modul praktikum akuntansi dasar - … · membuat rumus siklus akuntansi dalam program excel 3....

25
windakurniasari MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015

Upload: phamhuong

Post on 02-Mar-2019

314 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL PRAKTIKUM

AKUNTANSI DASAR

LABORATORIUM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

Page 2: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Universitas Sriwijaya

Fakultas Ilmu Komputer

Laboratorium

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM

MANAJEMEN

MUTU

ISO 9001:2008

No. Dokumen ……. Tanggal

Revisi 0 Halaman 2 DARI

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah Praktikum : Akuntansi Dasar

Kode Mata Kuliah :

SKS : 1

Program Studi : Komputerisasi Akuntansi

Semester : 1 (Ganjil)

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

TIM LABORAN

LABORATORIUM

FASILKOM UNSRI

TIM DOSEN

KOMPUTERISASI

AKUNTANSI FASILKOM

UNSRI

KEPALA LABORATORIUM

Page 3: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Daftar Isi

Cover ...................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................. iii

Modul I: Pendahuluan ............................................................................ 1

Modul II: Akun-akun dalam Akuntansi .................................................. 6

Modul III: Jenis-jenis Perusahaan ........................................................... 12

Modul IV: Jurnal Umum ......................................................................... 16

Modul V: Buku Besar ............................................................................. 17

Modul VI: Neraca Saldo .........................................................................

Modul VII: Soal-soal latihan ..................................................................

Page 4: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Mengenal akun-akun dalam akuntansi

2. Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel

3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum

4. Membuat buku besar dan neraca dalam program excel

1.2 Dasar Teori

Perangkat lunak akuntansi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk memudahkan

aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas

serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (account

payable), penjualan (account receivable), penggajian (salaries), buku besar (general ledger),

dan lain-lain. Perangkat lunak ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan

sendiri oleh perusahaan atau diberli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula

merupakan kombinasi keduanya. Karena hal tersebut kompleksitas dan kapabilitas perangkat

lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung kondisi lingkungan perusahaan yang

menggunakannya. Ada banyak perangkat lunak akuntansi baik buatan local maupun luar

negeri dengan fitur-fitur sebagai berikut:

1. Multi user

2. Multi company

3. Berbagai bahasa

4. Database

5. Multi cabang

6. Multi currency

7. Modul AR, AP, GL, Stock, Payroll, dll.

Pada prinsipnyaprogram akuntansi ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan,

yaitu Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, Laporan Arus Kas. Untuk

dapat menghasilkan laporan tersebut langkah mendasar adalah menyusun perkiraan atau

account atau ledger atau buku besar. Dimana setiap ledger memiliki kode dan nama serta

memiliki post-post yang jelas dalam posisi laporan keuangan.

Karakteristik sistem informasi komputerisasi akuntansi terdiri atas sebagai berikut:

Page 5: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

1. Akuntansi yang berbasis pada sistem informasi komputerusasi akuntansi dapat

menghasilkan buku besar yang berfungsi sebagai gudang data. Dimana seluruh data yang

tercantum dalam dokumen sumber dicatat dengan transacton processing software ke

dalam general ledger yang diselenggarakan dalam bentuk shared database, sehingga

dapat di akses oleh personal atau pihak luar yang diberi wewenang.

2. Pemakai informasi akuntansi dapat memanfaatkan informasi akuntansi dengan akses

secara langsung ke shared database.

3. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan informasi dan laporan

keuangan multi dimensi.

4. Sistem informasi komputerisasi akuntansi sangat mengandalkan pada berfungsinya

kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak.

5. Jejak audit pada sistem informasi komputerisasi akuntansi menjadi tidak terlihat dan

rentan terhadap akses tanpa izin.

6. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat mengurangi keterlibatan manusia,

menuntut pengintegrasian fungsi, serta menghilangkan sistem otorisasi tradisional.

