multiplekser
DESCRIPTION
multiplekser demultiplekserTRANSCRIPT
![Page 1: multiplekser](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082819/563dbaef550346aa9aa8e0bd/html5/thumbnails/1.jpg)
Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran
data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang
mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk
diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan
telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.
Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi, yang
mungkn juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas saluran
komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk
setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal
dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima.
Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan
proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX).
Bentuk paling dasar dari multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-
division multiplexing (FDM).
Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division multiplexing (WDM).
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu
saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel
optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang
menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai
contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan
telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang
berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap
informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi
frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM).
Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem
satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang
dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).
Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara
bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah
waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim
melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka
![Page 2: multiplekser](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082819/563dbaef550346aa9aa8e0bd/html5/thumbnails/2.jpg)
sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian
itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau
informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125
microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat.
Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut
Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari
satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi.