monitoring kebijakan universal coverage: bagaimana prospeknya · farmasi, alkes, dan makanan...

41
Bahasan Monitoring Kebijakan Universal Coverage: Bagaimana Prospeknya Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas Makasar, 29 September 2011

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bahasan

Monitoring Kebijakan Universal

Coverage: Bagaimana Prospeknya

Direktorat Kesehatan dan GiziMasyarakat, Bappenas

Makasar, 29 September 2011

2

Latar Belakang• Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga

negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin (UUD 1945 pasal 28H).

• UU No.36/2009 ttg kesehatan dan UU No. 40/2004 ttg SJSN mengamanatkan untuk memberikan perlindungan bagi fakir miskin, anak dan orang terlantar serta orang tidak mampu yang pembiayaan kesehatannya dijamin oleh Pemerintah.

• Pembangunan kesehatan saat ini masih dihadapkan pada masalah yaitu belum optimalnya akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, antara lain disebabkan oleh sarana pelayanan kesehatan seperti RS, Puskesmas dan jaringannya belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama bagi penduduk miskin terkait dengan biaya dan jarak.

• Pembiayaan kesehatan cenderung meningkat, tetapi belum sepenuhnya dapat memberikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat.

3

Lanjutan…

• Jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin telah mampu meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, namun belum sepenuhnya dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat miskin akibat fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang masih belum memadai terutama untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

• Jumlah rumah sakit yang telah terlibat dalam pelayanan jaminan kesehatan masyarakat miskin (jamkesmas) terus meningkat, yaitu sampai dengan tahun 2011 telah mencapai 80% dari jumlah rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta.

Kondisi Saat Ini

Perlindungan Finansial• Pengeluaran kesehatan yg tarlalu besar menyebabkan terjadinya

bencana finansial (catasthropy) dan pemiskinan (impoverished).

• Perlindungan finansial ini mengalami perbaikan :

– Menurunnya pengeluaran katastropi 1,5 % (2005) 1,2 persen (2006) (Susenas)

– Menurunnya RT miskin akibat pengeluaran biaya untuk kesehatan 1,2 % (2005) 0,6 % (2006) (WB, 2008).

• Partisipasi masyarakat pd asuransi kesehatan meningkat dari dibawah 20 % (2000) 59,07% (2010)

• Cakupan tersebut terdiri dari :

– asuransi kesehatan pegawai negeri sipil (PNS dan TNI POLRI) sebesar

7,32 persen,

– Jamsostek sebesar 2,08 persen,

– asuransi perusahaan sebesar 2,72 persen,

– asuransi swasta lainnya sebesar 1,21 persen,

– jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) 32,37 persen dan

– Jamkesda bagi penduduk miskin 13,37 persen.

Pencapaian Kepesertaan Jaminan Kesehatan

JAMKESDA telah ada di 250 Kab/Kota, dilaksanakan secara bervariasi, oleh:

- PT Askes : 185 Kab/Kota

- Kelola Sendiri: 65 Kab/Kot

4 Propinsi Universal Coverage:

Prop Sumatra Selatan, Prop Sulawesi Selatan, Prop Bali, NAD

Proporsi Penduduk yang memiliki Jaminan

Kesehatan (asuransi kesehatan)

7

• Pembiayaan kesehatan cenderung meningkat, tetapi belum

sepenuhnya dapat memberikan jaminan perlindungan

kesehatan masyarakat.

• Pengeluaran kesehatan total pada periode 2005-2011

mengalami peningkatan cukup signifikan. Anggaran

pemerintah pusat dan daerah naik 4 kali lipat dalam 6 tahun

terakhir.

• Cakupan sasaran Jamkesmas meningkat dari 36,4 juta

(2005) menjadi 76,4 juta (2011). Jamkesmas telah mampu

meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan

kesehatan namun belum sepenuhnya dapat meningkatkan

status kesehatan masyarakat miskin di DTPK.

Tantangan : meningkatkan pembiayaan kesehatan yang diikuti oleh peningkatan perlindungan finansial terhadap risiko kesehatan yang mencakup seluruh penduduk Indonesia serta peningkatan efisiensi penggunaan anggaran.