7. Sistem informasi komputerisasi akuntansi mengubah kekeliruan yang bersifat acak pada

kekeliruan yang bersistem, namun juga menimbulkan resiko kehilangan data.

8. Sistem inforasi komputerisasi akuntansi menuntut pekerja pengetahuan (knowledge

worker) dalam pekerjaannya.

1.3 Perangkat yang digunakan

Perangkat keras dan lunak yang digunakan sebagai berikut:

1. Komputer/Laptop

2. Microsoft Excel 2007 atau keatas

Page 6: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL II

AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI

2.1 Akun Secara Umum Dan Akuntansi

Sebelum era internet datang, khususnya di Indonesia, istilah “akun” (account) jarang

digunakan di luar wilayah bisnis. Masyarakat umum lebih sering menggunakan kata

“rekening” dibandingkan “akun”. Misalnya:

Orang tidak menyebut akun telepon, melainkan “rekening telepon”.

Orang tidak menyebut akun listrik, melainkan “rekening listrik”.

Orang tidak menyebut akun air, melainkan “rekening air”

Orang tidak menyebut akun bank, melainkan “rekening bank”.

“Akun” adalah kata serapan dari bahasa inggris yaitu “account” yang artinya: tempat

penampung catatan aktivitas yang tersusun secara koronologis berdasarkan sistim urut

tertentu (tanggal misalnya). Sedangkat kata “rekening”, jika saya tidak keliru, adalah bahasa

Belanda yang artinya “tagihan” atau dalam bahas Jerman disebut “rechnung” yang artinya

juga tagihan.

Akuntan dan calon akuntan, sejak di masa kuliah hingga bekerja, sudah sangat

familiar dengan istilah “akun”, aktivitas harian tak jauh-jauh dari urusan akun (mulai dari

urusan setup system/software akuntansi, pencatatan, pengelompokan, pelaporan, analisa,

hingga pemeriksaan laporan keuangan).

Akuntan senior (baca: angkatan lama) lebih suka menggunakan istilah “rekening”

atau “pos” (post) untuk menyebut akun, dalam PSAK barupun saya masih sering menemukan

istilah “pos”, itu sebabnya mengapa pekerjaan mencatat dan mengelompokan transkasi ke

akun-akun sering disebut “posting”.

Mau disebut akun, rekening, pos, tak masalah. Yang jelas pengertian dan fungsinya

sama saja, yaitu: sebagai penampung transaksi keuangan yang disusun secara kronologis

berdasarkan tanggal transaksi. Misalnya:

Akun/rekening/pos “Kas” – Penampung transaksi-transkasi dalam bentuk kas (tunai)

Akun/rekening/pos “Penjualan” – Penampung transaksi-transaksi Penjualan

Akun/rekening/pos “Biaya Penyusutan Gedung” – Penampung transkasi-transkasi

biaya penyusutan gedung

Akun/rekening/pos “Piutang Dagang” – Penampung transaksi-transkasi piutang

Dan seterusnya.

Page 7: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

2.2 Mengapa Akuntansi Perlu Akun?

Pertama, tujuan utama akuntansi adalah untuk menyajikan informasi/data keuangan

bermanfaat yang bisa dijadikan sebagai input atau bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan bisnis.

Kedua, agar bisa bermanfaat sebagai input dalam pengambilan keputusan bisnis,

maka informasi keuangan harus bersifat: (a) akurat; (b) relevan; dan (c) mudah

dipahami oleh pihak-pihak yang memerlukan (pengguna laporan keuangan:

manajemen, pemegang saham, kreditur dan pemerintah).

Ketiga, agar mudah dipahami maka informasi keuangan perlu disajikan secara

sistematis, logis, dan mudah dianalisa.

Keempat, agar tersaji secara sistematis, logis dan mudah dianalisa, maka informasi

atau data keuangan tidak disajikan dalam kondisi mentah dan acak, melainkan harus

terklasifikasi dan tersusun sedemikian rupa, sesuai dengan karakter usaha, seperti

format laporan keuangan yang kita gunakan saat ini.

