mouth ulcer ok

23
MOUTH ULCERS

Upload: yayu-alawiiah

Post on 24-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

  • MOUTH ULCERS

  • INTRODUCTION

    Mouth Ulcers adalah menghilangnya atau adanya erosi pada membran mukosa rongga mulut yang terkadang dapat dilapisi oleh suatu lapisan putih . Mouth Ulcers disebut juga Recurrent Aphthous Stomatitis .

  • Pasien dengan Mouth Ulcers akan mengeluh kekambuhan dari satu atau lebih ulkus oral yang menyakitkan pada interval mulai dari hitungan hari ke bulan. Mouth Ulcers biasanya dimulai di masa kanak-kanak atau remaja dan dapat berkurang baik frekuensi dan tingkat keparahan dengan bertambahnya usia.

  • Ulkus yang disebabkan oleh Mouth Ulcers terbatas pada mukosa lembut mulut, atau mukosa nonkeratinized yang tidak menempel pada tulang. Daerah ini meliputi mukosa buccal dan labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum molle, dan mukosa orofaringeal.

  • Daerah yang tidak terpengaruh oleh Mouth Ulcers adalah palatum durum dan gingiva yang menempel pada tulang . Lesinya tidak terbatas pada rongga mulut, lesi ini juga mungkin ditemukan di tempat lain pada saluran pencernaan. Lesi yang muncul di luar rongga mulut sering dikaitkan dengan gangguan sistemik

  • Mouth Ulcers dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan ukuran ulkus dan tingkat keparahan penyakit :Aphthae Minor : Diameternya kurang dari 10 mm , bisa satu atau multiple . Jenis ini yang sering kita jumpai dan sembuh sepenuhnya dalam 7 sampai 10 hari. Lesi ini dangkal dan bentuknya bulat/oval dengan warna abu-abu atau kuning. Sangat menyakitkan sekitar 4 hari, kemudian sembuh sepenuhnya tanpa bekas luka setelah beberapa hari.

  • Aphthae Mayor :Jarang terjadi, ulkus tidak teratur dengan ukuran 1 sampai 3 cm. Lesi ini bertepi tinggi dan membutuhkan waktu 4 sampai 6 minggu untuk sembuh. Aphthae Mayor dapat meninggalkan jaringan parut yang luas . Sifat yang tidak teratur dan kronis dari lesi ini sering memerlukan biopsi untuk menyingkirkan karsinoma sel skuamosa.

  • Aphthae Herpetiform : Juga jarang, dan terdiri dari satu sampai dengan 150 lesi sangat kecil (1-3mm) . Lesi ini biasanya terjadi pada infeksi Herpes Simplex virus .

    Ulkus akan sembuh sepenuhnya dalam waktu 7 sampai 10 hari.

  • ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGIEtiologi dan patofisiologi Mouth Ulcers belum diketahui pasti. Kejadian kasus ini bukan oleh karena satu faktor saja (multifaktorial) Lesi ini terjadi dalam lingkungan yang memungkinkannya berkembang menjadi ulcer. Faktor-faktor ini terdiri dari trauma, stres, hormonal, genetik, kelainan haematologi , gangguan gastrointestinal , alergi , infeksi mikroorganisme serta faktor imunologi (Scully et al ., 2003: Kilic, 2004, Cawson, 2008 ).

    Umumnya ulcer terjadi karena tergigit saat bicara, kebiasaan buruk (bruxism), atau tergigit saat mengunyah. Bisa juga terjadi akibat perawatan gigi , pemasangan gigi tiruan yang tidak pas dan akibat makanan dan minuman yang terlalu panas . Trauma bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya Mouth Ulcers pada semua penderita , tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai faktor pendukung (Houston, 2009).

  • Pada beberapa wanita mengalami rekurensi Mouth Ulcers setiap bulan yang berhubungan dengan perubahan hormon, selalu ditandai dengan peningkatan kadar progesteron saat fase luteal siklus menstruasinya. Lesi ulcer ini sering terlihat di masa pra menstrual bahkan banyak mengalami berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor hormonal antara lain hormon estrogen dan progesteron (Lewis & Lamey , 1998, Cawson 2008).Beberapa mikroorganisme di dalam rongga mulut diduga juga berperan penting dalam patogenesis Mouth Ulcers , terutama golongan Streptococcus. Berdasar penelitian terdahulu, kecenderungan lebih besar untuk terjadi reaksi hypersensitivitas tipe lambat terhadap Streptococcus sanguis diantara pasien Mouth Ulcers

