modul pembelajaran metode penelitian...3 hipotesis (jika memang perlu) : mengajukan hipotesis yang...

109
MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN Disusun Oleh Dosen Achmad Baroqah Pohan , M.Kom Akademik Bahasa Asing Bina Sarana Informatika Jakarta 2016

Upload: others

Post on 25-Jul-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

MODUL PEMBELAJARAN

METODE PENELITIAN

Disusun Oleh Dosen

Achmad Baroqah Pohan , M.Kom

Akademik Bahasa Asing

Bina Sarana Informatika

Jakarta

2016

Page 2: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

2

DAFTAR ISI

Pertemuan 1. PENGHANTAR METODE PENELITIAN ………..…………….. 3

Pertemuan 02 KLASIFIKASI PENELITIAN …………………………………… 9

Pertemuan 03 PROSEDUR PENELITIAN ……………………………………...15

Pertemuan 04 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH ……………. 21

Pertemuan 05 STUDI PUSTAKA ……………………………………………… 29

Pertemuan 06 HIPOTESIS PENELITIAN …………………………………….. 39

Pertemuan 07 MEMILIH PENDEKATAN DALAM PENELITIAN …………. 43

Pertemuan 08 VARIABEL PENELITIAN …………………………………….. 52

Pertemuan 09 SUMBER DATA PENELITIAN ……………………………….. 61

Pertemuan 10 SKALA PENGUKURAN & INSTRUMEN ……………………. 68

Pertemuan 11PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN ……… 75

Pertemuan 12 ANALISIS DATA ………………………………………………. 81

Pertemuan 13 PROSES PENARIKAN KESIMPULAN ……………………….. 86

Pertemuan 14 RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN ………………….. 103

Page 3: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

3

PERTEMUAN I

METODE PENELITIAN

PENGANTAR METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 1 (Satu) Waktu :

Modul 1 (Satu)

Topik Penghantar Metode Penelitian

Sub Topik -

Materi

• Pengertian Penelitian (Research)

• Motivasi dan Tujuan Penelitian

• Karakteristik Penelitian

• Proses Penelitian

• Cara memperoleh pengetahuan

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dan ruang lingkup metode penelitian

Page 4: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

4

A. Pengertian Penelitian (Research)

Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh

pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh berupa

fakta – fakta konsep , generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat

memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi. Masalah yang akan

dijawab melalui penelitian disebut masalah penelitian. Masalah penelitian bisa

disebabkan banyak hal. Masalah muncul karena manusia mengalami kesulitan

dalam hidup, yaitu adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan

dengan kenyataan yang aktual.

Contoh: seorang mahasiswa yang tingal di tempat kos setiap bulan harus

mengeola keuangannya serta menghadapi banyak kebutuhan, sementara jumlah

dana yang dimiliki relatif terbatas. Permasalahannya adalah cara mengelola

keuangan dengan baik agar semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan dana terbatas.

Contoh: Manajer pemasaran di suatu perusahaan setiap tahun selalu berhadapan

dengan target penjualan yang harus dicapai. Tidak selamanya target yang ditetapkan

pada kenyataannya dapat dicapai. Dia harus pandai mengelola perusahaan agar

target yang ditetapkan tercapai.

Contoh: Seorang pimpinan perusahaan melakukan kunjungan ke perusahaan

lain di negara maju. Di sana dia menemukan teknologi baru yang canggih dalam

bidang produksi. Sepulangnya dari kunjungan dia ingin menerapkan teknologi

tersebut di perusahaannya. Sebelum menerapkanya,tentu akan lebih baik jika dia

melakukan penelitian terlebih dahulu. Jadi, kebijakan yang diambil pimpinan

mempunyai dasar dan tidak sekadar ikut-ikutan karena belum tentu kebrhasilan

penggunaan teknologi di suatu perusahaan bisa diterapkan di perusahaan lain

dengan hasil yang sama.

Menurut Sangadji (2009) Peneitian (Research) adalah penyelidikan yang

dilakukan secara hati-hati, teratur, dan terus – menerus untuk memecahkan suatu

masalah dan menemukan sesuatu yang baru.

Menurut Ndhara (1988) Penelitia (riset) adalah suatu pemeriksaaan atau

pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta, atau prinsip – prinsip

penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal.

Menurut Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati

hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip – prinsip.

Page 5: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

5

Menurut Hillway (1956) Penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang

dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati – hati dan sempurna terhadap

suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

B. Motivasi dan Tujuan Penelitian

Setiap peneliti tentu memiliki tujuan dan motivasi berbeda beda.bahkan profesi

peneliti menentukan pola perbedaannya. Seorang konsultan, mahasiswa, dosen,

praktisi bisnis, atau guru tentu mempunyai perbedaan motivasi dan tujuan dalam

melakukan penelitian. Walaupun demikian,pada dasarnya setiap peneliti memiliki

motivasi dan tujuan sama, yaitu ingin memecahkan masalah dan memuaskan rasa

ingin tahu dari setiap fenomena yang dihadapi.

Hakikat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: melakukan pengamatan

terhadap fakta (fenomena),melakukan idenifikasi masalah, serta berusaha

mengumpulkan data baik melalui kajian teoritis dengan mengkaji literatur maupun

melalui kajian empiris dengan melakukan pengamatan di lapangan untuk menjawab

permasalahan tersebut.

Tujuan penelitian adalah memperoleh pengetahuan agar dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan atau mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi.

Sekaran (2002) menyebutkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha sistematis

dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

C. Karakteristik Penelitian

Kerlinger (2006) menjelaskan ada tiga karakteristik pelitian, yaitu :

1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian mempunyai 3 tujuan yaitu :

a. Penemuan

Berarti data dari penelitian yang dimulai dari permasalahan sampai

temuan atau kesimpulan penelitian adalah benar-benar baru dan

sebelumnya belum pernah ada. Contoh dalam penelitian bidang ilmu

komputer, penelitian menemukan pola algoritma baru dalam prediksi

akurasi pada riset data mining.

Page 6: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

6

b. Pembuktian

Berarti masalah penelitian sampai hasil atau temuan penelitan bersifat

menguji atau membuktikan jika hasil penelitian masih relavan jika

dilakukan di tempat lain atau dalam waktu berbeda. Contoh Menguji

penerapan Web pada suatu perusahaan dengan sebelum penerapan.

c. Pengembangan

Berarti tujuan penelitian ingin mengembangkan ilmu pengetahuan yang

sudah ada. Misalnya peneliti mengacu pada penelitian sebelumnya.

Bidang ilmu, pokok permasalahan, dan variabel mungkin sama, tetapi

peneliti mengembangkan indikator, menambah variabel, atau

memodifikasi metode penelitianya.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu(Babbie, 2004). Cara ilmiah

mempunyai karakteristik rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal dan

terjangkau penalaran atau logika manusia. Empiris berarti penelitian

dilakukan berdasarka fakta-fakta di lapangan yang dapat diuji oleh orang lain

atau pihak lain. Sistematis berarti penelitian merupakan proses tertentu yang

logis.

Penelitian dimulai dengan memunculkan permasalahan, mencari jawaban

permasalahan dengan mengkaji literatur untuk membuat hipotesis,

mengumpulkan data dari lapangan, menganalis data dengan teknik yang

relevan, lalu pada akhirnya membuat kesimpulan atau temuan.

Metodologi penelitian adalah ilmu yang mengkaji ketentuan atau aturan

mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.

3. Hubungan antara penelitian dengan ilmu

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah

mengembangkan pengetahuan, sedangkan ilmu merupakan bagian

pengetahuan yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu Rasional dan Teruji.

Page 7: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

7

Pengetahuan dikatakan rasional jika disusun menggunakan pikiran dan

pertimbangan yang logis dan masuk akal. Pengetahuan yang disusun dengan

logika tertentu sering disebut pengetahuan yang menggunakan penalaran.

Karakteristik pengetahuan rasional adalah menggunakan logika atau

penalaran tertentu dalam membuat kesimpulan (Berenson C dan Colton

2002).

Pengetahuan teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta atau

fenomena. Fakta dapat berupa kejadian atau segala sesuatu yang dialami

dalam kehidupan nyata atau tertangkap oleh pengalaman hidup manusia

(Malhotra,2006)

D. Proses Penelitian

Proses penelitian secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Menetapkan Masalah penelitian

Proses penemuan masalah mencakup identifikasi bidang permasalahan,

pemilihan atau penemuan pokok masalah dan diakhiri dengan merumuskan

masalah.

2. Melakukan analisis teoritis

Pengkajian atau telaah teori merupakan tahapan dalam penelitian dengan

tujuan menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar menjawab masalah

atau pertanyaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

melakukan telaah literatur dari buku buku yang relevan, jurnal, tesis,

disertasi dan lain lain.

Tahapan diakhiri dengan penyusunan hipotesis yang merupakan jawaban

rumusan masalah dan masih perlu diuji kebenarannya

3. Melakukan pengujian fakta

Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian fakta yang diawali

pemilihan fakta-fakta relevan dengan rumusan masalah lalu pengumpulan

fakta fakta yang relevan. Pada umumnya, teknik pengumpulan data

menggunakan obeservasi atau survei dan diakhiri analisis data dengan

meggunakan teknik tertentu, baik yang menggunakan analisis statistik

maupun tanpa analisis statistik.

4. Menarik kesimpulan

Tahap paling akhir penelitian adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan

adalah jawaban rumusan masalah. Kesimpulan bisa berupa penerimaan

atau penolakan terhadap hipotesis da pengungkapan fakta yang digunakan

sebagai dasar menyusun teori atau hipotesis.

Page 8: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

8

E. Cara Memperoleh Pengetahuan

Ada empat cara memperoleh pengetahuan yaitu :

1. Pengalaman Pribadi

Ketika menghadapi suatu masalah, manusia akan mencari solosi dengan

belajar dari pengalaman masa lalunya. Sebagai contoh, seorang ibu telah

punya pengalaman mengobati anaknya dengan suatu ramuan tradisional

tertentu saat sakit. Ketika suatu waktu anaknya sakit kembali maka ibu

tersebut akan mengobati anaknya dengan ramuan yang sama.

2. Modus Otorita

Jika orang yang mempunyai wewenang atau pengetahuan tertentu

memberikan penjelasan, wajar orang lain mendengar dan

mempercayainya. Sebagai contoh, penjelasan seorang dokter tentang suatu

penyakit akan dipercaya pasiennya. Begitu pula, guru yang mengajar di

kelas akan dipercaya muridnya. Kemudian, analisis bisnis dan prakisi

bisnis yang berpengalaman tentu dipercaya banyak orang.

3. Panalaran deduktif

Penalaran deduktif dimlai dari hal – hal ersifat umum menuju hal yang

khusus. Penalaran deduktif disebu pula silogisme dan digunakan untuk

menguji suatu kesimpulan. Silogisme terdiri dari atas tiga argumen, yaitu :

premis mayor premis minor dan kesimpulan. Contoh premis mayor :

makhluk hidup akan mati, premis minor : manusia adalah makhluk hidup .

kesimpulan semua manusia akan mati.

4. Penalaran induktif

Dalam penalaran induktif, pencarian pengetahuan dimulai dengan

observasi terhadap hal hal khusus (fakta fakta konkret) menuju hal hal yang

umum. Kesimpulan umum yang diperoleh melalui penalaran induktif

dipakai sebagai premis mayor dalam penalaran deduktif. Sintesis antara

penalaran dedktif dan penalaran induktif merupakan metode penelitian

yang ilmiah.

Page 9: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

9

PERTEMUAN II

METODE PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 2 (Dua) Waktu :

Modul 2 (Dua)

Topik Klasifikasi Penelitian

Sub Topik -

Materi

• Klasifikasi Penelitian berdasarkan pengukuran dan analisis data penelitian

• Klasifikasi penelitian berdasarkan sifat dan jenis data

• Klasifikasi penelitian berdasarkan masalah yang diteliti

• Klasifikasi penelitian berdasarkan tempat penelitian

• Klasifikasi penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui konsep penelitian dan perbedaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif

Page 10: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

10

A. Klasifikasi Jenis penelitian berdasarkan pengukuran dan

analisis data penelitian.

E.G Carmines dan R.A Zeller (2006) membagi 2 penelitian ditinjau dari

pengukuran dan analisis dengan teknik statistik. Yaitu :

1. Penelitian Kuantittif

Penelitian kuanitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka

dan dianalisis dengan teknik statisik. Penelitian yang sering menggunakan

cara ini adalah eksperimen.

2. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk

verbal dan dianalisis tanpa menggunakn teknik statistik. Penelitian yang

sering menggunakan cara ini adalah studi kasus dan historical.

Menurut D.R. Cooper dan C.W Emory (2007) selain 2 penelitian di atas ada

satu lagi adalah penelitian gabungan yaitu penelitian dari gabungan kualitatif

dan kuantitatif. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif menurutnya

terdapat pada tabel berikut :

No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1 Kejelasan unsur :

Tujuan, pendekatan,

subjek,sampel dan sumber

data sudah mantab serta rinci

sejak awal.

Kejelasan unsur : subjek sampel

sumber data tidak mantap dan rinci,

masih fleksibel, timbul dan

berkembangnya sambil jalan

(emergent)

2 Langkah penelitian :

Segala sesuatu direncanakan

sampai matang ketika

persiapan disusun.

Langkah penelitian : baru diketahui

dengan mantab dan jelas setelah

penelitian selesai.

3 Hipotesis (jika memang

perlu) :

Mengajukan hipotesis yang

akan diuji dalam penelitian.

Hipotesis menentukan hasil

yang diramalkan.

Hipotesis :

Tidak mengemukakan hipotesis

sebelumnya, tetapi dapat lahir selama

penelitian berlangsung.

Hasil penelitian terbuka

4 Desain : dalam desain jelas

langkah – langkah penelitian

dan hasil yang diharapkan

Desain : desain penelitiannya adalah

fleksibel dengan langkah dan hasil

yang tidak dapat dipastikan

sebelumnya.

5 Pengumpulan data : kegiatan

dalam pengumpulan data

Pengumpulan data : kegiatan

pengumpulan data selalu harus

dilakukan sendiri oleh peneliti

Page 11: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

11

memungkinkan untuk

diwakilkan.

6 Analisis data : dilakukan

sesudah semua data

terkumpul.

Analisis data : dilakukan bersamaan

dengan pengumpulan data.

B. Klasifikasi Berdasarkan Sifat dan Jenis Data

1. Penelitian Opini (Opinion Research)

Penelitian opini adalah penelitian terhadap fakta berupa opini atau

pendapat orang (responden). Data yang diteliti dapat berupa pendapat

responden secara individu atau kelompok.

Tujuan penelitian adalah menyelidiki pandangan, persepsi atau penilaian

responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan responden

terhadap ciri responden atau kondisi lingkungan dan perubahannya.

2. Penelitian Empiris (Empirical Research)

Penelitian empiris adalah penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian empiris umumnya lebih

menekankan pada penyidikan aspek perilaku terhadap opini. Objek yang

diteliti lebih menekankan pada kejadian sebenarnya dari pada persepsi

orang mengenai kejadian. Studi kasus dan lapangan serta penelitian

eksperimen merupakan contoh tipe penelitian ini.

3. Penelitian Arsip (Archival Research)

Penelitian arsip adalah penelitian terhadap fakta tertulis (dokumen) atau

berupa arsip data. Dokumen arsip yang teliti berdasarkan sumbernya dapat

berasal dari internal (arsip dan catatan orisinal yang diperoleh suatu

organisasi) atau berasal dari data eksternal, yaitu publikasi data yang

diperoleh melalui orang lain.

C. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Masalah yang diteliti

F. Hair, Jr.Rolph , A.Romald dan G.B Wiliam (2008) membagi penelitian

ditinjau dari karekteristik masalah yang diteliti.

1. Penelitian Historis (Historical Research)

Penelitian historis adalah penelitian terhadap masalah masalah yang

berkaitan dengan fenomena masa lalu (historis) yang meliputi kegiatan

penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan yang telah lalu.

Page 12: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

12

Sementara menurut J.S Carrol dan E.J Johnson (2000), penelitian historis

adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap kejadian

kejadian yang berlangsung di masa lalu.

Tujuannya adalah melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara

sistematis, objektif dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang

atau mengantisipasi fenomena masa yang akan datang.

2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)

Adalah penelitian terhadap masalah masalah berupa fakta fakta saat ini dari

suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat

terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur. Sementara

menurut cooper H.M (2007) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

dengan variabel yang lain.

Tujuannya adalah menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan current status subjek yang diteliti.

3. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan (Case and Field Study)

Penelitian studi kasus dan lapangan adalah penelitian dengan karakteristik

masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari

subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan.

Tujuannya adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai

subjek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai

subjek tertentu.

4. Penelitian Korelasional (Correlational Research)

Penelitian korelasional adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah

berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih.

Tujuannya menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau

lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti.

Tipe penelitian ini menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang

dapat pula digunakan untuk melakukan prediksi.

5. Penelitian Kausal komparatif (Causal-Comparative Research)

Page 13: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

13

Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah

hubungan antara variabel bebas dengan bariabel terikat, disamping

mengukur kekuatan hubungannya. Penelitian ini merupakan tipe penelitian

ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah

terjadinya suatu fakta atau peristiwa.

Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah peneliti dapat mengidentifikasi

fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel

dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel variabel yang

mempengaruhinya (variabel independen).

6. Penelitian Eksperimen (Experimental Research)

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang subjeknya diberi perlakuan

(treatment) lalu diukur akibat perlakuan pada diri subjek.

Tujuannya melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Macam macam desain dalam penelitian eksperimental antara

lain Posttest Control Group Design, Pretest-posttest control group design,

Solomon-Four Group Design dan Factorial Design.

D. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Tempat Penelitian

Ditinjau dari tempat penelitian (Fowler, F.J, 2004), penelitian dibedakan

menjadi :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan

atau kepada responden.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan

menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun

laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.

3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat

tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

E. Klasifikasi penelitian berdasarkan Tingkat Eksplanasinya

Page 14: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

14

Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel variabel yang diteliti serta hubungan antara

satu variabel dengan varibel lainnya (singarimbun dan Effendi,2005). Berdasar

hal ini, penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

2. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Di

sini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi

untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu berbeda.

3. Penelitian Asosiatif/Hubungan

Penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai

tingkatan tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan

komparatif.

Page 15: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

15

PERTEMUAN III

METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 3 (Tiga) Waktu :

Modul 3 (Tiga)

Topik Prosedur Penelitian

Sub Topik -

Materi • Persyaratan Penelitian

• Prosedur Penelitian

• Memilih Masalah penelitian

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui prosedur penelitian serta ruang lingkupnya.

Page 16: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

16

A. Persyaratan Penelitian

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal

pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi, penelitian adalah

dasar untuk meningkatkan pengetahuan sehingga harus diadakan agar

pencapaian usaha usaha manusia meningkat pula.

Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian, yaitu :

1. Sistematis

Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai

kompleks hingga tercapai tujuan secara efisien dan efektif.

2. Berencana

Dilaksanakan dengan adanya unsur memikirkan langkah pelaksanaanya.

3. Mengikuti Konsep Ilmiah

Mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara yang sudah

ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu

pengetahuan.

Menurut sangadji (2007), agar hasilnya baik dan memuaskan semua pihak,

maka suatu penelitian perlu dibuat dengan kriteria berikut :

1. Obyektif/Akurat

Pastikan hasil penelitian adalah hasil yang terbaik yang dapat dipercaya,

dapat diandalkan, teliti, cermat dan akurat sesuai tujuan penelitian.

2. Tepat Waktu

Usahakan penelitian dapat selesai dengan jadwal perencanaan waktu yang

telah dibuat, yaitu tidak kelamaan dan tidak terlalu cepat. Penyelesaian setiap

tahap dan langkah dalam penelitian sebaiknya tidak keluar dari perencanaan.

3. Relevan

Hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan masalah yang dihadapi dan

dapat menjadi bahan informasi acuan untuk pihak pihak yang membutuhkan.

4. Efisien

Gunakan dana pelaksanaan penelitian dengan penuh tanggung jawab.

Sesuaikan dana yang telah dianggarkan dengan kondisi di lapangan.

Page 17: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

17

Kemudian, jangan sampai melewati batas yang telah ditentukan. Waktu dan

tenaga pun sebaiknya digunakan seefisien mungkin.

Apabila diterapkan dalam kegiatan penelitian maka urut-urutannya sebagai

berikut :

1. Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan

2. Merumuskan masalah, sehingga batasan, kedudukan dan alternatif cara

untuk pemecahan masalah menjadi jelas

3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak menentukan alternatif pemecahan

yang dipilih.

4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis.

5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan

dikembalikan pada hipotesis yang sudah dirumuskan.

6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari

kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang.

B. Prosedur Penelitian

Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian, berturut – turut ada bentuk

laporan penelitian berupa makalah atau paper hasil pembahasan buku, skripsi,

tesis dan disertasi.

Walaupun berbeda-beda sehubungan dengan luasnya masalah, dalamnya

tinjauan permasalahan dan manfaat yang diharapkan dari tiap jenis penelitian,

secara garis besar persyaratannya sama seperti yang telah disebutkan.

Setelah membahas persyaratan penelitian, maka berikutnya adalah prosedur

atau langkah-langkah penelitian. Untuk mempermudah keterangannya, langkah

langkah tersebut akan divisualisasikan dalam bentuk bagan-arus.

Ada pula langkah-langkah penelitian lain yang lebih menitikberatkan pada

kegiatan administratif :

1. Memilih Masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan Masalah

4. Merumuskan Hipotesa

5. Memilih Pendekatan

6. Menentukan Variabel dan Sumber data

7. Menentukan dan Menyusun Instrumen

Page 18: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

18

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10. Menarik Kesimpulan

11. Menulis Laporan.

C. Memilih Masalah Penelitian

1. Masalah Penelitian

Masalah adalah sesuatu yang memerlukan jawaban, penjelasan atau

pemecahan. Dalam Bahasa formal, masalah sering dirumuskan sebagai

kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dalam suatu situasi, sebuah

fenomena utuh mungkin tidak menampakkan sosok permasalahan

penelitian. Namun, sisi sisi tertentu fenomena secara terpisah mungkin

merupakan permasalahan penelitian yang penting untuk dikaji. Menurut

W.W Mendenhall (2003), ada 3 hal penting yang harus dinyatakan atau

dirumuskan dengan jelas sebelum suatu penelitian dapat dilakukan, yaitu :

a. Masalah yang akan diteliti atau pernyataan yang ingin dijawab.

b. Metodologi penelitian atau cara yang akan ditempuh untuk

menemukan jawaban atas permasalahan.

c. Alasan Penelitian dilakukan

2. Sumber Masalah Penelitian

Sumber masalah penelitian yang sejati sebenarnya adalah alam semesta

dengan semua fenomena di dalamnya. Namun, karena kesulitan dan alasan

praktis, banyak calon peneliti memilih menggunakan sumber sekunder,

yaitu kepustakaan. Howard dan Sharp dalam Kerlinger (2006)

mengurutkan gradasi nilai bahan bahan sebagai sumber masalah penelitian

seperti berikut :

a. Tesis dan Disertasi

b. Artikel dalam jurnal akademik dan profesional

c. Laporan penelitian

d. Buku dan Tinjauan buku

e. Komunikasi dengan ahli-ahli dalam bidang terkait

f. Pendapat para pemakai hasil penelitian

g. Hasil diskusi dengan sejawat

h. Media Informasi yang akurat dan originalitasnya yang tinggi.

3. Teknik Pengembangan Masalah Penelitian

Page 19: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

19

Rumusan masalah yang kurang terfokus cenderung mengarah pada

pengkajian masalah yang tidak jelas dan tidak cukup spesifik untuk

menjadi tuntunan dalam menentukan langkah penelitian selanjutnya.

Menurut W.W.Mendenhall dan R.J Beaver (2002), ada 3 pendekatan yang

sering digunakan dalam pengembangan masalah atau topik penelitian

adalah :

a. Analogi

Analogi setidaknya memberikan dua manfaat bagi proses

penelitian, memberikan inspirasi kepada peneliti untuk

mengembangkan pemikiran yang sejalan atau setara dengan

paradigma penelitian yang telah ada, dan/atau memberikan

inspirasi digunakannya metodologi yang telah terbukti sukses

dalam penelitian yang lain.

b. Peta Permasalahan (Relevance-Tress)

Dengan peta permasalahan seorang peneliti dapat mengembangkan

masalah penelitian dengan menjabarkan ide ide terkait

berlandaskan suatu konsep dasar dan kemudian memfokuskan

kajiannya pada aspek-aspek tertentu atau mengembangkan topik

topik sampingan dari masalah pokok.

c. Analisis Morfologi

Analisis morfologi terdiri dari langkah-langkah berikut :

1) Identifikasi faktor-faktor atau dimensi utama suatu masalah

2) Mendaftar berbagai atribut atau tingkatan faktor (variasi

keadaan yang dapat terjadi pada faktor terkait)

3) Merumuskan berbagai pola hubungan yang mungkin terjadi

antar faktor

4. Fisibilitas Permasalahan

Layak tidaknya suatu penelitian yang akan dilakukan dapat dievaluasi

menurut beberapa kriteria berikut :

a. Kemungkinan diperolehnya data yang diperlukan

b. Dapat tidaknya dikembangkan desain penelitian yang sesuai

c. Ketersediaan waktu yang dibutuhkan

d. Dikuasainya keterampilan teknik yang dibutuhkan

e. Ketersediaan dana

f. Resiko yang harus dihadapi

g. Kesesuaian dengan minat peneliti

Page 20: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

20

h. Keaslian dan simetri permasalahan yang akan dikaji.

Page 21: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

21

PERTEMUAN IV

METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 4 (Empat) Waktu :

Modul 4 (Empat)

Topik Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sub Topik -

Materi

• Pendahuluan

• Masalah Penelitian

• Sumber Masalah Penelitian

• Pemilihan Masalah

• Latar Belakang Masalah

• Perumusan Masalah

• Pemilihan Judul

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan ruang lingkup

dari prosedur penelitian identifikasi dan perumusan masalah.

Page 22: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

22

A. Pendahuluan

Penelitian akan berjalan baik jika peneliti memahami dan menghayati masalah

penelitian dengan baik peneliti tentu akan lebih senang menggarap masalah

yang dihayati daripada yang tidak. Memman untuk bekerja dengan baik,

permasalahan penelitian harus menarik perhatian peneliti. Masalah atau

permasalahan penelitian dapat pula dilihat dari judul penelitian.

Selain menarik, penelti harus memikirkan masalah-masalah lain. Menarik saja

belum cukup menjamin terlaksananya penelitian. Ada kalanya peneliti sangat

ingin mencari jawaban atas sesuatu masalah, tetapi faktor faktor lain tidak

memungkinkan pelaksanaanya.

Ada baiknya membedakan masalah bagi penelitian dengan permasalahan biasa.

Secara harafiah keduanya mengandung arti sama, yaitu :

• Sesuatu yang mengganjal pikiran/benak/perbuatan kita sedemikian rupa

sehingga apabila dipecahkan bisa memberi manfaat bagi yang

mengalaminya.

• Terjadinya kesenjangan antara das sein dan das sollen (Harapan dan

Kenyataan)

Menurut Kerlinger (2004) ada 3 kriteria untuk menentukan permasalahan yang

baik dan pernyataan masalah yang baik yaitu :

1. Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel

atau lebih.

Contoh :

apakah terapat hubungan atau pengaruh motivasi terhadap kinerja guru?

Apakah terdapat pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

terhadap kinerja guru?

Page 23: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

23

2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk

pertanyaan.

Contoh :

Masalah tidak dirumuskan dalam pernyataan seperti : Masalah adalah

... atau maksud kajian penelitian adalah ....

3. Masalah dan pernyataan masalah arus dirumuskan dengan cara tertentu

yang mengisyaratkan adanya kemungkinan pengujian empiris.

Contoh permasalahan yang tidak memenuhi kriteria : bagaimanakah

kita tahu?

Apakah pendidikan demokratis dapat meningkatkan proses belajar

pemuda?

Apakah proses proses kelompok baik bagi anak anak?

B. Masalah Penelitian

Menurut W.G Zikmund (2004), masalah adalah setiap kesulitan yang

menggerakan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan

sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui dengan jalan mengatasinya apabila

kita akan berjalan terus. Dalam penelitian masalah sangat berperan dalam

mengarahkan seorang peneliti melakukan kegiatan penelitiannya.

Tanpa merumuskan masalah, para peneliti dapat mengalami kebingunan baik

dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan.

Page 24: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

24

Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam menentukan masalah penelitian,

yaitu :

1. Masalah masih berhubungan erat dengan judul penelitian

2. Masalah mendukung tujuan penelitian

3. Masalah mengembangkan atau memperluas cara cara menguji suatu teori.

4. Memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian

5. Memanfaatkan konsep konsep teori atau data disiplin yang bertahan.

6. Menunjukkan variabel yang perlu diteliti.

C. Sumber Masalah Penelitian

Menurut sekaran (2006), ada beberapa sumber untuk memperoleh masalah

penelitian antara lain :

1. Pengamatan terhadap kegiatan manusia

2. Bacaan, yakni karya lmiah atau makalah

3. Analisis bidang pengetahuan

4. Ulangan serta perluasan penelitian karena belum memuaskan sehingga perlu

diulang.

5. Cabang studi yang sedang dikembangkan.

Kadang kadang masalah ditemukan bukan dari bidang studi sendiri, tetapi

dari cabang yang muncul kemudian.

6. Catatan dan pengalaman pribadi, sering menjadi sumber masalah penelitian.

7. Praktik serta keinginan masyarakat

Praktik yang timbul dan keinginan yang mennjl dalam masyarakat dapat

merupakn suber masalah. Pratik praktik tersebut dapat berupa unjuk rasa,

pernyataan pemimpin, dan sebagainya.

8. Bidang spesialis

Seorang spesialisasi dalam bidangnya telah menguasai ilmu di bidang

spesialisasinya. Dari spesialisasi, banyak masalah yang bisa diungkapkan

dan dipecahkan.

9. Pelajaran yag sedang diikuti

Page 25: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

25

Diskusi kelas atau hubungan antara dosen dengan mahasiswa banyak

mempengaruhi mahasiswa dalam memilih masalah untuk penelitian.

10. Diskusi diskusi ilmiah

Masalah penelitian dapat pula bersumber dari diskusi diskusi ilmiah,

seminar, serta pertemuan ilmiah.

11. Perasaan intuisi

Kadang kadang suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka dan

kesulitan tersebut dapat merupakan masalah penelitian.

D. Pemilihan Masalah

Setelah diketahui banyak masalah diperoleh dari berbagai sumber, selanjutnya

adalah mengidentifikasi dan menyeleksi masalah yang mungkin bisa diteliti.

Bila sejumlah masalah telah ditemukan, bagaimanakah menentukan atau

memilih salah satunya untuk diteliti, berikut cara memilihnya

1. Pisahkan setiap masalah dalam file berbeda

2. Kumpulkan semua literatur yang mendukung setiap masalah, kemudian

tempatkan tiap literatur itu pada setiap file masalah tadi.

3. Jika tiba waktunya untuk diajukan, pilihlah masalah yang telah dilengkapi

berbagai literatur dengan mempertimbangkan hal hal berikut ini :

a. Apakah topik itu saat diajukan merupakan topik aktual dan mendesak

untuk diteliti?

b. Apakah terjangkau oleh kemampuan dan ketrampilan peneliti

(manageable topics)?

c. Apakah datanya lengkap atau mudah untuk mendapatkannya

sehingga dapat dianalisis (reseachable topic)?

d. Apakah biaya, waktu dan tenaganya cukup untuk meneliti topik

E. Latar Belakang Masalah

Page 26: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

26

Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahirnya suatu masalah tersaji secara

formal dalam bentuk uraian latar belakang masalah. Melalui latar belakang

masalah, pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi

dapat menjadi lebih utuh. Alasannya adalah suatu latar belakang masalah yang

baik umumnya mengungkapkan empat hal , yaitu :

1. Mengungkapkan isu isu (issues)

Isu ada dalam latar belakang masalah mengingat isu merupakan hal yang

mengganjal tentang sesuatu hingga memerlukan penyelesaian. Isu bisa

merupakan gejala, fenomena atau komentar yang sedang ramai saat ini. Isu

berperan sebagai masalah yang pokok dan segera memerlukan penyelesaian.

Perlu diingat bahwa isu berbeda dengan gosip. Hal lain yang perlu diingat

bahwa sepanjang pernyataan tentang masalah masih bisa dibantah, maka

tidak bisa dikatakan isu.

2. Mengungkapkan fakta fakta (exiting information)

Selain isu, dalam latar belakang masalah biasa diuraikan pula fakta-fakta

yang memperkuat isu. Maksudnya, ada keyakinan bahwa isu yang diangkat

tidaklah dibuat-buat, melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang dimaksud

umumnya tentang data berupa angka, data data kualitatif, dan lain lain.

Sumber fakta pun terkadang disebutkan, misalnya dari suatu media massa,

jurnal, laporan sebuah instansi atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti

hendaknya memperhatikan pula keaktualan fakta fakta yang dikemukakan.

3. Mengungkapkan nilai guna untuk apa masalah dipecahkan (need)

Setelah isu diungkapkan dan disertai oleh fakta yang menguatkan, ada

baiknya peneliti pun menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu untuk apa

masalah dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu penelitian memiliki arti

lebih apabila hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Sebagai

contoh, suatu penelitian yang menyangkut isu tentang masalah kesulitan

mengajarkan penyelesaian soal soal tipe pemecahan masalah matematika,

Page 27: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

27

hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan bagi guru matematika dalam

memberikan pembelajaran matematika, khususnya dalam mengajarkan

penyelesaian soal soal tipe pemecahan.

4. Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan pemecahan masalahnya atau

masih langka/jarang orang meneliti masalah itu (difficulty)

Hal lain yang sering disertakan dalam latar belakang masalah adalah

difficulty masalah yang akan diteliti. Maksudnya, selain menarik, penelitian

yang meneliti masalah pun masih langka/jarang. Jadi, jika masalah diteliti

maka menjadi masukan berharga bagi siapa pun.

F. Perumusan Masalah

Kualitas penelitian dapat ditentukan oleh luas dan dalamnya permasalahan yang

dihadapi. Banyaknya rumusan masalah menjadi salah satu indikator luas dan

dalamnya permasalahan. Namun, tidaklah berarti makin banyak rumusan

masalah, makin berkualitas penelitian. Jika pemikiran peneliti hanya mengenai

sebuah masalah maka tidak perlu menjabarkan dalam banyak rumusan masalah.

Rumusan masalah sebaiknya konsisten atau paling tidak relevan dengan latar

belakang masalah. Rumusan masalah hendaknya memuat variabel yang akan

diteliti dan teridentifikasi dengan jelas serta diperkirakan ada alternatif

penyelesainnya. Kemudian, rumusan masalah sebaiknya mudah dikembangkan

menjadi instrumen pengumpul data dari variabel bersangkutan. Umumnya,

rumusan masalah pun berkaitan dengan rumusan judul sehingga banyaknya

sama (atau tidak terlalu jauh) dengan variabel pada rumusan judul.

Sementara menurut sekaran (2005), rumusan masalah dapat dinyatakan dalam

bentuk kalimat tanya atau bukan kalimat tanya. Rumusan masalah yang

ditanyakan dalam bentuk kalimat tanya akan dapat membantu memusatkan

perhatian pada jawaban yang akan diteliti. Rumusan masalah yang tidak

Page 28: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

28

dinyatakan dalam kalimat tanya umumnya berbentuk deklaratif, tetapi

dirumuskan dengan jelas dan padat.

Contoh :

Apakah ada perbedaan gaya hidup pada anak-anak yang berbeda status

ekonomi orang tuanya ?

Apakah ada perbedaan prestasi kerja antara karyawan laki laki dan perempuan

?

Apakah terdapat korelasi antara prestasi kerja dengan kinerja karyawan ?

G. Judul Penelitian

Judul penelitiab adalah suatu pernyataan yang mengandung isi keseluruhan

penelitian atau penulisan. Judul penelitian sangat penting karena di dalamnya

tergambarkan objek yang ingin diteliti, lokasi, tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai. Dalam menentukan judul penelitian, para peneliti bebas memilih

sendiri judul yang diinginkan atau dipilihkan oleh dosen pembimbingnya.

Menurut R.F Murdick (2006), beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan

peneliti dalam menentukan judul penelitian adalah :

1. Keterjangkauan

Prinsip pertama yang harus diperhatikan adalah judul maupun objek yang

akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan peneliti.

Keterjangkauan sangat tergantung pada beberapa faktor, yakni tingkat

pengetahuan peneliti, waktu,biaya dan kerja sama dengan pihak lain.

2. Ketersediaan Data

Para peneliti akan mengalami kesulitan apabila tidak tersedia data atau

kesulitan memperoleh data.

3. Signifikasi Judul yang dipilih

Page 29: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

29

PERTEMUAN V

METODE PENELITIAN

STUDI PUSTAKA

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 5 (Lima) Waktu :

Modul 5 (Lima)

Topik Studi Pustaka

Sub Topik -

Materi

• Tinjauan Pustaka

• Kerangka Teori

• Kerangka Konsep

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui maksud dan ruang lingkup studi pustaka

Page 30: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

30

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang

diungkapkan dalam usulan penelitian. Studi kepustakaan yang baik akan

menyediakan dasar untuk menyusun kerangka teoritis yang komprehensif.

Tinjauan Pustaka pada dasarnya mencakup 2 hal, yaitu :

1. Tinjauan Teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas

sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variable –

variable yang akan diteliti.

Disamping itu, tinjauan teori ini juga dimaksudkan agar peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti dalam konteks ilmu

pengetahuan yang relevan.

Oleh karena itu, Tinjauan Pustaka ini menjadi dasar dalam merumuskan

Kerangka Teori yang selanjutnya menjadi dasar untuk mengembangkan

Kerangka Konsep penelitian.

2. Tinjauan dari hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti.

Hal ini penting, selain akan memperluas pandangan dan pengetahuan

peneliti, juga dapat untuk menghindari pengulangan penelitian yang

telah dilakukan orang lain (menjaga Originalitas penelitian).

Tinjauan Pustaka mempunyai arti : peninjauan kembali pustaka-pustaka yang

terkait (review of related literature/literature review).

Pustaka berarti karya karya yang menjadi rujukan untuk memahami dan

menyelidiki masalah penelitian.

Kegunaan Tinjauan Pustaka menurut (Castetter dan Heisler,1984)

✓ Untuk mengkaji sejarah permasalahan

✓ Untuk mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan

✓ Untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu

✓ Untuk menghindari duplikasi penelitian

✓ Untuk menunjang perumusan permasalahan

Page 31: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

31

✓ Untuk mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai

landasan teori/kerangka teori bagi penelitian yang akan dilakukan.

✓ Untuk mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan

dilakukan.

✓ Untuk membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada.

Sumber studi kepustakaan yang baik dalam penelitian harus

mempertimbangkan aspek kemutakhiran dan relevansi serta bobot ilmiah.

Aspek kemutakhiran berkaitan dengan penggunaan sumber bacaan yang up to

date. Hal ini disebabkan karena sumber bacaan yang up to date. Hal ini

disebabkan karena sumber bacaan yang lama mempunyai kemungkinan

kebenarannya telah terbantah atau direvisi oleh teori yang lebih baru. Aspek

relavansi berhubungan dengan keterkaitan sumber bacaan dengan masalah yang

diteliti.

B. Kerangka Teori

Kerangka Teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-

batasan tentang teori teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan

dilakukan.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Poerwadarminta, TEORI adalah “Pendapat

yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa

(kejadian), dan asas – asas, hukum – hukum umum yang menjadi dasar sesuatu

kesenian atau ilmu pengetahuan; serta pendapat cara – cara dan aturan –

aturan untuk melakukan sesuatu”

Menurut Wiersma (1986), A theory is generalization or series of

generalization by which we attempt to

explain some phenomena in a systematic manner.

Teori adalah generalisasi atau seri generalisasi di mana kita

mencoba menjelaskan suatu fenomena dengan cara yang

sistematis.

Sedangkan arti TEORI menurut pendapat ahli penelitIan antara lain :

1. JOHN W. BEST TEORI

Page 32: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

32

pada dasarnya berisi penggambaran hubungan sebab akibat diantara variable –

variable.

Suatu TEORI di dalam dirinya terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan

suatu gejala dan TEORI juga berkekuatan untuk memprediksi sesuatu gejala.

2. JOHN DEWEY

“Tidak ada sesuatu yang lebih praktis daripada suatu teori yang hebat”. Metode

Ilmiah bertujuan menemukan teori – teori atau generalisasi – generalisasi.

Dari Teori – teori yang ditemukan dapat dijadikan dasar prediksi dalam

mengantisipasi kejadian – kejadian mendatang secara lebih tepat.

3. DR. SISWOJO HARDJODIPURO

TEORI dapat diartikan sebagai seperangkat konsep dan definisi yang saling

berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematik mengenai

fenomena dengan menerangkan hubungan antar variable, dengan tujuan untuk

menerangkan dan meramalkan fenomena.

TEORI menjalin hasil pengamatan kedalam suatu pengertian utuh yang

memungkinkan ilmuwan membuat pernyataan umum tentang variable –

variable dan hubungannya.

4. PROF. DR. WINARNO SURAKHMAD

“Seseorang ahli ilmu pengetahuan tidak hanya bertujuan menemukan prinsip –

prinsip yang terletak di balik fakta.

Prinsip Utama yang dicari adalah DALIL, yaitu : Generalisasi atau kesimpulan

yang berlaku umum. TEORI dibutuhkan sebagai pegangan – pegangan pokok

secara umum.

Page 33: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

33

Oleh karena itu, Jelas bahwa dalam menentukan atau membuat Kerangka Teori

dalam proposal penelitian, kita harus mencari teori – teori atau prinsip – prinsip

yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Teori merupakan unsur informasi ilmiah yang paling luas bidang cakupnya.

Melalui unsur metodologis, teori dapat diubah menjadi hipotesa yaitu informasi

ilmiah yang lebih spesifik dan lebih sempit bidang cakupannya. Hipotesa dapat

diubah menjadi data dengan menginterpretasikan hipotesa tersebut menjadi

sesuatu yang bisa diamati, dengan penyusunan instrument (alat ukur) termasuk

skala dan penentuan sample. Hasil observasi atau data ini merupakan informasi

ilmiah yang sangat spesifik dan hanya menyangkut sample tertentu dan variable

tertentu.

Dengan dikemukakannya teori dalam kerangka teori suatu proposal penelitian,

akan sangat membantu peneliti dan orang lain untuk lebih memperjelas sasaran

dan tujuan penelitian yang dilakukan.

Peranan Kerangka Teori dalam Penelitian :

1. Memberi Kerangka Pemikiran bagi penelitian

2. Membantu Peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian

3. Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data

dan fakta.

4. Mendudukkan permasalahan penelitian secara logis dan runtut.

5. Membantu dalam membangun ide ide yang diperoleh dari hasil penelitian.

6. Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka

pemikiran.

7. Memberikan dasar dasar konseptual dalam merumuskan definisi

operasional.

Page 34: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

34

8. Membantu mendudukkan secara tepat dan rasional dalam mensitesis dan

mengintegrasikan gagasannya.

Prosedur Penyusunan Kerangka Teori :

1. Melakukan Kajian Pustaka

2. Melakukan sintesa atau modifikasi anatara teori yang satu dengan yang

lain.

3. Menyususn sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut dan rasional.

C. Kerangka Konsep

Setelah mengemukakan beberapa teori tentang variable yang diteliti,

kemungkinan ada beberapa konsep yang ada dalam teori tersebut. Untuk itu peneliti

perlu menjelaskan arti dari konsep yang dipakai oleh peneliti, sebab tiap orang

mungkin mempunyai pengertian yang berbeda dengan orang lain dalam mengartikan

suatu konsep.

Konsep adalah Generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,

sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Dalam

kenyataannya, KONSEP dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda. Semakin

dekat suatu KONSEP pada realita, maka semakin mudah pula KONSEP tersebut

diukur dan diartikan.

Misalnya :

Konsep ilmu alam lebih jelas dan konkrit, karena dapat diketahui dengan paca

indera. Sebaliknya, banyak konsep ilmu – ilmu sosial menggambarkan fenomena sosial

yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat dimengerti. Seperti konsep tentang

Tingkah Laku, Kecemasan, Kenakalan Remaja dsb. Oleh karena itu perlu kejelasan

konsep yang dipakai dalam penelitian.

Konsep adalah Suatu abstraksi yang dibentuk dengan me-generalisasikan

suatu pengertian. Oleh karena itu, KONSEP tidak dapat diukur dan diamati secara

langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka KONSEP tersebut harus

dijabarkan ke dalam variable – variable. Dari variable itulah KONSEP dapat diamati

dan diukur.

Page 35: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

35

Contoh :

Ekonomi Keluarga adalah suatu konsep, untuk dapat mengukur konsep

ekonomi keluarga dapat melalui variable Pendapatan atau Pengeluaran keluarga. Status

Sosial misalnya, dapat diamati dari variable Pekerjaan dsb.

Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atas

persoalan yang perlu dirumuskan. Dalam merumuskannya, peneliti harus dapat

menjelaskan sesuai dengan maksud peneliti memakai konsep tersebut. Oleh karena itu,

peneliti harus “konsisten” dalam memakainya.

Dari uraian pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa

pengertian dan peranan dari KERANGKA KONSEP dalam suatu penelitian sebagai

berikut :

A. Kerangka Konsep

adalah Suatu hubungan atau kaitan antara konsep – konsep atau variable –

variable yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan

dilaksanakan.

Contoh : “Game Simulasi Pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri Terpimpin

berbasis konsep Agen Cerdas “

Page 36: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

36

B. Kerangka Konsep

merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang

peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor yang

dianggap penting untuk masalah.

Sehingga KERANGKA KONSEP akan membahas saling ketergantungan antar

variable yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal – hal

yang diteliti.

Penyusunan KERANGKA KONSEP akan membantu kita untuk membuat

hipotesis, menguji hubungan tertentu dan membantu peneliti dalam

menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati atau

diukur melalui variable.

Page 37: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

37

Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah KERANGKA KONSEP, peneliti

hendaknya memahami variable konsep yang hendak diukur.

Contoh :

Pada judul penelitian : “Penerapan Case-Based Reasoning dan Algoritma

Nearest Neighnor untuk penentuan Lokasi Waralaba “

C. Kerangka Konsep

juga berperan untuk mengidentifikasi jaringan hubungan antar variable yang

dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti.

Dengan demikian, sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa

saja jenis variable yang ada yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang

ditelit tersebut.

Contoh : Penelitian “Agen Cerdas Animasi Wajah untuk Game Tebak Kata”.

Page 38: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

38

Page 39: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

39

PERTEMUAN VI

METODE PENELITIAN

Hipotesis Penelitian

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 6 (Enam) Waktu :

Modul 6 (Enam)

Topik Studi Pustaka

Sub Topik -

Materi • Pengertian Hipotesis Penelitian

• Uji Hipotesis

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui pengertian hipotesis penelitian dan teknik dalam melakukan uji hipotesis

Page 40: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

40

A. PENGERTIAN HIPOTESIS

Sesuai dengan prosedur penelitian seorang peneliti setelah mengadakan

penelahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan

dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Namun, penelitian

tidak selalu harus menggunakan hipotesis. Penelitian yang tipe risetnya pengujian

hipotesis (hypothesis testing) menggunakan hipotesis karena hipotesisnya sudah

dapat ditentukan di awal riset. Penelitian eksploratori tidak menggunakan hipotesis

karena hipotesisnya belum dapat ditentukan di awal riset.

Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian dengan pendekatan

ilmiah, sedangkan yang tidak menggunakan hipotesis adalah riset dengan

pendekatan naturalis. Hipotesis berbeda dengan proposisi. Menurut kerlinger

(2006), hipotesis (hypothesis) adalah prediksi tentang fenomena. Proposisi

(proposition) adalah pernyataan tentang konsep dapat dinilai benar atau salah jika

dihubungkan dengan fenomena yang diobservasi.

Agar lebih mudah memahami pengertian hipotesis, ada beberapa sumber yang

menyebutkan pengertian hipotesis adalah :

1. F.M, Andrews et al (2001) menyebutkan bahwa “ Hipotesis adalah suatu

jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai

terbukti melalui data yang terkumpul.

2. J.W, Buckley et al (2006) mendefinisikan bahwa “Hipotesis adalah suatu

bentuk pernyataan yang sederhana mengenai harapan peneliti akan

hubungan antara variabel variabel dalam suatu masalah untuk diuji dalam

penelitian.

3. Kerlinger (2006) mendefinisikan “hipotesis adalah pernyataan dugaan

(conjectural) tentang hubungan anatara dua variabel atau lebih.

B. FUNGSI HIPOTESIS

Dalam buku penelitian pendidikan, Hasan (2004) mengemukakan empat fungsi

hipotesis yaitu :

1. Hipotesis berfungsi memberikan penjelasan sementara menenai fenomena

sehinggapengetahuan kita bertambah luas dalam salah satu bidang ilmu.

2. Hipotesis berfungsi sebagai suatu pernyataan tentang hubungan yang

langsung dapat diuji melalui penelitian.

3. Hipotesis berfungsi menggambarkan tujuan yang spesifik, sehingga

peneliti mengetahui data yang diperlukan untuk menguji proposi.

Page 41: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

41

4. Hipotesis berfungsi sebagai kerangka kerja untuk membuat kesimpulan.

C. JENIS JENIS HIPOTESIS

Hipotesis merupakan pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian.

Oleh karena itu, peneliti perlu mengerahkan kemampuannya agar dapat

merumuskan hipotesis dengan jelas. Jadi, hipotesis harus memiliki persyaratan dan

penyusunannya. J.W. Buckley (2006) mengajukan adanya persyaratan untuk

hipotesi sebagai berikut :

1. Hipotesis harus singkat tetapi jelas.

2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua

atau lebih variabel.

3. Hipotesis harus didukung oleh teori teori yang dikemukakan oleh para ahli

atau hasil penelitian yang relavan.

Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian , yaitu

1. Hipotesis Kerja atau disebut hipotesis alternatif, disingkat Ha.

Hipotesis kerja menyatakan adanya hubunan antara variabel X dan Y atau

adanya perbedaan antara dua kelompok

2. Hipotesis Nol

Hipotesis nol merupakan dugaan yang menyatakan hubungan dua variabel

adalh jelas dan tidak memiliki perbedaan. Hipotesis alternatif yang

berlawanan dengan hipotesis nol menunjukkan adanya perbedaan antara

dua variabel.

Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) dubah menjadi Ho agar penliti

tidak mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur dan tidak terpengaruh

pernyataan Ha. Kemudian, hipotesis dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir

pengetasan hipotesis.

D. KRITERIA HIPOTESIS

Hipotesis yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Dikembangkan dengan menggunakan teori yang sudah ada, penjelasan

logis atau hasil hasil penelitian sebelumnya.

2. Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas

3. Hipotesis dapat diuji jika tersedia alat analisi untuk mengujinya

4. Hipotesis ini lebih baik dari hipotesis kompetisinya jika dapat menjelaskan

dan memprediksi lebih baik

Page 42: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

42

Sekaran (2004) memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis, yaitu

:

1. Ilmu pengetahuan dan pengertian mendalam tentang suatu wawasan.

2. Wawasan , serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan

3. Imajinasi serta angan angan

4. Materi bacaan danliteratur

5. Pengetahuan tentang kebiasaan atau kegiatan di daerah yang sedan

diselidiki

6. Data yang tersedia

7. Analogi atau kesamaan.

E. LANDASAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Untuk memberi landasan bagi penyusunan hipotesis yang kuat, peneliti harus

sanggup memfokuskan permasalahan sehingga hubungan hubungan yang

terjadi dapat diterka. Dalam menggali hipotesis , peneliti harus :

1. Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan

dengan banyak membaca literatur yang berhubungan dengan peneltian.

2. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat,

objek, serta hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang

sedang diselidiki.

3. Mempunyai kemampuan menghubungkan suatu keadaan dengan

keadaan lain yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang terkait

Page 43: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

43

PERTEMUAN VII

MEMILIH PENDEKATAN DALAM PENELITIAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 7 (Tujuh) Waktu :

Modul 7 (Tujuh)

Topik Memilih Pendekatan dalam Penelitian

Sub Topik -

Materi

• Memilih pendekatan

• Jenis jenis pendekatan

• Survey sebagai salah satu pendekatan

• Penelitian tindakan

• Jenis jenis penelitian tindakan

• Karakteristik penelitian tindakan

• Tujuan penelitian tindakan

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahu dan mampu memilih pendekatan dalam penelitian

Page 44: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

44

A. Memilih Pendekatan

“Pendekatan” di sini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti

halnya : eksperimen atau non-eksperimen. Namun, pendekatan menunjukkan

pula jenis atau tipe penelitian yang diambil dan dipandang dari subjek

penelitiannya, misalnya populasi atau kasus. Penentuan pendekatan akan sangat

menentukan variabel atau objek penelitian yang akan diamati dan sekaligus

menentukan subjek penelitian atau sumber data kita.

B. Jenis jenis Pendekatan

Langkah memilih pendekatan ini sebenarnya bisa lebih tepat ditempatkan

setelah peneliti menentukan dengan tegas variabel penelitian. Menurut J.W

Buckley (2006), penentuan variabel penelitian dan pemilihan pendekatan

sebenarnya dilakukan maju mundur, bolak balik. Variabel penelitian memang

sangat menentukan bentuk atau jenis pendekatan. Namun, pendekatan jelas

tidak dapat diabaikan peranannya dalam menentukan perincian variabel secara

teiliti.

Secara singkat pendekatan penelitian dapat dibedakan atau beberapa jenis,

tergantung pada sudut pandangnya. Walaupun, sebenarnya antara jenis yang

satu dengan yang lain kadang kadang masih saling overlapping.

1. Jenis pendekatan menurut teknik samplingnya

a. Pendekatan Populasi

b. Pendekatan Sampel

c. Pendekatan Kasus

2. Jenis pendekatan menurut timbulnya variabel

a. Pendekatan Non Eksperimen

b. Pendekatan Eksperimen

Page 45: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

45

3. Jenis pendekatan menurut pola atau sifat penelitian non eksperimen,

pendekatan jenis ini dibedakan atas :

a. Penelitian kasus (Case Studies)

b. Penelitian Kausal Komparatif

c. Penelitian Korelasi

d. Penelitian Historis

e. Penelitian Filosofis

C. Survey Sebagai Salah satu pendekatan

Dalam kehidupan sehari hari kita pernah atau sering mendengar berita berita

bahwa departemen atau pemerintah , lembaga , kantor dan sebagainya sedang

mengadakannya survei. Dengan demikian, survei dapat dilakukan secara

pribadi (sendiri) maupun berkelompok.

Van Dalen mengemukakan :

“Their Objective (of survey) may not merely be to as certain status, but also to

determine the adequancy of status by comparing it with selcted or established

standards, norms or criteria.”

Jadi survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, melainkan

bermaksud pula menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya

dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Kemudian, tujuan lainnya

adalah membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Survey bertuuan

memantakan atau mempertajam suatu rencana. Survey semacam ini dapat

berstatus pendahuluan dala rangkain langkah-langkah penelitian.

Page 46: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

46

Sekaran (2004) mengatakan bahwa studi survei merupakan bagaian studi

deskriptif dan meliputi :

1. School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar

mengajar, ciri ciri personalia pendidikan keadaan murid dan hal hal yang

menunjang proses belajar mengajar

2. Job Analysis yang bertujuan mengumpulkan informasu mengenai tugas-

tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktivitas khusus yang

dibutuhkan, keterlibatan dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya

serta fasilitasnya.

3. Analisis dokumen, istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis

aktivitas atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen

serta menganalisis peraturan dan hukum keputusan-keputusan

4. Public opinion survey , survey ini bertujuan mengetahui pendapat umum

tentang sesuatu hal, misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah,

tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas dan sebagainya.

5. Community Survey, survey ini disebut pula “Social survey” atau “Field

Survey” karena dalam survei peneliti bertujuan mencari informasi tentang

aspek kehidupan secara luas dan mendalam.

D. Peneltian Tindakan

Penelitian ini pertama kali dikembangkan oleh seorang psikolog sosial, kurt

lewin (1946). Penelitian tindakan istilah asingnya adalah action reserach.

Penelitian ini dikembangkan pada 1940an sebagai salah satu model penelitian

yang muncul di tempat kerja, yaitu tempat peneliti melakukan pekerjaannya

sehari hari. Misalnya, kelas merupakan tempat penelitian bagi guru, sedangkan

sekolah merupakan tempat penelitian bagi kepala sekolah.

Page 47: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

47

Hasan (2004) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan upaya

mengujicobakan ide ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah

sesuatu agar memperoleh dampak nyata situasi.

Dengan kata lain, penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau

seseorang dalam mengorganisasikan suatu kondisi sehingga mereka dapat

mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman dapat diakses oleh

orang lain. Penelitian tindakan merupakan pengembangan penelitian terpakai

atau applied research, dalam hal ini ciri-cirinya :

1. Peneliti merupakan pemeran aktif dalam kegiatan pokok

2. Peneliti adalah agen perubahan

3. Subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan

yang diberikan secara terencana oleh peneliti.

Pada tingkat paling sederhana , penelitian tindakan menyangkut

penyelenggaraan sesuatu dan menjalankan untuk melihat apa yang terjadi.

Dalam pengertian itu, sebagian besar penelitian percobaan yang diadakan

dalam organisasi sosial sangat berbeda dengan dalam laboratorium. Penelitian

itu dapat dianggap sebagai penelitian tindakan. Hal ini perlu karena dalam

banyak keadaan satu satunya cara untuk memastikan dapat atau tidaknya suatu

pekerjaan dilaksanakan atau seberapa jauh suatu pelayanan dapat memenuhi

kebutuhan , ialah dengan meneruskan pekerjaan , memulai pekerjaan atau

mengadakan pelayanan dan mengamati apa yang terjadi.

Beberapa keuntungan seseorang melakukan penelitian dengan menggunakan

metode tindakan adalah :

1. Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya

2. Mereka dapat merasakan hasil tindakan yang telah direncanakan

3. Bila diberlakukan pada responden, mereka dapat merasakan hasil

perlakuan penelitian

Page 48: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

48

E. Jenis Jenis Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan terdiri atas 4 jenis yaitu :

1. Penelitian Tindakan Diagnostik

Adalah meneliti dengan cara peneliti masuk ke dalam situasi yang telah

ada serta mendiagnosis situasinya. Kemudian, peneliti membuat

beberapa rekomendasi mengenai tindakan perbaikannya (sebagai tindak

terapi). Rekomendasi tidak diuji sebelumnya serta dihasilkan kurang

lebih melalui institusi yang berdasarkan kumpulan pengalaman masa

lalu dan hasil diagnosis saat itu.

2. Penelitian Tindakan Partisipan

Menyatakan bahwa orang yang akan melakukan tindakan harus terlibat

dalam proses penelitian dari awal. Dengan demikian , ia dapat

menyadari perlunya melaksanakan program tindakan tertentu dan dapat

menghayatinya. Tanpa kolaborasi demikian, diagnosis dan rekomendasi

tindakan untuk mengubah situasi tidak akan mendorong perubahan

yang diharapkan.

3. Penelitian Tindakan Empiris

Adalah penelitian dengan melakukan dan membakukan apa yang

dilakukan dan yang terjadi. Proses penelitiannya pada dasarnya

berkenaan dengan menyimpan catatan dan mengumpulkan pengalaman

dalam pekerjaan sehari-hari.

4. Penelitian Tindakan Eksperimental

Dinyatakan sebagai penelitian yang memiliki berbagai teknik tindakan

terkontrol secara efektif. Jenis ini memiliki nilai potensi tinggi untuk

kemajuan pengetahuan ilmiah.

Page 49: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

49

F. Prinsip Penelitian Tindakan

Sudah dijelaskan bahwa penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti atas dasar

untuk meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, penelitian tindakan dilakukan atas

dasar kerelaan.

Ciri terpenting penelitian tindakan adalah bahwa penelitian merupakan suatu

upaya memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.

Dari ciri tersebut maka penelitian tindakan dapat dilakukan dengan tujuan,

setting dan lokasi yang sekaligus tertuang dalam namanya, antara lain :

1. Penelitian tindakan partisipatori

Yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menekankan

keterlibatan masyarakat agar merasa ikut serta memiliki program

kegiatan serta berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis

masyrakat.

2. Penelitian tindakan kritis

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menekankan adanya niat tinggi

untuk bertindak memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.

3. Penelitian tindakan kelas

Yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat

ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan

proses dan praktis pembelajaran.

4. Penelitian tindakan institusi

Yaitu dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai organisasi

pendidikan untuk meningkatkan kinerja , proses dan produktivitas.

G. Model Penelitian Tindakan

Page 50: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

50

Terdapat 4 langkah siklus penelitian tindakan yaitu :

1. Tahap 1, Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan

perencanaan.

Menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan , di mana , oleh siapa dan

bagaimana tindakan dilakukan.

2. Tahap 2, Pelakasanaan Tindakan

Yatu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu

menerapkan tindakan di kelas.

3. Tahap 3, Pengamatan

Yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya kurang tepat

kalau pengamatan dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena

seharusnya dilakukan pada waktu yang sama.

4. Tahap 4, Refleksi atau pantulan

Yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.

H. Karakteristik Peneitian Tindakan

Penelitian tindakan mempunyai beberapa karakteristik sedikit berbeda bila

dibandingkan dengan penelitian formal lainnya. Beberapa karakteristik penting

diantaranya seperti :

1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi

peneliti dalam kehidupan profesi sehari hari

2. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan

terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus

meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subyek

yang diteliti

Page 51: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

51

3. Langkah langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk

siklus, tingkatan , atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja

kelompok maupun kerja mandiri secara insentif

4. Adanya langkah berpikir reflektif atau reflective thinking dari peneliti

baik sesudah maupun sebelum tindakan. Langkah ini penting untuk

melakukan retrospeksi (kaji ulang) terhadap tindakan yang telah

diberikan dan implikasi yang muncul pada subyek yang diteliti sebagai

akibat adanya penelitian tindakan.

I. Tujuan Penelitian Tindakan

Secara umum penelitian tindakan mempunyai tujuan seperti berikut :

1. Merupakan salah satu cara strategis guna memperbaiki layanan maupun

hasil kerja dalam suatu lembaga.

2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah

dilakukan sekarang.

3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi

peneliti yang dalam hal ini memperoleh informasi berkaitan dengan

permasalahan maupun pihak subyek yang diteliti dalam mendapatkan

manfat langsung dari adanya tindakan nyata.

4. Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat yaitu peneliti

dan para subjek yang diteliti

5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait dengan prinsip sambil bekerja

dapat melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya.

6. Timbulnya kesadaran pada subjek yang diteliti sebagi akibat tindakan nyata

untuk meningkatkan kualitas.

7. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usah

peningkatan kualitas secara profesional maupun akademik.

Page 52: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

52

PERTEMUAN VIII

VARIABEL PENELITIAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 8 (Delapan) Waktu :

Modul 8 (Delapan)

Topik Variabel Penelitian

Sub Topik -

Materi

• Pengertian Variabel

• Tipe tipe variabel penelitian

• Jenis jenis hubungan antara variabel

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahu dan mampu memilih pendekatan dalam penelitian

Page 53: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

53

A. Pengertian Variabel

Menurut Kerlinger (2006) , teori merupakan suatu kumpulan konstrak atau

konsep, definisi dam proposisi yang menggambarkan fenomena secara

sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan

menjelaskan (memprediksikan) fenomena alam.

Ada 3 hal pokok yang diungkap dalam definisi teori :

a. Elemen Teori terdiri atas : Konstrak, Definisi dan proposisi

b. Elemen elemen teori memberikan gambaran sistematis mengenai

fenomena melalui penentuan hubungan antarvariabel.

c. Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

1. Konsep

Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi

pengamatan terhadap fenomena. Konsep merupakan abstraksi realitas yang

tersusun dengan mengklasifikasi fenomena (antara lain berupa : obyek,

kejadian, atribut atau proses) yang memiliki karakteristik. Misalnya : prestasi

akademik merupakan konsep yang mengekspresikan abstraksi kemampuan

belajar mahasiswa antara lain dalam mengerjakan matematika, ekonomi,

menyusun laporan keuangan atau membuat bagan arus prosedur akuntansi.

2. Konstrak

Konstrak sebenarnya bukan hanya merupakan konsep yang lebih abstrak,

melainkan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan

ilmiah. Misalnya : kepuasan sebagai konsep merupakan suatu abstraksi

pengamatan terhadap fenomena psikologis yang dirasakan oleh seseorang.

Perasaan tersebut merupakan respons seseorang terhadap objek tertentu yang

dinyatakan dengan perasaan puas atau tidak puas.

Kepuasaan sebagai suatu konsep ilmiah mempunyai makna berbeda dengan

pengertiannya sebagai konsep. Kepuasaan sebagai konstrak merupakan

abstraksi fenomena yang dapat diamati dari banyak dimensi. Pernyataan

psikologis puas atau tidak puasnya seseorang dapat disebabkan oleh tanggapan

seseorang terhadap berbagai macam objek. Salah satunya pekerjaan yang

selanjutnya disebut konstrak kepuasan kerja.

Konstrak sengaja digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui

dua cara yaitu :

Page 54: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

54

a. Mengoperasionalkan konstrak ke dalam konsep konsep yang dapat diamati

dan diukur menjadi variabel penelitian.

b. Menghubungkan konstrak satu dengan yang lain menjadi suatu konstruksi

teori.

3. Variabel

Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk

memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

Konstrak adalah abstraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel,

dengan demikian merupakan representasi konstrak yang dapat diukur dengan

berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antarkonstrak yang

abstrak dengan fenomena nyata. Variabel memberikan gambaran lebih nyata

mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam konstrak.

Ada dua cara memberikan definisi terhadap variabel. Pertama-tama, suatu

konstrak didefinisikan dengan konstrak yang lain. Kedua, dengan menyatakan

kegiatan yang ditimbulkan atau perilaku yang dihasilkan atau dengan sifat yang

dapat diimplikasikan daripadanya. Sehubungan dengan kedua cara, maka

definisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Definisi Konstitutif

Adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu konstrak dengan

menggunakan konstrak lain.

Misal, kita mempunyai sebuah konsep yaitu : area. Secara konstitutif, area

didefinisikan sebagai luas sebidang tanah.

b) Definisi Operasional

Adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau konstrak

denan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak

atau variabel.

Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional

eksperimental. Definisi operasional yang diukur memberikan gambaran cara

variabel atau konstrak diukur.

Page 55: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

55

Misalnya, kita mempunyai sebuah konstrak, yaitu kemampuan. Kemampuan

diberikan definisi sebagai suatu uji kemampuan dengan suatu standar atau

kemampuan dengan cara demikian adalah definisi yang diukur.

Kita dapat menyimpulkan tiga buah pola dalam memberikan definisi

operasional terhadap suatu konstrak atau variabel. Ketiga pola adalah :

1) Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang harus dilakukan

atau tidak untuk memperoleh konstrak yang didefinisikan.

2) Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara

beroperasinya hal hal yang didefinisikan.

3) Definisi yang disusun atas dasar proses munculnya hal yang

didefinisikan.

Langkah langkah definisi operasional variabel dapat diuraikan sebagai

berikut (Hasan,2004) :

1. Mempelajari kembali masalah penelitian, kerangka teoritis atau

konseptual dan hipotesis yang telah kita nyatakan, lalu menyusun daftar

konsep yang akan diukur serta definisi masing masing konsep.

2. Dari daftar konsep tadi, kita temukan indikator yang akan digunakan

untuk mengukur suatu konsep. Misalnya, untuk konsep “status sosial

ekonomi” diukur dengan indikator pendidikan, pekerjaan dan

pendapatan.

3. Langkah berikutnya adalah menyusun daftar tabel variabel yang datanya

akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian kita.

4. Memberikan arti (definisi) pada masing masing variabel tadi. Variabel

yang sudah jelas seperti tinggi badan, agama, dan lain lain tidak perlu

didefinisikan , tetapi seperti tempat atau tanggal lahir pendidikan dan

lain-lain mungkin perlu didefinisikan secara operasional. Artinya,

ukuran atau nilai yang digunakan oleh variabel-variabel dalam dunia

empiris misalnya : pendidikan adalah ijasah pendidikan formal tertinggi

yang tercapai.

5. Memeriksa literatur untuk mengetahui lebih mendalam mengenai

indikator yang bisa digunakan untuk mengukur suatu konsep , arti atau

definisi konsep atau variabel atau istilah yang kita gunakan.

Literatur utama yang perlu diperiksa adalah :

Page 56: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

56

a) Laporan hasil penelitian sehubungan dengan masalah yang

sedang diteliti, termasuk yang termasuk yang termuat dalam

buletin penelitian atau terbitan lain.

b) Kamus dan ensiklopedia

c) Dokumen resmi seperti laporan statistik yang dikeluarkan biro

pusat statistik.

6. Langkah terakhir adalah merevisi. Jika ada indikator yang telah kita

tetapkan atau definisi operasional yang telah kita berikan pada variabel

atau istilah yang akan kita pakai, mungkin kita perlu membuat indikator

atau definisi operasional.

B. Tipe Tipe Variabel Penelitian

Menurut Sekaran (2006), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan

beberapa pendekatan, diantarnya berdasrkan :

1. Fungsi Variabel

Tipe tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam

hubungan antar variabel, yaitu :

a) Variabel Independen dan variabel dependen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain. Variabel dependen adalah tipe variabel

yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.

Misalnya, suatu penelitian menguji pengaruh pemecahan saham

terhadap perubahan harga saham. Ada dua variabel yang diuji dalam

penelitian, yaitu : pemecahan saham (variabel independen) dan harga

saham (variabel dependen). Pemecahan saham merupakan variabel

yang diduga secara logis menjelaskan atau mempengaruhi variabel

harga saham.

b) Variabel Moderating

Hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel

dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel variabel lain. Salah

satu di antaranya adalah variabel moderating yaitu tipe variabel yang

memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Page 57: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

57

Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai

pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antarvariabel. Sifat atau

arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel

moderating.

Misalnya, suatu penelitian menguji pengaruh struktur organisasional

(desentralisasi dan sentralisasi) terhadap hubungan antara partisipasi

dalam penyusunan anggaran (partisipasi) dengan kinerja. Struktur

organisasional merupakan faktor moderating yang mempengaruhi

hubungan antara partisipasi dengan kinerja.

Partisipasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja pada struktur

organisasi desentralisasi. Sebaliknya, partisipasi mempunyai hubungan

negatif dengan kinerja pada struktur organisasi sentralisasi.

c) Variabel Intervening

Variabel intervening adalah tipe variabel yang mempengaruhi

hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen menjadi

hubungan tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel

yang terletak di antara variabel independen dengan variabel dependen,

sehinga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau

mempengaruhi variabel dependen.

Contoh hubungan antara variabel independen, variabel dependen,

variabel intervening :

Studi yang menguji pengaruh moderating keahlian manajerial terhadap

hubungan antara diversitas tenaga kerja dengan sinergi kreatif dan

pengaruh intervening sinergi kreatif terhadap hubungan antara

diversitas tenaga kerja dengan efektivitas organisasional.

2. Skala Nilai Variabel

Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran nilai tertentu.

Berdasarkan skala nilainya, variabel penelitian diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu :

a) Variabel Kontinu

Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai teratur

dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variabel kontinu setidaknya

Page 58: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

58

menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran

tertentu.

Skala nilai variabel kontinu dapat berupa :

• Perbedaan lebih atau kurang : tinggi – sedang – rendah

• Skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak : 1 sampai dengan

7

Contoh variabel kontinu adalah berat, tinggi, luas dan pendapatan.

b) Variabel Kategoris

Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori

tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala nominal. Skala nilai

pada variabel ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasi

kategori atau kelompok variabel yang bersangkutan.

Contoh variabel kategoris : jenis kelamin (pria-wanita), perilaku (baik-

buruk) , sikap (positif-negatif)

3. Perlakuan Terhadap Variabel

Karakteristik penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap

variabel tertentu. Manipulasi terhadap hal ini berarti memberikan

perlakuan berbeda kepada kelompok yang berbeda.

Klasifikasi variabel berdasarkan perlakuan peneliti terhadap variabel

penelitian bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara variabel variabel

yang tidak dimanipulasi. Variabel penelitian dapat diklasifikasikan

berdasarkan perlakuan peneliti terhadap suatu variabel yaitu :

a. Variabel aktif

Adalah variabel variabel penelitian yang dimanipulasi untuk

keperluan penelitian eksperimen.

b. Variabel atribut

Adalah variabel variabel penelitian yang tidak dapat dimanipulasi,

misal variabel variabel yang berkaitan dengan karakteristik

manusia (intelegensi, sikap, jenis kelamin, status sosial – ekonomi).

Menurut arikunto (2006) , variabel berdasarkan sifatnya yaitu :

a. Variabel Statis

Page 59: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

59

Adalah variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya. Misalnya

jenis kelamin, status, sosial ekonomi dan tempat tinggal.

b. Variabel Dinamis

Adalah variabel yang dapat diubah keberadaanya berupa

pengubahan, peningkatan atau penurunan. Misalnya, kedisiplinan,

motivasi, kepedulian dan pengaturan.

C. Jenis – Jenis Hubungan antara variabel

Apabila hubungan antarvariabel merupakan inti penelitian ilmiah, maka

tentunya perlu diketahui berbagai macam hubungan antarvariabel lainnya.

Menurut singarimbun (2005), berikut akan diuraikan tiga jenis hubungan antar

variabel, yaitu :

1. Hubungan Simetris

Variabel – variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila

variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh lainnya.

Terdapat empat kelompok hubungan simetris :

a. Kedua variabel merupakan indikator konsep yang sama

b. Kedua variabel merupakan akibat suatu faktor yang sama

c. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional

d. Hubungan yang kebetulan semata-mata.

2. Hubungan Timbal Balik

Hubungan timbal balik adalah hubungan saat suatu variabel dapat menjadi

sebab sekaligus akibat variabel lainnya. Hubungan timbal balik bukanlah

hubungan jika tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan

menjadi akibat.

Maksudnya adalah apabila suatu waktu variabel x mempengaruhi variabel

Y maka pada waktu lainnya variabel Y mempengaruhi X.

Contoh : penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya

keuntungan akan memungkinkan penanaman modal. Dengan demikian,

variabel terpengaruh dapat pula menjadi variabel pengaruh pada waktu

lain.

3. Hubungan Asimetris

a. Hubungan antara stimulus dengan respons

Page 60: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

60

b. Hubungan antara disposisi dan respons

c. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku

d. Hubungan antara prakondosi dan akibat tertentu

e. Hubungan permanen antara dua variabel

f. Hubungan antara tujuan dan cara.

Page 61: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

61

PERTEMUAN IX

SUMBER DATA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 9 (Sembilan) Waktu :

Modul 9 (Sembilan)

Topik Sumber data penelitian

Sub Topik -

Materi • Studi Literatur

• Sumber Penelitian

• Jenis Data Penelitian

Tujuan Mahasiswa mengetahui pengertian studi literatur, sumber penelitian dan jenis data penelitian

Page 62: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

62

Sumber data dalam penelitian adalah subjek asal data dapat diperoleh. Suber data

penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam

menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang

diperlukan untuk mengumpulkan data yang kita perlukan dalam penelitian.

Ada beberapa macam sumber data yaitu alam, masyarakat, instansi, perorangan,

arsip, perpustakaan dan sebagainya.

Untuk memenuhi data kuantitaif, kita memerlukan sumber sumber yang dimiliki

tingkat kecerdasan memadai. Suatu kalangan yang perlu diteliti disebut populasi.

Sedangkan bagian satu unsur populasi yang ditetapkan menurut cara tertentu dan

dianggap mewakili populasi yang bersangkutan disebut sampel. Tempat

diketemukan sumber sumber data disebut lokasi penelitian.

A. Studi Literatur

Studi literatur adalah kegiatan yang meliputi mencari secara literatur,

melokalisasi dan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah

yang akan kita teliti. Dokumen bisa berupa teori teori dan bisa pula hasil hasil

penelitian yang telah dilakukan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

Adapun tujuan dilakukan studi literatur adalah :

1. Mencari teori atau hasil penelitian yang akan digunakan sebagai sandaran

atau tempat berpijak, misalnya bila permasalahan kita mengenai sikap

siswa terhadap matematika, maka teori atau hasil penelitian yang akan

digunakan sebagai landasan adalah mengenai sikap atau faktor yang dapat

mempengaruhi sikap.

2. Dengan telah dilakukannya studi literatur, kita dapat melihat seberapa jauh

hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah yang akan kita teliti

telah ditemukan orang lain.

3. Studi literatur bertujuan melihat strategi, prosedur dan alat alat ukur

(instrumen) yang sudah terbukti berhasil atau tidak (gagal) baik dalam

penelitian yang serupa atau berhubungan dengan penelitian yang akan kita

lakukan.

4. Studi literatur dapat membantu kita dalam mengartikan atau

menerjemahkan hasil penelitian kita.

Ruang lingkup merupakan bidang permasalahan yang telah diteliti secara

mendalam. Pada umumnya, banyak sumber bacaan telah tersedia sehingga

peneliti dapat terhindar dari penelaahan yang kurang penting. Namun, bagi

bidang permasalahan yang belum atau jarang diteliti, peneliti perlu melakukan

Page 63: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

63

studi literatur bidang lain yang berhubungan dengan permasalahan yang

dibahas agar rasional dan rumusan hipotesisnya logis.

Makin banyak sumber yang kita pelajari, makin baik. Namun, banyaknya

sumber tentang masalah yang kita pelajari belum tentu berarti bahwa masalah

itu penting. Studi literatur yang lebih sempit tetapi terorganisasikan dengan baik

dan erat sekali hubungannya dengan yang akan kita teliti harus lebih

diutamakan daripada yang lebih luas tetapi kurang relevan. Dengan demikian,

studi literatur yang baik adalah studi literatur yang sumbernya banyak,

terorganisasikan dengan baik, dan erat sekali hubungannya dengan yang akan

kita teliti.

B. Sumber Penelitian

Adapun sumber penelitian yaitu :

1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber penelitian

primer diperoleh para peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individu maupun

kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik) , kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian. Ada dua metode yang dapat digunakan

dalam pengumpulan data primer, yaitu : metode survei dan metode

observasi.

a) Metode Survei (Survey Method)

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang

menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan

adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek

(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer

berdasarkan komunikasi antara peneliti dengan responden.

Data penelitian berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap,

pengalaman atau karakteristik subyek penelitian secara individu atau

kelompok. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data

deskriptif.

Page 64: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

64

Ada 2 teknik pengumpulan data dalam metode survei , yaitu :

i. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam

metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan

kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika

peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan

responden. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara

yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon.

ii. Kuisioner (Questionnaires)

Pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu

kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti.

Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat

dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuisioner. Teknik ini

memberikan tanggung jawab kepada responden untuk

membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat

didistribusikan dengan dua cara antara lain : kuisioner secara

personal dan kuisioner lewat pos.

b) Metode Observasi (Observation Method)

Metode observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek

(orang), obyek (benda), atau kejadian yang sistematis tanpa adanya

pertanyaan atau komunikasi dengan individu – individu yang diteliti.

Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survei

adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat

dan bebas dari response bias.

Tipe tipe observasi :

1) Observasi Langsung (Direct Observation)

Penggunaan observasi langsung memungkinkan peneliti

mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail.

Hasil penelitian dengan menggunakan observasi langsung akan

lebih akurat dan memerlukan biaya relatif lebih ekonomis.

2) Observasi terhadap perilaku dan lingkungan sosial

Tujuan observasi dalam banyak hal adalah memahami perilaku

dan kejadian dalam lingkungan sosial. Ada 2 teknik observasi

yang dapat digunakan pada penelitian terhadap lingkungan sosial,

yaitu participant observation dan nonparticipant observation.

Page 65: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

65

3) Content Analysis

Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian

melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan suatu

dokumen (antara lain : iklan , kontrak kerja, laporan, notulen rapat

dan lain lain).

Tujuan metode adalah melakukan identifikasi terhadap

karakteristik atau informasi spesifik pada suatu dokumen untuk

menghasilkan deskripsi obyektif dan sistematis.

4) Observasi mekanik

Teknik observasi dalam keadaan tertentu sering lebih tepat

dilakukan dengan bantuan mesin dibandingkan dilakukan oleh

manusia. Observasi mekanik dalam penelitian bisnis digunakan

untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh

manusia.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder umumnya tidak dirancang secara spesifik untuk memenuhi

kebutuhan penelitian tertentu. Seluruh atau sebagian aspek data sekunder

kemungkinan tidak sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian.

Beberapa aspek data sekunder yang harus dievaluasi oleh peneliti, antara

lain berkaitan dengan :

a) Kemampuan data yang tersedia untuk menjawab masalah atau

pertanyaan (kesesuaian dengan tujuan penelitian)

b) Kesesuaian antara periode waktu tersedianya data dengan periode

waktu yang diinginkan dalam penelitian.

c) Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan populasi yang

menjadi perhatian peneliti.

d) Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunakan.

e) Biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan data sekunder.

f) Kemungkinan bias yang bisa ditimbulkan oleh data sekunder.

g) Dapat atau tidaknya dilakukan pengujian terhadap keakuratan

pengumpulan data.

Tipe tipe data sekunder terdiri dari :

1. Data Internal

Page 66: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

66

Dokumen dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat

dan disimpan dalam suatu organisasi merupakan tipe data internal.

Peneliti yang tidak berasal dari organisasi tersebut umumnya sulit

memperoleh data internal.

2. Data Eksternal

Data eksternal umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari

organisasi yang bersangkutan. Tipe data sekunder eksternal berdasarkan

penerbitnya antara lain dapat berupa :

➢ Buku, Jurnal atau berbagai bentuk terbitan secara periodik yang

diterbitkan oleh organisasi atau instansi tertentu.

➢ Terbitan yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah.

➢ Terbitan yang dikeluarkan oleh media massa atau perusahaan.

Penelusuran data sekunder dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Penelusuran secara manual

Data sekunder yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan

diperoleh melalui penelusuran secara manual. Cara penelusuran ini

relatif lebih lama dibandingkan dengan komputer. Saat ini belum semua

data sekunder yang dibutuhkan disajikan dalam format elektronik,

sehingga penelusuran secara manual masih diperlukan.

Data umumnya berupa : jurnal, majalah, buletin dan bentuk publikasi

yang diterbitkan secara periodik, buku, atau sumber data lainnya ( misal

laporan tahunan perusahaan).

2. Penelusuran dengan komputer

Data sekunder yang memerlukan penelusuran dengan komputer adalah

data yang disajikan dalam format elektronik. Data elektronik (database)

dapat berupa numeric dan text database.

C. Jenis data penelitian

Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. Penentuan metode

pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan data penelitian yang dibutuhkan.

Data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Data subyek (Self-Report Data)

Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,

pengalaman atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang

Page 67: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

67

manjadi subyek penelitian. Dengan demikian , data subyek merupakan

data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individu

atau kelompok.

2. Data Fisik (physical data)

Data fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau

benda-benda fisik, misalnya : bangunan atau bagian bangunan, pakaian,

buku dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi

bukti keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam

penelitian bisnis dikumpulkan melalui metode observasi.

3. Data Dokumenter

Data dokumenter adalah jenis dat penelitian yang antara lain berupa :

faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk

laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu

kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlihat dalam suatu kejadian.

Data dokumenter dalam suatu penelitian dapat menjadi bahan atau dasar

analisis data kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan

analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis.

