mukjizat al-qur’an tentang eksobiologi

Download MUKJIZAT AL-QUR’AN TENTANG EKSOBIOLOGI

If you can't read please download the document

Upload: muhai-al-amin

Post on 28-Jun-2015

73 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Proposal Penelitian Individual

MUKJIZAT AL-QURAN TENTANG EKSOBIOLOGI DAN ANALISISNYA DALAM PERSPEKTIF SAINS MODERN

Oleh : Muchotob Hamzah

UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO NOVEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dalam sebuah kitab kecil yang menafsirkan tentang langit dan bumi tujuh lapis, Syeikh Husain Bin Muhammad al-Jisri al-Tharablisi menulis; inna al-muraada bihaa thabaqaatu ardhinaa, wa tsaaniyan idzaa jaraynaa alaa maa nuqila an ibni abbaasin ra, min anna kulla waahidatin minhaa munfasilatun mustaqillatun mutsla ardhinaa, wa anna kullan minhaa aalaman kaaalaminaa1. Inti ungkapan tersebut adalah bahwa kehidupan bukan monopoli planet bumi kita, akan tetapi tersebar di seluruh jagat raya. Hal ini bukan sesuatu yang bertentangan dengan sifat jaiz Allah swt dalam menciptakan hamba-Nya sesuai dengan kehendakNya. Rasanya sangat egois kalau kita berpretensi bahwa dalam jagad raya yang seakan tak terbatas ini1 Al-Hushuun

al-Hamiidiyah li al-Muhaafazhati alaa al-Aqaa-idi alIslaamiyah Syirkah Al-Maarif li al-Thabi wa al-Nasyri, Bandung, Indonesia, tt, h. 163

hanya kita yang menghuni. Galaksi Kabut Susu atau Bima Sakti yang merupakan induk bagi tatasurya kita, memiliki milyaran stellar system lengkap dengan planet-planet dan satelit-satelitnya. Pencarian dan penelusuran ini bermula dari pengalaman nyata (factual) penulis sendiri dalam dua kejadian. Pertama, ketika pada tahun enam puluh abad lalu, penulis sedang bermujahadah di halaman masjid Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang sekitar jam 24.30. Dengan tanpa sengaja, penulis menengadahkan kepala melihat langit biru yang sedang terang benderang. Tiba-tiba penulis melihat benda terbang tanpa suara, berbentuk bulat bersinar terang dan berekor panjang. Kecepatannya sungguh mengagumkan, karena dalam hitungan menit benda itu melesat kearah selatan. Saat itu penulis ragu-ragu, kalau kejiwaan penulis mengalami gangguan, Maka penulis langsung menepuk punggung sahabat-sahabat yang ada di depan agar melihat benda tersebut. Untung mereka masih sempat melihat benda bulat yang sama dengan penglihatan penulis, yang mereka pastikan bukan meteor dan bukan pula pesawat terbang yang biasanya menderu-deru dan tingkat laju yang lebih

lambat. Kedua, tahun 1977, ketika penulis di siang hari bolong bersama puluhan kawan bermain bulu tangkis di desa Tieng, sebuah desa pegunungan Dieng. Waktu itu sekitar jam 15.00 sore. Sungguh mencengangkan! Hampir semua yang hadir di lapangan bulu tangkis, melihat benda terbang berbentuk bulatan melaju dari arah gunung Setlerep dengan kecepatan mahadahsyat tanpa suara, kecuali mengeluarkan percikan-percikan api melampaui ufuk gunung Pakuwaja. Dalam hitungan detik, ufuk ke ufuk dilaluinya dengan sempurna. Semua yang hadir meyakini bahwa benda itu bukan pesawat terbang yang biasa dilihat di bumi ini. Pengalaman ganjil itu membuat penulis selalu ingin mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi. Dari buku ke buku, majalah ke majalah, koran ke koran, kitab ke kitab, ayat ke ayat demi benda terbang tak dikenal itu. Dari berbagai pembacaan tertsebut, ternyata umat manusia terbelah menjadi dua. Sebagian sangat mempercayai adanya, sebagian sangat mempercayai sekadar fiksi ilmiyah. Itulah sebabnya penulis ingin meneliti untuk mendalami dan memaparkan dalam bentuk hasil penelitian.

