nama tempat wisata dikota takengon

Upload: bian-ituya-rean

Post on 30-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NAMA-NAMA PARIWISATA TAKENGON1. PUTRI PUKES2. GUA LOYANG KORO3. PANTE UJUNG PAKING4. PANTE MENYE BINTANG5. AIR TERJUN MENGAYA6. LUKUP BADAK7. LAPANGAN PACUAN KUDA8. PANTAN TERONG9. GUNUNG GAYO10. VOLES11. UMAH EDET PITU RUANG12. PERKEBUNAN KOPI13. GAYO WATERPARK

DEKRIPSI TEMPAT WISATA BESERTA POTO DAN KOORDINAT LOKASI :A. Wisata alam1. PUTRI PUKESTITIK KOORDINAT : 4.606027,96.878121 GUA Putri Pukes merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah. Ceritanya diriwayatkan sebagai legenda antara mitos dan fakta.

Betul tidaknya legenda Putri Pukes, hingga sekarang belum ada yang bisa memastikannya. Gua Putri Pukes tempat legenda itu diceritakan, kini sudah menjadi tempat wisata, tetapi sangat di sayangkan gua tempat manusia yang menjadi batu itu sudah disemen dan ditambah-tambah sehingga tidak lagi alami.

Di dalam gua Putri Pukes tersebut terdapat batu yang dipercayai adalah Putri Pukes yang telah menjadi batu, sumur besar, kendi yang sudah menjadi batu, tempat duduk untuk bertapa orang masa dahulu, alat pemotong zaman dahulu.Abdullah, penjaga gua, Selasa (9/3) kepada Harian Aceh menceritakan, batu putri pukes tersebut membesar karena kadang-kadang batu tersebut menangis sehingga air mata yang keluar tersebut menjadi batu dan makin lama batu tersebut makin membesar.Sementara sumur besar kata Abdullah, setiap tiga bulan air di sumur tersebut kering dan tidak ada air nya, bila ada air orang pintar akan datang untuk mengambil air tersebut. Sedangkan kendi yang telah menjadi batu tersebut pernah bawa oleh orang, tetapi dikembalikan lagi karena dilanda resah setelah mengambilnya. Sedangkan tempat bertapa itu di gunakan oleh orang zaman dahulu untuk melakukan bertapa guna mencari ilmu dan alat pemotong (pisau) peninggalan manusia purbakala kata yang ditemukan di dalam goa putri pukes, jelas Abdullah.PutriPukesTidak semua orang Gayo mengetahui cerita legenda Putri Pukes, sebagian dari orang Gayo itu mengetahui legenda itu tetapi tidak mengetahui bagaimana ceritanya. Menurut cerita dan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang mengetahui tentang legenda Putri Pukes.Gua Putri Pukes terletak di sebelah utara, tepatnya di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah Putri Pukes merupakan nama seorang gadis kesayangan dan anak satu-satunya yang berasal dari sebuah keluarga di Kampung Nosar, Kecamatan Bintang, Aceh Tengah.

