modul spondilitis tuberkulosa - · pdf filepada spondilitis tb, vertebra torakalis bagian...

14
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf 1 MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA 1. Definisi Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah infeksi granulomatosis dan bersifat kronis destruktif yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra. Dikenal juga dengan istilah Vertebral Osteomyelitis. 2. Waktu Pendidikan TAHAP I TAHAP II TAHAP III S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKS Program Magister Neurologi Tesis Program Profesi Bedah Saraf Pogram Bedah Dasar Program Bedah Saraf PROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi) GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI KONGENITAL ICD 10 - Bab XVII Kranial Spinal INFEKSI ICD 10 - Bab I NEOPLASMA ICD 10 - Bab II Kranium Supratentorial Infratentorial Spinal Saraf Tepi TRAUMA ICD 10 - Bab XIX Kranial Spinal Saraf Tepi DEGENERASI ICD 10 - Bab VI & XIII Spinal Saraf Tepi VASKULER ICD 10 - Bab IX Intrakranial Spinal FUNGSIONAL ICD 10 - Bab VI & XXI

Upload: phungnguyet

Post on 04-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

1

MODUL

SPONDILITIS TUBERKULOSA

1. DefinisiSpondilitis tuberkulosa (TB) adalah infeksi granulomatosis dan bersifat kronisdestruktif yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa yang mengenaitulang vertebra. Dikenal juga dengan istilah Vertebral Osteomyelitis.

2. Waktu PendidikanTAHAP I TAHAP II TAHAP III

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi

TesisProgram Profesi Bedah Saraf

Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)

GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI

KONGENITALICD 10 - Bab XVII

Kranial

SpinalINFEKSI

ICD 10 - Bab I

NEOPLASMAICD 10 - Bab II

Kranium

Supratentorial

Infratentorial

SpinalSaraf Tepi

TRAUMAICD 10 - Bab XIX

Kranial

SpinalSaraf Tepi

DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII

SpinalSaraf Tepi

VASKULERICD 10 - Bab IX

Intrakranial

SpinalFUNGSIONAL

ICD 10 - Bab VI & XXI

Page 2: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

2

Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):

a. Lama pendidikan 5 semester, yaitu mulai dari semester pertama sampaidengan semester kelima, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasar maupunbedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untukmengambil program magister.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di ahir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I.Residen sudah harus mengenal spondilitis tuberkulosa (TB).

2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu dari semester keenam sampai

dengan semester kesembilan. Peserta didik mulai dilatih melakukantindakan bedah saraf.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di ahir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani 3 (tiga) kasus operatifspondilitis tuberkulosa (TB).

3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu dari semester kesepuluh dan

semester kesebelas. Peserta didik menyelesaikan pendidikan sampaikompetensi bedah saraf dasar.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di ahir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani 1 (satu) kasus operatifspondilitis tuberkulosa (TB) secara mandiri.

Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampai

mencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)

2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target ahir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimalsampai tingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakankelanjutan pendidikan yang masuk dalam CPD.

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PInfeksi . . .

Abses Serebri G 06.0 3 3Tuberkuloma G 07 3 3Inf Komensal / PenurunanImunitas 2 1Kelainan Parasiter . . .

Cacing B 65-B 83 1 1

Page 3: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

3

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

Jamur B 35- B 49 1 1Spondilitis Tbc A 23 3 1Morbus Hansen A 30.9 1 1

KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkap Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3(A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5

S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor

3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan sub-modul spondilitis tuberkulosa (TB), peserta didikdiharapkan mampu mengenali, mengobati, serta mampu mengatasikegawatan akut dari penyakit spondilitis TB.

4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi dari

spondilitis TB.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan

pembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan

tambahan (neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkandiagnosa spondilitis TB.

4. Mengetahui pengobatan pada berbagai jenis spondilitis TB.5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi yang diakibatkan oleh

spondilitis TB.6. Mampu menentukan lokasi spondilitis TB.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan

diagnosa spondilitis TB.8. Mampu menegakkan diagnosa banding dari spondilitis TB.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam

menegakkan diagnosa spondilitis TB.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa pada spondilitis TB.11. Mampu melakukan tindakan operasi pada spondilitis TB.12. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada kasus spondilitis

TB.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus spondilitis TB14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan15. Mampu memberi informed consent

Page 4: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

4

5. Strategi Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar 50 menit

b Tinjauan pustaka

Presentasi ilmu dasar 1x telaah kepustakaan

Presentasi kasus 1x

b Diskusi kelompok Diskusi menyangkut diagnosis,operasi dan penyulit

d Bedside teaching 6x ronde

e Bimbingan operasi

Operasi magang Minimal 3 kasus untuk selanjutnyainstruksi/evaluasi post operasi

Operasi mandiriMinimal 3 kasus sebelum dapatmaju ke ujian kompetensi akhirtingkat nasional

6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam

mencapai kompetensi, mencakup:a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi spondilitis TBb. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan

(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkan diagnosaspondilitis TB.

d. Pengobatan berbagai jenis spondilitis TB.e. Perubahan neurofisiologi yang diakibatkan oleh spondilitis TB.f. Lokasi spondilitis TB.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa spondilitis

TB.h. Diagnosa banding spondilitis TB.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

spondilitis TB.j. Pengobatan medikamentosa spondilitis TB.k. Tindakan operasi pada spondilitis TB.l. Tindakan pertolongan pertama pada spondilitis TB.m. Penyulit tindakan bedah pada kasus spondilitis TB.n. Tindak lanjut yang diperlukano. informed consent

Page 5: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

5

2. Audio visual3. Lampu baca x ray

7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo

M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed.2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mos-

by. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994

8. Kompetensi

Jenis KompetensiTingkat

Kompetensi TAHAPK P A

a. Mampu menerangkan patologi dan pondylitispondylitis TB 6 P

ENGAYAAN

b.Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupuntambahan ( pondylitis gy)untuk menegakkan diagno-sis pondylitis TB

6

c. Mengetahui pemngobatan pondylitis TB 6

d. Mampu melakukan pemeriksaan klinis pondyliti untukmenegakkan diagnosis pondylitis TB 6 2 3 M

AGANG

e. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan dalammenegakkan diagnosis spondilitis TB 6 2 3

f. Mampu melakukan pengobatan medikamentosapondylitis TB 6 2 3

g. Mampu melakukan tindakan operasi pada kasusspondilitis TB 6 5 5 M

ANDIRI

h. Mengetahui penyulit tindakan bedah pada kasuspondylitis TB 6 5 5

i. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5j. Mampu memberi informed consent 6 5 5

Page 6: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

6

9. Ganmbaran UmumSpondilitis tuberkulosa (TB) merupakan infeksi granulomatosis dan bersifatkronis destruktif yang di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu Mycobacteriumtuberculosa yang mengenai tulang vertebra.

Di beberapa negara berkembang, TB spinal masih menjadi manifestasi padakasus TB anak maupun dewasa, dan merupakan perhatian cukup seriuskarena dapat menimbulkan komplikasi yang berat berupa gangguanneurologis berupa paraplegi. Hal ini disebabkan karena penderita spondilitisTB biasanya datang terlambat untuk mendapatkan pengobatan dan padapemeriksaan klinis serta radiologis sudah ditemukan adanya kerusakan tulangbelakang yang sudah lanjut dan disertai gangguan neurologis.Tuberkulosa sebagai suatu penyakit sistemik dapat menyerang berbagai organtermasuk tulang dan sendi. Lesi pada tulang dan sendi disebabkan olehpenyebaran hematogen dari lesi primer pada bagian tubuh yang lain.Pada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena danbiasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan menyebar kekorpus vertebra. Manifestasi klinis yang terjadi merupakan gejala dan tandaTB secara umum, disertai dengan gejala dan tanda neurologis sesuai denganlevel radiks spinal yang terkena.

10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.

11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmengobati spondilitis TB.

12. MetodaMetoda Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri

a. Peserta didik harus terlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.

b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan olehasisten terhadap pasien secara mandiri.

Page 7: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

7

c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkankelengkapan yang ditetapkan daam daftar tilik.

Metoda Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik

a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain.

3. Metoda diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.

13. RangkumanSpondilitis tuberkulosa (TB) infeksi granulomatosis yang di sebabkan olehMycobacterium tuberculosa pada tulang vertebra.Di beberapa negara berkembang, TB spinal masih menjadi manifestasi padakasus TB anak maupun dewasa. Abses pada vertebra yang terbentuk dapatmerupakan fokus primer atau penyebaran hematogen dari paru/organ lain.Vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena. Manifestasi klinis yangterjadi merupakan gejala dan tanda TB secara umum, disertai gejala dantanda neurologis sesuai level radiks spinal yang terkena.

14. EvaluasiOrganisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb

a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhirsetiap semester

b. Kemampuan menegakkan diagnosac. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap

akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul

bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.

Page 8: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

8

Tahap Evaluasi1. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik

menyelesaikan aspek kognitif di tahap pengayaan.2. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan

sejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul

3. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul

Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik , IGD, maupun ruang

rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh

Hasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah

ditetapkan2. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di

Bagian/Departemen Badah Saraf.

15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :

1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan

2 Penilaian Ilmiah

a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian

b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian

3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & kamarOperasi

4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan

16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi spondilitis TB:

a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi spondilitis TB.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologisusunan saraf dan pembungkusnya.

Page 9: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

9

c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi dalam menegakkan diagnosaspondilitis TB.

d. Perubahan neurofisiologi karena spondilitis TB.e. Lokasi spondilitis TB.f. Pengobatan berbagai jenis spondilitis TB.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa spondilitis

TB.h. Diagnosa banding spondilitis TB.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

spondilitis TB.j. Pengobatan medikamentosa pada spondilitis TB.k. Tindakan operasi pada spondilitis TB.l. Tindakan pertolongan pertama pada kegawatan spondilitis TB.m. Penyulit tindakan bedah pada spondilitis TB.n. Tindak lanjut yang diperlukano. Informed consent

17. Daftar Tilik

RINCIAN DAFTAR TILIKADA

TA TL LMenentukan indikasi bedah saraf (poliklinik)1 Uraian tentang keluhan / gejala utama2 Cara datang (sendiri / rujukan)3 Kelengkapan riwayat penyakit

Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter

Pengobatan dan tindakan yang pernahdiberikan(tempat, waktu, oleh, siapa), serta hasilnya

4 Deskripsi keadaan kulit Daerah yang akan dioperasi Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi

5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai6 Pemeriksaan penunjang

X-ray, CT Scan, MRI Laboratorium darah Hasil pemeriksaan likuor

Page 10: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

10

7 Hasil konsultasi persiapan operasi8 Catatan status gizi9 Obat-obatan yang masih diberikan10 Inform consent

Kelainan yang dijumpai Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang di-

butuhkan Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /

penunggu Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah

pulang11 Surat pengantar rawat inap

Lampiran daftar tilik Instruksi untuk perawat Nama konsulen dan asisten

Admission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik

Status poliklinik Hasil pemeriksaan neuroradiology Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil konsultasi persiapan operasi

3 Buat status Medical Record4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik

Deskripsi keadaan kulit Hasil pemeriksaan klinis neurologis Status gizi

5 Buat rencana perawatan Instruksi perawatan dan pengobatan

Persiapan operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasi

Page 11: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

11

Pra Bedah1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator3 Persiapan menjelang operasi

Pasang infuse Cukur rambut kepala Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun Puasa Klisma menjelang ke kamar operasi Cek kelengkapan status Cek dokumen pendukung Sediakan alat

Kamar operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien

Cukur gundul Terpasang infuse

3 Persiapan pasien4 Dilakukan narkose umum5 Dipasang kateter6 Posisi pasien diatur sesuai standar7 Dipasang blanket pemanas8 Persiapan daerah operasi

Cuci ulang dengan sabun Dibuat marking Tindakan a/antiseptic Dilakukan infiltrasi kulit kepala dengan NaCi steril Dilakukan penyuntikan anestesi local

Tindakan operasiPasca Bedah1 Dokumentasi

Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK dite-rima lengkap

Laporan operasi

Page 12: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

12

Laporan anestesi2 Catatan perawatan

Pemantauan luka operasi Pemantauan efek samping Pemantauan KU rutin Catatan pengobatan

Pemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform consent pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi4 Kelengkapan status dan diagnose5 Catatan administrasi & keuangan

18. Materi BakuMateri baku spondilitis tuberkulosa (TB) disusun berdasarkan tujuanpendidikan. Secara rinci disusun pada tujuan khusus. Materi dirinci menjadiberbagai jenis penyakit pada submodul yang disesuaikan dengan kompetensimandri yang harus dicapai ( matriks hijau )Sebagai gambaran umum berbagai penyakit yang harus dikuasai adalahsebagai berikut :

Spondilitis Tuberkulosa (TB)DefinisiSpondilitis tuberkulosa (TB) adalah infeksi granulomatosis dan bersifat kronisdestruktif yang di sebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosa yang mengenaitulang vertebra. Dikenal juga dengan istilah Vertebral Osteomyelitis.

EpidemiologiInsidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia dan biasanyaberhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yangtersedia serta kondisi sosial di negara tersebut. Di Amerika Utara, Eropa danSaudi Arabia, penyakit ini terutama mengenai dewasa, dengan usia rata-rata40-50 tahun sementara di Asia dan Afrika sebagian besar mengenai anak-anak (50% kasus terjadi antara usia 1-20 tahun). Dengan lokasi yang seringterkena adalah vertebra thoracalis bawah (40-50%) dan vertebra lumbalisbagian atas (35-45%) dan hanya sekitar 10% terjadi pada vetebra cervical.

Etiologi

Page 13: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

13

Infeksi secara spesifik disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Absespada vertebra yang terbentuk dapat merupakan fokus primer atau penyebaranhematogen dari paru/organ lain.Spesies Mycobacterium yang lainpun dapat juga sebagai penyebabnya,seperti Mycobacterium africanum (di Afrika Barat), bovine tubercle baccilus,ataupun non-tuberculous mycobacteria (penderita HIV).

Manifestasi KlinisManifestasi klinis yang terjadi merupakan gejala dan tanda TB secara umum,disertai gejala dan tanda neurologis sesuai level radiks spinal yang terkena.Vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain adalah pemeriksaan darah,seperti misalnya pemeriksaan darah tepi, kultur darah, ESR dan CRP,Tuberculin skin test / Mantoux test / Tuberculine Purified Protein Derivative(PPD), pemeriksaan pungsi lumbal dan radiologi, seperti misalnya denganmenggunakan CT Scan dan atau MRI.

TatalaksanaPenatalaksanaan spondilitis tuberkulosis antara lain dengan tuberkulostatikdan terapi konservatif; penyaliran abses; dan bedah fusi kostotransvektomi.Terapi konservatif berupa istirahat dan pemberian tuberkulostatik. Bilagangguan neurologik berubah menjadi lebih baik, penderita dapat dimobilisasidengan alat penguat tulang belakang. Pada awal paraplegia dianjurkandilakukan pembedahan.Bedah kostotransvektomi yang dilakukan berupa devrideman dan penggantiankorpus vertebra yang rusak dengan spongiosa atau kortikospongiosa. Padaparaplegia terapi ini dilakukan untuk dekompresi medula spinalis.

Page 14: MODUL SPONDILITIS TUBERKULOSA - · PDF filePada spondilitis TB, vertebra torakalis bagian bawah lebih sering terkena dan biasanya akan melibatkan struktur diskus intervertebralis dan

Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf

14

19. Algoritme

20. Kepustakan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Cas-

tillo M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier.1st ed. 2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London :

Mosby. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders.

1994

21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuaidengan materi modul spondilitis tuberkulosa (TB).

22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.