musyawarah pppsrs citypark

63
2012 Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) City Park Cengkareng, Jakarta Barat. [DOKUMENTASI LENGKAP MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN (PPPSRS) CITYPARK]

Upload: hareudang

Post on 24-Nov-2015

330 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Dokumentasi Lengkap Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) CityPark.

TRANSCRIPT

  • 2012

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) City Park Cengkareng, Jakarta Barat.

    [DOKUMENTASI LENGKAP MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN (PPPSRS) CITYPARK]

  • Berita Acara

    MUSYAWARAH ANGGOTA

    PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN

    RUMAH SUSUN (PPPSRS) CityPark

    Jakarta, 8 Desember 2012

    Pada hari ini, tanggal 8 (delapan) bulan Desember tahun 2012 (dua ribu duabelas),

    bertempat di Ruko City Park Blok LL nomor 12-15-16, Jalan Raya Kapuk

    Cengkareng nomor 1, Jakarta Barat, Jakarta 11730, dilaksanakan Musyawarah ke dua,

    sebagai kelanjutan dari Musyawarah pertama yang dilaksanakan sebelumnya pada

    tanggal 10 (sepuluh) bulan November tahun 2012 (dua ribu duabelas). Musyawarah

    dibuka pada pukul 10:00 WIB, dan dihadiri pula oleh peninjau dari Kementerian

    Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah

    Daerah Provinsi DKI Jakarta.

    Acara dibuka dengan pembacaan doa oleh Bp. Agustinus Teladjan, tokoh Katolik dari

    City Park. Sidang kemudian menetapkan agar Panitia Musyawarah yang terpilih

    sebelumnya pada tanggal 11 (sebelas) bulan Agustus tahun 2012 (dua ribu duabelas),

    menjadi pimpinan sidang. Bp. Alexander Raymond, selaku Ketua Panitia Musyawarah

    menyatakan bahwa sidang belum memenuhi quorum, dan sesuai dengan peraturan

    yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Perumahan Rakyat nomor 15/PERMEN/M/2007

    tentang Tata Laksana Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana

    Milik, maka sidang ditunda selama 2 (dua) kali 60 (enam puluh) menit. Selama

    penundaan ini, Ibu Ir. Soraya, Msi. dari Kementerian Perumahan Rakyat Republik

    Indonesia memberikan sosialisasi mengenai Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

    Satuan Rumah Susun, dan juga berdialog dengan peserta Musyawarah yang hadir.

    Pada pukul 13:32 (tiga belas lebih tiga puluh dua menit) WIB, dengan dihadiri oleh

    total 88 (delapan puluh delapan) warga City Park, sidang dibuka. Pimpinan Sidang

    yang juga merupakan Panitia Musyawarah terdiri dari Ketua Pimpinan Sidang: Bp.

    Alexander Raymond, Sekretaris Pimpinan Sidang: Bp. Arief Setiono, SH., dan

    Anggota Pimpinan Sidang: Bp. Sugiyanto. Pengesahan sidang Musyawarah Anggota

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun CityPark ini tertuang dalam

    Keputusan Sidang nomor 001/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012.

    Sidang dimulai dengan pembahasan Susunan Agenda Sidang, yang hasilnya kemudian

    tertuang dalam Keputusan Sidang nomor 002/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012.

    Pembahasan selanjutnya adalah pembahasan Tata Tertib Musyawarah Anggota, yang

  • hasilnya tertuang dalam Keputusan Sidang nomor 003/SK/MUS/PPPSRS-

    CP/XII/2012. Kejadian khusus pada pembahasan Tata Tertib Musyawarah Anggota

    adalah Bp. Sugiyanto, Anggota Pimpinan Sidang, meninggalkan ruang sidang dan

    tidak kembali lagi sampai sidang ditutup secara resmi. Tidak diketahui alasan yang

    bersangkutan meninggalkan ruang sidang. Berdasarkan kesepakatan anggota sidang

    yang hadir, untuk dalam mengesahkan keputusan-keputusan sidang setelah Anggota

    Pimpinan sidang tidak hadir, maka tanda tangan Anggota Pimpinan Sidang tersebut

    digantikan dengan tanda tangan 2 (dua) orang saksi dari peserta Musyawarah.

    Setelah melewati tahapan pembahasan dan pengesahan Tata Tertib Musyawarah

    Anggota, acara dilanjutkan dengan pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan

    Ketua Umum Dewan Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah

    Susun City Park. Dewan Pembina dan Dewan Pengawas PPPSRS City Park dipilih

    dan ditetapkan secara musyawarah mufakat, sementara untuk Ketua Umum Dewan

    Pengurus PPPSRS dilakukan voting (pengambilan suara) yang hasilnya menetapkan

    Bp. Jannes Pakpahan, SH. sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Perhimpunan

    Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park untuk periode 2012/2013

    2015/2016. Keputusan tentang Ketua Dewan Pengurus ini tertuang dalam Keputusan

    Sidang nomor 004/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012; sementara untuk Keputusan

    tentang Dewan Pembina dan Dewan Pengawas tertuang dalam Keputusan Sidang

    nomor 005/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012.

    Pembahasan selanjutnya adalah membahas rancangan Anggaran Dasar yang telah

    dipersiapkan sebelumnya oleh Panitia Musyawarah. Usai pembahasan dan pengesahan

    Anggaran Dasar PPPSRS City Park, team peninjau dari Kementerian Perumahan

    Rakyat Republik Indonesia dan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah

    Provinsi DKI Jakarta meninggalkan sidang, dengan pesan agar seluruh peserta sidang

    dapat menyelesaikan Musyawarah ini dan segera dapat membentuk Perhimpunan

    Pemilik dan Penghuni Rumah Susun, sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan

    diinginkan oleh seluruh warga City Park. Setelah menetapkan Anggaran Dasar, maka

    sidang dilanjutkan dengan pembahasan Anggaran Rumah Tangga. Ada kejadian

    menarik pada saat pembahasan Anggaran Rumah Tangga ini, dimana aliran listrik di

    ruang sidang terputus, dan sidang sempat di skors selama kurang lebih 30 (tiga puluh)

    menit. Sidang dilanjutkan dalam keadaan gelap, dan hanya menggunakan penerangan

    lampu bahaya (emergency lamps). Kondisi ini tidak menyurutkan anggota sidang

    untuk menyelesaikan sidang tersebut. Pembahasan Anggaran Rumah Tangga ini

    akhirnya ditutup dengan ditandatanganinya surat Keputusan Sidang nomor

    006/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012.

    Masih dalam kondisi gelap, dengan diterangi lampu seadanya, sidang dilanjutkan

    dengan pembahasan Program Kerja PPPSRS City Park, yang hasilnya tertuang dalam

  • Keputusan Sidang nomor 007/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012. Pembahasan terakhir

    adalah pembahasan struktur organisasi Dewan Pengurus PPPSRS CityPark, yang

    keputusannya tertuang dalam Keputusan Sidang nomor 008/SK/MUS/PPPSRS-

    CP/XII/2012.

    Sidang Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah

    Susun City Park akhirnya ditutup secara resmi oleh Ketua Pimpinan Sidang, Bp.

    Alexander Raymond pada pukul 22:58 (dua puluh dua lebih lima puluh delapan)

    menit.

    Demikian berita acara ini dibuat sesuai dengan keadaan dan kondisi yang terjadi pada

    Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City

    Park pada tanggal 8 Desember 2012.

    Dibuat di : Jakarta Tanggal : 8 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY

    PARK Tahun 2012

    (__Alexander Raymond__)

    (___Y.B. Agusnugroho__) Ketua Pimpinan Sidang Pembuat Berita Acara

    Saksi-saksi

    (______Khaerudin______)

    (_____Agustinus_______)

    (______Sie Steven_____) Saksi Saksi Saksi

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    Khaerudin Agustinus Saksi

    SURAT KEPUTUSAN Nomor : 001/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG

    PENGESAHAN MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK TAHUN 2012

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun.

    b. Bahwa perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun memiliki kewajiban untuk melakukan pengelolaan terhadap bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    c. Bahwa untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun diperlukan adanya musyawarah warga pemilik dan penghuni satuan rumah susun.

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Keputusan Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park Tahun 2012 tentang Pengesahan Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park tahun 2012.

    Kedua : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    ( Alexander Raymond ) Ketua

    ( Arief Setiono ) Sekretaris

    ( Sugi ) Anggota

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    Khaerudin Agustinus Saksi

    SURAT KEPUTUSAN Nomor : 002/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG

    AGENDA MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK TAHUN 2012

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun, oleh karenanya diperlukan musyawarah guna membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan bersama di rumah susun.

    b. Bahwa guna kelancaran dan tertibnya jalannya musyawarah warga, diperlukan adanya agenda musyawarah.

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Susunan Agenda Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park Tahun 2012 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.

    Kedua : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    ( Alexander Raymond ) Ketua

    ( Arief Setiono ) Sekretaris

    ( Sugi ) Anggota

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    Khaerudin Agustinus Saksi

    Agenda

    MUSYAWARAH ANGGOTA

    PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN

    RUMAH SUSUN (PPPSRS) CityPark

    Jakarta, 8 Desember 2012

    1. PEMBUKAAN

    2. Doa Pembukaan

    3. Kata Sambutan

    4. Pembukaan Sidang Secara Resmi

    5. Pembahasan dan Pengesahan Agenda Musyawarah

    6. Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Musyawarah

    7. Pemilihan dan Pengesahan Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Ketua Umum

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park

    8. Pembahasan dan Pengesahan Anggaran Dasar PPPSRS City Park

    9. Pembahasan dan Pengesahan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS City Park

    10. Pembahasan dan Pengesahan Program Kerja PPPSRS City Park

    11. Pembahasan dan Pengesahan Struktur Organisasi PPPSRS City Park

    12. PENUTUPAN

    Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 8 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY

    PARK Tahun 2012

    Pimpinan Sidang Musyawarah Anggota

    ( Alexander Raymond )

    ( Arief Setiono )

    ( Sugi ) Ketua Sidang Sekretaris Sidang Anggota Sidang

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    Khaerudin Agustinus Saksi

    SURAT KEPUTUSAN Nomor : 003/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG

    TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK TAHUN 2012

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun, oleh karenanya diperlukan musyawarah guna membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan bersama di rumah susun.

    b. Bahwa guna kelancaran dan tertibnya jalannya musyawarah warga, diperlukan adanya tata tertib musyawarah.

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Tata Tertib Musyawarah Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park Tahun 2012 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.

    Kedua : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    (Alexander Raymond) Ketua

    (Arief Setiono) Sekretaris

    ( ) Anggota

  • TATA TERTIB PEMBENTUKAN PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN (PPPSRS)

    CITYPARK JAKARTA,

    TAHUN 2012

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Bagian Kesatu Pengertian

    Pasal 1

    Dalam Tata Tertib Pembentukan PPPSRS ini yang dimaksud dengan : Musyawarah adalah kegiatan pertemuan seluruh anggota/warga City Park yang mempunyai hak suara untuk mengambil/keputusan secara mufakat.

    Bagian Kedua Kedudukan Musyawarah

    Pasal 2

    Musyawarah yang pertama kali dan musyawarah berikutnya diselenggarakan oleh Panitia Musyawarah dan selanjutnya musyawarah PPPSRS diselenggarakan Pengurus PPPSRS CITYPARK.

    Bagian Ketiga Waktu dan Tempat

    Pasal 3

    Musyawarah pertama kali diselenggarakan tanggal 10 Nopember 2012 di Rusunami CITYPARK, Cengkareng, Jakarta Barat dan dilanjutkan pada musyawarah berikutnya sesuai hasil musyawarah sebelumnya, yaitu tanggal 8 Desember 2012.

    Bagian Keempat Panitia Penyelenggara Musyawarah

    Pasal 4

    Musyawarah diselenggarakan oleh Panitia Musyawarah yang dipilih oleh warga.

    BAB II DASAR, TUJUAN, AGENDA DAN WEWENANG

    Bagian Kesatu Dasar Hukum

    Pasal 5

    Musyawarah diselenggarakan berdasarkan : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun 2. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2007 tentang

    Tata Laksana Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik

  • Bagian Kedua Tujuan

    Pasal 6

    Musyawarah bertujuan untuk melaksanakan acara sebagai berikut : a. Membahas dan mengesahkan Tata Tertib Sidang Musyawarah; b. Melaksanakan pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua pengurus

    PPPSRS City Park Cengkareng c. Membahas dan mengesahkan AD / ART atas usulan Panitia Musyawarah

    Bagian Ketiga Agenda Musyawarah

    Pasal 7

    (1) Agenda musyawarah untuk membahas dan memutuskan : a. pemilihan pimpinan sidang pertama yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan

    anggota; b. penetapan kuorum musyawarah; c. pengesahan tata tertib dan Jadual acara musyawarah; d. pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Pengurus; e. penetapan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Pengurus; f. membahas dan meengesahkan AD/ART; g. membahas dan mengesahkan program kerja; h. membahas dan mengesahkan struktur organisasi; i. penyerahan hasil Musyawarah kepada Ketua Pengurus CITYPARK Terpilih; j. sambutan ketua Pengurus CITYPARK Terpilih;.

    (2) Agenda musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai Jadual acara yang ditetapkan.

    Bagian Keempat Tugas dan Wewenang Musyawarah

    Pasal 8

    (1) Musyawarah anggota mempunyai Tugas : a. menyelenggarakan pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua

    Pengurus PPPSRS CITYPARK. b. menyusun naskah anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

    P3SRS CITYPARK atas usulan panitia musyawarah. (2) Musyawarah anggota mempunyai Wewenang :

    a. menetapkan hasil pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Pengurus PPPSRS CITY PARK.

    b. menetapkan Draft AD/ART PPPSRS CITY PARK menjadi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PPPSRS CITYPARK;

    c. memberikan mandat kepada Ketua Pengurus terpilih untuk menyempurnakan dan menyelesaikan AD/ART PPPSRS CITYPARK, sepanjang tidak mengubah kesepakatan Musyawarah Warga, setelah berkonsultasi dengan instansi terkait;

    d. memberikan mandat kepada Ketua Dewan Pengurus terpilih untuk menjalankan program kerja PPPSRS.

    BAB III

  • PESERTA MUSYAWARAH, KEABSAHAN PESERTA, PENINJAU, DAN KUORUM

    Bagian Kesatu Peserta Musyawarah

    Pasal 9

    (1) Peserta Musyawarah adalah setiap warga yang memiliki satuan unit dan/atau penghuni yang diberi kuasa dengan surat kuasa dan disertakan fotocopy KTP dari pemilik unit City Park. Satu orang hanya dapat menerima satu surat kuasa.

    (2) Apabila sarusun belum dihuni, setiap nama pemilik hanya mempunyai satu suara walaupun pemilik yang bersangkutan memiliki lebih dari satu sarusun.

    (3) Terhadap penyewa unit yang tidak mendapatkan Surat Kuasa dari pemilik, maka dapat digantikan dengan Surat Kontrak.

    (4) Pelaku pembangunan mempunyai satu suara walaupun memiliki lebih dari satu sarusun yang belum terjual

    (5) wakil dari instansi pemerintah serta organisasi/lembaga yang bergerak dalam bidang rusunami dapat menjadi peninjau pada musyawarah sesuai undangan panitia.

    (6) Peninjau sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak memiliki hak suara tetapi hanya memiliki hak bicara.

    Bagian Kedua

    Keabsahan Peserta

    Pasal 10 (1) Peserta sebagaimana dimaksud dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dinyatakan sah

    berdasarkan bukti kepemilikan dan membawa tanda pengenal (KTP). Dan/atau membawa surat Surat Kuasa dan/atau Surat Kontrak dari Pemilik beserta fotocopy KTP dari Pemilik dan membawa bukti copy kepemilikan.

    (2) Jika terdapat keragu-raguan atas keabsahan surat kuasa, maka Panitia Musyawarah berwewenang untuk menetapkan sah atau tidaknya Peserta.

    Bagian Ketiga

    Peninjau

    Pasal 11

    (1) Wakil dari instansi Pemerintah serta organisasi/lembaga yang bergerak dalam bidang sarusun dapat menjadi peninjau pada musyawarah sesuai dengan undangan panitia

    (2) Peninjau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memiliki hak suara tetapi hanya memiliki hak bicara.

    Bagian Keempat

    Kourum

    Pasal 12 (1) Musyawarah dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50% + 1 jumlah

    Pemilik atau penghuni pemegang surat kuasa dari pemilik untuk menghadiri musyawarah kedua

  • (2) Jika batas waktu yang di tentukan peserta Musyawarah yang hadir belum memenuhi kuorum maka ketua panitia musyawarah menunda pembukaan musyawarah maksimal 2 X 60 menit.

    (3) Jika waktu penundaan pembukaan Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum memenuhi Kuorum, maka ketua Panitia musyawarah membuka musyawarah dan dinyatakan sah.

    BAB IV

    HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

    Bagian Kesatu Hak Peserta

    Pasal 13

    (1) Peserta Musyawarah mempunyai hak yang sama yaitu : a. Hak Suara atau hak pilih yakni hak memberikan suara dalam pengambilan suara

    dan dalam pangambilan keputusan pada sidang-sidang Musyawarah; b. Hak bicara, yakni hak mengajukan usul, saran dan pendapat serta mengajukan

    pertanyaan dalam sidang Musyawarah; c. Hak mengikuti seluruh rangkaian acara Musyawarah.

    (2) Hak Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hak yang diberikan peserta yang hadir dalam Musyawarah hanya mempunyai 1 Hak Suara berdasarkan unitnya dan atau yang dikuasakan kepada penghuni atau keluarga yang tertera dalam kartu keluarga pemilik.

    Bagian Kedua

    Kewajiban Peserta

    Pasal 14 Kewajiban peserta Musyawarah : a. mentaati dan melaksanakan semua peraturan tata tertib dan ketentuan-ketentuan

    lainnya mengenai penyelenggaraan MUSYAWARAH sepanjang tidak bertentangan dengan tata tertib;

    b. menunjukan Surat keabsahan kepemilikan atau Surat Kuasa dari pemilik Satuan Unit yang di verifikasi oleh Panitia Musyawarah;

    c. menanda tangani daftar hadir sebagai Peserta yang disediakan oleh Panitia Musyawarah;

    d. mengikuti seluruh rangkaian acara Musyawarah yang telah ditetapkan dan disetujui dengan Tata tertib dan bertanggung jawab.

    e. Bersama-sama menjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan serta menciptakan suasana kondusif selama belangsungnya Musyawarah dengan didasari semangat musyawarah untuk kepentingan PPPSRS warga CITYPARK.

    BAB V PERSIDANGAN

    Bagian Kesatu Sidang Pleno

    Pasal 15

    (1) Persidangan Musyawarah terdiri atas Sidang Pleno

  • (2) Sidang Pleno Musyawarah dihadiri oleh Peserta untuk : a. penetapan Kuorum dan Penetapan Jadual acara musyawarah; b. pemilihan pimpinan sidang musyawarah; c. penetapan tata tertib musyawarah; d. Melaksanakan pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Dewan

    Pengurus PPPSRS CITYPARK; e. Penetapan hasil pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua

    Dewan Pengurus PPPSRS CITYPARK; f. Menetapkan AD dan ART, yang selanjutnya dapat diselesaikan oleh ketua

    pengurus setelah berkonsultasi dengan instansi terkait, tanpa mengubah hasil keputusan.

    Bagian kedua

    Sifat Sidang Pleno

    Pasal 16 Sidang Pleno bersifat terbuka.

