musrenbang kab aceh tenggara
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Ir. Hermani Wahab, MScDirektorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal
KEBIJAKAN NASIONALSEBAGAI MASUKAN
MUSRENBANG KABUPATENACEH TENGGARA
REVITALISASI MUSRENBANG:Proses/Rangkaian Pelaksanaan
PRA-RAKOR
BANGPUS
Menetapkan masukan Isu
Strategis sebagai basis
pembahasan sinkronisasi
pusat daerah
TRIWULANAN I PUSAT
DAERAH
Menghasilkan masukan Isu Strategis sebagai
basis pembahasan sinkronisasi pusat-daerah
RAKOR BANGPUS
SEB Pagu Indikatif 2012 dan perkiraan
alokasi dana dekon/TP
Kementerian/Lembaga Per Provinsi
RATEK K/L
Menghasilkan masukan untuk
Rancangan Renja K/L
MUSREN
BANGPROV
Menghasilkan UPPD
Persandingan UPPD & Renja
K/L
Untuk masukan penajaman
Renja K/L
PRA-MUSREN
BANGNAS
1. Membahas Sinkronisasi
Pusat Daerah by Isu
Strategis.
2. Per wilayah/ hari
MUSREN
BANGNAS
Menajamkan Kesepakatan Pusat
Daerah
PASCA MUSREN
BANGNAS
Pertemuan Bappenas – K/L
membahas masukan RKP 2012 hasil
Musrenbangnas
Contoh Isu Strategis:
• Ketahanan Pangan
• Kemiskinan
• Interregional ConnectivityRangkaian MusrenbangnasRangkaian Musrenbangnas
FORUM KONSULTASI
PUBLIK/FGD
Menjaring aspirasi publik untuk
dibahas dalam pra
musrenbangnas
6
ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
a. Arahan Presiden : o Raker Pemerintah 10 Januari 2011 (Direktif Presiden); o Sidang Kabinet Paripurna bulan Januari 2011 (Affirmatif program
untuk Propinsi Papua, Papua Barat, dan NTT);o Sidang Rakortas 6 Februari 2011 (Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025).o Arahan atau Direktif Presiden disampaikan pada Rakortas Senin, 14
Februari 2011 (penguatan program-program bidang Kesra)
c. Hasil evaluasi kebijakan berjalan.d. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan program dan
kegiatan.
1. Mengatasi kenaikan harga pangan dan energi;
2. Pelaksanaan APBN secara tepat dan efektif;
3. Terrealisasikannya pembangunan infrastruktur dan listrik;
4. Penciptaan iklim investasi yang baik;
5. Pengurangan penyimpangan dan korupsi;
6. Penertiban praktek usaha pertambangan dan kehutanan yang illegal dan merusak lingkungan;
7. Pengikisan dan pencegahan politik uang;
8. Pelaksanaan program pro-rakyat dan pelayanan masyarakat;
9. Peningkatan bantuan dan perlindungan tenaga kerja;
10. Kesiagaan dan kesigapan bencana di Daerah dan Pusat.
10
1. inisiatif baru tentang program2 pro-rakyat:a. program 3 klaster pro-rakyat belum cukupb. fasilitasi dan bantuan pemerintah (intervensi langsung) dan perluasan dari program yang telah adac. terdapat 6 program baru yang merupakan klaster ke-4 untuk program pro-rakyat: (1) rumah sangat murah & rumah murah; (2) kendaraan angkutan umum murah; (3) air bersih untuk rakyat; (4) listrik murah dan hemat; (5) peningkatan kehidupan nelayan; dan (6) peningkatan kehidupan masyarakat pinggir perkotaan
2. mulai 2012 pemerintah akan melaksanakan kebijakan program 4 klaster: pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pelaksanaan go local policy
DIREKTIF PRESIDEN
Direktif Presiden yang bersifat umum dan khusus mencakup :
I.Kemandirian pangan;
II.Pengurangan kemiskinan;
III.Infrastruktur dan listrik;
IV.Penciptaan iklim investasi yang benar-benar baik;
V.Penertiban praktek usaha pertambangan dan kehutanan yang illegal dan merusak lingkungan;
VI.Kelanjutan program-program pro-rakyat dan pelayanan kepada masyarakat seperti BOS, Jamkesmas, Raskin, PKH, PNPM, dan KUR;
VII.Perlindungan terhadap TKI;
VIII.Kesiagaan dan kesigapan mengatasi bencana alam.
AFFIRMATIVE PROGRAM
Affirmative Program Untuk Percepatan Pembangunan Propinsi Papua, Papua Barat , dan NTT mencakup :
I.Penguatan ketahanan pangan;
II.Penanggulangan kemiskinan;
III.Pengembangan ekonomi rakyat;
IV.Peningkatan pelayanan pendidikan;
V.Peningkatan pelayanan kesehatan;
VI.Pengembangan infrastruktur dasar;
VII.Pemihakan terhadap masyarakat asli Papua.
MASTERPLAN EKONOMI
• Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 yang meliputi 3 (tiga) elemen utama yaitu:– Mengembangkan 6 (enam) koridor ekonomi
Indonesia;– Memperkuat konektivitas nasional;– Mempercepat kemampuan Iptek nasional.
