mulai tik bab 1

Upload: mput-fitri

Post on 29-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, sumber daya manusia yang besar ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan pendayagunaannya , sehingga akan mendorong tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia dan meningkatkan pendapatan nasional. Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber daya manusia diantaranya dilakukan melalui pendidikan. Tujuan pendidikan nasional dituangkan dalam UUSPN NO 20 Tahun 2003 Pasal 3 sebagai berikut mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan . Pengembangan (development) dosen menjadi kebutuhan nyata bagi usaha perbaikan mutj sumber daya manusia dosen (SDMD) perguruan tinggi melalui proses yang sistematis, runtut, terukur dan terorganisir. Menurut Siagin (2008) Organisasi, korporasi dan isntitusi kerja sudah menjadi hal mustahil faktor sumber daya manusia (SDM) memegang peran penting, termasuk di perguruan tinggi yang dikenal dengan profesi dosen. Manajemen SDM menjadi urat nadi institusi, karena faktor manusia yang manaje, menjadi penentu jalan atau stagnannya aktivitas institusi.Kebijakan pengembangan tenaga kesehatan tahun 2000-2010 menyatakan bahwa pembangunan kesehatan perlu diantara lain oleh sumber daya tenaga kesehatan dari pemerintah dan masyarakat yang memadai. Oleh karena itu, pembangunan tenaga kesehatan perlu disusun dan dilaksanakan dengan cermat untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Pada hakekatnya pengembangan tenaga kesehatan adalah program pengembangan tenaga kesehtan yang bersifat multi disiplin dan lintas sektor serta program untuk memeratakan dan meningkatkan mutu tenaga kesehtan melalui tiga upaya pokok yaitu penyusunan kebijakan, perencanaan dan pendayagunaan pendidikan serta pelatihan tenaga kesehtan. (Depkes, 2000)Untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.Memasuki era globalisasi dan berdasarkan kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN terakhir di Phnom Penh. Pada bulan Desember 2015, AFTA akan mulai diberlakukan. Hanya akan ada satu pasar dan basis produksi dengan lima elemen utama, yaitu aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, aliran modal dan aliran bebas tenaga kerja terampil. Institusi kesehtan diharapkan pada berbagai tantangan untuk menghasilkan sumber daya kesehtan yang mampu melaksankan pelayanan kesehtan yang berkualitas yaitu memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan terikat dengan pelaksaan tugas profesi.Pelayanan kesehatan yang berkualitas ditentukan oleh kualitas asuhan yang terdiri dari kualitas teknisi medis dan seni asuhan serta mutu pelayann kesehatan. Kualitas teknisi medis adalah kemampuan untuk menerapkan ilmu dan teknologi kesehatan sedangkan mutu seni asuhan terkait dengan proses dari perawatan dan penyembuhan pasien. Dalam mencapai kualitas pelayanan yang baik harus ditunjang oleh kualitas asuhan kebidanan yang baik, dimana kualitas kebidanan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan karena tenaga bidan merupakan sebagai tenaga kesehatan menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat. Di Indonesia, terutama di desa-desa bidan masih menjadi andalan masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Kemampuan dosen ikut menentukan daya saing institusi. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam meweujudkan tujuan pendidikan. Tujaun pendidikan yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan manusia, yaitu kualitas iman/taqwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dan untuk mewujudkan tugas dan tanggung jawab dosen seperti itu diperlukan dosen yang profesional.Dosen adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi dengan tugas utama mengajar pada politeknik kesehatan (Kepmenkes No..298/2001). Sedangkan berdasarkan Surat Edaran Menkes R.I No.265/Menkes/E/V/1991 tentang petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Dosen adalah pegawai negeri sipil dilingkungan Departemen Kesehtan R.I yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencangkup tiga bidang yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada mayarakat.Manajemen mutu SDM di Perguruan Tinggi dalam melaksankan fungsi, perlu menetapkan standar mutu kerja dosen. Standar mutu dosen ini menjadi pondasi maupun acuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme kerja dosen. Kompetensi profesional dosen berkenaan dengan penguasaan materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata kuliah yang mampu (dibinanya), mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah yang diampu, mengembangkan materi perkuliahan yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.Faktor utama penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah kondisi pengajar yaitu kualifikasinya tidak layak atau mengajar tidak sesuai bidang keahliannya. Tantangan yang terkait dengan mutu pendidik mencakup tantangan pribadi, kompetensional pribadi maupun ketrampilan pendidik dalam melaksanakan tugasnya.Dosen yang berkualitas pada akhirnya akan meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi secara keseluruhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dosen adalah sumber yang sangat potensial bagi Perguruan Tinggi karena dosen dapat memberikan pelayanan dengan mutu tinggi kepada mahasiswa. Perlu sekali sebuah perguruan tinggi menempatkan dosen yang bermutu dalam jajaran staf pengajarnya, sebab dosen yang bermutu tinggi dapat menimbulkan citra dan efek positif bagi perguruan tinggi tersebut..Kinerja dosen diukur berdasarkan beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan pengabdian pada masyarakat, serta melakukan tugas tambahan. Beban kerja dosen sepadan dengan 12 satuan kredit semester (sks) dan sebanyak banyaknya 16 satuan kredit semester (sks). Menurut undang-undang N0.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dalam pasal 51 ayat 1 huruf d menyatakan bahwa dalam melaksanakn tugas keprofesionalan, dosen berhak memperoleh kesematan untuk meningkatkan kompetensi, akses ke sumber belajar, informasi, saran dan prasaran pembelajran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Kajian tentang penelitian yang berhubungan dengan kinerja dosen kebidanan masih sangat terbatas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mundarti (2007) mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Dalam Melaksanakan Proses Belajar Di Prodi Kebidanan Magelang didapatkan bahwa responden pada usia tua kinerjanya lebih banyak yang rendah yaitu 78,6 % dibandingkan yang kinerjanya tinggi hanya 14,3 %. Responden dengan tingkat pendidikan sesuai kualifikasi akademik minimal S2 sebagian besar kinerjanya tinggi yaitu sebanyak 42,9 % dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 7,1 %. Responden dengan masa kerja tinggi lebih banyak kinerjanya rendah yaitu 64,3 % dibandingkan yang kinerjanya tinggi hanya 28,6 %. Responden yang mempunyai motivasi kerja tinggi lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 85,7 % dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 21,4 %. Responden yang mempunyai tingkat kepuasan tinggi lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 76,9% dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 21,4 %. Responden yang mempunyai persepsi imbalan baik lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 85,7% dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 35,7 %. Responden yang mempunyai persepsi supervisi baik lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 78,6% dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 28,6 %. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ani Nur Fauziah (2013) tentang Pengaruh Lama Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Dosen Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Di Akbid Mambaululum Surakarta adalah Pengaruh lama kerja dan motivasi terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebesar 32.4% ( R2= 0.324) sedangkan sisanya 67.6% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan peneliitian yang hampir sama dengan kedua penelitian Ani dan Mundarti adalah penelitian dari Irfan (2003) yaitu dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Keperwatan Dalam Melaksanakan Pendidikan Di Politeknik Kesehatan Kupang Nusa Tenggara Timur yaitu dengan variabel yang diteliti menujukan bahwa 57,7% dosen keperawatan memiliki kinerja tinggi dan 42,3% kinerja rendah. Lebih dari 80% dosen masa kerja 1-5 tahun dan 84% pernah mengikuti pelatihan teknisi dan akta pengajar. Terhadap kompensasi yang diterima cukup baik bahwa 53,8%. Persepsi dosen terhadap motivasi cukup baik yaitu 65,4%, terhadap supervisi oleh atasan cukup baik 53,8% dan gaya kepemimpinan dominan atasan adalah direktif 73,8%.Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Perbedaan Masa Kerja, Motivasi, Kompensasi, Pelatihan terhadap Kinerja Dosen Di Dua Institusi Kebidanan Tahun 2015.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, bahwa dapat dirumuskan salah satu isu strategi dalam pengembangan tenaga kesehatan di Indonesia adalah masih banyak kualitas dan kemampuan Institusi pendidikan tenaga kesehatan, dimana kemampuan akademi dan profesionalisme tenaga kependidikan (dosen) yang ada di institusi pendidikan khususnya kebidanan masih terbatas. Pendidikan kebidanan di Indonesia masih dalam tahap awal proses profesionalisme, kinerja dan kualitas proses pembelajaran oleh dosen masih berbeda antara AKBID Swasta dan Negeri. Bahkan pandangan masyarakat, mhasiswa dan calon mahasilwa tentang kinerja dosen yang ada di Institusi Kebidanan Swasta dan Negeri itu berbeda. Sehingga perlu dilakukan penelitan yang berbungan dengan kinerja dosen Swasta dan Negeri untuk mengetahui perbedaan apa yang bisa mengakibatnkan pandangannya berbeda. Maka pertanyaan yang diajukan adalah : Bagaimana perbedaan masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan terhadap kinerja dosen di Dua Institusi Kebidanan Bogor Tahun 2015 ?