Itu sebabnya mengapa mekanisme proses akuntansi berlangsung secara bertahap, sebagai

berikut:

Tahap-1. Mengumpulkan dan menganalisa bukti transaksi

Tahap-2. Menghitung transaksi (mengukur)

Tahap-3. Mencata transaksi (mengakui)

Tahap-4. Mengklasifikasikan transaksi ke dalam akun yang sesuai

Tahap-5. Menyusun laporan keuangan (melaporkan)

2.3 Jenis-Jenis Dan Nama Akun Dalam Akuntansi

Ada berapa jumlah akun dalam akuntansi, akun apa saja itu?

Disajikan dalam 2 elemen utama Laporan Keuangan, akun-akun tersebar

dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi, sehingga secara

keseluruhan akun-akun dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

1. Akun TEMPORAL (Temporary Accounts) – Adalah kelompok akun yang nilai saldonya

bersifat temporal atau sementara saja, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini hanya

ada selama kurun waktu suatu periode saja, untuk kemudian ditutup di akhir periode buku.

Akun temporal juga sering disebut “Akun NOMINAL” (nominal accounts). Masuk dalam

kelompok akun temporal atau akun nominal adalah akun-akun yang disajikan dalam

Laporan Laba Rugi. Pada proses tutup buku di akhir periode seluruh akun yang masuk

dalam kelompok ini “DITUTUP”, dengan kata lain nilai saldo semua akun “DI NOL-kan”

Page 8: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

dengan cara: mendebit akun “Pendapatan”; dan mengkredit akun HPP dan “Biaya

Operasional” dengan akun “Laba Rugi”. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi

beberapa sub-kelompok, yaitu:

a. Akun sub-kelompok “Pendapatan” (Revenue) – Terdiri dari akun yang diberi nama:

Penjualan (Sales) – Untuk menampung transaksi penjualan

Retur Penjualan (Sales Return) – Untuk menampung transkasi retur penjualan atau

barang kembali (jika menggunakan metode bruto)

Diskon (Discount) – Untuk menampung transaksi diskon (jika menggunakan metode

bruto)

Pendapatan Lain-lain (other revenues) – Untuk menampung transaksi pendapatan

yang berasal dari aktivitas di luar aktivitas utama usaha (sering disebut peredaran di

luar usaha), termasuk pendapatan bunga jasa giro dari rekening bank.

b. Akun sub-kelompok “Harga Pokok Penjualan” (Cost of Goods Sold) – Terdiri dari

akun yang diberi nama:

Upah Buruh (Labor Cost) – Upah bagi pegawai/buruh yang dibayar secara harian

atau upah satuan

Pembuatan Sample (Sampling) – Pembuatan sample produk sebelum produksi,

termasuk bahan baku dan proses

Pengemasan (Packing) – Pengemasan produk, termasuk bahan baku dan proses

Pengiriman (Shipping) – Pengiriman barang ke pembeli, baik sample maupun

produksi.

Listrik Pabrik (Electricity)– Penggunaan listrik yang dialokasikan untuk aktivitas

produksi, termasuk penerangan, pemanas dan pendingin gudang penyimpnanan bahan

baku dan barang jadi.

Penyusutan Bangunan Pabrik – Penyusutan bangunan pabrik dan gudang

penyimpanan bahan baku dan barang jadi

Pemeliharaan Bangunan Pabrik – Pemeliharaan gedung, termasuk pemeliharaan

instalasi listrik.

Penyusutan Mesin – Penyusutan mesin-mesin yang digunakan untuk proses

produksi, temasuk di dalamnya mesin pendingin (non-AC), pemanas, genset.

Pemeliharaan Mesin – Pemeliharaan mesin produksi (lihat mesin di atas), termasuk

pemeliharaan instalasi mesin.

Penyusutan Peralatan Pabrik – Penyusutan peralatan kerja di produksi

Pemeliharaan Peralatan – Pemeliharaan peralatan kerja di produksi

Page 9: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

c. Akun Sub-Kelompok “Biaya Operasional” (Operating Expenses) – Terdiri dari akun

yang diberi nama:

Administrasi Umum – Biaya adminstrasi umum seluruh perusahaan

Gaji Pegawai Kantor – Gaji pegawai tetap disemua bagian (termasuk di bag

produksi)

Stationary & Supplies – Penggunaan stationary dan supplies seluruh bagian,

termasuk toiletries, pencetakan form/blanko dan foto copy.

Penyusutan Bangunan Kantor – Penyusutan bangunan kantor dan bangunan-

bangunan lain di luar pabrik dan gudang penyimpanan, termasuk bangunan parkir dan

post penjagaan.

Pemeliharaan Bangunan Kantor – Pemeliharaan untuk bangunan kantor (lihat

bangunan kantor di atas)

Penyusutan Peralatan Kantor – Penyusutan perlatan yang tidak digunakan untuk

aktivitas produksi, termasuk di dalamnya komputer dan AC di seluruh bagian)

Penyusutan Furniture – Penyusutan furniture (meja & kursi) di seluruh bagian

perusahaan

Pemeliharaan Furniture – Pemeliharaan untuk furniture (lihat furniture di atas)

Penyusutan Kendaraan – Penyusutan kendaraan operasional kantor, termasuk

kendaraan dinas yang digunakan oleh executive, manajer, dan pegawai di seluruh

bagian.

Pemeliharaan Kendaraan – Penyusutan kendaraan operasional (lihat kendaraan di

atas), termasuk SAMSAT & KIR

Asuransi – Biaya asuransi bangunan, mesin dan pegawai.

Listrik Kantor – Listrik yang digunakan untuk keperluan kantor termasuk aktivitas-

aktivitas yang tidak ada di bagian produksi

Telepon – Penggunaan telepon di seluruh bagian (fixed line dan cellular), termasuk

penggunaan mobile phone yang digunakan oleh executive, manager dan pegawai

yang ditanggung oleh perusahaan.

Perjalanan Dinas – Biaya-biaya yang timbul akibat aktivitas peralanan dinas, ticket,

akomodasi, transportasi, termasuk akomodasi dan transaportasi tamu perusahaan yang

berkunjung dan ditanggung oleh perusahaan.

Iklan & Promosi – Iklan dan promosi untuk keseluruhan bagian, termasuk iklan

lowongan dari HRD.

Page 10: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Lain-Lain – Biaya-biaya operasional yang tidak bisa digolongkan kedalam akun yag

telah ada.

Pajak Penghasilan – Pajak penghasilan perusahaan (PPh Badan)

Bunga – Bunga atas pinjaman baik dari bank maupun institusi lain.

2. Akun PERMANEN (Permanent Accounts) – Adalah kelompok akun yang nilai saldonya

bersifat permanen alias TETAP, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini selalu

tersedia, tidak pernah ditutup, selama perusahaan beroperasi. Akun permanen juga sering

disebut “akun RIIL” (real account). Masuk dalam kelompok akun permanent atau akun riil

adalah akun-akun yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan alias Neraca. Akun-akun

dalam kelompok ini TIDAK PERNAH DITUTUP. Nilai saldo kelompok akun ini terus diroll

alias dilanjutkan diperiode-periode berikutnya. Teknisnya, saldo akhir di suatu periode akan

menjadi saldo awal di periode berikutnya. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi

beberapa sub-kelompok, yaitu:

a. Sub-Kelompok “Aset Lancar” (Current Assets) – Meminjam penjelasannya IAS 1 dan

