modulator dan osilator fm

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam system komunikasi dibutuhkan suatu pemancar dan penerima. Dalam mentransmisikan suatu informasi dibutuhkan perubah informasi tersebut menjadi gelombang elektrik. Gelombang elektrik akan dapat ditransmisikan dengan menguatkan sinyal dan membangkitkan sinyal tersebut. Dalam pembangkitan sinyal dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian osilator. Secara umum prinsip rangkaian osilator dibagi dua, yaitu Osilator Harmonisa dan Osilator Relaksasi. Osilator harmonisa menghasilkan bentuk gelombang sinusoida . Osilator harmonisa disebut juga dengan Osilator Linear . Bentuk dasar osilator harmonisa terdiri dari sebuah penguat dan sebuah filter yang membentuk umpan balik positif yang menentukan frekuensi output. Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator relaksasi menghasilkan beberapa bentuk gelombang non sinus , yaitu : Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji. Didalam rangkaian osilator harmonisa terdapat berbagai macam tipe diantaranya osilator amstrong, osilator collpits, osilator hartley, osilator jembatan wien, dan masih banyak yang lain. Pada perancangan rangkaian pembangkit sinyal ini, menggunakan rangkaian osilator colpitts dengan frekuensi

Upload: mohamad-ryza

Post on 13-Nov-2015

161 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah sistem telekomunikasi analog

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam system komunikasi dibutuhkan suatu pemancar dan penerima. Dalam mentransmisikan suatu informasi dibutuhkan perubah informasi tersebut menjadi gelombang elektrik. Gelombang elektrik akan dapat ditransmisikan dengan menguatkan sinyal dan membangkitkan sinyal tersebut. Dalam pembangkitan sinyal dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian osilator. Secara umum prinsip rangkaian osilator dibagi dua, yaituOsilator HarmonisadanOsilator Relaksasi. Osilator harmonisamenghasilkan bentukgelombang sinusoida. Osilator harmonisa disebut juga denganOsilator Linear. Bentuk dasar osilator harmonisa terdiri dari sebuahpenguatdan sebuah filter yang membentukumpan balik positifyang menentukan frekuensi output. Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator relaksasi menghasilkan beberapa bentukgelombang non sinus, yaitu : Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji.Didalam rangkaian osilator harmonisa terdapat berbagai macam tipe diantaranya osilator amstrong, osilator collpits, osilator hartley, osilator jembatan wien, dan masih banyak yang lain. Pada perancangan rangkaian pembangkit sinyal ini, menggunakan rangkaian osilator colpitts dengan frekuensi kerja 100 MHz. Menggunakan Osilator Colpitts karena osilator ini menghasilkan gelombang sinus yang sempurna yaitu mempunyai amplitude yang stabil dan konstan. Osilator colpitts tersusun dari dua buah capasitor yang disusun paralel dan sebuah induktor tunggal. Osilator ini menggunakan rangkaian tertalaLCdanumpan balik positifmelalui suatu pembagi tegangan kapasitif dari rangkaian tertala. Umpanbalik ini bisa ditopankan deret maupun jajar.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut :1. Bagaimana cara perhitungan dalam merancang osilator colpitts ?2. Bagaimana melakukan simulasi dari perancangan simulasi osilator colpitts ?3. Bagaimana cara membangkitkan sinyal termodulasi ?

1.3 TujuanTujuan yang akan dicapai dari laporan ini yaitu :1. Mengetahui cara perhitungan dalam merencanakan rangkaian osilator colpitts2. Mengetahui cara melakukan perencanaan simulasi dari hasil perhitungan osilator3. Mengetahui cara membangkitkan sinyal pemodulasi

BAB IIPembahasan2.1Komponen Pasif dan Aktif2.1.1 Komponen PasifKomponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan (resistor), kapasitor ataukondensator, induktor atau kumparan.2.1.2 Komponen AktifKomponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan. Komponen aktif terdiri dari dioda, transistor, IC dan semua jenis komponen semi konduktor lainnyaDalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinyacontoh ; Dirumah, kita sering menonton televisi, mendengarkan music melalui tape atau CD player, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone, dll. Dipabrik kita memakai alat deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat indah berkelap kelip dan masih banyak contoh yang lainnya.Dari semua contoh diatas kita dapat melihat bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika seperti diatas biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices).Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.Pada awalnya teknologi elektronika di kenal, semua komponen elekronika masih menggunakan tabung facum yg berukuran besar dan menggunakan daya listrik yg cukup besar.Revolusi besar-besaran terhadap dunia elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu mulai ditemukan suatu komponen elektronika yang dinamakanTransistor, yang berbahan dasarsiliconsehingga memungkinkan membuat suatu alat dalam dimensi yg lebih kecil dan lebih hemat listrik.Hanya dalam kurun waktu 10 tahun sejak ditemukan nya transistor, ditemukan sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal denganIC (Integrated Circuit)merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan ratusan transistor didalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika semakin kecil bentuknya tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam (Handphone) yang anda pakai saat ini dengan telephone genggam yang anda pakai beberapa tahun yang lalu.Itu semua berkat revolusi Silikon sebagai bahan dasar pembuatan Transistor dan IC atau CHIP.Bahkan dalam teknologi yang jauh lebih maju ada istilahLarge Scale Integrated (LSI)yaitu gabungan rangkaian yang sangat kompleks dalam satu CHIP yang sudah tidak bisa di sebut IC lagi, contoh LSI adalah pada pembuatan Prosesor yg isinya jutaan transistor dalam sekeping silicon yang berukuran sangat kecil, biasa di sebutMicro CHIP.Penerapan Teknologi Elektronika yang sangat terasa adalah dalam bidang Telekomunikasi dan i ndustri, Contoh yg sangat jelas adalah bagi kita para pengguna akses internet semua komponen mulai dari Komputer baik PC/Laptop sampai ke satelit semuanga menggunakan teknologi Elektronika.Elektronika juga berkembang hingga merambah keberbagai disiplin ilmu, misalnya ilmu kedokteran sekarang hampir semua instrumen yg digunakan mulai dari Mikroskop sampe alat2 yg bersifat Life Support semua meng-adopsi teknologi elektronika.Dalam bidang industri berat Elektronika digunakan sebagai sistem otomatisasi, biasa disebut Mekatronika, atau yang lebih familiar adalah teknologi Robot, hampir semuluruh proses pembuatan suatu produk semuanya di kerjakan oleh tangan-tangan besi tersebut, tenaga manusia semakin sedikit digunakan, di satu sisi memang efisiensi waktu dan uang menjadi sangat efektif, tapi disisi lain makin banyaknya pengangguran karena hampir sebagian besar pekerjaan dikerjakan oleh robot.2.2 OsilatorDalam sistem radio, osilator gelombang sinus membangun frekuensi pembawa untuk pemancar, dan menggerakkan tingkat-tingkat pencampur yang mengubah sinyal dari frekuensi satu ke frekuensi lain. Pada dasarnya, osilator gelombang sinus adalah suatu rangkaian, yang melalui penguat dan umpan balik,2.2.1 Kriteria Osilasi Apa yang menyebabkan rangkaian berosilasi? kriteria terjadinya osilasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Pertama suatu osilator yang mempunyai alat aktif dua Bandar harus memiliki lintasan umpan balik dimana sebagian dari keluaran diumpan balik ke masukan. Kalau sinyal umpan balik lebih besar , dan sefase dengan masukkan, osilasi mulai dan amplitudonya membesar sampai keadaan jenuh mengurangi perolehan seputar lingkar umpan balik sampai satu. Karena itu kriteria pertama adalah bahwa suatu rangkaian akan berosilasi kalau lintasan umpan balik ada.2.2.2 Teknik Perncanaan osilatorPerencanaan osilator lebih dianggap seni daripada ilmu pasti. Rangkaian yang digunakan mencapai operasi mantab hanaya kalau transistor telah di gerakkan jauh ke dalam opersai non linier sehingga perolehannya yang dirata-ratakan setiap siklus turun sampai fraksi kecil dari harga sinyal lemahnya .ini berarti bahwa kondisi operasi mantab dari osilator umumnya tidak dapat diperkirakan secara akurat dengan teknik matematik sederhana..Agar dapat dimulai osilasi, keluaran dari alat pemerkuat harus diumpan balikkan ke masukan dengan perolehan lebih dari satu dan dengan pergeseran fase 0 derajat atau kelipatan 360 derajat. Dalam suatu rangakaian osilator ideal hal ini dapat terjadi hanya pada satu frekuensi;yaitu pada frekuensi osilasi. Kalau pergeseran fase lewat jaringan umpan balik dan transistor tidak tergantung pada kondisi operasi transistor, frekuensi osilasi akan sama dengan pada keadaan mantap seperti pada saat mulai osilasi, dan hal ini dapat diperkirakan secara akurat dengan analisis sinyal lemah dari rangakaian awal. Kemungkinan pula untuk meramalkan perolehan transistor minimum yang akan memulai osilasi, tetapi hal ini dan frekuensi kerja merupakan semua yang dapat dianalisis dengan sinyal lemah.Ketergantungan frekuensi dari harga komponen pasif merupakan factor rumit yang lain. Kapasitor yang lebih besar dari beberapa pikofarad mengarah menjadi induktif diatas sekitar 10 megahertz, dan kapasitansi bocoran antara lilitan mengakibatkan inductor menjadi kapasitif. Analisa rangkaian yang demikian hanaya merupakan awal dari proses perencanaan. analisis ini akan menghasilkan harga harga yang mungkin untuk semua komponen penentu frekuensi dalam rangkaian, tetapi baru mengatakan hal yang kecil atau tidak sama sekali tentang hal-hal seperti keluaran daya, efisiensi, kemurnian bentuk gelombang, stabilitas frekuensi,dan sensitivitas pada temperature dan perubahan tegangan catu. 2.2.3 Analisis dan Perencanaan Osilator ColpittsRangkaian colpits dipilih dalam pembahasan ini karena sangat sering digunakan sebagai osilator RF. Rangkaian ini memberikan keuntungan kerja sampai dari transistor (yang dicapai konfigurasi basis umum).Rangkaian osilator yang lengkap muncul dalam gambar di bawah ini

Rangkaian osilator yang lengkap muncul dalam gambar diatas. Disini tahanan beban; kapasitor penala yang digunakan untiuk mengatur frekuensi; dan menentukan perbandingan umpan balik; Re menstabilkan rangkaian terhadap perubahan dalam impedansi masuk transistor; menetapkan kondisi catu (titik Q) dan induktansi rangkaian tangki. Catatan, adalah efektif sejajar dengan RL,Cf, dan Co, dan kombinasi seri C1 dan C2. Choke RF dalam kawat emitter mencegah disipasi daya RF dalam RE. kapasitor CB menghubungkan basis ke ground pada frekuensi kerja, dan Cc kapsitor coupling impedansi rendah yang menghalangi arus searah keluar dari beban. Resistansi seri Rc dari koil Lt penting dalam operasi rangkaian . Tahanan Re harus dibuat cukup besar (sekitar 100 ohm) untuk mengimbangi induktansi masuk transistor .2.2.4Frekuensi OsilasiFrekuensi osilasi ditentukan oleh rumus

dan penguatan transistor yang dibutuhkan oleh osilator untuk memelihara osilasi adalah

2.2.5 Kalang Umpan BalikSetiap kombinasikondensatordapat dipakai untuk menala rangkaianresonansi. Tetapi susunan yang biasa adalah C2dibuat jauh lebih besar daripada C1. Dalam hal ini, C1, kondensator yang lebih rendah harganya menentukan frekuensi, sedangkan C2yang lebih rendahreaktansinyamenentukan umpanbalik. Jika C1dibuat jauh lebih besar daripada C2, rangkaian masih akan berosilasidengan umpanbalik dari C1. Namunamplitudokeluaran rendah karena kalang resonansi memilikifaktor-Qrendah, disebabkan C2terkena efek jajaranimpedansimasukantransistor() yang relatif rendah. Stabilitas rangkaian osilator Colpitt adalah cukup baik, tetapi rangkaian terumpani deret yang menggunakantunggal-basismemberikan kualitas terbaik.

2.3 ModulatorModulasi adalah suatu proses dimana isi informasi diubah menjadi pembawa RF sebelum sebelum pemancarannya. Dalam bentuknya yang sederhana suatu modulator dapat menyebabkan beberapa sinyal karakteristik RF berubah sebanding dengan bentuk gelombang pemodulasi; hal ini disebut modulasi analog. Modulator yang lebih kompleks mendigit dan mengkodekan sinyal pemodulasi sebelum di modulasi.

Untuk memahami proses modulasi, sanagat bermmanfaat untuk memandang modulator sebagai sebagai kotak hitam dengan dua masukkan dan satu keluaran. Ke dalam masukkan satu mengalir sinyal pemodulasi Vm(t); sedangkan masukkan yang lain dihubungkan ke osilator pembawa menghasilkan suatu teganagn sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi tetap Fc. Keluarannya merupakan bentuk gelombang termodulasi.

Tegangan PemodulasimodulatorosilatorSinyal termodulasi

2.3.1Modulasi FMModulasi FM adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses modulasi.2.3.1.1Pemancar FMFrekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM. Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:a. FM exciter mengubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasib. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stagec. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antennad. Catu daya (power supply) mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsisteme. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yangdiinginkanf. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancarg. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena2.3.1.2 Penerima FMPenerima FM memiliki konsep yang sama dengan AM untuk mengetahui lebih jelas prinsip dari penerima FM adalah sebagai berikut:a. RF amplifierGunanya adalah untuk menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan tuning receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter serta menaikkan amplitude dari sebuah sinyal RF.b. MixerMixer digunakan mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter circuit. local oscillator (L.O.), merupakan voltage-controlled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang kontinyu. Keluaran mixer berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari penjumlahan frekuensi tersebut (LO freq + RF freq) dan pengurangan (LO freq - RF freq).c. Local OscilatorLocal oscilator pada dasarnya adalah RF carrier generator. Kenaikan tegangan gelombang dimasukkan dalam LO. Tegangan tersebut menyebabkan perubahan frekuensi pada LO. Frekuensi oscilator mengubah frekuensi band dari sinyal masukan kemudian mengubahnya menjadi frekuensi IF. Resolusi frekuensi carriernya dapat diatur sampai dengan 100 kHzd. BPF (Band Pass Filter )Rangkaian elektronis yang meneruskan sinyal dalam batas-batas rentang frekuensi , namun dapat melemahkan sinyal diatas atau dibawah rentang frekensi tersebut tersebut.e. IF amplifierKekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima.f. LimiterLimiter dapat diartikan sebagi diskriminator frekuensi diterapkan di dalam sistem pengaturan frekuensi otomatik.Limiter adalah suatu rangkaian yang melewatkan sinyal jika daya sesuai dengan spesifikasi daya masukan , berubah ketika attenuasi puncak sinyal yg kuat melebihi daya masukan karena frekuensi hasil dari proses IF ampifier adalah frekuensi tinggi menimbulkan amplitudo yang berubah-ubah untuk menjaga aga amplitudo tetap konstan dibutuhakn rangkain limiter pada penerima AM dan FM.g. Deteks SlopeSinyal dari proses limiter di filter dengan menggunakan deteksi slope untukMendekatkan kemiringin dari sinyal sesuai denga sinyal asli sehingga diperoleh sinyal audio yang kemudian dilewatkan ke dalam speaker sehingga kita dapat mendengar indormasi suara.2.3.1.3 Proses Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation, FM) Besar perubahan frekuensi (deviasi), atau fd, dari sinyal pembawa sebanding dengan amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan laju perubahan frekuensinya sama dengan frekuensi sinyal pemodulasi. Persamaan sinyal FM dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana : eFM = Nilai sesaat sinyal FM Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa m = 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi mf = indeks modulasi frekuensi Pada modulasi frekuensi kita mengenal istilah indeks modulasi (mf). Indeks modulasi ini didefinisikan sebagai berikut:

2.3.1.4 Spektrum Sinyal FM

Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam fungsi tabel besel berikut. 2.3.1.5 Tabel Fungsi Besel Untuk Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation, FM)

Ji : nilai amplituda komponen frekuensi sideband ke i (i0) Jo : nilai amplituda komponen frekuensi sinyal pembawa (bukan sideband) = mf : indeks modulasi Lebar bandwidth pada modulasi FM dapat ditentukan menggunakan teorema carson sebagai berikut :

Dimana :fd = frekuensi deviasi fm = frekuensi maksimum sinyal pemodulasi 2.3.1.6 Kelebihan Modulasi FMKelebihan modulasi FM dibandingkan dengan modulasi AM adalah :a. Tidak dapat dipantulkannya gelombang elektromagnetic dari modulasi frekuensi sehingga jarak pancaran adalah line of sight dan terbatas pada daya pancar.b. Ketahanan modulasi terhadap noise pada transmisi modulasi frekuensi, sehingga kualitas sinyal informasi yang diterima jernih seperti aslinya.c. Amplitudo yang konstan dari gelombang FM memungkinkan efisiensipemancaryang tinggi.d. Desahpada isyarat FM hanya sepertiga dari desah isyarat AM untuklebar jaluryang sama.3.1.1.7 Kelemahan Modulasi FMKelemahan dari modulasi FM ini sendiri adalah :Kebutuhannya akan lebar jalur yang lebih lebar

Untuk siaran hiburan, harga fm(max)biasanya adalah75 kHz yang memungkinkan frekuensi pemodulasi sebesar 15 kHz.

METODE PERENCANAAN

2.4 Perencanaan PerhitunganDalam perencanaan rangkaian osilator colpitts yang digunakan sebagai sinyal pembawa untuk sinyal informasi audio digunakan tiga cara yaitu perhitungan, simulasi dan percobaan pengukuran. Cara perhitungan dilakukan dengan menghitung nilai nilai yang diharus ditentukan dalam merancang rangkaian osilator colpitts. Kemudian pada cara simulasi, dengan nilai nilai yang telah ditentukan dari hasil perhitungan dilakukan simulasi ke dalam software multisim. Dan untuk cara yang terakhir yaitu percobaan, setelah hasil perhitungan dan simulasi telah dilakukan maka percobaan dengan membuat rangkaian real dari rangkaian osilator colpitts. Kemudian dilakukan pengukuran mneggunakan osiloskop untuk melihat hasil real dari rangkaian yang telah dibuat.2.4.1 Perhitungan Osilator Colpitts :Pada cara perhitungan, dalam perencanaan rangkaian osilator harus melakukan perhitungan penguat dan osilator colpitts itu sendiri karena rangkaian tersebut harus digabung. Untuk perhitungan penguatterlebih dahulu menentukan tipe transistor, nilai Ic, , Vcc dan VBE. Untuk menentukan nilai tersebut didapatkan dari data sheet transistor yang akan digunakan. Dari data sheet transistor tipe 2N2222 dapat diketahui beberapa nilai sebagai berikut : Dari data sheet didapatkan nilai Ic, , Vcc, VBEIc = 3,5 mAVcc = 12 V= 100VBE= 850 mV Menentukan Penguatan :AV = 1 kali Dari nilai di atas dapat dicari :Ib = Ic / = 3,5 mA / 100 = 0,0035 mAIe = Ic + Ib = 3,5 mA + 0,2 mA = 3,7 mA Menentukan nilai Vc, Vce dan Ve menurut rangkaian di samping. Sumber dari MalvinoVce = 5/10 x Vcc = 5/10 x 12 = 6 VVc= 4/10 x Vcc = 4/10 x 9 V = 4,8 VVe = 1/10 x Vcc = 1/10 x 9 V = 1,2 VRc = Vc / Ic = 4,8 V / 3,5 mA = 1,37 k 1,5 kRe = Ve / Ie = 1,2 V / 3,7 mA = 0,342 k 330 Vb = Vbe + Ve = 0,85 + 0,9 = 1,75V Mencari nilai Id, R1 dan R2 dari gambar rangkaian di samping. Arus melalui pembagi tegangan paling sedikit 10x lebih besar daripada arus basis. ID= 10 IBId = 10 x Ib = 10 x 0,000035 mA = 0,00035 mAR1 + R2= Vcc / Id = 12 V / 0,00035 mA = 34,285 kR2 = Vb / Id = 1,75 V / 0.00035 mA = 5 k 10 kR1= 34,285 k 5 k= 29,285 k 56 kPerhitungan Osilator Colpitts Menentukan frekuensi kerja dan capasitor dari osilatorF = 100 MHzC1 = 20 pFC2 = 20 pF Menghitung nilai induktor dan jumlah lilitanLc = Rc / (2*pi*f)= 1,37 k / (2*3,14*100 MHz)= 0.0022 HCeq= (C1 x C2) / (C1 + C2)= (20 x 20)/(20+20)= 10 pFL1= 1 / ((2*pi*f)^2)*Ceq= 1 / ((2*3,14*100 MHz)^2)*10pF= 0.253 uH Menentukan bahwa Xc = XlXc = 1 / (2*pi*f*Ceq)= 1 / (2*3,14*100 MHz*10pF)= 159 Xl= 2*pi*f*L1= 2*3,14*100 MHz*0.253 uH= 159

1. 2. 3.

2.4.2Simulasi

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanDalam sistem radio, osilator gelombang sinus membangun frekuensi pembawa untuk pemancar, dan menggerakkan tingkat-tingkat pencampur yang mengubah sinyal dari frekuensi satu ke frekuensi lain. Pada dasarnya, osilator gelombang sinus adalah suatu rangkaian, yang melalui penguat dan umpan balik. Pada modulator sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses modulasi.

MODULATOR FM dan OSILATOR

Oleh :1. ABDUL GAFUR J.A2. DWI SUTRISNO BELAWIKA3. FRIDYNA INTAN R4. M. RYZA ALFIE

POLITEKNIK NEGERI MALANG2014