dan terlempar keluar melalui kaca depan. Bagaimana penanganan awal di UGD? I. TRIASE Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia. Dua jenis triase : A. Multiple Casualties Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan mendapatkan prioritas penanganan lebih dahulu. B. Mass Casualties Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan prioritas penanganan lebih dahulu. Pemberian label kondisi pasien pada musibah massal : A. Label hijau Penderita tidak luka. Ditempatkan di ruang tunggu untuk dipulangkan. B. Label kuning Penderita hanya luka ringan. Ditempatkan di kamar bedah minor UGD. C. Label merah Penderita cedera berat. Ditempatkan di ruang resusitasi UGD dan disiapkan dipindahkan ke kamar operasi mayor UGD apabila sewaktu-

Upload: birgitta-fajarai

Post on 21-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

???

TRANSCRIPT

Page 1: Nama

Nama : Birgitta Fajarai

NIM : 04111001090

ANALISIS MASALAH

Masalah pertama

Seorang sopir, 28 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas karena mengendarai mobil minibus

yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pohon beringin dan terlempar keluar melalui

kaca depan.

Bagaimana penanganan awal di UGD?

I. TRIASE

Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang

tersedia. Dua jenis triase :

A. Multiple Casualties

Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita

dengan masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan mendapatkan prioritas

penanganan lebih dahulu.

B. Mass Casualties

Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita

dengan kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan

tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan prioritas penanganan lebih dahulu.

Pemberian label kondisi pasien pada musibah massal :

A. Label hijau

Penderita tidak luka. Ditempatkan di ruang tunggu untuk dipulangkan.

B. Label kuning

Penderita hanya luka ringan. Ditempatkan di kamar bedah minor UGD.

C. Label merah

Penderita cedera berat. Ditempatkan di ruang resusitasi UGD dan disiapkan dipindahkan ke

kamar operasi mayor UGD apabila sewaktu-waktu akan dilakukan operasi

D. Label biru

Penderita dalam keadaan berat terancam jiwanya. Ditempatkan di ruang resusitasi UGD

disiapkan untuk masuk intensive care unit atau masuk kamar operasi.

E. Label hitam

Penderita sudah meninggal. Ditempatkan di kamar jenazah.

Page 2: Nama

Alur Skema Triase

II. PRIMARY SURVEY

A. Airway dengan kontrol servikal

1. Penilaian

Ukur Tanda Vital dan Tingkat Kesadaran

GCS<14 atau Tek. Darah Sistolik<90 atau RR<10 atau >29 atau RTS<11 atau PTS<9

YA. Panggil tim trauma TIDAK. Nilai anatomi cedera

Flail chest Paralisis ekstremitas Fraktur 1/lebih fraktur tulang Fraktur pelvis Panjang Kombinasi trauma-luka bakar Amputasi proks. Wrist/ankle Luka bakar luas Cedera Tembus kepala, leher, toraks abdomen, proksimal lutut/siku Fr. Tengkorak, terbuka dan impresi

YA. Panggil tim trauma TIDAK. Nilai mekanismecedera dan bukti benturan keras

Terlempar dari mobil Waktu ekstrikasi >20 menit Meninggal di mobil yang sama Jatuh > 6 m Pejalan kaki terlempar/terlindas Mobil terbalik Mobil kecepatan tinggi Pejalan kaki X Mobil kecepatan

Kecepatan >64 km/jam > 8 km/jam Mobil penyok >50 cm KLL motor kecepatan > 32 km/jam Instruksi dalam kabin > 30 cm atau moto-pengendara terpisah

YA. Panggil tim trauma ataurujuk ke pusat trauma

TIDAK

Umur < 5 atau > 55 tahun Penyakit jantung-paru Hamil IDDM, Sirosis Imunosupresi morbid obesity, koagulopati

YA. Panggil tim traumarujuk ke pusat trauma

TIDAK, Re evaluasi bersama control medik

LANGKAH 1

LANGKAH 2

LANGKAH 3

LANGKAH 4

Page 3: Nama

a. Mengenal patensi airway ( inspeksi, auskultasi, palpasi)

b. Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi

2. Pengelolaan airway

a. Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line immobilisasi

b. Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suction dengan alat yang rigid

c. - Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal

- Pasang airway definitif sesuai indikasi

3. Fiksasi leher

4. Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap penderita multi

trauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau perlukaan di atas klavikula.