    Bagian Ketiga Pimpinan Sidang

    Pasal 17

    SIDANG PLENO : a. Sidang Pleno Musyawarah dipimpin oleh Ketua Panitia Musyawarah atau dipilih

    berdasarkan kesepakatan peserta Musyawarah b. Susunan pimpinan Sidang Pleno Musyawarah terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan

    Anggota yang ditentukan sendiri oleh pimpinan sidang terpilih. c. Pimpinan Sidang tetap memimpin sidang sampai selesainya musyawarah. d. Apabila salah satu unsur pimpinan sidang tidak

    hadir/berhalangan/mengundurkan diri, maka terhadap hasil-hasil Musyawarah dapat ditetapkan dengan ditandatangani oleh unsur pimpinan yang ada, ditambah dengan dua orang saksi dari Anggota Musyawarah.

    Bagian Keempat Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang

    Pasal 18

    (1) Tugas Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah : a. memimpin jalannya persidangan agar terlaksana dengan tertib, lancar dan

    sesuai dengan Jadual acara dan tata tertib Musyawarah. b. memfasilitasi pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan

    dan mendudukan persoalan yang sebenarnya sesuai dengan pokok pembahasan.

    c. menanda tangani hasil Sidang Pleno musyawarah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pimpinan sidang Pleno menandatangani hasil sidang;

  • 2. Pimpinan sidang Pleno menanda tangani hasil sidang Pleno berupa keputusan-keputusan Musyawarah yang selanjutnya menyerahkan kepada Notaris.

    (2) Wewenang Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah : a. meneliti keabsahan setiap peserta dalam persidangan yang dipimpinnya serta

    menetapkan keputusan jika terdapat keraguan atasnya; b. mengatur, membatasi dan jika perlu menghentikan pelaksanaan hak peserta c. menandatangani Berita acara hasil sidang

    BAB VI TATA CARA PENGESAHAN KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PEMBINA DAN

    PENGAWAS PPPSRS CITYPARK

    Bagian Kesatu

    Pemilihan Dewan Pembina dan Dewan Pengawas

    Pasal 19 (1) Peserta Musyawarah memilih Anggota Dewan Pembina dan Anggota Dewan

    Pengawas

    (2) Anggota Dewan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan peserta Musyawarah paling sedikit 3 (tiga) orang termasuk Ketua, dan berasal dari unsur pemilik/penghuni, dari wakil instansi pemerintah dan dari pelaku pembangunan

    (3) Anggota Dewan Pengawas Sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan peserta Musyawarah paling sedikit 3 (tiga) orang termasuk Ketua dan berasal dari unsur pemilik atau penghuni dengan persyaratan surat pernyataan menghuni/menyewa minimal selama menjadi Dewan Pengawas.

    (4) Anggota Dewan Pembina terdiri dari : a. Pemilik atau penghuni Rusunami City Park yang sah dan dilengkapi dengan

    surat kuasa dari pemilik, serta surat pernyataan menghuni/menyewa minimal selama menjadi Dewan Pembina; Suami/istri yang dibuktikan dengan kartu keluarga;

    b. Unsur Wakil instansi Pemerintah Daerah terkait dan pelaku pembangunan. c. Minimal telah menetap di Rusunami selama CITYPARK 3 (tiga) bulan.

    (5) Anggota Dewan Pengawas harus memenuhi persyaratan

    a. Pemilik atau penghuni Rusunami City Park yang sah; b. Penghuni yang memiliki surat kuasa dilengkapi dengan fotocopy pemilik; c. Penghuni dengan surat suara harus menunjukkan Surat Kontrak yang masa

    kontraknya lebih panjang daripada masa kepengurusan Dewan Pengawas d. Minimal telah menetap di Rusunami selama CITYPARK 3 (tiga) bulan.

    (6) Sebelum disahkan Pimpinan Sidang meminta kesediaan calon-calon Dewan

    Pembina dan Dewan Pengawas. .

    Bagian Kedua

    Pengesahan Dewan Pembina dan Dewan Pengawas Pasal 20

    (1) Anggota Dewan pembina dan Dewan Pengawas disahkan saat musyawarah.

  • (2) Ketua dan anggota Dewan Pembina dan Dewan Pengawas akan diumumkan oleh Ketua Pengurus PPPSRS CityPark bersama dengan pengurusan lengkap PPPSRS City Park Periode 2012/2013 2015/2016

    BAB VII PERSYARATAN PENGURUS DAN TATA CARA PEMILIHAN SERTA

    PENGESAHAN KETUA PENGURUS PPPSRS CITY PARK

    Bagian Kesatu Persyaratan Dewan Pengurus

    Pasal 21

    (1) Anggota PPPRS CITYPARK dapat dipilih menjadi pengurus dengan persyaratan : a. Warga Negara Indonesia yang setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

    1945; b. sehat jasmani dan rohani; c. berstatus sebagai pemilik yang sah atau penghuni Rusunami CITY PARK

    dengan bukti dokumen yang dimilikinya; d. menghuni di sarusun CITYPARK e. mempunyai pengetahuan atau berpengalaman berorganisasi dan mempunyai

    kemampunan manajerial serta mempunyai ketrampilan kerja; f. mampu bekerjasama dengan sesama pengurus; g. mampu berinisiatif dan mencari sumber dana, baik dari dalam maupun di luar,

    untuk kebutuhan dan kepentingan PPPSRS CITYPARK; h. berkepribadian jujur, bertanggung jawab, kreatif dan tanggap terhadap setiap

    permasalahan. (2) Bagi anggota PPPSRS CITYPARK yang terpilih sebagai Ketua, Sekretaris dan

    Bendahara selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berstatus pemilik dan berkedudukan/berdomisili di Rusunami CITY PARK;

    (3) Ketua Pengurus wajib hadir dan dipilih dari dan oleh anggota dalam musyawarah.

    Bagian Kedua Penetapan Ketua Pengurus

    Pasal 22

    (1) Pimpinan sidang pleno membaca persyaratan calon ketua Dewan Pengurus PPPSRS CITYPARK sesuai dengan AD/ART

    (2) Calon ketua harus mengisi formulir pencalonan (3) Pimpinan sidang pleno membaca calon yang sudah memenuhi syarat dan

    membuat surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi ketua Pengurus; (4) Para calon Ketua Pengurus memperkenalkan diri (5) Para calon Ketua Pengurus memaparkan visi dan misi (6) Pimpinan sidang pleno menetapkan nama-nama calon Ketua Pengurus

    Bagian Ketiga

    Tatalaksana Pemilihan Ketua Pengurus

    Pasal 24

    (1) Pemilihan Ketua Pengurus dilakukan secara musyawarah mufakat atau Pemungutan suara dengan dilakukan secara tertutup atau terbuka sesuai dengan kesepakatan peserta musyawarah,

  • (2) Pemungutan suara dengan dilakukan secara tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1), para peserta musyawarah akan memilih calon dengan memasukkan kartu pemilihan yang perlengkapannya sudah disediakan panitia.

    (3) Pimpinan sidang pleno beserta saksi akan menghitung suara peserta musyawarah sesuai dengan calon dan di catat.

    Bagian keempat Penetapan suara Terbanyak

    Pasal 25

    (1) Ketua sidang pleno membaca hasil perhitungan pemilihan suara dari masing-

    masing calon ketua Dewan Pengurus (2) Ketua sidang pleno menetapkan suara terbanyak hasil pemilihan Ketua Pengurus

    Bagian kelima Pengesahan Ketua Dewan Pengurus

    Pasal 26

    (1) Pimpinan sidang pleno membuat berita acara hasil pemilihan (2) Berita Acara ini ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris, dan Anggota sidang pleno

    musyawarah serta saksi-saksi (3) Pimpinan sidang pleno musyawarah mensahkan dengan membacakan hasil

    pemilihan Ketua Pengurus sesuai dengan berita acara yang sudah di tandatangani.

    BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 21

    Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur oleh Pimpinan Sidang Musyawarah dan disetujui oleh seluruh peserta Musyawarah.

    Pasal 22

    Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta. pada tanggal 8 Desember 2012

    PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH

    KETUA SEKRETARIS ANGGOTA

    Alexander Raymond Arief Setiono ...........................

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    SURAT KEPUTUSAN Nomor : 004/SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG

    KETUA DEWAN PENGURUS PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki

    kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun.

    b. Bahwa diperlukan adanya ketua yang memimpin dewan pengurus sebagai pelaksana organisasi dan sebagai penanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan organisasi.

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Mengangkat Sdr. Jannes Pakpahan sebagai Ketua Dewan Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park Periode 2012 - 2015.

    Kedua : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    ( Alexander Raymond ) Ketua

    ( Arief Setiono ) Sekretaris

    ( ) Anggota

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    SURAT KEPUTUSAN Nomor : 005 /SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG

    DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki

    kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun.

    b. Bahwa diperlukan adanya dewan Pembina dan dewan pengawas yang akan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada dewan pengurus perhimpunan agar dalam menjalankan roda perhimpunan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku .

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Mengangkat nama-nama yang terlampir dalam surat keputusan ini sebagai Dewan Pembina dan Dewan Penasehat Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park Periode 2012 - 2015.

    Kedua : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    ( Alexander Raymond ) Ketua

    ( Arief Setiono ) Sekretaris

    ( ) Anggota

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • Struktur Organisasi

    DEWAN PEMBINA

    PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN

    RUMAH SUSUN (PPPSRS) CityPark

    Ketua : Khaerudin

    Sekretaris : Agustinus Teladjan

    Anggota : Jemy

    Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi

    DKI Jakarta

    Kelurahan Cengkareng Timur

    Kepolisian Republik Indonesia Resort Cengkareng

    PT. Rekarumanda Agung Abadi

    Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 8 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY

    PARK Tahun 2012

    Pimpinan Sidang Musyawarah Anggota

    ( Alexander Raymond )

    ( Arief Setiono )

    (____________________)

    Ketua Sekretaris Anggota

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • Struktur Organisasi

    DEWAN PENGAWAS

    PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN

    RUMAH SUSUN (PPPSRS) CityPark

    Ketua merangkap Anggota : Erwin Prabowo

    Sekretaris merangkap Anggota : Arief Setiono, SH.