Dari sekian banyak buku astronomi, pada umumnya para astronom meyakini pengamatan dan penelitian yang berbeda dengan pengamatan awam. Mereka sampai pada suatu kesimpulan sebagai berikut: In the abstract, terlalu banyak sekali planet yang sekeadaan dengan bumi kita. Artinya memiliki posisi dan sifat-sifat serta perilaku seperti planet bumi kita. Fenomena yang paling kontroversial adalah dilaporkannya oleh jutaan manusia tentang kesaksian mereka terhadap adanya makhluk angkasa luar, dengan mengendarai paring terbang atau Flying Soccer dan berbagai kendaraan super canggih yang biasa disebut dengan Benda Terbang Tak di Kenal atau Un Indetified Flying Object (UFO). Hal inilah yang melatar belakangi penelitian yang rumit ini

B. Rumusan Masalah Penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana klasifikasi ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan masalah makhluk hidup di luar

bumi (eksobio). 2. Bagaimana bentuk-bentuk kemukjizatan AlQuran tentang makhluk hidup di luar bumi (eksobio) 3. Bagaimana kesepadanan kemukjizatan AlQuran tentang makhluk hidup di luar bumi dengan penemuan-penemuan sains modern.

C.Pembatasan Masalah Agar penelitian ini mempunyai fokus yang dapat mengarahkan, maka field encompassing-nya dibatasai sebagai berikut: 1. Menyusun ayat-ayat tentang makhluk hidup luar bumi (eksobio) secara tematik. 2. Menyusun tafsir klasik maupun kontemporer yang berkaitan dengan kehidupan luar bumi (eksobio). 3. Mengonfirmasikan kemukjizatan Al-Quran tentang kehidupan luar bumi (eksobio) dengan sains modern.

D. Signifikansi Penelitian Penelitian ini memiliki signifikansi utamanya bagi masyarakat akademik dan masyarakat pada umumnya, dan diharapkan hasil penelitian ini dapat mempunyai nilai bagi:. 1. Referensi utama dalam perkuliahan mata kuliah Al-Quran dan Sains Modern di UNSIQ Wonosobo. 2. Membangkitkan kembali semangat meneliti bagi umat Islam khususnya terhadap Al-Quran, terutama yang berkaitan dengan sains modern. 3. Menjadi bahan rujukan bagi para peneliti selanjutnya agar dapat lebih massif dan detail sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan umat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

E.Kajian Pustaka Penelitian tentang kehidupan angkasa luar, dapat dibilang masih sangat langka. Hal ini terutama karena

masih banyak perdebatan tentang keberadaannya. Sebagian ahli mempercayai dengan sesungguhnya akan keberadaan mereka, sebagian ahli yang lain menganggap sekedar lelucon bahkan ilusi dan halusinasi. Namun demikian ada seorang insinyur Mesir bernama Abdurrozaq Naufal, menulis sebuah buku khusus tentang kehidupan angkasa luar dalam judul Al-Sama wa Ahlu al-Sama. Buku tersebut mengurai panjang lebar tentang kesaksian adanya makhluk angkasa luar dan konfirmasi dari ayat-ayat Al-Quran, tetapi tidak melengkapinya dengan tafsir baik klasik maupun modern. Selain itu, buku tersebut juga tidak mengurai alasan bagi mereka yang percaya dan yang tidak percaya untuk dijadikan komparasi agar reasoning penerimaan maupun penolakan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu, ada sepintas singgungan mengenai kehidupan luar angkasa dari tafsir Khazin, ketika menafsirkan Al-Quran surat Al-Syura ayat 29. Akan tetapi, memang tidak detail dan terkesan sekedar sisipan.