7

Sejarah Program Jaminan Kesehatan bagi

Penduduk Miskin

JPSBK (Jaring Pengaman Sosial Bid. Kesehatan)

PDPSE (Penanggulangan Dampak Pemotongan Subsidi

Energi)

PKPS BBM (Program Kompensasi Pengurangan Subsidi

BBM)

JPKMM Askes

Block Grant

Askeskin

Jamkesmas (launching Maret 2008)

Sasaran Jamkes Tahun 2005-2011

No. Tahun Sasaran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tahun 2005

- Semester I

- Semester II

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009-2010

Tahun 2010-2011

36.1 juta jiwa

60.0 juta jiwa

60.0 juta jiwa

76.4 juta jiwa

76.4 juta jiwa

76.4 juta jiwa

76,4 juta jiwa ( 60,4 juta (

PPLS,2008) + 16 juta (sasaran

lainya*))

*)penghuni Rutan/Lapas, masyarakat miskin penghuni panti, anak dan orang terlantar tidak punya identitas, miskin paska tanggap darurat bencana, penduduk Aceh dan Papua.

Kebijakan Menuju

Universal Coverage

RPJPN 2005-2025

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak

mulia, bermoral, beretika,

berbudaya, beradab

2. Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis

berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,

dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan

pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan

lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi

negara kepulauan yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan

kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan

penting dalam pergaulan dunia

internasional

MISI 2005-2025

• Melindungi

tumpah darah

• Memajukan

kesejahteraan

umum

• Mencerdaskan

kehidupan

bangsa

• Ikut

melaksanakan

ketertiban dunia

MAJU

MANDIRI

ADIL

MAKMUR

VISI

2005-2025

Tujuan Negara

(UUD 45)

PEMBANGUNAN SDM DALAM MISI RPJPN 2005-2025

(UU No. 17 Tahun 2007)

12

13

SASARAN POKOK

MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

Kesehatan

- Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat

- Pembangunan berwawasan kesehatan

Pemb. Perempuan & anak:

- Peningkatan kualitas hidup perempuan,

kesejahteraan, perlindungan anak,

penurunan kekerasan, eksploitasi, &

diskriminasi

- Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG

Pemuda:

- Pembangunan karakter bangsa & partispasi pemuda

- Budaya & prestasi olahraga

Kualitas SDM

• IPM

• IPG

• Penduduk

tumbuh

seimbang

ARAH PEMBANGUNAN

Tahapan Pembangunan dalam

Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

1414

RPJMN 2010-2014

Struktur Penulisan

RPJMN 2010-2014 Kesehatan

SKN

1

5

3

4

6

Subsistem Upaya Kesehatan

Subsistem Pembiayaan Kesehatan

2

Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan

Subsistem Sediaan Farmasi, Alkes, dan

Makanan

Subsistem Manajemen dan

Informasi Kesehatan

Subsistem Pemberdayaan

Masyarakat

BERBASIS PADA SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)SEBAGAI PENJABARAN KONSPESI TEORITIS DAN PRAKTIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

16

Sasaran RPJMN 2010-2014Sasaran Status Awal Target 2014

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan :

a. Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0

b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000

kelahiran hidup

228 118

c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24

d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran

hidup

19 15

e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari gizi-

kurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen)

18,4 < 15,0

f. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting

(persen)

36,8 30,0

2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan :

a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis per 100.000 penduduk 235 221

b. Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index-API) per

1.000 penduduk

2 1

c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) < 0,5

3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah dan antartingkat sosial

ekonomi

4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka

mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk

terutama penduduk miskin.

17

Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN 2010-2014

Prioritas Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

difokuskan pada :

1.Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;

2.Perbaikan status gizi masyarakat;

3.Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti

penyehatan lingkungan;

4.Pengembangan sumber daya manusia kesehatan;

5.Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan

penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;

6.Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);

7.Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis

kesehatan; dan

8.Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

18

19

Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan

Kesehatan Masyarakat, melalui:

a) peningkatan efektivitas jaminan kesehatan

masyarakat yang menjamin akses dan kualitas

pelayanan serta tata kelola administrasi yang

akuntabel dan transparan;

b) peningkatan cakupan jaminan kesehatan

semesta secara bertahap; dan

c) peningkatan pembiayaan pelayanan kesehatan

bagi penduduk miskin dan golongan rentan

(bayi, balita, ibu hamil dan lansia).