PSAK 1, Aset Lancar adalah aset (kekayaan perusahaan) dalam bentuk kas atau setara kas

untuk menyelesaikan kewajiban (utang/laibilitas) sekurang-kurangnya 12 bulan setelah

periode pelaporan; ATAU dapat direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal

laporan posisi keuangan; ATAU dapat direalisasikan dalam “siklus operasi normal”

perusahaan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan. Masuk dalam sub-kelompok ini

adalah akun-akun yang diberi nama:

Kas Kecil – Ase berupa kas atau uang tunai yang disimpan secara fisik di dalam

perusahaan (selain check)

Kas Bank – Aset berupa kas yang ada di bank baik dalam bentuk tabungan maupun

giro

Investasi Jangka Pendek – Aset berupa efek ekuitas dan ekuitas sekuritas yang

diperdagangkan

Piutang Dagang – Aset berupa tagihan kepada pelanggan yang timbul dari

operasional normal perusahaan, termasuk: piutang pada pelanggan, piutang pada

perusahaan afiliasi, piutang pada karywan (staf, manager, eksekutif).

Persediaan – Aset tersimpan, entah untuk digunakan sendiri (misal: bahan baku,

barang dalam proses) atau untuk dijual ke pihak lain (misal: persediaan barang jadi).

Uang Muka Biaya & Deposit – Aset yang timbul akibat pembayaran dimuka untuk

biaya yang manfaatnya tidak habis terpakai dalam satu periode, itu sebabnya akun ini

Page 11: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

sering diberi nama “Biaya Dibayar Dimuka.” Misalnya: sewa dibayar dimuka,

asuransi dibayar dimuka, dan aset pajak tangguhan jangka pendek.

b. Sub-Kelompok “Aset Tak Lancar” (Non-Current Assets) – Aset tak lancar adalah aset

(kekayaan perusahaan) yang tidak memenuhi kriteria yang disebutkan dalam kelompok “aset

lancar” di atas. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi nama:

Investasi Jangka Panjang – Aset berupa instrument investasi yang disimpan hingga

jatuh tempo, yang biasanya berjangka waktu panjang, biasa disebut “held-to-

maturity”.

Property Investasi – Aset berupa property (=tanah, bangunan/gedung) yang

diperoleh bukan untuk digunakan dalam operasional perusahaan secara normal,

melainkan untuk mendapat keuntungan tertentu, misalnya dengan cara disewakan atau

dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Tanah – Aset berupa tanah atau lahan yang digunakan untuk operasional persuahaan.

Bangunan – Aset berupa bangunan yang digunakan untuk operasional perusahaan,

mulai dari tempat parkir, post satpam, gudang, pabrik, kantor, dan lain sebagainya.

Mesin – Aset berupa mesin yang digunakan untuk operasional perusahan, mesin

apapun itu. Artinya semua mesin di seluruh bagian.

Peralatan – Aset berupa perlatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran

aktivitas operasional perusahaan. Artinya semua peralatan di seuluruh bagian.

Furniture – Aset berupa furniture dan mebeler yang digunakan oleh perusahaan, di

seluruh bagian.

Kendaraan – Aset berupa kendaraan yang dimiliki dan digunakan untuk menunjang

kelancaran operasional perusahaan, termasuk kendaraan-kendaraan dinas, baik roda

dua maupun roda empat.

Aset Tak Berwujud – Aset tak lancar yang tidak memiliki wujud fisik akan tetapi

diharapkan akan mendatangkan manfaat baik di masa kini maupun di masa yang akan

datang. Misalnya: goodwill, merk, patent, copyright dan biaya organisasional,

perijinan.

Aset Dimiliki Untuk Dijual – Aset berupa tanah, bangunan, mesin, peralatan,

kendaraan, dlsb, yang segera akan dijual. Bisa jadi awalnya untuk operasional, tetapi

begitu akan dijual dipindahkan ke dalam akun ini. Bisa dibilang akun ini

sesungguhnya sangat jarang digunakan.