F. Kerangka Teori

1. Eksobiologi adalah ilmu yang membahas makhluk hidup angkasa luar atau luar bumi. Meskipun ilmu ini belum mendapat pengakuan mayoritas ilmuan, akan tetapi keberadaannya telah menyita perhatian mereka. Secara teoritis, planet yang mengandung hydrogen berpotensi adanya makhluk hidup (.). Para saintis meyakini terlalu banyak planet yang sekeadaan dengan bumi. Maka adanya eksobio pada planet tersebut merupakan konsekwensi logis dari keberadaan hydrogen. 2. Kemukjizatan Al-Quran Kita memahami bahwa Al-Quran memiliki sifat Ijaz yang abadi. Berbeda dengan kemukjizatan Nabi dan rasul sebelumnya yang bersifat hissiyyah, mukjizat Nabi Muhammad saw lebih bersifat aqliyah. Bertebaran ayat-ayat yang menantang agar umat manusia membuktikan kemukjizatan itu. Mukjizat hissiyyah hanya bisa dibuktikan oleh umat yang hidup segenerasi dengan Nabi dan Rasul tersebut. Namun mukjizat aqliyah, dapat dibuktikan oleh umat manusia kapan dan di mana saja. Di antara ayat

tersebut adalah Sanuriihim aayaatinaa fi alaafaaqi wa fii anfusihim hattaa yatabayya annahu al-haqq.(QS. Fushilat [41]:53); Likulli naba-in mustaqarr (QS. Al-Anam [6]: 67). Maka fenomena adanya makhluk angkasa luar yang dilaporkan oleh jutaan manusia, mesti harus ada konfirmasi dari Al-Quran dengan segala ayat yang memberikan penjelasan tentang hal itu.

3. Sains Modern Secara teoritik, sains adalah ilmu pengetahuan yang didapat melalui riset empirik yang memenuhi kriteria: ada obyek, metodologi dan sistematika. Abdurozaq Naufal dalam Baina alDiin wa alIlmi memberikan berbagai pertanyaan yang menggelitik: 1. Kapan dimulai adanya agama dan ilmu? Dia menjawabnya sendiri, yaitu ketika Allah swt menjadikan manusia sebagai khalifah. 2. Apakah tujuan agama dan ilmu? Tujuannya kebahagiaan dunia dan akhirat. 3. Dari mana sumber agama dan ilmu? Dari satu sumber yaitu Allah swt. Oleh karena itu mustahil ada konflik antara agama dengan ilmu. Islam memanggil segala macam ilmu untuk menyatu dengan agama. Jadi, jika diyakini adanya fenomena makhluk angkasa luar, maka tidak boleh bertentangan dengan Al-Quran.

G.Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat library research yang menggunakan data-data tekstual dan konseptual. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan contain analysis, kemudian dikomparasikan dan dikonfirmasikan dengan data-data faktual dan atau kontekstual. 2. Data Penelitian Riset ini memadukan data-data konseptual dan data-data faktual. tekstual,

a. Data tekstual adalah ayat-ayat Al-Quran yang disusun secara tematik berdasarkan kesesuaian kontain ayat tersebut diasumsikan berkaitan dengan eksobio. b. Data konseptual disajikan berdasar pada tafsirtafsir atau buku-buku yang berkaitan dengan eksobio. c. Data-data faktual disajikan melalui berbagai kesaksian orang-orang yang pernah melihat eksobio atau mengasumsikan sebagai eksobio. 3. Pengumpulan Data Pengumpulan data diawali dengan data-data