Page 68: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

68

PERTEMUAN X

SKALA PENGUKURAN & INSTRUMEN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 10 (Sepuluh) Waktu :

Modul 10 (Sepuluh)

Topik Skala Pengukuran dan Instrumen

Sub Topik -

Materi

• Metode dan Instrumen

• Jenis jenis metode dan Instrumen

• Penentuan Metode dan Instrumen

Tujuan Mahasiswa mengetahui maksud skala pengukuran dan instrument

Page 69: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

69

A. Metode dan Instrumen

Metode pengumpulan data adalah cara memperoleh data dalam kegiatan

penelitian yaitu menentukan cara mendapatkan data mengenai variabel

variabel. Sebelumnya telah disebutkan bahwa metode pengumpulan data

diantaranya wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Apabila untuk

memperoleh data kita gunakan metode wawancara, maka dalam melaksanakan

pekerjaan wawancara, pewancara menggunakan alat bantu.

Minimal alat bantu berupa panduan pertanyaan yang akan diajukan sebagai

catatan serta alat tulis untuk menuliskan jawaban yang diterima. Panduan

demikian disebut pedoman wawancara (interview guide).

Karena pedoman wawancara merupakan alat bantu, maka disebut pula

instrumen pengumpulan data. Dengan demikian, dalam menggunakan metode

wawancara, instrumennya adalah pedoman wawancara.

Instrumen adalah alat bantu pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.

Untuk beberapa metode, kebetulan istilah bagi instrumennya memang sama

dengan nama metodenya :

1. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes.

2. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau

kuesioner.

3. Instrumen untuk metode observasi adalah check list.

4. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau

dapat pula Check list.

B. Jenis jenis Metode dan Instrumen

Secara garis besar jenis metode dan alat atau instrumen pengumpulan data yang

digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (arikunto,2006).

Dalam membicarakan tes, pembahasan akan menyampaikan pula alat ukur

lain yang bersifat terstandar (standardized). Ditinjau dari sasaran atau

obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur lain

diantaranya :

Page 70: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

70

a. Tes Kepribadian yaitu tes yang digunakn untuk mengungkap

kepribadian seseorang.

b. Tes Bakat yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui

bakat seseorang.

c. Tes Intelegensi yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi

atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang.

d. Tes Sikap yaitu alat yan digunakan untuk mengadakan pengukuran

terhadap berbagai sikap seseorang.

e. Teknik proyeksi

f. Tes Minat adalah alat untuk menggali minat seseorang terhadap

sesuatu.

g. Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian

seseorang setelah mempelajari sesuatu.

2. Angket atau kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertuis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui.

Pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu mungkin tidak

memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban

responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner.

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada

sudut pandang :

a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada :

1) Kuesioner Terbuka, memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri.

2) Kuesioner Tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada :

1) Kuesioner Langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya, ada :

1) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud sama dengan kuesioner

tertutup

Page 71: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

71

2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3) Check list , sebuah daftar tempat responden tinggal membubuhkan

tanda check pada kolom sesuai.

4) Rating Scale (Skala Bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti

oleh kolom olom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai

dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

3. Interviu (Interview)

Interviu yang sering disebut pula wawancara atau kuesioner lisan adalah

dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Interviu digunakan peneliti untuk menilai keadaan

seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang

murid, orangtua, pendidikan dan sikap terhadap sesuatu.

Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau

hubungan dengan responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa

masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial,

sehingga jika menggunakan teknik kuesioner akan kurang memperoleh

tanggapan responden.

Ditinjau dari pelaksanaanya, maka interviu dibedakan atas :

a. Interviu Bebas (inguided interview), pewawancara bebas menanyakan

apa pun , tetapi mengingat pula data yang akan dikumpulkan.

b. Interviu terpimpin (guide interview), dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti

yang dimaksud dalam interviu terstruktur.

c. Interviu bebas terpimpin , kombinasi antara interviu bebas dan

terpimpin. Dalam melaksanakan interviu, pewawancara membawa

pedoman yang hanya merupakan garis besar tentan hal hal yang

ditanyakan.

4. Observasi

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang) ,obyek

(benda) atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau

komunikasi dengan individu indvidu yang diteliti (indriantoro,2006).

Jadi obsrvasi dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba dan pengecap. Kemudian, observasi dapat disebut pula pengamatan

Page 72: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

72

langsung. Artinya, penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,

kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1) Observasi Nonsistematis, yang dilakukan oleh pengamat tanpa

menggunakan instrumen pengamatan.

2) Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Teknik observasi dapat dilakukan dengan observasi secara langsung oleh

peneliti atau dengan bantuan mekanik.

1) Observasi Langsung (Direct Observation)

Penggunaan Teknik observasi langsung memampukan peneliti untuk

mengumpulkan data mengenai perilaku atau kejadian secara detail.

Peneliti dalam observasi langsung tidak bisa memanipulasi kejadian

yang diamati.

Penerapan teknik observasi langsung dapat dilakukan dengan :

a. Visible Observation , Sepengetahuan subyek yang diamati.

b. Hidden Observation , tanpa sepengatahuan subyek penelitian.

2) Observasi Mekanik (Mechanical Observation)

Observasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan mekanik , antara

lain : foto, video, mesin penghitung, dan sebagainya. Observasi

mekanik umumnya dilakukan pada penelitian terhadap perilaku atau

kejadian yang bersifat rutin, berulang – ulang dan telah terprogram

sebelumnya.

5. Skala Bertingkat (Rating) atau Rating Scale

Rating atau skala bertingkat adalah ukuran subyektif yang dibuat berskala.

Instrumen dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan saat

orang menjalankan tugas yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat

sifat.

Rating scale harus diinterpretasikan secara hati hati karena disamping

menghasilkan gambaran yang kasar, jawaban responden pun tidak begitu

mudah dipercaya. Bergman dan Siegel mendaftar hal hal yang

mempengaruhi ketidakjujuran jawaban responden, yaitu : Persahabatan,

Kecepatan menerka, cepat memutuskan jawaban, kesan pertama,

Page 73: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

73

penampilan instrumen, prasangka hallo effect, kesalahan pengambilan rata

rata dan kemurahan hati.

Dalam menyusun skala, peneliti perlu memperhatikan cara menentukan

variabel skala. Pertanyaanya harus apa yang dapat diamati responden.

Misalnya seorang guru ditanya tentang jam kehadiran dan kepulangan

kepala sekolah. Dia tidak akan dapat menjawab jika ia sendiri selalu datang

siang dan pulang awal.

6. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, artinya barang barang tertulis.

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya.

Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan :

a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis besar atau kategori yang

akan dicari datanya.

b. Check list, yaitu daftar variabel yang akn dikumpulkan datanya. Dalam

hal ini peneliti tinggal memberikan tanda tally setiap pemunculan

gejala yang dimaksud.

C. Penentuan Metode dan Instrumen

Pelaksanaan suatu penelitian umumnya menggunakan lebih dari satu dekade

atau instrumen agar kelemahan yang satu dapat ditutup kebaikan yang lain.

Kadang kadang suatu metode hanya salah satu alternatif, sehingga pilihan

metode yang digunakan dapat dipilih pilih.

Dengan demikian,dalam menerapkan metode penelitian peneliti menggunakan

instrumen atau alat agar data yang diperoleh lebih baik. Pemilihan metode dan

instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal yaitu : Obyek

penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti,

serta teknik yang digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul,

Mungkin seseorang ingin sekali menggunakan metode wawancara untuk

mengumpulkan data, tetapi karena waktu yang tersedia sempit, lalu

menggunakan angket. Demikian pula, mungkin peneliti ingin menggunakan

metode pengamatan secara cermat terhadap obyek, tetapi metode pengamatan

memerlukan waktu lama dan keterampilan memadai.

Page 74: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

74

Pemilihan metode dan instrumen pengumpula data dipengaruhi oleh beberapa

hal, antara lain :

1. Tujuan Penelitian

Yang sekaligus menentukan jenis dan macam variabel. Dalam bab

sebelumnya anda dilatih untuk membuat kategorisasi variabel sekaligus

menentukan metode yang tepat untuk mengumpulkan datanya.

2. Sampel Penelitian

Apabila sampelnya besar, tentu peneliti tidak mampu menggunakan

wawancara atau observasi. Angket akan lebih tepat.

3. Lokasi

Apabila lokasi penelitian meliputi daerah yang luas, akn lebih efektif jika

menggunakan metode kuesioner.

4. Pelaksana

Apabila pelaksananya cukup banyak sedangkan responden tidak begitu

banyak, maka sangat mungkin menggunakan wawancara atau observasi.

Namun, jika keadaannya sebaliknya, metode kuesoner tentu lebih tepat.

5. Biaya dan Waktu

Walaupun hasilnya akan lebih baik jika peneliti mengadakan observasi,

karena biaya dan waktunya terbatas maka peneliti harus puas hanya

mengadakan kuesioner.

6. Data

Jika kita akan mengorek pendapat yang lebih dalam, maka wawancara

kiranya lebih tepat.

Page 75: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

75

PERTEMUAN XI

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN

PENYAJIAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 11 (Sebelas) Waktu :

Modul 11 (Sepuluh)

Topik Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian

Sub Topik -

Materi

• Populasi

• Sampel

• Pengumpulan Data

• Pengolahan Data

• Penyajian Data

Tujuan Mahasiswa mengetahui pengertian dan teknik umum pengolahan dan penyajian data

Page 76: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

76

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subyek atau obyek

dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi bisa berupa subyek maupun obyek penelitian. Populasi bisa berupa

manusia, tumbuhan, hewan, produk bahkan dokumen. Jadi populasi bukan

sekedar jumlah pada subjek atau obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek.

Populasi memiliki dua status, yaitu :

1. Sebagai obyek penelitian, jika populasi bukan sebagai sumber informasi,

tetapi sebagai sunstansi yang diteliti, seperti kepuasan kerja, keputusan

konsumen, pemasaran terpadu, strategi marketing (manajemen

pemasaran), kebijakan dividen, profitabilitas, solvabilitas, rentabilitas

(manajemen keuangan).

2. Sebagai subyek penelitian, jika berfungsi sebagai sumber informasi.

Misalnya manusia, hewan, tumbuhan, dokumen, produk dan lain lain.

Dalam penelitian, ada populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti

jumlahnya (infinite population) dan ada populasi yang dapat diketahui secara

pasti jumlahnya (finite population). Contoh infinite population : jumlah

konsumen Matahari, Jumlah Masyarakat yang mengonsumsi minuman merk

“Aqua”, Jumlah mahasiswa yang menggunakan motor Honda di Malang.

Contoh Finite Population : Jumlah Karyawan PT “X”, jumlah karyawan bagian

produksi, bagian pemasaran, jumlah guru di SMU “X”, jumlah karyawan Bank

“X”.

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang

dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk

itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif

(mewakili).

Page 77: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

77

C. Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang baik dan

mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika tidak

maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara sempurna. Adapun,

syarat syarat data yang baik adalah :

1. Data harus akurat

Yang dimaksudkan dengan akurat adalah data harus sesuai dengan indikator

yang diuraikan dalam jabaran variabel penelitian. Jangan sampai data yang

diambil tidak sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

2. Data harus Relavan

Yang dimaksudkan dengan relevan adalah data yang dikumpulkan relevan

dengan tujuan penelitian agar kesimpulan penelitian yang akan diambil

mempunyai tingkat ketepatan tinggi.

3. Data Harus Up To date

Yang dimaksudkan dengan up to date adalah jangan sampai data penelitian

yang dikumpulkan sudah kadaluarsa atau sudah tidak relevan dengan kondisi

kekinian.

Jenis jenis data dalam penelitian yang dilihat dari berbagai aspek.

1. Pembagian Data menurut cara memperolehnya

a. Data Primer

Adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan

pengolahnya.

2. Pembagian Data menurut sumbernya

a. Data Internal

Adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan

lembaga dan untuk kepentingan instansi sendiri.

b. Data Eksternal

Adalah data yang berasal dari luar instansi.

3. Pembagian Data menurut waktu pengumpulannya

a. Data Time Series

Adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu obyek

dengan tujuan menggambarkan perkembangan.

b. Data Cross Section

Page 78: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

78

Adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa

obyek dengan tujuan menggambarkan keadaan.

4. Pembagian Data menurut Sifatnya

a. Data Kualitatif

Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak

berupa angka. Tetapi berupa kata atau kalimat. Contoh : pelayanan

rumah sakit enggal waras sangat baik.

b. Data Kuantitatif

Adalah data yang berupa angka atau bilangan.

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis untuk

mengumpulkan data penelitian yaitu :

a. Teknik Tes

b. Wawancara

c. Teknik Observasi

d. Teknik Angket

D. Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data dari lapangan selesai dilakukan maka tahap

berikutnya adalah tahap analisi. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting

dan menentukan. Pada tahap inilah data diolah sedemikian rupa sehingga

peneliti berhasil menyimpulkan kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab

persoalan yang diajukan dalam penelitian. Pada tahap inilah imajinasi dan

kreativitas betul betul diuji.

Tahap tahap pengolahan data :

1. Menyiapkan data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum

dilaksanakan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian

identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating)

2. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataanya bahwa data yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan

peneliti.

Page 79: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

79

Ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan

bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki

melalui editing.

Proses editing paling baik adalah dengan teknik silang yaitu seorang

peneliti atau field worker memeriksa hasil pengumpulan data peneliti lain

dan sebaliknya pada suatu kegiatan penelitian tertentu. Ini berarti ada dua

orang atau lebih yang melakukan kegiatan ini.

Proses editing dimulai dengan memberikan identitas pada instrumen

penelitian yang telah terjawab. Kemudian, memeriksa satu perstu lembaran

instrumen pengumpulan data, lalu memeriksa poin poin serta jawaban yang

tersedia. Apabila terjadi kejanggalan pada instrumen, berilah identitas

tertentu pada instrumen dan poin yang janggal. Selanjutnya peneliti atau

field worker yang bersangkutan harus melakukan tindakan :

a. Kembali ke lapangan untuk menemui sumber data yang

bersangkutan.

b. Menyisihkan instrumen tersebut sebagai instrumen yang tak

terpakai atau rusak.

c. Melakukan cek silang atau berkonsultasi dengan penelitian lain

untuk mengecek kebenaran daya yang dikumpulkan.

3. Pengkodean

Setelah tahap editing selesai, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi

data data melalui tahap koding. Maksudnya, data yang telah diedit diberi

identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.

Pengkodean menggunakan dua cara, pengkodean frekuensi dan

pengkodean lambang. Pengkodean frekuensi digunakan apabila jawaban

pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu. Sementara

pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot

tertentu.

4. Manipulasi Data

Setelah pembersihan data, peneliti mungkin memerlukan manipulasi data

untu memudahkan penafsiran data atau hubungan antarvariabel, yang

disesuaikan dengan tujuan riset. Manipulasi data merupakan usaha

mengubah data dari bentuk awal menjadi suatu bentuk yang dapat denga

mudah memperlihatkan hubungan antarvariabel.

Page 80: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

80

5. Analisis dan Penafsiran Data

Setelah data disusun sedemikian rupa dalam tabel tabel, ataupun bentuk

lainnya, maka langkah berikutnya adalah menafsirkan hasil penemuan dan

pengolahan data. Karena riset pada dasarnya bermaksud menarik

kesimpulan dari data yang dikumpulkan, maka peneliti perlu melakukan

perhitungan terhadap data agar jelas sifat sifatnya yang dimilikinya.

Dengan dilakukan perhitungan, peneliti dapat mengetahui sifat sifat yang

dimiliki sampel. Selanjutnya, dengan uji statistik terhadap sifat yang

dimiliki sampel, peneliti dapat melakukan perkiraan terhadap sifat populasi

asal sampel.

E. Penyajian Data

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa penyajian data adalah menyajikan

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif pada masa

lalu adalah bentuk teks naratif. Teks naratif umunya terlalu bertele tele dalam

menyajikan informasi dan kurang mampu menyederhanakan informasi. Cara

seperti ini selain tidak praktis dan tidak menyajikan informasi secara utuh dan

sederhana, sering pula menyeret peneliti tergelincir untuk bertindak ceroboh

dan secara gegabah mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat sekat, dan

tidak berdasar.

Manusia tidak mampu sebagai pemroses informasi yang besar jumlahnya.

Kecenderungan kognitifnya adalah menyederhanakan informasi yang

kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan diselektif atau

konfigurasi yang mudah dipahami. Penyajian naratif perlu dilengkapi berbagai

jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan.

Semua dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk

yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian, seorang penganalisis dapat

melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan

yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis menurut saran yang

dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

Page 81: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

81

PERTEMUAN XII

ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 12 (Dua Belas) Waktu :

Modul 12 (Dua Belas)

Topik Analisis Data

Sub Topik -

Materi • Analisis Hubungan

• Analisis Komparasi

• Analisis Deskriptif

Tujuan Mahasiswa mengetahui pengertian dan teknik umum pengolahan dan penyajian data

Page 82: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

82

A. Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah berbagai alat analisis data penelitian agar rumusan

masalah penelitian dapat terpecahkan, hipotesis penelitian dapat dibuktikan

atau diuji, dan akhirnya tujuan penelitian dapat tercapai. Seperti halnya teknik

dalam menentukan sampel dan teknik pengumpulan data, maka teknik atau alat

analisi data penelitian harus dipersiapkan atau direncanakan secara saksama

pula.

