motto dan persembahan -...

51

Upload: others

Post on 24-Jul-2020

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13
Page 2: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Karena itu bila kau telah selesai (mengerjakan yang lain) dan kepada Tuhan, berharaplah.

(Q.S Al-Insyirah : 6-8)

Kamu tidak bisa mengubah dan kembali ke masa lalu, maka dari itu lihatlah masa depan dan jangan buat kesalahan yang sama

(Peneliti)

Persembahan :

Skripsi ini Peneliti Persembahkan Untuk:

1. Kedua orang tuaku, Papa Alim Samani dan Mama Reti Anwar. berkat Doa dan kerja keras kalian dalam mencari nafkah, Mengasuh dan Membesarkan peneliti, sampai akhirnya peneliti bisa menikmati dunia perkuliahan hingga berhasil.

2. Kakak Sarton Samani, Adikku Andriyanto Samani, dan Kakak Ipar Sartin Yatuna, berkat doa dan dukungan kalian peneliti bisa berhasil menempuh kesuksesan.

3. Tante, Om, Kakek, Nenek, dan keluarga besar Anwar, Samani yang memeberikan dukungan baik secara moril dan materil, berkat kalian penulis dapat menikmati bangku perkuliahan dengan nyaman.

4. Sahabat-sahabat tercinta, Dinda, Keleby, Anti, Laras, Mariyani, Melisa, Dewi, Anggi, Feby, Mila. Terima kasih selalu ada untuk menyemangati, makasih juga atas kebersamaan dan doa yang kalian berikan.

ALMAMATERKU TERCINTA TEMPATKU MENIMBA ILMU

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SULTAN AMAI GORONTALO

Page 3: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

ii

KATA PENGANTAR حیم بسم ا� حمن الر الر

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan kuasa-NYA, penulis dapat menyelesaikan karya tulis dalam bentuk skripsi yang berjudul “Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam” dengan baik.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, Guru dan masyarakat umumnya. Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, dan sahabatnya, semoga Rahmat yang telah Allah limpahkan kepada beliau akan sampai kepada kita sebagai umat yang masih mengikuti petunjuknya hingga diakhir zaman.

Berbagai rintangan dan hambatan tentu dihadapi penulis dalam proses pembuatan karya tulis ini. Akan tetapi, berkat inayah, taufiq, dan hidayah Allah SWT, serta semangat penulis yang tak kenal lelah dan berkat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun penulis menyadari karya ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat di harapkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini, dan tak lupa pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Yth:

1. Orang tua tercinta Bapak Alim Samani dan Ibu Reti Anwar yang tanpa henti memberikan dukungan moril serta materil dan menyayangiku hingga tercapai cita-citaku menuntut ilmu di perguruan tinggi dan menyelesaikan studi ini.

2. Bapak Dr. Lahaji Haedar, M.Ag., Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo 3. Dr. Sofyan AP.Kau., M.Ag,sebagai Wakil Rektor I, Dr. Ahmad

Faisal, M.Ag., sebagai Wakil Rektor II , Dr. Mujahid Damopolii, M.Pd.,sebagai Wakil Rektor III IAIN Sultan Amai Gorontalo.

4. Dr.H. Lukman Arsyad M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

5. Dr. H. Muh. Hasbi,M.Pd., Dr. Hj. Lamsike Pateda,M.Pd., Dr. H. Arten Mobonggi,M.Pd., selaku wakil dekan I, II dan III Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

6. Dr. Razak H. Umar, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo.

7. Dr. H.M. Ramoend Manahung,M.Sos.I., Kepala Perpustakaan IAIN Sultan Amai Gorontalo bersama karyawan dalam memenuhi kebutuhan pustaka dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 4: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

iii

8. Dr. H. Razak H.Umar,M.Pd selaku pembimbing I, Dra.Satria M.A. Koni,M.Pd, selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi ini, yang dengan sabar dan ikhlas memberikan bimbingan dan arahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Para dosen dan para staf administrasi di Lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo.

10. Kepala Sekolah, seluruh staff dewan guru dan para peserta didik di SMPN 1 Tilongkabila, SDN 1 Tilongkabila, SDN 3 Tilongkabila, SDN 4 Tilongkabila, SDN 5 Tilongkabila, SDN 8 Tilongkabila yang telah memberikan izin melakukan penelitian. Yang senantiasa memberikan motivasi berupa dukungan dan semangat serta kerjasama selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

11. Teman-teman seperjuangan Kelas PAI.A Angkatan 2015. 12. Kakak Sarton Samani, Adik Andriyanto Samani, Kakak Ipar Sartin

Yatuna, Om, Tante, Sepupuku, seluruh keluarga besar Anwar, Samani, serta seluruh orang terdekat yang selalu memberikan dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini.

13. Sahabat-sahabat tercinta, Dinda, Keleby, Anti, Laras, Mariyani, Melisa, Dewi, Anggi, Feby, Mila. Terima kasih selalu ada untuk menyemangati, makasih juga atas kebersamaan dan doa yang kalian berikan.

14. Almamaterku tercinta, Institut Agama Islam Negeri (IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Segala bentuk bantuan, bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan oleh semua pihak kepada penulis, semoga memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Gorontalo, Juli 2019

Peneliti

Meylan Samani NIM. 151012136

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

Page 5: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................ iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... x ABSTRAK ...................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ............................................... 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................... 4 C. Batasan Masalah ........................................................... 5 D. Rumusan Masalah ......................................................... 5 E. Tujuan Penelitian .......................................................... 5 F. Pengertian Judul dan Definisi Operasional .................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................. 7 A. Hakikat Kemangkiran .................................................... 7 B. Teori Kemangkiran ....................................................... 9 C. Kajian Penelitian Yang Relevan ..................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 17 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................... 17 B. Lokasi Penelitian ........................................................... 17 C. Data dan Sumber Data ................................................. 17 D. Subjek dan Objek Penelitian .......................................... 18 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 19 F. Teknik Analisis Data ..................................................... 20 G. Pengecekkan Keabsahan dan Temuan .......................... 21 H. Tahap – tahap Penelitian ................................................ 22

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................... 23 A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................... 23 B. Hasil Penelitian ............................................................. 31

1. Kemangkiran Guru PAI di Kecamatan Tilongkabila ... 31 2. Faktor Penyebab Kemangkiran Guru PAI ................. 33 3. Solusi Mengatasi Kemangkiran Guru PAI ................. 36

BAB V PENUTUP ......................................................................... 39 A. Kesimpulan .................................................................... 39 B. Saran ............................................................................. 39

Page 6: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

v

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 41 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 43 RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 94

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara ..............................................................43

Page 7: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

vi

Lampiran 2 Catatan Lapangan ..................................................................44

Lampiran 3 Hasil Wawancara .....................................................................56

Lampiran 4 Dokumentasi ............................................................................72

Lampiran 5 Daftar Infroman ........................................................................81

Page 8: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, status, dan dan nama guru

terus meningkat. Perkembangan zaman yang ada di sekeliling kita, maka pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, terus melaksanakan upaya perubahan peraturan dan pelayanan pendidikan. Salah satuya adalah mengeluarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Guru dan Dosen. Dua peraturan itu, setidaknya dimaksudkan untuk perbaikan sistem dan pelayanan pendidikan di Indonesia.1

Salah satu cara untuk mencerdaskan bangsa seperti yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah melalui pendidikan yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Manusia Indonesia diharapkan akan meningkat kualitasnya melalui pendidikan. Kualitas tersebut dapat diukur berdasarkan Human Development Index atau

Guru merupakan jiwa yang sangat dihargai karena memilki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah. Guru pun sangat andi dalam membantu meningkatkan siswa untuk melaksanakan tujuan hidupnya secara optimal. Tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mengasuh, membimbing, mendidik, dan melatih kepribadian siswa untuk mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang bisa mengisi lapangan kerja dan berwirausaha.2 Hal ini dipahami dari firman Allah dalam Surah Al-Mujadillah;11

1 Sudarma Momon, Profesi Guru (dipuji, dikritisi dan dicaci), (Jakarta : RajaGrafindo

Persada, 2014), h. 1 2 Rusdiana dan Heryati Yeti, Pendidikan Profesi Keguruan Menjadi Guru Inspriratif

dan Inovatif, ( Bandung : Pustaka Setia, 2015)., h, 43.

Page 9: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

2

Terjemahnya : Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: berlapang-lapanlah dalam majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan : berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan oran-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan(QS al- Mujadillah 58 : 11)3

Selain sebagai agen perubahan, guru berfungsi sebagai

tenaga pengajar. Peran guru memang tidak bisa dipisahkan dari fungsi guru sebagai tahap dari perkembangan kemasyarakatan. Namun demikian, kita bisa melihat guru sebagai pengajar di waktu aktivitas guru sebagai pelaksana sosial kebangsaan.

Guru sebagai pengajar maksudnya adalah sikap sosial guru benar-benar cuma berada dalam rungan ukuran 8x8 m. tidak diluar kelas. tetapi Hanya di kelas itu saja, guru berperan. Dalam ruangan berukuran sedang itu juga guru membantu memberikan masukan dan ajarannya mengenai berbagai hal, terkait dengan mata pelajaran yang diampunya kepada para siswa4

Tetapi banyak penyebab yang mengakibatkan kualitas proses dan hasil pendidikan, manajemen pendidikan, lingkungan, dan kemampuan anak itu sendiri. Dari berbagai hal yang mengakibatkan kualitas pendidikan tersebut, bahkan dapat dibilang sebagai penyebab kunci keberhasilan pendidikan. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan dan salah satu saran instrumental yang amat penting dalam proses pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan di sekolah sangat tergantung pada guru.

Suatu pertanda yang dapat membentuk rusaknya keadaan organisasi sekolah adalah kurangnya kepuasaan kerja guru dimana terjadi gejala seperti kemangkiran, malas kerja, besarnya keluhan guru, kurangnya prestasi kerja, kurangnya mutu pengajaran, indisipliner guru dan pertanda buruk lainnya. Sangat penting Untuk mengembangkan kepuasaan kerja bagi guru karena melibatkan

3 Al-Qur’an dan Terjemahanya, Mushaf Aminah,( Jakarta : Alfatih,2012), h. 543. 4 Sudarma Momon, Profesi Guru”Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci”, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2014)., h, 10.

Page 10: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

3

masalah hasil kerja guru yang merupakan salah satu cara dalam meningkatkan nilai pelayanan kepada siswa.

