mpks - laporan wayang

3
LAPORAN WAYANG GOES TO CAMPUS 2014 Oleh Rezky Fauziah P, 1406570480 1. Pengantar / Pendahuluan Saat ini, masyarakat Indonesia banyak yang sudah terpaku dengan budaya barat sehingga budaya negeri sendiri dilupakan, seperti misalnya budaya kesenian. Padahal, Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan seni yang harus dijaga agar tidak hilang atau bahkan direbut dari bangsa kita, misalkan salah satunya adalah kesenian wayang. Karena itu, Komunitas Wayang UI dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia melaksanakan WGTC atau Wayang Goes To Campus. Saya, sebagai salah satu pemerhati wayang serta mahasiswa kelas MPK Seni Wayang hadir di acara ini bertujuan untuk lebih mengenal lagi mengenai kesenian satu ini sekaligus sebagai salah satu tugas di kelas tersebut. Dalam penulisannya, saya melakukan observasi dengan mengumpulkan data-data yang saya dapatkan saat menghadiri acara tersebut pada hari Kamis, 25 September 2014 jam 16.00. Saya juga menyempatkan diri untuk menonton pentas si Pitung. Saya berharap, makalah ini dapat menarik pembaca dan meningkatkan kesadaran pembaca akan pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan yang satu ini. 2. Pembahasan Wayang adalah kesenian yang berkembang pesat di Jawa dan Bali. Wayang adalah seni pertunjukan berkonsep drama yang menggunakan boneka berbahan dasar kayu serta kain. Untuk dapat digerakkan, wayang dimainkan oleh seorang dalang. Komunitas Wayang UI sebagai pemerhati kebudayaan satu ini, melaksanakan WGTC atau Wayang Goes To Campus

Upload: rezkyfauziahpermatasari

Post on 04-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

MPKS - Laporan Wayang

TRANSCRIPT

LAPORAN WAYANG GOES TO CAMPUS 2014Oleh Rezky Fauziah P, 14065704801. Pengantar / PendahuluanSaat ini, masyarakat Indonesia banyak yang sudah terpaku dengan budaya barat sehingga budaya negeri sendiri dilupakan, seperti misalnya budaya kesenian. Padahal, Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan seni yang harus dijaga agar tidak hilang atau bahkan direbut dari bangsa kita, misalkan salah satunya adalah kesenian wayang. Karena itu, Komunitas Wayang UI dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia melaksanakan WGTC atau Wayang Goes To Campus. Saya, sebagai salah satu pemerhati wayang serta mahasiswa kelas MPK Seni Wayang hadir di acara ini bertujuan untuk lebih mengenal lagi mengenai kesenian satu ini sekaligus sebagai salah satu tugas di kelas tersebut. Dalam penulisannya, saya melakukan observasi dengan mengumpulkan data-data yang saya dapatkan saat menghadiri acara tersebut pada hari Kamis, 25 September 2014 jam 16.00. Saya juga menyempatkan diri untuk menonton pentas si Pitung. Saya berharap, makalah ini dapat menarik pembaca dan meningkatkan kesadaran pembaca akan pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan yang satu ini.

2. PembahasanWayang adalah kesenian yang berkembang pesat di Jawa dan Bali. Wayang adalah seni pertunjukan berkonsep drama yang menggunakan boneka berbahan dasar kayu serta kain. Untuk dapat digerakkan, wayang dimainkan oleh seorang dalang. Komunitas Wayang UI sebagai pemerhati kebudayaan satu ini, melaksanakan WGTC atau Wayang Goes To Campus yang berlokasi di Balairung Universitas Indonesia selama 7 hari yaitu 23 27 September 2014. Acara ini merupakan salah satu bukti nyata melestarikan kebudayaan lokal. Tema yang diusung WGTC tahun ini adalah Wayang dan Kepemimpinan. Tema ini diambil berdasarkan maraknya peralihan kepemimpinan nasional. Menurut sumber, ketua acara ini, Raymon Michael Menot, mengatakan bahwa konsep ini diambil karena bangsa kita sedang menghadapai suatu yang sakral, yaitu pergantian pemimpin. Pada WGTC ini, banyak sekali penampilan pertunjukan wayang dengan jenis yang bermacam-macam, yaitu wayang kulit, orang, golek, potehi, hingga tavip. Dalangnya pun dalang kondang seperti Ki Manteb Soedharsono dan Ki Begug Poernomosid. Dalang cilik atau De Tira (Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip pun turut ikut diundang.Bukan hanya pertunjukan wayang saja, namun juga diadakan workshop mengenai menatah wayang, membuat wayang dari plastik, dan membuat berbagai kerajinan dari kain bekas (perca). Bazaarnya pun menampilkan berbagai produk kerajinan nasional. Selain itu juga diadakan pula Sarasehan Wayang. Sarasehan adalah pertemuan yg diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dl bidang tertentu. Pada WGTC ini, diundang bupati Purwakarta yaitu bapak Dedi Mulyadi. Ia menyampaikan ceramahnya mengenai Wayang dan Ketahanan Nasional. Selain itu, ada pula Sujatno (Lemhanas) yang menyampaikan tentang "Wayang dalam konteks Kepemimpinan.Pameran karya seni lain seperti keris, batu mulia nusantara, dan pameran lukis juga ditampilkan. Sehingga para pengunjung juga dapat mengetahui banyak kesenian, bukan hanya wayang saja. Pada hari Kamis, 25 September 2014 tepatnya pada pukul 16.00, dilaksanakannya pertunjukan wayang tavip dengan dalang M. Tavip yang berceritakan mengenai si Pitung. Wayang tavip sendiri adalah wayang yang berbahan baku plastik limbah terus dilakukan penyempurnaan melalui sejumlah perubahan pada peralatan maupun properti panggung.Lakon ini menceritakan mengenai si Pitung, seorang pendekar gagah berani yang melawan pemerintahan Hindia Belanda. Si Pitung diceritakan sebagai penolong akan orang yang kesultan. Pada hari puncak, hari Sabtu, 27 September 2014 semalam suntuk, ditampilkan wayang kulit berjudul Semar Mbangun Kahyangan yang dibawakan oleh Ki Begug Purnomosidi (mantan bupati Wonogiri) dengan anggota kelompoknya. Anggotanya adalah Ki Widodo Wilis, S.Sn, Ki Sura Agul Agul, Ki Eka Sunarsono, S.Sn, Ki Sigit Mursita, S.Sn dan Ki Narta Guna Wiyono.3. PenutupanUntuk melestarikan budaya kesenian lokal, Wayang, pada tanggal 23-27 September 2014, telah diadakannya WGTC atau Wayang Goes To Campus di Universitas Indonesia. Acara ini melaksanakan banyak penampilan wayang, serta bazaar, sarasehan, pameran dan workshop. Acara ini berlangsung dengan lancar. Saya menyarankan agar kedepannya acara ini diatur agar pengaturan jadwal pertunjukan bisa disesuaikan dengan lingkungan mahasiswa agar mahasiswa sebagai sasaran terdekat bisa datang ke acara ini tanpa ada kendala-kendala akademik yang memang tidak bisa ditinggalkan.