Dalam penyusunan rancangan alat analisis data penelitian, terdapat dua faktor,

yaitu rancangan penelitian sendiri dan yang kedua adalah jenis data penelitian

yang telah diperoleh. Rancangan penelitian (model penelitian) dalam setiap

kegiatan penelitian telah ditetapkan sejak awal, yaitu sejak menemukan ide

penelitian atau sejak peneliti menemukan masalah penelitian dan melakukan

telaah pustaka. Dari kedua faktor, jenis data penelitian merupakan yang paling

dominan sebagai faktor untuk memilih alat analisis penelitian. Hal ini dipahami

karena rancangan penelitian telah ditetapkan terlebih dahulu sehingga memiliki

sifat lebih “given” sedang data yang akan diperoleh lebih operasional dan

ditentukan kemudian (hasan,2004).

Setelah mengetahui tentang pengertian dan penyusunan analisis data,

selanjutnya akan membahas tentang pengertian analisis data. Adapun

pengertian analisis data adalah : analisis data disebut pula pengolahan data dan

penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,

pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah

fenomena memiliki nilai, sosial, akademis dan ilmiah (Brannes & Julia, 2008).

B. Tujuan Pengolahan Data

Analisis data bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu analis kualitatif dan

analisis kuantitatif. Perbedaan ini tergantung pada sifat data yang dikumpulkan

oleh peneliti. Apabila data yang dikumpulkan hanya sedikit , bersifat

monografis, atau berwujud kasus – kasus (sehingga tidak disusun ke dalam

suatu struktur klasifikatoris ), maka analisisnya pastilah analisis kualitatif. Lain

halnya apabila data yang dikumpulkan berjumlah besar dan mudah

diklasifikasikan ke dalam kategori kategori, maka analisis kuantitatiflah yang

harus dikerjakan (Brannen, Julia , 2008).

Dalam penelitian strukturalistik, data berupa kualitatif (kata kata)

dikuantifikasikan terlebih dahulu dianalisis secara statistik. Tujuannya

Page 83: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

83

menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja, dan mengangkatnya sebagai

temuan berupa verifikasi terhadap teori lama atau teori baru. Sebaliknya dalam

penelitian Naturalistik ( Fenomenlogis – Interaksionis) data bisa berupa kata

kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu

dikualitatifkan terlebih dahulu.

Data bukan untuk menguji hipotesis atau teori, melainkan mendukung

pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif (kata kata) dan dapat pula untuk

melahirkan teori baru.data dalam penelitian kualitatif terdiri atas deskripsi

tentang fenomena (situasi, kegiatan, peristiwa) baik berupa kata kata, angka

maupun yang hanya bisa dirasakan. Kajian tentang pengalaman spiritual

jamaah haji atau ketaatan dan ketawadluan seorang santri kepada kiainya, tidak

mudah diungkapkan dengan kata kata, melainkan dengan rasa. Oleh karena itu

, data penelitian kualitatif lebih banyak dikumpulkan melalui observasi dan

wawancara mendalam. Tulisan ini lebih banyak membahas analisis data

penelitian kualitatif.

Ada perbedaan analisis data dalam penelitian kuantitatif (strukturalistik) dan

kualitatif (fenomenologis – interaksionis). Dalam penelitian kuantitatif, analisis

data dilakukan secara kronologis setelah semua data selesai dikumpulkan dan

biasanya diolah dan dianalisis secara komputerisasi berdasarkan metode

analisis yang ditetapkan dalam desain penelitian. Oleh karena itu, setelah data

terkumpul semua, pekerjaan analisis data dan pelaporannya lebih mudah

dilaksanakan. Berbeda hal nya dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak

harus menunggu selesainya pengumpulan data. Analisis data dilaksanakan

mulai penetapan masalah , pengumpulan data dan setelah data terkumpulkan.

Dengan menetapkan masalah penelitian, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap permasalahn dalam berbagai perspektif dan metode yang digunakan.

Dalam menganalisis data sambil mengumpulkan data, peneliti dapat

mengetahui kekurangan data yang ahrus dikumpulkan dan dapat mengetahui

metode yang harus dipakai pada tahap berikutnya.

Analisis kuantitatif disebut pula analiss statistik. Prosesnya dapat dibagi

menjadi tiga tahap yang satu sama lain berkaitan erat. Tahap pertama adalah

tahap pendahuluan yang disebut tahap pengolahan data. Tahap berikutnya

adalah tahap utama, yaitu yang disebut tahap pengorganisasian data. Adapun,

tahap yang terakhir adalah tahap penentuan hasil. Khususnya pada tahap kedua

dan ketiga, pengetahuan dan pengukuran yang cermat menurut ilmu statistik

Page 84: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

84

sangatlah diperlukan. Kenyataan inilah yang menyebabkan anlisis kuantitatif

disebut juga analisis staistik.

C. Reduksi Data

Menurut miles dan huberman, reduksi data diartkan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung. Bahkan sebelum data benar benar

terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi sudah tampak waktu penelitiannya

memutuskan data yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung

terjadilah reduksi data selanjutnya berupa membuat ringkasan, mengkode,

menelusur tema, membuat gugus, membuat partisi, menulis memo dan

sebagainya. Reduksi data terus berlanjut sesudah penelitian lapangan sampai

laporan akhir tersusun.

Dalam proses reduksi data ini, peneliti dapat melakukan piliha pilihan terhadap

data yang hendak dikode, mana yang dibuang, mana yang merupakan

ringkasan, dan cerita cerita yang sedang berkembang. Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diversifikasi.

D. Jenis Jenis alat Analisis Data

Analisis data ada umumnya dibedakan menjadi analisis kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan jika data yang

dikumpulkan hanya sedikit dan bersifat monografi atau berwujud kasus kasus

sehingga tidak dapt disusun ke dalam suatu struktur klasifikatoris. Sementara

analisis kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan perhitungan

matematika atau statistika. Dalam penelitian bisnis, penelitian dapat

dikelompokkan sesuai dengan fungsi dan aktivitas bisnis, yaitu bidang

manajemen keuangan, manajemen pemasaran ,manajemen operasi dan MSDM.

Banyak peneliti menggunakan pendekatan ini karena pengukuran terhadap

peristiwa dan fakta lebih akurat dan keyakinan yang lebih tinggi dan terukur.

Alat analisis data secara kuantitatif (statistik) meliputi :

1. Analisis Deskriptif

Page 85: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

85

Analisis yang lebih banyak hendak menggambarkan fakta sebagaimana

adanya. Alat statistik yang dapat digunakn antara lain : Tabel Tunggal,

Tabel Silang, Distribusi Frekuensi dan lain lain,

2. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis yang mencari hubungan dan pengaruh antara variabel satu dengan

yang lainnya. Alat analisis yang dapat digunakan : korelasi sederhana,

korelasi ganda, korelasi partial, korelasi point biserial, korelasi phi dan lain

lain.

3. Analisis Komprasional

Analisi data yang bersifat hubungan perbedaan antara variabel satu dengan

yang lainya atau antara fakta satu dengan yang lainnya. alat analisis yang

digunakan antara lain : uji beda rata rata, uji anova,anakova , uji beda

proporsi, chi kuadrat dan lain lain.

4. Analisis Uji Hipotesis

Secara garis besar pengujian hipotesis dapat dibedakan menjadi 2 macam,

yaitu : pengujian hipotesis tentang perbedaan (komparasial) dan hipotesis

hubungan (korelasional). Pengujian hipotesis perbedaan lebih memberikan

keyakinan kepada peneliti tentang hasil penelitian yang dilakukannya. Jika

menguji hipotesis hubungan (korelasional) akan menguji apakah hubungan

antarvariabel penelitian merupakan hubungan yang nyata atau bermakna

(signifikansi) atau tidak/ begitu pula uji hipotesis tentang perbedaan

(komparasional)

Page 86: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

86

PERTEMUAN XIII

PROSES PENARIKAN KESIMPULAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 13 (Tiga Belas) Waktu :

Modul 13 (Tiga Belas)

Topik Proses Penarikan Kesimpulan

Sub Topik -

Materi

• Modus Ponen

• Modus Tollen

• Penambahan Disjungsi

• Penyederhanaan Konjungsi

• Silogisme Disjungsi

• Silogisme Hipotesis

• Dilema

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui beberapa cara penarikan kesimpulan dalam ilmu logika matematika

Page 87: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

87

A. Argumen

Argumen adalah rangkaian pernyataan-pernyataan yang mempunyai ungkapan

pernyataan penarikan kesimpulan (inferensi). Argumen terdiri dari pernyataan-

pernyataan yang terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok pernyataan sebelum kata

‘jadi’ yang disebut premis (hipotesa) dan pernyataan setelah kata ‘jadi’ yang disebut

konklusi (kesimpulan). Dibawah ini diberikan beberapa contoh argumen :

a. Semua bilangan genap habis dibagi 2. (premis)

10 adalah bilangan genap (premis)

Jadi, 10 habis dibagi 2. (konklusi)

b. Jika malam hari turun hujan, maka lapangan bola akan basah (premis)

Ternyata malam hari turun hujan. (premis)

Jadi, lapangan bola basah (konklusi)

KALIMAT DEKLARATIF

Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi

tidak keduanya

Berikut ini adalah beberapa contoh Proposisi :

a. 1 + 2 = 3

b. Kuala Lumpur adalah ibukota negara Thailand

c. 4 adalah bilangan prima

PENGHUBUNG KALIMAT

Sering kali beberapa kalimat perlu digabungkan menjadi satu kalimat yang lebih

panjang. Misalnya kalimat : ` 6 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil `

merupakan gabungan dari 2 buah kalimat : ` 6 adalah bilangan genap ` dan kalimat

` 3 adalah bilangan ganjil ` didalam logika dikenal 5 buah penghubung :

Page 88: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

88

Simbol Arti Bentuk

1. ~ Tidak / Not / Negasi Tidak .........

2. ^ Dan / And / Konjungsi ….. dan ……

3. v Atau / Or / Disjungsi ….. atau ........

4. → Implikasi Jika ....... maka .......

5. ↔ Bi – implikasi ......bila dan hanya bila ......

Dalam matematika digunakan huruf – huruf kecil seperti p, q, r, ... untuk

menyatakan sub kalimat dan simbol – simbol penghubung untuk menyatakan

penghubung kalimat.

Misalkan :

- p menyatakan kalimat ` 6 adalah bilangan genap `

- q menyatakan kalimat ` 3 adalah bilangan ganjil `

Maka kalimat : ’ 6 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil ` dapat

dinyatakan dengan simbol p ^ q

Jika p dan q merupakan kalimat – kalimat, maka tabel kebenaran

penghubung tampak pada tabel ( T = True/benar ; F = False/salah ). Perhatikan bahwa

secara umum, jika ada n variabel ( p, q, ...), maka tabel kebenaran memuat 2n baris.

p q ~ p p ^ q p v q p →

q

p ↔ q

Page 89: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

89

T T F T T T T

T F F F T F F

F T T F T T F

F F T F F T T

Contoh :

Misal

r : Adit orang kaya

s : Adit bersuka cita

Tulis bentuk simbolis kalimat berikut ini :

a. Adit orang yang miskin tetapi bersuka cita

b. Adit orang kaya atau ia sedih

c. Adit tidak kaya ataupun bersuka cita

d. Adit seorang yang miskin atau ia kaya tetapi sedih

Anggaplah negasi dari kaya adalah miskin dan negasi dari bersuka cita adalah

sedih.

Penyelesaian :

a. Kata penghubung tetapi mempunyai arti yang sama dengan kata

penghubung `dan`, sehingga simbolisnya adalah ~ r ^ s

b. r v ~ s

c. Kalimat tersebut berarti bahwa Monde tidak kaya dan sekaligus Monde tidak

bersuka cita. Bentuk simbolisnya ~ k ^ ~ s

d. ~ r v (r ^ ~ s)

Page 90: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

90

ARGUMEN VALID DAN INVALID

Suatu argument disebut valid jika untuk sembarang pernyataan yang

disubtitusikan kepada hipotesa, jika semua hipotesa tersebut benar, maka kesimpulan

juga benar. Sebaliknya, jika semua hipotesa benar tetapi ada kesimpulan yang salah,

maka argument tersebut dikatakan tidak valid (invalid).

Secara umum, hipotesa dan kesimpulan dapat digambarkan sebagai berikut

:

P1

P2

P3

... Pn

--------------------

q } kesimpulan

(tanda q dibaca ` jadi q `)

Kalau suatu argumen dan semua hipotesanya bernilai benar maka kebenaran

nilai konklusi dikatakan sebagai ` diinferensikan (diturunkan) dari kebenaran hipotesa

`.

Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat yang valid, dapat

dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat.

2. Buat tabel yang merupakan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan

kesimpulan.

3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa bernilai benar.

4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai bernilai benar, maka argumen

itu valid. Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai kesimpulan

yang salah, maka argumen itu invalid.

Page 91: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

91

Untuk menunjukan apakah suatu argument valid atau tidak, langkah pertama yang

harus dilakukan adalah menuliskan argument tersebut dalam bentuk simbol-simbol.

Sebagai contoh argument berikut:

Ani ada di Bandung atau Tasikmalaya

Ani tidak ada di Bandung.

Jadi, ani ada di Tasikmalaya

Misal:

p : Ani ada di Bandung

q : Ani ada di Tasikmalaya

maka argument diatas mempunyai symbol sebagai berikut:

p q

~ p

q

Selanjutnya kita ubah argument diatas menjadi pernyataan kondisional yang

berkoresponden dengan argument tersebut, yaitu dengan cara meng-konjungsi-kan

premis-premis, kemudian hasilnya di-implikasi-kan dengan konklusi. Jadi, argument

contoh diatas mempunyai pernyataan kondisional yang berkoresponden yaitu:

[(p q) ~p ] q

Pernyataan kondisional yang berkoresponden tersebut kemudian dibuat tabel

kebenaran. Jika tabel kebenaran yang dihasilkan berupa tautology, maka argument

tersebut valid. Jika bukan, maka argument tersebut tidak valid. Tabel kebenaran untuk

argument diatas sebagai berikut

[(p q) ~ p] q

T T T F F T T T

Page 92: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

92

T T F F F T T F

F T T F F F T T

F F F F T F T F

Karena tabel kebenaran yang dihasilkan berupa tautology, maka argument

diatas valid.

Contoh : Tentukan apakah argumen ini valid / invalid

a) p v ( q v r ) b) p → ( q v ~ r )

~ r q → ( p ^ r )

---------------- --------------------

p v q p → r

Penyelesaian :

a. Ada 2 hipotesa masing – masing p v ( q v r ) dan ~ r. Kesimpulannya adalah p

v q. Tabel kebenaran hipotesa – hipotesa dan kesimpulan adalah:

Baris

ke

p q r q v r p v (qvr) ~ r p v q

1 T T T T T F T

2 T T F T T T T

3 T F T T T F T

4 T F F F T T T

5 F T T T T F T

6 F T F T T T T

7 F F T T T F F

8 F F F F F T F

Baris kritis adalah baris 2, 4, 6 (baris yang semua hipotesanya bernilai T). Pada

baris – baris tersebut kesimpulannya juga bernilai T. Maka argumen tersebut

valid.

Page 93: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

93

b. Hipotesa adalah p → ( q v ~ r ) dan q → ( p ^ r ). Konklusinya adalah p → r,

tabel kebenarannya adalah

Baris ke

p q r ~r qv~r p^r p→(qv~r) q→(p^q) P→r

1 T T T F T T T T T

2 T T F T T F T F F

3 T F T F F T F T T

4 T F F T T F T T F

5 F T T F T F T F T

6 F T F T T F T F T

7 F F T F F F T T T

8 F F F T T F T T T

Baris kritis adalah baris 1, 4, 7, dan 8. Pada baris ke 4 (baris kritis) nilai konklusinya

adalah F, maka argumen tersebut invalid.

B. Mendeskripsikan Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi,

Biimplikasi dan Ingkarannya.

1. Pernyataan Majemuk

Apabila suatu pernyataan terdiri lebih dari satu pernyataan maka diantara

satu pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan suatu kata

penghubung sehingga diperoleh suatu pernyataan majemuk.

Untuk Logika matematika ada 5 macam penghubung pernyataan yaitu

ingkaran (negasi) (tidak), konjungsi (dan), disjungsi

(atau),implikasi(jika…maka…) dan biimplikasi (jika dan hanya jika).

Operasi Logika Penghubung Lambang

Ingkaran Tidak, non ~ atau -

Konjungsi Dan

Page 94: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

94

Disjungsi Atau

Implikasi Jika….maka….