19

20

Prioritas dalam RPJMN 2010-2014

• Program nasional pada prioritas 3

Kesehatan, substansi inti ke-4 :

Asuransi Kesehatan Nasional

• Penerapan Asuransi Kesehatan

Nasional untuk seluruh keluarga

miskin dengan cakupan 100% pada

tahun 2011 dan diperluas secara

bertahap untuk keluarga Indonesia

lainnya antara tahun 2012-2014

21

• Kegiatan prioritas pada substansi inti

ke-4

1. Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan

dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi

Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

3. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi

Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

RKP 2012

Rencana Pembangunan Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

DIDUKUNG OLEH:

PEMBANGUNAN EKONOMI

PEMBANGUNAN HUKUMDAN

HAM

PEMBANGUNAN SDA - LH

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PENGEMBANGANIPTEK

DLL

Peningkatan

Kualitas

SDM

(HDI, GDI,

NRR) serta

Jati Diri dan

Karakter

Bangsa

1. Penguatan Akses dan Kualitas Pelayanan Program Keluarga Berencana (KB)2. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan

Pengendalian

Kuantitas PendudukPengendalian

pertumbuhan

penduduk

1. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan

pemberdayaan perempuan

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan anak

Peningkatan

Kesetaraan Gender,

Pemberdayaan

Perempuan, dan

Perlindungan Anak

Peningkatan

kesejahteraan dan

kualitas hidup

perempuan dan anak

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin continuum of care2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,diikuti

penyehatan lingkungan 4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan

penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan 6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan 8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

Peningkatan Akses dan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan

Peningkatan Umur

Harapan Hidup

1. Peningkatan kualitas wajar pendidikan dasar 9 tahun yang merata 2. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah3. Peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi4. Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga

kependidikan5. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan anak usia dini, pendidikan non-formal dan informal6. Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional7. Pemantapan pendidikan karakter bangsa8. Peningkatan minat baca dan budaya gemar membaca masyarakat 9. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan

Peningkatan Akses,

Kualitas, dan Relevansi

Pendidikan

Peningkatan rata-rata

lama sekolah dan

menurunnya angka

buta aksara

1. Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama 2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji

1. Peningkatan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dalam Berbagai Bidang

Pembangunan

2. Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga

1. Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman

budaya

2. Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan

budaya

3. Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan

pemanfaatan warisan budaya

4. Pengembangan sumber daya kebudayaan

Peningkatan Kualitas

Kehidupan Beragama

Peningkatan Partisipasi

Pemuda, Budaya dan

Prestasi Olahraga

Peningkatan

Jati Diri dan

Karakter Bangsa

Peningkatan

Kesejahteraan dan

Kualitas Hidup

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

1. Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH)

2. Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial

3. Peningkatan Bantuan Sosial

4. Pemberdayaan fakir miskin dan komunitas adat terpencil (KAT)

Peningkatan Akses dan

Kualitas Pelayanan

Kesejahteraan Sosial

Penguatan Jati Diri

Bangsa

dan Pelestarian Budaya

FOKUS PRIORITASPRIORITAS BIDANG DAMPAK SASARAN

23

Rencana Pembangunan Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

DIDUKUNG OLEH:

PEMBANGUNAN EKONOMI

PEMBANGUNAN

HUKUMDAN HAM

PEMBANGUNAN SDA - LH

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

PENGEMBANGAN

IPTEKDLL

Peningkatan Kualitas SDM

(HDI, GDI, NRR) serta Jati Diri dan Karakter

Bangsa

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin continuum of care

2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian penyakit menular serta

penyakit tidak menular,diikutipenyehatan lingkungan

4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu danpenggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan

6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan

7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan

8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

Peningkatan Akses dan Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Peningkatan Umur

Harapan Hidup

FOKUS PRIORITAS

PRIORITAS BIDANG DAMPAK SASARAN

24

ARAH KEBIJAKAN RKP 20121. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin

continuum of care2. Perbaikan status gizi masyarakat3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,

diikuti penyehatan lingkungan4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu

dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan6. Pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan

krisis kesehatan8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya

pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. 9. Peningkatan kualitas manajemen pembangunan kesehatan, sistem

informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kesehatan25

26

Pengembangan sistem pembiayaan jaminan

kesehatan, melalui:

1. Peningkatan cakupan jaminan kesehatan

semesta secara bertahap; dan

2. Peningkatan pembiayaan pelayanan

kesehatan bagi penduduk miskin dan

golongan rentan (bayi, balita, ibu hamil dan

lansia).

