morbus hansen

26
Morbus Hansen Bambang Suhariyanto Lab/ SMF. I.K. Kulit & Kelamin FK. Unej/ RSD. Dr. Soebandi Jember

Upload: ika-niswatul-chamidah

Post on 21-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Morbus Hansen

Morbus HansenBambang SuhariyantoLab/ SMF. I.K. Kulit & Kelamin FK. Unej/ RSD. Dr. SoebandiJemberBambang SuhariyantoLab/ SMF. I.K. Kulit & Kelamin FK. Unej/ RSD. Dr. SoebandiJember1DEFINISIETIOLOGIM.leprae atau kuman Hansen ditemukan oleh sarjana dari Norwegia GH Armauer Hansen pada tahun 1673bersifat tahan asamberbentuk batangukuran 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro, biasanya berkelompok /tersebar satu-satu, hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingintidak dapat dikultur dalam media buatan. Masa belah diri sangat lama yaitu 2-21 hari. masa tunas 2 - 5 tahun.

PATOGENESISKLASIFIKASIKlasifikasi WHO (1981) dan modifikasi WHO (1988)Pausibasilar (PB)

Multibasilar (MB)

No.Kelainan kulit & hasil pemeriksaanPause BasilerMultiple Basiler1.Bercak (makula)jumlahukurandistribusikonsistensibataskehilangan rasa pada bercak

kehilangan berkemampuan berkeringat,berbulu rontok pada bercak1-5Kecil dan besarUnilateral atau bilateral asimetrisKering dan kasarTegasSelalu ada dan jelas

Bercak tidak berkeringat, ada bulu rontok pada bercakBanyakKecil-kecilBilateral, simetrisHalus, berkilatKurang tegasBiasanya tidak jelas, jika ada terjadi pada yang sudah lanjut

Bercak masih berkeringat, bulu tidak rontok2.Infiltratkulitmembrana mukosa tersumbat perdarahan dihidungTidak adaTidak pernah adaAda,kadang-kadang tidak adaAda,kadang-kadang tidak ada3.Ciri hidungcentral healing penyembuhan ditengahpunched out lession madarosisginecomastiahidung pelanasuara sengau4.NodulusTidak adaKadang-kadang ada5.Penebalan saraf tepiLebih sering terjadi dini, asimetrisTerjadi pada yang lanjut biasanya lebih dari 1 dan simetris6.Deformitas cacatBiasanya asimetris terjadi diniTerjadi pada stadium lanjut7.Apusan BTA negatifBTA positifKLASIFIKASIUntuk pasien yang sedang dalam pengobatan harus diklasifi-kasikan sebagai berikut :1. Bila pada mulanya didiagnosis tipe MB, tetap diobati sebagai MB apapun hasil pemeriksaan BTA-nya saat int.2. Bila awalnya didiagnosis tipe PB, harus dibuat klasifikasi baru berdasarkan gambaran klinis dan hasil BTA saat ini.

Tujuan klasifikasiUntuk menentukan rejimen pengobatan, prognosis, dan komplikasi.Untuk perencanaan operasional. misalnya menemukan pasien-pasien yang menular yang mempunyai nilai epidemiologis tinggi sebagai target utama pengobatan.Untuk indentifikasi pasien yang kemungkinan besar akan menderita cacat.

DIAGNOSISPEMERIKSAAN PASIEN

Anamnesis

Inspeksi

PalpasiKelainan kulit: nodus, infiltrat, jaringan parut, ulkus, khususnya pada tangan dan kakiKelainan saraf :Pemeriksaan saraf, termasuk meraba dengan teliti: N. Aurikularis magnus, N. ulnaris, N. peroneus lateralis dan N. tibialis posterior.

PalpasiPemeriksaan saraf :bandingkan saraf bagian kiri dan kanan membesar atau tidakpembesaran regular (smooth) atau irregular, bergumpalperabaan keras atau kenyal.nyeri atau tidak

Tes fungsi sarafKomplikasiLagophtalmus

Paralisis pada tangan

Luka yang tidak nyeri

Ulkus pada plantar pedis

Perubahan pada wajah

PENATALAKSANAANTipe PB ( PAUSI BASILER)Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa :Rifampisin 600mg/bln diminum didepan petugasDDS tablet 100 mg/hari diminum di rumah Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam 6-9 bulan dan setelah selesai minum 6 dosis dinyatakan RFT meskipun secara klinis lesinya masih aktif. Menurut WHO(1995) tidak lagi dinyatakan RFT tetapi menggunakan istilah Completion Of Treatment Cure dan pasien tidak lagi dalam pengawasan.

PENATALAKSANAANTipe MB ( MULTI BASILER)Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:Rifampisin 600mg/bln diminum didepan petugas Klofazimin 300mg/bln diminum didepan petugas dilanjutkan dengan klofazimin 50 mg /hari diminum di rumahDDS 100 mg/hari diminum dirumahPengobatan 24 dosis diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan sesudah selesai minum 24 dosis dinyatakan RFT meskipun secara klinis lesinya masih aktif dan pemeriksaan bakteri positif. Menurut WHO (1998) pengobatan MB diberikan untuk 12 dosis yang diselesaikan dalam 12-18 bulan dan pasien langsung dinyatakan RFT.

PENATALAKSANAANDosis untuk anakKlofazimin:Umur dibawah 10 tahun :Bulanan 100mg/blnHarian 50mg/2kali/mingguUmur 11-14 tahunBulanan 100mg/bln Harian 50mg/3kali/mingguDDS:1-2mg /Kg BBRifampisin:10-15mg/Kg BB

PENATALAKSANAANPengobatan MDT terbaruMetode ROM adalah pengobatan MDT terbaru. Menurut WHO(1998), tipe PB dengan lesi hanya 1 cukup diberikan dosis tunggal rifampisin 600 mg, ofloksasim 400mg dan minosiklin 100 mg dan pasien langsung dinyatakan RFT,tipe PB dengan 2-5 lesi diberikan 6 dosis dalam 6 bulan. tipe MB diberikan sebagai obat alternatif dan dianjurkan digunakan sebanyak 24 dosis dalam 24 bln

PENATALAKSANAANPutus obatpasien kusta tipe PB dinyatakan DO bila tidak minum obat 4 dosis dari yang seharusnyapasien kusta tipe MB dinyatakan DO bila tidak minum obat 12 dosis dari yang seharusnya.

Diagnosis BandingLesi kulitMakula hipopigmentasi : leukoderma, vitiligo, tinea versikolor, pitiriasis alba, morfea dan parutPlak eritem : tinea korporis, lupus vulgaris, lupus eritematosus, granuloma anulare, sifilis sekunder, sarkoidosis, leukemia kutis dan mikosis fungoides.Ulkus : ulkus diabetik, ulkus kalosum, frambusia, penyakit Raynad & Buerger

Diagnosis BandingAnastesiNeuropati perifer, neuropati diabetik, amiloidosis saraf, trauma, siringomieli.

EdukasiMotivasi untuk sembuh.Lamanya pengobatan dan efek samping yg mungkin timbul.Segera cari pertolongan jika terjadi reaksi atau munculnya bercak baru.Merawat diri dengan baik.