    Anggota : Selamat Parman

    Ng. Susiaty

    Yernie

    Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 8 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY

    PARK Tahun 2012

    Pimpinan Sidang Musyawarah Anggota

    ( Alexander Raymond )

    ( Arief Setiono )

    (____________________)

    Ketua Sekretaris Anggota

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK - TAHUN 2012

    SURAT KEPUTUSAN

    Nomor : 006 /SK/MUS/PPPSRS-CP/XII/2012

    TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

    PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY PARK

    Menimbang : a. Bahwa seluruh pemilik dan penghuni yang tinggal di rumah susun memiliki kewajiban untuk membentuk perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun, oleh karenanya diperlukan musyawarah guna membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan bersama di rumah susun.

    b. Bahwa dalam menjalankan roda organisasi, diperlukan adanya aturan hukum yang berlaku bagi seluruh anggota perhimpunan.

    Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun. c. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Laksana

    Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    Memperhatikan : Usul dan saran yang disampaikan dalam Musyawarah Anggota.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan Pertama

    :

    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park sebagaimana terlampir salam surat keputusan ini.

    Kedua : Memberikan kuasa kepada Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Perhimpunan dengan hak untuk memindahkan hak kekuasaan ini kepada pihak lain dikuasakan untuk memohon pengesahan dan/atau pendaftaran atas Anggaran dan Anggaran Rumah Tangga tersebut kepada pejabat/instansi yang berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan yang diperlukan untuk maksud tersebut dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya serta melakukan tindakan lain yang diperlukan.

    Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku semenjak diputuskannya. Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dan atau kesalahan, maka surat keputusan ini dapat

    ditinjau kembali guna perbaikan seperlunya.

    Diputuskan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

    CITY PARK TAHUN 2012

    Pimpinan Sidang

    ( Alexander Raymond ) Ketua

    ( Arief Setiono ) Sekretaris

    ( ) Anggota

    Khaerudin Agustinus Saksi

  • ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI RUMAH SUSUN

    CITY PARK

    MUKADIMAH Bahwa atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 maka warga Negara Indonesia memiliki kebebasan dan hak untuk berserikat dan berkumpul, demikian halnya kebebasan untuk membentuk organisasi dalam satu lingkungan yang sama yaitu rumah susun. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun mewajibkan kepada seluruh pemilik satuan rumah susun untuk membentuk Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun sebagai suatu perhimpunan yang berkewajiban untuk mengurus kepentingan pemilik dan penghuni yang berkaitan dengan kepentingan pengelolaan benda bersama, bagian bersama, tanah bersama serta kepenghunian. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal dan arah vertikal yang terbagi dalam satuan-satuan yang masing-masing jelas batas-batasnya, ukuran dan luasnya, dan dapat dimiliki dan dihuni, secara terpisah. Selain satuan-satuan yang penggunaannya terpisah, ada bagian bersama dari bangunan tersebut serta benda bersama dan tanah bersama yang diatasnya didirikan rumah susun yang sifat dan fungsinya harus digunakan dan dinikmati bersama dan tidak dapat dimiliki secara perseorangan. Satuan Rumah Susun yang merupakan milik perseorangan dikelola sendiri oleh pemiliknya, sedangkan yang merupakan hak bersama harus digunakan dan dikelola secara bersama menyangkut kepentingan dan kehidupan bersama. Penggunaan dan pengelolaan hak bersama harus diatur dan dilakukan oleh suatu perhimpunan yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk itu. Oleh karena itu penghuni rumah susun wajib membentuk Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun yang mempunyai tugas dan wewenang untuk mengelola dan memelihara rumah susun beserta lingkungannya dan menetapkan peraturan-peraturan mengenai tata tertib penghunian. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun oleh perundang-undangan diberikan kedudukan sebagai badan hukum, sehingga dapat bertindak ke luar dan ke dalam atas nama perhimpunan dan dengan wewenang yang dimiliknya dapat mewujudkan ketertiban dan ketenteraman dalam lingkungan rumah susun. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun dapat membentuk atau menunjuk badan pengelola yang betugas untuk menyelenggarakan pengelolaan yang meliputi pengawasan terhadap penggunaan bagian bersama, benda bersama, tanah bersama, dan pemeliharaan serta perbaikannya. Dana yang dipergunakan untuk membiayai pengelolaan dan pemeliharaan rumah susun diperoleh dari pemungutan iuran pengelolaan dari anggota perhimpunan. Mengingat pentingnya kedudukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun yang diberikan status sebagai Badan Hukum oleh Undang-Undang No. 20 tahun 2011, maka untuk pelaksanaanya diperlukan pengaturan yang baik

  • dengan pelaksanaan yang efektif dan konsekuen atas sistem penghunian rumah susun, dengan suatu aturan dasar yang menjadi panutan dan mengikat bagi seluruh pemilik dan atau penghuni rumah susun. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas dan dengan mengharapkan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, maka diatur dan disusunlah Anggaran Dasar Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park sebagai berikut:

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1 DEFINISI

    Dalam Anggaran Dasar Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park ini yang dimaksud dengan :

    a. Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

    b. Satuan Rumah Susun yang selanjutnya disebut sarusun adalah unit rumah susun yang tujuan utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.

    c. Nilai Perbandingan Proporsional yang selanjutnya disebut NPP adalah

    angka yang menunjukkan perbandingan antara sarusun terhadap hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang dihitung berdasarkan nilai sarusun yang bersangkutan terhadap jumlah nilai rumah susun secara keseluruhan pada waktu pelaku pembangunan pertama kali memperhitungkan biaya pembangunannya secara keseluruhan untuk menentukan harga jualnya.

    d. Sertifikat Hak Milik Sarusun yang selanjutnya disebut SHM sarusun adalah tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah negara, serta hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan.

    e. Pelaku Pembangunan Rumah Susun yang selanjutnya disebut pelaku pembangunan adalah setiap orang dan/atau pemerintah yang melakukan pembangunan perumahan dan permukiman.

    f. Pemilik adalah setiap orang yang memiliki satuan rumah susun. g. Penghuni adalah orang yang menempati satuan rumah susun, baik sebagai

    pemilik maupun bukan pemilik. h. Pengelola adalah suatu badan hukum yang bertugas untuk mengelola rumah

    susun. i. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang selanjutnya disebut

    PPPSRS adalah badan hukum yang beranggotakan para pemilik atau penghuni sarusun.

    j. Musyawarah adalah kegiatan pertemuan seluruh anggota untuk mengambil

    keputusan secara mufakat.

  • k. Anggota PPPSRS adalah pemilik dan/atau penghuni yang memiliki surat kuasa untuk mewakili pemilik sesuai ketentuan yang berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PPPSRS yang bersangkutan.

    l. Pengurus adalah kumpulan orang yang ditunjuk dan diberi amanat oleh

    anggota PPPSRS untuk menyelenggarakan dan mengelola PPPSRS m. Kuorum adalah batas minimal kehadiran anggota dalam Musyawarah atau

    batas minimal persetujuan anggota atas suatu keputusan dalam Musyawarah sesuai ketentuan yang berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PPPSRS yang bersangkutan sebagai syarat sahnya musyawarah.

    n. Anggaran Dasar adalah aturan-aturan dasar tentang penyelenggaraan organisasi PPPSRS.

    o. Anggaran Rumah Tangga adalah aturan-aturan dasar tentang operasionalisasi penyelenggaraan organisasi PPPSRS sebagai pelengkap anggaran dasar.

    p. Tata Laksana Pembentukan adalah kegiatan penatalaksanaan

    pembentukan suatu unit lembaga atau organ tertentu ke dalam suatu sistem yang disediakan atau dikembangkan.

    q. Badan Pengelola adalah satuan tugas yang dibentuk atau ditunjuk oleh PPPSRS untuk melakukan kegiatan pengelolaan rusunami.

    r. Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan.

    s. Bagian Bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun.

    t. Benda Bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun

    melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.

    u. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    v. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

    BAB II

    NAMA, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

    Pasal 2

    1. Perhimpunan ini bernama Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park, selanjutnya disebut PPPSRS-CP.

    2. PPPSRS-CP didirikan pada tanggal 8 Desember 2012 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

    3. PPPSRS-CP berkedudukan dan berkantor di lingkungan Rumah Susun City Park, Jl. Raya Kapuk No. 01, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

  • BAB III

    AZAS, LANDASAN, SIFAT, SERTA STATUS

    Pasal 3

    1. PPPSRS-CP berazaskan Pancasila. 2. PPPSRS-CP berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. 3. PPPSRS-CP bersifat sebagai satu-satunya wadah bagi Pemilik/Penghuni

    untuk urusan Benda Bersama, Bagian Bersama dan Tanah Bersama di Rumah Susun. 4. PPPSRS-CP berstatus sebagai Badan Hukum sebagaimana dimaksud Pasal

    74 ayat 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun.

    BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 4 Maksud

    PPPRSRS-CP didirikan dengan maksud :

    a. Memenuhi ketentuan dari Undang-undang sebagaimana diatur dalam pasal 74 ayat (1) Undang-undang no. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun jo. Pasal 54 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1988 tentang Rumah Susun jo. Peraturan Menteri Perumahan rakyat no. 15 tahun 2007 tentang Tata Laksana Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik.

    b. Mengurus kepentingan para pemilik dan penghuni yang berkaitan dengan pengelolaan kepemilikan benda bersama, bagian bersama, tanah bersama dan penghunian sesuai diatur dalam Undang-undang no. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun.