tekstual melalui metode tematik. Kemudian dilengkapi dengan data-data konseptual melalui berbagai tafsir dan hadits, dan terakhir data-data lapangan melalui testimony orang yang pernah melihat eksobio. 4. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini melalui tahapan-tahapan: a. Identifikasi dan klasifikasi data-data yang sudah terkumpul. Kemudian diidentifikasi dan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan eksobio baik tentang validitas maupun akurasi data yang ada, khususnya data konseptual dan faktual. b. kemudian kontain dibahas dengan disain komparatif konfirmatif sebagaimana telah diraikan di atas. c. Ditarik kesimpulan konklusif dari ;pembahasan dan digeneralisasikan serta ditetapkan sebagai hasil penelitian. 1.Wa qawluhu Taalaa wa maa batstsa fiihimaa min daabbatin (Asy-Syura [42]: 29) yatakharraju alaa wujuuhin minhaa an yuriida ahaduhumaa wa maa batstsa fi al-ardhi duuna al-samaawaati wa minhaa an yakuuna taaalaa qad khalaqa fi sl-samaawaati

wa batstsa dawwab laa nalamuhaa nahnu wa minhaa an yuriida al-hayawaanaati al-latii tuujadu fi al-sahaabi wa qad taqau ahyaanan ka al-dhafaadii wa nahwihaa. Fa inna al-sahaaba daahilun fii ismi al-samaai. Wa qawluhu wa huwa alaa jamihim yuriidu yawma al-qiyaamati inda al-hasyri min alqubuuri (Al-Imam al-Allamah Al-Syaikh Siidi Abdurrahman al-Tsaaalibi, Al-Jawahirul Hisan Fi Tafsiril Quran, juz 3, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, 1996, h. 132). 2.Qawluhu (wa min aayaatihii) ay dalai-ilu qudratihi wa ajaa-ibu wahdaaniyyatihi qawluhu (khalqu alsamaawaati wa al-ardhi) ay fainnahumaa bidzaatihimaa wa shifaatihimaa yadullaani alaa ittishaafi khaaliqihimaa bi al kamaalaati. Qaala Taaalaa (afalam yanzhuruu ilaa al-samaa-i fawqahum kaifa banainaahaa) al-aayah. (wa) (khalqu) (maa batstsa) asyaara bi dzaalika ilaa anna qawlahu (wa maa batstsa) mathuufun alaa (al-samaawaati) musallathun alaihi (khalqu) wa yashihhu an yakuuna fii mahalli rafin uthifa alaa (khalq) qawluhu (huwa maa yadubbu alaa al-ardhi) asyaara bi dzaalika ilaa anna al-muraada fii ahadihimaa fahuwa min ithlaaqi al-mutsanna alaa

al-mufradi, kamaa fii qawlihi Taalaa (yakhruju minhumaa al-luluu wa al-marjaanu) wa innaamaa yakhrujaani min ahadihimaa wa huwa al-milhu qa haadzaa aslamu wa ahsanu mimmaa qiila anna alaayata baaqiyatun alaa zhaahirihaa, wa laa mania min annallaaha Taaalaa khalaqa hayawaanaatin fi al-samaawaati yamsyuuna fiihaa ka masyyi alanaasiyyialaa al-ardhi, li anna dzaalika baiidun min al-afhami likawnihi alaa khilaafi al-urfi al-aami (Al-Allamah Al-Syaikh Ahmad Bin Muhammad Al-Shawi al-Mishri, al-Khalwati, alMaaliki, Tafsir Al-Shawi, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Bairut, 2009, juz 3, h. 431). 3. Qawluhu Taaalaa (Wa min aayaatihii)ilkh. Albatstsu al-tafriiqu. Wa yuqaalu batstsa al-riihu alturaaba idzaa aatsarahu, wa al-daabbatu kullu maa yadubbu alaa ardhi fa yaummu al-hayawaanaati jamiian. Wa al-mamaa zhaahirun. Wa zhaahiru alaayati anna fii al-samaawaati khalqan min aldawabi ka al-ardhi. Wa qawlu badhuhum inna maa fi al-samaawaati min daabbatin hiya al-malaaikatu yadfauhu anna ithlaaqa al-dawaabi alaa almalaaikati ghairu mahuudin. Wa qawluhu (Wa huwa alaa jamihim idzaa yasyaa-u qadiirun)