Dalam hal peningkatan mutu pendidikan secara formal aspek guru mempunyai peranan penting dalam mewujudkannya, disamping aspek lainya seperti sarana/prasarana, kurikulum, peserta didik, manajemen, dan pengadaan buku. Guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, sebab inti dari kegiatan pendidikan adalah belajar mengajar yang memerlukan peran dari guru didalamnya.5 Kehadiran guru sangat penting dalam proses pembelajaran

karena guru adalah orang yang secara teratur berinteraksi dengan siswa. Dengan begitu, pada dasarnya cara meningkatkan nilai pendidikan diakibatkan oleh sifat tanggungjawab dan profesionalitas guru dalam melakukan tugas pokoknya disekolah.

Sebagai dampak dari tugas pokok guru adalah kehadiran guru dalam proses belajar mengajar siswa pada jadwal yang ditetapkan. Ketidakhadiran (Kemangkiran) guru dalam kelas akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Berbagai macam penelitian menyatakan bahwa alasan guru mangkir dalam tugasnya berpengaruh pada peningkatan dana operasional sekolah, memburuk citra sekolah, dan kinerja sekolah, serta merendahnya prestasi siswa.

“Dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa, “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilaia, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur Awal observasi tanggal 10 Desember 2017 di SDN 5

Tilongkabila penulis melihat kelas yang peserta didiknya hanya berada diluar padahal itu jam pembelajaran sudah berlangsung, ketika di cek dan ditanyakan kepada peserta didik mereka berkata bahwa guru Pendidikan Agama Islam tidak masuk tetapi ditinggalkan tugas untuk dikerjakan. Hal seperti itu bisa menganggu kegiatan pembelajaran yang ada dikelas lain .

5 Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar “Seri 6. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah”, ( Jakarta

PT.Bumi Aksara, (2009), h.88.

Page 11: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

4

Masalah tersebut juga terjadi pada saat ini. Dimana kualitas kemangkiran guru dalam mengajar tidak banyak dikaji dan diteliti secara luas.hanya dari berbagai arah, kemangkiran guru mempunyai hasil yang relevan terhadap prestasi belajar siswa. Salah satu masalah yang diberitakan dalam replubika online hari senin tanggal 25 Agustus 2014. Dalam situs tersebut beritakan bahwa di Jakarta, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Supranata mengatakan, tingkat kemangkiran guru daerah terpencil dua kali lebih besar dari pada guru nasional, hali ini diungkapkan berdasarkan penemuan Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Indonesia pada tahun 2014.6 Dan informasi yang peneliti dapat bahwa salah satu alasan guru itu jarang masuk sekolah yaitu karena guru tersebut keterlambatan untuk mendapatkan gaji hanya secukupnya, jadi itu yang membuat guru jarang masuk sekolah.

Guru diharapkan dapat berperan profesional dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Profesional, tentu berhubungan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, menilai,bersikap, menentukan, atau berperan dalam kaitan tanggung jawabnya.Profesional itulah yang akan menjadi kemampuan untuk mendapatkan prestasi pendidikan dengan kualitas baik.

Berdasarkan uraian tersebut. maka peneliti termotivasi meneliti masalah ini dengan mengangkat judul “ Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Tilong Kabila”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat didentifikasikan

permasalahan pada penelitian : Kemangkiran guru adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan, oleh seorang yang mengajar dan mendidik Agama Islam. Banyak faktor yang membuat guru yang sering mangkir yaitu karena sakit, karena urusan keluarga, mengkuti pelatihan atau kegiatan luar. Dan akan mempengaruhi proses pembelajaran serta prestasi siswa akan menurun. Sebab Kehadiran guru dalam proses belajar tatap muka sangat pentimg karena guru adalah orang yang secara periodik berinteraksi dengan peserta didik.

6www.m.republika.co.id dalam google.com. diakses 20 Desember 2017, pukul: 14.00 WIB

Page 12: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

5

C. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi dalam penelitian

ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada kemangkiran guru pendidikan agama islam. D. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini, rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemangkiran guru PAI di Kecamatan Tilongkabila? 2. Apa faktor penyebab kemangkiran guru PAI di Kecamatan

Tilongkabila? 3. Bagaimana solusi yang dilakukan untuk mengatasi kemangkiran

guru PAI di Kecamatan Tilongkabila? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kemangkiran guru PAI di Kecamatan Tilongkabila

b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kemangkiran Guru PAI di Kecamatan Tilongkabila?

c. Untuk mendeskripsikan solusi mengatasi kemangkiran guru PAI di Kecamatan Tilongkabila

2. Kegunaan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

banyak pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi sekolah umum yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan Nasional. Disamping itu pula diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dalam rangka pengambilan kebijakan dalam mengatasi kemangkiran guru dari tugas pokoknya di Kecamatan Tilongkabila.

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi sekolah sebagai kontribusi pemikiran dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di sekolah, dan menjadi pedoman bagi kepala sekolah dalam mengatasi kemangkiran guru. Manfaat lain dalam penelitian ini adalah bagi para guru menjadi bahan acuan dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara demi menjaga kestabilan proses belajar mengajar.

Page 13: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

6

F. Pengertian Judul dan Definisi Operasional 1. Pengertian Judul

a. Kemangkiran Kemangkiran adalah aktivitas tidak masuk kerja tanpa

alasan, dan keterlambatan datang ketempat kerja. kemangkiran yang tinggi dapat berpengaruh kelangsungan pada keberhasilan dan kemampuan organisasi. b. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

Guru Agama adalah seorang yang mengajar dan mendidik Agama Islam dengan membimbing, menuntun memberi tauladan dan membantu mengantarkan anak didiknya kearah kedewasaan jasmani dan rohani, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Agama yang hendak di capai.

2. Definisi Operasional

Dengan demikian yang dimaksud dengan Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila dalam penelitian ini adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan dan keterlambatan datang ketempat kerja , oleh seorang yang mengajar dan mendidik Agama Islam.

Page 14: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Kemangkiran 1. Pengertian kemangkiran Absenteeism / Kemangkiran adalah ketidakhadiran pekerja yang

tidak mendapat hukum dan keterlambatan datang ketempat kerja. Tingkat ketidakhadiran pada suatu perusahaan tertentu menggambarkan keadaan kerja dan etika para pekerja diperusahaan tersebut serta mempengaruhi produktivitas perusahaan.7

2. Kemangkiran Guru Kemangkiran guru ialah tidak hadirnya seorang guru untuk bekerja

sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan, mungkin sengaja atau tidak sengaja. Dan keterlambatan datang ketempat kerja Atau keadaan seorang guru tidak berada disekolah namun berada diluar sekolah dan tanpa ada faktor yang jelas dan tidak ada kabar sebelumnya.

Meskipun guru adalah salah satu faktor berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Oleh sebab itu, mengembangkan mutu pendidikan, berarti juga mengembangkan mutu guru. Mengembangkan mutu guru bukan saja dari segi kesejahteraannya, tetapi juga profesionalitasnya.

UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Secara khusus peraturan yang mengatur mengenai disiplin PNS

telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang telah direvisi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Aturan Disiplin PNS. Peraturan Pemerintah tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan situasi dan kondisi saat ini dalam upaya mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral tersebut. Kemudian secara khusus ketentuan yang mengatur cuti guru tercantum dalam PP No.74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 50 dan 51.8

7 http://arti-definisi-pengertian.info/arti-kemangkiran/ di akses tanggal 14 Desember 2017, pukul 20.03Wita

8 http://www.sippendidikan.kemdikbud.go.id di akses pada kamis, 18 Desember 2017.

Page 15: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

8

Kode etik profesi adalah norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan nyata serta mendalam tentang apa yang baik dan tidak baik,apa yang benar dan apa yang salah dan perilaku apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

Kode etik profesi berfungsi sebagai pelindung dan peningkatan profesi. Dengan sudah adanya kode etik profesi, masih banyak kita temukan kesalahan ataupun penyelewengan profesi. lagi pula apabila kode etik profesi tidak ada, kemudian akan semakin banyak terjadi kesalahan. Akan semakin banyak terjadi penyelewengan profesi.9

Disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang–orang yang tergabung dalam suatu sistem, dan tunduk pada peraturan–peraturan yang ada dengan senang hati. Dalam Dictionary of Education yang di kutip E. Mulyasa bahwa discipline (school) adalah the maintenance of conditions conducive to the efficient achievement of the school functions. Pada pengertian diatas, disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib guru, kepala sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.10 Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 59.

Terjemahnya :

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah ( Al-Qur’an) dan Rasul ( sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-nisa : 59)

9 Daryanto, Standard Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional,

(Cet.1; Yogyakarta : Gava Media,013), h. 40. 10 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Kemandirian

Guru dan Kepala Sekolah, ( Jakarta : Remaja Rosdakarya,2013), h. 191.

Page 16: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

9

Ayat diatas memerintahkan kaum mukmin agar menanti putusan hukum dari siapapun yang berwenang menetapkan hukum. Ayat tersebut menegaskan bahwa taatilah Rasulnya yakni Muhammad Saw. Dalam segala macam perintahnya, sebagaimana tercantum dalam sunnah atau hadis yang sahih, dan perkenankan juga perintah ulil amri yakni yang berwenang menangani urusan-urusan kamu selama perintahnya tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya. Maksudnya bahwa orang mukmin selain harus menaati perintah Allah dan Rasulnya juga dituntut untuk menaati perintah ulil amri.

B. Teori Kemangkiran

Menjadi seorang guru profesional guru harus mempunyai kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu jelas pada kinerjanya menggunakan sejumlah rencana. Pokok kerja sebagai guru, berupaya membuktikan sejumlah rencana maupun strategi pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan bertanggungjawab.11

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dikutip dalam buku Philip Suprastowo memberikan pengertian bahwa “ketidakhadiran” merupakan kata yang sama dengan “absensi”, yang berarti suatu keadaan yang menunjukkan seseorang tidak masuk, tidak ada, tidak hadir, atau absen (sekolah, kerja, dsb). Kata yang sepandan adalah “kemangkiran” (mangkir) yang berarti tidak datang (ke sekolah, ke tempat kerja, dsb). Karena sakit atau alasan yang tidak diketahui.12

Syaiku, (2011) “ketidakhadiran” guru atau “kemangkiran” guru. Pembahasan ini memilih kata “ketidakhadiran” bukan “kemangkiran” dengan alasan supaya lebih netral dan etis terhadap guru dan dapat melingkupi alasan guru tidak hadir baik karena alasan berlaku atau benar maupun tidak berlaku karena malas, membolos, dan tanpa ijin.