    Pasal 5 Tujuan

    PPPSRS-CP bertujuan untuk : a. Mengatur dan mengurus kepentingan bersama diantara pemilik dan penghuni

    rumah susun City Park dengan menerapkan keseimbangan antara kepentingan para penghuni dan pemilik agar dapat dicapai ketertiban dan keselarasan hidup bertetangga dalam menggunakan dan mengelola Bagian Bersama, Benda Bersama dan Tanah Bersama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Menciptakan kehidupan anggota yang serasi, selaras dan seimbang dalam lingkungan rumah susun.

    c. Membina terciptanya kehidupan bergotong royong dalam lingkungan yang sehat, tertib dan aman di lingkungan rumah susun.

    d. Mengatur dan membina kepentingan pemilik dan penghuni rumah susun.

    BAB V TUGAS POKOK DAN FUNGSI

  • Pasal 6 Tugas Pokok

    Tugas Pokok PPPSRS-CP adalah sebagai berikut :

    1. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Musyawarah Anggota kepada instansi terkait.

    2. Membina para anggota kearah kesadaran hidup yang serasi, selaras dan seimbang dalam dan lingkungannya.

    3. Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi kepenghunian. 4. Memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam

    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP. 5. Menunjuk dan/atau membentuk serta mengawasi badan pengelola dalam

    pelaksanaan pengelolaan rumah susun dan lingkungannya. 6. Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi keuangan PPPSRS-CP. 7. Menetapkan dan menerapkan sanksi terhadap pelanggaran yang telah

    ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh PPPSRS-CP.

    8. Melakukan usaha yang menjamin dan meningkatkan kesejahteraan anggota, khususnya yang berhubungan dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    9. Mengawasi dan mengarahkan seluruh dan setiap kegiatan anggota sehubungan dengan kepemilikan dan/atau kepenghunian atas suatu satuan rumah susun yang dimiliki dan/atau dihuni agar sesuai dan memenuhi ketentuan peraturan hukum yang berlaku, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lainnya yang berlaku dan diberlakukan oleh PPPSRS-CP dan Badan Pengelola.

    Pasal 7 Fungsi

    Fungsi PPPSRS-CP adalah: 1. Membina terciptanya kehidupan yang sehat, tertib, aman dan serasi dalam

    lingkungan rumah susun. 2. Membina dan mengatur kepentingan anggota dengan menerapkan

    keseimbangan kepentingan pribadi yang selaras dengan kepentingan bersama sesama anggota.

    3. Mengelola rumah susun dan lingkungannya yang menyangkut penghunian dan kepemilikan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    BAB VI

    KEANGGOTAAN DAN DAFTAR ANGGOTA

    Pasal 8 Keanggotaan

    1. Setiap pemilik dan/atau penghuni wajib menjadi anggota. 2. Yang dapat menjadi anggota adalah subjek hukum baik perorangan maupun

    Badan Hukum yang sah, yang memiliki, menghuni, menyewa atau yang memanfaatkan satuan rumah susun.

  • 3. Keanggotaan PPPSRS-CP diwakili oleh penanggung jawab sarusun dan mulai berlaku sejak terdaftar dalam daftar anggota.

    4. Dalam hal penanggung jawab sarusun yang bersangkutan berhalangan, maka dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa yang sah menurut ketentuan hukum yang berlaku.

    5. Dalam hal sarusun dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, maka para pemilik harus menentukan satu orang wakil mereka dan menyampaikan secara tertulis kepada Pengurus untuk didaftarkan dalan Daftar Anggota.

    6. Dalam hal sarusun dimiliki oleh badan hukum, maka diwakili oleh Direksi atau kuasanya.

    Pasal 9

    Daftar Anggota

    1. Pengurus akan menyusun daftar anggota dari waktu ke waktu sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

    2. Daftar Anggota adalah daftar yang memuat nama para pemilik dan/atau penghuni sarusun City Park beserta keterangan-keterangan tambahan yang diperlukan.

    BAB VII

    HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

    Pasal 10 Hak Anggota

    1. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus PPPSRS-CP sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP.

    2. Mengajukan usul dan pendapat dalam Musyawarah Anggota sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP.

    3. Memanfaatkan atau memakai sesuai dengan keperluannya atas kepemilikan dan/atau penggunaan satuan rumah susun City Park secara tertib dan aman termasuk bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    4. Mendapat perlindungan sesuai dengan ketentuan Anggaran Daras dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP.

    Pasal 11

    Kewajiban Anggota

    1. Memenuhi dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP serta tata tertib baik yang diputuskan dalam Musyawarah Anggota dan Musyawarah anggota Luar Biasa atau oleh Pengurus PPPSRS-CP dan Badan Pengelola yang disetujui oleh Pengurus PPPSRS-CP.

    2. Mematuhi segala ketentuan dan peraturan hukum yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta khususnya yang mengatur tentang Rumah Susun.

  • 3. Membayar kewajiban keuangan yang dipungut oleh PPPSRS-CP dan/atau Badan Pengelola, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam musyawarah anggota ataupun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP.

    4. Memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan keserasian dalam lingkungan rumah susun City Park.

    5. Memelihara, menjaga, mengatur, memperbaiki rumah susun yang dimiliki dan/atau dihuninya.

    6. Menunjang terselenggaranya tugas-tugas pokok pengurus PPPSRS-CP. 7. Membina hubungan antara sesama penghuni berdasarkan azas

    kekeluargaan dan norma-norma kehidupan bermasyarakat. 8. Melaporkan kepada pengurus PPPSRS-CP apabila terjadi peralihan hak atas

    sarusun. 9. Kewajiban sebagai pemilik tetap melekat walaupun sarusun miliknya telah

    disewakan dan/atau dimanfaatkan oleh pihak lain bedasarkan hubungan hukum tertentu.

    10. Melunasi segala tunggakan pembayaran serta menerima denda dan/atau sanksi kepada PPPSRS-CP atau Badan pengelola sebelum melakukan pemindahan hak kepemilikan kepada pihak lain, dan apabila hal tersebut tidak dilaksanakan maka pemilik selanjutnya berkewajiban untuk menyelesaikan kewajiban keuangan, tunggakan-tunggakan serta denda dan/atau sanksi yang wajib dibayarkan oleh pemilik sebelumnya.

    BAB VIII

    KEDAULATAN, HAK SUARA DAN HAK BICARA

    Pasal 12 Kedaulatan

    Kedaulatan PPPSRS-CP berada di tangan anggota berdasarkan proporsional hak suara yang dimilikinya.

    Pasal 13 Hak Suara

    Hak suara anggota mencakup :

    a. Hak suara penghunian, yaitu hak suara anggota untuk menentukan hal-hal yang menyangkut tata tertib, pemakaian fasilitas dan kewajiban pembayaran iuran pengelolaan dan asuransi yang merupakan hak bersama seperti bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    b. Hak suara pengelolaan, yaitu hak suara para anggota untuk menentukan hal-hal yang menyangkut pemeliharaan, perbaikan dan pembangunan, prasarana lingkungan serta fasilitas sosial, Bagian Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersama. Hak Suara Pengelolaan dihitung berdasarkan NPP yang dimiki anggota.

    c. Hak suara pemilikan, yaitu hak suara yang dihitung berdasarkan NPP dari setiap satuan rumah susun yang dimiliki anggota.

    d. Hak untuk menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS-CP beserta perubahannya.

    e. Hak untuk memilih Pengurus PPPSRS-CP.

  • Pasal 14

    Hak Bicara

    Hak bicara adalah hak untuk mengemukakan pendapat, mengajukan usul dan saran dalam rangka perbaikan pengelolaan rumah susun, baik dari segi teknis maupun hubungan kemasyarakatan antara sesama penghuni rumah susun.

    BAB IX SUSUNAN ORGANISASI, PERSYARATAN, KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN

    PENGURUS

    Pasal 15 Susunan Organisasi

    Susunan organisasi PPPSRS-CP meliputi :

    1. Dewan Pembina, yang terdiri dari : a. Seorang Ketua; b. Seorang Sekretaris; c. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari unsur

    pemilik dan/atau penghuni, wakil dari instansi pemerintah dan wakil dari pelaku pembangunan.

    2. Dewan Pengawas, terdiri dari seorang Ketua dan Sekretaris merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota dari pemilik dan/atau penghuni.

    3. Dewan Pengurus, yang terdiri dari : a. Ketua Umum yang dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah Anggota; b. Wakil Ketua I Bidang Hunian dan Wakil Ketua II Bidang Bisnis; c. Bendahara I Bidang Hunian dan Bendahara II Bidang Bisnis; d. Sekretaris dan Wakil Sekretaris; e. Seksi-seksi yang terdiri dari :

    - Seksi pemeliharaan - Seksi kependudukan - Seksi keamanan - Seksi hubungan kelembagaan dan masyarakat

    f. Penambahan jumlah jabatan dalam kepengurusan PPPSRS-CP dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

    Pasal 16

    Pemilihan Pengurus PPPSRS

    1. Pengurus PPPSRS terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Ketua Umum Dewan Pengurus ditetapkan dalam musyawarah.

    2. Dewan Pembina PPPSRS berasal dari Perwakilan Pemilik, Wakil Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dan Pelaku Pembangunan.

    3. Dewan Pengawas dipilih dari peserta musyawarah. 4. Ketua Umum Dewan Pengurus dipilih dari dan oleh peserta musyawarah. 5. Kelengkapan susunan dan struktur organisasi Dewan Pembina, Dewan

    Pengawas dan Dewan Pengurus disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah.

    Pasal 17

  • Tugas dan Fungsi Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus melakukan tugas sebagaimana berikut:

    a. Dewan Pembina melaksanakan pembinaan baik terhadap Dewan Pengurus dan/atau Badan Pengelola maupun terhadap penghuni.

    b. Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengurusan dan/atau pengelolaan yang dilakukan Dewan Pengurus.

    c. Dewan pengurus melaksanakan kepengurusan dan/atau pengelolaan; d. Fungsi Dewan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Dewan Pembina

    dirumuskan secara tegas dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga.