Strategi Pembiayaan Jamkes 2012

Fokus, Kegiatan dan Target

Fokus/ Kegiatan Indikator 2011 2012 2013 2014

Pengembangan

sistem

pembiayaan

jaminan kesehatan

Persentase penduduk

(termasuk seluruh penduduk

miskin) yang memiliki jaminan

kesehatan

70,3 67,5 75,7 80,1

1 Pembinaan,

Pengembangan

Pembiayaan dan

Jaminan

Pemeliharaan

Kesehatan

Persentase penduduk (termasuk

seluruh penduduk miskin) yang

memiliki jaminan kesehatan

70,3 67,5 75,7 80,1

2 Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Bagi Masyarakat

Miskin (Jamkesmas)

1. Persentase RS yang melayani

pasien penduduk miskin

peserta program Jamkesmas

80 85 90 95

2. Persentase tempat tidur (TT)

kelas III RS yang digunakan

untuk pelayanan Jaminan

kesehatan

- 39 45 51

Kegiatan Indikator 2011 2012 2013 2014

3 Pelayanan

Kesehatan Dasar

Bagi Masyarakat

Miskin

(Jamkesmas)

Jumlah puskesmas yang

memberikan pelayanan

kesehatan dasar bagi

penduduk miskin

8.608 9.236 9.386 9.536

4 Pelayanan

Kesehatan bagi Ibu

bersalin

(Jampersal)

Jumlah fasilitas pelayanan

kesehatan yang telah

melayani program jampersal

- 2.269 2.663 3.095

Alokasi Anggaran(dlm milyar rupiah)

Fokus/Kegiatan Prioritas 2011 2012 2013 2014

Pengembangan sistem pembiayaan

jaminan kesehatan

6,482.1 7,616.9 8,450.8 9,226.5

1 Pembinaan, Pengembangan

Pembiayaan dan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan

133.5 122.1 140.5 152.7

2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi

Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

5,348.6 4,935.3 5,779.0 6,322.3

3 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi

Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

1,000.0 1,000.0 1,123.5 1,221.2

4 Pelayanan Kesehatan bagi Ibu

bersalin (Jampersal)

0.0 1,559.6 1,407.8 1,530.3

Komputasi AnggaranProgram Jaminan Kesehatan

PENINGKATAN

JAMINAN KESEHATAN

31

Kebijakan • Peningkatan premi Jamkesmas dalam upaya perluasan jaminan rawat inap kelas III RS.

Cakupan/ Sasaran

• 76,4 juta penduduk.• Diperluas bagi penduduk tidak mampu yang belum dicakup

dalam Jamkesmas, Jamkesda, dan jaminan kesehatan lainnya.

Dasar Perhitungan

Peningkatan premi dari Rp 5.590 menjadi Rp 6.500

Kebutuhan Anggaran

Kebutuhan anggaran 2012:76,4 juta penduduk x Rp 6.500 x 12 bulan = Rp. 5,9 T

Anggaran Jamkesmas 2011: Rp. 5,1 T

Penambahan kebutuhan anggaran : Rp. 5,9 T – Rp. 5,1 T = Rp. 0,8 T

Provider RS Dengan meningkatnya premi Jamkesmas akan meningkatkan

jumlah provider RS dari 1.045 RS (80%) menjadi 1.295 RS

(85%). Total jumlah RS Umum sebesar 1.523 RS.

Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu Bersalin

(Jampersal)

32

• Tujuan: terjaminnya pelayanan kesehatan dan persalinan bagi seluruh ibu melahirkan dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

• Pelaksanaan : Sesuai dengan petunjuk teknis ( PerMenkes No.

631/Menkes/PER/III/2011)

• Jenis pelayanan: Antenatal Care (ANC) sebanyak 4 kali, pertolongan persalinan, dan

Post-natal Care (PNC) sebanyak 3 kali.