isyaratun ilaa hasyri maa batstsa fiihimaa min daabbatin wa qad abbara bi nal-jamI li muqaabilatihi al-batstsa al-ladzii huwa al-tafriiqu. Wa laa dilaalata fii qawlihi (alaa jamihim) haitsu ataa bi dhamiiri uulii al-aqli alaa kawni maa fi alsamaawaati min al-dawaabi uulii aqlin ka alinsaani il qawlihi Taaalaa (Wa maa min daabbatin fi al-ardhi wa laa thaa-irin yathiiru bi janaahaihi illa umamun amtsaalukum maa farrathnaa fi al-kitaabi min syai-in tsumma ilaa Rabbihim yukhsyaruun, AlAnam: 37). Al-Allaamah al-Sayyid Muhammad Husain al-Thabathbai, Al-Mizan Fi Tafsir alQuran, Muassasah al-Alamy li al-Mathbuuat, Beirut, Juz 18, h. 58). 3. Quraish Shihab: Sementara ulama memahami kata fiihimaa dalam arti salah satunya. Yakni tempat yang dimaksud bukan semua tempat, tetapi sebagian dari langit dan bumi, yaitu bumi saja. Ini karena bumi diliputi oleh langit, bagaikan sesuatu yang berada di dalam wadah langit. Penggunaan kata idzaa yang penulis terjemahkan dengan apabila digunakan dalam bahasa Arab untuk menunjuk satu peristiwa yang pasti akan terjadi, berbeda dengan kata in yang digunakan untuk sesuatu yang jarang atau diragukan

terjadinya, dan berbeda pula dengan kata law yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang mustahil akan terjadi. Penggunaan kata idzaa oleh ayat di atas menunjukkan kepastian terjadinya penghimpunan itu, yakni kelak di hari Kemudian, di mana semua manusia akan diminta untuk mempertanggungjawabkan amal-amalnya (M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, Lentera Hati, Tangerang, 2008, Volume 12, hal. 502).

DAFTAR PUSTAKA Al-Quranul Karim Al-Ahaadiitsu al-Nabawiyah Abdurozaq Naufal, Al-Sama wa Ahlu Al-Sama, terj. A. Hasjmy, (1976) Bulan Bintang Jakarta Achmad Baiquni, Prof. Dr, (1996), Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta Ahmed Hulusi (2007) UFO: Ruh, Manusia atau

Jin?; Pendekatan Agama dan Saintifik atas Jin dan Fenomena Alien, terj. Achmad Kahfi, Bina Ilmu Para Surabaya Agus N. Cahyo, (2010), Teka-Teki Misterius Segitiga Bermuda Ragam Fakta, Teori, dan Fenomena yang Mencengangkan; Antara Dajjal, Piramida, dan Istana Para Setan, Flashbooks, Jogjakarta Anis Mansur, (2010), Al-Ladziina Habathuu min alSamaa-i, terj. Ridwan, Literati, Ciputat, Jakarta ____________ (2010) Al-Ladziina aaduu ilaa alSamaa-i, terj. Muhammad Arifin, MA, Lentera Hati, Ciputat, Jakarta _____________ (2009) Lanat al-Faraainah wa syai Wara-a al-aql, terj. Muhyidin Mas Rida, Lc, Lentera Hati, Ciputat, Jakarta Bambang Pranggono, Ir, MBA, IAI, (2008) Mukjizat Sains dalam Al-Quran; Menggali Inspirasi Ilmiyah, Ide Islami, Bandung

Dedy Suardi (1992), Catastrophe Terakhir; Kajian Ilmiyah Terhadap Enigma Cipta Ilahiyah, Rosda Karya, Bandung Husain Afandi Al-Jasiri Al-Tharablisi. (tt) AlHushuun al-Hamiidiyah li alMuhaafazhati alaa al-Aqaa-idi alIslaamiyah Syirkah Al-Maarif li alThabi wa al-Nasyri, Bandung, Indonesia Muhammad Isa Dawud, (tt) Al-Khuyuuthul Khafiyyah Baina al-Masiihi al-Dajjaali wa Asraari Mutsallatsi Barmuudaa wa al-Athbaaqi al-Thaa-irati, Daru alBasyir, Kairo