    Pasal 18 Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Terpilih

    1. Ketua Umum Dewan Pengurus terpilih mempunyai tugas dan tanggung

    jawab: a. Melengkapi personil kepengurusan PPPSRS. b. Menyelenggarakan pelantikan pengurus. c. Melaksanakan program sesuai keputusan musyawarah PPPSRS. d. Membentuk panitia musyawarah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

    sebelum masa baktinya berakhir. e. Membuat Tata Tertib Penghunian :

    (1) Dewan pengurus PPPSRS menyusun tata tertib dan aturan-aturan lain yang berkaitan dengan kepemilikan dan penghunian.

    (2) Tata Tertib meliputi hak dan kewajiban serta larangan-larangan kepenghunian.

    (3) Tata Tertib harus dimintakan persetujuan kepada anggota PPPSRS melalui perwakilan Tower.

    f. Penambahan, Pengurangan Dan Penghapusan : (1) Dewan pengurus PPPSRS dapat melakukan penambahan,

    pengurangan dan penghapusan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama Rumah Susun sesuai keputusan Musyawarah.

    (2) Penambahan, pengurangan dan penghapusan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama harus dimintakan persetujuan anggota dalam musyawarah.

    (3) Penambahan, pengurangan dan penghapusan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama dilakukan secara cermat, efektif dan efisien, dengan mengunakan prinsip-prinsip pencatatan yang benar dan tertib.

    g. Pemanfaatan dan Pemilikan : (1) Dewan pengurus PPPRS melakukan pendataan dan penetapan

    bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama Rumah Susun yang diterima dari pelaku pembangunan.

    (2) Untuk keperluan pengurusan dan kepentingan bersama penghuni, dewan pengurus PPPRS menetapkan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama.

    (3) Dewan pengurus mengupayakan penggunaan dan pemanfaatan bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah rusun untuk kepentingan pemilik dan/atau penghuni.

  • 2. Kelengkapan personil yang menjabat dalam kepengurusan PPPSRS didasarkan atas prinsip kelayakan dan kepatutan, serta dilaksanakan selama-lamanya 2 (dua) bulan sejak terpilihnya ketua dewan pengurus.

    Pasal 19

    Tugas dan Fungsi Seksi PPPSRS

    1. Seksi pemeliharaan : masalah pemeliharaan gedung dan fasilitasnya, sistem utilitas, sistem elektrikal, sistem transportasi gedung, dan kebersihan.

    2. Seksi kependudukan : masalah kependudukan dalam hal pembentukan RT/RW, hubungan dengan pihak kelurahan/kecamatan, dan lain-lain.

    3. Seksi keamanan : masalah keamanan dengan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan internal dan/atau kepolisian sektor setempat dalam rangka keamanan lingkungan.

    4. Seksi hubungan kelembagaan dan masyarakat : masalah hubungan antar lembaga dan masyarakat, kepemudaan dan olah raga, serta melayani informasi dari dan ke warga.

    5. Fungsi seksi-seksi dalam PPPSRS dirumuskan secara tegas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

    Pasal 20

    Persyaratan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus

    1. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang sah menurut hukum dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Warga Negara Indonesia yang setia pada Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945. b. Berstatus sebagai pemilik yang sah Satuan Rumah Susun City Park

    dengan bukti dokumen yang dimilikinya. c. Ketua Dewan Pengawas PPPSRS-CP harus berkedudukan dan/atau

    berdomisili di Satuan Rumah Susun City Park. d. Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pengurus

    PPPSRS-CP harus berkedudukan/berdomisili di Satuan Rumah Susun City Park.

    e. Anggota Pengurus lainnya diutamakan yang berkedudukan/berdomisili di Satuan Rumah Susun City Park.

    f. Pengurus PPPSRS-CP harus menetap di Satuan Rumah Susun City Park selama masa jabatannya.

    g. Pengurus PPPSRS-CP harus mempunyai pengetahuan berorganisasi dan kemampuan manajerial serta mempunyai keterampilan kerja.

    h. Pengurus PPPSRS-CP harus mampu bekerjasama dengan sesama Pengurus.

    i. Pengurus PPPSRS-CP harus mampu berinisiatif dan mencari sumber dana, baik dari dalam maupun di luar, guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan PPPSRS-CP.

    j. Pengurus PPPSRS-CP harus berkepribadian jujur, bertanggung jawab, kreatif dan tanggap terhadap setiap permasalahan.

    2. Ketua Umum dipilih dari dan oleh Anggota dalam Musyawarah yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut.

  • Pasal 21 Kewenangan Pengurus

    1. Pengurus berwenang untuk membuat dan mengubah aturan Tata Tertib

    Pengelolaan Penghunian serta menentukan kebijakan PPPSRS-CP. 2. Pengurus PPPSRS-CP berwenang untuk melakukan teguran, peringatan, dan

    tindakan lain terhadap Anggota yang melanggar atau tidak mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, aturan Tata Tertib, Keputusan Musyawarah Anggota, Keputusan Rapat Pengurus dan Perjanjian dengan Badan Pengelola.

    3. Ketua Umum, Wakil Ketua dan Sekretaris mewakili Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal, dan dalam segala kejadian, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta menjalankan segala tindakan-tindakan, baik mengenai pengurusan maupun yang mengenai pemilikan dalam ruang lingkup pengelolaan Rumah Susun City Park.

    4. Dalam hal Ketua Umum, Wakil Ketua dan/atau Sekretaris berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka yang berhalangan tersebut dapat diwakili oleh Pengurus lainnya.

    Pasal 22

    Hak dan Kewajiban Pengurus Hak dan Kewajiban Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Satuan Rumah Susun City Park adalah:

    1. Menerima fasilitas yang ditetapkan dalam Musyawarah. 2. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Anggota. 4. Menetapkan Tata Tertib Penghunian dan melakukan sosialisasi atas Tata

    Tertib Penghunian berikut setiap perubahannya kepada Anggota, baik dengan melakukan distribusi atas Tata Tertib Penghunian kepada Anggota maupun menempatkan Tata Tertib Penghunian berikut setiap perubahannya dari waktu ke waktu pada suatu tempat umum yang mudah dilihat oleh Anggota.

    5. Menyampaikan laporan tertulis kepada Anggota secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atas pekerjaan Badan Pengelola.

    6. Menyelenggarakan tugas-tugas administrasi penghunian Satuan Rumah Susun City Park.

    7. Melaksanakan keputusan-keputusan Musyawarah Anggota PPPSRS-CP dan Rapat Pengurus.

    8. Membina Anggota kearah kesadaran hidup bersama yang selaras, serasi dan seimbang dalam kehidupan di Satuan Rumah Susun City Park.

    9. Mengawasi pelaksanaan penghunian dan/atau penggunaan satuan rumah susun agar Penghuni dan/atau Pengguna satuan rumah susun mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta perikatan atau perjanjian dengan Badan Pengelola.

    10. Menetapkan dan menerapkan sanksi terhadap pelanggaran yang telah dilakukan Anggota atas ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

  • Tangga, Keputusan Musyawarah, Keputusan Rapat Pengurus, Tata Tertib serta Perjanjian dengan Badan Pengelola.

    11. Menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak-pihak terkait, dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan PPPSRS-CP.

    12. Menyelenggarakan Rapat Pengurus secara berkala. 13. Menyiapkan Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Pengurus.

    BAB X

    MASA BAKTI PENGURUS

    Pasal 23 Masa Bakti Pengurus

    Masa bakti kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun Satuan Rumah Susun City Park adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengesahan Pengurus oleh musyawarah anggota.

    BAB XI PENUNJUKKAN, TUGAS, HAK DAN KEWENANGAN BADAN PENGELOLA

    Pasal 24

    Penunjukkan Badan Pengelola

    1. Badan Pengelola ditunjuk dan diberi tugas oleh Dewan Pengurus PPPSRS-CP melalui proses pelelangan.

    2. Badan Pengelola yang ditunjuk bertanggung jawab kepada dewan pengurus PPPSRS-CP dalam pelaksanaan pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan tanah-bersama.

    3. Badan Pengelola yang ditunjuk harus berbadan hukum dan profesional dalam bidang pengelolaan.

    4. Badan Pengelola melaksanakan tugas berdasarkan perjanjian kerjasama pengelolaan Rumah Susun dengan Dewan Pengurus PPPSRS-CP.

    5. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Rusun tidak boleh merugikan kepentingan bersama pemilik dan/atau penghuni.

    Pasal 25

    Kriteria badan pengelola Rusun yang ditunjuk

    1. Mempunyai tenaga ahli dan sumber daya manusia yang cukup dan bersertifikasi;

    2. Mempunyai pengalaman di bidang pengelolaan gedung bertingkat; 3. Mempunyai kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik yang baik.

    Pasal 26

    Pembentukan Badan Pengelola

    1. Badan pengelola dibentuk dan diberi tugas oleh dewan pengurus PPPSRS-CP.

  • 2. Badan pengelola bertanggung jawab kepada dewan pengurus PPPSRS-CP dalam pelaksanaan pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan tanah-bersama.

    3. Badan pengelola harus dilengkapi dengan unit organisasi/seksi-seksi, personil dan peralatan yang mampu untuk mengelola rusunami.

    4. Organisasi Badan Pengelola : a. Manager. b. Sekretaris / administrasi. c. Bendahara / pembukuan. d. Bagian-bagian pelaksana teknis.