5. Evaluasi

B. Breathing dan Ventilasi-Oksigenasi

1. Penilaian

a. Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-

line immobilisasi

b. Tentukan laju dan dalamnya pernapasan

c. Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat

deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot

tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.

d. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor

e. Auskultasi thoraks bilateral

2. Pengelolaan

a. Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (nonrebreather mask 11-12 L/menit)

b. Ventilasi dengan Bag Valve Mask

c. Menghilangkan tension pneumothorax

d. Menutup open pneumothorax

e. Memasang pulse oxymeter

3. Evaluasi

C. Circulation dengan kontrol perdarahan

1. Penilaian

a. Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal

b. Mengetahui sumber perdarahan internal

c. Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak

diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya

resusitasi masif segera.

Page 4: Nama

d. Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.

e. Periksa tekanan darah

2. Pengelolaan

a. Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal

b. Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta konsultasi

pada ahli bedah.

c. Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah

untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada wanita usia subur),

golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).

d. Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat.

e. Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien-pasien

fraktur pelvis yang mengancam nyawa.

f. Cegah hipotermia

3. Evaluasi

D. Disability

1. Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS/PTS

2. Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, reflek cahaya dan awasi tanda lateralisasi

3. Evaluasi dan Re-evaluasi aiway, oksigenasi, ventilasi dan circulation.

E. Exposure/Environment

1. Buka pakaian penderita

2. Cegah hipotermia: beri selimut hangat dan tempatkan di ruangan yang cukup

hangat.

III. RESUSITASI

A. Re-evaluasi ABCDE

B. Dosis awal pemberian cairan kristaloid adalah 1000-2000 ml pada dewasa dan 20

mL/kg pada anak dengan tetesan cepat

C. Evaluasi resusitasi cairan

1. Nilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal

2. Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi urin), awasi tanda

syok

D. Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap pemberian cairan awal.

1. Respon cepat

- Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan maintenance

- Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau pemberian darah

Page 5: Nama

- Pemeriksaan darah dan cross-match tetap dikerjakan

- Konsultasikan pada ahli bedah karena intervensi operatif mungkin masih

diperlukan

2. Respon Sementara

- Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian darah

- Respon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operatif

- Konsultasikan pada ahli bedah

3. Tanpa respon

- Konsultasikan pada ahli bedah

- Perlu tindakan operatif sangat segera

- Waspadai kemungkinan syok non hemoragik seperti tamponade jantung atau

kontusio miokard

- Pemasangan CVP dapat membedakan keduanya

Tabel Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah,Berdasarkan Presentasi Penderita Semula

KELAS I Kelas II Kelas III Kelas IV

Kehilangan Darah (mL) Sampai 750 750-1500 1500-2000 >2000

Kehilangan Darah (%) Sampai 15% 15%-30% 30%-40% >40%

Denyut Nadi <100 >100 >120 >140

Tekanan Darah Normal Normal Menurun Menurun

Tekanan nadi (mmHg) Normal atau naik Menurun Menurun Menurun

Frekuensi Pernafasan 14-20 20-30 30-40 >35

Produksi Urin (mL/jam) >30 20-30 5-15 Tidak berarti

CNS/ Status

Mental

Sedikit cemas Agak cemas Cemas,

bingung

Bingung,lesu

(lethargic)

Penggantian Cairan

(Hukum 3:1)

Kristaloid Kristaloid Kristaloid dan darah

Kristaloid dan darah

Table Penilaian Awal dan Pengelolaan Syok

KONDISI PENILAIAN PENGELOLAAN

Page 6: Nama

(Pemeriksaan Fisik)TensionPneumothorax

• Deviasi Tracheal• Distensi vena leher• Hipersonor• Bising nafas (-)

• Needle decompression• Tube thoracostomy

Perdarahan Luar • Kenali sumber perdarahan

Kontrol Perdarahan• Direct pressure• Bidai / Splints• Luka Kulit kepala yangberdarah : Jahit