myrtaceae

22
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Morfologi Tumbuhan Suku Myrtaceae ” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Siti Kusmardiyani, M.Sc. serta Bapak Sukrasno,Prof., Dr. selaku dosen mata kuliah botani farmasi ITB yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai sistematika tumbuhan . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Bandung, 18 Oktober 2015 i

Upload: elen-mustika

Post on 10-Feb-2016

209 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

botani

TRANSCRIPT

Page 1: myrtaceae

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Morfologi Tumbuhan Suku Myrtaceae ” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Siti Kusmardiyani, M.Sc. serta Bapak Sukrasno,Prof., Dr. selaku dosen mata kuliah botani farmasi ITB yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai sistematika tumbuhan . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandung, 18 Oktober 2015

Penyusun

i

Page 2: myrtaceae

DAFTAR ISI

ii

Page 3: myrtaceae

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangTumbuhan yang ada di bumi ini sangat banyak dan beraneka ragam.Setiap daerah

memiliki jenis tumbuhan yang khas, yang tidak dapat ditemukan di daerah lainya. Keanekaragaman tumbuhan ini menjadi suatu masalah dalam mengenal dan mempelajarinya.Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem yang mengatur keanekaragaman yang ada. Ilmu taksonomi menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Ilmu taksonomi ini merupakan ilmu tentang klasifikasi, identifikasi, serta tatanama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup.

Dunia tumbuhan menurut taksonomi dapat diklasifikasikan menjadi kelompok-kelompok mulai dari divisio sampai spesies. Myrtaceae merupakan salah satu famili dari ordo Myrtales yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Suku ini memiliki kurang lebih 2.050 spesies yang tergabung dalam 137 genus. Genus utamanaya antara lain Eugenia (600 spesies) , Eucalyptus (500 spesies), Myrcia (300 spesies), Syzygium (300 spesies), Psidium (100 spesies) , Melaleuca (100 spesies), dan Callistemon (25 spesies). (Gurcharan Singh,2010)

1.2. Rumusan Masalaha) Bagaimana ciri morfologi utama dari suku Myrtaceae ?b) Tumbuhan apa saja yang termasuk dalam suku Myrtaceae?c) Bagaimana ciri morfologi utama dari beberapa anggota suku Myrtaceae?

1.3. Tujuan a) Mengetahui ciri morfologi utama dari suku Myrtaceae.b) Mengetahui tumbuhan apa saja yang termasuk dalam suku Myrtaceae.c) Mengetahui ciri morfologi utama dari beberapa anggota suku Myrtaceae.

1

Page 4: myrtaceae

BAB IIPEMBAHASAN

SUKU MYRTACEAE2.1.Ciri Morfologi Utama Suku Myrtaceae

Myrtaceae atau sering disebut suku jambu-jambuan adalah salah satu jenis suku dari ordo Myrtales yang tersebar di daerah tropis dan subtropis, terutama di Australia. Kedudukan suku Myrtaceae dalam sistem klasifikasi Cronquist : Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Myrtales Suku ini memiliki kurang lebih 2.050 spesies yang tergabung dalam 137 genus. Ciri morfologi utama dari suku Myrtaceae adalah :a) Habitus berupa perdu atau pohonb) Akar : tunggang .c) Batang : berkayu, kulit batang mudah terkelupas, bertanin.d) Daun : tunggal, tidak memiliki stipula, letaknya berhadapan, berseling, atau

tersebar, tepi rata, mengandung kelenjar minyak atsiri.e) Bunga : bunga tunggal atau dalam karangan simosa, rasemosa, biseksual,

aktinomorf. Kelopak bunga berjumlah 4-5 bersatu meliputi ovarium membentuk hypanthium. Sepal membentuk kaliptra dan mudah jatuh atau tereduksi. Mahkota berjumlah 4-5, imbrikatus dan cepat luruh. Stamen pada umumnya banyak dalam satu atau beberapa lingkaran, filamen sering berwarna. Ovarium inferus, ruang sebanyak karpel, ovul 2-banyak per ruang.