Pengertian “ketidakhadiran” atau “kemangkiran: disampaikan oleh Ivatts (2013) di kutip dalam jurnal Philip Suprastowo, sebagai kegagalan seseorang (guru) sesuai dengan yang telah dijadwalkan. Dalam penerapannya, ada dua jenis ketidakhadiran guru. Pertama, ketidakhadiran karena melaksanakan tanggung jawab lembaga yang lain dan ditentukan secara formal( seperti mengikuti pelatihan atau

11 Syaiful Sagala,Kemampuan Profesional Guru dan TenagaKependidikan,(Cet.ke

3,Pt,Bandung,2011), h. 39. 12 Philip Suprastowo, Kajian Tentang : Tingkat Ketidakhadiran Guru

Sekolah Dasar Dan Dampaknya Terhadap Siswa, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 19(1),31-49,2013, di akses tanggal 3 oktober 2018, pukul 09.59 Wita

Page 17: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

10

rapat dinas) atau karena alasan kesehatan (seperti sakit keras atau melahirkan). Kedua, ketidakhadiran karena masalah pribadi guru dan suasana kerja yang tidak mendukung, seperti halnya malas, faktor ekonomi, tidak taat aturan, atau kerja mau enak sendiri.13

Menurut Suryadi di kutip alam buku M. Ali Hasan dan Mukti Ali, nilai guru dapat ditentukan dengan penilaian terhadap tiga faktor utama yaitu kemampuan profesional, cara profesional, dan waktu yang di upayakan untuk kegiatan profesional. Pertama, kemampuan profesional guru terdiri dari kemampuan intelegensia, perilaku dan kinerja dalam bekerja. Kedua, upaya profesional guru adalah upaya guru dalam menstranspormasikan keterampilan profesional yang mempunyai kedalam aktivitas mengajar yang nyata,upaya profesional guru itu ditunjukan oleh aktivitasnya dalam mendidik, dalam melaksanakan interaksi dengan orang tua, murid dan penggunaan bahan-bahan pelajaran. Ketiga, waktu yang dibentuk untuk kegiatan profesional memperlihatkan lamanya waktu dari seorang guru yang dipergunakan untuk tanggung jawab profesionalnya. Teacher’s time ini merupakan salah satu petunjuk penting dari mutu guru, karena konsep “waktu belajar”time on task yang diukur dalam belajar siswa secara perorangan telah ditemukan sebagai salah satu seorang profesional terbaik dari belajar.14

Guru sebagai contoh bagi para peserta didiknya yang patut memiliki sikap dan kepribadian sempurna yang bisa dijadikan sosok panutan idola dalam seluruh aspek kehidupannya. Oleh karena itu,agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawannya guru harus berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif, terutama di depan peserta didik. Kompetensi kepribadian menurut Usman meliputi : (1) kemampuan meningkatkan kepribadian, (2) kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi (3) kemampuan melakukan bimbingan dan konseling. Kompetensi kepribadian terpaut dengan kinerja pribadi guru sebagai individu yang mempunyai kedisiplinan, tanggung jawab, berpenampilan baik, memiliki komitmen, dan menjadi teladan.

Erwin Widiasworo, bahwa seorang guru harus dituntut untuk bekerja ekstra karena di sisi lain menyusun administrasi pembelajaran juga

13 Philip Suprastowo, Kajian Tentang : Tingkat Ketidakhadiran Guru SekolahDasar Dan

Dampaknya Terhadap Siswa, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 19(1),31-49,2013, di akses tanggal 3 oktober 2018, pukul 09.59 Wita

14 M. Ali Hasan dan Mukti Ali,Kapita Selekta Pendidikan Islam,(Cet,Pertama, Jakarta:2003), h. 83.

Page 18: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

11

dituntut untuk bisa mendidik siswa melalui pembelajaran dikelas. apalagi dengan adanya program sertifikasi guru, menuntut agar kinerja guru benar-benar optimal. Dengan begitu, malah banyak peserta didik yang terabaikan karena haya diberi tugas dan tidak dibimbing secara optimal. Program pemerintah memang baik untuk mengembangkan kesejahteraan guru, namun sayangnya tidak diikuti dengan peningkatan kinerja guru menjadi lebih baik.15

Disini perlu kita laksanakan antara guru yang menganggap sebagai profesi dengan guru yang hadir karena panggilan jiwa .

1. Guru yang menganggap profesi akan menjadikan pekerjaan mengajar sebagai suatu beban/kewajiban. Akan tetapi, guru yang menganggap sebagai panggilan jiwa akan menjadikan pekerjaan mengajar sebagai suatu kenyamanan.

2. Guru yang menganggap profesi biasanya kurang kesabaran, apalagi bila menghadapi siswa yang lambat belajar. Sementara guru yang menganggap sebagai panggilan jiwa akan sabar membina dan mendidik siswanya sampai benar-benar bisa.

3. Guru yang menganggap profesi kebanyakan memilih-milih peserta didik. Kelas yang peserta didiknya ribut dan lelet dalam belajar, akan diberikan sikap yang malah acuh tak acuh karena sudah malas dengan dan enggan terhadap peserta didik.

4. Guru yang menganggap profesi akan menganggap honor dibandingkan hasil belajar peserta didik. Akan tetapi, guru yang menganggap panggilan jiwa akan lebih mementingkan prestasi siswa dibanding besarnya honor yang diterimanya.16 Seperti yang dikatakan Mohammad Fauzil Adhim dalam buku

Spiritual Teaching karangan Abdullah Munir maka sosok guru yang mengajar karena panggilan jiwa juga mempunyai tujuan untuk mengantarkan murid-muridnya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual dan menyenangkan, akan bisa mengarahkan energy kecerdasan, kemuliaan, kemuliaan, dan keislaman yang kuat dalam dada setiap anak didiknya, justru sesudah ia mati. Menurut Nini Subini, mengenai kedisiplinan atau kesalahan guru

merupakan hal yang sangat sering dilanggar. Pada dasarnya, peserta didik makin menyukai kedisiplinan disekolah baik dalam ataupun luar kelas. Tetapi, masalah ini harus bersamaan dengan kedisiplinan bapak 15 Erwin Widiasworo, Rahasia Menjadi Guru Idola, ( Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media,2014), h. 15. 16 Ibid, hal. 116

Page 19: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

12

ibu guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Jangan sampai guru malah terpengaruh sendiri dengan apa yang diucapkannya. Apabila seorang guru membuat peraturan terlambat lima belas menit akan kena hukuman maka guru harus tunduk dengan peraturan tersebut. Apabila disiplin dapat di rasakan bersama dengan sadar maka dipastikan kelas tersebut akan menjadi lebih baik. 17

Beberapa kesalahan guru yang berhubungan dengan kedisiplinan antara lain: • Terlambat masuk kelas

Terlambat masuk kelas sepertinya sudah dianggap umum dikalangan guru. Ketika bel jam masuk kelas berbunyi, hanya beberapa guru yang langsung berdiri angkat kaki meninggalkan kegiatan apapun yang sebelumnya dilakukan. Kebanyakan guru masih melanjutkan aktivitas terkini yang baru dilakukan. mulai dari sarapan pagi atau siang, bermain computer atau handphone, maupun melakukan tugas lainnya. Belum lagi saat dalam perjalanan menuju kelas sambil ngobrol dengan rekan sesama guru, mampir kamar mandi yang tentunya semakin menambah beberapa menit keterlambatan masuk dalam kelas.

Ini terjadi setiap hari, setiap saat setiap pergantian jam mengajar guru. Seandainya diakumulasikan jam keterlambatan guru bisa mencapai satu jam pelajaran senilai 35 hingga 45 menit setiap harinya. Sama dengan makan gaji buta karena guru mengajarnya dalam hitungan perkalian jumlah jam mengajar.

Bagaimana pendidikan akan baik jika komponen utama penggeraknya bersikap seperti ini? Jika ingin memperbaiki kualitas pendidikan maka langkah awal yang harus dilakukan sebelumnya adalah memperbaiki mutu guru sebagai orang pertama yang menentukan nasib dunia pendidikan.18 • Sering Izin

Kesalahan lain yang juga sering dilakukan guru adalah sering melakukan izin. Dengan alasan apapun, sering meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai guru dianggap sebagai suatu kesalahan. Mengingat tugas guru adalah mengajar dan mendidik peserta didik. Apalagi, alasan yang terlalu dibuat-buat tentu lebih menyalahi kode etik guru.

17 Nini Subini, Awas Jangan Jadi Guru Karbitan : kesalahan-kesalahan guru

dalam pendidikan dan pembelajaran, ( Jogjakarta : PT Buku kita, 2012), h. 107 18 Ibid, hal.108

Page 20: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

13

• Sering tidak hadir Guru yang profesional tidak akan lari dari tanggung jawabnya

sebagai pendidik apa lagi sering tidak masuk sekolah. Dengan alasan apapun, sering meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai seorang guru. Sekali dua kali memang wajar. Namun, jika berulang kali dengan sebab tidak jelas akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar peserta didik. Jika memang tidak bisa memaksakan hadir, usahakan ada tugas kerja siswa agar mereka ada aktivtas didalam kelas. Namun, alangkah baiknya jika ada guru yang menggantikan mengajar untuk mengisi kekosongan jam.19

Memang terkadang seorang guru terpaksa meninggalkan kelas karena tugas sekolah. Paling tidak dalam 4 kali tatap muka, sekali saja yang terpaksa tidak bisa memaksakan hadir. Jangan sebaliknya, dalam sebulan mengajar, absenya 3 kali, dan hanya mengisi sekali dalam sebulan. Jika tidak hadir karena masalah pribadi maka peraturan sekolah lah yang bisa mengatasi. Entah member peringatan, teguran, skorsing, atau sampai pada pengeluaran.

Maka dari itu, apabila guru mendalami profesinya denga sungguh-sungguh maka kehadirannya dalam kelas sangat dinantikan banyak siswa, pasti akan berpikir seribu kali untuk tidak hadir. Hanya saja benar ada kepentingan yang sangat mendesak untuk tidak hadir. Semuanya kembali pada masing-masing guru dan tentunya pihak sekolah tempat peserta didik belajar.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, perilaku dan keterampilan) yang perlu dimiliki, dihayati, dan mampu di miliki oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnny. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan (Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV pasal 10 ayat 91), yang menyatakan bahwa: “Kompetensi Guru meliputi kompetensi profesional, pedagogic, kepribadian, dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.20

19 Ibid, hal.109

20 Muh. Arif,Profesi Kependidikan Pedoman dan Acuan Guru Mencintai

Profesinya,(Cet, 1; Gorontalo : Sultan Amai Press,2012), h. 26.

Page 21: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

14

Udin Syaefudin Saud, bahwa tanggung jawab guru ada enam tugas dan tangung jawabnya dalam dalam mengembangkan profesinya, yakni :

1. Guru bertugas sebagai pengajar. 2. Guru bertugas sebagai pembimbing. 3. Guru bertugas sebagai administrator kelas. 4. Guru bertugas sebagai pengembang kurikulum. 5. Guru bertugas untuk mengembangkan profesi. 6. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan

masyarakat. Keenam tugas dan tanggung jawab di atas merupakan tugas

pokok profesi guru. Guru sebagai pengajar lebih menekankan. Dalam tugas ini guru diminta memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di samping menahani ilmu atau bahan yang akan diajarkannya.21

Bebrapa penyebab absenteeism atau kemangkiran menurut Steers dan Rhodes adalah :

1. keadaan kerja seperti wilayah pekerjaan, level pekerjaan, penekanan kepada kelompok, aturan kelompok kerja, model pemimpin, komunikas antar karyawan, dan harapan untuk maju.