Suatu hari dia, dijodohkan dengan seorang pria yang berasal dari Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Aceh Tengah (sekarang Kabupaten Bener Meriah). Pernikahan pun dilaksanakan, berdasarkan adat setempat.Mempelai wanita harus tinggal dan menetap di tempat mempelai pria. Setelah resepsi pernikahan di rumah mempelai wanita selesai, selanjutnya kedua mempelai diantar menuju tempat tinggal pria. Pihak mempelai wanita diantar yang dalam bahasa gayo disebut munenes ke rumah pihak pria ke Kampung Simpang Tiga Bener Meriah.Pada acara munenes pihak keluarga mempelai wanita dibekali sejumlah peralatan rumah tangga seperti kuali, kendi, lesung, alu, piring, periuk dan sejumlah perlengkapan rumah tangga lainnya. Adat munenes biasanya dilakukan pada acara perkawinan yang dilaksanakan dengan sistem juelen, dimana pihak wanita tidak berhak lagi kembali ke tempat orangtuanya.Berbeda dengan sistem kuso kini (kesana kemari) atau angkap. Kuso kini, pihak wanita berhak tinggal di mana saja, sesuai kesepakatan dengan suami. Sementara sistem angkap, adalah kebalikan dari juelen, pada sistem perkawinan ini, pihak lelaki diwajibkan tinggal bersama keluarga pihak wanita, disebabkan pihak wanita yang mengadakan lamaran terlebih dahulu.Pernikahan ini juga disebabkan beberapa hal antara lain, mempelai pria sebelumnya meminta atau mengemis kepada wali mempelai wanita untuk dinikahkan dengan putrinya, dengan alasan sangat mencintainya. Sehingga sebagai persyaratannya, pihak pria harus tinggal bersama keluarga mempelai wanita.Disinilah detik-detik terjadinya peristiwa sehingga nama Putri Pukes terkenal hingga sekarang, saat akan melepas Putri Pukes dengan iringan-iringan pengantin, ibu Putri Pukes berpesan kepada putrinya yang sudah menjadi istri sah mempelai pria. Naksebelum kamu melewati daerah Pukes yaitu daerah rawa-rawa sekarang menjadi Danau Laut Tawar. Kamu jangan penah melihat ke belakang, kata ibu Putri Pukes.Sang putri pun berjalan sambil menangis dan menghapus air matanya yang keluar terus menerus. Karena tidak sanggup menahan rasa sedih, membuat putri lupa dengan pantangan yang disampaikan oleh ibunya tadi. Secara tak sengaja putri menoleh ke belakang, dengan tiba-tiba putri pukes langsung berubah menjadi batu seperti seperti yang sekarang kita jumpai di dalam Gua Putri Pukes. Apakah itu hanya mitos atau memang benar-benar terjadi, tetapi warga setempat percaya kalau cerita Putri Pukes itu benar ada

2. GUA LOYANG KOROTITIK KOORDINAT : 4.640504,96.880356

Takengon-Siang menjelang petang, cuaca Kota Takengon gerimis. Melaksanakan tugas jurnalis ditemani tiga rekan Ayus, Raunal Mahfud dan Fellian reporter Koran ini menelusuri sejarah lagenda Gua Loyang Koro (GLK).Menempuh perjalanan tak sampai 1 jam, kami tiba di objek wisata Gua Loyang Koro jaraknya hanya kira kira 3 Km dari Kota Takengon. Untuk menuju gua, kami harus berjalan kaki menurun menelusuri tebing pada jalan setapak yang cukup rapih tertata.

Maklum saja jalan dilewati cukup terjal, pasalnya Goa Loyang Koro terletak di Desa Toweren, Kecamatan Lut Tawar ini berada di sekitar danau Lut Tawar. Secara astronomis berada pada 04 38.599' LU 096 52.064' BT (47 N 0263451, UTM 0513593).Sesampai tujuan, reporter Rakyat Aceh langsung bertemu dengan penjaga gua Mulyono berusia 46 tahun. Ia kemudian menceritakan lagenda gua ini. Gua Loyang Koro dulunya merupakan terowongan yang membelah pegunungan Brahpanyang. Salah satu guna gua dengan kedalaman mencapai 35 kilometer, dimanfaatkan warga setempat untuk membawa kerbau dari Takengon menuju Kampung Isak Kecamatan Linge.

Gua ini bisa menembus hingga kewilayah seberang lintasan jalan Belang Kejeren (Gayo Lues) dan Kutacane sebagai jalan alternatif untuk mengembala hewan dari desa seputran danau,kata Mulyono yang tidak tahu pada abad keberapa keberadaan gua tersebut.Menurut dia, lokasi tanah seluas 4 hektar termasuk tepi Gua Loyang Koro merupakan warisan orang tuanya. Ia mengelola tempat peninggalan sejarah yang merekam kehidupan masyarakat Gayo, sejak tahun 1982 hingga sekarang, dijadikan temapt wisata, tak pernah ada kepedulian dari Pemda setempat.

Gua yang dijadikan lajur penghubung kerbau-kerbau tersebut setelah dipakai petani untuk membajak sawahnya dan di kembalikan kelokasi padang gembala atau dalam bahasa Gayo peruweren. Kerbau tersebut masuk melalui gua loyang koro dan keluar di kampung Isak.

Dipertengahan Gua Loyang Koro itu terdapat batu berbentuk manusia dan hewan. Di suatu masa, karena penggembala kerbau dan kambing melintas gua dan terjadi perselisihan paham diantara mereka, lantaran tidak ada yang mau mengalah untuk mundur.Namun sayangnya, sekarang pengunjung datang dari berbagai wilayah hanya dapat memasuki gua tersebut hingga kedalaman beberapa meter saja. Kami hanya menyediakan alat penerangan sampai jarak 100 meter saja, karena terowongan tersebut saat ini tidak dapat lagi dilewati.

Selain itu Loyang Koro, pada zama perang pernah menjadi tempat persembunyian para pejuang islam. Bahkan menurut cerita warga setempat, Sultan Aceh juga pernah bersumbunyi di tempat itu untuk menghindari agresi tentara Belanda.Hingga ratusan tahun, kondisi Loyang Koro mengalami perubahan pada dinding gua yang banyak runtuh. Sehingga terowongan tersebut saat ini tidak dapat lagi dilewati. Gua ini hanya dapat dimasuki beberapa meter saja, lantaran semakin sempit oleh himpitan batu pada bagian atas dan bawah gua,ujar Malyono yang juga mengajar sebagai dosen di Universitas Gajah Putih (UGP).

Loyang Koro dalam bahasa Gayo artinya Gua Kerbau terletak tepat di kaki gunung pinggiran Danau Lut Tawar (DLT), hanya 15 meter dari bibir pantai. Akses menuju dari ibu Kota Takengon tidak jauh, hanya memakan waktu sekitar 15 menit, jarak tempuh 6 kilometer dan melewati tiga kampung diantara kampung Dedalu, One-One dan Pedemun Kecamatan Lut Tawar. (ron)

3. UJUNG PAKINGTITIK KOORDINAT : 4.594349,96.926101

UJUNG Paking merupakan salah satu tempat wisata di Takengon, Aceh Tengah. Tempat wisata ini diprediksi bakalan ramai dikunjungi wisatawan di tahun baru. Pasalnya, pada hari biasa dan hari libur pun Ujung Paking tetap ramai dikunjungi wisatawan.Areal wisata ini sangat luas dan berada di pinggir Danau Laut Tawar. Jaraknya dengan pusat kota Takengon, sekitar 15 kilometer.Untuk memasuki tempat wisata ini dikenakan biaya karcis sebesar Rp5 ribu setiap orang. Lalu ditambah biaya parkir kenderaan roda dua Rp5 ribu dan kenderaan roda empat Rp10 ribu.Saat memasuki Ujung Paking, harus melalui jalan yang menurun. Setelah sampai akan terlihat panorama danau. Suasana tempat wisata itu telah ditata indah oleh pengelolanya.Di Ujung Paking ini juga disediakan tempat duduk bagi keluarga. Lokasinya berada di samping danau dan di atas bukit yang dikelilingi pemandangan menakjubkan. Selain itu juga disediakan tempat untuk mandi.Ada juga disediakan perahu untuk berkeliling danau. Cukup membayar Rp250 ribu untuk berkeliling seputar Danau Laut Tawar selama sejam. Perahu ini bisa mengangkut sekitar 15 orang.Di Aceh tengah, selain Ujung Paking juga ada beberapa tempat lainnya yang biasa dikunjungi wisatawan di tahun baru seperti objek wisata Putri Pukes, Goa Loyang koro, Pantan Terong dan beberapa tempat lainnya di pinggir Danau Laut Tawar.

4. Air terjun mengayaTITIK KOORDINAT: 4.635457,96.934169

Wisata Air Terjun Mengaya ini sangat strategis Terletak di Desa Mengaya, Kec. Bintang. Kabupaten Aceh tengah berdekatan dengan obyek wisata Danau Lut Tawar. Melalui jalan setapak yang sudah beraspal, pengunjung bisa menikmati panorama hutan yang asri dan udara yang sejuk di sepanjang jalan menuju lokasi air terjun ini Tempat wisata ini aban hari selalu ada saja pengunjung yang datang. Lonjakan pengunjung terjadi biasanya saat hari libur dan hari-hari besar agama seperti lebaran hari lebaran.

Untuk mencapai lokasi air tejun ini sangat mudah karena segala jenis kenderaan dapat mencapai lokasi. Disepanjang jalan 1,5 kilometer menuju lokasi, pengunjung akan disuguhi panorama persawahan, hutan pinus, perkebunan kopi dan hutan tropis yang masih lumayan alami.

Dan setiba dilokasi, suasana sejuk yang menyegarkan akan langsung terasa, musik alam yang berasal dari hembusan angin menimpa dedaunan, suara gemericik air dan suara serangga hutan langsung terdengar bagai menyambut pengunjung ramah pengunjung yang datang.

5. Pante menye bintangTITIK KOORDINAT : 4.587205,96.988579

Pantai Menye (Pantai Manja)adalah sebuah objek wisata yang sangat menarik,pantai Menye Tidak saja tempatnya yang sangat strategis tetapi juga memiliki pemandangan yang angat indah Pantai Menye Terletak di Kecamatan Bintang tepatnya di sebelah timur danau laut tawarAda dua rute perjalanan yang bisa dicapai yaitu jalur utara dan selatan. Bila melalui jalur utara Anda bisa melalui Takengon sekitar 18 Km, dan bila melalui jalan selatan jarak tempuhnya agak lebih panjang sekitar 24 Km dengan waktu tempuh 20 sampai 30 menit

6. Lukup badakTITIK KOORDINAT : 4.595162,96.803013

Lukup badak merupakan salah satu temppat pariwisata yang berada dikota takengon tepatnya di kampong simpang kelaping kecamatan pegasing. Sekitar 20 menit dari pusat kota jika di lalui dengan kendaraan umum.Lukup badak merupakan sebuah aliran sungai yang airnya berasal dari danau laut tawar. Lukup badak meliki aliran sungai yang sangat jernih. Yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan local maupun nasional untuk datang mengunjungi lukup badak

7. Lapangan pacuan kuda blang bebangkaTITIK KOORDINAT : 4.608166,96.801468

Perlombaan Pacuan Kuda merupakan sebuah atraksi khas dari Tanah Gayo Aceh Tengah, sekaligus merupakan kegiatan event tahunan di Kabupaten ini. Suasana event ini akan terasa sangat kental dengan berbagai budaya pesta rakyat karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadikannya obyek wisata budaya yang atraktif. Ratusan ekor kuda setiap tahun ikut memeriahkan even pacuan kuda tradisional yang dibuka di Lapangan Blang Bebangka, Pegasing.Pacuan Kuda Tradisional yang merupakan event resmi Pemda Aceh Tengah diikuti oleh empat kabupaten (Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues and Bireun), sekaligus melibatkan berbagai kuda lokal dataran tinggi Gayo dan kuda Astaga(hasil perkawinan silang antara kuda Australia dengan Gayo).Arena pacuan kuda menggunakan lapangan Blang Bebangka dengan panjang lingkaran trek 1.000 meter. Kuda-kuda yang akan dipertandingkan meliputi empat kelas berdasarkan tinggi tubuh kuda.Event pacuan kuda menjadi bagian budaya masyarakat dataran tinggi Gayo yang selalu digelar setiap bulan Agustus setiap tahunnya, yang diiringi dengan berbagai atraksi dan permainan rakyat lainnya, seperti sepak bola, bola voli, lomba lari, bola keranjang, sepak takraw, panjat tebing dan balap mobil

8. PANTAN TERONGTITIK KOORDINAT : 4.612529,96.842567

Pantan Terong adalah sebuah bukit yang terletak di puncak bukit Dataran Tinggi Gayo Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Di tempat ini kita bisa melihat ibu kota Takengon dan Danau Laut Tawar secara keseluruhan, lapangan Pacuan Kuda Belang Bebangka di Kecamatan Pegasing, bandara udara Rembele dari atas, dengan diapit serta dikelilingi punggung gunung bukit barisan yang elok. Pantan Terong terletak di kecamatan Bebesan, 7.5 km dari kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah

9. GUNUNG GAYOTITIK KOORDINAT : 4.629811,96.827976

Gunung gayo atau bur gao adalah salah satu tempat pariwisata yang berada di kota takengon, tepatnya di kampong asir-asir atas . daya tarik dari tempat pariwisata ini adalah anda dapat menikmati perjalanan naik gunung dan berkemping di puncak gunung gayo. Gunung gayo merupakan salah satu gunung paling indah di kota takengon. Akses nya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota. Sehingga banyak wisatawan local mau pun manca Negara yang berkunjung ke gunung gayo tersebut.