f) Buah : berbentuk baka, drupa, kapsula. g) Biji : tanpa endosperma

2.2.Contoh Spesies yang Termasuk dalam Suku Myrtaceae Eugenia aromatica, E. caryophyllata (cengkeh) E .polycephala (gowok, kupa) Melaleuca leucadendron (kayu putih) Psidium guajava (jambu biji) Syzigium aqueum (jambu air) S. Jambos (jambu mawar) S. Javanicum (jambu semarang) S. polyanthum (salam) Myrtus cumini (jamblang duwet)

2.3.Psidium guajava (Jambu biji)

2

Page 5: myrtaceae

Jambu biji pertama kali ditemukan di Amerika Tengah oleh Nikolai Ivanovich Vavilov . Psidium berasal dari bahasa Yunani, yang berarti delima. Sementara guajava berasal dari nama yang diberikan oleh orang Spanyol.

Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Psidium Spesies : Psidium guajava

Ciri morfologi utama : Habitus perdu atau pohon

Akar Sistem akar dari tanaman ini adalah akar tunggang (radix primaria), akar

lembaga tumbuh terus-menerus menjadi akar pohon yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil. Jambu air memiliki akar tunggang yang bercabang, berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

Batang Batang jambu biji memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, liat, tidak

mudah patah, kuat, dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas. Pada fase tertentu, tanaman mengalami peremajaan kulit. Batang dan cabang-cabangnya mempunyai kulit berwarna coklat atau coklat keabu-abuan. Percabangannya simpodial.

3

Gambar 1.Pohon jambu biji

Page 6: myrtaceae

Daun Tata letak daun berhadapan dan tumbuh tunggal. Warna daun hijau kusam,

berbulu halus pada permukaan bawah serta memiliki aroma khas saat diremas. Daun tidak memiliki stipula, memiliki urat daun jelas dan lateralis. Pertulangan daun menyirip (penninervis).Ujung lancip (akutus), pangkal daun tumpul (rotundatus),tepi daun rata (integer).

Bunga Tunggal, terletak di ketiak daun, bertangkai. Aktinomorf. Termasuk jenis

hemaprodit atau biseksual. Jumlah benang sari tak hingga, putik satu, mahkota berwarna putih, aktinomorf, ovarium inferus.

4

Gambar 2. Batang jambu biji

Gambar 3. Daun jambu biji

Page 7: myrtaceae

Buah Tipe buah jambu biji adalah buni, berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan

kulit buah berwarna hijau saat masih muda dan hijau kekuningan saat sudah masak. Warna daging buah umumnya berwarna putih biasa, putih susu, merah muda, serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat sudah matang. Lapisan luar kaku, lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair.

Biji

Biji kecil-kecil dan sangat banyak, berwarna kuning, pipih, dan terletak di dalam mesokarp. Tidak memiliki endosperma.

5

Gambar 4. Bunga Jambu biji

Gambar 6. Buah Jambu biji sebelum masak Gambar 5.Buah Jambu biji setelah masak

Page 8: myrtaceae

2.4. Syzygium aqueum (jambu air) Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Syzygium Spesies : Syzygium aqueum

Ciri morfologi utama Habitus pohon atau perdu

Akar Sistem perakaran tunggang, berwarna kecoklatan.

Batang

6

Gambar 7.Daging buah dan biji jambu biji

Gambar 8.Pohon Jambu air

Page 9: myrtaceae

Berkayu, keras, kuat dan kasar, berwarna coklat. Lepasnya kerak tipis berwarna coklat muda. Arah tumbuh batang tegak lurus (erektus). Percabangannya simpodial.

Daun Tunggal, letaknya berhadapan (oposita). Pertulangan daun menyirip

(penninervis). Bentuk pangkal daun rotundatus, ujung daun akuminatus. Termasuk daun tidak lengkap, hanya terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun saja (lamina). Stipula tereduksi. Daging daun seperti perkamen, tipis tetapi cukup kaku. Permukaan daun gundul (glaber). Stipula absen.