2. Nilai-nilai karyawan dan kesempatan kerja. 3. Karakteristik perorang meliputi pendidikan, pengalaman dan

umur. 4. Kepuasan pada keadaan kerja. 5. Tekanan untuk hadir meliputi kondisi ekonomi dan pasar,

sistem intens, aturan kelompok kerja, prinsip kerja perorang dan tanggung jawab organisasi.

6. Motivasi kehadiran 7. Kemampuan unutk hadir meliputi sakit dan kecelakaan,

tanggung jawab keluarga, dan problem transportasi. 8. Kehadiran karyawan.22 Indikator kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam 1. Untuk meningkatkan jumlah guru yang memenuhi kualifikasi

akademik yang baik.

21 Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru, ( Cet ke-2,

Alfabeta,2009), h. 32. 22http://cpratanto.blogspot.com/2012/11/withdrawal-behaviors-perilaku-penarikan.html. diakses

pada tanggal 31 Juli 2018. pukul 19.00 wita

Page 22: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

15

2. Untuk meningkatkan jumlah guru se SD Kec Tilongkabila dalam program bermutu yang mengajar sesuai dengan latar belakang.

C. Kemangkiran Guru Pendidkan Agama Islam Jadi yang dimaksud dengan Kemangkiran Guru Pendidikan

Agama Islam antara lain : (1) Sering tidak masuk sekolah (2) Malas (3) Melaksanakan tugas lembaga (4) Alasan kesehatan (5) Faktor ekonomi (6) Tidak taat aturan.

D. Kajian Penelitian Yang Relevan 1. Di dalam skripsi Penelitian yang dilakukan oleh Abubakar Pakaya pada tahun 2016 dengan judul Kemangkiran Guru dan Implikasinya Terhadap Kualitas Pembelajaran di Sekolah Terpencil SDN 3 Kec Pinogu Kab. Bone Bolango. Dilihat dari persamaanya dengan penelitian ini adalah terletak pada Kemangkiran Guru dan Penyebabnya. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian diatas ini adalah bahwa ada dua jenis kemangkiran guru, Pertama, kemangkiran guru karena alasan melaksanakan tugas-tugas lembaga yang lain dan ditetapkan secara illegal seperti mengikuti pelatihan, mengikuti kegiatan luar, mengurus nasib berupa kenaikan pangkat atau rapat dinas. Kedua, kemangkiran guru karena alasan problem pribadi guru suasana kerja yang tidak kondusif, faktor ekonomi, tidak taat aturan, atau kerja mau enak sendiri. Dilihat dari perbedaanya adalah pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif variable implikasinya terhadap kualitas pembelajran disekolah sedangkan penelitian ini hanya pada kemagkiran Guru dan Penyebanya. 23 2. Di dalam skripsi Penelitian yang dilakukan oleh Ayun S.Husain 2015 dengan judul Kemangkiran Guru PAI Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar (Studi Korelasion) di SMP 7 Satap Mootilango Kab. Gorontalo. Dilihat dari persamaanya dengan penelitian ini adalah terletak pada Kemangkiran Guru dan Penyebabnya. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian diatas ini adalah bahwa untuk mengetahui kedisiplinan guru dan kemanagkiran guru yang jarang masuk sekolah karena guru tersebut keterlambatan dalam mendapatkan gaji hanya secukupnya, jadi itu yang membuat guru jarang masuk sekolah dan itu dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dilihat dari perbedaanya adalah penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pada variable

23Abubakar Pakaya”Kemangkiran Guru dan Implikasinya Terhadap kualitas Pembelajaran di Sekolah Terpencil SDN 3 Pinogu Kab.Bone Bolango”,Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo,2016.

Page 23: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

16

pengaruhnya terhadap hasil belajar sedangkan penelitian ini hanya pada kemagkiran Guru dan Penyebanya.24 3. Di dalam jurnal Penelitian yang dilakukan oleh Yaya Zakaria Dengan judul Kemangkiran guru SMP dan analisis faktor-faktor penyebabnya. Dilihat dari persamaanya dengan penelitian ini adalah terletak pada Kemangkiran Guru dan Penyebabnya. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian diatas ini adalah bahwa guru mangkir dari tugas pokoknya karena disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah karena sulitnya menjangkau medan tempat mengajar, karena sakit, karena alasan keluarga, dan sebagainya.25

Dari kajian pustaka ini, terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian diatas. Persmaannya adalah penelitian sama-sama meneliti kemangkiran guru. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian sebelumnya lebih focus pada Implikasinya terhadap proses pembelajaran dan pada faktor penyebab kemangkiran guru dan kemangkiran guru pengaruh terhadap hasil belajar, sedangkan pada penelitian ini lebih focus membahas faktor penyebab kemangkiran guru di Kec.Tilongkabila, tingkat kehadiran guru PAI di Kec.Tilongkabila dan solusi untuk mengatasi kemangkiran guru.

Tabel 1.1 Kajian Penelitian Yang Relevan

NO JUDUL PENELITIAN PENELITI TAHUN

1

Kemangkiran Guru dan Implikasinya Terhadap kualitas Pembelajaran di Sekolah Terpencil Sdn 3 Kec.Pinogu Kab.Bone Bolango.

Abubakar Pakaya 2016

2

Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar (Studi Korelasion) di SMP 7 Satap Mootilango Kab.Gorontalo.

Ayun S.Husain 2015

3 Kemangkiran guru SMP dan analisis faktor-faktor penyebabnya.

Yaya Zakaria 2013

Ket : dari berbagai sumber diolah peneliti.

24 Ayun Husain’’Kemangkiran Guru PAI Pengaruhnya Terhadap Hasil

Belajar (Studi Korelasian) Di SMP 7 SATAP Mootilango Kab.Gorontalo’’,Skripsi,Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo,2015.

25 http://www.sippendidikan.kemdikbud.go.id di akses pada kamis, 18

Desember 2017.

Page 24: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif (Etnografi).

Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, tindakan, dan lain sebagainya secara holistic dan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar belakang individu tersebut secara holistic (utuh).26

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menjelaskan dalam bukunya bahwa, penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas, social, sikap, kepercayaan, persepsi, serta pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi tersebut digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang menuju pada kesimpulan.27

Alasan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

adalah peneliti akan meneliti obyek alamiah atau fakta-fakta yang terjadi dilapangan, selain itu peneliti ingin memperoleh data secara mendalam mengenai Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila. B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila. dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di 5 sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Tilongkabila. C. Data dan Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam

26 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014), h 4-6.

27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung :

Remaja Rosdakarya,2007), h. 60.

Page 25: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

18

kata-kata dan tndakan, sumber data tertulis, dan foto. Menurut Arikunto yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini smber datanya disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Jadi, umber data ini dapat menunjukan asal informasi. Data tersebut harus diperoleh dari sumber data yang tepat , jika sumber data yang tidak tepat, maka mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang teliti. Sehubungan dengan wilayah data yang dijadikan sebagai sebyek penelitian yaitu :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung memberian data kepada pengumpul data dan sumber data ini diperoleh secara langsung dari lapangan.28 Jadi, data primer diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan pencatatan di lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan siswa.

Penelitian menggunakan sumber data tersebut adalah untuk mendapatkan informasi langsung mengenai kemangkiran guru pendidikan agama Islam di Kecamatan Tilongkabila. 2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data ini diperoleh dari data-data dokumentasi berupa profil serta dokumen-dokumen lain yang bisa djadikan sumber data dalam penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen tentang profil Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tilongkabila dan data lain yang berkaitan dengan kepentingan penelitian ini. Dengan adanya kedua sumber data tersebut, diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan tentang kemangkiran guru pendidikan agama Islam .

D. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek dalam penelitian ini adalah

1. Kepala Sekolah di Kecamatan Tilongkabila. Dalam hal ini kepala sekolah dijadikan sumber untuk mengetahui perjalanan dan keadaan sekolah. Selain itu untuk mengetahui solusi dari ketidakhadiran guru dan tingkat kehadiran guru di Sekolah.

28 S. Nasution, Metode Research, ( Jakarta : Bumi Aksara,2006), h. 143.

Page 26: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

19

2. Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila. Dalam hal ini guru sebagai sumber untuk mengetahui tentang proses pembelajaran yang ada dikelas dan mengenai ketidakhadiran guru.

3. Peserta didik di Kecamatan TilongKabila. Peserta didik sebagai subjek yang akan diwawancarai dalam proses pembelajaran dan bagaimana kondisi kelas ketika guru tidak masuk.

b. Objek dalam penelitian ini adalah tentang kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam.

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, diperlukan

metode tertentu untuk mencapai tujuan dari penelitian. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara Menurut Sugiono wawancara mendalam yaitu wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang akan ditanyakan.29

Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilapangan, peneliti

dapat menggunakan metode wawancara mendalam. Sesuai dengan pengertiannya, wawancara mendalam bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Peneliti tidak hanya “percaya dengan begitu saja” pada apa yang dikatakan informan, melainkan perlu mengecek dalam kenyataan melalui pengamatan. Itulah sebabnya cek da ricek dilakukan secara silih berganti dari hasil wawancara ke pengamatan dilapangan, atau informan yang satu ke informan yang lain.30

Peneliti harus memiliki konsep yang jelas mengenai hal yang dibutuhkan, kerangka tertulis, daftra pertanyaan, atau daftar check harus tertuang dalam rencana wawancara untuk mencegah kemungkinan mengalami kegagalan memperoleh data. Metode ini digunakan peneliti untuk mewawancarai guru-guru Pendidikan

29 Sugiono, Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :

Alfabeta,2011), h. 140. 30 Ibid, hal.100

Page 27: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

20

Agama Islam di 5 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Tilongkabila untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran,sehingga mudah memperoleh informasi untuk melengkapi penelitian.

Dalam wawancara peneliti menggunakan Instrumen pertanyaan yang diperoleh dari kajian teori sebagai konsep penelitian ini. Adapun focus pertanyaanya adalah :

1) Apa faktor Bapak/Ibu guru sering terlambat masuk kelas? 2) Apa faktor Bapak/Ibu guru harus izin? 3) Apa faktor Bapak/Ibu guru tidak masuk sekolah? 4) Apa yang Bapak/Ibu guru lakukan ketika proses

pembelajaran terhambat? 5) Apa solusi kepala sekolah mengenai kelas kekosongan

guru? 2. Observasi

Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada proyek penelitian. Dengan metode ini, penelitian akan dapat mengetahui secara jelas bagaimana Kemangkiran Guru Pendidikan Islam di Kecamatan Tilongkabila.

Alasan penelitian dalam melakukan penelitian ini beterus terang kepada informan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesalahan pahaman atas tindakan yang dilakukan peneliti. Dengan begitu, kegiatan peneliti di lapangan diketahui secara jelas oleh guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila. Adapun kegiatan yang diamati oleh peneliti adalah bentuk pembelajaran peserta didik ketika guru tidak hadir, dan alasan mengapa guru sering terlambat, izin, dan tidak hadir. 3. Dokumentasi

Metode ini dipergunakan sebagai pelengkap dari metode lainnya dan diharapkan akan lebih luas da benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam metode ini penulis ingin memperoleh data tentang; sejarah berdirinya Sekolah.

F. Teknik Analisis Data Miles dan Hubermen, megemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.

Page 28: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

21

aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan keimpulan dan verifikasi.31 a) Reduksi Data, Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang mucul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.

Proses reduksi data yang dilakukan peneliti dalam analisis data antara lain adalah merangum atau membuat ringkasan dan membuat kode data. Peneliti pada tahap ini melakukan proses penyelesaian data yang diperoleh selama penelitian yang meliputi hasil wawancara, foto, catatan lapangan, dokumen dan artikel yang terkait dengan bentuk kegiatan, strategi pembelajaran dan penilain. b) Penyajian Data, alur penting yang kedua dan kegiatan analisis

adalah penyajian data. Miles dan Huberman membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dan penyajian-penyajian tersebut. c) Menarik Kesimpualn Verifikasi, Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi kesimpulan “final” mungkn tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengekodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan-tuntutan pemberi dana, tetapi seringkali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkan “secara induktif” G. Pengecekan Keabsahan dan Temuan

Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan dan keabsahan data, ketentuan pengamatan dilakukan dengan teknik pengamatan, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian berlangsung yang diikuti dengan kegiatan wawancara intensif kepada subyek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

31 Rahmat, Said. Analisis Data Penelitian Kualitatif model Miles Dan

Huberman, Jurnal Pasca UMS,2011.

Page 29: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

22

a) Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan kabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang telah diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.32 b) Penggalian data melalui referensi yang memadai. Peneliti berusaha mengumpulkan literature sebanyak mungkin berupa buku-buku komunikasi, buku-buku yang membahas metode penelitian kualitatif sebagai referensi dan bahan perbandingan dengan data-data yang terkumpul melalui proses pengumpulan data. c) Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi Teknik ini dilakukan dengan

cara mengekspose hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rean-rekan sejawat. Melibatkan teman sejawat (yang tidak ikut melakukan penelitian untuk berdiskusi memberikan masukan bahkan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunya hasil penelitian). H. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenan dengan proses pelaksanaan penelitian, menurut Moleong tahap penelitian tersebut meliputi antara lain tahap pra-penelitian, tahap penelitian, tahap pasca-penelitian.33 Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut :

1. Mengadakan observasi langsung ke 5 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tilongkabila tentang Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data.

2. Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena dan kejadian proses pembelajaran dan wawancara dengan berbagai pihak yang bersangkutan.

3. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

32Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,… h. 178 33 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,… h. 178

Page 30: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

23

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Objek Penelitian a. Sejarah Singkat SDN 1 Tilongkabila

Sejarah pendirian SDN 1 Tilongkabila adalah salah satu sekolah Dasar Negeri yamg berada di Kabupaten Bone Bolango. SDN 1 Tilongkabila di bangun di atas lahan seluas 3.998 m2, dengan luas gedung sekolah adalah 423 m2. Sehubungan dengan hal itu, hingga saat ni SDN 1 Tilongkabila merupakan salah satu SDN yang difavoritkan oleh masyarakat Bone Bolango. Kondisi ini dibuktkan dengan animo yang tinggi dari masyarakat yang mau menyekolahkan siswanya di sekolah ini.34

a) Visi Sekolah Terwujudnya anak didik yang berkualitas,

berprestasi,dilandasi oleh IMTAQ, cerdas dan terampil b) Misi Sekolah • Mewujudkan standar kelulusan mencapai 6.00. • Mewujudkan lingkungan yang sehat dan aman serta kerja

sama-sama yang baik dengan masyarakat sekolah. • Mewujudkan kemampuan berprestasi baik pada tenaga

kependidikan maupun anak didik. • Mewujudkan kesejahteraan tenaga kependidikan. • Mewujudkan nilai-nilai agama, solidaritas dan budaya bagi

kehidupan sekolah. c) Tujuan Sekolah • Meningkatkan kapasitas pembelajaran demi terwujudnya

lulusan anak didik sesuai standar yang diharapkan. • Meningkatkan kerja sama yang baik demi terciptanya

lingkungan yang sehat dan aman. • Meningkatkan kapasitas pembelajaran demi terwujudnya

anak didik dan tenaga kependidikan yang berprestasi. • Meningkatkan cara yang baik sehingga terwujudnya

keejahteraan tenaga kependidikan dilingkungan sekolah. • Menumbuh kembangkan nilai solidaritas dan budaya bagi

kehidupan sekolah, untuk meningkatkan upaya pelestarian

34 Profil SDN 1 Tilongkabila

Page 31: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

24

lingkungan, pencegahan pencemaran lingkungan dan perlindungan terhadap kerusakan lingkungan.

b. Sejarah Singkat SDN 3 Tilongkabila SDN 3 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango sebelumnnya

adalah SDN 3 Tamboo Kecamatan Kabila yang didirikan pada tahun 1951. Alamat sekolah terdapat di Jln, Noho Hudji, No 46, Desa Berlian Kecamatan Tilongkabila Kab.Bone Bolango, dengan kode pos : 96571. Sekolah ini didirikan oleh pemerintah dan masyarakat Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dengan luas Tanah 3.722 m2 yang terdiri dari 11 ruangan yakni 6 ruang kelas, 1 ruangan perpustakaan 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 ruangan Kerja guru, 1 Ruangan tata usaha, dan 1 Ruangan UKS. Berdasarkan data dokumentasi diketahui bahwa guru yang mengajar di SDN 3 tilongkabila terdiri dari 17 orang yakni 10 orang guru PNS, 7 orang guru Non PNS/Honor.35

a) Visi Sekolah SDN 3 Tilongkabila adalah menjadi SD berkualitas,

berwawasan lingkungan dan melakukan peserta didik berimtaq, cerdas dan terampil. b) Misi Sekolah

• Meningkatkan professional tenaga kependidikan disekolah

• Melengkapi sarana prasarana c. Sejarah Singkat SDN 4 Tilongkabila

Seiring dengan perjalanan waktu SDN 4 Tilongkabila yang Beralamat di Jl. Tapa-Suwawa Desa Tamboo Kec. Tilongkabila, setiap tahun menghasilkan kader-kader manusia pembangunan yang kelak akan mengabdi dimasyarakat, baik di daerah maupun diluar daerah sudah banyak hasil-hasil sumber daya manusia yang hasil lulusan dari SDN 4 Tilongkabila. SDN 4 Tilongkabila adalah sekolah yang pertama dikecamatan Tilongkabila dan telah dihargai sebagai pemenang lomba sekolah sehat tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. SDN 4 Tilongkabila didirikan tahun 1962. Berarti sudah berusia 57 tahun.36

a) Visi Terwujudnya anak didik yang berkualitas, berprestasi, dilandasi oleh IMTAQ, cerdas dan terampil.

35 Profil SDN 3 Tilongkabila 36 Profil SDN 4 Tilongkabila

Page 32: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

25

b) Misi • Mewujudkan standar kelulusan 6.00 • Mewujudkan lingkungan yang sehat dan aman serta

kerja sama yang baik dengan masyarakat sekolah. • Mewujudkan kemampuan berprestasi baik pada tenaga

kependidikan maupun anak didik. • Mewujudkan kesejahteraan tenaga kependidikan • Mewujudkan nilai-nilai agama, solidaritas dan budaya

bagi kehidupan sekolah. c) Tujuan

• Meningkatkan kapasitas pembelajaran demi terwujudnya kelulusan anak didik sesuai standar yang diharapkan.

• Meningkatkan kerja sama yang baik demi terciptanya lngkungan yang sehat dan aman.

• Meningkatkan kapasitas pembelajaran demi terwujudnya anak didik dan tenaga kependidikan yang berprestasi.

• Meningkatkan cara yang baik sehingga terwujudnya kesejahteraan tenaga kependidikan dilingkungan sekolah.

• Menumbuh kembangkan nilai solidaritas dan budaya bagi kehidupan sekolah, untuk meningkatkan upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran lingkungan dan perlindungan terhadap kerusakan lingkungan.

d. Sejarah Singkat SDN 5 Tilongkabila SD Negeri 5 Tilongkabila beraamat di Desa Moutong Kecamatan

Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah dasar Negeri Moutong sejak tahun 1958 telah dibangun gedung darurat atas usaha masyarakat setempat kemudian sekolah tersebut meningkat menjadi seni permanen dan terdiri dari 3 ruangan belajar, akhirnya pada tahun 1976 mendapat bantuan pemerintah untuk di rehab, atas kerja sama yang baik antar pemerintah setempat dengan masyarakat beserta guru-guru yang ada di sekolah itu maka bantuan tersebut dapat membiayai 2 buah ruangan belajar sebagai tambahanya.37

37 Profil SDN 5 Tilongkabila

Page 33: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

26

a) Visi Sekolah SDN 5 Tilongkabila adalah sekolah yang menciptakan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan bermoral, prestasi, menguasai teknologi, berwawasan lingkungan

b) Misi Sekolah • Mengoptimalkan proses pembelajaran dan

bimbingan • Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK,

Bahasa, Olahraga dan Seni Budaya sesuai dengan bakat minat dan potensi siswa.

• Mewarnai proses pendidikan degan karakter bangsa melalui implementasi nilai-nilai : religious, kedisiplinan, peduli lingkungan, peduli social, kejujuran dan cinta tanah air.

• Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan lingkungan

c) Tujuan Sekolah • Nilai prestasi akademik maupun Non akademik

minimal tingkat Kabupaten Bone Bolango. • Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

• Menjadi sekolah sebagai penggerak dilingkungan masyarakat sekitar.

e. Sejarah Singkat SDN 8 Tilongkabila SDN 8 Tilongkabila didirikan pada tahun 1958 yang pada waktu itu nama sekolah SDN impress Bongoime. Seiring dengan perjalanan waktu pada tahun 2010 perubahan nama sekolah menjadi SDN 8 Tilongkabila yaitu yang beralamat di Jl.dr. Zainal Umar Sidiki Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila, setiap tahun menghasilkan kader-kader manusia pembangunan yang kelak akan mengabdi dimasyarakat, baik di daerah maupun diluar daerah sudah banyak hasil-hasil sumber daya manusia yang hasil lulusan dari SDN 8 Tilongkabila.38

38 Profil SDN 8 Tilongkabila

Page 34: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

27

a) Visi Sekolah • Terwujudnya program pendidikan bermutu berlandas

IMTAQ dan berbekal IPTEK menuju era globalisasi menjelajahi abad 21.

b) Misi Sekolah • Membekali anak didik dengan MTAQ dan IPTEK. • Menciptakan suasana pendidikan yang harmonis. • Menerbitkan lulusan yang berkualitas. • Menciptakan lulusan yang mampu bersaing pada

pendidikan lebih tinggi. • Menciptakan lulusan yang berprestasi di segala

bidang ( seni, apresiasi, budaya, dan olahraga). c) Tujuan Sekolah

• Menyiapkan lulusan yang berkualitas sehingga mampu melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.

• Membimbing siswa sehingga mampu mandiri serta siap mencptakan lapangan kerja ditengah masyarakat.

• Membimbing serta membina siswa untuk menjadi manusia yang beretika serta berkepribadian yang luhur.

• Membina siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga dapat berkompetisi ditingkat kabupaten, provinsi dan tingkat Nasional.

• Membina siswa agar menjadi manusia yang memiliki Iman dan Taqwa serta diterima di lingkungan masyarakat.

f. Sejarah Singkat SMPN 1 Tilongkabila SMP Negeri 1 Tilongkabila didirikan pada tahun 1981 dan mulai

beroperasi pada tahun 1983 yang nama Sekolah masih di kenal dengan SMP Standar Bongoime. Seiring dengan berjalan waktu perubahan nama sekolah diganti menjadi SMP Negeri 1 Tilongkabila yaitu yang beralamat di Jl. Tapa-Suwawa Kecamatan Tilongkabila, setiap tahun menghasilkan kader-kader manusia pembangunan yang kelak akan mengabdi dimasyarakat, baik di daerah maupun diluar daerah sudah banyak hasil-hasil sumber daya manusia yang hasil lulusan dari SMP Negeri 1 Tilongkabila.39

39 Profil SMPN 1 Tilongkabila

Page 35: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

28

a) Visi Sekolah

• Unggul dalam prestasi berlandaskan IPTEK dan IMTAQ serta berwawasan lingkungan.

b) Misi Sekolah • Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan (PAKEM) • Melaksnakan kegiatan proses pembelajaran Inovatif

efektif dan efisien. • Melaksanakan pembinaan olahraga dan seni. • Mengoptimalkan pembinaan akhlak dan baca tulis al-

quran. • Menciptakan lingkungan yang aman, sehat, sejuk,

rindang dan indah (ASSRI). • Menerapkan manajemen sekolah yang transparan,

professional dan akuntabel. 2. Keadaan Guru

Tabel.1 Keadaan Guru Berdasarkan Jumlah ,Status Kepegawaian dan

Pendidikan TP.2018/2019 NO

NAMA SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH GURU

Jenis Kelamin

Kepegawaian Pendidikan

L P P N S

Honor

Sarjana Diploma SMA

1. SDN 1 Tilongkabila

2 8 9 1 7 3 0 10

2. SDN 3 Tilongkabila

4 11 9 6 15 0 0 15

3. SDN 4 Tilongkabila

1 8 6 3 8 0 1 9

4. SDN 5 4 8 7 5 12 0 0 12

Page 36: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

29

Tilongkabila 5. SDN 8

Tilongkabila 2 7 6 3 9 0 0 9

6. SMPN 1 Tilongkabila

6 29 29 6 32 3 0 35

JUMLAH 19 70 66 23 82 6 0 89 Sumber Data : Dari masing-masing Profil Sekolah Mencermati tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa guru yang

ada di SDN 1 Tilongkabila berjumlah 10 orang, terdapat 2 orang yang berjenis kelamin lai-laki dan 8 orang yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah guru yang ada di SDN 3 Tilongkabila berjmlah 15 orang guru, 4 orang berjenis kelamin laki-lai dan 11 orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah guru yang ada di SDN 4 Tilongkabila berjumlah 9 orang, 1 orang berjenis kelamin laki-laki dan 8 orang guru berjenis kelamin perempuan. Jumlah guru yang ada di SDN 5 Tilongkabila berjumlah 12 orang guru, 4 orang berjenis kelamin laki-lai dan 8 orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah guru yabg ada di SDN 8 tilongkabila berjumlah 9 orang guru, 2 orang berjenis kelamin laki-laki dan 7orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah guru yang ada di SMPN 1 tilongkabila berjumlah 35 orang guru, 6 orang berjenis kelamin lai-laki dan 29 orang berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan status Kepegawaian di SDN 1 Tilongkabila 9 orang guru berstatus PNS dan 1 orang Honor. Di SDN 3 Tilongkabila 9 orang berstatus PNS dan 6 orang honor. Di SDN 4 Tilongkabila 6 orang berstatus PNS dan 3 orang honor. Di SDN 5 Tilongkabila 7 orang berstatus PNS dan 5 orang honor. Di SDN 8 Tilongkabila 6 orang berstatus PNS dan 3 orang honor. Di SMPN 1 Tilongkabila 29 orang berstatus PNS dan 6 orang honor.

. Berdasarkan tinkat pendidikan di SDN 1 Tilongkabila 7 orang guru berpendidikan sarjana dan 3 orang berpendidikan diploma. Di SDN 3 Tilongkabila 15 orang guru berpendidikan sarjana. Di SDN 4 Tilongkabila 8 orang guru berpendidikan sarjana dan 1 orang tamatan SMA/sederajat. Di SDN 5 Tilongkabila 12 orang guru berpendidikan sarjana. Di SDN 8 Tilongkabila 9 orang guru berpendidikan sarjana. Di SMPN 1 Tilongkabila 32 orang berpendidkan sarjana dan 3 orang berpendidikan diploma.

Page 37: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

30

3. Keadaan Siswa

Tabel.2 Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jumlah

Perkelas TP.2018/2019 Kelas

JUMLAH PESERTA DIDIK SDN 1

Tilongkabila SDN 3

Tilongkabila SDN 4

Tilongkabila SDN 5

Tilongkabila SDN 8

Tilongkabila SMPN 1

Tilongkab

ila I 18 45 19 22 15 II 18 31 10 23 27 III 18 26 11 25 31 IV 24 29 13 21 26 V 25 49 16 31 38 VI 17 47 13 33 37 VII 197 VIII 183 IX 188

Jumlah

120 227 82 154 174 568

Sumber Data : Dari masing-masing Profil Sekolah Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa peserta

didik yang ada di SDN 1 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 tercatat sebanyak 120 orang, dengan rincian untuk siswa kelas I berjumlah 18 orang., siswa kelas II 18 orang, siswa kelas III 18 orang, siswa kelas IV 24 orang, siswa kelas V 25 orang dan siswa kelas VI 17 orang. Peserta didik yang ada di SDN 3 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 227 orang, dengan rinci kelas I siswa berjumlah 45 orang, kelas II siswa berjumlah 31 orang, kelas III berjumlah 26 orang, kelas IV siswa berjumlah 29 orang, kelas V siswa berjumlah 49 orang, dan kelas VI siswa berjumlah 47 orang. Peserta didik yang ada di SDN 4 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 82 orang, dengan rinci kelas I siswa berjumlah 19 orang, kelas II siswa berjumlah 10 orang, kelas III berjumlah 11 orang, kelas IV siswa berjumlah 13 orang, kelas V siswa berjumlah 16 orang, dan kelas VI siswa berjumlah 13 orang. Peserta didik yang ada di SDN 5 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 154 orang, dengan rinci kelas I siswa berjumlah 22 orang, kelas II siswa berjumlah 23 orang, kelas III berjumlah 25 orang, kelas IV siswa berjumlah 21 orang,

Page 38: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

31

kelas V siswa berjumlah 31 orang, dan kelas VI siswa berjumlah 33 orang. Peserta didik yang ada di SDN 8 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 174 orang, dengan rinci kelas I siswa berjumlah 15 orang, kelas II siswa berjumlah 27 orang, kelas III berjumlah 31 orang, kelas IV siswa berjumlah 26 orang, kelas V siswa berjumlah 38 orang, dan kelas VI siswa berjumlah 37 orang. Peserta didik yang ada di SMPN 1 Tilongkabila untuk tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 568 orang, dengan rinci kelas VII siswa berjumlah 197 orang, kelas VIII siswa berjumlah 183 orang, kelas IX berjumlah 188 orang. Dilihat dari tingkat Sekolah Dasaran jumlah siswa terbanyak ada di SDN 3 Tilongkabila dan jumlah siswa sedikit ada di SDN 4 Tilongkabila.

B. Hasil Penelitian 1. Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan

Tilongkabila Dalam bab II sudah dijelaskan Kemangkiran adalah Guru dapat

meliputi faktor guru tidak hadir baik karena alasan resmi atau legal maupun tidak resmi karena malas, membolos, dan tanpa ijin, terlambat. padahal guru sebagai idola bagi anak didiknya yang wajib memiliki Perilaku dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan sosok panutan idola dalam semua segi kehidupannya. Oleh sebab itu, guru harus berupaya memilih dan melaksanakan pekerjaan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawannya, apalagi di depan peserta didik. Maka dari itu sangat mustahil sebuah sekolah yang gurunya sering mangkir dari tempat tugasnya bisa menciptakan nilai pembelajaran yang baik.

Melihat Kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam di kecamataan Tilongkabila cukup memprihatinkan karena dari 6 sekolah yang peneliti Temui ada 4 sekolah yang ditemukan guru Pendidikan Agama Islam melakukan kemangkiran, dan jumlah guru Pendidikan Agama Islam di masing-masing sekolah hanya ada 1 orang guru Pendidikan Agama Islam, dimana jarang melaksanakan tugasnya dengan berbagai alasan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh informan F :

beliau mengatakan bahwa ini sudah merupakan hal yang sudah biasa terjadi karena jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh sekitar 3.500 kilo maka hal itu yang membuat saya terlambat ke sekolah. Belum lagi mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak-anak. Tapi saya berusaha untuk tidak terlambat. Dan masih membenahi dan membersihkan ruanganya saya. Kebetulan rungan saya di perpustakaan jadi saya masih membersihkan ruang perpustakaan dulu sebelum masuk kelas..40

40 Informan F,wawancara, 24Juni 2019

Page 39: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

32

Dari hasil pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa kemangkiran

guru yang biasa terjadi ini dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah datang terlambat dengan alasan jarak yang cukup jauh keadaani ini sangat berpengaruh pada siswa, seperti terjadi perkelahian dalam kelas, keluar masuk ruang kelas, apalagi membuat kekacauan dalam kelas sehingga menganggu kelas yang lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Mutiara Diko Siswa bahwa :

Kalau guru Pendidikan Agama Islam tidak masuk ada wali kelas yang akan menggantikan tapi wali kelas memberikan kita tugas, tapi teman-teman lain hanya bermain kesana kemari yang lainnya menulis, yang lain teriak-teriak.