Biimplikasi Jika dan hanya jika

2. Ingkaran atau Negasi atau Penyangkalan

Nilai kebenaran dapat dituliskan dalam bentuk tabel yang dinamakan tabel

kebenaran seperti berikut:

p ~ p

B

S

S

B

3. Operasi Konjungsi

Operasi konjungsi merupakan operasi biner (operasi yang dikenakan

pada dua pernyataan) yang dilambangkan dengan tanda “ ”. Dengan

operasi ini dua pernyataan dihubungkan dengan kata “ dan “.

Jika p dan q dua pernyataan , maka p q bernilai benar jika p dan q

keduanya bernilai benar, sebaliknya p q bernilai salah jika salah satu dari p

atau q bernilai salah atau keduanya salah.

Tabel nilai kebenaran dari operasi konjungsi.

p q p q

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

S

S

Page 95: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

95

4. Operasi Disjungsi

Operasi disjungsi juga merupakan operasi binary yang dilambangkan

dengan tanda ” ”. Operasi ini menggabungkan dua pernyataan menjadi

satu dengan kata hubungan “atau”.

Jika p dan q dua pernyataan maka p q bernilai benar jika p dan q

keduanya bernilai benar atau salah salah satu dari p atau q bernilai benar,

sebaliknya p q bernilai salah jika keduanya bernilai salah.

Tabel nilai kebenaran Disjungsi

p q p q

B

B

S

S

B

S

B

S

B

B

B

S

5. Operasi Implikasi

Operasi implikasi (kondisional) adalah operasi penggabungan dua

pernyataan yang menggunakan kata hubung “ jika …. Maka ….” Yang

dilambangkan “ “. Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis p q dan

dibaca “ jika p maka q”. Pernyataan bersyarat p q juga dapat dibaca “ p

hanya jika q” atau “ p adalah syarat cukup bagi q atau “ q adalah syarat

perlu bagi p”

Dalam pernyataan p q

p disebut hipotesa / anteseden / sebab

q disebut koklusi / konequen / akibat

Page 96: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

96

Jika p dan q dua buah pernyataan maka p q salah jika p benar dan q

salah,dalam kemungkinan lainnya p q benar.

Tabel nilai kebenaran operasi implikasi

p q p q

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

B

B

6. Operasi Biimplikasi (Bikondisional)

Biimplikasi yaitu pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung

“……jika dan hanya jika …..” dinotasikan “ ” . Biimplikasi dari

pernyataan p dan q ditulis p q dibaca p jika dan hanya jika

q.Pernyataan p q dapat juga dibaca :

1) p equivalent q

2) p adalah syarat perlu dan cukup bagi q

Jika pdan q dua buah pernyatan maka p q benar bila kedua

pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama, sebaliknya p q salah bila salah satu salah , atau salah satu benar .

Tabel nilai kebenaran operasi Biimplikasi

p q p q

B

B

S

B

S

B

B

S

S

Page 97: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

97

S S B

7. Menentukan Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk

Dari pernyataan-pernyataan tunggal p, q, r, . . . dan dengan menggunakan

operasi-operasi pernyataan negasi (~), konjungsi ( ), disjungsi ( ),

implikasi ( ) dan biimplikasi ( ) dapat disusun suatu pernyataan

majemuk yang lebih rumit.

Contoh :

1. ~( p ~q)

2. ~ ( ) qpp

3. ( ) rqp

Nilai kebenaran pernyataan majemuk seperti itu dapat ditentukan dengan

menggunakan pertolongan tabel kebenaran dasar untuk negasi, konjungsi,

disjungsi , implikasi dan biimplikasi yang telah dibahas di depan.Untuk

memahami cara-cara menentukan nilai kebenaran pernyataanmajemuk

yang lebih rumit ,perhatikan contoh berikut .

Contoh 1: Tentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk

~ ( p ~q ).

Jawab :

p q ~q ( p q ) ~ ( p ~q ).

B

B

S

B

S

B

S

B

S

B

B

B

S

B

S

S

B

Page 98: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

98

S S S

Jadi nilai kebenaran pernyataan majemuk ~ ( p ~q )

adalah S S B S

C. Mendeskripsikan Invers, Konvers dan Kontraposisi

Dari suatu pernyataan bersyarat “ p q ” yang diketahui dapat dibuat pernyataan

lain sebagai berikut :

1) q p disebut pernyataan Konvers dari p q

2) ~p ~q disebut pernyataan Invers dari p q

3) ~q ~p disebut pernyataan Kontraposisi dari p q

Untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen p

dan q, hubungan nilai kebenaran konvers, invers, dan kontraposisi dengan

implikasi semula, dapat ditunjukkan dengan memakai tabel kebenaran.

Tabel hubungan nilai kebenaran q p, ~p ~q , ~q ~p dengan

p q

Implikasi Konvers Invers Kontraposisi

p q ~p ~q p q

q p ~p ~q ~q ~p

B B S S B B B B

B S S B S B B S

S B B S B S S B

S S B B B B B B

Page 99: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

99

Dari tabel diatas ternyata :

Suatu implikasi yang salah konversnya benar, tetapi implikasinya yang benar

D. Aturan Penarikan Kesimpulan

Ada cara lain untuk membuktikan validitas argument yaitu dengan menggunakan

aturan-aturan penarikan kesimpulan. Dengan aturan ini kita tidak saja menarik

kesimpulan dari premis-premisnya secara langsung, tetapi juga mampu membentuk

argument-argumen yang diperoleh dari rangkaian langkah pembuktian yang relatif

sederhana. Konklusi lanjutan disimpulkan. Konklusi lanjutan ini (yang terdiri dari

bagian-bagian) masing-masing merupakan konklusi yang dapat ditarik lagi untuk

membentuk konklusi berikutnya, dan demikian seterusnya hingga hasil akhir diperoleh.

Adapun aturan-aturan yang digunakan dalam aturan penarikan kesimpulan (Rule

of Inferences) adalah seperti dibawah ini

D.1. Modus Ponens

Jika qp benar dan p benar maka q benar.

Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut :

qp . . . . . . premis 1

p . . . . . . premis 2

q . . . . . kesimpulan / konklusi

Dalam bentuk implikasi, argumentasi tersebut dapat dituliskan sebagai

( ) qpqp . Argumentasi ini dikatakan sah kalau pernyataan implikasi

( ) qpqp merupakan tautologi. Tautologi adalah sebuah pernyataan

majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari

pernyataan-pernyataan komponennya.

Tabel nilai kebenaran dari ( ) qpqp

Page 100: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

100

p q qp ( )qp p ( ) pqp p

B B B B B

B S S S B

S B B S B

S S B S B

Dari tabel pada kolom (5) tampak bahwa ( ) qpqp merupakan

tautologi,jadi argumen tersebut sah.

D.2. Modus Tollens

Jika qp benar dan q~ benar maka p benar

Skema argumen dapat ditulis sebagai berikut:

qp . . . . . premis 1

~q . . . . . premis 2

~p . . . . . . kesimpulan / konlusi

Dalam bentuk implikasi, modus tollens dapat dituliskan sebagai

( ) pqqp ~~ ,sah

atau tidaknya modus tollens dapat diuji dengan tabel kebenaran sebagai berikut !

Tabel nilai kebenaran ( ) pqqp ~~

p

q ~p ~q qp ( )qp

q~

( ) qqp ~

p~

B B S S B S B

B S S B S S B

Page 101: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

101

S B B S B S B

S S B B B B B

Dari tabel pada kolom 7 tampak bahwa ( ) pqqp ~~ merupakan

tautologi. Jadi

modus tollens merupakan argumentasi yang sah

D.3. Silogisma

Dari premis-premis qp dan rq dapat ditarik konklusi rp . Penarikan

kesimpulan seperti ini disebut kaidah silogisma . Skema argumnya dapat

dinyatakan sebagai berikut :

qp . . . . . premis 1

rq . . . . . premis 2

rp . . . kesimpulan / konklusi

Dalam bentuk implikasi, silogisme dapat dituliskan sebagai

( ) ( ) ( )rprqqp sah atau tidaknya silogisme dapat diuji dengan

tabel kebenaran sebagai berikut :

Tabel nilai kebenaran ( ) ( ) ( )rprqqp .

p q r qp rq rp ( ) ( )rqqp ( ) ( ) ( )rprqqp

B B B B B B B B

B B S B S S S B

B S B S B B S B

B S S S B S S B

S B B B B B B B

S B S B S B S B

S S B B B B B B

Page 102: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

102

S S S B B B B B

Dari tabel pada kolom (8) tampak bahwa ( ) ( ) ( )rprqqp

merupakan tautologi. Jadi silogisme merupakan argumentasi yang sah.

Page 103: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

103

PERTEMUAN XIV

RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN

METODE PENELITIAN

MODUL KULIAH

ABA BSI JAKARTA

Mata Kuliah METODE PENELITIAN

Semester

Kelas

Dosen Achmad Baroqah M P M.Kom

Pertemuan : 14 (Tiga Belas) Waktu :

Modul 14 (Tiga Belas)

Topik Rancangan Proposal Penelitian

Sub Topik -

Materi • Rancangan Penelitian

• Proposal Penelitian

Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rancangan

penelitian dan proposal penelitian

Page 104: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

104

A. Rancangan Penelitian

Menyusun proposal (rencana) penelitian dapat diibaratkan seperti membuat

suatu barang untuk dijual. Artinya, laku atau tidaknya barang tersebut sangat

tergantung kepada mutu barang itu dan kelihaian kita dalam menawarkan

barang tersebut. Apalagi kalau barang tersebut merupakan hal baru dan yang

dibutuhkan oleh masyarakat, konsumen tentu akan tertarik untuk membelinya.

Bahwa hanya rencana penelitian yang bermutu ilmiah dan mempunyai

kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh masyarakat ilmiah. Apalagi bila

rencana penelitian itu dapat menjanjikan hasil penemuan baru yang sangat

berguna, baik ditinjau dari segi kepentingan praktis maupun dari aspek ilmu

pengetahuan.

Cara penawaran yang menarik juga sangat penting. Dalam arti, bahwa si

pembuat rencana penelitian harus dapat meyakinkan pihak yang akan

menyetujui rencana penelitian tersebut.

Untuk itu dibutuhkan penguasaan ilmu yang memadai, tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Kekecewaan karena rencana penelitiannya ditolak, sering dialami peneliti yang

membuat rencana penelitiannya secara terburu-buru. Penolakan ini biasanya

bersumber pada penguasaan materi yang kurang mendalam, karena si peneliti

kurang banyak membaca.

Berbagai komentar yang muncul , misalnya :

✓ penelitian sudah pernah diteliti orang,

✓ kurang ada manfaatnya,

✓ kurang bobot ilmiahnya, dan

✓ penelitian bersifat mencoba-coba saja

Dalam hal seperti ini kegemaran membaca pustaka ilmiah, terutama yang

memuat hasil-hasil penelitian seperti : journal, bulletin dan laporan-laporan

hasil penelitian yang lain, merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan bagi

seorang peneliti.

B. Proposal Penelitian

Page 105: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

105

Terdapat Tiga Langkah Besar dalam Penelitian yaitu :

1. Penyusunan Proposal Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

3. Penulisan Laporan Penelitian

Kerangka Proposal Penelitian secara umum sebagai berikut :

1. BAB I .Pendahulan

2. BAB II. Kajian Pustaka

3. BAB III. Metode Penelitian

Sedangkan Laporan Penelitian sebagai berikut :

1. BAB IV. Hasil dan Pembahasan

2. BAB V. Kesimpulan dan Saran

Urutan Penyusunan Proposal sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

1. Judul

• Judul Penelitian memuat jenis, objek, subjek, metode , tempat dan

waktu penelitian.

• Jenis Penelitian dapat ditinjau dari tujuan kegunaan dan metodenya.

• Objek Penelitian adalah sasaran penelitian

• Subjek penelitian adalah siswa, orang, atau benda tempat objek

berada.

• Metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan

data dan mengolah data

Judul tidak harus lengkap, tetapi harus selalu ringkas dan jelas. Keterangan

yang berhubungan dengan judul dapat dibahas pada batasan masalah.

2. Latar Belakang

Masalah timbul karena kesenjangan antara harapan dan kenyataan, cita cita

dan realita, rencana dan pelaksanaan.

Bagian ini memberikan rasional mengapa masalah tersebut penting untuk

diteliti, menarik perhatian peneliti , tidak menimbulkan masalah sosial,

dalam jangkauan peneliti (baik dari segi akademis, biaya , tenaga maupun

waktu)

Page 106: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

106

3. Identfikasi Masalah

Kegiatan untuk menentukan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Berisi faktor faktor apa saja yang terkait dengan masalah tersebut. Memilah

milah menjadi masalah yang lebih kecil. Serta memilih masalah yang

paling esensial untuk diteliti.

4. Batasan Masalah

Masalah perlu dibatasi sesuai dengan kemampuan peneliti.

5. Perumusan Masalah

Merupakan pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian.

Masalah harus dirumuskan secara spesifik.

Penelitian tidak boleh terlalu luas, terlalu banyak atau sudah diteliti banyak

orang. Perumusan masalah selalu dinyatakan dengan kalimat tanya.

6. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disusun untuk menemukan jawaban masalah penelitian.

Harus ada hubungan yang jelas antara tujuan penelitian dengan rumusan

masalah. Tujuan penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat

“DEKLARATIF”.

7. Kegunaan Penelitian

Kegunaan praktis untuk menjawab masalah masalah mikro atau makro,

atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi kerangka teori yang merupakan diskripsi teori dan penelitian yang

relevan.

1. Deskripsi Teori

• Disusun untuk mencari jawaban masalah.

• Gnakan sumber acuan umum dan khuss berupa buku buku,

ensiklopedia, jurnal jurnal dan semacamnya.

• Peneliti akan memperoleh teori teori dan konsep konsep dasar,

dilakukan penjabaran atau analisis, melalui penalaran deduktif.

Page 107: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

107

2. Penelitian yang relavan

Adalah sumber acuan khusus yang berupa penelitian yang terdapat

dalam jurnal, buletin, skripsi dan semacamnya.

• Dalam sumber acuan khusus, peneliti akan memperoleh hasil hasil

penelitian yang terdahulu.

• Dari penemuan penemuan atau hasil hasil penelitian dilakukan

pemaduan atau sintesis, melalui penalaran induktif

3. Kerangka Teori

Kerangka berfikir berisi gambaran pola hubungan antar variabel atau

kerangka konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang

diteliti, disusun berdasar kajian teoritik yang telah dilakukan.

4. Hipotesis

Penyusunan hiptesis isa dari deduksi dan induksi, diharapkan dapat

diperoleh jawaban yang dianggap paling besar kemungkinan

kebenarannya. Jawban inilah yang merupakan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Ada 4 jenis desain, dasar penelitian yaitu desain satu faktor, desain satu

cuplikan, desain ulangan, dan desain factorial. Penelitian dapat kombinasi

dari desain desain.

Ada hubungan yang erat antara jenis desain penelitian dengan teknik

analisis data penelitian.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Desain penelitian berisi hubungan antar berbagai variabel atau ubahan yang

akan diteliti. Oleh karena itu diperlukan definisi operasional dari variabel

tersebut.

Definisi operasional penting untuk menentukan instrument untuk

pengumpulan data.

Perlu dirinci variabel yang akan diteliti.

Page 108: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

108

3. Populasi Penelitian

Adalah keseluruhan subyek penelitian.

Populasi merupakan subjek tempat objek penelitian berada. Penelitian

biasanya dilakukan terhadap sample atau cuplikan, tetapi hasilnya

digeneralisasikan terhadap populasi.

4. Sample Penelitian

Sample atau cuplikan penelitian adalah bagian dari populasi yang masih

memiliki sifat sifat populasi.

Sampel harus dapat mewakili populasi karena hasil hasil penelitia terhadap

sample akan digeneralisasikan terhadap populasi.

5. Teknik pengambilan sample

Random, Strata, area, sistematik, purpossive, quota, cluster, double, atau

kombinasi dari teknik teknik tersebut

6. Teknik Pengumpulan data

a) Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakanuntuk membuktikan kebenaran hipotesis.

b) Teknik Pengumpulan data

Cara cara memperoleh data yang diharapkan.

7. Teknik Analisis data

Teknik analisis data penelitian berhubunga erat dengan desain penelitian,

misal ANAVA-AB adalah teknik analisis data penlitian untuk desain

faktorial dua faktorial.

Analisis data tergantung dari datanya, data dapat dianalisis secara

kualitatif, kuantitatif non statistik, statistika parametrik atau statistika non

parametrik.

Page 109: MODUL PEMBELAJARAN METODE PENELITIAN...3 Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Hipotesis

109

REFERENSI

1. Creswell, John W., (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research, New Jersey: Pearson Education, Inc.

2. Neumen, W. L., 2007, Social Research Method: Qualitative and Quantitative Approaches, Boston, MA: Pearson Education (N)

3. Maykut P dan Morehouse, R, 2005. Beginning Qualitative Research: A Philosophic and Practical Guide, London: The Falmer Press (MM)