10. Perkebunan nanas TITIK KOORDINAT : 4.608508,96.812454

Berwisata atau berpergian ke Dataran Tinggi Gayo, Takengon Kabupaten Aceh Tengah tak lengkap tanpa mencicipi nenas pegasing yang rasanya manis. Walaupun buahnya kecil rasanya tak tertandingi dari nenas lain.Semua orang pernah mendegar nenas Pegasing Takengon, tetapi tidak semua orang pernah mencicipinya. Nah, untuk mencicipi nenas tersebut, kita harus menuju Pegasing. Kalau menuju ke Pegasing kita harus menempuh perjalan sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Takengon.Setiba di Pegasing buah nenas terlihat sudah berjejer yang digantungkan di pinggir jalan, cafcaf yang menyajikan buah nenas beserta bumbunya juga sudah menjamur di sana, pembeli bisa juga memesan buah nenas yang segar yakni yang baru di petik.Di Pegasing hampir semua kampung menanam buah nenas, yakni di Kampung Simpang Kelaping, Kung, Belang Bebangka, Kala Nareh, Weh Nareh dan Kayu Kul. Sayangnya, lahan komoditi nenas semakin menciut karena sudah dibangun perumahan penduduk dan perkantoran. Padahal nenas sudah menjadi ikon Kecamatan Pegasing.Buah berdaun pedang ini memiliki cita rasa yang sangat berbeda dengan nenas di daerah lain. Aroma citarasanya ini membuat harganya pun lumayan mahal dibanding nenas biasa. Harga nenas Pegasing dijual dari harga Rp4 ribu hingga Rp8 ribu per buah. Itu tergatung besarnya nenas.Pegasing selama ini dikenal dengan satu-satunya areal perkebunan berbiak nenas. Namun luas tanaman ini tidak mencapai ratusan hektar. Warga di sana mayoritas memanfaatkan tanah pemerintah untuk mengembangkan buah besisik naga ini.

11. Umah edet pitu ruangTITIK KOORDINAT : 4.653251,96.828834

Rumah Adat Tujuh Ruang (Umah Edet Pitu Ruang) bahasa Gayo, adalah peninggalan raje Baluntara yang nama aslinya Jalaluddin sudah berdiri sejak pra-kemerdekaan. Rumah adat itu adalah bukti sejarah orang Gayo yang masih ada, tapi sayang tampaknya tidak ada yang peduli dengan peninggalan sejarah tersebut.Rumah tua Umah Edet Pitu Ruang (Rumah Adat Tujuh Ruang) bukti sejarah orang Gayo tersebut letaknya di sebuah kampung pinggiran Danau Lut Tawar tepatnya di Kampung Toweren, Kecamatan Laut Tawar Aceh Tengah siapa saja boleh melihatnya, tetapi rumah tesebut warnanya mulai pudar bahkan nyaris hilang dimakan waktu seakan akan tidak ada yang perduli, padahal rumah itu adalah bukti sejarah yang masih ada di Dataran Tinggi Gayo yang benar-benar asli peninggalan tidak seperti rumah adat di Linge dan Mess Pitu Ruang di Kampung Kemili Takengon yang hanya copyan dari bentuk aslinya.Beberapa bagian lantai rumah adat tersebut sudah mulai lapuk. Begitu juga dengan 27 tiang penyangga dari kayu pilihan dan diukir dengan pahatan kerawang Gayo sudah mulai bergeser dan tidak lagi tegak lurus. Beberapa batu gunung dipakai sebagai alas tiang utama agar posisi rumah tetap stabil.Beberapa warga (Petua Kampung) Toeren tersebut mengatakan saat kami wawancarai, Rumah adat Umah Pitu Ruang Toweren memang dibuat dari kayu pilihan. Diameter tiang penyangganya pun seukuran dekapan dewasa. Tidak diketahui tahun berapa rumah itu dibangun, tetapi menurut cerita, bangunannya sudah berdiri sebelum kolonial Belanda masuk ke Dataran Tinggi Gayo.