PROGRAM BIDANG KESRA (PROGRAM PRO-RAKYAT)
6 (enam) Program Baru :
1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH;
2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH;
3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT;
4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT;
5. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN;
6. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PINGGIR PERKOTAAN.
Sasaran 3 Program Prioritas :
1. Surplus Beras;
2. Lapangan Kerja;
3. Transportasi Jakarta;
Banda Aceh
Pekan Baru
JambiPadang
Sibolga
Pangkal Pinang
Bengkulu
Bandar Lampung
Palembang
JakartaSerang
Ke Pontianak
Ke Pontianak
Medan
Lokus Batubara: Karet
Simpul Perkebunan Karet
Simpul Perkebunan Sawit
Usulan Lokasi KEK
Kawasan/Klaster Industri
Simpul Pertamb. Batubara
Jaringan pelayaran domestik
Jaringan Kereta Api
Jalur utama keluar koridor
Dumai
Koridor
Sumatera(Pantai Timur Sumatera – Banten Utara)
STRATEGI UMUM:
• Meningkatkan hasil panen karet• Memperluas industri hilir• Perluasan pasar & peningkatan kinerja pengelolaan• Pengembangan Infrastruktur pendukung
RENCANA AKSI KAWASAN INDUSTRI KARET SEI BAMBAN:1.Peningkatan jalan Tebing Tinggi sampai ke Kuala Namo – Belawan2.Pembangunan Pembangkit listrik3.Rel KA Sei Bamban – dsk4.pengolahan air baku5.Penyediaan lahan kawasan industri6.Menerbitkan peraturan tentang pemberian insentif7.investasi industri ban roda 28.investasi industri vulkanisir ban pesawat terbang9.Sei Bamban sebagai KEK
RENCANA AKSI KAWASAN INDUSTRI KARET SAROLANGUN:1.Peningkatan Jalan Sarolangun – Muara Tembesi2.Masterplan Kawasan Industri Karet 3.unit pengolahan air baku 4.investasi industri ban roda 2 5.Verifikasi impor 6.PLTG Tanjung Jabung Barat 7.Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Muara Sabak 8.Peningkatan jalan Muaro Jambi - Pelabuhan Talang Duku 9.Peningkatan jalan antara Muaro Jambi – Pelabuhan Muara Sabak10.Pembangunan Industri crumb rubber11.Pembangunan Industri vulkanisir ban12.Pemberian insentif pajak 13.Pendidikan & pelatihan14.Pemetaan potensi pasar
RENCANA AKSI PERKEBUNAN KARET MUARA ENIM, OGAN KOMERING
ILIR & OGAN ILIR:1.Peningkatan kapasitas Jalan Muara Enim – Prabumulih – Indralaya2.Pembangunan Jalan Tol Indralaya – Palembang3.FS & DED Kaw. Gelumbang4.Peraturan insentif5.Pembangunan PLTG6.fasilitas pengolahan limbah7.Pendidikan dan pelatihan8.Peningkatan jalan antara Ogan Ilir – Pelabuhan Palembang9.Peningkatan jalan antara Muara Enim – Ogan Ilir10.Peningkatan jalan antara Ogan Ilir-Ogan Komering Ilir11.Peningkatan jalur kereta api double track12.Pembangunan Industri Crumb Rubber13.Pembangunan Industri Vulkanisir
Banda Aceh
Pekan Baru
JambiPadang
Sibolga
Pangkal Pinang
Bengkulu
Bandar Lampung
Palembang
JakartaSerang
Ke Pontianak
Ke Pontianak
Medan
• Memiliki 183 TCF CBM (40% cad. nasional)• Reserve dari 52 miliar ton Batubara (50% cad. nasional)
Lokus Batubara: Muara Enim
Simpul Perkebunan Karet
Simpul Perkebunan Sawit
Usulan Lokasi KEK
Kawasan/Klaster Industri
Simpul Pertamb. Batubara
Jaringan pelayaran domestik
Jaringan Kereta Api
Jalur utama keluar koridor
Dumai
Koridor
Sumatera(Pantai Timur Sumatera – Banten Utara)
STRATEGI UMUM:• Pembangunan infrastruktur pendukung produksi batubara• Peningkatan nilai tambah (sektor industri & energi)• Perluasan pasar & peningkatan kinerja pengelolaan
RENCANA AKSI:1.Pendataan potensi2.Pra FS industri petrokimia3.MoU PT. BA – industri petrokimia4.Pendataan infrastruktur5.Revisi PP 626.Pembangunan pabrik gasifikasi batubara7.Pembangunan pabrik metanol, amoniak dan olefin8.Peningkatan kapasitas Jalan Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Indralaya9.Pembangunan Jalan Tol Indralaya – Palembang10.Jalan Khusus Angkutan Batubara Lahat – Tj. Lago11.pembangunan jalan khusus angkutan batubara Tj.Lago – Tj. Api-Api12.Pembangunan jalan raya Tanjung Enim – Muara Enim13.Pembangunan Jalur KA baru TE – Lampung14.. Jalur KA Muara Enim - Tanjung Api-Api15.Pembangunan Jalur Pembangkit Listrik16.Pembangunan pipa syngas Tanjung Enim – Palembang17.Pembangunan Infrastruktur Kawasan Industri18.PLTU Tanjung Enim, Tarahan, Banjarsari, Peranap,
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TERIMA KASIH