moment invarian
TRANSCRIPT
MOMENT INVARIANT
Latar Belakang
Moment invariant biasanya digunakan sebagai fitur dalam pemrosesan citra, remote sensing,
pengenalan bentuk dan klasifikasi. Moment dapat memberikan karakteristik suatu objek yang
secara unik merepresentasikan bentuknya. Pengenalan bentuk invariant dilakukan dengan
klasifikasi dalam ruang fitur moment invariant multi dimensi. Beberapa teknik telah
dikembangkan tentang penurunan fitur invariant dari moment objek untuk representasi dan
pengenalan objek. Teknik ini dibedakan oleh definisi momentnya, seperti jenis data yang
dieksploitasi dan metode untuk menurunkan nilai invariant dari moment citra. Hu ( Hu, 1962)
yang pertama menghimpun dasar matematika untuk moment invariant dua dimensi dan
menunjukkan aplikasinya untuk pengenalan bentuk. Pengenalan bentuk yang pertama kali
diaplikasikan adalah bentuk pesawat dan diperlihatkan secara cepat dan andal (Dudani, Breeding
andMcGhee, 1977). Nilai moment invariant ini adalah invariant terhadap translasi, skala dan
rotasi bentuk.
Hu mendefinisikan 7 nilai descriptor bentuk, yang dihitung dari moment pusat melalui tiga
derajat yang bebas terhadap translasi, skala dan arah objek. Invariant translasi dicapai dengan
menghitung moment yang dinormalisasi dengan pusat grafitasi sehingga pusat dari masa
distribusi berada pada moment pusat. Moment invariant ukuran diturunkan dari invariant aljabar
tapi moment ini dapat diperlihatkan dari hasil penyederhanaan momen ukuran. Dari nilai order
dua dan tiga moment pusat yang ternormalisasi, 7 moment invariant dapat dihitung yang juga
bebas rotasi.
Teori
Secara tradisional, moment invariant dihitung berdasarkan informasi yang diberikan oleh
boundary bentuk dan daerah interiornya (Hu, 1962, Prokop and Reeves, 1992). Moment
digunakan untuk membentuk moment invariant yang didefinisikan secara kontinu namun untuk
implementasi praktis, moment dihitung secara diskrit. Diberikan sebuah fungsi f(x,y), moment
didefinisikan oleh :
M pq=∬x p yq f ( x , y )dxdy (1)
Mpq merupakan moment dua dimensi dari fungsi f(x,y). Order moment adalah (p + q) dimana p
dan q adalah bilangan asli. Untuk implementasi di dalam bentuk digital, maka persamaan ini
menjadi :
M pq=∑x∑
y
x p yq f ( x , y ) (2)
Untuk menormalisasi invariant translasi dalam bidang citra, centroid citra digunakan
menentukan moment pusat. Koordinat pusat grafitasi dari citra dihitung dengan menggunakan
persamaan (2) dan diberikan oleh :
X=M 10
M 00
Y=M 01
M 00
(3)
Selanjutnya, moment pusat dapat ditentukan secara diskrit seperti berikut :
μpq=∑x∑
y
(x−x )p( y− y )q(4)
Moment selanjutnya dinormalisasi untuk efek perubahan skala dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
ηpq=μpq
μ00γ (5)
Dimana faktor normalisasi γ=( p+q2 )+1. Dari moment pusat normalisasi, 7 nilai dapat dihitung
dan ditentukan dengan :
ϕ1=η20+η02
ϕ2=( η20−η02 )2+4 η211
ϕ3=( η30−3η12 )2+(η03−3 η21)2
ϕ4=(η30+η12 )2−( η03+η21 )2
ϕ5=( 3η30−3η12 ) ( η30+η12) [ ( η30+η12 )2−3 (η21+η03 )2 ]+( η21−η03 ) (η21+η03 ) x [3 (η30+η12)2− (η21+η03 )2 ]
ϕ6= (η20−η02) [ ( η30+η12)2−(η21+η03 )2 ]+4η11 (η30−η12) ( η21+η03)
ϕ7= (3η21−η03 ) (η30+η12 ) [ (η30+η12 )2−3 (η21+η03)2 ]+ (3 η12−η30 ) (η21+η03 ) x [3 (η30+η12)2−(η21+η30 )2 ]
Tujuh moment invariant ini, ϕi ,i=1,2, …, 7 dilakukan oleh Hu, diperlihatkan menjadi bebas
terhadap rotasi. Akan tetapi nilai-nilai tersebut dihitung berdasarkan batasan luar (boundary) dan
daerah bagian dalam (interior region).