C. Batasan Masalah Kinerja dosen dalam penelitian ini adalah kinerja dosen yang bekrja di Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung yang berada di Bogor.

D. Tujuan Penelitian 1. UmumMengetahui perbedaan masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan terhadap kinerja dosen di dua Institusi Kebidanan Bogor Tahun 2015.

2. Khusus a. Mendeskripsikan kegiatan dosen dalam proses pembelajaran dikelas.b. Mengetahui tingkat kinerja dosen berdasarkan masa kerja, mtivasi, kompensasi dan pelatihan.c. Mengetahui perbedaan hasil kinerja dosen berdasarkan masa kerja kerja, motivasi, kompensasi dan pelatihan.

E. Manfaat Penelitian1. Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanSebagai bahan masukan dalam pembuatan kebijakan dan strategi pengembangan dosen kebidanan serta upaya meningkatkan kinerja dosen dalam pendidikan.2. Institusi Pendidikan Kebidanan Prima Husada dan Kebidanan Poltekes BandungSebagai bahan masukan mengenai perbedaan yang mempengaruhi kinerja dosen, selanjtnya digunakan untuk mencari solusi upaya lebih meningkatkan kinerja dosen.3. Penulis Sebagai pengalaman langsung dalam melakukan penelitian ilmiah.4. Peneliti selanjutnyaHasil pebelitian ini dapat di manfaatkan bagi peneliti selanjutnya sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya engenai kinerja dosen.

F. Ruang Lingkup Penelitian1. Lingkup KeilmuanPenelitian ini termasuk dalam ilmu Kesehtgan Masyarakat bidang kajian Administrasi dan Kebijakan Kesehtan, dengan fokus pada Manajemen Sumber Daya Manusia.2. Lingkup MateriPenelitian ini dibtasi pada kinerja dosen kebidanan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran teori, praktek laobratorium, praktik klinik dan kegiatan bombingan dan konseling kepada mahasiswa.3. Lingkup SasaranSasaran dalam penelitian ini adalah seluruh dosen tetap jurusan kebidan pada Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung Kebidanan Bogor.4. Lingkup LokasiLokasi penelitian dilakukan di dua Institusi Kebidanan di Daerah Kota Bogor yaitu Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung Kebidanan Bogor.5. Lingkup WaktuPenelitian ini dilaksankan pada tahun 2015

G. Keaslian Penelitian Penelitian ini difokuskan kepada kinerja dosen kebidanan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran teori, praktek laboratorium di Akbid Prima Husada Bogor dan poltekes Bandung Kebidanan Bogor.Penelitian ini tentang kinerja dosen keperawatan sepengatuan penulis belum pernah dilaksanakan atau dilakukan penelitian ini di Akbid Prima Husada Bogor dan Polteker Bandung Kebidanan Bogor.Ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilaksanakan, namun dengan perbedaan dengan penelitian ini antara lain :

Tabel 1.1Irfan(2003)Mundarti

(2005)Karningsih(2009)Henik Istikhomah(2011)Ani Nur Fauziah(2013)Penelitian ini(2015)

Fokus Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dosen keperawatan dalam melaksanakan pendidikan pada politeknik kesehtan kupangFaktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar di prodi kebidanan magelang politeknik kesehatan semarangFaktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dosen jurusan kebidanan poltekkes jakarta tahun 2009Hubungan karakteristik, motivasi, dan kepuasan dosen terhadap kinerja dosen dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggiPengaruh lama kerja dan motivasi dengan kinerja dosen dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di akbid mambaulum surakartaPerbedaan masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan terhadap kinerja dosen di dua institusi kebidanan bogor tahun 2015

Jenis penelitianExplanatory, desain kroseksionalObservasional bersifat diskriptip analitikKuantitatif, deskriptif jenis cross sectionalDeskriptif analitik, potong lintang ()cross sectional)Observasional, diskripstif analitik, cross sectional.-

Variabel bebasPendidkan, masa kerja,pelatihan, supervisi, gaya kepimpinan, motivasi.Usia, pendidikan, masa kerja, motivasi kerja, kepuasanMasa kerja, pengetahuan, sikap, motivasiMotivasi kerja, kepuasan kerja, imbalan terhadap kinerja dosen.Lama kerja, motivasi.Masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan.