Aktiva Lain-lain – Aset yang tidak memenuhi kriteria lancar tetapi tidak bisa

digolongkan kedalam akun aset tak lancar yang telah disebutkan di atas.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

c. Sub-Kelompok “Liabiliats Lancar” (Current Liabilities) – Kewajiban atau liabilitas yang:

diharapkan bisa dibayar/dilunasi dalam kurun waktu operasional normal perusahaan; ATAU

yang jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal laporan posisi

keuangan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan; ATAU perusahaan tidak memiliki

hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan

setelah periode pelaporan. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi

nama:

Utang Dagang

Utang Tertulis Jangka Pendek

Utang Upah dan Gaji Pegawai

Utang Pajak

Utang Lain-lain

Pendapatan Diterima Dimuka

Deposit Dari Pelanggan

Sewa Diterima Dimuka

d. Sub-Kelompok “Liabilitas Tak Lancar” (Non-Current Liabilities) – Kewajiban atau

liabiltas perusahaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu siklus atau satu tahun buku.

Masuk dalam sub-kelompok ini adalah utang yang diberi nama:

Utang Bank Jangka Panjang

Utang Sewa Jangka Panjang

Promes

Premi Asuransi Pensiun

Liabilitas Pajak Tangguhan

e. Sub-Kelompok “Ekuitas Pemegang Saham” (Shareholder’s Equity) – Klaim atau

kepemilikan pihak luar terhadap kekayaan perusahaan. Masuk dalam sub-kelompok ini

adalah akun-akun yang diberi nama:

Modal Saham

Tambahan Modal Disetor

Laba Ditahan

Akumulasi Laba/Rugi Komprehensif Lain

Catatan Penting:

Sub-kelompok akun relative pasti dan lumrah digunakan. Sedangkan nama-nama akun yang

ada dalam suatu kelompok sub-akun cenderung variatif antara satu perusahaan dengan yang

lainnya, tergantung jenis dan karakter operasional perusahaan masing-masing.

Page 13: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL III

JENIS-JENIS PERUSAHAAN

1. Perusahaan Ekstraktif

Perusahaan Ekstraktif adalah perusahaan yang bidang usahanya memungut benda-benda

yang tersedia di alam secara langsung. Perusahaan yang termasuk kelompok perusahaan

ekstratif antara lain pertambangan penangkapan ikan, penebangan kayu, pemungutan rumput

laut, dan pembuatan garam. Perusahaan pertambangan ialah perusahaan yang usaha menghali

dan mengolah barang-barang tambang, misalnya pertambangan minyak bumi, besi batu bara,

timah, dan nikel.

2. Perusahaan Agraris

Perusahaan Agraris adalah perusahaan yang usahanya mengolah dan memanfaatkan

tanah agar menjadi lahan yang berdayaguna dan berhasil guna untuk memenuhi kebutuhan.

Perusahaan agraris meliputi pertanian, perkebunan, perikanan (pemerihara ikan), dan

peternakan. Perusahaan pertanian ialah perusahaan yang usahanya mengolah tanah menjadi

lahan pertanian, kemudian ditanami tumbuh-tumbuhan agar menghasilkan bahan untuk

memenuhi kebutuhan. Contohnya, pertanian padi, kacang tanah, hortikultura, perkebunan

karet, kopi, teh, dan kina.

3. Perusahaan Industri

Perusahaan Industri adalah perusahaan yang usahanya mengolah bahan mentah

menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (bahan baku), atau mengolah bahan

baku menjadi barang jadi. Contoh:

a. Perusahaan kerajinan rotan mengolah bahan mentah (rotan) menjadi barang jadi

(misalnya kursi rotan dan anyaman rotan)

b. Perusahaan tepung terigu mengolah bahan mentah (gandum) menjadi bahan baku

(tepung terigu).

c. Perusahaan roti mengolah bahan baku (tepung terigu) menjadi barang jadi (roti).

d. Perusahaan mobil, pupuk, kimia, obat-obatan dan sepatu.