• Sasaran: dari total ibu hamil sebanyak 4,9 juta diasumsikan sebesar 40% telah dicakup

oleh Jamkesmas, Askes, dan asuransi lain. Jampersal ditujukan untuk dapat mencakup

60% ibu hamil yang belum ter-cover jaminan kesehatan.

*) Target persentase sasaran total ibu hamil pada tahun 2012 adalah 60%

**) Anggaran yang dibutuhkan untuk mencakup 60% ibu hamil :

= {80% persalinan normal x (60% x 4,9 jt x Rp. 420.000) } + {20% risti x (60% x 4,9 Jt x Rp. 1,3 jt)}

= Rp. 1.752.240.000.000

2011 2012

Persentase sasaran dari total ibu hamil 41,5% 60%

Unit cost:

- Persalinan normal + 4 ANC + 3 PNC

(Rp 350.000 + Rp 40.000 + Rp 30.000)

420.000 420.000

- Persalinan risiko tinggi (Rp) 1.300.000 1.300.000

Anggaran (dalam milyar rupiah) 1.223,0 1.752,2

Lanjutan Jampersal…

33

• Screening Jampersal :

a. Mengikuti paket pelayanan Jampersal secara utuh,

mencakup :

– Antenatal care (ANC) sebanyak 4 kali

– Persalinan normal

– Postnatal care (PNC) sebanyak 3 kali

b. Memiliki buku KIA

c. Melahirkan di puskesmas dan jaringannya dan kelas III

RS untuk persalinan dengan penyulit (risiko tinggi/risti)

JAMINAN KESEHATAN

34

Tujuan: Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin yang akan diperluas secara bertahap untuk seluruh penduduk.

Jamkesmas Jampersal

Tujuan Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin dan tidak mampu.

Terjaminnya pelayanan kesehatan dan persalinan bagi seluruh ibu melahirkan dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.

Jenis Layanan

Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Antenatal Care (ANC) sebanyak 4X, pertolongan persalinan, dan Post-natal Care (PNC) sebanyak 3X.

Cakupan/ Sasaran

76,4 juta jiwa penduduk, terdiri atas:• 60,4 juta penduduk miskin (PPLS, 2008)• 2,6 juta penghuni lapas, penghuni panti, anak dan

orang terlantar• 13,4 juta untuk memenuhi penduduk dengan

kriteria miskin menurut Pemda, di luar kuota jamkesmas

60% dari total 4,9 juta ibu hamil yang belum ter-cover jaminan kesehatan

Perhitungan Anggaran

• Dengan kapitasi Rp. 6.500/tahun.• Anggaran yang dibutuhkan:

76,4 juta x 12 bulan x Rp. 6.500 = Rp 5,9 T

•Anggaran yang dibutuhkan :

{80% persalinan normal x (60% x 4,9 jt x

Rp. 420.000) } + {20% risti x (60% x 4,9

Jt x Rp. 1,3 jt)} = Rp 1,7 T

Anggaran Tahun 2012

Rp.5,9T Rp. 1,7 T34

Jaminan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap pada Tempat Tidur (TT) Kelas

III Rumah Sakit (new Initiative)

• Bertujuan untuk meningkatkan perluasan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang membutuhkan perawatan di Ranap kelas III RS

• Dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masyarakat miskin yang ditolak perawatan kelas III RS, yang disebabkan antara lain : a) tidak masuk dalam sasaran Jamkesmas dan juga Jamkesda, dan b) kemampuan daerah yang hanya mampu menyediakan pelayanan sampai ke tingkat kabupaten/kota.