Variabel terikatKinerja dosen dalam melaksanakan pendidikan pengajaranKinerja dalam melaksanakan proses belajar mengajarKinerja dosenKinerja dosen dalam sertifikasi proses belajar mengajar.Kinerja dosen dalam pelaksanna tridharma perguruan tinggiKinerja dosen kebidanan

SampelDosen tetap pada jurusan keperawatanPNS, Dosen yang memiliki dan tidak memiliki SK fungsional, tidak sedang menjabat sebagai ketuan kebidanan, Semua dosen yang bertugas secara full timeDosen yang bersedia menjadi responden, dan tidak dalam sedang bertugas mengajar dan yang mempunyai sertifikasi.Dosen tetapSeluruh dosen tetap

TempatPoliteknik kesehatan kupang, NTTKebidanan di magelangPoltekkes JakartaPoltekkes kemenkes bengkuluAkbid Mambaululum surakartaAkbid prima husada bogor dan poltekkes Bandung kabidanan Bogor

BAB IIIKerangka Teori, Kerangka Konsep dan Definisi Operasional

A. Kerangka Teori Kerangka teori atau kerangka pikir atau landasan teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi dengan konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. (dr. Suparyanto, 2009)

Bagan : 3.1Variabel Individu :1. Kemampuan dan keterampilan Fisik dan mental2. Latar Belakang Keluarga Pengalaman3. Demografis Umur, Etnis, Jenis Kelamin4. Beban kerja5. Tanggung jawab6. Kepuasan

B. C. Psikologi :1. Persepsi2. Sikap3. Kepribadian4. Motivasi5. Belajar

Perilaku Individu (apa yang dikerjakan)

Hasil yang diharapkan

D. E. F. kinerja

G. H. I. J. K. Variabel Organisasi :1. Sumber daya2. Kepemimpinan3. Struktur4. Desain pekerjaan5. Imbalan6. Kondisi kerja7. Supervisi8. Nilai sosial9. Peraturan

Sumber : Arini (2015), Edy (2013), Handoko (2009), Wibowo (2007)B. Kerangka KonsepKerangka Konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Sehingga kerangka konsep akan membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal hal yang diteliti. Penelitian ini, sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja dosen di dua institusi kebidanan tahun 2015 yaitu yang meliputi variabel : masa kerja, motivasi, kompensasi dan pelatihan.Bagan 3.2Variabel Independen (Bebas) Variabel Dependen (Terikat)Kinerja Dosen Kebidanan 1. Masa kerja2. Motivasi3. Kompensasi4. Pelatihan

C. Variabel Penelitian1. Variabel TerikatVariabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dosen kebidanan di Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekkes Bandung Kebidanan Bogor2. Variabel BebasVariabel bebas terdiri dari karakteristik individu yang meliputi masa kerja, motivasi, kompensasi, dan pelatihan.D. Definisi OperasianalNoVariabelDefinisi OperasionalAlat ukurCara UkurHasil UkurSkala Ukur

1.Kinerja dosenKemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperhatikan atau dicapai dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, yang diukur berdasarkan pelaksanaan tugas atau kegiatan pokok sesuai dengan uraian tugasnya.Kuesioner SPSS1. Perencanaan2. Pelaksanaan3. Evaluasi

Interval

22Masa kerja Rentan waktu dosen bekerja sebagai tenang pengajar pada program kebidanan Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekkes Bandung Kebidanan Bogor sampai dengan dilakukannya penelitian ini.Kuesioner SPSS1. 1-5 tahun2. 6-10 tahun3. >10 tahunRasio

3.MotivasiKegiatan yang mengakibatkan, menyalurkandan memelihara perilaku dosen kebidanan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran.KuesionerSPSS1. Hasil pekerjaan2. Prestasi3. PengharapanInterval

4. KompensasiKontra prestasi dosen terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja baik dalam bentuk finansial maupun non finansial.KuesionerSPSS1. Baik2. Sedang3. KurangInterval

5.PelatihanPengalaman pelatiahan akta menajar dan pelatihan kebidanan yang pernah diikuti oleh dosen keperawatan selama menjadi dosen.KuesionerSPSS1. Belum pernah2. 1-2 kali3. > 2 kaliRasio