4. Perusahaan Dagang

Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang usahanya mengumpulkan dan

menyalurkan barang-barang hasil produksi dari produsen (pembuat) kepada konsumen

(pemakai). Contoh perusahaan perdagangan ialah usaha pertokoan serta perdagangan ekspor

dan impor.

Page 14: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

5. Perusahaan Jasa

Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang usahanya menyelenggarakan jasa untuk para

konsumen (pemakai) dengan memperoleh imbalan. Contoh :

a. Perusahaan pengangkutan bus

b. Jasa bank dan jasa pergudangan

c. Jasa seorang dokter, jasa seorang penjahit.

Page 15: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL IV

JURNAL UMUM

4.1 Pengertian Jurnal Umum

Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry),

yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan

menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

Fungsi jurnal meliputi:

Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan

secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.

Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya

semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.

Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di

Debet maaupun yang di Kredit.

Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik

yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.

Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan

analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan

transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet

dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan.

Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Page 16: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Berikut ini adalah contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama

bulan Mei tahun 2006 di perusahaan MAMAT TAILOR

1 Mei: Tn. MAMAT menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “MAMAT TAILOR”

sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,- Analisis transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)

Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)

2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6

bulan. Analisis transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,-

(Debet)

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)

4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- Analisis

transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung

diterima pembayarannya. Analisis transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)

Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit)

Page 17: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar

Rp500.000,- Analisis transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)

Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)

18 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah

dikirimkan tagihannya. Analisis transaksi:

Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)

Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)

19 Mei: Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12

Mei. Analisis transaksi:

Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-

Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)

Page 18: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

21 Mei: Diterima pinjaman dari BCA Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi

Rp250.000.

Kas bertambah Rp 1750000,-

Beban administrasi bertambah Rp 250000,-

Utang bank bertambah Rp 2000000,-

22 Mei: Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-

Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)

Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)

Jurnal umum secara utuh 31 Desember:

Page 19: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL V

BUKU BESAR

5.1 Pengertian Buku Besar

Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling

berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban

dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan

berbeda-beda, tergantung kepada keuangan dan kekayaan perusahaan, volume transaksi, serta

informasi yang diinginkan. Dalam suatu proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke

dalam jurnal umum, selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan

cara memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang

sesuai, kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.

5.2 Jenis Buku Besar

1. Buku Besar Umum (General Ledger): Buku Besar Umum sering disebut juga

buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas,

piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal. Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri

sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva,

kewajiban dan modal perusahaan. Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi

untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan.

2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger): sering disebut juga buku

tambahan, yaitu sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan

utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih mendetail. Pada umumnya,

Pembuatan Buku Pembantu adalah untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya,

seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.

5.3 Tujuan Buku Besar Umum

1. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.

2. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.

3. Menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.

4. Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.

5. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap

periode akuntansi

Page 20: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

5.4 Fungsi Buku Besar Umum

1. Mengumpulkan data transaksi

2. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun

3. Memvalidasi transaksi yang terkumpul

4. Meng-update-kan Akun Buku Besar Umum dan File Transaksi

5. Mencatatkan penyesuaian terhadap Akun

6. Mempersiapkan Laporan Keuangan

Buku Besar Pembantu terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang

disediakan khusus untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan

melakukan transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya.

Dalam buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar

tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang

dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-

masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar

pembantu piutang.

b. Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan

khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan

oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan

maupun aktiva lainnya. Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utangpun keadaan

utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara

keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan

perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam

buku besar pembantu.

Contoh soal Buku Besar diambil dari Jurnal Umum yang sudah tersedia di bab sebelumnya.

Page 21: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Page 22: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Setiap akun harus dipisah satu persatu dalam satu table dan harus sesuai tempat (jika di kredit

maka letakkan di kredit, jika di debit maka letakkan di debit). Untuk Saldo adalah

pengurangan dari angka terbesar dengan angka terkecil dan diletakkan pada Akun itu

seharusnya (missal: Kas itu debit, maka pengurangan dilakukan dan saldo diletakkan di

debit).