Muhammad Kamil Abdushshamad, (2004), AlIjaazu al-Ilmi al-Islaami fii alQurani, terj. Alimin, Lc, M.Ag dkk, Akbar, Jakarta Quraish Shihab, Prof. Dr, Tafsir Al-Mishbah, (2008), Lentera Hati, Tangerang Rahnip M, (1979) Sanggahan Terhadap Buku AlQuran Dasar Tanya Jawab Ilmiyah

oleh Nazwar Syamsu, Pustaka Progresif, Surabaya Rochmah, N, M, Ir, Eng. Sc dkk, (2004) Islam Untuk Disiplin Ilmu Teknologi, Depag RI, Jakarta Salatun, J, (1954) Piring Terbang Khayal atau Nyata, dalam Majalah Pengantar Pengetahuan, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, Jakarta Steven M. Greer (2010) Awas Ada UFO; Fakta dan Kontroversi Keberadaan Makhluk Asing Berdasarkan Saksi dan Badan Intelejen, terj. Achmad Asnawi, Signal, Jogjakarta TaufiqUlwan, (2009), Ayatullah al-Mubshirah, terj. Fuad Syaifudin Nur, Al-Mahira, Jakarta Timur Zaghlul An-Najjar, Dr, (2006), Al-Ijazu al-Ilmiyah fii al-Sunnah al-Nabawiyah, I, terj. Zainal Abidin dan Syakirun-Niam, Amzah, Jakarta Thanthawi Jauhari ,(tt) Al-Jawaahiru fii Tafsiir al-

Quran, Daru al-Fikr, Bairut SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah B.Perumusan Masalah C.Pembatasan Masalah D.Signifikansi Penelitian BAB II : PEMBAHASAN TEORITIK A.Kerangka Teori B.Kajian Kepustakaan Yang Relevan BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian B.Data Penelitian C.Teknik Pengumpulan Data D.Teknik Analisa Data BAB IV : HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data (dijudulkan) B.Kajian dan Interpretsai Data

(didijudulkan) C.Analisa Kritis (dijudulkan) BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan B.Saran dan Rekomendasi

KAJIAN TEMATIK AYAT-AYAT EKSOBIOLOGI

ur fo

`tB NuqyJ9$# F{$#ur $Yqs $\d x.ur! Ng=n=ur ir9$$/ A$|Fy$#ur )

15. hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.

ur fo $tB NuqyJ9$# $tBur F{$# `B! 7p/!#y ps3n=yJ9$#ur Ndur w tbr93tGo 49. dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.

xm6|@ &s! NuquK9$# 79$# F{$#ur `tBur `k 4 b)ur `iB >x w) xm7| nKpt2 `3s9ur w tbqgs)s? Ngys6n@ 3 mR) tb%x. $J =ym #Yqx 44. langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha

Pengampun.

y7/uur On=r& `yJ/ NuqyJ9$# F{$#ur 3 s)s9ur $uZ=s ut/ z`h;Y9$# 4n?t !#ur$!$#ur V2ur z`iB $Z9$# ( Wx.ur ,ym mn=t >#xy9$# 3 `tBur `k !$# $yJs ms9 `B BQ3B 4 b) !$# @yt $tB !$to ) 18. Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia

kehendaki.

Os9r& ts? br& !$# xm7| ms9 `tB NuquK9$# F{$#ur 9$#ur ;M| ( @@. s% zN=t ms? x| mys6n@ur 3 !$#ur 7L=t $yJ/ cq=yt 41. tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya[1043], dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

[1043] Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.

wr& (#rfo ! %!$# l u=y9$# NuqyJ9$# F{$#ur On=tur $tB tbqB $tBur tbqZ=? 25. agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi[1096] dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.