    Pasal 27

    Tugas Badan Pengelola

    1. Melaksanakan penyelenggaraan pemanfaatan dan pengelolaan Rusun yang baik guna menciptakan kenyamanan dan kelayakan unit hunian dan unit non hunian, serta menjamin kelangsungan umur bangunan Rusun, antara lain : a. Membuat perjanjian pengelolaan dan tata tertib penghunian. b. Menyiapkan dan menjelaskan tata tertib dan aturan penghunian, serta

    melaksanakan tata tertib hunian di rusun. 2. Melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan Rumah Susun. 3. Menghitung biaya pengelolaan untuk diajukan dan disetujui oleh PPPSRS-

    CP. 4. Mengawasi ketertiban dan keamanan penghuni serta penggunaan bagian-

    bersama, benda-bersama dan tanah bersama sesuai dengan peruntukannya; 5. Secara rutin maksimal 6 (enam) bulan sekali memonitor fungsi jaringan

    seluruh instalasi dan peralatannya serta kelengkapannya. 6. Melakukan inspeksi kondisi fisik secara berkala untuk memastikan kondisi

    fisik terpelihara dan masih berfungsi. 7. Melaksanakan pengaturan dan penertiban administrasi dan keuangan. 8. Secara berkala memberikan laporan kepada dewan pengurus PPPSRS-CP

    sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan disertai permasalahan dan usulan penyelesaiannya

    Pasal 28

    Hak Pengelola

    1. Menarik uang pengelolaan (Service Charge dan Sinking Fund) yang telah ditetapkan oleh PPPSRS-CP dan sesuai kesepakatan dengan penghuni;

    2. Mengupayakan sumber dana lainnya dan melaporkan kepada PPPSRS-CP; 3. Melakukan ikatan kerjasama dengan pihak lain terkait dengan pengelolaan

    dan penerimaan pendapatan lainnya, dengan seijin PPPSRS-CP; 4. Menerima pendapatan lain-lain dari pemanfaatan bangunan rusun sewa dan

    lingkungannya atau pemanfaatan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama, sesuai dengan kontrak kerja Badan Pengelola dan melaporkan kepada PPPSRS-CP;

    5. Mengajukan usulan dana tambahan apabila dana yang disepakati dan diterima tidak cukup;

    6. Menghitung kembali dan mengajukan perubahan biaya pengelolaan kepada PPPSRS-CP;

  • 7. Memberi sanksi denda atas keterlambatan pembayaran yang menjadi kewajiban penghuni serta pelanggaran terhadap tata tertib penghunian, sesuai dengan Tata Tertib Penghunian yang ditetapkan oleh PPPSRS-CP;

    8. Mengatur pemanfaatan sarana, prasarana dan fasilitas umum yang tersedia, sesuai dengan petunjuk dan arahan PPPSRS-CP;

    9. Menyampaikan usulan-usulan kepada pemilik yang berkaitan dengan upaya perbaikan pelaksanaan pengelolaan, melalui PPPSRS;

    10. Menerima balas karya;

    Pasal 29 Kewajiban Pengelola

    1. Melaksanakan seluruh kewajiban dalam pemenuhan hak penghuni sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pengelolaan.

    2. Melaksanakan perawatan, pemeliharan, perbaikan secara teratur terhadap seluruh elemen dan komponen rusun;

    3. Mewujudkan lingkungan yang bersih, rapih dan teratur; 4. Menjaga situasi dan kondisi keamanan lingkungan dan menjalin kerjasama

    dengan aparat keamanan; 5. Menanggapi permintaan/keluhan atas laporan yang disampaikan oleh

    penghuni, kemudian mencarikan solusi yang terbaik; 6. Membuat dan menyerahkan laporan kegiatan dan keuangan pengelolaan

    sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik.

    Pasal 30 Larangan Bagi Pengelola

    1. Memutuskan secara sepihak pemanfaatan layanan listrik, air tanpa

    pemberitahuan atau teguran terlebih dahulu; 2. Tidak menyampaikan informasi atau pendampingan akan hak penghuni; 3. Memungut biaya lain secara sepihak selain yang tercantum dalam perjanjian

    atau sudah disepakati dua pihak; 4. Membangun atau menambah atau mengurangi struktur dan fungsi rumah

    susun termasuk bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama tanpa persetujuan PPPSRS-CP.

    5. Mengganggu kenyamanan penghuni;

    Pasal 31 Kriteria Personil Badan Pengelola

    1. Mempunyai kemampuan menejerial dasar (perencanaan dan penganggaran, organisasi, melaksanakan rencana dan mengendalikan pelaksanaan, mengevaluasi hasil);

    2. Memiliki kemampuan mengelola konflik, berkoordinasi dengan Pelaku Pembangunan Rusun yang dikelola sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh Pengurus PPPSRS-CP;

    3. Profesional, tegas, meyakinkan dan energik; 4. Memiliki keahlian dalam bidang wirausaha, kreatif dan kemampuan bekerja

    secara konsisten dalam struktur yang ada;

  • 5. Memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai peraturan dan ketentuan tentang pengelolaan rusunami;

    6. Mempunyai pengetahuan tentang jenis pengeluaran seperti untuk asuransi, pajak, security, overhead dan jenis pengeluaran lainnya;

    Pasal 32

    Monitoring dan Evaluasi

    1. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh dewan pengurus PPPSRS secara berkala atas laporan yang disusun oleh badan pengelola.

    2. Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar bagi dewan pengurus untuk melakukan pengembangan program pengelolaan Rumah Susun.

    Pasal 33

    Pelaporan

    1. Pelaporan yang dilakukan oleh badan pengelola meliputi hasil kerja, keuangan serta kondisi bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama.

    2. Pelaporan dilakukan secara berkala sesuai dengan yang ditetapkan oleh dewan pengurus PPPSRS-CP.

    BAB XII

    RAPAT-RAPAT

    Pasal 34

    1. Semua keputusan dalam Musyawarah dan Rapat Pengurus didasarkan pada azas musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan, apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak atau voting.

    2. Rapat-rapat PPPSRS-CP terdiri dari : a. Musyawarah :

    a.1. Musyawarah Anggota. a.2. Musyawarah Anggota Luar Biasa.

    b. Rapat Pengurus. 3. Istilah Musyawarah dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

    berarti Musyawarah Anggota dan Musyawarah Anggota Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

    Pasal 35

    Musyawarah PPPSRS-CP merupakan forum kewenangan yang tertinggi untuk :

    1. Memilih dan mengesahkan Ketua Dewan Pengurus. 2. Mengubah dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

    Tangga. 3. Memberhentikan Ketua Dewan Pengurus. 4. Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan yang dianggap perlu sesuai

    dengan kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

  • 5. Menilai, menerima atau menolak pertanggung-jawaban Ketua Dewan Pengurus.

    Pasal 36

    Peserta Musyawarah terdiri dari seluruh Anggota dan Pengurus PPPSRS-CP.

    BAB XIII KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Pasal 37

    1. Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) Anggaran Dasar

    ini adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota.

    2. Apabila telah 2 (dua) kali diundang secara sah dan patut, namun yang hadir tidak memenuhi 50% + 1 (lima puluh satu persen tambah satu) dari jumlah Anggota, maka Anggota yang hadir dapat melangsungkan rapat dan mengambil keputusan yang sah.

    3. Pengambilan keputusan dianggap sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jumlah suara yang ditetapkan.

    Pasal 38

    Pengambilan keputusan pada azasnya dilakukan berdasarkan pada musyawarah dan mufakat, apabila hal tersebut tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak/voting.

    BAB XIV KEUANGAN

    Pasal 39

    Keuangan PPPSRS-CP diperoleh dari :

    1. Maitenance Fund (Iuran Pengelolaan) yang didalamnya mengandung unsur Sinking Fund (Iuran Cadangan Renovasi).

    2. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

    3. Iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau dalam Peraturan khusus dengan memperhatikan hal-hal yang mencerminkan keadilan.

    BAB XV

    HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT

    Pasal 40

    1. PPPSRS-CP menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak-pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam

  • peraturan perundang-undangan dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan tujuan PPPSRS-CP.

    2. Hubungan kerja sama sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini dapat meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Memohon bantuan Kementrian Perumahan Rakyat dan/atau Dinas

    Perumahan Propinsi DKI Jakarta dan pihak-pihak terkait lainnya, dalam menerapkan sanksi bagi Anggota yang tidak mematuhi Tata Tertib Penghunian dan ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan Rumah Susun.

    b. Bekerja sama dengan instansi yang berwenang dalam hal sertifikat. c. Berkerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Kelurahan

    Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kotamadya Jakarta Barat, dalam hal kepentingan dan keterkaitan penghunian dan kependudukan di Rumah Susun.

    d. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal tagihan rekening, utilitas, pembayaran Pajak Bumi Bangunan dan asuransi.

    BAB XVI

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

    Pasal 42

    1. Perubahan atas ketentuan dalam Anggaran Dasar ini termasuk juga merubah nama Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dan nama gedung , hanya dapat terjadi dengan keputusan dari Musyawarah yang sengaja diundang dan diselenggarakan untuk maksud itu oleh Pengurus. Rapat Umum tersebut harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota yang memiliki Hak Suara Pemilikan dan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 (lima puluh persen tambah satu) dari jumlah Anggota yang hadir.

    2. Jika Rapat yang dimakud dalam ayat 1 pasal ini tidak mencapai kuorum yang ditentukan maka usulan tersebut ditolak.

    BAB XVII

    PEMBUBARAN PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SARUSUN

    Pasal 43

    1. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park bubar karena hal-hal antara lain : a. Melaksanakan putusan pengadilan yang menetapkan bubarnya

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park ini. b. Hasil keputusan musyawarah yang khusus diadakan untuk keperluan itu.

    2. Dalam hal terjadi pembubaran Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park, maka harta kekayaan/asset Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dibagikan kepada Pemilik sesuai dengan NPP yang dimilikinya.

    BAB XVIII

    PERATURAN PERALIHAN

  • Pasal 44

    1. Selama Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga belum mendapatkan

    pengesahan dari Musyawarah, maka yang berlaku adalah Tata Tertib Penghunian yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dari Pelaku Pembangunan.

    2. Selama Sertipikat Hak Milik Atas Sarusun belum dapat diterbitkan, maka untuk kepentingan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No. 20 tahun 2011 juncto Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1988, Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dapat menerima akta notarial dengan title Pengikatan Jual Beli dan pemindahan hak atau akta yang memuat alih debitur atau sejenisnya.

    BAB XIX

    PENUTUP

    Pasal 45 Peraturan Penutup

    1. Segala hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini

    akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan akan diputuskan oleh Rapat Pengurus.

