modul+dummy pkm gt 2015.pdf

Upload: vipirvan

Post on 05-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    1/28

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    2/28

    a. Penjelasan Umum

    1. Bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa

    2. Isi PKM-GT menawarkan atau memberikan solusi yang

    mengacu pada isu aktual yang ada di masyarakat

    3.

    Isu yang memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas, unik,dan bermanfaat

    4. Bersifat kreatif dan objektif, logis dan sistematis, serta

    berdasarkan telaah pustaka atau fiksi-sains

    b. Sistematika Proposal Kegiatan

    Proposal PKM-GT ditulis menggunakan huruf Times New Roman font

    ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan

    ukuran kertas A-4, margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah

    masing-masing 3 cm, serta mengikuti sistematika sebagai berikut:

    No. Struktur Penjelasan

    1. Halaman Sampul

    2. Halaman Pengesahan

    3. Daftar Isi

    4. Ringkasan Ringkasan (bukan abstrak) gagasan tertulis

    disusun maksimum 1 halamanyang

    mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai

    dari latar belakang, tujuan, landasan teori

    yang mendukung, metoda penulisan,

    pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.5. Bagian Inti

    Pendahuluan Berisi latar belakangyang mengungkap uraian

    tentang alasan mengangkat gagasan menjadi

    karya tulis (dilengkapi dengan data atau

    informasi yang mendukung), dan tujuandan

    manfaatyang ingin dicapai.

    Gagasan Berisi uraikan tentang:

    a. Kondisi kekinianpencetus gagasan

    (diperoleh dari bahan bacaan,

    wawancara, observasi, imajinasi yangrelevan);

    b. Solusi yang pernah ditawarkan atau

    diterapkan sebelumnya untuk

    memperbaiki keadaan pencetus

    gagasan;

    c. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus

    gagasan dapat diperbaiki melalui

    gagasan yang diajukan;

    d. Pihak-pihakyang dipertimbangkan

    dapat membantumengimplementasikan gagasan dan

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    3/28

    uraian peran atau kontribusi masing-

    masingnya; dan

    e. Langkah-langkah strategisyang harus

    dilakukan untuk mengimplementasikan

    gagasan sehingga tujuan atau

    perbaikan yang diharapkan dapat

    tercapai.

    Kesimpulan Merupakan bagian akhir tulisan yang

    membawa pembaca keluar dari

    pembahasan. Secara umum kesimpulan

    mengungkap gagasan yang diajukan, teknik

    implementasiyang akan dilakukan, dan

    prediksi hasilyang akan diperoleh (manfaat

    dan dampak gagasan).

    Daftar Pustaka Ditulis untuk memberi informasi sehingga

    pembaca dapat dengan mudah menemukan

    sumber yang disebutkan. Format perujukan

    pustaka mengikuti Harvard style.

    Lampiran-Lampiran Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim

    Penyusun dan Pembagian Tugas

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

    c. Contoh-contoh Judul PKM-GT

    1.HUDY Human and Disaster Harmony Solusi Masa Depan Menjawab

    Konsekuensi Letak Geografis Yogyakarta (UGM)

    2.JAKARTA SAHABAT AIR SEBAGAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GUNA

    MENGATUR KESELARASAN ANTARA LANDUSE DAN HUMAN ACTIVITY (ITS)

    3.Application of Jakarta Floating Farm and Fisheries (J3F) Concept as

    Future Urban-Coastal Livelihood Solution (UGM)

    4.TRIPLE C (CENTRALIZED AND COMPREHENSIVE COCEPT) SEBAGAI

    USAHA STRATEGIS AKSELERASI E-MONEY INDONESIA (UI)

    5.GREEN WATER FRONT SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR

    DAN TATA LINGKUNGAN KUMUH DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG(UNES)

    6.UNDERGROUND FOREST: INOVASI HUTAN BAWAH TANAH SEBAGAI

    SOLUSI PENCEMARAN UDARA DAN BANJIR IBUKOTA JAKARTA TAHUN

    2025 (UNAIR)

    7.JAKARTA SAHABAT AIR SEBAGAI KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT

    GUNA MENGATUR KESELARASAN ANTARA LANDUSE DAN HUMAN

    ACTIVITY (UGM)

    8.NYAMUK SEBAGAI VACCINE DELIVERY HOST: SEBUAH PEMIKIRAN

    FUTURISTIK (UGM)

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    4/28

    d. Penilaian PKM-GT

    Penilaian artikel PKM-GT dilakukan dengan mempertimbangkan

    kreativitas (rasionalitas, keunikan, dan manfaat) tulisan, kelayakan

    implementasi dan dampak yang ditimbulkannya. Berdasarkan hasil

    penilaian, artikel PKM-GT akan dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) ketegori

    sebagai berikut.

    1. Tidak lolos seleksi: bagi proposal yang nilainya lebih rendah dari batas

    minimum untuk dinyatakan lolos seleksi. Batas nilai minimal ini sangat

    tergantung dari mutu artikel PKM-GT yang dinilai secara keseluruhan.

    2. Lolos seleksi tapi tidak diundang ke PIMNAS: bagi proposal yang

    nilainya melebihi atau sama dengan batas minimal lolos seleksi akan

    tetapi nilainya masih di bawah batas nilai minimal untuk diikutsertakan

    ke PIMNAS. Proposal yang masuk kategori ini akan diberi insentif

    sebesar Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah).

    3. Lolos seleksi dan diikutsertakan di PIMNAS:bagi proposal yang nilainya

    lebih dari batas minimal nilai lolos seleksi dan nilai lolos ke PIMNAS.

    Proposal yang masuk kategori ini disamping diikutsertakan ke PIMNASjuga akan diberikan insentif sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

    PenilaianPKM GT

    FORMAT15%

    SUMBERINFORMASI

    25%

    KESIMPULAN20%

    GAGASAN

    40%

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    5/28

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    LANGKAH JITU SWASEMBADA KEDELAI MELALUI KONVERSI

    LAHAN TEMBAKAU DAN TUMPANG SARI DENGAN PEREMAJAAN

    TANAMAN KERAS

    Bidang Kegiatan:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan Oleh:

    Wegit Triantoro 1106011581 Teknik Industri 2011

    Melly Meliyawati 1106009311 Ilmu Ekonomi 2011

    Pyan Putro Surya A M 1206255854 Ilmu Ekonomi 2012

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2014

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    6/28

    PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : Langkah Jitu Swasembada Kedelai melalui

    Konversi Lahan Tembakau dan Tumpang

    Sari dengan Peremajaan Tanaman Keras

    2. Bidang Kegiatan : PKM GT

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a.Nama Lengkap : Wegit Triantoro

    b.NIM : 1106011581

    c. Jurusan : Teknik Industri

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia

    e. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Pekapuran 88 Sukatani, Tapos, Depok

    / 081284124048f. Alamat e-mail :[email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

    5. Dosen Pendamping

    a.Nama Lengkap dan Gelar : Pribadi Setiyanto, SE, MA

    b.NIDN : 0022055705

    c. Alamat Rumah dan No. HP : Vila Cendana B-16 Jl. WR Supratman

    Kampung Utan Ciputat, 15412

    Depok, 21 Maret 2014Menyetujui,

    Kepala Departemen Ilmu Ekonomi UI Ketua Pelaksana Kegiatan

    Teguh Dartanto, S.E., M.Ec., Ph.D Wegit Triantoro

    NUP/NIK. 060603297 NIM. 1106011581

    Direktur Kemahasiswaan Dosen Pembimbing

    Arman Nefi, S.H., M.M.. Pribadi Setiyanto, SE, MA

    NUP.0508050277 NUP.195705221987031002

    ii

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    7/28

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul i

    Halaman Pengesahan ii

    Daftar Isi iii

    Daftar Gambar dan Tabel iv

    Ringkasan v

    1.PENDAHULUAN 1

    Latar Belakang 1

    Tujuan dan Manfaat 2

    2.GAGASAN 5

    Kondisi Kekinian 5

    Solusi Terdahulu 5

    Solusi yang Ditawarkan 6

    Konversi Lahan Tembakau menjadi Lahan Kedelai 6

    Pemanfaatan lahan melalui Tumpang Sari dengan Pembuatan Badan Usaha

    Pertanian 6

    Alur langkah-langkah strategis 9

    3. KESIMPULAN 9

    DAFTAR PUSTAKA 10

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

    iii

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    8/28

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Perkembangan Produksi, Luas Panen dan Produktivitas

    Kedelai Indonesia 3

    Gambar 2 : Perkembangan Produksi, Konsumsi dan Impor kedelai

    Indonesia 3

    Gambar 3. Skema Alur Pembentukan BUP Kedelai 10

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data Kedelai Indonesia (Sumber: Badan Pusat Statistik) 4

    iv

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    9/28

    RINGKASAN

    Banyaknya komoditas impor yang masuk ke Indonesia dirasa sangat

    meresahkan produksi dalam negeri. Terutama impor yang termasuk komoditas

    pangan nasional. Tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia yang masihbergantung pada komoditas sumber nabati ini sangat tinggi membuat produksi

    kedelai sangat potensial. Namun, sayangnya jumlah produksi kedelai dalam

    negeri belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri karena

    ketidakmampuan dalam pemenuhan permintaan pasar. Ketidakmampuan

    produksi inilah yang sering ditutupi oleh impor dalam jumlah besar. Adanya

    impor bukan solusi yang indah bagi semua pihak terutama bagi para petani

    kedelai dalam negeri yang mulai ditinggalkan.

    Beberapa tahun belakangan ini, produksi kedelai dalam negeri

    cenderung tetap atau bahkan mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan oleh

    adanya alih fungsi lahan. Sebagian alih lahan itu terjadi karena menganggap

    bahwa menanam kedelai kini bukan lagi hal yang menguntungkan. Selain itukebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi dirasa belum optimal dalam

    menghasilkan produksi kedelai dalam negeri.

    Dari permasalahan yang terjadi, muncul gagasan untuk memberikan

    solusi melalui upaya meningkatkan produksi kedelai dalam negeri guna

    mencapai ketahan pangan nasional. Mewujudkan swasembada kedelai dengan

    dua solusi yaitu konversi lahan tembakau menjadi lahan kedelai dan tumpang

    sari dengan peremajaan tanaman keras melalui pembuatan badan usaha

    pertanian (BUP). Langkah jitu implementasi dari konversi lahan tembakau dan

    tumpang sari diwujudkan dengan cara pendirian badan hukum oleh

    pemerintah yang dinaungi oleh BUMN agar badan ini memiliki payung

    hukum yang pasti guna menstimulus pemerintah yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap badan usaha pertanian ini.

    v

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    10/28

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    11/28

    1

    1. PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Dikutip dari data Balitbang Kementrian Pertanian (Kementan)

    mengenai Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai pada sekitaran

    September lalu, bahwa total kebutuhan konsumsi kedelai terus meningkat dari

    2,02 juta ton pada tahun 2003 menjadi 2,7 juta ton pada tahun 2005 dan

    dieprkirakan 3,35 juta ton pada tahun 2025. Akan tetapi, hal tersebut

    menjadi tantangan bagaimana mencapai areal tanam yang cukup untuk

    memenuhi target itu, setidaknya menurut Batlibang Kementan diperlukan areal

    produksi yang mampu menghasilkan 8 ton/Ha. (Hendra, 2013)

    Dari data yang diperoleh melalui jurnal Dampak Impor terhadap

    Produksi Kedelai Nasional tampak bahwa tingkat konsumsi masyarakat

    Indonesia untuk kebutuhan kedelai tiap tahunnya sangat tinggi, yaitu rata-rata

    sekitar 20.000 ton/tahun. Untuk konsumsi ini ada kekurangan pasokan dalam

    negeri yang terutama diakibatkan oleh keterbatasan lahan panen yang ada;

    bahkan luas panen cenderung menurun sejak tahun 1996. Apakah kondisi ini

    dikarenakan kebijakan impor Indonesia yang menyebabkan banyak masyarakat

    yang beralih pada produk impor dibandingkan dengan produk dalam negeri?

    Tentu kebijakan impor tak sepenuhnya dapat disalahkan dari menurunnya

    produksi kedelai petani dalam negeri.

    Gagasan ini lahir dari kekhawatiran akan ketahanan pangan nasional

    yang terganggu karena ketidakmampuan petani memproduksi kedelai dalam

    jumlah cukup serta maraknya kedelai impor di pasar Indonesia. Sasaran dari

    gagasan tertulis ini adalah komoditas kedelai, disebabkan keberadaan komoditas

    ini merupakan komoditas yang strategis namun seringkali bertentangan dengansistem usahatani Indonesia. Kebutuhan kedelai terus meningkat karena

    pertambahan penduduk, juga meningkatnya konsumsi per kapita terutama

    dalam bentuk olahan dan tumbuhnya industri pakan ternak (Siregar, 2003).

    Lebih lanjut tujuan dari gagasan tertulis ini adalah untuk menolong industri

    lokal dari tekanan impor dengan melakukan upaya untuk meningkatkan

    produksi kedelai dalam negeri dengan cara pengalihan konversi lahan dan

    tumpang sari.

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    12/28

    Tujuan dan Manfaat

    Penulisan ini memiliki tujuan untuk:

    Memaparkan alternatif solusi memanfaatkan lahan tanaman keras

    Mengetahui langkah-langkah strategis menuju swasembada pangan padakomoditas kedelai

    Mengetahui peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi

    Adapun manfaat dari tulisan ini adalah:

    Memberikan masukan kepada pemerintah dalam bentuk kebijakan

    konversi lahan sebagai solusi untuk meningkatkan produksi kedelai dalam

    mencapai swasembada pangan

    Memberikan solusi jangka pendek dan jangka menengah yang dapat

    diimplementasikan pemerintah dengan membuat badan usaha pertanian

    dalam mencapai swasembada pangan

    2. GAGASAN

    Kondisi Kekinian

    Kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri

    Indonesia yang dahulu disebut dengan negara agraris pada tahun 2010

    menduduki peringkat ke-12 pada produksi kedelai dunia kalah oleh USA, Brazil,

    Canada, Uruguay, India. Produksi kedelai Indonesia yang rendah tersebut

    berbanding terbalik degan tingkat kebutuhan konsumsi . Seperti dapat dilihat pada

    Grafik 2 Perkembangan Produksi, Konsumsi dan Impor kedelai Indonesia dapat

    dilihat bahwa konsumsi kedelai dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan

    (Grafik 2). Dari sisi Produksi Indonesia pernah mengalami puncaknya pada tahun

    1992. Pada saat itu Indonesia bisa mengekspor kedelainya ke berbagai negara di

    dunia. Namun, setelah tahun 1992, tingkat produksi Indonesia menunjukkan

    kecenderungan terus mengalami penurunan (Gambar 1). Besaran tingkat

    konsumsi dan produksi memperlihatkan adanya gap antara tingkat konsumsi yang

    tinggi dan tingkat produksi yang hanya mampu dicapai oleh produksi dalam

    negeri yang cenderung rendah sehingga kekosongan tersebut diisi oleh impor.

    Berdasarkan data dari deptan.go.id volume kedelai impor sampai dengan Juli

    2013 mencapai 1,1 juta ton dari total kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton per tahun.

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    13/28

    3

    Kondisi Lahan,Produktivitas dan Produksi Kedelai

    Salah satu faktor terpenting dari penurunan jumlah produksi kedelai dari

    tahun ke tahun adalah akibat dari terjadinya penurunan jumlah luas lahan kedelai.

    Penurunan ini diakibatkan oleh lahan kedelai yang digantikan menjadi lahan

    tembakau, anggapan yang terjadi bahwa tembakau memilki nilai ekonomis yang

    lebih tinggi daripada kedelai, sebagai bukti saja bahwa daerah penghasil kedelai di

    Jawa adalah daerah yang sama menghasilkan tembakau terbesar. Berdasarkan data

    BPS dari tahun 2000 hingga tahun 2013 (Tabel 1) tercatat tahun 2000 jumlah luas

    lahan kedelai Indonesia sebesar 824 ribu hektar sedangkan tahun 2013 luas lahan

    kedelai tahun 2013 hanya sebesar 571 hektar. Jika dilihat dari Tabel 1 Data

    Kedelai Indonesia juga terjadi penurunan jumlah produksi yang cukup signifikan

    dari tahun 2000 sebesar 1,01 juta ton per tahun sedangkan pada tahun 2013 sebesar

    847ribu ton per tahun. Salah satu pemicu hal tersebut adalah masuknya kedelai

    impor dengan harga murah, adanya kemudahan impor kedelai serta bea masuk

    impor nol persen(0%) yang dimulai pada tahun 1998 yang mendisinsentif petani

    untuk bertani kedelai lebih banyak sehingga menurunkan jumlah produksi kedelai

    setiap tahunnya. Tidak hanya itu penurunan jumlah luas lahan pun dipicu oleh

    tingginya pembangunan yang terjadi di Indonesia sehingga perlu adanya lahan lain

    yang dapat menggantikan lahan yang hilang guna memenuhi kebutuhan.

    Pemenuhan kebutuhan kedelai ini sebagai upaya dari kemandirian ketahanan

    pangan.

    Sumber: deptan.go.id Sumber: deptan.go.id

    Gambar 1. Perkembangan Produksi, Luas

    Panen&Produktivitas Kedelai

    Gambar 2 : Perkembangan Produksi,

    Konsumsi dan Impor kedelai

    Indonesia

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    14/28

    Tabel 1. Data Kedelai Indonesia (Sumber: Badan Pusat Statistik)

    Tahun Luas lahan

    (ha)

    Produktivitas (ku/ha) Produksi

    (ton)

    2000 824484 12,34 1017634

    2001 678848 12,18 826932

    2002 544522 12,36 673056

    2003 526796 12,75 671600

    2004 565155 12,8 723483

    2005 621541 13,01 808353

    2006 580534 12,88 747611

    2007 459116 12,91 592534

    2008 590956 13,13 775710

    2009 722791 13,48 974512

    2010 660823 13,73 907031

    2011 622254 13,68 851286

    2012 567624 14,85 843153

    2013 571564 14,82 847157

    Solusi Terdahulu

    Rendahnya produksi kedelai dalam negeri membuat pemerintah

    mengambil langkah untuk mengatasinya. Kebijakan pengendalian jumlah

    produksi kedelai dalam negeri dilakukan melalui dua cara yakni intensifikasi dan

    ekstensifikasi lahan pertanian kedelai. Intensifikasi pertanian kedelai dilakukan

    dilakukan dengan cara memberikan insentif kepada petani berupa subsidi benih

    dan pupuk. Insentif yang diberikan pemerintah ini bertujuan agar lahan pertanian

    yang ada menjadi lebih produktif agar menghasilkan hasil panen yang lebih

    banyak. Sedangkan ekstensifikasi adalah upaya penambahan produksi dengan

    membuka lahan baru. Ekstensifikasi dilakukan dalam upaya menambah jumlahproduksi kedelai dalam negeri. Namun, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah

    belum optimal.Menurut BPS, terjadi penyusutan pada lahan pertanian sebesar

    12,6 ribu hektar di pulau Jawa, sedangkan secara nasional lahan pertanian

    mengalami penyusutan sebesar 27 ribu hektar. Berbeda dengan tahun 2009,

    menurut Badan Ketahanan Pangan Nasional telah terjadi alih fungsi lahan yang

    mencapai 110 ribu hektar. Karena hal tersebut, hingga saat ini jumlah produksi

    kedelai masih belum dapat memenuhi konsumsi dalam negeri sehingga perlu

    adanya upaya ektsra untuk menambah jumlah produksi dalam negeri.

    4

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    15/28

    5

    Solusi yang Ditawarkan

    Solusi yang kami tawarkan untuk mengatasi jumlah produksi kedelaidalam negeri untuk mencapai ketahanan pangan melalui dua alternatif solusi. Dua

    alternatif tersebut yaitu melakukan konversi lahan dan pembuatan badan usaha

    pertanian.

    Konversi Lahan Tembakau menjadi Lahan Kedelai

    Konversi lahan atau sering alih fungsi lahan adalah perubahan peralihan

    penggunaan lahan tertentu menjadi lahan lainnya dari fungsi tertentu menjadi

    fungsi lainnya. Konversi lahan ini dilakukan dalam upaya menggantikan jumlah

    lahan kedelai yang mengalami penyusutan sehingga tidak mampu memenuhi

    kebutuhan dalam negeri. Konversi sangat penting dilakukan karena jumlah lahan

    pertanian di Indonesia saat ini telah terbatas jumlahnya. Lahan-lahan pertanian

    yang semula digunakan untuk produksi tanaman pangan menjadi lokasi

    pembangunan dan sangat sulit dikembalikan seperti semula. Oleh karena itu, hal

    yang dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang tersedia.

    Konversi pun hadir sebagai alternatif solusi. Konversi dilakukan dengan

    mengubah fungsi lahan yang semula ditanami tembakau menjadi lahan kedelai.

    Tembakau digunakan sebagai objek konversi karena tembakau tergolong tanamansekunder sedangkan kedelai adalah tanaman pangan. Tanaman pangan memiliki

    peranan sentral dalam perekonomian dan stabilitas negara. Ketika harga pangan

    dan kuantititas pangan nasional tergantung pada luar negeri, rakyat yang akan

    merasakan dampaknya terutama kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Padahal,

    tugas dari suatu negara adalah menyejahterakan rakyatnya.

    Meskipun tembakau lebih menguntungkan jika dilihat dari segi profit,

    akan tetapi tembakau lebih penting karena tergolong tanaman pangan.

    Kepentingan rakyat secara keseluruhan lebih utama diatas kepentingan materi

    (keuntungan).

    Pemanfaatan lahan melalui Tumpang Sari dengan Pembuatan Badan

    Usaha Pertanian

    Dalam upaya mengatasi masalah ketahanan pangan, khususnya di sisi

    supply kebutuhan domestik kedelai kami menawarkan 2 solusi utama. Solusi

    pertama yaitu usaha konversi lahan tanaman tembakau menjadi lahan tanaman

    kedelai dengan memfokuskan pada aspek cost-benefit dampak yang ditimbulkan

    dari usaha konversi tersebut. Solusi kedua adalah sistem tanam tumpang sari

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    16/28

    yakni sistem bercocok tanam dua jenis bibit tanaman dalam satu lahan tertentu

    yang bisa dilakukan dalam waktu bersamaan ataupun berbeda. Sistem tanam

    tumpang sari untuk jenis kedelai dan pasangannya cukup fleksibel dan mudah

    diterapkan, karena jenis tanah yang dibutuhkan cukup mudah ditemukan dengantipe tanah kering dengan suhu rata-rata 25-28o C, sehingga lokasi pengelolaan

    kedelai dengan sistem tumpang sari bisa dipasangkan dengan tanaman jenis

    perkebunan seperti sawit, karet, kakao yang banyak tersebar di daerah pulau

    sumatera dan tanaman jenis pangan seperti ubi, kayu, jagung. Selain fleksibilitas

    dalam melakukan tumpang sari, ada beberapa manfaat dan kemudahaannya, di

    antaranya adalah mencegah dan mengurangi pengangguran musim karena pada

    beberapa jenis tanaman, tenaga kerja banyak dibutuhkan pada musim tanam dan

    musim panen saja, Akibatnya banyak pengangguran di sela-sela musim tanam

    dengan musim panen. Pada tumpangsari, tanaman yang diusahakan lebih

    beragam. Perawatan yang dilakukan untuk setiap jenis tanaman kebanyakan juga

    tidak dalam waktu yang sama. Selain itu tumpang sari dapat meningkatkan

    produktivitas lahan. Secara kuantitas Tumpangsari memang menurunkan hasil

    untuk masing-masing komoditas yang ditumpangsarikan karena adanya pengaruh

    kompetisi, tetapi, berdasarkan nilai nisbah kesetaraan lahan (NKL), berkurangnya

    hasil tiap-tiap komoditas masih berada di dalam kondisi yang menguntungkan.

    Contoh tumpangsari yang mampu meningkatkan produktivitas lahan adalah

    tumpangsari jagung dengan kedelai. Manfaat ekonomis yang di dapat dari

    tumpang sari kedelai ini adalah peningkatan aktivitas ekonomi dari sektor basis

    pertanian seperti daerah biereun di Provinsi Aceh, Jambi, jawa tengah dan jawa

    timur, dan di daerah lainnya

    Pada tahun 2007 pemerintah melalui Dirjen Perkebunan pernah

    merencanakan program peningkatan produksi kedelai yang akan ditumpang

    sarikan dengan menyediakan lahan panen seluas 760 ribu ha dengan proyeksi

    peningkatan produktivitas 17,10 ku/ha. Program tersebut juga mendapat dukungan

    penuh oleh PT. Perkebunan Nusantara. Namun hingga 2009 program tersebut

    belum terlaksana karena tidak ada willing dari pemerintah untuk menginisiasi

    program ini. Padahal dengan program tersebut, proyeksi yang diperkirakan dapat

    mencapai tambahan produksi sebesar 1,3 juta ton. Untuk menghindari

    kemungkinan di abaikannya program tumpang sari yang kami tawarkan kami

    merekomendasikan untuk dibentuk satu badan hukum berupa Badan Usaha

    Perkebunan (BUP) Kedelai yang di supervisi oleh PT.Perkebunan Nusantara.

    Tujuannya adalah agar mendapat kejelasan secara hukum sehingga bisa menjadi

    prioritas dalam program pemerintah yang dalam hal ini adalah PT.Perkebunan

    Nusantara sebagai penanggung jawab. Selain itu, badan ini kami tempatkan di

    6

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    17/28

    7

    bawah institusi pemerintahan agar nantinya dapat bertugas memberikan

    rekomendasi kepada pemerintah terkait evaluasi kebijakan impor kedelai,

    sehingga antara upaya meningkatkan produktivitas kedelai berkorelasi positif

    terhadap penurunan impor kedelai. Dalam menjalankan program tumpang sariyang kami tawarkan, lahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama yakni

    output produksi yang mencukupi kebutuhan domestik kedelai tidak cukup jika

    hanya mengandalkan lahan milik pemerintah saat ini yang luasnya hanya sekitar

    571564 ha (BPS,2013) oleh karena itu perlu dukungan dari masyarakat untuk

    dalam upaya perluasan lahan di areal perkebunan dan areal hutan tanaman

    industry (HTI) serta dukungan berupa pola kemitraan dari stake holder terkait

    seperti Bulog, INKOPTI, swasta, BUMN dan perbankan

    Dalam menjalankan fungsinya, Badan Usaha Pertanian (BUP) kedelai inibertugas melakukan mobilisasi petani di daerah-daerah yang memilik lahan yang

    akan ditumpangsarikan kedelai agar ketika habis masa peremajaan kedelai di

    daerah tersebut, petani yang bekerja di daerah tersebut dapat berpindah lokasi ke

    daerah potensial lainnya. Sehingga biaya pemeliharaan tanaman dapat ditekan

    serendah-rendahnya dengan membentuk susunan kebun yang baik, di sisi lain

    juga dapat mengefisiensi waktu dan tenaga karena petani yang bekerja di lahan

    yang masa peremajaan telah habis (produktivitas rendah dan bernilai ekonomis

    rendah) dengan demikian dapat mengalihkan tenaga dan waktu para petani

    tersebut ke daerah lain yang bisa di garap lahannya. tujuan lain dari mobilisasipetani ini adalah agar dapat menjaga kelestarian dan menghindari eksploitasi

    lahan dengan prinsip ladang berpindah, dan tidak menjarah sehingga lahan

    tersebut masih dapat digunakan untuk pembudidayaan jenis tanaman lain. Tujuan

    ekonomi dari BUP kedelai ini adalah untuk kepastian hukum bagi kesejahteraan

    petani kedelai, baik petani kedelai tulen maupun petani tembakau yang

    dipekerjakan untuk penggarapan lahan tumpang sari kedelai sehingga Pemerintah

    dapat mengkompesasi petani tersebut atas kerugian yang dialami akibat beralih ke

    usaha pembudidayaan tanaman kedelai.

    Berikut mekanisme, kondisi lahan dan varietas kedelai tumpang sari.

    Mekanisme Tumpang Sari

    Tumpang sari merupakan metode bercocok tanam dengan mengombi-

    nasikan penanaman dua atau lebih jenis bibit tertentu pada lahan yang sama dan

    pada waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Kedelai adalah salah satu

    tanaman yang dapat ditanam dengan metode tumpang sari. Mekanisme

    pelaksanaan tumpang sari diawali dengan mempersiapkan lahan. Tanah pada

    lahan yang akan ditanami harus digemburkan untuk memperbaiki sistem aerasi.

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    18/28

    Lahan yang belum pernah ditanami kedelai harus diberi rizhobium yang berasal

    dari bintil akar kedelai atau dicampuri dengan tanah yang pernah ditanami

    kedelai.

    Kondisi Lahan

    Kedelai merupakan jenis tanaman yang mudah ditanam karena

    tidak memerlukan jenis media tanam dan perawatan yang khusus. Kedelai dapat

    tumbuh pada jenis tanah dengan tata air dan tata udara tanah yang baik. Tanah

    tersebut juga harus mengandung air dalam jumlah sedang. Kedelai dapat tumbuh

    subur pada tanah pada ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dengan curah

    hujan optimal 100200 mm/bulan. Jenis media tanam yang cocok meliputi jenis

    tanah alluvial, regosol, grumosol, latosol, atau landosol selama tanah tersebut

    mengandung unsur hara berupa (N, P2O5, K2O, Ca, Mg) yang cocok atau sesuai

    adalah tinggi sampai sedang. Kondisi ini juga bisa didapat dari lahan tanaman

    keras sehingga terdapat kesesuaian untuk dijadikan tumpang sari. Lahan yang

    akan digunakan untuk tumpang sari memiliki sistem berpindah lokasi. Lokasi

    yang digunakan adalah lahan tanaman keras yang sedang diremajakan yaitu

    tanaman yang berusia 0 hingga 4 tahun.

    Varietas Kedelai

    Kedelai memiliki bermacam varietas; terdapat varietas yang mampuberadaptasi di tanah sawah pada musim kemarau pertama atau kedua, dan ada

    yang mampu beradaptasi di tanah tegal. Varietas kedelai yang unggul adalah

    varietas yang mampu bertahan pada tiga kondisi tersebut. Dengan keunggulan

    tersebut varietas yang mampu bertahan di tiga kondisi tersebut yang dijadikan

    varietas kedelai untuk tumpang sari di lahan tanaman keras. Tanaman keras

    adalah tanaman yang memiliki masa manfaat 20 tahun atau lebih, misal kelapa

    sawit, karet, kakao.

    Ditekankan kembali bahwa keuntungan dari solusi tumpang sari antara

    kedelai dan tanaman keras bukan hanya terletak pada PT Perkebunan tetapi juga

    pada BUP. PT Perkebunan tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk

    pemeliharaan lahan yang tidak terpakai saat peremajaan tanah dan tanaman serta

    pihak BUP juga mendapat keuntungan dari biaya sewa lahan yang nol rupiah.

    Keuntungan yang paling utama adalah keuntungan dari kemandirian pangan atau

    swasembada pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

    8

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    19/28

    9

    Pembuatan visi misi serta tujuan

    didirikannya anak perusahaan dibawah BUMN serta urgensi nya.

    Penilaian proyeksi kinerja dan

    manfaat perusahaan oleh

    pemerintah (mentri BUMN) yangnantinya akan dijalankan oleh

    dewan direks

    Penarikan modal(saham) dari

    perusahaan induk (PT.PN)

    minimum sebesar 90% danselebihnya saham yang dimiliki

    masyarakat

    Pengajuan nama calon direksi

    oleh direksi perusahaan induk

    kepada Mentri BUMN untuk

    dilakukan Fit and proper test oleh

    Pemerintah dan lembaga

    profesional

    Penyetujuan nama-nama direksi

    dan dewan komisaris oleh mentri

    BUMN yang seterusnya mentri

    mengeluarkan SK pengangkatan

    Peresmian berdirinya anak

    perusahaan sebagai sayap bisnisBUMN oleh mentri BUMN

    Menjalankan fungsi teknis di

    daerah-daerah dan fungsikoordinasi perusahaan di pusat

    (sebagai anak perusahaan, BUP

    juga memiliki hak koordinasi

    dan saham di daerah)

    Skema Alur Langkah-langkah Strategis

    3. KESIMPULAN

    Perlunya diadakan suatu penelitian yang mampu mengidentifikasi

    permasalahan mengenai ketersediaan kedelai dalam negeri yang lebih lanjuttujuannya agar ketahan pangan nasional dapat lebih banyak disokong oleh kedelai

    dalam negeri daripada harus mengimpor dengan jumlah yang besar. Melalui

    metode analisis perbandingan usaha tani diupayakan tingkat produktivitas dalam

    negeri meningkat, setelah sekian tahun produktivitas kedelai dalam negeri malah

    mengalami penurunan diakibatkan lahan yang ada kini mulai tergantikan,

    menganggap bahwa menanam kedelai kini bukan lagi hal yang menguntungkan.

    Kemudian salah satu peralatan yang mungkin bisa menjadi solusi dari

    permasalahan yang tadi adalah konversi lahan temabakau untuk dijadikan

    komoditas kedelai. Pemilihan lahan tembakau dikarenakan dalamperkembangannya tanaman tembakau justru mengambil jatah lahan tanaman

    kedelai karena dianggap bahwa tanaman tembakau lebih menguntungkan daripada

    kedelai. Hanya saja dampaknya penurunan produksi kedelai dalam negeri

    berdampak terhadap terancamnya ketahanan pangan nasional. Sehingga studi

    kelayakan yang berkebalikan dengan fenomena saat ini pun dibutuhkan agar dapat

    mengembalikan luas lahan kedelai yang terjarah sebelumnya dan menjadi

    penyebab utama rendahnya produksi kedelai dalam negeri.

    Gambar 3. Skema Alur Pembentukan BUP Kedelai

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    20/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Departemen Pertanian. 2012.Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Tanaman

    Kedelai. Diakses pada 16 Januari 2014. Tersedia di:

    Gomez A.A. and A.K. Gomez, 1983.Multiple Cropping in the Humid Tropics of

    Asia. Canada: IDRC hlm 248.

    Harsono, Budi. 2009. Sejarah Pembentukan Undang-Undang Agraria. Jakarta:

    Djambatan hal 46.

    J , Vandermeer. 1989. The Ecology on Intercropping. New York: Cambridge

    University Press hlm 89.

    Kusuma, Hendra. 2013. Permintaan Kedelai Vs Produksi Dalam Negeri. [Online]

    Diakses pada 25 Oktober 2013. Tersedia di:

    Soeprapto, Maria Farida Indrati. 2009. Ilmu Perundang-Undangan. Yogyakarta:

    Kanisius hal 181.

    Suastika et.al, I Wayan. Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut, Proyek

    Penelitian pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP, Badan

    Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

    Tanya, Bernard L. et.al. 2011. Teori Hukum: Strategi Lintas Generasi. Jakarta:

    Genta hal.24.

    Turmudi, Edhi. 2002.Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman dalam Sistem

    Tumpangsari Jagung dengan Empat Kultivar Kedelai pada BerbagaiWaktu Tanam. hlm. 89-96. Tersedia di:

    Zakiah. 2011, Dampak Impor Terhadap Produksi edelai Nasional. Diakses pada

    22 Oktober 2013. Tersedia di:

    http://pusdatin.setjen.deptan.go.id/ditjentp/files/PednisKed_2012.pdfhttp://economy.okezone.com/read/2013/09/11/320/864557/redirecthttp://repository.unib.ac.id/258/1/89.PDFhttp://repository.unib.ac.id/258/1/89.PDFhttp://economy.okezone.com/read/2013/09/11/320/864557/redirecthttp://pusdatin.setjen.deptan.go.id/ditjentp/files/PednisKed_2012.pdf
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    21/28

    11

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

    1. Biodata Ketua KelompokA. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Wegit Triantoro

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi Teknik Industri

    4. NIM 1106011581

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Juni 1993

    6. e-mail [email protected]

    7. No. Telepon/HP 089639500530

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Curug 02 SMPN 103 Jaktim SMAN 39 Jaktim

    Jurusan IPA

    Tahun masuk-lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

    No. Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

    PenghargaanTempat

    1 Juara 3 kategori PKMKC Filter portabel

    untuk menghasilkan air baku saat musim

    kemarau dan musim hujan

    DIKTI Universitas

    Mataram,

    Lombok

    2 Juara 2 Poster PKM KC Filter portabel

    untuk menghasilkan air baku saat musim

    kemarau dan musim hujan

    DIKTI Universitas

    Mataram,

    Lombok3 Best Essay Category on OKK (Orientasi

    Kehidupan Kampus) UI 2011

    DIKTI Kampus

    UI, Depok

    4 Berhasil mendapatkan dana hibah

    DIKTI sebesar 50 juta rupiah bersama

    dengan Prof. Dr. Ir. Bondan T. Sofyan

    M.Si. The project has tittle Pengembangan

    Depok Bersih dan Hijau Terpadu Berbasis

    Komunitas: Kawasan Percontohan di

    Kelurahan Rangkepan Jaya

    DIKTI Kampus

    UI, Depok

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    22/28

    12

    5 Siswa terbaik nomor 3 untuk Ujian Nasional diSMAN 39 Jakarta

    SMAN 39 Jakarta

    6 Juara 1 siswa terbaik kategori IPA SMAN 39Jakarta Timur

    SMAN 39 Jakarta

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

    Depok, 22 September 2014

    Pengusul,

    Wegit TriantoroNIM. 1106011581

    2. Biodata Anggota Kelompok

    2.1 Biodata Anggota Kelompok ke-1

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Pyan Putro Surya Amin Muchtar

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi Ilmu Ekonomi

    4. NIM 1206255854

    5. Tempat dan Tanggal

    Lahir

    Lamongan, 10 April 1994

    6. e-mail [email protected]

    7. No. Telepon/HP 081515553302

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    MI Sunan Drajat

    lamongan

    MTs Amanatul

    Ummah Surabaya

    MAN Insan

    Cendekia Serpong

    Jurusan - - IPA

    Tahun

    masuk-lulus

    2000-2006 2007-2009 2009-2012

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    23/28

    13

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No. Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1. Intellectual

    Dialogue of

    Economy XII

    Peningkatan Keamanan Teritorial

    Kelautan Indonesia sebagai

    Upaya Penyejahteraan Nelayan

    19-21 September 2013,

    Universitas Brawijaya

    Malang

    2. Konferensi

    Internasional

    Pelajar Indonesia

    2014,

    BIMASTER (Bimbingan Belajar

    Masjid Terminal) An Enforcing

    Effort on Incrising Homeless

    Children Participation in High

    Level Education

    Maret 2014, Austrlia

    Nastional University,

    Canberra. Australia

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

    No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tempat

    1. The Most Potential Student 2012 FEUI Depok

    2. Medali Perak Olimpiade Sains

    Nasional

    Kemendiknas Manado

    3. Juara 2 Olimpiade Pasar Modal

    tingkat profinsi

    Bursa Efek Indonesia Tangerang

    Selatan

    4. Juara 1 Kompetisi Ekonomi

    Nasional Budiono Cup

    Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

    5. Juara 1 Essay Competition

    Intellectual Dialogue of

    Economics

    Universitas Brawijaya Malang

    6. Juara 1 Economics Competition

    ALSEACE

    SMA Al-Azhar BSD Tangerang

    Selatan

    7. Penyaji Karya PKM-GT dalam

    PIMNAS XXVI

    Dikti Kemendiknas Mataram

    8. Delegasi UI dalam Temu Ilmiah

    Regional Jabodetabek

    FOSSEI Jabodetabek Depok

    9. Delegasi Indonesia dalam

    University Scholars Leadership

    Humanitarian Affair, UK Manila,

    Filipina

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    24/28

    14

    Symposium.

    10. Delegasi Indonesia dalam

    Konferensi Internasional Pelajar

    Indonesia 2014

    Persatuan Pelajar Indonesisa

    Australia

    Canberra,

    Australia

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

    Depok, 22 September 2014

    Pengusul,

    Pyan Putro Surya Amin M.

    NIM. 1206255854

    2.2 Biodata Anggota Kelompok ke-2A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Melly Meliyawati

    2. Jenis Kelamin P

    3. Program Studi Ilmu Ekonomi

    4. NIM 1106009311

    5. Tempat dan Tanggal

    Lahir

    Bandung, 14 Oktober 1992

    6. e-mail [email protected]

    7. No. Telepon/HP 08562047208

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD YAS 1

    Bandung

    SMP YAS Bandung SMAN 5 Bandung

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    25/28

    15

    Jurusan IPS

    Tahun masuk-

    lulus

    1999-2005 2005-2008 2008-2011

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan

    Tempat

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

    No. Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

    PenghargaanTempat

    1. Juara 1 Provinsi Jabar Debat APBN

    tingkat SMA

    Dirjen Pajak TVRI

    Bandung

    2. Finalis Debat APBN tingkat Nasional

    2010

    Dirjen Pajak Direktorat

    Jendral

    Pajak

    3. Sangga Kerja Peran Saka Daerah Jawa

    Barat

    Kwartir Daerah

    Jabar

    Buper Kiara

    Payung

    4. Juara 2 siswa terbaik kategori IPS

    SMAN 5 Bandung

    SMAN 5 Bandung SMAN5

    Bandung

    5. Best Staf Entrepreneurship and

    Leadership Department BEM FEUI

    2012

    BEM FEUI FEUI

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian

    Depok, 22 September 2014

    Pengusul,

    Melly Meliyawati

    NIM. 1106009311

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    26/28

    16

    3. Biodata Dosen Pembimbing

    A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap Pribadi Setyanto, SE, MA

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi Ilmu Ekonomi

    4. NIDN 0022055705

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 22 Mei 1957

    6. e-mail [email protected]

    7. No. Telepon/HP 08121061072

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi

    Jurusan

    Tahun masuk-lulus

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No. Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel

    Ilmiah

    Waktu dan Tempat

    D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

    No. Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

    PenghargaanTempat

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-pengabdian

    masyarakat.

    Depok, 21 September 2014

    Pembimbing,

    Pribadi Setyanto, SE, MA

    NIDN. 0022055705

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    27/28

    17

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

    No. Nama/NIM Program Studi Bidang IlmuAlokasi

    Waktu

    Uraian tugas

    1 Wegit Triantoro Teknik Industri Sistemmanufaktur,

    proses

    produksi,

    aliran

    material

    12jam/minggu MengurusPeijininan, Analisis

    data berkaitan

    dengan alur

    produksi.

    Menyusun

    mekanisme budi

    daya. Menganalisis

    data berdasarkan

    pada analisis

    biologi tanaman.

    2 Melly Meliyawati Ilmu Ekonomi Ekonomi 14jam/minggu Keskretariatandalam tim,

    Menganalisis data

    berdasarkan pada

    analisis ekonomi.

    3 Justisia Avila Veda Ilmu Hukum Hukum

    Pidana

    12jam/minggu Mencari data yang

    berhubungan

    dengan kebijakan

    pemerintah yang

    mendukung sentra

    tembakau dan

    tumpang

    sari(legalitas).

    Menganalisis data

    berdasarkan pada

    analisis ekonomi

    dan benefit secara

    ekonomi untuk

    penggunaan lahan

    tembakau dan

    tanaman keras.

  • 7/21/2019 Modul+Dummy PKM GT 2015.pdf

    28/28

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

    SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Wegit Triantoro

    NIM : 1106011581

    Program Studi : Teknik Industri

    Fakultas : Teknik

    Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul :

    Langkah Jitu Swasembada Kedelai melalui Konversi Lahan Tembakau dan

    Tumpang Sari dengan Peremajaan Tanaman Keras

    yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah

    dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    dan mengembalikan seluruh biaya gagasan tertulis yang sudah diterima ke kas

    negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

    benarnya.

    Depok, 21 Januari 2015

    Mengetahui,

    Direktur Kemahasiswaan Yang menyatakan,

    Arman Nefi, S.H., M.M.. Wegit Triantoro

    NIP/NRK. 0508050277 NIM. 1106011581