Maka saat ini masih banyak masalah dan hambatan yang berhubungan dengan guru sebagai satu kenyataan yang harus dicegah dengan segera. Apalagi berhubungan dengan mutu pendidikan, dan keadaan ini tentu saja akan berpengaruh pada peningkatan prestasi siswa .

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, mutu kinerja guru merupakan suatu pernan penting yang akan menentukan keberhasilan proses pendidikan terhadap kinerja guru di sekolah. Oleh sebab itu, kepedulian tentang kinerja guru untuk terus bertambah dan ditingkatkan menjadi hal yang sangat mendesak. Jika guru tidak masuk kerja dan gagal melaksanakan tugas mengajar dikelas, maka beban tugas yang menjadi kewajiban guru tersebut tidak terpenuhi,kekosongan guru menjalankan tugasnya mengajar seringkali berakibat pada terganggunya proses pembelajaran , kegaduhan kelas oleh peserta ddik karena tiada guru yang menganggu kegiatan pembelajaran dikelas lain. Sebagaimana di ungkapkan oleh informan R bahwa :

Kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam sekolah ini gurunya sering izin keluar karena ada kepentingan diluar dan sering terlambat. Dan kelas kekosongan guru para peserta didik hanya bermain padahal ada tugas yang ditinggalkan dan hal ini sangat menganggu kelas lain41

Dari hasil diatas dapat dikemukakan Tingkat kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam ternyata juga berpotensi negative terhadap citra sekolah. efek negative yang ditimbulkan oleh

41informan R ,wawancara, 24 Juni 2019

Page 40: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

33

kemangkiran guru adalah timbulnya perkelahian/pelanggaran oleh peserta didik pada jam-jam pelajaran tertentu ketika gurunya tidak masuk kelas atau terlambat masuk mengajar. 2. Faktor Penyebab Kemangkiran Guru Pendidikan Agama

Islam di KecamatanTilongkabila Kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam dari tugasnya dipengaruhi

oleh banyak alasan, faktor dalam maupun faktor luar. Faktor dalam bersumber dari dalam diri guru itu sendiri yang berhubungan dengan keasadaran dalam berdisiplin. Sedangkan faktor luar berasal dari luar diri guru seperti lingkungan tempat tinggal guru, jarak yang ditempuh.

a. Faktor Dalam Faktor ini adalah faktor yang ada dalam diri guru, alasan

yang berwujud kepribadian, daya ingat. Dimana alasan tersebut dapat berdampak pada kedisiplinan seorang pendidik disekolah.

Adapun yag termasuk dalam faktor ini adalah malas datang kesekolah dan malas melakukan kegiatan lainnya yang ada hubungannya dengan tangung jawabnya sebagai pendidik. Mengenai faktor penyebab kemangkiran guru, seperti apa yang dikemukakan oleh informan A bahwa:

“Kemangkiran yang biasa terjadi pada guru PAI di sekolah ini yaitu datang tidak tepat waktu, dan kadang guru tidak masuk kelas karena ada urusan diluar sekolah.Faktor lain penyebab kemangkiran guru PAI diantaranya, datang terlamabt, bolos kerja dengan alasan sakit, keluarga atau tugas dinas.”42 Dari uraian diatas dapat dikatakan jika guru tidak masuk

kerja dengan alasan datang terlambat, bolos kerja dengan alasan sakit, ada rapat dinas dll, maka tanggung jawab menjadi kewajiban seorang guru tersebut tidak terlaksnakan. Karena dengan ketidakhadiran guru tersebut dapat berpengaruh buruk pada murid-muridnya. Bahkan sampai kekosongan guru maka keadaan ini akan berpengaruh dan terhambat proses pembelajaran tersebut, kekacauan kelas oleh siswa karena tidak ada guru sehingga menganggu kelas yang lain. Hal demikian juga seperti yang dikatakan oleh Informan L , bahwa :

42 Informan A, wawancara, tanggal 26 Juni 2019

Page 41: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

34

“Biasanya kalau saya mengikuti rapat dinas atau dalam keadaan sakit dan pada saat itu ada jadwal mengajar otomatis proses pembelajaran terhambat, kelas akan kekosongan guru tetapi ada tugas yang saya tinggalkan untuk siswa kerjakan agar mereka tidak rebut menganggu kelas yang lain yang sedang melaksnakan proses pembelajara disamping ada tugas yang dikerjakan ada juga guru pengganti.”43

Apa yang diuraikan diatas bahwa ketika ada rapat dinas

diluar atau dalam keadaan sakit kelas itu akan kekosongan guru, jika kelas kekosongan guru akan ada guru pengganti. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa jika kelas kekosongan guru dapat berpengaruh pada peserta didik, kekosongan guru seringkali berakibat pada terganggunya proses pembelajaran, kekacauan di kelas oleh peserta didik karena tidak adanya guru yang menganggu kegiatan pembelajaran dikelas lain. walaupun kelas kekosongan guru dan di isi oleh guru pengganti, namun guru pengganti tidak akan dapat menggantikan materi pembelajaran yang sudah guru mata pelajaran ajarkan,dan guru pengganti tidak akan mengerti dengan proses pembelajaran yang ssebernarnya dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditentukan dikelas tersebut. Oleh sebab itu, ketidakhadiran guru akan berpengaruh pada berkurangnya pencapaian prestasi belajar peserta didik. Hal yang seperti ini seharusnya ada ketegasan atau motivasi dari seorang pemimpin. Seperti apa yang dikemukakan oleh Informan K bahwa :

“Jika ada guru yang sering mangkir misalnya sering terlambat atau bolos sekolah yang sudah melewati batas peraturan sekolah maka saya akan mengundang guru tersebut dengan diberikan peringatan berupa lisan dan motivasi. Begitupun jika ada guru yang terlambat lewat dari jam 7.00 maka guru itu akan saya kunci diluar sekolah bersamaan dengan peserta didik.”44

Apa yang diuraikan oleh informan K di atas bahwa ketika

guru melanggar aturan sekolah maka akan diberi teguran berupa lisan dan diberi motivasi agar tidak mengulanginya lagi.

43 Informan L, wawancara, 26 Juni 2019 44 Informan K, wawancara,26 Juni 2019

Page 42: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

35

Permasalahan – permasalahan ini merupakan suatu kesulitan bagi dunia pendidikan yang keberadaanya perlu segera ditangani benar-benar. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan ketegasan dari kepala sekolah untuk menanganinya agar tingkat kemangkiran menurun. Selain itu sekolah juga harus berusaha memberikan penghargaan agar guru lebih rajin bekerja, dan sekolah harus memberikan peringatan dan memberikan sanksi kepada guru yang mangkir dari tanggungjawabnya sebagai guru. Sebagaimana dijelaskan oleh Informan Ala bahwa :

“kepala sekolah mengundang guru tersebut dan melakukan pembinaan serta teguran lisan bagi guru yang mangkir dari tugasnya, karena ini upaya kepala sekolah dalam mengatasi guru yang mangkir dari tugasnya, apabila guru tersebut masih melanggar peraturan sekolah maka saya akan menindak lanjuti atau melaporkan permasalahan ini ke dinas pendidikan untuk dilakukan pembinaan agar bisa disiplin dengan peraturan sekolah.”45

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan adanya

motivasi atau teguran tersebut agar guru bisa disiplin dan tata tertib serta peraturan yang ada disekolah, pemerintah daerah, atau aturan disiplin kepegawain lainnya, termasuk peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

b. Faktor Luar Faktor yang berasal dari luar diri guru itu sendiri seperti tempat Tinggal dan keluarga karena tempat tinggal guru dapat mempengaruhi kedisiplinan di sekolah karena jika guru yang mengajar pada suatu sekolah yang tempat tinggalnya jauh dengan sekolah dimana guru tersebut ditugaskan, maka guru itu akan terlambat datang ke sekolah. Kemangkiran guru ini berdampak buruk terhadap mutu peserta didik. Menurut pernyataan guru bahwa kemangkiran yang tinggi dapat menurunkan prestasi hasil belajar peserta didik. “Ketidakhadiran guru dikelas dapat berdampak buruk pada kualitas peserta didik, karena jika guru tidak masuk kelas, maka banyak materi pelajaran yang tertinggal. Maka dengan kondisi seperti ini secara otomatis kualitas peserta didik menurun”.46

45 Informan A, wawancara 24 juni 2019 46Informan A, wawancara, 24 juni 2019

Page 43: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

36

Jika guru tidak masuk kerja dan gagal melaksanakan tugas,

maka beban tugas yang menjadi kewajiban guru tersebut tidak terpenuhi. Kelas kekosongan guru berpengaruh pada tergangguya proses belajar mengajar, kekacauan dikelas karena tidak adanya guru sehngga mengagunggu proses pembelajaran dikelas lain dan siswa bisa ketinggalan materi pembelajaran.

“Semestinya kekosongan guru diisi oleh guru pengganti, namun guru pengganti tidak akan memahami seluruh proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan dikelas tersebut. Oleh sebab itu ketidakhadiran guru akan berdampak pada menurunnya pencapaian prestasi siswa.”47

Tingkat ketidakhadiran guru juga berpengaruh pada kedisiplinan guru terhadap peraturan sekolah yang di buat oleh sekolah, pemerintah daerah maupun aturan disiplin kepegawaian lainnya, termasuk Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011 tentang penilaian Prestasi Kerja Pegawai NegeriSipil.

Dengan demikian faktor dan penyebab guru mangkir yaitu kebanyakan kemangkiran yang terjadi disekolah tersebut ketidakhadiran guru tersebut dapat berkurangnya waktu belajar peserta didik, penurunan semangat belajar peserta didik dan merusak nama baik sekolah karena semakin besar tingkat kemangkiran guru di sekolah semakin buruk penilaian sekolah dihadapan peserta didik dan masyarakat. Pengaruh buruk yang dtimbulkan oleh kemangkiran adalah timbulnya perkelahian antar peserta didik pada jam-jam pelajaran berlangsung jika gurunya tidak masuk kelas atau terlambat masuk kelas.