Bunga Terletak di ketiak daun, berwarna putih kekuningan. Bunga biseksual.

Aktinomorf. Jumlah benang sari banyak, putik satu.

7

Gambar 9.Batang jambu air

Gambar 10.Daun Jambu air

Page 10: myrtaceae

Buah Tipe buah buni, berbentuk lonceng. Berwarna hijau saat masih muda, dan

berwarna merah muda atau merah saat sudah matang. Daging berwarna putih, setelah dewasa biasanya banyak mengandung air, aromatik, dan bagian dalam seperti spons.

Bji Berbentuk beginjal, berwarna putih kecoklatan, dengan selaput putih sebagai

kulit bijinya, tidak memiliki endosperma. Terletak di dalam mesokarp, berjumlah satu. Teksturnya lembut, tidak keras.

8

Gambar 15. Buah jambu biji

Gambar 14. Mesokarp dan biji jambu air

Gambar 13.Penampang bunga jambu air

Page 11: myrtaceae

2.5.Syzygium Polyanthum (salam) Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Syzygium Spesies : Syzygium polyanthum

Ciri morfologi utama : Habitus perdu atau pohon

Akar Sistem perakaran tumbuhan ini adalah tunggang. Salam memiliki akar yang

kuat dan kokoh menopang tumbuhan hingga disebut sebagai tombak. Pangkal besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan atau biasa disebut sebagai akar tombak. Sifatnya adalah akar tunjang karena menunjang batang dari bagian bawah ke segala arah.

Batang Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), percabangannya monopodial,

batang pokok selalu terlihat jelas. Batang berkayu, keras dan kuat. Bentuk penampang batangnya bulat. Kulit batang sedikit bersisik, mudah mengelupas.

9

Gambar 16. Pohon salam

Page 12: myrtaceae

Daun Daun tunggal, letaknya berhadapan atau oposita. Tidak memiliki stipula.

Memiliki aroma yang khas apabila diremas. Tepi daun rata, permukaan daun halus. Ujung daun akuminatus.

Bunga Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, muncul di

bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum. Kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, benang sari banyak. Biseksual. Aktinomorf.

10

Gambar 18.Bunga salam

Gambar 17. Penampang daun dan batang salam

Page 13: myrtaceae

Buah Tipe bentuk buah adalah drupa, bentuknya sangat kecil. Berwarna putih

kehijauan saat masih muda, berwarna merah saat sudah masak.

Biji Berbentuk bulat coklat dengan penampang sekitar 1 cm terletak di dalam

mesokarp. Tanpa endosperma.

11

Gambar 19. Buah Salam

Gambar 20. Biji salam di dalam mesokarp

Page 14: myrtaceae

BAB IIIPENUTUP

3.1.Kesimpulan Morfologi utama dari suku Myrtaceae adalah habitus berupa perdu atau pohon, berakar

tunggang, batang berkayu, kulit batang mudah terkelupas, daun tunggal, tidak memiliki stipula, letaknya berhadapan, berseling, atau tersebar, tepi rata, mengandung kelenjar minyak, bunga tunggal atau dalam karangan simosa, rasemosa, biseksual, aktinomorf, buah berbentuk baka, drupa, kapsula atau nuks dengan biji tanpa endosperma.