12. Perkebunan kopi TITIK KOORDINAT : 4.566586,96.80568

Bagi penikmat kopi, nama Kopi Aceh Gayo tak asing lagi ditelinga. Bahkan Kopi Gayo adalah salah satu kopi terbaik di dunia. Para penikmat kopi bersedia merogoh kantong super dalam untuk mendapatkan secangkir kopi yang beraroma harum dan rasa yang khas tersebut. Tapi mungkin tak banyak yang tahu, dimanakah kopi mantap itu ditanam, dimanakah Gayo tersebut?Kali ini saya beruntung sekali bisa menjejakkan kaki di tanah Gayo yang saat ini masuk kedalam Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Gayo sendiri adalah nama dataran tinggi Aceh yang tersebar di beberapa kabupaten, diantara Kabupaten AcehTengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Blajarengkeun. Kali ini saya mengunjungi kota Takengon, yang merupakan Ibu kota Kabupaten Aceh Tengah.Disamping menuntaskan rasa penasaran saya akan danau Laut Tawar dan Masyarakat Gayo yang terkenal ramah dan bersahaja, perjalanan kali ini juga ingin melihat langsung seperti apa perkebunan kopi Gayo yang mendunia itu, dan tentu saja mencicipi kopi orisinal Gayo langsung dari sumbernya.Menurut masyarakat lokal, ada dua jenis kopi yang ditanam di daerag Gayo, yaitu kopi Robusta dan kopi Arabica. Kopi Gayo yang asli adalah kopi Robusta dan jenis kopi inilah yang paling disukai oleh masyarakat local di dataran tinggi Gayo. Adapun kopi Arabica lebih banyak beredar di luar Gayo dan kopi inilah yang diekspor ke Eropa dan Amerika karena kopi ini lebih cocok dengan lidah mereka.

13. Gayo water parkTITIK KOORDINAT : 4.571976,96.808248

Gayo Waterpark merupakan wahana hiburan keluarga yang terdapat di Takengon, Aceh Tengah. Pesona keindahan panorama yang dipadukan dengan konsep kesejukan alam menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan keluarga untuk mengisi waktu kebersamaan.Lokasi yang sangat strategis yang tepatnya berada di Jalan Takengon Isaq Pegasing ruas Jalan Simpang Lukub Badak, hanya membutuhkan 6,5 km perjalanan dari Kota Takengon Aceh.Wahana hiburan keluarga yang berada di areal 3600 m2 yang jauh dari kondsi kebisingan kota ini dipenuhi dengan permainan dan fasilitas yang mendukung sebagai sarana keluarga.

Kenyamanan dan keramahtamahan yang ditawarkan Gayo Waterpark menjadikan tempat ini sebagai tempat yang tidak dapat dilupakan,karena segala kenangan indah suatu keluarga akan bermula dari tempat ini.Saat ini, Gayo Waterpark telah menunjukkan angka yang signifikan positif dalam tingkat kunjungannya, dimana setiap bulannya telah mampu menyerap sekitar 5000 pengunjung setiap bulannya.

B. WISATA KULINER1. Gutel,makanan yang terbuat dari gabungan tepung beras, kelapa parut dan garam ini sering menjadi kiasan dalam tutur dan bahasa gayo yang dikarenakan makanan ini bertekstur kaku atau padat (del_gayo) seperti gutel del lepat tuli. dulunya jika membuat gutel tepung beras yang akan dipakai di tumbuk (tutu-Gayo) didalam lusung kemudian diayak dengan cara di tenting (pemisahan tepung yang halus dengan kasar menggunakan niyu/tampah).Pembuatan gutel ini tidak begitu sulit, tepung beras yang telah di campur dengan kelapa parut dan garam kemudian dikepal-kepal ( kemul-Gayo) yang kemudian dua buah gutel yang sudah di kepal di satukan dengan di ikat menggunakan daun pandan dalam istilah Gayo gutel seperti ini disebut gutel sara upuh kerung roa atau sebagian masyarakat ada yang membungkus dengan menggunakan daun pisang, ni semua tergantung selera seperti apa.Gutel sangat enak jika dinikmati di pagi hari atau sore hari dengan dikawani secangkir kopi khas Gayo.

2. Lepat,makanan yang satu ini ada yang terbuat dari tepung ketan (pulut), labu tanah (petukel_Gayo) dan ada yang berbahan dari singkong (gadung-Gayo). yang sering dibuat oleh masyarakat Gayo jika menjelang bulan Ramadhan, lebaran Idhul Fitri dan Idhul Adha ialah lepat yang berbahan tepung ketan, karena kebiasaan masyarakat Gayo jika menjelang bulan Ramadhan atau pun lebaran setiap rumah saling bergantian dan tukar menukar lepat yang telah dibuatnya, dan ini merupakan kebiasaan yang telah lama ada.Lepat yang terbuat dari tepung ketan, tepung ketan yang akan di pakai terlebih dahulu diaduk menjadi satu dengan menggunakan air gula aren yang telah dimasak dan kebiasaan orang dulunya tepung ketan itu di aduk menggunakan manesen (Air aren yang diambil dan langsung dimasak), sehingga nantinya hasil adukan tepung ketannya akan berwarna coklat. lepat hampir sama dengan timpan Aceh sama-sama dibungkus dengan mengunakan daun pisang yang membedakannya ukuran lepat lebih besar dari timpan Aceh, daun pisang yang digunakan tidak harus daun mudanya serta inti atau dalaman lepat berisi kelapa yang diparut yang terlebih dahulu dimasak dengan menggunakan gula aren atau gula pasir biasa.