  • MANIFESTASI KLINIS Mouth Ulcers mempunyai ukuran yang bervariasi 1-30 mmm, tertutup selaput kuning keabu-abuan, berbatas tegas, dan dikelilingi pinggiran yang erythematous dan dapat bertahan untuk beberapa hari atau bulan. Karakteristik ulcer yang nyeri terutama terjadi pada mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa orofaring (Banuarea, 2009). Gambaran klinis Apthae Minor : Sebagian besar pasien (80%) menderita bentuk minor , yang ditandai oleh ulcer bulat atau oval, dangkal dengan diameter kurang dari 10 mm, dan dikelilingi oleh pinggiran yang erythematous dan dasarnya kekuningan . Ulserasi pada Apthae minor ini cenderung mengenai daerah-daerah non-keratin, seperti mukosa labial, mukosa bukal, dan dasar mulut. Ulserasi biasanya tunggal atau merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima dan akan sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas (Lewis & Lamey , 1998)

  • Gambaran klinis Apthae Mayor : Lesi ini diderita oleh kira-kira 10% dari penderita Mouth Ulcers . Secara klasik , ulcer ini berdiameter kira-kira 1-3 cm, berlangsung selama 4 minggu atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut, termasuk di daerah daerah berkeratin . Tanda pernah terjadinya Apthae Mayor adalah terlihatnya jaringan parut yang terjadi karena keparahan dan lamanya lesi . (Lewis & Lamey , 1998 , Lynch et al.,1994 ) mengatakan bahwa pasien dengan Apthae Mayor mengalami lesi yang dalam dengan diameter 1-5 cm.

  • Menurut Langlai & Miller (2000), ulcer seringkali multiple, terjadi pada palatum lunak, tonsil, mukosa bibir, mukosa pipi, lidah dan meluas ke gusi cekat. Biasany lesi asimetri dan unilateral. Gambaran ulcernya yaitu ukuran besar, bagian tengah nekrotik dan cekung, tepinya merah meradang

  • Apthae Herpetiform

    Tipe Mouth Ulcers yang terakhir adalah Apthae Herpetiform . Istilah herpetiform digunakan karena bentuk klinisnya yang dapat terdiri dari 100 ulcer kecil-kecil pada satu waktu mirip dengan gingivostomatitis herpetik primer. Tetapi virus-virus herpes tidak mempunyai peran etiologi pada lesi ini atau dalam setiap bentuk ulserasi apthosa (Lewis & Lamey , 1998).

  • Gambaran mencolok dari penyakit ini adalah erosi-erosi kelabu putih yang jumlahnya banyak, berukuran sekepala jarum yang membesar, bergabung dan menjadi tidak jelas batasnya . Ukurannya berkisar 1-2 mm , namun dengan tidak adanya vesikel dan gingivitis bersama sifat kambuhan membedakannya dari herpes primer dan infeksi virus lainnya (Langlais & Miller, 2000; Porter & Leao, 2005 )

  • Diagnosa Diagnosa Mouth Ulcers berdasarkan pada penampilan klinis ulcer serta riwayat penyakitnya. Perhatian harus khusus ditujukan pada umur terjadinya, lokasi, lama (durasi), serta frekuensi ulcer. Setiap hubungan dengan kelainan pencernaan, haid, stress, serta makanan harus dicatat (Lewis & Lamey , 1998)

  • PENATALAKSANAAN Banyak obat-obatan, termasuk vitamin, obat kumur antiseptik, steroid topikal dan imunomodulator sistemik dianjurkan sebagai pengobatan untuk Mouth Ulcers . Kombinasi vitamin B1 dan vitamin B6 diberikan selama 1 bulan dianjurkan sebagai penatalaksaan tahap awal. Namun, beberapa pasien memberikan respon yang baik terhadap obat kumur khlorhexidin serta kortikosteroid topikal (hidrokortison hemisuksinat atau betametason natrium fosfat). Penggunaan terapi hipnoterapi dapat membantu penderita yang diperkirakan memiliki faktor predisposisi berupa stress (Lewis & Lamey , 1998)

  • Obat-obat sitemik seperti levamisole, inhibitor monoamine oksidase, thalidomide, atau dapsone, digunakan untuk penderita yang sering mengalami Mouth Ulcers yang serius , seperti pada kasus Apthae Mayor .Tetapi, penggunaan obat-obat ini harus dipertimbangkan secara hati-hati berdasarkan pertimbangan efektivitas serta efek sampingnya (Lewis & Lamey , 1998).

  • Mouth Ulcers karena trauma akan berkembang jika terdapat rangsangan traumatik yang terus menerus dalam waktu yang lama. Menghilangkan rangsangan traumatik terkadang cukup untuk mengawali proses penyembuhan, tapi terapi spesifik tetap dibutuhkan . Terapi yang menggunakan obat kumur Aloclair sangat efektif untuk kasus Apthae Minor (berdasarkan pengalaman klinis), terutama untuk Mouth Ulcer yang diakibatkan trauma dari gigi tiruan yang tidak pas .

  • TERIMA KASIH