Page 23: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL VI

NERACA SALDO

6.1 Pengertian Neraca Saldo

Neraca Saldo adalah suatu buku yang memiliki isi berupa daftar yang memaparkan

kumpulan saldo berasal dari data yang dimiliki oleh setiap rekening dari pihak- pihak terkait.

Neraca saldo biasanya memiliki beberapa kolom utama yang digunakan dalam melakukan

sautu pendataan. Kolom – kolom tersebut antara lain kolom neraca itu sendiri, kolom harga

pokok produksi, kolom perkiraan besar kecilnya keuntungan atau kerugian dari suatu

transaksi dan kolom pembelian serta penjualan. Neraca Saldo pada umumnya dikeluarkan

pada saat periode akhir untuk digunakan sebagai bahan evaluasi. Hal tersebut karena neraca

ini akan menunjukan kesetabilan perekonomian yang didapat melalui suatu aktivitas ekonomi

yang dijalankan selama prosesnya.

Neraca Saldo berfungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi

dalam sistem akuntansi double-entry yaitu pembukuan berpasangan. Dalam neraca jika

disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas

maka dapat dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan

matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Namun, ini tidak berarti

tidak ada kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan. Sebagai contoh, transaksi

diklasifikasikan tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada

kemungkinan kesalahan akuntansi yaitu berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh

prosedur neraca saldo.

Neraca saldo juga dapat berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku

besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Sebuah perusahaan menyiapkan

neraca saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum

menghasilkan neraca saldo adalah untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan

perusahaan secara matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang

buku atau akuntan yang telah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk

mencatat transaksi keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku

besar pribadi. Neraca saldo adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan

menggunakan format account ‘T’ klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui

segala aktifitas ekonomi yang berupa transaksi debit dan kredit.

Page 24: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

Berikut contoh Neraca Saldo dari Saldo Buku Besar.

Semua saldo yang ada di Buku Besar dimasukkan dalam table Neraca Saldo. Perlu diingat,

untuk meletakkan nilai uang/harga sesuai dengan Saldo Buku Besar apakah di debit atau

kredit.

Page 25: MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR - … · Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel 3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum 4. Membuat buku besar dan neraca dalam

windakurniasari

MODUL VII

CONTOH SOAL

Buatlah Jurnal Umum – Buku Besar – Neraca Saldo dari transaksi dibawah ini!

Transaksi :

1/8/2015 Tuan Malik membuka Kantor Malik Advokat dengan Menyerahkan uang Kas

kekantor sebesar Rp5.000.000 dan Peralatan kantor sebesar Rp10.000.000

1/8/2015 Tuan Malik membayar sewa gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp 4.500.000

3/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. ABC dan dibayar bulan depan sebesar

Rp10.000.000

7/8/2015 Tuan Malik mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas bantuan hukum

yang diberikannya.

9/8/2015 Tuan Malik meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000

14/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. XYZ dan dibayar Sebesar Rp20.000.000

dimana 40 % nya dibayar tanggal 20 Agustus 2015.

18/8/2015 Tuan Malik membayar gaji karyawan (bagian administrasi) Sebesar Rp1.500.000

20/8/2015 Tuan Malik menerima uang dari utang klien pada 14 Agustus 2015.

23/8/2015 Tuan Malik membayar utang ke bank sebesar Rp2.500.000.

25/8/2015 Tuan Malik membantu PT. QWERTY dalam kasusnya dan dibayar Tunai sebesar

Rp5.000.000

30/8/2015 Tuan Malik membayar biaya telepon sebesar Rp100.000, air sebesar Rp100.000 dan

biaya listrik sebesar Rp150.000

31/8/2015 Tuan Malik membantu kasus PT. SSS dan dibayar tunai Sebesar Rp5.000.000.