• Data Dasar dan Asumsi :

a) Jumlah Tempat Tidur (TT) kelas III Rumah Sakit :- RS Pemerintah (97.345 TT) dan RS Swasta (19.857 TT) = 117.202 TT

b) Jumlah TT Rumah Sakit yang dibiayai Jamkesmas :•30 % x 117.202 = 35.160 TT, dibeli oleh Jamkesmas•Sisa TT = 117.202 – 35.100 = 81.900 TT •Sebesar 70 % dari sisa TT diasumsikan akan digunakan oleh Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, Asuransi lain dan TT RS Swasta

c) Tempat Tidur RS yang akan dibeli oleh Pemerintah (melalui new initiative) :

13 % x 81.900 TT = 10.665

d)Asumsi :

– Cost per hari (rata-rata) = Rp. 332.000,00

• Cost tersebut adalah angka rata-rata penggunaan total dana rawat inap per pasien-hari rawat tahun 2010 ( = Rp 1,33 T/ 4,1 juta pasien-hari rawat)

• Meliputi jasa dokter, obat-obatan, pemeriksaan laboratorium, akomodasi dan konsumsi

– Asumsi BOR = 100% dan LOS sebesar rata-rata 7 hari

– Penggunaan selama 1 tahun (365 hari)

• Anggaran dibutuhkan :

= 10.665 TT x 365 hari x Rp. 332.000 = Rp 1.292.384.700.000

Perbandingan Benefit Package Pelayanan

Jamkesmas dan Asuransi Kesehatan (Askes)

37

Jamkesmas AskesKepesertaan • Penduduk miskin dan tidak mampu

• 76,4 juta penduduk• Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan PNS,

TNI dan Polri• 16 juta orang

Manfaat • Rawat jalan tk. I di puskesmas danjaringannya

• Rawat inap tk.I di Puskesmas perawatan• Persalinan normal• Pelayanan gawat darurat di Puskesmas• Rawat jalan tk. lanjut di RS dan Balkesmas• Rawat inap tk. Lanjutan di ruang kelas III

RS• Pelayanan gawat darurat di RS

• Rawat jalan tk. I di puskesmas danjaringannya

• Rawat inap tk.I di Puskesmas perawatan• Persalinan normal• Pelayanan gawat darurat di Puskesmas• Rawat jalan tk. lanjut di RS dan Balkesmas• Rawat inap tk. Lanjutan di RS• Pelayanan gawat darurat di RS

Ruang rawat Kelas III RS • kelas II RS : PNS/Pesiunan Gol I-II• Kelas I RS : PNS/Pensiunan Gol. III-IV• Kelas VIP RS : Menteri, eselon 1, pejabat yg

diangkat oleh Presiden, anggota DPR

Premi/Unit Cost • Dibiayai melalui APBN• Rp 5.000 per penduduk per bulan (s/d

tahun 2011)

• Dipotong dari gaji PNS/Pensiunan• 2% dari gaji pokok (Rp 13.000-Rp

15.000)

Sifat jaminan • Bantuan sosial • Nirlaba

Tatalaksanakepesertaan

• Kartu Jamkesmas (sesuai kuota)• Kartu SKTM dan sistem verifikasi (diluar

kuota)

• Kartu Askes

Perhatian Dalam Pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Semesta

• Aspek regulasi : terkait untuk pengaturan Badan Penyelenggara, Penerima Bantuan Iuran, mekanisme Jaminan Kesehatan, pentahapan kepesertaan, paket manfaat, iuran/premi, NSPK Jaminan Kesehatan, Penyaluran, pemanfaatan dan pertanggungjawaban dana Jaminan Kesehatan sebagainya.

• Sarana dan Prasarana Kesehatan : Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, dan sebagainya

• SDM Kesehatan : ketersediaan dokter, perawat, bidan dan paramedis lainnya

• Koordinasi lintas sektor baik di Pemerintah (pusat dan daerah) dan Swasta/masyarakat

Kesimpulan

• Untuk pencapaian Jaminan Kesehatan

Semesta disusun langkah dan

pentahapan dari aspek: regulasi,

pelayanan kesehatan termasuk sarana

prasarana dan SDM, pendanaan dan

kelembagaan serta regulasi.

Saran

– Untuk mempersiapkan penyelenggaraan Jaminan

Kesehatan Semesta maka diperlukan langkah-

langkah yang efektif

– Perlu adanya kesepakatan dan kesepahaman dari

berbagai sektor terkait dalam penyelenggaraan

Jaminan Kesehatan

– Perlu dibikin/dimantapkan Roadmap Jaminan

Kesehatan Semesta dan Rencana Aksi

Nasional/Strategi untuk pelaksanaannya

– Perlu dilakukan sosialisasi intensif untuk

pencapaian target Jaminan Kesehatan Semesta

Terimakasih