3. Brahrum,di Aceh makanan ini dikenal dengan sebutan bohruhrum atau di pulau jawa makanan ini disebut onde-onde, tapi di Gayo makanan ini dikenal dengan sebutan brahrum. makanan yang terbuat dari tepung ketan ini di bentuk menjadi bulat yang kemudia tengahnya diisi potongan gula aren (gula tampang- Gayo) dan kemudian direbus di air mendidih jika sudah terapung berarti makanan ini telah masak yang kemudian di lumuri dengan parutan kelapa.

4. Apam,makanan yang mungkin di seluruh pelosok indonesia mengenalnya dengan sebutan serabi, di Gayo serabi dikenal dengan sebuatan apam dan biasanya dimakan dengan menggunakan santan yang telah dimasak dan dicampurka gula biar terasa manis.

5. Masam jeing,masakan yang tidak asing di telinga dan lidah orang Gayo maupun pendatang yang telah merasakan betapa dahsyatnya cita rasa masakan ini. masakan khas Gayo ini adalah masakan yang merupakan gabungan beberapa sayuran seperti kentang, labu siam (buah jepang-Gayo), kacang koro, jamur, dan lain-lain tergantung selera penikmat masakan ini. ada sebagian penikmat masakan ini menjadikan ikan yang dimasam jeing seperti ikan jaher (mujahir/ Nila), ikan bawal, dan bandang. bumbu yang digunakan inilah yang membuat masakan ini semakin terasa selain cabe merah, bawang merah, kunyit, garam dan terasi ada empan (tanaman hutan yang saat ini tengah dibudidayakan yang jika dimakan akan terasa kebas di lidah), gegarang (tanaman yang menjadi tanaman wajib setiap rumah orang Gayo, tumbuhan yang hidup seperti rumput dan jika dicium punya bau tersendiri) dan terong padul (tomat cherry) tanpa lupa diberi percikan air jeruk sayur (bukan jeruk lemon atau nipis karena akan menghilangkan cita rasanya).

6. Pengat,bumbu masakan ini tidak jauh berbeda dengan Masam jeing yang membedakannya adalah pengat dimasak dan disajikan tanpa kuah seperti masam jeing, masakan ini dikeringkan dan lebih enak jika ikan atau sayur yang dimasak pengat dimasak diatas bejana terbuat dari tanah (belanga tanoh-Gayo) dan dimasak diatas kayu api. ikan yang sering dipengat masyarakat gayo adalah ikan-ikan yang berasal dari danau Laut tawar seperti depik, mujahir dan lain-lain.

7. Dedah,masakan yang satu ini mengunakan ikan dan kebiasaan orang Gayo ikan yang didedah itu adalah ikan depik rajikan bumbunya sangat sederhana yang terdiri kunyit, bawang merah yang keduanya dihaluskan, empan, gegarang dan percikan jeruk sayur tanpa lupa membubuhkan belahan cabe hijau.

TEMPAT PENJUALAN SOUVENIR KHAS GAYO

1. TOKO SOUVENIR GAYO LENGKEOTITIK KOORDINAT : 4.626175,96.846106

2. TOKO PENJUALAN KOPI GAYO BARGENDALTITIK KOORDINAT : 4.632377,96.843188

3. TOKO PENJUALAN PERHIASAN KHAS GAYO TITIK KOORDINAT : 4.627501,96.851474. RUMAH MAKAN PENJUALAN MASAKAN KHAS GAYO SINGKITETITIK KOORDINAT : 4.630238,96.857092

5. TEMPAT PENJUALAN KRAWANG KHAS GAYO TITIK KOORDINAT : 4.627458,96.843445