modul sistem operasi

178
MODUL PRAKTIKUM TIF20814 SISTEM OPERASI Disusun oleh : Bambang Sugiantoro, MT,CompTIA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Upload: sugar-apple

Post on 14-Dec-2014

301 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Modul Sistem Operasi

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Sistem Operasi

MODUL PRAKTIKUM

TIF20814

SISTEM OPERASI

Disusun oleh :

Bambang Sugiantoro, MT,CompTIA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2010

Page 2: Modul Sistem Operasi

KATA PENGANTAR

Handout ini diterbitkan khusus sebagai acuan mahasiswa yang mengambil praktikum Sistem Operasi pada program studi Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan penyusun merasa bersyukur telah dapat merevisi ulang modul, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak jurusan yang telah memberi kepercayaan kepada kami, serta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan dan pemantapan handout system operasi Tentu saja, modul ini belumlah sempurna. Dengan hati terbuka penyusun akan menerima segala kritik dan saran dari siapa saja yang berkenan demi perbaikan modul ini. Semoga modul ini berguna dalam proses pendidikan di Jurusan Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.

Yogyakarta, Januari 2010

PENYUSUN

Page 3: Modul Sistem Operasi

Pre test

System Operasi Kerjakan soal-soal berikut ini: 1. Sebutkan dan jelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan oleh komputer saat

pertama kali dijalankan!

2. Jelaskan jenis-jenis software yang anda kenal!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem operasi!

4. Sebutkan sistem operasi yang anda ketahui dan jelaskan!

5. Jelaskan kegunaan sistem operasi!

Page 4: Modul Sistem Operasi

1

Praktikum 1

Perintah Dasar Sistem Operasi

Linux POKOK BAHASAN: ü Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux ü Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Menggunakan perintah-perintah dasar untuk informasi user ü Mengenal format instruksi pada system operasi Linux ü Menggunakan perintah-perintah dasar pada system operasi Linux ü Menggunakan utilitas dasar pada system operasi Linux

DASAR TEORI:

Setiap pemakai LINUX harus mempunyai nama login (user account) yang

sebelumnya harus didaftarkan pada administrator system. Nama login umumnya

dibatasi maksimum 8 karakter dan umumnya dalam huruf kecil. Prompt dari shell bash

pada LINUX menggunakan tanda “$”.

Sebuah sesi LINUX terdiri dari :

1. Login

2. Bekerja dengan Shell / menjalankan aplikasi

3. Logout

Page 5: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

2

Tergantung atas shell yang digunakan, pada Linux bash maka pada proses login

akan mengeksekusi program /etc/profile (untuk semua pemakai) dan file .base_profile

di direktori awal (HOME) masing- masing.

Pada saat logout, maka program shell bash akan mengeksekusi script yang

bernama .bash_logout.

1 FORMAT INSTRUKSI LINUX

Instruksi Linux standar mempunyai format sebagai berikut :

$ NamaInstruksi [pilihan] [argumen]

Pilihan adalah option yang dimulai dengan tanda – (minus). Argumen dapat kosong,

satu atau beberapa argumen (parameter).

Contoh :

$ ls tanpa argumen

$ ls –a option adalah –a = all, tanpa argumen

$ ls /bin tanpa option, argumen adalah /bin

$ ls /bin /etc /usr ada 3 argumen

$ ls –l /usr 1 option dan 1 argumen l = long list

$ ls –la /bin /etc 2 option –l dan –a dan 2 argumen

2 MANUAL

Linux menyediakan manual secara on-line. Beberapa kunci keyboard yang

penting dalam menggunakan manual adalah :

Q untuk keluar dari program man

<Enter> ke bawah, baris per baris

<Spasi> ke bawah, per halaman

b kembali ke atas, 1 halaman

/teks mencari teks (string)

n meneruskan pencarian string sebelumnya

Manual dibagi atas Bab-bab sebagai berikut :

Page 6: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

3

Bab Isi

1 User commands

2 System calls

3 Library calls

4 Devices

5 File formats

6 Games

7 Miscellaneous

8 System commands

9 Kernel internals

N Tcl/Tk command

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud perintah informasi user di bawah ini :

id, hostname, uname, w, who, whoami, chfn, finger

2. Apa yang dimaksud perintah dasar di bawah ini :

date, cal, man, clear, apropos, whatis

3. Apa yang dimaksud perintah-perintah manipulasi file di bawah ini :

ls, file, cat, more, pg, cp, mv, rm, grep

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

3. Selesaikan soal-soal latihan

Page 7: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

4

Percobaan 1 : Melihat identitas diri (nomor id dan group id)

Percobaan 2 : Melihat tanggal dan kalender dari sistem

Perc obaan 3 : Melihat identitas mesin

Percobaan 4 : Melihat siapa yang sedang aktif

$ id

1. Melihat tanggal saat ini

$ date

2. Melihat kalender

$ cal 9 2002 $ cal -y

$ hostname $ uname $ uname -a

1. Mengetahui siapa saja yang sedang aktif

$ w $ who $ whoami

2. Mengubah informasi finger

$ chfn <user> Changing finger information for student. Password: Name[user wks]: <Nama Pengguna di wks> Office[]: Lab Pemrograman 2 Office Phone []: 2301 Home Phone []: 5947280 Finger information changed.

3. Melihat informasi finger

$ finger $ finger <user>

Page 8: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

5

Percobaan 5 : Menggunakan manual

Percobaan 6 : Menghapus layar

Percobaan 7 : Mencari perintah yang deskripsinya mengandung kata kunci

yang dicari

Percobaan 8 : Mencari perintah yang tepat sama dengan kunci yang dicari

Percobaan 9 : Manipulasi berkas (file) dan direktori

$ man ls $ man man $ man –k file $ man 5 passwd

$ clear

$ apropos date $ apropos mail $ apropos telnet

$ whatis date

1. Menampilkan current working directory

$ ls

2. Melihat semua file lengkap

$ ls –l

3. Menampilkan semua file atau direktori yang tersembunyi

$ ls –a

4. Menampilkan semua file atau direktori tanpa proses sorting

$ ls –f

5. Menampilkan isi suatu direktori

$ ls /usr

6. Menampilkan isi direktori root

$ ls /

Page 9: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

6

Percobaan 10 : Melihat tipe file

Percobaan 11 : Menyalin file

7. Menampilkan semua file atau direktori dengan menandai : tanda (/) untuk

direktori, tanda asterik (*) untuk file yang bersifat executable, tanda (@)

untuk file symbolic link, tanda (=) untuk socket, tanda (%) untuk whiteout

dan tanda (|) untuk FIFO.

$ ls –F /etc

8. Menampilkan file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file,

ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atributnya.

$ ls –l /etc

9. Menampilkan semua file dan isi direktori. Argumen ini akan menyebabkan

proses berjalan agak lama, apabila proses akan dihentikan dapat

menggunakan ^c

$ ls –R /usr

$ file $ file * $ file /bin/ls

1. Mengkopi suatu file. Berikan opsi –i untuk pertanyaan interaktif bila file sudah

ada.

$ cp /etc/group f1 $ ls –l $ cp –i f1 f2 $ cp –i f1 f2

2. Mengkopi ke direktori

$ mkdir backup $ cp f1 f3 $ cp f1 f2 f3 backup $ ls backup $ cd backup $ ls

Page 10: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

7

Percobaan 12 : Melihat isi file

Percobaan 13 : Mengubah nama file

Percobaan 14 : Menghapus file

Percobaan 15 : Mencari kata atau kalimat dalam file

LATIHAN:

1. Ubahlah informasi finger pada komputer Anda.

2. Lihatlah user-user yang sedang aktif pada komputer Anda.

3. Perintah apa yang digunakan untuk melihat kalender satu tahun penuh ?

4. Bagaimana anda dapat melihat manual dari perintah cal ?

1. Menggunakan instruksi cat

$ cat f1

2. Menampilkan file per satu layar penuh

$ more f1 $ pg f1

1. Menggunakan instruksi mv

$ mv f1 prog.txt $ ls

2. Memindahkan file ke direktori lain. Bila argumen terakhir adalah nama

direktori, maka berkas-berkas akan dipindahkan ke direktori tersebut.

$ mkdir mydir $ mv f1 f2 f3 mdir

$ rm f1 $ cp mydir/f1 f1 $ cp mydir/f2 f2 $ rm f1 $ rm –i f2

$ grep root /etc/passwd $ grep “:0:” /etc/passwd $ grep student /etc/passwd

Page 11: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 1 PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX

8

5. Bagaimana melihat perintah manual ls dengan kata kunci sort ?

6. Bagaimana tampilan untuk perintah ls –a –l dan ls –al ?

7. Tampilkan semua file termasuk yang hidden file pada direktori /etc.

8. Tampilkan semua file secara lengkap pada direktori /etc.

9. Buatlah direktori prak1 pada direktori aktif, kemudian copy-kan file /etc/group

ke file tes1, tes2 dan tes3 pada direktori ini.

10. Tampilkan isi file tes1 per satu layar penuh.

11. Pindahkan file tes1 dan tes2 ke home direktori.

12. Hapus file tes1 dan tes dengan konfirmasi.

LAPORAN RESMI:

1. Buatlah summary Percobaan 1 sampai dengan percobaan 15 dalam bentuk table

seperti di bawah ini :

Perintah Deskripsi Format

id

date

cal

hostname

uname

w

who

whoami

chfn

2. Analisa latihan yang telah dilakukan.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 12: Modul Sistem Operasi

9

Praktikum 2

Operasi Input Output POKOK BAHASAN: ü Pipeline ü Redirection

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami konsep proses I/O dan redirection ü Memahami standar input, output dan error ü Menggunakan notasi output, append dan here document ü Memahami konsep PIPE dan filter

DASAR TEORI: 1 PROSES I/O

Sebuah proses memerlukan Input dan Output.

Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai

eksekusi program yang sela njutnya disebut proses.

Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah

proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity).

Proses dalam Linux selalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output.

Input

Proses

Output

Page 13: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

10

Dalam konteks Linux input/o utput adalah :

• Keyboard (input)

• Layar (output)

• Files

• Struktur data kernel

• Peralatan I/O lainnya (misalnya Network)

2 FILE DESCRIPTOR

Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan

melalui angka yang dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya.

Tiga buah file descriptor standar yang lalu diciptakan oleh proses adalah :

• 0 = keyboard (standar input)

• 1 = layar (standar output)

• 2 = layar (standar error)

Linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, Linux

memanipulasi peralatan hardware sama dengan file.

3 PEMBELOKAN (REDIRECTION)

Pembelokan dilakukan untuk standard input, output dan error, yaitu untuk

mengalihkan file descriptor dari 0, 1 dan 2. Simbol untuk pembelokan adalah :

0< atau < pengganti standard input

1> atau > pengganti standard output

2>

Input (keyboard)

Output (monitor) Proses 0

1

2

Page 14: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

11

4 PIPA (PIPELINE)

Mekanisme pipa digunakan sebagai alat komunikasi antar proses.

Input ⇒ Proses1 ⇒ Output = Input ⇒ Proses2 ⇒ Output

Proses 1 menghasilkan output yang selanjutnya digunakan sebagai input oleh

Proses 2. Hubungan output input ini dinamakan pipa, yang menghubngkan Proses 1

dengan Proses2 dan dinyatakan dengan symbol “|”.

Proses1 | Proses2

5 FILTER

Filter adalah utilitas Linux yang dapat memproses standard input (dari

keyboard) dan menampilkan hasilnya pada standard output (layar). Contoh filter adalah

cat, sort, grep, pr, head, tail, paste dan lainnya.

Pada sebuah rangkaian pipa :

P1 | P2 | P3 ……. | Pn-1 | Pn

Maka P2 sampai dengan Pn-1 mutlak harus utilitas Linux yang berfungsi sebagai

filter. P1 (awal) dan Pn (terakhir) boleh tidak filter. Utilitas yang bukan filter misalnya

who, ls, ps, lp, lpr, mail dan lainnya.

Beberapa perintah Linux yang digunakan untuk proses penyaringan antara lain :

• Perintah grep

Digunakan untuk menyaring masukannya dan menampilkan baris-baris yang hanya

mengandung pola yang ditentukan. Pola ini disebut regular expression.

• Perintah wc

Digunakan untuk menghitung jumlah baris, kata dan karakter dari baris-baris

masukan yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui berapa baris gunakan

option –l, untuk mengetahui berapa kata, gunakan option –w dan untuk mengetahui

berapa karakter, gunakan option –c. Jika salah satu option tidak digunakan, maka

tampilannya adalah jumlah baris, jumlah kata dan jumlah karakter.

Page 15: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

12

• Perintah sort

Digunakan untuk mengurutkan masukannya berdasarkan urutan nomor ASCII dari

karakter.

• Perintah cut

Digunakan untuk mengambil kolom tertentu dari baris-baris masukannya, yang

ditentukan pada option –c.

• Perintah uniq

Digunakan untuk menghilangkan baris-baris berurutan yang mengalami duplikasi,

biasanya digabungkan dalam pipeline dengan sort.

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud redirection ?

2. Apa yang dimaksud pipeline ?

3. Apa yang dimaksud perintah di bawah ini :

echo, cat, more, sort, grep, wc, cut, uniq

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini.

Perhatikan hasil setiap percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 16: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

13

Percobaan 1 : File descriptor

Percobaan 2 : Pembelokan (redirection)

1. Output ke layar (standar output), input dari system (kernel)

$ ps

2. Output ke layar (standar output), input dari keyboard (standard input)

$ cat hallo, apa khabar hallo, apa khabar exit dengan ^d exit dengan ^d [Ctrl-d]

3. Input dari keyboard dan output ke alamat internet

contoh surat yang langsung dibuat pada standard input (keyboard) [Ctrl-d]

4. Input nama direktori, output tidak ada (membuat direktori baru), bila terjadi error

maka tampilan error pada layar (standard error)

$ mkdir mydir $ mkdir mydir (Terdapat pesan error)

1. Pembelokan standar output

$ cat 1> myfile.txt Ini adalah teks yang saya simpan Ke file myfile.txt

2. Pembelokan standar input, yaitu input dibelokkan dari keyboard menjadi dari file

$ cat 0< myfile.txt $ cat myfile.txt

3. Pembelokan standar error untuk disimpan di file

$ mkdir mydir (Terdapat pesan error) $ mkdir mydir 2> myerror.txt $ cat myerror.txt

$ mail [email protected]

Page 17: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

14

4. Notasi 2>&1 : pembelokan standar error (2>) adalah identik dengan file

descriptor 1.

$ ls filebaru (Terdapat pesan error) $ ls filebaru 2> out.txt $ cat out.txt $ ls filebaru 2> out.txt 2>&1 $ cat out.txt

5. Notasi 1>&2 (atau >&2) : pembelokan standar output adalah sama dengan file

descriptor 2 yaitu standar error

$ echo “mencoba menulis file” 1> baru $ cat filebaru 2> baru 1>&2 $ cat baru

6. Notasi >> (append)

$ echo “kata pertama” > surat $ echo “kata kedua” >> surat $ echo “kata ketiga” >> surat $ cat surat $ echo “kata keempat” > surat $ cat surat

7. Notasi here document (<<++ …. ++) digunakan sebagai pembatas input dari

keyboard. Perhatikan bahwa tanda pembatas dapat digantikan dengan tanda apa

saja, namun harus sama dan tanda penutup harus diberikan pada awal baris

$ cat <<++ Hallo, apa kabar ? Baik-baik saja ? Ok! ++ $ cat <<%%% Hallo, apa kabar ? Baik-baik saja ? Ok! %%%

8. Notasi – (input keyboard) adalah representan input dari keyboard. Artinya

menampilkan file 1, kemudian menampilkan input dari keyboard dan

menampilkan file 2. Perhatikan bahwa notasi “-“ berarti menyelipkan input dari

keyboard

$ cat myfile.txt – surat

Page 18: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

15

Percobaan 3 : Pipa (pipeline)

1. Operator pipa (|) digunakan untuk membuat eksekusi proses dengan melewati

data langsung ke data lainnya.

$ who $ who | sort $ who | sort –r $ who > tmp $ sort tmp $ rm tmp $ ls –l /etc | more $ ls –l /etc | sort | more

9. Untuk membelokkan standart output ke file, digunakan operator >

$ echo hello $ echo hello > output $ cat output

10. Untuk menambahkan output ke file digunakan operator >>

$ echo bye >> output $ cat output

11. Untuk membelokkan standart input digunakan operator <

$ cat < output

12. Pembelokan standart input dan standart output dapat dikombinasikan tetapi tidak

boleh menggunakan nama file yang sama sebagai standart input dan output.

$ cat < output > out $ cat out $ cat < output >> out $ cat out $ cat < output > output $ cat output $ cat < out >> out (Proses tidak berhenti) [Ctrl-c] $ cat out

Page 19: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

16

Percobaan 4 : Filter

LATIHAN:

1. Lihat daftar secara lengkap pada direktori aktif, belokkan tampilan standard output

ke file baru.

2. Lihat daftar secara lengkap pada direktori /etc/passwd, belokkan tampilan

standard output ke file baru tanpa menghapus file baru sebelumnya.

3. Urutkan file baru dengan cara membelokkan standard inp ut.

4. Urutkan file baru dengan cara membelokkan standard input dan standard output ke

file baru.urut.

5. Buatlah direktori latihan2 sebanyak 2 kali dan belokkan standard error ke file

rmdirerror.txt.

6. Urutkan kalimat berikut :

Jakarta Bandung Surabaya Padang

2. Pipa juga digunakan untuk mengkombinasikan utilitas sistem untuk membentuk

fungsi yang lebih kompleks

$ w –h | grep <user> $ grep <user> /etc/passwd $ ls /etc | wc $ ls /etc | wc –l $ cat > kelas1.txt Badu Zulkifli Yulizir Yudi Ade [Ctrl-d] $ cat > kelas2.txt Budi Gama Asep Muchlis [Ctrl-d] $ cat kelas1.txt kelas2.txt | sort $ cat kelas1.txt kelas2.txt > kelas.txt $ cat kelas.txt | sort | uniq

Page 20: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 2 OPERASI INPUT OUTPUT

17

Palembang Lampung Dengan menggunakan notasi here document (<@@@ …@@@)

7. Hitung jumlah baris, kata dan karakter dari file baru.urut dengan menggunakan

filter dan tambahkan data tersebut ke file baru.

8. Gunakan perintah di bawah ini dan perhatikan hasilnya.

$ cat > hello.txt dog cat cat duck dog chicken chicken duck chicken cat dog duck [Ctrl-d] $ cat hello.txt | sort | uniq $ cat hello.txt | grep “dog” | grep –v “cat”

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan 1 sampai dengan 4, untuk setiap perintah jelaskan

tampilannya.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasilnya

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 21: Modul Sistem Operasi

18

Praktikum 3

Operasi File dan Struktur Direktory POKOK BAHASAN: ü Operasi File pada Sistem Operasi Linux ü Struktur Direktory pada Sistem Operasi Linux

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami organisasi file dan direktory pada sistem operasi Linux ü Menciptakan dan manipulasi directory ü Memahami konsep link dan symbolic link

DASAR TEORI: 1 ORGANISASI FILE

Sistem file pada Linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root,

kemudian direktori dan sub dirrektori. Sistem file pada Linux diatur secara hirarkhikal,

yaitu dimulai dari root dengan symbol “/” seperti Gambar 3.1.

Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori

adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk ke data /

isi file tersebut). Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi (disebut

juga Subdirektori).

Page 22: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

19

Gambar 1.3 Struktur direktori pada Linux

2 DIREKTORY STANDAR

Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas

direktori sebagai berikut :

Direktori Deskripsi

/etc Berisi file administrative (konfigrasi dll) dan file executable

atau script yang berguna untuk administrasi system.

/dev Berisi file khusus yang merepresentasikan peralatan hardware

seperti memori, disk, printer, tape, floppy, jaringan dll.

/bin Berisi utilitas sistem level rendah (binary) .

/sbin Berisi utilitas sistem untuk superuser (untuk membentuk

administrasi sistem).

/usr/sbin

/usr/bin Berisi utilitas sistem dan program aplikasi level tinggi.

/usr/lib Berisi program library yang diperlukan untuk kompilasi

Page 23: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

20

program (misalnya C). Berisi instruksi (command) misalnya

untuk Print Spooler (lpadmin) dll.

/tmp Berisi file sementara, yang pada saat Bootstrap akan dihapus

(dapat digunakan oleh sembarang user).

/boot Berisi file yang sangat penting untuk proses bootstrap. Kernel

vmlinuz disimpan di direktori ini.

/proc Berisi informasi tentang kernel Linux, proses dan virtual system

file.

/var

Direktori variable, artinya tempan penyimpanan LOG (catatan

hasil output program), file ini dapat membengkak dan perlu

dimonitor perkembangannya.

/home Berisi direktori untuk pemakai Linux (pada SCO diletakkan

pada /usr)

/mnt Direktori untuk mounting system file

/root Home direktori untuk superuser (root)

/usr/bin/X11 Symbolic link ke /usr/X11R6/bin, program untuk X-Window

/usr/src Source code untuk Linux

/opt Option, direktori ini biasanya berisi aplikasi tambahan (“add-

on”) seperti Netscape Navigator, kde, gnome, applix dll.

Direktori /etc

Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script,

konfigurasi, security dll. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada di

drektori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain :

• httpd, apache web server.

• ppp, point to point protocol untuk koneksi ke Internet.

• rc.d atau init.d, inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux

dengan konsep runlevel.

• cron.d, rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal(time

dependent process)

Page 24: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

21

• FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpaccess,

inetd.conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf, syslog.conf,

dhcp.conf, smb.conf, fstab .

Direktori /dev

Konsep Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti

penanganan file. Setiap alat mempunyai nama file yang disimpan pada direktori /dev.

Peralatan Direktori

Floppy /dev/fd0

Harddisk IDE : /dev/had, /dev/hdb, /dev/hdc, /dev/hdd

SCSI : /dev/sda, /dev/sdb, /dev/sdc

CDROM

SCSI : /dev/scd0, /dev/scd1

IDE : /dev/gscd, /dev/sonycd

Universal : /dev/cdrom (link dari actual cdrom ide atau scsi)

Mouse PS2 : /dev/lp0

Universal : /dev/mouse

Parallel Port LPT1 : /dev/lp0

LPT2 : /dev/lp1

Serial Port

COM1 : /dev/ttyS0

COM2 : /dev/ttyS1

Universal : /dev/modem (link dari S0 atau S1)

Direktori /proc

Direktori /proc adalah direktori yang dibuat diatas RAM (Random Access

Memory) dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses dari

system dan nama driver yang aktif di system. Semua direktori berukuran 0 (kosong)

kecuali file kcore dan self. Setiap nomor yang ada pada direktori tsb

merepresentasikan PID (Process ID).

Page 25: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

22

3 TIPE FILE

Pada Linux terdapat 6 buah tipe file yaitu

• Ordinary file

• Direktori

• Block Device (Peralatan I/O)

Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data

per block (misalnya 1 KB block), seperti disk, floppy, tape.

• Character Device (Peralatan I/O)

Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data

karakter per karakter, seperti terminal, modem, plotter dll

• Named Pipe (FIFO)

File yang digunakan secara intern oleh system operasi untuk komunikasi antar

proses

• Link File

4 PROPERTI FILE

File mempunyai beberapa atribut, antara lain :

• Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :

Karakter Arti

- File biasa

d Direktori

l Symbolic link

b Block special file

c Character special file

s Socket link

p FIFO

• Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini.

• Jumlah link : jumlah link untuk file ini.

Page 26: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

23

• Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini

• Group : menentukan group yang memiliki file ini

• Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte

• Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi

• Nama file : menentukan nama file yang dimaksud

Contoh :

-rw-rw-r-- 1 bin auth 1639 Oct 31 20:19 /etc/passwd

5 NAMA FILE

Nama file maksimal terdiri dari 255 karakter berupa alfanumerik dan beberapa

karakter spesial yaitu garis bawah, titik, koma dan lainnya kecuali spasi dan karakter

“&”, “;”, “|”, “?”, “`”, “””, “’”, “[“, “]”, “(“, “)”, “$”, “<”, “>”, “{“, “}”, “^”, “#”, “\”,

“/”. Linux membedakan huruf kecil dengan huruf besar (case sensitive). Contoh nama

file yang benar :

Abcde5434

3

prog.txt

PROG.txt Prog.txt,old

report_101,v2.0.1

5-01.web.html

6 SIMBOLIC LINK

Link adalah sebuah teknik untuk memberikan lebih dari satu nama file dengan

data yang sama. Bila file asli dihapus, maka data yang baru juga terhapus . Format dari

Link :

ln fileAsli fileDuplikat

tipe Ijin akses

Jml link Pemilik

Group Jml karakter

Waktu Nama file

Page 27: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

24

fileDuplikat disebut hard link dimana kedua file akan muncul identik (link

count = 2) Bila fileAsli atau ileDuplikat diubah perubahan akan terjadi pada file

lainna.

Symbolic Link diperlukan bila file tersebut di “link” dengan direktori /file yang

berada pada partisi yang berbeda. Tipe file menjadi l (link) dan file tersebut menunjuk

ke tempat asal. Format :

ln –s /FULLPATH/fileAsli /FULLPATH/fileDuplikat

Pilihan –s (shortcut) merupakan bentuk soft link dimana jumlah link count pada

file asal tidak akan berubah. Pada bentuk soft link, symbolic link dapat dilakukan pada

file yang tidak ada, sedangkan pada hard link tidak dimungkinkan. Perbedaan lain,

symbolic link dapat dibentuk melalui media disk atau partisi yang berbeda dengan soft

link, tetapi pada hard link terbatas pada partisi disk yang sama.

7 MELIHAT ISI FILE

Untuk melihat jenis file menggunakan format :

file filename(s)

Isi file akan dilaporkan dengan deskripsi level tinggin seperti contoh berikut

$ file myprog.c letter.txt webpage.html

myprog.c: C program text

letter.txt: ASCII text

webpage.html: HTML document text

Perintah ini dapat digunakan secara luas untuk file yang kadang

membingungkan, misalnya antara kode C++ dan Java.

8 MENCARI FILE

Jika ingin melihat bagaimana pohon direktori dapat digunakan perintah

• find

Format : find directory –name targetfile -print

Akan melihat file yang bernama targetfile (bisa berupa karakter wildcard)

• which

Format : which command

Page 28: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

25

Untuk mengetahui letak system utility

• locate

Format : locate string

Akan me ncari file pada semua directori dengan lebih cepat dan ditampilkan dengan

path yang penuh.

9 MENCARI TEXT PADA FILE

Untuk mencari text pada file digunakan perintah grep (General Regular

Expression Print) dengan format perintah

grep option pattern files

Grep akan mencari file yang bernama sesuai pattern yang diberikan dan akan

menampilkan baris yang sesuai.

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud perintah-perintah direktory : pwd, cd, mkdir, rmdir.

2. Apa yang dimaksud perintah-perintah manipulasi file : cp, mv dan rm (sertakan

format yang digunakan)

3. Jelaskan perbedaan Symbolic link menggunakan hard link (direct) dan soft link

(indirect).

4. Tuliskan maksud perintah-perintah : file, find, which, locate dan grep.

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini.

Perhatikan hasilnya.

3. Selesaikan soal-soal latihan

Page 29: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

26

Percobaan 1 : Direktory

1. Melihat direktori HOME

$ pwd $ echo $HOME

2. Melihat direktori aktual dan parent direktori

$ pwd $ cd . $ pwd $ cd .. $ pwd $ cd

3. Membuat satu direktori, lebih dari satu direktori atau sub direktori

$ pwd $ mkdir A B C A/D A/E B/F A/D/A $ ls -l $ ls -l A $ ls -l A/D

4. Menghapus satu atau lebih direktori hanya dapat dilakukan pada direktori

kosong dan hanya dapat dihapus oleh pemiliknya kecuali bila diberikan ijin

aksesnya

$ rmdir B (Terdapat pesan error, mengapa ?) $ ls -l B $ rmdir B/F B $ ls -l B (Terdapat pesan error, me ngapa ?)

5. Navigasi direktori dengan instruksi cd untuk pindah dari satu direktori ke

direktori lain.

$ pwd $ ls -l $ cd A $ pwd $ cd .. $ pwd $ cd /home/<user>/C $ pwd $ cd /<user/C (Terdapat pesan error, mengapa ?) $ pwd

Page 30: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

27

Percobaan 2 : Manipulasi file

Percobaan 3 : Symbolic Link

1. Membuat shortcut (file link)

$ echo "Hallo apa khabar" > halo.txt $ ls -l $ ln halo.txt z $ ls -l $ cat z $ mkdir mydir $ ln z mydir/halo.juga $ cat mydir/halo.juga $ ln -s z bye.txt $ ls -l bye.txt $ cat bye.txt

1. Perintah cp untuk mengkopi file atau seluruh direktori

$ cat > contoh Membuat sebuah file [Ctrl-d] $ cp contoh contoh1 $ ls -l $ cp contoh A $ ls –l A $ cp contoh contoh1 A/D $ ls –l A/D

2. Perintah mv untuk memindah file

$ mv contoh contoh2 $ ls -l $ mv contoh1 contoh2 A/D $ ls –l A/D $ mv contoh contoh1 C $ ls –l C

3. Perintah rm untuk menghapus file

$ rm contoh2 $ ls -l $ rm –i contoh $ rm –rf A C $ ls -l

Page 31: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

28

Percobaan 4 : Melihat Isi File

Percobaan 5 : Mencari file

Percobaan 6 : Mencari text pada file

LATIHAN:

1. Cobalah urutan perintah berikut :

$ cd $ pwd $ ls –al $ cd . $ pwd $ cd .. $ pwd $ ls -al $ cd .. $ pwd $ ls -al $ cd /etc $ ls –al | more $ cat passwd $ cd – $ pwd

$ ls –l $ file halo.txt $ file bye.txt

1. Perintah find

$ find /home –name “*.txt” –print > myerror.txt $ cat myerror.txt $ find . –name “*.txt” –exec wc –l ‘{}’ ‘;’

2. Perintah which

$ which ls

3. Perintah locate

$ locate “*.txt”

$ grep Hallo *.txt

Page 32: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

29

2. Lanjutkan penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd, ls, pwd dan cat.

Telusuri direktory /bin, /usr/bin, /sbin, /tmp dan /boot.

3. Telusuri direktory /dev. Identifikasi perangkat yang tersedia. Identifikasi tty

(termninal) Anda (ketik who am i); siapa pemilih tty Anda (gunakan ls –l).

4. Telusuri derectory /proc. Tampilkan isi file interrupts, devices,

cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan perintah cat. Dapatkah Anda

melihat mengapa directory /proc disebut pseudo -filesystem yang memungkinkan

akses ke struktur data kernel ?

5. Ubahlah direktory home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username.

6. Ubah kembali ke direktory home Anda.

7. Buat subdirektory work dan play.

8. Hapus subdirektory work.

9. Copy file /etc/passwd ke direktory home Anda.

10. Pindahkan ke subirectory play.

11. Ubahlah ke subdirektory play dan buat symbolic link dengan nama terminal yang

menunjuk ke perangkat tty. Apa yang terjadi jika melakukan hard link ke perangkat

tty ?

12. Buatlah file bernama hello.txt yang berisi kata ”hello word”. Dapatkah Anda

gunakan ”cp” menggunakan ”terminal” sebagai file asal untuk menghasilkan efek

yang sama ?

13. Copy hello.txt ke terminal. Apa yang terjadi ?

14. Masih direktory home, copy keseluruhan direktory play ke direktory bernama work

menggunakan symbolic link.

15. Hapus direktory work dan isinya dengan satu perintah

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

a. Analisa setiap hasil tampilannya.

b. Pada Percobaan 1 point 3 buatlah pohon dari struktur file dan direktori

c. Bila terdapat pesan error, jelaskan penyebabnya.

Page 33: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 3 OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORY

30

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 34: Modul Sistem Operasi

31

Praktikum 4 A

Proses dan Manajemen Proses POKOK BAHASAN: ü Proses pada Sistem Operasi Linux ü Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami konsep proses pada sis tem operasi Linux. ü Menampilkan beberapa cara menampilkan hubungan proses parent dan child. ü Menampilkan status proses dengan beberapa format berbeda. ü Melakukan pengontrolan proses pada shell. ü Memahami penjadwalan prioritas.

DASAR TEORI: 1 KONSEP PROSES PADA SISTEM OPERASI LINUX

Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan

utilitas sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses ”child” akan

dibuat oleh shell sesuai perintah yang diberikan. Setiap kali instruksi dibe rikan pada

Linux shell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses-id. Proses ini disebut juga

dengan terminology Unix sebagai sebuah Job. Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaitu

proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab).

Beberapa tipe proses :

• Foreground

Proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif, dialog)

Page 35: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

32

• Batch

Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu). Prose

Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal.

• Daemon

Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainnya dan menjalankan

tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Bila tidak ada request, maka program ini

akan berada dalam kondisi “idle” dan tidak menggunakan waktu hitung CPU.

Umumnya nama proses daemon di UNIX berakhiran d, misalnya inetd, named,

popd dll

2 SINYAL

Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses lainnya. Proses

mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format

kill [-nomor sinyal] PID

Nomor sinyal : 1 s/d maksimum nomor sinyal yang didefinisikan system

Standar nomor sinyal yang terpenting adalah :

No Sinyal Nama Deskripsi

1 SIGHUP Hangup, sinyal dikirim bila proses terputus,

misalnya melalui putusnya hubungan modem

2 SIGINT Sinyal interrupt, melalui ^C

3 SIGQUIT Sinyal Quit, melalui ^\

9 SIGKILL Sinyal Kill, menghentikan proses

15 SIGTERM Sinyal terminasi software

3 MENGIRIM SINYAL

Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu

memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus

dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim ini maka proses dapat bereaksi dan

Page 36: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

33

administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut. Mengirim sinyal

menggunakan instruksi

kill [-nomor sinyal] PID

Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dikirim harus diketahui

terlebih dahulu.

4 MENGONTROL PROSES PADA SHELL

Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol

beberapa job atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya bila

melakukan pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk

mengerjakan hal lainnya. Bila selesai, dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan

pengeditan file teks kembali.

Job bekerja pada foreground atau background . Pada foreground hanya

diperuntukkan untuk satu job pada satu waktu. Job pada foreground akan mengontrol

shell - menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar. Job pada

background tidak menerima input dari terminal, biasanya berjalan tanpa memerlukan

interaksi.

Job pada foreground kemungkinan dihentikan sementara (suspend), dengan

menekan [Ctrl-Z]. Job yang dihentikan sementara dapat dijalankan kembali pada

foreground atau background sesuai keperluan dengan menekan ”fg” atau ”bg ”. Sebagai

catatan, menghentikan job seme ntara sangat berbeda dengan melakuakan interrupt job

(biasanya menggunakan [Ctrl-C]), dimana job yang diinterrup akan dimatikan secara

permanen dan tidak dapat dijalankan lagi.

5 MENGONTROL PROSES LAIN

Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang

berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format :

ps –fae atau

ps -aux

Beberapa versi UNIX mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang

menyediakan cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem. Statistik secara detail

Page 37: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

34

dengan proses yang berjalan ditampilkan dan secara terus-menerus di-refresh . Proses

ditampilkan secara terurut dari utilitas CPU. Kunci yang berguna pada top adalah

s – set update frequency

u – display proses dari satu user

k – kill proses (dengan PID)

q – quit

Utilitas untuk melakukan pengontrolan proses dapat ditemukan pada sistem

UNIX adalah perintah killall. Perintah ini akan menghentikan proses sesuai PID

atau job number proses.

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan proses ?

2. Apa yang dimaksud perintah untuk menampilkan status proses :

ps, pstree.

3. Sebutkan opsi yang dapat diberikan pada perintah ps

4. Apa yang dimaksud dengan sinyal ? Apa perintah untuk mengirim sinyal ?

5. Apa yang dimaksud dengan proses foreground dan background pada job control ?

6. Apa yang dimaksud perintah-perintah penjadwalan prioritas :

top, nice, renice.

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Download program C++ untuk menampilkan bilangan prima yang bernama

primes.

3. Lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.

4. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 38: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

35

Percobaan 1 : Status Proses

Percobaan 2 : Menampilkan Hubungan Proses Parent dan Child

6. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2

dan login ke terminal sebagai user.

7. Instruksi ps (process status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang

ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana

proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleepin g) dan R (Running), COMMAND

merupakan instruksi yang digunakan.

$ ps

8. Untuk melihat faktor/elemen lainnya, gunakan option –u (user). %CPU

adalah presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM

adalah presentasi system memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah

memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori

yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktifkan

$ ps -u

9. Mencari proses yang spesifik pemakai. Proses diatas hanya terbatas pada

proses milik pemakai, dimana pemakai teresbut melakukan login

$ ps –u <user>

10. Mencari proses lainnya gunakan opsi a (all) dan au (all user)

$ ps –a $ ps –au

11. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis

1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan

login ke terminal sebagai user.

Page 39: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

36

12. Ketik ps –eH dan tekan Enter. Opsi e memilih semua proses dan opsi H

menghasilkan tampilan proses secara hierarki. Proses child muncul dibawah

proses parent. Proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi.

$ ps -eH

13. Ketik ps –e f dan tekan Enter. Tampilan serupa dengan langkah 2. Opsi

–f akan menampilkan status proses dengan karakter grafis (\ dan _)

$ ps –e f

14. Ketik pstree dan tekan Enter. Akan ditampilkan semua proses pada

sistem dalam bentuk hirarki parent/child. Proses parent di sebelah kiri proses

child. Sebagai contoh proses init sebagai parent (ancestor) dari semua

proses pada sistem. Beberapa child dari init mempunyai child. Proses

login mempunya i proses bash sebagai child. Proses bash mempunyai

proses child startx. Proses startx mempunyai child xinit dan

seterusnya.

$ pstree

15. Ketik pstree | grep mingetty dan tekan Enter. Akan menampilkan

semua proses mingetty yang berjalan pada system yang berupa console

virtual. Selain menampikan semua proses, proses dikelompokkan dalam satu

baris dengan suatu angka sebagai jumlah proses yang berjalan.

$ pstree | grep mingetty

16. Untuk melihat semua PID untuk proses gunakan opsi –p.

$ pstree –p

17. Untuk menampilk an proses dan ancestor yang tercetak tebal gunakan opsi

–h.

$ pstree –h

Page 40: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

37

Percobaan 3 : Menampilkan Status Proses dengan Berbagai Format

9. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan

login ke terminal sebagai user.

10. Ketik ps –e | more dan tekan Enter. Opsi -e menampilkan semua proses

dalam bentuk 4 kolom : PID, TTY, TIME dan CMD.

$ ps –e | more Jika halaman penuh terlihat prompt --More-- di bagian bawah screen,

tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

11. Ketik ps ax | more dan tekan Enter. Opsi a akan menampilkan semua proses

yang dihasilkan terminal (TTY). Opsi x menampilkan semua proses yang

tidak dihasilkan terminal. Secara logika opsi ini sama dengan opsi –e .

Terdapa 5 kolom : PID, TTY, STAT, TIME dan COMMAND.

$ ps ax | more Jika halaman penuh terlihat prompt --More-- di bagian bawah screen,

tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

12. Ketik ps –e f | more dan tekan Enter. Opsi –e f akan menampilkan semua

proses dalam format daftar penuh.

$ ps ef | more Jika halaman penuh terlihat prompt --More-- di bagian bawah screen,

tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

13. Ketik ps –eo pid, cmd | more dan tekan Enter. Opsi –eo akan menampilkan

semua proses dalam format sesuai definisi user yaitu terdiri dari kolom PID

dan CMD.

$ ps –eo pid,cmd | more Jika halaman penuh terlihat prompt --More-- di bagian bawah screen,

tekan q untuk kembali ke prompt perintah.

Page 41: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

38

Percobaan 4 : Mengontrol proses pada shell

1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan

login ke terminal sebagai user.

2. Gunakan perintah yes yang mengirim output y yang tidak pernah berhenti

$ yes

Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C.

3. Belokkan standart output ke /dev/null

$ yes > /dev/null

Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C.

4. Salah satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan

untuk hal yang lain dengan meletakkan proses pada background dengan

menambahkan karakter & pada akhir perintah.

$ yes > /dev/null & Angka dalam ”[ ]” merupakan job number diikuti PID.

5. Untuk melihat status proses gunakan perintah jobs.

$ jobs

20. Ketik ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more dan tekan Enter. Akan

menampilkan kolom PID, PPID dan %MEM. PPID adalah proses ID dari

proses parent. %MEM menampilkan persentasi memory system yang

digunakan proses. Jika proses hanya menggunakan sedikit memory system

akan dita mpilkan 0.

$ ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more

21. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis

Page 42: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

39

7. Untuk menghentikan job, gunakan perintah kill diikuti job number atau

PID proses. Untuk identifikasi job number, diikuti prefix dengan karakter

”%”.

$ kill %<nomor job> contoh : kill %1

4. Lihat status job setelah diterminasi

$ jobs

Page 43: Modul Sistem Operasi

31

Praktikum 4 B

Proses dan Manajemen Proses POKOK BAHASAN: ü Proses pada Sistem Operasi Linux ü Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami konsep proses pada sis tem operasi Linux. ü Menampilkan beberapa cara menampilkan hubungan proses parent dan child. ü Menampilkan status proses dengan beberapa format berbeda. ü Melakukan pengontrolan proses pada shell. ü Memahami penjadwalan prioritas.

DASAR TEORI: 1 KONSEP PROSES PADA SISTEM OPERASI LINUX

Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan

utilitas sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses ”child” akan

dibuat oleh shell sesuai perintah yang diberikan. Setiap kali instruksi dibe rikan pada

Linux shell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses-id. Proses ini disebut juga

dengan terminology Unix sebagai sebuah Job. Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaitu

proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab).

Beberapa tipe proses :

• Foreground

Proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif, dialog)

Page 44: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

32

• Batch

Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu). Prose

Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal.

• Daemon

Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainnya dan menjalankan

tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Bila tidak ada request, maka program ini

akan berada dalam kondisi “idle” dan tidak menggunakan waktu hitung CPU.

Umumnya nama proses daemon di UNIX berakhiran d, misalnya inetd, named,

popd dll

2 SINYAL

Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses lainnya. Proses

mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format

kill [-nomor sinyal] PID

Nomor sinyal : 1 s/d maksimum nomor sinyal yang didefinisikan system

Standar nomor sinyal yang terpenting adalah :

No Sinyal Nama Deskripsi

1 SIGHUP Hangup, sinyal dikirim bila proses terputus,

misalnya melalui putusnya hubungan modem

2 SIGINT Sinyal interrupt, melalui ^C

3 SIGQUIT Sinyal Quit, melalui ^\

9 SIGKILL Sinyal Kill, menghentikan proses

15 SIGTERM Sinyal terminasi software

3 MENGIRIM SINYAL

Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu

memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus

dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim ini maka proses dapat bereaksi dan

Page 45: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

33

administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut. Mengirim sinyal

menggunakan instruksi

kill [-nomor sinyal] PID

Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dikirim harus diketahui

terlebih dahulu.

4 MENGONTROL PROSES PADA SHELL

Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol

beberapa job atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya bila

melakukan pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk

mengerjakan hal lainnya. Bila selesai, dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan

pengeditan file teks kembali.

Job bekerja pada foreground atau background . Pada foreground hanya

diperuntukkan untuk satu job pada satu waktu. Job pada foreground akan mengontrol

shell - menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar. Job pada

background tidak menerima input dari terminal, biasanya berjalan tanpa memerlukan

interaksi.

Job pada foreground kemungkinan dihentikan sementara (suspend), dengan

menekan [Ctrl-Z]. Job yang dihentikan sementara dapat dijalankan kembali pada

foreground atau background sesuai keperluan dengan menekan ”fg” atau ”bg ”. Sebagai

catatan, menghentikan job seme ntara sangat berbeda dengan melakuakan interrupt job

(biasanya menggunakan [Ctrl-C]), dimana job yang diinterrup akan dimatikan secara

permanen dan tidak dapat dijalankan lagi.

5 MENGONTROL PROSES LAIN

Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang

berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format :

ps –fae atau

ps -aux

Beberapa versi UNIX mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang

menyediakan cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem. Statistik secara detail

Page 46: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

34

dengan proses yang berjalan ditampilkan dan secara terus-menerus di-refresh . Proses

ditampilkan secara terurut dari utilitas CPU. Kunci yang berguna pada top adalah

s – set update frequency

u – display proses dari satu user

k – kill proses (dengan PID)

q – quit

Utilitas untuk melakukan pengontrolan proses dapat ditemukan pada sistem

UNIX adalah perintah killall. Perintah ini akan menghentikan proses sesuai PID

atau job number proses.

Percobaan 5 : Menghentikan dan memulai kembali job

1. Cara lain meletakkan job pada background dengan memulai job secara

normal (pada foreground), stop job dan memulai lagi pada background

$ yes > /dev/null Hentikan sementara job (suspend ), bukan menghentikannya (terminate ),

tetapi menghentikan sementara job sampai di restart. Untuk menghentikan

sementara job gunakan Ctrl-Z.

2. Untuk restart job pada foreground , gunakan perintah fg.

$ fg

3. Shell akan menampilkan nama perintah yang diletakkan di foreground . Stop

job lagi dengan Ctrl-Z. Kemudian gunakan perintah bg untuk meletakkan

job pada background .

$ bg

Job tidak bisa dihentikan dengan Ctrl-Z karena job berada pada background.

Untuk menghentikannya, letakkan job pada foreground dengan fg dan

kemudian hentikan sementara dengan Ctrl-Z.

$ fg

Page 47: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

35

Percobaan 6 : Percobaan dengan Penjadwalan Prioritas

4. Job pada background dapat digunakan untuk menampilkan teks pada

terminal, dimana dapat diabaikan jika mencoba mengerjakan job lain.

$ yes &

Untuk menghentikannya tidak dapat menggunakan Ctrl-C. Job harus

dipindah ke foreground, baru dihentikan dengan cara tekan fg dan tekan

Enter, kemudian dilanjutkan dengan Ctrl-Z untuk menghentikan sementara.

5. Apabila ingin menjalankan banyak job dalam satu waktu, letakkan job pada

foreground atau background dengan memberikan job ID

$ fg %2 atau $ %2 $ bg %2

6. tekan fg dan tekan Enter, kemudian dilanjutkan dengan Ctrl-Z untuk

menghentikan sementara.

7. Lihat job dengan perintah ps -fae dan tekan Enter. Kemudian hentikan

proses dengan perintah kill.

$ ps -fae $ kill -9 <NomorPID>

8. Logout dan tekan Alt+F7 untuk kembali ke mode grafis

1. Login sebagai root.

2. Buka 3 terminal, tampilkan pada screen yang sama.

3. Pada setiap terminal, ketik PS1 = ” \w:” diikuti Enter. \w menampilkan path

pada direktori home.

4. Karena login sebagai root, maka akan ditampilkan ~: pada setiap terminal.

Untuk setiap terminal ketik pwd dan tekan Enter untuk melihat bahwa Anda

sedang berada pada direktori /root.

5. Buka terminal lagi (keempat), atur posisi sehingga keempat terminal terlihat

pada screen.

Page 48: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

36

6. Pada terminal keempat, ketik top dan tekan Enter. Maka program top

akan muncul. Ketik i. Top akan menampilkan proses yang aktif. Ketik lmt.

Top tidak lagi menampilkan informasi pada bagian atas dari screen. Pada

percobaan ini, terminal ke empat sebagai je ndela Top.

7. Pada terminal 1, bukalah program executable C++ dengan mengetik program

yes dan tekan Enter.

8. Ulangi langkah 7 untuk terminal 2.

9. Jendela Top akan menampilkan dua program yes sebagai proses yang

berjalan. Nilai %CPU sama pada keduanya. Hal ini berarti kedua proses

mengkonsumsi waktu proses yang sama dan berjalan sama cepat. PID dari

kedua proses akan berbeda, misalnya 3148 dan 3149. Kemudian gunakan

terminal 3 (yang tidak menjalankan primes maupun Jendela Top) dan ketik

renice 19 <PID terimnal 1> (contoh : renice 19 3148) dan diikuti Enter.

Hal ini berarti mengganti penjadwalan prioritas dari proses ke 19.

10. Tunggu beberapa saat sampai program top berubah dan terlihat pada jendela

Top. Pada kolom STAT memperlihatkan N untuk proses 3148. Hal ini

berarti bahwa penjadwalan prioritas untuk proses 3148 lebih besar (lebih

lambat) dari 0. Proses 3149 berjalan lebih cepat.

11. Program top juga mempunyai fungsi yang sama dengan program renice.

Pilih Jendela Top dan tekan r. Program top terdapat prompt PID to

renice: tekan 3148 (ingat bahwa Anda harus mengganti 3148 dengan PID

Anda sendiri) dan tekan Enter. Program top memberikan prompt Renice

PID 3148 to value: tekan -19 dan tekan Enter.

12. Tunggu beberapa saat sampai top berubah dan lihat nilai %CPU pada

kedua proses. Sekarang proses 3148 lebih cepat dari proses 3149. Kolom

status menunjukkan < pada proses 3148 yang menunjukkan penjadwalan

prioritas lebih rendah (lebih cepat) dari nilai 0.

Page 49: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

37

LATIHAN:

1. Masuk ke tty2 dengan Ctrl+Alt+F2. Ketik ps –au dan tekan Enter. Kemudian

perhatikan keluaran sebagai berikut :

a. Sebutkan nama-nama proses yang bukan root

b. Tulis PID dan COMMAND dari proses yang paling banyak menggunakan CPU

time

c. Sebutkan buyut proses dan PID dari proses tersebut

d. Sebutkan beberapa proses daemon

e. Pada prompt login lakukan hal- hal sebagai berikut :

$ csh $ who $ bash

13. Pilih terminal 3 (yang sedang tidak menjalankan yes atau program top)

dan ketik nice –n -10 yes dan tekan Enter. Tunggu beberapa saat agar

program top berubah dan akan terlihat proses primes ketiga. Misalnya

PID nya 4107. Opsi -10 berada pada kolom NI (penjadwalan prioritas).

14. Jangan menggunakan mouse dan keyboard selama 10 detik. Program top

menampilkan proses yang aktif selain program yes. Maka akan terlihat

proses top terdaftar tetapi %CPU kecil (dibawah 1.0) dan konsisten. Juga

terlihat proses berhubungan dengan dekstop grafis seperti X, panel dll.

15. Pindahkan mouse sehingga kursor berubah pada screen dan lihat apa yang

terjadi dengan tampilan top. Proses tambahan akan muncul dan nilai

%CPU berubah sebagai bagian grafis yang bekerja. Satu alasan adalah

bahwa proses 4107 berjalan pada penjadwalan prioritas tinggi. Pilih jendela

Top, ketik r. PID to renice : muncul prompt. Ketik 4107 (ubahlah 4107

dengan PID Anda) dan tekan Enter. Renice PID 4107 to value: muncul

prompt. Ketik 0 dan tekan Enter. Sekarang pindahkan mouse ke sekeliling

screen. Lihat perubahannya.

16. Tutup semua terminal window.

17. Logout dan login kembali sebagai user.

Page 50: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

38

$ ls $ sh $ ps

f. Sebutkan PID yang paling besar dan kemudian buat urut-urutan proses sampai

ke PPID = 1.

2. Cobalah format tampilan ps dengan opsi berikut dan perhatikan hasil tampilannya :

• -f daftar penuh

• -j format job

• j format job control

• l daftar memanjang

• s format sinyal

• v format virtual memory

• X format register i386

2. Lakukan urutan pekerjaan berikut :

a. Gunakan perintah find ke seluruh direktory pada sistem, belokkan output

sehingga daftar direktori dialihkan ke file directories.txt dan daftar pesan

error dialihkan ke file errors.txt

b. Gunakan perintah sleep 5. Apa yang terjadi dengan perintah ini ?

c. Jalankan perintah pada background menggunakan &

d. Jalankan sleep 15 pada foreground , hentikan sementara dengan Ctrl- Z dan

kemudian letakkan pada background dengan bg. Ketikkan jobs. Ketikkan

ps. Kembalikan job ke foreground dengan perintah fg.

e. Jalankan sleep 15 pada background menggunakan & dan kemudian gunakan

perintah kill untuk menghentikan proses diikuti job number.

f. Jalankan sleep 15 pada background menggunakan & dan kemudian gunakan

kill untuk menghentikan sementara proses. Gunakan bg untuk melanjutkan

menjalankan proses.

g. Jalankan sleep 60 pada background 5 kali dan terminasi semua pada dengan

menggunakan perintah killall.

h. Gunakan perintah ps, w dan top untuk menunjukkan semua proses yang

sedang dieksekusi.

Page 51: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 4 PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

39

i. Gunakan perintah ps –aeH untuk menampilkan hierarki proses. Carilah init

proses. Apakah Anda bisa identifikasi sistem daemon yang penting ?

Dapatkan Anda identifikasi shell dan subprose s ?

j. Kombinasikan ps –fae dan grep, apa yang Anda lihat ?

k. Jalankan proses sleep 300 pada background. Log off komputer dan log in

kembali. Lihat daftar semua proses yang berjalan. Apa yang terjadi pada

proses sleep ?

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 52: Modul Sistem Operasi

45

Praktikum 5-A

Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: ü History pada Bash Shell ü Membuat Bash Shell Script

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami shell pada sistem operasi Linux. ü Menggunakan feature history pada Bash Shell. ü Mengubah feature history pada Bash Shell. ü Mengubah prompt shell. ü Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis. ü Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi. ü Memahami job control. ü Memahami stack. ü Menggunakan alias.

DASAR TEORI: 1 SHELL

Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu instruksi

dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi

perintah tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt

$ dan untuk superuser menggunakan promp #.

Beberapa macam shell :

• /bin/sh

Bourne shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

Page 53: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

46

• /bin/csh

Dikembangkan oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell

• /bin/bash

Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell.

Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas

pemrograman dan editing.

2 PROFILE

Pada saat login, program akan menjalankan beberapa program yaitu :

1. /etc/profile

Berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux.

2. Profil untuk setiap pemakai

Pada home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile . Bila

tidak ada, maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login tidak ada, maka

dicari file bernama .profile .

3. .bashrc

File ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui

instruksi su.

4. .bash_logout

Pada saat logout, maka bash akan mencari file .bash_logout. Bila ada, file tersebut

akan dieksekusi sebe lum logout

Isi dari /etc/profile:

# System wide environment and startup programs # Functions and aliases go in /etc/bashrc PATH=”$PATH:/usr/X11R6/bin” PS1=”[\u@\h \W]\\$ “ umask 022 USER=’id –un’ LOGNAME=$USER MAIL=”/var/spool/mail/$USER” HOSTNAME=’/bin/hostname’ HISTSIZE=1000 HISTFILESIZE=1000

Page 54: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

47

Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME MAIL

PATH merupakan daftar nama direktori. Bila sebuah instruksi diberikan dari

prompt shell, maka instruksi tersebut akan dicari pada daftar tersebut.

PS1 adalah prompt dimana

\u = Nama User

\h = Nama Host

\W = Nama working direktory

3 HISTORY

History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh

ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih

kembali, diedit dan dieksekusi. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali

instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi

maupun parameter.

Navigasi pada daftar history menggunakan karakter kontrool sebagai berikut :

^P (Ctrl-P) melihat instruksi sebelumnya

^N (Ctrl-N melihat instruksi berikutnya

!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya

!! –3 3 instruksi sebelumnya akan diulang

!!88 ulangi instruksi no 88

4 BASH-SCRIPT

Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi.

Untuk eksekusi bash script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi

shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.

5 JOB CONTROL

Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel. Sebuah Job

dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama

dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.

Page 55: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

48

6 EDITOR vi

Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas

satu layar penuh. Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :

• Command line

Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor,

contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.

• Editing

Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam

buffer editor. Pada bagian bawah layar akan tampil teks “INSERTING”.

Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan

menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode,

tekan tombol Esc.

Kunci-kunci teks editor vi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Kunci Keterangan

H Pindah kursor ke kiri satu karakter

J Pindah kursor ke kanan satu karakter

K Pindah kursor ke atas

L Pindah kursor ke bawah

O Menyisipkan teks (satu baris

setelah posisi kursor)

I Menyisipkan teks (di sebelah kiri

posisi kursor)

A Menyisipkan teks (di sebelah kanan

posisi kursor)

I

(shift i)

Menyisipkan teks (di posisi awal

baris)

Untuk keluar dari 5 model

kunci insert di samping ini

dan mengaktifkan kunci-

kunci lain, maka kita harus

menekan tombol Esc

terlebih dahulu.

Page 56: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

49

A

(shift a)

Menyisipkan teks (di posisi akhir

baris)

X Menghapus 1 huruf (di sebelah kanan posisi k ursor)

Dw Manghapus 1 kata (di sebelah kanan posisi kursor)

Dd Menghapus 1 baris (di sebelah kanan posisi kursor)

Yy Mengkopi 1 baris

2yy Mengkopi 2 baris

P (Paste) Menampilkan baris kalimat yang sudah dikopi dengan

kunci yy

Cw Mengganti 1 kata yang telah ditulis di sebelah kanan posisi kursor

dengan kata lain

Cc Mengganti 1 baris kalimat yang telah ditulis di sebelah kanan

posisi kursor dengan kalimat lain

ctrl-b Mundur satu layar

ctrl- f Maju satu layar

ctrl-d Maju setengah layar

B Menggerakkan kursor ke kiri satu kata

W Manggerakkan kursor ke kanan satu kata

^ Pergi ke awal baris

$ Pergi ke akhir baris

U Membatalkan perintah yang terakhir kali

U Membatalkan seluruh perubahan teks pada baris tempat kursor

berada

:! Keluar untuk sementara dari editor vi dan menjalankan perintah

yang lain

Page 57: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

50

:wq Write dan quite, simpan berkas dan keluar

:q! Keluar vi tanpa menyimpan

:se all Menampilkan semua pilihan set status

:se nu Menampilkan nomor baris pada kiri layar

/string Mencari string ke arah depan

?string Mencari string ke arah belakang

N Meneruskan pencarian untuk arah yang sama

N Meneruskan pencarian untuk arah yang berbeda

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan shell dan sebuatkan shell yang ada di system operasi

Linux.

2. Apa yang dimaksud dengan profile pada Bash Shell.

3. Apa yang Anda ketahui mengenai file .bashrc.

4. Apa yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah

history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah

digunakan oleh user!

5. Cobalah menggunakan editor vi untuk mengetik dan pahami perintah-perintah yang

ada seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab

sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang penting : insert huruf(kalimat),

delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan keluar dari editori vi.

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 58: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

51

Percobaan 1 : Profile

Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash

1. File .bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File

.bash_profile adalah hidden file, sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a

pada instruksi ls.

$ ls –a $ more .bash_profile

2. File .bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai

house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus

temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi

$ cat .bash_logout

1. Bash shell menyimpan ”history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda

dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah

menggunakan Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.

2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan

perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.

$ cd $ ls –l /etc $ ls –l $ whoami $ who

3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat

menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah

dimasukkan.

$ history

Page 59: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

52

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas ,

tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak.

Cara yang mudah menggunkaan nomor pada perintah history atau

mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor,

masukkan kunci ! diikuti nomor perintah.

$ !<Nomor Perintah> Contoh : !780

5. Anda dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan.

Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya

digunakan.

$ !?etc?

6. Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l

/etc yang kedua dan bukan !?etc?

$ history

7. Apabila string tidka ditemukan pada perintha history maka akan terdapat

pesan error.

$ !?wombat99?

8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila

Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

$ !who $ !whoa

9. Anda bisa menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah

yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | grep shell | less dan

tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash

yang berisi kata ”shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata

”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi

cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata

”shell” dengan ”alias”.

$ cat /bin/bash | strings | grep shell | less $ ^shell^alias^

Page 60: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

53

Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash

1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log

in kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat

pada home directory.

$ cd

2. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history

dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.

$ tail .bash_history

3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah

perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history.

Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.

$ history

4. Ketik perintah berikut

$ echo ‘Ini perintah saya’

5. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan

Enter. Maka perintah echo ’Ini perintah saya’ akan berada pada

baris terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat

pada file .bash_history.

$ history $ tail .bash_history

6. Ketik history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan

spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q

$ history|less

7. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut

dan output yang keluar serupa di bawah ini

$ wc –l .bash_history 1000 .bash_history

Page 61: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

54

Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

8. Output menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history.

Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel

HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut

$ set|grep HISTSIZE

9. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel

HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.

$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc

10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan

variabel HISTSIZE.

$ set|grep HISTSIZE

11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan

pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke

history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini

dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan

nilai ignoredups pada file .bashrc

$ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc

13. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history

beberapa kali dan perhatikan berapa kali history muncul.

1. Prompt Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1.

Selain menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan

menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory

atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan

waktu sistem da lam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam

HH:MM:SS

$ PS1=’\t:’

Page 62: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

55

3. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik

sebagai berikut :

$ PS1=’\t:’

4. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current

working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan

path atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan hanya nama

direktory. Jika current directory adalah home directory, maka tampil prompt

~:

$ PS1=’\w:’

5. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:

$ cd /usr/sbin

5. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:

$ PS1=’\W:’

6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4.

Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana

penggunaannya, ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan

Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan

bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote

(‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata

”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello >’

7. Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik

perintah berikut :

$ PS2=’Selesai memasukkan perintah Anda:’

Page 63: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

56

8. Kemudian ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter.

Pada baris berikutnya akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:.

Kemudian ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai,

maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello Selesai memasukkan perintah Anda:’

9. Prompt BASH dapat ditampilkan berwar na dengan melakukan setting color-

setting string . Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan

menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda

login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’

10. Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’

30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.

11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’

12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan

warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut

control diganti 1, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’

13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control

diganti 7, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’

14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti

perintah berikut :

$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’

Page 64: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

57

Percobaan 5 : Menambahkan otomatisasi ke Prompt Shell

1. Pastikan Anda berada di home directory

$ cd ~

2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat

menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah

echo untuk membuat file.

$ echo ’sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter

3. Buatlah file skrip diatas menjadi file executable

$ chmod +x sorter

4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1.

Untuk melakukannya, buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana

nilainya adalah nama dari program sorter.

$ PROMPT_COMMAND=~/sorter

5. Ketikkan echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list

tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John

Smith:13001’ akah ditambahkan.

$ echo ’John Smith:13001’>>list

6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada

saat ini, file mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat

dilihat apakah file sudah terurut.

$ cat list

7. Masukkan bebe rapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan

nomor yang berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter.

$ echo ’Anita:13002’>>list $ echo ’Samantha:13003’>>list $ echo ’Patrik:13004’>>list $ echo ’Sponse Bob:13005’>>list $ echo ’Lisa:13006’>>list $ echo ’Squid:13007’>>list

Page 65: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

58

8. Apabila Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut

sepanjang waktu, Anda tidak perlu menambahkan variable

PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. Bila

Anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan

variable PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau log out dan login

kembali.

$ PROMPT_COMMAND=

Page 66: Modul Sistem Operasi

45

Praktikum 5-B

Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: ü History pada Bash Shell ü Membuat Bash Shell Script

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami shell pada sistem operasi Linux. ü Menggunakan feature history pada Bash Shell. ü Mengubah feature history pada Bash Shell. ü Mengubah prompt shell. ü Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis. ü Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi. ü Memahami job control. ü Memahami stack. ü Menggunakan alias.

DASAR TEORI: 1 SHELL

Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu instruksi

dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi

perintah tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt

$ dan untuk superuser menggunakan promp #.

Beberapa macam shell :

• /bin/sh

Bourne shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

Page 67: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

46

• /bin/csh

Dikembangkan oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell

• /bin/bash

Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell.

Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas

pemrograman dan editing.

2 PROFILE

Pada saat login, program akan menjalankan beberapa program yaitu :

1. /etc/profile

Berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux.

2. Profil untuk setiap pemakai

Pada home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile . Bila

tidak ada, maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login tidak ada, maka

dicari file bernama .profile .

3. .bashrc

File ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui

instruksi su.

4. .bash_logout

Pada saat logout, maka bash akan mencari file .bash_logout. Bila ada, file tersebut

akan dieksekusi sebe lum logout

Isi dari /etc/profile:

# System wide environment and startup programs # Functions and aliases go in /etc/bashrc PATH=”$PATH:/usr/X11R6/bin” PS1=”[\u@\h \W]\\$ “ umask 022 USER=’id –un’ LOGNAME=$USER MAIL=”/var/spool/mail/$USER” HOSTNAME=’/bin/hostname’ HISTSIZE=1000 HISTFILESIZE=1000

Page 68: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

47

Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME MAIL

PATH merupakan daftar nama direktori. Bila sebuah instruksi diberikan dari

prompt shell, maka instruksi tersebut akan dicari pada daftar tersebut.

PS1 adalah prompt dimana

\u = Nama User

\h = Nama Host

\W = Nama working direktory

3 HISTORY

History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh

ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih

kembali, diedit dan dieksekusi. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali

instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi

maupun parameter.

Navigasi pada daftar history menggunakan karakter kontrool sebagai berikut :

^P (Ctrl-P) melihat instruksi sebelumnya

^N (Ctrl-N melihat instruksi berikutnya

!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya

!! –3 3 instruksi sebelumnya akan diulang

!!88 ulangi instruksi no 88

4 BASH-SCRIPT

Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi.

Untuk eksekusi bash script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi

shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.

5 JOB CONTROL

Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel. Sebuah Job

dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama

dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.

Page 69: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

48

6 EDITOR vi

Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas

satu layar penuh. Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :

• Command line Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks

secara otomatis dan lainnya.

• Editing Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam buffer editor. Pada bagian bawah layar akan

tampil teks “INSERTING”.

Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan

menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode,

tekan tombol Esc.

Kunci-kunci teks editor vi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Kunci Keterangan

H Pindah kursor ke kiri satu karakter

J Pindah kursor ke kanan satu karakter

K Pindah kursor ke atas

L Pindah kursor ke bawah

O Menyisipkan teks (satu baris

setelah posisi kursor)

I Menyisipkan teks (di sebelah kiri

posisi kursor)

A Menyisipkan teks (di sebelah kanan

posisi kursor)

I

(shift i)

Menyisipkan teks (di posisi awal

baris)

A

(shift a)

Menyisipkan teks (di posisi akhir

baris)

Untuk keluar dari 5 model

kunci insert di samping ini

dan mengaktifkan kunci-

kunci lain, maka kita harus

menekan tombol Esc

terlebih dahulu.

Page 70: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

49

X Menghapus 1 huruf (di sebelah kanan posisi k ursor)

Dw Manghapus 1 kata (di sebelah kanan posisi kursor)

Dd Menghapus 1 baris (di sebelah kanan posisi kursor)

Yy Mengkopi 1 baris

2yy Mengkopi 2 baris

P (Paste) Menampilkan baris kalimat yang sudah dikopi dengan

kunci yy

Cw Mengganti 1 kata yang telah ditulis di sebelah kanan posisi kursor

dengan kata lain

Cc Mengganti 1 baris kalimat yang telah ditulis di sebelah kanan

posisi kursor dengan kalimat lain

ctrl-b Mundur satu layar

ctrl- f Maju satu layar

ctrl-d Maju setengah layar

B Menggerakkan kursor ke kiri satu kata

W Manggerakkan kursor ke kanan satu kata

^ Pergi ke awal baris

$ Pergi ke akhir baris

U Membatalkan perintah yang terakhir kali

U Membatalkan seluruh perubahan teks pada baris tempat kursor

berada

:! Keluar untuk sementara dari editor vi dan menjalankan perintah

yang lain

:wq Write dan quite, simpan berkas dan keluar

:q! Keluar vi tanpa menyimpan

Page 71: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

50

:se all Menampilkan semua pilihan set status

:se nu Menampilkan nomor baris pada kiri layar

/string Mencari string ke arah depan

?string Mencari string ke arah belakang

N Meneruskan pencarian untuk arah yang sama

N Meneruskan pencarian untuk arah yang berbeda

Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan menjalankannya

1. Membuat file p1.sh

$ vi p1.sh echo “Program bash Script”

2. Mengubah program menjadi executable

$ ls –l p1.sh $ chmod +x p1.sh $ ls –l p1.sh

3. Menjalankan script

$ bash p1.sh $ sh p1.sh $ . p1.sh $ ./p1.sh

4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash.

Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut

$ vi p1.sh #!/bin/bash echo “Program bash script”

5. Buatlah file p2.sh

$ vi p2.sh #!/bin/bash echo “Program 2 bash script”

6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang

dipisahkan dengan tanda ;

$ cat p1.sh ; cat p2.sh $ ./p1.sh ; ./p2.sh

5. Menjalankan script sebagai prosees background, sehingga prompt tidak

Page 72: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

51

Percobaan 7 : Job Control

1. Proses foreground

$ ps x

2. Proses background

$ ps x > hasil &

3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang

aktif

$ jobs

4. Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan

Ctrl-C

$ vi ploop.sh #!/bin/bash while [ true ] do

sleep 10 echo “Hallo”

done

5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan

ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl-C

(^C)

$ chmod +x ploop.sh $ ./ploop.sh

Page 73: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

52

Perc obaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori

1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya

ditampilkan direktori home ~

$ dirs

2. Membuat 3 buah direktori

$ mkdir marketing sales support

3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya

ditampilkan direktori home ~

$ dirs

4. Membuat 3 buah direktori

Page 74: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

53

Percobaan 9 : Alias

Page 75: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

54

LATIHAN:

1. Eksekusi seluruh profile yang ada :

a. Edit file profile /etc/profile dan tampilkan pesan seba gai berikut :

echo ’Profile dari /etc/profile’

b. Asumsi nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu :

/home/student/.bash_profile /home/. student/.bash_login /home/student/.profile /home/student/.bashrc

c. Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file

tersebut, cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/

student/.bash_profile:

echo “Profile dari .bash_profile”

d. Lakukan hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama

file yang bersangkutan.

2. Jalankan instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai

berikut :

$ su student

1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok

instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system :

$ alias

2. Membuat beberapa alias

$ alias del=’rm –i’ $ alias h=’history’

3. Gunakan instruksi hasil alias

$ ls $ del hasil $ h | more

4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias

$ unalias del $ del files (Terdapat Pesan Kesalahan, mengapa ?)

Page 76: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

55

$ exit

kemudian gunakan opsi – sebagai berikut :

$ su – student

$ exit

Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.

3. Logout

a. Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum

eksekusi logout

Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” Sleep 5 Clear

b. Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum

eksekusi logout

4. History

a. Ganti nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20

$ HISTSIZE=20 $ h

b. Gunakan fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi

yang terakhir dilakukan.

$ !-5

c. Ulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi

pada history buffer

$ !!

d. Ulaingi instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150

$ !150

e. Ulangi instruksi dengan prefix “ls”

$ !ls

$ !?ls?

Jelaskan perbedaan instruksi diatas

5. Prompt String (PS)

Page 77: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

56

a. Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export

diperlukan dengan parameter nama variab le tersebut, agar perubahan variable

PS1 dikenal oleh semua shell

PS1=’> ‘ export PS1

Eksperimen hasil PS1 :

$ PS1=“\! > “ 69 > PS1=”\d > “ Mon Sep 23 > PS1=”\t > “ 10:10:20 > PS1=”Saya=\u > “ Saya=stD02001 > PS1=”\w >” ~ > PS1=\h >”

b. Ubahlah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.

6. Bash script

a. Buat 3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :

p1.sh

#! /bin/bash echo “Program p1” ls –l

p2.sh

#! /bin/bash echo “Program p2” who

p3.sh

#! /bin/bash echo “Program p3” ps x

b. Jalankan script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :

$ ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh $ ./p1.sh & $ ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh & $ ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &

7. Jobs

a. Buat shell- script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10

detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil.

#!/bin/bash while [ true ]

Page 78: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 5 BEKERJA DENGAN BASH SHELL

57

do date >> hasil sleep 10 done

b. Jalankan sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find)

di background sebagai berikut :

$ jobs $ find / -print > files 2>/dev/null & $ jobs

c. Jadikan program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program

tersebut ke background

$ fg %1 $ bg

d. Stop program background dengan utilitas kill

$ ps x $ kill [Nomor PID]

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 79: Modul Sistem Operasi

66

Praktikum 6-A

Pemrograman Shell POKOK BAHASAN: ü Pemrograman Shell

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Mempelajari elemen dasar shell script ü Membuat program shell interaktif ü Menggunakan parameter dalam program ü Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test ü Mengenal variable built-in dari shell ü Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else ü Menggunakan struktur case – esac. ü Loop dengan while, for, do while. ü Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

DASAR TEORI: 1 SHELL SCRIPT

Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan

ekstensi “.sh”. Script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #,

disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan.

#!/bin/sh � # Program shell � # var1=x � var2=8

Page 80: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

67

� Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian

system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera di situ. Program shell

dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya

� Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program

shell

� Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi di antara nama variable

dan konstanta

2 VARIABEL

Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String.

Tata penulisan variable adalah sebagai berikut :

nama_var = nilai_var

Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter

lain. Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya.

Shell membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive), contoh :

VPT=poltek i=5

Pemberian nilai variable tidak boleh dipisahkan dengan spasi, karena shell akan

menganggap pemisahan tersebut sebagai parameter, contoh :

VPT =poltek ##error VPT= poltek ##error

Untuk melihat nilai/isi dari sebuah variable, gunakan tanda $ di depan nama

variable tersebut. Pada shell, instruksi echo dapat menampilkan isi variable tersebut,

contoh :

VPT=poltek echo $VPT

Gaji=450000 echo $Gaji echo $VPT $Gaji

Bila menggunakan string yang terdiri dari lebih dari satu kata, maka string

tersebut harus berada dalam tanda kutip atau apostrof, contoh :

VPT=poltek VPT2=”poltek elektronika ITS”

Page 81: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

68

3 MEMBACA KEYBOARD

Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.

4 PARAMETER

Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan

direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8

dan $9. Nama program she ll (nama script) direpresentasikan melalui variable $0.

Jumlah parameter dinyatakan sebagai $#. Bila tidak memberikan parameter,

maka nilai $# adalah 0.

Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argumen

sebuah script ($@ mempunyai arti yang sama). $$ menyatakan nomor proses id (pid)

dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali

proses berjalan.

5 STATUS EXIT

Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui

variable spesial $?. Indikasi yang diberikan adalah :

o Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0

o Bila program berakhir dengan error, $? ≠ 0

Nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

6 KONSTRUKSI IF

if akan mengeksekusi instruksi-awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan

menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnyua masuk ke dalam blok then. Bila

tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kunci kata fi.

if instruksi-awal then

instruksi1 instruksi2

……………… fi

Page 82: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

69

7 KONSTRUKSI IF THEN ELSE

Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah

else akan dijalankan.

8 INSTRUKSI TEST

Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi.

Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan

memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil

adalah ≠ 0.

• Operator untuk test

Operator 0 atau TRUE, jika

string1 = string2

string1 != string2 -n string

-z string

Identical

Not identical

String is not null

String is null

• Test untuk files dan directory

Test dapat dilakukan untuk memeriksa apakah file ada (Exist), dapat dibaca, dapat

ditulis, kosong dan lainnya.

Operator 0 atau TRUE, jika

-f namafile

-d namafile

-r namafile

File ada, file biasa

File ada, file adalah direktori

File dapat dibaca

if instruksi1 then

instruksi1.1 instruksi1.2

……………… else instruksi2.1 instruksi2.2 ………………

fi

Page 83: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

70

-w namafile

-x namafile

-s namafile

-w namafile

File dapat ditulis

File adalah executable

File ada dan tidak kosong

File dapat ditulis

Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan

[ ekspresi ]

[ sebenarnya adalah nama lain dari test, bedanya [ akan mencari kurung

penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.

9 LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai

alternatif untuk if then else. Notasi && dan || sering ditemukan dalah shell script

system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

• instruksi1 && instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah

FALSE, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga

instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karena itu, instruksi2

tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah TRUE(0), maka

instruksi2 dijalankan

• instruksi1 || instruksi2

shell akan menge ksekusi instruksi1, bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari

operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi

instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil

instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

10 OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang

berbeda dengan string.

Page 84: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

71

Operator 0 atau TRUE, jika

i1 –eq i2

i1 –ge i2

i1 –gt i2

i1 –le i2

i1 –lt i2

i1 –ne i2

Bilangan sama

Lebih besar atau sama dengan

Lebih besar

Lebih kecil atau sama dengan

Lebih kecil

Bilangan tidak sama

11 OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND, OR dan NOT. Operator ini menggabungkan

hasil ekspresi sebagai berikut :

NOT : symbol !

!

True False

False True

AND : symbol -a

V1 V2 V1 –a V2

False False False

False True False

True False False

True True True

OR : symbol -o

V1 V2 V1 –o V2

False False False

False True True

True False True

True True True

Page 85: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

72

12 KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF

Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah

else akan dijalankan.

13 HITUNGAN ARITMETIKA

Tipe dari variable SHELL hanya satu yaitu STRING. Tidak ada tipe lain

seperti Numerik, Floating, Boolean atau lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat

membuat perhitungan aritmetika, misalnya :

A=5 B=$A +1 ## error

UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang

melakukan aritmetika sederhana.

14 INSTRUKSI EXIT

Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan instruksi exit. Sebagai

nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.

if instruksi1 then

instruksi1.1 instruksi1.2

……………… elif instruksi2

then instruksi2.1 instruksi2.2 ………………

else instruksi3.1 instruksi3.2 ………………

fi

Page 86: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

73

15 KONSTRUKSI CASE

Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai,

sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara lo gis dengan lebih

jelas dan mudah untuk ditulis.

Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada

akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola

sebelumnya

16 KONSTRUKSI FOR

For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada

setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

case variable in match1)

instruksi1.1 instruksi1.2

……………… ;;

match2) instruksi2.1 instruksi2.2

……………… ;;

*) instruksi3.1 instruksi3.2

……………… ;;

esac

for var in str1 str2 …..strn do

instruksi1 instruksi2

……………… done

Page 87: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

74

17 KONSTRUKSI WHILE

While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan

suatu kondisi. Selama kondisi tersebut TRUE, maka pengulangan terus dilakukan.

Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui

exit atau break.

18 INSTRUKSI DUMMY

Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa -apa, namun

instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karena itu, instruksi dummy dapat

digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

Simbol instruksi dummy adalah ⇒ :

19 FUNGSI

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan

menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang

dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default.

Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok

program yang dinyatakan dalam { … }.

Contoh :

F1( ) { …….. …….. return 1 }

Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global.

Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi,

while kondisi do

instruksi1 instruksi2

……………… done

Page 88: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

75

jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak

terjadi isi variable berubah.

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah

program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 89: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

76

Percobaan 1 : Membuat shell script

Percobaan 2 : Variabel

1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi

$ vi prog01.sh #!/bin/sh # Program shell # var1=x var2=8

2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program

$ . prog01.sh

3. Untuk menjalankan shell, dapat juga dengan membuat executable file dan

dieksekusi relatif dari current directory

$ chmod +x prog01.sh $ ./prog01.sh

1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif

$ VPT=poltek $ echo $VPT

2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah instruksi.

Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable

tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai

string.

$ VPT2=poltek elektronika (Terdapat pesan error) $ VPT2=”poltek elektronika” $ echo VPT2 $ echo $VPT2

3. Menggabungkan dua variable atau lebih

$ V1=poltek $ V2=’:’ $ V3=elektronika $ V4=$V1$V2$V3 $ echo $V4

Page 90: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

77

4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan

dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo

menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable

perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung

dengan string. $ echo $V3 $ echo $V3ITS $ echo ${V3}ITS

5. Variabel dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan input untuk

shell, instruksi tersebut akan dieksekusi $ CMD=who $ $CMD $ CMD=”ls –l” $ $CMD

6. Modifikasi file prog01.sh berikut $ vi prog01.sh #!/bin/sh V1=poltek V2=’:’ V3=elektronika echo “Pemrograman shell” echo $V1$V2$V3 V3=ITS echo $V1$V2 di $V3

7. Cara sederhana mengeksekusi shell adalah dengan menggunakan notasi titik

di depan nama shell script tersebut. Bila direktori actual tidak terdaftar dalam

PATH, maka command tersebut tidak dapat ditemukan. Bila script belum

executable, script tidak dapat dieksekusi. $ . prog01.sh $ prog01.sh (Terdapat pesan error) $ ./prog01.sh (Terdapat pesan error) $ chmod +x prog01.sh $ ./prog01.sh

Page 91: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

78

Percobaan 3 : Membaca keyboard

1. Menggunakan instruksi read $ read nama amir $ echo $nama

2. Membaca nama dan alamat dari keyboard $ vi prog02.sh #!/bin/sh # prog02.sh # membaca nama dan alamat echo “Nama Anda : “ read nama echo “Alamat : “ read alamat echo “Kota : “ read kota echo echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”

3. Eksekusi program prog02.sh

$ . prog02.sh Nama Anda : Amir Alamat : Jl semangka 67 Kota : Surabaya Hasil adalah : Amir, Jl semangka di Surabaya

4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, maka untuk

menghindari hal tersebut disediakan opsi –n, yang menyatakan kepada echo

untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh $ vi prog02.sh #!/bin/sh # prog02.sh # membaca nama dan alamat

Page 92: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

79

echo –n “Nama Anda : “ read nama echo –n “Alamat : “ read alamat echo –n “Kota : “ read kota echo echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”

5. Eksekusi program prog02.sh $ . prog02.sh Nama Anda : Amir Alamat : Jl semangka 67 Kota : Surabaya Hasil adalah : Amir, Jl semangka di Surabaya

6. Variabel kosong adalah variable yang tidak mempunyai nilai. Variabel ini

didapat atas assignment atau membaca dari keyboard atau variable yang

belum didefinisikan

$ read nama <CR> $ echo $nama $ A= $ B=”” $ C=$A$B $ echo $C

7. Variabel dapat disubtitusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.

Pada contoh dibawah , instruksi pwd dieksekusi lebih dahulu dengan

sepasang Back Quate (tanda kutip terbalik). Hasil dari eksekusi tersebut akan

masuk sebagai nilai variable DIR $ pwd $ DIR=`pwd` $ echo $DIR

Page 93: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

80

Percobaan 4 : Parameter

1. Membuat shell script prog04.sh $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04.sh versi 1 # Parameter passing # echo “Nama program adalah $0” echo “Parameter 1 adalah $1” echo “Parameter 2 adalah $2” echo “Parameter 3 adalah $3”

2. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter, dengan 2 parameter, dengan 4

parameter $ . prog04.sh $ . prog04.sh amir hasan $ . prog04.sh amir hasan badu ali

8. Buatlah shell script prog03.sh $ vi prog03.sh #!/bin/sh # prog03.sh # NAMA=`whoami` echo Nama Pengguna Aktif adalah $NAMA tanggal=`date | cut –c1-10` echo Hari ini tanggal $tanggal

9. Eksekusi prog03.sh

$ . prog03.sh

Page 94: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

81

3. Membuat shell script prog04.sh versi 2 dengan memberikan jumlah

parameter $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04.sh versi 2 # Parameter passing # echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#” echo “Nama program adalah $0” echo “Parameter 1 adalah $1” echo “Parameter 2 adalah $2” echo “Parameter 3 adalah $3”

4. Eksekusi prog04.sh tanpa parameter dan dengan 4 parameter $ . prog04.sh $ . prog04.sh amir hasan badu ali

5. Membuat shell script prog04.sh versi 3 dengan menambahkan total

parameter dan nomor proses id (PID) $ vi prog04.sh #!/bin/sh # prog04.sh versi 3 # Parameter passing # echo “Jumlah parameter yang diberikan adalah $#” echo “Nama program adalah $0” echo “Parameter 1 adalah $1” echo “Parameter 2 adalah $2” echo “Parameter 3 adalah $3” echo “Total parameter adalah $*” echo “PID proses shell ini adalah $$”

6. Eksekusi prog04.sh dengan 4 parameter

$ . prog04.sh amir hasan badu ali

Page 95: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEM ROGRAMAN SHELL

82

Percobaan 5 : Status Exit

Percobaan 6 : Konstruksi if

1. Instruksi dengan exit status 0

$ who $ who | grep <user> $ echo $?

2. If membandingkan exit status dengan 0, bila sama, maka blok program masuk

ke dalam blok then-fi

$ if [ $? = 0 ] > then > echo “Pemakai tersebut sedang aktif” > fi

3. Nomor (1) dan (2) diatas dapat disederhanakan dengan

$ if who|grep <user> >/dev/null > then > echo okay > fi

1. String tidak diketemukan, maka status exit adalah 1 $ grep xyz /etc/passwd $ echo $?

2. String diketemukan, maka status exit adalah 0 $ grep <user> /etc/passwd $ echo $?

Page 96: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

83

Percobaan 7 : Konstruksi if then else

1. Membuat shell script prog05.sh $ vi prog05.sh #!/bin/sh # prog05.sh # Program akan memberikankonfirmasi apakah nama # user sedang aktif atau tidak # echo –n “Berikan nama pemakai : ” read nama if who | grep $nama > /dev/null then echo “$nama sedang aktif” else echo “$nama tidak aktif” fi

2. Jalankan prog05.sh, masukkan nama pemakai yang aktif yang tampil pada

instruksi who dan coba juga untuk nama pemakai yang tidak aktif

$ who $ . prog05.sh [nama=<user>] $ . prog05.sh [nama=studentOS]

Page 97: Modul Sistem Operasi

66

Praktikum 6-B

Pemrograman Shell POKOK BAHASAN: ü Pemrograman Shell

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Menggunakan struktur case – esac. ü Loop dengan while, for, do while. ü Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

DASAR TEORI:

1 INSTRUKSI TEST

Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi.

Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan

memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil

adalah ≠ 0.

• Operator untuk test

Operator 0 atau TRUE, jika

string1 = string2 string1 != string2

-n string

-z string

Identical

Not identical

String is not null

Page 98: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

67

String is null

• Test untuk files dan directory

Test dapat dilakukan untuk memeriksa apakah file ada (Exist), dapat dibaca, dapat

ditulis, kosong dan lainnya.

Operator 0 atau TRUE, jika

-f namafile

-d namafile

-r namafile

-w namafile

-x namafile

-s namafile

-w namafile

File ada, file biasa

File ada, file adalah direktori

File dapat dibaca

File dapat ditulis

File adalah executable

File ada dan tidak kosong

File dapat ditulis

Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan

[ ekspresi ]

[ sebenarnya adalah nama lain dari test, bedanya [ akan mencari kurung

penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.

2 LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai

alternatif untuk if then else. Notasi && dan || sering ditemukan dalah shell script

system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

• instruksi1 && instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah

FALSE, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga

instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karena itu, instruksi2

tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah TRUE(0), maka

instruksi2 dijalankan

• instruksi1 || instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, bila exit sta tus adalah TRUE(0), hasil dari

operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi

Page 99: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

68

instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil

instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

3 OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang

berbeda dengan string.

Operator 0 atau TRUE, jika

i1 –eq i2

i1 –ge i2

i1 –gt i2

i1 –le i2 i1 –lt i2

i1 –ne i2

Bilangan sama

Lebih besar atau sama dengan

Lebih besar

Lebih kecil atau sama dengan

Lebih kecil

Bilangan tidak sama

4 OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND, OR dan NOT. Operator ini menggabungkan

hasil ekspresi sebagai berikut :

NOT : symbol !

!

True False

False True

AND : symbol -a

V1 V2 V1 –a V2

False False False

False True False

True False False

Page 100: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

69

True True True

OR : symbol -o

V1 V2 V1 –o V2

False False False

False True True

True False True

True True True

5 KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF

Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah

else akan dijalankan.

6 HITUNGAN ARITMETIKA

Tipe dari variable SHELL hanya satu yaitu STRING. Tidak ada tipe lain

seperti Numerik, Floating, Boolean atau lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat

membuat perhitungan aritmetika, misalnya :

A=5 B=$A +1 ## error

if instruksi1 then

instruksi1.1 instruksi1.2

……………… elif instruksi2

then instruksi2.1 instruksi2.2 ………………

else instruksi3.1 instruksi3.2 ………………

fi

Page 101: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

70

UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang

melakukan aritmetika sederhana.

7 INSTRUKSI EXIT

Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan instruksi exit. Sebagai

nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.

8 KONSTRUKSI CASE

Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai,

sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara logis dengan lebih

jelas dan mudah untuk ditulis.

Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada

akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola

sebelumnya

case variable in match1)

instruksi1.1 instruksi1.2

……………… ;;

match2) instruksi2.1 instruksi2.2

……………… ;;

*) instruksi3.1 instruksi3.2

……………… ;;

esac

Page 102: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

71

9 KONSTRUKSI FOR

For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada

setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

10 KONSTRUKSI WHILE

While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan

suatu kondisi. Selama kondisi tersebut TRUE, maka pengulangan terus dilakukan.

Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui

exit atau break.

11 INSTRUKSI DUMMY

Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa -apa, namun

instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karena itu, instruksi dummy dapat

digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

Simbol instruksi dummy adalah ⇒ :

12 FUNGSI

for var in str1 str2 …..strn do

instruksi1 instruksi2

……………… done

while kondisi do

instruksi1 instruksi2

……………… done

Page 103: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

72

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan

menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang

dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default.

Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok

program yang dinyatakan dalam { … }.

Contoh :

F1( ) { …….. …….. return 1 }

Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global.

Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi,

jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak

terjadi isi variable berubah.

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.

Percobaan 8 : Instruksi Test

1. Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara

$ NAMA=amir $ test $NAMA = amir $ echo $? $ test $NAMA = boris $ echo $?

Page 104: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

73

2. Aplikasi test dengan konstruksi if

$ vi prog06.sh #!/bin/sh # prog06.sh echo –n “NAMA = “ read NAMA if test “$NAMA” = amir then echo “Selamat Datang $NAMA” else echo “Anda bukan amir, sorry!” fi

3. Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = amir dan

NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya

$ . prog06.sh [NAMA = amir] $ . prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)

4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test

$ vi prog06.sh #!/bin/sh # prog06.sh echo –n “NAMA = “ read NAMA if [ “$NAMA” = amir ] then echo “Selamat Datang $NAMA” else echo “Anda bukan amir, sorry!” fi

5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = amir

$ . prog06.sh [NAMA = amir]

Page 105: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

74

Percobaan 9 : Notasi && dan ||

Percobaan 10 : Operator bilangan bulat untuk test

1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File

prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND

masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian

instruksi echo akan dijalankan.

$ [ -f prog01.sh ] && echo “Prog01.sh ada”

2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi

echo tidak dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] && echo “Prog99.sh ada”

3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut

$ [ -f prog01.sh ] && . prog01.sh

4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh

memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dan karena sudah TRUE

maka instruksi echo tidak lagi dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih

tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

6. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Sorry, prog99.sh tidak ada”

1. Menggunakan operator dengan notasi test

$ i=5 $ test “$i” –eq 5 $ echo $?

2. Menggunakan operator dengan notasi [ ] (penganti notasi test)

$ [ “$i” –eq 5 ] $ echo $?

Page 106: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

75

Percobaan 11 : Operator Logical dan konstruksi elif

Percobaan 12 : Hitungan aritmetika

1. Buatlah file prog07.sh

$ vi prog07.sh #!/bin/sh # prog07.sh echo –n “INCOME = “ read INCOME if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME –le 10000 ] then BIAYA=10 elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME –le 25000 ] then

BIAYA=25 else BIAYA=35 fi echo “Biaya = $BIAYA”

2. Jalankan file prog07.sh dan masukkan untuk INCOME=5000, 20000, 28000

$ . prog07.sh [INCOME=5000] $ . prog07.sh [INCOME=20000] $ . prog07.sh [INCOME=28000]

1. Menggunakan utilitas expr

$ expr 5 + 1 $ A=5 $ expr $A + 2 $ expr $A – 4 $ expr $A * 2 (Ada Pesan Error) $ expr $A \* 2 $ expr $A / 6 +10 $ expr 17 % 5

2. Substitusi isi variable dengan hasil utilitas expr

$ A=5 $ B=`expr $A + 1` $ echo $B

Page 107: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

76

Percobaan 13 : Instruksi exit

Percobaan 14 : Konstruksi case - esac

1. Buat shell script prog08.sh

$ vi prog08.sh #!/bin/sh if [ -f prog01.sh ] then exit 3 else exit –1 fi

2. Jalankan script prog08.sh dan periksa status exit

$ . prog08.sh $ echo $?

1. Buatlah file prog09.sh dengan editor vi

$ vi prog09.sh #!/bin/sh # Prog: prog09.sh echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo –n “ Pilihan : “ read PILIH case $PILIH in 1) echo “Yang aktif saat ini” who ;; 2) echo “Tanggal hari ini” date ;; 3) echo “Kalender bulan ini” cal ;; *) echo “Salah pilih !!” ;; esac

Page 108: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

77

2. Jalankan program prog09.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang

berbeda

$ . prog09.sh

3. Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh #!/bin/sh # Prog: prog10.sh echo –n “Jawab (Y/T) : “ read JWB case $JWB in y | Y | ya |Ya |YA ) JWB=y ;; t | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;; esac

4. Jalankan program prog10.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang

berbeda

$ . prog10.sh

5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh #!/bin/sh # Prog: prog10.sh echo –n “Jawab (Y/T) : \c“ read JWB case $JWB in [yY] | [yY][aA] ) JWB=y ;; [tT] | [tT]idak ) JWB=t ;; *) JWB=? ;; esac

6. Jalankan program prog10.sh, cobalah beberapa kali dengan inputan yang

berbeda

$ . prog10.sh

Page 109: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

78

Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done

1. Buatlah file prog11.sh

$ vi prog11.sh #!/bin/sh # Prog: prog11.sh for NAMA in bambang harry kadir amir do

echo “Nama adalah : $NAMA” done

2. Jalankan program prog11.sh

$ . prog11.sh

3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard, program ini

akan menampilkan nama file yang berada di current direktori

$ vi prog12.sh #!/bin/sh # Prog: prog12.sh for F in * do

echo $F done

4. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh

5. Modifikasi file prog12.sh, program ini akan menampilkan long list dari file

yang mempunyai ekstensi lst

$ vi prog12.sh #!/bin/sh # Prog: prog12.sh for F in *.lst do

ls –l $F done

6. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh

Page 110: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

79

Percobaan 16 : Konstruksi while-do-done

Percobaan 17 : Instruksi dummy

1. Buatlah file prog13.sh

$ vi prog13.sh #!/bin/sh # Prog: prog13.sh PILIH=1 while [ $PILIH –ne 4 ] do

echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo “4. Keluar” echo “ Pilihan : \c” read PILIH if [ $PILIH –eq 4 ] then break fi clear

done echo “Program berlanjut di sini setelah break”

2. Jalankan program prog13.sh

$ . prog13.sh

1. Modifikasi file prog13.sh

$ vi prog13.sh #!/bin/sh # Prog: prog13.sh

Page 111: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

80

PILIH=1 while : do

echo “1. Siapa yang aktif” echo “2. Tanggal hari ini” echo “3. Kalender bulan ini” echo “4. Keluar” echo “ Pilihan : \c” read PILIH if [ $PILIH –eq 4 ] then break fi clear

done echo “Program berlanjut di sini setelah break”

2. Jalankan program prog13.sh

$ . prog13.sh

3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if

$ vi prog14.sh #!/bin/sh # Prog: prog14.sh echo –n “Masukkan nilai : “ read A if [ $A –gt 100 ] then : else echo “OK !” fi

4. Jalankan program prog14.sh beberapa kali dengan input yang berbeda

$ . prog14.sh

Page 112: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

81

Percobaan 18 : Fungsi

1. Buatlah file fungsi.sh

$ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog: fungsi.sh F1( ) { echo “Fungsi F1” return 1 } echo “Menggunakan Fungsi” F1 F1 echo $?

2. Jalankan program fungsi.sh

$ . fungsi.sh

3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh

$ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog: fungsi.sh F1( ) { Honor=10000 echo “Fungsi F1” return 1 } echo “Menggunakan Fungsi” F1 F1 echo “Nilai balik adalah $?” echo “Honor = $Honor”

4. Jalankan program fungsi.sh

$ . fungsi.sh

Page 113: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

82

LATIHAN:

1. Buatlah program salin.sh yang menyalin file (copy ) sebagai berikut :

salin.sh file-asal file-tujuan

Dengan ketentuan :

• Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal.

• Bila file tujuan ada dan file tersebut adalah directory, beri pesan bahwa file

tida k bisa disalin ke direktori

• Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakan file tersebut akan dihapus,

bila dijawab dengan “Y”, maka copy file tersebut

• Bila file tujuan belum ada, lakukan copy

Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter

tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit = -1

#!/bin/sh # file: salin.sh # Usage: salin.sh fasal ftujuan if [ $# -ne 2] then echo “Error, usage: salin.sh file-asal file-tujuan”

5. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh

$ vi fungsi.sh #!/bin/sh # Prog: fungsi.sh F1( ) { local Honor=10000 echo “Fungsi F1” return 1 } echo “Menggunakan Fungsi” F1 F1 echo “Nilai balik adalah $?” echo “Honor = $Honor”

6. Jalankan program fungsi.sh

$ . fungsi.sh

Page 114: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

83

exit –1 fi fasal=$1 ftujuan=$2 echo “salin.sh $fasal $ftujuan” …… ……

2. Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah

direktori, maka jalankan instruksi ls –ld pada direktori tersebut. Namakan program

tersebut checkdir.sh. Gunakan notasi [ -d NamaDirektori ] dan pilih logic al &&

atau || pada level shell.

#!/bin/sh # file: checkdir.sh # Usage: checkdir.sh DirectoryName # if [ $# -ne 1] then echo “Error, usage: checkdir.sh DirectoryName” exit 1 fi [ … ] && …

3. Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai berikut:

- 10 juta pertama PPH 15%

- 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%

- Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%

Contoh :

Gaji 8 juta

PPH = 15% * 8 juta

Gaji 12 juta

PPH =15% * 10 juta + 25% * (12-10) juta

Gaji 60 juta

PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * (60-10-25) juta

Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi

shell.

$ sh –x pph.sh + echo –n ‘Berikan gaji dalam ribuan rupiah : ‘ Berikan gaji dalam ribuan rupiah : + read gaji 20000

Page 115: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

84

+ pkp=10000 + ‘[‘ 20000 –le 10000 ‘]’ ++ expr 20000 – 10000 + gaji=10000 + pph=1500 + pkp=25000 + ‘[‘ 10000 –le 25000 ‘]’ + pkp=10000 ++ expr 1500 + 10000 ‘*’ 25 / 100 + pph=4000 + echo ‘Pajak Penghasilan = 4000’ Pajak Penghasilan = 4000

4. Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus

berupa string :

start stop status restart reload

Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program di

bawah ini untuk keperluan tersebut

#!/bin/sh # See how we were called case “$1” in

start) echo “Ini adalah start” ;;

stop) echo “Ini adalah stop” ;;

*) echo $”Usage:$0 {start|stop|restart|reload|status}” ;;

esac return

5. Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes,

No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan Continue = 2.

Modifikasi kerangka program berikut untuk memenuhi permintaan tersebut.

#!/bin/sh # Confirm whether we really want to run this service confirm() { local YES=”Y” local NO=”N” local CONT=”C”

Page 116: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 6 PEMROGRAMAN SHELL

85

while : do echo –n “(Y)es/(N)o/(C)ontinue? {Y] “ read answer answer=`echo “$answer” | tr ‘[a-z]’ ‘[A-Z]’` if [ “$answer” = “” –0 “$answer” = $YES ] then return 0 elif …. then return 2 elif …. then return 1 fi done } Test fungsi diatas dengan program berikut :

$ vi testp.sh . confirm.sh confirm if [ $? –eq 0 ] then echo “Jawaban YES OK” elif [ $? =eq 1 ] then echo “Jawaban NO” else echo “Jawaban CONTINUE” fi Perhatikan baris pertama, adalah loading dari fungsi confirm yang terdapat di script

confirm.sh. Setelah eksekusi script tersebut, maka fungsi confirm dapat digunakan.

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 117: Modul Sistem Operasi

97

Praktikum 7

Unix System Call dan

Manajemen Memory POKOK BAHASAN: ü UNIX System Call ü Manajemen Memory

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Menggunakan system call fork, wait dan execl pada Linux. ü Menggunakan perintah-perintah untuk manajemen memory.

DASAR TEORI: 1 UNIX SYSTEM CALL

Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan menggunakan system call yang

berhubungan dengan proses pada system operasi UNIX yang biasa disebut UNIX

System Call, yaitu system call fork, execl dan wait. Pada percobaan yang dilakukan

akan dibuat program yang didalamnya terdapat fungsi system call. Untuk

menjalankannya pada Linux gunakan g++.

Page 118: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

98

System Call Fork

System call fork adalah suatu system call yang membuat suatu proses baru

pada system operasi UNIX. Pada percobaan ini menggunakan mesin Linux dan

beberapa program yang berisi system call fork().

Bila suatu program berisi sebuah fungsi fork(), eksekusi dari program

menghasilkan eksekusi dua proses. Satu proses dibuat untuk memulai eksekusi

program. Bila system call fork() dieksekusi, proses lain dibuat. Proses asal disebut

proses parend dan proses kedua disebut proses child. Proses child merupakan duplikat

dari proses parent. Kedua proses melanjutkan eksekusi dari titik dimana system call

fork() menghasilkan eksekusi pada program utama. Karena UNIX adalah system

operasi time sharing, dua proses tersebut dapat mengeksekusi secara konkuren.

Nilai yang dihasilkan oleh fork() disimpan dalam variable bertipe pid_t,

yang berupa nilai integer. Karena nilai dari variable ini tidak digunakan, maka hasil

fork() dapat diabaikan.

• Untuk kill proses gunakan Ctrl+C.

• Untuk dokumentasi fork() dapat dilihat dengan ketikkan man 2 fork.

• Untuk melihat id dari proses, gunakan system call getpid()

• Untuk melihat dokumentasi dari getpid(), ketikkan man 2 getpid

Perbedaan antara proses parent dan proses child adalah

• Mempunyai pid yang berbeda

• Pada proses parent , fork() menghasilkan pid dari proses child jika sebuah

proses child dibuat.

• Pada proses child, fork() selalu menghasilkan 0

• Membedakan copy dari semua data, termasuk variable dengan current value dan

stack

• Membedakan program counter (PC) yang menunjukkan eksekusi berikutnya

meskipun awalnya keduanya mempunyai nilai yang sama teta pi setelah itu

berbeda.

• Setelah fork, kedua proses tersebut tidak menggunakan variable bersama.

Page 119: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

99

System call fork menghasilkan :

• Pid proses child yang baru ke proses parent, hal ini sama dengan memberitahukan proses parent nama dari child-nya

• 0 : menunjukkan proses child

• -1 : 1 jika terjadi error, fork() gagal karena proses baru tidak dapat dibuat.

System Call Wait

System call wait menyebabkan proses menunggu sinyal (menunggu sampai

sembarang tipe sinyal diterima dari sembarang proses). Biasanya digunakan oleh proses

parent untuk menunggu sinyal dari system operasi ke parent bila child diterminasi.

System call wait menghasilkan pid dari proses yang mengirimi sinyal. Untuk melihat

dokumentasi wait gunakan perintah man 2 wait.

System Call Execl

Misalnya kita ingin proses baru mengerjakan sesuatu yang berbeda dari proses

parent, sebutlah menjalankan program yang berbeda. Sistem call execl meletakkan

program executable baru ke memory dan mengasosiasikannya dengan proses saat itu.

Dengan kata lain, mengubah segala sesuatunya sehingga program mulai mengeksekusi

dari file yang berbeda.

2 MANAJEMEN MEMORY

Linux mengimplementasikan sistem virtual memory demand-paged. Proses

mempunyai besar memory virtual yang besar (4 gigabyte). Pada virtual memory

dilakukan transfer page antara disk dan memory fisik.

Jika tidak terdapat cukup memory fisik, kernel melakukan swapping beberapa

page lama ke disk. Disk drive adalah perangkat mekanik yang membaca dan menulis ke

disk yang lebih lambat dibandingkan mengakses memory fisik. Jika memory total page

lebih dari memory fisik yang tersedia, kernel lebih banyak melakukan swapping

dibandingkan eksekusi kode program, sehingga terjadi thrashing dan mengurangi

utilitas.

Page 120: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

100

Jika memory fisik ekstra tidak digunakan, kernel meletakkan kode program

sebagai disk buffer cache. Disk buffer menyimpan data disk yang diakses di memory;

jika data yang sama dibutuhkan lagi dapat dengan cepat diambil dari cache.

Pertama kali sistem melakukan booting, ROM BIOS membentuk memory test

seperti terlihat berikut :

ROM BIOS (C) 1990 008192 KB OK WAIT......

Kemudian informasi penting ditampilkan selama proses booting pada linux seperti

terlihat berikut :

Memory: 7100k/8192k available (464k kernel code, 384k reserved, 244k data) ... Adding Swap: 19464k swap-space

Informasi diatas menampilkan jumlah RAM tersedia setelah kernel di-load ke memory

(dalam hal ini 7100K dari 8192K). Jika ingin melihat pesan saat booting kernel yang

terlalu cepat dibaca dapat dilihat kembali dengan perintah dmesg.

Setiap Linux dijalankan, perintah free digunakan untuk menampilkan total memory

yang tersedia. Atau menggunakan cat /proc/meminfo. Memory fisik dan ruang

swap ditampilkan disini. Contoh output pada sistem :

total used free shared buffers Mem: 7096 5216 1880 2328 2800 Swap: 19464 0 19464

Informasi ditampilkan dalam kilobyte (1024 byte). Memory ”total” adalah jumlah

tersedia setelah load kernel. Memory digunakan untuk proses atau disk bufferring

sebagai “used”. Memory yang sedang tidak digunakan ditampilkan pada kolom

“free”. Memory total sama dengan jumlah kolom ”used” dan ”free”.

Memory diindikasikan “shared” yaitu berapa banyak memory yang digunakan lebih

dari satu proses. Program seperti shell mempunyai lebih dari satu proses yang berjalan.

Kode executable read-only dan dapat disharing oleh semua proses yang berjalan pada

shell. Kolom “buffers” menampilkan berapa banyak memory digunakan untuk disk

buffering.

Page 121: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

101

Perintah free juga menunjukkan dengan jelas bagaimana swap space dilakukan

dan berpa banyak swapping yang terjadi.

Percobaan berikut untuk mengetahui manajemen memory :

1. Pada saat bootup, dengan satu user log in, dengan perintah free sistem melaporkan

berikut :

total used free shared buffers cached Mem: 247184 145772 101412 0 10872 57564 -/+ buffers/cache: 77336 169848 Swap: 522072 0 522072

Terdapat free memory (4.4MB) dan sedikit disk buffer (1.1MB).

2. Situasi berubah setelah menjalankan perintah yang membaca data dari disk

(command ls –lR /.)

total used free shared buffers cached Mem: 247184 230604 16580 0 45260 59748 -/+ buffers/cache: 125596 121588 Swap: 522072 308 522072

Disk buffer bertambah menjadi 2 MB. Hal ini berakibat pula pada kolom ”used”

dan memory ”free” juga berkurang.

Perintah top dan ps -u juga sangat berguna untuk menunjukkan bagaimana

penggunaan memory berubah secara dinamis dan bagaimana proses individu

menggunakan memory. Contoh tampilannya :

USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TTY STAT START TIME COMMAND student 4581 0.0 0.3 4316 856 pts/0 S 10:25 0:00 bash student 4699 0.0 0.2 2604 656 pts/0 R 10.39 0:00 ps -u

Page 122: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

102

TUGAS PENDAHULUAN:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang dimaksud dengan system call ?

2. Apa yang dimaksud dengan sistem call fork(), execl() dan wait(). Jawablah

dengan menggunakan perintah man (contoh : man 2 fork, man 2 execl dan

man 2 wait) ?

3. Apa yang dimaksud sistem virtual memory, proses swapping dan buffer cache pada

manajemen memory ?

4. Apa yang dimaksud perintah free dan cat /proc/meminfo ?

5. Apa yang dimaksud perintah ps ?

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 123: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

103

Percobaan 1 : Melihat proses parent dan proses child

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork1.cpp dan ketikkan program

berikut :

2. Gunakan g++ compiler untuk menjalankan program diatas

$ g++ -o fork1 fork1.cpp $ ./fork1

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 2 : Membuat dua proses terus menerus dengan sebuah system

call fork()

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork2.cpp dan ketikkan program

berikut :

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h> /* getpid() adalah system call yg dideklarasikan pada unistd.h. Menghasilkan suatu nilai dengan type pid_t. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */ int main(void) { pid_t mypid; uid_t myuid; for (int i = 0; i < 3; i++) { mypid = getpid(); cout << "I am process " << mypid << endl; cout << "My parent is process " << getppid() << endl; cout << "The owner of this process has uid " << getuid() << endl; /* sleep adalah system call atau fungsi library yang menghentikan proses ini dalam detik */ sleep(1); } return 0; }

Page 124: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

104

2. Gunakan g++ compiler untuk menjala nkan program diatas. Pada saat dijalankan,

program tidak akan pernah berhenti. Untuk menghentikan program tekan Ctrl+C.

$ g++ -o fork2 fork2.cpp $ ./fork2

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 3 : Membuat dua proses sebanyak lima kali

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork3.cpp dan ketikkan program

berikut :

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h> /* getpid() dan fork() adalah system call yg dideklarasikan pada unistd.h. Menghasilkan suatu nilai dengan type pid_t. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */ int main(void) { pid_t childpid; int x = 5; childpid = fork(); while (1) { cout << "This is process " << getpid() << endl; cout << "x is " << x << endl; sleep(1); x++; } return 0; }

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h>

Page 125: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

105

2. Gunakan g++ compiler untuk menjalankan program diatas

$ g++ -o fork3 fork3.cpp $ ./fork3

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 4 : Proses parent menunggu sinyal dari proses child dengan

system call wait

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork4.cpp dan ketikkan program

berikut :

/* getpid() dan fork() adalah system call yg dideklarasikan pada unistd.h. Menghasilkan suatu nilai dengan type pid_t. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */ int main(void) { pid_t childpid; childpid = fork(); for (int i = 0; i < 5; i++) { cout << "This is process " << getpid() << endl; sleep(2); } return 0; }

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h> #include <sys/wait.h> /* pid_t fork() dideklarasikan pada unistd.h. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */

Page 126: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

106

2. Gunakan g++ compiler untuk menjalankan program diatas

$ g++ -o fork4 fork4.cpp $ ./fork4

int main(void) { pid_t child_pid; int status; pid_t wait_result; child_pid = fork(); if (child_pid == 0) { /* kode ini hanya dieksekusi proses child */ cout << "I am a child and my pid = " << getpid() << endl; cout << "My parent is " << getppid() << endl; /* keluar if akan menghentikan hanya proses child */ } else if (child_pid > 0) { /* kode ini hanya mengeksekusi proses parent */ cout << "I am the parent and my pid = " << getpid() << endl; cout << "My child has pid = " << child_pid << endl; } else { cout << "The fork system call failed to create a new process" << endl; exit(1); } /* kode ini dieksekusi baik oleh proses parent dan child */ cout << "I am a happy, healthy process and my pid = " << getpid() << endl; if (child_pid == 0) { /* kode ini hanya dieksekusi oleh proses child */ cout << "I am a child and I am quitting work now!" << endl; } else { /* kode ini hanya dieksekusi oleh proses parent */ cout << "I am a parent and I am going to wait for my child" << endl; do { /* parent menunggu sinyal SIGCHLD mengirim tanda bahwa proses child diterminasi */ wait_result = wait(&status); } while (wait_result != child_pid); cout << "I am a parent and I am quitting." << endl; } return 0; }

Page 127: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

107

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 5 : System call fork/exec dan wait mengeksekusi program

bernama ls, menggunakan file executable /bin/ls dengan satu

parameter –l yang ekuivalen dengan ls –l

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork5.cpp dan ketikkan program berikut :

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h> #include <sys/wait.h> /* pid_t fork() dideklarasikan pada unistd.h. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */ int main(void) { pid_t child_pid; int status; pid_t wait_result; child_pid = fork(); if (child_pid == 0) { /* kode ini hanya dieksekusi proses child */ cout << "I am a child and my pid = " << getpid() << endl; execl("/bin/ls", "ls", "-l", "/home", NULL); /* jika execl berhasil kode ini tidak pernah digunakan */ cout << "Could not execl file /bin/ls" << endl; exit(1); /* exit menghentikan hanya proses child */ } else if (child_pid > 0) { /* kode ini hanya mengeksekusi proses parent */ cout << "I am the parent and my pid = " << getpid() << endl; cout << "My child has pid = " << child_pid << endl; } else { cout << "The fork system call failed to create a new process" << endl; exit(1); }

Page 128: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

108

2. Gunakan g++ compiler untuk menjalankan program diatas

$ g++ -o fork5 fork5.cpp $ ./fork5

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 6 : System call fork/exec dan wait mengeksekusi program lain

1. Dengan menggunakan editor vi, buatlah file fork6.cpp dan ketikkan program berikut :

/* kode ini hanya dieksekusi oleh proses parent karena child mengeksekusi dari “/bin/ls” atau keluar */ cout << "I am a happy, healthy process and my pid = " << getpid() << endl; if (child_pid == 0) { /* kode ini tidak pernah dieksekusi */ printf("This code will never be executed!\n"); } else { /* kode ini hanya dieksekusi oleh proses parent */ cout << "I am a parent and I am going to wait for my child" << endl; do { /* parent menunggu sinyal SIGCHLD mengirim tanda bila proses child diterminasi */ wait_result = wait(&status); } while (wait_result != child_pid); cout << "I am a parent and I am quitting." << endl; } return 0; }

#include <iostream> using namespace std; #include <sys/types.h> #include <unistd.h> #include <sys/wait.h> /* pid_t fork() dideklarasikan pada unistd.h. pid_t adalah type khusus untuk process id yg ekuivalen dg int */

Page 129: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

109

int main(void) { pid_t child_pid; int status; pid_t wait_result; child_pid = fork(); if (child_pid == 0) { /* kode ini hanya dieksekusi proses child */ cout << "I am a child and my pid = " << getpid() << endl; execl("fork3", "goose", NULL); /* jika execl berhasil kode ini tidak pernah digunakan */ cout << "Could not execl file fork3" << endl; exit(1); /* exit menghentikan hanya proses child */ } else if (child_pid > 0) { /* kode ini hanya mengeksekusi proses parent */ cout << "I am the parent and my pid = " << getpid() << endl; cout << "My child has pid = " << child_pid << endl; } else { cout << "The fork system call failed to create a new process" << endl; exit(1); } /* kode ini hanya dieksekusi oleh proses parent karena child mengeksekusi dari “fork3” atau keluar */ cout << "I am a happy, healthy process and my pid = " << getpid() << endl; if (child_pid == 0) { /* kode ini tidak pernah dieksekusi */ printf("This code will never be executed!\n"); } else { /* kode ini hanya dieksekusi oleh proses parent */ cout << "I am a parent and I am going to wait for my child" << endl; do { /* parent menunggu sinyal SIGCHLD mengirim tanda bila proses child diterminasi */ wait_result = wait(&status); } while (wait_result != child_pid); cout << "I am a parent and I am quitting." << endl; } return 0; }

Page 130: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

110

2. Gunakan g++ compiler untuk menjalankan program diatas

$ g++ -o fork6 fork6.cpp $ ./fork6

3. Amati output yang dihasilkan

Percobaan 7 : Melihat Manajemen Memory

1. Perhatikan dengan perintah dmesg jumlah memory tersedia dan proses

swapping

$ dmesg | more

2. Dengan perintah free perhatikan jumlah memory ”free”, ”used”, “share” dan

“buffer” .

$ free

3. Dengan perintah dibawah ini apakah hasilnya sama dengan no 2 ?

$ cat /proc/meminfo

4. Gunakan perintah dibawah ini

$ ls –lR /.

5. Perhatikan perubahan manajemen memory

$ free

6. Jalankan sebuah program, misalnya open Office. Perhatikan perubahan

manajemen memory

$ free

7. Dengan perintah ps bagaimana penggunaan memory untuk se tiap proses diatas ?

$ ps -uax

Page 131: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 7 UNIX SYSTEM CALL DAN MANAJEMEN MEMORY

111

LATIHAN:

1. Ubahlah program fork5.cpp pada percobaan 5 untuk mengeksekusi perintah yang

ekuivalen dengan

a. ls –al /etc.

b. cat fork2

c. ./fork2

2. Informasi apa saja mengenai manajemen memory yang ditampilkan pada perintah

dmesg pada percobaan Anda ?

3. Bagaimana informasi yang ditampilkan dengan perintah free pada percobaan

Anda ?

4. Apa isi file /proc/meminfo pada percobaan yang Anda lakukan ?

5. Berapa besar memory yang digunakan setelah percobaan 7 dengan perintah ps –

uax ?

6. Lakukan hal yang sama dengan percobaan 7 untuk melihat perubahan memory

setelah dilakukan beberapa proses pada shell. Tentukan perintah yang dilakukan

misalnya membuka browser dan perhatikan hal-hal berikut :

a. Informasi apa saja yang ditampilkan dengan perintah free ?

b. Informasi apa saja yang disimpan file /proc/meminfo ?

c. Berapa besar kapasitas memory total ?

d. Berapa kapasitas memory yang sudah terpakai ?

e. Berapa kapasitas memory yang belum terpakai ?

f. Berapa kapasitas memory yang digunakan sharing beberapa proses ?

g. Berapa kapasitas buffer cache ?

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 132: Modul Sistem Operasi

112

Praktikum 8

Sistem File POKOK BAHASAN: ü Sistem file

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami atribut file dan ijin akses. ü Memahami perintah untuk mengubah ijin akses suatu file. ü Menggunakan perintah-perintah untuk mengubah ijin akses..

DASAR TEORI: 1 ATRIBUT FILE

File mempunyai beberapa atribut, antara lain :

• Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :

Karakter Arti

- File biasa

d Direktori

l Symbolic link

b Block special file

c Character special file

s Socket link

p FIFO

Page 133: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

113

• Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini.

• Jumlah link : jumlah link untuk file ini.

• Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini

• Group : menentukan group yang memiliki file ini

• Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte

• Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi

• Nama file : menentukan nama file yang dimaksud

Contoh :

-rw-rw-r-- 1 bin auth 1639 Oct 31 20:19 /etc/passwd

2 IJIN AKSES

Setiap obyek pada Linux harus mempunyai pemilik, yaitu nama pemakai

Linux (account) yang terdaftar pada /etc/passwd .

Ijin akses dibagi menjadi 3 peran yaitu :

• Pemilik (Owner)

• Kelompok (Group)

• Lainnya (Others)

Setiap peran dapat melakukan 3 bentuk operasi yaitu :

• Pada File

o R (Read) Ijin untukmembaca

o W (Write) Ijin untuk mengubah / membuat

o X (Execute) Ijin untuk menjalankan program

• Pada Direktori

o R (Read) Ijin untukmembaca daftar file dalam direktori

o W (Write) Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori

o X (Execute) Ijin untuk masuk ke direktori (cd)

tipe Ijin akses

Jml link Pemilik

Group Jml karakter

Waktu Nama file

Page 134: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

114

Pemilik File/Direktori dapat mengubah ijin akses sebagai berikut : -rwxrwxrwx 1 student test 1639 Oct 31 20:19 file

Format untuk mengubah ijin akses

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s)

chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s) dimana u = user (pemilik)

g = group (kelompok)

o = others (lainnya)

a = all

Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut

r w x

4 2 1 = 7

3 USER MASK

Untuk menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat

digunakan perintah umask. Untuk menghitung nilai default melalui umask pada file,

maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut :

Kreasi file (biasa) 6 6 6

Nilai umask 0 2 2

------- -

6 4 4

Kreasi direktori 7 7 7

Nilai umask 0 2 2

------- -

7 5 5

user

group

others

Page 135: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

115

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Apa saja atribut file ? Berikan contoh file dengan tipe file yang disebutkan pada

dasar teori.

2. Apa yang dimaksud ijin akses ? Bagaimana contoh penggunaan perintah chmod

untuk mengubah ijin akses.

3. Berilah contoh penggunaan perintah umask untuk mengubah ijin akses.

PERCOBAAN:

1. Login sebagai user.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Percobaan 1 : Ijin Akses

1. Melihat identitas diri melalui etc/passwd atau etc/group, informasi apa yang

ditampilkan ?

$ id $ grep <user> /etc/passwd $ grep [Nomor group id] /etc/group

2. Memeriksa direktori home

$ ls -ld /home/<user>

Page 136: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

116

3. Mengubah Ijin akses (chmod). Perhatikan ijin akses setiap perubahan !

$ touch f1 f2 f3 $ ls -l $ chmod u+x f1 $ ls –l f1 $ chmod g=w f1 $ ls –l f1 $ chmod o-r f1 $ ls –l f1 $ chmod a=x f2 $ ls –l f2 $ chmod u+x,g-r,o=w f3 $ ls –l f3 $ chmod 751 f1 $ chmod 624 f2 $ chmod 430 f3 $ ls –l f1 f2 f3

4. Mengganti kepemilikan digunakan perintah chown. Masuk ke root untuk

mengganti kepemilikan tersebut.

$ su root $ echo Hallo > f1 $ ls –l f1 $ chown <user-baru> f1 contoh : chown student1 f1 $ ls –l f1

5. Ubahlah ijin akses home directory <user> (student) pada root sehingga <user-

baru> (student1) pada satu group dapat mengakses home direktory <user>.

Hal ini dimaksudkan agar file f1 yang sudah diubah kepemilikannya dapat

diakses <user-baru>. Perubahan ijin akses home directory <user> hanya

dapat dilakukan pada root.

$ chmod g+rwx /home/<user> contoh : chmod g+rwx /home/student $ ls –l /home $ exit

6. Sekarang cobalah untuk subtitute user ke <user-baru> (student1). Cobalah

untuk mengakses file f1

$ su <user-baru> $ ls –l f1 $ cat f1 $ exit

Page 137: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

117

Percobaan 2 : User Mask

LATIHAN:

1. Lakukan tiga cara berbeda untuk setting ijin akses ke file atau direktori menjadi r--

r--r--. Buatlah sebuah file dan lihat apakah yang anda lakukan benar.

2. Buatlah suatu kelompok. Copy-kan /bin/sh ke home directory. Ketik "chmod +s

sh". Cek ijin akses sh pada daftar direktori. Sekarang tanyakan ke teman satu

kelompok anda untuk mengubah ke home directory anda dan menjalankan pr ogram

1. Menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat

$ touch myfile $ ls -l myfile

2. Melihat nilai umask

$ umask

3. Modifikasi nilai umask

$ umask 027 $ umask $ touch file_baru $ mkdir mydir $ ls -l $ umask 077 $ touch xfiles $ mkdir xdir $ ls -l

7. Mengubah group dengan perintah chgrp

$ $ grep root /etc/group $ grep other /etc/group $ su $ chgrp root f1 $ ls –l f1 $ chgrp <group-baru> f3 $ ls –l f3 $ exit

Page 138: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 8 SISTEM FILE

118

./sh dan menjalankan id command. Apa yang terjadi. Untuk keluar dari shell

tekan exit.

3. Hapus sh dari home directory (atau setidaknya kerjakan perinta h chmod –s sh)

4. Modifikasi ijin akses ke home directory anda sehingga sangat privat. Cek apakah

teman anda tidak dapat mengakses directory anda. Kemudian kembalikan ijin akses

ke semula.

5. Ketikkan umask 000 dan kemudian buatlah file yang bernama world.txt yang

berisi beberapa kata "hello world". Lihat ijin akses pada file. Apa yang terjadi?

Sekarang ketikkan umask 022 dan buatlah file bernama world2.txt. Apakah

perintah tersebut lebih berguna ?

6. Buatlah file yang bernama "hello.txt" pada home directory menggunakan

perintah cat -u > hello.txt. Tanyakan ke teman Anda untuk masuk ke home

directory Anda dan menjalankan tail -f hello.txt. Sekarang ketikkan

beberapa baris dalam hello.txt. Apa yang terjadi pada layer teman Anda ?

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 139: Modul Sistem Operasi

119

Praktikum 9

Manajemen Perangkat Keras POKOK BAHASAN: ü Manajemen Perangkat Keras

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Mengetahui bagaimana melihat perangkat keras yang terpasang pada sistem

komputer. ü Menggunakan perintah mount dan umount pada sistem file ü Menggunakan perintah-perintah untuk manajemen perangkat keras.

DASAR TEORI: 1 FILE PERANGKAT KERAS

/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan aspek penting pada sistem

file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive CD-ROM dan floppy pada

komputer Anda. Kita dapat melkaukan akses read dan write pada perangkat. Sebagai

contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang data yang ditulis ke file ini

akan dialihkan ke speaker. ’cat /boot/vmlinuz > /dev/dsp’ menyebabkan kita dapat

mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file dapat dikirim ke perangkat

/dev/lp0. Mengirim data ke dan membaca data dari /dev/ttyS0 akan menyebabkan

komunikasi dengan perangkat modem.

Mayoritas device berupa block device atau character device. Block device

adalah device yang menyimpan atau membawa data, character device adalah device

Page 140: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

120

yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh, diskette drive, hard drive dan CD-

ROM drive adalah block device, sedangkaan serial port, mouse dan paralel printer

adalah character device.

Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu diingat adalah :

/dev/ttyS0 (First communication port, COM1) : First serial port (mouse, modem)

/dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse, keyboard)

/dev/lp0 (First printer port, LPT1) : First parallel prot (printer, scanner dsb)

/dev/dsp (First audio device) : sound card, digitized voice dan PCM

/dev/usb (USB Device) : node USB device

/dev/sda (C:/SCSI device) : First SCSI de vice (HDD, Memory stick, external mass

storage device seperti CD-ROM pada laptop)

/dev/scd (D:\, SCSI CD-ROM device) : First SCSI CD-ROM device

/dev/js0 (Standard gameport joystick) : First joystick device

Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau character dan nomor mayor

dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan katagori device dan nomor

minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus. Sebagai contoh, semua IDE device

dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor mayor 3. Perangkat master

dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor minor. Terdapat dua nomor sebelum

tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls –l /hd* maka akan terlihat nomor

mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor minor berubah untuk setiap

partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat menggunakan skrip MAKEDEV

dimana akan diletakkan pada directory /dev.

# MAKEDEV *

2 PERINTAH MOUNT dan UMOUNT

Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount terlebih dahulu. Kemudian

sistem operasi dapat mengerjakan penyimpanan file. Karena semua file UNIX berada

pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat seperti isi dari sub direktory yang

ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting. Contoh perintah mount

$ mount /dev/hda2 /home $ mount /dev/hda3 /usr

Page 141: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

121

Perintah mount mempunyai 2 argumen, argumen pertama adalah file device yang

berhubungan dengan disk atau partisi dari sistem file. Argumen kedua adalah direktory

yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa ”/dev/hda2 dilakukan mounting ke

/home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file device /dev/hda2 dan direktory

mount /home adalah file device memberikan akses ke isi disk mentah, direktory mount

memberikan akses ke file dari disk. Direktory mount disebut mount point.

Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan menebak tipe dari

sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan spesifikasi tipe sistem flie. Sebagai

contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan perintah berikut :

$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy

Sistem file root dilakukan mounting pada waktu booting. Jika sistem file root

tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan booting. Nama sistem file

dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula bersifat read-only. Skrip startup

kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi validitas dan jika tidak ada

permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write diperbolehkan. Fsck tidak boleh

dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena setiap perubahan ke sistem file saat

fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem file root dimounting read-only saat

dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki permasalahan.

Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting, dapat dilakukan unmounting

dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu argumen berupa file device

atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount direktory pada contoh diatas dapat

digunakan perintah

$ umount /dev/hda2 $ umount /usr

Kita dapat melihat perangkat floppy da n mount point yang diijinkan pada

/etc/fstab.

$ cat /etc/fstab /dev/fd0 /mnt/floppy auto rw,user,noauto 0 0 /dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0 /dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 0 0 0

Page 142: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

122

Kolom terdiri dari file device, directory mounting, tipe sistem file, opsi, frekuensi

backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi noauto menghentikan mounting

yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai (misalnya menghentikan mount –a).

Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan mounting sistem file dan karena

alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan (normal atau setuid)

Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy, perlu diberikan beberapa

mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point. Seba gai contoh untuk

memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan perubahan baris pada

/etc/fstab :

/dev/fd0 /dosfloppy msdos user,noauto 0 0 /dev/fd0 /ext2floppy ext user,noauto 0 0

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Perangkat keras diakses oleh sistem operasi Linux melalui directory /dev. Apa saja

isi sub directory /dev dan sebutkan perangkatnya.

2. Apa yang dimaksud dengan block device dan character device ? Sebutkan contoh

perangkat yang merupakan block device dan character device.

3. Apa yang dimaksud dengan mounting ? Apa maksud perintah mount dan umount ?

PERCOBAAN:

1. Pada percobaan ini setiap mahasiswa harus membawa sebuah floppy disk dan atau

CDROM

2. Login sebagai user.

3. Bukalah Console Termina l dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

4. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 143: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

123

Percobaan 1 : Melihat perangkat pada sistem komputer

Percobaan 2 : Menangani Removable Media

1. Melihat daftar perangkat yang ada pada sistem file utama. Perhatikan titik

mount untuk perangkat floppy dan CDROM. Perhatikan opsi yang ada

jelaskan maksudnya.

$ cat /etc/fstab

2. Cobalah melakukan mounting pada floppy disk

$ mount /dev/fd0 /mnt/floppy $ cd /mnt/floppy $ ls –l

3. Agar semua perubahan data tertulis pada floppy dan mengambil floppy disk dari

sistem file gunakan perintah umount.

$ cd $ umount /mnt/floppy

4. Lakukan hal yang sama untuk perangkat CDROM.

1. Melihat daftar perangkat. Perhatikan apakah perangkat-perangkat yang

disebutkan pada dasar teori terdapat pada komputer anda. Perhatikan tipe

perangkat berupa block device atau character device. Apa yang membedakan

suatu perangkat merupakan block device atau character device?

$ ls –l /dev

2. Perhatikan nomor mayor dan minor pada perangkat hard disk Anda. Apa

maksudnya ?

$ ls –l /dev/hd*

Page 144: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

124

Percobaan 3 : Melakukan format MSDOS pada floppy

1. Linux dapat membaca dan menulis dengan format MSDOS maupun Linux.

Untuk menggunakan floppy MS, dapat digunakan perintah MS -DOS dengan

didahului huruf ”m”. Misalnya, ”mdir a:” akan melihat daftar file pada drive a,

”mcopy” melakukan copy file, ”mdel” melakukan penghapusan file. Lakukan

format floppy dengan perintah

$ fdformat /dev/fd0H1440 $ mformat a:

2. Cobalah melakukan list directory, copy dan delete file

$ mdir a: $ mcopy <namafile> a: $ mdel a:/<namafile>

3. Lakukan pembuatan direktory pada floppy dengan perintah mmd, copy file

dengan mcopy, delete file dengan mdel, pindah directory dengan mcd dan

melihat isi directory dengan mdir.

4. Lakukan format floppy disk menggunakan perintah mkfs

$ mkfs –t msdos /dev/fd0

5. Sebelum menggunakan floppy yang sudah terformat lakukan mounting sistem

file

$ mount /mnt/floppy

6. Untuk melihat apakah floppy sedang digunakan ketikkan

$ df

7. Lakukan unmount terhadap floppy disk.

$ umount /mnt/floppy

Page 145: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 9 MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

125

LATIHAN:

1. Lihatlah directory /proc/devices yang berisi perangkat-perangkat yang terdapat pada

sistem komputer. Perlihatkan tampilannya dan sebutkan block device dan character

device apa saja yang terdapat pada sistem komputer.

2. Lakukan operasi file dan directory dengan menggunakan perintah MS-DOS seperti

mdir, mmd, mcd, mcopy dan mdel, mmove. Tuliskan perintah yang anda lakukan.

3. Lakukan mounting terhadap floppy disk kemudian cobalah pindah ke directory

/mnt/floppy dan lakukan operasi file dan directory (perintah cp, rm, mkdir, rmdir,

cd, move).

4. Lihat manual dari fdisk dan fsck, kemudian lakukan percobaan menggunakan

perintah tersebut.

5. Lihat manual dari perintah mke2fs, kemudian lakukan percoba an dengan

menggunakan perintah tersebut.

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 146: Modul Sistem Operasi

126

Praktikum 10

Linux Booting Process POKOK BAHASAN: ü Linux Booting Process

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux ü Melakukan perubahan inisia lisasi booting proses

DASAR TEORI: 1 PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS

Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi

Linux pada aplikasi background (daemons/service).

1. BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara

komputer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari

instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.

2. MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux boot loader)

3. LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel

yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.

4. Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init

adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux

5. Proses per tama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit.

Page 147: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

127

6. Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses

tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.

2. LINUX INIT PROCESS

Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai

process ide “1”. Init bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang

ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu

layar login yang menandakan proses shell seorang user. Pada saat shutdown, init

mengontrol urutan dan proses untu shutdown. Proses init tidak pernah shut down.

Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan

sebagai root.

Proses sistem :

Process ID Description

0 The Scheduler

1 The init process

2 kflushd

3 kupdate

4 kpiod

5 kswapd

6 mdrecoveryd

3. PROSEDUR BOOT

Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3”

keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan untuk

interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :

• Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain.

Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada file

/etc/inittab

• Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault

pada file /etc/inittab.

id:5:initdefault:

Page 148: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

128

Pada contoh diatas, runlevel ”5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting

sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting ke runlevel

”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak

memerlukan GUI.

File inittab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke

koneksi internet dll.

• Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini

menjalankan sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/,

/etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.

• Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai

menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup

sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka

yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi)

Jika Anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan

menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) /

menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory :

/etc/rc.d/init.d (Redhat)

dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop

web server :

cd /etc/rc.d/init.d

httpd stop

Gunakan perintah ps –aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.

4. LINUX RUN LEVEL

Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting

dalam mode graphical login.

State pada Runlevel / Halt :

0 shutdown (Do NOT set initdefault to this)

1 Single user mode

2 Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)

Page 149: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

129

3 Default text start. Full multiuser

4 unused

5 X11

6 Reboot (Do NOT set initdefault to this)

Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init

dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah ”init#” dimana # adalah satu dari 0, 1, 3,

5, 6. Dapat juga menggunakan perintah telinit.

Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown.

Skrip ditemukan pada direktory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana simbol # menandakan

run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory

/etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf ”S” selama sistem boot. Skrip ini

akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown

semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi. Sistem ini

menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan

maintenance.

TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig –list

GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv

5. AKTIVASI SKRIP INIT

Menambah suatu skrip ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K,

menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik.

S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini

merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses dengan urutan tertentu

dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. Shutdown dari proses biasanya

dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database. Proses individual

dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan

skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd start. Mofidikasi start, stop

atau status kemungkinan digunakan.

Skrip start / stop /status berada pada direktory /etc/rc.d/init.d/ adalah

suatu link ke direktory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus

menggunakan perintah chkconfig, misalnya chkconfig –del httpd akan

Page 150: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

130

menghapus web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknnya chkconfig –

add httpd akan menambahke ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan

link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ yang

sebenarnya. Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.

Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu

untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap

service yang tersedia. Service dasar meliputi :

Sistem Service Deskripsi

anacron Run jobs which were scheduled for execution while computer was

turned off. Catch up with system duties.

arpwatch Keeps track of IP address to MAC address pairings

atd Run scheduled batch jobs.

autofs automounts file systems on demand.

crond Job sheduler for periodic tasks

gpm Allows console terminal cut and paste. (Non X-window consoles)

https Apache web server.

iptables Firewall rules interface to kernel

keytable Loads se lected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard

kudzu New harware probe/detection during system boot.

lpd Network printer services

microcode_ctl Uploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium

processor. (Hardware specific.)

mysqld Database services

named DNS name services (Bind)

network Active network services during system boot.

nfs Network file system. Unix file sharing services.

nscd Password and group lookup services for use with network

authentication (NIS, LDAP,...).

ntpd Network Time Protocol time synchronization services.

random Random number generation tool used for encryprion

rawdevices Enables raw IO. Useful for Oracle and software which utilizes this

Page 151: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

131

for high speed disk access.

smb SAMBA: MS/Windows PC file s haring services

syslog System log file facility.

ypbind NIS file sharing/authentication infrastructure service.

yppasswd NIS file sharing/authentication infrastructure service.

xfs X-Windows font server.

Service utama yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs,

crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (Intel32

hardware only), network, random. syslog

Graphics Workstation - add: xfs

File Server for PC clients - add: smb

Print Server - add: lpd atau cups

File server Linux/Unix clients - add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind,

yppasswd, ypserv

Web Server - add: httpd, tux, xinetdi, sshd

6. SKRIP INIT

Skrip init berada pada direktory /etc/rc.d/script-name. Gunakan

perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya

untuk beberapa run level.

#!/bin/sh # # Startup script for program # # chkconfig: 345 85 15 - This statement tells the chkconfig command how to add or delete this process to the boot process # description: Description of program # processname: process-name # pidfile: /var/run/process-name.pid # Source function library. This creates the operating environment for the process to be started . /etc/rc.d/init.d/functions case "$1" in

Page 152: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

132

start) echo -n "Starting process-name: " daemon process-name -Starts only one process of a given name. echo touch /var/lock/subsys/process-name ;; stop) echo -n "Shutting down process-name: " killproc process-name echo rm -f /var/lock/subsys/process-name rm -f /var/run/process-name.pid - Only if process generates this file ;; status) status process-name ;; restart) $0 stop $0 start ;; reload) echo -n "Reloading process-name: " killproc process-name -HUP echo ;; *) echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}" exit 1 esac exit 0

Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam

skrip /etc/rc.d/functions.

Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (chmod +x script-name)

Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti

/etc/rc.d/init.d/httpd restart

/etc/rc.d/init.d/httpd stop

/etc/rc.d/init.d/httpd start

atau menggunakan perintah service :

service httpd restart

service httpd stop

service httpd start

Page 153: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

133

Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chkconfig mengontrol

skrip untuk proses boot dan shutdown adalah

# chkconfig: 345 85 15

# description: Description of program

Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah "chkconfig --

add script-name" awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset

15. Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan

membangkitkan link dari lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke direktori run level :

/etc/rc.d/rc#.d/. Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan apa yang

digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).

7. CHKCONFIG

Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori

/etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc[0-6].d/ untuk

mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown.

chkconfig [--level <levels>] <name> on | off | reset >

chkconfig --list

chkconfig --list chkconfig --add <name>

chkconfig --del <name>

chkconfig --level 0123456 <name> off

Contoh :

chkconfig --level 345 httpd on

- apache diberikan 3, 4 dan 5.

chkconfig --add httpd

- memulai web server daemon pada system boot.

chkconfig --del sendmail

- Tidak memulai sendmail daemon pada system boot.

chkconfig --list ]

- Daftar semua servis dan level init.

chkconfig --list | grep on

- Daftar semua service yang dimulai pada sistem boot

Page 154: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

134

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada

saat booting

2. Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ?

3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan siste m proses yang dapat

dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya.

4. Apa yang dimaksud dengan run level pada linux ? Sebutkan perbedaan file pada

/etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan ”S” dan awalan ”K”.

5. Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chkconfig ?

PERCOBAAN:

1. Login sebagai root.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 155: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

135

Percobaan 1 : Linux INIT Process

Percobaan 2 : Menentukan default boot runlevel

1. Default boot runlevel pada file /etc/inittab diset dengan menggunakan

variabel initdefault. Jika diset "3", sistem boot menggunakan antar muka

teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI.

2. Hapus baris initdefault yang tidak diperlukan pada file /etc/inittab.

Buatlah bari baru untuk set sistem boot menggunakan console VGA / teks

# vi /etc/inittab

1. Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting. Eksekusi program

ini berdasarkan file /etc/inittab . Lihatlah isi file /etc/inittab dan

perhatikan mode default runlevel pada baris initdefault

# cat /etc/inittab

2. Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip

startup yang berada pada sub direktory /etc/rc.d. Skrip yang digunakan

untuk runlevel 0 sampai dengan 6 berada pada sub direktory

/etc/rc.d/rc0.d sampai /etc/rc.d/rc6.d.

# ls -l /etc/rc.d

3. Setiap nama file pada direktori misalnya /etc/rc.d/rc5.d dimulai dengan

huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan huruf

“K” merupakan skrip shutdown. Angka yang mengikuti "K" atau "S"

menandakan urutan skrip yang dijalankan. Contohnya ”kudzu” denga n nilai

”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09”

# ls /etc/rc.d/rc5.d

Page 156: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

136

Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI

# Default runlevel. The runlevels used by RHS are: # 0 - halt (Do NOT set initdefault to this) # 1 - Single user mode # 2 - Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking) # 3 - Full multiuser mode # 4 - unused # 5 - X11 # 6 - reboot (Do NOT set initdefault to this) # id:3:initdefault: # Console Text Mode #id:5:initdefault: # Console GUI Mode 3. Setelah dilakukan perubahan variabel initdefault, lakukan reboot.

Perhatikan apakah masuk ke mode teks

# reboot

4. Lakukan perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem. Ingat,

jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus-menerus.

Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah dimulai.

1. Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks. Pertama

ubahlah variabel initdefault pada file /etc/inittab dan ubahlah ke

mode 3 atau dengan menggunakan perintah init

# init 3

2. Metode Manual : Jalankan aplikasi X terminal GUI dengan menjalankan

perintah “startx” pada console VGA. Untuk keluar gunakan logout

# startx

3. Metode Otomatis : Anda dapat menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot

menggunakan perintah init. Anda harus mengedit variabel

initdefault”pada file /etc/inittab seperti percobaan 2 agar setiap

booting masuk ke mode GUI. Ubahlah kembali ke mode 5.

# init 5

Page 157: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

137

Percobaan 4 : Menggunakan Virtual Console

Percobaan 5 : Shutdown dan rebooting sistem

1. Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka

terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux menjalankan 6 virtual consol

atau TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan

dengan statement mingetty pada file /etc/inittab. Console X terminal

GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang

tersedia yang tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI

berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty pada file /etc/

inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol ?

# cat /etc/inittab

2. Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT> <F1>

sampai dengan <F6>.

3. Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada

pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.

1. Perintah init akan mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0.

# init 0

2. Perintah shutdown menyebabkan efek yang sama. Opsi ”–y” untuk

mengabaikan prompt pesan dan ”–h” untuk halt sistem. Opsi 0 menunjukkan

berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit.

# shutdown –hy 0

3. Anda juga bisa menggunakan perintah init untuk reboot sistem dengan

memasukkan runlevel 6

# init 6

Page 158: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

138

Percobaan 6: Berpindah ke mode single user

Percobaan 7: Berpindah ke mode single user pada layar Grub

4. Perintah reboot menpunyai efek yang sama, tetapi juga mengirimkan pesan

warning ke semua user

# reboot

5. Reboot juga dapat dilakukan dengan perintah shutdown menggunakan opsi

“-r” dan menentukan delai misalnya 10 menit.

# shutdown –ry 10

1. Beberapa aktifitas membutuhkan sistem untuk log off semua user, aplikasi dan

networking sehingga hanya sistem administrator yang mengakses sistem dari

console VGA. Alasan lainnya adalah untuk memperbaiki password ”root”.

2. Jika sistem berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat dilakukan

dengan perintah init dan memasukkan runlevel 1.

# init 1

3. Perintah diatas tidak memberikan warning ke user dan perintah shutdown tidak

mempunyai opsi mode single user. Hal ini akan muncul dengan menjalankan

perintah shutdown dengan delay.

# shutdown 1

1. Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan

power sistem.

2. Hidupkan sistem Anda

3. Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal pada

sistem. Ketik ”a” untuk ”append”. Maka akan didapa tkan prompt untuk

menambah opsi boot pada file grub.conf.

Page 159: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

139

Percobaan 8: Berpindah ke default runlevel dari mode single user

Percobaan 9: Memperbaiki password root

grub append> ro root=LABEL=/

4. Tambahkan “1” pada akhir string

grub append> ro root=LABEL=/1

5. Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp

root # tanpa menanyakan username dan password

1. Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah

ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init

(misalnya “init 3” dan “init 5”)

bash-2.05b# exit

3. Kadangkala anda kehilangan atau lupa pada password root, atau sistem

administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda

4. Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL> <ALT> <DEL>. Sistem akan

shutdown

5. Reboot sistem dan masuk ke mode single user

6. Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root. Mode single user

mengasumsikan orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu

menentukan nama user “root”

7. Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.

Page 160: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

140

Percobaan 10: Menggunakan perintah chkconfig

1. Perintah chkconfig digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai

pada setiap runlevel. Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d

dan runlevel yang ”on” atau ”off”

# chkconfig –list

2. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk mengubah runlevel untuk paket

tertentu. Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5.

Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.

3. Perintah chkconfig dapat digunakan dengan grep untuk menentukan run

level dimana Sendmail akan berjalan. Disini terlihat berjalan pada level 3 dan

5.

# chkconfig –list | grep mail

4. Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa

aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan seba gai nilai. Argumen

pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau

“off”. Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke

runlevel 3 dan 5

# chkconfig –level 35 sendmail off

5. Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa ops i “—level”, otomatis chkconfig

akan mengubah runlevel 3 dan 5

# chkconfig sendmail off

6. Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini.

# service sendmail stop

7. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan

Anda

# chkconfig –list | grep mail

Page 161: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS

141

LATIHAN:

1. Pada percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada

runlevel 5 untuk file :

a. netfs

b. pcmcia

c. nfslock

d. kudzu

e. portmap

f. wlan

g. isdn

h. network

i. syslog

j. keytable

2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9.

Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !).

3. Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh.

4. Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? Berikan contoh.

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 162: Modul Sistem Operasi

142

Praktikum 11

Manajemen User dan Group POKOK BAHASAN: ü Manajemen user ü Manajemen group

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Menambah, memodifikasi dan menghapus user. ü Menambah dan menghapus group

DASAR TEORI:

Pada Linux Red Hat, informasi tentang user account dan groups disimpan dalam

beberapa file teks dalam direktory /etc/. Jika sistem administrator membuat user

baru, file tersebut harus diedit atau aplikasi harus digunakan untuk perubahan teresebut.

1 FILE /etc/passwd

File /etc/passwd adalah file yang berisi daftar user yang dipisahkan dengan

baris. Setiap baris berisi informasi mengenai :

• Username — nama user yang diketik saat login sistem

• Password — berisi pasword yang di-enkripsi (atau x bila shadow password

digunakan)

Page 163: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

143

• User ID (UID) — bilangan numerik yang ekuivalen dengan username yang

menjadi acuan sistem.

• Group ID (GID) — bilangan numerik yang ekuivalen dengan nama group primer

yang menjadi acuan sistem.

• GECOS — nama histori, kolom GECOS[1] bersifat opsional dan digunakan untuk

menyimpan informasi tambahan (seperti nama lengkap user).

• Home directory — path absolut untuk home directory dari user.

• Shell — program yang otomatis dijalankan bila user login. Berupa command

intepreter (biasanya disebut shell)

Contoh isi file /etc/passwd :

root:x:0:0:root:/root:/bin/bash

Baris idatas menunjukkan root user mempunyai shadow password, UID dan GID nya 0.

User root mempunyai home directory /root/ dan menggunakan shell /bin/bash.

2 FILE /etc/group

File /etc/group adalah file yang berisi daftar group yang dipisahkan per baris.

Setiap baris terdiri dari 4 kolom, yang berisi informasi mengenai :

• Group name — nama group.

• Group password — Bila di-set, mengijinkan user yang bukan bagian dari group

bergabung ke dalam group dengan menggunakan printah newgrp dan mengetikkan

password. Jika lebih kecil dari x, maka shadow group password digunakan.

• Group ID (GID) — Bilangan numerik yang ekuivalen dengan group name.

• Member list — daftar user yang menjadi milik group.

Contoh baris pada file /etc/group:

general:x:502:juan,shelley,bob

Baris diatas menunjukkan, group general menggunakan password shadow, mempunyai

GID 502 dan anggota juan, shelley dan bob. ]

3 APLIKASI USER ACCOUNT DAN GROUP

Terdapat dua tipe dasar aplikasi yang digunakan untuk mengatur user account

dan group pada sistem Linux Red Hat :

Page 164: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

144

• Aplikasi Graphical User Manager

• Perintah pada virtual console

Baik aplikasi User Manager dan utilitas perintah membentuk task yang sama, perintah

mempunyai kelebihan dalam skrip yang lebih mudah diotomatisasi.

Tabel berikut berisi beberapa perintah yang umum untuk membuat dan

mengatur user command dan group :

Aplikasi Fungsi

/usr/sbin/useradd Menambah user account. Digunakan untuk keanggotaan

primer dan sekunder

/usr/sbin/userdel Menghapus user account

/usr/sbin/usermod

Meng-edit atribut account termasuk beberapa fungsi yang

berhubungan dengan masa berlaku password. Juga

digunakan untuk menentukan keanggotaan primer dan

sekunder

passwd

Melakukan setting password. Selain untuk mengubah

password user juga untuk mengontrol semua aspek tentang

masa berlaku password

/usr/sbin/chpasswd Membaca file yang berisi username dan password dan update

setiap password user

chage Mengubah masa berlaku password user. Perintah passwd

juga digunakan untuk tujuan ini

chfn Mengubah informasi GECOS user

chsh Mengubah shell default user

Tabel berikut berisi beberapa perintah untuk membuat dan mengatur group :

Aplikasi Fungsi

/usr/sbin/groupadd

Menambah group, tetapi tidak menentukan user pada group

tersebut. Perintah useradd dan usermod digunakan untuk

menentukan user pada group yang ada.

/usr/sbin/groupdel Menghapus group

/usr/sbin/groupmod Memodifikasi nama group adau GID, tetapi tidak mengubah

Page 165: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

145

keanggotaan group. Perintah useradd dan usermod

menentukan user pada group yang ada.

gpasswd

Mengubah keanggotaan group dan melakukan setting

password untuk mengijinkan anggota selain group tersebut

yang mengetahui password group untuk bergabung. Juga

digunakan untuk menentukan administrator group

/usr/sbin/grpck Memeriksa integritas file /etc/group dan /etc/gshadow

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Apakah dari file /etc/passwd ? Jelaskan isi dari satu baris pada file ini.

2. Apakah dari file /etc/group ? Jelaskan isi dari satu baris pada file ini.

3. Sebutkan perintah yang digunakan untuk membuat user baru dan berikan

contohnya.

4. Sebutkan perintah yang digunakan untuk membuat group baru dan berikan

contohnya.

5. Sebutkan perintah yang digunakan untuk menghapus user dan group. Berikan

contohnya.

6. Apa yang dimaksud dengan perintah usermod dan groupmod ?

PERCOBAAN:

1. Login sebagai root.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 166: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

146

Percobaan 1 : Melihat file /etc/passwd dan /etc/group

Percobaan 2 : Menambah group user

Percobaan 3 : Menambah User

1. Buatlah user baru dengan perintah useradd. Perhatikan perubahan isi file

/etc/passwd setelah pembuatan user baru. Juga perhatikan apakah home

direktory setiap user juga dibuat pada saat pembuatan user baru

# useradd –g friend bob # grep bob /etc/passwd # useradd lili # passwd lili # grep lili /etc/passwd # ls –l /home

2. Opsi –g pada perintah useradd untuk menentukan group dari user yang dibuat.

# useradd –g neighbour jane # ls –l /home

1. Lihatlah isi file /etc/passwd dan sebutkan kolom apa saja yang terdapat

pada setiap baris.

# cat /etc/passwd | more

2. Lihatlah isi file /etc/group dan sebutkan kolom apa saja yang terdapat pada

setiap baris.

# cat /etc/group | more

1. Buatlah 3 group user baru dengan perintah groupadd. Perhatikan informasi

group user baru pada file /etc/group.

# groupadd friend # groupadd classmate # groupadd neighbour # cat /etc/group

Page 167: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

147

Percobaan 4 : Memodifikasi group dari user

Percobaan 5 : Melihat group dari user

Percobaan 6 : Mengubah password user

1. Dengan perintah usermod, modifikasi group dari Setiap user merupakan milih

suatu group primer dan kemungkinan juga bagian dari group lain

(supplementary group). Untuk memodifikasi group dari suatu user dapat

digunakan perintah usermod.

# usermod –g classmate -G friend,neighbour bob # usermod –g friend -G classmate lili

1. Lihat group dari seorang user dengan perintah groups.

# groups bob # groups lili # groups jane

1. Root dapat mengubah password dari user.

# passwd bob

2. Password yang diubah dengan perintah usermod merupakan file enkripsi,

sehingga tidak dapat digunakan sebagai passwrod pada saat login.

# useradd –g friend diane # usermod –p diane diane

3. Cobalah login sebagai diane, apakah anda dapat login ?

4. Cobalah mengubah password user dengan login pada user yang bersangkutan.

Login sebagai user, dan ubahlah password user.

$ passwd

Page 168: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

148

Percobaan 7 : Menghapus user

Percobaan 8 : Menghapus group

Percobaan 9 : Menghapus home directory

LATIHAN:

1. Buatlah tiga group “parent”, “children” dan “soho”. Perhatikan anggota dari setiap

grup berikut :

Parents Children Soho

Paul Alice Accounts

Jane Derek Sales

2. Buatlah user account untuk setiap anggota group sesuai tabel diatas.

3. Cek apakah home direktory yang terbentuk sesuai dengan tabel diatas.

1. Hapus user dengan menggunakan perintah userdel. Opsi –r untuk menghapus

seluruh isi home directory.

# userdel –r bob # userdel –r lili # userdel –r jane # userdel –r diane

1. Hapus group dengan menggunakan perintah userdel.

# groupdel friend # groupdel classmate # groupdel neighbour

1. Hapus home direktory.

# rmdir /home/bob # rmdir /home/lili # rmdir /home/jane # rmdir /home/diane

Page 169: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 11 MANAJEMEN USER DAN GROUP

149

4. Ubahlah password Paul dan Derek melalui root.

5. Cobalah mengubah password Alice dengan login sebagai Alice

6. Lihat keanggotaan dari setiap user.

7. Hapuslah user Account dan Sales.

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

Page 170: Modul Sistem Operasi

150

Praktikum 12

Manajemen Aplikasi POKOK BAHASAN: ü Redhat Package Manager ü Tar, Gzip

TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Mengerti konsep RPM, TAR dan GZIP. ü Menggunakan RPM. ü Menggunakan TAR dan GZIP untuk instalasi software.

DASAR TEORI:

1 MANAJEMEN PAKET SOFTWARE

Setiap system Linux mempunyai manajemen paket software, yang

paling popular adalah RPM (RedHat Package Management).

RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan

menghapus paket software dari system, atau lebih dikenal dengan install dan

uninstall (install / remove).

RPM menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah

database. Penghapusan paket berarti juga menghapus semua files dan direktori

yang terdaftar pada database tersebut, lengkap dengan nama PATH (lokasi diman

afile dan direktori tersebut berada).

Page 171: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

151

RPM menyimpan paket dalam bentuk file yang telah dikompres dan

ditulis sebagai file degan ekstensi *.rpm.

2 FUNGSI MANAJER PAKET SOFTWARE

• Menghitung besar paket yang disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan

disk yang masih tersedia, apakah cukup atau tidak.

• Memeriksa apakah ada library atau file-file lain yang dibutuhkan untuk

software tersebut.

• Menghindari konflik dengan software yang telah terpasang di system.

• Proses instalasi tidak mengacaukan system (membuat system file menjadi

terganggu / korup).

• Upgrade ke versi yang baru tanpa mengganggu konfigurasi yang sudah ada.

• Verifikasi files dalam paket tersebut.

3 PAKET SOFTWARE

Terdiri dari 2 jenis :

1. Paket binary (biner)

Terdiri atas kumpulan program executable. Paket ini berekstensi *.rpm.

2. Paket source

Berisi teks dari program yang kemudian dapat dikompilasi menjadi executable.

Paket ini mempunyai ekstensi *.src.rpm.

4 NAMA PAKET

Penamaan paket diatur dengan konvensi sebagai berikut :

• Nama

• Versi

• Release

• Platform arsitektur (Intel, Alpha, Risc, …)

Page 172: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

152

xyz-1.2-6.i386.rpm

Platform :

i386 Intel

alpha DEC

sparc SUN

mips MIPS

ppc PowerPC

m68k Motorola 680x0

noarch Bebas, tanpa platform

5 RPM QUERY

RPM dengan opsi –q memberikan informasi tentang paket sebagai berikut :

# rpm –q samba

samba –2.0.5-1S

#

Informasi tentang versi paket samba adalah versi 2.0.5.

Beberapa sub-opsi dapat diberikan, antara lain :

i menampilkan informasi yang lebih rinci

l list (daftar) semua file(s)

d tampilkan hanya file dokumentasi saja

c tampilkan hanya konfigurasi file

f info tentang paket memiliki file apa saja

p berfungsi pada paket yang belum diinstalasi

--scripts menampilkan script untuk instalasi

6 TAR

Tar singkatan dari Tape ARchive. Tar mula-mula didesain untuk backup tape,

tetapi digunakan untuk membuat file tar pada semua sistem file. tar membuat satu "tar

nama versi release platform

Page 173: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

153

file" (yang disebut dengan "tarball") pada beberapa file dan direktori. File tar tidak

dikompresi, hanya sebuah file heap yang dibentuk bersama dalam satu kontainer.

Sehingga file tar akan mempunyai jumlah byte yang sama dengan semua file individu

yang dikombinasikan ditambah sedikit file ekstra. File tar dapat dikompresi dengan

menggunakan gzip atau bzip2.

Contoh :

• tar –xvf example.tar mengekstraksi isi dari example.tar dan

menunjukkan file yang akan diekstraksi

• tar –cf backup.tar /home/ftp/pub membuat file tar bernama

backup.tar dari isi direktori /home/ftp/pub

• tar –tvf example.tar menampilkan isi dari example.tar pada screen.

7 GZIP

Gzip merupakan format ZIP UNIX yang asli. Biasanya membentuk file tar

terlebih dahulu dan kemudian mengkompresi dengan menggunakan gzip. File -file ini

mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di-zip dengan gzip. Selain

itu juga terdapat file berekstensi .tgz. File ini merupakan file kompresi dengan gzip

yang kompatibel dengan WinZip dan PkZip. Sehingga file zip pada UNIX dapat di

unzip pada Windows.

Contoh :

• Untuk kompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut : gzip

filename.tar (dimana filename.tar adalah nama file yang dikompres). Hasil dari

operasi ini adalah file yang bernama filename.tar.gz. Defaultnya, gzip akan

menghapus file filename.tar

• Untuk dekompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut : gzip –d

filename.tar.gz. Hasil dari operasi ini adalah file bernama filename.tar. Defaultnya,

gzip akan menghapus file filename.tar.gz

Page 174: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

154

TUGAS PENDAHULUAN:

Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang dimaksud dengan RPM ? Sebutkan fungsi-fungsi RPM.

2. Sebutkan opsi-opsi yang digunakan pada perintah rpm dan jelaskan maksudnya.

3. Apa yang dimaksud dengan perintah tar ?

4. Apa yang dimaksud dengan perintah gzip ?

PERCOBAAN:

1. Login sebagai root.

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini

kemudian analisa hasil percobaan.

3. Selesaikan soal-soal latihan.

Page 175: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

155

Percobaan 1 : RPM Query

1. Pada percobaan ini paket samba dapat didownload pada website

http://www.samba.org. Tetapi pada percobaan ini sudah disediakan pada

halaman website ini.

2. Ekstrak file samba menggunakan perintah tar

# tar –xvf samba

3. Informasi tentang paket software

# rpm –qi samba | more

4. Instal dari CDROM, bukan dari paket yang sudah diinstalasi. Untuk itu

pindah direktori ke tempat dimana file rpm tersebut berada

# cd /mnt/cdrom/Packages/RPMS # rpm –qpi samba-2.0.5-1S.i386.rpm | more

5. Melihat files apa saja yang sudah diinstalasi, gunakan sub-opsi –l.

# rpm –ql samba | more

6. Melihat file konfigurasi

# rpm –qc samba | more

7. Melihat dokumentasi file

# rpm –qd samba | more

8. Melihat script file yang digunakan untuk instalasi. Perhatikan bahwa hasil

output tergantung atas versi Linux yang digunakan

# rpm –q --scripts samba

Page 176: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

156

Percobaan 2 : Menghapus Paket

Percobaan 3 : Menggunakan TAR

1. Opsi –e digunakan untuk menghapus paket yang sudah instalasi. Bila ada

ketergantungan paket lain atas paket yang akan dihapus, maka RPM

membatalkan penghapusan tersebut

# rpm –q apache # rpm –e apache

2. Paket apache tidak bisa dihapus karena masih ada paket lain yang tergantung

atas paket tersebut, yaitu modul PHP. Maka paket mod_php3 harus dihapus

lebih dahulu

# rpm –e mod_php3

3. Setelah itu paket apache baru bisa dihapus

# rpm –e mod_php3 # rpm –q --scripts samba

1. Logout dari root dan login sebagai <user>.

2. Pastikan berada pada home directory. Dan lihatlah isi home direktori Pindah

ke direktori Desktop. Setelah itu kembali ke home direktori

$ cd $ ls –al $ cd Desktop $ cd

3. Buatlah file tar pada direktori Desktop

$ tar –cvf desktop.tar Desktop $ ls -al

4. Rename direktori Desktop menjadi Desktop.old. Lihatlah file desktop.tar

pada direktori Desktop.old

$ mv Desktop Desktop.old $ ls –l $ cd Desktop.old $ ls –l $ cd ..

Page 177: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

157

Percobaan 4 : Menggunakan GZIP

LATIHAN:

1. Buatlah file menggunakan editor vi dengan nama [Nama Anda].txt. Pada file ini

tuliskan langkah-langkah membuat file zip dari suatu direktori pada Linux.

Kemudian file tersebut buatlah menjadi file tar dan kompresi file tersebut

menggunakan gzip.

1. Buatlah file gzip dari desktop.tar, pastikan terbentuk file desktop.tar.gz

$ gzip desktop.tar $ ls –al

2. Dekompresi file gzip desktop.tar.gz dan cobalah untuk ekstraksi isi file tar

$ gzip –d desktop.tar.gz $ ls –al $ tar –xvf desktop.tar $ ls –al $ cd Desktop

3. Hapus file tar dan direktori Desktop.old

$ rm desktop.tar $ rm -rf Desktop.old

5. Ekstraksi isi dari file tar. Lihatlah isi direktori dan seharusnya akan terlihat

direktori Desktop yang original

$ tar –xvf desktop.tar $ ls –al $ cd Desktop

6. Hapus direktori Desktop

$ rm –rf Desktop

Page 178: Modul Sistem Operasi

PRAKTIKUM 12 MANAJEMEN APLIKASI

158

LAPORAN RESMI:

1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.

2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.

3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.