3. Solusi Untuk Mengatasi Kemangkiran Guru Pendidikan

Agama Islam Di Kecamatan Tilongkabila Beragam cara yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan nilai

pendidikan diantaranya sarana dan prasarana pendidikan, penyediaan guru kontrak da sebagainya. Oleh karena itu dalam membangun pendidikan yang lebih baik yaitu dengan cara meningkatkan fungsi dan peran seorang kepala sekolah karena

47 Informan E, wawancara 24 juni 2019.

Page 44: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

37

kepalasekolah menjadi panutan untuk guru-guru lainnya. Apabila kepala sekolah melangar peraturan di sekolah para guru lainnyapun akan mengikuti. Sebagaimana di jelaskan oleh seorang guru :

“penerapan aturan lebih baik dari kepala sekolah karena apabila kepala sekolah menerapkan aturan sesuai peraturan sekolah secara otomatis guru lainya akan menerapkan itu tanpa harus ada paksaan. Seperti peraturan yang berlaku di SDN 8 Tilongkabila baik siswa dan guru yang datang terlambat yaitu melewati pukul 07.00 pagi akan terkunci diluar sekolah tujuan sekolah dengan adanya peraturan tersebut agar bisa memberikan rasa sadar terhadap guru-guru yang terkadang datang terlambat bahwa bukan hanya siswa saja yang bisa dihukum tetapi guru juga dan bukan hanya siswa yang harus mentaati peraturan tetapi guru juga diberlakukan hal tersebut.”48

Dalam hal kedisiplinan atau kesalahan guru merupakan hal yang paling sering dilanggar. Namun, hal ini harus barengi dengan kedisiplinan guru dalam mengajar. Jangan sampai guru justru termakan sendiri dengan apa yang diucapkannya. Ketika seorang guru membuat peraturan terlambat 10 menit akan mendapat hukuman maka guru harus mematuhinya. Seandainya dapat dirasakan bersama dengan kesadaan maka dipastikan kelas tersebut akan menjadi lebih baik. guru harus menjadi contoh yang baik untuk para peserta didik, apabila guru mematuhi aturan yang ada siswa pun akan mengikuti aturan yang ada disekolah.

Guru sebagai contoh bagi peserta didik yang harus memiliki perilaku dan kepribadian yang dapat djadikan sosok contoh idola dalam seluruh bagian kehidupannya. Karena guru harus mencontohkan perbuatan yang baik agar dapat mengangkat kewibaanya terutama di depan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan kepala sekolah

dalam memimpin atau mengembangkan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan, yaitu bahwa kepala sekolah dituntut untuk mampu mengembangkan seluruh sumber daya pendidikan yang ada disekolah.Oleh karena itu cara yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan pendidikan disekolah dasar yaitu menjadikan suatu aturan pengelolaan yang baik. Dalam hal ini kepala sekolah diwajibkan memiliki kemampuan mengelola yang professional dalam perannya 48 Informan K , wawancara, tanggal 26 Juni 2019

Page 45: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

38

dalam memimpin sekolah.dalam meminalisir kemagkiran yang ada kepala sekolah lebih tegas dalam menerapkan peraturan seperti yang dikemukakan oleh Informan I bahwa :

“saya sebagai kepala sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi guru yang sering mangkir dan saya akan memberikan motivasi atau mensosialisasikan peraturan pemerintah kepada guru-guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam peraturanya yaitu Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kinerja PNS. Saya juga selalu mengecek absen kehadiran guru”.49

Dari uraian diatas bahwa kepala sekolah mengatasi

kemangkiran guru dengan melakukan pengecekkan atau pengawasan agar memastikan penerapan tata tertib, melakukan sosialisasi peraturan kepada guru-guru, serta menyusun tata tertib dan bertindak tegas kepada guru yang bolos atau lari dari tanggung jawabnya, dan seharusnya kepala sekolah member penghargaan kepada guru yang disiplin hadir guru teladan. Dalam hal ini seorang guru yang mangkir seharusnya bisa meminalisir segala urusan atau permasalahan yang ada agar tidak terjadi kemangkiran. Sebagaimana dikatakan oleh Informan J bahwa:

“Solusinya agar saya tidak akan terlambat atau tidak melakukan kemangikran saya akan berusaha untuk mengerjakan pekerjaan rumah lebih pagi atau mengurangi pekerjaan rumah atau dikerjakan setelah se pulang dari sekolah. dan semaksimal mungkin akan mematuhi aturan yang ada di sekolah agar tidak mendapat teguran lagi dari kepala sekolah”.50

Dari pernyataan diatas bahwa seharusnya seorang guru sadar bahwa menjadi seorang guru bukan hanya dengan mengugurkan kewajiban saja tetapi harus disiplin dengan peraturan maka guru yang mendapat sanksi akan menyadari kesalahanya dan bisa menerima semua dengan ikhlas dan berjanji agar tidak mengulangi lagi kesalahan atau permasalahan tersebut. Karena guru menjadi salah satu contoh yang digugu dan ditiru oleh peserta didik. Keberhasilan peserta didik tergantung dari cara kerjanya dari guru tersebut.

49 Informan I wawancara 22 februari 2019. 50 Informan J , wawancara 22 februari 2019.

Page 46: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

39

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka penulis akan

Mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan permasalahan yang dirumuskan sebelumnya adalah :

1. Mengenai kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila bahwa dari 6 sekolah yang penulis teliti 4 sekolah yang guru Pendidikan Agama Islam banyak melakukan kemangkiran. Yaitu ketidakhadiran seorang guru dalam mengajar yang sesuai dengan waktu dan jadwal yang telah ditentukan. Adapun yang sering terjadi kemangkiran di 4 sekolah itu dengan alasan bahwa jarak antar sekolah dan tempat tinggal jauh , ada rapat dinas,. Bahkan tidak masuk sekolah dengan alasan sakit dan urusan keluarga.

2. Faktor penyebab kemangkiran guru Pendidikan Agama Islam di kecamatan Tilongkabila terdapat 2 faktor yaitu faktor dalam diantaranya datang terlambat, bolos kerja dengan alasan kerja, rapat dinas, keluarga.dan faktor luar diantaranya jarak antara tempat tinggal guru dengan sekolah yang ditugaskan jauh maka guru akan terlambat datang kesekolah.

3. Solusi Untuk mengatasi Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila yaitu penerapan aturan lebih baik dari kepala sekolah maka guru juga akan mengikuti aturan itu, apabila kepala sekolah saja tidak taat dengan aturan gurupun akn mengikuti itu, solusi lain dari kepala sekolah dengan memberikan teguran secara lisan, motivasi atau mensosialisasikan peraturan tentang penilaian prestasi kinerja PNS, tapi apabila masih tetap melanggar akan dilaporakan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango. Adapun solusi dari guru Pendidikan Agama Islam yang mangkir yaitu berusaha untuk datang tepat waktu dengan cara mengerjakan pekerjaan rumah lebih pagi atau mengurangi pekerjaan rumah ataupun dikerjakan ketika se pulang dari sekolah tempat mengajar.

B. Saran Penyusunan skripsi dengan judul Kemangkiran Guru

Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila, masih banyak kekurangan , walaupun sudah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyempurnakan. Oleh karena itu untuk

Page 47: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

40

menyempurnakan skripsi ini pneliti mohon untuk memeberikan ide, gagasan untuk membantu penulis menyempurnakan skripsi ini. A. Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Pendidikan Agama Islam agar lebih mematuhi aturan yang telah dibuat oleh pemerintah ataupun sekolah . Karena guru Pendidikan Agama Isam sebagai contoh yang baik buat para peserta didik, jika sering terlambat maka proses pembelaaran tidak berjalan dengan baik.

B. Kepala Sekolah Kepala Sekolah hendaknya lebih bijaksana dalam mengatur dan

menentukan para guru yang diminta bertugas, baik untuk rapat dinas, pelatihan, seminar, maupun mengikuti kegiatan pembinaan lainnya.

Page 48: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

41

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arif Muh, Profesi Kependidikan Pedoman Dan Acuan Guru Mencintai Profesinya, (Gorontalo : Sultan Amai Press) 2012

Bafadal Ibrahim, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar

“Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah”, ( Jakarta

: Bumi Aksara) 2009

Daryanto, Standard Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional (Yogyakarta : Gava Media) 2013

Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya) 2014 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya) 2007 Rusdiana dan Heryati Yeti, Pendidikan Profesi Keguruan Menjadi Guru Inspriratif dan Inovatif, ( Bandung : Pustaka Setia) 2015 Sagala Syaiful,Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,(Cet.ke-3,Pt,Bandung) 2011 Subini Nini, Awas Jangan Jadi Guru Karbitan : kesalahan-kesalahan

guru dalam pendidikan dan pembelajaran, ( Jogjakarta : Buku kita) 2012

Sudarma Momon, Profesi Guru (dipuji, dikritisi dan dicaci), (Jakarta : RajaGrafindo Persada) 2014 Sugiono, Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta) 2011 Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru, ( Cet ke-2,

Alfabeta) 2009

Widiasworo Erwin, Rahasia Menjadi Guru Idola, ( Yogyakarta : Ar-Ruzz Media) 2014

Page 49: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

42

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, ( Jakarta : Remaja Rosdakarya) 2013

B. Dokumen Skripsi Abubakar Pakaya, Kemangkiran Guru dan Implikasinya Terhadap

kualitas Pembelajaran,2016. Ayun Husain, Kemangkiran Guru PAI Pengaruhnya Terhadap Hasil

Belajar, 2015. C. Website http://arti-definisi-pengertian.info/arti-kemangkiran/ di akses tanggal 14 Desember 2017, pukul 20.03Wita http://cpratanto.blogspot.com/2012/11/withdrawal-behaviors-perilaku-penarikan.html. diakses pada tanggal 31 Juli 2018. pukul 19.00 wita www.m.republika.co.id dalam google.com. diakses 20 Desember 2017,

pukul: 14.00 WIB

http://www.sippendidikan.kemdikbud.go.id di akses pada kamis, 18 Desember 2017.

Page 50: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13

43

RIWAYAT HIDUP

Kemangkiran Guru Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Tilongkabila merupakan judul skripsi yang di buat oleh Meylan Samani. Peneliti lahir pada hari Selasa tanggal 20 Mei tahun 1997 di Desa Moutong salah satu desa yang terdapat di Provinsi Gorontalo. Peneliti lahir dari pasangan suami istri Alim Samani dan Reti Anwar. Penulis Menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN Moutong (SDN 5 Tilongkabila) (2003-

2009), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Suwawa (2009-2012), dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 1 Suwawa (2012-2015), akhirnya penulis melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam dan menyelesaikan studi pada tahun 2019.

Page 51: MOTTO DAN PERSEMBAHAN - pai.iaingorontalo.ac.idpai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/BUKU-SKRIPSI-M… · dukungan dan kasih saying hingga menyelesaikan studi ini. 13