Contoh spesies yang termasuk dalam suku Myrtaceae anatara lain : Eugenia aromatica, E. caryophyllata (cengkeh) E .polycephala (gowok, kupa) Melaleuca leucadendron (kayu putih) Psidium guajava (jambu biji) Syzigium aqueum (jambu air) S. Jambos (jambu mawar) S. Javanicum (jambu semarang) S. polyanthum (salam) Myrtus cumini (jamblang duwet)

Morfologi utama dari jambu air antara lain habitus pohon atau perdu, sistem perakaran tunggang, berwarna kecoklatan, batang berkayu, keras, kuat dan kasar, berwarna coklat. Lepasnya kerak tipis berwarna coklat muda. Arah tumbuh batang tegak lurus, percabangannya simpodial, daun tunggal, letaknya berhadapan, pertulangan daun menyirip. Bentuk pangkal daun rotundatus, ujung daun akuminatus, daging daun seperti perkamen, tipis tetapi cukup kaku. Permukaan daun gundul, stipula absen. Bunga terletak di ketiak daun, berwarna putih, biseksual, aktinomorf, jumlah benang sari banyak, putik satu. Tipe buah buni, berbentuk lonceng, biji berbentuk beginjal, berwarna putih kecoklatan, dengan selaput putih sebagai kulit bijinya, tidak memiliki endosperm, terletak di dalam mesokarp.

Morfologi utama jambu biji antara lain habitus perdu atau pohon, sistem perakaran tunggang, batang berkayu keras, tidak mudah patah, kuat, dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas kulit, percabangannya simpodial. Tata letak daun berhadapan dan tumbuh tunggal. Warna daun hijau kusam, berbulu halus pada permukaan bawah serta memiliki aroma khas saat diremas, tidak memiliki stipula, memiliki urat daun jelas dan lateralis, pertulangan daun menyirip ujung lancip (akutus), pangkal daun tumpul (rotundatus), tepi daun rata (integer). Bunga tunggal, terletak di ketiak daun, bertangkai, aktinomorf, biseksual. Jumlah benang sari tak hingga, putik satu, mahkota berwarna putih, ovarium inferus. Tipe buah adalah buni, berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah . Biji kecil-kecil dan sangat banyak, berwarna kuning, pipih, dan terletak di dalam mesokarp, tidak memiliki endosperma.

Morfologi utama salam antara lain habitus perdu atau pohon, sistem perakaran tunggang, memiliki akar yang kuat dan kokoh menopang tumbuhan hingga disebut

12

Page 15: myrtaceae

sebagai tombak. Sifatnya adalah akar tunjang karena menunjang batang dari bagian bawah ke segala arah. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), percabangannya simpodial. Batang berkayu, keras dan kuat, penampangnya bulat, kulitnya sedikit bersisik, mudah mengelupas. Daun tunggal, letaknya berhadapan, tidak memiliki stipula. Memiliki aroma yang khas apabila diremas. Tepi daun rata, ujung daun akuminatus. Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum. Kelopak seperti mangkuk, benang sari banyak, biseksual, aktinomorf. Tipe buah adalah drupa, bentuknya sangat kecil. Biji berbentuk bulat coklat dengan penampang sekitar 1 cm terletak di dalam mesokarp, tanpa endosperma.

3.2.Saran Penyusun menyarankan untuk menggunakan literatur yang valid dan terbaru. Selain

itu, harus ada kajian lebih lanjut mengenai klasifikasi tumbuhan-tumbuhan lain, sehingga ilmu botani semakin berkembang dan dapat diterapkan pada ilmu lainnya, seperti bidang farmasi (obat dan bahan alam).

13

Page 16: myrtaceae

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://digilib.unila.ac.id/3807/14/BAB%20II.pdf. Dikases pada tanggal 17 Oktober 2015 pukul 22.30 WIB.

 Aryo, Aditya. 2012. http://eprints.uny.ac.id/8240/3/bab%202%20-%2007308141017.pdf . diakases pada tanggal 18 Oktober 12.00 WIB.

Dasuki,Undang Ahmad,dkk. 2002. Morfologi dan Sistematik Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB. Halaman 110.

Dalimartha,Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta : Trubus Agriwidya.

Parimin. 2005. Jambu biji : Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya. Bogor : Penebar Swadaya. Halaman 12.

Singh,Gurcharan. 2009. Plant Systematics : An Integrated Approach Third Edition. Enfield : Science Publishers. Halaman 572.

14