[1096] Umpamanya: menurunkan hujan dari langit,menumbuhkan tanam-tanaman, mengeluarkan logam dari bumi dan sebagainya.

% w On=t `tB NuqyJ9$# F{$#ur |@ =t9$# w) !$# 4 $tBur tbro tb$r& cqWy7 65. Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.

tPqtur xZ q9$# txs `tB NuqyJ9$# `tBur F{$# w) `tB u!$x !$# 4 q=% tZBsJ9$# (#r#yz9 $YZyJ) yB Nk]yJ) 3 !ur qZ_ NuqyJ9$# F{$#ur 4 tb%x.ur !$# $J=t $VJ3ym 4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,

[1394] Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya,

ur

qZ_

NuqyJ9$#

F{$#ur 4 tb%x.ur !$#! #t $J3ym

7. dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1395]. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[1395] Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya,

to `tB NuquK9$# F{$#ur 4 @. BQqt uqd 5b'x 29. semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan[1444].

[1444] Maksudnya: Allah Senantiasa dalam Keadaan Menciptakan, menghidupkan, mematikan, Memelihara, memberi rezki dan lain lain.

to `tB NuquK9$# F{$#ur 4 @. BQqt uqd 5b'x 29. semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan[1444].

[1444] Maksudnya: Allah Senantiasa dalam Keadaan Menciptakan, menghidupkan, mematikan, Memelihara, memberi rezki dan lain lain.

u|yJt d`g:$# RM}$#ur b) NFstG$# br& (#rZs? `B $s%r& NuqyJ9$# F{$#ur (#rR$$s 4 w crZs? w) 9`s=0 33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

yx7y

!

$tB

NuquK9$# F{$#ur ( uqdur y9$# L3pt:$#

1. semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

yx7y ! $tB NuqyJ9$# $tBur F{$# ( uqdur y9$# O3pt:$# 1. telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

yx7y ! $tB NuqyJ9$# $tBur F{$# ( uqdur y9$# O3pt:$# 1. telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

#${xm7| ! $tB NuqyJ9$# $tBur F 7=pRQ$# r)9$# y9$# O3pt:$# 1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di .bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

!xm7| ! $tB NuqyJ9$# $tBur F{$# ( &s 7=J9$# &s!ur Jys9$# ( uqdur 4n?t e@. &x s% 1. bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa .atas segala sesuatu

Walahuu man fi all=samaawati: haadzaa al-islaamu al-ladzii yaummu man fii al,samaawaati wa al-ardhi wa minhum ahlu al-kitaabi (ThabathoI, Miizaan. Jilid III )583.h

BERBAGAI TAFSIR AYAT-AYAT EKSOBIOLOGI

} * { . } { } { } { . } { } { } { ] : 22 [ ) 461 ( : } {

: } * * { : } { : } { ] : 8 [ : : . } { } { } { } { :

... : } { : : . ) , 9 5002, 93(. : } )92( { : . . : : ; : : :) ( : . : : . ) . : ] 422 - 013 [ 31 . 5002, 73(.

} { }

: . 2

{ } { } { } { } { : : } { ] : 22 [ } { } { : } { ] : 1 [ . ) 8002, 215( } { : : : } { ] : 22 [ : : . : } { : : } { } { : 1 [ ]

: } { : } { : } { } { : } { } { : . ) : 9 5002 : 551(

} . . . { . . . . . . . . . .

! : } { . . . . ! . . . . . ) : , 5, 4002 8513(

: } { : } { : } { : } { : } { : . : } { : : } { ] : 22 [ : )

: } . . . { . : ! . : : : :

, , 3 6002 691(

: } { ] : 22 [ . : . : : . ) ( : ) ( . . . . : . . . : : : . : . : : . : : } { ] 1 [ . ) { } . } { } { } { . } { . } : 71 8991 891(.

{ . } { } { . , : , 2 8002 463(.

)