    2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan.

    Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 8 Desember 2012

    MUSYAWARAH ANGGOTA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN CITY

    PARK Tahun 2012

    Pimpinan Sidang Musyawarah Anggota

    ( Alexander Raymond )

    ( Arief Setiono )

    (____________________)

    Ketua Sekretaris Anggota

    Khaerudin Agustinus

    Saksi

  • ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI RUMAH SUSUN

    CITY PARK

    BAB I KEANGGOTAAN

    Pasal 1

    1. Yang dapat menjadi anggota adalah subyek hukum (perorangan/badan hukum)

    yang memiliki, menghuni, menyewa atau yang memanfaatkan Satuan Rumah Susun.

    2. Keanggotaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park diwakili oleh penanggung jawab Satuan Rumah Susun dan mulai berlaku sejak anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini telah tercatat dalam Daftar Anggota.

    3. Dalam hal Penanggung Jawab Satuan Rumah Susun yang bersangkutan berhalangan, maka dapat diwakili orang lain berdasarkan surat kuasa dan/atau surat perjanjian kontrak yang sah menurut hukum.

    Pasal 2

    Keanggotaan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park berakhir bilamana Pemilik atau Penghuni mengalihkan hak kepemilikan atas Satuan Rumah Susun City Park kepada pihak lain atas dasar hubungan hukum tertentu.

    BAB II PENGURUS PERHIMPUNAN PENGHUNI

    Pasal 3

    1. Ketua Umum Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City

    Park dipilih dari dan oleh Anggota Perhimpunan dalam Musyawarah untuk masa bakti 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengesahan oleh Musyawarah.

    2. Ketua Umum hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) periode secara berturut-turut. 3. Ketua Umum yang telah 2 (dua) kali berturut-turut memangku jabatan yang

    sama, dapat dipilih kembali untuk jabatan yang berbeda. 4. Anggota yang terpilih menjadi Pengurus, berhak atas fasilitas yang disetujui oleh

    Musyawarah.

    Pasal 4

    Pembagian tugas tiap-tiap Pengurus ditetapkan dalam Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Pengurus yang disahkan oleh Rapat Pengurus.

    Pasal 5

    Sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum akhir masa bakti kepengurusan, Pengurus berkewajiban untuk:

  • a. Memberitahukan secara tertulis kepada Anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park mengenai berakhirnya masa bakti tersebut, serta mempersiapkan laporan pertanggung-jawaban yang akan disampaikan kepada Musyawarah Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park; dan

    b. Mempersiapkan kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park yang baru, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar.

    Pasal 6

    1. Pengurus berhenti karena :

    a. Atas permintaan sendiri. b. Meninggal dunia c. Tidak lagi memiliki hak dalam Satuan Rumah Susun. d. Diberhentikan oleh Musyawarah Luar Biasa karena tindakan indisipliner. e. Menjalani hukuman pidana berdasarkan putusan hakim yang telah

    mempunyai kekuatan hukum yang pasti. f. Menjadi tidak cakap menurut hukum dan/atau ditempatkan di bawah

    pengampuhan, g. Secara fisik tidak mampu

    2. Tindakan indisipliner sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf d pasal ini, antara lain adalah: a. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun

    Peraturan Tata Tertib yang berlaku. b. Tidak hadir dalam Rapat Pengurus tanpa pemberitahuan dan alasan yang

    sah sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut atau 4 (empat) kali dalam 6 (enam) kali Rapat Pengurus secara tidak berturut-turut.

    3. Pengisian lowongan antar waktu Pengurus yang disebabkan karena hal-hal sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, maka: a. Untuk Ketua Umum Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah

    Susun City Park dilakukan dengan mengadakan Musyawarah Anggota Luar Biasa.

    b. Untuk pengurus lainnya dapat dilakukan oleh Rapat Pengurus. 4. Untuk mengisi kekosongan antar waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1

    pasal ini, Rapat Pengurus dapat mengajukan, memilih dan mengangkat seorang pengganti pengurus yang berhenti, dengan mengajukan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang calon.

    5. Masa jabatan pengurus antar waktu dimulai sejak tanggal pengangkatan sampai dengan berakhirnya masa jabatan pengurus yang digantikannya.

    BAB III

    BADAN PENGELOLA

    Pasal 7

    1. Badan Pengelola dapat dibentuk atau ditunjuk, dan diberi tugas oleh Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park.

  • 2. Badan Pengelola bertanggung jawab kepada Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dalam pelaksanaan pengelolaan atas bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

    3. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dapat memutuskan hubungan kerja sepihak apabila Badan Pengelola ternyata tidak mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park.

    4. Badan Pengelola yang ditunjuk oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park harus berbadan hukum serta mampu secara professional menangani pengelolaan Satuan Rumah Susun.

    5. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Badan Pengelola, akan diatur dalam ketentuan dan/atau perjanjian-perjanjian yang dibuat kemudian.

    Pasal 8

    Badan Pengelola mempunyai tugas sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar.

    BAB IV MUSYAWARAH DAN RAPATRAPAT

    Pasal 9

    Rapat Pengurus

    1. Rapat Pengurus dapat diadakan secara teratur sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau dapat diundang sewaktu-waktu oleh Pengurus apabila dipandang perlu. Undangan sebagaimana dimaksud di atas harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada seluruh Pengurus dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum rapat diadakan. Undangan itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat.

    2. Apabila seluruh Pengurus hadir, undangan tertulis terlebih dahulu tidak disyaratkan, dan Rapat dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

    3. Rapat pengurus diadakan di tempat kedudukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park atau tempat lain dalam wilayah hukum Rumah Susun yang ditentukan oleh Pengurus.

    4. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua dan dalam hal ini ia tidak hadir atau berhalangan, salah seorang Pengurus yang ditunjuk oleh Rapat Pengurus dapat memimpin rapat tersebut.

    5. Rapat Pengurus berwenang mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program kerja Badan Pengelola serta merencanakan program kerja berikutnya.

    6. Rapat Pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat hanya jika sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pengurus.

    7. Keputusan-keputusan dalam Rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat, dan apabila hal tersebut tidak tercapai, maka keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak, dan setiap Anggota Pengurus berhak mengeluarkan 1 (satu) suara.

    8. Berita Acara Rapat Pengurus dibuat oleh salah seorang yang hadir dalam rapat dan ditunjuk oleh Ketua Rapat untuk tujuan tersebut dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan yang membuat Berita Acara dimaksud

  • untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara tersebut. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, maka tanda tangan Ketua Rapat tidak disyaratkan.

    9. Berita Acara yang dibuat sesuai ketentuan di atas, merupakan bukti sah bagi semua Pengurus dan pihak ketiga mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat tersebut.

    10. Salinan atau kutipan Berita Acara Rapat Pengurus harus dianggap sebagai salinan atau kutipan yang benar dan harus ditandatangani oleh semua Anggota Pengurus yang hadir, atau dikeluarkan oleh Notaris yang membuat Berita Acara tersebut.

    11. Pengurus dapat mengambil keputusan-keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Pengurus, asalkan setiap Pengurus telah diberitahu dengan semestinya mengenai keputusan-keputusan yang akan diambil oleh Pengurus dan telah memberikan persetujuannya dengan menandatangani surat keputusan tersebut,.Keputusan-keputusan yang diambil dengan cara demikian dianggap sama dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park.

    Pasal 10

    Musyawarah Tahunan

    1. Musyawarah Tahunan harus diadakan 1 (satu) tahun sekali selambat-lambatnya

    pada akhir bulan setelah berakhirnya tahun buku Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park atau 1 (satu) bulan setelah berakhirnya kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park.

    2. Dalam Musyawarah Tahunan tersebut berisi hal-hal sebagai berikut: a. Laporan pertanggung-jawaban Pengurus mengenai kepengurusan

    Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun City Park dan administrasi keuangan selama tahun buku yang lalu, dan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Tahunan tahun yang lalu.

    b. Persetujuan dan pengesahan Neraca tahun buku yang lalu yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.

    c. Pembahasan hal-hal lain yang sebenarnya diajukan dan diputuskan dalam Musyawarah Tahunan.

    3. Dengan lewatnya waktu sebagaimana ketentuan ayat 1 pasal ini, maka tanpa diperlukan adanya pembuktian tentang hal atau alasan apapun, Anggota atas usul sekurang-kurangnya 50%+1 (lima puluh persen tambah satu) dari jumlah Anggota dapat bertindak untuk melakukan atau menyelenggarakan Musyawarah Tahunan.

    4. Dalam hal suatu kepengurusan telah selesai dan dengan mengingat ketentuan ayat 3 pasal ini, maka penyelenggara musyawarah wajib mengundang pengurus lama untuk menyampaikan laporan pertanggung-jawabannya, dan untuk undangan dimaksud harus disampaikan secara tertulis dengan tanda terima surat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum musyawarah tersebut diadakan.

    5. Musyawarah Tahunan dapat mengambil keputusan yang sah untuk menerima atau menolak pertanggung jawaban Pengurus.

    Pasal 11

  • Musyawarah Luar Biasa

    1. Musyawarah Luar Biasa diadakan bilamana dipandang perlu oleh Pengurus berdasarkan keputusan Rapat Pengurus atau atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya 50%+1 (lima puluh persen tambah satu) dari jumlah Anggota, dengan menyebutkan tanggal dan tempat Musyawarah Luar Biasa tersebut akan diadakan serta pokok pembahasan (materi yang dibahas). Musyawarah Luar biasa tersebut harus diadakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal permintaan dari para Anggota tersebut kepada Pengurus.

    2. Pengurus harus menentukan waktu untuk penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa tersebut, dan memberitahukan kepada seluruh Anggota mengenai akan diadakannya Musyawarah Luar Biasa dalam waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal permintaan dari Anggota yang meminta diadakannya Musyawarah Luar Biasa tersebut.

    3. Apabila Pengurus tidak mengundang Musyawarah Luar Biasa dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah